PENDAHULUAN
I.1.
Umum Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar didunia.
Memiliki laut-laut yang banyak menghasilkan sumber daya dan kekayaan alam. Laut yang mengelilingi pulau-pulau di Indonesia membuat banyak terbentuknya sungai-sungai dan anak-anak sungai di masing-masing pulau yang ada. Menurut data saja tersebutkan 232 sungai yang berada di seluruh Indonesia. Setiap propinsinya memiliki kurang lebih 30 sungai dan anak sungai terutama di Sumatera Utara. Propinsi yang terletak pada 1°-4° LU 98°– 100° BT memiliki 29 kabupaten dengan luas keseluruhan mencapai 72.066,81 km². Populasi penduduknya pun tak kurang dari 11.490.453 (2005) dengan topografi daerah yang umumnya terdiri dari dataran rendah pada pantai di bagian Timur, berbukitbukit dan pegunungan pada bagian tengah dan barat. Dalam hal ini diambil lokasi investigasi di salah satu sungai yang mengalir di kota Medan hingga bermuara di kawasan Medan Belawan. Ialah Sungai Deli, sungai yang sekarang ini dikatakan paling terkontaminasi dikota Medan. Banyak faktor yang mendukung untuk mengambil lokasi ini, untuk itu pemodelan ini nantinya akan berupa perbandingan antara pemodelan dengan keadaan sebenarnya. Serta adanya sungai buatan juga mempengaruhi keadaan ekosistem dari kawasan estuari itu sendiri. Sungai Deli sekarang telah berubah fungsi, baik secara fisik dan non fisik. Saat ini saja luas hutan di hulu Sungai Deli tinggal 3.655 hektar, atau tinggal 7,59
Universitas Sumatera Utara
persen dari 48.162 hektar areal DAS Deli. Padahal, dengan luas 48.162 hektar, panjang 71,91 kilometer (km), dan lebar 5,58 km, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk kawasan resapan air sedikitnya seluas 140 hektar, atau 30 persen dari luas DAS. Dimana muaranya terletak di kota Medan bagian Belawan. Disepanjang muara terdapat satu kawasan transisi yang biasa kita sebut dengan estuari. Lokasi inilah yang akan dimodelkan secara teoritis yang dikemas dalam satu program Microsoft Excel.
I.2.
Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki perairan yang sangat
luas dan garis pantai terpanjang kedua di dunia, menghasilkan fenomena karakteristik muara yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam lagi. Pengetahuan mengenai karakteristik fisik suatu kawasan estuari sangat berguna untuk berbagai keperluan, mulai dari masalah navigasi, hidrografi sampai ke perencanaan bangunan laut ataupun pantai. Pemodelan dengan menggunakan metode program Microsoft Excel, khususnya pemodelan estuari merupakan hal yang penting sekali untuk diketahui. Dengan menggunakan program Microsoft excel diharapkan dapat memberikan hasil pemodelan muara yang baik. Untuk mengkaji lebih dalam mengenai kawasan estuari, perlu dilakukan analisis lebih lanjut dari data-data yang diperoleh dari hasil survey. Salah satunya adalah metode pasang surut yang dianalisis dengan menggunakan metode admiralty. Juga didukung dengan metode Gauss dalam menentkan beberapa variabel penting. Hal ini akan memberikan kontribusi terhadap Microsoft excel
Universitas Sumatera Utara
sebagai program dasar pemodelan ini. Dengan harapan dapat memberikan pengetahuan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu kawasan estuari. Perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembentukan estuari itu sendiri, telah mengakibatkan banyak pengaruh yang langsung berdampak pada bentuk dari muara itu sendiri. Revolusi ini terjadi diakibatkan dari pengaruh ribuan tahun yang lalu jauh sebelum zaman es terjadi. Ini merupakan fenomena alam yang terus berkembang sampai sekarang ini. Pemanasan global mengakibatkan kawasan kutub mencair dan menyebabkan naiknya permukaan air laut. Dengan kata lain, hal ini mengakibatkan erosi pada pesisir pantai serta perubahan bentuk dan struktur daratan yang ada.
