Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999
PENENTUAN KOMPETENSI MAHASISWA BERDASARKAN PRESTASI AKADEMIK, SERTIFIKASI KOMPETENSI, MINAT, DAN KEGIATAN PENDUKUNG Sugiyanto, Pascasarjana Teknik Informatika Udinus Suprapedi, Pascasarjana Teknik Informatika Udinus Heribertus Himawan, Pascasarjana Teknik Informatika Udinus Abstraksi Titik sentral dari kegiatan peningkatan kualitas lulusan pendidikan tinggi teknologi informasi adalah menghasilkan para lulusan yang dapat diserap dan atau adaptif terhadap dunia kerja. Lulusan akan mudah diserap oleh dunia kerja jika mereka telah memiliki kemampuan yang sesuai dengan kompetensinya. Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang menitikberatkan pada kemampuan dalam merekayasa perangkat lunak (software engineering) berdasarkan ilmu komputer/ informatika. Kemampuan tersebut dijabarkan dalam 3 kompetensi yang ada pada program studi Teknik Informatika-S1, yaitu : Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jaringan Komputer dan Multimedia. Tujuan dari penelitian ini adalah terbentuknya Sistem Pendukung Keputusan yang akan membantu mahasiswa dalam memilih kompetensi yang diinginkan berdasarkan pencapaian kompetensi mahasiswa. Pencapaian kompetensi mahasiswa didapatkan dari hasil perhitungan nilai variabel-variabel pada formula kompetensi yang terdiri dari Prestasi Akademik, Sertifikasi Kompetensi, Minat dan Kegiatan Pendukung. Formula kompetensi dihasilkan menggunakan metode Pairwise Comparasion berdasarkan tingkat kepentingan setiap variabel kompetensi. Kata kunci : kompetensi, kurikulum, formula kompetensi, pairwise comparision 1. LATAR BELAKANG Pada kurikulum program studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Kerja Praktek ditawarkan pada semester 7 (Fakultas Ilmu Komputer, 2009), dimana mahasiswa sudah mendapatkan bekal ilmu yang akan diimplementasikan selama pelaksanaan Kerja Praktek. Jangka waktu pelaksanaan Kerja Praktek ditentukaan selama 45 hari jam kerja. Namun dalam pelaksanaannya waktu yang digunakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan KerjaPraktek seringkali kurang dari waktu yang ditentukan. Meskipun jumlah harinya sama, namun tidak sedikit mahasiswa dalam melaksanakan Kerja Praktek tidak sesuai dengan ketentuan yang mestinya sesuai dengan jam kerja yang berlaku di instansi tersebut. Pemilihan tempat pelaksanaan Kerja Praktek juga seringkali tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Sehingga mahasiswa tidak bisa menggunakan segala kemampuan yang dimiliki secara optimal. Instansi tempat pelaksanaan Kerja Praktek justru juga merasa terganggu apabila mendapatkan mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan pada posisi dimana mahasiswa tersebut ditempatkan untuk magang. Koordinator Kerja Praktek membutuhkan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk melakukan kontrol pelaksanaan Kerja Praktek. Koordinator Kerja Praktek memiliki informasi yang lengkap tentang pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Kerja Praktek, misalnya : mahasiswa, pembimbing, instansi, dan penyelia. Sistem tersebut juga bisa memberikan informasi tentang sejauh mana pencapaian kompetensi mahasiswa pada bidang-bidang kompetensi yang ada di Program Studi Teknik Informatika-S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Dengan informasi tentang pencapaian kompetensi pada setiap bidang kompetensi, mahasiswa dapat menentukan salah satu kompetensi dari alternatif yang ada untuk digunakan dalam pemilihan tempat pelaksanaan Kerja Praktek yang sesuai dengan kompetensi yang dipilih. Berdasarkan kebutuhan tersebut, penulis mengusulkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Kerja Praktek pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Sistem ini nantinya dapat membantu mahasiswa untuk menentukan kompetensi dari
766
