PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: SESILIA SUSANTI NIM : 081334012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita Dwi Astuti Keluarga Besar Towinangun dan Jowinangun
Mas’ku Mr. Bod Almamaterku : Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Tuhan tak’kan terlambat ! Tuhan juga tak akan lebih cepat Semua.... Dia jadikan indah TEPAT pada waktuNya.
Serahkanlah kekhawatiranmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. Mazmur 55:22 (23)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Sesilia Susanti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi pada pokok bahasan kebijakan fiskal melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan penghargaan kepada kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, lembar observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa tersebut tampak dari kuesioner sebelum penelitian dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada saat sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT rata-rata kuesioner 67,80; sedangkan rata-rata kuesioner pada saat siklus I naik menjadi 71,09 dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 78,53. Peningkatan motivasi belajar ini telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 75. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil observasi keaktifan siswa yang terdiri dari 6 komponen. Dari keseluruhan komponen tersebut sudah mencapai target yang diharapkan sebesar 75%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekonomi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TO IMPROVE STUDENT’S MOTIVATION AND STUDENT’S PARTICIPATION IN LEARNING ECONOMICS The Research Was Conducted in the Eleventh Grade of Social 2 Students of Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School
Sesilia Susanti Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 The research aims to know the increase of learning motivation and students partitcipation in studying economics in the topic fiscal policy through the implemetation of cooperative learning model type Teams Games Tournament (TGT). This research was conducted on the eleventh grade of social 2 of Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School. The main components of cooperative learning TGT type were material presentation, groups sharing, games, tournament, and the appreciation to the group. The implementation of this classroom action research was done in two cycles which consisted of four stages, i.e planning, action, observation, and reflection. The data were collected by using teachers’ observation sheet activities, observation of student activity, observation sheets of classroom activities, observation sheets of the teachers’ activities in the teaching-learning process, the instruments of the class observation, observation sheets and learning activities of students in a group, observation of student participation in the learning process and an instrument of reflection. The data obtained were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis. Based on the analysis, the result of the research can be concluded as follows: the implementation of the cooperative learning model type TGT can improve learning motivation and students’ partitcipation. It can be seen from the questionnaire of pre-study and questionnaire after implementation of cooperative learning model type TGT. At the time before the mplementation of cooperative learning model type average questionnaire TGT is 67,80; while the average questionnaire during the first cycle and increased to 71,09 on the second cycle increased to 78,53. Increased motivation has exceeded the target set at 75. Increased students’ partisipation can be seen from the observation of student activity that consists of 6 components. All components have reached their intended target by 75%. This shows that the implementation of cooperative learning model type TGT on Economic subjects in this study was to improve motivation and activity of the eleventh grade of social 2 of Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School. ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kasih atas segala kasih-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsui yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pelajaran Ekonomi. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan, doa, dan semangat yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E, M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi. 4. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd, M. SA, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar mendampingi, meluangkan waktu, memberi saran, kritik, dan nasehat untuk pembuatan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S. E., M. Si, selaku dosen penguji. Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S. Pd, M. Pd, selaku dosen penguji. Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. 7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Br. Agustinus Mujiya, S. Pd., FIC, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, terimakasih atas ijin yang telah diberikan untuk melakukan penelitian. 9. Bapak Drs. Al. Candra Widyantara, selaku guru patner dalam penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu membantu penelitian dari awal hinggga akhir. 10. Siswa-siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, terimakasih atas kerja samanya. 11. Ayahku Antonius Samijo S. Pd dan (Alm) Ibu Bernadeta Ngatijah yang telah memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan bantuan tiada henti kepada penulis. Semoga Berkat Tuhan selalu menyertai bapak, dan Tuhan memberikan tempat terindah untuk “mak’e” di surga. “Nok’e lulus!!” 12. Adikku Brigita Dwi Astuti yang selalu memberi semangat kepada penulis untuk mengerjakan skripsi dan revisi-revisinya. “Jem, mbak wis lulus . . Sinau sik sregep ya, ben iso lulus tepat waktu. . Ora gawe susah bapak terus”. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Keluarga Besar Towinangun dan Jowinangun, terimakasih atas doa, dukungan dan kasih sayang kepada penulis. 14. Stevanus Denny Kris Riyantaka S.T, terimakasih untuk dukungan, semangat dan kasih sayangmu selama 4,5 tahun ini. Tuhan memberkati . 15. Mas’ku Tarsisius Budi Prasetya, terimakasih untuk doa, semangat, dan dukungan yang selalu diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi. “Senthul lulus mas!!” 16. Teman-teman seperjuangan: Monic, Titik, Rista, Sari, Sr. Bernand, Ester, dan Riris. Terimakasih atas kebersamaannya. 17. Teman-temanku : Titik, Monic, Tika, Djito “Ngatijo”, Siska “Nciz”, Ndhembix Cs. “Aku lulus cah, nuwun atas kebersamaan dan pengalamanpengalamannya selama kita kuliah, sukses buat kita semua”. 18. Ignatius Erdha Atung Yudha, terimakasih “cyint” untuk kesetiaanmu selama kita kuliah, siap siaga menemaniku kemana saja. 19. Teman-teman
yang telah membantu penelitian : Ninda, Oteph, Bayu
“Biksu”, Erdha, Monic, Titik, Dita “Pemat”, Wawan “Om”, Hasto, Gundul, dan Yudha’09. Terimakasih teman. 20. Seluruh personil “ACTION’08” , terimakasih atas kebersamaannya selama ini. 21. Penghuni “UBSD” (Om Tarno, Bu Mia, mbak Rohmi, dan Tante Vari), terimakasih sudah mendengarkan keluh kesahku selama kuliah, terimakasih juga sudah mau menampungku ketika menunggu jam kuliah.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4 C. Batasan Masalah ................................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7 A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ......................................................... 7 B. Model dan Tahapan Pelaksanaan PTK .................................................. 10 C. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) .................... 11 D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ....... 15 E. Motivasi Belajar .................................................................................... 20 F. Keaktifan Siswa .................................................................................... 23 G. Mata Pelajaran Ekonomi ...................................................................... 25 H. Kerangka Berfikir .................................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 29 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 29 C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................ 30 D. Prosedur Penelitian ............................................................................... 30 E. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 37 F. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar.................................................. 37 G. Uji Kuesioner ........................................................................................ 39 H. Instrumen Penelitian .............................................................................. 42 I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43 J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 45
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .................................................... 47 A. Sejarah Berdiri SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................. 47 B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ....... 49 C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ................................................................................................... 51 D. Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .......................... 54 E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu....... 64 F. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................................. 66 G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................................................................................................. 67 H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan .......................................................... 70
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ..................................... 73 A. Deskripsi Penelitian .............................................................................. 73 1. Observasi pra penelitian .................................................................... 74 a. Observasi guru .............................................................................. 75 b. Observasi kelas ............................................................................. 77 c. Observasi siswa ............................................................................ 79 2. Siklus pertama ................................................................................... 82 a. Perencanaan .................................................................................. 82 b. Tindakan ....................................................................................... 84 c. Observasi ...................................................................................... 87 d. Refleksi ......................................................................................... 96 xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Siklus kedua ...................................................................................... 102 a. Perencanaan .................................................................................. 102 b. Tindakan ....................................................................................... 104 c. Observasi ...................................................................................... 107 d. Refleksi ......................................................................................... 112 B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ................................................................... 117 C. Pembahasan .......................................................................................... 127
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ....................... 134 A. Kesimpulan .......................................................................................... 134 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 135 C. Saran .................................................................................................... 135 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 137 LAMPIRAN ........................................................................................................ 139
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel Motivasi Belajar .............................................
37
Tabel 3.2 Skor Variabel Motivasi Belajar .........................................................
38
Tabel 3.3 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ............................................
39
Tabel 3.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar ..................
41
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar ..............
42
Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas ..................................
48
Tabel 4.2 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .........
64
Tabel 4.3 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................................................
66
Tabel 4.4 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Agama Siswa ................................................................
67
Tabel 5.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sebelum TGT .................................
76
Tabel 5.2 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum TGT ....................................
78
Tabel 5.3 Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Pra Penelitian) ...........................................................
80
Tabel 5.4 Aktivitas Guru pada Siklus I .............................................................
87
Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus I ...............................................
90
Tabel 5.6 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum) Siklus I ...............................................................................................
92
Tabel 5.7 Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I ......................................................................... Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran xviii
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model TGT Siklus I ...........................................................................
96
Tabel 5.9 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran Model TGT Siklus I ...........................................................................
98
Tabel 5.10 Aktivitas Guru pada Siklus II .............................................................
107
Tabel 5.11 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus II ...............................................
109
Tabel 5.12 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum) Siklus II ..............................................................................................
111
Tabel 5.13 Instrumen Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran Model TGT Siklus II ..........................................................................
112
Tabel 5.14 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran Model TGT Siklus II ..........................................................................
113
Tabel 5.15 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT dan Sesudah Penerapan TGT (Siklus I) ..................................................................
117
Tabel 5.16 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di Kelas XI IPS 2 ...............................................................................................
120
Tabel 5.17 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di Kelas XI IPS 2 ............................................................................................. 121 Tabel 5.18 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT, Siklus I dan Siklus II.............................................................................................. 122 Tabel 5.19 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di Kelas XI IPS 2 ............................................................................................. 124 Tabel 5.20 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa atau Keterlibatan xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II ........................................................................ 125
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model dan Tahap PTK .................................................................. 11 Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ..... 63
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru (Instrumen Rencana) ............. 141 Lampiran 1a Lembar Observasi Kegiatan Guru (Pra Penelitian) .................... 160 Lampiran 1b Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus I) .............................. 165 Lampiran 1c Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus II) ............................. 212 Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Instrumen Rencana) ............ 142 Lampiran 2a Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Pra Penelitian) ................... 161 Lampiran 2b Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Siklus I) ............................. 167 Lampiran 2c Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Siklus II) ............................. 214 Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Instrumen Rencana) ............ 143 Lampiran 3a Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Pra Penelitian) .................... 162 Lampiran 3b Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus I) ............................. 169 Lampiran 3c Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus II) ............................ 216 Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru Saat Pembelajaran TGT ......... 144 Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus I) .............................. 171 Lampiran 4b Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus II) ............................. 218 Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT ................... 146 Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT (Siklus I) ... 173 Lampiran 5b Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT (Siklus II) .. 220 Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok ............... 148 Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok (Siklus I) 175 Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok (Siklus II) 222
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode TGT (Instrumen Rencana) ........................................................... 149 Lampiran 7a Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode TGT (Siklus I) ............................................................................. 176 Lampiran 7b Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode TGT (Siklus II) ........................................................................... 223 Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT (Instrumen Rencana) .............................................. 150 Lampiran 8a Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT (Siklus I) ............................................................... 177 Lampiran 8b Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT (Siklus II) .............................................................. 224 Lampiran 9a Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Penerapan TGT ............... 152 Lampiran 9b Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Penerapan TGT ................. 155 Lampiran 10 Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Instrumen Rencana) ............................................. 158 Lampiran 10a Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Pra Penelitian) ................................................... 163 Lampiran 10b Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Siklus I) ............................................................. 179 Lampiran 10c Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Siklus II) ........................................................... 226 Lampiran 11a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ......................... 180 xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ........................ 227 Lampiran 12a Lembar Kerja Siswa (Siklus I) .................................................. 193 Lampiran 12b Lembar Kerja Siswa (Siklus II) ................................................ 245 Lampiran 13a Format Penilaian Kelompok (Siklus I) ..................................... 200 Lampiran 13b Format Penilaian Kelompok (Siklus II) ................................... 259 Lampiran 14 Peraturan Games Make a Match ............................................... 201 Lampiran 15 Prosedur Games Make a Match ................................................ 202 Lampiran 16 Peraturan Tournament .............................................................. 203 Lampiran 17 Prosedur Tournament ............................................................... 204 Lampiran 18 Skenario Pembelajaran ............................................................. 205 Lampiran 19 Pembagian Kelompok .............................................................. 207 Lampiran 20 Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran ............................. 208 Lampiran 21 Wawancara Terhadap Siswa ..................................................... 209 Lampiran 22 Hasil Hitungan PAP II .............................................................. 210 Lampiran 23 Hasil Validitas dan Reliabilitas ................................................ 260
xxiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam proses pembelajaran diperlukan adanya hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Guru merupakan kunci utama dalam keberhasilan proses pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk memanfaatkan media, pengelolaan kelas, dan menggunakan metode pembelajaran yang baik. Menurut
Dwitagama
(2009).
Tersedia:
http://www.teknologipendidikan.net/wp.content/uploads/2011/02/Kompetensi Guru.pdf ( diaskses 30 Agustus 2012) keterampilan guru dalam pemilihan serta penggunaan metode masuk dalam salah satu kompetensi yang disyaratkan bagi guru perancangan
yaitu kompetensi pedagogis,
pembelajaran,
pemanfaatan
teknologi
yang meliputi pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran dan lain-lain. Diharapkan dengan pemanfaatan media serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat keaktifan siswa di dalam kelas ketika mengikuti proses belajar mengajar yang akan berdampak juga dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Menurut Uno (2007), faktor yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa, diantaranya kemampuan siswa, cara 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
belajar, kebiasaan, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri siswa, seperti guru sebagai pembina belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan sekitar. Dari pernyataan tersebut, guru diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 31 Agustus 2012 di kelas XI IPS 2 SMA PL St. Louis IX Sedayu, menunjukkan bahwa guru dalam menyampaikan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab kemudian di dalam mengerjakan tugas, guru menggunakan metode diskusi yang dilakukan secara klasikal. Secara umum siswa memperhatikan penjelasan guru, mencatat, dan ada juga siswa yang mengobrol dengan temannya sendiri, sehingga siswa terkesan menjadi kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran karena hanya mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat. Dari hasil observasi, menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi klasikal dalam proses pembelajaran dirasa belum efektif. Hal tersebut dikarenakan hanya guru yang berbicara sedangkan siswa hanya mendengarkan, menjawab apa yang ditanyakan oleh guru dan mencatat. Dari observasi tersebut dapat dikatakan siswa menjadi kurang termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat kurang aktifnya siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Ada berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
proses
pembelajaran,
pembelajaran dimana
untuk
model
mendukung
pembelajaran
keberhasilan
tersebut
tidak
proses hanya
menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi juga memberi kemudahan belajar untuk seluruh siswa agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, penuh semangat sehingga tumbuh motivasi siswa untuk belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang baik diharapkan dapat membangkitkan semangat siswa untuk lebih aktif ketika mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Menurut Slavin (1995:84), bentuk pembelajaran kooperatif yang pertama dan cukup menarik untuk digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Metode pembelajaran ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam suatu kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di dalamnya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan. Dengan penerapan metode TGT ini, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Model pembelajaran ini pada dasarnya merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen (tinggi, rendah, sedang).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan
motivasi belajar dan
keaktifan siswa di kelas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”, yang akan dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa? 2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan keaktifan siswa ? C. Batasan Masalah Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan berbagai tipe, diantaranya tipe Student Team Achievement Division (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw, Team Accelerated Instruction (TAI), dan Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi. D. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang dikemukakan maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yang akan dicapai sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa setelah penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe TGT. 2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan keaktifan siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran di lapangan. 2. Bagi Guru Dengan adanya penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dapat memberikan masukan untuk para guru supaya lebih kreatif dalam menerapkan modelmodel pembelajaran di kelas sehingga
kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas tidak membosankan. 3. Bagi Siswa Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
4. Bagi Peneliti Peneliti mempunyai kesempatan untuk belajar menganalisis suatu masalah yang terjadi dalam kelas dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Arikunto (2008:2-3) menjelaskan PTK dengan memisahkan katakata yang tergabung di dalamnya, yakni : penelitian, tindakan, kelas, dengan paparan sebagai berikut : a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama pula.
Sementara menurut Susilo (2007:16), PTK merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti atau guru di tempat di mana dia mengajar, dengan menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam suatu kegiatan pembelajaran.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Sedangkan menurut Kusumah, dkk (2009:9): PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap kritis guru terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman yang berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu kualitas pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai hasil yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 2. Prinsip Dasar PTK Menurut Kusumah (2009:17), PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya: a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan ikut meyakinkan. d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya. e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen). 3. Tahap Pelaksanaan PTK Dalam praktiknya, menurut Kusumah (2009:25), PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu: a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah b. Tindakan (Acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya c. Pengamatan (Observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya. d. Refleksi (Reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.
4. Tujuan PTK Menurut Susilo (2007:17), tujuan PTK dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta didik dan konteks pembelajaran di kelas. c. Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru. d. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalah aktual yang dihadapi sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
e. Adapun tujuan penyerta PTK yang dapat dicapai adalah terjadinya proses pelatihan dalam jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.
5. Manfaat PTK Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara lain (Susilo, 2007:18): a. b. c. d.
Inovasi pembelajaran Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas. B. Model dan Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam melaksanakan PTK, dibutuhkan tahapan. Tahapan yang digunakan haruslah sesuai pedoman yang ada dalam petunjuk pelaksanaan PTK. Menurut Kusumah (2009) tahapan PTK dapat dibuat sebagai berikut: a. Perencanaan (planning): Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita; b. Tindakan (acting): Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya; c. Pengamatan
(observing):
Selanjutnya
diadakan
pengamatan
(observing) yang diteliti terhadap proses pelaksanaanya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
d. Refleksi (reflecting): Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi di dalam kelasnya. Model dan Tahap PTK Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Tindakan
Pengamatan
Gambar 2.1 Model PTK Kurt Lewin hasil modifikasi. C. Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 1.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Leaning) Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan segala sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Made Wina (Lie, 2009:189-190) mengungkapkan: Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Hal utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Menurut Slavin (Trianto, 2009:57), belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi. 2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang diungkapkan Ibrahim, dkk (2006:7-8) sebagai berikut: a.
b.
c.
Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain. Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif Manfaat-manfaat dari pembelajaran kooperatif menurut Widanarto (2006:17) adalah: a. b. c.
d.
Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku selama bekerjasama Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan perilaku positif sehingga siswa tahu kedudukannya dan belajar untuk menghargai satu sama lain. Meningkatkan prestasi belajar dengan menyelesaikan tugas akademik sehingga membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
4. Unsur Pembelajaran Kooperatif Roger, dkk (Lie, 2002:31-35) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
maksimal, lima unsur pembelajaran gotong royong harus diterapkan, diantaranya: a.
Saling ketergantungan positif Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok bisa menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka.
b.
Tanggung jawab perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya.
c.
Tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.
d.
Komunikasi antar anggota Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Ada kalanya pembelajar perlu diberi tahu secara eksplisit mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif seperti bagaimana caranya menyanggah pendapat orang lain tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
e.
Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
5. Tipe Pembelajaran Kooperatif Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah (Slavin, 2010:11-25): a.
Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
b.
Teams Games Tournaments (TGT) Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
c.
Jigsaw Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD. d. Learning Together Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual. e.
Group Investigation Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
D. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament ( TGT) 1. Pengertian Teams Games Tournament (TGT) Metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu kelas pasti akan ada banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis kelamin, tingkat kepandaian dan lain – lainnya. Dan perbedaan tersebut kadang kala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam metode TGT masalah ini dapat diminimalisir. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan (Slavin, 2010). Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di mana kelompoknya terdiri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat. Lima komponen utama dalam TGT yaitu (Slavin, 2010): a. Penyajian Kelas Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya. b. Kelompok (team) Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau tournament. c.
Permainan Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament mingguan.
d.
Turnamen (Tournament) Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok. e.
Penghargaan Kelompok Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.
2. Kelebihan Teams Games Tournament (TGT) Menurut Slavin (2008) beberapa laporan hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian hasil belajar siswa mengemukakan keunggulan dan kelemahan TGT. Tersedia:
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-
pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ ( diaskses 16 Juli 2012) sebagai berikut: a.
b.
c.
Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas tradisional. Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan. TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
d. e. f.
TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit) Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak. TGT meningkatkan kehadiran siswa yang mengalami gangguan emosional di sekolah, misalnya siswa yang pernah menerima skors dari guru karena kesalahan yang diperbuat oleh siswa sendiri.
3. Kelemahan Teams Games Tournament (TGT) Sedangkan kelemahan Teams Games Tournament (TGT) dikatakan
oleh
Sujana
(2011).
Tersedia:
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaranteams-games-tournaments-tgt-2/ (diaskses16 Juli 2012) adalah: a.
Bagi Guru Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
b.
Bagi Siswa Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain. E. Motivasi Belajar 1.
Pengertian Motivasi Menurut Uno
(2007:1) motivasi
adalah
dorongan dasar
yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel (Uno, 2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak atau kekuatan yang mendorong seorang siswa untuk belajar. 2.
Klasifikasi Motivasi Menurut Uno (2007:4) dilihat dari sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Motif Intrinsik Motif intriksik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhan. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran. b. Motif Ekstrinsik Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya. Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain (Uno, 2007:4) : 1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya maupun keyakinannya. 2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya. 3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis. 4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya. 5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Uno, 2007:10) : a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif,
sehingga
memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. 3. Peranan Motivasi Belajar Menurut Uno (2007:27), ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain : a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. c. Motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha memperlajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. 4. Teknik-teknik motivasi Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut (Uno, 2007:34) : a. b. c. d. e. f. g.
Pernyataan penghargaan secara verbal Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan Menimbulkan rasa ingin tahu Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya i. Menggunakan simulasi dan permainan j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran di depan umum. k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar l. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa. F. Keaktifan Siswa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:24-25), keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat (bekerja,berusaha,belajar), sedangkan keaktifan adalah keadaan dimana seseorang aktif melakukan kegiatan. Dalam penelitian ini keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan belajar. Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik dan relatif tetap, yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kebiasaan. Jadi keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan dimana siswa aktif dalam belajar. Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keaktifan juga diartikan sebagai aktivitas dan kegiatan. Aktivitas berasal dari bahasa Inggris dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono, 1998:13). Pendapat lain dari Sriyono (1994), mengatakan bahwa aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Di dalam kegiatan pembelajaran aktivitas atau keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan tersebut diantaranya mengajukan pendapat, mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
tugas, dapat menjawab pertanyaan dari guru, bekerja sama dengan siswa lain, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Keaktifan tersebut akan menyebabkan interaksi antara guru dengan siswa ataupun siswa itu sendiri. Keaktifan tidak hanya aktif fisik saja tetapi juga aktif psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan. Sedangkan aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani, 2004:6). Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Menurut Piaget (Pardjono, 2001), ada 4 prinsip belajar aktif, yaitu: a) siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, sehingga bermakna, b) cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif dan berinteraksi dengan obyek yang konkrit, c) belajar harus berpusat pada siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses belajar mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
pembelajaran yang bermakna, d) siswa harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan obyek yang nyata. Paul D. Erich (Hamlik, 2011:172-173) mengelompokan jenis-jenis aktivitas yang bisa dilakukan siswa menjadi 8 kelompok. Diantaranya adalah: a. Kegiatan-kegiatan visual: Membaca, melihat gambar- gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain. b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): Mengemukakan fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. d. Kegiatan-kegiatan menulis: Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar: Menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik: Melakukan percobaan, memilih alatalat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, berkebun. g. Kegiatan-kegiatan mental: Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubunganhubungan, membuat keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional: Minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. G. Mata Pelajaran Ekonomi Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Fungsi mata pelajaran ekonomi di SMA adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta terlatih dalam memecahkan permasalahan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspekaspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian,
kewirausahaan,
akuntansi
dan
manajemen.
Menurut
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:138) tujuan pelajaran ekonomi di SMA adalah (a) memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara, (b) menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi, (c) membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara, (d) membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Salah satu pokok bahasan mata pelajaran ekonomi adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah pemerintah untuk membuat
perubahan-perubahan
dalam
sistem
pajak
atau
dalam
pembelanjaannya dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Dengan mempelajari kebijakan fiskal diharapkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
mampu mendeskripsikan tentang kebijakan fiskal, dan membedakan macammacam kebijakan anggaran serta cara penghitungan pajak. H. Kerangka Berfikir Strategi yang dapat diterapkan di dalam PTK adalah metode pembelajaran kooperatif. Made Wina (Lie, 2009:189-190) mengungkapkan pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Sebagai motivator, guru hendaknya memiliki cara untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Misalnya saja dengan melibatkan seluruh siswa menggunakan metode pembelajaran yang menarik sehingga seluruh siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran tanpa adanya di skriminasi antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai. Metode pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah tipe Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin, 2010). Dalam pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1) presentasi kelas berupa penyampaian materi kepada siswa, (2) pembagian kelompok/tim untuk mendalami materi, (3) games yang dirancang untuk pembelajaran dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
bentuk permainan yang menyenangkan. (4) tournament yang bertujuan menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa, dan (5) penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan prestasi terbaik. Karena mengandung unsur permainan yang menyenangkan diharapkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya akuntansi dapat meningkat. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya (Uno, 2007:1). Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dalam pembelajaran yaitu menggunakan permainan dan membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa. Salah satu indikator dalam motivasi belajar adalah adanya penghargaan yang diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran (Uno, 2007). Sedangkan keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan dimana siswa aktif dalam belajar. Menurut Janke (1978) dan Slavin (1977), mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan siswa sewaktu mengerjakan tugas. Hal tersebut dikarenakan sifat sosial dari tugas tersebut yang membutuhkan kerjasama antar siswa. Munculnya keaktifan tersebut berasal dari motivasi siswa untuk menguasai materi-materi akademik. Berdasarkan pemikiran tersebut diduga bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Ebbut (Wiriaatmadja, 2005:15), PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok
guru
dengan
melakukan
tindakan-tindakan
dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dan tindakantindakan tersebut. Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa. Penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam belajar. B.
Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan adalah SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, Jl. Wates Km. 12, Sedayu, Argosari, Bantul 55752. 2. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2012. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang berjumlah 36 siswa. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa. D. Prosedur Penelitian 1. Kegiatan Pra Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kelas, situasi pembelajaran, dan metode pembelajaran guru. Kegiatan dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan observasi, untuk mendukung data yang diperoleh peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah, yaitu : a. Siklus pertama Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan di kelas yaitu: 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan, dilakukan rencana tindakan yang berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, meliputi: a) Peneliti yang dibantu oleh guru pengampu mata pelajaran menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan dan tingkat pemahamam. Kemudian membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok secara heterogen, yang masingmasing kelompok beranggotakan 4-5 orang. Perangkat yang disiapkan dalam tahap perencanaan ini adalah rencana pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi pembelajaran, soal-soal latihan, lembar kerja siswa dan lembar observasi. b) Peneliti menyusun instrumen untuk pengumpulan data, meliputi: (1) Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
(2) Lembar observasi kegiatan kelas (lampiran 2) (3) Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 3) (4) Lembar observasi kegiatan guru saat penerapan TGT (lampiran 4) (5) Instrumen pengamatan kelas saat penerapan TGT (lampiran 5) (6) Instrumen observasi kegiatan siswa dalam kelompok (secara umum) (lampiran 6) (7) Instrumen refleksi guru (lampiran 7) (8) Instrumen refleksi siswa (lampiran 8) (9) Kuesioner motivasi (lampiran 9) (10) Lembar observasi keaktifan siswa (lampiran 10) 2) Tindakan Pada tahap ini, sebelum dilaksanakan penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) guru membagikan kuesioner motivasi sebelum diterapkan model kooperatif tipe TGT. Setelah itu dapat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana
tindakan,
dengan
langkah-langkah
sebagai
berikut: a) Presentasi di kelas Sebelum melakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, pada awal pembelajaran guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
mengawali dengan menjelaskan materi. Metode yang digunakan dalam penjelasan materi ini bisa dengan menggunakan ceramah, diskusi, atau yang lain. Hal yang penting dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar-benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Karena penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya. b) Kelompok Dalam kegiatan kelompok, masing-masing anggota bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar kerja siswa dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan kerja kelompok dimulai, guru telebih dahulu menjelaskan peraturan yang perlu diperhatikan selama kegiatan kerja kelompok berlangsung. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersamasama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa dijawab oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau turnamen. c) Games (permainan) Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Game dapat berupa pertanyaan – pertanyaan bernomor, game make a match (menjodohkan) dan game lainnya yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan memilih jawaban yang sesuai kemudian menempelnya di papan yang disediakan, teman di dalam kelompoknya tidak
diperkenankan
untuk
membantu
kelompok yang sedang mengerjakan.
anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
d) Turnamen Turnamen dilakukaan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa menyelesaikan tugas
kelompok. Turnamen ini
berfungsi
untuk
mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai terbaik. e) Penghargaan Kelompok Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam games maupun turnamen, dan masing–masing tim
akan
mendapatkan
penghargaan
tiap
penghargaan.
kelompok
dapat
Pemberian ditentukan
berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya. Dengan pemberian penghargaan ini, diharapkan siswa semakin termotivasi dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, implementasi model TGT dianggap telah selesai, maka guru membagi kuesioner motivasi setelah diterapkannya
model
pembelajaran
TGT,
untuk
mengetahui adanya tingkat perubahan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode TGT dalam pembelajaran ekonomi di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
3) Observasi Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yang meliputi bagaimana proses pembelajaran berlangsung, keaktifan atau keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik secara umum maupun dalam kelompok, dan bagaimana kondisi kelas. Untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil kuesioner sebelum dan sesudah TGT diterapkan, sedangkan untuk mengetahui keaktifan siswa digunakan lembar observasi. 4) Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi dilakukan setelah pertemuan berakhir yaitu pada akhir siklus pertama. Refleksi dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekurangankekurangan dalam pembelajaran dan perbaikannya akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya (siklus kedua). b. Siklus kedua Kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan kegiatan di siklus pertama. Bedanya hanya pada tindakan yang diberikan. Tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama. Yang kemudian diambil suatu kesimpulan dan saran. E. Definisi Operasional Variabel Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai dan dapat di ukur. Variabel penelitian merupakan konsep yang ditetapkan oleh peneliti dalam rangka memperoleh informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: a. Motivasi belajar adalah kemauan peserta didik/siswa untuk belajar. Untuk mengukur motivasi siswa menggunakan kuesioner. Kuesioner akan diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah model pembelajaran tipe TGT diterapkan. b. Keaktifan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa aktif dalam belajar, dengan ciri-ciri perilaku: sering bertanya kepada guru atau teman lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, dan senang diberi tugas belajar. Untuk mengukur keaktifan belajar digunakan lembar observasi keaktifan atau keterlibatan dalam proses pembelajaran. F. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar Tabel 3.1 Operasional Variabel Motivasi Belajar Nomor butir Variabel
Aspek
Indikator
Motivasi
Motivasi
1. Adanya hasrat dan
belajar
Intrinsik
keinginan untuk berhasil
Positif
Negatif
1, 2, 3
4, 5, 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan citacita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar
7, 8, 9
10 12, 13, 14
Motivasi
5. Adanya kegiatan yang
Ekstrinsik
menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan
15
16, 17
18, 19
belajar yang kondusif
11
20
Modifikasi dari Widiarti (2009) Untuk mengukur motivasi ini menggunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban yang diberi tanda (√) pada lembar yang telah disediakan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Tabel 3.2 Skor Variabel Motivasi Belajar Pernyataan Jawaban Positif
Negatif
Sangat setuju
5
1
Setuju
4
2
Ragu-ragu
3
3
Tidak setuju
2
4
Sangat tidak setuju
1
5
Dalam penelitian ini, motivasi belajar siswa diukur dengan membandingkan hasil kuesioner motivasi siswa sebelum penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
TGT dengan hasil kuesioner sesudah penerapan TGT. Hasil tersebut akan dikonveksikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 3.3 Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
Interval Skor
Kriteria
85 – 100
Sangat Tinggi
73 – 84
Tinggi
65 – 72
Sedang
57 – 64
Rendah
< 57
Sangat Rendah
G. Uji Kuesioner a. Pengujian Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2006:170). Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut:
n
r =
n
X2
XY X
X 2
n
Y Y2
Y
2
Keterangan: r Y X n
= Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y = Skor total dari seluruh item = Skor total dari setiap item = Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
ΣXY
= Hasil kali X dan Y Jika jumlah nilai koefisien r
hitung
lebih besar dari r
butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika r tabel,
hitung
tabel,
maka
lebih kecil dari r
maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.
b. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut: k
r 11 =
k 1
1
2 b 2 t
Keterangan: r 11 k
= reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan = varians total
2 t
2 b
= jumlah varians butir
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha > 0,6. Sebaliknya nilai koefisien Alpha < 0,6; maka penelitian tersebut belum reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 3.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar Butir_item
r hitung
r tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0.483 0.553 0.423 0.554 0.598 0.524 0.642 0.662 0.684 0.716 0.483 0.408 0.644 0.392 0.664 0.425 0.637 0.772 0.606 0.488
0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.4 menunjukan bahwa kedua puluh butir pernyataan motivasi belajar valid. Dengan jumlah data (n) sebanyak 34 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 sebesar 0,339. Karena
maka diperoleh nilai
> 0,339, maka dapat disimpulkan bahwa
semua butir pertanyaan variabel motivasi belajar valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.913
.917
20
Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach pada taraf signifikan 5% lebih besar dari pada 0,6; maka kuesioner dikatakan reliabel. Dari hasil uji coba dengan jumlah data (n) sebanyak 34 responden pada taraf signifikansi 5% didapat nilai koefisien alpha 0,913; dimana 0,913 > 0,6 maka dapat dikatakan reliabel.
H. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data penelitian ini, maka diperlukan instrumen penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Instrumen pra penelitian a. Pengamatan terhadap guru Observasi kegiatan guru di kelas dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disebut catatan anekdotal. Catatan anekdotal merupakan catatan terperinci mengenai tindakan yang dilakukan seorang guru dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas, misalnya saat awal kegiatan pembelajaran, guru memberikan salam atau tidak, melakukan presensi atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b. Pengamatan terhadap kelas Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini sangat bermanfaat
karena
dapat
mengungkapkan
praktik-praktik
pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan ini dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas. Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya, dan manajemen kelas. c. Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilakukan terhadap masing-masing individu siswa maupun terhadap kelompok siswa. Pengamatan dilakukan pada saat sebelum dilakukan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, saat dilakukan pembelajaran, dan sesudah dilakukan pembelajaran. Perubahan tingkah laku siswa juga diamati saat sebelum pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan setelah pembelajaran usai.
I. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
1. Kuesioner Kuesioner atau angket digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa yang akan dibagikan langsung kepada siswa. 2. Observasi/pengamatan Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data kualitatif misalnya perilaku, keaktifan siswa di dalam kelas, dan proses lainnya yang terjadi di dalam kelas. 3. Wawancara Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru, siswa, atau kepala sekolah. Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur. Wawancara hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap. Jika dianggap masih ada informasi yang kurang, dapat pula dilakukan secara bebas. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan keaktifan belajar siswa serta pandangan dari guru dan siswa terhadap metode pembelajaraan kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam pembelajaran ekonomi. 4. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku, arsip atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki (Arikunto,
2006:135).
Metode
dokumentasi
digunakan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
memperoleh data berupa daftar kelompok siswa, daftar nilai siswa sebelumnya. 5. Rekaman foto dan video Rekaman foto dan video merupakan sumber data tidak tertulis yang dapat membantu guru dalam memantau kegiatannya di kelas sehingga peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas. Rekaman foto dan video dapat digunakan untuk melengkapi datadata yang diperlukan oleh peneliti. Dengan alat-alat elektronik tersebut peneliti dapat melihat suasana kelas secara detail tentang peristiwaperistiwa penting yang terjadi di kelas. J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data atau informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2. Analisis Komparatif Analisis komparatif yang dilakukan untuk melihat perkembangan motivasi belajar siswa dan keaktifan belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada saat pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua. Dari berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
perubahan tingkat motivasi belajar siswa dan keaktifan belajar siswa. Dalam penelitian ini, pengukuran tingkat perkembangan motivasi belajar siswa menggunakan kuesioner sedangkan pengukuran keaktifan belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya serta membandingkan antara siklus pertama dan sikus kedua dengan target yang ingin di capai. a. Peneliti menetapkan target yang ingin dicapai 75 dengan harapan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT akan meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa. b. Membandingkan mean klasikal mulai dari pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua. c. Membandingkan skor setiap siswa dengan target dari pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang. Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Hal ini dibuktikan sampai saat ini minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu masih tinggi.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu. Pada tanggal 25 Agustus 2010, SMA Pangudi Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya dengan menambahkan St. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi Luhur Sedayu dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Pendidikan yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX juga berdasarkan teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. Hari Kamis, 25 Agustus 2011, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu mengadakan Perayaan Ekaristi dan pentas seni dalam rangka merayakan Ulang Tahun kedua atas pemilihan nama St. Louis IX sebagai Santo Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu. Daftar Kepala Sekolah yang pernah bertugas di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu : Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas No
Nama
1.
Mukardi, B.A.
2.
Drs. Ag. Sadjad
3.
Drs. Markoes Padmonegoro
Periode Tugas 1989 – 1999 1999 – 2003 2003 – 2010
4.
Br. Agustinus Mujiya, S.Pd., 2010 – sekarang FIC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Tujuan pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa agar mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan interakasi sosial, budaya dan alam sekitarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Peraturan Menteri No.22 tahun 2006). Dalam pelaksanaannya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memperkaya dan menambah dengan: a) Pendidikan nilai Pendidikan nilai sangat penting ditanamkan kepada siswa agar para siswa dapat berkembang secara harmonis antar jasmani, rohani dan sosialnya. Spiritualitas hidup, nilai moral, nilai persatuan, persaudaraan dan humaniora merupakan nilai pembentuk pribadi manusia yang amat besar artinya. Kurangnya pemahaman suatu nilai bagi suatu generasi akan menimbulkan kesulitan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b) Pembentukan pribadi Pribadi yang tangguh merupakan bekal hidup dalam alam yang serba majemuk seperti sekarang ini. Melalui perenungan, kedisiplinan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
latihan-latihan memperhatikan lingkungan sosial diharapkan dapat melahirkan pribadi yang kuat dalam menghadapi berbagai gejolak sosial. c) Pendidikan keterampilan Untuk menghadapi hal-hal yang praktis dalam kehidupan ini, diperlukan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.
Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 1) Visi Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan memiliki keterampilan dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun yang tampak dari sikap dan perilaku teladan. 2) Misi Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut: a) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional b) Mengembangkan keterampilan komputer, akuntansi dan Bahasa Inggris c) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang berbudi pekerti luhur d) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan e) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, yang secara keseluruhan mencakup : 1. Struktur dan muatan kurikulum. 2. Beban belajar peserta didik. 3. Kalender pendidikan. 4. Silabus. 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Landasan kurikulum satuan pendidikan yang dipakai berdasarkan: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007, tentang Pembagian Kewenangan Pusat dan Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
4. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. 5. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi. 6. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan. 7. Permendiknas
RI
Nomor
24
Tahun
2006,
tentang
Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23 Tahun 2006. 8. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007, tentang Perubahan Permendinas RI Nomor 24 Tahun 2006. 9. Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. 10. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 11. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 12. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. 13. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 14. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
15. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007,
tentang Standar Sarana
Prasarana Pendidikan. 16. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses. 17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal 13 Februari 2007, perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berikut ini adalah tugas dan fungsi personalia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu: Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, pemimpin/leader, motivator, inovator . a. Kepala Sekolah sebagai educator Bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. b. Kepala Sekolah sebagai manajer Memiliki tugas : 1. Menyusun perencanaan 2. Mengorganisasikan kegiatan 3. Mengarahkan kegiatan 4. Mengkoordinasikan kegiatan 5. Melaksanakan pengawasan 6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
7. Menentukan kebijakan 8. Mengadakan rapat 9. Mengambil keputusan 10. Mengatur proses belajar mengajar 11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, saranaprasarana, keuangan (RAPBS) 12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah 13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.
c. Kepala Sekolah sebagai administrator Bertugas untuk : 1. Perencanaan
12. Perpustakaan
2. Pengorganisasian
13. Laboratorium
3. Pengarahan
14. Ruang Keterampilan/Kesenian
4. Pengoordinasian
15. Bimbingan Konseling
5. Pengawasan
16. UKS
6. Kurikulum
17. OSIS
7. Kesiswaan
18. Ruang Serbaguna
8. Ketatausahaan
19. Multimedia
9. Ketenagaan
20. Gudang
10. Kantor
21. Komputer
11. Keuangan
22. 7K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
d. Kepala Sekolah selaku Supevisor Bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai : 1. Proses belajar mengajar 2. Kegiatan bimbingan konseling 3. Kegiatan ekstrakurikuler 4. Kegiatan ketatausahaan 5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait 6. Sarana prasarana 7. Kegiatan OSIS 8. Kegiatan
7K
(Keamanan,
Kebersihan,
Ketertiban,
Kekeluargaan, Kesehatan, dan Kerindangan)
e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin 1. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab 2. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa 3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah 4. Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah 5. Membuat, mencari dan memiliki gagasan
f. Kepala Sekolah sebagai inovator 1. Melakukan pembaharuan di bidang a) KBM b) BK
Keindahan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
c) Ekstrakurikuler d) Pengadaan 2. Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan 3. Melaksanakan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator 1. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja 2. Mengatur ruang kelas yang kondusif untuk KBM/ BK 3. Mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum 4. Mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar. 5. Mengatur halaman/ lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur 6. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan. 7. Menciptakan hubungan yang harmonis antara sekolah dan lingkungan 8. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah mendelegasikan kepada wakil Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Menyusun perencanaan, membuat program dan pelaksanaan kegiatan. b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Ketenagakerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
e. Pengkoordinasian f. Pengawasan g. Penilaian h. Identifikasi dan pengumpulan data i. Penyusunan laporan. Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut : a. Kurikulum 1.
Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2.
Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3.
Mengatur penyusunan program pengajaran/ program semester, program
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran,
Rencana
Pembelajaran, penjabaran dan penyesuaian kurikulum. 4.
Mengatur kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
5.
Mengatur pelaksanaan program penilaian, kriteria kenaikan kelas dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian raport serta STTB.
6.
Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
7.
Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8.
Mengatur pengembangan MGMP koordinator mata pelajaran
9.
Mengatur supervisi administrasi dan akademis
10. Menyusun laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
b. Kesiswaan 1.
Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan konseling
2.
Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K (Keamanan, kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan).
3.
Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan, PMR, UKS, Patroli keamanan Sekolah, Paskibra.
4.
Mengatur rekoleksi, retret siswa.
5.
Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
6.
Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga dan seni.
7.
Menyeleksi calon penerima beasiswa.
8.
Mengatur Mutasi Siswa
c. Sarana Prasarana 1.
Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar
2.
Merencanakan program pengadaannya
3.
Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana
4.
Mengelola, perawatan, perbaikan dan pengisian
5.
Mengatur pembukuan/ administrasi sarana prasarana
6.
Menyusun laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
d. Hubungan Masyarakat 1.
Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peranan komite sekolah.
2.
Menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata
3.
Membina hubungan dengan masyarakat sekitar
4.
Mengenalkan sekolah kepada masyarakat
5.
Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar sekolah)
6.
Mengoptimalkan peran dan fungsi alumni
7.
Menyusun laporan.
Daftar Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstra Kurikuler : 1.
KIR
2.
Peleton Inti
3.
Palang Merah Remaja
4.
Cheersleader
5.
Pecinta Alam
6.
Futsal
7.
Bola Basket
8.
Vocal Group/ Paduan Suara
9.
Jurnalistik
10. Fotografi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Daftar Kegiatan Pembinaan Prestasi Unggulan : 1.
Olimpiade Matematika
2.
Percakapan Bahasa Inggris
3.
KIR
e. . Guru SMA Pangudi Luhur St. Louis IX, Sedayu, Bantul, Yogyakarta memiliki 20 guru, yang terdiri dari guru Yayasan Pangudi Luhur. Selain bertugas sebagai pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas dan secara bergantian bertugas piket. Wali kelas dapat membantu bagian TU dalam mengatur administrasi kelas, membantu guru BP dalam mengelola siswa dan terutama mempersiapkan siswa dalam proses kenaikan kelas. Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi : 1.
Membuat Program Tahunan, Semesteran, Mid Semester, RPP, Silabus serta Alokasi Waktu Pembelajaran
2.
Melaksanakan Proses Pembelajaran (menggunakan power point)
3.
Mengelola kelas dengan baik
4.
Melaksanakan
kegiatan
penilaian/
evaluasi
belajar
(tengah
semester, semester, tahunan) 5.
Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
6.
Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pelajaran
7.
Membuat dan menyusun lembar kerja (job sheet) untuk mata pelajaran yang membutuhkan lembaran kerja
8.
Menjelaskan KKM, sistem ulangan, dll
9.
Pembuatan daya serap, perbaikan nilai, program pengayaan
10. Memberikan
pembinaan
tentang
kedisiplinan,
tata
tertib,
kekeluargaan, kebersihan, kerapian, keamanan, keindahan kelas dan cara belajar efektif dan efisien sehingga menunjang keberhasilan belajar 11. Mengenal identitas dan budi pekerti peserta didiknya 12. Membantu mengatasi masalah/ kesulitan belajar siswa 13. Membantu pengembangan kecerdasan siswa 14. Memberikan pelayanan, bantuan, memotivasi dan nasehat kepada siswa agar belajar lebih giat demi masa depannya 15. Memberi masukan kepada wali kelas tentang perkembangan peserta didiknya. 16. Menjaga kebersihan ruang kelas, praktik, pengembalian alat, pemeliharaan dan keamanan alat praktik 17. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa 18. Memberikan laporan kepada Kepala Sekolah secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Berikut ini adalah bagan struktur organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu: Bagan 4.1 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Bruder FIC
Yayasan Pangudi Luhur (YPL)
YPL Cabang Yogya
YPL Kali Bawang
SD PL Gejlik
SMP PL Boro
YPL Yogya
Play Grup PL
YPL Sedayu
SD PL St. Aloysius Sedayu
SMP PL St. Paulus Moyudan
SMP PL St. Vincentius Sedayu
SMA PL St. Louis IX Sedayu
TK PL
SD PL
SMP PL 1 dan 2
SMA PL Sumber: Dokumen SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Tabel 4.2 Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu No 1
Nama Drs. Br. Agustinus Mujiyo, FIC
NIP/ No G No. G. 10949
Jabatan - Kepala Sekolah
2
NIP. Drs. Paena Andreas 19630409 199003 1 004
- Wakasek Bidang Kurikulum - Guru Matematika
3
Drs. Markoes Padmonegoro
No. G. 11062
- Wakasek Bidang Humas - Guru Biologi
4
Drs. Yulius Ujang Sukasna
No. G. 11199
- Wakasek Bidang Kesiswaan - Guru Penjaskes
No. G. 11835
- Wakasek Bidang Sarana Prasarana - Guru Bahasa Indonesia - Guru Bahasa Jawa
5
Agustinus Budi Susanto, S.Pd.
6
Dra. Christina Sri Purwaningsih
7
Drs. Yohanes Yosef Purwoko Agus Subroto
8
Drs. Alex Sutaryo Dwidoso
9
Drs. Paulus Samsuhari
NIP. 19590812 198603 2 005
- Guru B.Indonesia
NIP. 19620829 199003 1 005
- Guru Matematika
NIP . 19650626 199003 1 007
- Guru Geografi - Guru Sejarah
NIP. 19620727 - Guru Sejarah 199502 1 000 - Guru Sosiologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
10
Drs. Aloysius Candra Widayantara
No. G. 10737
- Guru Ekonomi - Guru Akutansi
11
Fransiskus Xaverius Purwonggo, S.Pd.
No. G. 11157
- Guru Fisika - Guru Pkn
12
Yohanes Bambang Suharyo, S.Pd.
No. G. 11296
- Guru Bahasa Inggris
13
Cicilia Ratna Siswi Widayanti, S.Pd.
No. G. 11662
- Guru Kimia
14
Fx. Suranto, S. Pd.
No. G. 11718
- Guru Pkn
15
Agnes Erna Setyarini, S.Pd.
No. G. 11833
-Guru Bahasa Inggris
16
Yuliana Eni No. G. 11834 Purwaningsih, S.Si.
- Guru Biologi - Guru Membatik
No. G. 12179
-Guru BK
18
Paula Weni Triana, S.E.
No. G. 12276
- Guru Ekonomi - Guru Sosiologi - Guru Bahasa Jawa
19
Agustinus Suradi, S.Kom.
