PENENTUAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn) DAN KROM (Cr) DALAM AIR MINUM HASIL PENYARINGAN YAMAHA WATER PURIFIER DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
SKRIPSI
OLEH :
DWI YULIANI 050802060
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
PERSETUJUAN
Judul
Kategori Nama Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Departemen Fakultas
: PENENTUAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn) DAN KROM (Cr) DALAM AIR MINUM HASIL PENYARINGAN YAMAHA WATER PURIFIER DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM : SKRIPSI : DWI YULIANI : 050802060 : SARJANA (S1) KIMIA : KIMIA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di Medan, Juli 2009 Komisi Pembimbing
:
Pembimbing 2
Pembimbing 1
Prof. Dr. Zul Alfian, M.Sc NIP. 131273465
Prof.Dr.Harlem Marpaung NIP. 130422458
Diketahui/Disetujui oleh : Departemen Kimia FMIPA USU Ketua,
Dr. Rumondang Bulan, MS NIP. 131459466 Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
PERNYATAAN
PENENTUAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn) DAN KROM (Cr) DALAM AIR MINUM HASIL PENYARINGAN YAMAHA WATER PURIFIER DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2009
(DWI YULIANI) NIM. 050802060
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
PENGHARGAAN
Bissmillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, segala puji bagi Rabb semesta alam yang dengan curahan cinta-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Kimia pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Serta shalawat dan salam saya sampaikan pada Rasulullah, Muhammad SAW, sosok yang sangat saya idolakan, semoga kelak mendapat syafaat Beliau. Amin. Selanjutnya saya menyampaikan penghargaan dan cinta kasih tulus kepada Ayahanda tersayang Suheri, yang dengan doa dan tetes peluhnya, mengorbankan banyak hal untuk membesarkan dan mendidik saya dengan penuh cinta, Engkau selalu dihati Ayah.., juga kepada Ibunda tersayang Suriyani, yang dengan doa tiada henti dan cintanya telah mengajarkan banyak hal untuk kehidupan saya sampai detik ini, serta tak lupa terima kasih terbingkis untuk abang saya tercinta Nova Heri Soni. Semoga cinta itu selalu mengikat kita. Amin. Serta seluruh keluarga yang telah memberikan banyak dukungannya. Dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Prof. Dr. Harlem Marpaung selaku pembimbing 1 dan Prof. Dr. Zul Alfian, M.Sc selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini. 2. DR. Rumondang Bulan Nst. Ms dan Drs. Firman Sebayang, MS selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Kimia FMIPA USU. 3. Drs. Darwis Surbakti, MS selaku dosen wali saya yang telah banyak memberi masukan selama saya mencari ilmu di FMIPA USU. 4. Dr. Reza Buana, M.Phill yang secara tidak langsung telah berperan besar terhadap penyelesaian penelitian saya ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya selama masa studi saya di FMIPA USU.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
6. Kepala, staf dan seluruh asisten Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU Medan yang telah memberikan segala fasilitas terbaik selama saya melakukan penelitian, terutama untuk Bang Boby, terima kasih atas masukan dan kerjasamanya. 7. Teman-teman seperjuangan saya: Eva, Novrida, Rina, Dina, Vera, Mega, Ando dan seluruh personil Kimia stambuk 2005 yang tidaklah dapat saya sebutkan satu per satu namanya, namun sungguh sangat berkesan di hati saya. Terima kasih karena kalian telah menambah warna dalam hidup saya. 8. Shabat-sahabat lama semasa sekolah dulu, yang selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan segala keluh kesah saya. Terima kasih telah menjadi pendengar yang baik. Persahabatan itu sungguh indah dan tak tergantikan. 9. Teristimewa, Sony yang dengan sabarnya memberikan dorongan kepada saya. Terima kasih atas inspirasi, motivasi dan kerjasamanya selama ini. 10. Serta segala pihak yang telah membantu saya menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu semua, semoga Allah membalasnya dengan segala yang terbaik. Amin.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan saya baik dalam literatur maupun pengetahuan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2009
DWI YULIANI
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
ABSTRAK
Air sangat penting bagi kehidupan manusia, banyak logam toksik ataupun essensial terdapat dalam air. Oleh karena itu air yang digunakan masih perlu disaring untuk menurunkaan kandungan logam berat atau zat-zat lain yang tidak diinginkan. Dalam penelitian ini air minum diperoleh dari alat Yamaha Water Purifier untuk menurunkan kandungan logam beratnya dengan menggunakan suatu media filtrasi yang berisi karbon aktif. Efektifitas Yamaha Water Purifier dalam menyerap logam akan menurun setelah dipakai terus-menerus dalam waktu tertentu. Dalam penelitian ini kandungan logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) telah ditentukan dalam air minum setelah umur media filtrasi satu bulan, dua bulan dan tiga bulan. Kedalam sampel air ditambahkan 5 ml HNO3 pekat, dan didestruksi. Kemudian ditentukan konsentrasi dari logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dari ekstrak sampel menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom melalui kurva kalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air sebelum dan setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier mengalami penurunan. Pada bulan pertama, kandungan logam Mangan (Mn) turun sebesar 30,00% dan logam Krom (Cr) turun sebesar 72,90%. Untuk bulan kedua, konsentrasi logam Mangan (Mn) turun sebesar 22,63% dan logam Krom (Cr) sebesar 57,83%. Sementara pada bulan ketiga konsentrasi logam Mangan (Mn) turun sebesar 18,57% dan logam Krom (Cr) turun sebesar 45,06%.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
DETERMINATION OF HEAVY METALS MANGAN (Mn) AND CROM (Cr) IN YAMAHA WATER PURIFIER FILTRATED DRINKING WATER USING ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRIC METHOD
ABSTRACT
The living of human kind required water, however, the water contains essentials and toxic metals. Thus, the water is wider going treatment to reduce the concentration of heavy metals and other substances which is not needed. In this research the water was treated with Yamaha Water Purifier to reduce the heavy metals content by using filtration media containing activated carbon. The effectivity of Yamaha Water Purifier was degraded to adsorb heavy metals after continuously used for several months. In this research the concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) has been measured after the first month, second and third month of filtration media usage consecutively Water sample was added 5 ml of HNO3 and destructed. Than determinate the concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) from the extract sample. The concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) is determinate using Atomic Absorption Spectrophotometer instrument with specific wave length. The result of research shows that concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) in water before and after filtration at Yamaha Water Purifier plan become decrease. At the first month, concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) decrease 30,00% and 72,90% respectively. At the second month, concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) decrease 22,63% and 57,83% respectively. And at the third month, concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) decrease 18,57% and 45,06% respectively.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman PERSETUJUAN
ii
PERNYATAAN
iii
PENGHARGAAN
iv
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Permasalahan
2
1.3.
