Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru PENERAPAN ASAS JUJUR DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM WALIKOTA PEKANBARU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004
Zahirman Dosen PPKn FKIP Universitas
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan asas jujur dalam pelaksanaan pemilihan umum walikota Pekanbaru ditinjau dari Undang-undang nomor 32 tahun 2004. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan memakai analisa data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak terjadi pelanggaran yang berkaitan dengan asas jujur dalam pelaksanaan pemilihan umum walikota pekanbaru, terutama oleh pihak pelaksana yaitu KPU kota Pekanbaru dan Panwaslu kota Pekanbaru. Adapun pelanggaran-pelanggaran yang terjadi adalah pelaksanaan kampanye diluar jadwal dan menggunakan fasilitas negara, perusakan atribut pemilu (kotak suara) dan pemalsuan dokumen pemilu, pencetakan surat suara tidak berdasarkan pada jumlah pemilih tetap dan ditambah paling banyak 2,5% dari jumlah pemilih tersebut, surat pemberitahuan waktu dan tempat pemungutan suara (undangan pemilih) yang tidak mencantumkan nomor induk kependudukan, kotak suara ditemukan dalam kondisi rusak dikantor KPU, daftar pemilih tetap ganda, serta pelanggaran kode etik oleh anggota panwaslu. Kata kunci: Asas, Jujur, pemilu dan walikota.
pemerintahan yang memposisikan rakyat
A. PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah negara hukum
yang
demokratis.
sebagai
pemegang
kekuasan
atau
Penegasan
kedaulatan tertinggi. Hal ini sejalan
bahwa Indonesia adalah negara hukum
dengan salah satu amanat yang tertuang
tetuang
Negara
didalam UUD 1945 yaitu pada pasal 1
Kesatuan Republik Indonesia yakni UUD
ayat (2) yang menyatakan “kedaulatan
1945 pasal 1 ayat (3) yang menyatakan
adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan
“Indonesia
adalah
menurut Undang-Undang Dasar”.
Demokrasi
merupakan
didalam
konstitusi
negara
hukum”.
wujud
dari
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
1
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Menurut Alamudi dalam Udin S. Winaputra
(2007
:1.6)
soko
guru
prinsip-prinsip
dari
suatu
negara
demokrasi yakni negara tersebut harus
demokrasi, yaitu (1) kedaulatan rakyat;
memiliki
(2)
berdasarkan
menyelenggarakan pemilu secara rutin
persetujuan dari yang diperintah; (3)
dan berkala. Pemilihan umum (Pemilu)
kekuasaan
hak-hak
yang merupakan salah satu perwujudan
minoritas; (5) jaminan hak asasi manusia;
sistem demokrasi di Indonesia, dari masa
(6) pemilihan yang bebas dan jujur; (7)
ke
persamaan didepan hukum; (8) proses
perkembangan. Pada masa sekarang ini
hukum yang wajar; (9) pembatasan
pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) di
pemerintah
Indonesia
pemerintahan
mayoritas;
secara
(4)
konstitusi;
(10)
partai
masa
politik
terus
dan
mengalami
diselenggarakan
secara
pluralitasme sosial, ekonomi dan politik;
langsung, sehingga setiap warga negara
(11) nilai-nilai toleransi, pragmatisme,
Indonesia yang telah memenuhi syarat
kerja sama dan mufakat.
untuk ikut serta dalam pemilu dapat antara
memberikan hak suaranya dalam setiap
demokrasi dengan pemilu. Pemilihan
pemilihan umum yang diselenggarakan.
Umum merupakan salah satu perwujudan
Adapun
sistem pemerintahan yang demokratis,
diselenggarakan
karena perwujudan demokrasi dilakukan
Indonesia pada saat ini antara lain:
melalui partai politik sebagai penampung
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
aspirasi dari rakyat dan melalui pemilu
Presiden, Pemiihan Umum Legislatif,
untuk memilih wakil-wakil mereka yang
Pemilihan Kepala Daerah, pemilihan
berperan dalam pemerintahan, Bahkan
Gubernur
hal ini sudah menjadi indikator dan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati,
Terdapat
kaitan
erat
pemilihan
dan
umum
secara
yang
langsung
Wakil
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
di
Gubernur,
2
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru pemilihan Walikota dan Wakil Walikota,
untuk memilih Walikota dan Wakil
bahkan Pemilihan Kepala Desa juga
Walikota untuk wilayah Kota Pekanbaru
dilakukan secara langsung.
awalnya dilaksanakan pada tanggal 18
Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil
Mei 2011 namun hasil penghitungan
Kepala Daerah yang selanjutnya disebut
suara Pemilukada Pekanbaru oleh KPU
Pemilukada adalah saran pelaksanaan
Kota Pekanbaru pada tanggal 24 mei
kedaulatan rakyat diwilayah Provinsi
2011
dan/atau Kabupaten/Kota berdasarkan
Konstitusi
Pancasila dan Undang-undang Dasar
dibatalkan (MK),
oleh
Mahkamah
dikarenakan
MK
menemukan ada pejabat yang telah
Republik Indonesia Tahun 1945 untuk
melampaui
kewenangan
dan
memilih Kepala Daerah dan Wakil
melakukan pelanggaran hukum.
