PENELITIAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA AEROFOIL SUDU SKEA NELAYAN NILA 80 Sulistyo Atmadi Pcnelili Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, LAPAN ABSTRACT An economical electric-small-scale wind turbine is intended for an alternative source of energy for fishermans. For the power requirement of wind turbine with the wind condition in Indonesia, an aerofoil research is needed, in particular for the case of SKEA Nelayan Nila 80, with u n k n o w n aerofoil data. The focus of the research concentrated on finding aerodynamic characteristics CI, Cd a n d Cm for angle of attack regime from -4 to 16 degrees. The result would be u s e d in the modification of existing wind turbine. With limited engineering data, several integrated softwares had been u s e d s u c h as AutoCad 2004, Gambit and Fluent 5.2.1. AutoCad was used to digitise aerofoil geometry, gambit w a s u s e d for grid generation wich then fed into Fluent 5.2.1. for load analysis. The result w a s quite similar to N-60 which gives stall angle at a r o u n d 13° 15° and Cl/Cd m a x i m u m = 16 ABSTRAK Turbin angin listrik skala kecil yang ekonomis d i h a r a p k a n a k a n menjadi pilihan nelayan sebagai salah satu sumber penghasil daya listrik. Untuk turbin angin yang menghasilkan daya optimum yang sesuai dengan kondisi angin di Indonesia, m a k a perlu dilakukan penelitian airfoil dari turbin angin tersebut, dalam k a s u s ini dilakukan p a d a SKEA nelayan Nila 80, yang belum diketahui d a t a j e n i s airfoilnya. Fokus penelitian adalah mempelajari karakteristik aerodinamika airfoil seperti CI, Cd, d a n Cm dalam s u a t u rentang s u d u t serang, mulai dari -4 derajat hingga 16 derajat. Hasil penelitian airfoil ini d i h a r a p k a n dapat dijadikan data awal u n t u k modifikasi turbin angin dengan prestasi yang lebih baik. Terbatasnya d a t a bilah turbin angin yang hendak dianalisis, m a k a diperlukan b a n t u a n beberapa perangkat lunak yang saling terintegrasi seperti: Autocad 2004, Gambit, dan Fluent 5.2.1. Autocad berfungsi u n t u k digitasi data geometri airfoil, gambit u n t u k p e m b u a t a n grid-grid u n t u k analisis data, sedangkan fluent sebagai perangkat lunak u n t u k analisis seluruh gaya yang bekerja p a d a airfoil SKEA nelayan NILA 8 0 . Karakteristik aerodinamik yang diperoleh tidak j a u h berbeda dengan airfoil yang mirip yaitu N-60, s u d u t stall terjadi sekitar 13 hingga 15 derajad d a n Cl/Cd m a k s i m u m 16. 1
PENDAHULUAN
Harga turbin angin yang m u r a h , bebas b a h a n bakar, d a n bebas polusi dalam menghasilkan daya listrik skala kecil menjadikan turbin angin ini dapat dipasarkan u n t u k pemakai dengan k e m a m p u a n terbatas, seperti nelayan kecil. Sasaran u t a m a p e m a k a i a n turbin angin di Indonesia saat ini adalah di daerah pantai a t a u laut di m a n a sumber angin hampir selalu tersedia setiap saat. Penggunaan u m u m SKEA nelayan adalah bagi kapal pencari ikan yang setiap saat 34
berada di laut. SKEA nelayan yang dikembangkan LAPAN m e r u p a k a n SKEA hasil modifikasi dari turbin yang s u d a h ada, n a m u n dengan modifikasi tersebut, secara keseluruhan SKEA nelayan NII-A 80 merupakan hasil rancangan LAPAN sendiri. Bagian s u d u m e r u p a k a n salah satu bagian yang belum dimodifikasi, disesuaikan dengan karakteristik angin di Indonesia. Dengan penelitian dan analisa karakteristik airfoil SKEA Nelayan yang telah a d a dapat digunakan u n t u k pengembangan s u d u turbin angin yang efisien dan optimal sesuai dengan