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999 alternatif pencapaian kompetensi mahasiswa melalui sebuah formula yang akan menghitung nilai-nilai variabel dalam menentukan kompetensi. Setelah menentukan kompetensi yang ingin dimiliki, mahasiswa bisa mendapatkan tempat pelaksanaan Kerja Praktek yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Ketepatan dalam penempatan mahasiswa dengan kompetensi yang dimiliki, akan meningkatkan kualitas Kerja Praktek yang dilakukan. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Kerja Praktek. 2. RUMUSAN MASALAH 1. Belum adanya alat bantu bagi Koordinator Kerja Praktek untuk melakukan kontrol pelaksanaan Kerja Praktek pada Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Mahasiswa kesulitan dalam menentukan kompetensi yang akan dimiliki selama menjalani perkuliahan di Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Pemilihan tempat pelaksanaan Kerja Praktek pada Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang seringkali tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki mahasiswa 4. Sistem-sistem yang ada belum memiliki sistem evaluasi untuk mendukung pemilihan kompetensi. 3. BATASAN MASALAH 1. Sistem pendukung keputusan serta formula kompetensi yang dihasilkan pada penelitian ini diberlakukan untuk Program Studi Teknik Informatika-S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tahun 2008 Program Studi Teknik InformatikaS1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Materi evaluasi sesuai dengan bidang kompetensi yang ada dan dapat di-update. 4. Tempat Kerja Praktek yang tersedia sesuai dengan kompetensi yang ada pada Program Studi Teknik Informatika-S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 4.1. Tujuan Terbentuknya sebuah sistem pendukung keputusan kompetensi mahasiswa, sehingga mahasiswa bisa merencanakan kompetensi yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 4.2. Manfaat Mahasiswa bisa merencanakan sejak awal perkuliahan, sehingga mahasiswa dapat meningkatkan pencapaian kompetensi sejak dini. 5. LANDASAN TEORI 5.1 Minat Belajar Dalam Hubungannya Dengan Hasil Belajar. Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik dalam studi, kerja dan kegiatan lain. Demikian juga hasil belajar seorang siswa ditentukan pula oleh minat belajarnya. Selain minat dapat mempengaruhi hasil belajar, maka hasil belajar dapat mempengaruhi minat. Hasil belajar yang baik pada bidang studi tertentu dapat memperbesar minat seseorang pada bidang studi tersebut, bahkan juga pada hal-hal lain yang berhubungan dengan bidang studi tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa minat dan hasil belajar saling mempengaruhi. 5.2. Kompetensi Penetapan makna Kompetensi dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2002 adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab, yang dimiliki seseorang sebagai syarat kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, Seorang yang kompeten harus dapat memenuhi persyaratan: (i) landasan kemampuan pengembangan kepribadian, (ii) kemampuan penguasaan ilmu dan ketrampilan (know how and know why), (ii) kemampuan berkarya (know to do), (iii) kemampuan mensikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai
767
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999 dan mengambil keputusan secara bertanggungjawab (to be), dan (iv) dapat hidup bermasyarakat dengan bekerjasama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian ( to live together). Seseorang akan dikatakan kompeten pada suatu bidang, jika telah memenuhi 3 domain kompetensi pada bidang tersebut, yaitu domain Skill (Ketrampilan/Psikomotorik), domain Knowledge (Pengetahuan/Kognitif) serta domain Attitude (Sikap/Afektif). 