PEMROGRAMAN SISTEM TERSEBAR
Oleh Nama : Ni Kadek Hellen NIM
: 0805021083
Kelas : VC
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2010
Pertanyaan 1. Sebutkan contoh-contoh penerapan sistem terdistribusi dari komponen hardware,
program, dan procedure, jelaskan! kumpulkan dalam format PDF. Jawaban 1. Contoh penerapan system terdistribusi dari komponen hardware,program dan procedure adalah sebagai berikut: a. Dari Komponen Hardware yang termasuk contoh penerapan system terdistribusi adalah: - Wireless, Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wirelesstechnology dapat dimanfaatkan untuk komunikasi, dan pengontrolan misalnya.Untuk komunikasi, dikenal wireless communication yaitu transfer informasi,berupa apapun, secara jarak jauh tanpa penggunakan kabel misalnya ponsel,jaringan komputer nirkabel dan satelit. Pengontrolan secara jarak jauh tanpa kabeladalah salah satu contoh teknologi nirkabel. Misalnya penggunaan remote TV,mobil kontrol, dan remote untuk membuka pintu garasi mobil. Masyarakat sudah akrab dengan teknologi nirkabel. Baik karena masyarakat menggunakan ponselataupun karena mulai banyak yang mengakses Internet melalui layanan hotspot. -
Kartu Jaringan atau LAN Card(Network Interface Card), secara kasat mata LAN Card dapat dikenali dengan mudah dari bentuknya yang umumnya memiliki port(lubang colokan) seperti yang terdapat pada telpon namun sedikit lebih besar.Komponen ini biasanya sudah terpasang secara onboard pada beberapa computer yang dijual di pasaran saat ini , jika belum berarti Anda harus menambahkannya dengan cara menanamnya pada slot PCI/ISA dibagian mainboard. Kartu (Inggris: network interface card disingkat NIC atau juga network card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna. NIC fisik NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).
Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni: •
•
Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa TwistedPair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet). Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik. Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel). Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access (DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsapulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan tanpa kabel). NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem operasi. NIC logis NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas
sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi. -
Kabel Jaringan, kabel dalam sebuah jaringan digunakan sebagai media penghubung.Meskipu sekarang sudah ada Teknologi Jaringan tanpa kabel (wireless) namun kabel masih sering digunakan karena mudah dalam pengoperasiannya. Ada beberapa macam tipe kabel yang bias digunakan untuk membangun sebuah jaringan antara lain. • Kabel Twisted Pair, Kabel ini terdiri dari beberapa kabel yang saling melilit. Ada 2 jeniskabel yang termasuk dalam tipe kabel ini yaitu Shielded Twisted Pair(STP) dengan lapisan aluminium poil dan Unshielded Twisted Pair(UPT) • Kabel Coaxial, Tampilan fisik kabel ini terdiri dari 2 kawat tembaga sebagai inti yang dilapisi oleh isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar kemudian dibungkus dengan bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling luar. •
Fiber Optic, Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Bagian-bagian fiber optik
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke
dalam inti(core). Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan. Jenis Fiber Optik 1. Single-mode fibers Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Cara Kerja Fiber Optik
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal. Keuntungan Fiber Optik Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama. Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar. Sinyal degradasi lebih kecil. Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik. Fleksibel. Sinyal digital. Bagaimana Fiber Optik Dibuat Making a preform glass cylinder Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD). Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2. SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca. Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.
Drawing the fiber from the preform Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower. Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh. Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform membentuk benang. Dilakukan proses coating dan UV Curing.
Testing the Finished Optical Fiber Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih. Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik. Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam. Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak. Information carrying capacity : bandwith Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core. Operating temperature Kabel Optik Yang Sering Digunakan Distribution Cable
Indoor/Outdoor Tight Buffer
Indoor/Outdoor Breakout Cable
Aerial Cable/Self-Supporting
Hybrid & Composite Cable
Armored Cable
Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
-
-
-
-
Konektor adalah suatu plug fisik pada ujung kabel yang menghubungkan periferal dengan port. Satu konektor menempel ke port pada unit sistem, konektor lain menempel pada kabel yang menghubungkan piranti periferal Tang Krimping
Gambar disamping adalah contoh salah satu alat yang dinamakan tang crimping. Tang crimping digunakan untuk mengepres kabel UTP. Tang Krimping berfungsi untuk menjepit kabel dengan konektor yang terpasang sehingga tidak mudah lepas pada saat instalasi . Penggunaan tang disesuaikan dengan jenis kabel dan konektor yang akan digunakan untuk menghubungkan jaringan. Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI. Bridge and Switch adalah peralatan Layer 2 OSI (Open System Interconnect) yang digunakan sebagai Frame Forwarder (Frame Switching). Switch mempunyai fungsi yang sama dengan Bridge. Switch dapat disebut pengembangan dan penerus Bridge. Data yang berasal dari aplikasi diteruskan ke lapisan dibawahnya ke lapisan fisik berupa sinyal digital atau bitstream. Pada lapisan trasnspor, data dienkapsulasi dengan layer 4 Header (L4H) dan disebut Segment. Selanjutnya segmen ditambah dengan Layer 3 Header (L3H) pada lapisan Network. Header ini berisi logical address dari penerima dan pengirim. Pada lapisan ini data disebut Paket. Paket diteruskan ke lapisan Data Link, kemudian dibungkus dengan Layer 2 Header (L2H). Heder ini berisi Physical/hardware address dari penerima dan pengirim. Pada topologi Ethernet, Token Ring dan FDDI alamat ini disebut MAC (Media Access Control) Address. MAC terdiri atas 48 bit address. Pada lapisan ini data disebut Frame. Frame kemudian ditransfer ke infrastruktur dari satu simpul ke simpul lainnya dalam bentuk bit per bit (bitstream) sinyal digital.
