Pendidikan Tinggi Bermutu: Menyemai Generasi Emas DITJEN BELMAWA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 26 Mei 2016
Developing Asia (Asia Timur, Selatan dan Tenggara) akan menjadi Economic Center of Gravity
TANTANGAN ASEAN MELAUI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya.
Perdagangan bebas dapat diartikan tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan nontarif bagi negara-
MEA (Single Market and production base) GOODS SKILLED LABOR
INVESTME NT
SERVICES FREE FLOW OF CAPITAL
PROFESSION AL
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 4 Pilar ASEAN Economic Community (AEC) Terbentuknya Pasar dan basis produksi tunggal • • • • •
Bebas arus barang Bebas jasa Bebas investasi Bebas tenaga kerja Bebas arus permodalan • Priority Integration Sectors (PIS) • Pengembangan sektor food-
Kawasan Berdayasaing Tinggi • Kebijakan persaingan • Perlindungan konsumen, HKI • Pembangunan infrastruktur • Kerjasama energi • Perpajakan • E-commerce
Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata • Pengembangan UKM • Mempersempit kesenjangan pembangunan antar negara ASEAN
Integrasi dengan Perekonomian Dunia • Pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal, • Partisipasi yang semakin meningkat dalam jaringan suplai global 5
SIAPKAH KITA MENGHADAPI MEA ATAU FORA GLOBAL LAINNYA ?
Bagaimana Potensi Indonesia Kini….
Indonesia at a Glance
• Populasi : >250 Juta • Memiliki > 17 ribu pulau • Negara demokratis terbesar ke-3 • Kaya sumber daya alam • Memiliki lebih dari > 4400 perguruan tinggi • Memiliki > 7,1 juta mahasiswa Photo Credit: https://www.flickr.com/photos/maciejdakowicz/4155918193
Competitiveness Index and Human Capital ASEAN+3 Country (2015)
Singapore Japan Malaysia South Korea China Thailand Indonesia Philippines Vietnam Laos Cambodia Myanmar
Rank
Value
2 6 18 26 28 32 37 47 56 83 90 131
5.7 5.5 5.2 5 4.9 4.6 4.5 4.4 4.3 4 3.9 3.3
WEF, 2016 http://reports.weforum.org/global-competitiveness-report-2015-2016/competitiveness-rankings/
WEF, 2014
Tantangan
Tenaga kerja berkualitas/ terampil yang dibutuhkan Indonesia Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
Bonus Demografi •
•
•
Penduduk usia bekerja terus meningkat terus sampai tahun 2035. Keadaan ini harus dimanfaatkan untuk mengatur strategi (pendidikan) ke depan (generasi Emas 2045). Pendidikan dan Pelatihan adalah elemen utama untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
Perkembangan Ekonomi Negara ASEAN GDP Growth (Annual %)
10 8 6 4 2 0 -2
-4
Brunei
Cambodia
Indonesia
Laos
Malaysia
2013
0,9
7,3
6
8
5,5
2014
-1,8
7,5
5,6
8,5
4,7
2015
-2,3
7,1
5
7,5
6
Myanmar
Philippines Singapore
Thailand
Vietnam
6,7
3,4
7,3
5,2
8,2
7,1
4,4
2,8
5,4
8,5
6,1
2,9
0,9
6
Sumber: Annual percentage growth rate of GDP at market prices based on constant local currency, World Bank (http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.KD.ZG)
GDP (Gross Domestic Product) 2014 (USD)* 56.284,6
40.979,6
11.307,1 1.094,6 Brunei
Cambodia
3.491,9
Indonesia
5.977,4 1.793,5 Laos
1.203,8 Malaysia
Myanmar
Sumber: GDP per capita (current US$), World Bank (http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD)
2.872,5
Philippines
2.052,3 Singapore
Thailand
Vietnam
Indeks Pendidikan ASEAN 0,768
0,692
0,671 0,61
0,603
0,608 0,513
0,495 0,436 0,371
Brunei
Cambodia
Indonesia
Laos
Malaysia
Sumber: Education Index, UNDP 2015 (http://hdr.undp.org/en/content/education-index)
Myanmar
Philippines
Singapore
Thailand
Vietnam
Apa Permasalahan KITA sebagai sebuah Bangsa…
1. Rata rata Pendidikan Tenaga Kerja Kita masih rendah Persentase Indonesia 2015
2.68 9.44
8.33
Malaysia SD 22.00%
SMP 44.27
SMA
Menengah
44.00% 32.00%
Dasar
SMK
17.25
Tinggi
Diploma I/II/III
Thailand
Universitas 18.03
kerja Indonesia dengan kualifikasi Tenaga pendidikan tinggi berjumlah 11.01%; Malaysia 22%; Thailand 13%. Kualifikasi pendidikan menengah tenaga kerja Indonesia hanya 26,69%; mayoritas tenaga kerja berkualifikasi pendidikan dasar (62,3%).
