PENDIDIKAN EKONOMI
PEMIMPIN KREATIF DALAM TRANSFORMASIONAL KINERJA ANGGOTA PADA ORGANISASIMA SYARAKAT PEDULI PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN INDONESIA ( MP3 I ) KOTA TASIKMALAYA
HETI SUHERTI, DRA, M.M. NIDN. 0019035901
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2015
1 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
Halaman DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Abstrak
............................................. ............................................. .............................................
i ii 1
............................................. ............................................. .............................................. ..............................................
1 1 2 2
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kemimpinan ............................................. 2.2. Kepribadian Pemimpin ............................................. 2.3. Keahklian/Kemampuan/Kecakapan Pemimpin ............................................. 2.4. Kreativitas Pemimpin ............................................. 2.5. Transformation Kepemimpinan .............................................. 2.6. Kinerja Karyawan .............................................. 2.7. Masyarakat Peduli Pemukiman dan Perumahan Indonesia (MP3I).................. 2.8. Road Map Penelitian ..............................................
2 3 3 3 4 4 4 5
BAB IPENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Target Luaran dan Hipotesis
BAB III METODE DAN HASIL PENELITIAN 3.1. Metoda Penelitian ............................................. 1. Jenis Penelitian ............................................. 2. Definisi Konseptual ............................................. 3. Informan Peelitian ............................................. 3.2. Metoda Pengambilan Data ............................................ 1. Wawancara ............................................ 2. Trigulasi Data ............................................. 3. Teknik Analisa Data ............................................ 3.3. Hasil dan pembahasan 1. Hasil Kajian Teori Tentang Pemimpin Kreatif Dalam Transformasi Kinerja Karyawan/Anggota ............................................ 2. Hasil Wawancara Dan Observasi Pemimpin Kreatif Dalam Transformasi Kinerja Karyawan/Anggota Organisasi MP3I............................................
5 5 5 5 6 6 6
6 6
BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan 4.2 Saran-saran
............................................. .............................................
7 8
DAFTAR PUSTAKA
.............................................
8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
.............................................
9 2
Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
3 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
4 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
PEMIMPIN KREATIF DALAM TRANSFORMASIONAL KINERJAANGGOTA PADA ORGANISASIMA SYARAKAT PEDULI PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN INDONESIA ( MP3 I ) KOTA TASIKMALAYA Heti Suherti, Dra,M.M., (Pendidikan Ekonomi) ABSTRAK Dinamika lingkungan organisasi, membawa perubahan-perubahan yang mengalir dengan cepat, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, transportasi serta teknologi di bidang manufaktur telah membawa organisasi menuju kondisi kepemimpinan kreatif yang mengacu pada perubahan sesuai dengan program pemerintah. Apabila organisasi ingin mengarah kepada inovasi pelayanan, pemimpin harus menciptakan atmosfir kerja yang mendukung pada inovasi. Pemimpin kreatif harus terus mendorong karyawan siap untuk menunjukkan sesuatu yang baru, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif. Dengan demikian, pemimpin akan mengarah kepada kinerja karyawan. Pemimpin kreatif melibatkan karyawan dalam pengalaman dan pengambilan keputusan sehingga karyawan mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan atau organisasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari pemimpin kreatif dapat membawa transformasi bagi pengaruh kinerja karyawan/anggota baik terhadap situasi dan kondisi organisasi Masyarakat Peduli Perumahan dan Pemukiman ( MP3I ) Kota Tasikamalaya, sebagai pemangku kepentingan