PENDUGAAN BIOMASSA DAN POTENSI KARBON TERIKAT DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA HUTAN GAMBUT MERANG BEKAS TERBAKAR DI SUMATERA SELATAN
N. A. EKA WIDYASARI H.
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah Pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Februari 2010
N.A. Eka Widyasari H. NIM E451080071
ABSTRACT N.A EKA WIDYASARI H. Biomass and Fix Carbon Estimation of Above Ground in South Sumatra’s Ex-Burned Merang Peat Forest. Under the direction of BAMBANG HERO SAHARJO and ISTOMO. Forest has urgent to absorb CO2 which is used photosynthesis to product O2 and energy dominantly in biomass. When peat forest fired, a lot of carbon reserve discharged to atmosphere so it can stimulate global warming. This study aims to estimate biomass and fix carbon contain in ex-burned merang peat forest and make models between biomass and fix carbon of various tree component (stems, branches, twigs and leaves) and also to calculate fix carbon and biomass potency in ex-burned merang peat forest. The results showed that biomass and fix carbon in ex-burned merang peat forest can be estimated using allometric equation models: Wtotal = 0,153108 D2,40 and Ctotal = 0,0302 D2,35. Fix carbon potenty in the trees very related to biomass and it can be calculated using formula Ctotal = 0,188799 W0,980. Based on parths of trees, stems are largest contributors to the potential for biomass total. Its contribute approximately 68,09 – 82,28% of total biomass. Then, in leaves, twigs and brunch each contributor 4,17 – 14,44%; 6,16 – 10,32% and 7,15 – 7,45 respectively. Fix carbon on the trees can be estimated using biomass formula and its showed 16,49 – 17,70% of trees biomass total. Biomass total and fix carbon on the above ground of ex-burned merang peat forest each showed 151.650,48 kg/ha and 29.105,19 kg/ha. Keywords : Biomass, Fix Carbon, Estimation, Model, Peat Forest.
RINGKASAN N.A EKA WIDYASARI H. Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan. Dibimbing oleh BAMBANG HERO SAHARJO dan ISTOMO. Hutan mempunyai peran penting dalam menyerap CO2 yang digunakan dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan O2 dan sebagian besar energi tersebut berada dalam bentuk biomassa. Cadangan karbon yang besar pada lahan gambut menyebabkan tingginya jumlah karbon yang dilepaskan ke atmosfer ketika lahan gambut terbakar yang pada akhirnya dapat memicu percepatan pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model penduga biomassa dan kandungan karbon terikat pada hutan gambut merang bekas terbakar berdasarkan bagian-bagian pohon (batang, cabang, ranting dan daun), membuat model hubungan antara biomassa dengan karbon terikat pada setiap bagian pohon serta menghitung potensi biomassa dan karbon terikat pada hutan gambut merang bekas terbakar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan Agustus tahun 2009 di hutan gambut merang bekas terbakar yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Untuk identifikasi spesies tumbuhan dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong dan analisis biomassa dan karbon terikat berdasarkan bagian-bagian pohon (batang, cabang, ranting dan daun), tumbuhan bawah, serasah dan nekromasa dilakukan di Laboratorium Kimia Kayu Puslitbang Hutan, Departemen Kehutanan pada bulan Agustus hingga November 2009. Untuk mendapatkan gambaran komposisi vegetasi maka pada tahap pertama dibuat petak menggunakan prosedur analisis vegetasi cara garis berpetak sebanyak 5 (lima) petak berukuran 20 x 20 m dimana pada petak tersebut dibuat sub petak berukuran 2 m x 2 m untuk analisis tumbuhan bawah, serasah dan nekromasa, sub petak berukuran 5 x 5 m untuk pengukuran tingkat pertumbuhan pancang, sub petak berukuran 10 m x 10 m untuk pengukuran tingkat pertumbuhan tiang dan petak berukuran 20 m x 20 m untuk pengukuran tingkat pertumbuhan pohon. Penentuan plot di lapangan dilakukan dengan systematic sampling with random start. Pada setiap petak penelitian dilakukan inventarisasi terhadap semua pohon yang memiliki diameter ≥ 2 cm kemudian diukur diameternya pada ketinggian 1,3 m di atas tanah (Dbh) dan tinggi. Setelah mendapatkan gambaran komposisi vegetasi dan sebaran diameter maka dipilih 20 pohon contoh secara purposif yang diharapkan dapat mewakili sebaran diameter dan jenis yang ada di lokasi. Selanjutnya dilakukan penghitungan biomassa dengan menggunakan metode destruktif sampling, yaitu melakukan penebangan kemudian penimbangan berat basah secara langsung pada tiap bagian pohon (batang, cabang, ranting dan daun), tumbuhan bawah, serasah dan nekromasa dan mengkonversi berat basah contoh menjadi berat kering (biomassa) menggunakan nilai kadar air (standar TAPPI T268 OM 88) yang diperoleh dari hasil analisis laboratorium. Sedangkan untuk penentuan karbon terikat melalui metode pengarangan dengan metode SNI 06 – 3730 – 1995 kemudian dilakukan pengukuran kadar zat terbang dan kadar abu. Setelah kadar zat terbang dan kadar
