PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE,. MP Guru Besar FKIP Universita Riau Email:
[email protected]; Website: http://almasdi.unri.ac.id
Apa itu Penelitian Tindakan Kelas? Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru/dosen di kelasnya sendiri dengan cara merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru/dosen sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Almasdi Syahza, 2009
1
Proses untuk perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran ke arah yang lebih baik Tercapainya Tujuan Pembelajaran yang Optimal Bentuk kajian yang reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya
memperbaiki kondisi praktik pembelajaran
Melakukan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik Menemukan model dan prosedur tindakan yang menjamin upaya pemecahan masalah yang serupa.
melakukan modifikasi atau penyesuaian seperlunya
Almasdi Syahza, 2009
2
Karakteristik PTK Masalah berawal dari guru/dosen Tujuannya memperbaiki pembelajaran Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti.
Mengapa guru/dosen paling tepat untuk melakukan PTK ? Guru/dosen mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran Guru/dosen merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik Keterlibatan guru/dosen dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru/dosen untuk mampu melakukan PTK di kelasnya.
Almasdi Syahza, 2009
3
Apa manfaat PTK bagi guru/dosen? Membantu guru/dosen memperbaiki mutu pembelajaran Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. Meningkatkan profesionalitas guru/dosen Meningkatkan rasa percaya diri guru/dosen Memungkinkan guru/dosen secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya
Mata Pelajaran dan Bidang Kajian Mata pelajaran meliputi: semua mata pelajaran yang ada di berbagai jenjang pendidikan formal pada tingkat dasar dan menengah. Bidang kajian meliputi: ¾ Masalah belajar siswa di sekolah ¾ Desain dan strategi pembelajaran di kelas ¾ Alat bantu, media dan sumber belajar ¾ Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran ¾ Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya ¾ Masalah kurikulum
Almasdi Syahza, 2009
4
Keterbatasan PTK z z
z
Validitasnya yang masih sering disangsikan Tidak mungkin melakukan generalisasi karena sampel sangat terbatas Peran guru/dosen yang bertindak sebagai pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat sangat repot.
Memulai PTK PTK dimulai dengan adanya masalah yang dirasakan sendiri oleh guru/dosen dalam pembelajaran. Masalah tersebut dapat berupa masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan harapan guru/dosen atau hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku mengajar guru/dosen dan perilaku belajar siswa. Langkah menemukan masalah dilanjutkan dengan menganalisis dan merumuskan masalah, kemudian merencanakan PTK dalam bentuk tindakan perbaikan, mengamati, dan melakukan refleksi.
Almasdi Syahza, 2009
5
Langkah Utama dalam PTK 1. Merencanakan, 2. Melakukan tindakan perbaikan, 3. Mengamati, dan 4. Refleksi Keempat langkah PTK merupakan satu siklus Dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah satu siklus selesai, barangkali guru/dosen akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama. Berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama guru/dosen akan kembali mengikuti langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada siklus kedua.
Alur PTK Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan)
Permasalahan Permasalahan
Pelaksanaan Tindakan I
I Terselesaikan
Refleksi
Belum Terselesaikan
Terselesaikan
Refleksi I Belum Terselesaikan
Almasdi Syahza, 2009
Analisis Data I
Observasi I (Monitoring)
Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) II
Pelaksanaan Tindakan II
Analisis Data II
II
Observasi
SIKLUS SELANJUTNYA
6
1. Identifikasi dan formulasi masalah 2. Formulasi solusi (boleh dalam bentuk hipotesis) 3. Analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah 4. Penyusunan desain Penelitian Tindakan Kelas /model Penelitian Tindakan Kelas 5. Cara dan alat monitoring dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 6. Teknik analisis data
Untuk diperhatikan…! Tentukan manfaat PTK yang dilakukan z Apabila sdh ditentukan masalah yang akan dihadapi, tentukan judul PTK yang baik z Syarat judul yang baik: z
– Tersirat masalah yang dihadapi – Tersirat apa yag akan dilakukan – Ada subjek PTK – Tersirat yg akan dicapai – Panjang judul sebaiknya maksimal 15 kata
Almasdi Syahza, 2009
7
Mengidentifikasi dan menetapkan masalah Selama mengajar kemungkinan guru/dosen menemukan berbagai masalah, baik masalah yang bersifat pengelolaan kelas, maupun yang bersifat instruksional. Meskipun banyak masalah, ada kalanya guru/dosen tidak sadar kalau dia mempunyai masalah. Atau masalah yang dirasakan guru/dosen kemungkinan masih kabur sehingga guru/dosen perlu merenung atau melakukan refleksi agar masalah tersebut menjadi semakin jelas. Supervisor perlu mendorong guru/dosen menemukan masalah atau dapat juga guru/dosen memulai dengan suatu gagasan untuk melakukan perbaikan kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut.