malah
Kepala Daerah ( Peraturan Pemerintah
Adapun indikasi pelanggaran yang
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
terjadi dalam pelaksanaan pemilihan
2005). Dalam UU No.22 tahun 2004
umum Walikota dan Wakil Walikota
pasal 56 ayat (1) menjelaskan bahwa
yang berkaitan dengan asas jujur antara
pemilihan kepala daerah dan wakil
lain yaitu: (1) Adanya Intervensi walikota
kepala
pekanbaru
daerah
dipilih
dalam
satu
menggerakkan
struktur
pasangan calon yang dilaksanakan secara
Pemerintah kota mulai dari Kepala
demokratis berdasarkan asas langsung,
Dinas, Camat, RW, RT dan SKPD
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
berpihak pada calon pasangan nomor 1;
Adapun dalam penelitian ini hanya mengkaji
tentang
asas
jujur
dalam
(2) Adanya kesengajaan pengacauan data kependudukan sehingga
dalam
DPT
pelaksanaan pemilihan umum Walikota
ditemukan banyak NIK Ganda, nama
Pekanbaru. Pemilihan kepala daerah
alamat
ganda dan tanpa NIK; (3)
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
3
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Keterlibatan oknum pejabat Pegawai
banyak
Negeri Sipil (PNS) dari tingkat Wakil
pelanggaran asas jujur dalam pemilu
Gubernur, Walikota sampai tingkat RT;
pada saat pelaksanaan pemilihan umum
(4)
Walikota dan Wakil Walikota Pekabaru
Kampanye
sosial;
(5)
berselubung
gerakan
Ketidaknetralan
KPU
pada
yang
tanggal
berkaitan
18
mei
2011
dengan
yang
Pekanbaru untuk memenangkan salah
menyebabkan MK memutuskan harus
satu
diadakan
Pemungutan
Konstitusi Republik Indonesia Nomor
(PSU).
Hal
63/phpu.d-ix/2011). (6) Pencetakan surat
melatarbelakangi penulis ingin meneliti
suara tidak berdasarkan pada jumlah
lebih
pemilih
tetap
dan ditambah paling
pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
banyak
2,5%
dari
Pekanbaru Tahun 2011 dengan judul
pasangan.
(Putusan
Mahkamah
jumlah
pemilih
lanjut
Suara
tersebutlah
mengenai
yang
pelaksanaan
tersebut; (7) Ditemukannya kotak Suara
“Penerapan
dalam kondisi rusak (tidak disegel dan
Pelaksanaan Pemilihan Umum Walikota
digembok) bertempat di penyimpanan
Kota Pekanbaru Ditinjau Dari Undang-
kotak suara dan bilik suara
Undang Nomor 32 Tahun 2004”.
(gudang)
penyimpanan KPU Kota Pekanbaru; (8) Terjadinya pelanggaran kode etik yang dilakukan
salah
Dalam
B. TINJAUAN PUSTAKA Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV, yaitu
Pengawas Pemilu Kecamatan Bukit Raya
terdapat dalam buku Nagarakertagama
Kota Pekanbaru. (Dokumen Panwaslu
karangan Prapanca dan buku Sutasoma
kota Pekanbaru)
karangan indikasi
pelanggaran-pelanggaran
satu
Jujur
anggota
Adanya
oleh
Asas
Ulang
Tantular.
Dalam
buku
terjadinya
Sutasoma istilah Pancasila disamping
terutama
mempunyai arti berbatu sendi yang
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
4
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru kelima (dari bahasa sansekerta), juga
penciptaan suatu masyarakat Indonesia
mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan
yang menempatkan demokrasi dalam
yang kelima (Pancasila Krama), yaitu: 1)
kehidupan
tidak boleh melakukan kekerasan; 2)
sebagai titik sentral.
tidak boleh mencuri; 3) tidak boleh berjiwa
dengki;
berbohong;
5)
berbangsa
dan
bernegara
Menurut Abd. Jabar Abdul (2010 :
4)
tidak
boleh
5), lemah dan hancurnya bangsa karena
tidak
boleh
mabuk
lemahnya karakter. Bangsa yang besar
minuman keras. (Darji Darmodiharjo. 1991: 15).
dan
bermartabat
pasti
tidak
akan
membiarkan dirinya lemah dan terus
Menurut Udin S.Winataputra (2007
dalam
goncangan,
dan
membangun
:1.1) tugas pendidikan kewarganegaraan
karakter bangsa, sama artinya dengan
apabila
menyelamatkan bangsa dari ambang
dikaitkan
dengan
demokrasi
maka kaitannya sangat erat, dikarenakan
kehancuran.
tugas
kewarganegaraan
kewarganegaraan
barunya
terintergrasi
dengan
pendidikan paradigma
yakni
Karena
itu
yang
di
nilai-nilai
pendidikan dalamnya pendidikan
mengembangkan pendidikan demokrasi
karakter mengemban peran penting dan
mengemban tiga fungsi pokok, yaitu
strategis terhadap pembangunan bangsa.