abu dikatahui maka dapat diketahui kadar karbon terikat (murni) yang merupakan hasil pengurangan dari 100% dikurangi total kadar zat terbang dan kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pendugaan biomassa dan kandungan karbon terikat di hutan gambut merang bekas terbakar dapat diprediksi melalui persamaan alometrik Wtotal = 0,153108 D2,40 dan Ctotal = 0,0302 D2,35. Potensi kandungan karbon terikat pada pohon berkaitan erat dengan potensi biomassa dimana hubungan keeratan antara karbon terikat dengan biomassa dapat ditunjukkan dengan model persamaan Ctotal = 0,188799 W0,980. Berdasarkan bagian pohon yang ditebang, dapat diketahui bahwa yang memiliki potensi biomassa paling besar adalah pada bagian batang berkisar antara 68,09 - 82,28% dari biomassa totalnya, kemudian diikuti bagian daun sebesar 4,17 - 14,44%, bagian ranting sebesar 6,16 - 10,32% dan terkecil pada bagian cabang sebesar 7,15 - 7,45% dari biomassa totalnya. Kandungan biomassa pada bagian batang yang lebih besar tersebut, berhubungan erat dengan hasil produksi pohon yang diperoleh dari hasil fotosintesis yang pada umumnya disimpan pada batang. Secara umum, batang mempunyai zat penyusun kayu yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian pohon lainnya sehingga menyebabkan bagian rongga sel pada batang banyak oleh komponen penyusun kayu dibandingkan air, sehingga bobot biomassa batang menjadi lebih besar. Untuk kandungan karbon terikat pada pohon dapat diduga dengan menggunakan biomassa yaitu sebesar 16,49 % - 17,70% dari biomassa pohon. Total biomassa dan karbon terikat di atas permukaan tanah pada hutan gambut merang bekas terbakar secara berturut-turut adalah 151.650,48 kg/ha dan 29.105,19 kg/ha. Kejadian kebakaran pada lokasi penelitian dalam intensitas yang tinggi terlihat dari terjadinya penurunan potensi biomassa sebesar 71,91% dan karbon terikat sebesar 93,13% dibandingkan dengan hutan gambut primer, hal tersebut mengindikasikan bahwa setelah terjadinya kebakaran banyak tegakan yang hilang di hutan gambut merang. Kata Kunci : Biomassa, Karbon Terikat, Model, Gambut.
PENDUGAAN BIOMASSA DAN POTENSI KARBON TERIKAT DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA HUTAN GAMBUT MERANG BEKAS TERBAKAR DI SUMATERA SELATAN
N. A. EKA WIDYASARI H.
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Silvikultur Tropika
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmia, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
Judul Tesis
: Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah Pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan
Nama
: N..A. Eka Widyasari H.
NIM
: E451080071
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr
Dr. Ir. Istomo, M.Si
Ketua
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi
Dekan Sekolah Pascasarjana
Silvikultur Tropika
Prof. Dr. Ir. IGK. Tapa Darma, M.Sc
Tanggal Ujian: 19 Februari 2010
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S
Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2009 ini ialah potensi karbon, dengan judul “Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan”. Terimakasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr dan Dr. Ir. Istomo, M.Si selaku komisi pembimbing yang sangat membantu proses penelitian, pembimbingan dan penyelesaiannya, Prof. Dr. Ir. IGK Tapa Darma, M.Sc selaku Kepala Mayor Silvikultur Tropika serta Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS yang telah memberikan banyak saran. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Djoko Setijono dan Bapak Solichin yang telah membantu selama pengumpulan data dan penyediaan dana proyek penelitian GTZ Merang REDD Pilot Project. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada suami tercinta Yoga Sutisna, A.Md yang telah mendukung dan memberikan dukungan baik moril maupun spiritual, Mamah dan Papah serta adik-adikku (Indri, Ami dan Agung), serta keluarga besar Bapak Maman di Ciamis atas segala dorongan, bantuan, doa dan kasih sayangnya, sehingga studi ini bisa diselesaikan. Selain itu juga ucapan terimakasih kepada teman-teman SVK angkatan 2008 Mas Wahyu, Mbk Uut, Mbk Eva, Mbk Rieke, Mbk Ana, Mbk Yeni, Mbk Yanti, Mbk Tutu, Bang Ada dan Mas Rio serta teman seperjuangan Nisa, Laura, Prabu, Fitri, Desti dan Ana yang telah membantu pada saat penyusunan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Februari 2010
N.A Eka Widyasari H.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 3 Oktober 1985 sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak EM. Lukmanul Hakim dan Ibu Wati Wasitoh. Jenjang pendidikan formal pertama yang ditempuh di SDN Kadomas IV Pandeglang (1991 – 1998), SLTPN I Pandeglang (1998 – 2001), SMU Lab. School UPI Bandung (2001 – 2004), kemudian melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) penulis diterima di Institut Pertanian BogorJurusan Budidaya Hutan (2004 – 2008). Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan ke Program Magister Sains (M.Si) di Program Studi Silvikultur Tropika Sekolah Pascasarjana IPB. Penulis menyusun tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains dengan judul ”Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan” dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr sebagai ketua dan Dr. Ir. Istomo, M.Si sebagai anggota komisi pembimbing.