perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR (PTK Pada SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten semarang Tahun Pelajaran 2009/2010)
OLEH : TAMYIT NIM. X7108770
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
skripsi dengan judul “Peningkatan kemampuan membaca lancar dengan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu sekolah dasar” (PTK Pada SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010) Oleh :
Nama
: TAMYIT
NIM.
: X7108770
Disetujui oleh pembimbing pada :
Hari
:
Tanggal
:
OLEH
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Drs.Sutijan, M. Pd NIP 195201271979031001
Dra Lies Lestari, M. Pd NIP 195403271981032001 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
skripsi dengan judul “Peningkatan kemampuan membaca lancar dengan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu sekolah dasar” (PTK Pada SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010) Oleh : Nama
: TAMYIT
NIM.
: X7108770
Telah dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebalas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada Hari
: ………………………..
Tanggal
: ………………………..
Tim Penguji Sekripsi Nama Terang Ketua
: Drs. Kartono, M. Pd.
……………………
Sekretaris
: Drs. Hasan Mahfud, M. Pd.
…………………....
Anggota I
: Drs. Sutijan, M. Pd.
……………………
Anggota II
: Dra. Lies Lestari, M. Pd.
……………………
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebalas Maret Surakarta
Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M. Pd NIP. 19600727 198702 1 001 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Tamyit NIM. X7108770. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2010. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran kemampuan membaca lancar pada siswa kelas 1 SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini didesain dua siklus, dalam setiap siklus mencakup tahapan-tahapan diantaranya: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model siklus dan penelitian ini dilakukan dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dari dua pertemuan, kemudian subjek yang diambil adalah seluruh siswa kelas 1 dengan jumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model analisis kualitatif. Pada setiap siklus diukur dari hasil observasi dan tes kemampuan membaca. Data hasil observasi dideskripsikan, diinterprestasikan, kemudian direfleksi untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Sementara itu data hasil tes antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai batas tuntas sesuai dengan indicator kinerja, yaitu minimal 75% siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan memperoleh nilai 70 atau lebih sebagai batas tuntas kemampuan membaca lancar. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus diperoleh data yaitu: pada siklus I pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 23 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 5 siswa. Pada siklus I pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa. Kemudian dalam siklus II commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 18 siswa. Sedangkan dalap siklus II pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, yamg mendapat nilai 60 ada 5 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 26 siswa atau mencapai 75%. Berdasarkan dari jumlah siswa yang bisa membaca lancar semakin meningkat, dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Tamyit
NIM.
X7108770.
TO
INCREASE
THE
FLUENT
READING
COMPETENCY USING LETTER CARD MEDIA IN LEARNING INDONESIAN (BAHASA INDONESIA)
OF FIRST YEAR STUDENTS OF ELEMENTARY
SCHOOL. THESIS. Surakarta: Teaching and Educational Science Faculty of Sebelas Maret University, Surakarta. The purpose of the this Class room Action Research was to increase the learning process of fluent reading competency in first year students of Pojoksari State Elementary School, Ambarawa District, Semarang Regency, Academic Year 2009/ 2010. To achieve this purpose, the research was done in two cycles. The procedure of each cycle includes the following phases: Action Plan, Action Implementation. Observation, and Reflection. The research method was classroom action research crusist two cycles will eack cycle compsisis of two meetings. The subjecs of this research wes lest one student consis of 34 studends. Data collection in this research was done by using the documentation, observation and interview teacingues. Data analisis used was the of qualitatife analysis model The effectiveness of the action in each cycle was measured from the result of observation and from the reading competency test. The data from the observation was then described, interpreted, and reflected to determine any improvement action needed for the following action. Meanwhile, the data resulted from every cycle for those with
scores meet with the minimum standard based on the performance
indicator, that is at least 70% students could follow the learning process well and got 70 or more in score as the minimum standard of fluent reading competency. Result class room action research which was done in two cycles resulted that in the first meeting of the first cycle, as many as 23 students got 50 and 6 got 60, and 5 got 70 in scores. In the second meeting of the first cycle, there were 5 students got 50, 14 got 60, and 15 got 70. In the first meeting of the second cycle, 5 students commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
got 50, 11 got 60, and 18 got 70. In the second meeting of the second cycle, only 3 students got 50, 5 got 60, and 26 got 70. it means that the target 75% students followed the learning process well and got minimum passing grade has been achieved. Based on the number of students who could read fluently which was increasing, it is concluded that Letter Card Media could increase the fluent reading competency of first year students of Pojoksari State Elementary School, Ambarawa District, Semarang Regency, Academic Year 2009/ 2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Orang yang tak pernah baca tak akan pernah tahu akan perkembangan dunia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kepersembahkan kepada: 1. Ayah tercinta yang telah memberikan do’a restu demi keberhasilan belajar anaknya 2. Sahabat-sahabatku seperjuangan. 3. Semua dosen pembimbing. 4. Almamaterku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkah, rahmat dan hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan lancar dan tanpa halangan suatu apapun. Dengan berbekal ketekunan dan kemauan serta bantuan berbagai pihak dalam mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan akhirnya peneliti dapat menyusun skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul “peningkatan kemampuan membaca lancar dengan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Atas tersusunya skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada 1. Dekan FKIP. 2. Ketua jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Drs. Sutijan, M. Pd selaku pembimbing I. 4. Dra. Lies Lestari, M. Pd selaku pembimbing II. 5. Bapak Mei Riadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD N Pojoksari. 6. Teman-temanku yang selalu memberi semangat. 7. Bapak dan Ibu guru yang membimbing dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu peneliti mohon maaf, serta penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Boyolali,
Pebruari 2010
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..… I HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………….. II HALAMAN PENGESAHAN ….…………………………………………………. III ABSTRAK ………………………………………………………………………… IV ABSTRACT ..……………………………………………………………………... VI MOTTO …………………………………………………………………………. VIII PERSEMBAHAN ……………………………………………………………..….. IX KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. X DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… XI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………... 1 B. Identifikasi Masalah ……..………………………………………………… 2 C. Rumusan Masalah ……………………………………………………….… 3 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………..……. 4 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 4 1. Manfaat Teoritis …………………..……………………………………4 2. Manfaat Praktis ……………………………………………………….. 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………. 6 1.
Hakikat Pendidikan Dasar …………………………………………….. 6
2.
Hakikat Membaca …………………………………………………….. 8
3.
Hakikat Media Pembelajaran ………………………………………… 16
4. Hakikat Media Kartu Huruf …………………………………………. 20 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Keterkaitan antara hakikat pendidikan dasar, hakikat membaca, dan media pembelajaran …………………………………………………………. 20 B. Hasil Penelitian Yang Relevan …………………………………………… 21 C. Kerangka Berfikir ………………………………………………………… 21 D. Hipotesis ………………………………………………………………….. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………………. 24 1. Tempat Penelitian ……………………………………………………. 24 2. Waktu Penelitian ……………………………………………………… 24 B. Bentuk dan Strategi Penelitian ………………………………………….… 24 1. Bentuk Penelitian ………………………………………………….…. 25 2. Strategi Penelitian ………………………………………………….…. 25 C. Sumber Data ………………………………………………………….…... 27 D. Subyek Penelitian…………………………………………………………. 27 E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………….. 27 1. Dokumentasi ………………………………………………………… 27 2. Observasi ……………………………………………………………. 28 3. Wawancara ………………………………………………………….. 30 F. Faliditas Data …………………………………………………………….. 31 G. Analisis Data …………………………………………………………….. 32 H. Prosedur Penelitian Tindakan ……………………………………………. 32 1. Siklus 1 ………………………………………………………………. 33 2. Siklus 2 ………………………………………………………………. 34 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian …………………………………….………….. 37 B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ……………………………………….. 41 1. Siklus Pertama Pertemuan Pertama …………………………………. 41 2. Siklus Pertama Pertemuan ke Dua …………………………………... 47 3. Siklus Kedua Pertemuan pertama …………………………………… 52 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Siklus Kedua Pertemuan Kedua …………………………………….. 57 C. Hasil Penelitian ………………………………………………………….. 62
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. Simpulan …………………………………………………………............. 68 B. Implikasi Hasil Penelitian ……………………………………………….. 69 C. Saran ……………………………………………………………………… 69 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
I.
RUBRIK PENILAIAN TES KEMAMPUAN AWAL ……….…………… 72
II
HASIL NILAI TES KEMAMPUAN AWAL …………….……………….. 72
III.
RUBRIK PENILAIAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA 73
IV.
HASIL NILAI SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA …….…. 73
V.
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS 1 PERTEMUAN 1………………. 74
VI.
HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS I PERTEMUAN I ……………….. 74
VII.
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I PERTEMUAN II ……………… 75
VIII.
HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS I PERTEMUAN II ………………. 75
IX.
RUBRIK PENILAIAN SIKLUS I PERTEMUAN II …………………….. 76
X.
HASIL NILAI SIKLUS I PERTEMUAN II ……………………………… 76
XI.
RUBRIK PENILAIAN SIKLUS II PERTEMUAN I …………………….. 77
XII.
HASIL NILAI SIKLUS II PERTEMUAN I …………………………….... 77
XIII.
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II PERTEMUAN I ……………... 78
XIV. HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS II PERTEMUAN I ……………… 78 XV.
RUBRIK PENILAIAN SIKLUS II PERTEMUAN II …………………… 79
XVI. HASIL NILAI SIKLUS II PERTEMUAN II …………………………….. 79 XVII. HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II PERTEMUAN II ………….. 80 XVIII. HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS II PERTEMUAN II …………... 80 XIX.
RUBRIK PENILAIAN SIKLUS I PERTEMUAN I …………………….. 81
XX. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA ……………………………………………………………………………… 81 XXI. RUBRIK PENILAIAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA …. 82 XXII. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS I PERTEMUAN II ………………...82 XXIII. RUBRIK PENILAIAN SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA .. 83 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
XXIV. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA .83 XXV. RUBRIK PENILAIAN SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA ……. 84 XXVI. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA …. 84
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR DIAGRAM BATANG
DIAGRAM BATANG
HALAMAN
I. DIAGRAM BATANG TES KEMAMPUAN AWAL ………………………. 85 II. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA ………………………………………………………………………………….85 III. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA 86 IV. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA 86 V. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA …. 87
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 kerangka berpikir …………………………………………………… 88
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
HALAMAN
1. Hasil Wawancara Pra Penelitian …………………………………………..... 89 2. Hasil Observasi Siswa Pra Penelitian ………………………………………. 91 3. Hasil Observasi Guru Pra Penelitian ……………………………………..… 92 4. Lembar Observasi Siswa Siklus Pertama Pertemuan Pertama …………….. 93 5. Lembar Observasi Siswa Siklus Pertama Pertemuan Kedua ………………. 94 6. Lembar Observasi Siswa Siklus Kedua Pertemuan Pertama ………………. 95 7. Lembar Observasi Siswa Siklus Kedua Pertemuan Kedua ………………… 96 8. Lembar Observasi Guru Siklus Pertama Pertemuan Pertama ……………… 97 9. Lembar Observasi Guru Siklus Pertama Pertemuan Kedua ………………. 98 10. Lembar Observasi Guru Siklus Kedua Pertemuan Pertama ………….…. 99 11. Lembar Observasi Guru Siklus Kedua Pertemuan Kedua …………….… 100 12. Target Pencapaian Indikator Siklus Pertama …………………………..… 101 13. Target Pencapaian Indikator Siklus Kedua ………………………………. 102 14. Rencana Pembelajaran Siklus Pertama Pertemuan Pertama ……………. 103 15. Rencana Pembelajaran Siklus Pertana Pertemuan Kedua ……………….. 108 16. Rencana Pembelajaran Siklus Kedua Pertemuan Pertama ……………….114 17. Rencana Pembelajaran Siklus Kedua Pertemuan Kedua ………………. 123 18. Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal ……………………...………….…. 130 19. Daftar Nilai Siklus Pertama Pertemuan Pertama …………………….… 132 20. Daftar Nilai Siklus Pertama Pertemuan Kedua ……………………….…. 134 21. Daftar Nilai Siklus Kedua Pertemuan Pertama ……………………….…. 136 22. Daftar Nilai Siklus Kedua Pertemuan Kedua ……………………………. 138 23 Foto Kegiatan ………………………........................................................... 140
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Wajib belajar 9 tahun, merupakan tujuan pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memberikan bekal dasar bagi peserta didik terutama pada Sekolah tingkat dasar baik itu menulis, menghitung, dan membaca. Dilihat dari kenyataanya, belum terlihat adanya suatu perubahan yang berarti dalam suatu Pendidikan dasar. Banyak para peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan membaca anak-anak Sekolah Dasar di Indonesia masih sangat rendah. Dari 31 negara yang diteliti, Indonesia berada pada peringkat ke 30, sedangkan peringkat tertinggi diduduki oleh Finlandia IEA Study of Reading Literacy (1992: 14). Jika demikian, timbul pertanyaan apakah tradisi membaca pada masyarakat Indonesia terutama pada anakanak usia Sekolah Dasar masih sangat rendah?. Begitu juga dari hasil survai peneliti di SD Negeri Pojoksari Ambarawa, banyak siswa yang memiliki permasalahan terutama dalam hal membaca khususnya pada kelas rendah. Hal inilah yang di jadikan peneliti sebagai alasan mengapa peneliti mengangkat permasalahan ini. Adapun manfaat dan tujuan membaca adalah untuk memperoleh informasi serta menambah wawasan kita di dalam kehidupan. Serta tujuan membaca itu sendiri adalah: (1) Menemukan atau mengetahui penemuan yang dilakukan oleh sang tokoh; (2) Mengetahui mengapa hal itu merupakan topic yang baik dan menarik; (3) Untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita; (4) Untuk menemukan atau mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu; (5) Untuk mengetahui apa yang tidak biasa mengenai seorang tokoh; (6) Untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu; (7) Untuk menemukan bagaimana cara sang tokoh berubah atau ada perbedaan dari kita.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jika di kalangan siswa Sekolah Dasar tradisi membaca masih memprihatinkan dikarenakan tidak bisa membaca atau lamban akan membaca, jelas diperlukan strategi tersendiri untuk meningkatkanya. Tanpa upaya yang serius, siswa setiap saat bergelut dengan aktifitas menulis dan membaca, bisa juga akan lebih parah lagi. Oleh karena itu sadar atau tidak sadar, aktifitas membaca memang memerlukan pembelajaran membaca mulai usia sejak dini paling tidak mulai Taman Kanak-kanak. Masalah tersebut masih menjadi impian terlalu jauh. Banyak hal yang menyebabkan masyarakat Indonesia terutama pada anak sekolah dasar yang kurang mampu akan dapat membaca diantaranya adalah: (1) Kurangnya fasilitas bacaan secara lengkap; (2) Kurang terampilnya pengajar dalam mengajarkan membaca; (3) Sistem pendidikan kita, terutama system pendidikan formal yang belum memberikan peluang cukup besar bagi hadirnya keberaksaraan bagi peserta didik; (4) Kurang pemahaman dan penguasaan materi, para pengajar
baik pada hakikat, konsep,