Pembatasan Masalah
2
1.4.
Tujuan Penelitian
2
1.5.
Manfaat Penelitian
3
1.6.
Metodologi Penelitian
3
1.7.
Lokasi Penelitian
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1.Air
4
2.2. Logam
5
2.3.Mangan (Mn)
7
2.3.1.Manfaat sebagai Mikroelemen
7
2.3.2.Efek Toksik
7
2.4.Krom (Cr)
8
2.4.1.Manfaat sebagai Mikroelemen
8
2.4.2.Efek Toksik
8
2.5.Spektrofotometer Serapan Atom
9
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
2.5.1.Prinsip dan Dasar Teori
9
2.5.2.Instrumentasi
9
2.6.Yamaha Water Purifier
10
2.6.1.Karbon Aktif
11
BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
12
3.1.Bahan-bahan penelitian
12
3.2.Alat-alat Penelitian
12
3.3.Prosedur Penelitian
13
3.3.1.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 100 mg/L
13
3.3.2.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 10 mg/L
13
3.3.3.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 1 mg/L
13
3.3.4.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 0,00; 0,05; 0,10; 0,15; dan 0,20 mg/L
14
3.3.5.Pembuatan Kurva Standar Logam Mangan (Mn)
14
3.3.6.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 100 mg/L
14
3.3.7.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 10 mg/L
14
3.3.8.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 1 mg/L
14
3.3.9.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 0,00; 0,20; 0,50; 1,00; dan 1,50 mg/L
14
3.3.10.Pembuatan Kurva Standar Logam Krom (Cr)
14
3.3.11.Preparasi Sampel
15
3.3.12.Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) pada Sampel
15
3.3.13.Penentuan Kadar Logam Krom (Cr) pada Sampel
15
3.4.Bagan Penelitian
16
3.4.1. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Mangan (Mn)
16
3.4.2. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Krom (Cr) 3.4.3. Preparasi Sampel
17 18
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian
19 19
4.1.1. Logam Mangan (Mn)
19
4.1.2. Logam Krom (Cr)
20
4.2.Pengolahan Data 4.2.1. Logam Mangan (Mn)
21 21
4.2.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square
21
4.2.1.2. Koefisien Korelasi
23
4.2.1.3. Penentuan Konsentrasi
24
4.2.1.4. Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Logam Mangan (Mn) 4.2.2. Logam Krom (Cr)
27 28
4.2.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square
28
4.2.2.2. Koefisien Korelasi
30
4.2.2.3. Penentuan Konsentrasi
30
4.2.2.4. Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Logam Krom (Cr) 4.3.Pembahasan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
33 34
36
5.1.Kesimpulan
36
5.2.Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
39
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Bahan-bahan Penelitian
12
Tabel 3.2. Alat-alat Penelitian
13
Tabel 4.1. Kondisi alat SSA merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran konsentrasi logam Mangan (Mn) Tabel 4.2. Data absorbansi larutan standar Mangan (Mn)
19 19
Tabel 4.3. Kondisi alat SSA merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran konsentrasi logam Krom (Cr) Tabel 4.4. Data absorbansi larutan standar Krom (Cr)
20 21
Tabel 4.5. Penentuan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Mangan (Mn) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Mangan (Mn)
22
Tabel 4.6. Data absorbansi logam Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan
24
Tabel 4.7. Data absorbansi logam Mangan (Mn) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan
25
Tabel 4.8. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier
26
Tabel 4.9. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan (Mn) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier
27
Tabel 4.10. Data persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn)
28
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Tabel 4.11. Penentuan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Krom (Cr) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Krom (Cr)
28
Tabel 4.12. Data absorbansi logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan
30
Tabel 4.13. Data absorbansi dan konsentrsi logam Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan
31
Tabel 4.14. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier
32
Tabel 4.15. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier
33
Tabel 4.16. Data persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr)
34
Tabel 1. Persyaratan Kualitas Air Minum
39
Tabel 2. List of distribution “t-student”
43
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1.: Komponen-komponen Spektrofotometer Serapan Atom
9
Gambar 4.1.: Kurva kalibrasi larutan standar Mangan (Mn)
20
Gambar 4.2.: Kurva kalibrasi larutan standar Krom (Cr)
21
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar. Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. air yang sangat kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu kotor untuk berenang ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing ikan dan sebagainya. (Darmono, 2001)
Logam dan mineral lainnya hampir selalu ditemukan dalam air tawar dan air laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam logam baik logam ringan maupun logam berat jumlahnya sangat sedikit dalam air. Beberapa macam logam biasanya dominan daripada logam lainnya. Dalam air, hal ini sangat tergantung pada asal sumber air (air tanah dan air sungai). Di samping itu, jenis air juga mempengaruhi kandungan logam di dalamnya (air tawar, air payau, dan air laut). (Darmono, 1994)
Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia, tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis paparan. Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
mutagen, tetratogen, atau karsinogen bagi manusia maupun hewan.
(Widowati,
W. 2008) Yamaha Water Purifier bekerja menyaring air agar menjadi lebih bersih dan layak dikonsumsi. Yamaha Water Purifier menggunakan media filter dengan kerapatan yang bertingkat dan serbuk karbon aktif serta cloth filter yang tidak tembus kotoran dan memiliki daya saring tinggi. Sekilas produknya mirip pompa air. Hanya saja bentuk tabung pada Water Purifier ini lebih tinggi. 1.2 Permasalahan Bagaimana perubahan efektifitas Yamaha Water Purifier untuk menurunkan konsentrasi logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air dikaitkan waktu pemakaian media filtrasi secara kontiniu selama 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan. 1.3 Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) dari sampel air. 2. Sampel air yang digunakan adalah air yang telah disaring dan belum disaring melewati media filtrasi pada alat Yamaha Water Purifier. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sejak penggantian media filtrasi. 3. Penentuan kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom dengan λspesifik 279,5 nm untuk logam mangan (Mn) dan 357,9 nm untuk logam krom (Cr). 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan konsentrasi logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air setelah disaring melewati media filtrasi pada alat Yamaha Water Purifier selama 3 bulan berturut-turut.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat, Khususnya yang mengkonsumsi air minum hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier mengenai efisiensi waktu pemakaian media filtrasi yang digunakan. 1.6 Metodologi Penelitian 1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium. 2. Sampel yang digunakan adalah air yang telah disaring dan belum disaring melewati media filtrasi pada alat Yamaha Water Purifier. 3. Sampel diambil sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sejak penggantian media filtrasi. 4. Metode destruksi yang dilakukan adalah metode destruksi basah dengan menggunakan pereaksi asam nitrat pekat. 5. Penentuan kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada λspesifik 279,5 nm untuk mangan dan 357,9 nm untuk krom. 6. Kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) dalam sampel air dihitung dengan menggunakan data analisis Spektrofotometri Serapan Atom dan dengan menggunakan persamaan garis regresi kurva standar. 1.7 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Benar adanya bahwa air telah ada di planet ini jauh sebelum kehidupan pertama dimulai. Karena itulah air terlibat dalam proses kimia yang kompleks dalam perkembangan dan pemeliharaan kehidupan organisme.
