p-ISSN : 2337-9820
Wacana
e-ISSN : 2579-8464
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI SEBAGAI SALAH SATU JAWABAN DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA UNTUK MENGGAPAI BONUS DEMOGRAFI Diana Vidya Fakhriyani PG-PAUD Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas Islam Madura Email:
[email protected] /
[email protected] ABSTRAK. Pendidikan karakter memegang peranan yang sangat penting bagi anak usia dini. Pendidikan karakter merupakan salah satu alternatif dalam menghadapi bonus demografi. Indonesia akan menghadapi bonus demografi di tahun 2045. Sehingga, untuk mempersiapkkan generasi pada tahun 2045, maka fokus pendidikan diarahkan pada Pendidikan Anak Usia Dini. PAUD merupakan The Starting Well Index, karena disinilah karakter anak dibentuk. Pembentukan karakter akan menjadi modal utama bagi kualitas sumber daya manusia pada bonus demografi. Pembentukan karakter sangat penting untuk ditanamkan sejak dini karena merupakan suatu habit (kebiasaan) yang harus terus menerus dipraktikkan serta memerlukan keterlibatan berbagai pihak (stakeholder). Kata kunci: Pendidikan Karakter, PAUD, Bonus Demografi
PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan
memperteguh
kebhinekaan
dan
sumber daya manusia Indonesia yang
memperkuat restorasi sosial Indonesia
unggul, kompetitif, dan berkarakter,
(Kemendikbud,
Kemendikbud
upaya
terus
melakukan
berupaya
pengembangan
2016).
Berbagai
dalam
pengembangan
melakukan
pendidikan
dan
pendidikan dan kebudayaan dengan
kebudayaan tengah dilakukan, salah
merujuk pada Nawacita yang telah
satunya tentang Rencana Strategis
tertuang
kementerian
dalam
Pembangunan
Rencana
Jangka
Pendidikan
dan
Menengah
Kebudayaan (Renstra Kemendikbud).
Nasional (RPJMN) 2015-2019, yakni
Renstra Kemendikbud Tahun
peningkatan kualitas hidup, revolusi
2015-2019
karakter
beberapa
bangsa,
peningkatan
disusun
berdasarkan
paradigma.
Sebagian
produktivitas rakyat dan daya saing di
paradigma bersifat universal, dikenal
pasar
dan
internasional,
serta
dipakai
berbagai
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
bangsa.
76
Wacana
p-ISSN : 2337-9820
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
e-ISSN : 2579-8464
Sebagian lagi lebih bersifat nasional,
akan dapat mewarnai perkembangan
sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi
kepribadian secara keseluruhan dalam
bangsa
kehidupan
Indonesia
(Kemendikbud,
anak
selanjutnya.
2015). Perincian paradigma tersebut
Sehingga, pendidikan karakter anak
adalah
semua,
usia dini merupakan pendidikan yang
hayat,
sangat krusial yang harus didapatkan
pendidikan
pendidikan
untuk
sepanjang
pendidikan sebagai suatu gerakan,
oleh setiap anak.
pendidikan menghasilkan pembelajar, pendidikan
membentuk
karakter,
Partisipasi Indonesia
sekolah yang menyenangkan, dan
dalam
pendidikan membangun kebudayaan.
Selama
Pendidikan karakter
tersebut
PAUD
mengalami
beberapa
peningkatan
tahun
periode
di
terakhir. 2010-2014,
membentuk
pemerintah bekerja sama dengan
berkaitan
pemerintah daerah dan masyarakat
tentu
dengan pendidikan karakter, yang
berhasil
mana menurut Gaffar (Kesuma, 2011)
PAUD (usia 3-6 tahun) menjadi
pendidikan karakter merupakan suatu
68,10% pada tahun 2014 atau naik
proses
nilai-nilai
17,89% dari capaian pada tahun 2010 yaitu sebesar 50,21% (Kemendikbud,
transformasi
kehidupan
untuk
ditumbuh-
kembangkan
dalam
kepribadian
seseorang sehingga
menjadi
satu
dalam perilaku kehidupan orang itu. Pendidikan
karakter
tentu
meningkatkan
partisipasi
2015). Pendidikan anak usia dini termuat
dalam
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
tidak dapat dipelajari dan ditanamkan
Pendidikan
dalam waktu instan begitu saja,
Kementerian
namun butuh proses waktu dalam
Kebudayaan
menanamkan
karakter
pembangunan
karakter
yang dibagi dalam 5 tahap yakni: (1)
hendaknya ditanamkan sejak dini
tahap perluasan layanan dari tahun
yakni mulai anak berusia dini, karena
2002-2011
pendidikan karakter bagi anak usia
pemantapan mutu dari tahun 2011-
dini memegang peranan penting, serta
2015, (3) tahap standarisasi mutu
tersebut.
