ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE
Nama NPM Jurusan Pembimbing
: NURFITA HANDAYANI : 26213658 : S-1 Akuntansi : Cicilia Erly Istia, SE. MMSI
LATAR BELAKANG
Persaingan perusahaan yang semakin ketat
Perusahaan harus mampu membuat perencanaan dan pengendalian biaya produksi
Pengendalian biaya yang efektif mempengaruhi Harga Pokok Produk
Silfiana Bakery & Cake
RUMUSAN MASALAH, BATASAN MASALAH & TUJUAN PENELITIAN Rumusan Masalah 1. Bagaimana hasil perhitungan dari selisih antara biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar dan biaya overhead pabrik standar dengan biaya-biaya sesungguhnya ? 2. Apa saja faktor penyebab terjadinya selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya ? Batasan Masalah Penulis membatasi masalah yaitu pada laporan produksi selama bulan Januari, Februari dan Maret 2016 yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik untuk jenis roti pizza pada Silfiana Bakery & Cake dengan model dua selisih. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis hasil perhitungan dari selisih antara biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar dan biaya overhead pabrik standar dengan biaya-biaya sesungguhnya. 2. Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang menyebabkan adanya selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya.
METODE PENELITIAN 1.
Objek Penelitian Silfiana Bakery & Cake Beralamat di Ruko Villa Mutiara Gading 2 Blok F2 No. 37 Desa Karang Satria Kec. Tambun Utara – Bekasi .
2.
Data/Variabel Data biaya produksi roti pizza bulan Januari, Februari dan Maret 2016
3.
Metode Pengumpulan Data Studi Lapangan dan Studi Kepustakaan
4. Teknik Analisis Dalam penulisan ilmiah ini alat analisis yang digunakan adalah model dua selisih dan diolah dengan menggunakan software Microsoft Office Excel untuk mempermudah menghitung data-data yang diperlukan.
PEMBAHASAN I. Biaya Bahan Baku Data Biaya Bahan Baku Standar
No
Bahan Baku
Hst
Data Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Januari 2016
Kst (Kg)
1.
Tepung Terigu Rp
2.
Mentega
Rp
3.
No
Bahan Baku
Hs
Ks (Kg)
7.200
180
1.
Tepung Terigu
Rp
6.500
162
23.000
60
2.
Mentega
Rp
22.000
54
Gula Pasir
Rp 14.000
72
3.
Gula Pasir
Rp
15.000
65
4.
Susu Bubuk
Rp
27.000
17
4.
Susu Bubuk
Rp
21.000
13
5.
Telur
Rp
22.000
60
5.
Telur
Rp
20.000
54
6.
Garam
Rp
5.000
6
6.
Garam
Rp
5.000
5
7.
Pengembang
Rp
67.000
10
7.
Pengembang
Rp
65.000
9
8.
Pengempuk
Rp 67.000
10
8.
Pengempuk
Rp
65.000
9
Data Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Februari 2016 No
Bahan Baku
Hs
Ks
Data Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Maret 2016 No
Bahan Baku
Hs
(Kg) 1.
Tepung Terigu Rp
2.
Mentega
3.
Ks (Kg)
7.000
156
1.
Tepung Terigu
Rp
7.000
160,5
Rp
22.000
52
2.
Mentega
Rp
22.000
53,5
Gula Pasir
Rp
14.500
62
3.
Gula Pasir
Rp
14.500
64,5
4.
Susu Bubuk
Rp
21.000
12
4.
Susu Bubuk
Rp
21.000
13
5.
Telur
Rp
21.000
52
5.
Telur
Rp
21.000
53,5
6.
Garam
Rp
5.000
4,5
6.
Garam
Rp
5.000
5
7.
Pengembang
Rp
66.000
8,5
7.
Pengembang
Rp
66.000
9
8.
Pengempuk
Rp
66.000
8,5
8.