mengembangkan
kecerdasan
warga
Menurut Thomas Lickona dalam
negara (civic intellegence), membina
Abd. Jabar Abdul (2010 : 5), menegaskan
tanggung jawab warga negara (civic
terdapat sepuluh karakteristik jaman yang
responcibility) dan mendorong partisipasi
harus
warga negara (civic participation). Pada
karakteristik tersebut ada, maka itu
hakikatnya proses pembentukan karakter
berarti suatu bangsa sedang menuju
bangsa
jurang kehancuran. Kesepuluh karakter
diharapkan
mengarah
pada
diwaspadai
karena
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
jika
5
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru tersebut
adalah
kekerasan
(1)
dikalangan
meningkatnya
demokrasi secara utuh dan menyeluruh.
remaja,
Dalam
(2)
sistem
negara
demokrasi,
penggunaan bahasa dan kata-kata yang
pemilihan umum merupakan salah satu
memburuk, (3) pengaruh peer group
indikator atau ciri suatu negara yang
yang kuat dalam tindakan kekerasan, (4)
menerapkan sistem demokrasi. Adapun
meningkatnya perilaku merusak diri,
pemilihan umum yang diselenggarakan
seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan
secara langsung di Indonesia pada saat
seks
ini
bebas,
(5)
semakin
kaburnya
antara
lain:
Pemilihan
Umum
pedoman moral baik dan buruk, (6)
Presiden dan Wakil Presiden, Pemiihan
semakin menurunnya etos kerja, (7)
Umum
semakin rendahnya rasa hormat kepada
Daerah
orang
semakin
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
rendahnya rasa tanggung jawab individu
dan Wakil Bupati pemilihan Walikota
dan warga negara, (9) membudayanya
dan Walikota, dan Pemilihan Kepala
ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa
Desa dibeberapa daerah juga dilakukan
saling curiga dan kebencian di antara
secara langsung.
tua
dan
guru,
(8)
sesama.
Pemilihan Kepala
(Pimilulkada),pemilihan
Namun untuk menerapkan pemilihan
Demokrasi di Indonesia semakin mengalami
Legislatif,
perkembangan
umum secara langsung bukanlah hal yang
yang
mudah, terutama pemilihan umum kepala
signifikan. Namun meskipun demikian
daerah atau yang lebih sering disebut
dalam pelaksanaannya masih banyak
Pemilukada,
terdapat kendala-kendala yang masih
demokrasi di Indonesia yang sekarang
harus dihadapi oleh bangsa Indonesia
semakin
dalam rangka upaya mewujudkan negara
pelanggaran-pelanggaran
meskipun perkembangan
baik
tetapi
masih yang
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
banyak terjadi
6
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru dibeberapa
daerah
pada
saat
pelaksanaan pemilihan umum walikota
penyelenggaraan pilkada secara langsung
Pekanbaru. Jujur yang dimaksud adalah
yang tidak sesuai dengan ketentuan-
jujur
ketentuan yang sudah diatur dalam
pelaksanaan pemilu, pemerintahan dan
Undang-undang.
partai politik peserta pemilu, pengawasan
dalam
penyelanggaraan
atau
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil
dan penentuan pemilu termasuk memilih
Kepala Daerah yang selanjutnya disebut
atau semua pihak yang terlibat secara
Pemilukada adalah saran pelaksanaan
langsung ataupun tidak langsung dan
kedaulatan rakyat diwilayah provinsi
harus bersikap dan bertindak jujur sesuai
berdasarkan
dengan peraturan perundang-undangan
pancasila dan Undang-undang Dasar
yang berlaku. Jujur tak hanya diartikan
dan/atau
kabupaten/kota
Republik Indonesia Tahun 1945 untuk
secara harfiah sebagai 'berkata benar,
memilih Kepala Daerah dan Wakil
mengakui
Kepala Daerah (Peraturan Pemerintah
informasi yang sesuai dengan kenyataan
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
dan
2005). Dalam UU No.22 tahun 2004
pengertian
pasal 56 ayat (1) menjelaskan bahwa
berbohong, tidak menipu, tidak mencuri,
pemilihan kepala daerah dan wakil
tidak korupsi,
kepala
satu
kekerasan, tidak melakukan selingkuh,
pasangan calon yang dilaksanakan secara
dan sejumlah `tidak' lainnya, merupakan
demokratis berdasarkan asas langsung,
bentuk lain dari sebuah kejujuran.(
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
http://faisalhamzah.multiply.com)
daerah
dipilih
dalam
Adapun dalam penelitian ini hanya mengkaji
tentang
asas
jujur
dalam
atau
memberikan
kebenaran'.