Gambar 1.1. Foto Satelit Kawasan Pemodelan Estuari Sungai Deli
I.3.
Maksud dan Tujuan Secara umum estuari merupakan kawasan transisi, disini terdapat
penggabungan antara air tawar(freshwater) dengan air laut(sea-water). Perairan
Universitas Sumatera Utara
estuari secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan industri. Aktifitas yang ada dalam rangka memanfaatkan potensi yang terkandung di wilayah pesisir, seringkali saling tumpang tindih, sehingga tidak jarang pemanfaatan sumberdaya tersebut justru menurunkan atau merusak potensi yang ada. Hal ini karena aktifitas-aktifitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kehidupan organisme di wilayah pesisir, melalui perubahan lingkungan di wilayah tersebut. Adapun tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah: 1. Memperoleh sifat dan karakteristik fisik, terutama tipe pasang surut, aliran, suhu dan kadar garam di kawasan Estuari Sungai Deli sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi kegiatan pembangunan daerah pantai di kawasan tersebut. 2. Menjelaskan
perbandingan antara model keadaan sebenarnya dengan
pemodelan yang dibuat, sehingga nantinya dapat memberikan solusi untuk keadaan yang baik bagi estuari Sungai Deli tersebut. Oleh karena itu perlu diadakannya pemeliharaan estuari untuk beberapa tahun kedepan. Demi melestarikan kelangsungan hidup habitatnya maupun manusia itu sendiri. Begitu juga dengan perkembangan pembangunan sekitar muara, hal ini merupakan salah satu masalah vital dalam perkembangan pembangunan infrastruktur pelabuhan.
Universitas Sumatera Utara
I.4.
Pembatasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini, permasalahan yang akan dibahas dibatasi
cakupan / ruang lingkupnya agar tidak terlalu luas. Permasalahan yang akan dibahas hanya meliputi pemodelan sederhana estuari pada muara Sungai Deli Sumatera Utara. Pemodelan ini difokuskan untuk membandingkan karakteristik fisik Estuari Sungai Deli antara keadaan sebenarnya dengan pemodelan perhitungan yang menggunakan program Microsoft Excel, antara lain meliputi : •
Pemodelan Bathymetri
•
Pemodelan Pasang-Surut (tides)
•
Pemodelan Arus (currents)
•
Pemodelan Temperatur dan Salinitas Dengan data yang digunakan adalah data survey yang telah dilakukan
selama 14 hari dari tanggal 11 s/d 25 Februari 2010.
I.5.
Metodologi Penulisan Adapun metode penulisan yang dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir
ini adalah 1. Studi pustaka / literatur Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data – data dan informasi dari buku, serta jurnal – jurnal yang mempunyai relevansi dengan bahasan dalam tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing. 2. Studi lapangan
Universitas Sumatera Utara
a. Pengambilan data sekunder Dilakukan pengumpulan data – data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait di daerah penelitian serta jurnal-jurnal yang mendukung. b. Pengambilan data primer Data ini diperoleh dengan mengadakan survey dilokasi pengamatan.
3. Pengolahan Data Data yang diperoleh dari lapangan dan kepustakaan yang bersesuaian dengan pokok bahasan, disusun secara sitematis dan logis dan dilakukan korelasi sehingga diperoleh suatu gambaran umum yang akan dibahas dalam tugas akhir ini. 4. Analisa Data Analisa data akan langsung dihitung dengan pemodelan program microsoft excel. Dengan analisis ini akan diperoleh nilai-nilai dari besaran pasang surut, pemodelan kedalaman dan lebar, kecepatan arus, hingga suhu dan jumlah salinitas yang ada pada kawasan tersebut. 5. Penulisan laporan tugas akhir Seluruh data dan hasil pengolahannya akan disajikan dalam satu laporan yang telah disusun sedemikian rupa hingga berbentuk sebuah laporan Tugas Akhir.
I.6.
