/SSN /4/0-1998
Prosiding Presentasi lliah Dallr Bahan Bakar Nilklir PEBN-BATAN. Jakarta /8-/9Maret /996
PERHITUNGAN HASIL FISI KRITIKALIT AS LARUT AN URANIUM-235 DAN DOSIS RADIASINY A lndro Yuwono Pusat Elemen Bakar Nllklir
Abstrak Perhitungan basil fisi kritikalitas larutan uranium-235 dan dosis radiasinya. Telah dilakukan perhitungan perkiraan basil fisi larutan \lrwu\IIn-235 dan paparan radiasinya pada unit ekstraksi dan unit evaporasi hila terjadi kecelakaan kritikalitas dalam prod\lksi elemen bnkar reaktor riset. Dalam hal ini digunakan metode Grover Tuck dan metode kebolehjadian distribusi fisi. Hasil perhitungan fisi total dengan metode kebolehjadian distribusi fisi adalah 2,7 x 1018fisi untuk konsentrasi uranium 200 gram/liter dan 2,5 x 1018fisi wuuk konsentrasi 40 gram/liter pada unit ekstraksi. Perhitlmgan pada unit evaporasi memberikan hasil3,1 x 1018fisi untuk konsentrasi 400 gram/liter dan 1,77 x 1018fisi untuk konsentrasi 80 gram/liter. Unulk metode Grover Tuck basil perhiumgan masing-masing adalah sebesar 8,267 x 1017fisi daD 2,878 x 1017fisi. Dosis rndiasi yang ditimbulkan untuk larutan 200 gram/liter sekitar 1450,29 Rad unulk netron dan 4785,96 Rad. Wlulk ganuna.
Abstract The criticality calculation offission yield of U-235 solution and its radiation dose. The calculation assesmentof fission yield of U-235 solution in the the extractionand evaporationunits has beenperformedfor the prediction of that whenthe criticallity accidentoccursin theproduction offuel elementfor the researchreactor. The Grover Tuck andfission distribution probability methodsare usedin this case.The calculation result using thefission distribution probability methodshow thefission of 2.7 X 10/8 for the uranium concentration of 200 grams/litre and that of 2,5 x 10/8fissions for U of 40 grams/litre in theextraction unit. The calculation resultfrom the evaporation unit revealed thefission of 3,1 x 10/8for 400 grams/litre uranium and 1.77x 10/8fissions for 80 grams/litre uranium. Using the Grover Tuck calculation methodgive re.",lt., that 8,267x 10/7fissions and 2.878fissionsrespectively.Radiatondose of200 gram/litre solutitJn is about 1450,29Rod.for neutronand 4785,96Rad.for gammaray.
PENDAHULUAN Dalam produksi clemen bakar reaktor riset GA.Siwabessy yang dilakukan di Instalasi Produksi Elemen Bakar Reaktor Riset (IPEBRR),
bahan dasar yang digunakan adalah uranium diperkaya 19,75%. Karena kapasitas produksi minimum IPEBRR sebesar 70 clemen bakar tiap tahun atas dasar 8 jam kerja per hari, jumlah uranium-235 yang ditangani cukup banyak. Salah satu potensi bahaya yang hams di~rhitungkan dalam menangani uranium-235 yang merupakan salah satu bahan fisil adalah bahaya kritikalitas. Kritikalitas adalah re.1ksi fisi berantai yang terjadi secara spontan. Secara umum reaksi ini dapat digambarkan sebagaiberikut: U23S+ n
XI + X2 + n + E
Reaksi tersebut terjadi apabila perbandingan neutron yang dihasilkan dengan neutron sebelumnya lebih besar atau sarna dengan satu, harga perbandingan ini dikenal dengan istilah K effektif (KelT). Pacta fasilitas yang menangani uranium-235 diatas batas tertentll, yailu 700 graml atau diatas 500 gram menurut NRC, perancangan fasilitasnya hams memperhitlmgkan
3()()
