Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
PEMIKIRAN ABDUH TENTANG ISLAM DAN MODERNITAS Neneng Afwah1 STAI Sunan Drajat Kranji Paciran Lamongan (
[email protected])
Abstrak Suatu hal penting yang tak dapat dilupakan dalam sejarah Islam adalah pada masa abad ke-18 atau ke-19. Abad ini ditandai dengan suatu progresivitas pemikiran yang sangat berpengaruh pada periode-periode selanjutnya. Abad ini, kalau menggunakan tipologi sejarahnya Harun Nasution adalah periode modern. Suatu periode kebangkitan Islam. Pada periode inilah suatu usaha untuk mengembalikan kejayaan Islam diupayakan, mulai dengan proyek
pemurnian,
(purefication),
pembaharuan
kembali
(renew)
dan
reformulasi
(reformulation). Satu agenda yang ingin dibangun adalah bagaimana membangun citra Islam ketika berhadapan dengan Barat (baca: modernitas). Benturan ini jelas tak bisa dihindari, alternatif yang harus dipilih adalah ortodoksi, westernisasi atau modernisasi. Terutama respons-respons yang diberikan oleh para pembaharu seperti Sayyid Ahmad Khan, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh dan lainnya. Yang menarik adalah para pembaharu itu mempunyai visi dan misi yang tidak jauh berbeda dalam memberikan alternatif solusi bagi dunia Islam yang ketika itu dilanda kemacetan dan kemunduran. Yaitu menerima Barat dengan segala akibatnya dengan menginterpretasi kembali ajaran Islam. Berangkat dari persoalan penting di atas, Muhammad Abduh yang berasal dari Mesir ini mengajak umat Islam untuk menggali lagi khazanah keilmuan Islam yang telah lama ditinggalkan, dan mempraktekkan ajaran Islam yang asli sebagaimana zaman salaf. Akan tetapi karena situasi umat sekarang sudah jauh berubah dibanding dengan zaman klasik, maka ajaran-ajaran asli itu harus disesuaikan dengan realitas modern. Disamping itu, kemunduran umat Islam sekarang, menurutnya disebabkan oleh ditutupnya pintu ijtihad, maka ia juga menganjurkan dibukanya kembali pintu ijtihad.2 Kata kunci: ortodoksi, westernisasi, modernisasi, keilmuan Islam
1
Penulis adalah dosen STAI Sunan Drajat Kranji Paciran Lamongan.
2
Suadi Putro, Mohammed Arkoun tentang Islam dan Modernitas, Jakarta : Paramadina, 1998, h. 2
96
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
A. Latar Belakang
menindas rakyat. Rakyat yang merasa
Cara setiap sejarawan dalam menetapkan
orang-orang
tertindas, terpaksa berpindah-pindah
yang
tempat untuk menghindari tindakan kekerasan dari aparat.5
berpengaruh di zamannya berbedabeda. Namun siapapun yang menulis
Ayahnya, Khairullah, di masa
tentang Mesir sejak abad Sembilan
remaja
terpaksa
belas
kampung
halaman,
hingga
duapuluh,
memasuki
pastinya
abad
tidak
ke
meninggalkan setelah
orang
akan
tuanya sendiri, yaitu kakek Abduh,
mengabaikan begitu saja sumbangsih
meninggal dunia. Kakeknya diketahui
Muhammad Abduh dalam membawa
sebagai
dunia keilmuan Islam ke pemikiran
Muhammad Ali, dan tuduhan demikian
modern.
Abduh
juga
pendidik,
mufti,
adalah ‘alim,
sarjana,
teolog
dan
penentang
kemudian
Khairullah,
pemerintahan
ditujukan
ayahnya.