Tapi
yang
juga
lebih
tidak
luas,
berbuat
suatu
dalam tidak
tindak
Daerah, sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Negara Kesatuan
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
7
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Republik Indonesia, oleh karena itu dalam
melakukan
daerah
dan
b. Pemberitahuan DPRD kepada
Pemilihan
kepala
KPUD
kepala
daerah
masa jabatan kepala daerah;
wakil
seharusnya dilakukan sinkron dengan
mengenai
c. Perencanaan
berakhirnya
penyelenggaraan,
pemilihan presiden dan wakil presiden,
meliputi penetapan tata cara dan
yaitu pemilihan secara langsung.
jadwal
Pemilihan umum diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk
pemerintahan
demokratis,
kuat,
dukungan
rakyat
mewujudkan
dan
yang
memperoleh
dalam
rangka
tujuan
sebagaimana
tahapan
pelaksanaan
pemilihan kepaala daerah dan wakil kepala daerah; d. Pembentukan panitia pengawas, PPK, PPS dan KPPS e. Pemberritahuan dan pendaftaran pemantau.
nasional
2. Tahap pelaksanaan, meliputi: a. Penetapan daftar pemilih;
yang
tercantum
dalam
Negara
Indonesia
yaitu
b. Pendaftaran dan penetapan calon
Undang-undang Dasar Negara Republik
kepala daerah dan wakil kepala
Indonesia Tahun 1945.
daerah;
konstitusi
c. Kampanye; Tahap-tahap
penyelenggaraan d. Pemungutan suara;
pemilihan kepala daerah dan wakil e. Penghitungan suara; dan kepala daerah meliputi sebagai berikut: f. Penetapan pasangan calon kepala 1. Masa persiapan, meliputi:
daerah dan wakil kepala daerah.
a. Pemberitahuan DPRD kepada Pemungutan kepala
daerah
suara
pemilihan
mengenai pasangan calon kepala daerah dan wakil
berakhirnya masa jabatan; JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
8
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru kepala daerah diselenggarakan paling
semua jenis pelanggaran, kecuali yang
lambat satu bulan sebelum masa jabatan
telah ditetapkan sebagai tindak pidana,
kepala daerah berakhir.
termasuk dalam kategori pelanggaran
Dalam Pemilulkada partai politik
administrasi.
memiliki peranan yang sangat besar.
Contoh
Adapun fungsi partai politik dalam
tersebut misalnya ; tidak memenuhi
pilkada adalah sebagai suatu badan yang
syarat-syarat
bisa mengusulkan pasangan calon dalam
pemilu,
pilkada secara berpasangan baik oleh satu
pelanggaran
untuk
administratif
menjadi
peserta
menggunakan
fasilitas
pemerintah, tempat ibadah dan tempat
partai politik ataupun gabungan partai
pendidikan untuk berkampanye, tidak
politik. Dalam pelaksanaan pemilihan
melaporkan
umum kepala daerah dikenal dua bentuk pelanggaran yaitu bentuk pelanggaran administrasi pemilihan umum dan bentuk
rekening
awal
dana
kampanye, pemantau pemilu melanggar kewajiban dan larangan dll. Sedangkan
dalam
252
pelanggaran pidana pemilihan umum.
Undang-Undang
Pasal 248 Undang-Undang Nomor 22
tentang tindak pidana pemilu sebagai
tahun
Pemilu
pelanggaran pemilu yang mengandung
mendefinisikan perbuatan yang termasuk
unsur pidana. Pelanggaran ini merupakan
dalam pelanggaran administrasi adalah
tindakan yang dalam Undang-Undang
pelanggaran terhadap ketentuan Undang-
Pemilu diancam dengan sanksi pidana.
Undang Pemilu yang tidak termasuk
Sebagai contoh tindak pidana pemilu
dalam ketentuan pidana pemilu dan
antara lain adalah sengaja menghilangkan
ketentuan
dalam
hak pilih orang lain, menghalangi orang
Peraturan KPU. Dengan demikian maka
lain memberikan hak suara dan merubah
2007
lain
tentang
yang
diatur
Pemilu
Pasal
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
mengatur
9
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru hasil suara. Seperti tindak pidana pada
Research). Penelitian berbasis literatur
umumnya, maka proses penyelesaian
merupakan
tindak pidana pemilu dilakukan oleh
menggunakan literatur sebagai obyek
lembaga penegak hukum yang ada yaitu
kajian, seperti : buku-buku, majalah,
kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.
dokumen,
C.
memperoleh
penelitian
catatan,
dan
yang
kisah-kisah
sejarah dan lain- lain. Penelitian pustaka
METODE PENELITIAN Untuk
bentuk
gambaran
dalam konteks keilmiahan, maka dalam penelitian ini termasuk penelitian hukum
perpustakaan
ini
pengidentifikasian,
mencakup
penjelasan,
dan
penguraian secara sistematis tentang
data
dokumen-dokumen yang mengandung
sekunder, oleh karena itu pendekatan
informasi yang berkaitan dengan masalah
normatif
yang
yang
menggunakan
digunakan
normatif
analitis,
adalah yaitu
pendekatan
yang dibahas. Dalam penelitian ini penulis akan
dengan
mengidentifikasikan sumber hukum yang
memberikan
menjadi dasar rumusan masalah, serta
teoritis maupun yuridis (hukum normatif)
mengkaji secara komperhensif analitis
mengenai asas jujur dalam pelaksanaan
bahan hukum primer dan bahan hukum
pemilihan umum walikota Pekanbaru
sekunder, guna menjawab permasalahan
tahun
yang dirumuskan, serta mendeskripsikan
implementasi
jawaban masalah secara lengkap, rinci,
kaitannya
jelas, dan sistematis.
tersebut.