maupun teknik pembelajaran membaca. Menurut Harjasujana (1991: 6) menyatakan bahwa tradisi keberaksaraan masyarakat jenjang pendidikan rendah masih sangat memprihatinkan. Lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat professional sesungguhnya dituntut untuk berbudaya baca. Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti mengambil judul peningkatan kemampuan membaca lancar dengan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa tahun ajaran 2009/2010. B. Identifikasi Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang mempersyaratkan siswa untuk memiliki kemampuan membaca. Namun demikian, sampai saat ini dalam kenyataanya banyak masyarakat Indonesia terutama anak usia Sekolah Dasar masih sangat banyak yang kurang mampu untuk membaca, bahkan juga ada yang sama sekali yang belum bisa membaca karena strategi pembelajaran yang tidak sesuai. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perlu diakui bahwa hasil pembelajaran Bahasa Indonesia sampai saat ini belum menunjukan hasil yang menggembirakan. Hal ini terbukti dari banyaknya anak-anak yang belum bisa membaca terutama pada kalangan masyarakat yang serba kekurangan atau bisa dikatakan miskin baik harta dan ilmu. Bukti ini dimungkinkan oleh pengajaran membaca yang kurang tepat atau kurang pemerataan fasilitas baca. Oleh karena itu pada kelas rendah terutama kelas satu Sekolah Dasar benarbenar harus diberikan pengajaran membaca dengan penggunaan media yang tepat dan sudah banyak dikenal anak dan anak menyukainya. Sehingga siswa kelas rendah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membacanya dengan baik. Mengenai permasalahan ini peneliti akan memperkenalkan pada anak tentang media kartu huruf untuk membantu anak mampu membaca lancar. Media kartu huruf adalah media yang termasuk kedalam media grafis yang isinya dapat berupa gambar, grafik, dan huruf baik huruf balok tunggal, tegak bersambung atau huruf fariasi. Diduga media ini sangat cocok terhadap anak Sekolah Dasar kususnya siswa kelas satu karena media ini sangat menarik dan hurufnya bisa berwarna yang sangat digemari oleh anak-anak kelas satu. Dengan dasar inilah peneliti menggunakan media kartu huruf dalam penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Lancar dengan Media Kartu Huruf Pada siswa kelas Satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. C. Rumusan Masalah Dalam penulisan skripsi ini perlu adanya rumusan masalah agar dalam pengkajianya dapat lebih mendalam dan jelas. Adapun rumusan masalah ini adalah : “Apakah media Kartu Huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar untuk anak kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa?.”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas yaitu : meningkatkan kemampuan membaca lancar pada anak Sekolah Dasar kelas 1 SD Negeri Pojosari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya yaitu : 1. Manfaat Teoritis a. Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dengan pokok permasalahan yang hampir sama dengan penelitian ini. b. Menambah jumlah referensi yang berkaitan dengan cara mengajarkan pembelajaran membaca lancar dengan media kartu huruf. c. Dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada kemampuan membaca lancar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peserta didik 1) Dapat meningkatakan keterampilan kemampuan membaca lancar dalam pelajaran Bahasa Indonesia. 2) Dengan kemampuan membaca lancar siswa dapat berinteraksi dan bergaul dengan orang lain. b. Bagi Pendidik 1) Sebagai masukan bagi pendidik dalam menentukan media mengajar membaca lancar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 2) Sebagai acuan guru dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia kelas I SD Negeri Pojoksari Kecamata Ambarawa. c. Bagi lembaga 1). Memberikan masukan atau sumbangan kepada Sekolah betapa pentingnya peningkatan kemampuan membaca lancar untuk siswa kelas satu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Memberikan motifasi kepada Sekolah agar lebih memperhatikan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca lancar untuk siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas empat hal yaitu: (1) Hakikat pendidikan dasar; (2) Hakikat membaca; (3) Hakikat media pembelajaran; (4) Hakikat media kartu huruf; (5) Keterkaitan antara hakikat pendidikan dasar, hakikat membaca, dan media pembelajaran. 1. Hakikat Pendidikan Dasar Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (kamus besar Bahasa Indonesia 1996 : 204). Dalam Bahasa Inggris Pendidikan berasal dari kata Educate yang artinya memberi peningkatan dan mengembangkan, sedangkan dalam arti sempit Pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan Mc Leoc (1989 : 5). Sedangkan Tardif dalam bukunya M. Dalyono (2007 : 5) mengatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses dengan metodemetode tertentu sehingga orang lain memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain Tardif juga mengatakan bahwa Pendidikan adalah the total process off developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life s exsperiences yang artinya seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku manusia dan juga proses penggunaan hamper seluruh pengalaman kehidupan. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kemudian Poerbakawatja dalam bukunya M. Dalyono (2007 : 6) bahwa Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaanya yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moral dari segala perbuatanya. Dalam Dictionary of Psychologi (1972 : 5) Pendidikan diartikan sebagai the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes yang artinya tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan individu dalam penguasai pengetahuan, kebiasaan, dan sikap. Menurut Wanardi, Sumarto, dan Muchlidawati (1997 : 81 – 82) Pendidikan adalah hubungan timbal balik antara Pendidik dan anak didik, dengan kata lain Pendidikan juga diartikan suatu ilmu terapan dari psikologi yang bidang garapanya khusus mengenai upaya mengembangkan jiwa seseorang ke arah dewasa dan dilaksanakan secara sadar, sengaja, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proses pendidikan, baik formal, non formal, maupun pendidikan informal. Begitu juga menurut Noeng Muhadjir (2000 : 20 – 21) bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan memperbaiki moral dan melatih intelektual. Kemudian Pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar (SD) dan tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau satuan pendidikan yang sederajat Ace Suryadi (2002 : 155 – 156). Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan
bekal
kemampuan
dasar
kepada
peserta
didik
untuk
mengembangkan kehidupanya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, dan umat manusia, serta mempersipkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan dasar menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 17 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu pendidikan yang berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Dengan kata lain Pendidikan dasar adalah Pendidikan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa hakikat pendidikan dasar adalah suatu proses dan usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku manusia yang diberikan dari sejak dini atau tingkat dasar melalui pengajaran, latihan, dan cara mendidik untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan, serta kecerdasan seseorang atau sekelompok orang. 2. Hakikat Membaca Dalam hakikat membaca ini akan diuraikan yang pertama adalah pengertian membaca, tujuan membaca, pentingnya membaca, beberapa bentuk kesulitan membaca, dan langkah-langkah membaca lancar. a. Pengertian membaca. Membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompaok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik Hodgson (1960 : 43-44). Dari segi linguistic membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process) Anderson (1972 : 209-210). Berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (econding). Sebuah aspek pembacaan sandi (deconding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (orallanguage meaning) yang mencangkup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Adapun pengertian lain dari Anderson bahwa membaca adalah suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengkomunikasikan makna yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Bahkan ada beberapa penulis yang seolah-olah beranggapan bahwa membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis itu melalui fonok (suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa). Jadi bisa disimpulkan peneliti bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media tulis dengan menggunakan tata bahasa yang baik. b. Membaca Lancar Membaca lancar adalah suatu kegiatan membaca dimana anak dapat atau mampu menguasai tanda baca ,intonasi, dan emosional dalam membaca Rukayah (2004 : 15). Menurut Muh. Darisman (2006 : 114) membaca lancar adalah suatu kegiatan membaca yang memerlukan lafal dan intonasi yang tepat. Begitu juga dalam keterangannya Henri Guntur Tarigan (1979 : 11) bahwa membaca lancar adalah suatu kediatan membaca dimana anak mampu melafalkan kata sesuai dengan huruf, fonem,tanda baca, dan tidak lambat atau gagap. Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa membaca lancar adalah suatu kegiatan membaca dimana anak dalam membaca tidak mengalami kegagapan, menguasai tanda baca, lafal, dan intonasi yang tepat c. Tujuan Membaca Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksut tujuan, atau intensif kita dalam mambaca. Berikut ini dikemukakan beberapa tujuan membaca adalah: (1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh, maksutnya apa-apa yang telah dibuat oleh sang tokoh dan apa apa yang telah terjadi pada tokoh khusus atau untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memecahkan masalah yang dibuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta ( reading for details or facts; (2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topic yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajarai atau yang dialami oleh sang tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuanya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas); (3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga/seterusnya setiap tahap dibuat untuk memecahkan syatu masalah adegan-adegan dan kejadian-kejadian buat dramatisasi. Membaca seperti ini untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita(reading for sequence or organization); (4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh membuat mereka berhasil atau gagal. Membaca seperti ini untuk menyimpulkan, membaca inferensi(reading for inference); (5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenahi sorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Membaca seperti ini untuk mengelompokan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify); (6) Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang telah diperbuat oleh sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja seperti dalam cerita itu. Membaca seperti ini membaca menilai, mengevaluasi (reading to evaluate; (7) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyerupai pembaca. Membaca seperti ini untuk memperbandingkanatau mempertentangkan (reading to compare or contrast). Anderson (1972: 214). d.
Pentingnya membaca Jika Anda adalah seseorang yang gemar dengan kegiatan membaca, ada baiknya Anda kaji ulang. Mengapa? Di bawah ini peneliti cantumkan enam alasan pentingnya kegiatan membaca antara lain: (1) Membaca penting karena dapat membuka wawasan baru. Banyak hal-hal baru yang akan Anda temukan dalam sebuah bacaan. Hal-hal yang belum pernah Anda ketahui. Bahkan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah Anda bayangkan ada; (2) Membaca penting karena dapat memberikan pencerahan baru pada pemikiran Anda. Saya yakin, tak jarang Anda digelayuti suatu persoalan yang Anda pikir tak ada pemecahannya. Atau barangkali tak banyak pilihan pemecahan yang dapat Anda tempuh. Bisa juga Anda menjalani sesuatu dengan suatu rutinitas yang membosankan. Saya anjurkan pada Anda: membacalah! Maka tanpa Anda duga Anda akan menemukan pencerahan baru bagaimana memecahkan masalah tersebut atau mengubah sesuatu yang cenderung rutin dan membosankan itu. Tingkatkan kualitas kehidupan pribadi Anda dengan membaca; (3) Membaca penting karena dapat mencerdaskan intelektual, spiritual, emosional, dan kepercayaan diri yang berpadu dengan kerendahan hati. Membaca akan membuka peluang Anda untuk menyerap sebanyak mungkin ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Membaca akan menumbuhkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif, kritis, analitis dan imajinatif. Melalui membaca Anda akan membentuk kemampuan berpikir lewat proses: menangkap gagasan/informasi, memahami,mengimajinasikan, menerapkan dan mengekspresikan; (4) Membaca penting karena membuat Anda menjadi seorang yang mandiri dalam mencari pengetahuan. Anda tak akan tergantung pada sekolah, les, kursus, atau seminar; (5) Membaca dapat memberikan kenikmatan tersendiri bagi jiwa. Membaca adalah sebuah wisata pikiran. Melalui membaca, Anda bisa pergi ke mana saja. Tanpa dibatasi oleh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dimensi ruang dan waktu. Membaca akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk berangan-angan. Membebaskan pikiran; (6) Membaca dapat membuat hidup lebih sukses (Suhadinet.Wordpress.com) e. Beberapa bentuk kesulitan membaca Kesulitan membaca di kelas-kelas rendah terutama siswa kelas satu SD sangatlah beragam, baik secara fisik maupun kebahasaan (seperti pelafalan, intonasi, fonem-fonem, yang mengalami fariasi bunyi maupun bentuk, dan sebagainya), serta psikis (seperti gagap, takut, sangat tergantaung pada visualisasi atau yang diingat hanya gambaranya) sehingga apabila gambaranya sama tetapi tulisanya berbeda, maka anak tetap membaca sama sebelum diganti tulisanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Supriyadi, dkk. (1992 : 124-127) bahwa permasalahan yang sering dijumpai pada pembelajaran membaca bagi siswa kelas satu Sekolah Dasar diantaranya adalah masalah pelafalan, jeda, lagu, intonasi, sering mengabaikan tanda baca, kebiasaan membaca huruf demi huruf atau kata demi kata, mengulang –ulang kata yang telah dibacanya (regresi), hafal pada gambar tetapi tidak paham tulisan di bawahnya (visualisasi), salah ucap pada kata-kata yang mengalami fariasi fonem (misalnya janur, itik dan sebagainya). Sedangkan menurut tampubolon (1991 : 35) bahwa adanya gejala seperti itu dimungkinkan adanya kekurang matangan pada diri anak misalnya: (1) keterbatasan ingatan; (2) keterbatasan kemampuan pewakilan dalam pikiran; (3) kekurangmatangan keterampilan artikulatoris. Lebih jauh Tampubolon (1991 : 90 – 102) mengatakan bahwa factorfaktor yang merupakan penyebab pokok dalam kesulitan membaca adalah adanya kelemahan fada factor endogen dan factor eksogen. Faktor-faktor endogen adalah factor-faktor perkembangan, baik yang bersifat biologis maupun psikologis dan linguistic (bahasa) yang timbul pada diri anak. Secara umum dapat dikatakan bahwa penyebab yang bersifat psikologis yang biasanya dapat diamati diantaranya adalah; (1) presepsi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
editoris lemah, pendengaran kurang tajam atau kurang normal, sehingga kurang mampu mengenali atau mengenali sesuatu melalui pendengaran; (2) ingatan jangka pendek untuk informasi editoris lemah, anak tidak dapat mengingat
informasi
baru
yang
baru
didengar(diperolah
melalui
pendengaran); (3) pemrosesan informasi oditoris lambat, anak kurang cepat menanggapi ( menggali/mengetahui sesuatu yang didengar; (4) anak mengalami kesulitan dalam memperhatikan urutan objek-objek atau hal-hal yang didengar; (5) kekurangmampuan untuk mengenali atau merasakan irama, baik berupa suara, gerak maupun ketukan; (6) kurang sadar akan perilaku simbolis, seperti gerak mimiek dan permainan, dan ada kecenderungankurang mampu berkomunikasi atau memberi respon kepada orang lain; (7) berbagai anak kadang memperlihatkan kekacauan dan ketidakteraturan misalnya hiperaktif. Penyebab
yang
bersifat
linguistik
secara
umum
karena
kekurangan/kerusakan tertentu dalam sistem pemrosesan bahasa. Dalam patologi bahasa, gejala tersebut tercakup dalam istilah-istilah sebagai berikut: (1) disartria perkembangan(developmental dysarthrial), istilah ini berkenaan dengan kelemahan-kelemahan artikulasi atau kekurangmampuan dalam pengajaran; (2) disproktia perkembangan(developmental dysproxiai), istilah ini berkenaan kekurangmampuan pengendalian artikulator-artikulator, seperti selaput suara, lidah, bibir, dan sebagainya sehingga diujarkan lain dari yang dikehendaki; (3)disfasia perkembangan(developmentaldysphasia), istilah ini berkenaan dengan kelemahan-kelemahan dalam kelancaran berbicara dan kegagapan; (4) disfonia(dysphonia), istilah ini berkenaan dengan kelemahankelemahan pada gerakan-gerakan selaput suara, yang mengakibatkan kelainan timber suara maupun keserakan suara. Menurut Diner (1983) yang disitir oleh Tampubolon (1991 : 96-98) ada gangguan-gangguan fisik lain yang dapat menyebabkan kelemahan membaca. Gangguan-gangguan itu diantaranya adalah: (1) ambliopia, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kelemahan yang berupa kurangnya atau hilangnya penglihatan salah satu mata, karena ketidak seimbangan otot-totot mata; (2) astigmatisma, kelemahan yang berupa tidak tepatnya bayangan objek jatuh pada retina mata sehingga berada di luar fokus, yang biasanya disebabkan oleh permukaan lensa atau kornea mata yang kurang rata; (3) katarak, kelemahan yang berupa tertutupnya lena mata di bagian dalam oleh bintik putih sehingga sinar tidak dapat sampai kebelakang mata, ada juga anak-anak yang lahir dengan katarak pada matanya; (4) hiperopia, kelemahan yang berupa kurang dapat melihat objek dekat, karena bayangan objek jatuh di belakang retina, dengan kata lain anak dapat melihat objek yang dekat lebih jelas daripada objek yang jauh; (5) strabismus, kelemahan yang berupa kekurangmampuan mata memfokus pada suatu titik karena satu atau kedua bola mata berposisi juling pada waktu tertentu atau selamanya; (6) nistagmus, kelemahan yang berupa kekaburan penglihatan