77
pendidikan pendidikan
Nasional
pasal
28,
Pendidikan telah
memiliki
PAUD
tahun,
dan arah
2011-2045
(2)
tahap
Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
p-ISSN : 2337-9820 e-ISSN : 2579-8464
Wacana
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
nasional dari tahun 2015-2025 tahun,
dalam
Jalal,
(4) tahap standar mutu internasional
bahwa
Indonesia menduduki posisi
tahun 2025-2035, dan (5) tahap
ke-45 (rendah) dalam hal ketersediaan
layanan paripurna tahun 2035-2045.
dan kualitas PAUD. Dalam laporan
Dengan arah pembangunan jangka
tersebut
panjang demikian diharapkan tahun
semakin
2045 disaat Indonesia mencapai usia
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
kemerdekaan ke 100 tahun, anak
di suatu negara, semakin tinggi pula
Indonesia tumbuh dan berkembang
kesejahteraan negara tersebut. Maka
menjadi
cerdas
dari itu, PAUD merupakan The
kompetitif (Dirjen PAUD, 2015).
Starting Well Index, karena disinilah
Untuk mempersiapkkan generasi pada
karakter
tahun 2045, maka fokus pendidikan
pembentukan karakter akan menjadi
diarahkan pada Pendidikan Anak Usia
investor utama bagi kualitas sumber
Dini. Karena usia dini merupakan
daya manusia pada bonus demografi.
manusia
yang
golden age (0-8 tahun) yang harus dipersiapkan
sejak
menyongsong
dini
generasi
dalam produktif
(berusia antara 30-35) di tahun 2045. Meningkatnya jumlah usia
2015)
menyatakan
menunjukkan
pula
tinggi
anak
pencapaian
dibentuk,
Banyak memandang
bahwa
dimana
pendidik
pendidikan
yang karakter
sebagai salah satu upaya dalam membangun
kontrol
diri
siswa
(Marshal, et.al., 2011). Pendidikan
produktif di tahun 2045 merupakan
karakter
bonus demografi Indonesia, sehingga
pendidikan moral dan pembentukan
investasi pendidikan yang mampu
karakter
mendukung
bonus
Pendidikan karakter merupakan salah
mempersiapkan
satu alternatif dalam membangun
tercapainya
demografi generasi
adalah muda
(Marshal,
et.al,
dengan
2011).
memiliki
kontrol diri, yang pada kenyataannya
keterampilan dan kompetensi serta
kontrol diri sangat dibutuhkan dalam
etos
kerja
penyerapan
yang
terintegrasi
yang
tinggi
untuk
kehidupan seseorang, maka dari itu
tenaga
kerja
(Jalal,
pendidikan karakter penting untuk
20015). Education for All Global
ditanamkan
sejak
dini
Monitoring Report (UNESCO, 2012,
merupakan suatu habit (kebiasaan)
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
karena
78
Wacana
p-ISSN : 2337-9820
Didaktika yang
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
memerlukan
e-ISSN : 2579-8464
keterlibatan
tinggi dibandingkan penduduk usia
berbagai pihak (stakeholder) antara
non produktif (di bawah15 dan
lain
institusi
diatas64 tahun) dalam rentang waktu
keagamaan, media, pemerintah dan
tertentu. Populasi usia produktif ini
pihak lain yang mempunyai pengaruh
yang nantinya akan menjadi “Golden
dalam nilai-nilai generasi muda.
Generation” dalam meghadapi bonus
keluarga,
sekolah,
demografi mulai tahun 2010 dan PEMBAHASAN
puncak bonus demografi yang di
BONUS DEMOGRAFI
Indonesia akan terjadi pada tahun
1.
2045.