faktor-faktor penyebab kritikalitas daD sarana lainnya. Pada kecelakaan kritikalitas, jumlah fisi yang dihasilkan dapat mencapai antara 10lS 1019fisi pada rentang waktu 5 detik, mulai saat kritis daD dengan waktu paparan antara 10 menit sampai dengan 40 jam2. Pada jarak 3 m daTi pusat kritikalitas, pekerja masih dapat menerima dosis dalam tingkat dosis lethal. Semakin tinggi fisi yang dihasilkan, semakin jauh jarak yang memungkinkan penerimaan dosis lethal. Misalnya untuk basil fisi pada tingkat 1020,jarak dosis lethal mencapai 100 m dari pusat kritikalitas. Kritikalitas ini dapat terjadi pada uranium bentuk padat, serbuk, maupun bentuk cair/larutan. Untuk bentuk larutan, kecelakaan kritikalitas semakin mudah terjadi, karena faktor homogenitas. Data kecelakaan kritikalitas yang pernah terjadi dalam fasilitas nuklir menunjukkan bahwa kritikalitas larutanlah yang paling banyak terjadi3. Klasifikasi kecelakaan kritikalitas untuk larutan U-235 dibedakan atas jumlah uranium-235, diameter t.lflgki/volume dan reaktivitasnya. Kecelakaan kritikalitas yang terjadi pacta instalasi mlklir non reaktor pacta umumnya disebabkan oleh 3 faktor, yaitu faktor kesalahan manusia, faktor kesalahan analisis daD faktor kegagalan proses.
Prosiding Presentasi /lmiah Dour Bahan Bakor Nuklir PEBN-BATAN..Jakarta 18-19Maret 1996
Dalam proses produksi elemen bakar nuklir tersebut, salah satu t.'lhapan proses yang dilalui adalah proses produksi kimia. Pada tahapan ini banyak uranium ditangani dalam bentuk larutan terutarna pada proses pengendapan AUC, pelarutan gagalan dan ekstraksi. Untuk mengetahui penerimaan dosis maksimum pekerja bila terjadi kritikalitas pada larutan uranium
Beberaparumus empiris yang digunakan dalam metodeini adalahsepertidi bawah ini : Fisi maksimlrmdalam interval waktu 5 detik Persamaanyang digunakanuntuk menentukan fisi maksimumadalah: (ISO -HXO,8)a 1016a"exp(0,0177D-I
dengan pengkayaan 19,75% daD perkiraan
f=4,6x
tekanan maksimum yang dihasilkan bila terjadi kecelakaan tersebut, perlu dilakukan perhitungan hasil fisi maksimum daD hasil fisi totalnya. Metode perhitungan dapat dilakukan secara empiris maupun teoritis. Dengan menget.'lhui fisi maksimumnya dapat diperhitungkan juga jenis shielding dan pola evakuasi bagi para pekerja. Dalam analisis ini akan diperhitungkan basil fisi larutan U-235 dengan cara Grover Tuck daD kebolehjadian distribusi rantai fisi.
Dalamhubunganitu : f = jumlah fisi maksimumdalam interval waktu 5 detik, a = kecepatanpengisianliter/detik, D = diameterdalamtangki (cm), H = tinggi tangki sampai 150 cm, hila lebih gunakan150cm.
TEORI
(I)
D
Untuk larutan uranium Persamaan(1) tersebut dapatdisederhanakan menjadi: f = 2,4 X 10lS V
.(2), dimana V adalah
volume dalam liter. Perhitungan perkiraan basil fisi dari larutan yang mengandung bahan fisil (uranium, plutonium) dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara perhitungan oleh Grover Tuck4 dan cara perhitungan yang dikembangkan oleh G.E.Hansens atas dasar teori kebolelljadian distribusi rantai fisi. Dalam ekskursi kritikalitas larutan ada 3 karakteristik yang ada kaitannya dengan proses rancang bangun, yaitu :4 1. Jumlah fisi maksimum yang terjadi dalam rentang waktu 5 detik. Kondisi ini diperlukan untuk mengestimasi dosis personil, desain perisai dan optimasi rote evakuasi. 2. Waktu daD jumlah fisi dari ekskursi digtmakan untuk desain kungkungan, sistem penyaringan dan pembuangan udara. 3. Kecepatan maksimum fisi untuk menentukan tekanan yang ditimbulkan akibat ekskursi. Data ini digunakan untuk mendisain tangki,
pemipaan
serta
penentuan
kecepatan
maksimum perpindahan larutan.