karena
adanya
gerakan
mata
tidak
terkendali;
(7)
kekurangtajaman penglihatan, seorang yang dapat melihat suatau objek dengan jelas pada jarak 6.1 meter dikatakan mempunyai ketajaman penglihatan yang normal, dan diluar jarak itu dikatakan penglihatanya kurang tajam, ketajaman penglihatan biasanya dinyatakan dengan suatu pecahan misalnya 20/20 untuk yang normal, bagi usia anak di bawah 8 tahun ketajaman penglihatan 20/40 atau 20/30 adalah normal. Kelemahan membaca juga dapat dipengaruhi kelemahan pendengaran, kelemahan pendengaran diantaranya: (1) kelemahan pendengaran kadar rendah. Pendengaran anak tersebut sudah kurang kekuatanya sebanyak + 35 hingga 54 desibel. Anak itu mempunyai kosa kata yang lebih terbatas daripada teman-teman seusianya; (2) Kelemahan pendengaran kadar menengah, pendengaran anak yang bersangkutan sudah kurang kekuatanya sebanyan + 55 hingga 60 desibel kosa kata anak tampak terbatas dan mungkin mempunyai kesulitan berbicara; (3) Kelemahan pendengaran kadar tinggi, pendengaran anak bersangkutan sudah kurang kekuatanya sebanyak + 70 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hingga 89 desibel. Anak ini hampir tidak mampu berbicara dengan jelas; (4) Kelemahan
pendengaran
kadar
sangat
tinggi,
kehilangan
kekuatan
pendengaran anak + 90 desibel atau lebih. Dia hampir tidak dapat berbicara dengan jelas, dan kebanyakan bergantung pada penglihatan daripada pendengaran, serta lebih sadar akan getaran suara daripada ujaran Rukayah (2004 : 15) f. Langkah-langkah Membaca Lancar Dalam melaksanakan kegiatan membaca lancar ada beberapa langkahlangkah yang harus di lakukan, kegiatan tersebut meliputi lima tahap yaitu: 1). Mengenalkan kartu huruf kepada peserta didik dengan cara membagikan kartu huruf kepada setiap kelompok belajar. Dalam kegiatan ini peserta didik diminta untuk mengenali dari setiap huruf dari A sampai dengan Z. 2). Merangkai kartu huruf menjadi kata. Dalam kegiatan ini peserta didik di minta untuk merangkai kartu huruf menjadi kata sesuai dengan perintah yang diberikan oleh guru, sebagai contoh kata mendongeng terdiri dari 10 huruf yang meliputi huruf M-E-N-D-O-N-G-E-N-G kemudian dirangkai menjadi kata MENDONGENG. 3). Merangkai kata menjadi kalimat. Dalam kegiatan ini peserta didik merangkai kata menjadi sebuah kalimat, sebagai contohpada kalimat kakak sedang mendongeng terdiri dari kata KAKAK-SEDANGMENDONGENG kemudian di rangkai menjadi kalimat KAKAK SEDANG MENDONGENG. 4). Membaca kalimat dengan memperkenalkan tanda baca yang benar. Dalam kegiatan ini peserta didik membaca kalimat dengan tanda baca yang baik sesuai soal yang diberikan oleh guru. 5). Membaca kalimat dengan lafal dan intonasi yang baik. Dalam kegiatan ini peserta didik membaca sebuah kalimat dengan menggunakan lafal dan intonasi atau tinggi rendahnya nada dengan baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari langkah-langkah membaca lancar diatas diharapkan siswa bisa menguasai kemampuan membaca lancar dengan baik dan kegiatan sedemikian ini dilakukan cecara berulang-ulang Depdikbut (1991/1992 28 : 30). 3. Hakikat Media Pembelajaran Dalam hakikat media pembelajaran ini akan dibahas yaitu; (1) Media; (2) jenisjenis media; (3) manfaat media a. Media Media adalah suatu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepenerima pesan Arief S. Sadiman dkk (2009 : 6). Menurut Gagne dalam bukunya Arief S. Sadiman (2009 : 6) bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar atau segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Kemudian menurut Romiszowski (2001 : 12) bahwa media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar penerima pesan ialah siswa, pembawa pesan itu berinteraksi dengan siswa melalui indra mereka siswa dirangsang oleh media itu untuk menggunakan indranya untuk menerima informasi. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru(Edu-articles.com). Dari uraian di atas bisa peneliti simpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. b. Jenis-jenis media Menurut Harsja W. Bachtiar (2009 : 28 - 81 ) Bahwa ada beberapa jenis jenis media diantaranya; (1) Media Grafis, media ini termasuk media visual.Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang di pakai menyangkut indera penglihatan dan pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Kemudian yang termasuk atau tergolong kedalam media grafis ini adalah gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart(kartu huruf), grafik, kartun, poster, peta, papan flanel, papan buletin; (2) Media audio suatu media yang berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambanglambang auditif, baik ferbal maupun non ferbal. Yang tergolong kedalam media audioadalah radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, laboratorium bahasa; (3) Media proyeksi diam suatu media yang menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Yang tergolong media proyeksi diam adalah Film bingkai, film rangkai, overhead proyektor, proyektor opaque, microfilm; (4) Media transparasi, media ini sering dikenal dengan media OHP yang atasnya disertai plastik transparasi yang terbuat dari plastik yang berisi pesancommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pesan yang akan disampaikan; (5) Media proyeksi tak tembus pandang, suatu alat untuk memproyeksikan bahan bukan transparan, tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang contohnya benda datar, tiga dimensi, mata uang, model, warna dan anyaman; (6) Media mikrofis, suatu lembaran film transparan terdiri dari lambang lambang visual yang diperkecil sedemikian rupasehingga tak dapat dibaca dengan mata telanjang;(7) Media film, suatu media yangt amat besar kemampuanya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada tiga macam ukuran filmantara lain 8 mm, 16 mm, 35 mm; (8) Media kartu huruf, suatu media yang tergolong kedalam media grafis yang tidak diproyeksikan yang isinya berupa gambar huruf balok dan huruf kecil.
c. Manfaat media pembelajaran (Menurut
Edu-articles.com)
Secara
umum
manfaat
media
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: 1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada. 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. 3 Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulangulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. 5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik. 6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah. 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. 8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain. Kemudian menurut Harsja W. Bachtiar (2009 : 17 – 18) bahwa manfaat media pembelajaran adalah: (1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis; (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
daya indera; (3) Mengatasi sikap pasif anak didik; (4) Dapar memberi rangsangan, pengalaman, menimbulkan presepsi yang sama. 4. Hakikat Media Kartu Huruf Media kartu huruf adalah media yang termasuk kedalam media grafis yang isinya dapat berupa gambar, grafik, dan huruf baik huruf balok tunggal, tegak bersambung atau huruf fariasi. Diduga media ini sangat cocok terhadap siswa Sekolah Dasar kelas 1 karena media ini sangat menarik dan hurufnya bisa berwarna yang sangat digemari oleh anak-anak kelas satu. Kelebihan media ini adalah: (1) Mudah dipahami; (2) Menarik; (3) Dapat sebagai media pembelajaran sekaligus permainan; (4) Mudah didapat DR Farida Mukti, M. Si. Dan DR Basuki Wibawa (2001 : 54 – 66). Penggunaan media ini sangatlah mudah, langsung diberikan pada siswa kemudian siswa dicoba untuk bermain media ini dengan cara merangkai media kartu huruf ini dari huruf menjadi kata dan dari kata menjadi kalimat. Kegiatan semacam ini dilakukan berulang-ulang sampai siswa betul-betul memahami media ini dan sekaligus cara penggunaanya. 5. Keterkaitan Antara Pendidikan Dasar, Membaca dan Media Pembelajaran. Dari ketiga komponen di atas, merupakan komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan karena pendidikan itu merupakan pendidikan yang diberikan sejak dini dan membaca merupakan suatu ilmu yang diberikan pada anak supaya dapat memahami materi apa yang akan di berikan, dan yang sedang diberikan, bahkan materi yang sudah berlalu lalu. Dan media merupakan suatu alat bantu untuk
mempermudah
dalam
penyampaian
materi
dan
dalam
proses
pembelajaranya. Jadi bila salah satu komponen hilang maka, pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan lancar, maka dari itu jangan sampai salah satu komponen hilang atau lupa dalam memberikan suatu materi kepada peserta didik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh (1) Parlan (2) penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi) 1. Penelitian Parlan. Dalam penelitian ini didapat hasil penelitian yang relevan dalam penelitianya Parlan NIM X7108513 dengan judul Peningkatan kemampuan membaca dengan media pias-pias kata Pada siswa kelas II SD Negeri Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dengan kesimpulan Keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dari beberapa siklus mulai siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan, sehingga dampat membawa dampak yang baik ke arah peningkatan perkembangan dan kemajuan belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas II SD Negeri Senden Kec. Selo Kab. Boyolali semester I tahun pelajaran 2009/2010. 2. Penelitian Mulyadi Dalam penelitianya mulyadi dengan judul Peningkatan Membaca Permulaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar dengan kesimpulan Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas siklus I kesiklus II pengalami peningkatan rata –rata, begitu juga dari siklus II kesiklus III juga mengalami peningkatan rata-rata perolehan siswa, sehingga dapat membawa kearah peningkatan proses pembelajaran membaca permulaan serta peningkatan kemampuan membaca permulaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali semester I tahun pembelajaran 2009/2010. C. Kerangka Berfikir Dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa belum dikenalkan dengan media kartu huruf, bahkam siswa dalam pembelajaran membaca hanya diberikan sebuah buku bacaan dan disuruh membaca bersama-sama tanpa adanya alat Bantu atau media yang sesuai. Dari pihak guru juga kurang memahami karakteristik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari masing-masing baik bakat, minat, dan tingkat kecerdasan siswa hal inilah yang menyebabkan kemampuan membaca lancar di SD Negeri Pojoksari rendah. Dari permasalahan di atas peneliti memperkenalkan media kartu huruf untuk mengatasi permasalahan tersebut. Media kartu huruf adalah media yang termasuk kedalam media grafis yang isinya dapat berupa gambar, grafik, dan huruf baik huruf balok tunggal, tegak bersambung atau huruf fariasi. Diduga media ini sangat cocok terhadap siswa Sekolah Dasar kelas 1 karena media ini sangat menarik dan hurufnya bisa berwarna yang sangat digemari oleh anak-anak kelas satu. Kelebihan media ini adalah: (1) Mudah dipahami; (2) Menarik; (3) Dapat sebagai media pembelajaran sekaligus permainan; (4) Mudah didapat DR Farida Mukti, M. Si. Dan DR Basuki Wibawa (2001 : 54 – 66). Penggunaan media ini sangatlah mudah, langsung diberikan pada siswa kemudian siswa dicoba untuk bermain media ini dengan cara merangkai media kartu huruf ini dari huruf menjadi kata dan dari kata menjadi kalimat. Kegiatan semacam ini dilakukan berulang-ulang sampai siswa betul-betul memahami media ini dan sekaligus cara penggunaanya. Tujuan
pembelajaran
diduga
dapat
tercapai
apabila
guru
dalam
menyampaikan pembelajaran membaca menggunakan kartu huruf serta memiliki teknik yang tepat dalam menyajikan materi. Melihat kelebihan dan kekurangan media kartu huruf pada pembelajaran membaca lancar dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan membaca lancar. Pembelajaran membaca lancar
merupakan
pembelajaran
yang
memandang
keberhasilan
individu
diorientasikan dalam keberhasilan individu. Dalam hal ini, siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan, dan siswa berusaha keras membantu dan mendorong pada temantemannya untuk bersama-sama berhasil dalam belajar. Dalam penelitian pembelajaran membaca lancar kerangka berpikir dapat disajikan pada gambar 1 di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Kondisi Awal
Tindakan
digilib.uns.ac.id
Guru belum menggunakan media kartu huruf
Kemampuan membaca lancar rendah
Dalam pembelajaran guru menggunakan media kartu huruf
Siklus I Siklus II
Kondisi Akhir
Dengan penggunaan media kartu huruf kemampuan membaca lancar meningkat
Gambar 1 skema kerangka berpikir
E. Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Diduga pembelajaran membaca lancar dengan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas dan dijabarkan beberapa hal diantaranya waktu dan tempat penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik sampling, teknik pengumpulan data, faliditas data, analisis data, prosedur penelitian tindakan.
A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini akan di bahas diantaranya tempat penelitian dan waktu penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang, dengan alasan : a. SD Negeri Pojoksari termasuk dalam wilayah kecamatan Ambarawa yang belum pernah dijadikan tempat penelitian. b. Pada tahun pelajaran sebelumnya dalam penyampaian materi pelajaran Bahasa Indonesia jarang menggunakan media kartu huruf. c. Peneliti sebagai salah satu tenaga pendidik pada SD tersebut, sehingga hasil penelitian nanti diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 dimulai bulan Pebruari sampai dengan April 2010.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk dan strategi penelitian ini akan dibahas tentang bentuk penelitian, strategi penelitian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Bentuk Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang lebih menekankan pada masalah perbaikan proses di kelas, maka bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Wardhani (2007 : 1.19) menyatakan bahwa sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Dengan menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan akan mendapat informasi yang sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara professional.
2. Strategi Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Wardhani (2007 : 2.3) menyatakan bahwa PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur atau siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan Kegiatan ini meliputi : 1) Peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan kompetensi dasar Membaca Lancar 2) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam pembelajaran. 3) Peneliti menyiapkan blangko observasi kegiatan pengamatan aktifitas siswa dalam pembelajaran. 4) Peneliti menyiapkan blangko evaluasi. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2) Peneliti menggunakan alat berupa kartu huruf dalam proses pembelajaran. 3) Peneliti membimbing siswa untuk dapat membaca dengan lancar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran. 5) Peneliti mengadakan evaluasi. c. Tahap Observasi Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator dan pada tahap observasi ini yang menjadi observer adalah guru kelas 1 yaitu Nurkhayati, A. Ma. 1) Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai adalah: (a) Cara menyampaikan materi pelajaran. (b) Cara pengelolaan kelas. (c) Cara penggunaan alat-alat pelajaran. (d) Suara guru dalam menyampaikan pelajaran. (e) Cara guru menyampaikan bimbingan yang dibutuhkan. (f) Waktu yang diperlukan guru. (g) Penampilan guru didepan kelas. 2) Indikator Keberhasilan Siswa Yang Ingin dicapai adalah: (a) Kemampuan siswa dalam membaca. (b) Kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf. (c) Kemampuan siswa dalam merangkai huruf, melafalkan kata, merangkai kata. (d) Banyaknya siswa yang bertanya. (e) Peningkatan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan pelaporan hasil. (f) Ketepatan dan kecepatan dalam membaca. (g) Kerjasama dalam kelompok d. Tahap Refleksi Dalam tahap ini data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan dan apa atau di mana perubahan terjadi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data yang berhubungan dengan proses, dampak tindakan yang dilakukan dan data yang digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Data yang berhubungan dengan proses berupa data tentang peningkatan kemampuan menyelesaikan soal Bahasa Indonesia dengan media pembelajaran kartu huruf. Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu : sumber data primer(utama) dan sekunder(tambahan). Menurut Slamet.St.Y dan Suwarto (2007 : 38) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini sumber data primer yang diperlukan adalah data nilai akademik mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan diperbaiki serta informasi dari guru kelas 1 dan peserta didik kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatanAmbarawa kabupaten Semarang.
D. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, Peneliti tidak menggunakan teknik sampling akan tetapi mengambil subjek seluruh siswa kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang sebanyak 34 peserta didik.