No. G. 12277
- Guru Teknik Informatika
20
Sr. Cornelia, HK
-
- Guru Agama
21
Antonius Waris Haryana
-
- Guru Seni Musik
22
Anastasia Krismastuti
No. G. 11164
Tata Usaha/Administrasi
23
Kristina Septiasih
NO. G. 11701
Tata Usaha/Administrasi
24
Johanes Maria Budi Antoro
No. G. 11732
Administrasi
25
Chicilia Sri Mulatati
No. G. 12304
Pustakawati
17
Martinna Lisna Indrawati, S.Psi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
26
Y.P. Lasiman
No. G. 11166
Tenaga Pelaksana
27
Petrus Sumarji
No. G. 11165
Tenaga Pelaksana/jaga malam
28
Antonius Sugiyanto
No. G. 12275
- Capeg Tenaga - Pelaksana dpk
29
F.X. Suradiya
No. G. 10593
Tenaga Administrasi
30
Petrus Wawan Setiadi
-
Laboran
31
Makarius Ngadimin
-
Tenaga Pelaksana
F. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu a. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4.3 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah XA 18 15 33 XB 16 17 33 XC 18 16 34 XD 11 24 33 XI IPS 1 19 18 37 XI IPS 2 19 17 36 XI IPA 1 7 23 30 XI IPA 2 8 24 32 XII IPS1 15 21 36 XII IPS 2 15 20 35 XII IPA 16 19 35 166 208 374 JUMLAH
b. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berdasarkan agama:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 4.4 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Agama Siswa Kelas
Katolik
Islam
XA XB XC XD XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPA 1 XI IPA 2 XII IPS 1 XII IPS 2 XII IPA Jumlah
28 27 29 28 34 33 29 29 33 32 31 332
2 2 2 2 2 2 2 1 15
AGAMA Kristen Hindu
5 4 5 3 1 1 1 1 3 26
1 1 2
Budha
Jumlah
-
33 33 34 33 37 36 30 32 35 36 35 374
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berlokasi di Jalan Wates Km. 12 Sedayu Bantul Yogyakarta 55752. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki batas di antara sawah-sawah, sekolah SD, asrama putri, dan beberapa rumah penduduk. SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu juga terletak tepat di sebelah selatan rel kereta api, kondisi ini terkadang membuat kegiatan belajar-mengajar sedikit terganggu ketika ada kereta api yang melintas. Bentuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu hampir sama seperti sekolah pada umumnya dan ada sebagian gedung yang bertingkat dan gedung yang ditempati bersifat permanen. Keadaan gedung secara umum masih baik, misal: tembok masih kokoh, cet tembok masih baik, genteng masih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang di depan kelas, sehingga menimbulkan kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan menjaga dari semua warga sekolah. Semua ruangan kelas dan sebagian besar ruangan berada di lantai satu. Di lantai dua tersebut hanya ada dua ruangan, yaitu ruangan untuk kelas XA dan Ruangan Komputer yang digunakan untuk pelajaran TI (Teknologi Informasi). Untuk kegiatan olahraga terdapat di sebelah selatan (lapangan basket) dan disebelah barat (lapangan voli dan lapangan futsal). Jika hujan atau kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk digunakan, sekolah telah menyediakan sebuah aula besar yang bisa digunakan untuk pelajaran olah raga. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dikelilingi pagar permanen yang terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut: a. Timur
: gedung aula sekaligus sebagai pagar
b. Selatan
: tembok batako setinggi 2 meter
c. Barat
: tembok batako setinggi 2 meter
d. Utara
: tembok batu bata setinggi 1 meter dengan 2 buah pintu gerbang dari besi.
Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 pintu. Halamannya tergolong sempit namun sangat indah, yang terbagi menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
a. Bagian dalam : taman dengan kolam ikan, dari petak taman yang satu dengan yang lain dibuat jalan penghubung antarkelas bagian utara dengan selatan. b. Bagian luar
: halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olah raga yaitu lapangan bola basket permanen, lapangan futsal, voli dan atletik
Ada 10 ruang kelas di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Adapun ruangan-ruangan lain yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu antara lain: a. Ruang Kepala Sekolah
: 1 (5 x 6 m)
b. Ruang Guru
: 1 (7 x 8 m)
c. Ruang Tata Usaha
: 2 (3 x 5 m)
d. Ruang BK
: 1 (4 x 5 m)
e. Perpustakaan
: 1 (12 x 7 m)
f. Ruang Doa
: 1 (2 x 8 m)
g. Aula
: 1 (15 x 40 m)
h. Kantin
: 1 (7 x 8 m)
i. Lab. Fisika
: 1 (7 x 8 m)
j. Lab. Biologi
: 1 (7 x 8 m)
k. Lab. Kimia
: 1 (7 x 8 m)
l. Ruang Multimedia
: 1 (8 x 8 m)
m. Ruang Komputer
: 1 (7 x 8 m)
n. Dapur
: 1 (2 x 2 m)
o.
: 7 buah
Toilet Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
p. Toilet Guru
: 2 (1 x 1 m)
q. Tempat Parkir Guru
: 2 (2 x 5 m)
r. Tempat Parkir Siswa
:1
s. Rumah Penjaga Sekolah
:1
t. Gudang
:2
u. UKS
:2
v. Ruang Fotokopi
:1
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain: a.
Perpustakaan Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk menunjang
kegiatan
belajar-mengajar.
Demikian
pula
dengan
perpustakaan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang selalu memperbanyak perbendaharaan buku-buku dan meningkatkan kualitas agar senantiasa memperluas pengetahuan warga di sekolah di samping meningkatkan budaya membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
b.
Laboratorium SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki 3 unit laboratorium yaitu laboratorium komputer, fisika, kimia dan biologi. Laboratorium yang sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktik yang sesungguhnya. Adapun penjaga laboratorium yang ditunjuk oleh pihak sekolah adalah Bapak P. Wawan Setiadi.
c. Ruang Media Ruang media yang cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas yang lengkap seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD dan OHP. Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses pembelajarannya pun bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari kebosanan. d. Ruang Bimbingan dan Konseling Salah satu tujuan diadakannya layanan bimbingan dan konseling adalah untuk
menyalaraskan
kebutuhan
jasmani
dan
rohani
sehingga
perkembangan siswa dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
e. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR). f. Ruang Doa Ruang doa berbentuk seperti kapel kecil. Ruangan ini terletak diantara Ruang Multimedia dan Ruang Guru. Seluruh warga sekolah bisa menggunakan Ruang Doa ini untuk berdoa ataupun hanya ingin sekedar memperoleh ketenangan batin dan menenangkan diri dari hiruk pikuk keadaan sekolah. g. Ruang Fotokopi Ruang fotokopi terletak di sebelah laboratorium Kimia. Ruangan ini berukuran 3x8m. Penjaga ruang fotokopi adalah Bapak Wawan Setiadi. Dengan adanya ruang fotokopi ini mempermudah bagi seluruh anggota sekolah untuk memperbanyak surat dan handout.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi ini telah dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian yang dilakukan dua kali yaitu pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 pada jam kelima dan keenam di kelas XI IPS 1 dan pada hari Jumat tanggal 19 Oktober 2012 pada jam ketiga dan keempat di kelas XI IPS 2. Kegiatan pra penelitian meliputi observasi terhadap guru, observasi terhadap kelas, observasi terhadap siswa, wawancara dengan guru dan siswa, serta pembagian kuesioner motivasi. Kuesioner motivasi dibagikan kepada siswa kelas XI IPS 1 untuk mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui keadaan awal kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012 pada pukul 09.20 WIB sampai dengan pukul 10.40 WIB dan siklus kedua dilaksanakan hari 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Sabtu tanggal 10 November 2012 pada pukul 09.20 WIB sampai dengan 10.40 WIB. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi pra penelitian Observasi pendahuluan (pra penelitian) dilakukan di kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Observasi pendahuluan ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 15 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 5 dan 6 di kelas XI IPS 1 dan hari Jumat, 19 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 3 dan 4 di kelas XI IPS 2. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Al. Candra Widyantara sebagai guru bidang studi ekonomi dan akuntansi. Observasi ini bertujuan untuk membandingkan situasi dan kondisi belajar siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kelas mana yang tepat untuk diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 dapat dilihat bahwa kelas XI IPS 2 tingkat motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas lebih rendah dibandingkan dengan kelas XI IPS 1. Hal tersebut dapat dilihat dari respon siswa ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa hanya beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari guru dan timbal balik siswa ketika guru memberikan tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok, siswa tidak langsung berkumpul dengan kelompoknya dan harus menunggu guru untuk menegur mereka. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 36 siswa, dengan siswa berjenis kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
perempuan 17 siswa dan siswa berjenis kelamin laki-laki 19 siswa. Berikut ini diuraikan hasil observasi pendahuluan sebelum adanya penerapan TGT: a.
Observasi guru (observing teacher) Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a, hal 159). Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, dan mengulas kembali materi sebelumnya. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan untuk merangsang perhatian siswa sehingga siswa dapat mengerti akan materi yang akan dipelajari. Pada observasi ini, kondisi kelas belum kondusif untuk pembelajaran karena masih ada siswa yang mengobrol dengan teman sebangku atau belakangnya dan melakukan aktifitas sendiri seperti menyanyi. Dalam hal ini guru berusaha untuk mengendalikan kelas dengan cara menyapa dan menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran akan segera dimulai. Secara perlahan kondisi kelas menjadi tenang dan kondusif untuk belajar. Guru menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan bimbingan individu. Selesai menyampaikan materi pembelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa dan dikerjakan secara berkelompok. Setelah pembelajaran selesai, guru mengucapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
salam penutup dan mengingatkan siswa untuk belajar kembali mengenai materi yang dipelajari ketika proses pembelajaran. Tabel 5.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sebelum TGT No Deskriptor Ya Tidak 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang √ bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari √ dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan √ kelompok 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada √ siswa agar terlibat aktif dalm diskusi kelompok 6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa √ dalam pengerjaan lembar kegiatan 7 Guru memotivasi siswa agar ada kerjasama √ yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses √ pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok 9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat √ dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan 10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa √ untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak √ menjelaskan cara kerja kelompok dan bekerja sama dalam kelompok 12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan √ di dalam kelas 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan √ kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan 14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan √ pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
15
16 17
18 19
b.
Guru meninggalkan kelas saat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest
√ √ √ √ √
Observasi kelas (observing classroom) Keadaan kelas selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas (lampiran 2a, hal 160). Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sangat mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas di kelas lengkap, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan presensi, kipas angin, almari, dan penghapus. Ruang kelas bersih, dengan pencahayaan yang cukup karena terdapat beberapa ventilasi. Selain itu di depan kelas juga terdapat taman sehingga suasana terasa sejuk. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk kegiatan pembelajaran karena jauh dari jalan raya. Tetapi kadang juga terganggu dengan suara kereta api yang sedang melintas karena letak SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berseberangan dengan rel kereta api.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa terlihat belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kelas terlihat gaduh. Dari kegiatan di kelas tersebut dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 5.2 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum TGT No Deskriptor Ya 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul √ yang berbeda-beda 2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oeh √ para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam √ menyelesaikan tugas yang diberikan 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran √ mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) 5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut √ terlibat (malas) 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa √ lain dalam kerja kelompok 7 Para siswa tampak antusias dengan kerja √ kelompoknya 8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran 9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan 10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang √ tinggi 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan 13 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik 14 Sebagian besar siswa menganggap materi √ yang diberikan sulit 15 Kelas dapat terorganisir dengan baik 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
Tidak
√ √ √
√ √
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
c.
Observasi siswa (observing student) Keadaan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal (lampiran 3a, hal 161). Saat pelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri, seperti mengobrol dengan temannya dan menyanyi-nyanyi. Setelah guru mengucapkan salam, siswa mulai memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika guru bertanya jawab dengan siswa ada siswa yang aktif menjawab tetapi ada juga siswa yang hanya diam saja. Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan latihan soal kepada siswa dan siswa pun menanggapi dengan baik. Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Saat membuat kelompok siswa cenderung berkelompok dengan teman sebangku atau hanya dengan teman yang disukai saja. Di dalam kerja kelompok ada yang mengerjakan, ada yang jalan-jalan di dalam kelas, ada juga yang mencontek pekerjaan teman dengan alasan buku paket hilang. Peneliti melihat tidak adanya motivasi belajar yang baik ketika proses pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari tingkah laku siswa yang tidak semuanya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dan ketika tugas tersebut dicocokan hanya siswa yang aktif dalam kerja kelompok saja yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi belajar siswa yang menyebabkan kurang aktifnya siswa di dalam kerja kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa. Kegiatan siswa dan keaktifan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut (lampiran 10a, hal 162). Tabel 5.3 Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Pra Penelitian) Komponen yang Jumlah No Presentase (%) diobservasi Siswa 1
2
3
4
5
6
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan
6
6/34*100% = 17,65%
Siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok
23
23/34*100% = 67,65%
Siswa mengemukakan/menang gapi pendapat
4
4/34*100% = 11,76%
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok
16
16/34*100% = 47,06%
Siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban
9
9/34*100% = 26,47%
Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
23
23/34*100% = 67,65%
Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru, observasi kegiatan kelas, dan observasi kegiatan siswa serta wawancara dengan guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
siswa dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan latihan soal. Metode tersebut memang mudah diterapkan akan tetapi metode tersebut
menyebabkan
siswa
cenderung
pasif
dalam
proses
pembelajaran. Metode tersebut dapat mengakibatkan siswa mencari kesibukan sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebangku, mengganggu teman yang sedang memperhatikan, dan menyanyinyanyi. Berdasarkan keadaan pembelajaran tersebut, permasalahan yang muncul adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar tersebut akan berdampak pada keterlibatan siswa
dalam
proses pembelajaran rendah, siswa menjadi kurang aktif dan hanya menggantungkan jawaban pada teman. Peneliti menduga akar permasalahan rendahnya motivasi yang berakibat kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran adalah kurangnya variasi model pembelajaran guru ketika proses pembelajaran. Dari
keadaan
tersebut,
selanjutnya
peneliti
dan
guru
berkolaborasi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dengan model pembelajaran ini, siswa berkesempatan berperan lebih aktif karena model pembelajaran TGT membutuhkan kerja sama antara siswa satu dengan siswa yang lain di dalam kelompok sehingga mereka dapat saling berpendapat dan bertanya jawab dengan teman dalam kelompok. Dalam model pembelajaran tipe TGT siswa dibagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
dalam kelompok untuk permainan (games) dan turnamen. Pada saat games dan turnamen siswa diharapkan dapat lebih aktif
untuk
menyumbangkan poin bagi kelompoknya serta menumbuhkan persaingan secara sehat antar kelompok selama turnamen berlangsung. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, siswa diharapkan lebih termotivasi saat pembelajaran di kelas, lebih aktif bertanya dan mengemukakan pendapat. Dengan demikian, penerapan model pembelajan kooperatif tipe TGT
ini diharapkan
dapat mengubah keadaan kelas yang semula kurang kondusif dan kurang aktif menjadi lebih kondusif dan siswa mejadi lebih aktif sehingga lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran. 2. Siklus pertama Penelitian siklus pertama dilaksanakan hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012 pada jam ke- 4 dan 5 (pukul 09.20-10.40) di ruang multimedia. Materi pembelajaran adalah kebijakan fiskal. Berikut ini diuraikan penerapan model penerapan kooperatif tipe TGT pada siklus pertama. a. Perencanaan Dalam
tahap
ini
dilakukan
persiapan
dan
perencanaan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus pertama. 1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
untuk membagi siswa dalam satu kelompok yang heterogen. Cara pembentukan kelompok yaitu dengan menggunakan ratarata nilai UTS dan ulangan harian. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang, dimana kemampuan antara satu dengan yang lain berbeda. Ada 6 kelompok yang terbentuk, diantaranya kelompok fiskal, kelompok berimbang, kelompok surplus, kelompok defisit, kelompok pajak, kelompok dinamis. Nama anggota kelompok dapat di lihat (lampiran 19, hal 206). 2) Peneliti mempersiapkan perangangkat pembelajaran yang akan digunakan. Meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan hadiah. Berikut uraian masing-masing perangkat pembelajaran: a)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti membuat RPP berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran,dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP menguraikan secara rinci langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada (lampiran 11a, hal. 179)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
b) Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa yaitu materi tentang kebijakan fiskal dan soal-soal yang harus dikerjakan siswa di dalam kelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar dalam tim, berdiskusi dan berbagi pengetahuan antara siswa yang satu dengan siswa lain dalam satu kelompok (lampiran 12a, hal 192) c) Pembagian Kelompok Jumlah kelompok ada 6, masing-masing kelompok ada 6 orang. Tiap meja dibentuk melingkar, dikelilingi kursi dan dilengkapi dengan papan nama kelompok. d) Hadiah Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada saat games dan turnamen dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa alatalat tulis. b. Tindakan Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkahlangkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Membagi siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok dilakukan oleh guru pada awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
adalah 6 kelompok siswa dengan anggota masing-masing kelompok 6 orang. Pada tahap ini guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya dan meminta mereka untuk menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok. 2) Lembar Kerja Siswa (LKS) Setelah siswa duduk dengan anggota kelompoknya masingmasing, guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi pelajaran yang telah dipelajari di pertemuan yang lalu dan mengaitkan
dengan
materi
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan yaitu kebijakan fiskal. Guru menjelaskan dengan menggunakan model presentasi. Setiap kelompok mendapatkan satu LKS dan dua ringkasan materi. LKS berisi ringkasan materi kebijakan fiskal dan latihan soal yang nantinya akan dikerjakan oleh kelompok dan dikumpulkan. Sedangkan materi hanya berisi ringkasan materi saja. 3) Games Guru membacakan prosedur serta peraturan yang harus dilaksanakan
oleh
masing-masing
kelompok
sebelum
dilaksanakan games. Games dalam siklus I yaitu make a match atau lebih dikenal dengan menjodohkan. Sebelum permainan dimulai, setiap siswa memakai callcard. Selain itu setiap siswa juga mendapatkan nomor yang akan digunakan untuk maju ketika games berlangsung. Soal games berjumlah 12 soal. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
siswa mendapatkan giliran 2 soal. Apabila siswa mendapat nomor urut 1 maka siswa tersebut harus mengerjakan soal nomor 1 dan 7, nomor 2 maka harus mengerjakan soal nomor 2 dan 8, begitu seterusnya sampai nomor urut 6 maka harus mengerjakan soal nomor 6 dan 12. Soal dan jawaban tersedia di dalam kotak yang telah disediakan di depan. Pengerjaan ditandai dengan bunyi peluit 1 kali, dan diakhiri dengan tanda peluit 2 kali. Setiap jawaban yang benar akan memperoleh skor 100, jika jawaban salah maka akan memperoleh skor 0. Waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah dua menit. Peraturan games dapat dilihat di lampiran 14, hal 200. 4) Turnamen Turnamen dilaksanakan setelah games selesai. Turnamen pada siklus I yaitu cerdas cermat. Soal pada turnamen berjumlah 10 soal dan akan dibacakan oleh guru. Pada turnamen ini, kelompok saling berebut menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kelompok yang menunjukkan bendera terlebih dahulu akan mendapat kesempatan menjawab soal turnamen terlebih dahulu. Jika jawaban salah, maka kesempatan menjawab akan diberikan kepada kelompok lain. Jika jawaban benar maka akan mendapat skor 100 dan jika jawaban salah maka skor akan dikurangi 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
5) Penghargaan Kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan turnamen dicatat dalam lembar penilaian kelompok. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penghargaan kelompok. Pada siklus pertama ini, juara I adalah kelompok berimbang dengan total skor 1.300, juara II adalah kelompok pajak dengan total skor 1.000, dan juara III adalah kelompok defisit dengan total skor 900. Masing-masing juara mendapatkan hadiah berupa buku, pulpen, dan tipek (juara I), tempat pensil dan pulpen (juara II), serta penggaris dan pensil (juara III). Kelompok lain yang tidak mendapatkan juara mendapatkan hadiah berupa makanan ringan. c. Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas siklus I ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pengamatan terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus I. Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di lampiran 1b hal. 154. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus I disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5.4 Aktivitas Guru pada Siklus I No Deskriptor Ya 1. Guru menjelaskan tujuan √ pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
2
3
4 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok, games dan turnamen Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing
√
√ √ √
√ √ √ √
√
√
√
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
15
16 17
18 19
sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest
√ √ √ √ √
Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik. Guru juga menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan tujuan untuk memberikan gambaran
kepada
siswa
tentang
model
pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam kelompok, games dan turnamen. Setelah diskusi kelompok, games dan turnamen selesai, guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai terbaik. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi pembelajaran dan membagikan kuesioner motivasi dan lembar refleksi untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
mengetahui
kesan-kesan
siswa
terhadap
pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang baru saja dilaksanakan. 2) Pengamatan terhadap kelas Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di lampiran 2b (hal. 166). Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus I disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas siklus I No Deskriptor 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda 2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) 5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok 7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. 8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT 9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan 10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan
Ya
Tidak
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
13
14 15 16
Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit Kelas dapat terorganisir dengan baik Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√ √ √ √
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat ketika guru menerapkan beberapa peraturan yang harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif, siswa pun mengikuti peraturan-peraturan yang diterapkan. Ada 2 kelompok yang belum mematuhi peraturan yang berlaku. Para siswa pun tampak antusias dalam kerja kelompoknya, serta ikut berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran TGT. Kondisi yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. 3) Pengamatan terhadap siswa Hasil observasi terhadap siswa dapat dilihat dalam catatan anekdotal pada lampiran 3b (hal. 168). Untuk mengetahui perilaku siswa selama proses pembelajaran
pada siklus I
disajikan dalam tabel 5.6 dan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 5.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Tabel 5.6 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum) Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7
No
Deskriptor Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok Semua kelompok antusias mengikuti games dan turnamen Saling bertukar pikiran dan pendapat saat diskusi Berbagi tugas dalam pengerjaan Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √ √
Tabel 5.7 Hasil Observasi Keaktifan Siswa atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I Komponen yang Keadaan Awal Capaian diobservasi Jumlah % Jumlah %
Target %
1
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan
6
17,65
25
71,43
75
2
Siswa menjawab petanyaan guru/kelompok
23
67,65
35
100
75
3
Siswa mengemukakan/menang gapi pendapat
4
11,76
27
77,14
75
4
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok
16
47,06
30
85,71
75
5
Siswa mendiskusikan jawaban yang telah
9
26,47
24
68,57
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
ditulis pada lembar jawaban 6
Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
23
67,65
29
82,86
75
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Pada saat dilaksanakan games dan turnamen semua kelompok sangat antusias mengikutinya. Dalam hal diskusi kelompok, seluruh siswa dalam kelompok saling bertukar pikiran dan pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Ketika mereka ada kesulitan dalam pembelajaran, mereka mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pembelajaran. Dan ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat dari teman lainnya. Tabel 5.7 menjelaskan bahwa siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT berjumlah 35 siswa. Pada siklus I ini jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru maupun kelompok mengenai materi yang diajarkan berjumlah 25 siswa (71,43%), jumlah tersebut mengalami peningkatan dari keadaan awal yang hanya 6 siswa (17,65%). Hal tersebut dikarenakan materi yang digunakan merupakan materi baru dan siswa baru mempelajari pada siklus I ini, sehingga banyak siswa yang mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
teman kelompoknya. Akan tetapi komponen ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 75%. Karena masih ada siswa yang masih cenderung diam saja mendengarkan temannya yang bertanya kepada guru atau teman satu kelompoknya. Siswa menjawab pertanyaan dari guru/kelompok berjumlah 35 siswa (100%). Komponen ini sudah mencapai target yang diharapkan, bahkan komponen ini sudah melibatkan semua siswa dalam kelas Hal tersebut dikarenakan pada awal pembelajaran guru mengatakan akan ada penghargaan kepada siswa/kelompok yang aktif bertanya ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu pada saat games siswa harus maju satu per satu untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan. Ketika turnamen, masing-masing perwakilan kelompok juga harus menjawab pertanyaan dari guru. Untuk komponen siswa mengungkapkan/menanggapi pendapat berjumlah 27 siswa (77,14%). Komponen ini sudah mencapai target yang diharapkan. Siswa mengemukakan pendapat dan menanggapi pendapat ketika guru melakukan presentasi menjelaskan materi pembelajaran dan ketika mengerjakan LKS dalam kelompok. Siswa yang mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok berjumlah 30 siswa (85,71%). Komponen tersebut telah mencapai target yang ditetapkan. Hasil ini melebihi target sebesar 10,71%. Hal ini terjadi karena sebagian siswa merasa tertantang untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan, selain itu siswa juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
dituntut untuk mengerjakan soal dengan waktu yang ditetapkan yaitu 15 menit walaupun masih ada beberapa siswa yang hanya berdiam diri dan menyerahkan pekerjaan kelompok pada temannya. Pada komponen siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban berjumlah 24 siswa (68,57%), hal tersebut belum mencapai target yang ditetapkan. Pada komponen ini beberapa siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulisnya dengan teman satu kelompok sebelum pekerjaan tersebut dikumpulkan dan dikoreksi, akan tetapi masih ada siswa yang hanya menyerahkan hasil pekerjaan kelompok kepada temannya untuk diteliti lagi. Pada komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru, ada 29 siswa (82,86%) yang mencatat materi yang telah diberikan dan dijelaskan oleh guru. Hal tersebut sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Siswa sudah mempunyai kesadaran diri untuk mencatat materi yang telah diberikan dan dijelaskan oleh guru. Siswa merasa membutuhkan materi tersebut, karena tidak semua materi mendapat penjelasan yang cukup di buku paket. Dapat disimpulkan dari 6 komponen keaktifan dan keterlibatan siswa ada 2 komponen keaktifan atau keterlibatan siswa yang belum mencapai
target
yang
ditentukan,
yaitu
siswa
mengajukan
pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan dan siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban. Hal tersebut dikarenakan ada siswa yang masih cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
diam saja mendengarkan temannya yang bertanya kepada guru atau teman satu kelompoknya dan siswa hanya mengandalkan teman kelompok untuk mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban. Sedangkan untuk 4 komponen lainnya sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 75%, bahkan ada yang melebihi target yang diharapkan. Karena masih ada 2 komponen yang belum mencapai target yang diharapkan, maka diperlukan tindak lanjut yaitu siklus II. d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan
hasil
observasi
dengan
menggunakan
model
pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama. 1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
No 1
2
Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran Model TGT siklus I Uraian Komentar Penilaian guru terhadap Cukup bagus, tetapi komponen pembelajaran dan guru harus pintar penggunaan model pembelajaran mengelola kelas kooperatif yang diterapkan sehingga siswa tidak liar Penilaian guru terhadap aktivitas Sangat antusias, siswa siswa dalam kegiatan sangat menikmati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
3
4
5
6
7
pembelajaran kooperatif tipe TGT Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Kelas terlalu ramai, sehingga diperlukan adanya ruangan khusus. Lebih mudah memahami materi pelajaran Siswa lebih mudah menangkap materi pelajaran Fasilitas soal pada saat games belum memadahi sarananya. Sangat berminat
Tabel 5.8 menunjukkan refleksi guru mitra terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan tindakan kelas, dimana refleksi tersebut berisi tentang kesan guru mitra ketika penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT siklus I. Kesan guru mitra terhadap komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara umum cukup bagus, tetapi masih perlu persiapan yang lebih matang lagi. Disamping itu, situasi kelas yang ramai perlu dikontrol sehingga siswa tidak begitu liar. Situasi kelas yang ramai dan timbul kegaduhan ketika games maupun turnamen sehingga memerlukan ruangan khusus untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
TGT ini sehingga tidak mengganggu kelas lain. Menurut pendapat guru yang tertulis dari refleksi, model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sangat bagus untuk diterapkan karena dengan penerapan model pembelajaran ini, siswa lebih cepat untuk memahami materi pembelajaran. Selain itu guru mitra juga berminat apabila akan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2) Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.9 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I Skala Penilaian No
1
Aspek yang diamati Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll)?