Atas
tuduhan
pembaharu. Ia pemikir yang kontrovial,
tersebut,
dimana banyak kalangan pada waktu
penjara.
itu menganggap ia sangat kompromistis
sementara, menetap di daerah al-
dengan Barat.3
Gharbiah dan di sana ia mengikat tali
Muhammad Abduh berasal dari
Khairullah
kepada
pernah
Kemudian
masuk
ia,
untuk
perkawinan dengan ibu abduh. Selain
sebuah dusun di Delta sungai Nil di
Abduh,
Mesir. Ia dilahirkan pada 125 H atau
dikaruniai dua orang anak perempuan.6
bertepatan dengan 1849 M,4 ketika
Setelah kondisi politik di Mesir mulai
pembaharuan
kondusif,
pemikiran
di
Mesir
kedua
orang
tuanya
Abdullah
juga
Khairullah
dimulai pasca penjajahan Perancis di
memutuskan kembali ke Mahallat nasr,
bawah kekuasaan absolute Muhammad
kampung halamannya semula.
Ali. Untuk mewujudkan kehendaknya
Menurut satu catatan sejarah
akan pembaharuan tidak segan-segan
Khairullah, ayah Abduh berpoligami
Muhammad
dengan
Ali
dan
aparatnya
dua
istri.
Abduh
muda
merasakan sejak dini sulitnya hidup 3
dalam
Yvonne Haddad, “Muhammad ‘Abduh; Perintis
Pembaruan Islam”, dalam Ali Rahnema, (ed.), Para
keluarga
poligami.
Hal
Perintis Zaman Baru islam, terj., Jakarta: Mizan,
5
1994, h. 36.
Rasional Mu’tazilah, Jakarta: UIP,1987, h. 10.
4
Ibid.
6
97
ini
Harun Nasution, Muhammad abduh dan teologi
Ibid.
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
menjadi
pokok
persoalan
yang
ia
Tetapi
empat
puluh
pernikahannya,
kemudian hari ketika ia menegaskan
tuanya untuk kembali ke Tanta. Dalam
akan perlunya pembaruan keluarga dan
perjalanannya ke Tanta, ia berbelok ke
7
abduh
orang
desa Kanish urin, tempat tinggal dari
Dalam pelajaran membaca dan menulis,
dipaksa
setelah
sampaikan dengan sangat yakin di
hak-hak wanita.
ia
hari
belajar
sendiri
kerabatnya dari ayahnya, untuk belajar
di
kepada Syaikh Darwish Khadr, yang
rumah. Pada usia 12 tahun ia sudah
telah banyak melakukan perjalanan di
hafal al-Qur’an karena saking rajinnya
luar mesir untuk menimba ilmu agama
ia membaca al-Qur’an. Ketika berusia
di luar, dimana Syaikh darwish adalah
13 tahun, ia dikirim ke Tanta untuk
pengikut tarikat al-Syaziliah.10
belajar di Masjid ahmadi. Dari segi pelajaran
al-Qur’an
i8tu
Darwish lah semangat belajar Abduh
dipandang tempat pendidikan nomor
pulih, ia mulai mau membaca buku dan
dua
mengkajinya
setelah
pembelajaran
masjid
Di bawah bimbingan Syaikh
al-Azhar.
Metode
dengan
sistem
Diantara
bersama
buku-buku
gurunya yang
ini.
menarik
menghafal di luar kepala, menghafal
perhatiannya adalah buku tasawuf. Dan
teks(al-Qur’an)
seumur
serta
ulasan
hidupnya
ia
tetap
tertarik
hukumnya, tanpa memberi kesempatan
kepada tasawuf meskipun natinya ia
bagi
pemahaman,
kritis terhadap banyak bentuk lahiriah
membuatnya meninggalkan Tanta, dan
dari ajaran tasawuf, Setelah mengalami
berniat tidak kembali ke kehidupan
revolusi mental, pada 1282 H (1866
akademik. Pengalamannya di Tanta
M) ia memutuskan kembali ke masjid
jugalah
membentuk
Ahmadi di Tanta, di sana ia menjadi
pembaharuan
tutor (tempat bertanya) teman-temanya
menyeluruh atas sistem pendidikan di
yang lain. Beberapa bulan kemudian ia
Mesir. Setelah dari Tanta, pada usia
memutuskan untuk belajar di al-azhar,
16, ia memutuskan untuk menikah8
Kairo. Di al-Azhar, ia juga merasa
tepatnya pada 1282 H (1866 M).9
kecewa
berkembangnya
nantinya
komitmennya
yang
kepada
7
Yvonne Haddad, “Muhammad Abduh…, 36
8
Ibid, h. 37.