Tugas utama dari Bridge adalah menerima Frame dari port asal (incoming/source) dan meneruskannya ke tujuan (destination port). Bridge menyiapkan MAC Address Table yang membantu Bridge untuk mengetahui ke port mana frame tersebut harus diteruskan. Saat dihidupkan, tabel MAC ini kosong. Setelah menyiapkan tabel pada Content Addressable Memory (CAM), Bridge mendengar (Listen) frame yang masuk pada port. Isi pada MAC Addres Table mempunyai umur (aging), artinya bila dalam satu periode tertentu tidak ada aktivitas dari MAC Address, maka Address akan dihapus dari tabel. Address learning: Switch Ethernet mempelajari alamat MAC dari semua peralatan yang terhubung ke seluruh port. Alamat tersebut disimpan dalam database MAC sebagai port mapping. Forward/Filter Desicion: Ketika switch menerima suatu frame, maka database MAC akan digunakan untuk menentukan port mana yang menjadi tujuan dari frame tersebut. Jika alamat ditemukan, frame itu hanya dikirim ke port tujuan. Modus Transmisi Bridge/Switch Bridge dan Switch fungsinya sama. Pada awalnya Bridge diimplemenasikan dengan basis Software (Softwar Based), sedangkan Switch menggunakan implemetnasi hardware dalam bentuk ASIC (Application Specific Integrated Circuit). Frame pada Ethernet berjumlah maksimum 1518 bytes. Frame yang diterima Bridge ternyata tidak langsung seluruh Frame, melainkan terpilah, sehingga Bridge/Switch memerlukan Buffer untuk menampung bagian Frame tersebut hingga lengkap. Waktu transit yang disebabkan oleh buffering disebut latency (transmission delay). Bridge dapat memeriksa apakah frame tersebut mengandung error atau tidak. Jika terdapat error maka frame dibuang. Cut Trough Merupakan modus transmisi yang dikembangkan Switch. Switch tidak menunggu hingga Frame lengkap, namun langsung meneruskan frame ke port tujuan. Hal ini dapat dilakukan karena Destination Address (Header) berada di awal frame. Kelemahan: Jika terdapat Frame yang rusak, Switch tidak mengetahui karena FCS (Frame Check Sequence) berada di akhir frame. Pada Cisco Catalyst modus ini disebut Fast Forward. Fragment Free Frame ditunggu selama 64 bytes kemudian diteruskan ke port tujuan. Angka 64 diambil dari angka statistik yang menyatakan frame yang mengandung error kebanyakan dapat terdeteksi pada 64 bytes pertama.
Collision Domain, Broadcast Domain Satu segment Ethernet disebut Collision domain, karena setiap simpul yang menggunakan medium beresiko menghadapi collision dengan simpul lainnya. Demikian pula jika satu simpul mengirim broadcast, maka broadcast akan didengar oleh semua simpul yang ada. Semakin banyak simpul pada domain, semakin sedikit bandwidth rata-rata per user yang diterima. Switch dapat digunakan untuk memecah collision domain, sehingga bandwidth per user menjadi lebih tinggi. Setiap Switch pada port merupakan satu collision domain tersendiri. Jika switch tersebut mempunyai 24 port maka terdapat 24 collision domain. Broadcast yang dikirim dari satu port oleh switch broadcast akan diteruskan ke semua port, kecuali ke port asal broadcast. Walaupun switch dapat memecah collision domain switch tetap mempunyai satu broadcast domain. Peralatan jaringan yang dapat memecah broadcast domain adalah Raouter, peralatan jaringan layer 3 (Network Layer). Pada prinsipnya, router tidak meneruskan broadcast dari satu interface ke interface lainnya. HUB tidak dapat memecah Collision domain. Jika HUB diganti dengan Switch, akan terbentuk 4 collision dari satu collision domain. Hub adalah peralatan jaringan layer1 (Physical layer). Spanning Tree Tujuan: Redundancy dari Switch, artinya jika salah satu Switch tidak bekerja, maka jaringan tetap beroperasi tanpa gangguan. Kelemahan: Bila A melakukan broadcast, maka broadcast tersebut akan diteruskan ke switch pertama, Switch ini meneruskan ke switch kedua. Switch kedua juga menerima broadcast dan mengirimnya ke switch pertama dan seterusnya. Broadcast menjadi badai (Storm) terus berputar diantara 2 switch sehingga semua bandwidth habis terpakai untuk transmisi broadcast (Loop). Algoritma Spanning tree digunakan untuk menghindari Loop. Spanning Tree Protocol (STP) pertama memilih root bridge, yaitu switch dengan ID terendah. ID dari switch adalah 2 bytes untuk prioritas dan 6 bytes MAC Address. Dari root kemudian ditelusuri jalan ke switch lainnya. Bila pada satu switch ditemukan jalan yang sama ke root, maka port harus diblokir. Hanya ada satu port yang boleh berhubungan dengan root. Port terpilih adalah port yang mempunyai path cost terendah ke root. Bila 2 port mempunyai path cost yang sama, pilihlah port bernomer lebih rendah. Bila root switch rusak, switch akan mengadakan pemilihan root lagi, kemudian membuka port yang sebelumnya diblokir, Jaringan kemudian berfungsi seperti biasa. Spanning Tree dibakukan oleh IEEE dan disebut IEEE 802
-
Router ad dalah sebuahh alat jaringaan komputerr yang mengirimkan pakket data melaalui sebuah jarringan atau Internet I mennuju tujuannya, melalui sebuah s prosees yang dikeenal sebagai ro outing. Prosees routing teerjadi pada laapisan 3 (Lappisan jaringaan seperti Internet Protocol) P darri stack protookol tujuh-laapis OSI. Fungsi Ro outer berfunngsi sebagai penghubung p g antar dua attau lebih jaringan untuk menerusk kan data dari satu jaringaan ke jaringaan lainnya. Router R berbedda dengan switch. Sw witch meruppakan penghuubung beberrapa alat unttuk membenttuk suatu Loocal Area Netw work (LAN)).