E. Tektik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data ini akan dibahas tentang dokumentasi, observasi, wawancara. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data yang tepat dan obyektif. Penetapan metode pengumpulan data di samping berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai juga berdasarkan kebutuhan sumber data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data-data tertulis, yaitu hasil ulangan harian. Kegiatan ini selain untuk mencatat semua dokumen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan arsip, juga untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang dokumen tersebut. Slamet.St.Y. dan Suwarto (2007 : 52) menyatakan bahwa dokumen sebagai sumber data dapat dimenfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Dokumen dapat berupa bahan tertulis ataupun film. Data ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar. 2. Observasi Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,perilaku tak sadar, kebiasaan , dan sebagainya. Observasi yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah observasi langsung dan partisipasi agar hasilnya seobyektif mungkin. Observasi langsung terhadap obyek yang diteliti, sedangkan observasi partisipatif yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Observasi dilakukan observer terhadap guru kelas 1 dan siswa kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang untuk mengetahui situasi dan perkembangan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan media pembelajaran kartu huruf. Adapun hasil observasi yang diperoleh peneliti sebagai berikut: 1. Lembar observasi guru pra penelitian NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
RENDAH
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
V commit to user
SEDANG V
TINGGI
perpustakaan.uns.ac.id
7
digilib.uns.ac.id
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
V V
Keterangan: 1. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas. 2. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas. 3. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas.
2. Lembar observasi siswa pra penelitian NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
V
Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
V
V V V
V
Keterangan 1. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 2. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 3. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa yang hadir. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia
yang
dalam
posisi
sebagai
nara
sumber
(informan).
Untuk
mengumpulkan informasi dari sumber data itu maka diperlukan teknik wawancara. Teknik penelitian ini adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi sengaja dibuat untuk keperluan tersebut. Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umunya dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut teknik wawancara mendalam (Slamet.St.Y. dan Suwarto. 2007 : 49). Dalam wawancara ini dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open-ended” dan mengarah pada kedalaman informasi. Dalam wawancara ini dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas 1 SDN Pojoksari dan siswa SDN Pojoksari Kecamatan Ambarawa, kemudian data hasil wawancara digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar. Adapun hasil wawancara dengan guru kelas 1 sebelum penelitian dimulai sebagai berikut: HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS 1 (PRA PENELITIAN) Hari dan Tanggal
: 20 Maret 2010
Nama Sekolah
: SD Negeri Pojoksari Kec. Ambarawa
Tampat
: SD Negeri Pojoksari
Jenis Kegiatan
: Wawancara
Interviwer
: Tamyit
Interviwee
: Nurkhayati, A.Ma
Materi Wawancara
:
1. Apakah sebelum mengajar Ibu selalu mempersiapkan RPP terlebih dahulu? Jawab: ya 2. Apakah dalam mengajar Ibu selalu memberikan motifasi terhadap siswa? commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jawab: Kadang-kadang 3. Motifasi seperti apa yang Ibu berikan supaya anak rajin belajar? Jawab: Memberi dorongan,semangat, dan memberi pujian. 4. Apakah dalam mengajar Ibu selalu menggunakan berbagai sumber? Jawab: Tidak melainkan buku sumber yang ada. 5. Bagaimana cara Ibu dalam membagi waktu dalam mengaja supaya tepat waktu? Jawab: Seevisien mungkin tapi kadang kadang juga kurang waktu bahkan sebelum jam habis disudahi belajarnya. 6. Apakah dalam proses belajar mengajar Ibu selalu melihat perkembangan anak? Jawab: Tidak selalu kadang-kadang ya dan kadang-kadang tidak 7. Dalam pembelajaran apakah Ibu menggunakan berbagai metode? Jawab: Tidak tapi sesuai kebutuhan 8. Apakah Ibu selalu melakukan tindak lanjut untuk mengetahui perkembangan anak? Jawab: Kadang-kadang tidak dan kadang-kadang ya.
F. Validitas Data Data yang telah berhasil digali dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kebenarannya. Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, biasa digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu teknik trianggulasi data yaitu mengumpulkan data sejenis dari sumber yang berbeda. Dalam trianggulasi ini kegiatan peneliti yang dilakukan adalah mencari sumber data yang pertama dari guru kelas 1, dari siswa kelas 1, serta dari teman sejawat di SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa dengan cara wawancara atau observasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis kulitatif. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Langkah-langkah analisis : 1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka dapat dikumpulkan. 3.
Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.
4.
Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kelas.
5.
Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.
6.
Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi susunan laporan.
7.
Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.
8.
Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam laporan akhir penelitian.
H. Prosedur Penelitian Tindakan Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh dimaksudkan untuk mengubah kondisi atau perilaku yang mencakup rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Prosedur rencana tindakan dalam penelitian ini mempunyai target pencapaian indicator dari setiap siklusnya, dalam siklus pertama target pencapaian indikator adalah: (1) siswa mampu membaca dengan tidak mengulang-ulang kata; (2) siswa tidak gagap dalam membaca; (3) siswa mampu melavalkan kata dengan jelas; (4) siswa mampu menggunakan tanda baca dengan baik. Kemudian dalam siklus kedua target pencapaian indikatornya adalah: (1) siswa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mampu membaca dengan tidak mengulang-ulang kata; (2) siswa tidak gagap dalam membaca; (3) siswa mampu melavalkan kata dengan jelas; (4) siswa mampu menggunakan tanda baca dengan baik; (5) mampu mengucapkan kata dalam kalimat dengan intonasi(tinggi rendahnya suara, keras dan lemahnya suara)dengan tepat; (6) mampu mengendalikan emosional dalam membaca, dan rencana kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Rencana Tindakan Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf guna meningkatkan kemampuan membaca lancar di Kelas I SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa. Pada siklus I yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas I. Program yang akan dilaksanakan dalam tindakan siklus I adalah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca lancar. b. Rencana Pelaksanaan Tindakan I Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang ditempuh adalah belajar kelompok. Kegiatan yang dilaksanakan ini termasuk dalam siklus I adalah dengan mengadakan belajar kelompok berlatih membaca yang kegitanya meliputi : 1) melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2) menggunakan alat berupa kartu huruf dalam proses pembelajaran. 3) membimbing siswa untuk dapat membaca dengan lancar. 4) mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran. 5) mengadakan evaluasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Observasi Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat kegiatan belajar anak didiknya setelah diberi bimbingan dalam mengerjakan soal tugas kelompok, kemudian poin-poin yang diobservasi meliputi: 1) Kemampuan siswa dalam membaca. 2) Kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf. 3) Kemampuan siswa dalam merangkai huruf, melafalkan kata, merangkai kata. 4) Banyaknya siswa yang bertanya. 5) Peningkatan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan pelaporan hasil. 6) Ketepatan dan kecepatan dalam membaca. 7) Kerjasama dalam kelompok d. Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indicator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian untuk menilai hasil atau dampak pembelajaran dengan media kartu huruf yang akan dilaksanakan pada akhir silklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah paling tidak terdapat 50 % peserta didik yang dapat mencapai KKM dalam pengerjaan soal Bahasa Indonesia. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II. 2. Siklus II a. Rencana Tindakan Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media pembelajaran yang sama. Pada siklus II yang menjadi subyek penelitian mengutamakan peserta didik yang pada siklus I tidak mencapai KKM. Program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tindakan II. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Rencana Pelaksanaan Tindakan II Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian dengan melihat pada siklus pertama kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah mengadakan pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca lancar dan kegiatanya meliputi: 1) melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2) menggunakan alat berupa kartu huruf dalam proses pembelajaran. 3) membimbing siswa untuk dapat membaca dengan lancar. 4) mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran. 5) mengadakan evaluasi. c. Observasi Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Pada observasi siklus II melihat dari hasil observasi pada kegiatan siklus I, kemudian dalam kegiatan ini yang menjadi observer adalah guru kelas 1 yaitu Ibu Nurkhayati dan hal-hal yang di amati meliputi: 1) Kemampuan siswa dalam membaca. 2) Kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf 3) Kemampuan siswa dalam merangkai huruf, melafalkan kata, merangkai kata. 4) Banyaknya siswa yang bertanya. 5) Peningkatan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan pelaporan hasil. 6) Ketepatan dan kecepatan dalam membaca. 7) Kerjasama dalam kelompok d. Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus II. Sasaran pada siklus II adalah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
paling tidak terdapat 75% atau yang mendapat nilai 70 harus berjumlah 26 siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 70 dalam membaca lancar pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini menunjukkan bahwa sasaran telah tercapai maka penelitian dihentikan, namun bila sasaran pada siklus ini belum tercapai maka perlu diadakan siklus berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Di SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa dalam operasionalnya melibatkan staf guru pengajar atau gurunya lengkap, jumlah Tenaga kependidikan ada 10 orang yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olahraga, 1 Kepala Sekolah dan 1 penjaga sekolah. Dengan adanya jumlah guru yang lengkap tersebut proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga siswa yang masuk ke sekolahpun banyak. Jumlah siswa seluruh kelas I adalah 34 siswa. Dari banyaknya siswa tersebut, berasal dari kalangan atau latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Sebagian besar siswa berasal dari kalangan keluarga buruh. Sehingga perhatianya orang tua ke anak sangat kurang karena kesubukan kerja, akibatnya anak mempunyai kendala atau mengalami kesulitan dalam belajar yaitu masih banyak anak yang mengalami kesulitan membaca lancar. Disinilah yang peneliti untuk mengadakan penelitian pada siswa kelas satu, karena pada siswa kelas I membaca merupakan dasar pokok untuk ke jenjang selanjutnya, jika dasar ini tidak kuat maka untuk mempelajari mata pelajaran yang lain akan mengalami kesulitan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu melalui proses atau siklus berulang, bertahap dan berkelanjutan yang akan dilaksanakan melalui II siklus. Pada siklus pertama pertemuan pertama, siswa secara kelompok merangkai huruf-huruf menjadi suku kata sesuai dengan perintah guru, kemudian secara kelompok siswa melaporkan hasil kerjanya dengan cara membaca huruf-huruf yang telah dirangkai ke depan kelas. Pada siklus pertama pertemuan kedua, merangkai kata dengan menggunakan kartu huruf sesuai dengan soal yang telah diberikan oleh guru, kemudian secara individu anak melaporkan hasil kerjanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan ditempel dipapan tulis yang telah disediakan oleh guru, hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa betul-betul memahami kata dan bisa membacanya. Pada siklus kedua pertemuan pertama, siswa mulai membaca bacaan sesuai dengan lafal, intonasi, tanda baca, dan naskah bacaan yang diberikan oleh guru secara berkelompok, kemudian secara berkelompok siswa maju ke depan untuk membacanya bersama-sama dalam satu kelompok dan diamati guru sekaligus evaluasi jika dalam proses membaca siswa ada yang mengalami kesulitan maka siswa tersebeut diberikan kartu huruf untuk mempermudah bacaanya dengan cara mrangkai kata sesuai dengan kata dalam bacaan yang dianggap siswa sulit, hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa betul-metul menguasai naskah bacaan yang di berikan oleh guru. Pada siklus ke dua pada pertemuan kedua, siswa melakukan kegiatan membaca bersama-sama, kemudian siswa di evaluasi sekaligus penilaian membaca. Hal ini dilakukan siswa satu persatu maju ke depan sesuai absent yang ditentukan oleh guru. Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan empat pertemuan, yang setiap pertemuan dilakukan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum tindakan kelas, dilakukan tes kemampuan awal dulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang kemampuan membaca lancar. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal pada tanggal 25 Maret 2010 diperoleh nilai yang disajikan dalam tabel 2 di bawah ini: Tabel 1 rubrik penilaian tes kemampuan awal NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
Jika menguasai aspek nomor satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
commit to user
Jika mampu menguasai aspek
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan baik. 4
nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
Jika mampu menguasai nomor
dalam membaca.
satu sampai nomor empat
Tabel 2 hasil nilai tes kemampuan awal No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
60
70
80
25
Hanya mampu
Rata-rata
50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
60
no1 dan no 2 3
7
Yang mampu menguasai
2
70
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai no 4
dari tabel dua diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 1: 40 . . 30 . . 20 . . 10 .
A
.
B
0
C
D
70
80
. 50
60
Gambar diagram batang 1 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan: 1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa. 2. Garis horizontal: a. kotak A menunjukan nilai 50. b. kotak B menunjukan nilai 60 c. kotak C menunjukan nilai 70 d. huruf D menunjukan nilai 80. Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 25 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 7 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 2 siswa, dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa atau belum ada 75%. Data ini menunjukan bahwa pembelajaran membaca lancar belum memenuhi batas tuntas yang di tetapkan. Dengan demikian pada kondisi awal ini pembelajaran membaca lancar dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang di harapkan. Setelah diadakan tes kemampuan awal selanjutnya diadakan wawancara dengan siswa. Wawancara diadakan pada tanggal 26 Maret 2010, berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa proses pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan bayak menggunakan metode ceramah. Selain itu dalam pembelajaran masih jarang menggunakan media pembelajaran, Proses pembelajaran di dalam kelas belum mengoptimalkan peran peserta siswa sehingga siswa masih pasif. Mengingat begitu pentingnya matapelajaran Bahasa Indonesia dan kurangnya prestasi belajar Bahasa Indonesia maka diadakan kesepakatan dengan siswa untuk dilaksanakan pembelajaran yang dapat melibatkan keaktifan siswa, yaitu penggunaan model pembelajaran Kooperatife Learning. Langkah ini diambil dengan tujuan agar mampu meningkatkan proses pembelajaran dikelas yang implikasinya diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca lancar siswa, dan akhirnya kemampuan membaca lacar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia secara umum dapat meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Deskripsi Pelaknanaan Penelitian 1. Siklus Pertama Pertemuan Psertama
Kegiatan penelitian pada siklus pertama pertemuan pertama dilaksanakan selama 70 menit yang meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap observasi; (4) tahap refleksi. Adapun tahapannya adalah : a. Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahapan ini dilakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Kompetensi Dasar (KD): Membaca dengan lafal dan intonasi yang jelas dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2010. Instrumen pembelajaran terdiri dari lembar obsrevasi siswa, lembar observasi guru, lembar penilaian dan soal tes. Perangkat lain yang perlu disiapkan adalah media pembelajaran yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pembelajaran yaitu media kartu huruf. Selain itu hal utama yang perlu disipkan dalam penyusunan RPP adalah media pembelajaran yang dipilih, yaitu media pembelajaran kartu huruf. Pada pertemuan pertama ini akan dilaksanakan pembelajaran membaca lancar dengan materi merangkai kartu huruf menjadi kata kemudian membacanya sesuai dengan lafal dan intonasi yang jelas. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan rencana pembelajaran yang disusun, pelaksanaan tindakan pada siklus pertama pertemuan pertama diawali dengan materi merangkai dan membaca kartu huruf dengan lafal dan intonasi yang jelas. Guru pertama kali masuk ke kelas kemudian mengucapkan salam, dan mengabsen siswa. Setelah itu guru mempersiapkan media pembelajaran yaitu media kartu huruf yang digunakan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Langkah selanjutnya untuk mengawali pembelajaran siswa diajak Tanya jawab tentang hobi masing-masing commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(diharapkan anak banyak yang mempunyai hobi membaca), alokasi waktu untuk kegiatan awal ini 5 menit. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, pada kegiatan ini langkah pertama siswa di bagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 5 anak secara diacak antara yang pandai dan yang sedang, dan antara putra dan putri. Kemudian langkah selanjutnya tiap kelompok diberi kartu huruf dan lember kerja berupa kata-kata, setelah semua menerima maka siswa disuruh untuk merangkai kartu huruf sesuai dengan perintah dan petunjuk guru. Siswa merangkai kartu huruf menjadi kata, contoh (sedang s-e-d-a-n-g kemudian dirangkai menjadi kata sedang) setelah semua selesai siswa diminta untuk melaporkan hasil kerjanya dengan cara menempelkan kata yang telah di buat dipapan tulis dan membacanya, hal ini di ulang sampai tiga kali. Setelah ini siswa diajak merangkai kata menjadi sebuah kalimat contoh (sedang – apa – kak – Andi dirangkai menjadi “sedang apa kak Andi), kemudian siswa disuruh melaporkan hasil kerjanya dan ditempel di papan tulis hal ini diulang sampai tiga kali. Dalam kegiatan ini guru selalu mendampingi dan membimbingnya kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan. Setelah semua kelompok selesai dilanjutkan pembahasan dan membuat kesimpulan. Pada kegiatan ini di alokasikan waktu 40 menit. Langkah terakhir pada siklus pertama pertemuan pertama guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok sesuai dengan hasil kerjanya dan dilanjutkan evaluasi selama 20 menit. Kegiatan evaluasi ini sama dengan ketika siswa melakukan kegiatan inti yaitu merangkai kartu huruf menjadi kata kemudian merangkai kata menjadi kalimat, hanya saja evaluasi ini dilakukan secara individu dengan memperoleh nilai yang disajikan dalam tabel 4 di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3 rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
Jika menguasai aspek nomor
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
Jika mampu menguasai aspek
dengan baik. 4
nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
Jika mampu menguasai nomor
dalam membaca.
satu sampai nomor empat
Tabel 4 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan pertama No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
23
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek no1 dan no 2
3
Yang mempu menguasai
60 6 5
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai no 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel empat diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 2: 40 . . 30 . . 20 . . A
10 . .