bidang perumahan dan pemukiman dibawah binaan kementrian pekerjaan umum dan kementrian perumahan rakyat. Kata Kunci: Pemimpin, Kreatif, Transformasi, Kinerja, Karyawan. A. PENDAHULUAN 1. Latarbelakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, termasuk pembangunan perumahan dan pemukiman yang layak, sehat, aman, serasi, teratur yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan faktor penting sebagai penentu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial budaya bagi terciptanya ketahanan nasional menuju masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Dalam rangka peningkatan harkat dan martabat, mutu kehidupan dan kesejahteraan bagi setiap keluarga, organisasi perumahan dituntut untuk selalu berinovasi sesuai dengan tren saat ini. Kondisi seperti ini diperlukan kehadiran seorang pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan, dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Kepemimpinan dapat mendorong serta mendukung untuk membantu pengikut dan organisasi agar lebih menerima serta siap berubah. Selanjutnya pimpinan mentransformasikan kemampuan untuk perubahan. Pemimpin dituntut mempunyai kepribadian, pengetahuan, keterampilan, profesional, latar belakang pendidikan tinggi, yang akan mentransformasikan/mengimplementasikan gagasan, berdasarkan pengalaman ilmu dan keterampilan aplikasi teknologi. Kreativitas seorang pemimpin dengan gagasan-gagasan baru yang ada dalam organisasi memiliki keterikatan satu dengan yang lainnya. Sebuah kreativitas selalu dihubungkan dengan adanya suatu inovasi dalam ide baru serta gagasan-gagasan yang dapat merubah system. Pemimpinan Organisasi Masyarakat Peduli Perumahan dan Pemukiman Indonesia ( MP3I ) Kota Tasikmalaya, harus kreatif dalam menciptakan ruang dan kesempatan untuk terus berkembang dalam kehidupan.
2. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang penelitian tersebut di atas, bahwa permasalahan dan tantangan pembangunan perumahan dan pemukiman umumnya di Indonesia, khususnya Kota Tasikmalaya menghadapi tantangan dan kendala tidak ringan.Maka dari itu pemimpin dituntut untuk selalu kreatif, berinovasi karena seorang pemimpin untuk selalu memiliki visi masa depan yang terencana dan 5 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
terukur, untuk bisa menstranformasikan gagasan/ ide-ide yang harus dijalankan di tiap bagian untuk medapatkan kinerja karyawan sesuai dengan harapan untuk perubahan bagi kemajuan organisasi. Berdasarkan dari uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan: 1. Bagaimana kepribadian dalam kreativitas pemimpin ? 2. Bagaimana kemampuan/keahlian dalam kreativitas pemimpin ? 3. Bagaimana pengaruh pemimpin kreatif dalam transformasi kinerja karyawan ?
3. Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan untuk mendiskripsikan pemimpin kreatif dalam transformasi pengalaman berupa ide-ide/gagasan untuk meningkatkan kinerja anggota/karyawan organisasi MP3 I Tasikmalaya.
4. Target Luaran Target yang akan dihasilkan adalah kinerja anggota organisasi yang ditransformasikan oleh pemimpinyang kreatif yang muncul dari kepribadian dan keahlian, kemampuan dari pengalaman berupa gagasan/ide-ide yang berbeda secara terus menerus agar organisasi bisa mengikuti perubahan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. 1. Mentransformasikan kepribadian,keahlian dalam pemimpin kreatif. 2. Menghasilkan pemimpin kreatif dalam tranformasional kinerja anggot variabel
Target
Kepribadian
Keahlian
Pemimpin kreativitas
Kinerja karyawan
o o o o
Sikap Terbuka Karakter Imajinasi Motivasi Keterampilan Kecakapan Pengalaman Pendidikan Kemampuan Pengaruh Bakat Transformasi Produktifitas Kualitas Kuantitas
notasi X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15
B. Kajian Teoritis 1. Pemimpin Dalam suatu organisasi peran seorang pemimpin sangat penting, karena seorang pemimpin adalah otak organisasi yang selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah pengaruh antara pribadi yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tersebut. Sesuai yang dikemukakan Nurkolis (2003) kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Winardi (2000), kepemimpinan adalah hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin. Dari uraian di atas maka disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan hubungan, proses serta kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
