2ot:z/ P.4-1 /r PEN GA RUH TA YANGAN MISTERI TERHADAJP SJKAP SISWA (Study Kasus di SMP Negeri 72 .Jaka1rta)
Proposal Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi
Disusn Oleh
:
ENDANG SUPRAPTl NIM. 0011017~43
Dosen Pembimbing : Dr. I-lj. ZURINAL Z. NIP. 150170330
FAKlJLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURlJSAN PENDIDIKAN AGAJVIA ISLAM UNIVERSITAS JSLAJVI NEGERI (UIN) SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
2004
PENGARUH TAYANGAN MISTER! TERHADAP SIKAP SISWA SMP (Study Kasus di SMP Negeri 72 Jakart~1)
SKRIPSI Diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: ENDANG SUPRAPT~ 0011017843
Dibawah Bimbingan :
NIP. 150170332
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGUJRUAN UNIVERSTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA 1424 HI 2004 M
Pengesahan Panitia Ujian
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Tayangan Misteri Terhadap Sikap Siswa (Study Kasus di SMP Negeri 72 Jakarta)" telah diujikan dalam Munaqosah Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada Tanggal 7 September 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata (S l) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 9 September 2004
Sidang Munaqasah,
Ketua M
F
Sekretaris Merangkap Anggota
gkap Anggota
l Prof Dr. H. Salman Ha un NIP. 150 062 568
Anggota:
Penguji II
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya
segala puJI
bagi
Allah,
Kita
memuji-Nya,
Meminta
pertolongan, petunjuk dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa dan keburukan amalan kita. Barang siapa d1 beri petunjuk Allah, maka tidak akan ada yang akan menyesatkannya. Dan barang siapa di sesatkan Allah maka tidak ada yang memberi petunjuk padanya. Shalawat serta salam selalu kita sanjungkan kepada manus1a yang begitu sempurna jasmani maupun ruhaninya. Manusia yang paling sabar, manusia yang rela mengorbankan harta clan jiwanya untuk tegaknya panji Islam di Bumi Allah ini. Sudah sepantasnya kita mengikuti sunah-sunahnya. Salah satu syarat untuk menyelesaikan pro!,>ram stucli dan mencapai gelar smjana strata satu (SI) di Universitas termasuk Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah menulis karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Skripsi ini be~judul
: "PENGARUH TAY AN GAN MISTERI TERHADAP SJKAP SISWA
(STUDY KASUS DI SMP NEGERI 72 JAKARTA)" Selama proses pembuatan skripsi ini tidak sedikit kesulitan clan hambatan yang penulis hadapi, baik yang berkaitan dengan segi pengaturan waktu, pencarian tempat penelitian, pengolahan data, maupun pembiayaan clan lain sebagainya Namun
berkat hidayah Alalh swt., dan dengan usaha yang sungguh-sungguh disertai dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala kcsulitan dan hambatan itu dapat diatasi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan tcrima kasih yang tiada terhingga serta menyampaikan pcnghargaan yang setinggi-tingginya kepacla semua pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesaikannya skripsi ini. Selanjutnya ucapan terima kasih yang seclalam-clalanmya penulis sampaikan pula kepacla :
J. Bapak Prof. Dr. H. Salman Harun, Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan bese1ia stat: yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran ad min istrasi. 2. !bu Dr. Hj. Zurinal Z,
M.Ag, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
mernberikan birnbingan, petunjuk, nasehat, se1ia saran-saran kepada penulis, schingga pcnulis dapat mcnyelesaikan penulisan skripsi ini dcngan baik. 3. Dra. Hj. Siti Zainab Yusut: M.Ag, Dosen Penasehat Akadcmik Jurusan Pcndidikan Agama Islam tahun ajaran 2003 s/d 2004. Dra. Djunaidatul Munawarah, M.Ag, Dosen Penasehat Akaclemik Jurusan Pendidikan Agarna Islam, BApak Abdul Fatah Wibisono, M.Ag, Ketua jurusan Pendidikan Agama lslarn, beserta staf yang telah mernbantu penulis selama penulis menjadi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah 111endidik dan membekali ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.
5. Seluruh staf dan guru-guru di SMP Negeri 72 jakarta. Khususnya Bapak Bambang Suwarso, S. Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 72 Jakarta, yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Sekolah tersebut. 6. Ayahanda tercinta Edy Darsono dan Ibunda tersayang Siti Khadijah, Adikadiku terkasih yang telah memberikan dorongan secara materil dan moril serta atas untaian doa-doa yang tiada henti , sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Pimpinan serta staf karyawan Perpustakaan Umum Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan Jlmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan pelayanan dan lasilitas berupa pmjaman buku-buku yang diperlukan. 8. lkhwan Akhwat
sepe~juangan
di
LOK Syahid, KAMM.I, dan PIM,
khususnya Nani, Wani, Wina, sri dan Maryadi yang tidak bosan-bosannya memotivasi penulis saat mengalami kesulitan baik dalam perjalanan dakwah maupun skripsi, Terima kasih atas kebersmnaannya dalam dakwah semoga Allah selalu menempatkan kita dalam aktifitas dakwah. 9. Teman-temanku tercinta, khususnya di kelas E a11gkatan 2000, yang telah memberikan dorongan saat penulis jenuh dalam mengerjakan skripsi. l 0. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
Akhimya dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis sekali lagi mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan dorongan kepada semua pihak. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi masyarakat yang membacanya.
Jakarta, 5 September 2004
Penulis
BAU I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu media infonnasi dan sarana komunikasi umum yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Tidak dapat dipungkiri televisi mcmiliki banyak rnanfaat, khususnya acara-acara yang menayangkan berita aktual, film dokumenter, clan mengungkap alam dan ilmu pengetahuan. Hal ini karena adanya kelebihan yang dimiliki oleh cara ke1janya, yakni memadukan antara gambar dan suara; yang membuat penyampaian infonnasi lebih mudah difahami oleh seluruh lapisan, baik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan. Disamping itu acara-acara televisi sangat digemari oleh anak-anak karena mengandung daya pikat dan kemampuan yang tinggi clalam menghipnotis anak untuk menghabiskan waktu diclepan televisi disamping mudah diperoleh dan mudah dioperasikannya.
1
Kebanyakan orang menganggap bahwa televisi merupakan suatn kebutuhan pnmer yang mendesak, sehingga hampir semua rumah memiliki pesawat televisi. Pesawat ini di duga dapat menguasai hati orang dewasa terlebih anak, clan ',,"
kebanyakan
orang
membatasi
cliri
1
senantiasa mengikuti
atau
membuat
aturan,
acara"i:cara penanyangannya, tanpa sehingga
senngkali
waktu
anak
Fadhlan Abu Yasir, Pe11garnh Media Televisi terhadap pendidikan Aqidah Anak, (Solo; Makalah Seminar Horor) Mei'
2
menyaksikannya lebih lama dari waktu yang digunakan untuk belajar, bermain, sosialisasi dengan teman dan lainnya. Saat ini adalah era dimana para hantu, genderuwo, tuyul dan makhlus halus lainnya menjadi selebritis di layar televisi kita. Hampir setiap hari, siang dan terutama malam , para selebritis yang tidak pernah meminta honor itu muncul di rumah kita, 111c111cnuhi ruang kcluarga kita. Televisi memang membcri porsi yang cukup besar kepada dunia klenik dan takhayul belakang ini Menurut sebuah webside pada citus googlee koran Pikiran Rakyat pada tahun 2002, tayangan misteri bukan suatu hal baru dalam komoditas tontonan. Sebelumnya, di mulai dari sandiwara Maya sekitar tahun 1920-an hingga kehadiran media film dengan tema-tema horor. Dari mulai horor barat sepe1ii drakula dan vampire yang marak sekitar tahun 60-an clan 70-an hingga yang berwarna lokal, seperti "Dukun Beranak", "Setan Kuburan" atau "Arwah Gentayangan" dan sejumlah lainnya. Meskipun tema-tema mistcri terdapat juga di radio, baik itu berupa sandiwara ataupun dongeng Sunda, apabila mengambil konteks 70-an atau 80-an, tema-tama seperti diatas hadir scbagai tayangan
menggunakan layar Iebar, dengan
penonton di lapisan masyarakat menengah ke bawab
segmen
Tayangan ini dibuat
berdasarkan kepercayaan yang pernah hidup dalam masyarakat, contohnya mitos nyi roro kidul, cerita-cerita tentang tuyul, clan babi ngepet. 2
2
Suplemen Pikiran Rakyat khusus Budaya, Masyarakat dan Jm/11s!ri Ha11t11, Edisi 2002
3
Televisi sebagai salah satu 111edia baru mengangkat tema 111isteri ketika serial "Si Manis Je111batan Ancol'' ditayangkan di RCTI pada sekitar awal tahun 1990. Meskipun tayangan ini mendapat sambutan publik, perkembangannya tidaklah terlalu signifikan. Narnun ada satu hal yang 111enarik dari apa yang dihadirkan oleh tontonan televisi yang gejalanya diawali dari sinetron Si Manis Jembatan Anco! ini, yakni sernacam dekonstruksi atas sosok yang mengerikan dari 111akhluk-makhluk halus seperti hantu menjadi sosok yang lucu. Dari mulai penampilan yang bencong hingga yang konyol. Suasana yang 111enakutkan, mencekam, dan sosok yang mengerikan di situ seakan-akan hendak digiring ke wilayah lelucon. Makhluk-111akhluk halus di dalam cerita-cerita itu rnenjadi bahan tertawaan atau ia dibadirkan sangat manusiawi dan terlibat langsung dengan urusan-urusan manusia. Sinetron sereal Jin dan Jun adalah jejak dari perkernbangan seperti itu. Dalam fi1111-fil111 kartun kita bisa rnenernukannya dengan rnudah, sebutlah Casper, sosok hantu anak-anak yang baik dan lucu atau Scooby Doo. Antusiasme rnasyarakat 111enyambut film Jailangkung pada tabun 200 l adalah akhir dari tontonan hantu yang Jucu seperti yang banyak ditayangkan di televisi. Kesuksesan film ini segera rnengubah trend tontonan hantu yang lucu menjadi film yang menycramkan. Dan segrnen penontonnya tidak lagi masyarakat lapisan rnenengah kebawah narnun j uga kalangan muda perkotaan. Tidaklah berlebihan, bila kita rnenyebut Jailangkung
adalah awal dari
fonomena barn tayangan misteri saat ini. Babkan, perusahaan film di Tanah Air
4
cenderung berlomba-lomba menggarap tayangan-tayangan bertema misteri atau horor. renomena-fenomena tayangan misteri yang digandrungi oleh masyarakat sekarang ini dengan periode di belakangnya memiliki pergeseran popularitas jenis hantu. Apabila sebelumnya film-film horor lebih menampilkan makhluk-makhluk sejenis tuyul, babi ngepct, gendcruwo, atau rnakhluk gaib lainnya yang Iebih beragam, tren tontonan hantu sekarang lebih memopulerkan jenis hantu pocong dan kuntilanak. Hal ini sesungguhnya juga menjelaskan, perbedaan dari hulu rnana sernua itu bcrangkat. Apabila pada pcriode sebelumnya film bantu dan misteri diangkat berdasarkan cerita rakyat dan mitos yang telah berkembang lama dalarn sistern kepercayaan suatu masyarakat tradisi, katakanlah tuyul, babi ngepet atau genderuwo; maka tontonan misteri yang berkembang sekarang lebih hanya sekadar rnenonjolkan pcristiwa, bukan pcrsoalan. J\pabila sebelumnya persoalan makhluk gaib muncul karena hubungannya dengan segala sesuatu yang kerarnat, kini hantu dimunculkan lebih karena jejak dari sualu pcristiwa, rnisalnya, tempat angker karena seseorang pernah bunuh diri di situ atau tempat orang pernah terbunuh. Lihatlah, berbagai program tayangan di stasiun-stasiun tv yang berisikan cerita-cerita pengalaman tentang makhluk gaib atau ternpat-tempat yang angker. Sel.uruhnya nyaris hanya berisikan potongan-potongan cerita yang lebih mem-blow-up peristiwa yang mengerikan itu ketimbang pcrsoalan
5
Setelah kehadiran Jailangkung di Jayar lebar, 111isteri yang bertema 111enyera111kan merambah kc layar kaca. RCTI 111engawali dengan tayangan misteri KISMIS (Kisah-Kisah Misteri) yang di garap dengan visualitas ilustrasi serta peranperan pendukungnya yang didandani semirip mungkin dengan kegerian. Hasilnya dapat membuat penonton terkesima, karena seolah melihat kondisi yang sebenarnya; dan pemirsa pun dibuat bergidik Kemudian disusul oleh layangan misteri Reality Show; seperti ; Percaya Nggak Percaya di An-teve yang ratingnya terus mengalami kenaikan, Gentayangan di TPI, dan Dunia Lain di Trans TV, dan masih banyak tayangan misteri Reality Show lainnya. Hendrawan Riyanto, perupa dan staf pengajar FSRD ITB mengungkapkan; "kegandrungan masyarakat terhadap tayangan misteri bukan merupakan potret dari suatu masyarakat yang masokhis. Melainkan ia mencennati bagaimana kenyataan tersebut lebih leluasa dibaca sebagai sebuah indikasi dari suatu keadaan masyarakat yang sesunggubnya belum benar-benar matang hidup dengan rasionalitas, seperti yang menjadi karakter dari modernisme. Masyarakat kita ternyata masih hidup dengan mentalitas pra-modern. Fenomena ini tak bisa dilainkan dari politik kebudayaan negara yang gaga! membawa kebudayaan itu kedalam semangat rasionalisme yang sesungguhnya " Saya cenderung setuju dengan pendapat Hendrawan Riyanto. Kegadrungan rnasyarakat terhadap tayangan misteri tidak hanya disebabkan oleh mentalitas masyarakat yang belum modern, namun yang paling utarna adalah masih Iemahnya aqidah rnasyarakat tersehut. Menjarnurnya tayangan-tayangan diatas, tidak sedikit mernbawa dampak pada sikap dan perilaku seseorang. Sebagai contoh , seorang anak yang telah menonton
6
sebuah tayangan misteri merniliki kecenderungan rasa takut yang berlebihan. Kata hantu hadir rnenjadi sebuah hal yang sangat menakutkan bagi anak tersebut Hal ini di dukung dengan adanya pendapat dari pakar Psikologi Anak Universitas Indonesia "Fitriani. F. Syahrul, S.psi., la rnengatakan bahwa: "Ketakutan terhadap sesuatu yang tidak bisa dilihatnya seperti "Han!u", sesungguhnya akan rnernbuat anak punya rasa was-was. Anak-anak juga rnenjadi takut dan tidak berani melakukan sesuatu bila tanpa ditemani orang lain. Jika persepsi anak seperti itu terbawa dant tertanam terns, anak itu akan rnerasa takut pada saat hidup dewasa." Sebagai rnanusia yang begitu banyak kelernahan, sangatlah wajar bila kita rnemiliki perasaan takut. Namun perasaan takut tersebut jangan sampai berlebihan sehingga melebihi rasa taku! kita kepada Tuhan. Karena
bila perasaan takut kita
kepada makhluk lebih besar melebihi perasaan takut kita kepada Tuhan, maka hal tersebut termasuk kedalam perbuatan yang zhalim.
(\f : "dan (lngatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya,"Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar. " 3
3
Al-Aliyy, "Al-qur'an dan Terjcnrnhannya", (Bandung; Cv Penerbit Diponegoro 2000), cet ke-10 h. 329
7
Sedangkan 111enurut Dr. Agung Kusumawardhani, SI', KJ, scpcrti dikutip Tabloid Senior, dampak tayangan misteri terhadap anak-anak sangat bervariasi. Ada yang menjadi penakut dengan mengganggap itu benar adanya. Ada pula yang biasa snja karena sebelumnya telah diberi tahu bahwa film itn khayalan ."Oleh karena itu, anak-anak hams didampingi kalau sedang menonton tayangan misteri." Jelas Agung Kusumawardhani, staf bagian Psikiater RSCM/FKUI Jakarta ini. Semua anak yang baru dilahirkan ke dunia dalam kcadaaan suci. Kedua orang tuanya lah yang memiliki penman penting dalam membentuk sikap, perilaku dan kepribadian anak. Karena orang tualah yang sering berinteraksi dengan mereka. Selektifitas orang tua dalam segala ha! sangat berpengaruh dalam membentuk mereka, bogitu pula dalum hal memilih tayangan yang baik bagi anak. Orang tua harus benar-benar mengontrol mana tayangan yang Iayak ditonton anak clan mana tayangan yang tidak layak ditonton oleh anak. Bahkan kalau memang diperlukan dampingi_ an~~ !i<1at_men{)n!on televisi. o,-
J
,,.,
...-o""\
~ .rl ,..
¥ ,,.,
o..-
,,.,
J. ,,,
,,,.
1 ..<\.<>-W
o.~,...
,,,
o,..
,,.,
o;;oi.\
01,., 0):- <.S ,.,_;>)
J....