Pengertian Bonus Demografi Bonus
demografi
terjadi
Bonus
demografi
adalah
karena peningkatan usia produktif
peluang (window of opportunity) yang
akibat
yang
dinikmati suatu negara sebagai akibat
jangka
panjang,
dari besarnya proporsi penduduk
menurunkan
proporsi
produktif (rentang usia 15-64 tahun)
penduduk muda yang memungkinkan
dalam evolusi kependudukan yang
investasi
dialaminya.
penurunan
terjadi
dalam
sehingga
kelahiran
untuk
pemenuhan
Sehingga
kebutuhannya berkurang dan sumber
istilah
daya dapat dialihkan kegunaannya
(dependency ratio), yaitu rasio yang
untuk memacu pertumbuhan ekonomi
menunjukkan
dan
penduduk
peningkatan
kesejahteraan
“rasio
muncullah
ketergantungan”
perbandingan usia
antara
produktif
dan
keluarga (Ross 2004, dalam Jalal,
penduduk usia non produktif. Rasio
2015). Bonus demografi merupakan
ini
suatu gambaran tentang kondisi suatu
semakin
negara dengan tersedianya jumlah
ketergantungan suatu negara, maka
angkatan kerja atau penduduk usia
negara
produktif. Bonus demografi terjadi
berpeluang
jika
demografi.
rasio
angka
ketergantungan
berada pada titik terendah, atau
juga
menggambarkan rendah
tersebut
angka
akan
mendapatkan
Tercapainya
bahwa rasio
semakin bonus
puncak
dengan kata lain, penduduk usia
demografi di Indonesia pada tahun
produktif (15-64 tahun) jauh lebih
2045 sangat ditentukan oleh kualitas
79
Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
p-ISSN : 2337-9820 e-ISSN : 2579-8464 sumber
daya
Wacana
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
manusia
(SDM)
namun
juga
diharapkan
dapat
kelompok usia produktif. SDM yang
mempunyai kepribadian yang baik,
dibutukan
sehingga dapat menjadikan lebih
adalah
sumber
daya
manusia yang berkualitas, memiliki
tangguh,
kemandirian
bertanggung jawab.
ekonomi,
memiliki
kreatif,
mandiri,
dan
keterampilan dan kecakapan hidup yang
layak,
serta
memiliki
PENDIDIKAN
KARAKTER
kompetensi dan daya saing yang
ANAK USIA DINI
dapat
1.
berkompetisi
di
pasar
Internasional.
Hakikat Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Jika kesempatan emas yang
Pendidikan
karakter
bagi
baru pertama kalinya terjadi sejak
anak usia dini memiliki makna lebih
Indonesia merdeka dapat dikelola dan
tinggi dari pendidikan moral karena
dimanfaatkan dengan baik, maka
tidak hanya berkaitan dengan masalah
populasi
benar-salah,
tetapi
jumlahnya luar biasa, akan benar-
menanamkan
kebiasaan
benar menjadi bonus demografi yang
tentang berbagai perilaku yang baik
sangat
dalam
usia
produktif
berharga
yang
(demographic
kehidupan,
bagaimana
sehingga
(habit)
anak
dividend). Namun sebaliknya, bukan
memiliki kesadaran dan pemahaman
mustahil kesempatan emas tersebut
yang tinggi, serta kepedulian dan
menjadi
komitmen
bencana
demografi
untuk
menerapkan
(demographic disaster) bila kita tidak
kebajikan dalam kehidupan sehari-
dapat mengelolanya
dengan baik
hari (Mulyasa, 2012). Pendidikan
Pendidikan
karakter bagi anak usia dini tidak
karakter diharapkan dapat mengatasi
terbatas pada pendidikan moral saja,
permasalahan tersebut dan menjadi
namun lebih dari itu, penanaman
solusi dalam mempersiapkan generasi
kebiasaan yang baik pun termasuk
muda
dalam pendidikan karakter,
(Dongoran,
untuk
2014).
menggapai
bonus
yang
demografi. Karena dengan pendidikan
diwujudkan dalam tindakan nyata
karakter, generasi muda tidak hanya
melalui pembiasaan, misalnya untuk
mendapat kemampuan intelektual saja
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
80
Wacana
p-ISSN : 2337-9820
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
e-ISSN : 2579-8464
berprilaku baik, jujur, bertanggung
(Zubaedi, 2011). Berikut adalah Tabel
jawab, ramah, mandiri, dan hormat.
