ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED PUTRA MAIHAMI FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS GUNADARMA
ABSTRAK Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan dan mempunyai peranan dalam hal stabilitas keuangan, pengendalian inflasi, sistem pembayaran, serta otoritas moneter. Untuk menjaga agar peranannya tetap baik, bank memerlukan kinerja keuangan yang baik pula dan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Nilai Tambah Ekonomis atau Economic Value Added (EVA) dan Nilai Tambah Pasar atau Market Value Added (MVA). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data berupa laporan keuangan kelima perusahaan tahun 2008, 2009 dan 2010 yang diambil dari www.idx.co.id dan web resmi bank yang kemudian diolah dengan menggunakan EVA dan MVA sebagai alat analisis untuk mengetahui kinerja bank-bank tersebut. Hasil dari perhitungan didapat EVA dan MVA yang positif yang berarti memberikan nilai tambah bagi bank sehingga para investor tidak khawatir untuk menanamkan modal sahamnya karena dengan kinerja bank yang baik maka tingkat pengembaliannya terhadap investor akan baik pula.
Kata Kunci
: EVA, MVA
PENDAHULUAN Sesuai dengan perkembangan teknologi sekarang, maka dunia usahapun ikut berkembang pula dengan semakin banyaknya perusahaan yang muncul di masyarakat dewasa ini. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan bertujuan untuk mencapai laba semaksimal mungkin atau setinggi-tinginya. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan manajemen keuangan untuk menghitung hasil operasional perusahaan dan analisa-analisa keuangan yang telah di capai perusahaan dalam satu periode. Sudah sewajarnya setiap perusahaan memiliki laporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dan aktifitas operasi perusahaan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Modal kerja selalu berputar dan akan habis dalam jangka pendek sehubungan dengan tujuan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Namun setiap saat selalu ada beberapa bagian dari modal tersebut yang tersedia untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada pihak kreditur dan para investor. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Pengertian bank umum menurut UndangUndang No. 10 tahun 1998 : “Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.“ Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu : Penciptaan uang, Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran, Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat, Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional, Penyimpanan Barang-Barang Berharga dan Pemberian JasaJasa Lainnya. Peranan bank sangatlah penting bagi perkonomian Indonesia serta bank juga mempunyai peranan dalam hal stabilitas keuangan, pengendalian inflasi, sistem pembayaran, serta otoritas moneter. Pada tanggal 21 April 2010 Forbes menerbitkan 2000 perusahaan besar tingkat dunia. Yang menarik dari 2000 perusahaan terbesar itu, sebanyak 10 perusahaan berasal dari Indonesia, dimana 5 diantaranya bergerak di sektor perbankan. Ke-lima perusahaan tersebut BCA di rangking 796 dengan laba US$ 0,52 miliar, aset US$ 22,46 miliar dan kapitalisasi pasar US$ 12,65 miliar lalu ada Bank Mandiri di rangking 796 dengan laba US$ 0,47 miliar, aset US$ 32,32
miliar dan kapitalisasi pasar US$ 10,03 miliar kemudian ada BRI di rangking 843 dengan laba US$ 0,53 miliar, aset US$ 22,39 miliar dan kapitalisasi pasar US$ 9,49 miliar selanjutnya BNI di rangking 1412 dengan laba US$ 0,26 miliar, aset US$ 24,07 miliar dan kapitalisasi pasar US$ 3,07 miliar dan yang terakhir Bank Danamon di rangking 1802 dengan laba US$ 0,16 miliar, aset US$ 10,39 miliar dan kapitalisasi pasar US$ 4,62 miliar. Perusahaan-perusahaan diatas memiliki aset besar sehingga mereka dapat menempati daftar 2000 perusahaan terbesar di dunia, tetapi aset yang besar bukanlah suatu faktor penentu bahwa perusahaan ini mempunyai kinerja keuangan yang baik atau buruk. Untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Nilai Tambah Ekonomis atau Economic Value Added (EVA) dan Nilai Tambah Pasar atau Market Value Added (MVA). Adanya Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar menjadi relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (value) karena Nilai Tambah Ekonomis adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen sedangkan Nilai Tambah Pasar adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan (termasuk ekuitas dan uang) dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar dapat menjelaskan besarnya kemampuan perusahaan untuk dapat memberikan suatu nilai tambah bagi pemiliknya dan juga dapat tercerminkan bagaimana keberhasilan manajemen untuk dapat menghasilkan nilai dari seluruh modal yang ditanamkan. Perusahaan yang memiliki Nilai Tambah Ekonomis positif artinya pendapatan yang diperoleh mampu menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan termasuk biaya modal, sebaliknya perusahaan yang memiliki Nilai Tambah Ekonomis negatif mungkin memiliki pendapatan yang melebihi biaya operasi tetapi tidak mampu menutupi biaya modalnya sedangkan jika memiliki Nilai Tambah Pasar positif berarti modal yang diinvestasikan mendapatkan angka pengembalian lebih besar daripada biaya modal. Semakin besar MVA semakin baik. Sebaliknya MVA yang negatif berarti nilai dari investasi yang dijalankan manajemen kurang dari modal yang diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang pengukuran kinerja perusahaan dengan metode EVA dan MVA dalam penulisan yang berjudul “ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED.