Pengempuk
Rp
66.000
9
Perhitungan Selisih Biaya Bahan Baku SH = (Hst – Hs) x Ks SK = (Kst – Ks) x Hst
Model Dua Selisih
Selisih Biaya Bahan Baku Januari 2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Hst
Bahan Baku Tepung Terigu Mentega Gula Pasir Susu Bubuk Telur Garam Pengembang Pengempuk
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Kst (Kg)
Hs
Ks (Kg)
SH
SK
(2) 180 60 72 17 60 6 10 10
(3)
(4) 162 54 65 13 54 5 9 9
[(1)-(3)]*(4) Rp 113.400 Rp 54.000 Rp (65.000) Rp 78.000 Rp 108.000 Rp Rp 18.000 Rp 18.000
[(2)-(4)]*(1) Rp 129.600 Rp 138.000 Rp 98.000 Rp 108.000 Rp 132.000 Rp 5.000 Rp 67.000 Rp 67.000
(1) 7.200 23.000 14.000 27.000 22.000 5.000 67.000 67.000 Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6.500 22.000 15.000 21.000 20.000 5.000 65.000 65.000
Rp
324.400 Rp
744.600
Selisih Biaya Bahan Baku Februari 2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Bahan Baku Tepung Terigu Mentega Gula Pasir Susu Bubuk Telur Garam Pengembang Pengempuk
Hst
Kst (Kg)
Hs
Ks (Kg)
SH
SK
(1)
(2)
(3)
(4)
Rp 7.200 Rp 23.000 Rp 14.000 Rp 27.000 Rp 22.000 Rp 5.000 Rp 67.000 Rp 67.000
180 60 72 17 60 6 10 10
7.000 22.000 14.500 21.000 21.000 5.000 66.000 66.000
156 52 62 12 52 4,5 8,5 8,5
[(1)-(3)]*(4) Rp 31.200 Rp 52.000 Rp (31.000) Rp 72.000 Rp 52.000 Rp Rp 8.500 Rp 8.500
[(2)-(4)]*(1) Rp 172.800 Rp 184.000 Rp 140.000 Rp 135.000 Rp 176.000 Rp 7.500 Rp 100.500 Rp 100.500
Rp 193.200
Rp 1.016.300
Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Selisih Biaya Bahan Baku Maret 2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Bahan Baku Tepung Terigu Mentega Gula Pasir Susu Bubuk Telur Garam Pengembang Pengempuk
Hst
Kst (Kg)
(1) Rp 7.200 Rp 23.000 Rp 14.000 Rp 27.000 Rp 22.000 Rp 5.000 Rp 67.000 Rp 67.000
(2) 180 60 72 17 60 6 10 10
Jumlah
Hs Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
(3) 7.000 22.000 14.500 21.000 21.000 5.000 66.000 66.000
Ks (Kg)
SH
SK
(4) 160,5 53,5 64,5 13 53,5 5 9 9
[(1)-(3)]*(4) Rp 32.100 Rp 53.500 Rp (32.250) Rp 78.000 Rp 53.500 Rp Rp 9.000 Rp 9.000
[(2)-(4)]*(1) Rp 140.400 Rp 149.500 Rp 105.000 Rp 108.000 Rp 143.000 Rp 5.000 Rp 67.000 Rp 67.000
Rp 202.850
Rp
784.900
II.
Biaya Tenaga Kerja Langsung Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Tenaga Kerja 4
JKSt 864 jam
TUSt Rp 6.250
Data Biaya Tenaga Kerja Lanagsung Sesungguhnya Bulan
Januari Februari Maret
Tenaga Kerja 4 4 4
JKS
TUS
Kapasitas Normal
1080 Jam 1040 Jam 1080 Jam
Rp 5.556 Rp 5.769 Rp 5.556
1080 Jam
Perhitungan Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Model Dua Selisih