5.3 Kerja Praktek Kerja Praktek adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan di masyarakat maupun di perusahaan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan relevansinya di dunia kerja. Kerja Praktek merupakan unit tugas yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa selain perkuliahan, praktikum, tugas khusus dan Tugas Akhir dalam rangka pengembangan pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa. Pada Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro, Kerja Praktek memiliki beban 2 SKS yang ditawarkan pada semester 7. Pelaksanaan Kerja Praktek dilakukan dalam kurun waktu minimal 45 hari kerja dengan jam kerja menyesuaikan yang berlaku di instansi tempat Kerja Praktek. 5.4 System Development Life Cycle (SDLC) SDLC adalah pendekatan sistematis dalam penyelesaian masalah dan memiliki beberapa fase, di mana setiap fasenya memiliki multiple steps: - Konsep Software, mengidentifikasikan dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang baru. - Analisa requirement/kebutuhan, menganalisa kebutuhan informasi dari end user. - Rancangan arsitektural, membuat blueprint untuk desain dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk perangkat kerasnya, software, pengguna dan sumber data. - Coding dan Debugging, membuat program dan final system. - System Testing, mengevaluasi fungsionalitas sebenarnya dari sistem tersebut dalam kaitannya dengan fungsionalitas yang semestinya. 5.5 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu cara mengorganisir informasi (melibatkan pengunaan basis data) yang dimaksudkan untuk digunakan dalam membuat keputusan. SPK dirancang untuk pendekatan menyelesaikan masalah para pembuat keputusan dan kebutuhan-kebutuhan aplikasi, tetapi tidak untuk menggantikan keputusan maupun membuat suatu keputusan untuk pengguna [1]. Diasumsikan bahwa suatu sistem pendukung keputusan (Sistem Pendukung Keputusan) akan cukup tepat untuk keperluan di atas. Turban (1995) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah sistem yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Penggunaan model. 2. Berbasis komputer. 3. Fleksibel. 4. Interaktif dan mudah digunakan. 5. Efektif.
768
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999 6. KERANGKA PENELITIAN Program Studi
Instansi/Perusahaan Posisi-posisi pada perusahaan yang bisa digunakan untuk KP
Kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk menempati suatu posisi pada saat KP
Kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan suatu kompetensi
Mahasiswa
-
-
Fase Inteligensi Menentukan bidang Kompetensi pilihan Menentukan tempat pelaksanaan KP pilihan sesuai bidang kompetensi Menentukan pembimbing sesuai bidang kompetensi Menentukan penjadwalan pelaksanaan KP
Fase Desain - Menentukan pilihan kompetensi - Menentukan variabel kompetensi - Menentukan Formula model menggunakan Pairwise Comparasion - Memprediksi hasil akhir
Kriteria-kriteria yang harus dimiliki mahasiswa untuk Kerja Praktek
Fase Pilihan - Memilih alternatif kompetensi - Memilih alternative tempat KP - Rencana implementasi
Jadwal dan Penempatan Mahasiswa Kerja Praktek Sesuai dengan Kompetensinya
Gambar 1. Kerangka Penelitian 7. METODE PENELITIAN 7.1 Obyek Penelitian Pada penelitian ini, Obyek Penelitian dipilih oleh penulis adalah Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 7.2 Populasi dan Sampel Populasi penelitian dalam penentuan formula kompetensi adalah dosen-dosen pada Program Studi Teknik Informatika-S1 yang berada dalam kelompok-kelompok Bidang Kajian : Multimedia, Jaringan Komputer, Informatika Inti, Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi. Sedangkan untuk sampel sebanyak 30, dengan rincian 6 orang dosen pada tiap bidang kajian. 7.3 Variabel Penelitian Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Variabel dependen (Y) adalah variabel tergantung yang keberadaannya dipengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah kompetensi. 2. Variabel independen (X) merupakan variabel bebas yang nantinya akan mempengaruhi variabel dependen yang terdiri dari Prestasi Akademik (X1), Sertifikasi Kompetensi (X2), Minat (X3) dan Kegiatan Pendukung (X4). 7.4 Pengukuran Variabel Penelitian Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada responden bersifat positif dengan memberikan skor untuk masing-masing jawaban yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4,