Mengidentifikasi dan menetapkan masalah (lanjutan…) z
z
z
z
Almasdi Syahza, 2009
Untuk melakukan hal ini, guru/dosen dapat merenungkan kembali apa yang telah dilakukan. Jika guru/dosen rajin membuat catatan pada akhir setiap pembelajaran yang dikelolanya, maka ia akan dengan mudah menemukan masalah yang dicarinya. Atau agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, maka seorang guru/dosen dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya. Setelah mengetahui permasalahan, selanjutnya melakukan analisis dan merumuskan masalah agar dapat dilakukan tindakan.
8
Menganalisis dan merumuskan masalah Sebenarnya secara tidak sadar guru/dosen telah melakukan PTK, yakni ketika guru/dosen melakukan evaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan tindak lanjutnya. Jika masalah sudah ditetapkan, maka masalah ini perlu dianalisis dan dirumuskan. Tujuannya adalah agar paham akan hakikat masalah yang dihadapi, terutama apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Untuk mengetahui penyebabnya, masalah ini harus dianalisis, dengan mengacu kepada teori dan pengalaman yang relevan.
Kasus Kasus11
Merencanakan tindakan perbaikan Berdasarkan rumusan masalah (juga mencakup penyebab timbulnya masalah), guru/dosen mencoba mencari cara untuk memperbaiki atau mengatasi masalah tersebut. Dalam langkah ini, guru/dosen merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Almasdi Syahza, 2009
9
Untuk merancang suatu tindakan perbaikan 1. Mengacu kepada teori yang relevan, 2. Bertanya kepada ahli terkait, dan 3. Berkonsultasi dengan supervisor. z Ahli terkait mungkin ahli pembelajaran, mungkin pula ahli bidang studi atau pembelajaran bidang studi. z Rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam rencana pembelajaran. Kasus Kasus22
Almasdi Syahza, 2009
10
Siklus I Tindakan I ¾ Implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah. ¾ Tindakan yang harus dilakukannya adalah: Membuat pertanyaan secara jelas dan tidak terlampau panjang. Pertanyaan ditujukan kepada seluruh siswa Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir dulu sebelum menjawab.
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, guru/dosen berperan sebagai pengajar dan pengumpul data, baik melalui pengamatan langsung, maupun melalui telaah dokumen, bahkan juga melalui wawancara dengan siswa setelah pembelajaran selesai. guru/dosen juga dapat meminta bantuan kolega guru/dosen lainnya untuk melakukan pengamatan selama guru/dosen melakukan tindakan perbaikan. Selama proses belajar akan dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Antara lain, bagaimana kualitas jawaban siswa dan apakah motivasi siswa menjawab pertanyaan guru/dosen meningkat?. Apakah hasil belajar siswa meningkat?
Almasdi Syahza, 2009
11
Refleksi I Data yang dikumpulkan selama tindakan berlangsung kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini guru/dosen melakukan refleksi, yaitu guru/dosen mencoba merenungkan atau mengingat dan menghubung-hubungkan kejadian dalam interaksi kelas, mengapa itu terjadi, dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan membuat guru/dosen menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya dalam tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini merupakan masukan bagi guru/dosen dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan berikutnya. Refleksi I dapat dilakukan oleh guru/dosen bersama siswa bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatanhambatan yang masih dihadapi. Kemudian, setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II.
Siklus II Perencanaan Refleksi yang dilakukan pada akhir siklus I bertujuan untuk mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangankekurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi. Hasil refleksi ini kemudian digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II.
Almasdi Syahza, 2009
12
Tindakan II
Tindakan II berupa implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah direvisi untuk mengatasi masalah pada siklus I yang belum tuntas. Selama proses belajar pada siklus kedua ini juga akan dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Refleksi II Refleksi II juga dilakukan oleh guru/dosen bersama siswa bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus II Dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuankemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatanhambatan yang masih dihadapi. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan berhasil tidaknya keseluruhan tindakan implementasi pembelajaran di dalam kelas terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Apabila pada siklus II tujuan PTK sudah dapat tercapai, maka tidak perlu dilanjutkan siklus berikutnya. Tetapi apabila tujuan belum tercapai, maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya.