(Lorch, W. 1981)
Air yang kita pergunakan setiap hari tidak lepas dari pengaruh pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar seperti bahan mikrobiologik (bakteri, virus, parasit), bahan organik (pestisida, deterjen), dan beberapa bahan inorganik (garam, asam, logam), serta beberapa bahan kimia lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. (Darmono, 2001)
Kita dapat mengorganisasikan teknologi perawatan air ke dalam tiga kelompok umum; metode fisika, metode kimia dan metode energi intensif. Metode fisika dari perawatan air lebih menitik beratkan pada pemisahan antara cairan dan padatan, dalam hal ini ,teknologi filtrasi mempunyai peranan yang besar. Teknologi filtrasi ini dapat dibagi menjadi dua katagori umum, yakni konvensional dan non konvensional. Teknologi ini sepenuhnya adalah aplikasi dari perawatan air limbah dan air minum.Metode kimia dari perawatan air bergantung pada interaksi kimia dari kontaminan yang kita harapkan dapat berpindah dari air.
(Cheremisinoff,
N.P.
2002)
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
2.2. Logam
Logam berat ialah unsur logam dengan berat molekul yang tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. logam berat yang sering mencemari lingkungan perairan adalah: Hg, Zn, Cd, As, dan Pb. (Notohadipawiro, T. 1993)
Logam berat jika sudah terserap kedalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal didalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama perairan telah terkontaminasi logam berat maka proses pembersihanya akan sulit sekali dilakukan. Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari faktor alam seperti kegiatan gunung berapi dan kebakaran hutan atau faktor manusia seperti pembakaran minyak bumi, pertambangan, peleburan, proses industri, kegiatan pertanian, peternakan dan kehutanan, serta limbah buangan termasuk sampah rumah tangga (Putra, E. Sinly dan Putra, A. Johan. 2000)
Banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal sari pertambangan, peleburan logam dan industri lainnya, dan dapat juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pupuk atau anti hama yang mengandung logam.
Didalam air biasanya logam berikatan dalam senyawa kimia atau dalam bentuk logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi, bergantung pada lokasi, jenis kompartemen, dan tingkat pencemaranya. Telah banyak dilaporkan konsentrasi logam dalam air dan biota yang hidup didalamnya. Biasanya tingkat konsentrasi logam berat dalam air dibedakan menurut pencemaranya, yaitu polusi berat, polusi sedang dan nonpolusi. Suatu perairan dengan tingkat polusi berat biasannya memiliki kadungan logam berat dalam air, dan organisme yang hidup didalamnya cukup tinggi. Pada tingkat polusi sedang, kandungan berat dalam air dan biota didalamnya berada dalam batas marjinal. Sedangkan pada tingkat nonpolusi, Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
kandungan logam berat dalam air dan organisme yang hidup didalamnya sangat rendah, bahkan tidak terdeteksi.
Tujuan utama untuk mengetahui konsentrasi logam dalam lingkungan perairan adalah : a. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan air laut maupun ikan air tawar, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya toksisitas kronis maupun akut pada orang yang memakannya. b. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi maupun air minum, yang akhirnya berakibat buruk bagi orang yang mengkonsumsinya.
Karena itu suatu pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan perlu diperhatikan secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi keseimbangan lingkungan hidup.
Untuk mengukur pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan, baik pengaruh jangka pendek maupun jangka panjang, maka perlu dimengerti sifat dari siklus biogeokimiawi logam berat tersebut. Siklus perputaran logam dalam air dapat dipelajari dengan model konsep dari sistem kehidupan air yang terdiri dari sejumlah kompartemen dan peragaan alur dari perpindahan logam tersebut.
Hart dan luke (1987) mengatakan bahwa ada 4 kompartemen yang terlihat dalam siklus biogeokimiawi logam dalam air, yaitu sebagai berikut : a. Kompartemen logam yang larut adalah ion logam bebas, kompleks dan koloidal ikatan senyawaanya. b. Kompartemen partikel abiotik, terdiri dari bahan kimia anorganik dan organik c. Kompartemen partikel biotik, terdiri dari fito plankton dan bakteria didalam laut dangkal dan laut dalam, daerah pantai, serta muara sungai yang menempel pada tanaman.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
d. Kompartemen sedimen didasar air, merupakan kompartemen terbesar dari logam berat pada setiap ekosistem.
Untuk mengetahui proses perpindahan logam berat yang melibatkan transformasi dan transfor dari kompartemen satu ke lainya didalam suatu lingkungan perairan, perlu mempelajari hal sebagai berikut. a. Bentuk fisika-kimia dari logam yang terdapat di dalam setiap kompartemen. b. Proses yang menstimuli terjadinya transportasi logam dalam sistem tersebut. c. Suatu proses perpindahan logam dalam suatu kompartemen ke kompartemen lainnya. d. Suatu kejadian logam berat berinteraksi dengan biota air.
2.3 Mangan (Mn) Mangan terdapat dalam jumlah yang melimpah pada batuan dan tanah, terutama bentuk mangan oksida dan hidroksida dalam persenyawaannya dengan kation logam lain.
(Montgomery,
J.M. 1985)
2.3.1 Manfaat sebagai Mikroelemen
Mangan merupakan mikronutrien esensial bagi semua makhluk hidup. Mn bersifat esensial bagi komponen lebih dari 36 jenis enzim untuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lipid, sebagai kofaktor beberapa kelompok enzim oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase, ligase, lektin dan integrin.
2.3.2 Efek Toksik
Mangan (Mn) dalam dosis tinggi bersifat toksik. Gejala toksisitas Mn berupa gangguan kejiwaan, hiperiritabilitas, perlakuan kasar, kerusakan syaraf, halusinasi, kelupaan, gejala kelainan otak, serta tingkah laku abnormal.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
2.4 Krom (Cr)
Logam berat krom (Cr) merupakan logam berwarna abu-abu, tahan terhadap oksidasi meskipn pada suhu tinggi, mengkilat, keras, bersifat paramagnetik, dan mempunyai bentuk senyawa-senyawa berwarna.