769
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999 Ragu-ragu (RR) diberi Skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. 7.5 Tanggapan Responden 1. Variabel Prestasi Akademik Untuk variabel Prestasi Akademik, dapat diketahui bahwa untuk elemen Penguasaan Teori 53,33% setuju, Kemampuan Praktis 56,67% setuju, Semangat Berprestasi 43,33% setuju, Disiplin 53,33% sangat setuju, Kemampuan Bekerjasama 40,00% setuju. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tanggapan responden variabel Prestasi Akademik dapat/perlu untuk dijadikan sebagai variabel kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika-S1. 2. Variabel Sertifikasi Kompetensi Untuk variabel Sertifikasi Kompetensi, dapat diketahui bahwa untuk elemen Pelatihan Kompetensi 50,00% setuju Uji Kompetensi 46,67% setuju Memiliki Sertifikat Kompetensi 60,00% sangat setuju. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tanggapan responden variabel Sertifikasi Kompetensi dapat/perlu untuk dijadikan sebagai variabel kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika-S1. 3. Variabel Minat Untuk variabel Minat, dapat diketahui bahwa untuk elemen Motivasi dan Cita-cita 50,00% setuju, Kemauan 53,33% sangat setuju, Ketertarikan sebanyak 46,67% sangat setuju. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tanggapan responden variabel Minat dapat/perlu untuk dijadikan sebagai variabel kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika-S1. 4. Variabel Kegiatan Pendukung Untuk variabel Kegiatan Pendukung, dapat diketahui bahwa untuk elemen Workshop/Pelatihan 56,67% sangat setuju, Seminar 46,67% sangat setuju, Penelitian sebanyak 53,33% sangat setuju. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tanggapan responden variabel Kegiatan Pendukung dapat/perlu untuk dijadikan sebagai variabel kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika-S1. 7.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Pada penelitian ini, nilai nilai korelasi dikatakan valid jika bernilai >=0,361. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan teknik belah dua. Teknik ini diperoleh dengan membagi item-item yang sudah valid secara acak menjadi dua bagian. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga diperoleh skor total untuk masing-masing item belahan. Selanjutnya skor total belahan pertama dan belahan kedua dicari korelasinya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Nilai realibilitas yang didapatkan adalah 0,83438. Dengan demikian instrumen ini memiliki reliabilitas yang baik karena lebih dari 0,60 sesuai kriteria yang telah dikemukakan sebelumnya. 7.7 Menghitung eigenvector dengan pairwise comparissons Sistem pembobotan menggunakan metode perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) yang memungkinkan tingkat kepentingan suatu kriteria relatif terhadap kriteria lainnya dapat dinyatakan dengan jelas.Ketidakseragaman pengaruh dan kaitan berbagai elemen/faktor dalam suatu level dengan elemen/faktor lainnya, membuat perlunya dilakukan identifikasi terhadap intensitasnya, yang sering disebut dengan menyusun prioritas, yang bisa juga berarti melihat faktor-faktor dominan. Semua ini dilakukan melalui penggunaan teknik perbandingan berpasangan yaitu dengan memberikan angka komparasi sesuai dengan judgement, sehingga membentuk suatu matriks bujursangkar (n x n). Setelah diperoleh matrik tersebut, perlu dilihat eigenvector dan eigenvaluenya. Eigenvector menggambarkan prioritas yang dicari, sedangkan eigenvalue adalah ukuran konsistensi judgement. Adapunhasilnya sebagai berikut : PRESTASI AKADEMIK
770
=
0,4714
