PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor , Malaysia)
Skripsi
Oleh : KAMAL BIN KUSMIN NIM: 107044203845
KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H / 2009M
KATA PENGATAR
ا ا ا
Tiada seindah kata yang dapat penulis ukirkan dan tiada semanis ungkapan yang dapat penulis bicarakan, hanya pujian dan kesyukuran yang tidak terhingga kepada Allah SWT di atas nikmat dan rahmatnya serta hidayahnya, memberi peluang untuk penulis terus menyelesaikan skripsi ini. Bingkisan selawat dan salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW, keluarga baginda, para sahabat dan tabi’in serta para penerus perjuangan dalam menegakkan kalimah Allah. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai memenuhi syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI), jurusan Akhwal Syakhsiyyah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sharif Hidayatullah Jakarta. Untuk memenuhi pensyaratan tersebut, penulis telah menyusun sebuah skripsi yang berjudul “ Penanganan Orang Kelainan Fisik Dan Mental Menurut Perspektif Hukum Islam (studi Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor, Malaysia)”. Walaupun pelbagai halangan dan rintangan yang di lalui terpaksa penulis menghadapi dengan sabar dan tabah dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini, namun berkat taufiq dan hidayahNya di samping doa dan restu keluarga tercinta, dorongan, bantuan, bimbingan dan suntikan semangat dari pelbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Dikesempatan
ini,
penulis
mengambil
mengucapkan jutaan terima kasih kepada :
peluang
dan
ruangan
untuk
1.
Keluarga tercinta. Ayahanda Hj Kusmin Bin Hj Omar, Ibunda Partini Binti Wagio yang senantiasa memberi peluang dan semangat serta doa untuk terus berjaya dalam memperjuangkan dalam menuntut ilmu. Kekanda
dan adinda-adinda
penulis, Kak Rahayu, Abg. Azhar, Abg Hisam, Kak Zila, kak Ida, Saliha, Husni, Arif, Abg Shahrizal, yang senantiasa memberi dorongan dan sokongan baik dari segi moral mahupun material, sepanjang perjalanan hidup penulis di bumi ini. Terima kasih karena memahami. 2.
Yang Terhormat bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat. M.A. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Bapak-bapak Pembantu Rektor.
3.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta staf-stafnya.
4.
Drs Basiq Djalil, Drs Kamarusdiana S.Ag, MA, masing-masing selaku ketua sekretaris jurusan Ahwal Syakhsiah, dan Ibu Yanti selaku staf.
5.
Bapak Dr. KHA. Juaini Syukri. LCS. MA. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian, bimbingan, kritik, saran dan motivasi yang besar dalam proses penulisan.
6.
Pegawai Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor yang telah banyak meluangkan waktu untuk diwawancarakan bersama penulis.
7.
Seluruh warga Daerah Simpang Rengam, Kluang, Johor yang setia menanti kepulangan penulis membawa kejayaan untuk semuanya.
8.
Kepada insan istemewa yang hadir ibarat bintang di langit dalam keluarga kami, Siti Nazirah Zakaria.
9.
Buat teman-teman yang penulis tidak dapat melupai dalam hidupku, Zaher khan, Azali, Rosli, Akram, Baha, Izzudin, Hilman, Abdul Aziz, Zul, Shafie, Ismayudin, Razman,Amir,Saiful Dollah dan teman-teman se-malaysiaku, khususnya Ahli-ahli Persatuan Ikatan Mahasiswa Islam Malaysia (IMISUIN) dan Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia Di Indonesia (PKPMI), Terima kasih atas dorongan serta semangat kalian berikan.
10.
Tidak bisaku lupakan Ustaz Tarmidzi, Ustaz Edy, Ustaz Idham, Ustaz Ibrahim, Ustaz Fuzi serta staf-staf di Kolej Akademik Pengajian Islam Dan Dakwah (APID) , terima kasih atas pertolongan bantuan segala macam yang telah diberikan.
11.
Teman-teman, semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga selesai, yang tidak dapat disebut satu persatu. Terima kasih atas kebersamaannya selama penulis menuntut ilmu di bumi Allah yaitu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Indonesia ini.
12.
Sekali lagi Terima Kasih daun keladi buat sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu menemani penulis mengharungi pelbagai hambatan dalam proses penyiapkan skripsi ini. ‘ Perjuangan kita belum selesai !’ Sesungguhnya,
penulis
telah
berusaha
untuk menghasilkan
suatu
penulisan ilmiah yang terbaik. Namun penulis menyedari, karya ini jauh dari kesempurnaan. Justeru itu, penulis amat mengharapkan kritikan dan saranan yang membangun untuk penulis mendapatkan sesuatu yang lebih baik
Akhir kalam, jika ada sedikit ganjaran daripada penulis ini, penulis menghadiahkan kepada Ibunda kandung Allahyarhamhum Hjh Ramlah Binti Md Yasin. Mudah-mudahan karya ilmiah ini menjadi suatu amal dan usaha dakwah dari penulis serta mendapat balasan dari Allah SWT juga memberi manfaat kepada Agama, Bangsa dan Negara tanah airku yang tercinta Malaysia serta dunia dan akhirat. Amin. Jakarta:
10 Mei 2009 M
15 Jamadilakhir 1430H Penulis
DAFTAR ISI KATA
PENGANTAR
……………………………………………………………..................................……......................i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………................................................ .........…v
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar
Belakang
Masalah……………………………………....................................................1 B. Batasan masalah…………………………........................................................................ 6 C. Rumusan Masalah…………………………………………………........................................ .......7 D. Tujuan
dan
Manfaat
Penelitian…………………………………........................................…7 E. Metode Penelitian……………………………………………............................................. …….8 F. Sistematika Penulisan……………………………………………….....................................… …...11
BAB II
NEGERI JOHOR SEBAGAI KAWASAN PENELITIAN DAN STRUKTUR JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT
A. Keadaan
Geogarafi
dan
Demografi………………………………......................................13 B. Struktur
dan
Fungsionalisme
…………………………………….........................................18 C. Wewenang
Dan
Peranan……………………………………….............................................23 D. Undang-Undang
Johor
Malaysia…………………………………….....................................28
BAB III
ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Pengertian
Dan
Dasar
Hukum
………………………………………....................................30 B. Hak
dan
Kewajiban
Terhadap
Orang
Kelainan
Fisik
dan
Fisik
dan
Mental….......................36 C. Pendapat
Ulama
Tentang
Orang
Kelainan
Mental……….......................42
BAB IV
PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL A. Identifikasi
Orang
Kelainan
Fisik
dan
Mental
di
Mental
di
JKMDJ………...........................…45 B. Penanganan
Orang
Kelainan
Fisik
dan
JKMDJ.................................. 46 C. Penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental Perspektif Hukum Islam………………………………………………………..................................... ........67
D. Peran Negara Dalam Menangani Orang Kelainan Fisik Dan Mental……………………………………………... ..............................................……………….76
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………….............................. .............…….84 B. Saransaran…………………………………………………….......................................... .…….85
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….................................................… ….86 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) merupakan sebuah badan yang memiliki fasilitas umum serta menyediakan fasilitas bagi individu, kelompok dan komunitas. Kebajikan Masyarakat dapat didefinasikan sebagai suatu sistem yang berfungsi sosial merupakan badan yang tersusun dan terancang, diharapkan untuk membantu individu dan kelompok mencapai taraf kehidupan dan kesehatan yang memadai serta hubungan sosial dan perseorangan yang membenarkan mereka membina kapasitas dan mempromosi kesejahteraan hidup yang harmoni berdasarkan kepada keperluan keluarga dan masyarakat.1 Di Malaysia terdapat 14 buah badan Kebajikan Masyarakat yang berkedudukan di setiap ibu kota. Salah satunya adalah Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor (JKMJ). Di dalam ibu kota Negeri Johor terdapat 68 buah cawangan badan Kebajikan antaranya Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor yang diwujudkan oleh pihak pemerintah dan oleh badan sukarela yang bertujuan untuk memberi pemulihan, latihan dan penjagaan kepada golongan yang kurang bernasib baik2 JKMJ berwenang untuk melakukan aktivitas professional yang membantu individu, kelompok atau masyarakat untuk meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka bagi memenuhi keperluan sosial dan mewujudkan satu keadaan yang kondusif bagi mencapai
1
Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, Job Coach, artikel diakses pada 1 April 2009 dari http:// www.jkmm.com.my. 2
Othman Ghani, Majalah Menteri, artikel diakses pada 3 April 2009 dari http://www.utusan. com. my
tujuan tersebut. Jabatan Kebajikan Masyarakat
Johor Bahru (JKMJ) ini telah diwatarkan3
sebagai sebuah badan yang bertanggungjawab menyediakan fasilitas kepada Orang Kelainan Fisik dan Mental, Kanak-kanak, remaja atau juvana, wanita, warga tua, keluarga miskin, komuniti yaitu adalah kumpulan individu yang mempunyai sifat-sifat kecenderungan dan kepentingan,
4
dan badan sukarela, yaitu sukarela adalah badan atau lembaga, organisasi dan
persatuan yang ditubuhkan untuk mengerjakan (menjalankan) sesuatu, dengan kehendak sendiri, tidak dipaksa-paksa, tidak dikerah, dilakukan dengan rela hati, 5. Fasilitas-fasilitas ini bertujuan untuk membantu golongan-golongan tersebut dengan memberikan penjagaan dan perlindungan serta kemudahan yang diperlukan. 6 Menurut Jabatan Kebajikan Masyarakat Orang Kelainan Fisik dan Mental adalah seseorang yang tidak mampu menentukan baik sepenuh atau sebagian keperluannya dan tidak dapat hidup bermasyarakat disebabkan kekurangan dari segi fisik atau mental, baik semenjak lahir atau kemudian dari itu.7 Orang Kelainan Fisik dan Mental ini juga bisa disamakan dengan anak cacat akal atau hilang upaya dari segi jasmani atau secara kekal dan tidak berupaya untuk menanggung dirinya sendiri.8 Hal ini juga telah dijelaskan dalam Konvensyen mengenai Hak Kanak-kanak yang diterima pakai oleh Perhimpunan Agung Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) Tahun 1979
3
Diwartakan adalah diberitakan atau dikhabarkan, op.cit, Kamus Dewan Bahasa & Pustaka. (Kuala Lumpur, Departemen Pendidikan Malaysia, 1996),Cet.13 4
Ibid.h.12
5
Ibid.h.13
6
Raymond Tan Shu Kiah, Majlis Sambutan Hari Orang kelainan fisik dan mental peringkat Negeri Sabah. Artikel diakses pada 4 April 2009 dari http://www.utusan.com.my 7
Ibid.
8
Ibid.
(diperbaharui pada 26 Juni 2006), yang mana antara lain mengiktiraf kanak-kanak kurang upaya samada mental atau fisikal diberi peluang untuk menikmati hidup sepenuhnya dan dihormati dalam keadaaan yang memastikan kemuliaan, menggalakkan sikap tidak bergantung dan memudahkan penglibatan aktif kanak-kanak dalam komuniti.9 Orang Kelainan Fisik dan Mental ini dapat dikategorikan kepada beberapa bagian, antaranya tuna grahita (kurang upaya intelektual), tuna rungu (kurang upaya pendengaran), tuna netra (kurang upaya penglihatan), tuna wicara (bisu), tuna aksara (terencat akal) kurang upaya fisika, seperti ”cerebral palsy hemiplegia” (yang melibatkan sebagian badan), ”diplegia” (yang melibatkan kedua-dua belah dan kaki), ”Quadriplegia” (yang melibatkan kedua-dua belah tangan dan kaki), masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan dan lain-lain. 10 Namun realitanya hari ini, nasib golongan ini kurang diperhatikan dan kehadiran mereka dipandang menyusahkan masyarakat lain. Kecacatan mereka sering dijadikan penyebab untuk melakukan suatu pekerjaan. Mereka sering diabaikan dan dianggap tidak mampu untuk melakukan sesuatu, sehingga tidak ada tempat dan peluang bagi mereka untuk menguasai suatu pekerjaan atau organisasi. Mereka dikatakan golongan yang mendatangkan masalah dan membebankan individu lain dalam mengerjakan sesuatu. Hakikatnya, mereka tidak menginginkan keadaan sedemikian. Kelahiran mereka adalah anugerah dari Tuhan. Sebagaimana Firman Allah SWT : ' ()* 52678
9
%& !" #$ ☺ %3 (2* /01 +, -$.
Laporan Bengkel (pusat pemulihan) Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, 2003
10
Along Zahari, Aktivis Orang Kurang Upaya, (Kuala Lumpur, Pustaka Salam, 2000), cet. II h.23.
ACD0EF- '>?@ ;<8= 9):82M☺N8 $ J/E☺KL $ GHIHC ;Z$. UV6"X$Y KMKRST OPQ G $
⌧` aN3 ^6"X#$ \N-8] .N (٤ & )اافcdNb08 Ib Artinya:“ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi Dalam enam masa lalu ia bersemayam di atas Arasy; ia melindungi malam Dengan siang Yang mengiringinya Dengan deras (silih berganti) dan (ia pula Yang menciptakan) matahari dan bulan serta bintang-bintang, (Semuanya) tunduk kepada perintahNya. ingatlah, kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian makhluk) dan urusan pemerintahan. Maha suci Allah Yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.” (Q/S: al-Araf: 54)
Firman Allah SWT yang lain menjelaskan; hij 8 %3 fg$0N3$ …e %3 fg$0N3 ;Z$ f 8 ( $ fP?3$ o lm$En08 $ j181kJ (٢ )اةbN08 n-n⌧ ?m f Artinya:“Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan pencerobohan. dan bertaqwalah kepada Allah, kerana Sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya (bagi sesiapa yang melanggar perintahNya). (Q.S: al-Maidah: 2) Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: 11
دا او ی! ا او ی#$ا ی#%& *) ا('ة#د ی# # ﻡ,آ
Artinya: “Setiap anak yang dilahirkan berdasarkan fitrah, lalu kedua orang tuanya yang membuatnya memeluk Agama Yahudi, Nasrani atau Majusi”.
Seharusnya golongan Orang Kelaianan Fisik dan Mental ini tidak boleh dipinggirkan begitu saja, malahan golongan ini juga wajar diberikan pendidikan. Orang Kelainan Fisik dan Mental ini harus diberikan peluang untuk mengembangkan potensi diri secara menyeluruh dan
Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, (Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy, Cetakan Kedua Puluh Satu, 1999M/1420H), h. 182. 11
bersepadu supaya menjadi insane yang seimbang dan harmonis dari segi intelektual, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kemampuan yang ada pada diri golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini. Berangkat dari realita ini, salah satu fungsi wujudnya JKMJ adalah dengan menyediakan fasilitas kepada golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental. Mereka dilindungi oleh berbagai aspek seperti keamanan, perlindungan dan kesehatan, dan juga menyediakan kemudahan bagi mereka untuk memenuhi keperluan, dari segi fisik, sosial atau kemasyarakat dan rohaniah, memberi pendidikan, bimbingan serta latihan vokasional, adalah pendidikan amali yang menitik beratkan kemahiran yang diperlukan untuk sesuatu pekerjaan. Penempatan semula dalam masyarakat, memberi konseling, mengadakan kegiatan yang menghasilkan dan aktivitas yang berkaitan dengan masyarakat setempat. Di samping itu, penekanan khusus diberikan kepada perkembangan kesehatan dari segi fisik, mental, sosial dan emosi. Mereka juga diajarkan tentang nilai dan sikap yang sesuai supaya mereka mempunyai haluan dan tujuan sebagai generasi dan pemimpin masa depan. Wujudnya perkhidmatan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan kesan sosial ke atas mereka serta menentukan penjagaan, perlindungan dan pendidikan yang baik bagi mereka.12 Menyadari bahawa masih banyak lagi yang perlu diketahui dan diselidiki tentang nasib golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini, dan berdasarkan pengamatan inilah penulis merasa terpanggil untuk membuat kajian dengan judul “PENANGANAN
ORANG
PERSPEKTIF HUKUM
KELAINAN ISLAM
FISIK
(STUDI
DAN
PADA
MENTAL
MENURUT
JABATAN KEBAJIKAN
MASYARAKAT NEGERI JOHOR. MALAYSIA)”.
12
Jabatan Kebajikan Masyarakat, “ Akta Johor” artikel diakses pada 5 April 2009 dari http:// www.johordt.com.my.
B. Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, dan terbatasnya kemampuan penulis, maka penulis membatasi pembahasan pada penelitian ini hanya kepada penanyaan Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor. Kajian ini difokoskan kepada golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental kategori cacat anggota yang terdapat di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, Negeri Johor.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kriteria Orang Kelainan Fisik dan Mental di Negeri Johor menurut Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor (JKMJ)? 2. Bagaimanakah penanganan yang digunakan untuk mengatasi masalah Orang Kelainan Fisik dan Mental tersebut? 3. Bagaimanakah pandangan Hukum Islam terhadap kriteria dan penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Ada beberapa tujuan yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui bagaimana criteria Orang Kelainan Fisik dan Mental Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor .
menurut
b. Untuk mengetahui bagaimana penenganan yang digunakan untuk mengatasi masalah Orang Kelainan Fisik dan Mental ini. c. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam terhadap kriteria dan penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini.
2. Manfaat Penelitian a. Untuk menghasilkan suatu karangan ilmiah bagi memenuhi pensyaratan guna menyelesaikan studi pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA. b. Untuk menambah khazanah kajian Islam dan pengetahuan serta wawasan penulisan. c. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pihak-pihak tertentu dalam membuat perancangan atau program dalam menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat yang sesuai dengan penulisan penelitian ini.
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian. Penelitian ini bersifat “Field reaserch” (penelitian lapangan) yaitu dengan mengumpulkan data yang dilakukan secara langsung kepada subjek penelitian dilapangan. 2. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, Negeri Johor Darul Takzim, Malaysia. 3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah staf Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor , Negeri Johor. b. Objek Penelitian Adapun, yang menjadi objek penelitian ini adalah Orang Kelainan Fisik dan Mental menurut pandangan Hukum Islam. 4. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, yang terdiri daripada seorang ahli Lembaga Pengarah, seorang Setiausaha, empat orang Guru Pembimbing dan 15 orang golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental. Mengingat jumlah populasi hanya 21 orang, maka peneliti tidak mengambil sample. 5. Sumber Data Adapun data-data yang mendukung penulisan ini adalah terdiri dari: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, dan golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental. b. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari perbagai literature dan dukumen yang berkaitan dengan penelitian ini. 6. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: a. Observasi. Di dalam melakukan penelitian lapangan ini penulis menggunakan teknik observasi, di mana penulis melakukan pengamatan dan tinjauan secara langsung
terhadap objek penelitian di lokasi penelitian di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor . b. Interview, yaitu wawancara. Dalam melengkapi data-data penulis telah mewawancara secara langsung dengan pihak tertentu yang boleh membantu memberi maklumat untuk permasalahan yang dibahaskan seperti pegawai-pegawai di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental, dan yang terlibat secara langsung dalam proses penulisan skripsi ini. c. Dokumentasi dan kajian kepustakaan, penulis telah menganalisis dokumen-dokumen yang diperoleh atau catatan yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Dokumen tersebut dianalisis dan dijadikan bahan penulisan. 7. Teknik Analisis Data Untuk keperluan analisis data, dipergunakan metode analisis data yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode analisis data kualitatif yaitu data yang sudah terkumpul melalui wawancara dan observasi dideskripsikan sedemikian rupa baik melalui perbandingan data-data tersebut maupun dengan menggunakan pedekatan teori konsep maupun pendapat para ahli. Sehingga akan diperoleh gambaran yang menyangkut tentang masalah yang diteliti.
8. Teknik Penulisan Setelah data dikumpul dan diolah sedemikian rupa, maka dilakukan analisa terhadap data-data dengan menggunakan beberapa teknik: a. Induktif, yaitu membuat kesimpulan dari fakta-fakta yang bersifat khusus diumumkan.
b. Deduktif, yaitu membuat kesimpulan daripada kaedah-kaedah atau pendapatpendapat yang bersifat umum kepada khusus. c. Deskriptif, yaitu mengumpul dan menyusun data yang diperlukan dalam penelitian ini.
E. Sistematika Penulisan
BAB I
Merupakan pendahuluan yang terdiri daripada latar belakang
masalah,
merumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika
penelitian.
BAB II Menerangkan tentang tinjauan umum tentang lokasi penelitian yang meliputi geogarafi dan demografi, struktur dan personaliar, kekuasaan dan peranan JKMJ. BAB III Merupakan penjelasan tentang Orang Kelainan Fisik dan Mental Menurut Hukum Islam.yang terdiri daripada pengertian dan Dasar Hukum, hak dan kewajiban terhadap Orang Kelainan Fisik dan Mental, serta pendapat ulama’ tentang Orang Kelainan Fisik dan Mental. BAB IV Merupakan penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat
Johor
Perspektif Hukum Islam. Di dalamnya menjelaskan
indentifikasi Orang Kelainan Fisik dan Mental di JKMJ, Prosedur atau tata cara untuk memohon penanganan orang kelainan fisik dan mental dan peran Negara dalam menangani orang kelainan fisik dan mental. BAB V
Merupakan intisari dari penulisan. Di dalamnya menyimpulkan permasalahan yang diteliti dan saranan-saranan penulis.
BAB II
NEGERI JOHOR SEBAGAI KAWASAN PENELITIAN DAN STRUKTUR JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT A. Keadaan Geografi dan Demografi 1. Negeri Johor Negeri Malaysia meliputi satu kawasan seluas 329.758 kilometer persegi yang terdiri dari Semenanjung Tanah Melayu serta kawasan Pantai Barat Daya Pulau Borneo ( Sabah dan Sarawak). Kedua wilayah ini dipisahkan oleh Laut China Selatan seluas 531.1 kilometer persegi. Semenanjung Malaysia meliputi kawasan seluas 131.598 kilometer persegi berbataskan Negara Singapura di bahagian Selatan dan Negara Thailand di bahagian Utara. Sementara Negeri Sabah yang seluas 73.711 kilometer persegi dan Sarawak yang seluas 124.449 kilometer persegi berbataskan wilayah Kalimatan Indonesia.13 Manakala, Semenanjung Malaysia meliputi 12 buah negeri iaitu Wilayah Persekutuan, Selangor, Melaka, Negeri Sembilan, Johor, Pahang, Terengganu, Kelantan, Kedah, Pulau Pinang dan Perlis. Negeri Johor Darul Takzim merupakan salah sebuah negeri yang terletak di bahagian selatan Malaysia bersempadankan Negara Singapura, Negeri Melaka dan Pahang, Terengganu, Kelantan, Kedah,
13
Sumber : Johor Tourist Information Centre (JOTIC), Jalan Air Molek, Johor Bahru
Pulau Pinang dan Perlis. Negeri Johor Darul Takzim merupakan salah sebuah negeri yang terletak di bahagian Selatan Malaysia bersempadankan Negara Singapura, Negeri Melaka dan Pahang adalah merupakan negeri yang kelima terbesar di Malaysia. Keluasan Negeri Johor meliputi kawasan seluas 1817.8 kilometer persegi.14 Asal usul perkataan Johor di ambil dari perkataan Arab “Jauhar” yang bermaksud “Permata Beharga” . Pengaruh Arab jelas kelihatan di mana para pedagang dari Arab telah datang ke sini bagi menjalankan perniagaan rempah yang sememangnya terkenal pada suatu ketika dahulu. Johor juga dikenali sebagai Hujung Tanah atau “Gangganu” oleh orang-orang Siam yang bermaksud
“Batu Permata” .15 Kini, Negeri Johor merupakan pintu
masuk utama atau dikenali dengan
“Gapura Selatan” melalui udara dan darat
bagi pengujung atau pelancong di Selatan Semenanjung Malaysia. Penduduk Negeri Johor dianggarkan sebanyak 2.74 juta orang. Kadar pertambahan tahunan sebanyak
2.39 peratus.
Negeri Johor
beriklimkan
khatulistiwa yaitu panas dan lembab sepanjang tahun. Secara umumnya kadar purata taburan hujan bagi Negeri Johor adalah melebihi 2.4558 mm di sepanjang tahun. Komposisi penduduk mengikut kumpulan etnik mendapati penduduk bumiputra di Negeri Johor sebanyak 53.94 peratus diikuti dengan Kaum Cina sebanyak 33.45 peratus dan Kaum India iaitu 6.56 peratus, bukan warganegara sebanyak 5.49 peratus dan lain-lain sebanyak 0.56 peratus.16
14
Ibid.h.1
15
Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, “Sejarah Johor” artikel diakses pada 7 April 2009 dari Negeri Johor: http://www.johordt.com.my. 16
Sumber : Laporan Pemeriksaan Rancagan Struktur Negeri Johor 2001- 2020, Jabatan Perancangan Bandar dan Desa, Johor Bahru.
Negeri
Johor
menekankan
pembangunan
secara
holistic
yaitu
memastikan satu pendekatan pembangunan yang seimbang dari segi ekonomi, sosial, budaya, rohaniyah dan lain-lain. Kedudukan ekonomi Negeri Johor keseluruhannya lebih stabil berbanding ekonomi Negara.17 Sumbangan utama adalah melalui sector pembuatan yang lebih pelbagai (diversified) atau pelaburan asing serta tempatan yang lebih tinggi berbanding negeri lain. Kedudukan
Negeri
Johor
yang
berhampiran
dengan
Negara
Singapura
merupakan satu kelebihan dalam pembangunan ekonomi di mana Negara Singapura merupakan pelaburan terbesar di Negeri Johor. Sumbangan sektor kepada ekonomi Negeri Johor adalah sebagaimana table berikut ;
TABEL 2.1 SUMBANGAN SEKTOR KEPADA EKONOMI NEGERI JOHOR
BIL
JENIS SEKTOR
1.
Sektor Pembuatan
50.7 %
2.
Sektor
8.90 %
Perdagangan
17
Ibid. h.2
PERATUS
3.
Sektor
0.10 %
Perlombongan 4.
Sektor Pertanian
8.50 %
5.
Sektor Pembinaan
2.78 %
6.
Fasilitas Pemerintah
4.0 %
7.
Lain-lain Fasilitas
16.5 %
Selain sektor ekonomi sebagai penyumbang pembangunan Negeri Johor, terdapat juga aspek-aspek lain yang turut membantu seperti pertanian, perlombongan, perhutanan yang meliputi keluasan 74.418 hektar iaitu sebanyak 7.6 % kelapa Sawit merupakan tanaman terbesar di Negeri Johor iaitu sebanyak 52.423 hektar diikuti dengan getah 9.553 hektar, sayur-sayuran 7.143 hektar dan lain-lain tanaman.(keluasan tanaman di Negeri Johor) dan Negeri Johor juga mempunyai kawasan persisiran Pantai terpanjang di Semenajung Malaysia. Terdapat 59 buah pulau di Negeri Johor. Ia menjadi sumber pelancongan yang berbagai seperti pantai-pantai, pulau-pulau, hutan rimba rekreasi, gunungganang, air terjun, paya bakau dan berbagai tarikan yang berteraskan kebudayaan dan warisan sejarah yang berupaya memberi kepuasan kepada pelawat dan pelancong. Negeri Johor juga merupakan sebuah Negeri yang berpelembagaan di bawah naungan ke Bawah Duli Yang Maha Mulia Tuanku Sultan Johor yang menjadi Ketua Negeri dan Lambang kedaulatan bagi Negeri Johor (Sultan
Iskandar al-Haj Ibni Almarhum Sultan Abu Bakar). Barisan pentadbiran yakni perbuatan mentadbirkan, pengelolakan, pengurusan atau pemerintah.18 Negeri terdiri dari Ahli Majlis Mesyuarat Negeri (EXCO) yang diketuai oleh seorang Menteri Besar, ketua bagi tiap-tiap daerah yang di gelar sebagai Pegawai Daerah, Ketua Mukim di gelar Penghulu dan Kepala Desa atau Kampung di gelar Ketua Kampung. Struktur pentadbiran Negeri Johor di bahagikan kepada lapan mukim antaranya ialah Johor Bahru, Kota Tinggi, Pontian, Batu Pahat, Mersing, Kluang, Muar dan Segamat. 2. Daerah Johor Bahru. Daerah Johor Bahru merupakan fokus penulis dalam pembahasan ini yaitu tempat penelitian dilakukan. Dalam menjelaskan keadaan Geogarafi dan Monografi daerah ini penulis membuat penelitian berpandukan : Ringkasan Laporan Pemeriksaan Rangka struktur Negeri Johor 2001-2020 dan beberapa sumber lain. Seputar informasi yang tercatat keluasan Daerah johor Bahru ialah seluas 9.57 peratus. Lokasinya terletak di sebelah selatan Negara Singapura dan di sebelah barat berbatasan daerah Pontian. Jumlah penduduk di daerah Johor Bahru pada tahun 2000 dianggarkan sebanyak 1,064,881 orang. Dari segi pentadbiran, daerah ini di tadbir olah seorang Pegawai Daerah, dua orang Ketua Penolong Pegawai Daerah, tiga orang Penolong Pegawaai Daerah, sembilan orang Penghulu dengan sembilan buah mukim.
18
Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, ( Kuala Lumpur, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1996), Cet.13
Johor Bahru juga dikenali dengan Bandaraya Metropolis. Mercu tandanya ialah Masjid Sultan Abu Bakar dan Causeway. Manakala tanda warisan di daerah Johor Bahru adalah bangunan Sultan Ibrahim, Istana Besar Muzium Di Raja Sultan Abu Bakar, Tugu Sultan Abu Bakar dan Istana Bukit Sarena. Antara pantai-pantai yang terdapat di daerah Johor Bahru ialah Pantai Lido, Lagun Puteri dan Stulang Laut. Pulai (Orchid Valley), Kampung Sri Gareng Saleng (Ardipama Fish Villa) Pulai, Taman Pertanian kongkong, Ulu Tiram, Danga Bay Johor Bahru, Bukit Layang-Layang Pasir Gudang dan Zoo Johor merupakan kawasan pelancongan Argo dan rekreasi yang terdapat di daerah Johor Bahru. Hal yang demikian, daerah Johor Bahru dicadangkan sebagai pusat perdagangan dan perkhidmatan bertaraf antarabangsa dengan sokongan sektor perindustrian, pelancongan, pertanian, infrastruktur dan utility yang berkualiti. B. Struktur dan fungsionalisme Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) merupakan agensi pemerintah yang diberikan tanggungjawab sebagai
“focal point”
dalam pembangunan
Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Komitmen terhadap pembangunan dan peningkatan kualitas kehidupan Orang Kelainan Fisik Dan Mental dipertingkatkan apabila Malaysia mendatangani beberapa komitmen antarabangsa
yang
berkaitan dengan Orang Kelainan Fisik Dan Mental yaitu ; 1. Konvensyen mengenai Hak Kanak-Kanak yang diterima pakai oleh Perhimpunan Agung Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) Tahun 1979 yang mana antara lain telah mengiktiraf Kanak-Kanak kurang Upaya menurut bahasa Malaysia dengan diberikan peluang untuk menikmati hidup sepenuhnya dan dihormati
dalam keadaan yang memastikan kemuliaaan, menggalakkan sikap tidak bergantung dan memudahkan penglibatan aktif kanak-kanak dalam komuniti. 2. Proklasi Penyertaan penuh Penyamaan peluang di Rantau Asia dan Pasifik pada Tahun 1994 yang menyediakan agenda tindakan yang perlu dilaksanakan dalam 12 bidang utama bagi tempoh 1993- 2002. 3. “ Biwako Millenium Framework For Action ” yang juga telah menyediakan dasar pelaksanaan ke arah “ inclusive, barrier-free and righ
–
basaed society for
people with disabilities in The Asia and Pasific ” bagi tempoh 2002-2003. 4. Jika sebelum ini JKMM hanya memberi tumpuan kepada pemulihan Orang Kelainan Fisik Dan Mental dalam institusi, tetapi dengan pengenalan acara Pemulihan Dalam Komuniti dalam Tahun 1984 Malaysia telah merobah langkah memperluaskan program ini sebagai satu alternative dalam pemulihan bagi Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Secara tidak langsung, acara ini juga merupakan strategi pembangunan komuniti ke arah pemulihan, penyamaan peluang dan integrasi Orang Kelainan Fisik Dan Mental dalam masyarakat. Penubuhan Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah merupakan satu kaedah pembangunan untuk golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di mana acara pencegahan,
pemulihan
dan
pembangunan
dapat
dilaksanakan
dengan
penglibatan aktif keluarga dan masyarakat sendiri supaya dapat mencapai peluang samarata serta diintegrasi dalam masyarakat. Acara di JKMD ini ditumpukan kepada golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental yang memerlukan pemulihan dan latihan asas dari segi pergerakan, pertuturan, pendidikan khas atau kemahiran dalam aktivitas kehidupan seharian. Acara ini dibuka kepada Orang Kelainan Fisik Dan Mental dari semua jenis kecacatan dalam semua peringkat umur. Pendekatan yang diamalkan adalah melalui kerjasama bersepadu pelbagai
sektor dalam perancangan dan penyediaan perkhidmatan dan kemudahan yang diperlukan. Matlamat penubuhan JKMD adalah “ke Arah Kesamarataan Hak Dan Peluang” yang telah di gunakan oleh Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat Malaysia. Dengan bantuan daripada Pihak berkuasa Tempatan ( PBT ) mesti menyediakan prasarana yang bercirikan persekitaran tanpa halangan bagi kemudahan Orang Kelainan Fisik Dan Mental bergerak bebas dalam menguruskan kehidupan seharian mereka berpandukan undang-undang berkaitan dengan banggunan yaitu Kalus Uniform Bulding By-Law 1984 dan juga Nasional Code Of Practice. Dalam pada itu, matlamat JKMD antara lain adalah untuk memulihkan Orang Kelainan Fisik Dan Mental supaya dapat menyertai sekolah biasa mengurangkan kesan akibat kecacatan, memastikan penerimaan ahli keluarga dan komuniti terhadap individu ini, memberi sokongan kepada keluarga bagi mengatasi cabarab-cabaran, memberi bantuan kelengkapan dan memberi motivasi menerusi kaunseling. Antara objektif wujudnya JKMD ini antara lain adalah ; a. Mendekatkan perkhidmatan pemulihan dan intervensi awal untuk Orang Kelainan Fisik Dan Mental diperingkat komuniti tempatan. b. Memastikan penyertaan dan integrasi sosial Orang Kelainan Fisik Dan Mental dalam keluarga dan komuniti tempatan. c. Mengurangkan penempatan jangka panjang di Intitusi Pemulihan yang menyebabkan Orang Kelainan Fisik dan Mental disisihkan dari keluarga dan komuniti sendiri.