6 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
2. Kepribadian Pemimpin George, Zhou (2001) dan Woodman (1993) dalam Williams (2004) menyebutkan bahwa salah satu ciri kepribadian yang dihubungkan dengan kinerja kreatif individu dalam organisasi adalah keterbukaan terhadap pengalaman.Keterbukaan, individu yang terbuka cenderung lebih kreatif daripada anggota organisasi yang lain. Seperti yang dikemukakan McCrae dan Costa (1997) dalam Williams (2004) berpendapat bahwa keterbukaan adalah kecenderungan untuk menjadi imajinatif, orisinil, berbeda, dan independen. Individu yang terbuka cenderung mencari pengalaman baru dan bervariasi pada saat mereka bekerja. Selain keterbukaan Utami Munandar (1990) dalam Jamridafrizal (2002), jika sikap ini sudah dipupuk sejak dini (sikap ingin tahu, minat untuk menyelidiki lingkungan atau bidang-bidang baru, dorongan untuk melakukan eksperimen, perasaan tertantang untuk menangani masalah-masalah rumit, dan untuk menemukan banyak kemungkinan pemecahan masalah), maka sikap mental ini akan dibawa terus sampai dewasa dan menjadi suatu karakter. Kirkpatrick and Locke (1991), karakter kepemimpinan yang ideal antara lain meliputi: (1) Mampu mendorong pengikut. (2) Mempunyai keinginan untuk mengarahkan. (3) Jujur dan mempunyai integritas. (4) Percaya diri. (5) mempunyai kemampuan kognitif. (6) pengetahuan tentang bisnis. Berdasarkan uraian di atas bahwa kepribadian itu mengandung ciri keterbukaan, imajinasi, motivasi. Selain itu kepribadian sama dengan sikap dan karakter. Gordon W. Allport (dalam Yosep, 2003) mendefinisikan kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Jadi kepribadian terbagi dalam beberapa ciri perilaku individu. Lebih merinci lagi, kepribadian adalah keterbukaan terhadap pengalaman yang menjadi elemen penting untuk mencapai kreativitas atau mencari sesuatu yang lebih bervariasi atau bermacam-macam dari apa yang biasa didapatkan. Sikap keterbukaan dalam bekerja adalah kecenderungan untuk menjadi imajinatif, orisinil, berbeda, dan independen. Individu yang terbuka cenderung mencari dan mendapatkan pengalaman baru yang bervariasi pada saat mereka bekerja, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai karakter/perilaku yang komplek.
3. Keahlian/Kemampuan/Kecakapan Pemimpin Membina karyawan merupakan suatu ketrampilan/keahlian seperti yang dikemukakan Pradhana (2006) Pemimpin dapat melakukan berbagai cara untuk memberikan kemampuannya sesuai dengan keahlianya pada karyawan. Kemampuan menurut Robbert D Stuart (2002: 352) bahwa pemimpin adalah seorang yang diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, memberi petunjuk dan juga mampu menentukan individu untuk mencapai tujuan organisasi. Seiring dengan itu James P. Spillane (2006: 10) menyatakan bahwa pemimpin itu agen perubahan dengan kegiatan mempengaruhi orang-orang lebih daripada pengaruh orang-orang tersebut kepadanya. Berdasarkan uraian di atas, menyatakan bahwa keahklian, kecakapan yang dapat mempengaruhi pengikut dalam mengidentifikasi masalah yang muncul sampai keputusan yang tepat harus dipunyai seorang pemimpin, karena pemimpin mempunyai lima basis kekuasaan yaitu berdasarkan ganjaran, kekuatan koersif, kekuasaan berdasarkan legitimasi, kekuasaan berdasarkan penunjukan dan kekuasaan berdasarkan keahlian.
4. Kreativitas Pemimpin Wikipedia Indonesia menyebutkan bahwa kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Kepemimpinan kreatif menurut Harris, 2008. Organisasi yang berhasil melepaskan bakat adalah
7 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
mereka yang berfokus pada pengembangan individu dan pengetahuan. Organisasi-organisasi ini aktif mendistribusikan kepemimpinan untuk menciptakan ruang dan kesempatan untuk terus berkembang. Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, bahwa kreativitas pemimpin merupakan kata yang dihubungkan dengan kepandaian, kemampuan, kecakapan, bahkan merupakan keahlian seseorang, dan pendapat ini tidak salah tetapi tidak semuanya benar. Pemimpin yang kreatif mempunyai kepribadian yang lebih kompleks dibanding orang lain. Jika orang kreatif terdiri dari sifat-sifat berlawanan yang terus-menerus.