Dalam penelitian sosial penelitian hukum normatif ini disebut juga sebagai penelitian
kepustakaan
gambaran
2011
baik
dengan dan
dengan
secara
menganalisis
keberadaan hukum
serta
normatif
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis antara lain:
(Library
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
10
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru 1. Dokumentasi
yaitu
teknik
pengambilan data yang diperoleh melalui
bentuk angka-angka sebagaimana analisa data kuantitatif.
dokumen-dokumen.
Data dideskripsikan dan dianalisa
(dalam Windy Laila Winarto.
berdasarkan data sekunder dari bahan-
2010 : 40). Teknik ini digunakan
bahan hukum primer, bahan-bahan
untuk
hukum sekunder, maupun bahan-bahan
menganalisis
relevan
yang
lapangan.
diperoleh
Terutama
berupa
data-data di
data-data
dokumen-dokumen
hukum tersier, “ analisa data kualitatif artinya menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur,
terlampir, sebagaimana yang telah
runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan
dijelaskan
efektif, sehingga memudahkan
pada
bagian
pembahasan jenis dan sumber
interprestasi data dan pemahaman hasil
data diatas.
analisis”.
2. Studi
kepustakaan
dilakukan
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan cara menelaah berbagai
Pelaksanaan
pemilihan
umum
bahan bacaan yang berhubungan
walikota pekanbaru disengelenggarakan
dengan
seperti
ilmiah,
penelitian, jurnal,
makalah
laporan
dan
peraturan yang terkait. Sedangkan
umum
walikota
diberbagai daerah di Indonesia pada umumnya yang berdasarkan kententuan
yang
peraturan perundang-undangan terkait.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Pada umumnya undangan-undangan yang
analisa
yaitu
dipakai sebagai landasan dan kunci
mendeskripsikan dan menganalisa data
pokok dalam penyelenggaraan pemilihan
dalam bentuk kalimat dan tidak dalam
umum kepala daerah yaitu Undang-
data
analisis
pemilihan
kualitatif,
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
11
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Undang Nomor 32 Tahun 2004. Adapun
d. Pembentukan panitia pengawas,
penyelenggaraan pemilihan walikota dan
PPK,
wakil
dilaksanakan pada tanggal 18
walikota
di
kota
Pekanbaru
meliputi sebagai berikut: pada
masa
persiapan, meliputi: DPRD
daerah
berakhirnya
kepada mengenai
masa
jabatan,
dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2010 b. Pemberitahuan
DPRD
kepala
kepada
daerah,
padatanggal
9
sampai 16 Januari 2011. c. Perencanaan
penyelenggaraan,
meliputi penetapan tata cara dan jadwal
tahapan
pelaksanaan
pemilihan kepala
daerah dan
wakil kepala daerah, dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 18 Agustus 2010.
2010
pemantau. Tahap pelaksanaan, meliputi: a. Penetapan daftar pemilih oleh PPS, dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2011.
KPU mengenai berakhirnya masa
dilaksanakan
PPDP,
e. Pemberitahuan dan pendaftaran
a. Pemberitahuan
jabatan
dan
Oktober sampai 18 November
Penyelenggaraan
kepala
PPS
b. Pendaftaran
pasangan
calon
kepala daerah dan wakil kepala daerah,
dilaksanakan
pada
tanggal 3 sampai 9 Maret 2011. c. Penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah serta
penentu
nomor
urut,
dilaksanakan pada tanggal 4 April 2011. d. Kampanye, dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 14 Mei 2011. e. Pemungutan suara, dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2011.
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
12
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru f. Penghitungan
suara,
pelaksanaan asas jujur yang merupakan
dilaksanakan pada tanggal 18
salah satu asas dasar dalam pelaksanaan
sampai 25 Mei 2011.
pemilukada yaitu sebagai berikut:
g. Penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Pemungutan
suara
pemilihan
pasangan calon walikota dan wakil walikota diselenggarakan paling lambat satu bulan sebelum masa jabatan kepala
Namun dari data yang penulis peroleh dari sumber penelitan, dalam proses penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah yaitu Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang telah diuraikan diatas, terjadi begitu banyak pelanggaran dari berbagai aspek baik pada masa dan
masa
pelaksanaan,
khususnya yang berkaitan dengan asas jujur dalam pemilihan Walikota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru. Adapun bentuk pelanggaran yang terjadi dalam penyelenggaran
dan menggunakan fasilitas negara yakni keterlibatan Walikota Pekanbaru yang telah melakukan kampanye diluar jadwal dengan mengundang 11 Camat dan 57 Lurah se Kota Pekanbaru yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau dan Pasangan
daerah berakhir.