d. Membantu dalam mewujudkan
penyayang yang peka kepada keperluan
Orang kelainan Fisik Dan Mental. Manakala, visi JKMD adalah “Kesamaratan Hak dan Kesamarataan Peluang.” Dan Misi yang telah digariskan adalah “ Memastikan Setiap Individu Mendapatkan Hak Untuk Kelangsungan Hidup, Perlindungan, Perkembangan, dan Penyertaan serta dapat menikmati keperluan asas sepanjang hayat, tidak terpinggir dan tersisih dari arus pembangunan Negara.” Struktur Organisasi di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daaerah Johor Bahru adalah sebagai berikut ;
Penaung
Penasihat Ex.Officio
Yb. Pegawai
Yang Setia
Pengeru si
Timb.Pengerusi
Setiausaha
Bendahari
Jawatankuasa Juru Audit Guru Pembimbin
Struktur Pengurusan JKMDJB pada Tahun 2008 adalah seperti yang dijelaskan di dalam Tabel 2.2.
TABEL 2.2 DAFTAR NAMA-NAMA PIMPINAN DAN STAF JKMDJB No
Nama
1.
Basharuddin Bin Hj.Mat Desa
Pengerusi
2.
Duhaila Bt. Salleh
Timb. Pengerusi
3.
Abdul Rahim Bin Mohamed
Setiausaha
4.
Ahmad Safuan Bin Zaker
Bendahari
5.
Mohd. Sufian Bin Zainal
Pemeriksa Kira-kira
6.
Muniandy A/L Rajoo
Pemeriksa Kira-kira
7.
Mohd. Nasir Bin Ahmad
Jawatankuasa
8.
Nadia Bt. Yacob
Jawatankuasa
9.
Lectuamy A/P Rajayandra
Jawatankuasa
10.
Nurisyah Bt. Basharuddin
Guru Pembimbing
11.
Massyidar Bt. Ismail
Guru Pembimbing
12.
Jamilah Bt. Abu Bakar
Guru Pembimbing
13.
Rohaidaah Bt. Mohd. Wahi
Guru Pembimbing
Sumber : Pengerusi JKMDJB
Jawatan
C. Wewenang dan Peranan
Wewenang dan peranan Jabatan Kebajikan Masyarakat adalah dengan membantu, melindungi, dan memulihkan kanak-kanak warga tua, pengemis, pesakit melarat, Orang Kelainan Fisik Dan Mental terlatih dan ahli keluarga yang menghadapi masalah, untuk mempertingkatkan kualiti dan taraf hidup mereka supaya dapat berdikari dengan memberi jagaan, perlindungan, pemulihan, pendidikan dan latihan kemahiran yang sesuai. Hal ini sebagaimana yang tercatat di dalam Piagam Pelanggan seperti berikut ; 1. Memberi
jagaan
dan
perlindungan
kepada
anggota
masyarakat
memerlukan dan memastikan kerahsiaan pelanggan tidak dihebahkan. 2. Menggerakkan keupayaan sikap dan meningkatkan keupayaan berdikari. 3. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya
4. Menyediakan kemudahan jagaan daan perlindungan.
5. Menjalankan usaha pencegahan masalah daripada berlaku dan merebak.
6. Menjalankan kegiatan pemulihan mangsa sosial supaya berdikari.
7. Membantu pertubuhan-pertubuhan bukan kerajaan ( NGO’s ) dalam khidmat mereka kepada kumpulan sasar.
yang
8. Membangunkan kesedaran masyarakat kearah penglibatan dan penyertaan dalam kerja kebajikan. 9. Melaksanakan sistim pengurusan, perancangan, dan latihan yang berkesan.
Antara golongan yang menjadi kumpulan sasar bagi mendapat fasilitas-fasilitas tersebut di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru adalah ; 1. Kanak-kanak 2. Juvana ( anak muda yang belum matang dibawah 18 tahun ) 3. Warga tua 4. Orang Kelainan Fisik Dan Mental 5. Wanita dan gadis 6. Keluarga 7. Komuniti 8. Pertubuhan Kebajikan Sukarela ( NGO’s ) Bagi aplikasi kekuasaan di bawah pentadbiran Jabatan, ianya dapat diperkukuhkan dengan Akta-akta Sosial sebagai berikut ; 1. Akta Ketua Pengarah Kebajikan Masyarakat (Diperbadankan) 1948[Akta 529] 2. Akta Orang-orang Papa 1977 [Akta 183] 3. Akta Taman Asuhan Kanak-Kanak 1984 [Akta 308] 4. Akta Pusat Jagaan 1993 [Akta 506] 5. Akta Keganasan Rumah Tangga 1994 [Akta 521] 6. Akta Kanak-kanak 2001 [Akta 611]
7. Akta Orang Kurang Upaya 2008 [Akta 685] Antara sarana dan prasarana yang terdapat di JKMDJB adalah sebagaimana yang dijelaskan di dalam tabel berikut ; TABEL 2.3 SARANA DAN PRASARANA JKMDJB No
Nama
Jumlah
1.
Gedung
1 tingkat
2.
Pejabat
1 ruangan
3.
Dapur
1 ruangan
4.
Bilik/ Kamar
1 ruangan
5.
Tandas /WC
2 ruangan
6.
Komputer
3 buah
7.
Televisyen
1 buah
8.
Pemain DVD
1 buah
9.
Peralatan Fisioterapy
15 jenis
10.
Meja Guru
1 buah
11.
Meja Pejabat
1 buah
Keterangan
12.
Kerusi Pejabat
1 buah
13.
Kerusi Velvet
50 buah
14.
Kerusi Guru
2 buah
15.
Radio
1 buah
16.
Jam Dinding
3 buah
17.
Amplifier
1 buah
18.
Pembesar Suara
3 buah
19.
Air Conditioner
3 buah
20.
Meja Lipat
6 buah
21.
Kerusi Plastik
20 buah
22.
Whit Board
1 buah
23.
Alat Pemadam
1 buah
Kebakaran 24.
Kipas Angin Siling
9 buah
25.
Van
1 buah
Sumber : Pengerusi JKMDJB D. Undang-undang Johor Malaysia
Suatu akta untuk mengadakan peruntukan bagi pendaftaran, perlindungan, rehabilitasi, pembagunan dan kesejahteraan orang kelainan fisik dan mental, penubuhan Majlis Kebangsaan bagi orang kelainan fisik dan mental, dan perkaraperkara yang berkaitan dengannya. Bahagian I [Pasal 1-2] menyatakan bahwa ketidakupayaan merupakan suatu konsep yang sentiasa berkembang dan bahwa ketidakupayaan terhasil daripada interaksi antara orang kelainan fisik dan mental dengan halangan sikap dan persekitaran yang menyekat penyertaan penuh dan berkesan mereka dalam masyarakat atas asas kesetaraan dengan orang kelainan fisik dan mental. Bahagian II [Pasal 3-19] menyatakan bahwa sumbangan sedia ada berpontensi yang bernilai yang dibuat oleh orang Kelainan fisik dan mental kepada kesejahteraan dan kepelbagaian komuniti dan masyarakat keseluruhannya Bahagian III [Pasal 20-25] mengiktirafkan bahwa kepentingan kebolehan kepada persekitaran fisikal, sosial, ekonomi dan kebudayaan, kepada kesihatan dan
pendidikan serta kepada maklumat dan komunikasi, bagi membolehkan penyertaan penuh dan berkesan orang kelainan fisik dan mental dalam masyarakat. Bahagian IV [Pasal 26-41] menyatakan bahwa orang kelainan fisik dan mental adalah berhak kepada peluang dan pelindungan, serta bantuan sama rata dalam segala hal keadaan dan tertakluk hanya kepada apa-apa batasan, sekatan dan perlindungan hak sebagaimana yang diperuntukan oleh perlembagaan Persekutuan Kuala Lumpur.Malaysia. Bahagian V [Pasal 42-48] menjelaskan kepentingan kerjasama antara Kerajaan dengan
sektor
swasta
dan
pertubuhan
bukan
kerajaan
dalam
memastikan
penyertaan dan penglibatan penuh dan berkesan orang kelainan fisik dan mental dalam masyarakat.19 Akta orang kelainan fisik dan mental telah diluluskan di parlimen (Dewan Negara) pada 24 disember 2007 dan telah diwatartakan pada 24 Januari 2008 dan diberi wewenang pada 7 Julai 2008. Akta ini memberikan pengiktirafan hak Orang kelainan fisik dan mental dan menukar konsep Orang kelainan fisik dan mental daripada konsep kebajikan kepada konsep ringt-based. Bukan tujuan Akta ini dan akan dinyatakan di akta-akta, peraturan-peraturan dan undang-undang kecil lain yang berkenaan. Akta ini membolehkan orang kelainan fisik dan mental mempunyai hak penyamaan peluang dan penyertaan penuh dalam masyarakat setara dengan ahli masyarakat yang lain. Akta ini memperuntukan perihal berkaitan pendaftaran,
19
Yang Di pertuan Agong, Akta OKU, Artikel diakses pada 16 Mei 2009 dari http://jkmm.com.my
perlindungan, pemulihan, pembangunan dan kesejahteraan orang kelainan fisik dan mental.
BAB III ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
A. Pengertian dan Dasar Hukum 1. Pengertian Orang Kelainan Fisik Dan mental adalah menurut dalam bahasa kamus Indonesia, manakala menurut bahasa kamus Malaysia adalah Orang Kurang Upaya di mana tiga kata yang membawa arti yang berbeda yakni orang ialah, salah satu manusia (ganti diri ketiga yang umum), lain daripada diri sendiri atau bukan kaum keluarga. Kurang berarti tidak sempurna ( terdapat kelemahan atau
tidak mempunyai tenaga atau kekuatan ). Dan Upaya adalah usaha atau perihal sifat untuk mencapai sesuatu tujuan.20 Di dalam penulisan ini, yang dimaksudkan dengan Orang Kelainan Fisik Dan Mental adalah golongan yang cacat akal atau hilang upaya dari segi fisikal dan secara kekal serta tidak berupaya untuk menanggung dirinya sendiri. Menurut Akta Orang Kelainan Fisik Dan Mental 2002, kurang upaya berarti penghalang atau kekurangan upaya, disebabkan kecacatan, untuk melakukan sesuatu aktiviti dengan cara yang dianggap normal bagi orang
biasa.
Golongan ini dapat dikategorikan sebagai berikut ; TABEL 3.1 KLASIFIKASI GOLONGAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL Bil
Jenis Kecacatan
1.
Tuna Rungu ( Kurang Upaya Pendengaran )
2.
Tuna Netra ( Kurang Upaya Penglihatan )
3.
Tuna Wicara ( Bisu )
4.
Tuna Aksara ( Terencat Akal )
20
Kamus Dewan Bahasa Dan Pustaka, (Kuala Lumpur, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1996 ), Cet.13
5.
“Cerebral Palsy Hemiplegia” ( Yang melibatkan sebahagian anggota badan )
6.
“Diplegia” ( Yang melibatkan kedua-dua belah kaki )
7.
“Quadriplegia” ( Yang melibatkan kedua-dua belah tangan dan kaki )
8.
Masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan, sindromdown dan sebagainya
2. Dasar Hukum Adapun yang menjadi sumber hukum pembahasan ini adalah, a). Al- Quran
Z p8Ug >N- ;Z ( ٢٨ ة01) ا...q02*$N ۚ Artinya :3 Allah tidak memberati seseorang selain apa yang terdaya olehnya. ( Q/S: Al-Baqarah: 286 ) Ayat ini menjelaskan bahawa, Allah SWT tidak membebani seseorang di luar kemampuannya. Hal ini merupakan kelembutan dan kebaikan Allah SWT kepada hambanya.21 Ia juga merupakan karunia dari rahmat Allah SWT sebagaimana dalam Firman-Nya yang lain bermaksud, “…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu ”. ( Surah Al-Baqarah, ayat 185 ).
21
Muhd. Nasib Ar-Rifa’i, Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta, Gema Insani, 1999 ), Jilid 1, h.475
Jelas berita yang terkandung dalam ayat ini merupakan berita susulan setelah kaum mukminin menerima tugas-tugas dari Allah SWT agar dilaksanakan dan ditaati. Juga merupakan sentuhan rahmat dan karunia Allah, Karena dia hanya membebankan mereka dengan hal-hal yang mudah dilaksanakan, sehingga sulit bagi mereka melaksanakan ”.22 Firmannya yang lain berbunyi.
," # %& 21Ps^ lhSt- 0r 0r Z CN xZ o ^Lvw 8=⌧u z1{)N8 ^-y08 ( )ال ان
Artinya : Dia lah Yang membentuk rupa kamu Dalam rahim (ibu kamu) sebagaimana Yang dikehendakiNya. tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.(Q/S: Ali-Imran: 6 )
Di dalam penafsiran Al-Maraghi, ayat ini di jelaskan bahawa, Allah SWT itu Maha Perkasa, yakin terkalahkan apa saja. Telah diputuskan oleh pengetahuan-Nya. Allah SWT Maha Bijaksana lagi Maha Suci dari perbuatan sia-sia. Allah SWT mewujudkan segala sesuatu berdasarkan hikmah. Di antaranya menciptakan kalian dalam bentuk indah dan tidak bisa digambarkan. Ada sesuatu yang lebih rapi dan teratur.23
22 23
Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (Semarang, PT. Karya Toha Putra ), Jld 3, h. 147 Ibid
b). Al-Hadis
#ل ا لا * وﺱ* ۖ وه#! رﺱ8 ل9 ! ) ا:د ر#; ا ﻡ1 ا1 ) ا 8 A ذ,C ﻡD0* ن#E ی8 D(' ﻡ# &) ' أﻡ أر; ی0*G H إن أآ ی: ا دق ا وق * وٲﺝ* و9 رزLME آ*تHﻡ رO & اوح ویQ(!& A* ٳ ا, یﺱ8 AK ,C ﻡDIJن ﻡ#Eی ..;) ٲو ﺱ0Vو 24
(*ري وﻡX1) روا ا
Artinya : “ Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud r.a berkata: Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda dan beliaulah yang selalu benar dan dibenarkan. Sesungguhnya tiap orang diantaramu dikumpulkan pembentukannya (kejadiannya) di dalam rahim ibunya dalam 40 hari berupa nuftah (air yang kental) kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga, (40 hari kemudian menjadi gumpalan seperti sekeret daging, selama itu juga), kemudian diutuskan kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan ruh ditentukan rezekinya, kedua, ajalnya (umurnya), ketiga, amalnya (pekerjaannya), dan keempat, ia celaka atau bahagia ”.( Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh orang-orang tua amat besar bagi masa depan anak-anak, tanpa dimaksudkan bahwa pengaruh ini merupakan illah tammah ( sebab yang lengkap ) terhadap masa depan dan nasib anak menuju kebahagian atau kesengsaraan. Di dalam hadis lain, Tarmidzi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a, dia berkata Rasulullah SAW bersabda,
24
18
Musthafa Dieb Al-Bugha, Al-Wafi Fi syarhil Arba’in An-Nawawiyah, (Beirut, 1418H/1998M), Jilid 4 h.