18 nilai karakter yang ditetapkan oleh
Karakter terdiri atas tiga bagian yang saling berhubungan satu
pemerintah yang harus ditanamkan kepada anak-anak (Mulyasa, 2012).
sama lainnya, yaitu moral knowing Tabel 1 18 Nilai Karakter
(pengetahuan moral), moral feeling (perasaan
moral),
dan
moral
behaviour (perilaku moral) (Fadlillah &
Khorida,
2013).
Nilai 1. Religius
Pendidikan
karakter merupakan penanaman nilainilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, komitmen
kepedulian, yang
dan
tinggi
2. Jujur
untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
masyarakat
dan
3. Toleransi
bangsa
secara keseluruhan sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya (Mulyasa, 2012). Menurut Rahardjo,
pendidikan
dimaknai
sebagai
pendidikan
secara
menghubungkan
4. Disiplin
karakter
suatu holistis dimensi
proses yang moral
5. Kerja Keras
dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya
generasi
berkualitas
yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan
81
6. Kreatif
Deskripsi Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, & menyelesaikan tugas dengan baik Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
p-ISSN : 2337-9820 e-ISSN : 2579-8464 7. Mandiri
8. Demokra tis
9. Rasa Ingin Tahu
10. Semangat Kebangsa an
11. Cinta Tanah Air
12. Menghar gai Prestasi
13. Bersahab at / Komunik atif 14. Cinta Damai
Wacana
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya & orang lain Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepemimpinan bangsa & negara di atas kepentingan diri & kelompoknya Cara berpikir, bersikap, & berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, & penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, &bekerjasama dengan orang lain Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
15. Gemar Kebiasaan menyediakan Membaca waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya 16. Peduli Sikap dan tindakan yang Lingkung selalu berupaya an mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17. Peduli Sikap dan tindakan yang Sosial selalu ingin memberi bantuan kepada orang laindan masyarakat yang membutuhkan 18. Tanggun Sikap dan perilaku g jawab seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, & budaya), negara dan Allah YME
Dengan
demikian,
pendidikan karakter anak usia dini merupakan karakter
proses pada
pembentukan anak
melalui
penanaman nilai-nilai karakter yang baik dengan cara pembiasaan yang baik pula oleh semua pihak yang terlibat
(stakeholders)
agar
selanjutnya anak tersebut menjadi generasi berkualitas yang mampu hidup
secara
mandiri
serta
mempunyai perilaku yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
82
Wacana
p-ISSN : 2337-9820
Didaktika dengan
nilai-nilai
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
dan
Maka dari itu pendidikan
keberagamaan. Pendidikan karakter
karakter sangat penting bagi anak usia
diharapkan dapat mencetak generasi
dini, yang mana pada usia dini
penerus bangsa yang berkepribadian
merupakan
baik
asas-asas
“Golden age” merupakan masa-masa
kebajikan dan kebenaran di setiap
keemasan seorang anak, dimana pada
perilaku
dalam
kehidupannya,
masa ini anak mempunyai potensi
sehingga
menjadi
pribadi
besar
serta
moralitas
e-ISSN : 2579-8464
menjunjung
yang
sempurna sesuai dengan kodratnya.
yang
Pentingnya
Pendidikan
Karakter memegang peranan dalam
kehidupan
berbagai individu
bermasyarakat,
berbangsa,
age”.
baik
untuk
Terutama
pendidikan
dalam karakter,
hendaknya dapat diberikan saat usia dini karena pendidikan karakter bagi
Karakter Anak Usia Dini
penting
sangat
dikembangkan. penanaman
2.
“golden
masa
anak usia dini merupakan hal yang
aspek
sangat krusial dan berdampak pada
dalam
kepribadian anak dalam kehidupan
dan
selanjutya.
bernegara (Mulyasa, 2012). Sesuai
Pendidikan
karakter
bagi
Undang-Undang Sistem Pendidikan
anak usia dini dimaksudkan untuk
Nasional (UUSPN) disebutkan bahwa
menanamkan
pendidikan merupakan suatu usaha
supaya
sadar
untuk
ketika kelak dewasa atau pada jenjang
mewujudkan suasana belajar dan
berikutnya (Fadlillah & Khorida,
proses pembelajaran agar peserta
2013).