Akurasi daTi Persamaan (1) adalah +100%, -70%, sedangkan Persamaan (2) adalah +70%, -90%.
Total fisi Untuk larutan yang tidak mempunyai sistem external shutdown ekskursi biasanya terhenti karena pengenceranlarutannya.Persamaanuntuk tot,! fisi adalahsebagaiberikut : Tf= V X 1017 fisi
.(3)
dimana V ad.'1lahvolume dalam liter dan akurasinya:!: 20%. Total fisi dapat pula ditentukan dari kecepatan spesifik fisi. Kecepatan spesifik ini pada umumnya digunakan untuk dampak kerusakan phisik karena ekskursi. Kecepatanspesifik pada puncakdiperhitungkandenganpersamaan: 7,7 x 1023
Metode GroverTuck
fr=
(kXaXUS)'!'
fisi/det.liter
..(4)
H3D2
Metode ini dapat digtmakan denganbeberapa batasanyaitu : 1. Variasi volume dapat diwakili denganukuran silinder dalam sisi vertikal. 2. Dasar silinder harus 30 cm atau lebih di alas reflektoryang baik, misal betonberat. 3. Diametertanki harusantara28 dan 156cm. 4. Kecepatan pengisian t.:1nki (fill rate) antara 0,47 dan0,006 liter/detik. 5. Konsentrasi larutan dapat bervariasi sampai 500 g/Iiter uranium atauplutonium.
Dalam hubungantersebut: D = diametert...nki(cm) L = dimensiterpanjang(cm) S = dimensiterpendek(cm) a = kecepatanpengisian(liter/detik) H = tinggi kritis (cm) = 20 cm untuk tinggi 29 -40 cm = 10cm untuk tinggi lebih dari 40 cm. k = sumberparameterawal, untuk Pu= 1 sedangkanuntuk U perlu ditentukan(tabel). 301
.(8)
Prosidiltg Preselttasi Ilmiah Daur Bahalt Bakar Nuklir PEBN-BATAN...Jakarta 18-19 Maret 1996
Tekanan maksimumdapatdiperhitungkandengan persamaan: Pmak= 6 X 10.18 fr kg/cm2
.(5)
Tekananrata-rataadalahsebagaiberikut P = 2,6 X 1012VR fisi/detik.
(6)
dimana V = volume dan R = diameter. Kecepatan spesifik ini telah dikembangkan juga oleh Rocky Flats d..'llam code EXCUR. Dengan mengetahui tekanan maksimum d..'lpat diperhitungkan kemungkinan kemsakan tangki akibat tekanan hila terjadi kritikalitas.
Waktu ekskursi Lama ekskursitergantungpada kondisi awal dan mekanismeshutdownsystem yang ada pada alat. Apabila tak ada sistem tersebut biasanya waktu minimum dan maksimum ekskursi diestirnasikan.Perkiraanwaktu ekskursi menurut data minimum 15 menit dan maksimum37,5jam. Untuk mengestirnasisecarakonservatifumumnya diambil minimum 10 menit dan maksimum 40 jam. Perkiraanhubungan antarajumlah fisi yang dihasilkandandosis radiasiadalah: 1 X 106 f/detik atau 5 x 10-6watt yaitu sekitar 0,1 mR/jam pada jarak 3 m.