persiapan
a). Pelaksanaan kampanye diluar jadwal
pemilukada
kota
pekanbaru yang tidak mencerminkan
calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Tahun 2011 – 2016 dengan calon
no urut 1. Walikota tersebut
memerintahkan kepada seluruh Camat dan Lurah untuk membantu kemenangan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Tahun 2011–2016. calon no urut 1 termasuk memfasilitasi sosialisasi. Kegiatan tersebut dilakukan di rumah dinas pada tanggal 30 April 2011. Hal ini melanggar pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
sebagaimana diubah dengan Undang-
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
13
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Undang Nomor 12 tahun 2008 yakni
tersebut juga sama dengan Peraturan
Pasal 78 Ayat (1) huruf h, Pasal 79 Ayat
Pemerintah
(4), Pasal 80 serta melanggar pasal-pasal
sebagaimana yang di ubah terakhir
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49
Tahun
tahun 2008 Pasal 72 Ayat (1), Pasal 75
2005
tentang
Pemilihan,
Nomor
6
Tahun
2005
Pengesahan
Pengangkatan,
Dan
Ayat (1), Peraturan KPU No 31 Tahun
Pemberhentian
Kepala
Dan
2008 Pasal 2, Pasal 5, Pasal 11, dan Pasal
Daerah
Wakil Kepala Daerah sebagaimana yang
18;
di
Peraturan
d). Surat pemberitahuan waktu dan
Pemerintah Nomor 49 tahun 2008 yakni
tempat pemungutan suara (undangan
pada Pasal 61 Ayat (3);
pemilih)
b). Perusakan atribut pemilu (kotak
nomor induk kependudukan, hal ini
suara) dan pemalsuan dokumen pemilu
melanggar pasal-pasal dalam Peraturan
hal ini melanggar Pasal 118 Ayat (2) dan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 72
Pasal 118 Ayat (3) UU No.32 Tahun
Tahun 2009 tentang pedoman tata cara
2004 serta Pelanggaran Peraturan KPU
pelaksanaan
No 31 Tahun 2008 pada pasal 2. pasal 5,
penghitungan suara pemilihan umum
pasal 11, pasal 18.
kepala daerah dan wakil kepala daerah di
c).
ubah
terakhir
Pencetakan
dengan
suara
tidak
mencantumkan
pemungutan
dan
tidak
tempat pemungutan suara sebagaiman
berdasarkan pada jumlah pemilih tetap
diubah terakhir dengan peraturan KPU
dan ditambah paling banyak 2,5% dari
nomor 15 Tahun 2010, yakni Pasal 15
jumlah
ini
Ayat (1), Pasal 15 Ayat (3), dan Pasal
melanggar pasal-pasal dalam UU 32
16. Serta Peraturan Komisi Pemilihan
pemilih
surat
yang
tersebut.
Hal
Tahun 2004 yakni Pasal 87 Ayat (1), hal
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
14
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Umum Nomor 31 Tahun 2008 Pasal 2;
Etik yaitu di dalam Peraturan KPU No 31
dan Pasal 15.
Tahun 2008 pada pasal 2. pasal 5, pasal
e). Kotak suara ditemukan dalam kondisi
11, pasal 12, pasal 15, pasal 17, pasal 18.
rusak dikantor KPU, hal ini melanggar
g). Pelanggaran kode etik oleh anggota
melanggar pasal-pasal dalam UU No 32
panwaslu, yang melanggar Peraturan
Tahun 2004 yakni pada Pasal 118 Ayat
KPU No. 31 Tahun 2008 yaitu pada
(2), Pasal 118 Ayat Ayat (3) dan Pasal
Pasal 2, Pasal 5, Pasal 13 huruf, Pasal 13
119 ; Pelanggaran Administrasi yaitu di
huruf d , Pasal 13 huruf e, serta Pasal 13
dalam Peraturan KPU 16 Tahun 2010
huruf f. Peraturan Badan Pengawas
pada Pasal 15 Ayat (1) dan Ayat 2, Pasal
Pemilu Republik Indonesia Nomor 11
29 Ayat (2); Pelanggaran Kode Etik yaitu
Tahun 2008 Pasal 33 Ayat (1); Pasal 33
di dalam Peraturan KPU No 31 Tahun
Ayat (2); Pasal 35 Ayat (1); Pasal 35
2008 pada pasal 2. pasal 5, pasal 11,
Ayat (3); Pasal 35 Ayat (5); Pasal 35
pasal 12, 17, 18.
Ayat (6)
f). Daftar pemilih tetap ganda, hal ini
Dari berbagai pelanggaran yang
melanggar pasal-pasal dalam UU No 32
telah diuraikan diatas, maka jelaslah
Tahun 2004 Pasal 72 Ayat (1) dan Ayat
bahwa
(2); PP No 6 Tahun 2005 sebagaimana
penyelenggaraan
diubah terakhir kali dengan PP No 49
walikota Pekanbaru tahun 2011 belum
Tahun 2008 Pasal 18 Ayat (1) dan (2),
terimplementasi sebagai mana mestinya
Pasal 19 Ayat (4), Pasal 26, Pasal 28,
seperti yang diamanatkan oleh UU No.32
Pasal 30 Ayat (1) dan Ayat (2), Pasal 31
Tahun 2004 dan berbagai peraturan
Ayat (1), Pasal 33 Ayat (1) Ayat (2) dan
perundang-undangan lainnya yang terkait
Ayat (3), Pasal 34 (1), Pelanggaran Kode
bahkan dapat dikatakan sangat tidak
penerapan asas
jujur
pemilihan
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
dalam umum
15
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru sesuai dengan yang seharusnya, karena
pemilu, Pencetakan surat suara tidak
begitu banyak terjadi pelanggaran yang
berdasarkan pada jumlah pemilih
terkait dengan asas jujur dalam pemilu.
tetap dan ditambah paling banyak
E.