5. Tranformasional Pemimpin Meningkatnya usaha karyawan disebabkan memiliki motivasi kerja intrinsik yang mendorong untuk bekerja mandiri. Pillai (2003), mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki karakteristik penting dalam menampilkan karakteristik yang menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional, memberikan stimulasi intelektual dan memperlakukan karyawan dengan memberi perhatian terhadap individu. Transformasional pemimpin menurut Bass (1999), suatu cara meningkatkan ketertarikan karyawannya terhadap organisasi. Karyawan menjadi termotivasi dan menjadi percaya, kagum, hormat serta setia kepada pemimpinnya. Pemimpin transformasi, memiliki karakteristik yang menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional, memberikan stimulasi intelektual dan memperlakukan kayawan dengan memberi perhatian. Dari kepemimpinan utama tersebut, keterbukaan terhadap pengalaman menjadi elemen penting untuk mencapai kreativitas dalam menstranformasikan ke pihak lain.
6. Kinerja Karyawan Kinerja menjadi hal yang penting dalam organisasi. Menurut Prabu Mangkunegara (2000), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mangkuprawira (2007), juga menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berdasarkanpendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja anggota adalah pencapaian usaha sebagaimana tujuan organisasi tersebut didirikan yaitu mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya untuk dapat menopang pertumbuhan dan perkembangan. Kinerja karyawan adalah kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang menghasilkan ouput inovatif. Sedangkan rumusan kinerja yang menekankan bahwa pemikiran merupakan salah satu cara dalam pemecahan masalah yang terjadi di dalam organisasi, bahwa dalam mencapai hasil yang diharapkan, seperti gagasan, ide-ide sebagai salah satu langkah dalam menghasilkan kinerja karyawan.
7. Masyarakat Peduli Perumahan Dan Pemukiman Indonesia ( MP3I ) Sebuah organisasi independen dan profesional dibidang perumahan dan pemukiman yang berazaskan kepedulian atas kebutuhan masyarakat mengangkat jati diri rumah yang layak. MP3I menjalankan visinya selalu mempertimbangkan secara utuh aspek sosial budaya, tataruang, dan pertanahan, kelembagaan, pembiayaan perumahan, sarana, prasarana perumahan, serta aspek administrasi, teknologi, ekologis bangunan dan lingkungan pemukiman. MP3I dalam misinya akan selalu berkoordinasi dengan semua para pelaku pembangunan perumahan dan pemukiman dengan cara memberikan pelayanan pasilitasi serta mengakomodasikan kepentingan berbagai pihak terkait secara obyektif dalam pembangunan perumahan dan pemukiman yang layak bagi terwujudnya sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
8 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
MP3I sebagai wadah untuk membangun dan mengakomodasikan kepentingan dibidang perumahan dan pemukiman dibawah binaan Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Perumahan Rakyat. Dengan tujuan : a. Membantu tersedianya rumah yang terjangkau denganstandar hunian yang baik dan sehat. b. Membantu terselenggaranya perencanaan dan pelaksanaan c. Membantu terselenggaranya pengembangan biaya d. Membantu terselenggaranya pengembangan teknologi bangunan sarana dan prasarana e. Membantu pengelolaan lingkungan f. Melkasanakan, menyukseskan, serta mengamankan semua kebijakan program perumahan.