25
(يKﻡM )روا اGل أ#; &) ا1; ﻡ آن ا1;ن ا# )& وا
Artinya : “...Allah menolong hambanya, selama mana ia menolong saudaranya ”.(Riwayat Al- Turmizi) Dan Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda ;
26
(ريX1 )راو اM آن ا &) ﺝG أDوﻡ آن &) ﺝ
Artinya : “…..Dan barangsiapa memenuhi saudaranya, nescaya Allah SWT akan memenuhi hajatnya.”
Pandangan Islam tentang anak mencakup berbagai aspek dari kehidupannya, fisik, intelektual, psikis, sosial dan kesehatan, bahkan jauh sebelum anak tersebut dilahirkan, termasuk juga sebelum terjadinya pertemuan antara sang ayah dengan sang ibu (ketika masih dalam proses pencarian dan penentuan pasangan hidup). Ini semua menjadi bukti konkret atas “ penghormatan ” dan kasih sayang Allah terhadap manusia. Merupakan karunia Allah bahwa dia telah menciptakan anak dengan fitrah (pengesaan kepada Allah serta pengakuan jujur bahwa dialah Tuhan yang maha agung), sebagaimana firman-Nya ;
25
Muhammad ibn ‘Isa Abu Isa al-Turmudzi al-Sulami, al-Jami’ al-Sahih Sunan al-Turmudzi,(Beirut: Dar Ihya’I al-Turats al-‘Arabi, t.th), h.660 26
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah, al-Jami’ al-Shoheh al-Mukhtar, Beirut: Dar Ibnu Kathir, al-Yamamah, 1987 M/1407 H. Cet.III.
}T O{ &9~ u}T Dy ⌧=N$. 8|$ %3 "0rn'>E $.$ ">☺ -h 0| 21r qP f
N
O"-
f
f
⌧=r
" M
PN3
E}
$.
Pk2N
?GPs
$.
">)PUg$.
gEnq⌧
g
o%3
'☺{j8
(
& ) اافU⌧
Artinya : Dan (ingatlah Wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil ia bertanya Dengan firmanNya): "Bukankah Aku Tuhan kamu?" mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), Kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya Kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".(Q/S.Al-A’Raaf : 172 )
Dalam mengomentari ayat tersebut, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah menginformasikan bahwa dia mengeluarkan keturunan Adam dari sulbi-sulbi mereka dalam keadaan sudah bersaksi kepada diri mereka sendiri bahwa Allah adalah Tuhan dan “Penguasa” mereka. Tidak ada Tuhan selain dia. Begitulah Allah menciptakan manusia, sebagaimana firman-Nya :
SMEF\ o GU=GC l& ;Z
o
'>"i
! ;Z
??G
J??G N|
o
MNFN\
iNs$.
DqE~$ 21$YN\ 9j
l\F
)N
$ (
;<-n"DN3
z1h{N8
) اومm☺E0-
Artinya :“ (setelah jelas kesesatan syirik itu) maka hadapkanlah dirimu (engkau dan pengikutpengikutmu, Wahai Muhammad) ke arah ugama Yang jauh dari kesesatan; (turutlah terus) ugama Allah, Iaitu ugama Yang Allah menciptakan manusia (dengan keadaan bersedia dari semulajadinya) untuk menerimanya; tidaklah patut ada sebarang perubahan pada ciptaan Allah itu; itulah ugama Yang betul lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.( Q/S : Ar-Ruum : 30)
B. Hak dan Kewajiban Terhadap Orang Kelainan Fisik Dan Mental. 1. Pengertian hak Pengertian hak secara etimologis berarti milik, kepunyaan, dan kewenangan. Secara defenitif hak merupakan unsure normatif yang berfungsi sebagai pedoman berprilaku, melindungi kebebasan kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harta dan martabatnya.27 Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Dalam kaitannya dengan memperoleh hak paling tidak ada dua teori, yaitu Teori Mc Closkey dan Teori Joel Feinberg (James W. Nickel 1996) . Dalam Teori Mc Closkey dinyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan, dimiliki, dinikmati, atau sudah dilakukan. Sedangkan dalam Teori Joel Feinberg, dinyatakan bahwa pemberian hak penuh merupakan kesatuan dari klaim yang abash dalam arti keuntungan yang terdapat dari pelaksanaan hak yang diserai pelaksanaan kewajiban.28 Namun, di dalam pembahasan ini, yang dimaksudkan dengan hak adalah milik atau kewenangan Orang Kalainan Fisik Dan Mental di dalam kehidupan sehariannya. Sampai ia bisa bangkit dalam perjalanan hidupnya. Adapun mengenai hak seseorang yang harus dipenuhi menurut Abu A’la Al-Maududi adalah ; 1. Perlindungan terhadap hidupnya, hartanya dan kehormatannya. 2. Perlindungan terhadap kebebasan peribadi 3. Kebebasan menyatakan pendapat dan berkeyakinan
27
Dede Rosyada dkk, Civic Educatioon : Demokras, Hak Azazi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta : ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2000), Cet Pertama, h. 199. 28
Ibid, h.200
4. Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas dan Kepercayaannya.29 2. Pengertian Kewajiban Kewajiban adalah kata dasar bagi wajib. Dalam kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, wajib adalah hukum suruhan, sudah seharusnya diamalkan dan dilakukan. Manakala kewajiban membawa maksud sesuatu yang diwajibkan, kemestian, keharusan, tugas atau tanggungjawab yang harus dilakukan atas perintah. Penunaian Kewajiban dalam Islam merupakan hal yang sangat penting, karena Agama Islam datang untuk membahagiakan manusia. Hal ini memberi pengertian bahwa penunaian kewajiban adalah sumber kebahagian. Karena menunaikanya berarti memberikan hak orang lain. Apabila semua hak orang lain telah diberikan, maka tidak ada lagi kezaliman.30 Adapun yang menjadi sumber hak dan kewajiban sebagai suatu beban yang harus dilaksanakan adalah ; 1. Firman Allah SWT ; ;Z EkqN\ "riN8u$. %3 "N8
?C EnNN ( ٧ Z )یmGTN-
Artinya : Demi sesungguhnya, telah tetap hukuman seksa atas kebanyakan mereka, tidak mahu beriman.( Q/S : Yaasin : 7 )
kerana mereka
2. Firman-Nya yang berbunyi ;
29 30
ke-2, h 36
Djazuli,.Fiqh Siyasah, (Jakarta, Prenada Media, 2003 ), Cet.2, h. 99. Syahminan Zaini, Membina Kebahagian Dalam Rumah Tangga, ( Jakarta, CV. Kalam Mulia, 1992), Cet
"N
$ ;<FD8
;<F"D-$ ?N8
?)N{
( ٨ )ا(لTMEQ☺8
vM⌧u
Artinya : Supaya Allah menegakkan Yang benar itu dan menghapuskan Yang salah (kufur dan syirik), sekalipun golongan (kafir musyrik) Yang berdosa itu tidak menyukainya.( Q/S : Al-Anfal : 8 )
3. Firman-Nya, dari ayat yang berikut adalah ;
% cn">n }?T ⌧uiP }T "<r "<0 }☺N\$. lrN\ n">n l<0 o lrN8 a (- $. C$. lrN8 % cn">n " N ☺N\ f n">n m$. dZ crn>n Z }?T$. (٣ Z# )ی☺8$T 8=⌧u
ِArtinya : Bertanyalah (Wahai Muhammad): "Adakah di antara makhluk-makhluk: Yang kamu sekutukan Dengan Tuhan itu, sesiapa Yang Dengan memberi petunjuk kepada kebenaran? "Katakanlah: "Allah jualah Yang memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran; (kalau sudah demikian) maka Adakah Yang dapat memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran itu, lebih berhak diturut, ataupun Yang tidak dapat memberi sebarang petunjuk melainkan sesudah ia diberi hidayah petunjuk? maka apakah alasan sikap kamu itu ? Bagaimana kamu sanggup mengambil keputusan (dengan perkara Yang salah, Yang tidak dapat diterima oleh akal)?"(Q/S:Yunus: 35)
Ayat diatas menjelaskan bahwa kedatangan wahyu Allah yang dibawakan oleh Rasulullah SAW bukan menjelaskan tauhid dan rububiyah saja, akan tetapi juga dalam hal mengenai hak, pemerintahan dan peraturan hidup yang semuanya itu tidak terlepas dari tanggungjawab terhadap apa yang kita bebankan baik itu sebagai pemimpin, masyarakat atau diri kita sendiri. Islam sebagai agama amal adalah sangat wajar apabila meletakkan focus of interest-nya pada kewajiban. Hak itu sendiri datang apabila kewajiban telah dilaksanakan secara baik. Bahwa kebahagian hidup
di akhirat akan diperolehi apabila kewajiban-kewajiban sebagai menifestasi dari ketaqwaan telah dilaksanakan dengan baik waktu hidup di dunia. Demikian halnya dengan kewajiban-kewajiban penguasa atau pemerintah. Ternyata tidak ada kesepakatan di antara ulama, terutama dalam perinciannya sebagai contoh akan dikemukakan, kewajiban penguasa atau pemerintah menurut Al- Mawardi. 1. Memelihara agama, dasar-dasarnya yang telah ditetapkan dan apa-apa yang telah disepakati oleh ulama salaf. 2. Mentafidzkan hukum-hukum di antara orang-orang yang bersengketa, dan menyelesaikan perselisihan, sehingga keadilan terlaksana secara umum. 3.
Memelihara dan menjaga keamanan agar manusia dapat dengan tenteram dan tenang berusaha
mencari kehidupan, serta dapat bepergian dengan aman, tanpa ada gangguan terhadap jiwanya atau hartanya. 4.
Menegakkan hukum-hukum Allah SWT, agar orang tidak berani melanggar hukum dan
memelihara hak-hak hamba dari kebinasaan dan kerosakan. 5.
Menjaga tanpa batas dengan kekuatan yang cukup, agar musuh tidak berani menyerang dan
menumpahkan darah muslim atau non muslim yang mengadakan perjanjian damai dengan muslim ( mu’ahid ). 6.
Memerangi orang yang menentang Islam setelah dilakukan dakwah dengan baik-baik tapi mereka
tidak mau masuk Islam dan tidak pula jadi kafir dzimi. 7.
Memungut fay dan shadaqah-shadaqah sesuai dengan ketentuan syara atas dasar nash atau ijtihad
tanpa ragu-ragu. 8.
Menetapkan kadar-kadar tertentu pemberian untuk orang-orang yang berhak menerimanya dari
Baitul Mal dengan wajar dan membayarnya pada waktunya.
9.
Menggunakan orang-orang yang dapat dipercayai dan jujur di dalam menyelesaikan tugas-tugas
serta menyerahkan pengurusan kekayaan Negara kepada mereka. Agar pekerjaan dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli, dan harta Negara di urus oleh orang yang jujur. 10.
Melaksanakan sendiri tugas-tugasnya yang langsung di dalam membina umat dan menjaga
agama. Disamping itu diperhatikan juga syarat-syarat seorang penguasa atau pemerintah. Menurut Al-Mawardi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang penguasa atau pemerintah itu, yaitu ; 1. Harus punya kualifikasi berlaku adil dengan segala pensyaratannya. 2. Berilmu pengetahuan, agar ia mampu berijtihad 3. Sehat tubuh badan, pendegaran dan penglihatan serta lisan 4. Berwawasan luas untuk mengatur rakyat dan mendelola kemaslahatan 5. Keberanian untuk melindungi rakyat dan menghadapi musuh. 6. Dari keturunan Quraisy. Kualitifikasi terakhir ini didasarkan pada nash dan ijma’ yang terjadi pada pertemuan Tsaqifah Bani Sa’idah yang berakhir dengan terpilihnya Abu Bakar secara ijmak.31 Adapun mengenai hak-hak rakyat, Abu A’la Al-Maududi menyebutkan bahwa hak-hak rakyat itu adalah ; 1. Perlindungan terhadap hidupnya, hartanya dan kehormatannya. 2. Perlindungan terhadap kebebasan pribadi. 3. Kebebasan menyatakan pendapat dan berkeyakinan.
31
J. Suyuthi Pulungan, Fiqih Siyasah ( Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1997), Cet.3, h.255
4.Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas dan kepercayaan. Justeru itu, disamping kewajiban penguasa atau pemerintah hak dan kewajiban terhadap “ Orang Kelainan Fisik Dan Mental ” adalah bermula dari didikan ibu bapanya. Mereka seharusnya ditumbuh dengan mengembangkan dan di rawat dengan baik sehingga mereka berhasil. Lalu pada akhirnya, mereka pun diharapkan mampu merawat (anak cacat lainnya) dan berfungsi sebagai pemberi setelah sebelumnya ia sebagai penerima. Anak cacat atau kelainan fisik ini membutuhkan pengasuhan jasmani yang termasuk diantaranya sandang, pangan, pakaian, dan kesehatan. Disamping itu juga mereka membutuhkan pengasuhan lain yang bersifat rohani. Termasuk di dalamnya pendidikan, pemeliharaan, dan perhatian serta pembersihan hati dan lain-lain.32 Allah SWT memberi penganti buat mereka dengan nikmat surga yang telah dijanjikan-Nya. Namun kewajiban masyarakat tetap tidak terlepas untuk menyumbangkan pertolongan berupa pendidikan dan pengarahan buat mereka.33 Kewajiban setiap insan dalam masyarakat disesuaikan dengan situasi, kondisi dan dengan batas kemampuan masing-masing. Dan bagi kedua orang tua serta segenap anggota keluarga ada pula kewajiban agama, kewajiban keluarga dan kewajiban kemanusiaan terhadap anak cacat atau golongan kelainan fisik dan mental ini. 34 C. Pendapat Ulama’ Tentang Orang Kelainan Fisik Dan Mental Firman Allah SWT :
( ٣ ر ا('ر# ٍ ) ﺱ+1{0g %)N
M" # ?m
32
Ahmad Umar Hasyim drr, Mutiara Yang Indah, ( Jakarta, Pustaka Progresif, 2005 ), Cet. 1, h.208
33
Ibid, h.209
34
Ibid, h.211
Artinya :˝(Gunanya catitan malaikat-malaikat itu ialah: untuk menyatakan siapa Yang berbakti dan siapa Yang bersalah) - kerana sesungguhnya: orang-orang Yang berbakti (dengan taat dan amal kebajikan), tetap berada Dalam syurga Yang penuh nikmat;˝(Q/S : Al-Infithaar : 13)
Anak-anak adalah amanat Allah SWT yang ada di pundak kedua orang tua. Oleh itu, orang tua harus menjaga amanat ini dan tidak mensia-siakannya. Mereka harus dididik dengan prinsip keimanan yang mulia agar mereka menjadi alat pembangunan, bukannya alat penghancuran dan kerusakan, serta dapat berbakti kepada keluarga, masyarakat dan Negara. Berdasarkan ayat di atas “Sesungguhnya orangorang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan, apatah lagi anak yang dilahirkan itu mempunyai kekurangan, seperti kekurangan fisikal. Kecacatan yang ada, membuntuhkan pengawasan yang lebih.