yang dapat digunakan untuk menghitung harga ini adalah: nf K.. z ["" "'."~. (I +L282)(1+82)(1+26.2782) (1+2.2682)
dalam hubungan ini : K..x = faktor kelebihan multiplikasi. n = produksi netron tiap absorsi netron dalam
U-235. f = utilisasi netron termal. L = jarak difusi termal. B2 = buckling
Shutdowncoefficient .S'hutdowncoefficient (b) pada umumnya kebalikan dari proposional volume larutan. Maksirnum burst terjadi pada volume larutan sarna atau lebih besar dari pada volume larutan dimana Kex diperoleh. Oleh sebab itu dalam ha1 ini hanya ditinjau volume larutan daD kapasitas totallarutan. Dari penurunan persamaan :
I dK
b = K dE
.(9)
diperoleh hubungan L2
2v
b=--(t+ Metodekebolehjadiandistribusi fisi Teori atau cara ini telah dikembangkanoleh G.E. Hansendari Los Alamos.s Melalui penjabaran yang cukup panjang diperoleh persamaan pedekatanuotuk menghitungbasil fisi total yaitu : 2 a t2
E=
)0(1+ + L 2B2
Vo
Ev )B2
.(10)
Vn
dalam hubungan ini : v = kecepatan pembentukan kekosongan (void production rate) tiap pelepasan energi, Vo = volume awal t.'lnki/silinder, E = energi yang dilepas per fisi.
.(7)
b dalam hubungan ini : a = kecepatan penambahan reaktivitas b = shutdown coefficient t2 = waktu yang diperlukan untuk mencapai reaktivitas maksimilm.
Kecepatanreaktivitas Kecepatanpenambahanreaktivitas linear (a) ditentukan dari excessmultiplication (K..) yang tergantung dari spesifikasi tanki, misal ukuran, volume, inventory U-235 dan waktu minimum dimana penambahan dapat terjadi. Persamaan
111')
1
Persamaan (10) ini dapat dihitung, tetapi harga v sukar ditentukan secara pasti. Harga ini diperkirakan sebesar 20% dari perubahan volume setiap fisi yaitu 1,4 x 10-16liter/fisi. Sedangkan harga E tergantung dari volume larutao. Hubungan antara volume larutan daD energi yang dilepas per fisi dapat ditentukan secara gratis. S. Waktu untuk mencapai reaktivitas maksimum Untuk menentukan waktu ini (t2) digunakan
pers.'lmaan : 21 t! = 1.2+
In a/bWI
.(11)
4.
Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakor Nuklir PEBN-BATAN...Iakarta 18-19Maret 1996
dalam hubungan ini : t2 = waktu untuk mencapai reaktiitas maksimum t, = waktu rata-rata yang diperlukan setelah kritikalitas untuk reaksi berantai = waktu generasi netron cepat
I
geometri kedua alat yang digunakan dirancang di bawah kondisi kritis dengan batasan : I -45 % daTi massa kritis -80 % daTi volume kritis -90 % daTi dimensi kritis
WI =waktu invers Unit ekstraksi Harga ItWI ini dapat didekati dengan harga Itatl
detik) t, = waktu untuk mencapaireaksiberantai
Datateknis dari unit ini adalahsebagaiberikut : -Variasi konsentrasiumpan : 40 -200 g/l UN Keluaran sekitar 80 grarn/liter -Moderasi optimum dan reflektor 30 cm ketebalanair -Tebal slabaman: 8,5 cm -Diameter aman : 17,1 cm -Kelf : 0,56 -Tinggi kolom : 3600rom.
P = fraksi netron lambat ( 0,0065)
Unit Evaporasi
Harga tl dapat didekati dengan persamaan t = tl + f3/a
..(12)
dalamhubungannya: t = delay time from criticallity
Sedangkan persarnaan
harga
8
diperhil.ungkan
1=(2,2x lO~E.(l +L2B2)j
dimana t. atom.