Sangat Senang
51,43%
Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak Senang
48,57%
-
-
Ya
2
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
97,14%
Tidak
2,86%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
3
Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: mendengarkan orang lain mengajukan pertanyaan menyampaikan ideide saya mengorganisasikan kelompok mengacaukan kegiatan melamun
Ya
Tidak
100%
-
42,86%
57,14%
60%
40%
62,85%
37,15%
-
100%
-
100%
Komentar (Silahkan isi dan uraikan komentar anda)
4
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Ramai, ada anggota yang belum aktif, perbedaan pendapat antar anggota kelompok, ada kelompok yang curang saat games.
5
Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Komentar Dapat melatih kerjasama, kejujuran, bisa lebih mengerti materi pembelajaran, dapat bertukar pendapat dengan teman, bisa berfikir lebih cepat, ketelitian, dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Komentar
6
Menurut anda hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Keaktifan anggota kelompok, kerjasama setiap anggota kelompok, keseriusan, sikap saling menghargai pendapat oranglain, dan kejujuran.
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Komentar 97,14% siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT,alasannys karena model pembelajaran tersebut menarik, bisa belajar dan bermain dan 2,86% siswa tidak berminat dengan alasan kelas
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
menjadi ramai sehingga tidak bisa konsentrasi Komentar
8
Manfaat apa yang anda peroleh dengan mempelajari topik kebijakan fiskal untuk kehidupan seharihari?
Dapat belajar mengatur pengeluaran, lebih mengetahui tentang kebijakan fiskal.
Berdasarkan tabel 5.9 tampak bahwa sebagian besar siswa sangat senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal lain yaitu mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, 34 siswa atau 97,14% merasa berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT dan 1 orang siswa atau 2,86% tidak berminat untuk mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Untuk siswa yang tidak setuju mempunyai alasan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT keadaan kelas menjadi gaduh sehingga konsentrasi
untuk
mengikuti
proses
pembelajaran
menjadi
terganggu. Untuk aspek lain yaitu mendengarkan orang lain dalam kelompok, semua siswa mendengarkan orang lain dalam kelompok, misalnya ada teman yang berpendapat ketika menjawab soal-soal LKS. Dalam hal mengajukan pertanyaan 15 siswa atau 42,86% mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti kepada anggota kelompok lain, sedangkan 20 siswa (57,14%) mengungkapkan dalam refleksi tidak mengajukan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
kepada anggota kelompok. Aspek menyampaikan ide-ide, 21 siswa (60%) telah ikut ambil bagian dalam hal menyampaikan ide-ide, dan 14 siswa (40%) tidak ikut ambil bagian dalam hal menyampaikan ide-ide. Pada aspek mengorganisasikan kelompok, 22 siswa (62,85%) ikut mengorganisasikan kelompok, sedangkan 13 siswa (37,15%) tidak ikut mengorganisasikan kelompok. Untuk aspek mengacaukan kegiatan dan melamun semua siswa atau 100% menuliskan dalam lembar refleksi tidak. Dengan demikian dapat dikatakan siswa ikut berperan aktif dan memperhatikan dalam proses pembelajaran. Adapun hambatan yang sering dialami siswa dalam siklus I ini adalah keadaan kelas yang ramai, ada anggota kelompok yang belum aktif, perbedaan pendapat antar anggota kelompok dan ada kelompok yang melakukan tindakan curang pada saat games. Siswa juga menuliskan beberapa keuntungan yang mereka peroleh ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya dapat melatih kerjasama, kejujuran, ketelitian, bisa lebih mengerti materi pembelajaran, dapat bertukar pendapat dengan teman, dan berpikir dengan cepat, dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dalam siklus I ini masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan misalnya saja keaktifan anggota kelompok, kerjasama setiap anggota kelompok, keseriusan, sikap saling menghargai dan kejujuran. Siswa juga menuliskan manfaat yang diperoleh dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
mempelajari topik kebijakan fiskal untuk kehidupan sehari-hari antara lain dapat belajar mengatur pengeluaran dan menjadi lebih mengetahui tentang kebijakan fiskal. 3. Siklus Kedua Penelitian siklus II ini pada dasarnya sama dengan siklus I. Penelitian siklus II dilaksanakan hari Sabtu, tanggal 10 November 2012 pada jam pelajaran ke 4 dan 5 di ruang multimedia. Materi pembelajaran adalah pajak. Hal ini untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan keaktifan siswa. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Al. Candra Widyantara selaku guru bidang studi ekonomi kelas XI. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 pada siklus kedua ini adalah 30 orang siswa, karena ada siswa yang mendapatkan tugas untuk menanam pohon di sekitar sekolah dalam rangka hari pahlawan. Berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua. a.
Perencanaan Perencanaan dalam siklus II sama pada siklus I. Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus II. 1)
Peneliti dan guru mitra membagi siswa dalam kelompok. Sama seperti pembagian kelompok dalam siklus I, ada 6 kelompok yang terbentuk, selanjutnya diberi nama kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
dinamis, kelompok berimbang, kelompok pajak, kelompok surplus, kelompok defisit, dan kelompok fiskal. Nama anggota kelompok dapat dilihat lampiran 19, hal. 206. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkahlangkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran.
Hal
ini
akan
membantu
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada lampiran 11b, hal. 226. 3) LKS (Lembar Kerja Siswa) LKS berisi tentang ringkasan materi tentang pajak dan soal latihan. Hal ini dimaksudkan agar siswa ingat kembali tentang materi pajak. Jadi disini terjadi tanya jawab antara siswa dengan guru dan adanya kerjasama antar siswa dalam mengerjakan soal pada materi pajak ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
4) Pembagian meja kelompok Jumlah kelompok ada 6, masing-masing kelompok ada 6 orang. Tiap meja dibentuk melingkar, dikelilingi kursi dan dilengkapi dengan papan nama kelompok. 5) Hadiah Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada saat games dan turnamen dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa alat-alat tulis. b. Tindakan Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkahlangkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Membagi siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6 kelompok siswa dengan anggota masingmasing kelompok 6 orang. Pada tahap ini guru hanya mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya dan meminta mereka menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok. 2) Lembar Kerja Siswa (LKS) Setelah siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing, guru melakukan apersepsi dengan mengulas kembali materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
pelajaran yang telah dipelajari minggu lalu yaitu tentang kebijakan
fiskal
dan
mengaitkannya
dengan
materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu pajak. Tiap kelompok mendapatkan satu LKS dan tiga ringkasan materi. Ringkasan materi berupa poin-poin penting tentang pajak. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saat mengulas materi kebijakan fiskal. 3) Games Guru membacakan prosedur dan peraturan games terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya games. Peraturan games dapat dilihat di lampiran 14 hal. 200. Games dalam siklus II ini sama dengan siklus I yaitu games make a match (menjodohkan). Sebelum permainan dimulai, siswa memakai callcard sesuai urutannya. Soal games berjumlah 12. Setiap siswa mendapat giliran mengerjakan 2 soal, misalnya yang mendapat callcard nomor 1 maka harus mengerjakan soal nomor 1 dan 7, callcard nomor 2 maka harus mengerjakan soal nomor 2 dan 8, begitu seterusnya sampai callcard nomor 6 maka harus mengerjakan soal nomor 6 dan 12. Bentuk soal adalah menjodohkan. Soal dan jawaban tersedia dalam kotak yang telah disediakan di depan.
Pengerjaan soal diawali
dengan tanda bunyi peluit 1 kali, dan diakhiri dengan tanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
peluit 2 kali. Waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit. 4) Turnamen Turnamen dilaksanakan setelah games selesai. Turnamen pada siklus II yaitu cerdas cermat. Soal berjumlah 10 dan akan dibacakan guru. Setiap kelompok yang akan menjawab mengacungkan tangan
terlebih dahulu.
Guru dibantu
fasilitator mengamati kelompok mana yang berhak menjawab soal turnamen. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menjawab soal hanya satu kali. Jika jawaban benar maka akan mendapat skor 100 dan jika jawaban salah maka skor akan dikurangi 100. 5) Penghargaan Kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan turnamen dicatat dalam lembar rangkuman tim (lampiran 13a hal 199). Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penghargaan tim. Pada siklus kedua ini, juara I adalah kelompok defisit dengan skor total 1.600, juara II adalah kelompok pajak dengan skor total 1.100 dan juara III adalah kelompok dinamis dengan skor total 700. Masingmasing juara mendapatkan hadiah berupa seperangkat alat tulis. Kelompok lain yang tidak mendapatkan juara mendapatkan hadiah berupa makanan ringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) dapat dilihat pada catatan anekdotal. Dalam penelitian tindakan kelas siklus II ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Pengamatan terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus II. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini:
No 1. 2
3
4 5
6
7
8
9
Tabel 5.10 Aktivitas Guru pada Siklus II Deskriptor Ya Guru menjelaskan pembelajaran √ kooperatif tipe TGT Guru mengorganisasikan bahasan √ yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas Guru memberikan materi yang akan √ dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas Guru ikut berperan dalam √ pembentukan kelompok TGT Guru memberikan dorongan motivasi √ kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok, games dan turnamen Guru memberikan pengarahan √ kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan Guru memotivasi siswa agar ada √ kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya Guru mengamati atau mengobservasi √ proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok Guru berinteraksi dengan siswa, dan √
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
10
11
12
13
14
15
16 17
18 19
melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan Guru memberikan kesempatan √ kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran Guru memberikan motivasi kepada √ siswa agar terlibat aktif dalam kelompok Guru memberikan penghargaan bagi √ kelompok yang memiliki skor terbaik Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest Tabel 5.10 menunjukkan bahwa secara umum
√
√
√ √ √ √
√
guru
mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik. Guru juga menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompok yang telah dibentuk. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam kelompok, games dan turnamen. Setelah diskusi kelompok, games dan turnamen selesai, guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai terbaik. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan membagikan lembar refleksi untuk mengetahui kesankesan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru saja dilaksanakan. 2). Pengamatan terhadap kelas Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di lampiran 2c hal 213. Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.11 Instrumen Pengamatan Kelas siklus II No 1
2 3 4
5
Deskriptor Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak
Ya
Tidak
√ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16
ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit Kelas dapat terorganisir dengan baik Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Suasana kelas lebih baik dan kondusif dibandingkan saat siklus I. Hal tersebut dapat dilihat ketika guru menerapkan beberapa peraturan baru yang harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif. Para siswa tampak antusias dalam kerja kelompoknya, serta ikut berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran TGT. Kondisi yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
3)
Pengamatan terhadap siswa Hasil observasi terhadap siswa dapat dilihat pada catatan anekdotal lampiran 3c hal. 215. Keaktifan dan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.12 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum) Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi √ diskusi dalam kelompok 2 Semua kelompok antusias mengikuti √ games dan turnamen 3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat √ diskusi 4 Berbagi tugas dalam pengerpjaan tugas √ 5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya √ dengan pembelajaran 6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan √ maksud dan tujuan pertanyaan 7 Menghargai saran dan pendapat teman √ lainnya
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Pada saat dilaksanakan games dan turnamen semua kelompok antusias mengikutinya. Saat sesi guru menjelaskan materi dengan presentasi di depan kelas, seluruh siswa baik dalam kelompok maupun dengan teman lain kelompok saling bertukar pikiran dan pendapat. Ketika mereka ada kesulitan dalam pembelajaran, mereka mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
pembelajaran. Dan ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat dari teman lainnya. d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus kedua. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua. 1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
No 1
2
3
4
Tabel 5.13 Instrumen Refleksi Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran Model TGT siklus II Uraian Komentar Penilaian guru terhadap Cukup mengenai komponen pembelajaran dan sasaran penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan Penilaian guru terhadap aktivitas Siswa menjadi lebih siswa dalam kegiatan aktif pembelajaran kooperatif tipe TGT Hambatan yang mungkin Siswa bisa sangat ditemui dalam menerapkan ramai jika guru tidak pembelajaran kooperatif tipe bisa mengendalikan TGT Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan
Proses pembelajaran menjadi lebih terfokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
5
6
7
pembelajaran kooperatif tipe TGT Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
dan terencana Siswa lebih menguasai materi dengan cepat.
Ada siswa yang belum aktif
Sangat berminat
Tabel 5.13 menunjukkan refleksi guru mitra terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan tindakan kelas, dimana refleksi tersebut berisi tentang kesan guru
mitra.
Kesan
guru
mitra
terhadap
komponen
pembelajaran yang telah diterapkan secara umum cukup bagus dan sudah mengenai sasaran, Disamping siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa juga dapat menguasai materi pembelajaran dengan cepat. Akan tetapi masih ada juga 1-2 siswa yang belum aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2) Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.14 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II Skala Penilaian No 1
Aspek yang diamati Bagaimanakah
Sangat Senang
Senang
Tidak Senang
66,67%
33,33%
-
Sangat Tidak Senang -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll)?
2
3
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: mendengarkan orang lain mengajukan pertanyaan menyampaikan ideide saya mengorganisasikan kelompok mengacaukan kegiatan melamun
Ya
Tidak
100%
-
Ya
Tidak
100%
-
56,67%
43,33%
53,33%
46,67%
76,67%
23,33%
-
100%
-
100%
Komentar (Silahkan isi dan uraikan komentar anda)
4
5
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Kurang kerjasama, ada kelompok yang ramai, kurang konsentrasi, dan ada yang tidak mematuhi aturan.
Komentar Keuntungan apa yang Bisa belajar bersama kelompok, cepat telah anda capai ketika mengerti, berfikir cepat dan tepat, diterapkannya belajar santai tapi serius, siswa lebih pembelajaran aktif, dan dapat berlatih kejujuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
kooperatif tipe TGT tersebut.
6
7
8
Komentar Menurut anda hal-hal mana saja yang masih Kerjasama, lebih tenang lagi, perlu ditingkatkan dan kekompakan kelompok, dan ketegasan diperbaiki dalam aturan saat games pembelajaran kooperatif tipe TGT. Komentar Apakah anda berminat mengikuti 100% siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran dengan menggunakan menggunakan metode metode TGT dengan alasan dapat TGT? menarik apalagi untuk materi pajak. Komentar Manfaat apa yang anda peroleh dengan Semakin mengerti tentang pajak, dan mempelajari topik dapat menghitung pajak. pajak untuk kehidupan sehari-hari? Berdasarkan tabel 5.14 tampak bahwa sebagian besar siswa
sangat senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal lain yaitu mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, 30 siswa atau 100% merasa berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT Untuk aspek lain yaitu mendengarkan orang lain dalam kelompok, semua siswa mendengarkan orang lain dalam kelompok, misalnya ada teman yang berpendapat ketika menjawab soal-soal LKS. Dalam hal mengajukan pertanyaan 17 siswa atau 56,67% mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti kepada anggota kelompok lain, sedangkan 13 siswa atau 43,33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
mengungkapkan dalam refleksi tidak mengajukan pertanyaan kepada anggota kelompok. Aspek menyampaikan ide, 16 siswa atau 53,33% telah ikut ambil bagian, dan 14 siswa lainnya atau 46,67% tidak ikut ambil bagian dalam hal menyampaikan ide atau gagasannya. Untuk aspek mengacaukan kegiatan dan melamun semua siswa atau 100% menuliskan dalam lembar refleksi tidak. Sehingga
dapat
dikatakan
siswa
ikut
berpartisipasi
dan
memperhatikan dalam proses pembelajaran. Adapun hambatan yang sering dialami siswa dalam siklus II ini adalah kurang kerjasama, ada kelompok yang ramai, kurang konsentrasi, dan ada yang tidak mematuhi aturan. Siswa juga menuliskan beberapa keuntungan yang mereka peroleh ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya bisa belajar bersama kelompok, cepat mengerti, berfikir cepat dan tepat, belajar santai tapi serius, siswa lebih aktif dan dapat berlatih kejujuran. Dalam siklus II ini masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan misalnya saja kerjasama, lebih tenang lagi, kekompakan kelompok, dan ketegasan aturan saat games. Siswa juga menuliskan manfaat yang diperoleh dengan mempelajari topik pajak untuk kehidupan sehari-hari antara lain dapat belajar menghitung pajak dan semakin mengerti pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Belajar Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI IPS 2, berikut adalah tabel data tingkat motivasi belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT siklus I dan siklus II. Tabel 5.15 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT dan Sesudah Penerapan TGT (Siklus I) Motivasi No
Nama Siswa Awal
Capaian
Target
GAP I
GAP II
1
Adeodhatus K.
65
66
75
Meningkat
Belum Tercapai
2
Agustinus Yogi F.H
64
64
75
Meningkat
Belum Tercapai
3
Aloysius Yudi L.
65
68
75
Meningkat
Belum Tercapai
4
Antonius Megan W.
65
71
75
Meningkat
Belum Tercapai
5
Bernadetta Pinti Y.
67
74
75
Meningkat
Belum Tercapai
6
Bondan Denis P.
73
73
75
-
Belum Tercapai
7
CB. Eko Indah
69
71
75
Meningkat
Belum Tercapai
8
Catharina Dwi H.
68
70
75
Meningkat
Belum Tercapai
9
Claudia Berlita D.
71
71
75
-
Belum Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
10
Denis Ruben N.E
71
72
75
Meningkat
Belum Tercapai
11
Desy Kurniawati
-
70
75
-
Belum Tercapai
12
Diky Pratama Putra
70
84
75
Meningkat
Tercapai
13
Eduardus Rangga
63
68
75
Meningkat
Belum Tercapai
14
Elisabet Sutirah
64
64
75
-
Belum Tercapai
15
Emilia Juwita
66
69
75
Meningkat
Belum Tercapai
16
Febrita Vitri L.
74
76
75
Meningkat
Tercapai
17
Hermawan
67
68
75
Meningkat
Belum Tercapai
18
Inggit Listyorini
66
70
75
Meningkat
Belum Tercapai
19
Josef Crisna Listha
69
71
75
Meningkat
Belum Tercapai
20
Lia Listiani
64
65
75
Meningkat
Belum Tercapai
21
Nicolas Forneda P.
63
78
75
Meningkat
Tercapai
22
Oda Nimas Ayu P.
71
72
75
Meningkat
Belum Tercapai
23
Oktavianus Lumen
65
69
75
Meningkat
Belum Tercapai
24
Paskalis Chandra L.
69
74
75
Meningkat
Belum Tercapai
25
Paulus Bayu S.
68
75
75
Meningkat
Tercapai
26
Petri Handayani
71
74
75
Meningkat
Belum Tercapai
27
Petrick Ryan Fajar
71
-
75
-
Belum Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
28
Pransiska Oktaviani
68
69
75
Meningkat
Belum Tercapai
29
Primandika P.
67
74
75
Meningkat
Belum Tercapai
30
Puspita Arum
72
73
75
Meningkat
Belum Tercapai
31
Ronald Saputra
71
73
75
Meningkat
Belum Tercapai
32
Rosa Dania Astari
63
65
75
Meningkat
Belum Tercapai
33
Sisilia Lina A.
68
74
75
Meningkat
Belum Tercapai
34
Taufan Prakoso
-
75
75
-
Tercapai
35
Theresia Triwiyanti
70
71
75
Meningkat
Belum Tercapai
36
Walfian Ambarita
67
67
75
-
Belum Tercapai
Jumlah
2.305
2.488
Rata-rata
67,80
71,09
Keterangan: GAP I = Motivasi Awal : Capaian GAP II = Motivasi Awal : Target Berdasarkan tabel 5.15 tingkat motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 sebelum diterapkan TGT dan sesudah penerapan siklus I mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rata-rata motivasi belajar siswa saat belum diterapkan model pembelajaran kooperatf tipe TGT adalah 67,80; kemudian pada siklus I naik menjadi 71,09. Karena siklus I hanya 5 siswa (14,29%) yang bisa mencapai target 75, dan 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
siswa (85,71%) belum mencapai target yang diharapkan, maka peneliti melakukan siklus II guna melakukan tindakan perbaikan. Skor item kuesioner dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan instrumen penelitian berupa kuesioner tersebut, diketahui bahwa skor tertinggi berdasarkan teori untuk motivasi adalah 100 dan skor terendah 20. Hasil perhitungan PAP II dapat dilihat di lampiran 22 hal 209. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar sebelum penelitian berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut: Tabel 5.16 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di kelas XI IPS 2 No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi 2 73 - 84 2 5,88% Tinggi 3 65 - 72 27 79,41% Sedang 4 57 - 64 5 14,71% Rendah 5 < 57 0 0% Sangat Rendah Jumlah 34 100% Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa (0%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 2 siswa (5,88%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang ada 27 siswa (79,41%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada 5 siswa (14,71%) dan presentase siswa yang memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat disimpulkan pada proses pembelajaran sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu sebesar 77,14%. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar pada siklus I berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut: Tabel 5.17 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di kelas XI IPS 2 No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi 2 73 - 84 13 37,14% Tinggi 3 65 - 72 20 57,14% Sedang 4 57 - 64 2 5,72% Rendah 5 < 57 0 0% Sangat Rendah Jumlah 35 100% Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa (0%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 13 siswa (37,14%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang ada 20 siswa (57,14%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada 2 siswa (5,72%), dan presentase siswa yang memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) siklus I ini, siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu sebesar 57,14%. Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dari sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siklus I dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
siklus II, berikut adalah tabel data motivasi belajar siswa kelas XI IPS II SMA St. Louis IX Sedayu: Tabel 5.18 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT, Siklus I dan Siklus II No
Nama
1
Adeodhatus K.
2
Agustinus Yogi
3
Aloysius Yudi
4
Antonius Megan
5
Bernadetta Pinti
6
Bondan Denis P.
7
CB. Eko Indah
8
Catharina Dwi H
9
Claudia Berlita
10
Denis Ruben N.
11
Desy Kurniawati
12 13
Diky Pratama P Eduardus Rangga
14
Elisabet Sutirah
15
Emilia Juwita
16
Febrita Vitri L.
17
Hermawan
18
Inggit Listyorini
Sebelum
Siklus I
Siklus Target II
65
66
82
75
64
64
77
75
65
68
79
75
65
71
76
75
67
74
75
75
73
73
79
75
69
71
75
75
68
70
78
75
71
71
76
75
71
72
83
75
-
70
77
75
70
84
86
75
63
68
75
75
64
64
76
75
66
69
79
75
74
76
81
75
67
68
-
75
66
70
76
75
Keterangan Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
19
Josef Crisna L.
20 21
Lia Listiani Nicolas Forneda
22
Oda Nimas Ayu
23
Oktavianus L.
24
Paskalis Chandra
25 26 27 28
Paulus Bayu S. Petri Handayani Petrick Ryan F. Pransiska Oktaviani
29
Primandika P.
30 31 32
Puspita Arum Ronald Saputra Rosa Dania A.
33
Sisilia Lina A.