Abu Hamid Al-Ghazali, pengarang Ihya Ulumuddin berkata, “seorang anak adalah amanah di pundak kedua orang tuanya dan hatinya yang masih bersih merupakan berlian yang berharga yang masih kosong dari pahatan dan gambaran, sehingga ia dapat menerima semua gambaran yang dilukiskan padanya, dan cenderung kepada kecenderungan pihak yang mengarahkannya. Oleh karena itu, jika ia dibiasakan kebaikan dan diajarkan kebaikan, kebahagian di dunia dan di akhirat, serta menjadi sumber pahala bagi kedua orang tuanya, orang yang mengajarkannya dan yang mendidiknya. Sementara, jika ia dibiasakan jahat dan disia-siakan niscaya ia akan menderita dan celaka, serta menjadi sumber dosa bagi pendidikannya serta yang bertanggungjawab di atasnya.”35
Manakala, Sayyid Quthb mengatakan dalam bukunya Manhaj Al-Tarbiyah Al-Islamiah sebagai berikut : “ Jika rumah, jalan, sekolah dan masyarakat adalah fondasi-fondasi pendidikan yang utama, maka rumah merupakan faktor pertama yang memberikan pengaruh. Dan ia adalah unsur pemberi pengaruh yang terkuat dibandingkan yang lainnya. Karena, ia menerima anak semenjak pertama kali dan karena waktu yang dihabiskan oleh seorang anak dalam rumah itu lebih banyak dari waktu yang manapun, serta karena kedua orang tua itu adalah manusia yang paling banyak memberikan pengaruh kepada anak.”36
35
36
Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Dar al-Fikr, Beirut, 1980, cet.II, juz I, h.179. Sayyid Quthb fi Miizaan isy-Syar’i.majalah al-Fikrul Jadiid.Darul-Kitaab al-Arabi.juli 1952M.
Menurut penulis, pandangan ulama tentang anak yang kelainan fisik dan mental ini adalah dari pokok utamanya pada ibu bapa sebagai didikan dan bimbingan dalam pembentukan, misalnya jika anak yang dilahirkan cacat, maka hasil pendidikannya oleh ibu bapanya menjadikan anak itu baik dipulihkan dengan agama sehingga mengenal arti keimanan dan akhlak yang baik, jika didikan cara jahat maka ibu bapa menjadi dosa selagi anak itu melakukan maksiat. Kesimpulan yang penulis dapat dalam pendapat ulama adalah menjadikan anak yang normal apatah lagi cacat dengan keimanan dan akhlak yang baik dari pengorbanan serta ketabahan yang di hadapi oleh ibu bapa, bagi insan manusia kita seharusnya banyak berbakti dan melindungi orang kelainan fisik dan mental, maksud orang yang berbakti di sini adalah orang yang suka melakukan amalan-amalan kebajikan(albirr) sehingga menjadi kebiasaan dan sifat yang lekat baginya, dan amalan al-birr itu ialah semua kebaikan secara mutlak. Sifat ini selaras benar dengan kemuliaan dan kemanusiaan.
BAB IV PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL A. Identifikasi Orang Kelainan Fisik Dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru. Golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental boleh didefinisikan berasaskan tafsiran yang di buat oleh Pertubuhan Kesehatan Sedunia ( World Health Organisation – WHO, Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu ( PBB ) yaitu
“Seseorang itu dianggap
kurang upaya apabila tidak berupaya untuk menentukan sendiri bagi memperolehi sepenuhnya atau sebahagian daripada keperluan biasa seseorang itu dan atau tidak dapat hidup bermasyarakat sepenuhnya disebabkan oleh sesuatu kekurangan samada dari segi fisikal atau mental serta ianya semenjak lahir atau kemudian dari itu”. Menurut Akta Orang Kelainan Fisik Dan Mental 2008, yakni seorang manusia yang terhalang dalam melakukan sesuatu aktivitas dengan cara yang dianggap normal bagi orang biasa.37 B. Prosedur untuk mendapatkan pelatihan Orang Kelainan Fisik Dan Mental Terdapat tata cara bagi keluarga yang ingin mengetahui bagaimana untuk melakukan dengan melaporkan hal golongan Orang Kelainan Fisik Dan mental, kebiasaannya yang melaporkan hal sebegini adalah kepala desa. Dengan adanya tata cara ini maka dapatlah ahli keluarga dan masyarakat mengetahuinya yakni:
37
Johor.
Sumber : Akta OKU 2008, Buku Panduan Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru, Negeri
a. Mengisi Formulir b. Wajib Menghadirkan diri di pusat pemulihan yang dijadwalkan c. Syarat mengikut kreteria yang ada d. Mendapat pengesahan dari Rumah sakit e. Terdapat kad pengenalan warga Malaysia f.
Taraf hidup tidak kurang dari 3 juta rupiah.
Justeru itu, fungsi Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru (JKMDJB) amatlah bersesuaian dengan kondisi golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental yang memerlukan perhatian bukan saja dari keluarga namun pihak pemerintah dan masyarakat umumnya. Mengikut Brooks (2001) proses keibubapaan /orang tua mempengaruhi anak dalam tiga aspek utama, pertama ialah pembentukan karektor atau perwatakan dan keindividual, kedua sebagai sumber sejarah awal kehidupan dan proses perkembangan psikologi, dan ketiga membantu untuk menghadapi tekanan sosial dan sokongan lain yang diterima oleh kanak-kanak. Menurut Puan Nurishah Bt Basharuddin selaku Guru Pembimbing menyatakan orang tua Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjadi lebih mencabar dan lebih menghadapi tekanan yang mendalam dari segi mental, fisikal, emosi dan sosial, selain tekanan ini mereka juga menghadapi masalah, karena pembelajaan dan pendidikan anak kelainan fisik dan mental berkali ganda berbanding dengan anak normal. Menurut Ibrahim B. Ismail, menyatakan bahwa dengan kecacatan yang dialami anaknya, dia terpaksa berbelanja besar bagi menanggung kos perobatan seperti obat, pengangkutan dan yang sehubungan dengannya. Dengan hasil
pendapatan yang kecil dia merasakan tertekan dan tidak sanggup melihat penderitaan anaknya. Hasil observasi penelitian semasa membuat lawatan kunjugan rumah ke rumah bersama Guru Pembimbing mendapati bahwa mayoritas Orang Kelainan Fisik Dan Mental adalah golongan sederhana. Di mana dengan tanggungan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini, orang tua dan keluarga terpaksa mengeluarkan perbelanjaan yang lebih dari sebelumnya. Perkembangan manusia adalah proses yang berterusan dan keperluan pada setiap peringkat adalah berbeda. Memandangkan Orang Kelainan Fisik Dan Mental juga melalui proses perkembangan yang sama maka adalah wajar untuk melihat keperluan Orang Kelainan Fisik Dan Mental mengikut tiga perspektif, yaitu kanak-kanak, remaja dan dewasa. Di bawah ini dinyatakan, sebagaimana tabel berikut : TABEL 4.1 KEPERLUAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL DARI ASPEK PERKEMBANGAN HIDUP Kanak-kanak
Remaja
Dewasa
Penjagaan
Penjagaan
Penjagaan
Pendidikan formal
Pendidikan tidak formal
Pendidikan berterusan
Kesehatan
Kesehatan
kesehatan
Kemahiran sosial
Persahabatan
Hubungan intimasi
Kemahiran berdikari
Berdikari
Keuangan
Bersosial
Bersosial
Hak-hak asasi manusia
Hak-hak asasi manusia
Sumber : Laporan Konvesyen JKMM 2003
Dari tabel di atas, kita dapat perhatian bahwa keperluan Orang Kelainan Fisik Dan Mental berterusan dari lahir sehingga ke akhir hayat mereka. Apabila diteliti keperluan mereka tidaklah banyak berbeda dari keperluan individu normal. Oleh yang demikian, apakah cabaran orang tua / keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental? di bawah ini dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut :
TABEL 4.2 CARTA CABARAN KELUARGA ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL 1.
Berhadapan dengan tingkah laku anak
2.
Penerimaan sosial
3.
Berkurangannya aktiviti sosial dengan keluarga dan rakan
4.
Kadar pendapatan yang rendah, jika ibu berhenti kerja karena menjaga anak
5.
Menjaga keeselamatan rumah supaya persekitaran anak selamat
6.
Pembagian masa untuk keluarga dan anak cacat
7.
Menghadapi tekanan masalah kognitif anak yang mencabar
8.
Tidak dapat memenuhi hasrat kejaya
9.
Tahap estim diri yang rendah dan rasa kesunyian karena kurang rakan
10.
Masalah kesehatan anak dan diri sendiri
Sumber : Laporan Konvesyen JKMM 2003 Carta di atas menunjukan beberapa cabaran utama yang dihadapi oleh orang tua dan keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Segala cabaran ini berterusan dalam kehidupan mereka. Menurut Puan Jamilah Bt Abu Bakar selaku Guru Pembimbing menyatakan, tanggungjawab utama orang tua ialah memperlajari dan memahami dengan lebih mendalam
mengenai keistimewaan anak
mereka.
Keperluan anak ini akan lebih ketara dalam proses penjagaan. Sebagai orang tua yang bertanggungjawab, kita harus prihatin mengenai segala kemudahan yang tidak terdapat di kawasan persekitaran seterusnya Negara kita. Ini karena anak cacat ini memerlukan berbagai jenis perkhidmatan sepanjang hayat, termasuk kemudahan pembelajaran, kesehatan, terapi dan penjagaan. Dengan itu menurut kajian yang dijalankan di Negara Barat (Dunst, C, Trivelle, C & Deal, A, 1994)
menunjukan bahwa orang tua telah berjaya membawa banyak
perubahan yang mendadak dalam sistem pendidikan, penjagaan pembelajaran, kesehatan, undang-undang dan peruntukan keuangan kerena suara padu dari sokongan ahli keluarga. Di mana perubahan sedemikian ini memerlukan orang tua
yang ‘empower’ diri mereka dengan pengetahuan berkeseluruhan dari aspek keperluan anak-anak mereka. Menurut En Aris Talib, Timb. Pengarah 1, Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru, menjelaskan fungsi wujudnya Jabatan Kebajikan Masyarakat khususnya di daerah Johor Bahru ini, adalah menyediakan fasilitas-fasilitas yang bersesuaian untuk mengenal pasti dan membantu golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjalani kehidupan harian yang lebih sempurna bersesuaian dengan kecacatan yang dihadapi. Antara fasilitas yang disediakan adalah sebagaimana tabel di bawah ini : TABEL 4.3 FASILITAS ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL No 1
Jenis Fasilitas Bantuan alat tiruan / sokongan seperti kerusi roda, kaliper, anggota tiruan, mesin breille
2
Kemudahan pendidikan
3
Elaun pekerja cacat
4
Jagaan dan pemeliharaan di Taman Sinar Harapan,
5
Perkhidmatan Kaunseling Dan Nasihat
6
Penempatan Kerja
7
Pengecualian Cukai Jalan – bagi Orang Kelainan Fisik Dan Mental
yang menggunakan kenderaan kereta, dan motosikal 8
Kemudahan
Pengangkutan
Awam-
memberikan
konsensi
bayaran tambang kepada golongan kelainan fisik dan mental. Sumber : Laporan kertas kerja JKMDJB Tahun 2005 Berdasarkan maklumat yang diperolehi hasil dokumentasi penulis, terdapat beberapa kriteria yang mendasari Orang kelainan Fisik Dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru ini. Tujuan adanya criteria Orang Kelainan Fisik Dan mental ini, agar pihak pemerintah dapat mengenal pasti dan menyediakan fasilitas mengikut jenis kecacatan atau sebagai kad pengenalan diri bagi golongan ini berurusan dengan pihak-pihak tertentu. Justeru, antara criteria yang mendasari Orang Kelainan Fisik Dan Mental di jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru ini adalah sebagaimana tabel di bawah :
TABEL 4.4 KRITERIA ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
No
Jenis Kecacatan
Kategori Kecacatan
1.
Cacat/ Masalah Penglihatan
Buta
2.
Cacat/ Masalah Pendengaran
Pekak
3.
Cacat/ Masalah Pertuturan Bahasa
4.
Cacat/ Masalah Pembelajaran
Cacat Akal
5.
Cacat/ Masalah Pergerakan
Cacat Anggota
6.
Cacat/ Masalah Kelakuan
Emosi/ Tingkah laku
7.
Lain-lain
Masalah Jantung dan lain-lain
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKLDJB Tahun 2005 Kebiasaannya pengesahan awal dilakukan adalah dikalangan kanak-kanak yang mendapatkan rawatan di Klinik Kesehatan dan Klinik Pakar di Rumah Sakit Umum. Penilaian
perkembangan
kanak-kanak
ini
dilakukan dengan membandingkan
keupayaan seseorang kanak-kanak dengan perkembangan normal kanak-kanak. Apabila didapati ada kelewatan perkembangan, kanal-kanak tersebut akan dirujuk kepada pegawai perubatan bagi pengesahan yang mana dengan cara ini masalah golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental ini dapat dikesan dengan cepat. Profesionalisme di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru ini menurut pengamatan peneliti adalah dilakukan oleh empat orang tenaga pelaksana
dan seorang guru kraftangan dalam menangani masalah Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini. TABEL 4.5 IDENTITAS GURU DI JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT DAERAH JOHOR BAHRU Nama
Umur
Status
30 Tahun
Bernikah Pembimbing Sertafikat pelajaran Malaysia
48 Tahun
Bernikah Pembimbing Sertafikat Pelajaran Malaysia Vokasional
Massyidar Bt Ismail
27 Tahun
Bernikah Pembimbing Sertafikat Pelajaran Malaysia
Rohaida Bt Ahmad Wahi
41 Tahun
Bernikah Pembimbing Sertafikat Pelajaran Kraftangan malaysia
Nurishah Bt Basharuddin Jamilah Abu bakar
Bt
Sumber : Puan Nurishah Bt Basharuddin
Pekerjaan
Pendidikan
( Guru Pembimbing JKMDJB )
Menurut Puan jamilah Bt Abu Bakar selaku Guru Pembimbing yang telah berkhidmat selama dua tahun di JKMDJB ini menyatakan bahwa, di dalam tempoh setahun, sebanyak dua kali kursus dan latihan akan diadakan oleh Majlis Kebajikan Pembangunan Masyarakat Malaysia ( MAKPEN ) di Sentol, Selangor, untuk guru-guru di JKMD seluruh Malaysia bagi mengikuti latihan dan kursus mengenai Orang Kelainan Fisik Dan Mental secara berperingkat dalam pelaksanaan program yang dirancang. Menurut penjelasan beliau lagi, ada beberapa hal yang mendasari pelaksanaan program pemulihan bagi golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di Malaysia, yaitu :
1. Kebanyakan JKMD yang ada mengamalkan model kombinasi “centre-home-based” yaitu menjalani pemulihan di JKMD selama 4 hari dan 1 hari lawatan ke rumah Orang kelainan Fisik Dan Mental untuk melihat perkembangan di rumah serta memberi panduan serta bimbingan kepada orang tua dan ahli keluarga Orang Kelainan Fisik Dan mental. 2. Aktivitas yang dijalankan di JKMD merangkumi pemulihan perobatan dengan kerjasama Jabatan Kesehatan serta Kemahiran Motor Kasar, Kemahiran Motor Halus, Perkembangan Bahasa, Perkembangan Sosial, Pengurusan Diri Sendiri, pra menulis, membaca, mengira dan melukis serta menyediakan ruang untuk kanakkanak yang kelainan fisik dan mental dalam melakukan permainan, berhibur dan beriadah. Selain aktivitas-aktivitas tersebut Orang Kelainan Fisik Dan Mental juga diajar kemahiran Vokasional seperti membuat bakul, membuat bunga dan lain-lain yang boleh mendatangkan pendapatan kepada mereka. Semua aktivitas ini dikendalikan oleh pekarja JKMD yang dilantik secara sambilan dan diberi elaun RM 500.00 sebulan. 3.
Pengendalian sesebuah JKMD menjadi tanggungjawab Jawatankuasa JKMD
yang dibentuk di peringkat awal penubuhan JKMD. Ahli Jawatankuasa JKMD seharusnya terdiri daripada orang tua ahli keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental, pemimpin setempat, komuniti, pakar perobatan serta pegawai daripada Jabatan Pendidikan Khas. Pegawai Kebajikan Masyarakat Negeri merupakan penasihat bagi sesebuah JKMD untuk memastikan perjalanan JKMD mengikut garis panduan yang ditetapkan oleh JKMM.