2.4.1 Manfaat Sebagai Mikroelemen
Cr (III) merupakan mikronutrien bagi makhluk hidup, tetapi bersifat toksik dalam dosis tinggi. Cr (III) dibutuhkan untuk metabolisme hormon insulin dan pengaturan kadar glukosa darah. Defisiensi Cr (III) bisa menyebabkan hiperglisemia, glukosoria, meningkatnya
cadangan
lemak
tubuh,
munculnya
penyakit
kardiovaskuler,
menurunnya jumlah sperma dan menyebabkan infertilitas. (Widowati, W. 2008)
2.4.2 Efek Toksik
Krom merupakan elemen yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan unsur esensial bagi manusia dan hewan pada konsentrasi yang rendah. Krom tersedia sebagai krom (II), krom (III) dan krom (VI) atau dikenal dengan krom heksavalen dan beracun bagi manusia.
(Stoeppler, M. 1992)
Logam Cr adalah bahan kimia yang bersifat persisten, bioakumulatif, dan toksik yang tinggi serta tidak mampu terurai di dalam lingkungan. sulit diuraikan, dan akhirnya diakumulasi di dalam tuubuh manusia melalui rantai makanan. Cr (VI) lebih toksik dibandingkan Cr (III), baik paparan akut maupun kronis.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
2.5 Spektrofotometri Serapan Atom
2.5.1 Prinsip dan Dasar Teori Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada bahwa atom-atom pada suatu unsur dapat mengabsorpsi energi sinar pada panjang gelombang tertentu. Banyak energi sinar yang diabsorpsi berbanding lurus dengan jumlah atom-atom unsur yang mengabsorpsi. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan positif dan neutron berupa partikel netral, dimana inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron bermuatan negatif pada tingkat energi yang berbeda-beda. Jika energi diabsorpsi oleh atom, maka elektron yang berada di kulit terluar (elektron valensi) akan tereksitasi dan bergerak dari keadaan dasar atau tingkat energi yang terendah (ground state) ke keadaan tereksitasi dengan tingkat energi yang lebih tinggi (excited state). Jumlah energi yang
dibutuhkan untuk memindahkan elektron ke tingkat energi tertentu
dikenal sebagai potensial eksitasi untuk tingkat energi tersebut. Pada waktu kembali ke keadaan dasar, elektron melepaskan energi sebagai energi panas ataupun energi sinar. (Clark, D.V. 1979)
2.5.2 Instrumentasi
Komponen penting yang membentuk spektrofotometer serapan atom diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tabung katoda cekung
Pemotong berputar
M onokrom ator
D etektor
Penguat arus searah
Pencatat
Nyala
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam M otor B ahan Water Sum ber Purifier Dengan Metode Spektrofotometri C ontoh OSerapan ksigen Atom, 2009. bakar tenaga
Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha
Gambar 2.1. Komponen-komponen spektrofotometer serapan atom. (Day, R.A.Jr.,Underwood A.L. 1988)
2.6 Yamaha Water Purifier Yamaha Water Purifier bekerja menyaring air agar menjadi lebih bersih dan layak dikonsumsi. Yamaha Water Purifier menggunakan media filter dengan kerapatan yang bertingkat dan serbuk karbon aktif serta cloth filter yang tidak tembus kotoran dan memiliki daya saring tinggi. Sekilas produknya mirip pompa air. Hanya saja bentuk tabung pada Water Purifier ini lebih tinggi. Sistem penyaringan yang dianut oleh Yamaha Water Purifier ini adalah sistem penyaringan ganda. Maksudnya penyaringan pada tabung pertama filter menggunakan media pasir silika yang berbentuk butiran. Yang ini berfungsi untuk menyaring partikel-partikel besar. Penyaringan pada tabung kedua menggunakan media serbuk karbon aktif dan cloth filter sebagai finishing yang mampu menyaring partikel dalam air sampai ukuran 1 mikron serta perawatan berkala secara kontiniu dapat menghasilkan kualitas air yang stabil. Yang terdiri dari dua lapis Non-Woven cloth, Pasir Karbon Aktif dan Membran Anti-bakteri (Micro filter). Micro filter tersebut terdiri dari ribuan serabut yang masing masing memiliki lubang dengan diamater 0.04 mikron. Ini merupakan teknologi tinggi dalam sistem penyaring air. Tidak hanya menghilangkan bau, tetapi juga karat, debu dan terutama menyaring bakteria, sementara zat-zat mineral yang diperlukan tubuh akan lolos.
Spesifikasi Alat Ukuran (LxWxH)
: 430 x 302 x 1200 mm
Debit
: 4,5 liter/menit
Suhu Sumber
: Max 35oC
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Debit rata-rata
: 4,5 liter/menit
Tekanan air
: Min. 1,0 Kgf/cm2
Kapasitas
:
-
Enadapan klorin (2--- >0.4 ppm) : 10m3
-
Kekeruhan(10 o -- > 2o) : 5 m3
-
normal (4.5 l/menit-- >2.0l/menit) : 40 m3
2.6.1. Karbon Aktif
Karbon berpori atau lebih dikenal dengan nama karbon aktif, digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan warna, pengolahan limbah, pemurnian air. Karbon aktif akan membentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas dan memiliki permukaan dalam yang berongga, warna hitam, tidak berbau, tidak berasa, dan mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan karbon yang belum menjalani proses aktivasi. Karbon aktif merupakan senyawa karbon, yang dapat dihasilkan dari bahanbahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan karbon aktif berkisar antara 300-3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Karbon aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing- masing berikatan secara kovalen. Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain komposisi dan polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan, semakin kecil poripori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin besar. Dengan demikian
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan karbon aktif yang telah dihaluskan.
( Puspita, D., 2008)
BAB 3
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Bahan-bahan Penelitian
Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini berikut spesifikasi dan mereknya ditampilkan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1. Bahan-bahan Penelitian Nama Bahan
Spesifikasi
Merek
Sampel air
Sebelum penyaringan
-
Sampel air
Setelah penyaringan
-
HNO3
p.a
E. Merck
Akuades
-
-
Larutan induk logam
p.a 1000 mg/L
E. Merck
p.a 1000 mg/L
E. Merck
Mangan (Mn) Larutan induk logam Krom (Cr)
3.2.
Alat-alat Penelitian
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Sedangkan alat-alat yang digunakan di dalam penelitian ini beserta spesifikasi dan mereknya disusun dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2. Alat-alat Penelitian Nama Alat
Spesifikasi
Merek
Spektrofotometer Serapan
AA-6300
Shimadzu
Hot plate
-
Fisons
Pipet volumetri
10 ml
Pyrex
Kertas saring
No. 42
Whatman
pH meter
-
Hanna
Atom
3.3.