Analo ogi Router daan Switch Sebagai iluustrasi perbeedaan fungsii dari router dan switch merupakan m s suatu jalanaan, dan routeer merupakann penghubunng antar jalann. Masing-m masing rumahh beradaa pada jalan yang memilliki alamat dalam d suatu urutan u tertenntu. Dengan cara yang sama, s switchh menghubuungkan berbaagai macam alat, dimanaa masing-maasing alat memiliki m alam mat IP sendirri pada sebuaah LAN. Router sanngat banyak digunakan dalam d jaringan berbasis teknologi t protok kol TCP/IP, dan router jeenis itu disebbut juga denngan IP Routter. Selain IP P Routeer, ada lagi AppleTalk A Router, dan masih m ada bebberapa jenis router lainnnya. Intern net merupakaan contoh utama dari sebbuah jaringann yang mem miliki banyakk routerr IP. Router dapat d digunaakan untuk menghubung m gkan banyakk jaringan kecil ke seb buah jaringann yang lebihh besar, yangg disebut denngan internettwork, atau untuk membagi seebuah jaringgan besar ke dalam beberrapa subnetw work untuk ngkatkan kinnerja dan jugga memperm mudah manajeemennya. Roouter juga menin kadan ng digunakann untuk mengoneksikan dua buah jarringan yang menggunakan mediaa yang berbeeda (seperti halnya h routerr wireless yaang pada um mumnya selaiin ia dapat menghubunngkan kompuuter dengan menggunaka m an radio, ia juga j mendukkung
penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan. Jenis-jenis router Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni: • •
static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya. Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address. -
Modem, berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya
istilah mo odem lebih dikenal d sebaggai Perangkaat keras yangg sering diguunakan untukk komunikaasi pada kom mputer. Data dari d komputeer yang berbbentuk sinyal digital dibeerikan kepadda modem unntuk diubah menjaadi sinyal analog. Sinyal analog terseebut dapat diikirimkan melalui m beberrapa m media telekom munikasi sepperti teleponn dan radio. Setibaanya di modeem tujuan, sinyal analogg tersebut diuubah menjaddi sinyal digiital kembali dan dikirimkan d k kepada kompputer. Terdappat dua jeniss modem seccara fisiknyaa, yaitu modem eksternal daan modem innternal.
Modeem Internal 56kbps 5 PCI slot s modem. Jenis-j -jenis modem m • • • •
• •
Modem M 3GP Modem M GSM Modem M analogg yaitu modem yang meengubah sinyyal analog menjadi m sinyaal digital Modem M ADSL L o Modem m teknologi ADSL (Asyymetric Digittal Subscribee Line) yangg memunngkinkan beerselancar intternet dan menggunakan m n telepon anaalog secara berbarengann. Caranya sangat s mudahh, untuk AD DSL diberikaan d sebaggai Splitter atau a pembagii line. Posisii sebuahh alat yang disebut Splitteer ditempatkaan di depan ketika k line teelepon masuuk. Artinya anda a tidak boleh b mencabbangkan linee modem unntuk ADSL dengan d suaraa secara langsung. Alat A Splitter berguna b untuuk menghilaangkan gangguan m Denngan Splitterr ketika anda sedangg menggunakkan ADSL modem. maan, sehingga penggunna dapat keduannya dapat beerjalan bersam menjaw wab dan mennelpon seseoorang dengann telepon biaasa. Di sisi lain, l pengguuna tetap dappat terkonekksi dengan innternet melallui ADSL modem m. Modem M kabel yaitu modem m yang mennerima data langsung l darri penyedia lay yanan lewat TV Kabel Modem M CDM MA
-
Perangkat hp juga bisa diterapkan system terdistribusi, karena lewat hp kita bisa sharing data , Ada tiga teknologi umum yang digunakan oleh jaringan ponsel untuk memancarkan informasi: A. Frequency Division Multiple Access (FDMA) B. Time Division Muluple Access (TDMA) C. Code Division Multiple Access (CDMA) A. Frequency Division Multiple Access (FDMA) Untuk memahami FDMA, bisa dianalogikan tentang stasiun radio, stasiun radio mengirimkan sinyalnya pada frekuensi yang berbeda pada kanal yang tersedia kepada tiap-tiap pengguna ponsel. FDMA digunakan sebagian besar untuk transmisi analog. Saat untuk membawa informasi digital, FDMA sudah tidak efisien lagi. B. Time Division Muluple Access (TDMA) Penggunaan saluran frekuensi menggunakan batasan waktu. Suara yang masuk kedalam saluran/kanal dikompresi kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang kecil. Secara kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding mode1 analog pada FDMA. TDMA beroperasi pada frekwensi 800 MHz atau 1900 MHz. TDMA sama dengan GSM. Teknologi TDMA kadang disebut juga dengan Global System for Communication Mobile (GSM). GSM menggunakan enkripsi pada pemakaiannya sehingga lebih terjamin keamanannya. GSM beroperasi pada 900-1800 MHz. Pengguna GSM cukup menggunakan SIM (subscriber identification mobile). C. Code Division Multiple Access (CDMA) Sebuah ponsel mengirimkan data (voice) yang masuk kedalam saluran/kanal dan akan dipecah-pecah menjadi potongan yang kecil-kecil dan masuk kedalam saluran frekuensi yang terpisah-pisah, kemudian paket data yang kecil-kecil