9
Harun Nasution, Muhammad abduh…, h. 11.
dengan
metode
belajar
menghafal seperti yang ada di Tanta.
10
98
Ibid..
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Tidak mengherankan jika kemudian pembaharuan menjadi
sistem
proyek
di
Ia
bergairah
belajar setelah kedatangan Jamaluddin
sepanjang
al-afghani pada ke al-Azhar pada penutup tahun 1286 H (1870 M),
Selama belajar di Mesir, tiap
setelah ia menghabiskan waktunya di
kali liburan ia pulang untuk menemui
tempat itu selama tiga tahun. Ia belajar
Syaikh darwish. Syaikh Darwish srelalu
filsafat, teologi, matematika dan lain
memperhatrikan
sebagainya
keilmuannya.
perkembangan Ia
selalu
berdialog
sebagaimana
ditanyakan
Syaikh
yang
Darwish
dari
dengan gurunya ini mengenai ilmu-ilmu
Afghani.
yang sudah ia pelajari di al-Azhar.
temannya untuk turut juga belajar pada
Setiap kali Syaikh darwish menanyakan
Afghani, meskipun kemudian ia banyak
tentang logika, matematika, ilmu ukur
di tentang banyak kalangan di al-azhar,
dan sebagainya, ia akan menjawabnya
karena
bahwa ilmu-ilmu itu tidak diajarkan di
diberikan
al-Azhar.12
mengguncangkan iman.13 Afghani aktif
Tidak mengherankan jika Abduh
Ia memprovokasi teman-
dianggap
pelajaran
Afghani
yang akan
memberikan dorongan kepada siswa-
mencari ilmu-ilmu yang disebut Syeikh
siswanya
Darwish di luar al-azhar. Ilmu-ilmu itu
intervensi Eropa di negeri mereka dan
ia temui pada seorang ulama bernama
pentingnya melihat umat Islam sebagai
Syeikh
umat yang satu. abduh membuang
hasan
al-Thawil,
yang
ini
untuk
menghadapi
menguasai ilmu filsafat, logika, politik,
habis ajaran beberapa tasawuf
ilmu bumi dan ilmu ukur. Perhatiannya
pantang
juga lebih di tujukan untuk belajar
memasuki dunia aktivisme sosio-politik.
sendiri dari buku-buku yang ia pinjam
Dia tidak pernah berhenti dari dunia ini,
di perpustakaan al-Azhar, sehingga
meskipun pada akhirnya ia menjauhkan
meskipun ia hadir di ruang kelas, yang
dirinya dari revolusionisme Afghani,
ia lakukan adalah membaca buku yang
demi pendekatan yang lebih evolutif
sudah ia bawa dari rumah.
dan damai.14
terhadap
dunia,
yang
lalu
Ibid., h.12, juga lihat Yvonne haddad, “Muhammad
Abduh…, h.37 12
merasa
pendidikan
hidupnya.11
11
baru
Ibid..
99
13
Ibid., h.13
14
Yvonne Haddad, Muhammad Abduh…, h.38.
ia
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Dalam teologi, aliran pemikiran
Selain di al-azhar, ia juga mengajar di
yang menarik menurut Abduh adalah
dar al-Ulum dan di rumahnya sendiri.
aliran Mu’tazilah, dimana ia kemudian
Di Dar al-Ullum ia mengajar sejarah
harus menghadapi tuduhan bahwa ia
dengan buku pegangan mukaddimah –
akan menghidupkan kembali aliran ini.
nya
Dalam menghadapi tuduhan ini, ia
rumahnya ia mengajar etika dengan
harus menghadapi Syaikh alaisy, salah
buku pegangan Tahdzib al-akhlak-nya
satu ulama al-Azhar yang menentang
Ibn Miskawaih dan sejarah Eropa
Mu’tazilah. Ketika ia di Tanya pakah ia
dengan buku pegangan Peradaban di
lebih memilih Mu’tazilah dari pada
Eropa yang di tulis F. Guizot dari
Asy’ariyah, abduh menjawab, bahwa ia
Perancis.
lebih memilih argument mana yang
Khaldun.