13.00 %
Tinggi Menengah
20.00% 42.00%
Dasar
Sumber: BPS Agustus 2015 • http://data.worldbank.org/; diakses 16 Jan 2016 •
2. Tenaga Kerja Asing di Indonesia
15.172 Advisor/Konsultan
6.897
Supervisor 13.991
Manajer
2014
9.879
Direksi Komisaris
1.102
21.751
Sumber: BPS, Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja 2015 (Publikasi)
Era MEA, TKA dipastikan akan membanjiri dunia kerja di Indonesia.
Profesional
“Apa yang harus kita persiapkan untuk menghadapi tantangan ini?”
3. Entrepreneur Indonesia Kurang Jumlah Entrepreneur 2014
43,9 Juta
2013
42,4 Juta
2012
41,9 Juta Jumlah Penduduk Bekerja 2014 = 114,6 Juta
Sumber: BPS - Agustus 2014
Presentase Entrepreneur 2014
1,65%
Many researches find that the ideal comparative number of entrepreneur rates in developing countries like Indonesia is
2% of its population. Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/10/analysiscurrent-condition-indonesia-s-entrepreneurs.html
4. Pengangguran TINGGI ? Mayoritas Lulusan PT Indonesia adalah JOB
SEEKER bukan JOB CREATOR Juga masalah lainnya, “kuliah salah jurusan, skills mismatch, dll.”
5. ANGKA KEMISKINAN MASIH TINGGI...
6. Kesenjangan sosial ... (Koef. GINI 0,40) --1% Warga menguasai 70 % aset bangsa... * kesenjangan antar wilayah---
7. Radikalisme
Narkoba pada Mahasiswa
8. Kebugaran kita tak bermasalah ?
30 % alumni PT ternyata tidak lolos bekerja karena masalah kesehatan. (Rektor ITB)
Tantangan Pendidikan tinggi kita di era Global/MEA
Image Credit: http://www.gobackgrounds.com/
TANTANGAN UTAMA PENDIDIKAN TINGGI • Pengendalian Internal Masih Lemah • Masih Banyak Temuan BPK
• APK Nasional Masih Perlu Ditingkatkan • Kesenjangan APK Antar Daerah (3T)
Tata Kelola • Sedikit Sekali PT Masuk 500 Top Dunia (UI, ITB)
Akses
Daya Saing
Mutu Relevan si
• Sedikit Sekali Hasil Penelitian PT Bermanfaat Bagi Masyarakat/Industri • Sarjana Pengangguran Masih Banyak
• Masih Banyak Program Studi Belum Memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi • Publikasi Internasional Dosen Masih Minim
27
1. Daya saing Dikti KITA relatif Rendah…
Terkait langsung Kemristek -dikti
4
28
•
•
UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, mengamanatkan bahwa Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (Pasal 45) Kualifikasi akademik dosen, minimum: –
–
Sumber: Laporan Tahun 2015 Kemristekdikti
lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan lulusan program doktor untuk program pascasarjana. (Pasal 46 Ayat 2)
Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 UU 14/2005, diberikan setelah memenuhi syarat sbb: a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurangkurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurangkurangnya asisten ahli; dan c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah. (Pasal 47 Ayat 1)
Dosen Perguruan Tinggi Jumlah Dosen Aktif Per-April 2016 = 255,765
48.946 118.696 51.491
Aktif
Asisten Ahli
48,946
78
475
481
890
61
1,553
105
336
52,589
Lektor
51,491
69
555
162
2,680
24
1,896
145
842
57,022
Lektor Kepala
31,707
16
531
44
5,502
16
971
140
856
38,927
4,925
5
4
5
1,394
0
7
44
152
6,384
Tanpa Jabatan
118,696
58
704
3,718
2,187
199
1,087
263
407 126,912
Total
255,765
226
2,269
4,410
12,653
300
5,514
697
2,593 281,834
Guru Besar
31.707
4.925 Asisten Ahli Lektor Kepala Tanpa Jabatan
Lektor Guru Besar
Izin Belajar
Tugas di Tugas Instansi Belajar Lain
Jabatan Akademik
Cuti
Keluar Pensiun
Tidak Aktif
Alm.