B
0 50
60
D C 70
80
Gambar diagram batang 2 Keterangan: 1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa. 2. Garis horizontal: a. kotak A menunjukan nilai 50. b. kotak B menunjukan nilai 60 c. kotak C menunjukan nilai 70 d. huruf D menunjukan nilai 80. Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 23 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 5 siswa, dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa atau belum ada 75%. c. Tahap Observasi Kegiatan
observasi
ini
dilakukanoleh
observer
selama
proses
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi pada siklus pertama pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel 5 dan 6 dibawah ini: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 5 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan pertama. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
V
Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
V
V V V
V
Tabel 6 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
V
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
V
8
RENDAH
SEDANG V
V
commit to user
TINGGI
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari hasil observasi diatas baik siswa maupun guru terhadap pelaksanaan tidakan dapat didiskripsikan bahwa masih ada siswa yang kurang memperhatikan dalam pembelajaran . Pada saat observasi masih terlihat adanya siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti menyampaikan pendapat dan ragu-ragu dalam menggunakan alat peraga, hal ini terjadi karena kurang terbiasa. Pada kegiatan kelompok, kegiatan masih didominasi oleh siswa yang pandai sedang siswa yang lainya hanya mengikuti saja dan kurang berani berpendapat, dalam kegiatan melaporkan hasil di papan tulis, siswa yang berani mengeluarkan pendapat hanya anak yang pandai. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diakui bahwa masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menindak lanjuti pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama perlu ditekankan kepada siswa mengenai perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Kurangnya keberanian siswa mengeluarkan pendapat dalam kegiatan kelompok karena kegiatan masih di dominasi oleh siswa yang pandai, oleh sebab itu pada kegiatan pembelajaran berikutnya perlu ditekankan kepada siswa agar siswa yang pandai memberi kesempatan kepada siswa yang kurang pandai untuk mengeluarkan pendapatnya. Pada kegiatan pelaporan hasil kelompok masih ada beberapa siswa kurang berani mengeluarkan pendapat sehingga untuk mengatasi hal ini guru harus selalu memberi semangat agar dapat membangkitkan keberanian siswa terutam bagi anak yang kurang berani. Pada pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama masih ada beberapa siswa belum terbiasa menggunakan media/ peraga yaitu media kartu huruf dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, guru berusaha untuk meningkatkan keberanian siswa melalui alat peraga terutama untuk menarik perhatian di gunakan kartu huruf yang berwarna. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Siklus Pertama Pertemuan kedua Pembelajaran membaca lancar pada siklus pertama pertemuan kedua di tekankan pada kemampuan merangkai kata menjadi kalimat, hal ini merupakan kelanjutan dari siklus pertama pertemuan pertama. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama 70 menit yang meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap observasi; (4) tahap refleksi rincian kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan Tindakan Perencanaan penelitian tindakan kelas pada tahap ini meliputi penyusunan RPP yang akan diterapkan pada pertemuan ini dengan kompetensi dasar (KD) membaca dengan lafal dan intonasi yang jelas. Kemudian menyusun instrumen pembelajaran meliputi lembar observasi kegiatan siswa, lembar penilaian, dan soal tes. Rencana perbaikan pada pertemuan ini ada sedikit perbedaan dengan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Tndakan yang mendapatkan penekanan daru guru pada pertemuan ini adalah mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran meliputi kerjasama dan mengeluarkan keberanian dalam mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok maupun dalam penyampaian hasil kerja kelompok. Upaya yang di lakukan guru untuk mewujutkan hal diatas dalam penyusunan RPP di pilih media pembelajaran kartu huruf. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan perbaikan pada pertemuan kedua ini berdasarkan refleksi pada pertemuan pertama pertemuan kedua ini dilaksanakan 70 menit dan dilaksanakan pada tanggal 5 April 2010. Berdasarkan RPP yang telah disusun pada pertemuan kedua ini di pelajarai tentang merangkai kata menjadi kalimat. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran beserta malaksanakan tanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama dan alokasi waktu yang di butuhkan pada kegiatan awal ini 5 menit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, pada kegiatan ini guru menyiapkan kartu huruf beserta soal yang berupa kata-kata, kemu siswa di suruh merangkai kata berdasarkan pada kata yang di berikan oleh guru sehingga menjadi bentuk kalimat, kemudian siswa membacanya sampai lancar. Setelah semua selesai merangkai kata menjadi kalimat siswa melaporkan hasil kerja kelompoknya kedepan dan ditempel dipapan tulis yang sudah disediakan oleh guru. Dari hasil laporan tersebut siswa diberi tugas membacanya sehingga teman yang lain juga tahu bagai mana cara membacanya. Hal ini di ulang-ulang sampai tiga kali. Alokasi waktu yang di butuhkan dalam kegiatan inti adalah 40 manit. Langkah terakhir
pada pertemuan kedua
ini guru
memberikan
penghargaan kepada setiap masing-masing kelompoknya sesuai hasil kerjanya, dilanjutkan evaluasi dan memberikan tindak lanjut pada kegiatan evaluasi dibutuhkan waktu 20 menit. Dalam kegiatan evaluasi kegiatanya sama ketika siswa melakukan kegiatan inti merangkai kata menjadi kalimat, hanya saja dalam evaluasi di lakukan secara individu. c. Tahap Observasi Hasil observasi pada pertemuan kedua ini dapat dilihat pada tabel 7 dan 8 di bawah ini: Tabel 7 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan kedua. NO 1 2 3 4 5 6 7
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi diriV sendiri Rasa ingin tahu siswa commit to user
SEDANG V V V V V
V
TINGGI
perpustakaan.uns.ac.id
8 9
digilib.uns.ac.id
Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
V V
Tabel 8 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan kedua. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
5
Penuh perhatian terhadap siswa
6
Menggunakan multi metode
V
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
V
8
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V
V
Dari hasil observasi siswa dan guru dapat dideskripsikan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat meningkatkan aktifitas dalam mengikuti pembelajaran. Semua siswa sudah aktif dalam membentuk kelompok maupun secara indifidual, dominasi siswa yang pandai telah berkurang sehingga siswa yang kurang pandai dapat menunjukan peranya sebagai anggota kelompok. Keberanian mengungkapkan pendapat sudah agak meningkat. Siswa yang tadinya ragu-ragu sudah terlihat beraniberbicara dan berlatih membaca. Di susut lain guru semakin meningkatkan perhatianya kepada setiap siswa, baik kelompok maupun individu, sehinghga kegiatan pembelajaran semakin lancar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama pertemuan kedua diadakan tes kemampuan membaca lancar dengan hasil nilai yang disajikan dalam tabel 10 dibawah ini: Tabel 9 rubrik penilai siklus pertama pertemuan kedua NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
sudah dibaca atau tidak
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 10 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan kedua No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
5
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek no1 dan no 2
3
Yang mampu menguasai
60 14 15
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai No 4 commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel sepuluh/nilai pertemuan kedua disajikan dalam gambar diagram 3. 40 . . 30 . . 20 . . 10 . B
.
C
D
70
80
A
0
50
60
Gambar diagram batang 3 Keterangan: 1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa. 2. Garis horizontal: a. kotak A menunjukan nilai 50. b. kotak B menunjukan nilai 60 c. kotak C menunjukan nilai 70 d. huruf D menunjukan nilai 80. Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada . Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa atau belum ada 75%. Sehingga penelitian dalam siklus pertama pertemuan pertama dan kedua belum bisa dikatakan berhasil oleh karena itu dilanjutkan pada siklus kedua. d. Tahap Refleksi Siswa sudah dapat meningkatkan aktifitas dalam mengikuti pembelajaran. Mereka agak sudah bisa memahami akan pentingnya kerjasama. Guru perlu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meningkatkan perhatian siswa terutama dalam kegiatan berkelompok. Siswa dibangkitkan semangatnya, sehingga aktifitas dan semangat yang sudah terbentuk pada pertemuan pertama dapat ditingkatkan pada pembelajaran siklus kedua agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
2. Siklus Kedua Pertemuan Pertama Pembelajaran membaca lancar pada siklus kedua ditunjukan pada kemampuan membaca lancar kalimat dengan tanda baca yang baik. Kegiatan ini dilakukan selama 70 menit yang meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap opservasi; (4) tahap refleksi, kegiatan ini diuraikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini dilaksanakan selama 70 menit yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus pertama pertemuan kedua yaitu guru harus lebih meningkatkan perhatian terhadap siswa baik kelompok maupun individu, serta dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Seperti
pada
perencanaan
sebelumnya
kegiatan
diawali
dengan
penyusunan RPP dengan Kompetensi Dasar membaca lancar dengan tangda baca yang tepat. Kegiatan lain yaitu menyusun instrument pembelajaran seperti lembar observasi, penilai, dan soal tes. Kemudia menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf dengan model pembelajaran Kooperatife Learning. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2010. Sebelum menyampaikan materi pembelajaran tentang mambaca lancar dengan tanda baca yang tepat dengan media kartu huruf terlebih dahulu guru mengucapkan salam dan melakukan presensi siswa, kegiatan selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi berupa Tanya jawab tentang materi pada siklkus sebelumnya. Kegiatan apersepsi ini digunakan waktu 5 menit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti guru membagikan lembar bacaan kepada masing-masing siswa dengan judul ‘Anak Durhaka’, kemudian guru menyuruh siswa untuk membacanya secara bersama-sama dan guru memperhatikan tanda baca yang yang dilafalkan oleh siswa. Bagi anak yang masih mengalami kesulitan membaca guru selalu menyiapkan kartu huruf untuk membantu mengejanya membaca, dalam kegiatan membaca bersama-sama kemudian guru menyuruh siswa untuk membentuk keolompok yang masingmasing kelompoknya berjumlah 5 anggota, kemudian sesuai kelompoknya masing masing guru menyuruh siswa untuk membaca barsama sama sesuai dengan kelompoknya secara bergiliran dari barbagai kelompok. Setelah semuanya selesai guru mengadakan pembahasan dan dilanjutkan dengan evaluasi. Dalam evaluasi ini dilaksanakan secara individu sesuai absen selama 20 menit membaca dengan tanda baca, lafal, dan intonasi yang benar dan diperoleh nilai yang di sajikan dalam tabel 12 di bawah ini:
Tabel 11 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan pertama NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
sudah dibaca atau tidak
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 12 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan pertama No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
80
90
5
Rata-rata 95 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
11
60
no1 dan no 2 3
Yang mampu menguasai
18
70
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek No 1 sampai No 4
Dari tabel dua belas diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 4 40 . . 30 . . 20 . . C
10 . .
D
B A
0
50
60
70
80
Gambar diagram batang 4 Keterangan: 1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa. 2. Garis horizontal: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. kotak A menunjukan nilai 50. b. kotak B menunjukan nilai 60 c. kotak C menunjukan nilai 70 d. huruf D menunjukan nilai 80. Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 18 siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa atau belum ada 75%. c. Tahap Observasi Hasil observasi pada siklus kedua pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel 13 dan 14 di bawah ini: Tabel 13 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan pertama. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
SEDANG
V V V V V V V V
commit to user
TINGGI V
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 14 Hasil observasi guru pada siklus kedua pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
5
Penuh perhatian terhadap siswa
6
Menggunakan multi metode
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
RENDAH
SEDANG
TINGGI V
V V V V V
Dari hasil observasi diatas dapat dideskripsikan bahwa siswa telah aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga terlihat adanya peningkatan, hal ini terlihat pada semangatnya dalam
membaca secara bersama-sama maupun
perkelompok, dan siswa sudah berani mengutarakan pendapatnya, dan dalam siklus kedua pertemuan pertama ini sudah tidak lagi di dominasi oleh anak yang pandai lagi melainkan semua siswa semakin antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran sudah berjalan dengan maksimal dan menyenangkan. d. Tahap Refleksi Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena dengan media kartu huruf siswa dapat belajar seperti halayaknya anak bermain. Semangat kerja sama perkelompok semakin tertanam pada diri siswa sehingga siswa semakin mengetahui akan pentingnya kerja sama dalam mengatasi permasalahan dalam belajarnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebagian besar siswa sudah dapat membaca kalimat dengan lancar serta penggunaan tanda baca, lafal dan intonasi yang baik. Oleh karena itu siswa selalu didorong untuk rajin belajar membaca agar mereka mampu dan gemar membaca.
4. Pertemuan Kedua Siklus Kedua Dalam pertemuan kedua siklus kedua ini dilaksanakan selama 70 menit yang meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap observasi; (4) tahap refleksi kegiatan ini akan di uraikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini dilaksanakan selama 70 menit yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus kedua pertemuan pertama yaitu guru harus lebih meningkatkan perhatian terhadap siswa baik kelompok maupun individu, serta dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dan selalu mendorong siswa untuk lebih belajar membaca. Seperti
pada
perencanaan
sebelumnya
kegiatan
diawali
dengan
penyusunan RPP dengan Kompetensi Dasar membaca lancar dengan tangda baca yang tepat. Kegiatan lain yaitu menyusun instrument pembelajaran seperti lembar observasi, penilai, dan soal tes. Kemudia menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf dengan model pembelajaran Kooperatife Learning. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010. Sebelum menyampaikan materi pembelajaran tentang mambaca lancar dengan tanda baca yang tepat melalui pembelajaran kooperatife learning terlebih dahulu guru mengucapkan salam dan melakukan presensi siswa, kegiatan selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi berupa Tanya jawab tentang materi pada siklkus sebelumnya. Kegiatan apersepsi ini digunakan waktu 5 menit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti guru membagikan lembar bacaan kepada masing-masing siswa dengan judul ‘Anak Durhaka’, kemudian guru menyuruh siswa untuk membacanya secara bersama-sama dan guru memperhatikan tanda baca yang yang dilafalkan oleh siswa. Bagi anak yang masih mengalami kesulitan membaca guru selalu menyiapkan kartu huruf untuk membantu mengejanya membaca, dalam kegiatan membaca bersama-sama kemudian guru menyuruh siswa untuk membentuk keolompok yang masingmasing kelompoknya berjumlah 5 anggota, kemudian sesuai kelompoknya masing masing guru menyuruh siswa untuk membaca barsama sama sesuai dengan kelompoknya secara bergiliran dari barbagai kelompok. Setelah semuanya selesai guru mengadakan pembahasan dan dilanjutkan dengan evaluasi. Dalam evaluasi ini dilaksanakan secara individu yaitu membaca dengan tanda baca, lafal, dan intonasi yang benar sesuai absen selama 20 menit dan diperoleh nilai yang disajikan pada tabel 16 di bawah ini: Tabel 15 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan kedua NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
Jika menguasai aspek nomor satu dan dua.
70
Mampu menggunakan tanda
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
baca,lafal, dan intonasi dengan baik. 4
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 16 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan kedua No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanyan mampu menguasai
60
70
Rata-rata
80
3
50
aspek nomor 1
2
Yang memguasai aspek
5
60
no1 dan no 2 3
Yang mempu menguasai
26
70
aspek no 1 sampai no 3 4
Mampu menguasai aspek no 1 s/d 4
Dari tabel enambelas diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 5 40 . . 30 . . 20 . . 10 .
