PENDAHULUAN
Latar Belakang Kebutuhan benih ikan mas, nila, jambal, bawal dan bandeng di bendungan Cirata dan Saguling khususnya kabupaten Cianjur sekitar 8.000.000 kg (ukuran 5 8 cm) untuk ikan mas, 4.000.000 kg (ukuran 5
-
8 cm) untuk ikan nila dan
1.000.000 kg (ukuran 2 inci) untuk ikan jambal setiap periode pembesaran jenis-jenis ikan tersebut ( Laporan semesteran PLN UPT. Cirata - Saguling , Desember 2000). Oleh karena besarnya kebutuhan benih ikan tersebut Kabupaten Cianjur belum mampu memenuhinya maka sebagian banyak didatangkan dari luar Kabupaten Cianjur. Pengadaan benih ikan yang sangat besar tersebut membutuhkan investasi yang sangat besar dan melibatkan masyarakat banyak. Dalam memproduksi benih ikan Petani pengusaha ikan biasanya memijahkan dengan cara tradisional dan modern, dengan pengelolaan intensif dan semi intensif. Apabila memijahkan ikan menggunakan cara modern diperlukan bahan-bahan diantaranya adalah salah satu dari horrnon sGnRH-a
+ antidopamin,
hCG dan ekstrak kelenjar hipofisa ikan.
Hormon ikan tersebut berfungsi untuk merangsang dan mempercepat pematangan gonad (sperma dan sel telur). Hormon sGnRH-a + antidopamin dan hCG yang telah dikemas dalam ampul (10 ml) harganya relatif mahal, berfluktuasi sesuai dengan kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Bahan tersebut per ampul hanya bisa digunakan untuk menginduksi ikan seberat 20 kg. Sedangkan penggunaan
ekstrak kelenjar hipofisa ikan memiliki beberapa kelemahan yaitu (1) hilangnya ikan donor karena diambil hipofisanya; (2) rendahnya ketepatan standarisasi ekstrak kelenjar hipofisa ikan sebagai bahan suntikan untuk induksi ovulasi atau pematangan akhir sel telur dan sperma; (3) tidak diketahui dengan pasti hormon mana yang sebenarnya berpotensi untuk ovulasi dan kematangan gonad; dan (4) penyakit dapat menular dengan mudah dari ikan donor ke ikan resipien (Hardjamulia 1975). Dikarenakan terbatasnya informasi tentang hormon dan alternatif sumber horrnon oleh petani sebagai peranangsang pematangan gonad maka menjadi kendala percepatan pembenihan ikan yang menyebabkan lambat dan kurangnya pasokan benih ikan tersebut. Dalam rangka menambah informasi tentang prekusor hormon peranangsang pematangan gonad ikan maka perlu
sebagai
diujicobakan penggunaan
kombinasi kolesterol dan vitamin E melalui campuran pakan pada ikan. Hal ini dilakukan karena kolesterol merupakan prekusor hormon steroid, sedangkan vitamin
E merupakan co-enzim P-450, anti oksidan dan pelindung lemak. Enzim P-450scc merupakan enzim yang merubah kolesterol menjadi pregnenolon. Dengan prosesproses enzimatik kolesterol akan diubah menjadi estradiol -17P yang berperanan sebagai pemacu pertumbuhan oosit dan 17a,20P-Dihydroxy-4-pregnen-3-one yang berperanan dalam pematangan oosit (Nagahama 1995). Peranan vitamin E sebagai anti oksidan terutama untuk melindungi lemak tidak jenuh pada lapisan fosfolipid dalam membran sel.
Kerangka Pemikiran Kolesterol merupakan prekusor hormon steroid yang akan diubah menjadi estradiol- 17
P sebagai pemacu pertumbuhan dan perkembangan oosit. Sedangkan
17a, 20P-dihydroxy-4-pregnen-3-onesebagai pemacu dalam pematangan oosit dengan salah satu enzimnya P-450scc (Nagahama 1995). Sementara itu vitamin E berperananan sebagai co-enzim P-450scc dan anti oksidan yang berguna untuk mengawetkan vitamin-vitamin dan asam lemak tak jenuh yang mudah teroksidasi, baik yang terdapat dalam pakan, campuran bahan pakan maupun dalam tubuh ikan. Masalah yang dihadapi adalah kekurangan benih akibat panjangnya siklus reproduksi, angka pemijahan ikan yang rendah dan gagalnya pemeliharaan benih. Oleh karena adanya perananan kolesterol dan vitamin E seperti tersebut diatas maka perlu diujicobakan perananan tersebut pada ikan uji, agar diperoleh inforrnasi pengaruh kombinasi kolesterol dan vitamin E terhadap pematangan gonad pada ikan uji. Pengaruh tersebut dievaluasi melalui peubah gonado somatic index (GSI), fekunditas mutlak (F), diameter telur, struktur histologis jaringan gonadnya, kandungan kolesterol dan vitamin E telur serta proksimat telur. Apabila peranan kolesterol dan vitamin E di dalam ikan uji tersebut benar-benar positif, maka minimal salah satu kendala penyebab kekurangan benih akan sedikit teratasi. Untuk memperjelas kerangka pemikiran bagi pemecahan masalah tersebut dapat dilihat diagram alir kerangka pemikiran sebagai termuat di bawah ini (Gambar 1).
-Kualitas air optimum -Wadah optimum -Nutrisi optimum
+
Kolesterol
+
Vitamin E
IKAN UJI Sel Teka, Sel Granulosa
. Co-enzim P-450
P Estradiol-17P
-
Vitellogenesis
4-
Antioksidan
Pertumbuhan dan Perkem bangan oosit
Pematangan oosit
+
17a,20PDihydroxy -4-pregnen-3-one
4
.
v
Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kadar kombinasi kolesterol dan vitamin E yang optimum dalarn pematangan gonad ikan lele sebagai ikan uji.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat (1) menambah informasi ilmiah tentang pengaruh kombinasi kolesterol dan vitamin E terhadap pematangan gonad ikan uji;
(2) dijadikan acuan penambahan kombinasi kolesterol dan vitamin E dalam pakan sebagai pemacu pematangan gonad ikan uji serta (3) dijadikan kerangka pendekatan untuk diimplementasikan kepada spesies ikan lain.
Hipotesis Penambahan kombinasi kadar kolesterol dan vitamin E secara tepat pakan kepada ikan uji akan mempercepat pematangan gonad.
pada
.