2,5% dari jumlah pemilih tersebut,
SIMPULAN Dari analisa dan pemaparan di atas,
Surat
pemberitahuan waktu
dan
maka dalam penelitian ini dapat peneliti
tempat pemungutan suara (undangan
simpulkan beberapa hal sebagai berikut:
pemilih) yang tidak mencantumkan
1.
Dalam pelaksanaan pemilihan umum
nomor induk kependudukan, Kotak
pemilihan
Wakil
suara ditemukan dalam kondisi rusak
Gubernur, Pemilihan Bupati dan
dikantor KPU, Daftar pemilih tetap
Wakil Bupati, pemilihan Walikota
ganda, Pelanggaran kode etik oleh
dan Wakil Walikota
anggota panwaslu.
Gubernur
dan
Pekanbaru
Tahun 2011 yang dilaksanakan pada
2.
Dari berbagai pelanggaran yang
tanggal 18 mei 2011, banyak sekali
telah diuraikan diatas, maka jelaslah
terdapat pelanggaran terkait asas
bahwa penerapan asas jujur dalam
jujur diberbagai tahapan, baik pada
penyelenggaraan pemilihan umum
tahap persiapan maupun pada tahan
walikota Pekanbaru Tahun 2011
pelaksanaan. Adapun pelanggaran-
belum terimplementasi sebagai mana
pelanggaran yang terjadi adalah
mestinya seperti yang diamanatkan
sebagai
oleh UU No.32 Tahun 2004 dan
berikut:
kampanye
diluar
menggunakan
dan
jadwal
fasilitas
Perusakan atribut suara)
Pelaksanaan dan
Negara,
pemilu (kotak
pemalsuan
dokumen
berbagai
peraturan
undangan
lainnya
perundangyang
terkait
bahkan dapat dikatakan sangat tidak sesuai dengan yang
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
seharusnya,
16
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru karena
3.
begitu
banyak
Setelah
meneliti
lebih
lanjut
pelanggaran yang terkait dengan asas
mengenai penerapan asas jujur dalam
jujur dalam pemilu.
pelaksanaan pemilihan umum walikota
Banyaknya pelanggaran yang terjadi
Pekanbaru ditinjau dari Undang-undang
dalam peyelenggaraan pemilukada
Nomor 32 Tahun 2004, maka peneliti
walikota Pekanbaru Tahun 2011,
akan memberikan beberapa saran sebagai
maka dari itu Mahkamah Konstitusi
berikut:
yang
yang
1. Pemilu merupakan salah satu sarana
menyelesaikan
penyaluran aspirasi bagi rakyat serta juga
merupakan
lembaga
berwenang permasalah
4.
terjadi
membuat
merupakan sarana pendidikan politik
keputusan yakni membatalkan hasil
yang baik bagi rakyat, jadi apabila
rekapitulasi
suara
pemilu yang dilaksanakan penuh dengan
pemilukada Pekanbaru oleh KPU
pelanggaran dan kelicikan maka juga
Kota Pekanbaru.
akan
Sejalan
tersebut
penghitungan
dengan
Mahkamah pembatalan penghitungan Pekanbaru
Konstitusi hasil suara oleh
berimbas
pada
pembangunan
Keputusan
karakter bangsa, oleh karena itu peneliti
mengenai
mengharapkan pemilukada pada periode
rekapitulasi
berikutnya dapat berjalan dengan jujur
pemilukada
dan
KPU
tidak
terjadi
lagi
pelanggaran
Kota
diberbagai tahapan Pemilukada, sehingga
Pekanbaru, oleh karena itu juga
proses dalam pembelajaran politik dan
diputuskan
diadakan
pembangunan karakter bangsa juga dapat
Pemungutan Suara Ulang (PSU)
berjalan lebih baik dan sesuai dengan
Pemilukada Pekanbaru.
yang diharapkan.
harus
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
17
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru 2.
Hendaknya
seperti
masing-masing
KPU,
Panwaslu,
pihak Jajaran
5.Di harapkan kepada Lembaga pembuat dapat menyususn UU atau
peraturan
Pemerintahan Se-kota Pekanbaru serta
dapat yang dapat memberikan sanksi
pihak
dapat
terhadap pelanggar yang melangggar
bertindak sesuai dengan peraturan hukum
azaz-azaz Pemihan Umum khususnya
yang berlaku serta tidak melampaui batas
azaz kejujuran.
lainnya
yang
terkait
kewenangan yang seharusnya, sehingga kedepannya dapat tercipta pemilukada
DAFTAR PUSTAKA
yang bersih dan jujur.