(dianggap 10
dengan
.(13)
adalah t.'1mpanglintang per cm3 inti
Hubungan jumlah netron yang dihasilkan (N) dengan laju dosis (r) dinyatakan dalam persamaan
1,08 X 10-13
N(r) =
rad/fisi
.(14)
7t4r2
Untuk radiasi gamma besamya 3,3 kali netron.
BASIL PERHITUNGAN DAN BAHASAN Dalam tahap proseskimia produksi elemen bakar di IPEBRR penangananU-235 berupa larntan dilakukan di beberapabagian alatyaitul.6:
3.
Konversi AUC dari bahan dasar UF6 atau UN. Pelarutan untuk gagalan berupa UAlx. U3OS. UO2 dan UN. Ekstraksi untllk mengektraksi UN hasil
pelarutan. Evaporasi I pemekatan hasil ekstraksi UN. Tanki penyimpan limbah cair. Bagian proses yang mempunyai potensi bahaya terbesar atau yang menangani lamtan dengan konsentrasi cukup besar adalah bagian ekstraksi daD evaporasi. Kondisi, persyaratan daD
Datateknis dati unit ini adalahsebagaiberikut : -Kemampuan evaporasi dati 80 gram/liter menjadi400 gram/liter UN -Tebal slabaman: 8,2 cm -Diameter aman : 18,9 cm -K.,ff : 0,56 -Tinggi : 1026rom. Perhitungandengantara Grover dibatasioleh beberapa asumsi/ anggapan yang diambil sedangkandengan tara kebolehjadian distribusi diperlukanbanyakdata. Namun demikian karena orde fisinya cukup besar, perhitungan yang dilakukan dengan kedua tara tersebut dapat memberikanpaparan radiasi yang masih sangat besar dibandingkandengan batasan penerimaan dosis radiasi yang ditet.1pkan.Ditinjau dari segi penerimaandosis radiasi kedua metode tersebut dapatdigunakan. Untuk perhitungan desain alat yang dikaitkan denganfaktor keselamatanmaka perhitungan dengan metode kebolehjadian distribusi fisi akan memberikanbasil yang lebih baik. Dengan Persamaan (2) yaitu metode Grover Tuck, fisi maksimum yang dihasilkan hila terjadi kritikalit.'1S adalah 19,842 x 10lS fisi daD fisi total menurut Persamaan (3) sebesar8,267 x 1017fisi. Perhitungan dengan metode kebolehjadian distribusi fisi untuk unit ekstraksi dipengaruhi oleh konsentrasi larutan uranium yang ada. Dengan Persamaan (7) sampai dengan (13) dan hubungan konsentrasi dengan berbagai variabel (C, M2, B2, k, serta H/U) seperti yang disarnpaikan dalam Gambar 1 sampai dengan Gambar 5. Untuk unit ekstraksi daD unit evaporasi diperhitungkan
303
ProsidingPresenlasiJ/miahDaur BahanBakar Nuklir PEBN-BATAN..Jakarla 18-19Marel 1996
pada konsentrasimaksimumsesuaikapasitasalai dan konsentrasiminimumnya. Contoh perhitungan : Digunakan konsentrasi maksimum unit ekstraksi yaitu = 200 gram/liter larutan uranium
235. H/U = 117,5 (perhitungan atau Gambar 1). f = 0,93 k = 1,94 M2 = 32,4 82 = 0,0285 Harga L 2 = (1-f) Lo2 = 0,53 Harga T = 32,4 -0,53= 31,87, harga n untuk U235 = 2,7 Fisi total = E = 2at2/b (persamaan 7) -Harga a dihitung dengan Persamaan (8) yaitu dari faktor K.,.. 2,7 x 0,93 a = K. =
-I = 0,22 (I,OI5XI,O285XI,75XI13)
-Harga b dihitung dengan persamaan (10). v = kecepatan pembentukan kekosongan (void production rate) tiap pelepasanenergi. = 20 % (1,4 x 10.16Iiter/fisi). E = energi yang dilepas per fisi dan menurut pustaka (5) = 7,5 x 1017. b = 16,18 X 10-19 -Harga t2 dihitung mengg1makanpersamaan (11), (12) dan (13). t2 = 9,96 Dengan demikian harga E = (2XO,22X9,96Y(16.18 X 10.19)
= 2,7 X 1018fisi.