Æ 47,14%
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999 SERTIFIKASI KOMPETENSI MINAT KEGIATAN PENDUKUNG Total
= = = =
0,1565 0,2562 0,1159 1,0000
Æ 15,65% Æ 25,62% Æ 11,59% + Æ 100,00%
Eigenvector menggambarkan prioritas/bobot dari setiap variabel, sehingga nilai eigenvector ini akan digunakan untuk pembobotan variabel-variabel kompetensi. 7.8 Rasio Konsistensi (Consistency Ratio) Berdasarkan pada perhitungan yang telah dilakukan dimana nilai CR untuk variabel kompetensi menunjukkan nilai 0,0971 (lebih kecil dibanding 0.10) maka dapat disimpulkan bahwa perbandingan berpasangan yang dilakukan adalah konsisten sehingga hasil nilai evaluasi terhadap variabel kompetensi dapat diterima. 7.9 Formula Kompetensi Dari analisa data yang telah dilakukan berkaitan dengan variabel-variabel kompetensi diatas, telah didapatkan eigenvector yang bisa digunakan untuk pembobotan nilai variabel formula kompetensi. Sehingga dapat diperoleh sebuah formula Kompetensi sebagai berikut : Kompetensiindeks = 47,14%*PAindeks + 15,65%*SKindeks + 25,62 %*MTindeks + 11,59%*KPindeks Keterangan : Indeks = indeks Kompetensi (Rekayasa Perangkat Lunak, Jaringan Komputer, Multimedia) PA = Skor Prestasi Akademik SK = Skor Sertifikasi Kompetensi MT = Skor Minat KP = Skor Kegiatan Pendukung 8. HASIL DAN PEMBAHASAN 8.1. Arsitektur Perangkat Lunak Tahapan proses yang harus dilakukan setelah membuat perancangan sistem adalah mewujudkan perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Kerja Praktek. Dari hasil perancangan system yang telah dilakukan, kemudian dilakukan proses development. Tools yang digunakan pada tahapan ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Kerja Praktek ini secara keseluruh dapat dilihat pada arsitektur dibawah ini:
Gambar 2. Arsitektur Perangkat Lunak 8.2. User Interface 8.2.1 Form Kompetensi Form ini akan digunakan oleh mahasiwa untuk melakukan input data yang berkaitan dengan variabel kompetensi, yaitu : Potensi Akademik, Minat, Sertifikasi Kompetensi dan Kegiatan
771
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999 Pendukung. Mahasiswa harus memasukkan pada 3 (tiga) tab yang tersedia sesuai dengan kompetensi : Jaringan Komputer, Rekayasa Perangkat Lunak dan Multimedia. Pada setiap tab juga terdapat tombol Evaluasi, yang digunakan untuk mengerjakan soal-soal evaluasi sesuai dengan bidang kompetensi. Data yang telah dimasukkan akan tersimpan setelah menekan tombol simpan.
Gambar 3. Tampilan Form Variabel Kompetensi 8.2.2.
Tampilan Form Soal Evaluasi Form ini digunakan oleh user untuk mengerjakan soal evaluasi yang sesuai dengan tab kompetensi pada form variabel kompetensi yang diaktifkan. Pada form ini terdapat sebanyak 20 soal yang harus dikerjakan oleh user dengan waktu maksimal 20 menit. Soal dimunculkan secara acak. Poin yang didapatkan untuk jawaban benar adalah 5 dan jika salah jumlah poin -1 (dikurangi 1).
Gambar 4 Tampilan Form Soal Evaluasi 8.2.3.
Tampilan Form Pilih Kompetensi Form ini akan digunakan mahasiswa untuk memilih bidang kompetensi. Mahasiswa dapat memilih sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh sistem berupa prosentase pencapaian kompetensi. Prosentase pencapaian kompetensi ini didapatkan dari penghitungan nilai variabel kompetensi dengan menggunakan formula kompetensi.
Gambar 5. Tampilan Form Pilih Kompetensi
772
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999
8.2.4
Tampilan Form Penjadwalan Form ini digunakan user untuk melakukan proses penjadwalan Kerja Praktek. Pada form ini, semua elemen yang berkaitan dengan penjadwalan, misal : instansi, bagian, penyelia dan pembimbing yang ditampilkan sesuai dengan bidang kompetensi yang sudah dipilih user sebelumnya. Pada form ini juga terdapat fasilitas untuk melihat (preview) jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. User juga bisa mencetak jadwal yang sudah ditentukan tersebut.