Sedangkan
di
Dengan jam terbang yang padat
lebih kuat.15
ini,
ia
memanfaatkan
ini
untuk
Ia menyelesaikan pendidikannya
berbicara dan menulis soal politik dan
di al-Azhar dengan susah payah,
sosial, dan khususnya soal pendidikan
karena
menghadapi
nasional, selama periode kesadaran
pandangan
nasional kian tinggi di Mesir. Setahun
harus
banyak
perlawanan
atas
teologisnya,
ia
kemudian gurunya, afghani diusir dari
mendapat predikat cum laude (amat
mesir, karena sikap politiknya dianggap
baik), ia hanya mendapat predikat
terlampau keras. Bersamaan dengan
baik, ini pun berkat bantuan rector al-
itu,
azhar, al-Syeikh Muhammad al-Abbasi.
pengajar
Ijazah
yang
kemudian
yang
seharusnya
diperoehnya
itu
abduh di
diberhentikan Dar
sebagai
al-Ulum.
di9angkat
oleh
Abduh perdana
memberinya hak dan wewenang untuk
menteri untuk menjadi editor di al-
mengajar senantiasa mahasiswa.
di
al-Azhar.
Kelasnya
Waqi’I al-Mishriyah, sebuah Koran
dikerumuni
banyak
resmi Mesir. Dalam posisi ini Abduh
ilmu-ilmu
yang
lebih
filsafat, dengan ilmu-ilmu ini ia ingin mengajak
mahasiswanya
punya
kesempatan
untuk
membentuk mind set public.16
diajarkannya adalah logika, teologi, dan
15
Ibn
Ketika
berfikir.
terhadap
Ibid., h. 13-14.
16
100
Abduh
tindakan
semakin para
kris
pemimpin
Yvonne Haddad, “Muhammad Abduh…, h.38.
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
politik
dan
negerinya,
Organisasi iini pada akhirnya
majalah
bubar, abduh pun kemudian balik ke
terancam. Ia dipaksa memilih antara
Beirut. di sana ia jadi guru di sebuah
pandangannya yang nasionalis dengan
sekolah muslim. Rumahnya menjadi
kebijakan pemerintah yang pro-Inggris
pusat diskusi kaum muda dari berbagai
Khedive. Abduh tentu saja memilih
agama, Islam, Kristen, maupun Druze,
mempertahankan
dan
yang terpesona gaya mengajarnya.
pilihan ini menyebabkan ia diasingkan
Pada 1888, Khedive mengizinkannya
dari Mesir selama tiga tahun. ini
pulang ke Kairo. Karena tidak boleh
dimulai pada tahun 1882 M. Ketika
mengajar,
meencari suaka politik di Beirut, ia
mebahayakna pemerintah, ia diangkat
menerima undangan dari afghani untuk
menjagdi
bergabung dengannya di Paris. Di sana
penduduk asli’ yang didirikan untuk
ia mendirika organisasi al-‘Urwah al-
menerapkan aturan hukum Khedive. Ia
Wutsqa dan mendirikan koran dengan
kemudian
nama
ini
administrative sl-azhar pada 1895.
ditujukan unytuk menyartukan umat
Dan tepat sebelum pergantian abad ia
Islam, dan melepaskannya dari sebab-
diangkat menjadi Mufti Besar Mesir.
seba
Sedangkan
Ketika ia di posisi ini ia mengusulkan
korannya berhasil terbit delapan edisi,
berbagai perubahan sistem pengadilan
dimana
agama,
membuat
17
militer
di
posisinya
yang
di
pemikirannya,
sama,
organisasi
perpecahannya. bertujuan
untuk
memberi
karena hakim
di
menjadi
dan
dianggap ‘pengadilan
anggota
melanjutkan
peringatan kepada masyarakat non-
perjuangannnya untuk memperbaharui
Barat akan bahaya intervensi Eropa,
sistem pendidikan di Mesir, terutama di
dan
al-azhar.18
tujuan
khususnya
dalah
Muhammad
Abduh
membebaskan Mesir dari pendudukan
meninggal pada 11 Juli 1905 M.