4. Program
JKMD
dilaksanakan
melalui
kerjasama
bersepadu
(multisectural
collaboration) antara Orang kelainan Fisik dan Mental, keluarga mereka, komuniti, pihak swasta/bukan pemerintah, Pertubuhan Sukarela Kebajikan serta egensi kerajaan/pemerintah, yang berkaitan untuk melaksanakan program pencegahan, pemulihan dan pembanggunan Orang Kelainan Fisik Dan mental. Dalam melaksanakan program JKMD, penglibatan aktif orang tua dan ahli keluarga Orang kelainan Fisik Dan mental serta komuniti setempat adalah amat penting karena mereka sebagai nadi atau kekuatan dalam melaksanakan program JKMD kearah memenuhi agenda penyertaan dan penyamaan peluang Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Selain daripada itu masyarakat secara tidak langsung bertanggungjawab merencanakan program pemulihan Orang kelainan Fisik Dan Mental berdasarkan keperluan dan keadaan tempatan agar hasrat kerajaan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup Orang kelainan Fisik Dan mental tercapai38 Berdasarkan dasar pelaksanaan program yang telah di selaraskan diseluruh Negara, maka dasar ini dituruti oleh konsep program pemulihan di mana ia berteraskan kepada tiga model yaitu : 1. ‘ Home- based ’ Di bawah model ini, pekerja JKMD menjalankan pemulihan dengan melawat rumah ke rumah untuk mengenalpasti Orang kelainan Fisik Dan Mental serta keperluan mereka. Program pemulihan dilaksanakan di rumah Orang Kelainan Fisik Dan Mental itu sendiri dan ahli keluarga dilatih bersama untuk menjalankan program pemulihan. 38
Kertas Kerja JKMDJB Tahun 2005
2. ‘ Centre- based ’ Model ini menghendaki Orang Kelainan Fisik Dan mental yang memerlukan pemulihan serta orang tua atau ahli keluarga datang ke sesebuah pusat untuk menjalankan program pemulihan. 3. Kombinasi ‘ Centre- Home based ’ Model ini menyatukan pendekatan model ‘home-based’ dan ‘centre-based’. Model ini menentukan bahwa Orang Kelainan Fisik Dan mental yang tidak dapat datang ke pusat akan dilawati oleh pekerja JKMD dan dilatih menjalankan pemulihan di rumah. Melalui model ini lebih ramai Orang Kelainan Fisik Dan Mental dapat dilipatkan dalam program JKMD.39 Menurut Puan Nurishah Bt Basharuddin, selaku Guru Pembimbing di JKMDJB, menyatakan konsep yang digunakan ini adalah diselaraskan di seluruh Negeri bagi menjalankan dan menjayakan program pelaksanaan terhadap golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Adapun data yang diperolehi oleh peneliti terhadap 15 orang daripada lebih kurang 200 populasi golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru yang telah terdaftar sebagaimana tertara pada tebel di bawah ini : TABEL 4.6
39
Ibid.
INDENTITASORANGKELAINANFISIK DAN MENTAL DI JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT DAERAH Johor Bahru No Nama
Umur
Bangsa
Jenis
Kecacatan
Kelamin
1
Ariffin Bin Ibrahim
83 th
Melayu
Lelaki
Kecacatan akibat kemalangan
2
Ramlah Bt Mohd Nor
15 th
Melayu
Perempuan Jatuh pada usia 1 th. Lemah anggota dari pinggang hingga kaki.
3
Razali bin Hasyim
32 th
Melayu
Lelaki
Muscular Dystrophly
4
Letchumanan A/L Muniandy
55 th
India
Lelaki
Kemalangan jalan raya. Kaki kanan dipotong
5
Subramanian A/L G. Munusamy
35 th
India
Lelaki
Kemalangan. Kaki kiri lemah
6
Mustaza Bin Chin
28 th
Melayu
Lelaki
Polyomylitis
7
Sugu A/L Ganesh
22 th
India
Lelaki
Kemalangan kaki kiri dipotong
8
Ridzuan Bin Ibrahim
21 th
Melayu
Lelaki
Kemalangan pada usia 6 tahun. Lemah anggota badan
9
Zanariah Bt
33 th
Melayu
Perempuan Jangkitan kuman
Mesuan
pada kandungan
10
Mohd Syukri
9 th
Melayu
Lelaki
Stroke
11
Awang Bin Kamal
39 th
Melayu
Lelaki
Kemalangan, cacat anggota tangan
12
Asiah Bt Musa
62 th
Melayu
Perempuan Kaki kiri dipotong karena penyakit kencing manis
13
Sharifah Rafidah
28 th
melayu
Perempuan Kemalangan,cacat
14
Mohd Yusof
9 th
Melayu
Lelaki
15
Nabilah Bt Azman
18 th
Melayu
Perempuan Kecacatan kedua anggota tangan sejak kecil.
Hydrogrephalus
Sumber : Puan Nurishah Bt Basharuddin, Guru Pembimbing di JKMDJB
TABEL 4.7
STATISTIK ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL BERDAFTAR MENGIKUT TAHUN 2000 – 2005
Kecacatan No
Jantina
Jumlah
Tahun (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
*
*
*
*
*
*
*
L
P
1
2000
1
-
3
1
2
-
-
4
3
7
2
2002
2
1
2
4
2
1
2
4
10
14
3
2003
3
1
2
6
3
1
4
5
15
20
4
2004
11
1
2
3
18
2
3
22
18
40
5
2005
8
1
2
4
15
3
3
20
16
36
6
2005/06 8
1
2
4
15
3
3
20
16
36
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKMDJB 2005
TABEL 4.8 CATITAN/PETUNJUK
No
Jenis Kecacatan
1
(1) *
Delay Milestone (Lembab Pemikiran )
2
(2) *
Autisme ( Dunia Sendiri )
3
(3) *
Down Sindrom
4
(4) *
Celebral Palsy (terencat saraf )
5
(5) *
Cacat Anggota, clef palate, berbagai cacat
6
(6) *
Pendengaran
7
(7) *
Hydrocepalus (cacat bagian kepala/besar
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKMDJB 2005
C. Penanganan Orang Kelainan Fisik Dan Mental Di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru. 1. Layanan Bimbingan dan Konseling Layanan Bimbingan dan Konseling yang digunakan adalah layanan orientasi melalui taklimat khas sebagai pengenalan mengenai JKMDJB dan peranannya kepada Orang Kelainan Fisik Dan Mental dalam pendidikan seperti ceramah dan diskusi,
layanan
bimbingan
pembelajaran
seperti
program
motivasi,
layanan
bimbingan dan konseling individu dan kelompok, layanan penempatan dan penyaluran seperti kursus dan latihan, serta program-program yang dirasakan perlu bersesuaian dengan tingkat pemahaman Orang Kelainan Fisik Dan Mental dan masyarakat setempat. Program layanan bimbingan dan Konseling ini hanya mampu dijalankan mengikut jadwal yang telah diatur oleh Kementerian Kebajikan Malaysia
yaitu sebagai suatu garis panduan yang seragam yang telah ditetapkan di seluruh Negeri.40
2. Waktu Semua aktivitas bagi pemulihan di JKMDJB ini berjalan selama lima hari setiap minggu, bermula seawal jam 9.00 pagi sehingga 1.00 tengahari. Ini dapat di lihat pada tabel yang di sediakan di bawah ini :
TABEL 4.9 JADWAL AKTIVITAS HARIAN DI JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT DAERAH JOHOR BAHRU No 1
Hari Senen
40
Aktivitas Lawatan ke rumah-rumah Orang Kelainan Fisik Dan Mental yang terdaftar mengikut Jadwal
Catitan Guru/ Jawatankuasa/Pegawai Perubatan dan Jururawat turut terlibat
Di wawancara pada En Aris Bin Talib, Timb. Pengarah 1, JKMDJB, op.cit.1 Mei 2009
2
Selasa
Kegiatan Kraftangan /Latihan Fisioterapi /Hydroterapi
Guru /Orang Kelainan Fisik Dan Mental/Orang tua & Jawatankuasa
3
Rabu
Kelas Cahayaku /Latihan Fisio/ Pemeriksaan Kesehatan
Guru/Orang Kelainan Fisik Dan Mental/ Penjaga & Pegawai Perubatan/ Jururawat
4
Kamis
Latihan Fisio/Nyanyian/Sukan / Permainan / Klinik Gigi
Guru/Jawatankuasa/ Orang Tua/Orang Kelainan Fisik Dan Mental/Klinik Gigi
5
Juma’at
Kemaskini Rekod/Persediaan Alat Mengajar/Perbincangan
Guru/Jawatankuasa
Sumber : Puan Nurishah Bt Basharuddin ( Guru Pembimbing JKMDJB ) Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, melihat waktu dan jenis-jenis aktivitas yang telah disediakan oleh JKMD terhadap Orang Kelainan Fisik dan mental amat sesuai karena di JKMD ini terdapat 7 jenis kecacatan yang mana program yang dilakukan harus selaras dan menepati syarat serta dapat diatur dengan baik agar tidak mendatangkan masalah pada waktu akan datang. 3. Alat-alat Bantuan Fisioterapi Sebagaimana yang diketahui bahwa di setiap JKMD harus mempunyai alatalat fisioterapi yang selengkapnya, agar program yang dijalankan dapat dinikmati dan digunakan bagi Orang Kelainan Fisik Dan Mental yang berada di JKMD untuk menjalankan latihan-latihan yang telah ditetapkan berdasarkan kecacatan masingmasing individu. Oleh yang demikian, di sini terdapat beberapa alat fisioterapi yang digunakan di JKMD dan dapat dilihat pada tabel seperti di bawah ;
TABEL 4.10 NAMA ALAT-ALAT FISIOTERAPI N
Alat Fisioterapi
Fungsi/Kegunaan
Kes Penyakit
1
Adjustable Height Electrical
Alat bagi menjalankan rawatan kapada pesakit dalam posisi berbaring/duduk dan sebagainya (katil rawatan)
Pelbagai kes
2
Exercise Mat
Tilam khas yang sangat berfaedah bagi keselesaan/ keselamatan para pesakit semasa menjalankan senaman dilantai dan lain-lain aktiviti yang berkaitan
Pelbagai kes
3
Shoulder Whell
Alat bagi menjalankan senaman sendi anggota atas terutamanya bahu dan siku bagi meningkatkan jarak pergerakan sendi dan kekuatan otot.
Pesakit yang mengalami masalah pergerakan bahu terhad dan kesakitan bahu
4
Pararallel Bar
Peralatan bagi latihan berdiri/ mengimbang badan/ berjalan dengan bantuan sokongan tangan yang berpaut kepada kiri kanan
Pesakit yang mengalami kelemahan dan kecederaan dibagian bawah badan, pinggang/ lutut/ kaki dan sebagainya.
o
palang
5
Exercising Stairs
Peralatan bagi latihan menaiki daan menuruni tangga, yang mana ianya sangat berfaedah bagi meningkatkan fungsi pergerakan kaki dan seimbangan tubuh badan.
Pelbagai kes penyakit, terutama kepada yang mengalami masalah dan kelemahan otot bagian kaki.
6
Exercise Bicycle
Peralatan senaman terutama yang mengalami kelemahan kaki dan gangguan fungsi anggota bagian bawah badan (kaki)
Pelbagai pesakit terutama yang mengalami kelemahan kaki dan fungsi anggota bagian bawah badan (kaki)
7
Portable Mirror
Cermin berjalur garisan, berfrim, mempunyai sebagai alat menilai posisi tubuh badan serta memberi gambaran kepada pesakit berkenaan ‘posture’ mereka semasa berdiri atau berjalan.
Pesakit yang mengalami ‘Skoliosis’ yaitu pembengkokan badan, juga bagi mereka yang mempunyai masalah gangguan gaya badan (abnormal posture) serta gaya berjalan.
8
Horizontal Bar (Wall Bar)
Peralatan bagi latihan menegakan badan dalam pelbagai posisi seperti dari merangkak kepada melutut seterusnya berdiri dengan memegang palang/sebagai tempat berpaut/sokongan dan
Pesakit yang mengalami kelemahan otot kaki dan pinggang serta kesakitan sendi lutut/ kaki dan sebagainya.
keseimbangan badan.
9
Tilting Table/Bar
Peralatan bantuan berdiri dan stimulasi kesedaran sendi dengan kaedaah sokongan berat badan ditapak kaki/ lutut/ pinggung dan seterusnya kawalan pinggang.
Pesakit ‘Paraplegia’ yaitu mereka yang mengalami kelumpuhan otot bagian kaki seperti pesakit yang mengalami kelemahan kaki yang serius.
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKMDJB 2005 Berdasarkan penjelasan Puan Nurishah Binti Basharuddin, alat-alat fisioterapi yang ada di JKMDJB, untuk waktu ini telah mencukupi bagi Orang kelainan Fisik Dan Mental
menjalankan
latihan
karena
sehingga
sekarang
belum
lagi
terjadi
permasalahan kegunaan alat-alat ini bagi Orang Kelainan Fisik Dan Mental yang menjalankan aktivitas seharian mereka. Sumber alat-alat fisioterapi ini juga merupakan sumbangan daripada badan-badan agensi pemerintah seperti yayasan Kabajikan Negara, Jabatan Kebajikan Masyarakat daan Lain-lain.
4. Dana/ Biaya Dana
atau
biaya
merupakan
kompenan
utama
yang
mendukung
kesuksesan kegiatan pemulihan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di JKMDJB ini. Oleh itu,
JKMDJB telah merancang dana dan pembiayaan dengan mengambil kira kepada pembiayaan geran tahunan daripada Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) bagi membiayai elaun pekerja
(Guru Pembimbing),
Caruman Kumpulan
Wang Simpanan Pekerja (KWSP). Dana peruntukan bagi menjalankan aktivitas Orang Kelainan Fisik Dan Mental berasal daripada Jabatan kebajikan Masyarakat Negeri, organisasi – organisasi sosial, individu serta hasil daripada jualan kraftangan. Manakala sumbangan makanan dan minuman di JKMDJB adalah sumbangan daripada perusahaan-perusahaan serta individu, orang tua Orang Kelainan Fisik Dan Mental dan Jawatankuasa.
5. Respon Golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental kategori Cacat Anggota. Adapun respon golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental dapat peneliti bagi dalam dua kategori yaitu : a. Pelaksanaan Program Di JKMDJB Dari observasi peneliti terhadap tenaga Guru Pembimbing kebanyakan mahir dan berpengalaman dalam mengendalikan aktivitas di JKMDJB tersebut. Ini karena setiap Guru Pembimbing di JKMDJB ini telah mengikut latihan dan kursus yang bekaitan dengan program yang telah disediakan oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia sebelum ditugaskan. Mengikut kursus dan latihan yang diadakan amat penting karena tanpa adanya panduan asas yang ada pada seseorang Guru Pembimbing sesuatu aktivitas yang akan dijalankan kemungkinan kurang berkesan dan tidak memberikan hasil yang baik terhadap Orang Kelainan Fisik Dan Mental.