Total
LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION Posisi Indonesia dalam kancah publikasi internasional (general)
Indonesia
32
Permasalahan Pendidikan Tinggi di Indonesia (Disparitas Kualitas) Ketersediaan Keterbatasan Kapasitas/ Daya Tampung PT
Keterjangkauan • •
Sebaran PT Biaya Kuliah + Akomodasi
Kualitas
Terbatasnya Sumberdaya Pendidikan Berkualitas PT Bermutu terkonsentrasi di P. Jawa
APK < 30%
Kesetaraan Belum dapat menjamin memenuhi semua permintaan pendidikan tinggi bermutu Keterjaminan
Belum setara dalam memberikan layanan pendidikan bermutu
4.413 Perguruan Tinggi (Forlap DIKTI, Mar 2016), melaksanakan 23.716 program studi, jumlah Mahasiswa ~ 7 juta, jumlah Dosen ~250.000 (S‐3: 26.688)
Akreditasi Institusi Desember 2015
Belum Terakreditasi 4.110 96%
A
Terakreditasi 164 4%
B
4.274 PT
WILAYAH
LUAR JAWA JAWA TOTAL
69
C
PT TERAKREDITASI A B C
2 19 21
21
25 44 69
44 30 74
74
PT TERAKREDITASI
PT BELUM DIAKREDITASI
TOTAL PT
71 93 164
2.135 1.975 4.110
2.206 2.068 4.274
Akreditasi Program Studi Belum Terakreditasi 2.610 12%
A Terakreditasi 19.047 88%
LUAR JAWA JAWA TOTAL
3.620 4.065 7.685
7.685
C
PRODI TERAKREDITASI A B C
507 1.278 1.785
1.785
B
21.657 Prodi
WILAYAH
Desember 2015
5.567 4.010 9.577
9.577
PRODI TERAKREDITASI
PRODI BELUM DIAKREDITASI
TOTAL PRODI
9.694 9.353 19.047
1.052 1.558 2.610
10.746 10.911 21.657
Akreditasi Internasional UB
2 Prodi
UGM
ITB
27 Prodi
19 Prodi
IPB
14 Prodi
UI
11 Prodi UNPAD
UII
Upaya Kemristekdikti Ditjen Belmawa
Photo Credit: http://www.skevents.co.uk/
1.DIKTI SEBAGAI UPAYA PEWUJUDAN CITA CITA BANGSA Visi Misi Presiden Visi Misi RI (Nawa Cita) Kemristekdikti •
•
Meningkatkan mutu hidup manusia Indonesia melalui peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional.
Dapat diwujudkan melalui peningkatan mutu pendidikan tinggi (lulusannya), kualitas dan efektivitas riset, dan teknologi yang akan menjadi landasan penting bagi tercapainya peningkatan daya saing bangsa.
• Visi - Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan IPTEK dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa. • Misi - Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. - Meningkatkan kemampuan IPTEK dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi.