Inggries. tetapi yang jadi focus adalah
Banyaknya orang memberikan hormat
kaum muslim, karena faktanya mereka
di Kairo dan Alexandria, membuktikan
adalah kaum terjajah, yang sumber
betapa besar rasa cinta yang di tujukan
dayanya dijarah oleh pihak asing.17
kepadanya.
Ibid., h. 39.
18
101
Ibid..
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
B. Hakekat Modernisme
Pertengahan (yang bertepatan dengan
Kapan modernitas itu dimulai dan
dimana
momentumnya, ditentukan.
mendapatkan
secara
Seorang
kenamaan,
zaman keemasan Islam). Karena itu,
pasti ahli
Arnold
kata
sulit
Arkoun,
itu
tidak
terputus dari kemajuan yang pernah
sejarah
ada
di
lingkungan
Yunani-Semit.
Toynbee,
Antara abad ke-7 dan ke-12 terdapat
mengatakan bahwa modernitas telah
kemajuan pesat di dunia Islam yang
mulai menjelang akhir abad ke-15 M,
tidak
ketika orang barat tidak lagi berterima
melalui
kasih kepada Tuhan tetapi kepada
kemajuan itu kemudian pindah ke
dirinya sendiri atas keberhasilannya
dunia Kristen pada abad ke-12 hingga
mengatasi kungkungan Kristen Abad
15
Pertengahan.19
Kesinambungan peradaban manusia ini
Sedangkan menurut Mohammed Arkoun
sebagaimana
dikutip
lepas
dari
pengaruh
gelombang
(zaman
Yunani
Hellenisme.
kejayaan
skolastik).20
juga dinyatakan oleh ahli semacam
Suadi
Hodson.
Puto dalam disertasinya, modernism
Istilahmodern, modernisme, dan
pada dasarnya sudah mulai antara
19
modernitas
moderenisasi
berasal
dari
Latin
tahun 490 dan 500, karena istilah ini
modernus, yang berarti ³terbaru´ atau
sudah dipakai di dunia Kristen yang
³mutakhir´ menunjuk kepada prilaku
menunjukkan perpindahan dari masa
waktu yangtertentu (baru). Akan tetapi,
Romawi lama ke periode Masehi.
dalam
Modernitas masa klasik sendiri telah
modernisasi
berjalan sejak abad ke-16 hingga
dengan perubahan dalam semua aspek
tahun
kawasan
1950-an.
terdapat
mata
terputus
–
Namun
yang
selalu
pemikiran
yang
luas
sajadikaitkan dan
aktifitas.
tidak
.Modernisme atau pembaruan berarti
dikatakan-
pikiran, aliran, gerakan dan usaha-
kelanjutan antara modernitas dengan
usahauntuk mengubah paham-paham,
kemajuan di masa lalu: Masa kuno
adat istiadat, institusi-institusi lama dan
(Ynani-Romawi)
lain sebagainya, agar semuanya sesuai
atau
rantai
demikian
pemaknaan
boleh
dan
masa
Abad
Arnold Toynbee, A Study of History, Oxford:
20
Suadi Putro, Mohammed arkoun; Islam dan
Modernitas, Jakarta: Paramadinah, 1998, h.43.
Oxford University Press, 1957, j.2, h. 148.