,,.,
"Dari Abu Hurni rah ra. Berlrnta, Nabi SAW bersabd2, : Setiap anak yang dilahirkan dalam kead.aan suci bersih, maka kedua orang tualah yang menjadikan
8
anak itu Yahudi, Nasrani/M4jusi, sebagaimana binatang ternak yang dilahirkan. Apakah kamu lihat padanya itu yang telah dipotong (dilubangi) hidungnya."4 Salah satu
tujuan clibua!nya tayangan misteri hanya untuk membuat
penontonnya merasa tegang. Tentu saja itu hanya sesaat karena dibuat sebagai rekayasa (fiktit). Bagi maniak film horor, tentu ketegangan itu adalah sebuah hiburan. Bila orang dewasa mungkin clemikian, tapi bagi anak-anak belum tentu, karena tahap perkembangan psikologinya masih terns berkembang. Bisa jadi ia mempersepsikan segala sesua!u menjadi ha! yang serius dan menganggap nyata dalam kehidupan sehari-hari. Secara psikologis, ada beberapa anak yang mcmiliki kcpekaan emosi (sensiti1), yang barns diwaspadai. Perkembangan anak ini ditandai dengan menangis, ngambek, atau mengekspresikan emosi lainnya lebih lama. Orang tua harus lebih berhati-hati, biasanya pada anak seperti ini akan memiliki kekuatan emosional yang tinggi pula. Ia akan terns memikirkan kejadian yang kurang menyenangkan baginya. Bila ia menonton film dan menurutnya menakutkan seolah-olah bisa terjadi pada kehiclupan dirinya., selain itu anak akan selalu dihinggapi perasaan takut karena terbayang-bayang oleh isi tayangan misteri yang dilihatnya. Implikasinya anak menjadi penakut menghaclapi situasi-situasi tertentu, seperti waktu malam hari, sendiri di rumah, tidur sendiri di kamar dan lain-
., H. Zainuddin Hamidy, et. Al. Te1jemahan Shahih Bukhari, (Jakarta; Bumi Restu 1992), cet ke-13 h. 32
9
lain. Demikian juga anak akan dihinggapi minpi-mimpi buruk dalam tidurnya sehingga bisa menyebabkan anak mengalami gangguan tidur. Berdasarkan latar belakang permasalahan
diatas penulis
tertarik untuk
mengadakan suatu penelitian yang akan dituangkan dalam skipsi dengan judul
"PENGARUH TAYANGAN MISTER/ TE'RHADAP SJJ(4P SJSWA" (study kasus di SMP Negeri 72 Jakarta)
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Mengingat begitu luasnya permasalahan yang akan dibahas berkaitan dengan judul skripsi diatas dan keterbatasan pengetahuan penulis, waktu dan biaya penulisan skripsi, rnaka penulis rnembatasi pada: a. Tayangan rnisteri hanya dibatasi pada tayangan misteri reality show yaitu dunia lain, gentayangan dan percaya nggak percaya.. b. Sikap siswa hanya dibatasi pada sikap takut yang bersifat khayalan (Imaginer) c. Siswa disini hanya dibatasi pada siswa kelas III Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 72 Jakarta d. Pengaruh disini hanya dibatasi pada pengaruh negatif (buruk) akibat menonton tayangan rnisteri
]]
E. Sistematika Penyusunan Skripsi Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB!
Pendahuluan, pada bab ini di kemukakan latar belakang
masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pembahasan dan sistematika penulisan BAB II
Kerangka Teori yang terdiri atas pembahasan pengertian televisi, kelebihan dan kcterbatasan media televisi, pengertian tayangan mistcri, bcbcrapa judul reality show atau tayangan misteri, Pengertian sikap, faktor yang mempengaruhi sikap siswa, pengaruh tayangan mistcri tcrhadap sikap siswa, kerangka berfikir dan hipotesis.
BAB III
Tempal dan waktu penelitian, metode penelitian, konsep dan pengukurnn variabel penelitian, populasi dan sampel, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, teknik pengumpulan data serta teknik pengolahan dan analisis data.
BAB IV
Merupakan hasil penelitian yang terdiri atas gambaran umum penelitian dan analisis data.
BAB V
Penutup, berupa kesimpulan dan saran.
objek
10
2. Pcrumusan Masalah Bcrdasarkan pcmbatasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah yang akan di balias dalam skripsi ini sebagai berikut : a. Seberapa
besar
frekuensi
menonton
tayangan
misteri
reality
show
Gentayangan, Percaya Nggak Percaya, dan Dunia Lain pada siswa? b. Seberapa besar siswa di SMP Negeri 72 yang merasa takut akibat menonton tayangan misteri
C. Tujuan Dan Kcgunaan l'cnelitian I. Tnjuan Pcnelitian Dalam kegiatan pcnelitan yang dilakukan penulis, mempunyai tujuan yaitu: a. Untuk mengetahui frekuensi menonton tayangan misteri pada siswa di SMP Negeri 72 Jakarta b. Untuk mengetahui seberapa besar siswa SMP Negeri 72 Jakarta yang merasa takut akibat menonton tayangan misteri.
II. Kcgunaan Pcnclitian Scdangkan kegunaan dari penelitian ini adalah; jika memang ditemukan adanya pengaruh negatif yang cukup besar kepada anak akibat menonton tayangan misteri, maka penulis berharap kepada pibak-pihak yang
merasa
bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak bangsa dapat melakukan usaha-usaha antisipasi dalam mencegab meluasnya dapak negatiftersebut.
BABU
LANDASAN TEORI A. Tayangan Misteri I. Pengertian Televisi Kata televisi berasal dari bahasa lnggris, television. Kata tele diambil dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan vision diambil dari bahasa Latin yang berarti 1
pandangan atau pemandangan. M.O. Palapah dan Atang syamsudin menjelaskan bahwa "televisi adalah salah satu bentuk mass media yang memancarkan suarn dan gambar yang berarti sebagai reproduksi daripada kenyataan yang disiarkan melalui gelombang-gelombang elektronika sehingga dapat ditcrima oleh pcsawat penerima di rumah" 2 Dalam kamus Bahasa lndonesia Kontemporer dikernukakan bahwa "televisi (pesawat televisi) adalah pesawat sistem penyiaran gambar yang objeknya bergerak dan di sertai suara, digunakan untuk menyiarkan pertunjukkan, berita, dan sebagai nya. 1 Menurut Arsyad Azhar, televisi adalah sistcm clcktronik yang mcngirimkan gambar diam clan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.'1 1
'fakariavvan Cahyadi, A1edia Massa Virus l\!l'lTLfahan, ('farbiyatunna, Nov 2003) ccl-L hal 56
2
})eparte111e11 J>endiliikan ,/an Keh11da)1aa11 l~I. J>e,;,·an~pesan JJrula_va J•'i!tn Auak~.4nak J)a/an1
Tayangan Telev1:w· (.)'lluli tentang Pengaruh :n:•.-ter1n Terhcu.laJJ J>eri/aku Sosia/ J?e111qja Kota (~iglurjut) (Jakarta; CV. Eka Putra, 1955) hal 31 J Salim Peter dan Yeny salim, Karnus I3ahasa Indonesia Kontcinporer, (Jakarta Modern English Press, 1091) cet ke-1, h 1570
4
Azhar A~syad, Media Pengajaran, (Raja Grafindo Perkasa, 1997) Cet-l, hal 50
13
Sedangkan Oemar Hamalik (1985 : 134) : "Television is an electrinic motion picture with conjoinded or attendent sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from remote broadcast point"5 . Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat clan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dcngan disertai komentar penyiarnya. Keclua aspek tersebut secara simultan dapat didengar clan dilihat oleh para pemirsa. Peristiwa - peristiwa atau kejadian-kejadian tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemancar televisi tersebut. Televisi sebagai media massa memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai media informasi (information), sebagai media pendidikan (education), sebagai media hiburan (entertaiment). 6 Walaupun kebanyakan orang membeli televisi dengan tujuan untuk mendapatkan hiburan melalui acara yang ditayangkan, namun mereka tetap mengharapkan
di
dalam
hiburan tersebut terdapat unsur
pendidikan. 7
5
asnawir dan Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran Ciputat Press 2000, cet. I, ha! IO I
"Zamris 1-Iabib ct,al., }Je11elitian Jif/Jn Anak-anak di televisi JJalcun J?.angka JJen1ha11g1111an Pendidikan Budi Pekeni Melalui J'elevisi, Jurnal Teknodi, V. IX (Oktober; 2001), h 7
14
2. Keuntuugan dan keterbatasan Televisi Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain: a. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa-peristiwa sebenarnya; b. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau negara; c. Dapat meneiptakan kembali peristiwa masa lampau; d. Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beranekaragam; e. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat;
f Menarik minat anak; g. Dapat melatih guru baik dalam free-service maupun dalam in-service training; h. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mercka terhadap sekolah. Televisi disamping memiliki keuntungan, telapi telcvisi juga mcmiliki keterbatasan diantaranya adalah : a. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan kcterangan-keterangan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konscntrasi audicns; b. Audfons tiduk dnpat mcngikuti dcngan baik kalau f'ilm diputar tcrlalu ccpat; 7
Tatik Kart\ka Sari, l'eson-pesan Budllya f'i/111 Anak
/)afa111 Ii.1ya11ga11 Te/evisi,
{_Jakrta :CV.
15
c. Apa yang telah lewat sulit diulang kecuali memutar kembali secara kesel uruhan; d. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi clan mahal.
3. Pengertian Tayangan Misteri Tayangan menurut kamus kecil Bahasa Indonesia adalah mempe1tunjukkan (film), 8 sedangkan film itu sendiri adalah gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. 9 Misteri adalah sesuatu yang belum jelas; keajaiban. Jacli tayangan misteri adalah gambar hidup yang berisi tentang sesuatu yang belum jelas atau tentang masalah masalah yang ghaib. Makhluk halus dan alam gaib ternyata menjadi suatu kemasan. Pengalaman seseorang dengan alam gaib, senmla lebih merupakan peristiwa dan pengalaman subjektif seseorang. sekarang, mendadak hadir menjadi pengalaman publik lewat tayagan misteri yang hadir di iayar kaca. Sekarang ini begitu banyak tayangan film yang dibalut unsur horor lokal dengan menghadirkan "bintang tamu" dari dunia supranatural, semacam : sundel
Eka Putra 1995), cet - 1, h 31 n Pius A. Partnnto 'l'risno Yuwono, Katnus Keci/ /Jahasa flulo11esia, (Surabaya, Arloka, t994)
ha!, 468 9
.
Azhar Arsyad, Op. Cit, )\al 48
16
bolong, jin, tuyul, dracula, pocong, vampir, dan sebagainya yang tadinya di jual via layar lebar kini mulai beralih ke layar kaca. Sebenarnya terjadi salah kaprah dalam uruasan makna dari kata misteri ini sendiri. Tidak sepe1ti dalam film- film di Indonesia yang penge1iian sederhananya adalah horor, angker. Dalam film-film asing, unsur misteri tidak hanya scmata soal hantu-hantuan saja tetapi juga misteri soal fenomena alam, seperti Ufo, alien, dan sebagainya. Untuk menjalin cerita yag membuat bulu kuduk merinding pun, tidak sclalu bennodalkan karakter scram (atau disernm-seramkan) semacam darpkula, vampir, were wolf Yang dijual bisa berupa elernen surpense (kejutan) ataupun thriller (kctegangan), keduanya itu 111asih jarang di temui dalam kisahkisah Misteri dalam negeri. Nina Armando mengernukakan dalam makalah seminarnya "Tayangan misteri memiliki atau mempunyai nilai juaL Hal ini karena tayangan yang ditampilkan adalah suatu yang mengandung unsur keluarbiasaan, cliluar kelaziman atau lain dari pada yang lain. Dunia gaib adalah suatu yang umumya jarang kita kenal atau kita lihat dalam kehidupan nyata; itulah sebabnya, banyak orang yang in gin mengkonsumsinya" 10 4. Beberapa tayangan misteri favorit yang berbentuk reality show
a. Gentayangan Acara yang disiarkan Televisi Pendidikan lnsonesia (TPT) ini memaparkan cerita dan liputan misteri yang bersumber dari "katanya". Misalnya, cerita
Ill Armando Nina, lifek foya11ga11 Mistik di rv hagi £11/ak : 11paya11g hi.m kita lak11ka11.? (Disampai/um pada seminar "Pengaruh Taya11ga11 Horor terhmlap l'e11~·e111ba11ga11 Aqidah dan Kepribadia11 A11ak" di •elenggarakan oleh SD!T Nur Hidayah, (Solo, 7 Maret 2004) ha! 3
17
manusia kawin dengan bangsa jin, kisah pencari kcsugihan, perkawinan para hantu, mengorek tempat-tempat angker seperti rumah hantu, dan lain-lain. Toro Margen yang memandu tayangan ini membawa pernirsa terhanyut dalarn alam misteri yang dan menyeramkan.
b. Percaya Nggak Percaya Ketika masyarakat ibu kota diserbu liputan live dari rumah hantu. September 2002, dalam episode Rumah Bantu Pondok lndah, Antv segera mengemasnya menjadi serial misteri Percaya Nggak Percaya (PNP). Baru muncul beberapa episode saja PNP scgera mendapat respons luar biasa dari pemirsanya Leo Lumanto, pemandu acara yang dianggap sebagai ahli supranatural mengulas tempat-tempat misteri dengan segala pengakuan gaibnya melihat makhluk -makhluk halus. c. Du11ia lain
Dunia lain juga menjadi salah satu
episodl~
misteri dengan rating tinggi, rata-
rata di atas 5 sepanjang tahun 2003. Ditayangkan oleh Trans TV scjak Juli 2002, ini malah dalam episode tertentu pernah mencapai angka diatas 9. Salah satu alasan acara ini "digemari" pemirsanya dibanding acara sejenis adalah seipnen Uji Nyali, dimana seorang bintang tamu ditantang untuk berdiam diri di suatu tempat yang dianggap angker antara jam 00.00-05.00. Aksi ini diamati kamera yang dikendalikan tim Dunia Lain dari jarak jauh. Keadaan di
18
sekitar tempat itu diamanati oleh seorang supranatural. Dibawah arahan sutradara Fandy Haddada. 11
B. Sikap 1. Pengertian Silrnp
Dalam arti sempit sikap adalah pandangan atau kccenderungan mental, menurut Bruno sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatifmenetap untuk bereaksi dengan baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu, yang pada prinsipnya dapat kita anggap suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
12
Menurut Sarlito, sikap adalah kesiapan pada seseorang unt11k bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.
13
Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai dengan kecendcrungan untuk bertindak terhadap objek tertentu. 14 Sedangkan John R Harvey dan
11
Saksi Majalah, Ancaman Teror Mengincar Umat Jslam, (no. 13 Tahun VL 28 April 2004)
h. 24-25 12
muhibbinsyah, Psiko/ogi Pe11didika11 dengan Pendekatan Ham, (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 1997), Cet, ke-3, h. 120 13
Sarlito Wirawan Sarwono, JJe11ga11tar [}11111111 J>sikolo&i, (Jakaria, Bulan Bintang, 1976) Cct,
ke- 7, h. 94 14
R. Soetarno, Psiko/ogi pendidikan, (Yogyakarta, Kanisius. 1993), Cet ke-2, h. 4
19
William P. Smith mendefinisikan sikap sebagai "kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi". 15 · G. W. Allport mengemukakan bahwa sikap adalah keadaan mental dan syaraf dan kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya, sebaliknya Krecch dan Crutchfield yang sangat rnendukung persfek.1:if kognitif mendefinisikan sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses rnotivasional, emosional, perseptual dan kognitif mengenai beberapa aspek dunia individu. 16 Sedangkan menurut llmu Jiwa Sosial, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tertentu. 17
Dari berbagai pendapat diatas maka sikap merupakan perilaku atau kecenderungan seseorang bereaksi terhadap suatu objek yang objeknya tersebut bisa orang atau benda dengan cara tertentu dan reaksinya dapat berbentuk reaksi yang baik dapat pula berbentuk reaksi yang buruk.
15
It 158
Abu Ahmadi, dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 1991), Cet. ke-1, h. 164
16
David 0 Sears, et.al, I'siko!ogi So.vial, (Jakarta: Erlangga, 1994), jilid I, h. l37
l?
Jalalludin Ali Alunad Zen, Kat1111s Jll1111./h11a tlan i'e11clhlika11 (Surabaya, Putra Al-Ma'aril)
20
2. Faktor yang mempengaruhi sikap Secara karakteristik setiap sikap selalu didasarkan suatu evaluasi yang bersumber dari komponen afeksi oleh karena itu sikap relatif konstan dan agak sukar berubah jikapun terjadi perubahan sikap ha! itu umumnya disebabkan oleh adanya suatu tekanan yang !mat hingga melalui proses tertentu mengakibatkan terjadinya perubahan dan bagaimanapun perubahan sikap barn akan 1erjadi apabila sudah menyangkut perubahan berfikir, keyakinan, dan pengetahuan seseorang.
18
Adapun pembentukan dan perubahan sikap itu sendiri melalui 4 cara yang antara Iain : a. Adopsi, yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulangulang dan terus-menerus Iama-kelamaan secara bcrtahap disernp ke dalam diri individu dan mempengarnhi terbentuknya suatu sikap; b. Diferensiasi, dengan berkembangnya inteligensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap obyek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula;
ts
Jalalludin Ali Ahmad Zen, Op, Cit, h. 158
21
c. Integrasi, pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tcrtentu, sehingga akhimya tcrbentuk sikap mengenai hal tersebut. d. Trauma, trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pcngalaman-pengalaman terbentuknya sikap.
yang
traumatis
dapat
juga
menycbabkan
19
Sedangkan menurut Ita Novita Adenar, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap pada dasamya ditentukan oleh dua faktor yaitu : a. Faktor Intern, yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi rnanusia itu sendiri. Faktor ini biasanya berupa selektivity atau claya pilih seseorang untuk rnenerirna atau rnenolak pengaruh-pengaruh yang clatang clari luar clirinya. b. Faktor Ekstem, yaitu foktor yang terdapat diluar pribadi seseorang clan rnerupakan stimulus yang clapat membentuk clan mengubah sikap. Faktor ini clapat berupa interaksi sosial antara incliviclu clengan incliviclu lainnya, interaksi incliviclu clengan kelompok masyarakat atau antara kelompok clengan kelompok lainnya. Di sarnping itu faktor ekstern dapat berupa pula alat-alat komuniknsi seperti : surut kabar, radio, televisi, majalah, buku clan sebagainya.
19
20
20
Sarlito Wirawan Sarwono, Op. Cit, h. 95-96
lta Novita Adenar. Sri Gurinta, Mengelahui ,\'fkaJ>, A'e1>ercaJ·aa11
22
Selain faktor diatas, sikap dapatjuga dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini:
21
a. l'engalaman l'ribadi Sesuatu yang telah terjadi dan sedang dialami oleh seseorang akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan seseorang terhadap stimulus sosial. Salah satu dasar terbentuknya sikap adalah tanggapan.