8. Road Map Penelitian Kepribadian (Sikap,keterbukaan) Wawancara Dan Observasi
Pemimpin
kreatif
Keahlian,kemampuan, pengalaman
transfor masi
Gagasan/ ide-ide
Kinerja karyawan/A nggota
Perubahan dalam organisasi
C. METODA DAN HASIL PENELITIAN 1. Metoda Penelitian a. Jenis penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. b. Definisi konseptual. penggunaan imajinasi, wawasan dan orisinalitas penambahan nilai proses yang ada untuk menambahkan nilai jasa tersebut. pengunaan yang lebih tinggi ketrampilan transformation potensi memperbaiki, meningkatkan atau memperkaya sebagai suatu usaha c. Informan Penelitian Menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu misalnya orang tersebut dianggap paling tahu hal apa saja yang ingin diketahui. Adapun informan dalam organisasi ini yaitu : 1. Enok Nuriati sebagai ketua organisasi MP3I yang mengetahui secara keseluruhan tentang organsasi dan bertanggung jawab penuh terhadap kualitas perkembangan. 2. Eri Anggoro K. S.Hut. Mt. sebagai sekertaris utama yang mengetahui secara keseluruhan dan berhubungan langsung dengan operasional organisasi. 3. Drs. Denny Wulan sebagai bendahara yang mengatur anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 4. Hj. Dwi Ratna Kartika, SH, Mkn. bagian humas yang bertanggung jawab penuh terhadap koordinasi dengan pihak-pihak terkait. 2. Metode Pengambilan Data 9 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
1. Wawancara, Wawancara sebagai teknik pengumpulan data atau informasi dari seorang informan. 2. Triangulasi Data adalah proses membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. 3. Teknik Analisis Data, adalah teknik membuat referensi yang dapat ditiru dengan memperhatikan konteksnya, berisi pesan, baik berupa verbal maupun non verbal. 1. Reduksi data 2. Penyajian data 3. Penarikan serta Pengujian Kesimpulan. 3. Hasil Penelitian a. Hasil Kajian Teori Tentang Pemimpin Kreatif Dalam Transformasi Kinerja Karyawan 1) Dampak kepribadian pada pemimpin kreatif. Kehidupan orang-orang kreatif menunjukkan bahwa individu yang mempunyai kepribadian yang lebih kompleks, mengarah ke pemikiran yang berbeda dan pada akhirnya memunculkan ide-ide baru dan berguna. Kepribadian-kepribadian tersebut mengindikasikan adanya pengaruh terhadap pemimpin kreatif. Aspek motivasional dari sikap keterbukaan membutuhkan keragaman pengalaman, kebutuhan akan kognisi, karakter, dan toleransi terhadap ambiguitas. Hal tersebut merupakan kepribadian yang mempengaruhi pemimpin kreatif dalam organisasi. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Kepribadian pemimpin berdampak positif dalam pemimpin kreatif. 2) Dampak Kemampuan/Keahlian/Kecakapan Pada Pemimpin Kreatif. Pemimpin seorang yang mempunyai kemampuan sesuai dengan keahliannya untuk mempengaruhi, memberi petunjuk untuk mencapai tujuan organisasi, membuat kondisi yang pasti, stabil dan mempunyai keberanian dalam membuat keputusan. Pemimpin dapat mempengaruhi pengikut karena kekuasaan, kekuatan koersif, kekuasaan legitimasi, berdasarkan keahlian. Maka dari itu pemimpin mempunyai keahlian, kecakapan, pengaruh untuk mengidentifikasi masalah yang muncul sampai mengambil langkah-langkah keputusan yang tepat. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2 : kemampuan/keahlian berdampak positif dalam pemimpin kreatif. 3) Dampak Pimpinan Keatif Dalam Transformasi Kinerja Anggota. Pemimpin mempunyai peran yang sangat penting sehingga akan mengarahkan pada kinerja karyawan dengan mempunyai hubungan yang dinamis, dan sistem organisasi merupakan antecedents dari orientasi lingkungan. Pemimpin kreatif dalam transformasional yang efektif menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional, memberikan stimulasi intelektual yangmembuat karyawan lebih bersikap sensitive dan responsive untuk berorientasi pada kinerja. Berdasarkan pemikiran diatas, hipotesis yang dapat yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H3 : Semakin kreatif pimpinan semakin baik transformasi kinerja karyawan. b. Hasil Wawancara Dan Observasi Pemimpin Kreatif Dalam Transformasi Kinerja Karyawan Dalam pelaksanaan penelitian ini melalui observasi dan wawancara dan dilakukan secara terpisah, pada hari yang berbeda, agar hasil wawancara dapat di check dengan observasi. 