STU= (TUSt – TUS) x JKS SEU = (JKSt – JKS) x TUSt Selisih Tarif Upah BTKL
Bulan Januari Februari Maret
TUSt TUS Rp 6.945 Rp 5.556 Rp 6.945 Rp 5.769 Rp 6.945 Rp 5.556 Jumlah
JKS 1080 1040 1080
Rp Rp Rp Rp
STU 1.500.120 1.223.040 1.500.120 4.223.280
Rp Rp Rp Rp
SEU (1.500.120) (1.222.320) (1.500.120) (4.222.560)
Selisih Efisiensi Upah BTKL Bulan Januari Februari Maret
JKSt 864 864 864 Jumlah
JKS 1080 1040 1080
TUSt Rp 6.945 Rp 6.945 Rp 6.945
III. Biaya Overhead Pabrik Data BOP Standar BOP Variabel BOP Tetap
TOTAL BOP
BOP Sesungguhnya Januari Rp 12.300.000 Rp 5.487.200
Rp 17.787.200
BOP Variabel BOP Tetap
TOTAL BOP
Rp 11.823.000 Rp 5.487.200
Rp 17.310.200
BOP Sesungguhnya Februari
BOP Sesungguhnya Maret
BOP Variabel BOP Tetap
BOP Variabel BOP Tetap
TOTAL BOP
Rp 10.832.000 Rp 5.487.200
Rp 16.319.200
TOTAL BOP
Rp 11.303.500 Rp 5.487.200
Rp 16.790.700
Tarif Biaya Overhead Pabrik Perjam •
Total BOP
= BOP yang Dianggarkan Jam Kerja Standar
= Rp 17.787.200 = Rp 20.587/jam 864 jam
•
BOP Variabel
= BOP Var. yang Dianggarkan Jam Kerja Standar
= Rp 12.300.000 = Rp 14.236/jam 864 jam
•
BOP Tetap
= BOP Tetap yang Dianggarkan Jam Kerja Standar
= Rp 5.487.200 864 jam
= Rp 6.351/jam
Perhitungan Selisih Biaya Overhead Pabrik
Model Dua Selisih
ST = BOPss –((KN x TTSt) + (KPst x TVSt)) SV = (KN –KPSt) x TTSt
Selisih BOP Januari 2016 SELISIH TERKENDALI BOP Sesungguhnya Rp BOP Tetap Pada KN Rp 6.351 x 1.080 Rp BOP Var Sesungguhnya Rp BOP variabel Pada JKSt Rp 14.236 x 864 Rp SELISIH TERKENDALI Rp SELISIH VOLUME Jam Tenaga Kerja Pada KN Jam Tenaga Kerja Standar SELISIH VOLUME Tarif BOP Tetap Rp SELISIH VOLUME Rp
16.905.200 6.859.080 10.046.120
12.299.904 2.253.784 1080 864 (216) 6.351 (1.371.816)
Selisih BOP Februari 2016
Selisih BOP Maret 2016 SELISIH TERKENDALI
SELISIH TERKENDALI BOP Sesungguhnya Rp 16.319.200
BOP Sesungguhnya
BOP Tetap Pada KN
BOP Tetap Pada KN
Rp
16.790.700
Rp 6.351 x 1.080
Rp
6.859.080
Rp 6.351 x 1.080
Rp
6.859.080
BOP Var Sesungguhnya
Rp
9.460.120
BOP Varl Sesungguhnya
Rp
9.931.620
Rp 14.236 x 864
Rp
12.299.904
SELISIH TERKENDALI
Rp
2.368.284
BOP variabel Pada JKSt
BOP variabel Pada JKSt Rp 14.236 x 864
Rp
12.299.904
SELISIH TERKENDALI
Rp
2.839.784
SELISIH VOLUME Jam Tenaga Kerja Pada KN 1080 Jam Tenaga Kerja Standar 864 SELISIH VOLUME (216) Tarif BOP Tetap Rp 6.351 SELISIH VOLUME
Rp
(1.371.816)
SELISIH VOLUME Jam Tenaga Kerja Pada KN
1080
Jam Tenaga Kerja Standar
864
SELISIH VOLUME Tarif BOP Tetap SELISIH VOLUME
(216) Rp
6.351
Rp
(1.371.816)
Perlakuan Terhadap Selisih A.