didik secara aktif mengembangkan
karakter merupakan salah satu upaya
potensi
dirinya
memiliki
dalam membangun kontrol diri siswa
spiritual
keagamaan,
pengendalian
(Marshal, et.al., 2011). Pendidikan
dan
terencana
untuk
dapat
nilai-nilai
kebaikan
menjadi
kebiasaan
Selanjutnya,
diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
karakter
mulia,
yang
mempunyai makna yang lebih tinggi
masyarakat,
dari pendidikan moral karena tidak
serta
diperlukan
keterampilan dirinya,
bagi
bangsa dan negara (Fadlillah &
hanya
Khorida, 2013).
benar-salah,
83
anak
pendidikan
berkaitan
usia
dengan
tetapi
dini
masalah
bagaimana
Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
p-ISSN : 2337-9820 e-ISSN : 2579-8464 menanamkan
Wacana
kebiasaan
(habit)
tentang berbagai perilaku yang baik dalam
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
kehidupan
sehingga
3.
Mengembangkan
Karakter
Anak Usia Dini
anak
Pengembangan karakter pada
memiliki kesadaran dan komitmen
anak usia dini dapat dilakukan ketika
untuk menerapkan kebajikan dalam
bermain dan bernyanyi (Mulyasa,
kehidupan
2012). Karakter yang ditanamkan dan
sehari-hari
(Mulyasa,
2012). Namun demikian, pendidikan
dikembangkan
karakter
tersebut
terintegrasi
dengan
dalam
antara
lain
kegiatan kesabaran,
pendidikan moral dan pembentukan
kedisiplinan, ketertiban, keteraturan,
karakter (Marshal, et.al, 2011).
kepedulian,
Anak usia dini merupakan
tanggung
jawab
dan
ketangguhan.
The Starting Well Index, karena
Pengembangan karakter anak
disinilah karakter anak dibentuk.
usia dini juga terintegrasi bersama
Maka dari itu, dapat disimpulkan
pembelajaran pada anak, sehingga
bahwa
penting
pendidikan karakter sangat
untuk
penting bagi anak usia dini agar anak
pembelajaran
dapat
diantaranya
membiasakan
diri
untuk
menerapkan yang
adalah
sesuai,
pembelajaran
menjunjung tinggi dan menerapkan
berbasis kasih sayang, pembelajaran
asas-asas kebajikan dan kebenaran
berbasis kebersamaan, pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari yang
berbasis
tercermin dalam perilakunya. Untuk
berbasis kemandirian, pembelajaran
itu, diperlukan peran serta secara aktif
berbasis kreativitas, dan pembelajaran
semua
terlibat
berbasis lingkungan (Fadlillah &
pembiasaan
Khorida, 2013). Selanjutnya, dalam
karakter
mengembangkan karakter anak juga
kepada anak di setiap kesempatan
memerlukan metode Living Values
baik di lingkungan keluarga, sekolah,
Education. Inti dari metode Living
maupun masyarakat.
Values Education adalah anak-anak
pihak
(stakeholders) penanaman
yang dalam
pendidikan
ketauhidan,
pembelajaran
harus mengalami nilai-nilai dalam berbagai tingkatan agar nilai-nilai tersebut menjadi bagian dalam diri
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
84
Wacana
p-ISSN : 2337-9820
Didaktika mereka
(Mulyasa,
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
2012).
Dalam
keteladanan
e-ISSN : 2579-8464
yang
dilihat
dan
metode ini, anak-anak diajak untuk
disaksikan akan lebih banyak diserap
mendengarkan,
merasakan,
dan dicontoh, Karena penyerapan
menggunakan
informasi dan pengaruh dari luar
mengalami,
dan
keterampilan
sosial
menggunakan
nilai-nilai
untuk
melalui mata lebih efektif dalam
tersebut
metode keteladanan daripada indera
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
lainnya.
Kemudian
efektifitas
metode
penyerapan informasi dan pengaruh
pembelajaran dalam mengembangkan
luar melalui telinga berupa nasihat,
karakter anak usia dini yaitu metode
tausiyah, saran, dan pendapat hanya
keteladanan,
sebanyak 11%.
metode
metode
bercerita,
pembiasaan, dan
metode
b)
Metode pembiasaan adalah
karyawisata (Fadlillah & Khorida,
suatu cara yang dapat dilakukan
2013).