34
Taufan Prakoso Theresia Triwiyanti Walfian Ambarita Jumlah Rata-rata
35 36
69
71
84
75
64
65
79
75
63
78
-
75
71
72
77
75
65
69
75
75
69
74
80
75
68
75
81
75
71 71
74 -
-
75 75
68
69
78
75
67
74
77
75
72
73
76
75
71 63
73 65
-
75 75
68
74
76
75
-
75
81
75
70
71
80
75
67
67
82
75
2.305 67,80
2.488 71,09
2.356 78,53
Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai Meningkat, tercapai
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar siklus II berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Tabel 5.19 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di kelas XI IPS 2 No 1 2 3 4 5
Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 85 - 100 1 3,33% Sangat Tinggi 73 - 84 29 96,67% Tinggi 65 - 72 0 0% Sedang 57 - 64 0 0% Rendah < 57 0 0% Sangat Rendah Jumlah 30 Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang
memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 1 siswa (3,33%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 29 siswa (96,67%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, rendah, dan sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) siklus II ini, siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori tinggi yaitu sebesar 96,67%. Berdasarkan tabel 5.19, dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu dari siklus ke siklus II. Pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa 71,09, dan pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 78,53. Pada siklus II, target yang diharapkan sudah dapat tercapai, sehingga dapat dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 5.20 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa atau Keterlibatan Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II Indikator Deskriptor keberhasilan Keadaan No Deskripsi Target Awal Siklus I Siklus II 1 Siswa Jumlah siswa mengajukan yang bertanya. pertanyaan kepada 17,65% 75% 71,43% 80% guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan 2 Siswa menjawab Jumlah siswa pertanyaan yang 67,65% 75% 100% 100% guru/kelompok menjawab pertanyaan. 3 Siswa Jumlah siswa mengemukakan/ yang 11,76% 75% 77,14% 86,67% menanggapi berpendapat. pendapat. 4 Siswa Jumlah siswa mengerjakan yang soal latihan yang mengerjakan 47,06% 75% 85,71% 100% diberikan pada soal latihan. waktu kerja kelompok. 5 Siswa Jumlah siswa mendiskusikan yang jawaban yang mendiskusi 26,47% 75% 68,57% 83,33% telah ditulis pada kan jawaban lembar jawaban. pada lembar jawaban. 6 Siswa mencatat Jumlah siswa materi yang yang mencatat diberikan oleh 67,65% 75% 82,86% 100% materi yang guru diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Tabel 5.20 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif terhadap keaktifan belajar siswa pada saat pra penelitian, siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel ketika pra penelitian (keadaan awal), tampak bahwa siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok sebesar 17,65% (6 siswa), komponen siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok sebesar 67,65% (23 siswa), komponen siswa mengemukakan/menanggapi pendapat sebesar 11,76% (4 siswa), komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar 47,06% (16 siswa), komponen siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban sebesar 26,47% (9 siswa), dan komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar 67,65% (23 siswa). Pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I, siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan sebesar 71,43% dan pada siklus II sebesar 80%. Siswa yang menjawab pertanyaan guru/kelompok pada siklus I sebesar 100% dan pada siklus II juga sebesar 100%, hasil ini tetap karena siswa dituntut aktif untuk menjawab pertanyaan. Untuk komponen siswa mengemukakan/menanggapi pendapat pada siklus I sebesar 77,14% dan pada siklus II sebesar 86,67%. Komponen siswa yang mengerjakan soal latihan yang diberikan guru pada waktu kerja kelompok pada siklus I sebesar 85,71% dan pada siklus II sebesar 100%. Siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban sebesar pada siklus I sebesar 68,57% dan pada siklus II sebesar 83,33%. Untuk komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
pada siklus I sebesar 82,86%; dan pada siklus II seluruh siswa (100%) mencatat materi yang diberikan oleh guru. C. Pembahasan 1.
Peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) Hasil motivasi belajar siswa siklus I dibandingkan dengan keadaan awal mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Semula rata-rata hasil kuesioner yang dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah 67,80; setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) siklus I, rata-rata hasil kuesioner mengalami peningkatan menjadi 71,09. Hasil motivasi belajar siswa siklus I dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 75 menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa dalam siklus I belum mencapai target yang diharapkan. Motivasi belajar siswa dalam siklus I sebesar 71,09. Karena rata-rata motivasi belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan, maka diperlukan tindak lanjut dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yaitu siklus II. Hasil rata-rata motivasi belajar siswa siklus II dibandingkan dengan siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 71,09; sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
sebesar 78,53. Peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II merupakan akibat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berjalan dengan lancar yang berdasarkan pada perbaikan siklus I. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian dengan baik, mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), dampaknya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus II meningkat. Hasil rata-rata motivasi belajar siswa siklus II dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 75 menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa dalam siklus II sudah mencapai target yang ditetapkan. Ratarata motivasi belajar siswa siklus II sebesar 78,53. Karena rata-rata motivasi belajar siswa siklus II sudah mencapai target yang diharapkan, maka dapat dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
2. Peningkatan keaktifan belajar siswa akibat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) Hasil observasi mengenai keaktifan siswa pada saat siklus I dibandingkan dengan keadaan awal (pra penelitian) menunjukkan adanya peningkatan dari seluruh komponen observasi keaktifan siswa. Komponen siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok pada saat pra penelitian sebesar 17,65% dan saat siklus I sebesar 71,43%; hasil ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
mengalami peningkatan sebesar 53,78%. Siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok pada saat pra penelitian sebesar 67,65% dan saat siklus I sebesar 100%. Pada komponen ini siswa dituntut aktif untuk mengerjakan soal-soal yang disediakan, pada saat mengerjakan LKS, menjawab soal games dan turnamen. Komponen siswa mengemukakan/menanggapi pendapat pada saat pra penelitian sebesar 11,76% dan saat siklus I sebesar 77,14%. Siswa mengemukakan pendapat ketika guru menyampaikan materi dan ketika mengerjakan soal yang diberikan dalam kerja kelompok. Komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok pada saat pra penelitian sebesar 47,06% dan pada saat siklus I sebesar 85,71%; hasil ini mengalami peningkatan sebesar 38,65%. Pada siklus I siswa merasa tertantang untuk mengerjakan soal yang diberikan dengan waktu 15 menit, walaupun belum semua siswa ikut ambil bagian dalam pengerjaan soal tetapi sebagian besar siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab demi keberhasilan kelompoknya. Komponen siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban pada pra penelitian sebesar 26,47% dan pada saat siklus I 68,57%; hal ini mengalami peningkatan sebesar 42,10% dan belum semua siswa mempunyai kesadaran untuk mendiskusikan kembali jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab sebelum dikumpulkan kembali kepada guru. Untuk komponen siswa mencatat materi yang diberikan guru pada pra penelitian sebesar 67,65% dan pada saat siklus I sebesar 82,86%; komponen ini mengalami peningkatan sebesar 15,21%. Pada komponen ini siswa merasa membutuhkan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
yang diberikan oleh guru dan tidak semua materi dijelaskan di dalam buku paket. Observasi keaktifan siswa pada saat siklus I dibandingkan dengan target yang diharapkan sebesar 75 menunjukan ada 2 komponen yang belum mencapai target yang ditetapkan. Komponen tersebut adalah siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan sebesar 71,43% dan siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban sebesar 68,57%. Untuk 4 komponen lainnya sudah mencapai target yang ditetapkan, diantaranya siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok sebesar 100%, siswa
mengemukakan/menanggapi
pendapat
sebesar
77,14%;
siswa
mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar 85,71%; dan siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar 82,86%. Karena masih ada 2 komponen yang belum mencapai target yang diharapkan maka diperlukan tindak lanjut penerapan model pembelajaran yaitu siklus II. Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II dibandingkan dengan siklus I menunjukkan bahwa masing-masing komponen mengalami peningkatan. Pada komponen siswa mengajukan pertanyaan kepada guru maupun kelompok mengenai materi yang diajarkan pada siklus I 71,43% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 80%.
Hal ini dikarenakan
materi yang dipelajari termasuk materi yang sulit sehingga siswa yang merasa belum mengerti mengenai materi pelajaran akan bertanya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
guru maupun teman satu kelompok yang sudah memahami. Komponen siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok pada siklus I dan siklus II sudah mencapai 100%, hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk aktif menjawab pertanyaan. Misalnya saja pada saat mengerjakan LKS dan pada saat games dan turnamen. Untuk komponen mengemukakan/menanggapi pendapat pada siklus I sebesar 77,14% dan pada siklus II sebesar 86,67%. Pada siklus II, siswa lebih terlihat antusias dalam menyampaikan pendapatnya masingmasing. Komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok saat siklus I sebesar 85,71% dan pada siklus II sebesar 100%. Hasil ini mengalami peningkatan sebesar 14,29%; pada siklus I belum semua siswa ikut ambil bagian dalam mengerjakan soal latihan, hanya mengandalkan temannya saja. Pada siklus II, siswa memiliki kesadaran diri untuk ambil bagian dalam mengerjakan soal karena mereka ingin kelompok mereka mendapat gelar juara. Komponen siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab pada siklus I sebesar 68,57% dan pada siklus II sebesar 83,33%; hal ini mengalami peningkatan sebesar 14,76%. Pada siklus I materi yang diberikan berupa teori, sehingga siswa merasa kalau jawaban yang mereka tulis sudah benar. Sedangkan pada siklus II materi yang dikerjakan adalah hitungan, sehingga siswa harus lebih teliti dalam mengerjakan karena dalam perhitungan pajak terdapat langkah-langkah yang panjang, jadi siswa perlu mendiskusikan ulang jawaban yang ditulis. Untuk komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru pada siklus I sebesar 82,86% dan pada siklus II sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
100%. Pada siklus I, ada siswa yang hanya meminjam catatan temannya karena menurut mereka mempelajari teori
lebih mudah daripada
mempelajari hitungan. Sedangkan pada siklus II, seluruh siswa mencatat apa yang telah dijelaskan oleh guru karena materi yang diberikan cukup rumit sehingga siswa harus mengikuti dari awal proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Observasi keaktifan siswa pada saat siklus II dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 75% menunjukkan bahwa seluruh komponen observasi keaktifan siswa telah mencapai target yang ditetapkan. Untuk komponen siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang dipelajari sebesar 80%, komponen siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok sebesar 100%, komponen siswa mengemukakan/menanggapi pendapat sebesar 86,67%; komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar 100%, komponen siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab sebesar 83,33%; dan komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar 100%. Karena hasil observasi
keaktifan siswa
siklus II sudah
mencapai target yang diharapkan, maka dapat dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berhasil meningkatkan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA St. Louis IX Sedayu. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
khususnya mata pelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal, sehingga hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan siswa, dimana keaktifan siswa tersebut berasal dari motivasi siswa untuk menguasai materi-materi akademik. Penelitian tersebut dilakukan oleh Slavin (1977) dan Janke (1978).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal di kelas XI IPS 2. Hal ini dapat dilihat dari: 1. Peningkatan keaktifan belajar siswa tampak dari hasil observasi. Ada 6 komponen dalam observasi keaktifan belajar siswa. Dari ke enam komponen tersebut sudah mencapai target yang telah diharapkan sebesar 75%. 2. Peningkatan motivasi belajar siswa tampak dari hasil kuesioner. Pada saat sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) rata-rata hasil kuesioner adalah 67,80. Rata-rata kuesioner motivasi pada siklus I atau pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) meningkat menjadi 71,09. Hal ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 75, sehingga perlu diadakan siklus II untuk sebagai tindak lanjut. Pada saat siklus II terjadi peningkatan rata-rata kuesioner motivasi menjadi 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
78,53. Rata-rata pada siklus II sudah mencapai target yang diharapkan sebesar 75. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi dan suasana kelas yang gaduh, membuat situasi pembelajaran tipe TGT sedikit terganggu. 2. Ada data siswa yang tidak lengkap karena siswa tersebut tidak masuk sekolah sehingga tidak dapat diikutsertakan dalam hasi penelitian. C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa juga menjadi lebih aktif ikut ambil bagian dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru agar siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu model pembelajaran ini juga dapat untuk melatih siswa bekerja sama dan berdiskusi dengan teman satu kelompok sehingga pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi lebih baik. Di samping itu guru bisa mengontrol keramaian saat model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan terutama pada saat games.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
2. Pentingnya waktu tatap muka antara guru mitra dan peneliti dalam hal persiapan pembelajaran, sehingga pada saat penerapan tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang menyebabkan waktu penelitian menjadi berkurang. 3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan dengan media dan alat-alat yang diperlukan untuk menghindari kekacauan selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Pentingnya
manajemen
waktu
pada
saat
penelitian
berlangsung.
Penggunaan waktu yang tepat akan sangat membantu penelitian selesai sesuai dengan rencana. Waktu yang tepat akan memastikan setiap sesi dalam penelitian berjalan dengan maksimal, sehingga hasil penelitian akan menjadi lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Hamlik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks Lie, Anita. 2009. Cooperatif Learning. Jakarta : Gramedia. Ibrahim (Widanarto,2006). Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta PP. No. 74. 2008. Peraturan Pemerintah Tentang Guru. Jakarta: PT Indeks. Slavin. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Jakarta: Pustaka Pelajar Slavin. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher Sulastri, Susi. 2009. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana. Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi&Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Widiarti, Crescentiana Sri. 2009. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya
B. Sumber Internet http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-gamestournaments-tgt-2/ (diaskses 16 Juli 2012) http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-minatdan-motivasi-belajar-terhadap-prestasi-belajar-mata-pelajaran-akuntansipada-siswa-kelas-3-ips-man-i-pamekasan-oleh-wasisto-anugrahadi44914.html ( diaskses 6 Agustus 2012) http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/PPNo74th2008.pdf (30 Agustus 2012) http://www.teknologipendidikan.net/wp.content/uploads/2011/02/Kompetensi -Guru.pdf (30 Agustus 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
:
Tanggal dan waktu observasi
:
Lamanya observasi
:
Orang dan atau peristiwa yang diamati
:
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
:
Sedayu, .... Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Lampiran 2 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
:
Tanggal dan waktu observasi
:
Lamanya observasi
:
Orang dan atau peristiwa yang diamati
:
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
:
Sedayu, ..... Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
:
Tanggal dan waktu observasi
:
Lamanya observasi
:
Orang dan atau peristiwa yang diamati
:
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
:
Sedayu, .... Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU S PEMBELAJARAN TGT Hari/tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
: Aktivitas Guru Pada Siklus I
No 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
Deskriptor Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Guru ikut berperan serta dalam pembentukan kelompok TGT. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan bekerjasama di dalam kelompok. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
14 15 16 17 18 19
tertentu saja yang mengalami kesulitan. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam kelompok. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang bisa bekerja dengan baik. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test. Sedayu, ..... Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 5 INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT Hari/tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
: Instumen Pengamatan Kelas Siklus I
No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Deskriptor Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas. Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika mengahadapi kesulitan Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. Kelas dapat terorganisir dengan baik Seluruh kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapakan.
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Sedayu, .... Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum)
Hari/tanggal
:
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas
: XI IPS 2
No
Deskriptor
Ya
3
Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. .Semua kelompok antusias mengikuti games dan turnamen Saling bertukar pikiran dan pendapat saat diskusi
4
Berbagi tugas dalam pengerjaan.
5
Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
1 2
6 7
Tidak
Sedayu, .... Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Lampiran 7 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No Uraian 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan 2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT 3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT 4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT 5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut 6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT 7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Komentar
Sedayu, ..... Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Lampiran 8 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT Skala Penilaian Sangat No Aspek yang diamati Sangat Tidak Senang Tidak Senang Senang Senang Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media 1 pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll)?
2
3
Berminat
Tidak Berminat
Ya
Tidak
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: mendengarkan orang lain mengajukan pertanyaan menyampaikan ide-ide saya mengorganisasikan kelompok mengacaukan kegiatan melamun Komentar (Silahkan isi dan uraikan komentar anda)
4
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
5
Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
.
Komentar
Komentar 6
Menurut anda hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan
Keaktifan anggota kelompok, kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Komentar 7
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT? Komentar
8
Manfaat apa yang anda peroleh dengan mempelajari topik _____ untuk kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Lampiran 9a Yogyakarta, 1 Oktober 2012 Kepada yth.siswa/siswi Kelas XI IPS SMA PL St. Louis IX Sedayu Dengan hormat, Saya Sesilia Susanti, mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2008. Saat ini, saya sedang menempuh skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”. Mohon bantuan Saudara/i sekalian untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan sungguhsungguh sesuai dengan keadaan yang ada. Jawaban apapun yang Saudara pilih tidak akan mempengaruhi penilaian mata pelajaran ini. Pastikan semua butir-butir pernyataan terjawab dan tidak ada yang terlewatkan. Peneliti mohon maaf karena telah mengganggu aktivitas Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini. Atas segala partisipasinya, peneliti ucapkan banyak terima kasih. Hormat saya,
Sesilia Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Petunjuk Pengisian 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang Anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari lima kemungkinan jawaban yakni: Sangat setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Seuju (STS) 3. Berilah tanda check (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih 4. Apabila Anda salah menjawab, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang salah, kemudian pilihlah jawaban baru yang Anda anggap tepat! 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan! Kuesioner Motivasi Belajar (sebelum) Alternatif Jawaban
No
Pernyataan
1
Saya memiliki kesadaran diri untuk
SS
belajar 2
Saya memiliki rasa senang dalam belajar
3
Saya
mengerjakan
tugas
dengan
sungguh-sungguh 4
Saya puas dengan nilai yang saya peroleh,
sehingga
saya
tidak
terdorong untuk memperoleh nilai yang lebih baik. 5
Tidak
ada
ketertarikan
untuk
mempelajari materi pelajaran 6
Saya belajar ketika ada ujian saja
7
Belajar merupakan kebutuhan saya
8
Saya mendiskusikan tugas yang sukar dengan guru maupun teman
S
R
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
9
Saya merasa termotivasi untuk lebih giat belajar bila ada teman yang memperoleh nilai lebih tinggi dari saya.
10
Saya belajar giat tiap hari untuk meningkatkan prestasi
11
Saya
langsung
meminta
bantuan
teman tanpa saya berusaha terlebih dahulu
untuk
mengerjakan
tugas
supaya nilai saya bagus 12
Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos
13
Saya malu apabila nilai saya jelek
14
Saya akan mempertahankan prestasi supaya
nantinya
bebas
memilih
Perguruan Tinggi 15
Saya belajar karena hanya ingin mendapakan hadiah dari orangtua
16
Saya giat belajar agar memperoleh simpati dari keluarga saya.
17
Saya giat belajar agar memperoleh simpati dari guru, dan teman-teman.
18
Saya
selalu
mempersiapkan
diri
sebelum pelajaran dimulai 19
Ada keinginan mendapat rasa aman bila
mengikuti
dan
menguasai
pelajaran 20
Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Lampiran 9b Kuesioner Motivasi Belajar (sesudah) No 1
Alternatif Jawaban
Pernyataan Setelah
menggunakan
SS pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya memiliki kesadaran diri untuk belajar 2
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya memiliki rasa senang dalam belajar 3
Setelah
menggunakan
kooperatif
dengan
mengerjakan
tugas
tipe
pembelajaran TGT,
dengan
saya
sungguh-
sungguh 4
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya puas dengan nilai yang saya peroleh, sehingga saya tidak terdorong untuk memperoleh nilai yang lebih baik. 5
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, tidak ada ketertarikan untuk mempelajari materi pelajaran 6
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar ketika ada ujian saja 7
Setelah kooperatif
menggunakan dengan
tipe
merupakan kebutuhan saya
pembelajaran TGT,
belajar
S
R
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
8
Setelah kooperatif
menggunakan dengan
pembelajaran
tipe
TGT,
saya
mendiskusikan tugas yang sukar dengan guru maupun teman 9
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya merasa termotivasi untuk lebih giat belajar bila ada teman yang memperoleh nilai lebih tinggi dari saya. 10
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar giat tiap hari untuk meningkatkan prestasi 11
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya langsung meminta berusaha
bantuan
teman
terlebih
tanpa
dahulu
saya untuk
mengerjakan tugas supaya nilai saya bagus 12
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos 13
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya malu apabila nilai saya jelek 14
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya akan mempertahankan prestasi supaya nantinya bebas memilih Perguruan Tinggi 15
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
karena hanya ingin mendapakan hadiah dari orangtua 16
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya giat belajar agar memperoleh simpati dari keluarga saya 17
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya giat belajar agar memperoleh simpati dari guru, dan teman-teman. 18
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya selalu mempersiapkan diri sebelum pelajaran dimulai 19
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran 20
Setelah
menggunakan
pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Lampiran 10 Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran No
Komponen yang diobservasi
1
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan
2
Siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok
3
Siswa mengemukakan/menanggapi pendapat
4
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok
5
Siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban
6
Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
Jumlah Siswa
Target (%)
Presentase (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Lampiran 1a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal) Nama pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal dan waktu observasi
: Jumat, 19 Oktober 2012
Lamanya observasi
: 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: XI IPS 2 semester 1
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, dan mengulas kembali materi sebelumnya. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab. Pada observasi ini, kondisi kelas belum kondusif untuk pembelajaran karena masih ada siswa yang mengobrol dengan teman sebangku dan melakukan aktivitas sendiri seperti menyanyi. Dari hal ini guru berusaha untuk mengendalikan kelas dengan cara menyapa dan menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran akan segera dimulai. Guru menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan bimbingan
individu.
Selesai
menyampaikan
materi
pembelajaran,
guru
memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan secara berkelompok. Setelah
pembelajaran
selesai,
guru
mengucapkan
salam
penutup
dan
mengingatkan siswa untuk belajar kembali mengenai materi yang telah dipelajari. Sedayu, 19 Oktober 2012 Guru
( Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
( Sesilia Susanti )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Lampiran 2a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS ( Catatan Anekdotal ) Nama Pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal dan waktu observasi
: Jumat, 19 Oktober 2012
Lamanya observasi
: 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek
: XI IPS 2 semester 1
Secara fisik ruang kelas XI IPS 2 sangat mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas di kelas lengkap, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan absensi, kipas angin, almari, dan penghapus. Ruang kelas bersih, dengan pencahayaan yang cukup karena terdapat beberapa ventilasi. Selain itu di depan kelas juga terdapat taman sehingga suasana terasa sejuk. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk kegiatan pembelajaran karena jauh dari jalan raya. Tetapi kadang juga terganggu dengan suara kereta api yang sedang melintas karena letak SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berseberangan dengan rel kereta api. Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa terlihat belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kelas terkesan gaduh. Sedayu, 19 Oktober 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Lampiran 3a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA ( Catatan Anekdotal ) Nama Pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal dan waktu observasi
: Jumat, 19 Oktober 2012
Lamanya observasi
: 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek
: XI IPS 2 semester 1
Saat pelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri, seperti mengobrol dengan temannya dan menyanyi-nyanyi. Setelah guru mengucapkan salam, siswa mulai memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika guru bertanya jawab dengan siswa ada siswa yang aktif menjawab tetapi ada juga siswa yang hanya diam saja bahkan ikut menjawab tetapi jawaban yang diberikan menyimpang dari materi pembelajaran. Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan latihan soal kepada siswa dan siswa pun menanggapi dengan baik. Ada yang mengerjakan, ada yang jalan-jalan di dalam kelas, ada juga yang mencontek pekerjaan teman dengan alasan buku paket hilang.
