PENENTUAN LOKASI POTENSIAL RUKO BARU BERDASARKAN PERSEPSI STAKEHOLDER DI KOTA MALANG Lisa Astria Milasari1, Soemarno2, Imma Widya A.3 1
Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang 2
3
Staf Pengajar Jurusan Pertanian Universitas Brawijaya Malang
Staf Pengajar Jurusan Teknik PWK Universitas Brawijaya Malang Email:
[email protected] ABSTRAK
Peningkatan jumlah penduduk, baik secara alamiah maupun akibat urbanisasi menuntut adanya peningkatan ruang atau lahan untuk aktivitas masyarakat dan ketersediaan perkotaan. Dengan karateristik lahan yang terbatas, aktivitas perekonomian perdagangan dan jasa, khususnya ruko (rumah toko), dimana ruko yang terus berkembang ditempat-tempat strategis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan ruko diwilayah Kota Malang, dengan berdasarkan persepsi stakeholder, sehingga diharapkan faktor-faktor tersebut dapat diketahui dalam menentukan lokasi potensial ruko baru di Kota Malang. Pendekatan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode rasinalistik-kuantitatif. Metode rasionalistik digunakan untuk mengetahui karakteristik ruko-ruko dan analisis ketersediaan lahan, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi potensial ruko baru yang berupa analisis faktor, analisis stakeholder, dan prioritas penentuan lokasi potensial. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan penentuan lokasi potensial ruko baru diantaranya Kelurahan Tlogomas dengan persentase total ranking sebesar 120,96% berada di Kecamatan Lowokwaru, Kelurahan Buring dengan persentase total nilai total ranking sebesar 35,16% berada di Kecamatan Kedungkandang, Kelurahan Oro-oro Dowo dengan persentase nilai total ranking sebesar 23,19% berada di Kecamatan Klojen, Kelurahan Blimbing dengan persentase nilai total ranking sebesar 19,80% dan terakhir pada Kelurahan Sukun dengan persentase nilai total ranking sebesar 7,74%. Ini menunjukkan faktor lahan memiliki pengaruh tinggi, dimana semakin baik kondisi lahan, maka semakin tinggi harga lahan untuk pembangunan ruko. Kata kunci : lokasi potensial, ruko, persepsi stakeholder
FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA SIDOMULYO KOTA BATU BERDASARKAN
PENDAPAT MASYARAKAT Ida Soewarni, Antariksa, Turniningtyas Ayu Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Indonesia E-mail :
[email protected] Abstrak Desa Wisata Sidomulyo Batu Jawa Timur merupakan desa wisata sentra penghasil seribu jenis bunga hias yang juga memiliki atraksi wisata menarik seperti bersepeda, menikmati pemandangan serta kesejukan udara sehingga menjadikan kawasan tersebut sebagai daya tarik wisata yang masih perlu dilakukan pengembangan kawasan secara optimal. Dalam upaya mengembangkan desa wisata diperlukan adanya sinergitas pariwisata dan pertanian yang diharapkan menghasilkan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat. Pengambilan sampel penelitian dengan proporsional random sampling, bahwa responden merupakan individu mengetahui permasalahan pariwisata. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada masyarakat lokal dipilih dengan pertimbangan responden adalah sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan wisata seperti petani bunga, buruh tani bunga, wiraswasta serta pedagang bunga. Jumlah kuisioner yang disebarkan sebanyak 100 terbagi untuk tiga dusun dengan jumlah yang berbeda pada masing-masing dusun. Pengukuran dengan dan analisa faktor, diketahui faktor-faktor dalam upaya pengembangan desa wisata dari variabel terseleksi, atraksi/daya tarik , aksesibilitas/transportasi, akomodasi, infrastruktur, masyarakat/daya dukung desa, lingkungan dan ekonomi. Tujuan penelitian adalah mengembangkan Desa Wisata Sidomulyo berdasarkan faktorfaktor pengembangan wisata menurut pendapat masyarakat Desa Wisata Sidomulyo Batu. Hasil akhir penelitian adalah diketahui faktor-faktor yang dapat digunakan dalam mengembangkan Desa Wisata Sidomulyo, antara lain faktor 1. aksesibilitas dan komunitas pendukung, faktor 2 rekreasi/hiburan, faktor 3 akomodasi wisata, faktor 4 utilitas dan faktor 5 keamanan. Kata kunci : Desa wisata, faktor pengembangan, masyarakat, Sidomulyo Batu.