Tanggapan dan
penghayatan seseorang diperoleh melalui pengalaman yang berkaitan dengan positif atau negatif. Middlebrook mengatakan bahwa tid.ak adanya pengalaman sama sekali dengan objek psikologis cenderung akan membentuk sikap yang negatifterhadap objek tersebut. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang !mat. Pengalaman pribadi yang terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional akan mengakibatkan sikap mudah terbcntuk. Situasi yang melibatkan emosi menyebabkan penghayatan akan pengalaman menjadi lebih mendalam.
b. Pengaruh Orang lain yang dianggap penting Salah satu komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang adalah orang lain yang berada di sekitar individu tersebut. Middlebrook mengatakan bahwa pada masa anak-anak dan remaja, orang tua biasannya menjadi figur yang
21
Skripsi Emi Suhaemi, Hubungan Sikap terhadap Takdir dengan Motivasi Berprestasi Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, (Jakarta, Fakultas Psikologi, 2003) h. 21-23
23
paling berarti bagi anak. Jnteraksi antara anak dan orang tua merupakan pem bentuk utama sikap anak.
c. Pengaruh kebudayaan Kebudayaan di mana seseorang hidup dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap seseorang. Burrhus Frederric
Skinner sangat
menekankan pengaruh lingkungan (termasuk di dalamnya adalah kebudayaan) dalam membentuk pribadi seseorang.
d. Media mas.1·a Berbagai bentuk media massa sebagi sarana komun ikasi seperti majalah , radio, televisi, internet dan lain sebagainya mcmpunyai pengaruh bcsar dalam membentuk opini dan kepercayaan seseorang. Media massa membawa pesanpesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi barn mengenai sesuatu ha! memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pcsan-pesan sugestif yang dibawa oleh infonnasi tcrsebut apabila cukup kuat akan mcmberikan dasar afoktif dalam menilai sesuatu ha! sehingga terbentuklah arah sikap lertentu.
e. Lembaga Pendidikan dan J,embaga Agama Lembaga pendidikan dan lembaga agarna sebagai suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep moral dalarn diri individu. Pemaharnan akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak clilakukan diperoleh dari
pencliclikan dan ajaran agama sangat menentukan sistem
24
kepercayaan seseorang yang pada akhirnya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal.
f Faktor pengaruh emosional Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalarnan pribadi seseorang. Kadang-kandang suatu bentuk sikap rncrupakan pernyataan yang didasari oleh ernosi yang berfungsi sebagai scrnacarn pcnyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap tersebut bisa rnerupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lcbih persisten dan bcrtahan lama.
3. Sikap Talmt Perasaarn takut dan cernas itu adalah
unsur utarna dari kehidupan; dan
merupakan naluri yang mcmperingatkan manusia adanya bahaya, agar ia siapsedia melindungi dan mempertahankan diri dari ancaman bahaya.
22
Rasa takut dan cemas ini bukan gejala abnormal pada anak. Sebab anak secara instinktif memang merasa takut pada hal-hal yang bclum dikenalnya, yang masih samar-samar, dan hal-hal yang mengandung rahasia. Pada urnumnya takut lebih dianggap sebagai suatu ernosi yang klmsus yang merupakan reaksi terhadap objek-objek yang dapat merangsangnya. Misalnya bayi yang takut terhadap suara keras. 22
Kartini Kartono, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung, Cv Mandar Maju, 1995) Cet, kc-V h. !39-140 ·
25
Paul Mussen mengemukakan "Fear is generally considered the more specific emotion a response to particular, specifiable obyects and stimuli" Perasaan takut ini merupakan reaksi terhadap baha.ya dimana situasinya adalah jelas dan objektif sifatnya. Kejelasan dari bahayanya mernungkinkan untuk membatasi antara dirinya dengan objek yang rnembahayakan, sehingga dapat diarnbil tindakan-tindakan yang lebih ternrah. Juga dapat rnenggerakkan usaha-usaha yang sesuai untuk rnengatasi objek yang ditakutinya. Jadi perasaan takut itu merupakan reaksi terhadap situasi lingkungan yang sekarang dan scsaat, apakah itu mcrupakan objck tcrlcntu, orang-orang rnaupun situasi-situasi yang ada pada lingkungannya yang mengakibatkan terjadinya bahaya-bahaya fisik ataupun sosial. Rasa takut lain yang merupakan kelainan jiwa adalah kecemasan (anxiety) yaitu rasa takut yang tidakjelas sasarannya dan juga tidakjelas alasannya." Anxiety adalah bentuk kedua dari ketakutan. Nada perasaan yang ditemukan pada anxiety menyerupai perasaan yang dihayati dalam diri seseorang yang mengalami ketakulan, schingga timbul berbagai pcndapat di kalangan ahli apakah nda perbedaan yang nynta antara anxiety dan ketakutan. Tetapi para ahli mengambil suatu kesepakatan bahwa kedua-duanya merupakan reaksi terhadap bahaya. Hanya pada anxiety merupakan reaksi terhadap bahaya yang tersembunyi dan subjektif sifatnya.
26
Anxiety apabila dimasukkan kedalam pembagian menurut Jersild cenderung dimasukkan kedalam takut terhadap bahaya yang sifatnya imaginer. Dapat merupakan khayalan murni, dapat pula yang di dengarnya dari orang lain akan bahaya yang membuatnya menjadi takut. Secara klinis anxiety states pada anak-anak menurut pearson dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Acute attack :
- Diurnal - Noctural
b. State or continual apprehension c. Anxiety hysteria I phobias :
- of real person - or real things - of imaginary person or things
Pada acute diurnal anciety attacks penyebabnya bukan merupakan scsuatu yang datangnya dari luar walaupun anak menyangkanya demikian, akan tetapi timbul dari diri anak sendiri, dari keinginan instinktuilnya. Anak merasakan bahwa keinginan instinktuilnya oleh karena beberapa sebab dapat membahayakan. Bahaya yang mengakibatkan perasaan takut pada acute anxiety attack adalah merupakan suatu internal one. Biasanya disini diikuti dengnn adanyu foktor pencetus. Dapat dikatakan bahwa baik film, cerita dari
" Sarlito Wirawan Sarwono, Op.Cit, h. 55-56
27
radio ataupun apa saJa yang dibaca atau didcngar dapat rncnirnbulkan anxiety attack/serangan. Cerita hanya sebagai pencetus saJa dari internal conflik yang telah ada yang mencoba rnencari penyelesaian dari persoalannya melalui serangan tersebut. Anak-anak akan lebih bereaksi terhadap pengalaman-pengalaman nyata yang menakutkan. Apabila anak sangat ketakutan oleh suatu pengalaman yang nyata ia akan lari pada orang tuanya untuk meminta bantuan dan meneeritakan apa yang terjadi. Akan tetapi dilain pihak, bila anak merasa takut oleh suatu pengalaman yang nyata dan oleh satu sebab tidak mengatakannya pada orang tuanya, ia akan lebih bcrkembang kearnh 1111ct11r11/ anxiety a/lack, untuk nwnghindmi rasa takutnya. Bilamana anxiety yang dialami tidak berhubungan dengan suatu objck tertentu, akan tetapi lebih merupakan vague fear (Phobia yang samar-samar/tidak jelas), misalnya takut terhadap pakaian ketat, bentuk ini dinamakan sebagai state f~lcontinua/
apprehension.
Ada juga perasaan takut akan hukuman yang berlebih-lebihan, seolah-olah membayangkan ia sangat kesakitan. Bentuk ekstrimnya akan menjadi phobia. Phobia merupakan bentuk ekstrirn dari takut yang rnenjadi penyakit. Phobia adalah perasaan lakut terhadap hal-hal tertcntu yang de111ikian kuatnya, rncskipun tidak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhaclap tempat yang sempit dan tertutup (Claustro-phobia), Takut terhadap ketinggian atau takut berada di tempat-
28
tcmpat yang linggi (Acrophobia) , takut tcrhadap kcrumunan orang alau lcmpaltempst ramai (achlophobia) Dari seluruh pendapat diatas dapal disimpulkan bahwa takut adalah umum terjadi pada anak-anak, dalam perkembangannya makin bertambahnya usia anak, takut dapat Jebih merupakan anxiety . Sedangkan
anxiety dengan takut yang
berlebih-lebihan dapat mengarah pada phobia.
4. Gejala-gejala ketakutan atau anxiety Dalam bukunya Patologi Sosial 3, Kartini Katono mengemukan beberapa gejala-gejala dari ketakutan atau keeemasan, yaitu,:
24
- Gemetar
- Sesak Nafas
- Geletar
- Perccpatan Nadi dan dctak
- Berpel uh Di ngin
Jantung
- Mulut Menjadi Kering
-Mual
- Membesarnya anak mata atau
- Muntah
Pupil
- Diare
24
Kartono I<artini, l'atologi ._';osial 3 Gangguan-(7a11g,z11an Kejhvaan, (Jakarta, Pt. Raja Grafindo Persada) h. 130
29
C. Pengaruh Taya11ga11 Misteri terhadap SikapTalwt Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Dalam keluarga anak diperkenalkan dengan nilai kebaikan dan dibiasakan untuk melakukannya. Namun keluarga bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan sosialisasi nilai kebaikan. Sekolah, lingkungan dan media mass a juga berpengaruh Saat ini di Jayar kaca sedang marak-rnaraknya tayangan dengan kisah-kisah beraroma misteri yang memacu ketegangan. Scram tapi mernbuat penasaran, sehingga pemirsapun enggan beranjak sampai tayangan berakhir. Ketakutan yang muncul justru terasa mengasyikkan. Bagaimana dampak tayangan misleri tersebut pada anak-anak. Menurut Dr. Agung Kusumawardharni, SP,k.I, " Dampak tayangm1 misteri tcrhadap anak-anak sangat bervariasi. Ada yang menjadi penakut karena menganggap itu benar adanya. Adapula yang biasa karena sebelumnya telah dibcri tahu bahwa film itu khayalan. Oleh karena itu, anak-anak barus didampingi kalau sedang menonton televisi." Sementara dalam pandangan psikolog anak dari Universitas Indonesia (UI) Fitrinni F Syahrul, S Psi, ketakutan tcrhadap sesuatu yang tidak bisa dilihatnya seperti hantum sesungguhnya akan membua;1 anak punya rasa waswas. Anak-anak juga menjadi takut dan tidak bcrani melakukan sesuatu tanpa ditcmani. Jika perscpsi anak seperti itu tertanam tents, anak akan merasa takul sampai dewasa. Sedangkan menurut staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, Alva Handayani, S psi, secara signifikan tayangan misteri tidak akan memperburuk kejiwaan anak, karena persepsi hantu bagi anak sangat dipengaruhi oleh orang dewasa dan lingkungannya
30
Orang tua harus memperhatikan pangalaman pertama anak menonton ayangan misteri, karena pcngalaman pertama ini akan memberi persepsi tentang apa yang dilihat. Film atau sinetron dibuat sebagai hiburan, jadi harus tertanam bahwa apa yang ditonton itu rekaan semata, bukan dunia nyata yang biasa dialami dalam kehidupan sehari-hari. Jika anak-anak menganggap tayangan misteri scperti tontonan biasa dan seperti tontonan lainnya, reaksi anak pun akan biasa - biasa saja. Namun bila reaksi Jingkungannya ada yang berteriak, lari pontang-panting sebagai tanda ketakutan, menutup mata, atau memegang erat orang yang berada di dekatnya, anak pun akan meniru hal yang demikian. Se lain itu tayangan misteri yang kini marak di lclcvisi bisa juga menjadi salah satu penyebab gangguanjiwa. Tayangan misteri akan merusak jiwa seseorang karena ia bisa terpengaruh dan percaya sehingga menimbulkan suatu ketakutan berlebihan. Jika semasa anak-anak sudah dijejali dengan informasi seperti itu, mungkin jalan pikiran danjiwanya akan terpengaruh. Menurut Komnas Anak Pimpinan Seto Mulyadi (kak Seto) mengemukakan bahwa, "Anak-anak yang menggemari tayangan misteri umumnya memiliki masalah mental". Sedangkan Menurut Ust, Badruzzaman, Le. Tayangan misteri berdampak menyesatkan bagi masyarakat. Dari sikap, mereka lcbih takut kepada yang gaib
31
sementara rnereka tidak takut kepada pencipta yang gaib. Dari sudut tauhid, akhirnya mereka, rnendatangi para nonnal dan para dukun. 25 Soleh Amini Yahman. Psi, Msi. pun tak mau ketinggalan rncmberikan pendapatnya tentang dampak tayangan mistcri terhadap sikap anak, yaitu : Tayangan misteri dapat menyebabkan anak rncnjadi bcrfikir instan dan irrasional, sehingga akan berimplikasi pada terbentuknya kepribadian yang helpless (ketidak berdayaan). Pada sisi yang lain tayangan horor yang disajikan dengan kemasan menakutkan dan rnenegangkan seperti, gentayangan, misteri Tengah Malam, Dunia Lain, clan lain-lain, kalau scrnpat dilihat/ditonton oleh anak-anak rnaka akan mcmbawa anak pada kehidupan yang menegangkan clan menakutkan sehingga anak akan selalu dihinggapi perasaan takut karena terbayang-bayang oleh isi tayangan horor yang clilihatnya. fmplikasinya anak rnanjacli penakut rnenghadapi situasi-situasi tertentu. Sepe1ii waktu malam hari, sendirian di rumah, ticlur sendiri dikamar clan lain-lain. Selain itu clapat menjadikan anak tergantung pacla orang lain, sehingga kcmanclirian anak tcrhambat. 2r, D. Kernngka Berpikir
Pencliclikan adalah pernegang peranan penting bagi masa depan suatu bangsa. Maju atau tidaknya suatu bangsa terletak pacla kualitas pendiclikan yang cliterapkan clan dikembangkan bangsa tcrsebut. Keberhasilan suatu pendidikan tidak tcrlcpas dari penggunaan media pencliclikan yang diterapkan oleh suatu bangsa. Saal ini beg1.tu banyak orang yang mengembangkan media-media clalam pencliclikan. Dari media yang masih bersifat traclisional sampai media yang telah canggih scpcrli televisi. Tclcvisi dapat clikatakan media
pendidikan
25
26
yang tergolong
canggih
karena
dapat
clilihat,
didcngar,
Saksi Majalah, Op.cit., h. 25
Yah1nan A111ini S, Jn111/ikasi l)siko/o,[{i 1·aya111:a11 !1oror1ilistis ell A4etlia A4assa 7l!rluulap Perkemha11Kt111 Keprihadian, ( disampaikan pada seminar llOROR 7 Maret 2004) h. 5-6
32
menampilkan gambar yang yang bergerak, rnenampilkan suatu keadaan sesuai aslinya dan lain-lain. Televisi rnerupakan salah satu media pendidikan, hiburan dan sumber informasi. Bahkan di Indonesia, pada awal kernunculan TVRJ, televisi telah dikukuhkan secara resmi dalam Keputusan Presiden nornor 27 tahun J 963, yang berbunyi, "Televisi nasional Indonesia merniliki fungsi sebagai sebuah instrumen komunikasi dalam kerangka pembangunan mental, spritual, dan menuju pembangunan rnanusia Indonesia Sosialis".
fisik, khususnya
27
Setelah era kernunculan stasiun televisi swasta, kepentingan bisnis terasa lebih menonjol. Karena terikan kepentingan bisnis inilah rnaka tayangan yang bersifat hiburan akan sangat dominan dalam setiap tayangan tclevisi komersial. Di sinilab mulai terjadi tarik rnenarik kepentingan yang seringkali tarnpak sebagai debat yang tak kunjung hilang. Antara kcpentingan menyuguhkan infonnasi yang aktual dan faktual, dengan kemungkinan distorsi infonnasi. Antara kepentingan pendidikan dengan kepentingan hiburan. Antara hiburnn yang mencerdaskan, dengan hiburan yang membodohkan. Antarn memacu produksi dalam negeri, dengan menekan biaya. Antara pembinaan mental dengan kepentingan mengejar rating. Namun sayangnya, kepentingan-kepentingan bisnis atau komersil lebih dominan didalarn tubuh perfilman di Indonesia. Tayangan-tayangan misteri yang banyak rnuncul saat ini adalah buah dari usaha menekan biaya dan perlombaan untuk memiliki rating yang tinggi. Sebagaimana dikemukan oleh Nina Armando dalam 27
Takariawan Cahyadi, Op. Cit. h.59
33
seminar Horor "Tayangan misteri dibuat dengan ongkos murah, tetapi berpotensi
. orang ,,28 menan'k perhatian Apakah yang akan terjadi pada anak-anak, ketika mereb. sedemikian asyik menyaksikan tayangan misteri yang sama sekali tidak menumbuhkan identitas kemanusiaan dan ketuhanan. Tayangan-tayangan misteri yang menyeramkan telah memberikan cukup infonnasi kepada anak-anak untuk menjadi takut terhadap selain Allah. Pembodohan dalam logika cerita-cerita maupun penyelesaian masalah dalam cerita itu, menjadi bagian utuh dari fungsi televisi untuk mendidik kebodohan. Seringnya
menonton tayangan misteri
akan berdampak kepada
timbulnya masalah mental pada anak. Hal tersebut bcrdasarkan pada pcndapat yang di kemukakan Kak Seto, "Anak-anak yang menggemari tayangan misteri umumya memiliki masalah mental". Selain menimbulkan masalah mental, menurut Ust. Badruzzaman, Le, tayangan misteri dapat memjadikan anak lebih takut kcpada yang gaib dari pada pencipta yang gaib, Soleh Amini Yahman. Psi, Msi. pun tak mnu ketinggalan rnembcrikan pendapatnya tentang dampak tayangan mistcri terhadap sikap anak, yaitu: Tayangan misteri dapat menycbabkan anak menjadi berfikir instan dan irrasional,
sehingga
akan berimplikasi pada terbentuknya kepribadian yang helpless (ketidak berdayaan). Pada sisi yang lain tayangan horor yang disajikan dcngan kcrnasan mcnakutkan clan mcnegangkan seperti, gentayangan, misteri Tengah Malam, Dunia Lain, clan lain-Jain, 28
., Nina Armando,. Op.cit, h. 3
34
kalau sempat dilihat/ditonton oleh anak-anak maka akan mernbawa anak pada kehidupan yang menegangkan dan menakutkan sehingga anak akan selalu dihinggapi perasaan takut karena terbayang-bayang oleh isi tayangan horor yang dilihatnya. Implikasinya anak manjadi penakut menghadapi situasi-situasi tertentu. Seperti waktu malam hari, sendirian di rumah, tidur sendiri dikamar dan lain-lain. Selain itu dapat menjadikan anak tergantung pada orang lain, sehingga kcmandirian anak tcrhambat. Oleh karena itulah penulis ingin mengetahui pengaruh tayangan misteri terhadap sikap siswa. Hal ini karena pembentukan clan perubahan sikap itu sendiri melalui 4 cara yang antara Iain :
l. Adopsi, yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus-menerus Iama-kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap; 2.