102
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
dengan
pendapat-pendapat
dan
modern inidianggap sebagai dunia
yang
yang dipengaruhi oleh praktek dan
ditimbulakan oleh ilmu pengetahuan
teori kapitalisme,industrialisme, dan
keadaan-keadaan dan
baru modern.21
tekhnologi
modernisme
adalah
dimana
melakukan
suatu
usahapembaharuan menurut
.Jadi
mampu
paham
Terlepas dari kapan modernitas
usaha-
itu lahir dan apa definisinya, yang perlu
pembaharuan
perkembangan
pengetahuan
negara-bangsa.
dan
teknologi
melahirkan
digaris
bawahi
adalah
penyebutan
ilmu
tahap perkembangan sejarah manusia
yang
yang berlangsung sekarang ini sebagai
kemajuan-
“zaman
modern”
bukannya
kemajuan, baik dibidang politik,soisal,
masalah.
budaya dll. Paham ini lahir antara
mengatakan bahwa zaman modern
tahun 1650 sampai tahun 1800 M
lebih tepat disebut ‘zaman Teknik”
yang dikenal dalam sejarah Eropa
(Technical
sebagai The Age of Reason (pemujaan
kemunculannya zaman itu, ada peran
akal).
sentral Secara umum dapat disimpulkan
bahwa
modernisme
yangberhubungan
ialah
dengan
Hodgson,
tanpa
Age),
misalnya,
karena
teknikalisme
serta
pada bentuk-
bentuk kemasyarakatan yang terkait
konsep
dengan
teknikalisme
itu.
Wujud
hubungan
keterkaitan antara segi teknologis dan
manusia dengan lingkungan sekitarnya di
bentuk-bentuk kemasyarakatan yang
jaman modern. Konsep modernisme ini
diacu sebagai pendorong utama umat
meliputi
manusia
banyak
bidang
ilmu
memasuki
gelombang
(termasuk seni dansastra) dan setiap
modernitas adalah Revolusi Perancis
bidang
(sosio-politik) di Perancis dan Revolusi
ilmu
perdebatan
tersebut
memiliki
mengenai
apa
Industri (teknologis) di Inggris.22
itu'modernisme'. Walaupun demikian,
Dengan tibanya zaman teknik
'modernisme' pada umumnya dilihat
tersebut maka persoalan manusia tidak
sebagaireaksi individu dan kelompok
lagi
terhadap dunia 'modern', dan dunia
kelompoknya
terkungkung sendiri
hanya
pada
tanpa
terkait
dengan yang lainnya. Namun, satu 21
Harun Nasuion, Islam Rasional; Gagasan dan
Pemikiran, Bandung: Mizan, 1995, h. 181
22
103
Suadi Putro, Mohammed…, 44.
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
sama lain berkaitan erat dalam menuju
mengalami
masyarakat global. Oleh karenanya
sehingga dunia Barat dijadikan sebagai
karena modernitas itu given (kebetulan
pusat modernisasi. Modernisme dan
lahir di Barat) maka terdapat unsur-
modernisasi dalam Islam lahir pada
unsur budaya Barat, lengkap dengan
periode modern dalam sejarah Islam.
pengalaman Barat terhadap lingkungan
Periode
agama dan budaya Kristen. karena itu, modernisasi
berpengaruh
untuk
bangsa
dan
mereka
setiap
kemajuan
kedalam
Periode klasik (650-1250M). Di awali
dari
lahirnya
Islam
hingga
ke
tangan
sangat
jatuhnya
Barat.
Hulagu.Pada zaman inilah dunia Islam
Pada saat itu dalamdalam bidang keagamaan
dibagi
pesat
periode modern.23
westernisasi adalah setali tiga uang. Modernisme
tersebut
yang
periode klasik, periode pertengahan dan
tidaklah terlalu salah, jika ada yang mengatakan
kemajuan
berada
menginginkan
Baghdad pada
masa
dimanaperadaban
Kejayaanya
Islam
dalam
berpengaruh
filsafat
barat. Hasil darimelaksanakan perintah
modern mengikut ajaran-ajaran agama
dengan mengamalkan ayat ayat Al
dalam hal ini agama Katolik dan
Quran yangmenganjurkan menghargai
Protestan. Namun para orientalis Barat
kekuatan akal yang diberikan Tuhan
menolak
dan ajaranNabi Muhammad unutk selalu
ilmupengetahuan
hal
maupun
itu,
maka
lahirlah
terhadap
sangat peradaban
sekularisme. Pada masa itu bangsa
mencari
Barat telah menpelajari tentang Islam,
Sehinggamelahirkan kemajuan bagi umat
dan mereka melihat bahwa terdapat
Islam pada saat itu.
pola
pikir
yang
menyesuaikan tradisional
sama
paham-
dalam
Islam
untuk
ilmu
pengetahuan.
