PENANAMAN PADI A.DEFINISI Penanaman padi adalah kegiatan peletakan tanaman atau benih tanaman dilahan untuk tujuan produksi. Dalam kontek ini diawali dari persemaian, penyiapan alat dan pelaksanaan penanaman
B. TUJUAN Setelah berlatih peserta dapat: 1. Membuat persemaian 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman dengan baik dan benar C. MANFAAT Peserta dapat melakukan penanaman padi secara benar D. METODE Praktek E. ALAT DAN BAHAN Peralatan penanaman F.TEMPAT Lapangan/ usaha agribisnis
G. LANGKAH KEGIATAN No 1
Tahapan Membuat persemaian - Persemaian kering
Uraian kegiatan 1. Siapkan alat dan bahan, tanah 70%, abu 10% dan pupuk kandang yang telah terfermentasi 20%
2. Campur semua media
3. Letakkan pada tampah bambu atau baki plastik yang telah di lubangi bawahnya. Kemudian tebar benih yang telah berkecambah dan rawatlah
Alat dan bahan -
Tampah bambu/Loyang plastic Tanah Abu dapur Pupuk kandang
4. Benih dapat ditanam antara umur 10-15 hari setelah tebar
-
Persemaian basah
1. Hamparkan plastik bekas sebagai pembatas akar. (plastik bekas dapat diganti dengan daun pisang, karung bekas beras/semen dsb.)
2. Letakkan lumpur cair 1-2 cm diatas pembatas akar
3. Taburkan benih diatas lumpur tipis
4. Siram dengan air lumpur untuk menutupi benih
5. Bibit mudah dicabut. Tanamlah benih dengan umur minimal 10 hari setelah tebar dan maksimal 21 hari setelah tebar
2
Menyiapkan alat tanam a. Garet
1. Siapkan alat garet yang terbuat dari kayu seperti gambar disamping
2. Alat garet dapat diatur pada 2 sisinya sesuai jarak tanam yang akan diaplikasikan (tegel dan jarwo) 3. Pasang tali sebagai pedoman penarikan awal garet 4. Pasang garet dan tarik garet sesuai kebutuhan
-
Garet Tali Pasak
b. Caplak roda 1. Siapkan alat caplak roda seperti disamping. Caplakroda disamping telah dimodifikasi bahannya bercampur dengan pipa paralon sehingga ringan dapam pemakaiannya 2. Pasang tali pada pinggir atau tengah petakan sebagai pedoman awal penggarisan 3. Pasang caplak roda dan tarik untuk mendapatkan garis yang diinginkan
-
Caplak roda Tali Pasak
c. Rice transplanter - Siapkan persemaian
-
Menghidupkan Mesin
1. Siapkan persemaian dengan menggunakan box seperti gambar disamping
1. Isi bensin pada batas maksimum 2. Periksa oli mesin apakah sudah terisi 3. Atur kran bahan bakar ke posisi ON 4. Periksa tuas kopling utama ke posisi OFF. Tuas kopling
-
Transplanter Bensin Box persemaian
penanam ke posisi OFF dan tuas hidrolik ke posisi DOWN (Gambar 2) sebelum mesin dihidupkan 5. Tarik kenop cuk pada batas maksimal 6. Tarik tuas trotel pada batas sekitar ½ dari batas maksimal 7. Putar tuas power pada posisi ON 8. Tarik starter dengan benar 9. Putar kenok cuk ke belakang -
Penyetelan Jarak tanam, Kedalaman tanam dan Jumlah bibit
1. Operasikan tuas penyetel jarak tanam dalam baris sembari menyalakan mesin dengan system penanam pada kecepatan rendah 2. Atur tuas penyetelan jarak tanam ke posisi ujung
-
3. Tuas Kedalaman terdapat 4 posisi yang dapat dirubah sesuai dengan kekuatan tanah atas. Kedalaman standar 2,6 cm
4. Tuas penyetelan jumlah bibit diletakan pada posisi FEW (sedikit) untuk mendapatkan penanaman bibit 2 – 3 tanaman
-
Pengoperasian di lahan
1. Siapkan bibit di dalam tray dan rak yang tersedia 2. Atur tuas hidrolik pada posisi sesuai dengan kedalaman lahan, posisi fix merupakan posisi standar pelampung pada
saat penanaman 3. Buat tanda/tandai posisi awal dan akhir operasional mesin pada lahan sawah 4. Atur posisi tanda batas jarak tanaman (rulling mark) pada mesin untuk menandai jarak tanam antar baris tanaman
5. Setelah mesin dinyalakan, atur kecepatan putar engine pada putaran antara 3100 rpm - 3600 RPM. Kopling utama berada pada posisi netral, setelah siap tuas perlahan-lahan dipindahkan pada posisi maju. 6. Perlahan-lahan tarik tuas kopling utama, tuas maju dan penanam pada posisi ON
7. Posisi operator harus pada posisi tegak lurus dan memperhatikan mascot tengah 8. Pada saat akan belok, tuas penanam ditarik pada posisi OFF 9. Perhatikan rulling mark pada saat belok dan memulai menanam pada baris selanjutnya 3
Melakukan penanaman system jajar legowo
1. Setelah garis terbuat, lakukan penanaman sesuai dengan garis yang telah dibuat. 2. Sisipilah tanaman padi pada barisa sehingga populasi perhektarnya meningkat
H. EVALUASI 1. Bagaimana cara melakukan seleksi benih ? 2. Bagaimana cara melakukan perlakuan benih yang baik ? 3. Apa tujuan jajar legowo?
I. HASIL
………………………….
J. INFORMASI
…………………………..
……………………………
Bibit yang baik adalah akarnya panjang dan lembaga masih menempel sehingga tidak stress ketika transplanting. Hasil penting dari persemaian adalah bibit yang sehat dan akarnya tidak terputus sehingga tidak stress ketika transplanting dan selanjutnya dapat tumbuh
dengan
baik.
Oleh
karena
itu
dalam
pembuatan
persemaian
kunci
keberhasilannya adalah media yang gembur dan adanya pembatas akar. Media yang gembur dapat menggunakan arang sekam, mix antara lumpur dengan arang sekam, penambahan pupuk kandang yang telah difermentasi sempurna, ataupun lumpur sawah yang selalu dijaga pengairannya sehingga tidak keras sewaktu cabut bibit.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam operasional transplanter : -
Alat hidrolik otomatis yang mudah untuk dioperasikan Tidak perlu menyetel roda ke atas dan ke bawah karena sudah tersetel secara otomatis sesuai dengan kedalaman bibit padi oleh alat hidrolik.
-
Papan pelampung Papan pelampung di bawah dan bagian kiri-kanan mesin berfungsi untuk menyangga mesin agar tidak tenggelam dalam lapisan lumpur lahan. Gerak naik turunnya mesin di atas pelampung diatur secara hidrolik oleh mesin.
-
Alat dorong bibit Alat dorong bibit berupa lembaran karet hitam dengan beberapa tonjolan kecil berfungsi mencegah bibit yang diletakkan dalam tray tidak jatuh meluncur tak terkontrol ke arah pisau penanam
Cara Tanam Legowo Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1. Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong). Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.
Tujuan cara tanam legowo adalah : 1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. 2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. 3. Menekan serangan penyakit. 4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. 5. Menambah populasi tanaman.
Gambar 1. Legowo 4 : 1