C
.
A
D B
0 50
60
70
80
Gambar diagram batang 5 Keterangan: 1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa. 2. Garis horizontal: a. kotak A menunjukan nilai 50. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. kotak B menunjukan nilai 60 c. kotak C menunjukan nilai 70 d. huruf D menunjukan nilai 80. Dari nilai yang diperoleh diatas bisa diprediksi bahwa yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 26 siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM yaitu yang dapat nilai 7 sudah ada 26 siswa atau sudah ada 75%. c. Tahap Observasi Hasil observasi pada siklus kedua pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel 17 dan 18 di bawah ini: Tabel 17 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan kedua. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
SEDANG
TINGGI V V V V V
V V V V
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 18 Hasil observasi guru pada siklus kedua pertemuan kedua. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
RENDAH
SEDANG
TINGGI V
V V V
Dari hasil observasi diatas dapat dideskripsikan bahwa siswa telah aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga terlihat adanya peningkatan, hal ini terlihat pada semangatnya dalam
membaca secara bersama-sama maupun
perkelompok, dan siswa sudah berani mengutarakan pendapatnya, dan dalam siklus kedua pertemuan pertama ini sudah tidak lagi di dominasi oleh anak yang pandai lagi melainkan semua siswa semakin antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran sudah berjalan dengan maksimal dan menyenangkan. d. Tahap Refleksi Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena dengan media kartu huruf siswa dapat belajara seperti halayaknya anak bermain. Semangat kerja sama perkelompok semakin tertanam pada diri siswa sehingga siswa semakin mengetahui akan pentingnya kerja sama dalam mengatasi permasalahan dalam belajarnya. Sebagian besar siswa sudah dapat membaca kalimat dengan lancar serta penggunaan tanda baca, lafal dan intonasi yang baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh karena itu siswa selalu didorong untuk rajin belajar membaca agar mereka mampu dan gemar membaca. C. Hasil penelitian Hasil penelitian tindakan kelas tentang membaca lancar yang dilakukan selama dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan ini akan dianalisa sesuai dari jumlah siswa yang mengalami peningkatan nilai dan mencapai KKM dengan nilai 7. Hasil tersebut akan diuraikan dalam tabel 11 sampai tabel 18 di bawah ini : 1. Dalam siklus pertama pertemuan pertama : Tabel 19 tabel rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
sudah dibaca atau tidak
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 20 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus pertama pertemuan pertama. No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
23
menguasai aspek nomor 1 commit to user
Rata-rata
80 50
perpustakaan.uns.ac.id
2
digilib.uns.ac.id
Yang menguasai aspek
60
no1 dan no 2 3
6
Yang mampu menguasai
5
70
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai no 4
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 23 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 5 siswa. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM yaitu yang dapat nilai 7 belum ada 26 siswa atau belum ada 75%. 2. Pertemuan ke dua dalam siklus pertama Tabel 21 tabel rubric penilain pada siklus pertema pertemuan kedua NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 22 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada pertemuan kedua siklus pertama No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
Rata-rata
80
5
50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
60
no1 dan no 2 3
14
Yang mampu menguasai
15
70
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai No 4
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa atau belum ada 75%. 3. Siklus kedua pertemuan pertama Tabel 23 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
sudah dibaca atau tidak
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
Jika menguasai aspek nomor satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
commit to user
Jika mampu menguasai aspek
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan baik. 4
nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 24 tabel hasil penghitungan siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus kedua pertemuan pertama. No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
Rata-rata
80
5
50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
11
60
no1 dan no 2 3
Yang mampu menguasai
18
70
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek No 1 sampai No 4
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 18 siswa. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM yaitu yang dapat nilai 7 belum ada 26 siswa atau belum ada 75%. 4. Pertemuan kedua Pada siklus kedua Tabel 25 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan kedua. NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
sudah dibaca atau tidak
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 26 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus kedua pertemuan kedua No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
3
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
5
60
no1 dan no 2 3
Yang mampu menguasai
26
70
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang menguasai aspek no 1 sampai 4
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 26 siswa. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM yaitu yang dapat nilai 7 sudah ada 26 siswa atau sudah ada 75%. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai dalam setiap siklusnya pada siklus pertama pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 23 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 5 siswa. Pada pertemuan kedua dalam siklus pertama yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa. Kemudian pada siklus kedua pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, yamg mendapat nilai 70 ada 18 siswa. Pada siklus kedua pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 70 26 siswa. Jika dilihat dari jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai, masing-masing siklus mengalami kenaikan berarti bisa di simpulkan bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mambaca lancar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatam Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan Hasil penelitian tindakan kelas yang di lakukan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dua pertemuan dapat disimpilkan bahwa Dengan menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar pada siswa SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa kelas satu tahun 2009/2010. Hal tesebut ditunjukan dengan jumlah siswa yang nilainya meningkat dari masing-masing siklus. Pada siklus pertama pertemuan pertama yang meningkat hanya 14% atau hanya dua siswa dari 34 siswa yang sudah mencapai KKM atau dapat nilai 7, Kemudian pada pertemuan kedua dalam siklus pertama jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai mencapai 44% atau hanya 15 siswa dari 34 siswa yang mencapai KKM atau yang dapat nilai 7 dari lima anak meningkat menjadi 15 siswa, dan pada siklus kedua pertemuan pertama jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai mencapai 52% atau dari 15 siswa menjadi 18 siswa, kemudian pada pertemuan kedua siklus kedua naik menjadi 26 siswa atau naik mencapai 76% hal ini sudah mencapai batas tuntas bahwa yang direncanakan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai harus mencapai 75%. Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dapat dikatakan berhasil bila hasil dari masing-masing siklus mengalami peningkatan dari jumlah siswa yang mampu membaca dengan lancar, sehingga dapat membawa kearah peningkatan kemampuan membaca lancar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Implikasi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul”Peningkatan Kemampuan Membaca Lancar Denga Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas Satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2009/2010” yang dilakukan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca lancar siswa. Mengacu pada simpulan tersebut, maka diharapkan media tersebut dapat diterapkan didalam pembelajaran, dan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mambaca lancar. Oleh sebab itu guru hendaknya harus kreatif dan aktif dalam menerapkan media kartu huruf sehingga dapat menumbuhkan rasa senang kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, agar siswa tidak jenuh, akhirnya kemampuan membaca lancar siswa kelas satu menjadi optimal sesuai dengan batas ketuntasan belajar baik secara individu maupun kelompok.
C. Saran Dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa sewaktu pembelajaran Bahasa Indonesia, peneliti menyampaikan saran kepada berbagai pihak diantaranya: 1. Saran Kepada Guru a. Memberikan masukan kepada guru untuk mempergunakan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar. b. Memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca, sehingga siswa dapat menunjukan kinerja yang lebih baik. 2. Saran Kepada Siswa a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. b. Kepada siswa yang sudah bisa membaca lancar untuk lebih ditingkatkan lagi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Saran Kepada Para Peneliti a. Kepada para peneliti lainya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. b. Untuk menetukan komponen lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan membaca lancar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Ardiani Mustikasari. Mengenal Media Pembelajaran.Situs Pendidikan Indonesia : Edu-articles.com Arief S. Sadiman. Media Pendidikan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Depdikbut. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Eko Sugiarto. Sukses Ujian Skripsi. Yogyakarta: Cakrawala. Gorys Keraf. Komposisi. Flores-NTT-Indonesia: Nusa Indah. Henry Guntur Tarigan. . Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.Bandung: PT Angkasa. Hafni (1981). Pemilihan dan Pengembangan Bahasa Pengajaran Membaca. Jakarta: P3G Depdikbut. Harsja W. Bachtiar (1984) Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nuttal. Christine. (2000) Teaching Reading Skills in a Foreign Language. Macmillan Heinemann Publisher. Pranowo. (1985). Pengajaran Minat Baca. Yogyakarta: Makalah Temu Ilmiah Bahasa dan Sartra Indonesia di Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa. Slamet. St. Y. dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press. Suroso. Penelitian Tindakan Kelas. Pararaton. Spargo. (1989) Timet Reading. Providence: Jamestown Publisher. Zuchdi, Darmiyati. (1994) Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Lembaga Penelitian UNY.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1 rubrik penilaian tes kemampuan awal NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
sudah dibaca atau tidak
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
Jika menguasai aspek nomor
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
Jika mampu menguasai aspek
dengan baik. 4
nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
Jika mampu menguasai nomor
dalam membaca.
satu sampai nomor empat
Tabel 2 hasil nilai tes kemampuan awal No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
25
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek no1 dan no 2
3
Yang mampu menguasai
60 7 2
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai no 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3 rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
Jika menguasai aspek nomor
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
Jika mampu menguasai aspek
dengan baik. 4
nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
Jika mampu menguasai nomor
dalam membaca.
satu sampai nomor empat
Tabel 4 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan pertama No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
23
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek no1 dan no 2
3
Yang mempu menguasai
60 6 5
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai no 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 5 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan pertama. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
V
Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
V
V V V
V
Tabel 6 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
V
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
V
8
RENDAH
SEDANG V
V
commit to user
TINGGI
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 7 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan kedua. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V V V V V V V
Tabel 8 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan kedua. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
5
Penuh perhatian terhadap siswa
6
Menggunakan multi metode
V
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
V
8
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V
V
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 9 rubrik penilai siklus pertama pertemuan kedua NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 10 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan kedua No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
5
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek no1 dan no 2
3
Yang mampu menguasai
60 14 15
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai No 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 11 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan pertama NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 12 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan pertama No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
5
80
90
Rata-rata 95 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
11
60
no1 dan no 2 3
Yang mampu menguasai
18
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek No 1 sampai No 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 13 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan pertama. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
SEDANG
TINGGI V V V
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
V V V V
Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
V V
Tabel 14 Hasil observasi guru pada siklus kedua pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
5
Penuh perhatian terhadap siswa
6
Menggunakan multi metode
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
RENDAH
SEDANG
TINGGI V
V V V V V
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 15 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan kedua NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
Jika menguasai aspek nomor satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda
70
baca,lafal, dan intonasi dengan
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
baik. 4
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 16 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan kedua No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanyan mampu menguasai
60
70
3
Rata-rata
80 50
aspek nomor 1
2
Yang memguasai aspek
5
60
no1 dan no 2 3
Yang mempu menguasai
26
aspek no 1 sampai no 3 4
Mampu menguasai aspek no 1 s/d 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 17 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan kedua. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
SEDANG
TINGGI V V V
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
V V V V
Kerja sama siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dalam kelompok
V V
Tabel 18 Hasil observasi guru dalam siklus kedua pertemuan kedua. NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
RENDAH
SEDANG
TINGGI V
V V V
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 19 tabel rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
Jika menguasai aspek nomor
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
Jika mampu menguasai aspek
dengan baik. 4
nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
Jika mampu menguasai nomor
dalam membaca.
satu sampai nomor empat
Tabel 20 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus pertama pertemuan pertama. No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
23
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek no1 dan no 2
3
Yang mampu menguasai
60 6 5
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai no 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 21 tabel rubric penilain pada siklus pertema pertemuan kedua NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 22 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada pertemuan kedua siklus pertama No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
5
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek no1 dan no 2
3
Yang mampu menguasai
60 14 15
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek no 1 sampai No 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 23 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan pertama. NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 24 tabel hasil penghitungan siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus kedua pertemuan pertama. No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
5
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
11
60
no1 dan no 2 3
Yang mampu menguasai
18
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang mampu menguasai aspek No 1 sampai No 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 25 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan kedua. NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Tabel 26 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus kedua pertemuan kedua No
Penguasaan aspek
Anak yang mendapat nilai 50
1
Hanya mampu
60
70
3
Rata-rata
80 50
menguasai aspek nomor 1 2
Yang menguasai aspek
5
60
no1 dan no 2 3
Yang mampu menguasai
26
aspek no 1 sampai no 3 4
Yang menguasai aspek no 1 sampai 4
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR DIAGRAM BATANG
1. Diagram batang tes kemampuan awal 40 . . 30 . . 20 . . 10 .
A
.
B
0
C
D
70
80
. 50
60
Gambar diagram batang 1 2. Diagram batang nilai siklus pertama pertemuan pertama 40 . . 30 . . 20 . . 10 . .
A B
0 50
60
D C 70
Gambar diagram batang 2
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Diagram batang nilai siklus pertama pertemuan kedua 40 . . 30 . . 20 . . 10 .
B
C
.
D A
0
50
60
70
80
Gambar diagram batang 3 4. Diagram batang nilai siklus kedua pertemuan pertama 40 . . 30 . . 20 . .
C
10 .
B
. 0
D A 50
60
70
Gambar diagram batang 4
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Diagram batang nilai siklus kedua pertemuan kedua 40 . . 30 . . 20 . . C
10 . .