Diferensiasi,
dengan
berkembangnya
inteligensi,
bertambahnya
pengalaman, scjalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri Iepas dari jenisnya. Terhadap obyek tersebut dapat terbentuk sikap lersendiri pula; 3. Integrasi, pembentukan sikap di sini te1jadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu ha! tertentu, sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai ha! tersebut. 4. Trauma, trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan
kesan
mendalam
pada jiwa orang yang bersangkutan.
35
Pengalaman-pengalaman
yang
traumatis
dapat
JUga
menyebabkan
terbentuknya sikap. ' 9 Dari beberapa lilktor pembentukan dan perubahan sikap, dengan frekuensi menonton tayangan misteri yang sering, apakah memiliki pengaruh terhadap sikap s1swa.
E. H ipotcsis
Hipotesis pada clasarnya merupakan proposisi atau tanggapan yang mungkin .1uga salah dan sering digumJlrnn untuk dasar pembualan lrnputusun dan penelitian lebih lanjul. Dalam pcnclitian ini terdapat Hipotcsis Alternatif(Ha) dan Hipotesis Nol (Ho) Aclapun rumusan kcclua hipotesis lersebut adalah : Ha = Ada pengaruh ncgatif (bumk) yang signifikan antara seringnya anak menonlon Tayangan Misteri dengan sikap takut pacla Siswa. Ho
=
Tidak ada pengaruh negatif (buruk) yang signifikan antara seringnya menonton Tayangan Misteri dengan sikap takut pada Siswa.
29
Sarlito Wirawan Sarwono, Op. Cit, h. 95-96
BAUHI METODOLOGI PENELTTTAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai masalah dan hal-hal yang berkaitan dcngan pelaksanaan pcnelitian, yai!u mengenai metode penelitian, subjek penelitian, teknik penelitan data, teknik pengambilan sample, teknik analisis data. A. Metode Penelitian
Mctode pembahasan yang digunakan dalam penelitim1 ini adaluh
Field
Research atau penelitan Japangan. Metode penelitian seperti ini menggunakan
fenomcna yang ada di lapangan, tanpa mcmbuat manipulasi tcrhadap variabel yang akan dilihat atau diukur. Mctode penelitian ini digunakan dengan ttijuan agar hasil yang diperoleh - pengaruh tayangan misteri terhadap sikap siswa -- mendekati gambaran yang sama dengan keadaan sebenarnya.
U. Populasi da n sam pel
Populasi merupakan sejumlah masa (manusia atau bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu dalam satu unit kesatuan atau kurnpulan dari individu dengan kualitas atau ciri-ciri tertentu. Dalam hal ini populasi yang akan penulis arnbil adalah Siswa-Siswi SMP Negeri 72 Jakarta. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasi. Sample yang akan digunakan dalam
37
penelitian ini adalah siswa kelas Ill
SMP Negeri72 sebanyak 28 siswa yaitu 20 %
dari seluruh siswa kelas llL
Peneliti memilil1 siswa SMP kelas III sebagai sample dalarn ptmelitian ini, karena sebagaian besar siswa SMP kelas JU itu berusia sekitar I 4-15 tahun. Di mana pada usia itu minat anak sepenuhnya terarah pada hal-hal yang konkrit. Anak usia tersebut menyukai cerita-cerita petualangan penuh ketegangan, dimana perasaan-aku sangat ditonjolkan dalam kisah-kisah tersebut. 1 Pada teori piaget, diketahui pada kelompok usia tersebut berada pada tahap konkrit operasional. Menurut Sis Hevster pada usia tersebut
adalah masuk pada
kategori stadium Ill, yang disebut sebagai rnasa realisme reflektif Anak rnulai 2
berpikir terhadap realita, ia mulai mereaksi secara kritis terhadap realita. Sehingga akan di ketahui apakah cara berpikir yang realitis itu dapat di pengaruhi oleh tayangan rnisteri yang cendcnrng bersifat khayali.
C. Tempat dan Waktu Penclitian Dalarn pelaksanaan penelitian ini, penulis mengarnbil tempat di SMP Negeri 72 Jakarta yang berlokasi Ji Jalan Petojo Binatu, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Alasan di pilihnya sekolah tersebut sebagai
tempat penelitian, pertama;
karena siswa-siswi di sana memiliki tingkat kecerdasan rata-rata sehingga tanggapan 1
Karlini-kartono, Psikologi A11ak, (Bandung; CV. Mandar Maju,, l 99S), Cet, kc V, h. l SJ
2
Agus Sujanto, Psikologi Perkemba11ga11,(Jakarta: Aksara barn, 1986), Cet, ke-6, h. 63
38
terhadap rayangan 111istcri dapat di gcneralisir, kedua; berasal dari tingkai ekonomi 111enengah, hal ini perlu di pcrhatikan selain
untuk pembatasan sample dan
penggeneralisasian, juga menginggat adanya pengaruh yang besar dari faktor sosial ekonomi, ketiga seluruh siswa-siswi di sekolah tersebut sehat pendJhatan dan pendengaran, hal ini penting karena kedua indra tersebut digunakan dalam menerima informasi yang di ton!on (layangan misteri). Adapun waktu penelitian yang akan digunakan pada penelitian mi yaitu terhitung dari bulan Juli sampai dengan bulan A_gustus tahun 2004.
D. Telmik Pengumpulan Data. - Wawancara Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan
untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak3 Di lihat dari pelaksanaanya, wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan membawa se deretan pertanyaan. 4 - Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang Jangsung diberikan kepada siswa yang ingin dimintai sikap atau pendapatnya dalarn hal pencapaian tujuan 3
Suharsini Arikunto, Dasar-dasar eva/uasi Pe11didika11, Gakarta: Bumi Aksara, 1992), eel, ke-
8,h. 30 -I
Suharsisni Arikunlo, /)rosellur l'enelifia11, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet, ke-1I,h231
39
pcnelitan. Pcnelilian memberikan lestertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responde1u Melalui angket ini penulis dapat memperoleh data tentang pengaruh tayangan misteri terhadap sikap siswa di SMP Negeri 72 Jakarta. Angket atau kucsioncr yang di gunakan penulis adalah angket atau kuesioner tertutup yang berisi pemyataan yang discrtai sejumlah jawaban terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
E. Variabel Penelitian clan Definisi Opcrasional
I. Variahel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian. Dengan dcmikian dalam penelitian ini terdapat dua Variabcl yakni I.
Variabel
bebas
atau
lndependen
Variabci
adalah
variabel
yang
mempengaruhi yaitu tayangan misteri.
2. Variabel terikat atau Dependen Variabel adalah yang dipengaruhi yaitu si kap siswa. 2. Definisi Operasional Tayangan misteri adalah gambar hidup yang berisi tentang sesuatu ang belum jelas atau tentang masalah-masalah yang gaib.
Tayangan misteri yang di maksud
dalam penelitian ini adalah layangan misteri reality show yang di tayangkan di tiga stasiun tclcvisi yailu Percaya Nggak Pcrcaya (An-Tcve), Gentayangan (TPI), Dunia Lain ( Trans TV).
40
Rasa dan sikap takut adalah unsur utama dari kehidupan dan merupakan naluri yang memperingatlrnn manusia adanya bahaya, agar ia siap sedia melindungi dan mempertahankan diri dari ancaman bahaya. Sikap takut tersebut memiliki objek yang jelas dan ada yang objeknya tidak jelas. Tayangan misteri dapat membuat orang menjadi takut, ketakutan tersebut di sebabkan oleh beberapa foktor; suasana lokasi syuting yang rnenyeramkan, iringan suara musik yang menegangkan, cerita dari ahli supranatural clan pembawa acara, ccrita atau komentar dari peserta uji nyali yang sedang ketakutan, dan lain-lain .. Adapun gejala-gejala ketakutan pada saat menonton tayangan misteri adalahh gemetar, geletar, denyut nadi dan detak jantung menjadi cepat/berdebar-debar, menulup mata, merinding/keluar keringat dingin. Semua gejala-gejala ketakutan yang timbul saat menonton tayangan misteri, dapat pula terbawa dalam kehidupan anak sehari-hmi, antara lain; anak akan takut bila dalam rumah sendirian, takut dalam kegelapan, takut ke kamar mandi sendiri di malam hari, takut 111elewati pohon besar malam hari, takut pulang malam, takut akan suara-suara aneh di malam hari, sulit untuk tidur.
Tabel A Tayangan Misteri DIMENSI INDIKATOR Seringnya Menonton I. frekuensi menonton '· Tempat Tayang Tayangan Misteri . Pembawa Acara " Ahli Supra.natural . Hari Tayang
BUTIRSOAL
l ,8, 13 3,9 ,14 4,10,21
6 7, 12,22
41
Pemahaman Alur Cerita
I . Terdapat Uj i Nyali . Penamfikan . Tempat Keramat . Terna Tayangan
15, 16 5,17,20 2, 18
19
Tabel B
SIKAPTAKUT INDIKATOR Dimensi 1. Hal-ha! yang Suasana lokasi menimbulkan syuting yang rnenveramkan takut --·-·-· _Irin_gan musik !-----dan Cerita komentar ahli supranatural & _pembawa acara __ _____ Komentar eeserta uji 11):'ali ----->-·------Penggambaran & penampakan makhluk halus 2. Gemetar Gejala-glCiala takut saat sikap menonton tayangan misteri reality show Geletar/kejang Denyut nadi dan detak jantung menjadi cepat/berdebardebar _l,ilenutup mata -----·---Menjerit/berteri -------- ak .) . Gejala sikap takut Takut di dalam paska/setelah rumah sendirian menonton --------
NO
"
"'-·----··~-···-··-~
-
.
~-- ~~
~---·----·------
UNFAVOURABLE
FAV01JRABLE
41
12
10 11., 35
·-
-----------,-
34 39
I
~--
13 19
27 40
JUMLAH
2 -
2 3
2 ------ - - -
2
3
29
2
42 41
44 43
2 2
36
38 2,37
2 2
":I25,31
3
28, 32
I
--
42
tayangan misteri realy show
-
Takut pad a kegelaoan Takut bila kekamar mandi sendirian di malam hari Takut melewati po hon besar malam hari Takut pulang malam Takut mendengar suara-suara aneh di malam hari Sulit untuk tidur malam ---
33
17
2
20
9
2
15
!, 18
3
26
7, 21
3
6
23
2
5,22,30
6
4, 14, 16
---
--
Tabel 3 Bobot Skor Skala Sikap Takut Terhadap Tayangan Misteri Alternatif Jawaban SS (Sangat Setuiu) S (Setuju) TS (Tidak Setuiu) STS (Sangat Tidak Setuju)
Favourable 4 3 2
1
---
Unfavourable 1
2 3
4
43
F. Tclmik Pcngolahan dan Analisis Data Dalam menganalisa hasil penelitian berupa "pengarnh tayangan misteri terhadap sikap siswa" di gunakan analisa ktiantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka, dengan cara menjumlahkan, mengklasifikasikan, rnentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan data statistik. Untuk mengolah Variabel digunakan teknik analisa secara deskriptif, dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: Rumus : P =Ex 100 % N Keterangan : P = Presentase
F = Frekucnsi N = Banyaknya Responden Untuk dapat melengkapi data penelitian yang telah didapat dari hasil angket. Maka untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang sering menonton tayangan misteri dengan siswa yang jarang atau tidak pernah menonton tayangan misteri terhadap munculnya sikap takut, penulis menggunakan product moment sebagai teknik analisanya. Cara operasional data dilakukan melalui tahap sebagai berikut :5
5
Anas Sudjana, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, PT. Rajawali Press, 2001) Cet. Ke 12, h. 180 dan 193
44
a. Mencari angka korclasi, dcngan rumus
Keterangan : r,y
=
Angka Indeks Korelasi "r" Product Moment
N
=Number of Cases
L: XY
= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
L: X
= Jumlah seluruh skor X
L: Y
= Jumlah seluruh skor Y
b. Memberilrnn intcrprctasi tcrhadap r
xy
yaitu :
l) lnterpreasi sederhana dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan indeks korelasi "r" product moment seperti di bawah ini : Besarnya "r" Product Moment (rxv) 0,00 - 0,20
0,20- ,.40 0,40- 0,70 0,70- 0,90
--
0,90 - 1,00
lnteroretasi : Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelsi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y) Antara Variabel X dan Vmiabel Y terdapat korelasi ~ang lemah atau rendah Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat kore]asi yang sedang atau cukupan Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi van g kuat atau t~gi Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi vang sangat kuat atau sal}giit tinggj_ '"-·--
45
2) Inrepretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai "r" product moment. Apabila earn ini akan di tempuh rnaka prosedur yang akan di lalui adalah sebagi berikut : - Merurnuskasn I-lipotesis Alternatif(Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho) - Menguji kebenaran dari hipotesa yang telnh dirumuskan dongan jnlan membandingkan besarnya "r" produet moment dengan"r" yang tercanturn dalam label (r,), dcngan lcrlcbih dahulu mcncari dcrajal bcbasnya (db) atau Degrees ofFreedomnya (di) yang rumusnya:
or~·
N ··· nr
BAB IV ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum SMP Negeri 72 .Jakarta l. Sejarnh berdirinya SMP Negeri 72 .Jakarta SMP Negeri 72 adalah SMP Negeri hsil penegerian sebuah SMP Swasta yaitu SMP PGRI 71, yang bcrlokasi di Jalan Tanah Abang
V No. 29 Jakarta Pusat.
Peningkatan status SMP PGRI 71 menjadi SMP Negeri karena prestasi yang dicapai dalam ujian negcri yang selalu baik. Diresmikan menjadi SMP Negeri pada tahun 1966, tepatnya tanggal 29 Agustus 1966 dan ketika itu namanya adalah SMP Negeri LXVIll (68), serta menempati Gedung Ex Oerguruan SION Jl. Tanah Abang Bukit No. 2 Jakarta Pusat. Sebagai Kepala Sekolah scmentara adalah Bapak Darussalam AS yang sebelumnya menjabat Kepala Sekolah SMP PGRI 71, dan sebagai wakilnya Ibu Padmah yang disamping bertugas di SMP PGRJ 71, beliau adalah Guru PNS di SMP Negeri 24 JI. Menteng Kecil, Mentcng (Kini di atas Gedung SMP 24 berdiri SMP Negeri 18, sedangkan SMP 24 kini berada di Jalan Duku V Krarnat Jati Jakarta Timur) Karena ada kekeliruan pada persmian SMP Negeri di Cipete Jakarta Selatan, dimana pada saat pembukaan selubung papan nama yang tertulis adalah SMP Negeri LXVJIJ, maka untuk menjaga agar tidak sampai terjadi dua sekolah yang narnanya sama. Maka SMP Negeri LXVlll yang di Jalan Tanah Abang dijadikan SMP Negeri LXXIl.