Periode Pertengahan (1250-
paham
1800M).
Diawali
dari
jatuhnya
dengan
Baghdad hingga kesadaran umat Islam
suasana modern. Sehingga bangsa
akankemundurannya.
Barat bekerjasama dengan Islam. Mereka
merupakan periode gelap bagi umat
berbondong-bondong untuk belajar ke dunia
Islamterutama dalam bidang pemikiran.
Islam, yaitu dengan mempelajari Islam
Dengan
klasik dan modern.
Setelah mereka
belajar ke
Islam
dunia
mereka
23
104
ditutupnya
Pada saat itu
pintu
Haru Nasution, Islam Rasional…, h.182
ijtihad
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
makapemikiran menjadi mati dan umat
dunia Islam. Tatkala seorang murid
Islam
Abduh
diikat
oleh
tradisionalisme.
yang
bernama
Walaupunbegitu dalam bidang politik
MuhammadRasyid Ridha (1865-1935)
umat
dengan
menerbitkan majalah Al-Manar di Mesir.
yang
Edisi pertamanya terbit 17 Maret 1898
berkuasa seperti kerajaan Ustmani,
(22 Syawwal 1315), dan beredar
Safawi danMughal (1500-1700M).
sampai tahun 1936. Majalah Al-Manar
Islam
mulai
munculnyabeberapa
Periode
naik kerajaan
Modern
(1800-
inilah
yang
secara
kongkrit
sekarang), Pada awalnya para pemuka
menjabarkan ide-ide Jamaluddin al-
Islam
bahwa
Afghani dan Muhammad Abduh, dan
merekamasih dalam masa kejayaan.
berpengaruh langsung kepada gerakan
Namun setelah Napoleon menyadarkan
modernisme Islam di Asia Tenggara
bahwamereka telah jauh tertinggal dari
pada awal abad ke-20.
masih
berkeyakinan
kebudayaan
Barat
berkeinginanuntuk
mereka memperbaiki
C. Proyek
Pembaharuan
kedudukan dengan belajar ke bangsa
Modernisasi
Barat danmemodernkan Dunia Islam.
Abduh
Gerakan modernisme Islam pada abad ke-19
dipelopori
oleh
Islam
dan
Muhammad
Abduh menyadari kemunduran
Sayyid
masyarakat muslim jika disbanding
Jamaluddin al-Afghani (1839-1897).
dengan
Meskipun lahir di Afghanistan, usianya
Menurutnya,
dihabiskan di berbagai bagian Dunia
terbelakangnya ini disebabkan oleh
Islam: India, Mesir, Iran, dan Turki. Dia
faktor
mengembara ke Eropa, dari Saint
Eropa yang mengancam eksistensi
Petersburg sampai Paris dan London.
masyarakat muslim, dan oleh realitas
Dimana pun dia tinggal dan ke mana
internal, seperti situasi yang diciptakan
pun dia pergi, Jamaluddin senantiasa
oleh kaum muslim sendiri.24
mengumandangkan
masyarakat kondisi
eksternal,
Barat-Eropa. lemah
seperti
dan
hegemoni
ide-ide
Abduh sebagaiman diceritakan
modernisasi
Rasyid Ridlo, muridnya, mengatakan
Islam.bersama Muhammad abduh yang
bahwa bangsa Eropa telah memasuki
pembaharuan
dan
nota bene adalah muridnya gagasan pembaharuan menjadi tersebar luas di
24
105
Yvonne haddad, Muhammad abduh.., h. 41
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
fase baru yang bercirikan peradaban
yang
yang berdasarkan ilmu pengetahuan,
menghadapi
seni,
Menurutnya, kelemahan kaum muslim
industry,
kekayaan,
dan
tidak
tantangan
zaman.