Sistematika Penulisan
Universitas Sumatera Utara
Bab I Pendahuluan, yang berisikan penjelasan tentang estuari melalui pandangan secara umum serta tjuan yang hendak dicapai, ruang lingkup dan metodologi dalam penulisan tugas akhir ini. Bab II studi literatur yang menguraikan karakteristik estuari, serta menjabarkan tentang model yang digunakan. Bab III gambaran lokasi, menjelaskan tentang kondisi estuari Sungai Deli secara umum. Bab IV hasil pemodelan dan analisa, memaparkan hasil pemodelan yang dilakukan untuk muara Sungai Deli. Serta analisa tentang pemodelan tersebut diuraikan pula dalam bab ini. Kemudian dari data-data tersebut dianalisa menggunakan metode perhitungan yang akan dilakukan dengan program Microsoft Excel. Bab V kesimpulan dan saran, berisikan rangkuman dari hasil simulasi dan analisa yang dilakukan, serta berisi saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.
1.7.
Data Hasil Survey Berikut ini merupakan data hasil survey pertama yang dilakukan pada
peentuan titik pengamatan dan titik pengamtan pasang surut. Tabel 1.1 Data Hasil Survei Lapangan dan Foto Satelit Kawasan Pengamatan Estuari Sungai Deli. Koordinat
salinitas
lebar
suhu
kedalaman
Waktu
(ppt)
(m)
(⁰C)
(m)
Kondisi Sungai
Jarak Titik X(UTM) Y(UTM) Z(UTM)
Erosi Sedimentasi Struktur
Sepadan
0
A
464043
415007
±9
10.15 wib
0
52.17
26
3.4
ada
ada
ada
Rmh Penduduk
500
B
464493
415199
± 10
10.22 wib
0
55.54
25.3
3.2
ada
ada
ada
Rmh Penduduk
1000
C
464875
415454
± 11
10.39 wib
0.001
49.87
23
3.7
ada
ada
ada
Rmh Penduduk
1500
D
465263
415666
± 12
10.53 wib
0.02
55.78
21
4.5
ada
ada
Tiada
Hutan
Universitas Sumatera Utara
2000
E
465700
415852
± 13
11.01 wib
0.043
56.93
22
3.9
ada
ada
Tiada
Gudang Ikan
2500
F
466122
415883
± 14
11.12 wib
0.055
63.06
21
4.1
ada
ada
Tiada
Hutan
3000
G
466513
416085
± 15
11.21 wib
0.233
84.14
20
4.3
ada
ada
Tiada
Gudang Ikan
3500
H
466996
416317
± 16
11.38 wib
0.963
284
20
6.2
ada
ada
Tiada
Hutan
4000
I
467249
416570
± 17
11.51 wib
12
277
20
9.1
ada
ada
Tiada
Rmh Penduduk
Sungai Seruai
Gambar 1.2 Pengerukan sungai seruai untuk kebutuhan industri dinilai sangat mengganggu dari fungsi Estuari Sungai Deli.
I.8.
Pengolahan Data Setelah survey dilakukan akan diperoleh data-data lapangan yang
menunjukkan kondisi sebenarnya dari kawasan estuari sungai deli. Yang mana data-data tersebut menggambarkan bagaimana bentuk estuari dari sungai deli dalam penyajian grafik. Selain survey pengukuran topografi, pengukuran arus juga ditekankan dalam setiap pemodelan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan besaran kecepatan dan arah arus. Hal ini sangat berguna dalam penentuan sifat dinamika perairan lokal. Titik lokasi dari survei pengukuran arus ini disesuaikan dengan kondisi oceanography lokal, dimana arus mempunyai pengaruh yang sangat penting.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mempermudah pengerjaan tugas akhir ini, disusun schedule kegiatan untuk pengolahan data pemodelan estuari. Tabel dibawah ini akan memaparkan waktu pengerjaan, rumus-rumus yang akan digunakan, serta hasil yang diperoleh dari perhitungan data-data tersebut. Sehingga dalam setiap pengerjaan model akan jelas arah dan tujuannya. Tabel 1.2. Schedule pengolahan data-data lapangan.