ANALISA KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI Radhia Jatu Noviarsita Sakti1), Yulvi Zaika2), M. Ruslin Anwar3) 1). Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Program Magister, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur 2), 3). Komisi Pembimbing Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur Abstrak Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menentukan hubungan dan pengaruh masingmasing variable bebas terhadap variable terikatnya, dan regresi linier berganda untuk menentukan satu hubungan dan pengaruh dua variable bebas dengan variable terikatnya. Dengan menggunakan analisis regresi linier dapat dianalisa faktor-faktor Manajemen SDM untuk meningkatkan kinerja perusahaan konstruksi. Proses penelitian ini diawali dengan penyebaran kuesioner kepada pekerja perusahaan konstruksi dan kemudian dihitung dengan software SPSS untuk menentukan variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja SDM sangat dipengaruhi oleh Manajememen SDM dari factor internal SDM itu sendiri. Lebih spesifik lagi, indicator yang paling mempengaruhi kinerja SDM adalah pemeliharaan, pelatihan dan pengembangan SDM. Dapat diambil kesimpulan bahwa apabila suatu perusahaan khususnya perusahaan konstruksi ingin mengoptimalkan kinerja SDM karyawan untuk memaksimalkan keberhasilan perusahaan, harus lebih memperhatikan pemeliharaan, pelatihan dan pengembangan SDM karyawannya. Kata Kunci: regresi linier, regresi linier berganda, kinerja, Manajemen Sumber Daya Manusia.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI KONSTRUKSI PERUMAHAN Amri Gunasti, Arief Rachmansyah, M. Ruslin Anwar. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No 167 Malang, Indonesia
[email protected] ABSTRAK Industri konstruksi perumahan di kabupaten jember secara umum relatif berkembang. Namun demikian, masih ada beberapa pengembang yang mengalami kendala dalam memasarkan produknya. Hal ini dibuktikan dengan produk rumah yang mereka pasarkan tidak terjual dalam
hitungan bulan bahkan tahunan dan tidak jarang pengembang tidak dapat melanjutkan bisnisnya dengan menutup perusahaannya. Selama ini belum ada evaluasi secara khusus tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan industri konstruksi perumahan di kabupaten Jember. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian confirmatory research karena tujuannya menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. SEM memungkinkan untuk melakukan estimasi atas sejumlah persamaan regresi yang berbeda. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut, Kualitas layanan perumahan berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefesien jalur sebesar 0,620. Kualitas layanan perumahan Berpengaruh Signifikan Tehadap Loyalitas konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefisien jalur positif sebesar 0.840. Inovasi produk perumahan Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepercayaan konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefisien jalur positif sebesar 0.829. Inovasi produk perumahan Berpengaruh Signifikan Terhadap Loyalitas konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefisien jalur positif sebesar 0.732. Kepercayaan konsumen perumahan Berpengaruh Signifikan Terhadap Loyalitas konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember koefisien jalur positif sebesar 0.732. Inovasi produk berpengaruh tidak langsung secara signifikan terhadap loyalitas sebesar 0,408 melalui mediasi kepercayaan. Kata kunci : Industri Konstruksi, kualitas layanan, inovasi
PENATAAN SISTEM DRAINASE DI PRONA 1 KELURAHAN PEMURUS BARU KOTA BANJARMASIN M. Rif’at HR.), M. Ruslin Anwar2), Surjono3) 1). Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Program Magister, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Email:
[email protected] 2), 3). Komisi Pembimbing Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur ABSTRAK Prona 1 adalah permukiman dengan bentuk rumah panggung dengan lingkungan rawa. Akan tetapi walaupun memiliki rumahnya berbentuk panggung dengan lingkungan rawa, banjir dan genangan