Prosedur Penelitian
3.3.1. Pembuatan larutan standar Mangan (Mn) 100 mg/L Sebanyak 10 ml larutan induk Mangan 1000 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.2. Pembuatan larutan standar Mangan (Mn) 10 mg/L Sebanyak 10 ml larutan standar Mangan 100 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.3 Pembuatan larutan standar Mangan (Mn) 1 mg/ L
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Sebanyak 10 ml larutan standar Mangan 10 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.4
Pembuatan larutan seri standar Mangan (Mn) 0,00; 0.05; 0,10; 0,15; dan 0,20 mg/L
Sebanyak 0,00; 2,50; 5,00; 7,50; 10,00 ml larutan standar Mangan 1 mg/L dimasukkan dalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.5 Pembuatan Kurva Standar logam Mangan (Mn) Larutan seri standar logam Mangan 0,00 mg/L diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada λspesifik 279,5 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar Mangan 0,05; 0,10; 0,15; dan 0,20 mg/L.
3.3.6 Pembuatan larutan standar Krom (Cr) 100 mg/L Sebanyak 10 ml larutan induk Krom 1000 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.7 Pembuatan larutan standar Krom (Cr) 10 mg/L Sebanyak 10 ml larutan standar Krom 100 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.9
Pembuatan larutan seri standar Krom 0,00; 0,20; 0,50; 1,00; dan 1,50
mg/L Sebanyak 0,00; 2,00; 5,00; 10,00; dan 15,00 ml larutan standar Krom 10 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.10 Pembuatan kurva standar logam Krom Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Larutan seri standar logam Krom 0,00 mg/L diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada λspesifik 357,9 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar Krom 0,20; 0,50; 1,00; dan 1,50 mg/L.
3.3.11 Preparasi Sampel Sebanyak 100 ml sampel dimasukkan dalam gelas beaker. Ditambahkan 5 ml HNO3 pekat, kemudian diuapkan hingga sampel hampir habis. Setelah itu ditambahkan 50 ml akuades dan dimasukkan dalam labu takar 100 ml melalui kertas saring. Diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.12 Penentuan kadar logam Mangan pada sampel Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λspesifik 279,5 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel.
3.3.13 Penentuan kadar logam Krom pada sampel Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λspesifik 357,9 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
3.4.
Bagan Penelitian
3.4.1. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Mangan (Mn) (SNI 06-6989.5-2004)
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Larutan Standar Mangan 1000 mg/L Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan standar Mangan 100 mg/L Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan standar Mangan 10 mg/L Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan standar Mangan 1 mg/L Dipipet sebanyak 0,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan10,00 ml larutan standar Mangan dan dimasukkan kedalam labu takar 50 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan Seri Standar logam Mangan 0,00; 0,05; 0,10; 0,15 dan 0,20 mg/L
Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada λspesifik = 279,5 nm. Hasil
3.4.2. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Krom (Cr) (SNI 06-6989.17-2004) Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Larutan Standar Krom 1000 mg/L Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Krom dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan standar Krom 100 mg/L Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Krom dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan standar Krom 10 mg/L Dipipet sebanyak 0,00; 2,00; 5,00; 10,00 dan 15,00 ml larutan standar Krom dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan Seri Standar logam Krom 0,00; 0,20; 0,50; 1,00 dan 1,50mg/L
Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada λspesifik = 357,9 nm. Hasil
3.4.3. Preparasi Sampel Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Sampel
Diambil 100 ml Ditambah HNO3(p) Dipanaskan hingga hampir kering Ditambahkan 50 ml akuades Dimasukkan kedalam labu takar 100 ml melalui kertas saring Diencerkan dengan akuades sampai garis tanda Diaduk sampai homogen
Analisa Dengan SSA
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1.
Logam Mangan (Mn)
Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada pengukuran konsentrasi logam Mangan (Mn) dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Kondisi alat SSA Merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran konsentrasi logam Mangan (Mn) No
Parameter
Logam Mangan (Mn)
1
Panjang gelombang (nm)
279,5
2
Tipe nyala
Udara-C2H2
3
Kecepatan aliran gas pembakar (L/min)
2,0
4
Kecepatan aliran Udara (L/min)
15,0
5
Lebar Celah (nm)
0,2
6
Ketinggian tunggku (mm)
7
Tabel 4.2. Data absorbansi larutan standar Mangan (Mn) Konsentrasi
Absorbansi Rata-Rata
(mg / L) 0,0000
0,0004
0,0500
0,0094
0,1000
0,0172
0,1500
0,0265
0,2000
0,0357
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Gambar 4.1. Kurva kalibrasi larutan standar Mangan (Mn)
4.1.2.
Logam Krom (Cr)
Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada pengukuran konsentrasi logam Krom (Cr) dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Kondisi alat SSA Merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran konsentrasi logam Krom (Cr) No
Parameter
Logam Krom (Cr)
1
Panjang gelombang (nm)
357,9
2
Tipe nyala
Udara-C2H2
3
Kecepatan aliran gas pembakar (L/min)
2,8
4
Kecepatan aliran Udara (L/min)
15,0
5
Lebar Celah (nm)
0,7
6
Ketinggian tunggku (mm)
9
Tabel 4.4. Data absorbansi larutan standar Krom (Cr) Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Konsentrasi
Absorbansi Rata-Rata
(mg / L) 0,0000
0,0008
0,2000
0,0092
0,5000
0,0188
1,0000
0,0329
1,5000
0,0499
Gambar 4.2. Kurva kalibrasi larutan standar Krom (Cr)
4.2.
Pengolahan Data
4.2.1.
Logam Mangan (Mn)
4.2.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square Hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar logam Mangan (Mn) pada tabel 4.2. diplotkan terhadap konsentrasi sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode least square dengan data pada tabel 4.5.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Tabel 4.5. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Mangan (Mn) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Mangan (Mn) No
Xi
Yi
(Xi-X)
(Yi-Y)10-1
(Xi-X)2
(Yi-Y)210-6
(Xi-X)(Yi-Y)10-2
1
0,0000 0,0004
-0,1000
-0,1744
0,0100
304,1536
0,1744
2
0,0500 0,0094
-0,0500
-0,0844
0,0025
71,2336
0,0422
3
0,1000 0,0172
0,0000
-0,0064
0,0000
0,4096
0,0000
4
0,1500 0,0265
0,0500
0,0866
0,0025
74,9956
0,0433
5
0,2000 0,0357
0,1000
0,1786
0,0200
318,9796
0,1786
∑
0,5000 0,0892
0,0000
0,0000
0,0250
769,7720
0,4386
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :
dimana :
Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan mengunakan metode least square sebagai berikut :
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.5. pada persamaan ini maka diperoleh :
b
= 0,1784 . 10-1 – (17,5540.10-2 x 0,1000)
Maka pesamaan garis yang diperoleh adalah :
4.2.1.2. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Koefisien korelasi untuk logam Mangan (Mn) adalah:
4.2.1.3. Penentuan konsentrasi
Untuk menghitung konsentrasi dari logam Mangan (Mn), maka diambil salah satu data hasil pengukuran absorbansi rata-rata logam Mangan (Mn) dalam air sebelum Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
atau setelah penyaringan pada bulan tertentu. Data dapat dilihat pada Tabel 4.6. dan Tabel 4.7.