Tujuan Bernegara (UUD 1945) Melindungi
Ketertiban dunia
Tujuan Nasional
Mencerdaskan
Mensejah terakan
2. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatkan jumlah (kualitas dan kuantitas) tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi
Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional, lulusan yang langsung bekarja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademiknya, dan calon pendidik dalam mengikuti pendidikan profesi guru
Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan
PROGRAM No
Indikator Program
Target 2015
Realisasi 2015
26,86%
27,83%
2016
2017
2019
31,07%
32.56%
Nominal
1
Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi
2
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
2.000
2.800
2.500
3.000
3.500
4.000
Nominal
3
Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi
55%
54,55%
60%
65%
70%
75%
Nominal
4
Jumlah Prodi terakreditasi unggul Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional Prosentase lulusan yang langsung bekerja Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru
10.800
9.325
12.000
13.000
14.000
15.000
Kumulatif
380
729
390
405
410
420
Nominal
50%
60,5%
60%
70%
80%
90%
Nominal
17
17
46
46
46
46
Nominal
4.458
4.466
5.458
7.000
9.500
12.000
Nominal
5
6 7
8
28.16% 29.54%
Keterangan
2018
3. Perluasan Akses Pendidikan sampai pendidikan Tinggi (APK Pend Tinggi) Peningkatan Kapasitas Perguruan Tinggi
Pembukaan PT baru/prodi baru sesuai tuntutan Kebutuhan pembangunan (Vokasi/akademik) Penggunaan ICT dalam Pendidikan Tinggi (PDITT /SPADA) Bantuan Pendidikan kepd masyarakat yg berekonomi lemah dan berprestasi baik dll.
4. Mendorong terbentuknya PT UNGGUL Kualitas PT
Inovasi Daya Saing
Daya Saing Perguruan tinggi Akreditasi – nasional dan internasional – pengakuan terhadap kualitas PT
Peringkat regional dan dunia (QS, Shanghai Jiatong, dll.) Penelitian dan publikasi internasional
Inovasi yang unggul di dunia industry (paten, dll.)
Lulusan yang unggul di pasar kerja
Daya Saing
PT menjadi rujukan mahasiswa asing
5. OPTIMALISASI PERAN PERGURUAN TINGGI Ekspektasi Masyarakat Terhadap Perguruan Tinggi
RENSTRA 2009-2014
RENSTRA 2015-2019
PERGURUAN TINGGI MENGHASILKAN INOVASI YANG BISA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN BANGSA
44
6. Pembelajaran dan Kemahasiswaan Output
Pembinaan Kemahasiswaan
Standar Kompetensi
BSNP
Incoming Students
Akses
Teaching Learning Process
Kurikulum
SPMI-BAN PT Penjaminan Mutu
BNSP
Graduates
Outcome KKNI
Standar Kompetensi Kerja
Penyelarasan Sulit Mendapat Pekerjaan
A. WUJUDKAN Pendidikan yang UTUH Keilmuan, Penguasaan IPTEK
intern asional isasi
Pemben tukan karakte r KeIndonesiaan/ bela negara
B. GENERAL EDUCATION Permasalahan Bangsa Radikalisme, Intoleransi (pikiran sempit), Narkoba, Pengangguran Sarjana, Kurang Siap Menghadapi MEA
Permasalahan Karakter Lulusan • •
• •
Ketidaksesuaian Kebutuhan vs Ketersediaan Kritik terhadap lulusan : English proficiency, Leadership, Organization, Communication Higher Order Thinking, and IT skills (WB 2010, DIKTI 2012) Kemampuan teknis cukup, tetapi kurang diimbangi kemampuan bernalar Rendahnya kemampuan komunikasi lisan dan tertulis, berfikir kritis, percaya diri, dan lunturnya nilai-nilai kebaikan
Solusi General Education Revitalisasi 1.Pengayaan Mata Kuliah (embedded/hidden curriculum) Learning to think, reading skill, writing skill, articulate communication skill, wawasan kebangsaan dan bela negara. 2.Kegiatan extra dan ko-kurikuler Himpunan, Unit, BEM, dsb. Lulusan Insan Indonesia yang beradab dan berilmu, memiliki wawasan kebangsan dan bela negara, “open minded”, kompetitif pada era MEA, analitis, komunikatif, toleran, memiliki jiwa entrepreneurship, tanggap terhadap lingkungan dan bertanggungjawab.
C. Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
• •
•
General Education (Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara)
Kurikuler/ Ko kurikuler Ekstra kurikuler
• •
• •
“Kurikulum berorientasi KKNI dan Berkarakter Bela Negara”
•
Wawasan kebangsaan dan bela negara. Penanaman 4 pilar berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinekaan). Sentuh materi wawasan kebangsaan oleh setiap dosen dalam perkuliahan yang diampu. Penanaman moral & ethics Melaksanakan workshop, seminar, pelatihan, dialog terbuka wawasan kebangsaan dan bela negara Wawasan kebangsaan dan bela negara pada penerimaan mahasiswa baru (masa orientasi), Bina, bimbing, dan kendalikan kegiatan kemahasiswaan agar tidak disusupi kegiatan yang bernuansa separatisme/radikalisme Kegiatan Himpunan, Unit (termasuk Menwa) , BEM
D. Pengembangan keterampilan Problem Solving Nalar Kreatif
Kritis
Problem Solving
E. Bina Softskills (COLLEGE) Communicat ion Group & organizasi ethics onal Softskills Leadership
Effort Logic
F. Bina Karakter MHS dan Cinta Tanah air (pembiasaan, intervensi dan pensuasanaan)
Feeling the Knowing good the good
Acting the good
Pendapat Imam Ghazali r.a. Internalisasi asma Allah Al Husna
Internalisasi sifat yang disukai Allah
Karakter baik (Takhollaqu biakhlaqillah ala thaqotil basyariyah)
G. Gerakan Nasioal Revolusi Mental...
Integritas Etos kerja Revolusi Mental
Gotong Royong
H. Bina Jiwa Wira usaha
Risk Taker Innovat or Opportunit y Creator
I. Bekalkan KOMPETENSI ABAD 21 Learning and Innovation (the 4C’s)
Critical Thingking & Problem Solving
Digital Literacy Information Literacy
Creativity and Innovation Media Literacy Communication Collaboration
ICT Literacy
Career and Life Flexibility and Adaptability Initiative and Selfdirection Social and CrossCultural Iteraction Productivity and Accountability Leadership and Responbility
KEGIATAN KEGIATAN DI DITJEN BELMAWA
E. Direktorat Pembelajaran Pembelajaran yang memenuhi standar minimal Kredit Transfer Diklat Pembelajaran untuk Dosen
Kegiatan Pembelajaran
Pengakuan Kualifikasi
Pelaksanaan RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) Revitalisasi LPTK Pendidikan Profesi Guru
F. Kegiatan Kemahasiswaan
Direktorat Kemahasiswaan Kegiatan
Bidang Pengembangan Penalaran dan Kreativitas
Olimpiade Nasional MIPA; National University Debate Championship (NUDC); PKM dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS); MAWAPRES (Pemilihan Mahasiswa Berprestasi); Kontes Robot; GEMASTIK (Pagelaran Mahasiswa Teknik Informatika)
Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan
POMNAS, MTQMN, PESPARAWI, PEKSIMINAS, KEJURNAS CABOR TERTENTU, Hibah ORMAWA SEHAT
Bidang Minat, Bakat Hobi dan Ormawa Bidang Penyelarasan dan Pengembangan Karir (Relevansi)
BPP Bidikmisi, ADik, OSI, PPA; Expo Kewirausahaan Nasional; PMW (Program Mahasiswa Wira Usaha); Co-op; Program Pendukung (TOT bagi dosen Kewirausahaan dll)
Pengembangan Mental Spiritual/Keagamaan dan Bela negara/Kebangsaan/Keindonesi aan
KKN Kebangsaan; PERMATA; Pelatihan Bela Negara/Kewiraan; Kepramukaan; Program Hibah Bina Desa; Program Kolaborasi dengan BNN, BNPT, MTQN, PESPARAWI, UKDM, dll
Pengembangan Pusat Karier; Workshop Tracer Study & Analisis datanya; Program Pendampingan Pusat Karier; Pengemb. Sindikker (Sistem informasi Pendidikan dan dunia kerja); EXPO Pusat Karier
G. Penjaminan Mutu (SPM) No
Target
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
3
Persentase Lulusan Bersertifikat Kompetensi
4
Jumlah Prodi Terkreditasi Unggul
7
Jumlah LPTK yang Meningkat Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Akademik
2016
2017
2018
2019
55%
60%
65%
70%
75%
Nominal
10.800
12.000
13.000
14.000
15.000
Kumulatif
17
46
46
46
46
Nominal
ACTION PLAN I
12.000 PRODI
A
Jumlah Program Studi memperoleh Bimtek SPM (BAIK SEKALI)
1.800 PRODI
B
Jumlah Pelatih SPMI tingkat nasional
100 ORANG
Jumlah auditor internal bersertifikat
100 ORANG
C D
Jumlah Prodi menerapkan SPM (UNGGUL)
1. 2. 3. 4.