sering terjadi di Prona 1. Proses penelitian ini diawali dengan melakukan penyebaran kuisioner untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat, menemukenali kondisi eksisting bangunan drainase yang ada di Prona 1, menghitung tingkat kerusakan lingkungan rawa berupa pengurugan, pemagaran dan penutupan akses air menuju resapan air yaitu bawah rumah panggung pada persil, berdasar data tersebut maka dapat diketahui kerusakan rawa dan rencana penataan bangunan drainase di masing-masing sub sistem. Selanjutnya dihitung RAB atas bangunan drainase yang akan dibangun. Kemudian semua nilai variabel atas masing-masing sub sistem dihitung dengan metode AHP menggunakan program Criterium Decision Plus versi 3.0. untuk mengetahui prioritas pembangunan drainasenya. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi tergolong tinggi. Keberadaan bangunan drainase di Prona 1 sangat sedikit, sebagian besar berupa gorong-gorong dengan kondisi bervariasi. Tingkat kerusakan lingkungan rawa berupa pengurugan persil lahan masih dikategori rendah walaupun banyak persil mengalami pengurugan, dengan sebagian besar pengurugan adalah fasilitas umum. Dalam perencanaannya diperlukan pembuatan saluran pada persil yang mengalami pemagaran dan penutupan akses aliran air dan pemasangan gorong-gorong. Dan sub sistem yang prioritas dibangun sistem drainasenya adalah Sub sistem 3 dengan skor skor 0.252 atau 25.2%, diikuti SS2, SS5, SS1, dan SS4. Kata kunci : sistem drainase, kerusakan lingkungan rawa, rumah panggung
Enhanced Accessibility to Transport Infrastructure for People with Disabilities Living in Urban Areas in Benghazi Libya Alkhansa .M.R.Aljanzouri Dr.ir.m.Ruslin Anwar,m.si.2 , Dr.Yulvi Zaika3 Dept. Civil Engineering, University Of Brawijaya ,Malang, Indonesia
This paper discusses the concept of accessibility for disability people and how it can be incorporated in transport planning. Accessibility refers to people’s ability to reach goods, services and activities, which is the ultimate goal of most transport activity. Many factors affect accessibility and the many obstacles facing the disabled .Accessibility can be evaluated from various perspectives, including a particular disability person , location or activity. Conventional planning tends to overlook and undervalue some of these factors and perspectives. More comprehensive analysis of accessibility in planning expands the scope of potential solutions to transport problems. This report summarizes the work undertaken in Phase I of the project, which investigated the status quo and needs and barriers in my case study (Benghazi); Phase II of the project intends to assess the applicability of current guidelines and standards.
Keywords: Accessibility – Transport Infrastructure – barriers faced by disabilities people
ANALYSIS OF MOTORCYCLE EFFECTS TO SATURATION FLOW RATE AT SIGNALIZED INTERSECTIONS IN MALANG CITY Lila Kurnia W., Achmad Wicaksono, M. Ruslin Anwar Brawijaya University Faculty of Engineering, Department of Civil Engineering E-mail:
[email protected] ABSTRACT For some signalized intersections in Malang City, visually can be seen that motorcycle is the dominant transportation mode. The research aims to know the influence of motorcycle to the characteristic of saturation flow at signalized intersections in Malang City by using Time Slice Method. The main focus of the research is to look at characteristic on first 6 seconds when the greentime period. The method used is Linear Regression with 3 classical assumption test. This study found that there are 66,04% approaches that have base saturation flow rate per effective width (S0/m) value in excess of IHCM 1997 standard (600 pcu/m), while 33,96% approaches still meets the IHCM 1997 standard. The mathematic model for the number of motorcycle at first 6 seconds (X) to Start Value (Y) is Y=-0,132+0,008X. There are proposed direction of design criteria to saturation flow in Malang City. First, review the Start Value based on influence of the number of motorcycle at first 6 seconds (X1), effective width (X2), and greentime (X3). From analysis obtained the model Y=0,003+0,020X1-0,128X2-0,012X3. Second, review the Start Value based on influence of the number of light vehicle at first 6 seconds (X) to Start Value (Y). From analysis obtained the model Y=0,407+0,013X. Key Words: motorcycle, saturation flow, signalized intersections, start value, time slice
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI
KONSTRUKSI PERUMAHAN Amri Gunasti, Arief Rachmansyah, M. Ruslin Anwar. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No 167 Malang, Indonesia
[email protected] Tanggal Ujian : 29 Januari 2014 ABSTRAK Industri konstruksi perumahan di kabupaten jember secara umum relatif berkembang. Namun demikian, masih ada beberapa pengembang yang mengalami kendala dalam memasarkan produknya. Hal ini dibuktikan dengan produk rumah yang mereka pasarkan tidak terjual dalam hitungan bulan bahkan tahunan dan tidak jarang pengembang tidak dapat melanjutkan bisnisnya dengan menutup perusahaannya. Selama ini belum ada evaluasi secara khusus tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan industri konstruksi perumahan di kabupaten Jember. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian confirmatory research karena tujuannya menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. SEM memungkinkan untuk melakukan estimasi atas sejumlah persamaan regresi yang berbeda. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut, Kualitas layanan perumahan berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefesien jalur sebesar 0,620. Kualitas layanan perumahan Berpengaruh Signifikan Tehadap Loyalitas konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefisien jalur positif sebesar 0.840. Inovasi produk perumahan Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepercayaan konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefisien jalur positif sebesar 0.829. Inovasi produk perumahan Berpengaruh Signifikan Terhadap Loyalitas konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember dengan koefisien jalur positif sebesar 0.732. Kepercayaan konsumen perumahan Berpengaruh Signifikan Terhadap Loyalitas konsumen perumahan yang ada di kabupaten Jember koefisien jalur positif sebesar 0.732. Inovasi produk berpengaruh tidak langsung secara signifikan terhadap loyalitas sebesar 0,408 melalui mediasi kepercayaan. Kata kunci : Industri Konstruksi, kualitas layanan, inovasi
OPTIMASI ANGGARAN PROYEK
KONSTRUKSI DENGAN TEKNIK LINEAR PROGRAMING (Studi Kasus Pilar Panca Group) Bayu Teguh Ujianto1), M. Ruslin Anwar2), Mohammad Bisri3) 1). Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Program Magister, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Email:
[email protected] 2), 3). Komisi Pembimbing Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur Abstrak Linear Programing merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas. Dengan menggunakan teknik Linear Programing dapat dianalisa kemampuan perusahaan dalam menangani proyek-proyek yang akan berjalan, selain itu juga dapat dianalisa jumlah dana tambahan yang dapat dialokasikan pada proyek tersebut seandainya dana yang tersedia di perusahaan tidak memenuhi syarat. Penelitian ini akan menganalisa kemampuan dalam mengerjakan proyek, perencanaan pendanaan dan keuntungan yang optimal bagi Pilar Panca Group, dengan cara membandingkan metode pekerjaan yang dikerjakan secara single project dan multi project. Proses penelitian ini diawali dengan penghitungan cashflow tiap-tiap proyek yang menjadi obyek penelitian untuk menentukan nilai variabel proyek, dan kemudian menerjemahkannya menjadi permodelan matematis untuk dimasukkan dan dijalankan kedalam alat bantu penelitian (software WinQSB). Hasil penelitian menunjukkan modal awal yang dibutuhkan (diluar pinjaman) apabila dikerjakan secara multi project lebih kecil yaitu 8,55%, dibandingkan dengan metode pengerjaan single project Proyek I 13,51%, Proyek II 33,94%, Proyek III 8,70% dan Proyek IV 67,49%. Dana pinjaman yang dibutuhkan untuk multi project juga lebih kecil yaitu Rp. 321juta apabila dibandingkan dengan pekerjaan single project (Proyek III) yaitu Rp. 335juta. Dari segi keuntungan kotor, nilai yang dihasilkan tidak jauh berbeda antara kedua jenis metode pekerjaan, yaitu untuk multi project didapatkan keuntungan 22,19%, sedangkan untuk single project keuntungan Proyek I, II, III dan IV masing-masing menghasilkan keuntungan 22,17%, 22,45%, 22,13% dan 22,17%. Keuntungan bersih antara metode pekerjaan single project (Proyek III) dan multi project memiliki perbedaan persentase, walaupun tidak terlalu besar yaitu 19,22% untuk Proyek III dan 20,82% untuk pekerjaan multi project. Kata Kunci: linear programming, optimasi anggaran, keuntungan maksimal, cashflow Abstract Linear Programming is a general model that can be used in solving the problem of allocating limited resources. By using Linear Programming techniques can be analyzed a company’s ability to handle projects that will run, it also can be analyze the amount of additional funds that can be allocated to the project if funds are available in the company are not eligible . This study will analyze the ability