Tabel 4.6. Data absorbansi logam Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan Absorbansi (A)
Bulan Minggu
I
II
III
A1
A2
Rata-rata Absorbansi A3
(A)
M1
0,0044 0,0042 0,0043
0,0043
M2
0,0055 0,0051 0,0050
0,0052
M3
0,0047 0,0044 0,0044
0,0045
M1
0,0045 0,0048 0,0045
0,0046
\M2
0,0056 0,0055 0,0054
0,0055
M3
0,0039 0,0037 0,0032
0,0036
M1
0,0055 0,0055 0,0052
0,0054
M2
0,0056 0,0053 0,0056
0,0055
M3
0,0048 0,0046 0,0047
0,0057
Tabel 4.7. Data absorbansi dan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan Bulan Minggu
I
II
Absorbansi (A) A1
A2
Rata-rata Absorbansi A3
(A)
M1
0,0033 0,0029 0,0028
0,0030
M2
0,0035 0,0033 0,0034
0,0034
M3
0,0036 0,0036 0,0039
0,0037
M1
0,0037 0,0040 0,0037
0,0038
M2
0,0044 0,0045 0,0049
0,0046
M3
0,0022 0,0025 0,0025
0,0024
M1
0,0045 0,0041 0,0043
0,0043
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
III
M2
0,0030 0,0034 0,0035
0,0033
M3
0,0053 0,0055 0,0051
0,0053
Konsentrasi logam Mangan (Mn) sebelum penyaringan bulan I dapat diukur dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) rata-rata logam Mangan (Mn) sebelum penyarigan bulan I ke persamaan:
maka diperoleh:
X1 = 0,0288 X2 = 0,0280 X3 = 0,0240
X1 = 0,0288
(X1 – X)2 = 0,0484 . 10-4
X2 = 0,0280
(X2 – X)2 = 0,0900 . 10-4
X3 = 0,0240
(X3 – X)2 = 0,0100 . 10-4
X = 0,0250
∑(Xi – X)2 = 0,1484 . 10-4
Konsentrasi dinyatakan dalam bentuk: X ± d (mg/L) dimana: d = t (P,dk) Sx dimana
dari daftar t student untuk Untuk derajat kepercayaan 95%
, derajat kebebasan nilai
maka :
d = t (P.dk) Sx d = 4,30 (0,005 . 2) 0,0016 d = 0,0007 Dengan demikian konsentrasi Mangan (Mn) dapat ditulis: 0,0250 ± 0,0007 (mg/L) Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air sebelum dan setelah penyaringan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.8. dan Tabel 4.9.
Tabel 4.8. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Bulan
Absorbansi (A) A M1
A M2
A M3
Konsentrasi (C) A
mg/L
I
0,0043 0,0052 0,0045 0,0047
0,0250 ± 0,0006
II
0,0046 0,0055 0,0036 0,0046
0,0243 ± 0,0013
III
0,0054 0,0055 0,0047 0,0052
0,0280 ± 0,0006
Tabel 4.9. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan (Mn) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Bulan
Absorbansi (A) A M1
A M2
A M3
Konsentrasi (C) A
mg/L
I
0,0030 0,0034 0,0037 0,0034
0,0175 ± 0,0005
II
0,0038 0,0046 0,0024 0,0036
0,0188 ± 0,0016
III
0,0043 0,0033 0,0053 0,0043
0,0228 ± 0,0014
4.2.1.4. Persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) Dari data di atas dapat ditentukan persentase (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dengan menggunakan rumus :
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Maka persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air setelah melalui penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier pada bulan I adalah :
Dengan cara yang sama dapat dihitung persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier untuk bulan II dan III. Data dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10. Data persentase (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) Konsentrasi mg/L Bulan
Sebelum
Setelah
Penyaringan
Penyaringan
Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi
4.2.2.
I
0,0250
0,0175
30,00%
II
0,0243
0,0188
22,63%
III
0,0280
0,0228
18,57%
Logam Mangan Krom (Cr)
4.2.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square Hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar logam Krom (Cr) pada Tabel 4.4. diplotkan terhadap konsentrasi sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode least square dengan data pada Tabel 4.11.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Tabel 4.11. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Krom (Cr) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Krom (Cr) No
Xi
Yi
(Xi-X)
(Yi-Y)10-1
(Xi-X)2
(Yi-Y)210-6
(Xi-X)(Yi-Y)10-3
1
0,0000
0,0008
-0,6400
-0,2152
0,4096
463,1104
13,7728
2
0,2000
0,0092
-0,4400
-0,1312
0,1936
172,1344
5,7728
3
0,5000
0,0188
-0,1400
-0,0352
0,0196
12,3904
0,4928
4
1,0000
0,0329
0,3600
0,1058
0,1296
111,9366
3,8088
5
1,5000
0,0499
0,8600
0,2758
0,7396
760,6564
23,7188
∑
3,2000
0,1116
0,0000
0,0000
1,4920
1520,2280
47,5660
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :
dimana :
Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan mengunakan metode least square sebagai berikut :
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.11. pada persamaan ini maka diperoleh :
Maka pesamaan garis yang diperoleh adalah :
4.2.2.2. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Koefisien korelasi untuk logam Krom (Cr) adalah:
4.2.2.3. Penentuan konsentrasi
Untuk menghitung konsentrasi dari logam Krom (Cr), maka diambil salah satu data hasil pengukuran absorbansi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air sebelum atau setelah penyaringan pada bulan tertentu. Data dapat dilihat pada Tabel 4.12. dan Tabel 4.13.