untuk membiasakan anak berpikir,
a)
Metode
merupakan
keteladanan
metode
paling
ajaran agama Islam (Arif, 2002 dalam
meyakinkan keberhasilannya dalam
Fadlillah & Khorida, 2013). Metode
mempersiapkan
ini
dan
yang
bersikap, dan bertindak sesuai dengan
membentuk
berkaitan
dengan
konsistensi
moral spiritual dan sosial anak.
dalam melakukan hal untuk kebaikan,
Keteladanan merupakan unsur paling
dalam hal ini untuk mengembangkan
mutlak untuk melakukan perubahan
karakter anak usia dini.
perilaku hidup. Secara psikologis,
c)
seseorang baik anak maupun orang
suatu cara untuk menarik perhatian
dewasa memiliki kemampuan untuk
anak (Fadlillah & Khorida, 2013).
menyerap informasi dan pengaruh
Metode ini berkaitan dengan nilai-
dari luar dengan kalkulasi berikut ini.
nilai moral yang terkandung dalam
Pengaruh yang diserap melalui mata
sebuah cerita, untuk mengembangkan
sebanyak 84%, melalui telinga 11%,
karakter anak usia dini.
sedangkan sisanya melalui indera
d)
lainnya (Sanusi, 2006 dalam Fadlillah
merupakan
& Khorida, 2013). Melalui mata atau
dengan
85
Metode bercerita merupakan
Metode
karyawisata metode
pengajaran
memberikan
kesempatan
Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
p-ISSN : 2337-9820 e-ISSN : 2579-8464
Wacana
kepada anak untuk mengamati secara langsung
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
(Fadlillah
&
Khorida,
bahwa
Penting
untuk
diketahui
untuk
mencapai
puncak
2013). Melalui karyawisata dapat
demografi di Indonesia pada tahun
menumbuhkan minat dan rasa ingin
2045, sangat ditentukan oleh kualitas
tahu anak terhadap sesuatu, karena
sumber
anak
kelompok usia produktif. SDM yang
dapat
mengamati
secara
daya
langsung dalam bentuk nyata. Ketika
dibutukan
berkaryawisata
manusia
pula,
anak
dapat
manusia
adalah
(SDM)
sumber
yang
daya
berkarakter,
melatih berdisiplin diri, mengenal dan
berkualitas,
memiliki
menghargai alam, menghargai teman,
ekonomi, memiliki keterampilan dan
membangun sikap positif terhadap
kecakapan hidup yang layak, serta
lingkungannya, serta melatih anak
memiliki kompetensi dan daya saing
dalam bekerja sama.
yang dapat berkompetisi di pasar Internasional.
KETERKAITAN
PENDIDIKAN
kemandirian
Maka
dari
itu,
pendidikan karakter bagi anak usia
KARAKTER ANAK USIA DINI
dini
DENGAN BONUS DEMOGRAFI
dikembangkan untuk mempersiapkan
Semakin tinggi pencapaian
sangat
penting
untuk
generasi muda dalam menghadapi
Pendidikan Anak Usia Dini di suatu
puncak dari bonus demografi.
negara, maka akan semakin tinggi
Pendidikan
karakter
pula tingkat kesejahteraan negara
merupakan salah satu jawaban untuk
tersebut. Pendidikan anak usia dini
mempersiapkan generasi muda dalam
merupakan The Starting Well Index,
menggapai bonus demografi (window
karena
anak
of opportunity), yang merupakan
dibentuk. Pembentukan karakter akan
gambaran dari suatu negara dengan
menjadi modal utama bagi kualitas
rasio angka ketergantungan berada
sumber daya manusia pada bonus
pada titik rendah. Artinya, usia
demografi, maka dari itu pendidikan
produktif lebih tinggi dibandingkan
karakter
usia
disinilah
sangat
ditanamkan.
karakter
penting
untuk
non-produktif,
Indonesia
dimana
menghadapi
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
di
bonus
86
Wacana
p-ISSN : 2337-9820
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
e-ISSN : 2579-8464
demografi mulai tahun 2010 dan
knowing yang berarti pengetahuan
mengalami puncak di tahun 2045.
moral, hal ini berkaitan dengan segala
Pendidikan
karakter
pengetahuan tentang moralitas yang
merupakan salah satu upaya dalam
berkenaan dengan perbuatan baik-
mengembangkan
diri
buruk ataupun benar-salah. Kedua,
diri
moral
seseorang.