A
D B
0 50
60
70
Gambar diagram batang 5
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 skema kerangka berpikir Kondisi Awal
Tindakan
Guru belum menggunakan media kartu huruf
Dalam pembelajaran guru menggunakan media kartu huruf
Kemampuan membaca lancar rendah
Siklus I Siklus II
Kondisi Akhir
Dengan penggunaan media kartu huruf kemampuan membaca lancar meningkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 1 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS (PRA PENELITIAN) Hari dan Tanggal
: 20 Maret 2010
Nama Sekolah
: SD Negeri Pojoksari Kec. Ambarawa
Tampat
: SD Negeri Pojoksari
Jenis Kegiatan
: Wawancara
Interviwer
: Tamyit
Interviwee
: Nurkhayati, A.Ma
Materi Wawancara
:
9. Apakah sebelum mengajar Ibu selalu mempersiapkan RPP terlebih dahulu? Jawab: ya 10. Apakah dalam mengajar Ibu selalu memberikan motifasi terhadap siswa? Jawab: Kadang-kadang 11. Motifasi seperti apa yang Ibu berikan supaya anak rajin belajar? Jawab: Memberi dorongan,semangat, dan memberi pujian. 12. Apakah dalam mengajar Ibu selalu menggunakan berbagai sumber? Jawab: Tidak melainkan buku sumber yang ada. 13. Bagaimana cara Ibu dalam membagi waktu dalam mengaja supaya tepat waktu? Jawab: Seevisien mungkin tapi kadang kadang juga kurang waktu bahkan sebelum jam habis disudahi belajarnya. 14. Apakah dalam proses belajar mengajar Ibu selalu melihat perkembangan anak? Jawab: Tidak selalu kadang-kadang ya dan kadang-kadang tidak 15. Dalam pembelajaran apakah Ibu menggunakan berbagai metode? Jawab: Tidak tapi sesuai kebutuhan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16. Apakah Ibu selalu melakukan tindak lanjut untuk mengetahui perkembangan anak? Jawab: Kadang-kadang tidak dan kadang-kadang ya. Ambarawa, 20 Maret 2010 Interviewee
Interviewer
NURKHAYATI, AMa NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 2 LEMBAR OBSERVASI SISWA PRA PENELITIAN NO 1 2 3 4 5 6 7
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V V V V V
8
Kerja sama siswa dalam V kelompok 9 Keaktifan siswa dalam V kelompok Keterangan 4. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 5. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 6. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa yang hadir. Ambarawa, 20 Maret 2010 Observer Praktikan
TAMYIT NIP -
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI GURU PRA PENELITIAN (GURU KELAS) NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
V
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V
Keterangan: 4. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas. 5. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas. 6. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas. Observer
Ambarawa, 20 Maret 2010 Praktikan
TAMYIT NIP -
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 4 HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA NO 1 2 3 4 5 6 7
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V V V V V
8
Kerja sama siswa dalam V kelompok 9 Keaktifan siswa dalam V kelompok Keterangan 7. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 8. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 9. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa yang hadir. Ambarawa, 31 Maret 2010 Observer Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 5 HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA NO 1 2 3 4 5 6 7
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V V V V V
8
Kerja sama siswa dalam V kelompok 9 Keaktifan siswa dalam V kelompok Keterangan 10. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 11. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 12. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa yang hadir. Ambarawa, 5 April 2010 Observer Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 6 HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA NO 1 2 3 4 5 6 7
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
SEDANG
TINGGI V V V
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
V V V V
8
Kerja sama siswa dalam V kelompok 9 Keaktifan siswa dalam V kelompok Keterangan 13. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 14. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 15. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa yang hadir. Ambarawa, 26 April 2010 Observer Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 7 HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA NO 1 2 3 4 5 6 7
ASPEK YANG DIAMATI Aktif memperhatikan penjelasan guru Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran Aktif menanggapi tugas guru
RENDAH
SEDANG
TINGGI V V V
Kesungguhan siswa dalam belajar membaca Penuh perhatian terhadap petunjuk guru Siswa penuh memotifasi dirisendiri Rasa ingin tahu siswa
V V V V
8
Kerja sama siswa dalam V kelompok 9 Keaktifan siswa dalam V kelompok Keterangan 16. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 17. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari siswa yang hadir. 18. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa yang hadir. Ambarawa, 3 Mei 2010 Observer Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
V
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
V
8
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V
Keterangan: 7. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas. 8. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas. 9. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas. Observer
Ambarawa, 31 Maret 2010 Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 9 LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
5
Penuh perhatian terhadap siswa
6
Menggunakan multi metode
V
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
V
8
RENDAH
SEDANG V
TINGGI
V V
V
Keterangan: 10. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas. 11. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas. 12. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas. Observer
Ambarawa, 5 April 2010 Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
5
Penuh perhatian terhadap siswa
6
Menggunakan multi metode
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
RENDAH
SEDANG
TINGGI V
V V V V V
Keterangan: 13. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas. 14. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas. 15. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas. Observer
Ambarawa, 26 April 2010 Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN SIKLU SKEDUA PERTEMUAN KEDUA NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Kesesuaian RPP
2
Memberikan Motifasi
V
3
Menggunakan Berbagai sumber
V
4
Pembagian waktu yang tepat
V
5
Penuh perhatian terhadap siswa
V
6
Menggunakan multi metode
7
Memberikan Umpan Balik Terhadap siswa Memberikan tindak Lanjut
8
RENDAH
SEDANG
TINGGI V
V V V
Keterangan: 16. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas. 17. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas. 18. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas. Observer
Ambarawa, 3 Mei 2010 Praktikan
NURKHAYATI, A.Ma NIP.195603231978022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala Sekolah
MEI RIADI, S.Pd NIP196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 12 TARGET KEBERHASILAN PENCAPAIAN INDIKATOR DALAM SIKLUS PERTAMA 1. Anak mampu mambaca dengan tidak mengulang-ulang kata. 2. Anak tidak gagap dalam membaca atau lancar. 3. Anak mampu melafalkan kata dengan jelas. 4. Anak mampu menggunakan tanda baca dengan baik 5. KKM 70 dengan pencapaian 75% atau 26 siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 13 TARGET KEBERHASILAN PENCAPAIAN INDIKATOR DALAM SIKLUS KEDUA 1. Anak mampu mambaca dengan tidak mengulang-ulang kata. 2. Anak tidak gagap dalam membaca atau lancar. 3. Anak mampu melafalkan kata dengan jelas. 4. Anak mampu menggunakan tanda baca dengan baik 5. Mampu mengucapkan kata dalam kalimat dengan intonasi (tinggi rendahnya suara, keras dan lemahnya suara)dengan tepat. 6. Mampu mengendalikan emosional dalam membaca. 7. KKM 70 dengan pencapaian 75% atau 26 siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 14 RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus Pertama Pertemuan Pertama) I.
Mata Pembelajaran
: Bahasa Indonesia
II.
Satuan Pendidikan
: SD N Pojoksari
III.
Kelas/Semester
: I/II
VI.
Waktu
: 2 x 35’
V.
Hari/Tanggal
: 31 Maret 2010
VI.
Kompetensi Dasar
: Membaca Lancar.
VII.
Hasil Belajar
: Membaca Lancar
VIII. Indikator
: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata. 2. Membaca dengan lafal kata yang jelas. 3. Membaca dengan tanda baca yang tepat. 4. Membaca dengan intonasi yang baik. 5. Membaca dengan pengendalian emosional yang baik
IX.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda baca, pengendalian emosional yang baik.
X.
Dapak Pengiring
: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
XI.
Materi, metode, media, sumber pembelajaran. A. Rincian Materi Materi yang disampaikan dalam siklus pertama pada pertemuan pertama adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan lafal, intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca dengan baik. Untuk meraih
aying a membaca lancar tersebut dalam hal
ini siswa dilatih membaca, dengan cara memberikan bacaan berupa bacaan dialog seperti bacaan dibawah ini: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bacaan dengan judul Anak Durhaka Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku
aying, terimakasih nasehatnya.
Kemudian siswa belajar membaca bacaan dialog di atas dengan teman sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :
Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf menjadi kata yang dianggap siswa kata itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut siswa dimunta intuk mengejanya sampai betul-betul bisa dan mengerti maksut dari kata tersebut, kemudian bentuk belajar seperti ini diulang-ulang sampai siswa bisa menguasai bacaan tersebut. B. Metode Pembelajaran 1. Penugasan 2. Berdialok C. Media Pembelajaran Kartu Huruf contoh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Sumber pembelajaran Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102 dan 114. XII. NO 1 A
Kegiatan Pembelajaran GURU 2
SISWA 3
Pra KBM (5’) 1. Berdoa
1. siswa berdoa dipimpin ketua kelas
2. Mengucapkan salam
2. siswa menjasal salam guru
3. Mengkondisikan kelas
3. Merapikan tempat duduk
4. Menyiapkan alat peraga
4. Siswa memperhatikan
5. Mengapsen B
1. Anak menjawab pertanyaan guru
Kegiatan Awal (5’) 1. Bertanya kepada anak siapa yang pernah bercerita pada temanya
(diharapkan anak menjawab saling bersautan)
tentang pengalamanya. 2 Bertanya pada siswa siapa yang
2. Anak menjawab pertanyaan guru
pernah bercakap-cakap dengan
(diharapkan anak menjawab dengan
Temanya
bersahutan)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat
3. Siswa mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan pembelajaran.
membaca dengan lafal dan intonasi, tanda baca, pengendalian emosional dengan baik.
C
Kegiatan Inti (40’)
1. Anak menerima kartu huruf mulai
1. Guru membagikan kartu huruf pada setiap anak mulai huruf A
huruf A sampai huruf Z rangkap tiga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sampai huruf Z rangkap tiga 2. siswa berlatih membaca bacaan
2. Guru mengajak siswa untuk
dialog dengan teman sebangku.
berlatih membaca bacaan dialog dengan lafal dan intonasi yang tepat dan mengarahkan siswa untuk berlatih dengan teman sebangku bagi yang belum lancar atau tidak bisa membaca dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf menjadi kata yang dianggap siswa sulit kemudian mengejanya sampai siswa bisa membaca. D
1. anak mendengarkan simpulan guru
Kegiatan Akhir (20’)
dan merangkum dengan kata-
1. Guru menyimpulkan materi
katanya sendiri
tentang menbaca
2. Anak melaksanakan tugas guru.
2. Guru memberikan tugas/evaluasi
XIII. Evaluasi Pembelajaran A. Prosedur tes
: Tes proses.
B. Bentuk Tes
: Subyektif
C. Jenis Tes
: Praktek
D. Alat Tes
: 1. Soal 2. Kriteria Penilaian
NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
sudah dibaca atau tidak
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
gagap(lancar) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2
digilib.uns.ac.id
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Soal 1. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat! Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya. Ambarawa, 22 Maret 2010 Guru Kelas Satu
Praktikan
NURKHAYATI, A. Ma NIP.1956032319788022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala SD Negeri Pojoksari
MEI RIADI, S. Pd NIP.196305011986081002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 15 RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus Pertama Pertemuan Kedua) I.
Mata Pembelajaran
: Bahasa Indonesia
II.
Satuan Pendidikan
: SD N Pojoksari
III.
Kelas/Semester
: I/II
VI.
Waktu
: 2 x 35’
V.
Hari/Tanggal
: 5 April 2010
VI.
Kompetensi Dasar
: Membaca Lancar.
VII.
Hasil Belajar
: Membaca Lancar
VIII. Indikator
: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata. 2. Membaca dengan lafal kata yang jelas. 3. Membaca dengan tanda baca yang tepat. 4. Membaca dengan intonasi yang baik. 5. Membaca dengan pengendalian emosional yang baik
IX.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda baca, pengendalian emosional yang baik.
X.
Dapak Pengiring
: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
XI.
Materi, metode, media, sumber pembelajaran. A. Rincian Materi Materi yang disampaikan dalam siklus pertama pada pertemuan kedua ini adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan lafal, intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca dengan baik. Untuk meraih kriteria membaca lancar tersebut dan menindak lanjuti pada siklus pertama pertemuan pertama, dalam hal ini siswa dilatih yang pertama siswa diajak merangkai huruf menjadi kata kemudian merangkai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kata menjadi kalimat sebagai cintoh huruf S, E, D, A, N, G, A, P, A, K, A, K, A, N, D, I menjadi kata SEDANG- APA- KAK-ANDI kemudian menjadi kalimat SEDANG APA KAK ANDI dan seterusnya hurf dan kalimat ini diambil dari bacaan dialog dengan judul anak durhaka. Setelah lancar melaksanakan tugas di atas siswa dilatih membaca, dengan cara memberikan bacaan berupa bacaan dialog seperti bacaan dibawah ini: Bacaan dengan judul Anak Durhaka Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya. Kemudian siswa belajar membaca bacaan dialog di atas dengan teman sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :
Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf menjadi kata yang dianggap siswa kata itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut siswa dimunta intuk mengejanya sampai betul-betul bisa dan mengerti maksut dari kata tersebut, kemudian bentuk belajar seperti ini diulang-ulang sampai siswa bisa menguasai bacaan tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Metode Pembelajaran 1. Penugasan 2. Berdialok C. Media Pembelajaran Kartu Huruf contoh D. Sumber pembelajaran Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102 dan 114. XII. Kegiatan Pembelajaran NO A
GURU
SISWA
Pra KBM (5’) 4.
1. Berdoa
siswa berdoa dipimpin ketua kelas
2. Mengucapkan salam
B
3. Mengkondisikan kelas
5.
siswa menjasal salam guru
4. Menyiapkan alat peraga
6.
Merapikan tempat duduk
5. Mengapsen
4. Siswa memperhatikan
Kegiatan Awal (5’)
1. Anak menjawab pertanyaan guru
1. Bertanya kepada anak siapa yang pernah bercerita pada temanya
(diharapkan anak menjawab saling bersautan)
tentang pengalamanya. 2 Bertanya pada siswa siapa yang
2. Anak menjawab pertanyaan guru
pernah bercakap-cakap dengan
(diharapkan anak menjawab dengan
Temanya
bersahutan)
3. Guru menyampaikan tujuan
3. Siswa mendengarkan penyampaian
pembelajaran yaitu siswa dapat
tujuan pembelajaran yang
membaca dengan lafal dan
disampaikan oleh guru.
intonasi, tanda baca, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengendalian emosional dengan baik
C
1. Anak menerima kartu huruf mulai
Kegiatan Inti (40’) 1. Guru membagikan kartu huruf
huruf A sampai huruf Z rangkap tiga.
pada setiap anak mulai huruf A sampai huruf Z rangkap tiga kemudian siswa merangkai huruf menjadi kata, merangkai kata menjadi kalimat hurf dan kalimat ini diambil dari bacaan dialog dengan judul anak durhaka.
2. siswa berlatih membaca bacaan
2. Guru mengajak siswa untuk
dialog dengan teman sebangku.
berlatih membaca bacaan dialog dengan lafal dan intonasi yang tepat dan mengarahkan siswa untuk berlatih dengan teman sebangku bagi yang belum lancar atau tidak bisa membaca dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf menjadi kata yang dianggap siswa sulit kemudian mengejanya sampai siswa bisa membaca. D
1. anak mendengarkan simpulan guru
Kegiatan Akhir (20’) 1. Guru menyimpulkan materi
dan merangkum dengan katakatanya sendiri
tentang menbaca 2. Guru memberikan tugas/evaluasi
2. Anak melaksanakan tugas guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
XIII. Evaluasi Pembelajaran A. Prosedur tes
: Tes proses.
B. Bentuk Tes
: Subyektif
C. Jenis Tes
: Praktek
D. Alat Tes
: 1. Soal 2. Kriteria Penilaian
NO 1
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Soal 2. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat! Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.
Ambarawa, 4 April 2010 Guru Kelas Satu
Praktikan
NURKHAYATI, A. Ma NIP.1956032319788022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala SD Negeri Pojoksari
MEI RIADI, S. Pd NIP.196305011986081002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 16 RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus Kedua Pertemuan Pertama) I.
Mata Pembelajaran
: Bahasa Indonesia
II.
Satuan Pendidikan
: SD N Pojoksari
III.
Kelas/Semester
: I/II
VI.
Waktu
: 2 x 35’
V.
Hari/Tanggal
: 26 April 2010
VI.
Kompetensi Dasar
: Membaca Lancar.
VII.
Hasil Belajar
: Membaca Lancar
VIII. Indikator
: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata. 2. Membaca dengan lafal kata yang jelas. 3. Membaca dengan tanda baca yang tepat. 4. Membaca dengan intonasi yang baik. 5. Membaca dengan pengendalian emosional yang baik
IX.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda baca, pengendalian emosional yang baik.
X.
Dapak Pengiring
: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
XI.
Materi, metode, media, sumber pembelajaran. A. Rincian Materi Materi yang disampaikan dalam siklus kedua pada pertemuan pertama ini adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan lafal, intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca dengan baik. Untuk meraih kriteria membaca lancar tersebut dan menindak lanjuti pada siklus pertama, dalam hal ini siswa dilatih membaca secara bersamasama dan guru memperhatikan tanda baca intonasi, lafalnya jika ada yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kurang tepat maka guru membetulkan, setelah itu guru membagi kelompok siswa menjadi enam kelompok yang setiap kelompoknya beranggotakan lima lima kecuali sisa, setelah ini guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca bacaan dialog dengan judul anak durhaka, bacaan dengan judul Rima Merawat Gigi, dan Bermain Telepon. Hal ini dilakukan bersama-sama dalam satu kelompok. Bacaan tersebut seperti contoh di bawah ini: Bacaan dengan judul Anak Durhaka Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya. RIMA MERAWAT GIGI Rima rajin menggosok gigi. Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi. Rima menggosok gigi setelah makan. Sebelum tidur rima juga menggosok gigi. Gigi Rima Bersih. Warnanya tampak putih. Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BERMAIN TELEPON Rima dan Tina bermain telepon teleponan. Mereka bercakap-cakap seperti di telepon. Halo, selamat pagi Tina, kata Rima. Siapa ini? Tanya Tina. Saya Rima, Tin. Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima. Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina. Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima. Terimakasih ya, Rima, Kata Tina.
Kemudian siswa belajar membaca bacaan di atas dengan teman sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :
Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat yang dianggap siswa kata atau kalimat itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut siswa dimunta intuk mengejanya sampai betul-betul bisa dan mengerti maksut dari kata tersebut, kemudian bentuk belajar seperti ini diulang-ulang sampai siswa bisa menguasai bacaan tersebut. B. Metode Pembelajaran 1. Penugasan 2. Berdialok C. Media Pembelajaran Kartu Huruf contoh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Sumber pembelajaran Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102 dan 114. XII. Kegiatan Pembelajaran NO A
GURU
SISWA
Pra KBM (5’) 7.