Sedayu, 19 Oktober 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Lampiran 10a Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran No
Komponen yang diobservasi
Jumlah Siswa
Presentase (%)
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan
6
6/34*100% = 17,65%
2
Siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok
23
23/34*100% = 67,65%
3
Siswa mengemukakan/menanggapi pendapat
4
4/34*100% = 11,76%
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok
16
16/34*100% = 47,06%
Siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban
9
9/34*100% = 26,47%
Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
23
23/34*100% = 67,65%
1
4
5
6
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Lampiran 1b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS I (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal observasi
: Sabtu, 20 Oktober 2012
Lamanya observasi
: 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: XI IPS 2
Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. Sesudah itu guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru juga menjelaskan model pembelajaran yang akan diterapkan pada proses pembelajaran. Setelah itu, guru memulai pembelajaran tentang Kebijakan Fiskal. Guru menjelaskan point-point penting materi Kebijakan Fiskal yang sudah ada di LKS dan melakukan tanya jawab dengan siswa, terkait dengan materi pembelajaran. Setelah memberi penjelasan, siswa diminta untuk mengerjakan soal dalam LKS untuk dikerjakan secara berkelompok. Jawaban kemudian dikumpulkan. Setelah itu guru bersama dengan siswa membahas LKS. Kemudian di lanjutkan dengan games make a match (menjodohkan) dan turnamen cerdas cermat. Pada sesi ini guru juga terlebih dahulu menyampaikan aturanaturan yang berlaku dalam games dan turnamen. Guru memimpin dan mengawasi jalannya games dan turnamen. Setiap kelompok ada satu fasilitator yang bertugas mengamati dan mencatat skor yang diperoleh tiap kelompok. Pembelajaran kemudian ditutup oleh guru dengan memberi kesimpulan tentang pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Sesudah itu guru membagikan kuesioner motivasi dan lembar refleksi kepada siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran. Guru juga memilih kelompok terbaik dengan skor tertinggi, yang nantinya akan mendapatkan penghargaan atau hadiah berupa alat-alat tulis. Sedayu, 20 Oktober 2012 Guru
( Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
( Sesilia Susanti )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Lampiran 2b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS I ( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal observasi
: Sabtu, 20 Oktober 2012
Lamanya observasi
: 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek
: XI IPS 2
Secara umum kondisi kelas sudah cukup mendukung dalam proses pembelajaran. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman dan kipas angin. Selain itu, di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan kelas. Suasana kelas juga cukup mendukung dalam proses pembelajaran. Seluruh siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat belajar tim dalam LKS, terkadang ada sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Saat games dan turnamen, siswa-siswa berperan secara aktif dan antusias. Banyak pelanggaran-pelanggaran kecil yang dilakukan siswa, seperti ikut maju padahal bukan gilirannya untuk mengerjakan soal. Masing-masing kelompok saling bersaing dengan kelompok lainnya untuk dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan suasana kelas terkesan semakin semangat. Sedayu, 20 Oktober 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Lampiran 3b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS I ( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal observasi
: Sabtu, 20 Oktober 2012
Lamanya observasi
: 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek
: XI IPS 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang model pembelajaran yang akan digunakan pada hari itu. Setelah itu guru memulai kegiatan pembelajaran dan menjelaskan materi tentang kebijakan fiskal serta melakukan tanya jawab dengan para siswa. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik, hal tersebut terlihat dari usaha mereka untuk merespon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru. Pada saat belajar tim seluruh siswa saling bekerja sama dan mencoba berpendapat dalam kerja kelompoknya (pada saat mengerjakan LKS). Ketika games dan turnamen berlangsung siswa sangat semangat dalam mengikuti games dan turnamen ini. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan. Siswa saling berebut untuk menjawab soal yang diberikan. Setelah games dan turnamen berakhir, tiap-tiap fasilitator kelompok mengisi lembar rangkuman tim untuk menghitung skor yang diperoleh kelompok dalam games dan turnamen. Setelah itu, mengisi kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
motivasi dan lembar refleksi terkait dengan pembelajaran yang diterapkan pada saat itu yaitu pembelajaran dengan TGT. Sedayu, 20 Oktober 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TGT SIKLUS I
Hari/tanggal
: Sabtu, 20 Oktober 2012
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas
: XI IPS 2
Observer
: Sesilia Susanti
Aktivitas Guru Pada Siklus I No 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10
11
Deskriptor Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Guru ikut berperan serta dalam pembentukan kelompok TGT. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
Ya √
Tidak
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
12
13 14
15 16 17 18 19
menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan bekerjasama di dalam kelompok. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam kelompok. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang bisa bekerja dengan baik. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√
√ √ √ √ √ √ √
Sedayu, 20 Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
( Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Lampiran 5a INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS I Hari/tanggal
: Sabtu, 20 Oktober 2012
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas
: XI IPS 2
Observer
: Sesilia Susanti Instumen Pengamatan Kelas Siklus I
No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Deskriptor Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas. Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika mengahadapi kesulitan Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. Kelas dapat terorganisir dengan baik
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
16
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapakan.
√
Sedayu, 20 Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum) Siklus I Hari/tanggal
: Sabtu, 20 Oktober 2012
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas
: XI IPS 2
Observer
: Sesilia Susanti
No
Deskriptor
Ya √
3
Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. .Semua kelompok antusias mengikuti games dan turnamen Saling bertukar pikiran dan pendapat saat diskusi
4
Berbagi tugas dalam pengerjaan.
√
5
Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
√
1 2
6 7
Tidak
√ √
√ √
Sedayu, 20 Oktober 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Lampiran 7a INSTRUMEN REFLEKSI Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No
Uraian
Komentar
1
Penilaian guru terhadap komponen Cukup bagus, tetapi guru harus pembelajaran dan penggunaan pintar mengelola kelas sehingga metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan. siswa tidak liar.
2
Penilaian guru terhadap aktifitas Sangat antusias, siswa dalam kegiatan pembelajaran menikmati. kooperatif tipe TGT.
3
Hambatan yang mungkin ditemui Kelas terlalu ramai, sehingga dalam menerapkan pembelajaran diperlukan adanya ruangan khusus. kooperatif tipe TGT.
4
Manfaat yang diperoleh dalam Lebih mudah memahami merencanakan dan menerapkan pelajaran. pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5
Keberhasilan yang telah dicapai Siswa lebih mudah ketika diterapkannya pembelajaran materi pelajaran. kooperatif tipe TGT tersebut.
6
Hal-hal mana saja yang masih perlu Fasilitas soal pada saat games belum ditingkatkan dan diperbaiki dalam memadahi sarananya. pembelajaran kooperatif tipe TGT?
7
Apakah siswa berminat mengikuti Sangat berminat. pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
siswa
Sedayu, 20 Oktober 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
sangat
materi
menangkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Lampiran 8a INSTRUMEN REFLEKSI Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I Skala Penilaian No
1
2
3
4
5
Aspek yang diamati Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll)?
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: mendengarkan orang lain mengajukan pertanyaan menyampaikan ide-ide saya mengorganisasikan kelompok mengacaukan kegiatan melamun
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT? Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Sangat Senang
Senang
51,43%
48,57%
Tidak Senang
Sangat Tidak Senang
Berminat
Tidak Berminat
97,14%
2,86%
Ya
Tidak
100% 42,86% 60% 62,85% -
57,14% 40% 37,25% 100% 100%
Komentar (Silahkan isi dan uraikan komentar anda) Ramai, ada anggota yang belum aktif, perbedaan pendapat antar anggota kelompok, ada kelompok yang curang saat games. Komentar Dapat melatih kerjasama, kejujuran, bisa lebih mengerti materi pembelajaran, dapat bertukar pendapat dengan teman, bisa berfikir lebih cepat, ketelitian, dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Komentar
6
7
8
Menurut anda hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Manfaat apa yang anda peroleh dengan mempelajari topik kebijakan fiskal untuk kehidupan sehari-hari?
Keaktifan anggota kelompok, kerjasama setiap anggota kelompok, keseriusan, sikap saling menghargai pendapat oranglain, dan kejujuran. Komentar 97,14% siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT,alasannys karena model pembelajaran tersebut menarik, bisa belajar dan bermain dan 2,86% siswa tidak berminat dengan alasan kelas menjadi ramai sehingga tidak bisa konsentrasi Komentar Dapat belajar mengatur pengeluaran, dan menjadi lebih mengetahui tentang kebijakan fiskal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Lampiran 10b Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I Jumlah Siswa
Target (%)
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan
25
75
25/35*100% = 71,43%
2
Siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok
35
75
35/35*100% = 100%
3
Siswa mengemukakan/menanggapi pendapat
27
75
27/35*100% = 77,14%
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok
30
75
30/35*100% = 85,71%
Siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban
24
75
24/35*100% = 68,57%
Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
29
75
29/35*100% = 82,86%
No
Komponen yang diobservasi
1
4
5
6
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
Presentase (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 11a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Sekolah
: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
: XI/ 1
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD Kompetensi Dasar -
:
Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
Indikator
:
1. Kognitif a. Mendefinisikan pengertian kebijakan fiskal b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal c. Menjelaskan fungsi kebijakan fiskal d. Menjelaskan instrumen kebijakan fiskal e. Menjelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal f. Menjelaskan hubungan kebijakan fiskal dan pembangunan g. Menjelaskan penyebab terjadinya ketergantungan fiskal 2. Afektif a. Memiliki motivasi belajar yang tinggi b. Menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
A. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a. Siswa mampu mendefinisikan pengertian kebijakan fiskal b. Siswa mampu menjelaskan tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal c. Siswa mampu menjelaskan fungsi kebijakan fiskal d. Siswa mampu menjelaskan instrumen kebijakan fiskal e. Siswa mampu menjelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal f. Siswa
mampu
menjelaskan
hubungan
kebijakan
fiskal
dan
pembangunan g. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya ketergantungan fiskal
2. Afektif a.
Siswa mampu memiliki motivasi belajar yang tinggi
b.
Siswa mampu menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar
B. Materi Pembelajaran Kebijakan Fiskal 1. Pengertian kebijakan fiskal Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi 2. Tujuan Pelaksanaan kebijakan fiskal Secara umum tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal ialah untuk menentukan arah, tujuan, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan Program Pembangunan Nasional (Propenas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
yang pada gilirannya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tujuan tersebut ditempuh dengan: a. Meningkatkan laju investasi b. Meningkatkan kesempatan kerja c. Mendorong investasi optimal secara sosial d. Meningkatkan stabilitas di tengah ketidakstabilan ekonomi internasional 3. Fungsi kebijakan fiskal Kebijakan fiskal berfungsi sebagai instrumen untuk menggalakkan pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk: a. Mempertinggi penggunaan sumber daya b. Memperbesar penanaman modal 4. Instrumen kebijakan fiskal Secara umum kebijakan fiskal dapat dijalankan melalui empat jenis pembiayaan, yaitu: a. Anggaran belanja seimbang Cara yang dilakukan ialah dengan menyesuaikan anggaran dengan keadaan. Tujuannya untuk mencapai anggaran berimbang dalam jangka panjang. Jika terjadi ketidakstabilan ekonomi maka digunakan anggaran defisit sedangkan dalam masa inflasi digunakan anggaran surplus. Ada empat macam anggaran, yaitu: Anggaran berimbang Anggaran defisit Anggaran surplus Anggaran dinamis b. Stabilisasi anggaran otomatis Dengan stabilisasi anggaran otomatis, pengeluaran pemerintah lebih ditekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dari berbagai paket program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja surplus dalam keadaan kesempatan kerja penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
c. Pengelolaan anggaran Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran ini ialah Alvin Hansen. Dalam rangka menciptakan stabilitas perekonomian nasional, penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi ditempatkan anggaran defisit, sedangkan jika masa inflasi, digunakan anggaran surplus. d. Pembiayaan fungsional Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional ini ialah A. P. Liner. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesempatan kerja. Cara yang ditempuh ialah pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan nasional. Pada pendekatan ini sektor pajak dan pengeluaran pemerintah menjadi hal yang terpisah. Penerimaan pemerintah dari sektor pajak bukan ditujukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, melainkan untuk mengatur pengeluaran pihak swasta. 5. Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Kebijakan fiskal dan pembangunan yang dijalankan dengan hati-hati dapat mempercepat proses pembangunan. Adapun usaha yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut : a. Kebijakan fiskal harus dijalankan dengan lebih konservatif atau hati-hati, yaitu selalu menjaga pengeluaran dan penerimaan dalam keadaan seimbang dan menghindari pengeluaran yang berlebihan b. Kebijakan fiskal dapat dipergunakan untuk memengaruhi sumber daya ekonomi dengan dua cara, yaitu : Pembelanjaan pemerintah disatu sektor akan dapat menggalakkan penanaman modal di sektor tersebut, sedangkan pajak yang tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
yang dikenakan pada satu sektor akan menurunkan gairah perusahaan untuk memperluas usahanya. Pemberian rangsangan fiskal kepada pengusaha tertentu misalnya pemberian modal dengan syarat yang ringan, pembebasan sementara pajak, pengurangan atau pembebasan pajak impor modal dan bahan baku c. Kebijakan fiskal dapat memacu pembentukan modal yang dibutuhkan dalam pembangunan
Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal, antara lain: a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah, b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak langsung ditarik oleh pemerintah c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit ysng dapat diandalkan sebagi sember penerimaan d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
C. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Diskusi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) c. Tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
D. Kegiatan Pembelajaran No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Metode
Media
Pertemuan 1 1.
Pendahuluan
2.
5 menit Guru memulai pelajaran dengan salam dan presensi Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru melakukan apersepsi Kegiatan Inti 70 menit EKSPLORASI Menggali informasi siswa tentang pengetahuan materi kebijakan fiskal dengan tanya jawab.
Ceramah
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
ELABORASI Guru membagi siswa dalam kelompok yang telah ditentukan, kemudian siswa duduk dalam kelompok masingmasing Guru presentasi (menjelaskan materi ajar tentang kebijakan fiskal) Guru membagi LKS dan memberikan penjelasan singkat tentang cara mengerjakan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk, guru
LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
memberi bimbingan seperlunya Guru bersama siswa membahas LKS (games) Guru membacakan prosedur dan peraturan game Guru bersama siswa melaksanakan game make a match Guru membacakan prosedur tournament Guru bersama siswa melaksanakan tournament
Soal game, lembar make a match, papan tulis, stopwatch, kertas HVS, kotak kardus soal dan jawaban
KONFIRMASI
3.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai hal yang kurang jelas. Guru memberikan apresiasi terhadap tanggapan-tanggapan siswa. Penutup Guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai tertinggi (games dan tournament), dan memberikan penghargaan Guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari Guru menutup pembelajaran dan membagikan kuesioner
15 menit
Ceramah
Hadiah, kuesioner setelah TGT, lembar refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
motivasi belajar setelah TGT dan lembar refleksi
E. Sumber dan Media Pembelajaran a. Sumber pembelajaran : 1.
Siswa : LKS
2.
Guru : Drs. Al. Candra Widyantara, dkk. Ekonomi Untuk SMA Kelas XI dan XII. Klaten: Kawan Kita Sukwiaty, dkk. Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira
b. Media pembelajaran : 1. LKS 2. Lembar make a match 3. lembar soal 4. lembar jawab 5. kotak kardus 6. double-tip
F. Teknik Penilaian 1. Pembobotan a. Diskusi ( ada 5 soal masing-masing nomor skor 2) b. Games (Ada 12 soal, skor jika jawaban benar 100) c. Tournament (Ada 10 soal, masing-masing nomor skor 100)
2. Latihan Soal dan Kunci Jawaban a. Soal diskusi
: terlampir
b. Soal saat games
: terlampir
c. Soal saat tournament
: terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Peneliti
Sesilia Susanti Mengetahui, Dosen Pembimbing
Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA.
Guru Pamong
Drs. Al. Candra Widyantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Soal Diskusi : 1. Jelaskan pengertian kebijakan fiskal menurut pendapatmu! 2. Jelaskan tujuan dan fungsi dari pelaksanaan kebijakan fiskal tersebut! 3. Sebutkan instrumen dari kebijakan fiskal! 4. Sebutkan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal! 5. Jelaskan penyebab dari terjadinya ketergantungan fiskal!
Kunci Jawaban: 1. Kebijakan
fiskal
adalah
kebijakan
pemerintah
dalam
memengaruhi
pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi 2. Tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan Program Pembangunan Nasional (Propens) yang pada gilirannya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Fungsi kebijakan fiskal adalah sebagai alat untuk mempertinggi penggunaan sumber daya dan memperbesar penanaman modal. 3. Instrumen kebijakan fiskal antara lain: a.
Anggaran belanja seimbang
b.
Stabilisasi anggaran otomatis
c.
Pengelolan anggaran
d.
Pembiayaan fungsional
4. Anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah: a. Anggaran belanja seimbang b. Anggaran berimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
c. Anggaran defisit d. Anggaran surplus e. Anggaran dinamis 5. Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal: a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah, b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak langsung ditarik oleh pemerintah c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit yang dapat diandalkan sebagi sumber penerimaan d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Soal dan jawaban Games (SIKLUS I) 1.
Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi adalah pengertian dari ..... (Kebijakan Fiskal)
2.
Salah satu tujuan yang ditempuh dalam pelaksanan kebijakan fiskal adalah....(meningkatkan
laju
investasi,
meningkatkan
kesempatan
kerja,mendorong investasi optimal, meningkatkan stabilitas di tengah ketidakstabilan ekonomi internasional) 3.
Kebijakan
fiskal
berfungsi
sebagai
instrumen
untuk
menggalakan
pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk....(mempertinggi penggunaan sumber daya, memperbesar penanaman modal) 4.
Empat jenis pembiayaan antara lain... (anggaran seimbang, stabilisasi anggaran otomatis, pengelolaan anggaran, dan pembiayaan fungsional)
5.
Sebutkan empat macam anggaran! (anggaran berimbang, defisit, surplus, dan dinamis)
6.
Tokoh
yang
mengemukakan
pendekatan
pengelolaan
anggaran
adalah...(Alvin Hansen) 7.
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional adalah ... ( A.P. Liner)
8.
Tujuan utama pembiayaan fungsional adalah... (meningkatkan kesempatan kerja)
9.
Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa depresi maka yang akan digunakan adalah... (anggaran defisit)
10. Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa inflasi maka yang akan digunakan adalah... (anggaran surplus) 11. Anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah realisasi pengeluaran negara disebut.... (Anggaran berimbang) 12. Selisih antara total belanja pemerintah dan total pendapatan disebut...(defisit moneter)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
Soal dan jawaban Tournament (SIKLUS I) 1.
Selisih antara belanja (diluar pembayaran pokok dan bunga utang) dan total pendapatan disebut .... (defisit primer)
2.
Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi adalah pengertian dari ..... (Kebijakan Fiskal)
3.
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional adalah ... ( A.P. Liner)
4.
Defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara total belanja dan total pendapatan, termasuk hibah disebut .... (defisit konvensional)
5.
Bentuk anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara lebih besar daripada jumlah realisasi pengeluaran disebut dengan ... (anggaran surplus)
6.
Tokoh
yang
mengemukakan
pendekatan
pengelolaan
anggaran
adalah...(Alvin Hansen) 7.
Anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah realisasi pengeluaran negara disebut ... (anggaran berimbang)
8.
Selisih antara total belanja pemerintah dan total pendapatan (diluar penerimaan utang) disebut...(defisit moneter)
9.
Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa inflasi maka yang akan digunakan adalah... (anggaran surplus)
10. Defisit moneter yang diukur dalam nilai riil dan bukan nilai nominal disebut... (defisit operasional)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
Lampiran 12a
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal Waktu
: 15 menit
Petunjuk
: Kerjakan secara kelompok!
Nama Kelompok : ____________________
Hari/tanggal: ____________
Nama Anggota : 1. ___________________________ 2. ___________________________ 3. ___________________________ 4. ___________________________ 5. ___________________________ 6. ___________________________
Pengertian Kebijakan Fiskal Kebijakan
fiskal
adalah
kebijakan
pemerintah
dalam
mempengaruhi
pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan Propenas yang pada akhirnya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tujuan tersebut ditempuh dengan: a. Meningkatkan laju investasi b. Meningkatkan kesempatan kerja c. Mendorong investasi optimal secara sosial d. Meningkatkan stabilitas di tengah ketidakstabilan ekonomi internasional Fungsi kebijakan fiskal sebagai instrumen untuk menggalakan pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk mempertinggi penggunaan sumber daya dan memperbesar penanaman modal. Instrumen kebijakan fiskal: Secara umum kebijakan fiskal dapat dijalankan melalui empat jenis pembiayaan, yaitu: a. Anggaran belanja seimbang Cara yang dilakukan ialah dengan menyesuaikan anggarang dengan keadaan. Tujuannya untuk mencapai anggaran berimbang dalam jangka panjang. Jika terjadi ketidakstabilan ekonomi maka digunakan anggaran defisit sedangkan dalam masa inflasi digunakan anggaran surplus. Ada empat macam anggaran, yaitu: Anggaran berimbang Anggaran berimbang bentuk anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah realisasi pengeluaran negara. Keadaan seperti ini dapat menstabilkan perekonomian dan anggaran. Pemerintah kita menerapkan anggaran berimbang pada masa Orde Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Anggaran defisit Anggaran defisit adalah bentuk anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara lebih kecil daripada jumlah realisasi pengeluaran negara. Ada empat cara untuk mengukur defisit anggaran, yaitu: a. Defisit konvensional, yaitu defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara total belanja dan total pendapatan, termasuk hibah b. Defisit moneter, yaitu selisih antara total belanja pemerintah (diluar pembayaran pokok/utang) dan total pendapatan (di luar penerimaan utang). c. Defisit operasional, yaitu defisit moneter yang diukur dalam nilai riil dan bukan nilai nominal d. Defisit primer, yaitu selisih antara belanja ( di luar pembayaran pokok dan bunga utang) dan total pendapatan. Anggaran surplus Anggaran surplus adalah suatu bentuk anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara lebih besar daripada jumlah realisasi pengeluaran negara. Anggaran surplus cocok digunakan apabila keadaan perekonomian mengalami inflasi. Anggaran dinamis Anggaran dinamis adalah suatu bentuk anggaran dengan sisi penerimaan dari tahun ke tahun ditingkatkan dan terbuka pula kemungkinan sisi pengeluaran yang meningkat sehingga anggaran pendapatan dan belanja negara selalu kembali dalam keadaan seimbang. Sisi penerimaan dapat ditingkatkan dari tabungan pemerintah yang terus bertambah, peningkatan penerimaan pajak, atau berasal dari pinjaman pemerintah. b. Stabilisasi anggaran otomatis Dengan stabilisasi anggaran otomatis, pengeluaran pemerintah lebih ditekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dari berbagai paket program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja surplus dalam keadaan kesempatan kerja penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
c. Pengelolaan anggaran Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran ini ialah Alvin Hansen. Dalam rangka menciptakan stabilitas perekonomian nasional, penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi ditempatkan anggaran defisit, sedangkan jika masa inflasi, digunakan anggaran surplus. d. Pembiayaan fungsional Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional ini ialah A. P. Liner. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesempatan kerja. Cara yang ditempuh ialah pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan nasional. Pada pendekatan ini sektor pajak dan pengeluaran pemerintah menjadi hal yang terpisah. Penerimaan pemerintah dari sektor pajak bukan ditujukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, melainkan untuk mengatur pengeluaran pihak swasta. Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Kebijakan fiskal dan pembangunan yang dijalankan dengan hati-hati dapat mempercepat proses pembangunan. Adapun usaha yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut : a.
Kebijakan fiskal harus dijalankan dengan lebih konservatif atau hati-hati, yaitu selalu menjaga pengeluaran dan penerimaan dalam keadaan seimbang dan menghindari pengeluaran yang berlebihan
b.
Kebijakan fiskal dapat dipergunakan untuk memengaruhi sumber daya ekonomi dengan dua cara, yaitu : o
Pembelanjaan pemerintah disatu sektor akan dapat menggalakan penanaman modal di sektor tersebut, sedangkan pajak yang tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
yang dikenakan pada satu sektor akan menurunkan gairah perusahaan untuk memperluas usahanya. o
Pemberian rangsangan fiskal kepada pengusaha tertentu misalnya pemberian modal dengan syarat yang ringan, pembebasan sementara pajak, pengurangan atau pembebasan pajak impor modal dan bahan baku
c. Kebijakan fiskal dapat memacu pembentukan modal yang dibutuhkan dalam pembangunan Hubungan Fiskal Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Berpijak pada tiga asas desentralisasi (dekonsentrasi, desentralisasi, dan tugas perbantuan), pengaturan hubungan fiskal (keuangan) antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dasarkan pada empat prinsip : a.
Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat di daerah dalam rangka dekonsentrasi dibiayai dari dan atas beban APBN
b.
Urusan yang merupakan tugas pemerintah daerah sendiri dalam rangka desentralisasi dibiayai dari dan atas beban APBD
c.
Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat atau pemerintah daerah tingkat atasnya, yang dilaksanakan dalam rangka tugas perbantuan, dibiayai oleh pemerintah pusat atas beban APBN atau oleh pemerintah daerah tingkat atasnya atas beban APBD sebagai pihak yang menugaskan.
d.
Sepanjang
potensi
sumber-sumber
keuangan
daerah
belum
mencukupi, pemerintah pusat memberikan sejumlah sumbangan Pada kenyataannya, hubungan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah ditandai oleh tingginya kontrol pemerintah pusat terhadap proses pembangunan daerah atau terjadi ketergantungan fiskal. Hal ini tercermin dari: a. Rendahnya proporsi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah dibandingkan dengan besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat b. Dominannya subsidi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal, antara lain: a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah, b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak langsung ditarik oleh pemerintah c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit yang dapat diandalkan sebagi sumber penerimaan d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Soal Diskusi: 1. Jelaskan pengertian kebijakan fiskal menurut pendapatmu! Jelaskan pula tujuan dan fungsi dari pelaksanaan kebijakan fiskal tersebut! 2. Jelaskan instrumen dari kebijakan fiskal! 3. Sebutkan dan jelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal! 4. Jelaskan hubungan antara : a.
Kebijakan fiskal dan pembangunan
b.