kontrol
Apabila
kontrol
feeling
berkaitan
seseorang dapat dikembangkan, maka
perasaan
akan melahirkan pula generasi yang
menunjukkan
mandiri, disiplin, kreatif, bertanggung
seseorang
jawab
dalam
moralitas. Ketiga, moral behaviour
menghadapi permasalahan di dalam
yang berarti perilaku moral, hal ini
kehidupan.
ketika
berkaitan dengan perilaku seseorang
pendidikan karakter telah ditanamkan
yang mengandung adanya nilai-nilai
sejak dini, bukan tidak mungkin
moral.
dan
tangguh
Sehingga
moral,
hal
dengan
kepada dalam
ini
lebih
perasaan memandang
generasi muda yang nantinya menjadi
Keberhasilan pengembangan
usia produktif di Indonesia sudah
karakter dalam pendidikan karakter
telah siap dan dapat menghadapi
bagi anak usia dini, sebagai persiapan
bonus demografi di tahun 2045
dalam menyambut bonus demografi
mendatang.
sangat
Pendidikan
karakter
dipengaruhi
bagaimana
bagi
aplikasinya di lembaga PAUD. Selain
anak usia dini merupakan hal yang
itu juga, dapat diketahui dari perilaku
sangat penting untuk dikembangkan.
keseharian anak yang tampak pada
Pembentukan
setiap aktivitasnya, antara lain seperti
karakter
ini
sangat
penting untuk ditanamkan sejak dini
kesadaran,
karena merupakan suatu kebiasaan
kesederhanaan,
yang
terus-menerus
kepedulian sosial, senang bersahabat,
memerlukan
kebebasan dalam bertindak (namun
harus
dipraktikkan keterlibatan
serta
berbagai
pihak
tetap
kejujuran,
memperhatikan
kemandirian,
nila-nilai
(stakeholder). Karakter tersusun atas
moralitas),
3 bagian yang saling berhubungan
kedisiplinan, kreatif, gigih dalam
satu sama lain. Pertama, moral
bekerja keras, rasa ingin tahu yang
87
ketelitian,
keikhlasan,
komitmen,
Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
p-ISSN : 2337-9820 e-ISSN : 2579-8464
Wacana
Didaktika
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
tinggi serta sikap tanggung jawabnya dalam setiap hal.
Berikut merupakan skema keterkaitan pendidikan karakter anak usia dini dengan bonus demografi.
2045
2017
2010 (Indonesia Telah Mulai Menghadapi Bonus Demografi)
Puncak Bonus Demografi di Indonesia
Pendidikan Karakter
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Angka rasio penduduk usia produktif lebih tinggi dibangdingkan penduduk usia non produktif
Anak Usia Dini
18 Nilai Karakter & 17 Nilai Kewirausahaan
Terciptanya generasi mandiri, tangguh, tanggung jawab, mempunyai daya saing di pasar Internasional, d (segala bentuk perilaku yang mencerminkan siapnya suatu generasi menghadapi puncak bonus demografi di tahun 2045 )
PENUTUP
demografi
Kesimpulan & Saran
ketergantungan berada pada titik
Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) merupakan pondasi bagi kehidupan
seseorang
apabila
rasio
angka
terendah atau sedikitnya jumlah penduduk non-produktif.
selanjutnya
Pada
tahun
2010
di
dan memegang peranan penting
Indonesia sudah mulai menghadapi
dalam pencapaian puncak bonus
bonus demografi dan akan mencapai
demografi.
demografi
puncaknya di tahun 2045. Untuk
merupakan gambaran atau kondisi
mencapai puncak demografi pada
suatu negara dimana tersedianya
tahun
jumlah
atau
ditentukan oleh kualitas sumber
penduduk produktif lebih tinggi
daya manusia (SDM) kelompok usia
dibandingkan jumlah penduduk non-
produktif. SDM yang dibutukan
produktif. Sehingga, suatu negara
adalah sumber daya manusia yang
dapat dikatakan mengalami bonus
berkarakter, berkualitas, memiliki
Bonus
angkatan
kerja
2045
tersebut,
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
sangat
88
Wacana
p-ISSN : 2337-9820
Didaktika kemandirian
Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
ekonomi,
memiliki
e-ISSN : 2579-8464
ketika dewasa kelak.