47
Pada bulan Januari 1967, karena keterbatasan ruangan, sebagiankelas SMP Negeri 72 diijinkan menempati Gedung yang ada di jalan Tanah Abang V No. 29 (diatas tanah tersebut sekarang berdiri SMP 94 ), clan sementara di lokasi itu dibuka SMP Swasta baru yaitu SMP YPRI, menerima kelas I sebanyak 2 (dua) rombongan. Tanggal 24 Desember 1966, Bapak Darussalam ASD yang mengajukan cuti besar dan Pimpinan Sekolah dijabat oleh !bu Padmah, yang baru pada tanggal 1 Februari J968, !bu Padmah dikukuhkan secara resmi menjadi Kepala SMP Negeri 72 secara definitive melalui Nota Dinas dari Kepala Inspeksi Daerah SMP Jakarta Raya Nomor 70/JD/b/ 1968 tertanggal 30 Januari 1968. Oktober J972, SMP Negeri 72 menempati gedung baru yang dibangun diatas tanah ex Gedung SR 3 tahun yang terbengkalai tepatnya di Jalan Petojo Binatu No. 2 Gambir, sampai saat ini. 2. Pimpinan SMP Negeri 72 Jakarta dari awal sampai kini a. 1966
Darussalam AS, sebagai pc:jabat sementara
b. ]966- 1980
Ny. Padmah
c. 1980 - I 984
Ors. F.J Soeharno
d. 1984 - J988
M.W Sirait
e. 1988 - J993
Ors. Waidjo Naibaho
f J993 - 1996
Sumarsono
g. ]996-200]
Hj. Rosda, BA
h. 2001 - Sekarang
Bambang Suwarso, S.Pd
48
3. J<'asilitas yang dimiliki SMP Negeri 72 Jakartll No
Jumlah 4 buah ---l buah -12 --1 buah 1 buah 5 Ruang Laboratorium IPA 1 buah ---6 Ruan ' lbadah Mushallah 1 buah 7 lbwh 8 I buuh 9 1 buah IO l buah 11 -~---,--~-----+---:-::1b--uah-
1
Inventaris
~------------+-
--~----------1------
1----r--~--~---~---+
12 13
l buah 1 buah 2 buah Kamar Mandi Siswa 14 2 buah 15 Kamar Mandi Guru 1-buah J_Q_ __ Ruang Bi1"!1_bingan konseling_ --1 buah 17 Gudan I 8___ _Rumah dinas Penjaga sekolah_ 1 buah -~---------+-
----·-~
4. Jumlah Guru, lrnryawan dan Siswa -
No I
2 3 4
5
Subjek Guru Karvawan Siswa kelas I Siswa kelas II Siswa kelas lll
Laki-Laki
Pere_~puan
Jumlah
10 8
20 1
30 9
69 77 71
84 73 71
150 142
153
5. Kegiatan-Kegiatan ckstra Kurilmler di SMP Negeri 72: .Jakarta
a. Gerakan Pramuka b_ Palang Merah Remaja c_ Paskibra d Rohani Islam
49
e. Seni Lukis
f. Karya llmiah Remaja g. English Club h. Tae Kwondo
B. Penyajian Data
Salah satu teknik pengumulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket ini disusun berdasarkan dimensi dan indic:ator dari dua variable yang diteliti, yaitu tentang seringnya menonton tayangan misteri chm sikap takut. Angket ini berisi 66 (enam puluh enam) item pertanyaan, yang 111as111g111as111g terdiri dari 22 (dua puluh dua) item soal mengcnai tayangan misteri yang berbentuk pilihan ganda, skoring data di atas dengan memberi nilai I (satu) untuk jawaban yang benar dan 0 (no!) untuk jawaban yang salah dan 44 (empat puluh empat) item pernyataan mengcnai sikap takut. Teknik pengulmran dari angket ini menggunakan Skala Liker! dengan bobot nilai untuk setiap jawaban adalah sebagai berikut: a) Untuk pernyataan yang positif, skornya yaitu Sangat Setuju (SS)= 4, Setuju(S) = 3, Tidak Setuju (TS)= 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) =J. b. Sedangkan untuk pernyataan yang negative, skornya adalah sebaliknya yaitu Sangat Setuju (SS)= I, Setuju (S) = 2, Tidak Setuju (TS)= 3, Sangat Tidak Setuju
ISTS = 4 1
50
Untuk mengelompokkan hasil jawaban dari resoponden, penulis akan mengubah data atau skor yang ada menjadi data interval, yaitu dengan cara skor tertinggi di kurangi skor terendah dan hasilnya dibagi 2 ( Ke:lompok yang sering mcnonton tayangan mistcri clan kclompok yang jarang mcnonton tayangan misteri). Berikut ini akan disajkan table-label mengenai hasil angket yang sebelumnya telah melalui proses scoring. Dari data yang telah terkumpul didapatkan hasil : Skor tertinggi
: 21
Skor terendah
:9
.I umlah Kelompok
:2
Kemudian diubah
k·~
data interval
Jadi interval tiap keiornpok adalah 6
Dengan demikian akan didapatkan kriteria bentuk seringnya menonton tayangan misteri adalah sebagai berikut :
9- 14
: Memmjukkan jarang menonton tayangan misteri
-15--21
: Menunjukkan sering menonton tayangan misteri
Untuk lebih jelasnya, hasil jawaban angket tayangan misteri serta sermg tidaknya menonton tayangan misteri dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel 1
Tabcl Skor dan Katcgori frekuensi Menonton Tayari1gan Mistel'i ~--,--------------
Nama ·---·-· Skor Frekuensi ~v1enonton Andita Janid ar 14 Jara ------ ------- - - - - - - - · - -~-Seri ng______-1 19 ~~___ _____6yu Christina F _3__ AyuWandia --14 Jarang 4 Delila 1-lertarna Putri 20 Seri 11' -----·5 Desty Novian a 19 Seri ng No l
51
.6 7 8
9 10
Diana Sari Ferry Fcrdian -----Festy Aryanti Gita Susanti-------Karini Utari Mentari Dini Miernazv NQ. MZ
13
19 14
Jarang Sering Jarang Sering Seri1'!£_ Sering Jarm:i.g_____ _ Seri l:!l;j Jarang Jarang
19 18 l l 21 12 13 13 __ Nenen_g_~l~oirunisa 19 14 Noviani S 12 15 Nurkhumairah 12 ----16 Nurun Nisa 20 _________ ,__§£rill!:L_____ ~~ 17 Ramadi Saputra 14 Jarang Jarang 18 Reny Avu Ardianti 14 Sering Sasri Mulyani 19 16 Jarang 20 Selly Margiani 14 Jarang 21 14 Soim S -19 22 Teguh Kurnacn Seri l:!!L_ -23- __ Tyas Damayanti___ 21 Sering Sering 24 Wiwi Damayanti 19 25 Yonah Paramitha Sari 19 ------S~Ji~ ..--.,·-----· -····- ... Sering 26 Cut Febri Yanti 19 -Jarang 27 Dusri Mulvadi 13 28 Nurisa alvianti 15 Seri~ -··-------~---··-~-~-
-----·-
------·-------·--·~--
Dari label di atas jelas terlihat, bahwa siswa-siswi yang menjadi sample pada penelitian kali ini lebih banyak yang sering menonton di bandingkan dengan siswasiswi yang jarang menoton. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan tabel mengenai frekucnsi menonton tayangan misteri, yaitu :
P '."'..Lx I 00 % N Keterangan : P = Prosentase yang dicari F = Frekuensi N = Jumlah Total
52
Tabel2 Tabel Prosentase Frclmensi Menonton Tayangan Misteri No 1 2
~
~-
Menonton Tayangan Misteri Sering ---··--·--Jarang .Jumlah
Frekuensi 16
12 28
Prosentase 57.14% 42.86% -
lOO'Vo
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sekitar .57.14 % responden menyatakan bahwa mereka sering menonton tayangan misteri, dan 42WVo responden menyatakan bahwa mereka jarang menonton tayangan misteri. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi kelas 3 di SMP Negeri 72 lebih banyak yang sering menonton tayangan misteri bila dibandingkan dengan siswa-siswi yangjarang menonton tayangan misteri. Sedangkan mengenai skor sikap takut siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Tabel Skor clan Kriteria Sikap Takut Siswa No 1 2 3 4
Nama Andita Janidar Ayu Christina F AyuWandia Delila Hertama Putri 5 Desty Noviana ----·-·6 Diana Sari - - - - ------·-·---7 ________ _Fen~y Ferdian -----------·-"'·-· 8
·-·--·------
9
10 11
-----··
_I_~~1Y_0~:yanti
Gita Susanti Karini Utari ------Mentari Dini
Skor 81 116 78 101 143
--
~
Sika Takut Tin i 98 Sikap Takut Rendah 102 Sika Takut Rendah ---95 Sika J Takut Rendah -101 - - ~ap Takut Rendah 146 Sika Takut Tin · 116 --'--------'--
53
12 Miernazv NQ. MZ 13 - - - - - . ___ J':fene1iggl:i.()i_t:unisa 14 Noviani S 15 Nurkhmnairnh 16 Nurun Nisa 17 Ramadi Saputra --·-..-·---18 ___ B~!IY Ay_t1 Ardianti 19 __ --~~1~ri1\lf11lyani 20 Selly Margiani 21 Soim S f-22 Teguh Kurnaen r------23 Tyas Damavanti 24 Wi~vi Damayanti -·------25 Yonah Paramitha Sari . . Cut Febri Yanti 26 ·---· Dasri Mulyadi 27 . Nurisa Alvianti 28 --------··---·~-
~·--·-··--
95 113 91 88
Sikapt Takut Rendah -- --· Sikap Takut Timmi Sikap Takut Rendah Sik1~p
Tnkut Rendnh
114 88 88 117 89
Sikap Takut Timmi Sikap Takut Rendah ·Sikap Takut Rendah · - -· Sikap Takut Tinrrvi .. Sikap Takut Rendah 112 Sikap Takut Tinggj 114 Sikap Takut Timmi I130 Sikap Takut Timmi 119 Sikap Takut Tinsmi Sikap Takut Timm:i 133 141 Sikap Takut Tinggi 80 Sikap Taknt Rendah 116------'-- Sikap Takut Tine:rri
Sebelumnya untuk menginterprestasikan sermg atau jarangnya menonton pada siswa-siswi, maim penulis menggunakan kriteria skala nilai. Dimana cara yang digunakan sama dengan scbclumnya, yaitu mengubah skor tersebut di atas menjadi data interval. Dari tabel di atas di kctahui : Skor tertinggi
146
Skor terendah
78
Kernudian diubah kc data interval :
146 - 78 = 68 ; 68 : 2 = 34 Jadi interval tiap kelompok 34
Jurnlah kelornpok 2
Dengan demikian akan didapatkan kriteria sering atau prangnya siswa-siswi rnenonton tayangan misteri, sebagai berikut:
78-111
=
Menunjukkan sikap takut yang rendah
112 - 146
=
Menunjukkan sikap takut yang tinggi
54
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa Sebagian Siswa-siswi Kelas III Yang bcrumur 14-15 tahun yang memiliki sikap takut rendah. Sedangkan sebagiam yang lain rnemiliki sikap takut yang tinggi. Berikut ini akan disajikan tabel rnengenai prosentase frekuensi sikap takut siswa Tabel 4 Tabel Prosentase Frelmensi Sikap '.lfakut Siswa No 1 2
~-
~·-···
Sikap Takut Siswa Sikap Takut Rendah Sikap Takut Tinggi Jumlah
rosentase FrekuensL~ -P--14 14 28
=tI
50% 50% 100%
Dari Tabel di atas, diketahui bahwa sekitar 50 % siswa merniliki sikap takut yang rendah, dan sekitar 50 % siswa memiliki sikap takut yang tinggi. H Analisa dan Jntcrpretasi Data
Setelah penulis mengolah data dan mengklasifikasikannya ke dalarn bentuk tabel-tabel, Iangkah penting selanjutnya yaitu rnenganalisa data. Sebagairnana yang telah pcnulis ungkapkan sebelumnya, bahwa dalarn
penelitian ini
penulis
rnenggunakan tcknik analisa product moment dengan .mencari Angka Indeks Korelasi "r" Product Moment yang berdasarkan pada skor aslinya atau angka kasarnya.
55
Tabel 5 Pcrhitungan untuk mcmperolch Indcks Korelasi Antani Varihcl X (Tayangan lVIisteri) dan Variabel Y ( Sikap Talent) ~-
Subiek Andita Janidar Avu Christina -·- Avu Wandia Delita Hertama . Desty Noviana Diana Sari Ferry Ferdian ___ Fes!y Aryanti Gita Susanti -----Karini Utari Mentari Dini Miernazv NQ.MZ Neneng Choirunisa Noviana S Nurkhumairah NunmNisa Ramadi Saputra Reny Ayu A Sasri Mulyani _____Selly Margiani Soim S ------···!-___ TcR1:1h Kurnaen ]las Damayanti Wiwi Damayanti Yonah Paramitha S Cut Fcbri Yanti Dasri Mulvadi Nurisa Alvianti
f-
x
y
14 19 14 20 19 13 19 14 19 18 21
81 116 78 101 143 98 102 95 I OJ
·-·-·----·-·~.,.
-
f-
-f-.
--
l3
19 12 12 20 -14 14 16 14 ·-14 19 21 19 19 19 13 15 463
!X
146 116 95 113 91 88 114 88 88 117 89 112 114 130 119 133 141 80 116 3005
xw x"
Y'
-----U-34 -- 196 6561 2204 361 13456 1092 196 6084 2020 400 10201 2717 361 20449 169 9604 1274 10404 1938 361 ·--9025 1330 196 361 10201 1919 --· 21316 2628 324 441 13456 2436 ·---9025 1235 169 361 12769 2147 - - - - - - 144 8281 1092 -7744 1056 144 12996 2280 400 196 7744 1232 196 1232 - 7744 --1872 256 13689 7_9_1L 1246 196 1568 -··- 196 12544 12996 2166 361 2730 441 16900 361 14161 2261 2527 361 17689 2679 361 19881 1040 169 6400 1740 225 13456 50795 7903 332697 j-
~-~·-
-
>Y
IXY
I ;xi
)y2
56
Setelah di ketahui 2.:X, 2.:Y, 2.:XY, 2.:X2 dan L.;Y2 , langkah selanjutnya adalah mencari nilai r,y dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
28 x 50795 - 463 x 3005 '1 [28 x 7903 - 463 2] (28 x 332697 - 3005 2]
=
1422260- 1391315
'1 (221284 - 214369) (9315516- 9030025) 30945
'16915 x 285491 =
30945 ""19-'-'7'--41_7_02_6_5
=;o.,j
30945 44431.635 =
0,695
Interpretasi terhadap r,,,: - lnterpretasi secara sederhana dari perhitungan data di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variable Y tidak bertanda negative; berarti di antara ke dua variable tersebut terdapat korelasi positif(koerlasi yang berjalan searah). Dengan memperhatikan besarnya r,,, (yaitu
=
0.695), yang berkisar antara
0.40-0. 70 berarti korelasi positif antara variable X dan variable Y itu adalah tennasuk. korelasi positifyang sedang.
57
- fnterpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai "r": df "" N - nr = 28 - 2
=
26.
Dengan memeriksa Tabel "r" Product Moment ternyata bahwa dengan df sebesar 26, pada taraf signifikansi 5% diperoleh r01 1>c1
= 0.374; Sedangkan pada taraf signifikansi
1% diperoleh r1111>c1 0.478. Karena rxy atau r0 baik pada taraf signifikansi 5% ataupm1 l % Jebih besar daripada
ftabcl
(0.695 > 0.478 > 0.374) , maka baik pada taraf
signifikansi 5% ataupun I% itu Hipotesa Nol Ditolak, sedangkan Hipotesa alternative disetujui/diterima, berarti baik pada taraf signifikansi 5% ataupun I% itu memang terdapat korelasi positifyang signifikan antara variable X dan variaabel Y.
C. Analisi dan Interpretasi Soal Skala Likert/Item Tabel 6 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Suasana Lokasi Syuting Yang Menyernmkan No I.
Jumlah
Item Soal Suasana yang ditampilkan dalam tayangan misteri reality show sangat menyeramkan sehingga membuat saya takut. - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setuiu Saya tidak merasa takut rnelihat tempat-tempat I angker yang ditampilkan pada tayangan "Percaya Nggak Percaya" - Sangat Sett~ju - Setuju - Tidak Setuju - Sa1~t Tidak Setuju --
orosentase
17,86% 21,43% 50% 10,71%
5 6 14 3 --
28
2
-
-
100%
I 6
10,72% 28,57% 39,29% 21,42%
28
100%
3
8 11
58
Tabel di atas menunjukkan bahwa Siswa kelas Ill
di SMP Negeri 72,
sebagian besar tidak merasa takut dengan suasana lokasi syuting yang menyeramkan pada Tayangan Misteri Reality Show. Hal tersebut dapat dilihat pada tingginya jawaban s1swa pada altematif jawaban tidak setuju pada pernyataan positif nomor l dan jawaban Setuju pada pernyataan negatif nomor 2. Tabel Tabel Skala Sikap Talrnt berdasarkau Iri11ga11 Music pada Tay1111ga11 Misteri
No 0
.)
.
Item Soal j Jumlah Suara musik yang mengiringi komentar pembawa I acara menambah suasana yang ditampilkan menjadi menyeramkan 5 - Sangat Setuj u 16 - Setuju 7 - Tidak Set1tju 0 ___- Sa!!~l Tidak Setuju
i
-1----~-~
28 4.
Saya senang dengan suara musik yang selalu mengiringi adegan menegangkan pada tayangan misteri. - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sanl!at Tidak Setuju
1
13
I
9 5
28
prosentase
17,86% 57,14% 25% 0% 100%
3,57% 46,43% 32,14% 17.86% 100%
Tabel diatas menyatakan bahwa pada pernyataan positif di nomor 3 (tiga), siswa kelas III di SMP Negeri 72 yang merasa takut dengan musik yang mengiringi tayangan misteri lebih banyak bila di bandingkan dengan yang tidak merasa takut.
59
Hal !ersebu! berdasarkan jawaban siswa pada alternative Sangat Setuju dan Setuju mcncapai 75 %>. Sedangkan pada pernyataan negatifdi nomor 4 (empat), terjadi keseimbangan antara siswa yang merasa !akut dengan musik yang mengiringi tayangan misteri dan siswa yang tidak merasa taku1 pada musik yang mengiringi tayangan misteri Hal tersebut berdasarkan
jawaban siswa pada alternatif Sangat Setuju dan Setuju
mencapai 50%, begitu pula jawaban siswa pada alternatif Tidak Setuju dan Sangat Tidak Settiju.
Tabel 8 Tebel Skala Sika p Talrnt berdasarkan Ko men tar Ahli Su pranatural dan Pembawa Acara
No 5.
Item Soal Ketakutan saya akan muncul ketika ahli supranatural (Leo Lumanto) mulai menjelaskan keberadaan makhluk halus Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju ~--·--" ____S_a_ngat Tidak Setuju
6.
Jumlah
rosentase
I 3 12 10
10,71% 42,86% 35,72 .) 10,71% ' ----28 100%
Makhluk halus yang digambarkan oleh ahli supranatural sangat menyeramkan. Sangat Setuj u Setuju Tidak Setuj u Sangat Tidak Setuju
2 17 7 2
7,14% 60,72% 25% 7,14
28
100%
~7-:- -M·--e-sk-ip_u_n_p_e_n-1l-Ja_\_va-ac..a__r_a g-e-n-tayangan mcnakut- [--·---nakuti pemirsa dengan keberadaan makhlus, saya
I
!etan ~_()2'.
-----·~---~
_
60
,----,-----------------------------r---~
Sangat Setuj u Setuju Tidak Setttju Sangat Tidak Setuju
7
25%
11
39,29%
7
25% 10.8%
3
12:8%
100%
~-~---------------------------'-------~---~
Tabel diatas menyatakan bahwa pada pemyataan positif di nomor 5 (lima) dan 6 (enam ), siswa kelas lll di SMP Negeri 72 yang merasa takut dengan Komentar pembawa acara clan ahli supranatural pada tayangan mistcri lebih banyak bila di bandingkan dengan yang tidak merasa takut. Hal tersebut berdasarkan jawaban siswa pada alternative Sangat Setuju dan Setuju mencapai rata-rata 60, 72 %. Sedangkan pada pernyataan negatif di nomor 7 (tuuh), siswa yang merasa takut dengan komentar pembawa acara dan ahli supranaturl tentang keberadaan makhluk halus lebih sedikit bila dibandingkan dengan siswa yang tidak merasa takuti Hal tersebut berdasarkan jawaban siswa pada alternatif Sangat Setuju dan Setuju mencapai 64,29 %. Tabel9 Tabet Skala Sikap Talmt berdasarkan Komentar Pe:serta Uji Nyali No
8..