Ahmad, Eddison., 2007. Metotologi Penelitian, Cendikia Insan, Pekanbaru.
3.
Hendak
dosen
sebagai
civitas
akademic dan mahasiswa sebagai agent of
change
diharapkan
responsif
dapat
terdapat
penyelenggaraan
lebih proses
pemilukada
karena
proses penyelenggaraan tersebut juga merupakan
bagian
dari
proses
pembelajaran politik. 4. Masyarakat selaku kontrol sosial hendaknya lebih berperan aktif dalam menanggapi pemilukada menciptakan
berbagai dan
juga
hal
terkait
bersama-sama
pemilukada
berlangsung lebih baik dan sukses.
yang
Assyidiqie, Jimlly. 1985. Format Kelembagaan Negara Dan Pergeseran Kekuasaan Dalam UUD 1945, FH UII Press, Yogyakarta. Bestari Prayoga dan Syam Syifillah (ed)., 2010. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam membanggun karakter Bangsa (Nation and Character Building) : Refleksi, Komitmen, dan Prospek. cet. Pertama, 2010. Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI, Bandung. Burhan Bungin., 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Darji
Darmodiharjo., 1991. Santiaji Pancasila, Usaha Nasional, Surabaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
18
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Kansil C.S.T., 1983. Praktek Hukum Peratiran Perundang-Undangan Di Indonesia, Erlangga, Jakarta. Formatnews. 2011. MK Melakukan Penemuan Hukum Dalam Sengketa Pilkada Pekanbaru, Dalam http://www.formatnews.com diunduh tanggal 23 Oktober 2011. Kompasiana, Regional. 2011. Pemilihan Suara Ulang Pilkada Kota Pekanbaru Gagal Karena Tidak Ada Dana, Mana Mungkin?, dalam http://www.regional.kompasiana.co m diunduh tanggal 24 Oktober 2011. Hadi. Tujuan Penelitian Studi Kasus. Dalam http://penelitianstudikasus.blogspot .com diunduh tanggal 25 Oktober 2011. Mariam Budiardjo., 2003. Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Moh Koesno., 1986. Pokok Permasalah Hukum Kita Dewasa Ini, Rajawali, Jakarta. Muhammad Abdulkadir., 2004. Hukum dan Penelitian Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Munasyaroh., 2011. Bentuk-bentuk Pelanggaran. Dalam http://munasyaroh.blogspot.com diunduh tanggal 25 Oktober 2011 Rasyidi, Lili., 1990. Dasar-Dasar Filsafat Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung. Robert, K.Yin., 2000. Studi Kasus (Desain Dan Metode), Rajawali Pers, Jakarta. Rozali Abdullah., 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan
Kepala Daerah Secara Langsung, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Suharsimi Arikunto., 1985. Prosedur Penelitian, Bina Aksara, Jakarta. Tunggal, Hadi Setia., 2005. UndangUndang Pembentukan PerundangPerundangan. Harvarindo, Jakarta. Eddy, Asnawi., 2005. Tinjauan hukum dan politik pemilihan kepala daerah menurut UU nomor 32 tahun 2004, Dosen FH Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru. Fiza,
Risky Andriany Mart. 2010. Persepsi Mahasiswa Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau Terhadap Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Pemilu Legislatif Tahun 2009 Di Kota Pekanbaru, Universitas Riau, Pekanbaru.
Hadiyah. Riwayati., 2009. Pengembangan Kantin Kejujuran Dalam Rangka Pendidikan Antikorupsi di Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional (SDN BI) Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Skripsi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi PPkn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, Malang. Hendri, Budi Yanto., 2010. Implikasi Tugas Dan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilukada (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 57/Phpu.Dvi/2008 Tentang Pemilukada Kabupaten Bengkulu Selatan), FH Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
19
Zahirman, Asas Jujur, Pemilu Walikota Pekanbaru Indra, Yuda., 2007. Komunikasi Politik Dikota Pekanbaru (Studi Kasus Pelaksanaan MUSRENBANG Sebagai Sarana Penyaringan Aspirasi Di Kecamatan Tampan Tahun 2007), Universitass Riau, Pekanbaru. Nuruddin, Hady., 2010. PelanggaranPelanggaran Pilkada Dan Pembatalan Pasangan Calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, FH Universitas Wisnuwardhana Malang, Malang.
umum umum
oleh
komisi
pemilihan
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 6 tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 17 tahun 2005 Tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2005 UUD Negara Republik Indonesia 1945
Pan, Mohamad Faiz., 2008. Putusan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Jawa Timur belajar dari sengketa pemilukada jatim, FH UI, Jakarta. Riri,
Nazriyah., 2008. Sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus Pemilihan Gubernur di Maluku Utara), FH UII. Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 22 tahun 2007 Tentang Penyelenggara pemilihan umum Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan KPU no. 31 tahun 2008 tentang kode etik penyelenggara pemilhan
JURNAL PPKn & HUKUM_________________________Vol.10, No.1 April 2015
20