Sehingga,
keterampilan dan kecakapan hidup
sangat penting untuk menanamkan
yang
pendidikan karakter bagi anak usia
layak,
serta
memiliki
kompetensi dan daya saing yang
dini
dapat
sebagai salah satu jawaban dalam
berkompetisi
Internasional.
di
Maka
pasar
dari
itu,
pendidikan karakter bagi anak usia dini
sangat
penting
dikembangkan mempersiapkan
mengembangkannya,
mempersiapkan
generasai
muda
untuk menggapai bonus demografi.
untuk
Indikator
keberhasilan
untuk
dalam pengembangan karakter bagi
muda
anak usia dini, sebagai persiapan
puncak dari
dalam menyambut bonus demografi
generasi
dalam menghadapi
dan
bonus demografi.
sangat dipengaruhi oleh bagaimana
Pendidikan karakter bagi
aplikasinya
di
lembaga
PAUD.
anak usia dini dapat dikembangkan
Keberhasilan pendidikan karakter
sejak dini karena makna pendidikan
yang dikembangkan dapat dilihat
karakter
pula dari perilaku keseharian anak
lebih
pendidikan
dari
moral
sekedar
yang
hanya
yang
tampak
berkaitan dengan masalaha benar-
aktivitasnya,
salah,
kejujuran,
tetapi
menanamkan
bagaimana
kebiasaan
tentang
antara
pada lain
setiap seperti
keikhlasan,
kesederhanaan,
kemandirian,
berbagai perilaku yang baik dalam
kepedulian sosial, kegigihan atau
kehidupan misalnya berprilaku baik,
kerja
jujur, bertanggung jawab, ramah,
suatu hal, rasa ingin tahu yang tinggi
mandiri, dan hormat. Pendidikan
serta sikap tanggungjawab.
karakter
merupakan
yang
terintegrasi
keras
dalam
mengerjakan
pendidikan
Kajian dalam artikel ini
dalam
masih bersifat teoritik, maka dari itu
pembelajaran anak usia dini, dimana
sangat dibutuhkan kajian empiris
pendidikan karakter bagi anak usia
sebagai tindak lanjut dari kajian ini,
dini
untuk
yakni penelitian, sehingga dapat
menanamkan nilai-nilai kebaikan
mengukur sejauh mana keberhasilan
supaya dapat menjadi kebiasaan
pendidikan karakter bagi anak usia
89
ini
dimaksudkan
Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
p-ISSN : 2337-9820 e-ISSN : 2579-8464
Wacana Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains
dini dalam mempersiapkan generasi muda
untuk
menggapai
bonus
Didaktika
nstraKemdikbud2015-2019.pdf diakses pada 16 Juni 2017 pukul 22:15
demografi.
DAFTAR PUSTAKA Pedoman Pengenalan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kemendikbud
Dirjen
PAUD.
(2015).
Dongoran, Faisal R. (2014). Paradigma Membangun Generasi Emas 2045 Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.11 No.1, April 2014 Fadlillah, Muhammad & Khorida, Lilif M. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Konsep & Aplikasinya dalam PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Jalal, Fasli. (2015). Peranan Pendidikan dalam mempersiapkan Generasi Muda Untuk Menyongsong Bonus Demografi. Seminar Nasional 27 April 2015. Jakarta: BKKBN dan YMIC http://www.kependudukankalbar. com/peranan-pendidikan-dalammempersiapkan-generasi-mudauntuk-menyongsong-bonusdemografi.html Posted by: Tanto pada 27 Juli 2015, diakses pada 16 Juni 2017 pukul 23:36
Kemendikbud. (2016). Target Kemendikbud Dalam Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.https://www.kemdikbud.go. id/main/blog/2016/09/targetkemendikbud-dalampengembangan-pendidikan-dankebudayaan-tahun-2017 diakses pada 16 Juni 2017 pukul 22:59 Kesuma, Dharma. Dkk. (2010). Pendidikan Karakter; Kajian, Teori & Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Marshall, Jon C, et.al. (2011). Moral Education The Character Plus Way®. Journal of Moral Education, Volume 40, 2011 – Issue 1, Pages 51-72, Published online: 03 Mar 2011. http://dx.doi.org/10.1080/030572 40.2011.541770 diakses pada 16 Juni 2017, pukul 14:00 Mulyasa. (2012). Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter; Konsep dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana
Kemendikbud. (2015). Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 – 2019. https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Re
Diana Vidya F (2017) hal: 76-90 Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip
90