1 Item Soal Saya merasa takut, ketika peserta Uji Nyali menceritakan kejadian-kejadian yang dilihat dan dialami o\ehnya di tempat keramat - Sangat Setuju Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tid_ak Setuju
-
~-
--
.Jumlah
prosentase
0 9 16 -'
0% 32,14% 57,14% 10,71%
28
100%
~
61
J-·----
saya···,\kan.. tetap-tel1ang-,-walaupun -011lng menceritakan kejadian yang mcnyeramkan , - Sangal Setuju Setuju Tidak Sctuju ----~angat Tidak Setuju ~-··-·------
I
I 14 11 2
3,57% 50% 39,29% 7,14%
28
100%
-------1-~----l
Tabcl di atns 111c11u11jukkan bahwa Scbagian bcsar siswa SMP Ncgcri 72 Jakarta tidak merasa takul dengan komentar peserta Uji Nyali. Hal tersebut dapat dilihat pada tingginya jawaban siswa pada latematif jawaban Tidak Setuju dan Tidak Setuju pada pernyataan positif nomor 8 yaitu sebesar 67,85 % begitu pula pada tinggi jawaban siswa pada alternative jawaban Sangat Setuju clan Setuju pada pernyataan negatifnomor 9 yaitu sebesar 53,57 %. Tabel 10 Tahel Skala Sikap Takut herdasarkan Penggambaran dan penampakan makhluk halus No 10.
Jumlah Item Soal Makhuk seram yang digambarkan pada tayangan Percaya Nggak Percaya membuat saya takut. 2 - Sangat Setuj u I 15 - Setuju 10 - Tidak Setuj u I - Sang~t Tidak Setuju
I
11.
Semua makhluk scram yang di tampilkan pad a tayangan misteri hanya sekedar rekayasa. Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju ___ _: ___San_gat Tjdaj' Settlli!.__________ --·--
-
--··
-- 28
prosentase
7,14% 53,57% 35,72% 3,57%
100%
3 7 14 4
10,71% 25% 50% 14,29%
28
100%
62
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72 merasa takut terhadap Penggambaran dan penampakan makhluk halus pada tayangam misteri. Hal tersebut berdasarkan pada tingginya jawaban siswa pada altematif jawaban Sangat Setuju dan Setuju pada pemyataan positif nomor I 0 (sepuluh) yaitu memiliki prosentase 60,71 %, begitu pula alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju pada pernyataan negatif nomor 11 yaitu denga.n prosentase sebesar 64,29% Tabel 11
Tabel Skala Sikap Talmt bcrdasarlrnn I
~
13.
14.
~t
Jika ketakutan menyerang saya, saya akan berdoa dan berusaha tetap rileks. - Sangat Setuju - Setuj u - Tidak Setuju I - Sangat Jidak Se~ ·-··
prosentase
0 15 6
0% 25% 53,57% 21,43%
28
100%
9 7 10 2
32,14% 25% 35,71% 7,14%
28
100%
13 14 I 0
46,43% 50% 3,57% 0%
28
100%
7
Jika ada tetangga rumah saya yang meninggal dunia, tubuh saya jadi merinding. - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Sett\jU - Sangat Tidak Setuju
.
Jumlah
I _l
63
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72 tidak rnerasa gemetar bila sedang menyaksikan tuyimgnn Misteri. Hal tersebut berdasarkan pada tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif nomor 14 dan 15 yaitu dengan prosentase rata-rata 58,93 %. Dan tingginya jawaban siswa pada alternarif jawaban Setuju clan Sangat Setuju pada pernyataan negatif nomor 16 yaitu d1;ngan prosGntase sebesar 96,43 %. Tabel 12 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Reaksi Geletar pacda saat Menonton Taya111ga11 Misteri No 15 ..
16.
r
Item Soal Saya akan menjadi geletar, bila saat menonton tayangan misteri tiba-tiba ada yang menyentuh pundak saya. - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - San!!at Tidak Setuju Saya akan tetap tenang, bila saat menonton tayangan misteri ada yang memegang bahu saya, - Sangat Setuj u - Setuju - Tidak Setuju - San!!at Tidak Setuiu
Jumlah
orosentase
4 5 15 4
14,29% 17,86% 53,57% 14,28%
28
100%
]
10 12 5
3,57% 35,71% 53,57% 17,85%
28
100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72 tidak merasa geletar bi la saat menonton tayangan misteri ada yang memegang pundak
64
mereka. Hal ini berdasarkan prosen1ase jawaban pada alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif nomor 17 yaitu sebesar 67,85 %. Namun pada pernyataan negatif di dapati bahwa sebagian besar siswa SMP Negeri 72 merasa gdetar bila saat menonton tayangan misteri tiba-tiba ada yang memegang pundak mereka. Hal tersebut berdasarkan tingginya jawaban pada alternatifjawaban Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju yaitu sebesar 71,42 %. Tabel 13 Tabel Skala Silrnp Takut berdasarkan Reaksi Jantung Berclebar-debar pada Saat Menonton Tayangan Misteri No 17 ..
--18.
Item Soal berdebar-debar, bi la Jantung saya akan mendengar suara-suara an eh yang ada pad a tayangan misteri - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Settiju - Sangat Tidak Setuju ·-·~---
---·-··
--~
Suara-suara aneh yang terdapat pada tayangan misteri tidak membuat saya takut. - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sanrrat Tidak Setuiu
fomlah
orosentase
l
3,57?% 32,14% 53,57% 10,72%
9 15 3 28
3 15 7 3 28
100%
10,71% 53,58% 25% 10,71
100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian siswa SMP Negeri 72 tidak merasa berdebar-debar bila
mendengar suara-suara aneh pada tayangan misteri. Hal ini
berdasarkan pada tingginya prosentase pada jawaban altcrnatif Tidak Setuju dan
65
Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif yaitu sebesar 67.,29% dan tingginya prosentase pada jawaban alternative Setuju dan Sangat Setuju pada pemyataan negatifyaitu sebesar 64,29%
Tabel 14 Tabel Simla Sikap Talmt berdasarkan Reaksi Menutup Mata pada Saat Menonton Tayangan Misteri No 19 ..
·-~
20.
.
--~
. Item Soal Ketika terdapat penampakan-penampkan makhluk halus dalam tayangan misteri, saya akan menutup mata saya - Sangat Setuj u - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setuju --
Bila terjadi penarnpakan pada tayangan gentayangan, saya akan mempertegas bentuknya.. - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setaju - Sangat Tidak Setuju
Jumlah
orosentase
I 7
3.57% 25% 64,29% 7,14% 100%
18 -
2 28 -
5 13 f-· .
10 0 28
17,86% 46,43% 35,71 % 0% 100%
Tabel di alas rnenunjukkan bahwa sebagian Siswa SMP Negeri 72 Jakarta tidak menutup rnata rnereka saat terjadi penampakkan pada tayangan misteri. Hal ini berdasarkan tingginya prosentase pada pernyataan positif (71,43%) maupun pada pernyataan negatif (64,29%)
66
Tabel 15 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Reaksi Menjerit pada Saat Menonton Tayangan Misteri No 21..
Item Soal Saya akan berteriak dan menutup mata saya, bila melihat makhluk menyeramkan yang muncul di televisi - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setuju
-·--··~··--
23.
24.
Sa ya akan ikut menjerit, ketika menyaksikan tayangan misteri ibu menjerit ketakutan. - Sangat Setuj u - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setl\iu -· Makhluk seram yang muncul lidak membuat saya takut. - Sangat Setuju - Setuj u - Tidak Setuju ____ -. Sang_at Tidak Setuju
d; "'" "'
'';'~
-----~-
sorujo Setuju Tidak Sangat Tidak Setuju
3
10,71% 32,14% 39,29% 17,86% 100%
0 7 16
5 28
3
J='°
Saya akan tetap tenang, meskipun ibu berteriak ketika menonton tayangan rnisteri - Sangat Setuj u --
prosentase
9 11 5 28
- - · - -·---·
22.
Jmnlah
I
11 4 28
0% 25% 57,14% 17,86% 100%
10,71% 35,71% 39,29% 14,29% 100%
I
2
_1_ -- 17 9 ___ ____J__
0 28
7,14% 60,72% 32,14% 0% 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri 72 .Jakarta tidak menjerit ataupun berteriak ketika menonton ta:yangan misteri. Hal
67
tersebut dapat di lihat pada tingginya prosentase rata-rata jawaban alternatif Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju pada pernyataan positif yaitu 66,08 % begitu pula pada Setuju dan Sangat Setuju pada pernyataan negatifyaitu 57,14 %
Tabel 16 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Talmtnya Siswa Berada di Dalam Rumah Sedirian pada Malam Hari No 25.
Item Soal Saya merasa takut , bila berada di dalam rumah sendirian pada malam hari. Sangat Setuj u - Setuju - Tidak Sctuju - Sang~t_Tidak Setuju___ --.......
-
L
-
Jumlah
prosentase
7 8 8
25% 28,57% 28,57% 17,86% 100%
5 28
26.
Sangat menyenangkan sekali bila saya tinggal di rumah sendiri, ketika ayah dan ibu pergi makan malam di luar rumah. - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuj u - Sangat Tidak Setuju
~--
27
Bila pada malahi hari saya harus sendiri di dalam rumah, saya akan bermain play Station dengan santai - Sangat Setqju - Setuju - Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
-
-
=:j_
2 6
15 5 28
2 8
11 7 28
7,14% 21,43% 53,57% 17,86%
100%
7,14% 28,57% 39,29% 25% 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas Ill SMP Negeri 72 rnerasa takut bila harus berada di dalam rumah sendirian. Hal tersebut dapat dilihat
68
pada lebih tingginya j awaban siswa pada alternatif jawaban Sangat Setuju dan Setuju pada pernyataan positif nomor 25 yaitu dengan prosentase 53,57% dan 68,0 l % pada prosentnso ratlH'tlta alternnlif jnwnban Tiduk St,tqju dun Sangnt Tiduk Set4ju
di
pernyutaan negatif110111or 26 dan 27. Tabet 17 Tabet Skala Silrnp Takut berdasarkan Takutnya Siswa pada Kegelapan
~f-~~::t~:--1~ 1~ 1:1 ~~~~:~k~~~~~:~:~~-:i11i11ia1i ·=: Pr'oseirtase
I
malam hari, saya aktm mcrasa takut la Sangat Setuj u I Sctuj u I Tidak Setuju I _____ _ ~a~g~t_'Ii.cJal~_~etuju ____________
4
14 ,29%
8
28,57%
15
53,57%
28
3,57'iii_ 100% ---
_j ____ _I_ __ ,__
--~-·~
--·~---·---~--.,---
-~------
--------~---·-----·- ' '
29.
Saya akan segera mencari senter atau korek api, bila tiba-tiba lampu di rumah saya padam. Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju _ _ _ _ ·-~_ _Sangal Tida_k_S:.:ce.:c:t:.::u,_ju:;___ _ __ 1 1
11
3 3
39,29% 39,29% 10,71% 10,71%
28
100%
11
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP Negeri 72 tidak merasa takut dengan kegelapan. Hal ini berdasarkan tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju nomor 28 pada pernyataan positifyaitu sebesar 57,17%, begitu pula pada alternatif jawaban Setuju clan Sangat Setuju di nomor 29 pemyataan negative yaitn sebesar 78,58 %
69
Tabel 18 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Takutuya Siswa bila ke Kamar Mandi Scndirian pada Malam Hari
No 30.
-
I I
31
~
l Item Soal Jumlah -- --Saya merasa takut, bila pipis pada tengah malam sendiri 5 - Sangat Settrju 9 - Setuju 9 - Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju -
Saya akan kekamar mandi Sendiri, jika tiba-tiba jan J malan saya ingin pipis. - Sangat Setuj u - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setuju -
r
--"·
orosentase
28
17,86% 32,14% 32,14% 17,86% 100%
4 8 8 8
14,29% 28,57% 28,57% 28,57%
28
100%
Pada tabel diatas dapat kita lihat, bahwa terjadi keseimbangan jumlah siswa kelas Ill di SMP Negeri 72 antara yang merasa takut dan tidak takut bila ke kamar mandi sendirian pada malam hari. Hal tersebut dapat di lihat pada samanya jawaban siswa dalam pernyataan positif nomor 30 pada alternatif jawaban Setuju dan Sangat Setuju begitu pula dengan alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju yaitu masing-masing sebesar 50%. Sedangkan dalam pernyataan negatif nomor 31, diketahui bahwa Siswa yang merasa takut bila ke kamar mandi sendirian lebih tinggi di bandingkan dengan yang tidak merasa takut yaitu sebesar 57, 14%
70
Tabel 19 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Talmtnya Siswa Bila Melewati Pohon Besar pada Malam Hari -------·
JUI. nlah
No Item Soal f---32. Jika saya berjalan sendirian di malam hari, saya selalu merasa gemetar bila mele wati pohon besar - Sangat Setl\iu - Setqju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Sett\ju - ·-·------- - ·
5 17 6 0
-------
33.
__ __ ._
28 --·-·
-·-·-·
~-·~-~
Say a sangat menikmati berjalan pepohonan pada 111ala111 hari - Sanga! Setuj u - Setuju - Tidak Setuju - Sang'!LJ:idak Setuju
di
prosentase
17,86% 60,71% 21,43% 0% 100'%
bawah
I 17
IO 0
28 ---
.
34
.
Kehidupan clan kematian say a telah ditentukan oleh tuhan, sehingga tidak ada yang per! u dikhawatirkan - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setul!!_
_____J_ J.
17 9 2 0 .
28
3,57% 60,71% 35,71% 0% 100%
60,71% 32,14% 7,14% 0% 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP Negeri 72 merasa takut bila berjalan di bawah pohon besar pada malam hari. Hal ini berdasarkan tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban Setuju nomor 32 pada pernyataan positifyaitu sebesar 78,57%.
Setuju dan Sangat
71
Sedangkan pada pernyataan negatif nomor 33 dan 34, Siswa merasa rnenikmati berjalan dibawah pohon besar, ha! ini berdasarkan tingginya rata-rata alternatif jawaban Setuju dan Sangat Setuju yaitu sebesar 78,57%
Tabel 20 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Takutnya Siswa Bila Pulang Larut
I
Malam No
35.
36.
Item"'''
Sasya merasa takut dan akan minta jemput orang tua saya, bila pulang larut malam. - Sangat Setuj u - Setuju I - Tidak Setuju j - Sangat Tidak Setuju --
Saya yakin Tuhan selalu dimanapun saya berada. - Sangat Setuj LI - Setuju - Tidak Settuu - Sangat Tidak SetL1iu
melindungi
Jumlah
prosentase
5
17,86% 57,14% 17,86% 7,14% 100%
16 5 2 28
saya
I
27 1 0 0
28 37
-·
WalaupL111 harus pL1lang larut malam, saya tetap en3oy. I Sangat Setuju - Setuju - Tidak Settu LI I - Sangat Tidak SetL1ju
-±-
1 2 21 4
28
-
96.43% 3,57% 0% 0% 100%
3,57% 7,14% 75% 14,29% 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP Negeri 72 tidak merasa takut bila pulang larut malam. Hal ini berdasarkan tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban Setuju dan Sangat Setuju nomor 35 pada
72
pernyataan positif yaitu sebesar 75%, begitu pula pada alternatif jawaban Tidak Sctuju dan Sangat Tidak Setuju di nomor 37 pernyataan negative yaitu sebesar 89,29%. Meskipun mereka rnerasa takut bila pulang larut rnalarn, mereka tetap yakin bahwa Tuhan akan selalu rnelindungi mereka dimanapun mereka berada. Hal ini berdasarkan tingginya alternatif jawaban Sangat Setuju dan Setuju pada nomor 36, yaitu scbesar I 00 %.
Tabel 21 Tabel Skala Sikap Takut berdasarkan Takutnya Siswa Bila Mendengar Suarn-
suara Aneh di Malam Hari
No 38.
Item Soal Ketika tengah rnalam terdengar suara-suara aneh, saya menjadi takut - Sangat Setuju - Setuju - Ti dak Setuj u - Sangat Tidak Setuiu
Jurnlah
orosentase
6
21,43% 50% 21,43% 7,14% 100%
14 6 2
28 39.
Suara-suara aneh di rnalam hari tidak membuat saya menjadi gemetar - Sangat Setuju - Setuju - Tidak Setuju - Sangat Tidak Setuiu
I 8
4
3,57% 28,57% 53,57% 14,29%
28
100%
1.,.)
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III di SMP Negeri 72
merasa takut bila mendengar suara-suara aneh di rnalam hari. Hal ini
berdasarkan tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban
Setuju dan Sangat
Setuju nomor 38 pada pernyataan positif yaitu sebesar 71,43%, begitu pula pada alternatif jawaban Setuju dan Sangat Setuju di nomor 39 pernyataan negative yaitu sebesar 67,86%
Tabel 22 Tabel Skala Silrnp Talmt berdasarkan S111itnya Sfawa Tidur di Mafam Hari
No 40.
----
Item Soal 1.Ju nlah Saya tidak dapat tidur nyenyak, jika saya selesat membaca atau menonton cerita misteri - Sangat Setuj u 4 9 - Setuju I - Tidak Setttju 13 - Sang~ Tidak_ Setuj u 2 »•----·-----4·---·
1----e------·..- - - · - - - - - - - - - - - 41 Walaupun sebelum tidur saya telah membaca doa, namun hati saya tetap berdebar-debar. - Sangat Setuj u - Setuju - Tidak Setuju ,_______ - San_g[l(_Tidak Setuju ___._______ .., ......
J?Esisentase
14,29% 32,14% 46,43% 7,14% 100%
28
2 9 12 5
7,14% 32,14?% 42,86% ... 17,86% +28- · - 100% -
__
1-----1----------------------l42. Saya yakin, jika scbelum tidur saya membaca doa, tidak ada syetan yang akan mengganggu saya. 21 - Sangat Setuju - Setuju 5 - Tidak Setuju 2 - Sangat Tidak Set1:1l_u"'----------1-- 0
75% 17,86% 7,14% 0% 100%
28 43.