tersebut akan disebarkan dengan kode yang unik dan hanya dapat diterima pada penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan diambil. APLIKASI HANDPHONE Berbagai inovasi terus dikembangkan dalam dunia ponsel, perkembangan inovasi tersebut akhirnya memungkinkan ponsel tak lagi hanya berfungsi untuk komunikasi suara, namun juga bisa berfungsi untuk berbagai keperluan antara lain: A. SMS (Short Message Service) & MMS (Multimedia Message Service) B. Video Streaming A. SMS/MMS SMS merupakan salah satu aplikasi pengiriman pesan yang ditetapkan oleh standart ETSI (www.etsi.org), pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Aplikasi SMS ataupun MMS mempunyai cara kerja yang sama hanya terdapat perbedaan jenis data yang dibawa SMS pesan yang bersifat text sedangkan MMS dapat berisi suara, gambar, movie (multimedia).
Bagaimana SMS/MMS bekerja? Saat kita menerima pesan SMS/MMS dari handphone (mobile originated) pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC) yang biasanya berada di kantor operator telepon, baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan. Dengan adanya SMSC, kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirim, ia akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status tersebut kepada si pengirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan mati, pesan yang kita kirimkan akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi. Period-validity artinya tenggang waktu yang diberikan si pengirim pesan sampai pesan dapat diterima oleh si penerima, hal ini dapat kita atur pada ponsel kita mulai dari 1 jam – lebih dari 1 hari. B. Video Streaming Aplikasi ini merupakan teknologi terkini yang diusung oleh sebuah ponsel. Dengan adanya layanan yang diberikan oleh operator seluler, informasi yang sifatnya real time dapat kita peroleh semisal berita dari televisi atau bahkan kondisi lalu lintas ditempat-tempat tertentu. Aplikasi ini merupakan gambaran teknologi seluler yang orang kadang menyebutnya dengan teknologi 2,5G. Video streaming merupakan layanan multimedia yang dapat diakses oleh pengguna ponsel dengan teknologi komunikasi data bergerak Bagaimana Video Streaming Bekerja? Aplikasi ini kalau dalam teknologi komputer dikategorikan sebagai jaringan clientserver. Artinya client (pengguna ponsel) melakukan permintaan (request) kepada server (operator) untuk dikirimi data dalam hal ini materi yang bersifat multimedia (audio, video). Materi (content) dari operator atau penyedia jasa layanan memasang materinya kedalam aplikasi-aplikasi layanannya yang kemudian dapat diakses oleh ponsel pengguna. Materi ini dapat berupa file audio video yang bersifat real time artinya kejadiannya berlangsung juga saat diakses seperti kondisi lalu lintas di jalan raya di Jakarta yang telah dipasang kamera dan dipancarkan ke kantor operator yang kemudian diakses oleh pengguna ponsel. Untuk dapat mengaksesnya diperlukan ponsel dengan sistem operasi seperti symbian, ada aplikasi GPRS dan RealOne Player, dan registrasi ke operator ponsel seperti IM3 (www.im3-access.com) FITUR HANDPHONE Untuk melengkapi kebutuhan penggunanya ponsel saat ini dilengkapi dengan fiturfitur yang mengagumkan. Dari ponsel yang hanya dipakai untuk komunikasi sekarang ponsel dapat untuk mengakses internet bahkan dapat juga dipakai untuk merekam gambar tak ubahnya sebuah kamera atau handycam. Beberapa litur ponsel yang menjadi trend terkini antara lain: A. GPRS B. Bluetooth
C. Infra Red D. Game Java A. General Packet Radio Services (GPRS) Merupakan teknologi komunikasi data yang melengkapi network GSM dan memungkinkan komu nikasi data pada kecepatan maksimal 115 kbps. GPRS dapat digunakan sebagai media mengakses beberapa service, antara lain: WAP (Wireless Application Protocol), Internet, MMS (Multimedia Messaging Service) dan SMS. Dalam pengg unaan GPRS untuk koneksi ke internet lewat ponsel, model perhitungan biaya yang dilakukan tidak berdasarkan pada durasi atau lama waktu pemakaian tetapi besamya data yang didownload (hitungan kilobyte). Agar bisa koneksi ke internet melalui GPRS, ada 3 hal yang perlu diperhatikan: 1. Operator = Operator telekomunikasi yang dipakai harus bisa mendukung (support) teknologi GPRS. Saat ini semua operator GSM di Indonesia sudah mendukung layanan GPRS untuk kartu pascabayar. 2. Handphone = Handphone yang digunakan tentu harus mendukung GPRS. Coba lihat buku manualnya atau bisa tanya ke penjual handphone. 