Tanggal Model Estuari 05 Mar I. Bathymetri s/d 22 Mar 2010
Keterangan Data yang digunakan : - Peta lokasi - Lebar tiap titik Formula : Wx=Woe(-ax/L) Wright et al.(1973) - Kedalaman tiap titik Formula : Dx=Doe(-bx/L) Wright et al.(1973)
01 Apr s/d 18 Apr 2010
Data yang digunakan : - Aplikasi data - Nilai pasang surut di kedalam grafik sepanjang kawasan - Mengetahui pengamatan. lokasi dan - Tinggi lonjakan air pasang saat keadaan muara periode waktu rotasi bulan maupun sekitar kawasan mengelilingi matahari (S2) Formula : estuari terhadap pengaruh - Lonjakan air pasang saat pasang surut. periode waktu rotasi bulan - Besarnya mengelilingi bumi (M2) pasang penuh Formula : dan pasang perbani pada setiap titik - M4 pengamatan. Formula :
II. Tides (pasang surut)
Hasil - Data lebar dan kedalaman tiap titik pengamatan - Cross-section, semuanya nanti kemudian akan di plot ke bentuk grafik.
Universitas Sumatera Utara
Pugh (2004) 22 Mei s/d 12 Jun 2010
III. Currents (Aliran)
Data yang digunakan : - Pemodelan - Jarak antara tiap titik perubahan pengamatan volume aliran di - Besar volume air menuju hulu tiap-tiap titik pengamatan per titik pengamatan menuju hulu. Formula : - Grafik dan nilai aliran pasang - Pasang surut Flow surut yang Formula : terjadi. - Debit aliran pada tiap titik pengamatan.
12 Jun s/d 20 Jun 2010
IV. Data yang digunakan : - Hasil Temperature - Diambil dari fungsi Gaussian perhitungan and Salinity suhu dan kadar (Suhu dan garam dalam kadar garam) grafik - Nilai salinitas tiap titik tinjau Menunjukkan yang diperoleh dari survei grafik Formula : daribilangan gauss, yang mempengaruhi - Nilai suhu dari kawasan baik atau estuari yang diperoleh dari tidaknya suhu survey yang dilakukan. dan kadar Formula : garam estuari tersebut
*semua formula akan dijabarkan lebih detail untuk Microsoft excel pada bab IV
Agar lebih mempermudah untuk mengerti tujuan yang hendak dicapai, maka studi pemodelan ini akan dijabarkan didalam satu buah framework berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3. Framework pemodelan data-data lapangan.
Hal
Metode yang digunakan
Variabel yang digunakan
Bathymetri Data Survey : Lebar Kedalaman Koefisien lebar & kedalaman a b
Lebar Wx=Woe(-ax/L) Kedalaman Dx=Doe(-bx/L) Koefisien lebar & kedalaman Triall Error
MODEL Pasang surut Data Pasang surut dari survey komponen Utama Pasang surut Penentuan formzall untuk tipe pasut
Arus
Temperatur &salinitas Perubahan Data survey : kedalaman dari data temperatur Salinitas pasang surut. Debit rata-rata Cross-section tiap titik
Jarak dan luas penampang S₂ M₂ M₄ Pengaruh Pasang surut Metode Admiralty Total aliran=kec.aliranaliran pada titik x Jarak /titik dikalikan Luas penampang titik menghasilkan volume upstream dari kawasan tersebut.
Koefisien nilai σ untuk pers.gauss
Metode Gaussian Triall Error
Universitas Sumatera Utara
Hasil yang diperoleh
Perbandingan Grafik Pasang kedalaman & surut lebar Perubahan Estuari antara kedalaman tiap data survey jam akibat dengan data pengaruh S₂, M₂, hasil dan M₄ pemodelan yang Naik turunnya menggunakan muka air pada saat variabel a & b. pasang dan surut
Kec aliran (m/s) Volume Upstream m³x10⁶ Total aliran (m/s)
Nilai temperature dan salinitas pada tiap titik Perbandingan temperature dan Salinitas pada tiap2 titiknya
Grafik perbandingan Cross-section salinitas dan dari sepanjang temperature kawasan estuari antara yang diamati. pemodelan dan Hasil survey Perhitungan pengaruh banjir dengan rentang waktu 5 tahun dengan menggunakan metode hasper-Log person III.
BAB II STUDI LITERATUR
Universitas Sumatera Utara