karakteristik kecepatan angin di Indonesia (2 m / d - 6 m / d ) . 2
METODOLOGI
Metodologi Computational Fluid Dynamics (CFD), digunakan untuk menganalisa aliran u d a r a . Sedangkan Fluent merupakan perangkat lunak u n t u k menganalisis aliran u d a r a di sekitar benda dengan metode Computational Fluid Dynamics (CFD). CFD sendiri adalah s u a t u metode komputasi numerik u n t u k menyelesaikan p e r s a m a a n aliran s u a t u b e n d a dalam aliran fluida dengan berbasis komputer. Metoda analisis dengan CFD menjadi pilihan favorit u n t u k era tahun 2000-an karena kemudahannya dalam proses analisis d a n biaya yang tidak terlalu mahal. Tetapi pada akhirnya, metoda ini hanyalah s u a t u metoda pendekatan d i m a n a hasil eksperimen tetap diperlukan u n t u k menggambarkan aliran yang sesungguhnya terjadi. Persamaan d a s a r yang digunakan dalam analisis aliran fluida oleh CFD adalah p e r s a m a a n Navier stokes yang d i r u m u s k a n sebagai berikut:
inkompressibel d u a dimensi d a n mengg u n a k a n metoda diskritisasi STANDARD untuk mencari distribusi tekanan, metoda diskritisasi First Order Upwind' u n t u k solusi p e r s a m a a n momentum, d a n metoda SIMPLE u n t u k mencari hubungan kopling tekanan dan kecepatan. 3
DATA ANALISIS
Data yang tersedia sangat minim sehingga analisis airfoil SKEA NILA 80 dilakukan dengan mengambil salah satu section dari s u d u turbin angin SKEA nelayan. Dengan asumsi jenis airfoil yang digunakan di sepanjang span sudu sama, m a k a diambil contoh profil airfoil dari daerah ujung s u d u . Karena koordinat airfoil tidak diketahui secara pasti, m a k a profil airfoil di scan d a n kemudian direkonstruksi ulang secara trial and error dengan b a n t u a n perangkat l u n a k AUTOCAD. Hasil gambar profil kemudian terlihat seperti Gambar 3 - 1 .
Gambar 3-1: Digitisasi Geometri airfoil dengan Autocad 2004 Tabel 3 - 1 : KOORDINAT AIRFOIL
Chord
Metoda penyelesaian persamaan di atas didekati oleh fluent dengan metode Upwind, simple, dsb. Untuk analisis aliran di sekitar airfoil turbin angin diasumsikan m e m e n u h i kondisi
0.0000 0.9000 1.8000 2.7000 3.6000 4.5000 5.4000 6.3000 7.2000 8.1000 9.0000 9.9000
Upper Surface 0.0000 1.3065 1.9900 2.4659 2.7827 3.0136 3.2143 3.3790 3.5143 3.6214 3.7011 3.7565
Lower Surface 0.0000 -1.0556 -1.2181 -1.3806 -1.5196 -1.5999 -1.6075 -1.5635 -1.4892 -1.4053 -1.3268 -1.2552 35
10.8000 11.7000 12.6000 13.5000 14.4000 15.3000 16.2000 17.1000 18.0000 18.9000 19.8000 20.7000 21.6000 22.5000 23.4000 24.3000 25.2000
3.7910 3.8082 3.8115 3.8049 3.7921 3.7266 3.7586 3.7363 3.7079 3.6715 3.6253 3.5678 3.4973 3.4122 3.3112 3.1928 3.0561
-1.1901 -1.1312 -1.0780 -1.0301 -0.9871 -0.9487 -0.9144 -0.8837 -0.8564 -0.8319 -0.8098 -0.7899 -0.7715 -0.7544 -0.7380 -0.7221 -0.7061
26.1000 27.0000 27.9000 28.8000 29.7000 30.6000 31.5000 32.4000 33.3000 34.2000 35.1000 36.0000
2.9023 2.7334 2.5514 2.3577 2.1536 1.9401 1.7138 1.4619 1.1795 0.8706 0.5401
-0.6897 -0.6727 -0.6538 -0.6335 -0.6111 -0.5862 -0.5584 -0.5272 -0.4670 -0.3694 -0.2619
0.0000
0.0000
Setelah bentuk geometri diperoleh, dilakukan proses diskritasi domain analisis d a n generasi grid dengan menggunakan perangkat l u n a k GAMBIT. Hasilnya seperti Gambar 3-2.