Sepanjang pengamatan, peneliti merasa amat tertarik dan kagum tentang cara mereka
mengendalikan
aktivitas
yang
terjadwal
dan
menyampaikan
materi
bimbingan. Pendekatan bahasa juga mudah difahami. Para golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental kebanyakan merasa berpuas hati dengan penyampaian tenaga Guru Pembimbingan dan memahami corak pendekatan yang digunakan. Menurut Puan Zanariah Bt Mesuan, salah seorang golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental di JKMDJB menyatakan bahwa dengan mengikuti program ini, golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental tidak merasa disisih dan dapat mengisi masa lapang dengan mempelajari hasil kraftangan dan mendapat pulangan daripada hasil jualan dan sebagai sumber pendapatan. Dari wawancara peneliti dengan Orang kelainan Fisik Dan Mental, peneliti mengambil kesimpulan bahwa, mereka berpuas hati terhadap layanan dan aktivitas program yang telah sedia ada di JKMDJB ini. b. Perubahan Orang Kelainan Fisik Dan mental yang sedang mengikuti program di JKMDJB Mengenai perubahan Orang kelainan Fisik Dan Mental yang sedang mengikuti program yang telah dilaksanakan, peneliti membagi tiga tahap pencapaian yaitu merasa lebih baik dan berkesan terhadap aktivitas yang dijalankan,
mengalami
perubahan
yang
berperingkat
dan
bertambah
pemahaman dan kesedaran tentang hak individu dan makhluk yang maha esa. Dari hasil wawancara peneliti dengan golongan Orang kelainan Fisik Dan mental tersebut dapat peneliti dengan golongan Orang Kelainan Fisik Dan mental terhadap aktivitas yang dijalankan mengambil masa yang agak lama kira-kira 6 bulan dan ke atas untuk mendapatkan kesan yang lebih baik. Dalam pada itu,
Orang Kelainan Fisik Dan mental juga merasa amat selesa semasa berada di JKMDJB ini karena mereka dapat melaksanakan aktivitas dan terapi yang telah disediakan dengan bantuan alat fisioterapi dan bantuan bimbingan daripada Guru Pembimbing. Hasil observasi peneliti mendapati bahwa golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini sangat bersemangat dan mengikuti latihan dan aktivitas terapi yang disediakan di samping mereka juga di bantu oleh Guru Kraftangan. Menurut Puan Zanariah Bt Mesuan, hasil kraftangan yang dilakukannya adalah hasil idea dan kretivitasnya sendiri. Hasil kraftangan yang di buat adalah seperti alas meja, tas, lekar, hiasan dinding, cendermata dan lain-lain lagi. Masa yang diperuntukan bagi menghasilkan tergantung kepada barangan yang diperbuat. Hasil ini bagi mengisi masa lapang dan juga sebagai sumber pendapatan sampingan dengan bantuan orang tua dan ahli keluarga. Dalam pada itu juga, golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini merasa dihargai dan diberi peluang untuk mereka menjalani kehidupan seperti manusia normal lain karena mereka berpeluang mengikuti aktivitas tambahan yang banyak dijalankan seperti mengikuti aktivitas tambahan yang banyak dijalankan seperti mengikuti sukan olimpik Negeri Johor, mengikuti pra akademik dan latihan Orang Kelainan Fisik Dan mental serta pelbagai aktivitas sampingan yang lain. Hasil wawancara peneliti, secara kesimpulannya mendapati bahwa Orang kelainan Fisik dan Mental dan orang tua Orang Kelainan Fisik Dan mental mempunyai semangat yang kuat, ketahanan rohaniah dan batiniah bagi menerima dan berhadapan dengan masyarakat umumnya. Walaubagaimanapun
tidak semua orang tua Orang Kelainan Fisik Dan Mental mempunyai pengetahuan yang tinggi bagi mengendalikan dan memahami masalah anak mereka dan tidak berapa jelas mengenai etimologi keistemewaan ini. Namun segelintirnya orang tua Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjadi tawar hati untuk menimba pengetahuan karena mereka berpendapat pengetahuan ini tidak akan mengubah nasib anak mereka. C. Penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental Perspektif Hukum Islam Untuk mewujudkan kesamaan taraf antara individu normal dan individu kurang upaya, pelbagai usaha dan penanganan harus dilakukan oleh JKMDJB untuk menangani permasalahan Orang Kelainan Fisik Dan mental, diperlukan juga usaha sama dari pihak keluarga Orang Kelainan Fisik Dan mental, orang perseorangan,
badan-badan
sosial
dan masyarakat
umumnya.
Dari
hasil
pengamatan peneliti, penanganan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di JKMDJB ini telah bersesuaian dengan perspektif Hukum Islam. Walaupun di dalam Islam tidak menetapkan hukum secara umum mengenai penanganan Orang kelainan Fisik Dan mental ini. Namun Islam memperhatikan hal ini dengan melihat tujuan dan kemaslahatan yang berlaku. Hal ini dapat diperhatikan daripada aspek yaitu indentifikasi dan kretiria Orang Kelainan Fisik Dan Mental dari aspek keperluan hidup, sebagaimana yang dijelaskan di dalam pembahasan sebelumnya dapat di lihat di dalam tabel 4.1, 4.2 dan tabel 4.4. Islam menegakkan masyarakat muslim di atas kesatuan sosial yang paling asasi, yaitu keluarga. Lalu meletakkan syarat-syarat dan jaminan-jaminan bagi
keluarga yang menjadikannya sebagai batu bata yang lebih kuat dalam membangun masyarakat. Islam meletakkan tatanan untuk melindungi keluarga dengan memikul qiwamah (kepimpinan ). Hal yang paling penting yang harus dilakukan dan di jaga sebaik-baiknya, karena sesungguhnya seorang anak secara fitrah diciptakan dalam keadaan siap untuk menerima kebaikan atau keburukan. Tiada lain hanya kedua orang tuanya yang membuatnya cenderung pada salah satu diantaranya.41 Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud “ Setiap anak itu dilahirkan menurut fitrahnya, maka hanya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi ”.42 Allah
SWT
menjadikan
manusia
itu
sebaik-baik
kejadian.
Diberikan
kepadanya keistemewaan-keistimewaan yang tidak terdapat pada makhlukmakhluk yang lain. Dimuliakan manusia itu sesuai dengan sifatnya sebagai “Khalifah Allah” di bumi untuk memakmurkannya dan kebahagiaan manusia seluruhnya.43 Stetemen ini sesuai dengan Firman Allah SWT ; }SEC$.
%&
}SkJ
G8 EnNN ( ٤ M )ا+1-l8N3
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Dalam bentuk Yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai Dengan keadaannya).
41
Jamaal Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW, (Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005 ), Cet.1, h. 23 42
Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy, 1999M/1420, Cetakan Kedua Puluh Satu. 43
Harun Din., Manusia dan Islam, (Dorong UBS SDN. BHD Pulau Pinang, 1990), cet. 1, h.194
(Q/S : Al-Tin : 4)
Aspek lain yang dapat diperhatikan adalah seperti penjagaan, bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Dari aspek penjagaan dan bimbingan, di JKMDJB telah disediakan guru pembimbing untuk kemudahan Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjalani rawatan disamping memberi bimbingan kepada orang tua / keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental untuk turut membantu di dalam proses pemulihan Orang Kelainan Fisik Dan mental. Fasilitas-fasilitas bersesuaian juga disediakan juga disediakan untuk kemudahan Orang Kelainan Fisik Dan Mental untuk menjalani rawatan. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam tabel 4.3, 4.5 dan 4.9. Bertolak dari hal itu, manusia di jadikan Allah SWT secara semulajadinya suka bermasyarakat. Masing-masing saling memerlukan dan tolong menolong untuk membina hidup yang lebih berarti demi kepentingan seluruhnya. Tanpa kerjasama yang erat antara satu sama lain, maka pembentukan sebuah masyarakat itu tidak dapat diwujudkan. Untuk itu Allah SWT berfirman ;
}T v8 g ^??G '>n$Y 0 "v\0~$ o9Ng.$ M⌧uN| ?m o f0\ 0( ;<DN$ ?m o " N83$.
n " TMs$. ( )ا_اتiMD
Artinya : Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu Dengan Yang lain).
Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang Yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan Yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha mendalam pengetahuannya (akan keadaan dan amalan kamu) (Q/S : Al-Hujurat : 13)
Yang dimaksud dengan ا#&;رM di dalam ayat ini ialah ‘ kerjasama yang erat ’ dan bertolong di dalam usaha-usaha yang boleh mendatangkan kebajikan bagi membina hidup yang harmoni untuk mewujudkan Negara yang makmur di bawah keampunan Allah SWT.44 Individu dalam masyarakat muslim adalah individu yang aktif lagi positif, tidak lari dari tanggungjawab karena memikul tanggungjawab merupakan agama dan amanat. Dengan itu, ia merealisasikan kebaikan dunia daan akhirat. Jika ia meremehkan tanggungjawaab itu, berarti telah melanggar perintah Tuhan-Nya, menyimpang dari fitrah yang telah digariskan oleh Allah SWT, dan kufur dengan nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Seorang muslim harus bersikap positif dalam bermasyarakat. Dengan sikap sedemikian, ia bermafaat bagi dirinya sendiri dan orang lain, menjamin masa yang sedang dihadapinya dan masa yang akan datang, serta menjadikan Allah SWT redho kepadanya dengan menjalankan perintah-Nya. Dengan begitu akan terjadi stabilitas dalam seluruh masyarakat insani. Sikap positif ini tercermin dalam tiga hal, yaitu rasa tanggungjawab, melakukan amal makruf dan melakukan aktivitas umum bagi kebaikan masyarakat. Setiap muslim dalam masyarakat bertanggungjawab atas dirinya tentang hal-hal
44
Ibid
yang diucapkan dan didiamkannya, perbuatan yang dilakukan atau yang tidak dilakukannya. Bahkan bertanggungjawab juga terhadap semua orang yang menjadi tanggungjawab.45 Sebagaimana Firman Allah SWT ; ?m o 1\ VC DN J/8{N T 8N3 ;Z$ <u {⌧NPU8 $ iSD8 $ E☺ GZ
2T C m⌧u D:N Y$. ( ٣ )اءارسال
Artinya :3 Dan janganlah Engkau mengikut apa Yang Engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya; Sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati, semua anggota-anggota itu tetap akan ditanya tentang apa Yang dilakukannya.3(Q/S : Al-Isra : 36 )
Ini berarti setiap manusia akan ditanya mengenai perbuatan dan usaha yang dilakukannya dengan anggota badannya dalam kehidupan di dunia ini. Sebagaimana Firman Allah SWT:
G'?T. "Pa0QN
⌧ "N $ nEq-$ ^Lvw }T <) - })N $ Gvn$ 21#Gu ¡☺ ¡}0
2#N $ o ^Lvw }T (٩٣:,_! )اm0☺0N3 Artinya” Dan jika Allah menghendaki, tentulah Dia menjadikan kamu satu umat (yang bersatu Dalam ugama Allah Yang satu); akan tetapi Allah menyesatkan sesiapa Yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) dan memberi petunjuk kepada sesiapa Yang dikehendakiNya (menurut undang-
45
Abdul Halim Mahmud, Fiqih Ukhuwah, (Jakarta, Era Entermedia, 2000), Cet. -1,h.426
undang peraturanNya);dan Sesungguhnya kamu akan ditanya kelak tentang apa Yang kamu telah kerjakan.” (Q/S: An-Nahl ayat 93 )
Di dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan sanadnya dari sahabat Abdullah Bin Umar r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda, : تعمس لوسر للا ىلص للا يلع ملسو لوقي: نعو نبا رمع يضر للا امنع لاق لجرلاو عار يف, لؤسمو نع تيعر, مامألاو عار, مكلكو لؤسم نع تيعر, مكلك عار مداخلاو عار, ةأرملاو ةيعار يف تيب اجوز ةلؤسمو نع اتيعر,لأ لؤسمو نع تيعر مكلكف عار لؤسمو نع تيعر,يف لام ديس لؤسمو نع تيعر () اور يراخبلا ملسمو
Artinya: “Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pengembala (pemimpin), dan setiap kalian bertanggungjawab atas pimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya, ia bertanggungjawab atas pimpinannya, setiap wanita adalah pemimpin bagi rumah (keluarga) suaminya, ia bertanggungjawab atas pimpinannya, seorang budak adalah pemimpin di atas harta orang tuannya, ia bertanggungjawab atas hartanya itu. Setiap kalian adalah pemimpin, dan masing-masing kalian bertanggungjawab atas pimpinannya.”(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini merupakan puncak tanggungjawab sosial dalam masyarakat muslim. Ia menempatkan mereka masing-masing di depan tanggungjawab ini agar menunaikannya dengan rela dan sukacita. Karena puncak tanggungjawab sosial adalah
jika
manusia
menyadari
bertanggungjawab atas pimpinannya.
bahwa
dirinya
adalah
pemimpin
dan
Di antara manifestasi sikap positif dalam masyarakat muslim adalah jika mereka melakukan amar makruf di anatara mereka. Kewajiban amar ma’ruf dalam masyarakat muslim ini di dasarkan atas nash-nash syar’i, yaitu ; PkvTN☺8 $ mGTN☺8 $ $^6X\Y- o ¢0 ^{ $$. "qP 0
MNG☺8 } m"qG-$ )$M0☺8
03N-$ voet ☺{j-$ UA.N* $ 0{F-$ vo⌧u? ?m qd⌧iM* D:N Y$. o ( ٧ D#M )ا 1{)C -y
Artinya :3 Dan orang-orang Yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi Penolong bagi setengahnya Yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (Q/S : At-Taubah : 71)
Ayat ini menyifatkan, kaum mukminin dan mukminat bahwa di antara mereka terjalin sikap saling menolong dan persatuan dalam cinta dan kasih sayang, malakukan amar makruf nahi mungkar, menegakkan solat dan menunaikan zakat. Seandainya mereka tidaak berbuat demikian, mereka tidaak akan menjadi mukmin yang sempurna imannya. Agar kaum muslimin dapat memperbudayakan amar makruf dalam masyarakat dan budaya ini ditempatkan secara proposional, maka setiap muslim harus melaksanakan segala hal ma’ruf yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadanya sebagaimana disinyalir oleh-Nya, “ Mengapa kalian perintahkan orang lain mengerjakan kebajikan, sedangkan kalian merupakan diri sendiri ( dari kebajikan itu ), padahal kalian membaca kitab?”.( Surah Al-Baqarah, ayat 44 ).
Seterusnya, kebaikan yang harus di biasakan oleh seorang muslim adalah berbuat sesuatu demi kemaslahatan masyarakat. Artinya, ia harus berusaha merealisasikan kemaslahatan agamawi dan duniawi bagi manusia. Allah SWT telah menuntut setiap manusia agar membiasakan berbuat baik.46 Sebagaimana Firman Allah SWT ; f0;s" fGT qy-$Y" f$naE$ f$nPQ2*$ "Pa0N i"MR8 f008\$ ( ٧٧ l_ )اN8U03
ِArtinya :Wahai orang-orang Yang beriman, rukuklah serta sujudlah (mengerjakan sembahyang), dan Beribadatlah kepada Tuhan kamu (dengan mentauhidkanNya), serta kerjakanlah amal-amal kebajikan; supaya kamu berjaya (di dunia dan di Akhirat). (Q/S : Al-Hajj : 77)
Yang dimaksudkan dengan kebaikan pada ayat ini adalah segala bentuk pendekatan dan ketaatan kepada Allah SWT. Setiap kebaikan telah diperintahkan oleh Dinul Islam dan diwajibkan kepada setiap yang mampu mengerjakannya.
Merupakan
amal
perbuatan
yang
bersifat
umum
untuk
kemaslahatan masyarakat, bisa mendatangkan manfaat dan bisa menolak madharat. Allah SWT berfirman, yang bermaksud : “ Berlombalah kalian dalam kebajikan” .( Surah Al-Baqarah, ayat 148 ). Demikian Islam mengarahkan manusia untuk melakukan kebaikan secara umum dan mengacam mereka dari melakukan kejahatan. Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “ Tiada seorang muslim pun yang memberikan baju kepada
46
Abdul Halim Mahmud, h. 434 op.cit.2 Mei 2009
saudaranya sesame muslim, kecuali Allah pasti melindunginya selama ada padanya kain tersebut meskipun tinggal sesobek.” Allah SWT akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut mau menolong
saudaranya.
Siapa
yang
membantu
memecahkan
kesulitan
saudaranya, maka Allah SWT akan membantu kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Bantuan ini terkadang mamang dituntut, baik berupa tenaga, waktu maupun harta, karena seseorang tidak akan mampu memikul sendiri bebannya, sehingga ia mesti meminta bantuan saudaranya sesame muslim.47 Sebagaimana Firman Allah SWT, K 3 ☺=\ f(" $ T DD{)tg ☯N3 ;Z$ f vM)#
}SEC$. ☺;s })EC$.$ f =g n !" # %& {S⌧U8 "DN3 ;Z$ f 8=N ( ٧٧ m 0& )اn)8U☺8 I¤ ;Z ?m f
Artinya : "Dan tuntutlah Dengan harta kekayaan Yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah Engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya Yang melimpah-limpah); dan janganlah Engkau melakukan kerosakan di muka bumi; Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang Yang berbuat kerosakan ".(Q/S : AlQasas : 77)
Justeru itu, hendaklah setiap masyarakat muslim itu mempunyai rasa tanggungjawab, melakukan amar makruf dan melakukan aktivitas umum bagi kebaikan masyarakat, terutama terhadap golongan kelainan fisik dan mental ini. Agar mereka tidak merasa terpinggir berada dalam kehidupan
47
Abdul Halim Mahmud, op.cit, h.510.2 Mei 2009
masyarakat normal lainnya. Allah SWT telah menyuruh kita berbuat baik kepada orang lain, demi menjaga kemaslahatan bersama. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang meringankan satu derita seorang mukmin di dunia, maka Allah SWT akan meringankan satu derita di hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, niscaya Allah SWT akan meringankan urusannya di dunia dan akhirat…”48 Sekalipun Hukum Islam tidak mengatur secara jelas bentuk bantuan yang perlu disalurkan kepada golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental ini, namun daripada ayat-ayat Allah dan Sabda Rasulullah SAW, telah dapat diketahui, golongan sebagaimana yang layak diberikan bantuan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan di samping tanggungjawab yang harus dilaksanakan sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini. D. Peran Negara Dalam Menangani Orang Kelainan Fisik Dan Mental Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) adalah agensi pemerintah yang diberikan tanggungjawab oleh negara bagi menangani orang kelainan fisik dan mental, Peran Negara dalam menangani orang kelainan fisik dan mental ini adalah dengan mendatangani komitmen antarabangsa dalam pembangunan dalam komuniti tahun 1984. Dalam peran Negara, orang kelainan fisik dan mental ini dapat dilindungi dengan penubuhan Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor bagi golongan orang kelainan fisik dan mental di mana ada acara pencegahan, pemulihan dan pembangunan serta latihan asas dari pergerakan, pertuturan, pendidikan khas atau kemahiran dalam aktivititas kehidupan seharian. Terdapat 2 bentuk yang menjadikan peran Negara dapat menangani orang kelainan fisik dan mental yakni: 1. Bentuk Hukum Islam
48
Ummi Musa, Hadits Arba’in An-Nawawiyah, (Jakarta, Hidayatul Insan, (tt, h.54)
Dalam Undang-undang Negara Malaysia terdapat jawatan yang mengawasi dan menangani orang kelainan fisik dan mental. Dalam hukum Islam setiap jawatan harus memegang amanat dan tanggungjawab yang diberikan oleh pemerintah Negara, Allah SWT berfirman: f$¦{⌧N03
m$.