Tabel 4.12. Data absorbansi logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Absorbansi (A) Bulan Minggu
I
II
III
A1
A2
Rata-rata Absorbansi (A)
A3
M1
0,0025 0,0023 0,0027
0,0025
M2
0,0024 0,0024 0,0027
0,0025
M3
0,0027 0,0026 0,0030
0,0028
M1
0,0033 0,0034 0,0035
0,0034
M2
0,0032 0,0032 0,0031
0,0032
M3
0,0036 0,0031 0,0031
0,0033
M1
0,0027 0,0028 0,0028
0,0028
M2
0,0024 0,0022 0,0023
0,0023
M3
0,0020 0,0023 0,0023
0,0022
Tabel 4.13. Data absorbansi dan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan
Bulan Minggu
I
II
III
Absorbansi (A) A1
A2
Rata-rata Absorbansi A3
(A)
M1
0,0020 0,0023 0,0023
0,0022
M2
0,0022 0,0021 0,0020
0,0021
M3
0,0017 0,0020 0,0020
0,0019
M1
0,0023 0,0023 0,0022
0,0023
M2
0,0028 0,0028 0,0025
0,0027
M3
0,0024 0,0027 0,0024
0,0025
M1
0,0023 0,0020 0,0023
0,0022
M2
0,0020 0,0021 0,0022
0,0021
M3
0,0025 0,0024 0,0020
0,0023
Konsentrasi logam Krom (Cr) sebelum penyaringan bulan I dapat diukur dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) rata-rata logam Krom (Cr) sebelum penyarigan bulan I ke persamaan:
maka diperoleh:
X1 = 0,0183
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
X2 = 0,0183 X3 = 0,0277 X1 = 0,0183
(X1 – X)2 = 0,0961 . 10-4
X2 = 0,0183
(X2 – X)2 = 0,0961 . 10-4
X3 = 0,0277
(X3 – X)2 = 0,3969 . 10-4
X = 0,0214
∑(Xi – X)2 = 0,5891 . 10-4
Konsentrasi dinyatakan dalam bentuk: X ± d (mg/L) dimana: d = t (P,dk) Sx dimana
dari daftar t student untuk
, derajat kebebasan
Untuk derajat kepercayaan 95%
nilai
maka :
d = t (P.dk) Sx d = 4,30 (0,005 . 2) 0,0031 d = 0,0013 Dengan demikian konsentrasi Krom (Cr) dapat ditulis: 0,0214 ± 0,00013 (mg/L) Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air sebelum dan setelah penyaringan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.14. dan Tabel 4.15.
Tabel 4.14. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Absorbansi (A)
Bulan A M1
A M2
A M3
Kosentrasi (C) A
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
mg/L I
0,0025 0,0025 0,0028 0,0026
0,0214 ± 0,0013
II
0,0034 0,0032 0,0033 0,0033
0,0434 ± 0,0008
III
0,0028 0,0023 0,0022 0,0025
0,0162 ± 0,0025
Tabel 4.15. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Bulan
Absorbansi (A) A M1
A M2
A M3
Konsentrasi (C) A
mg/L
I
0,0022 0,0021 0,0020 0,0021
0,0058 ± 0,0008
II
0,0023 0,0027 0,0025 0,0025
0,0183 ± 0,0015
III
0,0022 0,0021 0,0023 0,0022
0,0089 ± 0,0008
4.2.2.4. Persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) Dari data di atas dapat ditentukan persentase (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) dengan menggunakan rumus :
Maka persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air setelah melalui penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier pada bulan I adalah :
Dengan cara yang sama dapat dihitung persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier untuk bulan II dan III. Data dapat dilihat pada tabel 4.16. Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Tabel 4.16. Data persentase (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) Konsentrasi mg/L Bulan
4.3.
Persentasi (%)
Sebelum
Setelah
Penurunan
Penyaringan
Penyaringan
Konsentrasi
I
0,0214
0,0058
72,90%
II
0,0434
0,0183
57,83%
III
0,0162
0,0089
45,06%
Pembahasan
Penentuan kadar logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air minum hasil penyaringan dari alat Yamaha Water Purifier dilakukan dengan mendestruksi sampel air terlebih dahulu. Kemudian diukur nilai absorbansi dan konsentrasi dari ekstrak sampel menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang tertentu. Konsentrasi sampel air sebelum penyaringan yang didapat dibandingkan dengan konsentrasi sampel air setelah penyaringan. Kemudian ditentukan persentasi (%) penurunan konsentrasi pada tiap bulannya selama 3 bulan berturut-turut.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa persentasi (%) penuruan konsentrasi logam Mangan (Mn) dan Krom (Cr) setiap bulannya semakin lama menjadi semakin kecil. Untuk logam Mangan (Mn) dalam air, pada bulan I sebelum penyaringan memiliki konsentrasi sebesar 0,0250 mg/L dan setelah penyaringan berkurang menjadi 0,0175 mg/L. Dengan kata lain, pada bulan I konsentrasi Mangan (Mn) berkurang sebesar 30,00%. Di bulan ke II, konsentrasi Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0243 mg/L dan setelah penyaringan berkurang menjadi 0,0188 mg/L. Bulan ke II ini konsentrasi logam Mangan (Mn) mengalami penurunan sebesar 22,63%. Untuk bulan ke III, konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air sebelum Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
penyaringan sebesar 0,0280 mg/L dan setelah penyaringan berkurang menjadi 0,0228 mg/L. Pada bulan ke III ini konsenttrasi logam Mangan (Mn) turun sebesar 158,57%. Penurunan persentasi (%) konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam sampel air tiap bulannya menjadi semakin kecil, yakni 30,00% pada bulan I; 22,63% pada bulan II dan 18,57% untuk bulan III. (Tabel 4.10)
Hal yang serupa juga terjadi pada logam Krom (Cr). Dibulan I, konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0214 mg/L dan setelah disaring berkurang menjadi 0,0058 mg/L. Dengan kata lain, dibulan I logam Krom (Cr) mengalami penurunan konsentrasi sebesar 72,90%. Untuk bulan ke II, konsentrasi awal logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0434 mg/L dan setelah disaring, konsentrasinya menjadi 0,0183 mg/L. Pada bulan ke II ini konsentrasi logam Krom (Cr) berkurang sebanyak 57,83%. Dibulan ke III, konsentrasi logam Krom dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0162 mg/L dan setelah disaring, konsentrasinya berkurang menjadi 0,0089 mg/L. Untuk bulan ke III, konsentrasi logam Krom (Cr) berkurang sebanyak 45,06%. Dari data yang ada, terlihat bahwa penurunan persentasi (%) konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air pada tiap bulannya menjadi semakin kecil. Yakni, 72,90% untuk bulan I; 57,83% di bulan ke II dan hanya 45,06% pada bulan ke III. (Tabel 4.16)
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Dari data yang diperoleh pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi logam Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan lebih kecil dari pada konsentrasi sebelum penyaringan. Dan persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dan Krom (Cr) di tiap bulannya, semakin lama juga semakin kecil. Selain itu, diketahui bahwa Yamaha Water Purifier lebih efektif digunakan untuk menyaring logam Krom (Cr) dari pada logam Mangan (Mn) (Tabel 4.10 dan Tabel 4.16).