Gambar 6. Tampilan Form Penjadwalan Kerja Praktek 9. PENUTUP 9.1 Kesimpulan 1. Kompetensi merupakan salah satu faktor penting dalam bidang pendidikan (Perguruan Tinggi) . Dengan memiliki kompetensi yang yang sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari, maka kualitas mahasiswa akan diakui dunia industri yang menjadi pasar bagi lulusan perguruan tinggi. 2. Pencapaian kompetensi mahasiswa bisa direncanakan sejak awal perkuliahan, apabila mahasiswa memiliki/mengetahui tools dan parameter yang digunakan dalam mendapatkan bobot kompetensi tiap bidang kompetensi. 9.2 Saran-saran 1. Peningkatan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang kompetensi yang ada di Program Studi Teknik Informatika-S1. 2. Program Studi Teknik Informatika-S1 perlu menekankan informasi kepada mahasiswa berkaitan bidang kompetensi yang ada. DAFTAR PUSTAKA [1] A. Suhendar, S.Si, Hariman Gunadi, S.Si, MT(2002), “Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose”, Informatika, Bandung [2] Barry M. Lunt dkk, “Curriculum Guidelines for Undergraduate Degree Programs in Information Technology”, Association for Computing Machinery (ACM) dan IEEE Computer Society, 2008 [3] Fakultas Ilmu Komputer, “Buku Pedoman Akademik”, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, 2009 [4] Farah Virnawati, Tirta Paramitta, I Wayan S. Wicaksana, “Optimalisasi Penentuan Keputusan Ticketing Online Bagi Customer”, Universitas Gunadarma, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2, 2007 ISSN : 1858-2559 [5] Gatot Hari Priowirjanto, Dr., Didik Sulistyanto, Dr., Tim ICT-BPKLN-DEPDIKNAS, “Buku Pedoman Pendidikan Teknisi Jardiknas”, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2006 [6] H.Said Hamid Hasan, Prof.,Dr., MA, “Kurikulum dan Tujuan Pendidikan”, 2009 [7] James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy, william Lorensen, ”Object-Oriented Modeling and Design”, Prentice Hall Inc, 1991
773
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999 [8] [9] [10] [11]
[12] [13] [14] [15]
[16]
[17] [18]
Jeffery L. Whitten.(2004), “Metode Desain dan Analisis Sistem” , Edisi 6, Mc.Graw Hill Education, Andi Offset Kusrini, “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Evaluasi Kinerja Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta”, STMIK AMIKOM Yogyakarta Kusrini, Aprison Wolla Gole, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prestasi Pegawai Nakertrans Sumba Barat di Waikabubak”, STMIK AMIKOM Yogyakarta,2007 Kusrini, Ester Sulistyawati, “Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan”, STMIK AMIKOM Yogyakarta L. Saaty, Thomas, “Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin”, PT Pustaka Binaman Pressindo, 1993 Marsudi Wahyu Kisworo, Dr., Ir., “Model Link & Match untuk Pendidikan Tinggi Informatika”, Universitas Langlangbuana, Bandung, 1997 Noraida Haji Ali, Zarina Shukur dan Sufian Idris, “Pengenalan Kepada Pemodelan Berorientasi Obyek dan Pemodelan Formal”, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006/LT 02 Oleg Kaplinski, Leszek Janusz, “Three Phases of Multifactor Modelling of Construction Process”, Journal of Civil Engineering and Management, 2006, Vol XII, No. 2, 127-134, ISSN 1392-3730 print/ISSN 1882-3605 online Panduan Penyusunan Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika, “Strategi Penerapan Konsep Multi Sourcing Learning melalui Implementasi Aplikasi e Bursa secara Nasional dalam Rangka Peningkatan Kualitas SDM”,APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer), versi 1.5 “Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya”, Instituut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 3 April 2003 R.S. Pressman.(2001), “Software Engineering”, 5th, McGraw Hill, New york.
774