Almasdi Syahza, 2009
13
Kemudian, setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus III. guru/dosen dapat membuat jurnal atau catatan seluruh kegiatan PTK yang telah dilakukannya. Catatan tersebut dapat digunakan untuk menyusun suatu karya ilmiah yang dapat disebarluaskan menjadi suatu inovasi, dan dapat dimanfaat-kan oleh guru/dosen lainnya dalam melaksanakan PTK.
Perbandingan Karakteristik PTK dengan Penelitian Formal No
Almasdi Syahza, 2009
Dimensi
PTK
Penelitian Formal
1
Motivasi
Tindakan
Kebenaran
2
Sumber Masalah
Diagnosis Status
Induksi deduksi
3
Tujuan
Mengembangkan proses pembelajaran
Verifikasi dan menemukan pengetahuan yang dapat digenaralissasikan
4
Keterlibatan Peneliti
Oleh pelaku dari dalam
Oleh orang luar
5
Sampel
Kasus khusus
Sampel represtatif
6
Metodologi
Longgang, tetapi berusaha objektif
Baku objektif yang melekat
7
Tafsiran Temuan
Memahami proses melalui refleksi dan penteorian oleh praktisi
Memberikan, mengabtraksikan, membangun teori oleh ilmuan
8
Hasil akhir
Pembelajaran yang lebih baik bagi siswa (proses dan produk)
Menguji pengetahuan, prosedur dan materil
14
MODAL UNTUK MENUJU SUKSES
z Niat Mantap z Semangat kuat z Komitmen Tinggi
Mari kita diskusi ¾ Identifikasi permasalahan dari pengalaman saudara bertugas yang sangat merisaukan selama ini. ¾ Masalah apa saja yang sangat anda rasakan selama menduduki jabatn sebagai guru/kepala sekolah ¾ Dari berbagai masalah itu mana yang paling merisaukan kinerja anda ¾ Coba buat permasalahan anda yang lebih spesifik atau memfokus
Almasdi Syahza, 2009
15
Sekilas tentang
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Email:
[email protected]; Website: http://almasdi.unri.ac.id Telp: 08127533089 Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP, lahir di Tanjung Alam tanggal 22 Agustus 1960. Tahun 1993-1995 melanjutkan pendidikannya ke PPS Unpad Bandung bidang studi Ekonomi Pembangunan Pertanian, memperoleh gelar Magister Pertanian (MP). Tahun 2001-2004, melanjutkan di PPS Unpad bidang kajian utama Ekonomi Pedesaan, dan berhasil memperoleh gelar Doktor. Sejak tahun 1997 telah aktif melakukan penelitian dan menulis artikel di jurnal penelitian. Selama periode 1997-2008, telah melakukan 57 buah kegiatan penelitian. Telah menghasilkan tulisan sebanyak 23 buah yang dimuat di jurnal terakreditasi, dan 18 buah yang dimuat pada prosiding dan jurnal non terakreditasi. Menghasilkan buku: Metodologi Penelitian (2008), Ekonomi Pembanguan (2007), Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Alam (2007), Paradigma Baru Pembangunan Pendidikan (2006), Ekonomi Kelapa Sawit (2006)
Sekilas tentang
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Tahun 2000 terpilih sebagai peneliti terbaik universitas Riau, Tahun 2001 terpilih sebagai peneliti terbaik Dosen Muda oleh DP2M Dikti Jakarta. Tahun 2002 memperoleh peneliti terbaik bidang Sosial oleh Lembaga Penelitian Universitas Riau. Tahun 2005 terpilih sebagai dosen berprestasi di tingkat Universitas Riau. Tahun 2007 terpilih sebagai dosen bermutu di bidang pembelajaran tingkat universitas. Tahun 2008 terpilih sebagai peneliti terbaik melalui penelitian Fundamental oleh DP2M Dikti Jakarta dan penulis artikel nasional terbaik tingkat Universitas Riau. Aktif mengajar di program S1 dan Pascasarjana Universitas Riau dan Universitas Islam Riau. Sejak tahun 2007 menjadi anggota Dewan Riset Daerah Propinsi Riau, sebagai asesor sertifikasi guru dan dosen di Universitas Riau Tim penilai pusat angka kredit Kenaikan Pangkat Guru periode tahun 2007-2012
Almasdi Syahza, 2009
16