1) Diterimanya hipotesis 1 menunjukan kepribadian pemimpin mempunyai kepedulian dan partisipasi dengan para pemangku kepentingan dalam program bersama untuk kemajuan sektor pemukiman dan perumahan. Tanggap terhadap dinamika perubahan baik lokal sampai global sesuai dengan perkembangan lingkungan,dengan demikian tinggi rendahnya pemimpin kreatif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pimpinan organisasi yang bersangkutan. Hal tersebut terdapat dampak positif kepribadian pimpinan dalam pemimpin kreatif diterima. 10 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
2) Diterimanya hipotesis 2 menyatakan bahwa kemampuan/keahlian pemimpin dalam melakukan forum lintas pelaku memberi kontribusi terhadap pembangunan perumahan pemukiman didaerahnya, melaksanakan program kerja menjadi program tahunan, termasuk program kerjasama dalam kemitraan, selain itu dengan keahliannya dapat meningkatkan melalui: a. Pembinaan melalui Seminar/lokakarya, b. Mengembangkan pemikiran, c. Pengkajian yang berkaitan penguatan partisipasi publik dalam tata kelola. Jadi pemimpin mempunyai kemampuan sesuai dengan keahliannya untuk mempengaruhi, memberi petunjuk dan juga mampu menentukan kinerja karyawan/anggota untuk mencapai tujuan dan mengembangkan organisasi, serta mampu membuat kondisi yang pasti dan stabil. Hal tersebut semakin tinggi kemampuan/keahlian semakin tinggi kreativitas pemimpin diterima. 3) Diterimanya hipotesa 3 menyatakan bahwa pemimpinan kreatif pada organisasi MP3I melalui forum pemangku kepentingan dengan meningkatkan perannya melalui kolektif kerjasama dan kemitraan lintas pelaku. Pemimpinan kreatif melalui perubahan dengan mendukung sepenuhnya program sejuta rumah untuk rakyat sebagaimana dicanangkan presiden RI, dengan mengusulkan kepada pemerintah diantaranya: 1. Pembiayaan yang terjangkau, 2. Penyediaan lahan bagi penghasilan rendah, 3. Penataan zonasi perumahan yang sehat dan produktif, 4. Pengembangan sistem dan teknologi serta manajemen kontruksi, 5. Pengendalian tepat sasaran, 6. Peningkatan keswadayaan masyarakat, 7. RUU Tapera, 8. Debirokratisasi dengan perijinan pembangunan melalui transformasional kinerja anggota,dimana menunjukkan perilaku, memunculkan motivasi inspirasional, memberikan stimulasi intelektual. Karyawan lebih bersikap sensitive dan responsive terhadap situasi yang pada akhirnya mendorong untuk berorientasi pada tranformasi kinerja karyawan.Jadi pemimpinan kreatif dalam transformasional kinerja anggota diterima. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemimpin MP3Ikreatif dalam tranformasi kinerja anggotanya. Hal ini dapat dilihat dari tindakan yang ditunjukkannya: Kepribadian akan mengarah ke pemikiran yang memunculkan ide-ide dan gagasan baru dan berguna bagi sektor pemukiman dan perumahan rakyat. Memotivasi melalui sikap keterbukaan,
kepedulian dan partisipasi dengan para pemangku kepentingan program bersama untuk kemajuan sektor pemukiman dan perumahan, tanggap terhadap dinamika perubahan baik lokal sampai global sesuai dengan perkembangan lingkungan. Pemimpin, mempunyai kemampuan sesuai dengan keahlian, kecakapan, untuk mempengaruhi, dan mengidentifikasi masalah yang muncul sampai pada langkah-langkah keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi, sertamampu membuat kondisi yang pasti dan stabil dalam membuat perubahan dengan memanfaatkan kekuasaan, kekuatan koersif, kekuasaan legitimasi dan keahlian. Keahlian dan keterampilan yang dilakukan oleh pemimpin organisasi MP3I, telah menjadikan jauh lebih baik dalam perkembangannya. Penggunaan keterampilan yang lebih tinggi dalam pengetahuan dan kualitas, hal ini dapat dilihat melalui forum lintas pelaku memberi kontribusi terhadap pembangunan perumahan pemukiman didaerahnya, melaksanakan program kerja menjadi program tahunan, program kerjasama dalam kemitraan. Pemimpin kreatif dalam transformasi kinerja anggotanya, melalui forum pemangku kepentingan dengan meningkatkan perannya melalui kolektif kerjasama dan kemitraan lintas pelaku, melalui perubahan dengan mendukung sepenuhnya program sejuta rumah untuk rakyat sebagaimana dicanangkan presiden RI. c. Saran.