Diseminasi Pelatihan Hibah Bimtek
4
IN
Keterangan
2015
TARGET
INDIKATOR
Direktorat Penjaminan Mutu
1
PTN/S TERPILIH PER PROVINSI
ACTION PLAN II
vs
1 FOR ALL
• Diseminasi SPMI sepaket dengan SPME, BSNP, dan PD Dikti. • Membentuk pusat penjaminan mutu (QA centre) di Kopertis, (kepala seksi penjaminan mutu di Kopertis) • Meluncurkan progam 4 in 1 Diseminasi, pembimbingan, pemberian hibah (competitive grant), dan pendampingan (nurturing). Sasarannya adalah 1 atau 2 PT terpilih di setiap provinsi. • Klinik online melalui kuesioner
*) Standar Nasional Pendidikan Tinggi Ditetapkan dalam rangka peningkatan penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan serta pemantapan dan peningkatan kapasitas pengelolaan akademik dan pengelolaan sumber daya Perguruan Tinggi. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 51
Pasal 52
① Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara.
① Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
② Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan pendidikan bermutu.
② Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi. ③ Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
*) Bagan Struktur Standar Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan
SNPT Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015
Standar Nasional PKM
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Hasil Penelitian
Standar Hasil PKM
Standar Isi Pembelajaran
Standar Isi Penelitian
Standar Isi PKM
Standar Proses Pembelajaran
Standar Proses Penelitian
Standar Proses PKM
Standar Penilaian Pembelajaran
Standar Penilaian Penelitian
Standar Penilaian PKM
Standar Peneliti
Standar Pelaksana PKM
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
Standar Sarana dan Prasarana PKM
Standar Pengelolaan Penelitian
Standar Pengelolaan PKM
Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
Standar Pendanaan dan Pembiayaan PKM
Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SPT
Standar Nasional Penelitian
Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran.
SPT Ditetetapkan oleh perguruan tinggi
Standar Bidang Akademik
Standar Bidang NonAkademik
Standar …
SPT
Standar …
Standar …
(Melampaui SNPT)
dst
Standar …
SPT
dst
(Standar Minimal)
Ditetapkan Perguruan Tinggi
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015
Strategi agar mahasiswa siap berkompetisi di ASEAN/Global (MEA)
Teaching quality reasoning, problem solving, analytical and critical thinking skills Students and Staff mobility
Lulusan Berkualitas “ASEAN Ready Graduates”
Soft and Professional Skills, entrepreneurial mindset English Proficiency
High Quality, incl. General Education Co-and extra curricular activities: leadership, character building Enrichment of curriculum with ASEAN perspectives
Menuju World Class University (didukung penelitian dan prestasi internasional)
8. Bekalkan KOMPETENSI ABAD 21 Learning and Innovation (the 4C’s)
Critical Thingking & Problem Solving
Digital Literacy Information Literacy
Creativity and Innovation Media Literacy Communication Collaboration
ICT Literacy
Career and Life Flexibility and Adaptability Initiative and Selfdirection Social and CrossCultural Iteraction Productivity and Accountability Leadership and Responbility
9. Bina minat, bakat dan hobi mahasiswa
PDITT = MOOCs • to upgrade the quality of HEIs Objectives: • to increase access to the top quality higher education Institution • to increase participation rate in higher education • to provide affordable and flexible learning in top quality higher education
Sistem Verifikasi Ijazah Elektronik (SIVIL) http://belmawa.ristekdikti.go.id/ijazah
Butuh Kerja Keras dan sungguh sungguh DARI SELURUH KOMPONEN BANGSA
Niat
Istiqomah
Sabar
Tawakkal
Terima Kasih Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (Nelson Mandela)