Kebijakan fiskal pemerintah pusat dan pemerintah daerah
5. Jelaskan penyebab dari terjadinya ketergantungan fiskal! _ selamat mengerjakan_
Lembar Jawab : __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ _________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Lampiran 13a FORMAT PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS I Keterangan
SKOR FISKAL
BERIMBANG
DEFISIT
SURPLUS
DINAMIS
PAJAK
600
1.000
800
500
500
800
Soal 1
-
100
-
-
-
-
Soal 2
-
-
-
100
-
-
Soal 3
100
-
-
-
-
-
Soal 4
-
-
-
-
-
100
Soal 5
-
-
100
-
-
-
Soal 6
-
100
-
-
-
-
Soal 7
-
-
-
-
-
100
Soal 8
-
-
-
100
-
-
Soal 9
-
100
-
-
-
-
Soal 10
100
-
-
-
-
-
TOTAL
800
1.300
900
700
500
1.000
I
III
GAMES Turnamen
JUARA
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Lampiran 14 PERATURAN GAMES MAKE A MATCH 1. Selama permainan berlangsung semua siswa dilarang berkomunikasi atau berdiskusi apapun dengan siapapun. 2. Saat siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, siswa lain diminta untuk tetap berada di tempat duduknya masing-masing. 3. Setiap siswa harus bergantian maju ke depan kelas untuk menjodohkan soal dan jawabannya sesuai dengan nomor urut masing-masing. 4. Jika siswa telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis maka siswa harus tetap berada di depan kelas sampai dengan peluit tanda selesai dibunyikan. 5. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan mendapatkan sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran 15 PROSEDUR GAMES MAKE A MATCH 1.
Guru menyiapkan papan mengerjakan dan dua kotak yang masing-masing berisi soal dan jawaban untuk tiap-tiap kelompok.
2.
Setiap anggota kelompok secara bergiliran akan mengerjakan soal pada papan mengerjakan kelompok dengan cara menjodohkan soal dan jawaban dan menempelkannya ditempat yang disediakan..
3.
Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri dengan tanda peluit dua kali.
4.
Jika jawaban suatu soal benar, maka kelompok akan mendapat skor 100, jika jawaban salah kelompok akan mendapat skor 0.
5.
Guru memfasilitasi jalannya game (guru sebagai pengawas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 16 PERATURAN TOURNAMENT 1.
Siswa dilarang berdiskusi maupun berkomunikasi apapun dengan siapapun. Komunikasi hanya dilakukan antar anggota kelompok.
2.
Guru hanya akan membacakan soal sebanyak satu kali dan tidak akan mengulanginya lagi, maka perhatikan dan dengarkanlah pertanyaan dari guru dengan baik.
3.
Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan mendapatkan pengurangan skor 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Lampiran 17 PROSEDUR TOURNAMENT 1.
Turnamen akan dikemas dalam bentuk cerdas cermat.
2.
Guru akan membacakan soal dan setiap kelompok wajib menjawab dengan mengangkat bendera yang ada di masing-masing kelompok.
3.
Fasilitator akan mengamati kelompok mana yang berhak menjawab pertanyaan.
4.
Setiap kelompok yang menjawab hanya boleh menjawab 1 kali. Jika jawaban benar akan mendapat skor 100, dan jika salah nilai dikurangi 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Lampiran 18 SKENARIO PEMBELAJARAN No
Kegiatan Guru
Waktu
1
Guru membuka dan memulai pelajaran dengan salam kemudian meklanjutkan dengan menjelaskan
5 menit
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2
Guru meminta siswa berkumpul dalam kelompok berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat
5 menit
sebelumnya dan meminta siswa menempati tempat yang sudah di siapkan. 3
Guru
membagikan
LKS
kemudian
Guru
10 menit
menjelaskan materi mengenai kebijakan fiskal. 4
Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai
15 menit
dengan petunjuk dari guru. 5
Games : Mix a match Guru membacakan prosedur dan aturan permaian,
20 menit
kemudian guru memimpin jalannya permainan 6
Turnamen :
10 menit
Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen, kemudian guru mempimpin jalannya turnamen. 7
Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang
10 menit
belum jelas mengenai materi yang dipelajari untuk bertanya. 8
Guru mengumumkan kelompok mana yang akan menjadi juara dan memberikan penghargaan kepada
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
kelompok yang memperoleh nilai yang paling tinggi 9
Guru membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang dibahas dan membagikan kuesioner motivasi setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Lampiran 19
PEMBAGIAN KELOMPOK KELAS XI IPS 2 Mata Pelajaran Ekonomi
Kelompok Fiskal
Kelompok Berimbang
1. Bernadetta Pinti Yulianti
1. Desy Kurniawati
2. Adeodhatus Kumaladewa
2. Denis Ruben Naftali Eliezer
3. Catharina Dwi Handayani
3. Claudia Berlita Dewi
4. Pransiska Oktaviani
4. Puspita Arum
5. Oktavianus Lumen Sawito L.
5. Diky Pratama Putra
6. Agustinus Yogi Fajar H.
6. Paskalis Chandra Laksana
Kelompok Defisit
Kelompok Surplus
1. Elisabet Sutirah
1. Emilia Juwita
2. Aloysius Yudi Laura
2. Antonius Megan Wicaksono
3. Febrita Vitri Listyowati
3. Theresia Triwiyati
4. Sisilia Lina Ambarwati
4. Lia Listiani
5. Eduardus Rangga Krisnadewara
5. Walfian Ambarita
6. Petrick Ryan Fajar Yudhatama
6. Paulus Bayu Setiawan
Kelompok Dinamis
Kelompok Pajak
1. Oda Nimas Ayu Prabu
1. Rosa Dania Astari
2. Hermawan
2. Carolus Boromeus Eko Indah S.
3. Inggit Listyorini
3. Petri Handayani
4. Josef Crisna Listha Aradhita
4. Nicolas Forneda Pratama
5. Primandika Permana Yoga
5. Ronald Saputra
6. Taufan Prakoso
6. Bondan Denis Patria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Lampiran 20 Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran 1. Metode apa yang biasanya sering bapak gunakan dalam pembelajaran di kelas? 2. Mengapa bapak menggunakan metode tersebut? 3. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa di kelas? Mengapa? 4. Sejauh mana keberhasilan metode tersebut? 5. Kendala apa saja yang dihadapi? 6. Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan? 7. Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini? Mengapa? 8. Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut? 9. Hal-hal apa saja yang sudah bapak lakukan? 10. Hal-hal apa saja yang belum bapak lakukan? 11. Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Lampiran 21 Wawancara Terhadap Siswa 1. Metode apa yang biasanya sering Pak Candra gunakan dalam pembelajaran di kelas? 2. Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran menggunakan metode tersebut? 3. Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode tersebut? 4. Bagaimana pendapat anda mengenai model pembelajaran tipe TGT yang telah diterapkan dalam pembelajaran ekonomi? 5. Hal-hal apa saja yang mesti diperbaiki dalam proses pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 22 Hasil Hitungan PAP (II) Perhitungan skor motivasi belajar menggunakan PAP tipe II, yaitu: Sebelum TGT dan sesudah TGT siklus I dan II Skor tertinggi = 5 x 20 = 100 Skor terendah = 1 x 20 = 20 a.
Rumus = skor terendah +81% (skor tertinggi – skor terendah) = 20 + 81% (100-20) = 20 + 64.8 = 84.8 85
b.
Rumus = skor terendah +66% (skor tertinggi – skor terendah) = 20 + 66% (100-20) = 20 + 52.8 = 72.8 73
c.
Rumus = skor terendah +56% (skor tertinggi – skor terendah) = 20 + 56% (100-20) = 20 + 44.8 = 64.8 65
d.
Rumus = skor terendah +46% (skor tertinggi – skor terendah) = 20 + 46% (100-20) = 20 + 36.8 = 56.8 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Tabel 5.16 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di kelas XI IPS 2 No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi 2 73 - 84 2 5,88% Tinggi 3 65 - 72 27 79,41% Sedang 4 57 - 64 5 14,71% Rendah 5 < 57 0 0% Sangat Rendah Jumlah 34 100%
Tabel 5.17 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di kelas XI IPS 2 No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 1 85 – 100 0 0% Sangat Tinggi 2 73 – 84 13 37,14% Tinggi 3 65 – 72 20 57,14% Sedang 4 57 – 64 2 5,72% Rendah 5 < 57 0 0% Sangat Rendah Jumlah 35 100%
Tabel 5.19 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di kelas XI IPS 2 No 1 2 3 4 5
Interval Skor 85 - 100 73 - 84 65 - 72 57 - 64 < 57 Jumlah
Frekuensi 1 29 0 0 0 30
Presentase 3,33% 96,67% 0% 0% 0%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Lampiran 1c LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS II (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal observasi
: Sabtu, 10 November 2012
Lamanya observasi
: 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: XI IPS 2
Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru juga menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan diterapkan pada proses pembelajaran hari itu (model TGT). Guru menjelaskan materi tentang pajak. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, jika dirasa ada pertanyaan yang belum jelas. Guru menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan siswa, kemudian dilanjutkan dengan sesi games make a match (menjodohkan) dan turnamen cerdas cermat. Pada sesi ini guru juga terlebih dahulu menyampaikan aturan-aturan yang berlaku dalam games dan turnamen. Guru memimpin dan mengawasi jalannya games dan turnamen. Games dalam siklus II sama dengan games siklus I. Games berlangsung selama 25 menit dan turnamen berlangsung selama 10 menit. Setiap kelompok ada satu fasilitator yang bertugas mengamati dan mencatat skor yang diperoleh tiap kelompok. Pembelajaran kemudian ditutup oleh guru dengan memberi kesimpulan tentang materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru membagikan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
motivasi dan lembar refleksi kepada siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari itu. Guru juga memilih kelompok terbaik dengan skor tertinggi, yang nantinya akan mendapatkan penghargaan atau hadiah berupa alatalat tulis. Sedayu, 10 November 2012 Guru
( Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
( Sesilia Susanti )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
Lampiran 2c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS II ( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal observasi
: Sabtu, 10 November 2012
Lamanya observasi
: 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek
: XI IPS 2
Secara umum kondisi kelas sudah mendukung dalam proses pembelajaran. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman dan kipas angin maupun AC. Seluruh siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat belajar tim dalam LKS, terkadang ada sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Saat games dan turnamen, siswa-siswa berperan secara aktif dan antusias. Dalam siklus II ini, siswa sudah tertib dalam mengikuti games dan turnamen dibandingkan siklus I. Pada saat turnamen, masing-masing kelompok saling bersaing dengan kelompok lainnya untuk dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga kegiatan pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan suasana kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
terkesan semakin semangat. Siswa semakin senang ketika pengumuman juara karena mendapatkan hadiah berupa alat-alat tulis. Sedayu, 10 November 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
Lampiran 3c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS II ( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat
: Sesilia Susanti
Tanggal observasi
: Sabtu, 10 November 2012
Lamanya observasi
: 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek
: XI IPS 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang model pembelajaran yang akan digunakan pada hari itu. Setelah itu guru memulai kegiatan pembelajaran dan menjelaskan materi tentang pajak serta melakukan tanya jawab dengan para siswa. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik, hal tersebut terlihat dari usaha mereka untuk merespon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru. Siswa terlihat sangat aktif bertanya kepada guru dala siklus II ini. Hal tersebut dikarenakan materi pajak merupakan materi baru bagi mereka dan cukup sulit. Pada saat belajar tim seluruh siswa saling bekerja sama dan mencoba berpendapat dalam kerja kelompoknya (pada saat mengerjakan LKS). Dalam siklus II ini, siswa terlihat lebih aktif dalam mengerjakan soal-soal dalam kelompok, hal ini dikarenakan soal-soalnya berbentuk hitungan dan harus diselesaikan dalam waktu 15 menit. Ketika games dan turnamen berlangsung siswa sangat semangat dalam mengikuti games dan turnamen ini. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan. Siswa saling berebut untuk menjawab soal yang diberikan.
Setelah games dan turnamen
berakhir, tiap-tiap fasilitator kelompok mengisi lembar rangkuman tim untuk menghitung skor yang diperoleh kelompok dalam games dan turnamen. Setelah itu, mengisi kuesioner motivasi dan lembar refleksi terkait dengan pembelajaran yang diterapkan pada saat itu yaitu pembelajaran dengan TGT. Sedayu, 10 November 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
Lampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TGT SIKLUS II
Hari/tanggal
: Sabtu, 10 November 2012
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas
: XI IPS 2
Observer
: Sesilia Susanti Aktivitas Guru Pada SIKLUS II
No 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10
11
Deskriptor Guru menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Guru ikut berperan serta dalam pembentukan kelompok TGT. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus
Ya √
Tidak
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
12
13 14
15 16 17 18 19
dikerjakan dan bekerjasama di dalam kelompok. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam kelompok. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang bisa bekerja dengan baik. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√
√ √ √ √ √ √ √
Sedayu, 10 November 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
( Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
Lampiran 5b INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT SIKLUS II Hari/tanggal
: Sabtu, 10 November 2012
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas
: XI IPS 2
Observer
: Sesilia Susanti Instumen Pengamatan Kelas Pada Siklus II
No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Deskriptor Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas. Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompok. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit Kelas dapat terorganisir dengan baik
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
16
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Sedayu, 10 November 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum) Siklus II Hari/tanggal
: Sabtu, 10 November 2012
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas
: XI IPS 2
Observer
: Sesilia Susanti
No
Deskriptor
Ya √
3
Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. Semua kelompok antusias mengikuti games dan turnamen Saling bertukar pikiran dan pendapat.
4
Berbagi tugas dalam pengerjaan.
√
5
Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
√
1 2
6 7
Tidak
√ √
√ √
Sedayu, 10 November 2012 Guru Mitra
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Lampiran 7b INSTRUMEN REFLEKSI Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SIKLUS II No
Uraian
Komentar
1
Penilaian guru terhadap komponen Cukup mengenai sasaran. pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
2
Penilaian guru terhadap aktifitas Siswa menjadi lebih aktif. siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
3
Hambatan yang mungkin ditemui Siswa bisa terlalu ramai kalau guru dalam menerapkan pembelajaran tidak bisa mengendalikan. kooperatif tipe TGT.
4
Manfaat yang diperoleh dalam Proses pembelajaran menjadi lebih merencanakan dan menerapkan terfokus dan terencana. pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5
Keberhasilan yang telah dicapai Siswa lebih ketika diterapkannya pembelajaran dengan cepat. kooperatif tipe TGT tersebut.
6
Hal-hal mana saja yang masih perlu Ada siswa yang belum aktif. ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
7
Apakah siswa berminat mengikuti Sangat berminat. pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
menguasai
Sedayu, 10 November 2012 Guru
(Drs. Al. Candra Widyantara)
Observer
(Sesilia Susanti)
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
Lampiran 8b INSTRUMEN REFLEKSI Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SIKLUS II Skala Penilaian No
1
2
3
4
5
Aspek yang diamati Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll)?
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: mendengarkan orang lain mengajukan pertanyaan menyampaikan ide-ide saya mengorganisasikan kelompok mengacaukan kegiatan melamun
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT? Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Sangat Senang
Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak Senang
66,67%
33,33%
-
-
Berminat
Tidak Berminat
100%
-
Ya
Tidak
100% 56,67% 53,33% 76,67% -
43,33% 46,67% 23,33% 100% 100%
Komentar (Silahkan isi dan uraikan komentar anda) Kurang kerjasama, ada kelompok yang ramai, kurang konsentrasi, dan ada yang tidak mematuhi aturan. Komentar Bisa belajar bersama kelompok, cepat mengerti, berfikir cepat dan tepat, belajar santai tapi serius, siswa lebih aktif, dan dapat berlatih kejujuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
Komentar
6
Menurut anda hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Kerjasama, lebih tenang lagi, kekompakan kelompok, dan ketegasan aturan saat games. Komentar
7
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
100% siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT Komentar
8
Manfaat apa yang anda peroleh dengan mempelajari topik pajak untuk kehidupan sehari-hari?
Semakin mengerti tentang pajak, dan dapat menghitung pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Lampiran 10c Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II Jumlah Siswa
Target
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan
24
75
24/30*100% = 80%
2
Siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok
30
75
30/30*100% = 100%
3
Siswa mengemukakan/menanggapi pendapat
26
75
26/30*100% = 86,67%
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok
30
75
30/30*100% = 100%
Siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban
25
75
25/30*100% = 83,33%
Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
30
75
30/30*100% = 100%
No
1
4
5
6
Komponen yang diobservasi
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
Presentase (%)
(%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran 11b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Sekolah
: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
: XI/ 1
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD Kompetensi Dasar -
:
Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
Indikator
:
1. Kognitif a. Mendefinisikan pengertian pajak b. Menyebutkan ciri-ciri pajak c. Menjelaskan pungutan resmi selain pajak d. Menyebutkan ciri-ciri pungutan resmi selain pajak e. Menyebutkan fungsi pajak f. Menyebutkan jenis-jenis pajak g. Menjelaskan pembagian pajak dari segi penangggung pajak h. Menyebutkan asas-asas pemungutan pajak i. Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia j. Menghitung pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
2. Afektif a.
Memiliki motivasi belajar yang tinggi
b.
Menunjukkan keaktifan/keterlibatan siswa dalam belajar
A. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a. Siswa mampu mendefinisikan pengertian pajak b. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri pajak c. Siswa mampu menjelaskan pungutan resmi selain pajak d. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri pungutan resmi selain pajak e. Siswa mampu menyebutkan fungsi pajak f. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis pajak g. Siswa mampu menjelaskan pembagian pajak dari segi penangggung pajak h. Siswa mampu menyebutkan asas-asas pemungutan pajak i. Siswa mampu menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia j. Siswa mampu menghitung pajak 2. Afektif a. Siswa mampu memiliki motivasi belajar yang tinggi b. Siswa mampu menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar
B. Materi Pembelajaran Perpajakan 1. Pengertian Pajak Pajak adalah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
Pajak mempunyai ciri-ciri diantaranya: a. Merupakan iuran wajib b. Harus dibayar oleh wajib pajak c. Pemungutan berdasarkan undang-undang d. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum f. Balas jasa tidak langsung
2. Pungutan Resmi Lainnya Selain pajak, masih ada beberapa pungutan resmi lainnya sebagai berikut: a. Retribusi, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran b. Iuran, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung kepada pembayar iuran tersebut. Pungutan tersebut dikenakan kepada suatu kelompok atau golongan karena mereka dianggap turut menikmati jasa atau fasilitas tertentu. c. Sumbangan wajib, yaitu sumbangan lainnya yang tidak secara langsung dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas kepada pembayar. Contoh: sumbangan PMI, sumbangan dana PON, dan sumbangan pada waktu mengurus surat ijin mengemudi (SIM) Pungutan resmi di luar pajak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a) Dipungut secara langsung kepada yang bersangkutan b) Digunakan untuk keperluan khusus c) Balas jasa diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan d) Dipungut tidak berdasarkan undang-undang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
3. Fungsi pajak Beberapa fungsi dari pajak adalah : a. Sebagai sumber pendapatan negara (masuk dalam APBN) b. Pengatur kegiatan ekonomi c. Pemerataan pendapatan masyarakat d. Sarana stabilitas ekonomi 4. Jenis-jenis pajak Dilihat dari segi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Pajak pusat Pajak pusat/negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak pusat/negara meliputi: Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Perseroan (PPs) Pajak Kekayaan (PKn) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPBM) Pajak Penjualan Pajak atas bunga, Deviden, dan Royalty (PBDR) Pajak pembangunan Bea materai Bea masuk Bea cukai ( Cukai adalah pajak yang dikenakan pada beberapa jenis barang tertentu yang dipakai di dalam negeri, misal : rokok, minyak tanah, gula, dan bir) b. Pajak daerah Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama). Contoh : pajak rumah tangga, pajak bangsa asing, pajak kendaraan, pajak radio dan TV, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Yang berasal/dibuat oleh daerah, antara lain: pajak tontonan, pajak reklame, pajak hewan, dan pajak sepeda. 5. Pembagian pajak Dilihat dari sisi penanggung pajak, pajak dibagi menjadi 2 yaitu: a. Pajak langsung Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Perseroan b. Pajak tidak langsung Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dikenankan pada barangbarang tertentu. Contohnya : rokok dan miras 6. Unsur-unsur dalam pajak Dalam pajak terdapat unsur-unsur pajak, yaitu: a. Subyek pajak Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan usaha yang berbadan hukum (perusahaan) yang dikenai pajak. b. Obyek pajak Yang menjadi obyek pajak antara lain penghasilan, laba perusahaan, SHU koperasi, transaksi jual beli baik jasa maupun barang c. Tarif pajak Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dasar/objek pajak. 7. Asas-asas pemungutan pajak Pajak terdiri dari beberapa asas, diantaranya: a. Asas keadilan Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi kepada masyarakat dan seadil-adilnya, misalnya dengan menetapkan tarif pajak progresif, semakin tinggi pendapatan seorang/badan usaha semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
b. Asas pemerataan Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi secara merata kepada segenap lapisan golongan masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sebagai kewajiban warga negara. c. Asas manfaat Pajak yang dibebankan hendaknya disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh (benefit principle), misalnya pajak kendaraan bermotor yang lebih besar dari pajak sepeda, pajak untuk mobil lebih besar dari pajak sepeda motor, hal ini disebut tarif pajak degresif. d. Asas yuridis Pajak yang dibebankan harus sesuai dengan daya pikul dari wajib pajak (ability to pay). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah penghasilan yang diterima seseorang. e. Asas efisien/ekonomis Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak hendaknya tidak memberatkan atau menghambat perkembangan usaha/perekonomian. f. Asas sederhana Pajak dibebankan kepada wajib pajak hendaknya jangan terlalu banyak jenisnya agar mudah dimengerti oleh wajib pajak.
8. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia Sistem pemungutan pajak ada tiga macam: a.
Official Assessment System Sistem ini memberi kewenangan pemerintah untuk menentukan besarnya pajak terutang.
b.
Self Assessment System Sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada
wajib
pajak
untuk
menghitung,
memperhitungkan,
membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
c.
Withholding System Sistem pemungutan pajak ini memberi kewenangan kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut pajak yang terutang oleh wajib pajak.
Beberapa pajak yang diterapkan di Indonesia: a.
Pajak Penghasilan (PPh)
1) Subjek pajak Subjek pajak penghasilan yaitu orang pribadi dan warisan yang terbagi, badan usaha, dan badan usaha tetap yang dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. 2) Objek pajak Objek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau
menambahkan
kekayaan
wajib
pajak
yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Contoh penghasilan yang kena PPh : Upah, gaji, honorarium, royalti, penghargaan, laba usaha, bunga tabungan, premi asuransi, serta hadiah dari undian. 3) Penghasilan Kena Pajak (PKP) Besarnya penghasilan tidak kena pajak untuk wajib pajak badan usaha diatur sebesar penghasilan neto. Sedangkan untuk wajib pajak orang pribadi dihitung sebesar penghasilan neto dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) 4) Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP) (UU PPh No. 36 Tahun 2008) Besarnya penghasilan kena pajak perorangan dihitung berdasarkan penghasilan netonya dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak yang jumlahnya: a) Rp 15.840.000 untuk diri wajib pajak pribadi b) Rp 1.320.000 tambahan untuk wajib pajak yang telah menikah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
c) Rp 15.840.000 tambahan untuk isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami d) Rp 1.320.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak tiga orang. 5) Biaya Jabatan Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan untuk karyawan tetap mendapatkan kenaikan batas biaya jabatan yang dikurangkan dari penghasilan bruto Rp 108.000/bulan menjadi Rp 500.000/bulan
6) Tarif Pajak (UU PPh No. 36 Tahun 2008) a) Wajib Pajak Badan Orang Pribadi Dalam Negeri No
Penghasilan Kena Pajak
Tarif
1
s.d Rp 50.000.000
5%
2
Diatas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000
15%
3
Diatas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000
25%
4
Diatas Rp 500.000.000
30%
b) Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan atau Badan Usaha Tetap (BUT) Berdasarkan pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008, tarif pajak yang ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Selain pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008 perlu juga melihat pasal lainnya yaitu pasal 31E ayat (1) UU Nomor 36 tahun 2008 sebagai berikut: Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan
Rp
50.000.000.000
mendapat
fasilitas
berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaraan bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000. Apabila pasal 17 dan pasal 31 E tersebut dipadukan, maka perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah: Level Peredaran
Penghasilan Kena
Bruto (PB)
Pajak
s.d Rp 4,8M
Perhitungan
seluruh PhKP =
PhKP x 50% x 28%
mendapat fasilitas (PhKPFas) Diatas Rp 4,8 s.d PhKPFas = 4,8M/PB x PhKP Rp 50M
PhKp
PhKPFas x 50% x 28% ditambah
nonfasilitas PhKPNonFas x
(PhKPnonFas) = PhKP 28% – PhKPF Diatas Rp 50M
Seluruh
PhKP
= PhKP x 28%
PhKPnonfas
b. Pajak Bumi dan Bangunan Pajak bumi dan bangunan (PBB) dikenakan kepada seseorang atau badan hukum yang menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan ban/atau mempunyai hak/manfaat atas permukaan bumi. Di Indonesia PBB diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994. Unsurunsur dalam PBB:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
1) Objek PBB a) Yang menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau bangunan. b) Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya yang digunakan
sebagai
pedoman
serta
untuk
memudahkan
penghitungan pajak yang terutang. 2) Pengecualian PBB Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan adalah objek
pajak
yang
digunakan
semata-mata
untuk
melayani
kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan. Contoh : Kuburan, hutan lindung, museum, dll. 3) Subjek PBB Subjek pajak PBB adalah orang atau badan hukum yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai,dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan 4) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan apabila tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti. 5) Tarif PBB a) Besarnya nilai jual objek pajak tidak kena pajak ditetapkan untuk masing-masing kabupaten/kota dengan setinggi-tingginya Rp 12.000.000 untuk setiap wajib pajak. b) Tarif PBB sebesar 0,5% c) Dasar perhitungan pajak serendah-rendahnya 20% dan setinggitingginya 100% dari NJOP. d) NJKP 20% dari NJOP untuk objek pajak pertambangan dan objek
pajak
1.000.000.000
lainnya
yang
NJOP-nya
kurang
dari
Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
e) NJOP 40% dari NJOP untuk objek pajak perkebunan, kehutanan, dan objek pajak lainnya yang NJOP-nya lebih besar dari Rp 1.000.000.000 C. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Diskusi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) c. Tanya jawab
D. Kegiatan Pembelajaran No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Metode
Pertemuan 2 1.
