PEN NCEM MARA AN LO OGAM M BEERATT KAD DMIU UM ((Cd)
BIODA ATA MAHAS SISWA
N Nama
: Muhammad M Ridw wan
N Nama Panggilan
: Ridwan R
T Tempat, Tanggall Lahir
: Jaakarta , 23 Februuari 1994
JJenis Kelamin
: Laki-laki L
A Agama
: Isslam
K Kewarganegaraaan
: In ndonesia
A Alamat Asal
: Komp K Inkopad B Blok E4/7 RT 006 RW 05 Tajurh halang kab.bogorr
A Alamat Sekarangg
: Jaalan Mulawarmaan IV RT 3 Rw 1 No. 5 Kel. Kraamas, Kec. Temb balang, Semaran ng
N No Hp
: 085715117372
A Alamat Email
m
[email protected] : muhammad.ridw
A Akun Sosial Meddia :
Facebookk Twitter
: Muhammad M Ridw wan : RidwanWaan R
H Hobi
: Futsal, F Travellingg
T Tokoh Idola
: Muhammad M SAW W, Soekarno
M Motto Hidup
: B2 B “ Berusaha daan Berdoa “
ANALISIS KAJIAN LINGKUNGAN DARI KLIPING 1. Sumber Pencemaran Logam Berat Kadmium (Cd) Pada kedua kasus pencemaran logam berat khusunya kadmium (Cd) yang terjadi di sungai bengawan solo dan teluk ambon sumber terbesar adalah karena ulah manusia itu sendiri yaitu berasal dari buangan limbah pabrik , pembuangan oli bengkel dan kapal yang memang sengaja di buang ke sungai dan akhirnya bermuara ke laut, selain karena faktor ulah manusia faktor alam juga berperan dalam meningkatnya jumlah konsentrasi kadmium di perairan menjadi lebih dari ambang batas normal dimana salah satu penyebabnya seperti sedimentasi laut akibat hujan . Sumber alami utama untuk mobilisasi kadmium dari kerak bumi adalah gunung berapi dan pelapukan batuan. Emisi atmosfer dari gunung berapi pada tahun 1983 diperkirakan mencapai 140‐1,500 ton (Nriagu 1989). Pelapukan batuan melepaskan kadmium ke tanah dan sistem perairan. Proses ini memainkan peran penting dalam siklus kadmium global, tetapia jarang hasil dalam konsentrasi tinggi dalam kompartemen lingkungan. Dalam biosfer kadmium yang translokasi oleh proses yang berbeda. Sumber utama emisi ke udara dari sumber alami adalah gunung berapi, partikel tanah udara, laut, bahan biogenik dan kebakaran hutan. Total emisi ke udara dari sumber alami diperkirakan sekitar 150‐2,600 ton, angka‐angka ini dapat dibandingkan dengan total emisi global yang diperkirakan udara antropogenik pada tahun 1995 sekitar 3.000 ton.
2. Dampak Pencemaran Logam berat Kadmium (Cd) Terhadap Ekosistem . Pencemaran logam berat khususnya kadmium (Cd) yang terjadi di sungai bengawan solo dan juga teluk ambon memiliki dampak yang sangat serius khususnya terhadap ekosistem yang ada disana maupun yang berada disekitarnya dan perlunya penanganan
penanggulangan secepat mungkin . Dalam strata lingkungan, logam (Cd) dan persenyawaannya ditemukan dalam banyak lapisan. Secara sederhana dapat diketahui bahwa kandungan logam Cd akan dapat dijumpai di daerah penimbunan sampah dan aliran air hujan,selain dalam air buangan. Logam kadmium juga membawa sifat racun yang dapat sangat merugikan semua organisme hidup termasuk manusia. Pada hewan yang hidup di tanah dan bangsa mamalia, dimana dalam tubuh mereka telah terakumulasi oleh kadmium , maka kadmium yang terakumulasi akan ditransfer oleh got wall (celah dinding/kulit). Logam atau persenyawaan kadimum yang terdapat di udara dalam bentuk partikular, akan dapat diserap oleh tumbuh‐tumbuhan. Pada tumbuhan yang menyerap partikular kadmium akan mengalami peristiwa terjadinya hambatan terhadap penyerapan zat besi yang sangat dibutuhkan oleh klorofil(zat hijau daun) tumbuhan. Dalam perairan, kelarutan logam (Cd) dalam konsentrasi tertentu dapat membunuh biota perairan. Biota‐biota yang tergolong crustacea akan mengalami kematian dalam waktu 24‐504 jam bila dalam badan air dimana rentang konsentrasi kadmium dalam perairan adalah 0,005‐0,15 ppm. Untuk biota yang tergolong insecta akan mengalami kematian 24‐672 jam dimana rentang konsentrasi kadmium adalah 0,0028‐4,6 ppm. Sedangkan untuk perairan tawar,seperti ikan emas akan mengalami kematian dalam waktu 96 jam dengan rentang konsentrasi Cd dalam perairan yaitu 1,092‐1,104 ppm ( Murphy, 1974) Logam kadmium atau Cd juga akan mengalami proses biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup. Logam ini masuk ke dalam tubuh bersama makanan yang dikonsumsi, tetapi makanan tersebut telah terkontaminasi oleh logam Cd dan atau persenyawaannya. Dalam tubuh biota perairan, jumlah logam yang terakumulasi akan mengalami peningkatan dengan adanya proses biomagnifikasi di badan air. Di samping itu, tingkatan biota dalam sistem rantai makanan turut menentukan jumlah kadmium yang terakumulasi. Dimana pada biota yang lebih tinggi stratanya akan ditemukan akumulasi kadmium yang lebih banyak, sedangkan pada biota top level merupakan tempat akumulasi paling besar. Bila jumlah kadmium yang masuk tersebut telah melebihi nilai ambang
batas maka biota dari suatu level atau strata tersebut akan mengalami kematian dan bahkan kemusnahan. Keadaan inilah yang menjadi penyebab kehancuran suatu tatanan sistem lingkungan (ekosistem) ,karena salah satu mata rantainya telah hilang.