1. Berdoa
siswa berdoa dipimpin ketua kelas
2. Mengucapkan salam
B
3. Mengkondisikan kelas
8.
siswa menjasal salam guru
4. Menyiapkan alat peraga
9.
Merapikan tempat duduk
5. Mengapsen
4. Siswa memperhatikan
Kegiatan Awal (5’)
1. Anak menjawab pertanyaan guru
1. Bertanya kepada anak siapa yang pernah bercerita pada temanya
(diharapkan anak menjawab saling bersautan)
tentang pengalamanya. 2 Bertanya pada siswa siapa yang
2. Anak menjawab pertanyaan guru
pernah mendengar tentang cerita
(diharapkan anak menjawab dengan
malin kundang
bersahutan)
3. Guru menyampaikan tujuan
3. Siswa mendengarkan penyampaian
pembelajaran yaitu siswa dapat
tujuan pembelajaran yang
membaca dengan lafal dan
disampaikan oleh guru.
intonasi, tanda baca, pengendalian emosional dengan baik
C
1. Anak menerima kartu huruf mulai
Kegiatan Inti (40’) 1. Guru membagikan kartu huruf A
huruf A sampai huruf Z rangkap tiga.
sampai Z rangkap tiga beserta commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bacaan dengan judul anak durhaka kemudian guru memberi tugas pada siswa untuk membacanya secara bersama sama(dalam hal ini guru memperhatikan tanda baca, lafal dan intonasi jika adapt yang tidak tepat maka guru membetulkan)
2. siswa berkelompok lima-lima dan belajar membaca sesuai
2. Guru mengajak siswa untuk
kelompoknya masing masing.
membentuk kelompok menjadi 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 siswa kemudian diberi tugas membaca bacaan tersebut bersama-sama dalam satu kelompok bagi siswa yang tidaka lancar diberi bantuan dengan kartu huruf. D
1. anak mendengarkan simpulan guru
Kegiatan Akhir (20’)
dan merangkum dengan kata-
1. Guru menyimpulkan materi tentang menbaca
katanya sendiri
2. Guru memberikan tugas/evaluasi
2. Anak melaksanakan tugas guru.
XIII. Evaluasi Pembelajaran A. Prosedur tes
: Tes proses.
B. Bentuk Tes
: Subyektif
C. Jenis Tes
: Praktek
D. Alat Tes
: 1. Soal 2. Kriteria Penilaian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
NO 1
digilib.uns.ac.id
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Soal 1. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat! Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya. RIMA MERAWAT GIGI Rima rajin menggosok gigi. Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi. Rima menggosok gigi setelah makan. Sebelum tidur rima juga menggosok gigi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gigi Rima Bersih. Warnanya tampak putih. Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.
BERMAIN TELEPON Rima dan Tina bermain telepon teleponan. Mereka bercakap-cakap seperti di telepon. Halo, selamat pagi Tina, kata Rima. Siapa ini? Tanya Tina. Saya Rima, Tin. Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima. Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina. Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima. Terimakasih ya, Rima, Kata Tina. Ambarawa, 24 April 2010 Guru Kelas Saturday
Praktikan
NURKHAYATI, A. Ma NIP.1956032319788022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala SD Negeri Pojoksari
MEI RIADI, S. Pd NIP.196305011986081002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 17 RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus Kedua Pertemuan Kedua) I.
Mata Pembelajaran
: Bahasa Indonesia
II.
Satuan Pendidikan
: SD N Pojoksari
III.
Kelas/Semester
: I/II
VI.
Waktu
: 2 x 35’
V.
Hari/Tanggal
: 3 Mei 2010
VI.
Kompetensi Dasar
: Membaca Lancar.
VII.
Hasil Belajar
: Membaca Lancar
VIII. Indikator
: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata. 2. Membaca dengan lafal kata yang jelas. 3. Membaca dengan tanda baca yang tepat. 4. Membaca dengan intonasi yang baik. 5. Membaca dengan pengendalian emosional yang baik
IX.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda baca, pengendalian emosional yang baik.
X.
Dapak Pengiring
: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
XI.
Materi, metode, media, sumber pembelajaran. A. Rincian Materi Materi yang disampaikan dalam siklus kedua pada pertemuan kedua ini adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan lafal, intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca dengan baik. Untuk meraih kriteria membaca lancar tersebut dan menindak lanjuti pada siklus pertama, dalam hal ini siswa dilatih membaca secara bersamasama dan guru memperhatikan tanda baca intonasi, lafalnya jika ada yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kurang tepat maka guru membetulkan, setelah itu guru membagi kelompok siswa menjadi enam kelompok yang setiap kelompoknya beranggotakan lima lima kecuali sisa, setelah ini guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca bacaan dengan judul Anak Durhaka, Rima Merawat Gigi, dan Bermain Telepon. Hal ini dilakukan bersama-sama dalam satu kelompok. Bacaan tersebut seperti contoh di bawah ini: Bacaan dengan judul Anak Durhaka Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya. RIMA MERAWAT GIGI Rima rajin menggosok gigi. Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi. Rima menggosok gigi setelah makan. Sebelum tidur rima juga menggosok gigi. Gigi Rima Bersih. Warnanya tampak putih. Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BERMAIN TELEPON Rima dan Tina bermain telepon teleponan. Mereka bercakap-cakap seperti di telepon. Halo, selamat pagi Tina, kata Rima. Siapa ini? Tanya Tina. Saya Rima, Tin. Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima. Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina. Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima. Terimakasih ya, Rima, Kata Tina. Kemudian siswa belajar membaca bacaan dialog di atas dengan teman sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :
Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat yang dianggap siswa kata atau kalimat itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut siswa dimunta intuk mengejanya sampai betul-betul bisa dan mengerti maksut dari kata tersebut, kemudian bentuk belajar seperti ini diulang-ulang sampai siswa bisa menguasai bacaan tersebut.
B. Metode Pembelajaran 1. Penugasan 2. Berdialok C. Media Pembelajaran Kartu Huruf contoh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Sumber pembelajaran Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102 dan 114. XII. Kegiatan Pembelajaran NO A
GURU
SISWA
Pra KBM (5’) 2.
1. Berdoa
siswa berdoa dipimpin ketua kelas
2. Mengucapkan salam
B
3. Mengkondisikan kelas
3.
siswa menjasal salam guru
4. Menyiapkan alat peraga
4.
Merapikan tempat duduk
5. Mengapsen
4. Siswa memperhatikan
Kegiatan Awal (5’)
1. Anak menjawab pertanyaan guru
1. Bertanya kepada anak siapa yang pernah bercerita pada temanya
(diharapkan anak menjawab saling bersautan)
tentang pengalamanya. 2 Bertanya pada siswa siapa yang
2. Anak menjawab pertanyaan guru
pernah mendengar tentang cerita
(diharapkan anak menjawab dengan
malin kundang
bersahutan)
3. Guru menyampaikan tujuan
3. Siswa mendengarkan penyampaian
pembelajaran yaitu siswa dapat
tujuan pembelajaran yang
membaca dengan lafal dan
disampaikan oleh guru.
intonasi, tanda baca, pengendalian emosional dengan baik
C
1. Anak menerima kartu huruf mulai
Kegiatan Inti (40’) 1. Guru membagikan kartu huruf A
huruf A sampai huruf Z rangkap tiga.
sampai Z rangkap tiga beserta commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bacaan dengan judul anak durhaka kemudian guru memberi tugas pada siswa untuk membacanya secara bersama sama(dalam hal ini guru memperhatikan tanda baca, lafal dan intonasi jika adapt yang tidak tepat maka guru membetulkan) 2. siswa berkelompok lima-lima dan
2. Guru mengajak siswa untuk membentuk kelompok menjadi 6
belajar membaca sesuai
kelompok yang setiap kelompok
kelompoknya masing masing.
terdiri dari 5 siswa kemudian diberi tugas membaca bacaan tersebut bersama-sama dalam satu kelompok bagi siswa yang tidaka lancar diberi bantuan dengan kartu huruf. D
1. anak mendengarkan simpulan guru
Kegiatan Akhir (20’)
dan merangkum dengan kata-
1. Guru menyimpulkan materi tentang menbaca
katanya sendiri
2. Guru memberikan tugas/evaluasi
2. Anak melaksanakan tugas guru.
XIII. Evaluasi Pembelajaran A. Prosedur tes
: Tes proses.
B. Bentuk Tes
: Subyektif
C. Jenis Tes
: Praktek
D. Alat Tes
: 1. Soal 2. Kriteria Penilaian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
NO 1
digilib.uns.ac.id
ASPEK YANG DINILAI Tidak mengulang-ulang kata yang
NILAI 50
KETERANGAN Jika dapat menguasai aspek nomor satu saja.
sudah dibaca atau tidak gagap(lancar) 2
Melafalkan kata-kata dengan jelas
60
dan tepat. 3
satu dan dua.
Mampu menggunakan tanda baca
70
dengan baik. 4
Jika menguasai aspek nomor
Jika mampu menguasai aspek nomor satu, dua, dan tiga.
Mampu mengendalikan emosional
80
dalam membaca.
Jika mampu menguasai nomor satu sampai nomor empat
Soal 1. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat! Robi : “Sedang apa, kak Andi? Andi : “ Kakak sedang membaca dongeng” Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak? Andi : Tentang seorang anak durhaka. Robi : Anak durhaka itu apa kak? Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua. Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka. Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya karena Durhaka. Robi : Mengerikan ya kak. Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya. RIMA MERAWAT GIGI Rima rajin menggosok gigi. Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi. Rima menggosok gigi setelah makan. Sebelum tidur rima juga menggosok gigi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gigi Rima Bersih. Warnanya tampak putih. Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.
BERMAIN TELEPON Rima dan Tina bermain telepon teleponan. Mereka bercakap-cakap seperti di telepon. Halo, selamat pagi Tina, kata Rima. Siapa ini? Tanya Tina. Saya Rima, Tin. Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima. Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina. Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima. Terimakasih ya, Rima, Kata Tina.
Ambarawa, 1 Mei 2010 Guru Kelas Saturday
Praktikan
NURKHAYATI, A. Ma NIP.1956032319788022003
TAMYIT NIM. X7108770 Mengetahui Kepala SD Negeri Pojoksari
MEI RIADI, S. Pd NIP.196305011986081002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Tamyit NIM. X7108770. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2010. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran kemampuan membaca lancar pada siswa kelas 1 SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini didesain dua siklus, dalam setiap siklus mencakup tahapan-tahapan diantaranya: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model siklus dan penelitian ini dilakukan dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dari dua pertemuan, kemudian subjek yang diambil adalah seluruh siswa kelas 1 dengan jumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model analisis kualitatif. Pada setiap siklus diukur dari hasil observasi dan tes kemampuan membaca. Data hasil observasi dideskripsikan, diinterprestasikan, kemudian direfleksi untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Sementara itu data hasil tes antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai batas tuntas sesuai dengan indicator kinerja, yaitu minimal 75% siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan memperoleh nilai 70 atau lebih sebagai batas tuntas kemampuan membaca lancar. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus diperoleh data yaitu: pada siklus I pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 23 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 5 siswa. Pada siklus I pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa. Kemudian dalam siklus II commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 18 siswa. Sedangkan dalap siklus II pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, yamg mendapat nilai 60 ada 5 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 26 siswa atau mencapai 75%. Berdasarkan dari jumlah siswa yang bisa membaca lancar semakin meningkat, dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Tamyit
NIM.
X7108770.
TO
INCREASE
THE
FLUENT
READING
COMPETENCY USING LETTER CARD MEDIA IN LEARNING INDONESIAN (BAHASA INDONESIA)
OF FIRST YEAR STUDENTS OF ELEMENTARY
SCHOOL. THESIS. Surakarta: Teaching and Educational Science Faculty of Sebelas Maret University, Surakarta. The purpose of the this Class room Action Research was to increase the learning process of fluent reading competency in first year students of Pojoksari State Elementary School, Ambarawa District, Semarang Regency, Academic Year 2009/ 2010. To achieve this purpose, the research was done in two cycles. The procedure of each cycle includes the following phases: Action Plan, Action Implementation. Observation, and Reflection. The research method was classroom action research crusist two cycles will eack cycle compsisis of two meetings. The subjecs of this research wes lest one student consis of 34 studends. Data collection in this research was done by using the documentation, observation and interview teacingues. Data analisis used was the of qualitatife analysis model The effectiveness of the action in each cycle was measured from the result of observation and from the reading competency test. The data from the observation was then described, interpreted, and reflected to determine any improvement action needed for the following action. Meanwhile, the data resulted from every cycle for those with
scores meet with the minimum standard based on the performance
indicator, that is at least 70% students could follow the learning process well and got 70 or more in score as the minimum standard of fluent reading competency. Result class room action research which was done in two cycles resulted that in the first meeting of the first cycle, as many as 23 students got 50 and 6 got 60, and 5 got 70 in scores. In the second meeting of the first cycle, there were 5 students got 50, 14 got 60, and 15 got 70. In the first meeting of the second cycle, 5 students commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
got 50, 11 got 60, and 18 got 70. In the second meeting of the second cycle, only 3 students got 50, 5 got 60, and 26 got 70. it means that the target 75% students followed the learning process well and got minimum passing grade has been achieved. Based on the number of students who could read fluently which was increasing, it is concluded that Letter Card Media could increase the fluent reading competency of first year students of Pojoksari State Elementary School, Ambarawa District, Semarang Regency, Academic Year 2009/ 2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan Hasil penelitian tindakan kelas yang di lakukan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dua pertemuan dapat disimpilkan bahwa Dengan menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar pada siswa SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa kelas satu tahun 2009/2010. Hal tesebut ditunjukan dengan jumlah siswa yang nilainya meningkat dari masing-masing siklus. Pada siklus pertama pertemuan pertama yang meningkat hanya 14% atau hanya dua siswa dari 34 siswa yang sudah mencapai KKM atau dapat nilai 7, Kemudian pada pertemuan kedua dalam siklus pertama jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai mencapai 44% atau hanya 15 siswa dari 34 siswa yang mencapai KKM atau yang dapat nilai 7 dari lima anak meningkat menjadi 15 siswa, dan pada siklus kedua pertemuan pertama jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai mencapai 52% atau dari 15 siswa menjadi 18 siswa, kemudian pada pertemuan kedua siklus kedua naik menjadi 26 siswa atau naik mencapai 76% hal ini sudah mencapai batas tuntas bahwa yang direncanakan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai harus mencapai 75%. Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dapat dikatakan berhasil bila hasil dari masing-masing siklus mengalami peningkatan dari jumlah siswa yang mampu membaca dengan lancar, sehingga dapat membawa kearah peningkatan kemampuan membaca lancar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Implikasi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul”Peningkatan Kemampuan Membaca Lancar Denga Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas Satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2009/2010” yang dilakukan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca lancar siswa. Mengacu pada simpulan tersebut, maka diharapkan media tersebut dapat diterapkan didalam pembelajaran, dan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mambaca lancar. Oleh sebab itu guru hendaknya harus kreatif dan aktif dalam menerapkan media kartu huruf sehingga dapat menumbuhkan rasa senang kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, agar siswa tidak jenuh, akhirnya kemampuan membaca lancar siswa kelas satu menjadi optimal sesuai dengan batas ketuntasan belajar baik secara individu maupun kelompok.
C. Saran Dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa sewaktu pembelajaran Bahasa Indonesia, peneliti menyampaikan saran kepada berbagai pihak diantaranya: 1. Saran Kepada Guru a. Memberikan masukan kepada guru untuk mempergunakan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar. b. Memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca, sehingga siswa dapat menunjukan kinerja yang lebih baik. 2. Saran Kepada Siswa a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. b. Kepada siswa yang sudah bisa membaca lancar untuk lebih ditingkatkan lagi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Saran Kepada Para Peneliti a. Kepada para peneliti lainya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. b. Untuk menetukan komponen lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan membaca lancar.
commit to user