Saya akan tctap tidur nyenyak, meskipun tetangga di samping rumah saya barn saja meninggal dunia. Sangat Setuju Setuju Tidak Setttju Sangat Tidak Setuiu
I-----+----"""-'-'--'-"---'---'~-------------
2 9
:
kl 8
7,14% 32,14% 42,86% 17,86% 100%
74
44.
Setelah saya menyaksikan tayangan misteri, saya - · akan tetap tidur nyenyak. Sangat Setuju 4 14,29% Setuju 12 42,86% Tidak Setuju 9 32,14% __"_____S_a_n_gat Tid_llJ(S_e__t~u~ju__________________3_______...._10~,_7_1°_Yo_,
28
100%
Tabcl diatas mcnunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas lJJ di SMP Negeri 72 tidak merasa sulit tidur malam hari. Hal ini berdasarkan tingginya jawaban siswa pada prosentase rata-rata alternatif jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju nomor 40 dan 4 J pada pernyataan positif yaitu sebesar 57, 15%, begitu pula pada prosentase rata-rata alternatifjawaban Setuju dan Sangal Setuju di nomor 42, 43 dan 44 pernyataan negative yaitu sebesar 63,09 %
75
BAHV
PENUTUP A. Kesimpulan Bcrdasarkan hasil pcnclitian mengenai 'Pengaruh Tayangan Misteri terhadap Sikap Siswa di SMP Negeri 72 Jakarta'', maka dapat disimpulkan bahwa : I. Siswa kelas Ill di SMP Negeri 72
sebagian besar sering menonton tayangan
mistcri (Dunia lain, PNP, Gcntayangan) dcngan prosentasc 57,17 %, sedangkan 42,86% lainnya Jarang menonton tayangan. 2. Siswa kclas Ill di SMP Ncgcri 72 scbagian mcmiliki sikap takut yang tinggi dan sebagian yang lain mcmiliki sikap takut yang rcndab dcngan prosentase masingmasing sebesar 50% . Ila! ini diketahui berdasarkan basil jawaban siswa melalui angket tcntang sikap takut, dengan skor 78- 111 (14 siswa) adalah yang memiliki sikap takut yang rcndah, skor I 12 ·· 146 ( 14 siswa) adalah yang mcmiliki sikap takut yang tinggi. 3. Pengaruh tayangan misteri tcrhadap sikap siswa SMP Negcri 72 adalab sebagai bcrikut : Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah ponulis lakukan, basil yang diperoleh pada r,y
=
0,695, kemudian angka ini di intrepretasikan. Pada
Interpretasi sederhana , r,y 0,695 terdapat angka indeks korelasi "r" product moment pada rentang 0,40-0,70 yang termasuk kedalam kategori korelasi yang sedang. Kemudian di interprctasikan dengan menggunakan tabel nilai "r" product moment
76
yaitu baik pada tarafsingniJ'ikansi 5% ataupun 1%, I\vl r., > r,,,hci· Berarti kesimpulan yang dapat ditarik adalah, adanya hubungan positif yang signifikan antara tayangan misteri dengan sikap sangat takut siswa SMP Negeri 72 Jakarta dan Seringnya menonton tayangan misteri sangat mempengaruhi sikap sangat takut pada s1swa, tcrutama siswa di SMP Ncgcri 72 Jakarta.
B. Saran-Saran
Bcrdasarkan hasil pcnclitian di atas diketahui bahwa frekuensi menonton layangan mislcri dapal 111c111p<:ngaruhi sikap takut siswa. Okh karcna itu untLik menghindari sikap takLit yang berlebihan pada siswa SMP Ncgeri 72, pe1rnlis mcnyarankan agar : I. Hcndaknya guru (khususnya guru agarna)- lebih rneningkatan penanarnan aqidah
kepada siswa baik melalui kegiatan belajar mengajar di seko!ah ataupun di luar itu, sehingga mereka tidak rnerasa takut kecuali kepada Allah SWT. 2. Hendaknya orang tua selalu selektif dalam hal tontomm
pantas
konsumsi
clan yang tidak pantas di konsumsi oleh siswa. 3. Hendaknya orang tua menernani dan mernberi pemahaman kepada siswa ketika siswa menonton tayangan rnisteri, sehingga siswa tidak menelan mentah-mentah sesuatLI yang di sajikan oleh tclevisi. 4. Hendaknya para sutradara dan produser perfilman lebih berbesar hati dengan menampilkan Ii Im-film yang lebih mendidik . .Jangan hanya mengejar rating clan
77
rneraup keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya produksi yang sekecilkecilnya. fkutlah berperan dalam rneningkatkan kuali!as sumber daya rnanus1a Indonesia yang berirnan dan bertakwa, bukan malah menjerurnuskan generasi pcncrus bangsa kc dala111 kcscsatan.
78
DAJ
Abu Abmadi, dkk, Psikologi Sosia/ (Jakarta; Pt. Rineka Cipta, 1991), Cet. ke-1 Abu Yasir Fadhlan, l'engam/1 !vfedia Televisi Terhadap l'endidikan Aqidah Anak, (Solo; Makalah Seminar Horor, mei 2004) Al-Aliyy, /llqur 'an da11 Te1:fe111ahw111ya, (Bandung; Cv Penerbit Diponegoro, 2000) cet, ke 10 Armando Nina, l~jek 711)Jonga11 Mistik di TV bagi Anak: Apa sofa yang bisa kita /ak11ka11/ Maka/ah Seminar "l'engaruh ICtyangan f!omr terhadap l'engembangan Aqidah dan Kepribadian Anak", (Solo; 7 Maret 2004)
/\snawir, prof. Dr. H, Basyiruddin Usman, Ors. (Cipulat l'ress 2000), eel./, ha/ IOI
M. Pd. Media l'embelqjaran.
/\zhar Arsyad, Media i'<'ngojm·1111, (Raja Grafindo Perkasa, 1997) Cel, ke-1 Cahyadi Takariawan, M,:di11 Masso Vims f'eradaban, (Jakarta; Tarbiyatunna, 2003) cet, kc- 1 November David 0 Sears, ct.al, l's1ko/ogi Sosial, (Jakarta; Erlangga, 1994), jilid I Ueparlcmcn l'cndidikan dan Kcbudayaan RI,· l''"''lllt-pesi111 l!11da)'il Film Anakanak Da/11111 Tayangan Te!evisi (Jakarta; CV. Eka Putra, 1995)
Habib Zamris, Penelilian l,.ilm Anak-anak di telev1~1·i Dalam Rangka Pembangunan l'endidikan Bwli l'ekerti Me!alui Televisi, (Jurnal Teknodi, Oktober 2001) I-lamidy Zainuddin, 71!1/rmahan Shahih Bukhari, (Jakarta; Bumi Restu, 1992) cet, ke
- 13 Ita Novita /\denar. Sri Gurinta, fvfengetahui Sikap, Kepercayaan dan Perilaku Hudaya 7/·adisional pada Generasi A!fuda di Kola Surahaya, (Jakarta; CV Eka Dharma , 1997), Cc!, ke-1 Jalalludin Ali Ahmad Zen, Kamus !/mu Jiwa dan Pend1dila111 (Surabaya; Putra AlMa 'arif)
79
Karini Kartono, Pato!ogi Sosial 3 Gangguan-gangguan Ke1iwaan, (Jakarta; Pt. Raja Grafindo Pcrsada)
------------------
Psiko!ogi Anak (f'siko!ogi Perkembangan), (Bandung; Cv Mandar
Maju, 1995) Cet, ke-V
muhibbinsyah, Psikologi J'endidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 1997), Cet, ke-3 Peter Salim, Kam us Bahasa Indonesia Kontemporer, ( jakarta; Modern English Press, 1991 ) cet ke- 1
Pius A. Partanlo Trisno Yuwono, Kamus Kecil Bahasa Indonesia, (Surabaya; Arloka, 1994) R. Soetarno, Psikologi pendidikan,(Yogyakarta; Kanisius. 1993), Cet. ke-2 Saksi M1tjalah, Ancanwn dan 'l'eror !vfengincar Umat !slam, (Edi~:i No. 13 Tahun VI, 28 April 2004) Sari Tatik Kaiiika, !'esan-pesan FJudaya Film Anak !la/am 7t1yanga11 TelevL1·i, Uakarta; CV Eka l'utra, 1995) eel, ke -- I
Sarlito Wirawan Sarwono, f'engantar Umum Psiko!ogi, (Jaka1ia; Bulan Bintang, 1976) Cet, ke- 7 Sudjana Anas, Penganlar Statistik Pendidikan, (Jakarta, PT. RaJawali Press, 2001), kc- 12 eel Suharsini Arikunlo, Oa.wir-dasar /c'va!uasi f'endidikan, (.Jakarta; Bumi Aksara, 1992), cet ke - 8
----------------------, J'rosedur l'enelitian, (Jakarta; Rineka Cipla, 1998), cet ke - 11 Sujanlo Agus, !'siko!ogi f'erkemhangan, (Jakarta; Aksara Baru, 1986), cet ke - 6
Suplemen Pikiran Rakyat khusus Budaya, Masyarakat dan Jndustri Hantu, Edisi 2002
80
Yahman Amin S, !111p!ikasi l'sikofogi l11yw1gw1 Horor !vfislis di A1etlia Massa Terlwdap Perke111ha11gu11 Keprihadian, (Makalah Seminar Horor 7 Maret 2004)
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dengan Kepala Sekolah: Hari/Tanggal Tempat Wawancara Orang yang diwawancarai
Pertanyaan I. Dapatkah Bpk/lbu menjclaskan sejarah singkat dan latar belakang bcrdirinya SMP Negeri 72 Jakarta
?
2. Bcrapa Luas selurnh tanah dan lt'rdiri dafi nwng apa saja ? 3. Fasilitas apa saja yang dirniliki sekolah ini?
4. Berapajumlah guru dan karyawan di sekolah ini?
5. Berapa jumlah siswa dan siswi di sekolah ini?
ANGKET UNTUK SISWA PENGARUH TAYA~IGAN MISTER! TERHADAP SIKAP SISWA DI SMP Negeri 72 JAKARTA
ssa!amu 'a/aikum Wr. Wh. Dalam rangka penyelesaian tugas skripsi, saya sangat mengharapkan bantuan dan e1jasama anda untuk menjawab perlanyaan dalam angket ini. Tidak ada jawaban yang enar atau salah, jawaban yang sangnt diharnpkan adalnh yanl;! sommi d1mgnn ko11disi, ~adaan dan pcndapat ancla. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam angket ini ticlak akan mempengaruhi ilai anda, tetapi hanya cligunakan untuk memperoleh data dan infonnasi dalam ra11gka enyusunan skripsi. Atas bantuan dan ke~jasama ancla dengan menjawab angket sejujur~jujurnya, saya capkan terima kasih. lassa!ammu 'a/aikum Wr. Wh.
Ciputat, Agustus 2004 Mahasiswi Semester VlII FITK/PAI UIN SYAHID JAKARTA
ENDANG SUPRAPTI
PENGAIHJH TAY ANGAN MKSTERI TERHADAP SKKAP SISWA DI SMP NEGERI 72 .JAKAH.TA PVSAT
i>etunj uk Pengisian: I. Mulailah dengan mernbaca basrnalah 2. lsilah dengan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan · pendapatanda 3. Hendaklah jawaban diberikan dengan sejujur-jujurnya 4. Kerahasiaan identitas anda terjamin 5. Terima kasih atas kesediaan anda mengisi angket ini 6. Akhiri dengan membaca Hamdalah Biodata Responden I. Nama lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Kelas
TAY AN GAN MISTERJ . Apakah anda sering menonton reality show "Percaya Nggak Percaya"? a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidnk Pernah
. Rurnah Hantu di Pondok lndah pernah diliput oleh salah satu tayangan rnisteri reality show yaitu? a. Dunia lain
b. Percaya Nggak Percaya
c. Gentayangan
d. Pernburu Hantu
Di Stasiun Televisi rnanakah "Percaya Nggak Percaya" di tayangkan ? a. TPJ
b. Indosiar
An-TEVE
d. Trans TV
Siapakah pernbawa acara tayangan "Percaya nggak Percaya'' saat ini ? a. lne Febrianti
b. Toro Morgan
c. Farhan
Dalarn tayangan "Percaya nggak Percaya"
d. Jne Chintya
diberikan
garnbaran
oleh
pembimbing spiritual tentang sosok ? a. Malaikat
b. Jin/Syetan
c. Tuhan
d. Bidadari
Siapakah pernandu acara yang dianggap sebagai ahli supranatural dalam tayangan "Percaya nggak Percaya" ? a. Toro Morgan
b. Arzeti
c. Leo Lumanto
d. Fandy Haddade
7 Setiap Hari apa "Percaya Nggak Percaya" ditayangkan? a. Karnis
b. Rabu
c. Jurn'at
d. Minggu
8 Apakah anda sering menonton reality show "Gentayangan" a. Tidak Pernah
b. Sering
c. Jarang
d. kadang-kadang
9. Di stasiun TV rnanakah reality show "Gentayangan" ditayangkan ? a. An-Teve
b. Trans TV
c. TV 7
d. TPI
l 0 Siapakah nama pembawa acara reality show "Gentayangan"? a. Fandy Haddade b. Farhan
c. Arzeti
D. Torm Morgan
11 Di stasiun televisi manakah "Gentayangan" di tayangankan? a. RCTI
b. TPI
c. SCTV
d. An-teve
12. Setiap hari apa "Gentayangan" di tayangkan ? a. Karnis
b. Jum'at
c. Senin
d. Rabu
13. Apakah anda sering menonton tayangan "Dunia Lain"? a. Kadang-kadang
b. Tidak Pernah
c. Jarang
d. Sering
Di stasiun TV manakah "Dunia Lain" ditayangkan 7 a. Lativi
b. Trans TV
c. TV 7
d. RCTI
Tayangan misteri apakah yang memiliki segmen "Uji Nyali"? a. Dunia Lain
b. Percaya Nggak Percaya
c. Alam Gaib
d. Misteri Kisah Nyata (MKN)
Pada tayang "Uji Nyali", beberapa orang ditawari untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh makhluk halus pada ? a. Tempat lbadah
b. Tempat Sepi
c. Tern pat yang Gelap
c. Tcmpat Keramat
Penampakan yang muncul pada tayangan dunia lain, berbentuk sosok yang 7 a. Menjijikan
b. Lucu
c. Menyeramkan
d. Pccmfwr:1rii
Pada tempat-tempat keramat biasanya banyak terdapat ? a. Malaikat
b. Syetan
c. Bidadari
d. B1natang buas
Di bawah ini adalah tema yang pernah diangkat oleh "Dunia Lain", kecuali ... a. Legenda Nyi roro Kidul
b. TPU Jeruk Purut
c. Goa Siluman
d. Gunung Cennai
. Syetan sering di gambarkan dalam bentuk a. Mengerikan
'I
b. Menggelikan
c. Lucu
d. Mempesona
. Siapakah pembawa acara tayangan "Dunia Lain" ? a. Hari Panca
b. Toro Margen
c. Arzetti
d. Jne Febrianti
. Setiap hari apa acara "Dunia lain" ditayangkan? a. Sabtu
b. Jum'at
c. Minggu
d. Kamis
!ismillahirrahmanirrahim 1ssalamu'alikum Warohmatullahi Wabarakatuh Salam teriring doa saya ucapkan semoga adik-adik selalu berada dalam lindungan 1llah SWT. Dalam rangka menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan :eguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya mengadakan 1enelitian mengenai Pengaruh Tayangan Misteri Terhadap Sikap Takut. Oleh karena itu aya meminta adik-adik untuk ikut membantu mengisi pertanyaan ini guna dijadikan data nasukan. Pada halarnan berikut ini adik-adik akan mendapatkan beberapa pemyataan lirnana pada setiap pernyataan disediakan beberapa kemungkinan yang dapat rekanekan pilih sebagai jawaban. Dalam ha! ini tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun nformasi atau data yang adik-adik berikan akan sangat bermanfaat untuk penelitian ini. Alas kesedian adik-adik rneluangkan waktunya untuk mengis.i kuesioner ini saya 1capkan terima kasih.
Ciputat, Agustus 2004 Peneliti
Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan mengenai di:ri Anda sehan-hari. Rasakan dan pahami dengan baik setiap pernyataan tersebut. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik dan buruk, juga tidak ada
benar dan salah. Anda sepenuhnya bebas
menentukan pilihan. Pilihlah pernyataan yang paling sesuai menurut diri Anda dengan memberi tanda (X) Ketentuan jawaban : SS
: sangat setuj u
S
: setuju
TS
: tidak setuju
STS
: sangat tidak setuju
Nama Jenis kelamin Usia
SKALA SIKAP TAKlJT AKIHAT TA YANGAN MlSTERI Pernvataan SS J ika Saya berjalan sendirian di malam haii, saya selalu merasa 11emetar bila melewati uohon besar. Makhluk seram yang rnuncul di layar televisi, tidak 2. membuat sava takut. Jika ada yang Pernbawa Acara 'Gentayangan" -'. rnenakut-nakuti dan mengagetkan penonton, saya akan meniadi gemetar Saya tidak dapat tidur nyenyak , jika saya selesai 4. mernbaca atau rnenonton cerita misteri. 5. Saya yakin, jika sebelum tidur saya membaca doa, tidak ada syetan yang akan mengganggu saya Ketika tengah malam terdengar suara-suara aneh, saya 6. meniadi takut · - - -Saya yakin Tuhan selalu melindungi saya dimanapun 7.
s
No l.