Dengan tara yang sarna untuk konsentrasi uranium minimum yaitu 40 graln/liter fisi sebesar 2,5 x 1018fisi. Dengan demikian paparan radiasi yang ditimbulkan hila terjadi kritikalitas masih dapat memberikan dosis letal pada jarak sekitar 4-5 meter dari pusat kritikalitas tanpa pelindung (Persamaan 14). Misalnya untuk jarak 4 meter dari pusat kritikalitas maka besar dosis radiasi pada konsentrasi maksimum (200 grarn/liter) mencapai 1450,29 fad untuk radiasi netron dan sekitar 4785,96 fad untuk radiasi gamma. Penentuan tekanan maksimum didasarkan pada kecepatan spesifik fisi (a) (mmus 4), dari perhitungan diperoleh hubungan 362 x a (liter/detik) kg/cm2. Pada operasi nonnal kecepatan lamtan uranium yang digunakan sebesar 24 liter/jam. Oalam hal ini tekanan maksimumnya sekitar 2,42 kg'cm2.
304
Seperti halnya pada unit ekstraksi, pada unit evaporasi fisi maksimum yang dihasilkan unit ini adalah 6,908 x 10lS fisi dan fisi total ya~g dihasilkan sebesar 2,878 x 1017 fisi dengan metode Grover Tuck. Perhitungan dengan metode kebolehjadian distribusi fisi memberikan basil fisi sebesar 3,1 x 1018 untuk konsentrasi 400 gram/1iter dan 1,77 x 10\8 untuk konsentrasi uranium 80 gram/1iter. Dari dua metode perhitungan tersebut diatas terlihat bahwa perhitungan dengan metode Grover Tuck memberikan basil yang berbeda dengan metode distribusi daD sesuai dengan pendekatan yang dilakukannya, sehingga akurasi dari cara perhitungan ini memamg tidak terlalu baik. Akurasi dari metode Grover Tuck ini kurang baik disebabkan karena dalam perhitungan basil fisi pengaruh konsentrasi tidak diperhitungkan sedangkan dengan metode distribusi kebolehjadian fisi pengaruh konsentrasi selalu diperhitungkan. Dengan demikian, untuk variasi konsentrasi unit ekstraksi maupun unit evaporasi tidak akan terlihat pada cara pertama tetapi akan terlihat pada perhitungan dengan cara yang kedua. Dengan demikian, untuk proses disain pemakaian metode kebolehjadian distribusi fisi lebih dianjurkan.
SIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil adalah sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan perkiraan basil fisi lamlan U-235 di unit ekstraksi dan unit evaporasi IPEBRR hila terjadi kecelakaan kritikalitas menghasilkan fisi tolal pada orde 1017dan 1018 masing-masing dengan metode perhitungan Grover Tuck dan kebolehjadian distribusi fisi. 2. Perhitungan dari kedua metode akan
menghasilkan paparan radiasi pada operator yang sangat tinggi dan dapat memberikan dosis le 1 pada jarak 4-5 meter tanpa pelindung. Untuk itll evakuasi karyawan lain yang berada dalam S<1tugedllng tersebut hams segera
dilakukan agar penerimaan paparan radiasi pekerja lain dapat ditekan serendah mungkin. 3. Perhitllngan alaI yang berkaitan dengan faktor keselamatan sebaiknya dilakukan dengan cara kebolehjadian distribllsi.