3. Registrasi dan konfigurasi = Jika handphone dan operator sudah mendukung, kemudian perlu meregistrasi nomor agar bisa mendapat layanan GPRS. Setelah itu perlu mengkonfigurasi di ponsel sesuai petunjuk dari tiap operator. Ada yang meminta mengkonfigurasi secara manual atau secara otomatis hanya dengan mengirimkan sms ke nomor operator. Masing-masing operator memiliki cara tersendiri. B. Bluetooth Bluetooth adalah sebuah microchip yang dilengkapi transmiter radio yang dapat mengrimkan data dalam jumlah besar, di antara piranti-piranti yang sesuai. Buetooth adalah nama yang berasal dari raja Norwegia yang menyatukan Swedia dan Denmark, ide penyatuan tersebut menjadi dasar penamaan bluetooth sebagai perangkat yang dapat saling menyatukan dengan perangkat lain dan saling berkomunikasi. Dengan mengaktifkan bluetooth pada ponsel maka pada radius 10 meter bahkan 100 meter, semua perangkat seperti ponsel, PDA, laptop, pc yang dilengkapi dan diaktifkan bluetoothnya akan terdeteksi pada ponsel kita. Setelah itu kita dapat melakukan komunikasi dengan mereka. Dengan mengaktifkan bluetooth pada ponsel dengan GPRS terkoneksi ke internet serta bluelooth pada laptop maka kita dapat browsing internet lewat laptop kita. C. Infra Red Infra red merupakan salah satu fitur yang didapat pada hampir semua ponsel. Secara fungsional infra red tidak ubahnya seperti bluteooth, hanya saja perbedaanya infra red hanya dapat saling berkomunikasi dengan 1 perangkat saja semisal ponsel dengan laptop, ponsel dengan ponsel dan tidak mengenal perangkat lain yang tidak kita arahkan langsung. Dari sisi jarak infra red mempunyai kisaran untuk dapat saling
berkomunikasi dari 1-100 cm, adapun kecepatan transfernya kecepatan infra red: 115.2 KB, 57.6 KB, 38.4 KB, 19.2 KB, 9.6 KB. Untuk mengetahui ada tidaknya infra red pada ponsel kita, dapat dilihat dari fisik ponsel yaitu dengan ditandai adanya lampu yang berbentuk oval, kecil, dan berwarna merah. Untuk mengaktifkannya tinggal diseting dari menu ponsel. Ada banyak hal yang dilakukan dengan infra red antara lain: • • • • • • • • •
Edit / update / syncronize phonebook antara komputer dan handphone (Syncronize ke MS Outlook and Outlook Express) SMS Editor dan menambah signature pada SMS Kirim hasil photo dari ponsel ke komputer dan sebaliknya Transfer lagu seperti MP3, WAV dari komputer ke ponsel Transfer video/movie dari komputer ke ponsel Install games, aplikasi, image Mengirim pesan ke handphone pribadi / handphone lain, berupa SMS, Ringtone, Picture Message, Logo Operator Ringtone Composer (Monophonic Tones / Polyphonic Tones) Untuk internet connection via notebook / PC
Contoh Umum penggunaan hardware pada jaringan terdistribusi: • - Internet, global jaringan interkoneksi computer yang berkomunikasi • melalui IP (Internet Protocol) Protocol; • - Intranet, jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada • kebijakan keamanan local; • - Mobile dan komputasi diberbagai tempat, laptops, PDA, mobile phone, • printers, peraltan rumah, dll • - World Wide Web (www), sistem untuk publikasi dan akses sumber • daya dan layanan melalui Internet. b. Dari Komponen Program yang termasuk contoh penerapan system terdistribusi adalah CORBA, RMI, COM dan DCOM - CORBA adalah sebuah arsitektur software yang berbasis pada teknologi berorientasi obyek atau Object Oriented (OO) dengan paradigma client-server. Dalam terminologi OO, sebuah obyek berkomunikasi dengan obyek lain dengan cara pengiriman pesan (message passing). Konteks komunikasi ini kemudian dipetakan ke dalam model client-server: satu obyek berperan sebagai client (si pengirim pesan) dan yang lain bertindak sebagai server (yang menerima pesan dan memroses pesan yang bersangkutan). Keunikan dari CORBA adalah kemampuannya dalam menangani heterogenitas antara client dan server (dalam terminologi CORBA, obyek server dinamakan implementasi obyek (object implementation). Keduanya dapat saja diimplementasikan dalam hardware, sistem operasi, bahasa pemrograman, dan di lokasi yang berbeda, tetapi tetap bisa saling berkomunikasi. Kuncinya ada pada sebuah lapisan software yang disebut dengan ORB(Object Request Broker). CORBA adalah hasil kesepakatan antara sejumlah vendor dan pengembang perangkat lunak terkenal seperti IBM, Hewlett-Packard, dan DEC yang tergabung dalam sebuah konsorium yang bernama OMG (Object Management Group). Keunikan dari CORBA
adalah kemampuannya dalam menangani heterogenitas antara client dan server (dalam terminologi CORBA, obyek server dinamakan implementasi obyek (object implementation). Keduanya dapat saja diimplementasikan dalam hardware, sistem operasi, bahasa pemrograman, dan di lokasi yang berbeda, tetapi tetap bisa saling berkomunikasi. Kuncinya ada pada sebuah lapisan software yang disebut dengan ORB(Object Request Broker). Ruang lingkup komputasi berbasis CORBA tidak hanya terbatas pada satu ORB saja. Antara satu ORB dengan ORB yang lain bisa juga berkomunikasi. Model ini sangat bermanfaat untuk komputasi berskala enterprise dengan lingkup distribusi yang sangat luas. Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin untuk menggunakan hanya satu ORB untuk setiap program yang ada. Pendekatan yang logis adalah dengan melakukan clustering, dan sebuah cluster ditangani oleh sebuah ORB. Dengan mekanisme ini, tiap ORB dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan ORB lainnya, untuk memfasilitasi komunikasi antar program yang berjalan di atasnya. Interoperabilitas dapat dilakukan secara efisien dan sederhana dengan mengharuskan dua ORB untuk "berbicara" dengan protokol yang sama. Internet Interoperable Protocol (IIOP) adalah protokol standar yang harus dimiliki ORB agar bisa disebut "selaras dengan CORBA" (CORBA-compliant). Dengan kata lain, IIOP adalah "bahasa komunikasi standar" bagi ORB. Interoperabilitas juga dapat dicapai melalui penjembatanan (bridging). Penjembatanan memungkinkan komunikasi dilakukan oleh ORB dengan protokol yang berbeda. Cara ini memberikan keleluasaan kepada implementor apabila metode pertama tidak mungkin atau sulit diterapkan, misalnya karena alasan tuntutan solusi komputasi yang paling cost-effective. Kerugiannya, arsitektur sistem keseluruhan menjadi lebih kompleks karena diperlukan jembatanjembatan antar ORB. Sepintas model ini terlihat rumit, tapi dari sisi aplikasi tidak ada pengaruhnya sedikitpun. Transparansi terjaga penuh, client tidak perlu tahu sedikitpun apakah implementasi obyek terletak di lingkup ORB yang sama atau tidak. Jika tidak, ORBnya secara otomatis akan melemparkan pesannya ke ORB di mana implementasi obyek berada. Dalam contoh kasus kita, jika permintaan tentang suatu obat tidak bisa dipenuhi oleh obyek di apotik X, maka ORB di tempat itu dapat meneruskan pesan permintaan ini ke ORB di apotik Y misalnya. OMA Sejauh ini, kita hanya membicarakan interoperabilitas pada level obyek. Pada kenyataannya, interoperabilitas pada level aplikasi jauh lebih kompleks. Keterkaitan antara satu program dengan program yang lain begitu beragam, hal ini menyulitkan penyediaan dukungan yang lebih komprehensif secara terstruktur. Dengan teknologi berbasis CORBA, OMG mencoba menuangkan visinya tentang aplikasi terdistribusi dalam sebuah arsitektur yang disebut Object Management Architecture (OMA). OMA mengelompokkan jenis-jenis interaksi antar program untuk memudahkan penyediaan dukungan. OMA melakukan strukturisasi dunia aplikasi ke dalam dua
kelompok besar: kategori layanan CORBA (CORBA services) dan kategori fasilitas CORBA (CORBA facilities). Layanan CORBA menyediakan fungsi-fungsi dasar yang digunakan oleh hampir setiap obyek dalam berbagai aplikasi. Fungsi-fungsi ini biasanya bersifat generik dan tidak tergantung pada jenis domain aplikasi. Sebagai contoh adalah layanan penamaan (naming service). Bayangkan bila kita memerlukan sebuah layanan tapi tidak tahu ke mana harus mencari server yang menyediakan layanan tersebut. Layanan penamaan dapat membantu kita layaknya sebuah "halaman kuning" (yellow pages); dia bisa menyiarkan direktori layanan yang terdaftar padanya. Karena sifatnya yang generik, layanan penamaan dapat digunakan oleh aplikasi dari berbagai domain. Fasilitas CORBA lebih tinggi levelnya. Ia menyediakan layanan pada level aplikasi. Ada dua jenis fasilitas: horizontal, yang diperlukan oleh berbagai jenis domain (misalnya, user-interface), dan vertikal, yang berlaku khusus untuk domain tertentu (misalnya, dalam kasus kita, domain kesehatan). Fasilitas horizontal fungsinya mirip dengan layanan CORBA, tetapi beroperasi pada level yang lebih tinggi karena berhubungan langsung dengan aspek fungsional dari aplikasi. OMG secara terusmenerus melakukan standarisasi terhadap interface untuk komponen-komponen di masing-masing kategori. Semakin banyak layanan dan fasilitas yang distandarisasi, semakin mudah untuk mencapai komputasi terdistribusi berbasis komponen dalam berbagai bidang secara plug-and-play, tanpa terganggu oleh masalah heterogenitas.
-
RMI Sistem komputasi terdistribusi yang bekerja di banyak tempat mengharuskan beberapa komputer untuk bisa berkomunikasi satu sama lain. Untuk komunikasi, bahasa Java mendukung pemakaian socket yang sifatnya fleksibel dan mencukupi untuk keperluan komunikasi umum. Tapi di sisi lain, untuk membuat socket, klien dan server harus terhubung melalui protokol pada application level untuk mengencode dan men-decode data-data yang akan dikirimkan. Protokol itu sendiri ternyata sulit untuk dibuat dan bisa menjadi rentan terhadap error. Alternatif lain dari socket adalah dengan menggunakan Remote Procedure Call (RPC), yang mengabstraksi interface komunikasi ke level pemanggilan procedure. Programmer tidak akan menangani socket secara langsung, dan seolah-olah memanggil prosedur lokal, padahal argumen dari prosedur lokal tersebut dipaketkan dan dikirimkan ke tujuan jarak jauh. Tapi RPC tidak bisa langsung dipakai dalam sistem objek terdistribusi. Dalam sistem objek terdistribusi, diperlukan komunikasi antara objek-objek yang ada di level program, yang berada dibanyak tempat. Oleh karena itu, sistem objek terdistribusi memerlukan suatu Remote Method Invocation (RMI). Pada sistem yang memakai RMI, sebuah objek lokal yang dinamakan stub mengurus pemanggilan method pada objek jarak jauh.