"uMT\Y-
?m
¥
(٨ ْ! )ا... qr$. % kGT# Artinya :˝Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan Segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum Dengan adil. Sesungguhnya Allah Dengan (suruhanNya) itu memberi pengajaran Yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah sentiasa Mendengar, lagi sentiasa Melihat.˝(Q/S An-Nisa: 58)
Ayat di atas menjelaskan bahwa dengan kewajiban yang diberikan amanat kepada kita sebagai satu tugas yang berhak menerimanya. Pemerintah dan peraturan hidup yang semuanya itu tidak terlepas dari tanggungjawab terhadap apa yang kita bebenkan baik itu sebagai pemimpin, masyarakat atau diri sendiri. Bahwa kebahagian hidup di akhirat akan diperolehi apabila kewajiban telah dilaksanakan sebagai menifestasi dari ketaqwaan sewaktu hidup di dunia. 2. Bentuk Undang-undang Akta Orang kelainan fisik dan mental telah diluluskan di Parlimen (Dewan Negara ) pada 24 Disember 2007 dan telah diwatarkan pada 24 Januari 2008 dan dikuatkuasakan pada 7 Julai 2008.49. Bagi Majlis Kebangsaan Orang kelainan fisik dan mental ditubuhkan pada julai 2008 di bawah Seksyen 3[1] Akta Orang Kurang Upaya 2008. Antara fungsi Majlis adalah untuk
49
Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, Akta OKU[685], artikel diakses pada 14 April 2009 dari http//www.jkmm.com.my
menyelia, menyelaras, menilai, dan memantau pelaksanaan Dasar dan Pelan Tindakan Nasional serta perkara-perkara lain yang berhubung dengan pembangunan orang kelainan fisik dan mental. Acara ini juga bertanggungjawab untuk menesorkan kepada Kerajaan perubahan kepada undang-undang sedia ada dan mencadangkan undang-undang baru bagi menjamin penyertaan penuh dan berkesan orang kelainan fisik dan mental termasuk untuk memudahkan kebolehan. Anggota Acara terdiri daripada:
1. YB Menteri-Pengerusi 2. Ketua Setiausaha KPWKM- Timbalan Pengerusi 3. Peguam Negara Malaysia, atau wakilnya: 4. Ketua Setiausaha Kementerian Kewangan 5. Ketua Setiausaha Kementerian Pengangkutan: 6. Ketua Setiausaha Kementerian Sumber Manusia 7. Ketua Pengarah Pendidikan 8. Ketua Pengarah Kesihatan 9. Pengerusi Lembaga Pelesenan Kenderaan Mobil Perdagangan: 10. 10 orang yang mempunyai pengalaman, pengetahuan dan kemahiran yang sesuai dalam permasalahan dan isu Orang kelainan fisik dan mental. Negara Malaysia juga menyediakan kemudahan dan keistimewaan kepada orang kelainan fisik dan mental yang berdaftar yaitu50: 1. Pengecualian Cukai Jalan. 2. Kemudahan pengangkutan awam 3. Program pendidikan khas 4. Program Pendidikan Integrasi 5. Elaun RM50.00 sebulan kepada pelajar Sekolah Rendah dan Menengah 6. Elaun RM300.00 sebulan kepada pelajar UIN/IPTA 7. Kod amalan akses bagi Orang kelainan fisik dan mental: 50
Parlimen, Dewan Negara, artikel diakses pada Friday, 8 May 2009 12:02) dari http;//www.jkmm.com.my.
- Bangunan baru wajib ada ram dan railings - Laluan yang bersesuai dengan kerusi roda - Lif khas dengan reka bentuk yang sesuai - Tempat letak kereta, toilet dan sebagainya 8. Kemudahan dan galakan pelepasan pajak pendapatan. - Pelepasan pajak berganda kepada majikan yang terlatih dan mengambil pekerja orang kelainan fisik dan mental - Pelepasan pajak sebanyak RM5000 kepada pembayar pajak yang mempunyai anak orang kelainan fisik dan mental yang berusia dibawah 18 th. - Pelepasan pajak sehingga RM5000 bagi membeli alat-alat khas untuk kegunaan sendiri, anak atau ibubapa orang kelainan fisik dan mental. - Mulai 2005 pelepasan pajak diri sebanyak RM 6000 kepada orang kelainan fisik dan mental, dan kepada pasangan orang kelainan fisik dan mental dari RM3000 kepada RM3500.
9. Kadar kontrak rumah yang rendah 10. Potongan harga 20% pembelian rumah 11. Pengecualian bayaran rawatan perubatan : - Bayaran wad kelas 3 - Bayaran pakar - Bayaran ubat - Hanya rumag sakit pemerintah
12. Pengecualian Bayaran dokumen perjalanan passport 13. Peluang pekerjaan 14. Geran galakan pedagang 15. Pengecualian duti impot alat ganti
alat tiruan/sokongan
16. Pengecualian 50% duti eksais kenderaan mobil 17. Pensiun terbitan 18. Waktu bekerja anjal
19. Kemudahan Telekom - Bayaran sewa bulanan dikecualikan - Panggilan 103 operator tidak dikenakan caj - Panggilan menunggu atau pindahan secara gratis - 19 tahun keatas, atas nama pesendirian - Celcom pengecualian bayaran kontrak bulanan. 20. 50% potongan yuran pengajian 21. Bantuan Am 22. Elaun pekerja cacat 23. Geran pelacaran 24. Bantuan alat tiruan/sokongan 25. Pusat Pemulihan Dalam Komuniti 26. Institusi Penjagaan dan Pemulihan JKMM 27. Bengkel Terlindung 28. Pendaftaran dan pengeluaran kartu ID orang kurang kelainan fisik dan mental 29. Khidmat nasihat dan kaunseling 30. Bantuan bagi orang kelainan fisik dan mental akan mendapat bantuan kewangan sebanyak RM150.00 sebulan 31. Bantuan penjagaan orang kelainan fisik dan mental terlantar akan mendapat bantuan kewangan sebanyak RM300.00 sebulan 32. Pengecualian bayaran:- Bayaran membuat MYKad - Bayaran carian daftar kelahiran dan kematian
Seperti lain-lain Negara membangun, sejak mencapai kemerdekaan Malaysia telah mengalami pertumbuhan dari aspek sosial dan ekonomi. Selaras dengan itu,
Malaysia telah mengalami pertumbuhan dari aspek social dan ekonomi. Selaras dengan itu, Malaysia telah membentuk Dasar Kebajikan Negara (DKN) pada tahun 1990. DKN bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kestabilan masyarakat untuk pembangunan Negara. Selaras dengan hasrat kerajaan melalui Wawasan 2020, ingin menjadikan Malaysia sebagai Negara yang menitik beratkan pembangunan menyeluruh dan seimbang kepada semua masyarakat. Dasar dan program kepada golongan Orang kelainan fisik dan mental di Negara ini adalah berdasarkan strategi dan matlamat yang terkandung dalam Dasar Kebajikan Negara untuk mencapai keyakinan diri dan persamaan peluang di samping mewujudkan semangat saling bantu membantu serta berbudaya penyayang. 51 Pertumbuhan ekonomi yang dicapai telah member peluang kepada semua masyarakat memperolehi pengagihan yang adil. Pengumpulan kekayaan Negara di tangan segelintir individu diharapkan tidak lagi berlaku demi kestabilan Negara, setiap rakyat patut diberi peluang dan hak yang sama rata untuk menikmati kejayaan Negara termasuk kepada golongan orang kelainan fisik dan mental. Bagi mencapai Wawasan 2020 ini Malaysia telah mengadakan berbagai perancangan, strategi, program dan aktiviti dengan kolaborasi berbagai sector untuk mewujudkan Negara maju melalui rancangan-rancangan pembangunan yang cekap dan pentas.
51
Raymond Tan Shu Kiah. Kebajikan Tanggungjawab Bersama, artikel diakses pada Friday, 8 May 2009 09;31 dari http://www.jkmm.com.my
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah di bincangkan mengenai Kelainan Fisik Dan Mental Menurut Perspektif Hukum Islam di JKMDJB ini, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kriteria Orang Kelainan Fisik dan mental yang terdapat di Negeri Johor menurut Jabatan Kebajikan masyarakat Johor (JKMJ) adalah jenis kecacatan seperti Tuna Rungu (kurang Upaya Pendengaran), Tuna Netra (Kurang Upaya Peglihatan), Tuna Wicara (Bisu), Tuna Aksara (terencat Akal), Cerebral Palsy Hemiplegia (yang melibatkan sebahagian anggota badan), Diplegia (yang melibatkan kedua-dua belah kaki), Quadriplegia (yang melibatkan kedua-dua belah tangan dan kaki),Masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan, sindromdown dan sebagainya. 2. Penanganan yang dibuat oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor untuk mengatasi Orang Kelainan Fisik Dan Mental adalah dengan melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling, Waktu jadwal aktivitas harian, alat-alat Bantuan Fisioterapi, dan dana/biaya. 3. Penanganan yang dibuat oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru terhadap golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam karena kewajiban penguasa terhadap rakyat terpenuhi sebagaimana yang dikehendaki di dalam ajaran Islam.
B. Saran
1. Di harapkan kepada pihak pemerintah, khususnya Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru, untuk terus berusaha membela nasib golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini, dan senantiasa meningkatkan dan mempertimbangkan pelaksanaan dengan sistematis di masa akan datang sehingga kebutuhan Orang Kelainan Fisik Dan Mental diperlukan. 2. Diharapkan kepada Guru Pembimbing untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan dapat menggunakan teknik dan teori bimbingan yang lebih efektif demi melancarkan pemberian bimbingan kepadda Orang Kelainan Fisik Dan Mental. 3. Diharapkan lagi kepada orang tua dan ahli keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental untuk dapat membantu dan menambahkan ilmu pengetahuan mengenai keperluan Orang Kelainan Fisik dan Mental.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim Mahmud Dr. Fiqih Ukhuwah Jakarta, Era Intermedia, 2002, cet. I Along Azhari, Aktivitas Orang Kurang Upaya, Kuala Lumpur, Pustaka Salam.Akta Orang Kurang Upaya 2002 Bambang Sunggosono, S.H.,m.s, Metodologi Pengertian Hukum, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2003. As’ad Karim Al-Faqi, agar Anak Tidak Durhaka, Jakarta, Gema Insani, 2005. Ahmad Umar Hasyim Dr. drr, Mutiara Yang Indah, Jakarta, Prenada Media, 2003, Cet. II. Buku Panduan Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor Bahru, Tahun 2003/2004 Ringkasan Laporan Pemeriksaan Rancangan Stuktur Negeri Johor 2001-2020, Jabatan Perancangan Bandar & Desa, Johor Bahru. Muhd. Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Gema Insani, 1999, Jilid 1. Mudzakir A.S, Terjemahan Fikih Sunnah, Bandung: PT. Alma’arif, 1984, Jilid 9, Cet. 20. Jamaal Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW, Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2005, Cet. I Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka dan Pustaka, Edisi ke-3, Kuala Lumpur: Kementerian Pendidikan Malaysia, 1996. Harun Din Dr.dr. Manusia dan Islam, Pulau Pinang: Dorong UBS SDN.BHD, 1985, cet. 1 Dede Rosyada dkk. Civic Education: Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Hidayatullah, 2001, Cet. I Laporan Kertas Kerja Jabatan Kebajikan Masyarakat Kabupaten Johor Bahru 2005. Laporan Konvensyen Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia 2003 Syahminan Zaini, Membina Kebahagian Dalam Rumah Tangga, Jakarta: C.V Kalam Mulia, 1992, Cet. II Ummi Musa, Hadits Arba’in An-Nawawiyah dan Terjemahanya, Jakarta: Hidayatul Insan, t.th.
W.J.S Poerwa Darminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2002, Cet ke-17 Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah, al-Jami’ al-Shoheh al-Mukhtar, Beirut: Dar Ibnu Kathir, al-Yamamah, 1987 M/1407 H. Cet. III. Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy, 1999M/1420H, Cetakan Kedua Puluh Satu. Al-Bukhari, Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Abi Mughirah b. Bardzabah, Sahih Bukhari, (tt. Darul Al-Fikr, 1994) www.http//: jabkmasyj.gov.com.Diaksess pada 2 April 2009 jam 12.00 WIB. Fikru Sayyid Quthb fi Miizan isy-Syar’i.Majalah al-Fikrul Jadiid.Darul-Kitab al-Arabi.Mesir.Juli 1952M.
NAMA NO MAHASISWA FAKULTAS PRODI STUDI SEMESTER PERKARA
:KAMAL BIN KUSMIN :107044203845 :SYARIAH DAN HUKUM :SARJANA UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM (AHWAL AL-SYAKSHSIYAH) :SEPULUH (10) :PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
Soalan untuk Pedoman Wawancara: 1. Apakah fungsi Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru (JKMDJB) kepada masyarakat Negeri Johor ? Fungsinya adalah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi Orang kelainan fisik dan mental.
2. Apakah kriteria Orang Kelainan Fisik Dan Mental menurut JKMDJB? Kriterianya adalah orang yang tidak mampu membuat sesuatu kerja di sebabkan terdapat kecacatan dalam anggota badan.
3. Apakah peranan JKMDJB dalam menanggulangi kasus golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental?
Peranannya adalah memantau dan memeriksa di dalam negeri johor bahru dan member kemudahan fasilitas yang ada.
4. Apakah dasar pelaksanaan program di JKMDJB terhadap Orang Kelainan Fisik Dan Mental? Dasarnya adalah bertanggungjawab yang di beri amanat oleh kerajaan untuk membantu dan member kemudahan
NAMA NO MAHASISWA
:KAMAL BIN KUSMIN :107044203845
FAKULTAS PRODI STUDI SEMESTER PERKARA
:SYARIAH DAN HUKUM :SARJANA UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM (AHWAL AL-SYAKSHSIYAH) :SEPULUH (10) :PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
Soalan untuk Pedoman Wawancara kepada Orang Kelainan Fisik Dan Mental di atas respon yang diberikan berkaitan penanganan oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat:
1. Apakah anda merasa bahagia mengikuti program yang diadakan oleh pihak Jabatan Kebajikan Masyarakat? Ya, Saya merasa amat selesa semasa berada di JKMDJB ini, kerana mereka dapat melaksanakan aktivitas dan terapi yang telah disediakan dengan bantuan alat fisioterapi dan bantuan bimbingan daripada guru Pembimbing.
2. Apakah perasaan anda ketika di berikan bimbingan, tempat pelindungan, pendidikan dan sebagainya? Perasaan saya merasakan dihargai dan diberi peluang untuk mengikuti aktivitas tambahan yang banyak dijalankan seperti mengikuti sukan Olimpik Negeri Johor, mengikuti pra akademik dan latihan serta pelbagai aktivitas sampingan yang lain. 3. Bagaimanakah cara ibu bapa anda memberikan peranan dalam menghadiri aktivitas yang ada di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor? Alhamduliallah, ibu bapa saya memberikan semangat dan perhatian terhadap orang macam saya. Sumber : Mohd Hafis