Gambar 3-2: Grid Generation dengan b a n t u a n perangkat lunak GAMBIT p a d a s u d u t 0° Proses diskritisasi dan mesh generation yang diperoleh dari GAMBIT kemudian dianalisis dengan menggunakan FLUENT. Hasil dari analisis fluent ini berupa koefisien aerodynamics CI, Cd, d a n Cm u n t u k s u a t u s u d u t serang tertentu. Ren tang s u d u t serang yang dipilih adalah -4 sampai 16 derajat. Sudut 16 derajat dipilih k a r e n a p a d a 36
s u d u t ini hasil yang diperoleh fluent s u d a h tidak konvergen lagi. Karena pada s u d u t serang ini s u d a h terjadi separasi aliran d a n s u d u airfoil telah mencapai kondisi stall. 4
HASIL ANALISIS
Hasil perhitungan FLUENT 5.2 dapat dilihat dari Tabel 4-1
Tabel 4 - 1 : TABEL DATA CI DAN Cd HASIL PERHITUNGAN FLUENT 5.2.1 Sudut
L
D
M
cl
cd
cm
-4 0.02 -2 0.08
0.02 0.02
0.0008 0.03341 0.0003 0.14818
0.04 0.04063 0.03269 0.017
cl/cd 0.8223 4.5332
0 0.16
0.02
0.0001 0.28886
0.03001
-0.01
9.6262
2 0.25
0.02
0.0006 0.44657
0.03141
-0.03 14.2155
4 0.33
0.02
0.0007 0.60092
0.03753
-0.03
6 0.42
0.03
0.0009 0.75700
0.04763
-0.05 15.8921
8 0.50
0.03
0.0012 0.91603
0.05935
-0.06 15.4354
10 0.57
0.04
0.0016 1.03221
0.07483
-0.08 13.7948
12 0.54
0.06
0.0015 0.98829
0.10233
-0.08
9.6582
14 0.55
0.07
0.0019
1.00226
0.12674
-0.1
7.9078
16 0.54
0.08
0.0022 0.97135
0.15152
-0.11
6.4105
Dalam simulasi menggunakan fluent digunakan kecepatan operasional sekitar 5 m / s . Kecepatan ini dipilih karena cukup menggambarkan kecepatan u d a r a yang melewati sudu turbin angin. Kondisi yang lain adalah standar sea level u n t u k kerapatan udara, temperarur, d a n viskositas u d a r a . Data hasil perhitungan fluent u n t u k rentang s u d u t serang -4 derajat hingga 16 derajat kemudian dapat digambarkan kurva Cl-alpha, Cd-alpha d a n Cm-alpha (Gambar 4-1 d a n 4-2).
Gambar 4-2: Kurva Cd-alpha airfoil SKEA NILA 80 5
Gambar 4 - 1 : Kurva Cl-alpha & Cm-alpha airfoil SKEA NILA 80
16.0122
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian d a n analisis airfoil SKEA Nelayan NILA 80, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: • Karakteristik aerodinamika yang diperoleh tidak j a u h berbeda dengan karakteristik aerodinamika airfoil yang mirip, yaitu N-60. • S u d u t stall yang terjadi p a d a airfoil di at as adalah sekitar 13 hingga 15 derajat. • Cl/Cd maksimum yang diperoleh cukup baik, sekitar 16
37
• Hasil analisis yang diperoleh oleh fluent menggambarkan kecenderungan, mendekati kenyataan yang sebenamya, tetapi tidak dapat dikuantifikasi secara tepat. Dari hasil yang ada, masih diperlukan modifikasi bentuk airfoil agar diperoleh karakteristik aerodinamik yang lebih baik, yang sesuai dengan kondisi kecepatan angin di Indonesia
38
DAFTAR RUJUKAN Anderson, J o h n D.,Jr, 1985. Fundamentals of Aerodynamics, Mc Grawhill company, Singapore. Abbot, Ira H; Von Doenhoff, Albert E, 1959. Theory of wing section, Dover Publications, inc. New York. Kuethe, Arnold M; Chow, C h u e n Yen, Foundations of Aerodynamics : Bases of Aerodynamic Design, J o h n Wiley & Sons.Inc. New York.
LAMPIRAN : Hasil analisa airfoil menggunakan perangkat lunak fluent :
Contours of Salic Pressure (pascal)
A*H 2 1 . 2 0 0 4 | FLUENT S.2124 sejrejatad. lam) i
Gambar 5-l:Distribusi tekanan statik pada sudut 0 derajat
Ccrtourso* Velocity Magnitude (mis)
Apr 2 1 , 2 0 0 * FLUENT 6.2 (2d. segregated, lam)
Gambar 5-2: Distribusi Kecepatan pada sudut 0 derajat
Contours ofStefic Pressure (pascal)
Apr21.2004 FLUENT 5.2 12d. segregated lam)
Gambar 5-3:Distribusi tekanan pada saat stall
Coraoura
of
Velocay
Maanftuda
statik
(mis) *pr 2 1 . 7004 FLUENT 52 (2d. seyeoeled. lam) I
Gambar 5-4: Distribusi kecepatan pada saat akan stall
39