RMI (Remote Method Invocation) adalah cara programmer Java untuk membuat program aplikasi Java to Java yang terdistribusi. Program-program yang menggunakan RMI bisa menjalankan metode secara jarak jauh, sehingga program dari server bisa menjalankan method di komputer klien, dan begitu juga sebaliknya. Java RMI yang ada pada bahasa Java telah didesain khusus sehingga hanya bisa bekerja pada lingkungan Java. Hal ini berbeda dengan sistem RMI lainnya, misalnya CORBA, yang biasanya didesain untuk bekerja pada lingkungan yang terdiri dari banyak bahasa dan heterogen. Pemodelan objek pada CORBA tidak boleh mengacu pada bahasa tertentu. Sistem RMI terdiri atas tiga layer/lapisan, yaitu 1. stub/skeleton layer, yaitu stub pada sisi klien (berupa proxy), dan skeleton pada sisi server. 2. remote reference layer, yaitu perilaku remote reference (misalnya pemanggilan kepada suatu objek) 3. transport layer, yaitu set up koneksi, pengurusannya dan remote object tracking. Batas antar masing-masing layer disusun oleh interface dan protokol tertentu, yaitu tiap layer bersifat independen terhadap layer lainnya, dan bisa diganti oleh implementasi alternatif tanpa mengganggu layer lainnya. Sebagai contoh, implementasi transport yang digunakan RMI adalah yang berbasis TCP (menggunakan Java socket), tapi bisa digantikan dengan menggunakan UDP. Layer application berada di atas sistem RMI. Sebuah remote method invocation dari klien ke remote server object akan melalui layer-layer pada sistem RMI dari layer transport pada sisi klien ke layer transport pada sisi server. -
DCOM (Distributed Component Object Model) DCOM adalah konsep Microsoft dan program interface yang telah diatur dalam program client-object yang dapat merequest layanan dari program server-object dalam beberapa komputer yang berada dalam satu jaringan. DCOM didasarkan oleh component object model yang menyediakan pengaturan interface yang melibatkan client dan server untuk berkomunikasi dengan sesama komputer. DCOM juga bisa bekerja dalam sebuah jaringan dengan enterprise atau jaringan yang lain seperti internet. Ini menggunakan TCP/IP dan Hypertext Tranfer Protocol. DCOM secara umum hampir sama dengan CORBA dalam terminologinya penyedia layanan pendistribusian. DCOM menggunakan mekanisme RPC untuk transparansi pengiriman dan penerimaan informasi diantara komponen COM (seperti, client dan servers) dalam jaringan yang sama. DCOM pertama kali hadir tahun 1995 dengan initial release di Windows NT 4 Mirror dalam komputer adalah web site atau FTP yang mengcopi data atau file yang dihasilkan sama dengan file yang telah dicopy di server. Tujuannya untuk
menyediakan cara alternative mengakses file ketika server utama digunakan bersamaan dan banyak user. COM dan DCOM COM (Component Object Model) adalah spesifikasi mencakup implementasi yang dikembangkan Microsoft Corporation, yang menyediakan framework untuk integrasi komponen. Framework ini mendukung interoperability dan reusability objek‐objek terdistribusi yang memungkinkan developer membangun sistem dengan melakukan assembly berbagai komponen dari berbagai vendor. Komponen‐komponen tersebut akan berkomunikasi melalui COM.