UCAPAN TERiMA KASIB Terima kasih penulis sampaikan pada temanternan semua yang telah membantu terselesaikannya tulisan ini baik secara langsung maupun tak langsung. Khususnya pada
ProsidingPresentasi/lmiah Daur BahanBakor Nuklir PEBN-BATAN..Jokorta 18-19Maret 1996
Sdri.Darmini yang membantu pengetikkan daD pencetakan karya tulis ini.
DAFTARPUSTAKA I. Nukem GmbH, "Basic and EngineeringProcess Element Fabrication Plants", Nukem VI"No.20080Vol. 10 Gem1any. 2. Roland Allen Knief,"Nuclear Criticality Safety" Theory and Practice, American Nuclear Society,La GrangePark,Illiois USA. 3. Indro Yuwono,"Keselamatan Kekritisan Di Lingkungan PEBN Khususnya Di BPEBRR", Prosiding Pertemuan dan Presentasi Nuklir, YogyakartaApril 1987. 4. Grover Tuck,"Simplified Methods of Estimating the Results of Accidental Solution Exursions", Dowwn Chemical USA" Rocky Flats Divisions,Colorado, 1974. 5. NYO 2980,"Safety Analysis of Enriched Uranium Processing",AEC Researchand DevelopmentReport,UC-46, Criticality Studies (1'10-4500,15thEd). 6. Nukem GmbH,"Basic and Detail Engineering ProcessElementFabricationPlant" Nukem VI"No.20080.Vol. 10.Germany. 7. Diktat kuliah teknik nuklir Pakistan. 8. Samuel Glasstone, "Nuclear Reactor Engineering" Van Nostrand Reinhold Company,NewYork. 9. Soetaryo Supadi,"Diktat kuliah Teknik Nllklir UGM"
TANYAJAWAB 1. Siti Nurhayati
pada kondisi yang mana keadaan tersebut benar-benarakan terjadi kritis. .Apakah sudah dilakukan perhitungan untuk padatanatauserbuk. Indro Yuwono .Perhitungan ini hanya untuk rnernperkirakan hila terjadi kecelakaan kritikalitas, berapa besarjurnlah fisi total dan paparan radiasi yang terjadi/ditirnbulkanpadakondisi kritis. .Perhitungan untuk padatandaD serbuk belurn dilakukan. 2. Taufik Usman .Bagaimana pengarub kritikalitas terhadap subu daD tekanan pada bahan fisi daD wadabnya. lndro
Yuwono
.Kritikalitas sangat mempengaruhi wadah, oleh karena itu wadah telah diperhitungkan dalam bentuk geometri aman, daD suhu tidak mempengaruhi kondisi kritis.
3. Siti Amini Apa arti dari orde basil fisi sebesar101'-1018, sedangkandi tempatpenyimpanantidak ada n ataufulks n tidak sampai101', lndro ¥uwono .Arti daTi orde 1017-1018adalah apabila terjadi kondisi kritikalitas, sehingga fisi yang terjadi Sc1mpaiordenya antara 1017-1018,Perlu diingat bahwa netron dapat berasal daTi sinar kosmis, dan tid,lk hams daTi sumber netron, seperti di
re,lktor,
.Apakah sudah diperoleh data perhitungan basil fisi kritikalitas, sehingga dapat diketahui
305
"'1'
o.viding Pre.venla,villtnioh Dour Bahan Bokor Nuklir
PEHN-BATAN..Jakarlo 18-19Maret 1996
"/irl"
.".
'.001
,.. ..-,
,.
""""-""""--"'_-1---:, '-.o. -.-':11
,.
It. -~~~: "-I'f
.WI
Gambar
Hubungan amara kollscmrasi U23S g/liter dclIg:111 pcrb:1l1dillgall H/ty3S
.
"0 "'Jr"", Gambar 4. Hubungan anlara konsenlrasi U23S g/l dengan migration area (M)
IlIA
Prosiding Pre.,entasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATA/','..Jakarta 18-.J9Maret /996
Gambar 5. Hubungan antara konscntrasi dcngan buckling B
U235g/l
307