3. Dampak Pencemaran Logam Berat Kadmium ( CD ) Terhadap Sosial Ekonomi Pencemaran logam kadmium (Cd) yang terjadi di sungai bengawan solo dan juga teluk ambon memiliki dampak sosial ekonomi secara langsung terhadap masyarakat yang berada di lingkungan lokasi sekitar , di ketahui bahwa teluk ambon merupakan salah satu tempat destinasi wisata , namun setelah beredar mengenai pemberitaan telah tercemarnya teluk ambon tersebut mengakibatkan menurunya jumlah wisatawan yang datang ke lokasi tersebut sehingga berdampak menurunya hasil pendapatan para penjual dan penyedia jasa yang berada di sekitar teluk ambon tersebut, selain itu nelayan yang berada di sekitar teluk ambon tidak dapat memanfaatkan hasil tanggakapan ikan yang berasal dari teluk ambon dan sekitarnya karena beresiko sangat besar. sedangkan untuk di sungai solo logam berat kadmium yang mencemari perairan tersebut telah membuat air yang berada di lokasi tersebut tidak layak kosumsi sehingga air sungai tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan kosumsi baik secara langsung ataupun tidak . selain itu sungai yang membelah beberapa kabupaten sukoharjo , jateng hingga bojonegoro ini biasa di manfaatkan oleh petani untuk mengairi area irigasi persawahan sehingga logam berat yang berada pada air terserap namun tidak bisa terurai oleh tumbuhan padi . jika padi ini di dikonsumsi akan berakibat fatal terhadap tubuh yang memakan , sehingga para petani kesulitan untuk menjualan hasil panen karena masyarakat luas khusunya berada di wilayah solo dan sekitar sudah lebih selektif dalam membeli beras untuk di konsumsi .
4. Dampak Pencemaran Kadmium (Cd) bagi Kesehatan Manusia Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya setelah timbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yang menyebabkan keracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada air minum di Jepang menyebabkan penyakit “itai‐itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak‐normalan tulang dan beberapa organ tubuh menjadi mati. Keracunan kronis
yang disebabkan oleh Cd adalah kerusakan sistem fisiologis tubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah, penciuman, serta merusak kelenjar reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang. Jika terakumulasi dalam jangka waktu yang lama, cadmium dapat menghambat kerja paru‐paru, bahkan mengakibatkan kanker paru‐paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, dan gangguan kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Gejala umum keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk – batuk, dan lemah. Keracunan kronis terjadi bila terakumulasi Cadmium (Cd) didalam tubuh dalam waktu yang lama. Gejala akan terjadi setelah selang waktu beberapa lama dan kronis seperti: 1. Keracunan pada nefron ginjal yang dikenal dengan nefrotoksisitas, yaitu gejala proteinuria atau protein yang terdapat dalam urin, juga suatu keadaan sakit dimana terdapat kandungan glukosa dalam air seni yang dapat berakibat kencing manis atau diabetes yang dikenal dengan glikosuria, dan aminoasidiuria atau kandungan asam amino dalam urine disertai dengan penurunan laju filtrasi (penyaringan) glumerolus ginjal. 2. Cadmium (Cd) kronis juga menyebabkan gangguan kardiovaskuler yaitu kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan penurunan tekanan darah maupun tekanan darah yang meningkat (hipertensi). Hal tersebut terjadi karena tingginya aktifitas jaringan ginjal terhadap cadmium. Gejala hipertensi ini tidak selalu dijumpai pada kasus keracunan Cadmium (Cd) krosik. 3. Cadmium dapat menyebabkan keadaan melunaknya tulang yang umumnya diakibatkan kurangnya vitamin B yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan daya keseimbangan kandungan kalsium dan fosfat dalam ginjal yang dikenal dengan nama osteomalasea atau penyakit Itai‐iatai . Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis sehingga orang tidak dapat berdiri dengan tegak tetapi membungkuk .
DAFTAR PUSTAKA Anomim , 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Kadmium di akses pada hari kamis tanggal 7 november 2014 pukul 20.00 WIB. Anomim , 2014 http://www.google.com/Kadmium di akses pada hari kamis tanggal 7 november 2014 pukul 20.00 WIB. Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Mahkluk Hidup. UI press. Jakarta Nriagu, J. & J. Pacyna. 1988. Quantitative assessment of worldwide contamination of air, water and soils by trace metals. Nature. 333: 134‐139. Nriagu, J.O 1989. A global assessment of natural sources of atmospheric trace metals. Nature. 338: 47‐48. OSPAR 2002. Cadmium. Hazardous Substances Series. OSPAR Commission 2002. Palar, H. 2004. Pencemaran dan toksikologi logam berat. Rineka Cipta. Jakarta. Tralala , 2013. Toksikologi tentang kadmium . tralalaikrima.blogspot.com/2012/04/makalah‐toksikologi‐tentang‐kadmium‐cd.html di akses di akses pada hari kamis tanggal 7 november 2014 pukul 20.00 WIB. Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.