Penentuan Status Gizi Ibu Hamil
Penentuan status gizi sangat penting Dasar untuk perencanaan tindakan selanjutnya Dasar untuk pemilihan promosi gzi Untuk keselamatan ibu dan bayi
Kegunaan Penentuan status Gizi Pendidikan gizi pada ibu hamil pada saat ini masih berdasarkan kebiasaan tradisional Dukungan terhadap ibu hamil yang positif, bukan larangan berdasarkan pengetahuan terbatas meningkatkan keselamatan ibu dan bayi
Konsep perinatal Konsep dari lingkungan sekitar ibu hamil Keluarga, kebiasaan, keyakinan Tentang makanan dan cara hidup selama kehamilan
Pengukuran status gizi dan dukungan gizi Tujuan: identifikasi ibu berisiko, kebutuhan khusus, konsultasi khusus, perencanaan tindakan gizi Kebutuhan: fisiologis, psikologis, budaya, sosial, ekonomi dll
Contoh bbrp persoalan personal yang mempengaruhi status gizi: Pendapatan rendah Pantangan makanan tertentu Zat beracun: rokok, alkohol Diet utk menurunkan BB Ketakutan, tidak bahagia krn kehamilan Kurus/gemuk Hamil kembar
Faktor risiko pada awal kehamilan Umur: <= 15th, >= 35 th Frekuensi kehamilan: 3 a lebih dalam 2 th Riwayat kehamilan yang jelek Kemiskinan Kebiasaan makan yang aneh zat racun: rokok, alkohol, Diet khusus krn peny kronis BB yang tidak normal
Faktor risiko pada saat hamil Hb<12 g, Ht < 35 mg/dl Hb<12 Kenaikan BB yang tidak normal: BB turun, kenaikan <0 <0,5 kg/bl setlh trim I Kenaikan BB >1 >1 kg/mg setl trim I
Metode Pengukuran Status gizi
Ukur Berat/tinggi badan dan ukuran lain Status gizi Kebiasaan makan Situasi tempat tinggal
Analisa: Analisa untuk menilai kebutuhan kebutuhan segera Buat daftar kebutuhan Rencanakan tindakan
Perencanaan
Tulis rencana perawatan atau tindakan yang akan dilakukan
Pelaksanaan Realistis dan sesuaikan dg keadaan diet, pemilihan makanan, pola makan, sumber dan standar Training perlu? Training untuk petugas, ibu, keluarga
Evaluasidan hasil Setiap hasil ditulis dan analsia secara seksama Untuk evaluasi berikutnya Tulis semua rencana, prosedur, perkembangan dan instruksi
Pengukuran status gizi dikelompokkan 4:
Observasi klinik Antropometri Laboratorium wawancara
Observasi klinik Dilakukan oleh observer berpengalaman Periksa tandatanda-tanda fisik kemungkinan malnutrisi Pendapat observer mungkin berbeda karena
Beda keahlian Definisi kelainan fisik yang berbeda Tanda yang tidak spesifik
Perbedaan timbul juga karena interpretasi berbeda Contoh hipertrofi gingiva gingiva normal pd kehamilan, belum tentu tanda def vit C Edema pada kaki pertambahan normal volume air Lakukan observasi mendetail pada kulit, mukosa membran, gusi, gigi, lidah, mata, dan rambut Utk tentukan status gizi
Hasil observasi bandingkan dg hasil pemeriksaan labor dan anamnesa
Data antropometri BB TB Tebal lemak bawah kulit Dan lingkaran
Ukur BB dan lihat standar Tanya BB sewaktu kehamilan sebelumnya TB dg microtoise MUAC – MAMC MAMC = MAC – (3,14 x TSF) Tebal lemak bawah kulit Triceps skinfold thickness
Berat badan sebelum hamil Penting ditanyakan Pola kenaikan berat badan selama hamil sebelumnya Jika terlalu kurus dan terlalu gemuk
Kenaikan Berat badan Yang penting: kuliatas kenaikan BB Jika tll kurus: pilih makanan densitas tinggi Tll genuk: tidak selalu menunjukkan jumlah cadangan nutrient dalam tubuh Penurunan BB: tidak boleh Kontrol BB Mengurangi makan: tidak boleh ketosis
Energi: jangan kurang dari 36 kcal/kg BB sekarang Kenaikan BB
Trim I: 1 – 2.3 kg Trim 2 dan 3: 2.2 kg/mgg
Laboratorium Normal adjustment during pregnancy: Turun:
Inorganic yodium Pyridoxal phosphate Ascorbic acid Vit b12 b12 Ca,P Mg, Se, Zn
Variable: Folacin 25 Hodroksicalciferol Fe
Naik Cu Vit A Vit E
Anamnesa Umur Riwayat kehamilan
Paritas dan keadaannya BBL Pola kenaikan BB Interconceptual period: dalam 1 tahun, KB oral, Riwayat laktasi
Individual Nutrition assessment Situasi keluarga Budaya Alergi makanan Obat Obat2 2an Alkohol, rokok olahraga
Riwayat makan 24 hr food recall Food records FFQ
Analisa Diet Hitung zat gizi Tanya konsumsi per jenis/kelompok makanan
Masalah gizi/makanan selama hamil Mual/muntah: makan dg frekuensi banyak, porsi kecil, makanan yang kering, karbohidrat, hidnari mak berbau tajam, minum pada waktu tdk makan Konstipasi: minum banyak, makan laksatif alamiah, laksatif hindari
Hemorrhoid: istirahat cukup setelah bab utk mengurangi uterus yang tertekan Nyeri lambung: makan sering, porsi kecil, jangan makan dg porsi besar, relaksasi, makanan dinunyah halus, pakaian longgar Pengaruh makan tablet besi: tablet pada waktu 1 j sebelum atau 2j sesudah makan