11 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti
Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis berikan pada pemimpin kreatif dalam transformasional kinerja karyawan/anggota MP3I, serta bagi kemajuan manajemen organisasi: 1. Pemimpin sebagai subjek, disarankan untuk lebih banyak membangun potensi yang dimiliki anggotanya sehingga visi dan misi yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik, serta mampu memberikan arahan dan dorongan agar dalam pemberian tugas-tugas baru serta memberikan ideide bagi anggotanya dapat dipahami dengan baik. 2. Pemimpin kreatif, diharapkan, memberikan prosedur kerja yang mudah dan memberikan support yang lebih baik kepada anggota, diberikan tugas dan tanggung jawab lebih agar membangun potensi yang dimilikinya serta kemampuan berpikir kritisnya terbentuk menjadi sebuah ide kreatif bagi kemajuan organisasi. 3. Mencari cara lain supaya kendala yang ditemui dalam penelitian tidak mendapatkan kesulitan dalam menyampaikan hasil penelitian dengan bahasa dan kalimat yang tepat serta mudah dipahami, namun kemudahan dalam penelitian ini subjek tidak sulit untuk ditemui. DAFTAR PUSTAKA Bass, B. M. , 1999, Bass and Stogdill's Handbook of Leadership, 3rd Edition, Free Press. Bungin,B., 2003, Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Edi Prasetyo Nugroho dan Rina Elisaprapti, 2002, Membangun Karakter Bangsa Pasca Krisis, Jurnal Telaah Bisnis , Volume 3, Nomor 2, Yogyakarta: AMP YKPN. Eisenberger, Robert, P. Fasolo, and V. Davis-LaMastro. 1990. Perceived Organizational Support and Employee Diligence, Commitment, and Innovation. Journal of Applied Psychology, Vol. 75, No. 1, pp. 51-59. Gumilar, Gumgum. , 2004, Kepemimpinan dalam organisasi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Harris, A., 2008, Distributed Leadership in school: developing the leader of tomor London: Routlegefalmer. Jaworski, Bernard J. and Ajay K. Kohli, 1993, “Market Orientation : Atencedents and Consequences”, Journal of Marketing”, 57 (July), 5370. John West Burnham. (2008) Creative Leadership. Paper presented at the Internasional Symposium on the Art of Creative Leadership, Bali. Mangkuprawira,Sjafri., 2007. Kinerja: Apa Itu?, http://ronawajah.wordpress.com /2007/05/29/kinerja-apa-itu/, diakses 3 Juli 2015. Munandar, Utami , 2009, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Pillai, Rajnandini, Williams, Ethlyn A. (2004). Transformational leadership, self-efficacy, group cohesiveness, commitment, and performance. Journal of Organizational Change Management Vol. 17 No. 2, pp. 144-159. Sugiyono. , 2013, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sondang P. Sigian. , 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka. Wahono, Romi Satria. , 2000, Membedah Akar Kepemimpinan Wikipedia Indonesia. 2010. Kreativitas – Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas, http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas, diakses 7 Agustus 2015. Williams, Scott David., 2004, Personality, attitude, and leader influences on divergent thinking and creativiy in organizations. European Journal of Innovation Management, Vol. 7 No. 3, pp. 187-204.
12 Pemimpin Kreatif – Heti Suherti