Pendahuluan
2.
5 menit Guru memulai pelajaran dengan salam dan presensi Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru melakukan apersepsi Kegiatan Inti 70 menit EKSPLORASI Menggali informasi siswa tentang pengetahuan materi perpajakan ELABORASI Guru membagi siswa dalam kelompok yang telah ditentukan, kemudian siswa duduk
ceramah
ceramah, diskusi dan tanya jawab
Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
dalam kelompok masingmasing Guru presentasi (menjelaskan materi ajar tentang pajak) Guru membagi LKS dan memberikan penjelasan singkat tentang cara mengerjakan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk, guru memberi bimbingan seperlunya (games) Guru membacakan prosedur dan peraturan games Guru bersama siswa melaksanakan games make a match Guru membacakan prosedur tournament Guru bersama siswa melaksanakan tournament
LKS
soal games, lembar make a match, viewer stopwatch, soal dan jawaban
KONFIRMASI
3.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai hal yang kurang jelas. Guru memberikan apresiasi terhadap tanggapan-tanggapan dari siswa. Penutup Guru mengumumkan kelompok yang
15 menit
ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
memperoleh nilai tertinggi (games dan tournament), dan memberikan penghargaan Guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari Guru menutup pembelajaran dan membagikan kuesioner motivasi belajar setelah TGT dan lembar refleksi
Hadiah, kuesioner setelah TGT, lembar refleksi
E. Sumber dan Media Pembelajaran a. Sumber pembelajaran : 1. Siswa
: LKS
2. Guru
: Tugiyono, dkk. Ekonomi SMA Kelas 2. Jakarta: Grasindo Ritonga, dkk. Pelajaran Ekonomi Kelas 2. Jakarta: Erlangga
b. Media pembelajaran : 1. LKS 2. Lembar make a match 3. Lembar soal 4. Lembar jawab 5. Kotak kardus 6. Viewer
F. Teknik Penilaian 1. Pembobotan a. Diskusi ( ada 3 soal masing-masing nomor skor 5) b. Games (Ada 12 soal, skor jika jawaban benar 100)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
c. Tournament (Ada 100 soal, masing-masing nomor skor 100)
2. Latihan Soal dan Kunci Jawaban a.
Soal diskusi
: terlampir
b.
Soal saat games
: terlampir
c.
Soal saat tournament
: terlampir
Yogyakarta, 1 November 2012 Peneliti
Sesilia Susanti Mengetahui, Dosen Pembimbing
Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA.
Guru Pamong
Drs. Al. Candra Widyantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
Soal Diskusi : 1.
Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp 60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah). Hitunglah pajak terutangnya!
2.
Pak Yosep Henry mempunyai objek pajak berupa: Tanah seluas 900 m2 dengan nilai jual Rp 250.000/m2 Bangunan (rumah dan garasi) seluas 500 m2 dengan nilai jual Rp 300.000/m2 Pagar mewah sepanjang 100 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp 200.000/m2 Hitunglah pajak terutang Pak Yosef Henry!
3.
Tuan Denny sudah menikah, mempunyai 3 orang anak kandung dan 1 anak angkat. Beliau mempunyau penghasilan sebesar Rp 6.000.000/bulan. Beliau harus membayar iuran pensiun Rp 300.000/bulan. Hitunglah PPh Tuan Denny per bulan!
Jawaban : 1. Pajak penghasilan yang terutang = 28% x Rp 4.000.000.000 = Rp 1.120.000.000 2. Nilai jual: Tanah 900 m2 x Rp 250.000
= Rp 225.000.000
Rumah dan garasi 500m2 x Rp 300.000
= Rp 150.000.000
Pagar mewah ( 100 m x 1,5 m) x Rp 200.000
= Rp
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) NJOPTKP NJOPKP
30.000.000 +
Rp 405.000.000 ( Rp 12.000.000) Rp 393.000.000
PBB terutang 0,5% x 20% x Rp 393.000.000 = Rp 393.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
3. Perhitungan PPh/bulan Penghasilan per bulan
Rp 6.000.000
Biaya jabatan 5% x Rp 6.000.000 Rp 300.000 Iuran pensiun
Rp 300.000 + Rp 600.000 -
Penghasilan per bulan
Rp 5.400.000
Penghasilan bersih per tahun 12 x Rp 5.400.000
Rp 64.800.000
PTKP: 1. Wajib Pajak
Rp 15.840.000
2. Istri tidak bekerja
Rp 1.320.000
3. Anak (3)
Rp 3.960.000 + Rp 21.120.000 -
Penghasilan Kena Pajak
Rp 43.680.000
Penghitungan pajak: 5% x Rp 43.680.000 = Rp 2.184.000 Pajak penghasilan 1 tahun = Rp 2.184.000 Pajak penghasilan per bulan Rp 2.184.000 : 12 = Rp 182.000 Jadi, pajak penghasilan Tuan Denny selama satu bulan adalah Rp 182.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
Soal dan jawaban Games (SIKLUS 2) 1.
Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oeh negara untuk membiayai kepentingan umum disebut ... (Pajak)
2.
Ciri-ciri pajak adalah....(merupakan iuran wajib, harus dibayar oleh wajib pajak,
pemungutan
berdasarkan
undang-undang,
untuk
membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan umum, balas jasa tidak langsung) 3.
Selain pajak, terdapat beberapa pungutan resmi lainnya seperti ... (retribusi, iuran, sumbangan wajib)
4.
Ciri-ciri pungutan resmi di luar pajak adalah ...(dipungut secara langsung kepada yang bersangkutan, digunakan untuk keperluan khusus, balas jasa diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan, dipungut tidak berdasarkan undang-undang)
5.
Fungsi pajak diantaranya .... (sebagai sumber pendapatan negara, pengatur kegiatan ekonomi, pemerataan pendapatan masyarakat, sarana stabilitas ekonomi)
6.
Jenis pajak bila dilihat dari sisi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2 yaitu ... (pajak pusat dan pajak daerah)
7.
Dari sisi penanggung pajak, pajak dibedakan menjadi ... (pajak langsung dan pajak tidak langsung)
8.
Pajak yang diterapkan di Indonesia antara lain... ( Pajak Penghasilan dan Pajak Bumi dan Bangunan)
9.
Asas-asas pemungutan pajak adalah ... (keadilan, pemerataan, manfaat, yuridis, efisien dan sederhana)
10. Tarif PTKP untuk wajib pajak pribadi sebesar.... (Rp 15.840.000) 11. Tarif PTKP untuk tambahan setiap anggota sedarah sebesar .... (Rp 1.320.000) 12. Yang menjadi objek pajak PBB adalah ... ( Bumi dan bangunan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
Soal dan jawaban Tournament (SIKLUS 2) 1.
Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oeh negara untuk membiayai kepentingan umum disebut ..... (Pajak)
2.
Unsur-unsur di dalam pajak antara lain ... (subyek pajak, obyek pajak, dan tarif pajak)
3.
NJOPTKP kepanjangan dari ... (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak)
4.
Pajak yang dipungut oleh pemeritah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak disebut ... (pajak pusat)
5.
Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain disebut ....(pajak langsung)
6.
Asas-asas pemungutan pajak diantarannya ... (keadilan, pemerataan, manfaat, yuridis, efisien dan sederhana)
7.
Tarif PTKP untuk tambahan istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebesar .... (RP 15.840.000)
8.
Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dasar/objek pajak disebut ... (tarif pajak)
9.
Yang menjadi objek pajak PBB adalah ... ( Bumi dan bangunan)
10. Tarif PTKP untuk tambahan setiap anggota sedarah sebesar.... (Rp 1.320.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
Lampiran 12b
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
Waktu
: 15 menit
Petunjuk
: Kerjakan secara kelompok!
Nama Kelompok : ____________________
Hari/tanggal: ____________
Nama Anggota : 1. ___________________________ 2. ___________________________ 3. ___________________________ 4. ___________________________ 5. ___________________________ 6. ___________________________ Perpajakan 1. Pengertian Pajak Pajak adalah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
Pajak mempunyai ciri-ciri diantaranya: a. Merupakan iuran wajib b. Harus dibayar oleh wajib pajak c. Pemungutan berdasarkan undang-undang d. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum f. Balas jasa tidak langsung Apakah yang dimaksud dengan pajak? Sebutkan pula ciri-cirinya! Pajak merupakan iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum. Ciri-ciri pajak: merupakan iuran wajib, harus dibayar oleh wajib pajak, pemungutan didasarkan pada undang-undang, digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah, digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
2. Pungutan Resmi Lainnya Selain pajak, masih ada beberapa pungutan resmi lainnya sebagai berikut: a. Retribusi, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran b. Iuran, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung kepada pembayar iuran tersebut. Pungutan tersebut dikenakan kepada suatu kelompok atau golongan karena mereka dianggap turut menikmati jasa atau fasilitas tertentu. c. Sumbangan wajib, yaitu sumbangan lainnya yang tidak secara langsung dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas kepada pembayar. Contoh: sumbangan PMI, sumbangan dana PON, dan sumbangan pada waktu mengurus surat ijin mengemudi (SIM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
Pungutan resmi di luar pajak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a.
Dipungut secara langsung kepada yang bersangkutan
b.
Digunakan untuk keperluan khusus
c.
Balas jasa diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan
d.
Dipungut tidak berdasarkan undang-undang
Jelaskan apa yang dimaksud dengan retribusi, iuran, dan sumbangan wajib!
Retribusi adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran, iuran adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung kepada pembayar iuran tersebut, sumbangangan wajib adalah sumbangan lainnya yang tidak secara langsung dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas kepada pembayar.
3. Fungsi pajak Beberapa fungsi dari pajak adalah : b. Sebagai sumber pendapatan negara (masuk dalam APBN) c. Pengatur kegiatan ekonomi d. Pemerataan pendapatan masyarakat e. Sarana stabilitas ekonomi Jelaskan fungsi pajak sebagai sumber pendapatan negara! Pajak merupakan suatu sumber atau alat untuk memasukkan uang ke kas negara sebagai pendapatan negara. Menurut fungsi ini pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan.
4. Jenis-jenis pajak Dilihat dari segi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Pajak pusat Pajak pusat/negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak pusat/negara meliputi: Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Perseroan (PPs) Pajak Kekayaan (PKn)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPBM) Pajak Penjualan Pajak atas bunga, Deviden, dan Royalty (PBDR) Pajak pembangunan Bea materai Bea masuk Bea cukai ( Cukai adalah pajak yang dikenakan pada beberapa jenis barang tertentu yang dipakai di dalam negeri, misal : rokok, minyak tanah, gula, dan bir) b. Pajak daerah Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama). Contoh : pajak rumah tangga, pajak bangsa asing, pajak kendaraan, pajak radio dan TV, dsb. Yang berasal/dibuat oleh daerah, antara lain: pajak tontonan, pajak reklame, pajak hewan, dan pajak sepeda. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pajak berdasarkan segi pemungut pajak! Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama).
5. Pembagian pajak Dilihat dari sisi penanggung pajak, pajak dibagi menjadi 2 yaitu: b. Pajak langsung Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Perseroan c. Pajak tidak langsung Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dikenankan pada barangbarang tertentu. Contohnya : rokok dan miras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
Jelaskan pembagian pajak dilihat dari sisi penanggung pajak! Pajak langsung adalah pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain. Pajak tidak langsung adalah pajaka yang bisa dikenakan pada barang-barang tertentu.
6. Unsur-unsur dalam pajak Dalam pajak terdapat unsur-unsur pajak, yaitu: a. Subyek pajak Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan usaha yang berbadan hukum (perusahaan) yang dikenai pajak. b. Obyek pajak Yang menjadi obyek pajak antara lain penghasilan, laba perusahaan, SHU koperasi, transaksi jual beli baik jasa maupun barang c. Tarif pajak Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dasar/obyek pajak. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam pajak! Subyek pajak ( orang pribadi atau badan usaha yang berbadan hukum yang dikenai pajak), obyek pajak, dan tarif pajak (ketentuan jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dengan dasar/obyek pajak)
7. Asas-asas pemungutan pajak Pajak terdiri dari beberapa asas, diantaranya: a. Asas keadilan Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi kepada masyarakat dan seadiladilnya, misalnya dengan menetapkan tarif pajak progresif, semakin tinggi pendapatan seorang/badan usaha semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. b. Asas pemerataan Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi secara merata kepada segenap lapisan golongan masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sebagai kewajiban warga negara. c. Asas manfaat Pajak yang dibebankan hendaknya disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh (benefit principle), misalnya pajak kendaraan bermotor yang lebih besar dari pajak sepeda, pajak untuk mobil lebih besar dari pajak sepeda motor, hal ini disebut tarif pajak degresif. d. Asas yuridis Pajak yang dibebankan harus sesuai dengan daya pikul dari wajib pajak (ability to pay). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah penghasilan yang diterima seseorang. e. Asas efisien/ekonomis Pajak
yang
dibebankan
kepada
wajib
pajak
hendaknya
tidak
memberatkan atau menghambat perkembangan usaha/perekonomian. f. Asas sederhana Pajak dibebankan kepada wajib pajak hendaknya jangan terlalu banyak jenisnya agar mudah dimengerti oleh wajib pajak. Sebutkan asas-asas pemungutan pajak! Asas keadilan, asas pemerataan, asas manfaat, asas yuridis, asas efisien/ekonomis, dan asas sederhana.
8. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia Sistem pemungutan pajak ada tiga macam: a.
Official Assessment System Sistem ini memberi kewenangan pemerintah untuk menentukan besarnya pajak terutang.
b.
Self Assessment System Sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada
wajib
pajak
untuk
menghitung,
memperhitungkan,
membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
c.
Withholding System Sistem pemungutan pajak ini memberi kewenangan kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut pajak yang terutang oleh wajib pajak.
Beberapa pajak yang diterapkan di Indonesia: a.
Pajak Penghasilan (PPh)
1) Subjek pajak Subjek pajak penghasilan yaitu orang pribadi dan warisan yang terbagi, badan usaha, dan badan usaha tetap yang dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. 2) Objek pajak Objek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau
menambahkan
kekayaan
wajib
pajak
yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Contoh penghasilan yang kena PPh : Upah, gaji, honorarium, royalti, penghargaan, laba usaha, bunga tabungan, premi asuransi, serta hadiah dari undian. 3) Penghasilan Kena Pajak (PKP) Besarnya penghasilan tidak kena pajak untuk wajib pajak badan usaha diatur sebesar penghasilan neto. Sedangkan untuk wajib pajak orang pribadi dihitung sebesar penghasilan neto dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) 4) Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP) (UU PPh No. 36 Tahun 2008) Besarnya penghasilan kena pajak perorangan dihitung berdasarkan penghasilan netonya dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak yang jumlahnya: a) Rp 15.840.000 untuk diri wajib pajak pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
b) Rp 1.320.000 tambahan untuk wajib pajak yang telah menikah c) Rp 15.840.000 tambahan untuk isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami d) Rp 1.320.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak tiga orang. 5) Biaya Jabatan Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan untuk karyawan tetap mendapatkan kenaikan batas biaya jabatan yang dikurangkan dari penghasilan bruto Rp 108.000/bulan menjadi Rp 500.000/bulan 6) Tarif Pajak (UU PPh No. 36 Tahun2008) a) Wajib Pajak Badan Orang Pribadi Dalam Negeri No
Penghasilan Kena Pajak
Tarif
1
s.d Rp 50.000.000
5%
2
Diatas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000
15%
3
Diatas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000
25%
4
Diatas Rp 500.000.000
30%
Contoh: Pak Sunarman sudah menikah, mempunyai 2 orang. Beliau mempunyau penghasilan sebesar Rp 5.500.000/bulan. Beliau harus membayar iuran pensiun Rp 225.000/bulan. Hitunglah PPh Pak Sunarman per bulan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
Penyelesaian: Penghasilan per bulan
Rp 5.500.000
Biaya jabatan 5% x Rp 5.500.000
Rp 275.000
Iuran pensiun
Rp 225.000 + Rp 500.000 -
Penghasilan per bulan
Rp 5.000.000
Penghasilan bersih per tahun 12 x Rp 5.000.000
Rp 60.000.000
PTKP: 1. Wajib Pajak
Rp 15.840.000
2. Istri tidak bekerja
Rp 1.320.000
3. Anak (2)
Rp 2.640.000 + Rp 19.800.000-
Penghasilan Kena Pajak
Rp 40.200.000
Penghitungan pajak: 5% x Rp 40.200.000 = Rp 2.010.000 Pajak penghasilan 1 tahun = Rp 2.010.000 Pajak penghasilan per bulan Rp 2.010.000 : 12 = Rp 167.500 Jadi, pajak penghasilan Pak Sunarman selama satu bulan adalah Rp 167.500
b) Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan atau Badan Usaha Tetap (BUT) Berdasarkan pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008, tarif pajak yang ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Selain pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008 perlu juga melihat pasal lainnya yaitu pasal 31E ayat (1) UU Nomor 36 tahun 2008 sebagai berikut: Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaraan bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000. Apabila pasal 17 dan pasal 31 E tersebut dipadukan, maka perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah: Level
Penghasilan Kena
Peredaran
Pajak
Perhitungan
Bruto (PB) s.d Rp 4,8M
seluruh PhKP =
PhKP x 50% x 28%
mendapat fasilitas (PhKPFas) Diatas Rp 4,8
PhKPFas = 4,8M/PB
PhKPFas x 50% x
s.d
x PhKP
28% ditambah
Rp 50M
PhKp
nonfasilitas PhKPNonFas x
(PhKPnonFas)
= 28%
PhKP - PhKPF Diatas 50M
Rp Seluruh
PhKP
= PhKP x 28%
PhKPnonfas
Contoh: Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp 55.000.000.000 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 3.000.000.000. Hitunglah pajak terutangnya! Penyelesaian: Pajak penghasilan yang terutang = 28% x Rp 3.000.000.000 = Rp 840.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
b.
Pajak Bumi dan Bangunan Pajak bumi dan bangunan (PBB) dikenakan kepada seseorang atau badan hukum yang menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan ban/atau mempunyai hak/manfaat atas permukaan bumi. Di Indonesia PBB diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994. Unsurunsur dalam PBB: 1) Objek PBB a) Yang menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau bangunan. b) Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya yang digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan penghitungan pajak yang terutang. 2) Pengecualian PBB Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan adalah objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan. Contoh : Kuburan, hutan lindung, museum, dll. 3) Subjek PBB Subjek pajak PBB adalah orang atau badan hukum yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai,dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan 4) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan apabila tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
5) Tarif PBB a) Besarnya nilai jual objek pajak tidak kena pajak ditetapkan untuk masing-masing kabupaten/kota dengan setinggitingginya Rp 12.000.000 untuk setiap wajib pajak. b) Tarif PBB sebesar 0,5% c) Dasar perhitungan pajak serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari NJOP. d) NJKP 20% dari NJOP untuk objek pajak pertambangan dan objek pajak lainnya yang NJOP-nya kurang dari Rp 1.000.000.000 e) NJOP 40% dari NJOP untuk objek pajak perkebunan, kehutanan, dan objek pajak lainnya yang NJOP-nya lebih besar dari Rp 1.000.000.000 Contoh: Pak Samijo mempunyai objek pajak berupa: Tanah seluas 800 m2 dengan nilai jual Rp 300.000/m2 Bangunan (rumah dan garasi) seluas 400 m2 dengan nilai jual Rp 350.000/m2 Pagar mewah sepanjang 120 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp 175.000/m2 Hitunglah pajak terutang Pak Samijo! Penyelesaian: Nilai jual: Tanah 800 m2 x Rp 300.000
= Rp 240.000.000
Rumah dan garasi 400m2 x Rp 350.000
= Rp 140.000.000
Pagar mewah ( 120 m x 1,5 m) x Rp 175.000
= Rp
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) NJOPTKP NJOPKP
31.500.000 +
Rp 411.500.000 ( Rp 12.000.000) Rp 399.500.000
PBB terutang 0,5% x 20% x Rp 399.500.000 = Rp 399.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Soal Diskusi : 1.
Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp 60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah). Hitunglah pajak terutangnya!
2.
Pak Yosep Henry mempunyai objek pajak berupa: Tanah seluas 900 m2 dengan nilai jual Rp 250.000/m2 Bangunan (rumah dan garasi) seluas 500 m 2 dengan nilai jual Rp 300.000/m2 Pagar mewah sepanjang 100 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp 200.000/m2 Hitunglah pajak terutang Pak Yosep Henry!
3.
Tuan Denny sudah menikah, mempunyai 3 orang anak kandung dan 1 anak angkat. Beliau mempunyau penghasilan sebesar Rp 6.000.000/bulan. Beliau harus membayar iuran pensiun Rp 300.000/bulan. Hitunglah PPh Tuan Denny per bulan! _ selamat mengerjakan_
Lembar Jawab : __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
Lampiran 13b FORMAT PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS II Keterangan
SKOR FISKAL
BERIMBANG
DEFISIT
SURPLUS
DINAMIS
PAJAK
500
600
1.200
400
700
800
Soal 1
-
-
-
-
-
100
Soal 2
-
-
-
-
-
100
Soal 3
-
-
-
100
-
-
Soal 4
-
-
100
-
-
-
Soal 5
-
-
100
-
-
-
Soal 6
100
-
-
-
-
-
Soal 7
-
-
-
-
-
100
Soal 8
-
-
100
-
-
-
Soal 9
-
-
100
-
-
-
Soal 10
-
-
-
100
-
-
TOTAL
600
600
1.600
600
700
1.100
III
II
GAMES Turnamen
JUARA
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
Lampiran 23 Hasil Validitas dan Reliabilitas Case Processing Summary N Cases
Valid
% 34
100.0
0
.0
34
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .913
N of Items .917
20
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
butir1
3.53
.563
34
butir2
3.82
.576
34
butir3
3.91
.570
34
butir4
2.79
.845
34
butir5
2.97
.388
34
butir6
3.88
.537
34
butir7
3.74
.666
34
butir8
3.94
.694
34
butir9
3.47
.706
34
butir10
3.79
.641
34
butir11
3.18
.673
34
butir12
3.82
.576
34
butir13
3.56
.991
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
butir14
3.71
.629
34
butir15
3.50
.929
34
butir16
3.91
.514
34
butir17
3.50
.961
34
butir18
3.79
.641
34
butir19
3.62
.697
34
butir20
4.09
.753
34
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
butir1
69.00
68.000
.483
.
.911
butir2
68.71
67.244
.553
.
.909
butir3
68.62
68.486
.423
.
.912
butir4
69.74
64.564
.554
.
.910
butir5
69.56
68.799
.598
.
.910
butir6
68.65
67.872
.524
.
.910
butir7
68.79
65.441
.642
.
.907
butir8
68.59
64.916
.662
.
.907
butir9
69.06
64.542
.684
.
.906
butir10
68.74
64.988
.716
.
.906
butir11
69.35
67.023
.483
.
.911
butir12
68.71
68.578
.408
.
.912
butir13
68.97
61.787
.644
.
.908
butir14
68.82
68.332
.392
.
.913
butir15
69.03
62.211
.664
.
.907
butir16
68.62
68.910
.425
.
.912
butir17
69.03
62.211
.637
.
.908
butir18
68.74
64.443
.772
.
.904
butir19
68.91
65.477
.606
.
.908
butir20
68.44
66.254
.488
.
.911
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
Scale Statistics Mean 72.53
Variance 72.802
Std. Deviation 8.532
N of Items 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264