Harga Pokok Penjualan Standar Harga Pokok Penjualan Standar
BBB Standar
Rp
6.833.000
BTKL Standar (Rp 6.945 x 864)
Rp
6.000.480
BOP Standar (Rp 20.587 x 864 )
Rp 17.787.168
Total Harga Pokok Penjualan Standar
Rp 30.620.648
Harga Pokok Penjualan Standar per unit : Rp 30.620.648
6000 unit
=
Rp 5.103
B. Laporan Laba Rugi Laporan L/R Januari 2016 Penjualan 5400 Pcs @ Rp 7.000 Harga Pokok Penjualan Standar LABA BRUTO STANDAR SELISIH LABA
Harga Bahan Baku Rp
324.400
Kuantitas Bahan Baku
Rp
744.600
Tarif Upah
Rp 1.500.120
Laporan L/R Februari 2016 Rp 37.800.000 Rp 30.620.648 Rp 7.179.352
Penjualan 5200 Pcs @ Rp 7.000 Harga Pokok Penjualan Standar LABA BRUTO STANDAR SELISIH LABA
Rp 36.400.000 Rp 30.620.648 Rp 5.779.352
Harga Bahan Baku Rp 193.200 Kuantitas Bahan Baku Rp 1.016.300 Tarif Upah
Rp 1.223.040
Terkendali Rp 2.253.784 TOTAL SELISIH LABA Rp 4.822.904 SELISIH RUGI
Terkendali Rp 2.839.784 TOTAL SELISIH LABA Rp 5.272.324 SELISIH RUGI
Efisiensi Upah
Rp (1.500.120)
Volume
Rp (1.371.861)
Efisiensi Upah Rp (1.222.320) Volume Rp (1.371.816) TOTAL SELISIH RUGI LABA BERSIH
TOTAL SELISIH RUGI LABA BERSIH
Rp (2.871.981) Rp 9.130.275
Rp (2.594.136) Rp 8.457.540
Laporan L/R Maret 2016 Penjualan 5350 Pcs @ Rp 7.000 Harga Pokok Penjualan Standar LABA BRUTO STANDAR SELISIH LABA Harga Bahan Baku Rp 202.850 Kuantitas Bahan Baku Rp 784.900 Tarif Upah Rp 1.500.120 Terkendali Rp 2.368.284 TOTAL SELISIH LABA SELISIH RUGI Efisiensi Upah Rp (1.500.120) Volume Rp (1.371.816) TOTAL SELISIH RUGI LABA BERSIH
Rp 37.450.000 Rp 30.620.648 Rp 6.829.352
Rp 4.856.154
Rp (2.871.936) Rp 8.813.570
Kesimpulan 1. Berdasarkan perhitungan pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik terdapat selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Untuk biaya bahan baku pada bulan Januari, Februari dan Maret terdapat selisih harga dan selisih kuantitas yang menguntungkan. Untuk biaya tenaga kerja langsung pada bulan Januari, Februari dan Maret terdapat selisih tarif upah yang menguntungkan, sedangkan pada selisih efisiensi upah terdapat selisih yang merugikan. Dan untuk biaya overhead pabrik pada bulan Januari, Februari dan Maret terdapat selisih yang menguntungkan pada selisih terkendali , sedangkan pada selisih volume terdapat selisih yang merugikan. 2. Faktor yang menyebabkan selisih yang terjadi pada biaya bahan baku disebabkan karena fluktuasi yang tidak menentu dari harga yang diperkirakan, adanya potongan harga yang diberikan oleh supplier dan jumlah produksi yang lebih rendah dibandingkan jumlah produksi standar. Sedangkan selisih yang terjadi pada biaya tenaga kerja langsung disebabkan karena kurangnya efisiensi waktu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya. Sedangkan selisih yang terjadi pada biaya overhead pabrik disebabkan karena biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya lebih rendah dibanding biaya overhead pabrik pada jam standar. Selain itu karena perusahaan pada jam kerja standar belum mampu melebihi jam kerja normal, sehingga terdapat volume produksi yang tidak terpakai.
Saran Setelah melakukan penelitian, adapun saran yang dapat diberikan penulis yang mungkin berguna bagi Silfiana Bakery & Cake dalam melakukan pengendalian biaya yaitu sebaiknya Silfiana Bakery & Cake menerapkan biaya standar dalam pengendalian biaya produksinya guna pencapaian efisiensi biaya produksi perusahaan yang lebih baik lagi agar dapat memaksimalkan jumlah produksi yang dihasilkan. Selain itu, selisih menguntungkan sebaiknya ditingkatkan dengan cara memperhatikan anggaran yang ditetapkan, memperhatikan keadaan pasar, serta penggunaan kapasitas produksi secara efektif agar dapat menimbulkan dampak yang lebih menguntungkan. Perusahaan juga sebaiknya mengadakan pengawasan dan pelatihan yang lebih lagi untuk para karyawannya agar dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat menambah volume penjualan. Perlunya pengawasan terhadap biaya overhead pabrik dengan menghindari selisih harga yang tidak menguntungkan dengan mengendalikan kapasitas yang ada, sehingga tidak terdapat kapasitas yang tidak terpakai.