to work on projects, planning funding and the optimal benefit of Pilar Panca Group, by comparing the works method of single-project and multi-project. The research process begins with the calculation of the cashflow for each project that became the object of a study to determine the value of projects variables, and then translate it into mathematical modeling to be included and run into the research tools (WinQSB software). The results showed the initial funds required (excluding loans) of multi-projects method is smaller, that is 8.55%, compared with the single project method, Project I 13.51%, Project II 33.94%, Project III 8.70% and Project IV 67.49%. Loan funds are needed for multi-project is also smaller Rp. 321million when compared with the single project method (Project III) Rp. 335million. In terms of gross profit, the resulting value is not much different between the two types of work methods, which is the benefit of multi-project is 22.19%, while for a single project gains Project I, II, III and IV respectively generate profit 22.17%, 22.45%, 22.13% and 22.17%. The net gain between single project methods work (Project III) and multi-project has a differences percentage, although are not too large ie 19.22% for Project III and 20.82% for multiproject work. Keywords: linear programming, budget optimization, maximum profit, cashflow
PENGGUNAAN AGREGAT RINGAN UNTUK RANGKA BAMBU KOMPOSIT Arif Wahono1 Sri Murni Dewi2 Achfas Zacoeb3 Abstract: The use of bamboo as a substitute aggregate is an attempt to reduction structural frame density load. The purpose of this study was to determine the relationship between the load and deflection, strain and load , Differences experimental and numerical results because of the axial load. This test used composite bamboo frame with a dimention 180x80x8 cm with a variation of 0%, 50%, 100% bamboo aggregate and put on a simple support of pinned-spring. Load given gradually until it reaches the allowable crack (ACI committee 224) of 0.4 mm, a total of 6 different test specimens with 2 (two) for each variation. Bamboo composite frames with 100% bamboo aggregate variation showed weight loss of 16.54% or 9.32 kg experienced the type specimen 3B type and strength of P (max) of 26.47% or 63.000kg experienced the type specimen 3A type. Bamboo composite frames with 100% bamboo aggregate variation increased deflection 3.97mm & 2.29mm experienced T3A and T3B test specimen and the strain 476, -116.583 experienced the type specimen 3B type. Deflection results on the type of experimental test results higher than the calculation ratio of the average numerical 4, 40.
Abstrak: Pemakaian bambu sebagai penganti agregat adalah satu usaha untuk meriduksi berat sendiri struktur rangka. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara beban dengan lendutan, beban dengan regangan dan Perbedaan hasil eksperimen dan numrical yang terjadi akibat gaya tekan aksial. Pengujian ini mengunakan rangka bambu komposit dengan ukuran 180x80x8 cm dengan variasi 0%,50%,100% agregat bambu dan diletakkan pada tumpuan sederhana sendi-rol. Beban diberikan secara bertahap sampai mencapai retak yang diijinkan (ACI committee 224) sebesar 0,4 mm, benda uji dibuat sebanyak 6 benda uji dengan 2 (dua) untuk masing-masing variasinya. Rangka bambu komposit dengan variasi agregat bambu 100% menunjukkan penurunan berat sebesar 16,54% atau 9,32 kg dialami benda uji Tipe Tipe 3B dan kekuatan P(max) sebesar 26,47% atau 63.000kg dialami benda uji Tipe 3A. Rangka bambu komposit dengan variasi agregat bambu 100% mengalami kenaikan lendutan sebesar 3.97mm & 2.29mm dialami benda uji T3A & T3B dan regangan sebesar 476, -116,583 pada Tipe 3B.Nilai lendutan hasil uji eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan numrical dengan rasio rerata 4,40. Kata kunci: agregat, reduksi, rangka bambu.