5.2. Saran Dari hasil penelitian ini hanya memberikan informasi kadar logam Mangan (Mn) dan Krom (Cr) saja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tehadap kandungan logam berta lain di dalam air, juga senyawa-senyawa organik dan bakteriologisnya.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Cheremisinoff, N.P. 2002. Handbook of Water and Wastewater Treatment Technologies. USA: Butterworth-Heinemann.
Clark, D.V. 1979. Approach to Atomic Absorption Spectroscopy. Sidney-Australia: Anal. Chem Consultants Pty. Ltd.
Darmono. 1994. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: UI Press.
Day, R.A.Jr., Underwood, A.L. 1988. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi keempat. Jakarta: Erlangga.
Lorch, W. 1981. Handbook of Water Purification. Great Britain: McGraw-Hill Book Company (UK) Limited.
Miller, J.C. & Miller, J.N. Statistika Untuk Kimia Analitik. Edisi Kedua. Bandung : ITB Press.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Montgomery, J.M. 1985. Water Treatment Principles and Design. USA: John Wiley and Sons Inc.
Notohadipawiro, T. 1993. Logam berat dalam Pertanian. (http://www.chem-istry.org). Diakses tanggal 6 januari 2009.
Puspita, D. 2008. Penurunan Konsentrasi Total Suspended Solid (tss) pada Limbah Laundry Dengan Menggunakan Reaktor Biosand filter disertai dengan Reaktor Activated Carbon.Yogyakarta.
Stoeppler, M. 1992. Hazardous Metals in Environtment. Elsevier Science Publisher.
Widowati, W., Sastiono. A., Jusuf. R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
(www.yamaha-motor.co.id/water/indo/produk6.htm diakses pada 14 April 2009)
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Tabel 1. Persyaratan Kualitas Air Minum PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002 TANGGAL: 29 Juli 2009
1. BAKTERIOLOGIS Parameter
Satuan
Kadar Maksimum Ket. yang diperbolehkan
Jumlah per 100 ml sampel
0
Jumlah per 100 ml sampel
0
Jumlah per 100 ml sampel
0
Jumlah per 100 ml sampel
0
a. Air minum E. Coli atau fecal coli
b. Air yang masuk sistem distribusi E.Coli atau fecal coli Total Bakteri Coliform
c. Air pada sistem distribusi E.Coli atau fecal coli
Total Bakteri Coliform
Jumlah per 100 ml sampel
2. KIMIA A. Bahan-bahan inorganik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan) Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
Ket.
yang diperbolehkan Antimony
(mg/liter)
0.005
Air raksa
(mg/liter)
0.001
Arsenik
(mg/liter)
0.01
Barium
(mg/liter)
0.7
Boron
(mg/liter)
0.3
Kadmium
(mg/liter)
0.003
Kromium
(mg/liter)
0.05
Tembaga
(mg/liter)
2
Sianida
(mg/liter)
0.07
Fluroride
(mg/liter)
1.5
Timah
(mg/liter)
0.01
Molybdenum
(mg/liter)
0.07
Nikel
(mg/liter)
0.02
Nitrat (sebagai
(mg/liter)
50
(mg/liter)
3
(mg/liter)
0.01
NO3) Nitrit (sebagai NO2) Selenium
B. Bahan-bahan anorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen) Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
Ket.
yang diperbolehkan Amonia
(mg/liter)
1.5
Aluminium
(mg/liter)
0.2
Klorida
(mg/liter)
250
Tembaga
(mg/liter)
1
Kesadahan
(mg/liter)
500
Hidrogen Sulfida
(mg/liter)
0.05
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Besi
(mg/liter)
0.3
Mangan
(mg/liter)
0.1
Ph
-
6,5-8,5
Natrium
(mg/liter)
200
Sulfat
(mg/liter)
250
Padatan terlarut
(mg/liter)
1000
Seng
(mg/liter)
3
C. Bahan-bahan organik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan) Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
Ket.
yang ddiperbolehkan Alkana terklorinasi Karbon tetraklorida
(µg/liter)
2
Diklorometana
(µg/liter)
20
1,2-dikloroetana
(µg/liter)
30
1,1,1-trikloroetana
(µg/liter)
2000
Vinil klorida
(µg/liter)
5
1,1-dikloroetena
(µg/liter)
30
1,2-dikloroetena
(µg/liter)
50
Trikloroetena
(µg/liter)
70
Tetrakloroetena
(µg/liter)
40
Benzene
(µg/liter)
10
Toluene
(µg/liter)
700
Xylene
(µg/liter)
500
Benzo[a]pyrene
(µg/liter)
0,7
Monoklorobenzen
(µg/liter)
300
1,2-diklorobenzen
(µg/liter)
1000
Etena terklorinasi
Benzen terklorinasi
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
1,4-diklorobenzen
(µg/liter)
300
Triklorobenzen (total)
(µg/liter)
20
di(2-etilheksi)adipat
(µg/liter)
80
di(2-etilheksi)phthalate
(µg/liter)
8
Arilamida
(µg/liter)
0,5
Epiklorohidrin
(µg/liter)
0,4
Heksaklorobutadiena
(µg/liter)
0,6
Asam edetik (EDTA)
(µg/liter)
200
Asam nitriloasetat
(µg/liter)
200
Tributil oksida
(µg/liter)
2
Lain-lain
3. RADIOAKTIFITAS Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
Ket.
yang diperbolehkan Gross alpha activity
(Bq/liter)
0,1
Gross beta activity
(Bq/liter)
1
4. FISIK Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
Ket.
yang diperbolehkan Parameter Fisik Warna
TCU
15
Rasa dan bau
-
-
Tidak berbau dan berasa
Temperatur
o
Suhu udara ± 3oC
Kekeruhan
NTU
5
C
MENTERI KESEHATAN RI ttd.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Dr. ACHMAD SUJUDI
Tabel 2. List of distribution “t-student”
Value Of Confidence Of Critical Value Of
95 %
98%
99%
(T) For P values of
0,05
0,02
0,01
1
12,71
31,82
63,66
2
4,30
6,96
9,92
3
3,18
4,54
5,84
4
2,78
3,75
4,60
5
2,57
3,26
4,03
6
2,45
2,14
3,71
7
2,36
1,00
3,50
8
2,31
2,90
3,36
9
2,26
2,82
3,25
10
2,23
2,76
3,17
number of degree of freedom
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.