0
STS
I
~--- ~·
'n\Jn hnnrln
TS
-~
--
Suasana tempat-tempat yang di tampilkan dalam tayangan misteri reality show sangat menyeramkan sehirnma membuat sava takut. Saya akan ke kamar mandi sendiri, jika tiba-tiba jam 1 malam sava ingin ninis ·---·-). Suara musik yang rncngmng1 komentar pernbawa acara menambah suasana yang di tampilkan menjadi menveramkan l. Ketakutan saya akan rnuncul ketika ahli supranatural (Leo Lumanto) mulai menjelaskan keberadaan makhluk halus. 2 Saya tidak merasa takut melihat tempat-tempat angker yang di tampilkan pad a tayangan "Percaya Nggak Percaya" -. - - - - --·-·-- -------3. Saya senang dengan suara musik yang selalu mengmng1 adegan menegangkan pad a tayangan --··-·-·- - - - - - - misteri 4. Walaupun sebelurn tidur saya tel ah membaca doa, namun hati saya tetan berclebar-clebar --- ---5. Saya sangat menikmati berjalan dibawah pepohonan pada malam hari ____ ___ ----··-··· 6. J ika acla tetangga rumah saya yang meninggal clunia, tubuh sava iadi merincling 7. Saya akan segera mencari senter atau korek api, bila tiba-tiba Iamnu di rumah sava nadam 8. Kehidupan clan kematian saya telah ditentukan oleh Tuhan, sehingga tidak ada yang nerlu dikhawatirkan. 9. Meskipun Pembawa acara gentayanga menakut-nakuti pe1111rsa dengan keberadaan makhlus, saya tetap enjov/tenang_ 0 Say a merasa takut, bi la harus p1p1s pa cl a tengah malam. I. Walaunun harus nulang Iarut malam, sava tetap eniov :2. Saya akan tetap tidur nyenyak, meskipun tetangga di sami:iing rumah saya baru saja meninggal dunia. n ,_) _ Suara-suara aneh di malam hari tidak membuat saya menjadi gemetar :4 Saya merasa takut, bi la berada di cl alam rumah senclirian nada malam hari --:5. Sangat menyenangkan sekali, bila saya harus tinggal di rumah ketika ayah dan ibuku pergi makan malam di luar rumah. --!6. Saya merasa takut clan akan minta jemput orang tua sava, bila nulang larut malam !7. Saya akan tetap tenang, walaupun orang menceritakan ,~.-~"-'"'"·~ ~--~'"="*'""''"·
.,
1--Pl~d-i!ln
\r11n(J
1110_nvf".rnn1knn
""'""~~~=
~~-~""'.,.~
l.
-·--
r
I Saya akan bertcriak dan menutup mata saya, bi la melihat makhluk menyeramkan yang muncul di televise -· ) Jika ketakutan menyerang saya, saya akan berdoa dan berusahf'._tetae rileks ), Setelah saya menyaksikan tayagan misteri, saya akan tetap tidur nyenyak. ·I Bila pada malam hari saya harus sendiri di dalam rumah, saya akan bennain Play Station dengan santai -· ---·- - - · - · · ) Say a akan ikut menjerit, jika ketika menyaksikan tayangan misteri ibu menierit ketakutan, I. Bila tiba-tiba lampu di rumahku padam, saya akan merasa takut. ~ Saya merasa menjadi takut, ketika peserta uji nyali menceritakan kejadian-kejadian yang dilihat dan dialami olehnva di temoat keramat. Makhluk halus yang di gambarkan oleh ahli '· supranatural sangat men,Yeramkan. ·------·. Ketika terdapat penampalrnn-penampakan makhluk ' halus dalam tayangan mistcri, saya akan menutup mata sava. .. ) Saya akan tetap tenang, meskipun ibu berteriak ketika menonton tayangan misteri. . \ Bila terjadi penampakan pada tayangan gentayangan, daya akan mempertegas bentuknya. ) Makhluk seram yang digambarkan pada tayangan Percaya Nggak Perca.\'a membuat saya takut. ), Semua makhluk seram yang di tampilkan pada tavangan misteri han.)'a sekedar reka,\'asa. ·I Jantung saya akan berdebar-debar, bila mendengar suara-suara aneh yang ada pada tayangan misteri . Saya akan kejang-kejang, bila saat menonton tayangan ~ misteri tiba-tiba ada yang menyentuh pundak saya ; Suara-suara aneh yang terdapat pada tayangan misteri tidak membuat saya takut I Saya akan tetap tenang, bila saat menonton tayangan misteri ada vang memegang bahu saya.
-~-·
·-··+-
·-+
--~--
Tabel Perolehan Nilai Tayangan Misteri
--
Nania Andita J anidar
Skor 14
Ayu Christina F AyuWandia Delita He1tama P Desty Noviana
19
0
-
Diana Sari Feny F erdiau
!
Festv A1yanti ! Gita Susanti ) Karini Utmi Mentari Dini l 2 Miernazv NQ. ) Neneng C - r-----4 Noviani S s Nurkhnmairah 6 Nurun Nisa 7 Ramadi Saputra 8 Ren - Avu A __ Sasri Mulyani 9 -0 ~elly Margiani 1 SoimS Teguh Kurnaen 2 -3 Tyas Damayanti 4 Wiwi Dmnavanti -''
-~·--
5 6 7 8
-
Yonah l)aramitha Cut Febri Yanti Dusri M ulvadi
Nurisa alvianti
!---------------
---·
14 20
-·
19 13 19 14 19
··-·~·-
18
I 2
0 0 0 0 0 0 0 -0
1 0 0 I I I
I I
3 4
5 6
7 8
9 0
I
2
1 1 1 1 1 l l I
1 I 1 1 I 1 l I
0 1 1 I I 0 0 0
I I l 1 I 1 l 0
1 1 1 I 1 I
0 0 1 I 1 0 l I 1 I 1 1 0 1 I 1 1 0 l I 1 I l l l 1 l l 1 1 0 0 I I 0 I l I I l l I 0 0 l - ! -l r--l 1 1 0 I I l I l I 0 I l 1 1 l 1 1 l 1 0 0 I I 1 I 1 l 1 1 1 1 0 0 1 l ----0 -I -· l_ 0 l l l 0 1I 0 1 I l I o TO 1 I I 1 0 -0 1 1 1 I l 0 l 1 1 1 J 0 I 1 1 l l () l l 1 1 1 l 1 1 1 1 1 () I 1 I 1 I 1 I l 1 1 1 0 I 1 1 1 1 I 1 1 1 I I I 1 I I I 0 l 1 I I l
0 0 1 0 1
0 I l 0 I l 21 0 0 1 13 19 0 1 l 12 ,_0 · ·0- I 0 0 I 12 20 l 1 I 14 0 1 0 I - l 14 - ()0 -· 16 1 - - - ---· \ 14 0 0 I 14 0 0 l 19 ·-· 0 I l 21 1 1 l 19 0 l l 0 I 1 19 0 I 1 19 0 1 I 13 15 0 l l -·-
·--~-
~--·-··
463
0 I 1 0 l 0 l 0 I 1 1 0 0 0 1 1 0 0 I 0 1 l l 1 1 I 1
I 1 0 l I l I 1 1 1 0 1 1 I
I 1 1 l I
I I l 1 I 1 l 1 I I l 0
1 1 l I l I 1 1 l 1 l 1 1 1 I l
~
0 I 0 1 0 0 0 I
0 0 0 I I 1 1 I 1 1 1 I 0 0 0 l 1 0 0 l 0 0 0
0 I I
I 0 1 l 1
I l 1 l
0 0 0 l 0 1 0
1 1 l 1 1 l
l l I I l I l I l I l 1 1 1 0 l 1 I
1 I 1 0 I l 1 I l l
I 0 1 I 1 1
1 I 0 I
0 0
1
-I l I
1 1
l 1
1 l i l 0 1 l 1 l 1 1 1 I . 0
3 4
-~
I
5 6
7 8
I 1 0 1 I 1 l l l I 1 0
1 0 l 1 l 1 1 0 1 1 1 1 1 1 I 1
9 2
0 0 0 1 0 0 1 0
0
I 1 1 1 I I 1 I I l l 1 1 1 1 l I 1 1 1 1 l 1
I
1 1 0 1 I l l 0 1 1 1 I 1 0 l l l 0 1 0 1 1 1 J I
2
1 1 1 l 1 0 l l
1 I l 0 1 l 0 l 0 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 1 0 1 1 I 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 l () 1 I l
No.
Nam a
1
2
3
4
5
6
7
8 3 4
1 Cut Febriyanti 2 Desty Noviana
4
3
3
4
1
4
4
4
3 3
3 3
3 3
3
1
2
3 3 3 2 4 2 1 4 2 3 3 3 1 2 2 1 2 3 1 3 2 4 2 2
2 3
1 1
2
3 3 3 3 4
2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2
4
3 Gita S 4 Teguh Kurnaen
2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 3 2 2 1 3 2 3 1 2
1 1
5
Neneng Choirunnisa
6 Nurun Nisa
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
AyuWandia Nur Khumairah Ayu Cristina F Ferry Ferdian
2
Noviani S
3
Ramadi Saputra
2
Diana Sari
2
SoimS Nurisa Alvianti
4 3
Festy Aryanti
2
Selly Margiani Delita Hertama Putri
3 3
jReny Ayu Ardianti Tyas Damayanti Andita Janidar Mentari Dini
!
2
I3 2 3
Miernazy NQ, M. Z
3
Wiwi Damayanti Yonah Parawitha Sari
3
Skarini Utari Dusri Mulyadi Sasri Mulyani
4 . 3 3 3
~
~"
2 3 2 1 2 4
2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 3
3 4 1 3
I
3
1
3 2
1 1
4
1
3 3
1
1
1
3
1
3
3
1 1
1
1
2
1 1
4 2
4 2 3 3
3 3 4 2
3
1
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
3 4 1
2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 4 4 1 2
9 4 3 2 4 2 4 1 2 4 4 4 1 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 1 3 3 4 1 3
10
11
12
13
14
15
3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
3
4
4
4
4
4
3 3
3
3
3 3 2
3 2 4
3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3
2 3
2 2
2 3 3
2 2 3 1 2 3 2 2 1 1 2
4 2 2 1
3 1 3 3
3 3 2
3
19 20 21
22 23
3
16 17 18 4 4 4
4
4
4
3
4
4
1
4
4
4
4
3
3
2
3 3
2
2
3 3
2 1 1
2 I 4 1 1 1 3 2
4
2
4
3
3
1
3
2 3 2•4
3
4
2
3
3 2
2 2 3 1 3 3 2 1 ~
3 "4 4 • 3 "2 4 4 4 3 3 ' 2
1 2
~
I
2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1
i
i
1
1 4 1 2 2 1 1 2
2 1 2 2 4 2
1 1 3 3 2 ,
2 3
2
2
3
3
2
1
2
3
3
3
2 3
2
3
2
4
4 3 4
2
2
3
3
4
2 2
3
3
2
3
3
2
4
3
3
4
3
4 1
4
4
4 4
2 2
1 3
3 3
1 1 3 4
3
3 4 3 4
2 3
2
I
4 2 4
2 3 2
3 1 1 2 3 1 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 3 1 3 3 4 2 2
2 3 3
3 1 2
3 1 3 2
3 3 4 1 2 2 2
4 2 3 2 3 4 1 1 2
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 1 4
3 3 3 1 3 2 1
3 3 3 2 3 2
4
3 3 3 2 3 3
2
4
2 2
3
2 3 2
3
4 2
2
3 2 1
3 2
2
3
2
3
3
3
3
4
3
4 2
4 2
3
3 ~·
37
38
39 40 41
42 43 44
3
3
3
3
3
3
2
2
4
4
3
3
2
3
2
3
3
2
4
1
3
2
2
3
2
2
3
3 3
2 . 3 2 3
2 3
2
3
3
3 1
2 1
2
3 3
2
2 3
1 3
2
2
:3 2 :3 4 2 1 2 ;3
2 ' 3 2 1 3 ' 3
3
32
33
34
1
3
4
2
4
4
2
3
3
3
3
3
1
2
3
2
1
3
2
2
3
2
2
3 3
3
3
2
2
2 1
2 4
2 3
3 2
3 3
1
2 1 1
1
3
2
2 2
1
2
2
25
26
27
1 Cut Febriyanti
4
4
4
1
3
2 Desty Noviana 3 Gita S
4
4
4
1
4
4 3
2
4 Teguh Kurnaen
3
3
5 Neneng Choirunnisa
4 4
3
2 3
3 2
4
3 1
Nam a
35 36
30 31
24
No.
28 29
3
6 Nurun Nisa 7 AyuWandia
3
3 3
8 Nur Khumairah
2
3
2 2
2
2
1
9 Ayu Cristina F
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2 3
10 Ferry Ferdian
4
2
2
2
1
2
2
2
1
3
2
1
2 1
2
2
2 1
3
11 Noviani S
2 2
2
2
1
1 3
2 2
2
2 2
2
2
2 2
2 2 2
3
2 2
3
4 3
1
2
2
2
4 4
2 3
2 3
12 Ramadi Saputra
2
2
13 Diana Sari 14 Soim S
3 4
2 3
15 Nurisa Alvianti
3
2
3
2 4
2
2
1
1
2
1 2
3 2
2
4
2
3. 2
3 3
2
2'1i3:3 2 2 ;3
2
2
2
2
2
3
3
I
3
2 1 1 I 1
2
19 .Reny Ayu Ardianti 20 ITyas Damayanti
3
3
3
2 3
1 3
1 3
1 3
3 2 4
3
4
2 3
2 2
1
1 3
2 4
2 1
2
2
1
2
23 Miernazy NQ, M. Z
1
3 1
24 Wiwi Damayanti
3 4
3 3
1 2 2
25 Yonah Parawitha Sari 26 Skarini Utari 27 Dusri Mulyadi 28 Sasri Mulyani
3 2 3
2
4
2 1
3
2
2
3
4
3
2
4
3
1
3 4
3 3
1 3
4 2
3 4 1 3
2 2
2 3
3
3
2
3
2
2
2 3
3
2 3
.2 3
3
2 3
1 2
2
3
2
4
3
4
4
2 ·3
2 3
2 3
1 3
2 3
1
2 2
3 2
3
1 3
1
2
2
4
3 4
2
2
2
3 3
4 2 3
3 2 3
2
2 4 :3
}i-.
3' 2 2 2 3 . 2
2 3
2
1 3
tt3
2-l_i
lli3 3 :3 ~
3
4 2 3
3 2
2
2
3 113 3 114
1
1 2 2 3 2 2 1 2 4 2
1
1
78
2
2
88
2 3
2 2
2
3
3 3
I4
3
2 2
2
2
3
3
4 3
2 i 2 3 I 2 2 . 2
3
2
:3
2 2
2
2
4 1
2
2 2 4
2 2 2 2 I 2
2
21 Andita Janidar 22 Mentari Dini
i
1
:3 :3 2
2 101 3 114
2 2
:3 :3 1
3
16 Festy Aryanti
2
2
3
2 2
17 Selly Margiani 18 Delila Hertama Putri
,
2
1
45
4 141 4 143
2 1
3 2 1
1
3
2 2 I 2 3 . 3
2 3
i 2
3
3
2 3
3
4 2 3
4 4 1 2
3
3 116
2 2
3 102 2 91
2
2
88
2
2
98
2
3 112
1 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 4 2 2
3 116 4 95 2 89 2 101 2
88
3 130 2 8·1 3 116 2 95 3 119 4 133
4 146 3 80 3 117
""
(•
DEPARTEMEN AGAMA UN!VERSJTAS !SLAM NEGERI SYAR!F HIDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TAJ<.BIYAI-1 DAN KEGURUAN Tdp. : (b2-21) 74'1JJ28, 7•101925, F:i»;.(62-21) 7402'Jl\2
EmJil : uinjkt:{;;.c:ibi.n~1.id Jl.lr.!l.Ju;u1d:i Kamor 95. Ciput.ll !5;~'~"~·l~11d~0>~1~.~;;;·1a~============i""'=='='========== '
-
Nomor: ETffL.02.2/, k/(,f, '.1:'7/. .. Larnp. : Jnsrru1nen l?Lset Hai : RISET I WA W Al'ICARA
Iak.·irta, . ?. :\... ~- 1:1.~.L .2 -~ ~ ~-- ............ ..
Kepada YUt. l~D p nl<., .1~.'~!J?,:) .~ i1 .. ?. 0!. ~.?.~·.<:.'~ ... , ..
.. ' ... " ........... '
.. ., '. " ' ' ... " di-
. .r..-:;:;;:.,:\T.................... . i!ssalan111'a/aikun1
tPJ'. tilb.
Dengan horrnat l
. :J..~ !~:\ ~:T::\
.. ~.~-~.'~ ! .. :. ?. :.:.~ ........................................... .
adalah mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan lJIN SymifHidayatullah Jakarta,
NIM
.C'.J11C'178t\3
Ju.rusan
. ........................................... PfNDIDI1<;N qG~!'lA 13LAN ..(PAI)
Scrr1estcr
: .9.-. ................ ,..
'
........................... .,
'
a
Selrnbwtgan dcng:ui tugas penycJesaian skripsi y:u1g be1juclul .?.P!~:~~-u.1~.. :f.~!'.!:::~~~'.. i\~~--·-·=:~I
-r:::::~,11'.\'}t;P
:;IK~P
SIS't.11~
(stiJ·-:l~;
ka::-,us di SPlP N 72
,,,,.J,,./,,,..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,.,,,,,,,,,,,,,,, •••••.••..•••...••••.••••••••••••••••••••• :··················
············································································································· kami tnohon kesediaan Saudara untuk tneneri.ma dan membantu maliasiswa/i tersebut Atas perhatbn dan bantuan SaudMa, kanti ucapkan l<>rima kasih. Wassa/ann:'alaiku1n rvr, r~·b.
.JAYA
RAYA
7t~ ~ =
-
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH MENENGAH PERT AMA (S!V1P) NEGERI 72 JI. Petojo Bina tu No. 2 Gambir Jakarta Pusat. Telp. 632787 l Kode Pos I 0130
"'"'""'---
-
--
SURAT KETERANGAN No. 083/1.851.3
: bertanda tangan clibawah ini Kepala SMP Negeri 72 Jakarta menerangkan bahwa: Nama Tempat/T anggal Lahir Fakultas I Jurusan Keterangan
: ENDANG SUPRAPTI : Tega!. 27 Maret 1982 : Ilmu Tarbiyah clan Kegunmn I PAI UIN SyarifHiclayattullah Jakarta. : Telah mengadakan penelitian di SMP Negeri 72 Jakarta. Pad a bulan Agustus - September 2004
ikian Surat Kctcrangan ini kami bcrikan untuk dapat clipergunakan sebagai mana inya.