LANDASAN TEORI Bank Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik, ”bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, mana pun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar dan tempat uang giral.’ Pendapat lain mengemukakan ”bank sebagai suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dan sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit kepada pihak ketiga pada waktu tertentu.”(Thamrin Abdullah & Francis Tantri, 2012:2)
LaporanKeuangan Berdasarkan PSAK No.1 (revisi 2009) tentang penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Ada juga yang mendefinisikan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. (Kasmir, 2011:7).
KinerjaKeuangan Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dalam Siahaan (2008) adalah : “Kinerja mempunyai pengertian kemampuan kerja, sesuatu yang dicapai prestasi yang diperlihatkan. Dalam bahasa Inggris, kinerja sering diartikan dengan kata performance yang mempunyai arti pelaksanaan”. Dengan kata lain pengertian kinerja keuangan adalah prestasi kerja suatu perusahaan dalam menghasilkan laba atau prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.
EVA Menurut Tunggal (2001) dalam Sarisunarso (2006) Nilai Tambah Ekonomis adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal (costof capital) yang diinvestasikan untuk
menghasilkan laba tersebut. Nilai Tambah Ekonomis merupakan suatu tolak ukur yang menggambarkan jumlah absolut dari nilai pemegang saham (shareholders value) yang diciptakan (created) atau dirusak (destroyed) pada suatu periode tertentu. Nilai Tambah Ekonomis merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. Nilai Tambah Ekonomis positif jika pengembalian yang dihasilkan lebih tinggi daripada tingkat pengembalian yang diinginkan investor, yang berarti perusahaan telah memaksimalkan nilai perusahaan. Sedangkan Nilai Tambah Ekonomis yang menunjukkan nilai negatif menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang sehingga tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat pengembalian yang dituntut oleh investor, yang berarti perusahaan tidak berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal.
MVA Market Value Added (MVA) juga merupakan metode yang dipopulerkan oleh Stewart & Company, dimana metode ini merupakan indikator eksternal yang dapat mengukur seberapa besar kekayaan perusahaan yang telah diciptakan untuk shareholder atau juga MVA juga dapat menunjukkan seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai atau malah dihilangkan. MVA merupakan jenis pengukuran berdasarkan pada pasar (market based). Market Value Added (MVA) merupakan selisih antara nilai pasar perusahaan (termasuk ekuitas dan utang) dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Nilai pasar akan mencerminkan ekspetasi pasar mengenai kesuksesan kinerja manajer dalam menginvestasikan modal yang telah dipercayakan padanya dan mengubahnya menjadi lebih bernilai.
METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian ini antara lain bank-bank seperti, PT. Bank Mandiri Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. Bank Central Asia Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia.
Data dan Variabel Data yang digunakan adalah laporan keuangan kelima bank tahun 2008, 2009 dan 2010 yang terdiri dari laporan laba rugi dan neraca yang berhubungan dengan penelitian.
Alat Analisis yang Digunakan Alat analisis yang digunakan yaitu analisis sebuah masalah yang menggunakan perhitungan EVA dan MVA, diantaranya : A. Perhitungan EVA 1) 2) 3)
{
}
Keterangan : a) Identifikasi tingkat modal dari hutang (D)
b) Identifikasi biaya hutang (rd)
c) Menentukan persentase pajak penghasilan (T)
d) Menghitung Cost of Equity (re)
e) Menentukan tingkat modal dari ekuitas (E)
4) 5) B. Perhitungan MVA MVA = (nilai pasar dari ekuitas + nilai pasar dari hutang + bunga minoritas) – (modal saham yang diinvestasikan) Menghitung nilai pasar dari ekuitas (MV of Equity) MV of Equity = (harga saham akhir tahun buku perusahan) x (jumlah saham yang beredar pada periode tersebut) Menghitung nilai pasar dari utang Nilai pasar dari utang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh perusahaan namun jika tidak tersedia dapat menggunakan nilai buku dengan asumsi bahwa analis diluar perusahaan akan lebih mengandalkan nilai buku dari hutang Menghitung bunga minoritas Nilai bunga minoritas dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Menghitung modal yang diinvestasikan Modal yang diinvestasikan dapat dihitung dengan mengurangi nilai ekuitas akhir dengan nilai ekuitas awal dalam satu periode.
PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data berupa laporan keuangan kelima bank tahun 2008, 2009 dan 2010 yang diambil dari www.idx.co.id dan web resmi bank yang kemudian diolah dengan menggunakan EVA dan MVA sebagai alat analisis untuk mengetahui kinerja bank-bank tersebut. Berikut ini adalah hasil dari perhitungan yang telah dilakukan :
Tabel Hasil EVA
Perusahaan Bank MANDIRI
BCA
BRI
BNI
Bank DANAMON
(dalamjutaan rupiah) Tahun EVA Penilaian Keterangan 2008 16.312.490 + Pengembalian>Biaya Modal 2009 21.283.370 + Pengembalian>Biaya Modal 2010 21.827.765 + Pengembalian>Biaya Modal 2008 11.621.112 + Pengembalian>Biaya Modal 2009 13.747.342 + Pengembalian>Biaya Modal 2010 14.996.985 + Pengembalian>Biaya Modal 2008 13.159.520 + Pengembalian>Biaya Modal 2009 18.046.520 + Pengembalian>Biaya Modal 2010 21.356.913 + Pengembalian>Biaya Modal 2008 6.913.828 + Pengembalian>Biaya Modal 2009 9.808.518 + Pengembalian>Biaya Modal 2010 9.860.137 + Pengembalian>Biaya Modal 2008 6.124.862 + Pengembalian>Biaya Modal 2009 6.455.226 + Pengembalian>Biaya Modal 2010 6.186.008 + Pengembalian>Biaya Modal
Berdasarkan hasil perhitungan EVA diatas tahun 2008-2009 seluruh bank bernilai positif, itu berarti tingkat pengembalian yang dihasilkan bank melebihi biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta oleh investor atas investasi yang dilakukannya.
Tabel Hasil MVA (dalamjutaan rupiah) Perusahaan Bank MANDIRI
BCA
BRI
BNI
Bank DANAMON
Tahun
MVA
Penilaian
Keterangan
2008
16.363.462
+
Pengembalian>Biaya Modal
2009
98.827.328
+
Pengembalian>Biaya Modal
2010
135.615.451
+
Pengembalian>Biaya Modal
2008 2009 2010
82.174.837 93.448.353 153.096.459
+ + +
Pengembalian>Biaya Modal Pengembalian>Biaya Modal Pengembalian>Biaya Modal
2008
33.843.046
+
Pengembalian>Biaya Modal
2009
88.193.885
+
Pengembalian>Biaya Modal
2010
118.062.617
+
Pengembalian>Biaya Modal
2008
14.127.436
+
Pengembalian>Biaya Modal
2009
30.171.912
+
Pengembalian>Biaya Modal
2010
49.615.823
+
Pengembalian>Biaya Modal
2008 2009 2010
17.794.616 33.820.973 47.156.615
+ + +
Pengembalian>Biaya Modal Pengembalian>Biaya Modal Pengembalian>Biaya Modal
Berdasarkan hasil perhitungan MVA diatas tahun 2008-2009 seluruh bank bernilai positif, itu berarti modal yang diinvestasikan mendapatkan angka pengembalian lebih besar daripada biaya modal yang diserahkan kepada bank oleh pasar modal.
KESIMPULAN Hasil dari perhitungan didapat EVA dan MVA yang positif yang berarti memberikan nilai tambah bagi bank sehingga para investor tidak khawatir untuk menanamkan modal sahamnya karena dengan kinerja bank yang baik maka tingkat pengembaliannya terhadap investor akan baik pula.
DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal, 2001, Memahami Konsep Economic Value Added (EVA) dan Value Based Management (VAM), Harvarindo, Jakarta. Irene Dumasi Siahaan, 2008, “Analisis Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Diukur Dengan Economic Value Added”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Kasmir, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Satu, Jakarta : PT. Raja grafindo Persada. Mardiasmo, 2004,AkuntansiSektorPublik, Jakarta :Andi. Sofyan Syafri Harahap, 2011, Teori Akuntansi, Edisi Revisi 2011, Jakarta : PT. Raja grafindo Persada. Thamrin Abdullah & Francis Tantri, 2012, Bank danLembagaKeuangan, EdisiSatu, Jakarta : PT. RajagrafindoPersada. Young, S. David danStephen F. O’Byrne , 2001, EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai Panduan Praktis Untuk Implementasi, Salemba Empat, Jakarta. www.idx.com www.yahoofinance.com