COM mendefinisikan API (application programming interface) untuk membuat komponen maupun untuk mendukung interaksi antar komponen. Untuk bisa berinteraksi, komponen harus punya struktur biner yang sesuai dengan spesisikasi Microsoft. Selama mempunyai struktur biner yang sesuai, maka komponen yang dibangun dengan bahasa pemrograman yang berbeda akan dapat berkomunikasi. COM dikembangkan menjadi DCOM (Distrubuted COM) untuk mendukung interaksi antar komponen yang terdistribusi (berlokasi di mesin yang berbeda). Dengan DCOM, komponen yang beroperasi di berbagai platform yang berbeda akan dapat berinteraksi. COM dan DCOM merepresentasikan teknologi low-level untuk interaksi komponen, sedangkan OLE, ActiveX, dan MTS merepresentasikan higher-level application services yang dibangun di atas COM dan DCOM. Batasan antar berbagai teknologi Microsoft kadang-kadang kurang jelas. Orang seringkali menggunakan terminologi “OLE technologies” yang mencakup COM, atau “Active Platform” sebagai web solution yang lengkap. DCOM merupakan ektensi dari Component Object Model (COM). Pada COM kita melihat bagaimana suatu komponen client saling berinteraksi. Interaksi ini dapat didefinisikan sebagai hubungan secara langsung antara komponen (COM Server) dan COM Client. Aplikasi client memanggil method yang ada di komponen COM tanpa perantara apapun dan terjadi dalam suatu proses baik pada palikasi client maupun komponen itu sendiri. Sedangkan pada sistem operasi yang baru proses akan dilindungi dari gangguan proses yang lain sehingga aplikasi client tidak akan langsung mamanggil komponentetapi melalui interproses yang disediakan oleh sistem operasi.Ketika client dan sever pada tempat yang berbeda, DCOM akan menggantikan localinterprosses yang berkomunikasi dengan sebuah jaringan protokol. Malalui protokolDCOM ini, aplikasi client dapat mengakses DCOM server. DCOM jugamenyembunyikan lokasi suatu komponen sehingga disis aplikasi tinggal langsungmemanggil method yang ada di komponen DCOM.Lokasi DCOM yang independen inilah yang membuat penyederhanaan padapenerapan sistem distribusi suatu komponen dan juga meningkatkan performance.Bayangkan kita mempunyai komponen yang banyak dan kemudian dilakukan distribusike duatau jaringan LAN, maka hal iini akan meningkatkan laju trafik jaringan sehinggakomunikasi data pada jaringan LAN ini akan jauh lebih lambat. Dengan adanya DCOMmaka semua komponen didistribusikan dalam suatu protokol DCOM dan proses yangsama. Ketika suatu
aplikasi mengakses komponen melalui DCOM maka DCOM akanmelakukan proses validasi komponen, tujuanya untuk mengakses apakah komponen yang dipanggil ini ada didalam DCOM. 4.3 Remote Procedure Call (RPC) Cara kerja DCOM adalah dengan menggunakan Remote Procedure Call dimana Object diletakkan di dalam Back-End (Server) dalam bentuk file Dll (Dynamic linkingLibrary) dan client akan mengakses object tersebut melalaui media jaringan yang ada. 4.4 Cara Kerja Remote DCOM Salah satu kegunaan DCOM adalah distribusi dan remoting suatu objek ke komponen lain dalam suatu jaringan komputer. Ketika kita akan membuat suatu komponen COM dan komponen ini akan diakses banyak komputer bahkan dalam waktu bersamaan, maka kita harus melakukan sistem distribusi untuk objek yang kita buat belum lagi kita akan menghadapi load balancing karena banyaknya yang mengakses data objek oleh komputer lain. Dengan DCOM ini,kita akan mendapatkan solusi untuk masalah sistem distribusi. Kita telah ketahui bahwa apliaksi dikatakan berbasis sistem remoting bila apabila aplikasi itu mengakses suatu onjek yang dapat berupa data, suara, informasi dan sebagainya dari suatu komputer yang ada dalam suatu jaringan tertentu. Dalam kasus ini DCOM client akan berfungsi sebagai remoter yaitu objek yang melakukan remote ke komputer serer melalui DCOM Server. Jika kita perhatikan, kita akan melihat bahwa komunikasi antara komputer dilakukan dan melalui DCOM. Misalkan komputer A meminta data dari database, maka komputer A akan merequest data melalui objek yang ada di DCOM Client. Kemudian DCOM client akan melakukan validasi mengenai komponen objek yang dieksekusi, jika ditemukan objek yang meminta, maka DCOM client akan mengecek sumber objek berasal sebagai contohnya suber objek berasal dari komputer server S, maka DCOM client akan melakukan remoting ke komputer S melalui DCOM server yang dimilikinya. DCOM serve akan mengecek authorisasinya yang dimilki oleh komputer A. Jika komputer A mmpunyai hak akses maka DCOM server akan mengeksekusi sesuai permintaan komputer A dan hasilnya dikembalikan ke DCOM Client. Proses ini akan sama untuk setiap komputer yang ingin melakukan remoting melalui DCOM.
c. Dari Komponen Procedure yang termasuk contoh penerapan system terdistribusi adalah Procedure dalam penerapan system terdistribusi adalah Remote Procedure Call (RPC) dan TCP/IP
-
RPC adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakuan adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang mana, client bisa me- request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur yang diminta client. RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman, yaitu menggunakan paradigma procedural programming. Hal itu membuat kita sulit ketika menyediakan banyak remote procedure. RPC menggunakan socket untuk berkomunikasi dengan proses lainnya. Pada sistem seperti SUN, RPC secara default sudah ter- install kedalam sistemnya, biasanya RPC ini digunakan untuk administrasi sistem. Sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses sistemnya dan mengelola sistemnya dari mana saja, selama sistemnya terhubung ke jaringan. Teknik Pemindahan Komputasi Suatu proses P ingin akses file dari site A akses file yg diperlukan di site A, kemudian diinisialisasikan dgn Remote Procedure Call (RPC). Dimana RPC menggunakan protokol Datagram (UDP) untuk mengeksekusi suatu routing pada sistem yang jauh, untuk mengeksekusi suatu routing pada sistem yg jauh proses P memanggil procedure yg telah ditentukan di site A. Procedure tsb melakukan eksekusi terhadap file dan hasilnya dikirim ke tempat P RPC dirancang untuk mengurangi isu-isu kerumitan pada kompleksitas di OS dengan menyediakan suatu antar muka yang umum antar aplikasi • RPC bertindak sebagai suatu middle untuk komunikasi-komunikasi client/server. • RPC dirancang untuk membuat client/server interaksi lebih aman dan lebih mudah seperti keamanan, sinkronisasi, dan data mengalirkan menangani, ke dalam suatu standar yang umum
Arsitektur RPC
-
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukarmenukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut: Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan
masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT). •
•
•
Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP). Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)). -