disebabkan
baru
pada
internalumat, dualism kepemimpinan
penaklukan yang ditopang oleh sarana
(kekhalifahan), dan terpecahnya umat
baru, seperti melakukan perang, dan
muslim menjadi bangsa-bangsa kecil
oleh senjata yang mampu menyapu
yang beragam sekte dan keyakinan
bersih para musuh.25 Namun itu tidak
yang saling bertikai demi kesetiaannya
berarti bahwa kaum muslim harus
pada pemimpinnya. Oleh karenanya
menyerah kepada kekuatan Eropa,
kemunduran
atau meniru gaya hidup orang eropa.
hukuman, karena tidak mau bersatu
Eropa
atau
yang
yang
berdasarkan
dianggapnya
colonial,
oleh
mampu
keteraturan, serta organisasi politik
kaum
perepecahan
perpecahan
muslim
adalah
sektarian,
juga
menurutnya harus dilawan., karena
disebabkan oleh kebodohan dan salah
prinsip mereka yang tinggi tidak sesuai
memahami iman dan tertutupnya pintu
dengan sikap mereka terhadap rakyat
ijtihad, dank arena kekeliruan kebijakan
Mesir yang mereka tindas. Baginya
pemimpin Islam.26
eropa adalah penipu, dimana rakyat
Bagi Abduh, dan umumnya bagi
Mesir ditipu dengan iming-iming gaya
pemikir lain, zaman Islam yang ideal
hidup modern padahal mereka adalah
adalah zaman Nabi Muhammad dan
penindas.
sahabat-sahabatnya,
Untuk pertama kali kesadaran
sebelum
ada
perpecahan, mazhab pemikiran, dan
akan keterjajahan dan ketertindasan
kecenderungan
rakyat oleh Barat coba dibongkar oleh
dipinjam dari bangsa lain mewarnai
Abduh.
fakta
umat Islam. Ia menegaskan, untuk
kehilangan
memulai pembaruan, umat Islam perlu
memperbarui
kembali kepada pokok-pokok iman
dirinya. Problem politik dan sosial yang
yang dipandang sebagai Islam yang
ada terjadi karena warisannya sendiri,
autentik pleh berbagai mazhab . Ia juga
bahwa
Abduh
menunjukkan
Mesir
kapasitasnya
25
membuatnya
telah
untuk
Rasyid ridlo, Tarikh al-Ustadz al-imam
26
intelektual
Lihat Abdul ‘Ati Muhammad ahmad, al-Fikr as-
Muhammad Abduh, Kairo: matba’ah al-Manar, 1344
Siyasi li al-Iman Muhammad abduh, Kairo: al-
H., jil. I, h. 153.
Hay’ah al-Misyriyah li al-Kitab, 1978, h. 256.
106
yang
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
mengatur
yang terbaik, dan agar taklid buta
Dengan demikian abduh menyerukan
dikutuk, karena dianggapnya merintangi
agar kembali kepada satu sumber
kemajuan. Akan tetapi umat Islam
sejati, yaitu al-qur’an, yang disepakati
harus
kebenarannya oleh seluruh umat Islam.
selektif
dalam
menerapkan
ajaran masa lalu.27 Ia
kehidupan
Jika umat Islam mau perpegang teguh
mendesak
agar
kepada ajaran yIslam yang terdapat
ditetapkannya criteria khusus untuk
dalam al-Qur’an, niscaya aka tegak
memastikan teks mana saja yang
suatu masyarakat yang bijak dan adil,
memang otoritatif. Ia menetapkan tiga
dan
prinsip: (1) salaf (teks klasik yang
kejayaannya kembali.
otoritasnya
27
manusia.28
menyerukan agar digunakan tradisi
diperlukan)
umat
Islam
akan
mencapai
haruslah
Oleh karenanya Abduh perlu
diidentifikasikan, (2) harus ada nanlisis
membantah statemen Menlu Perancis,
seksama atas teks yang mau dijadikan
M.
rujukan. tidak seperti
ulama salaf
mengatakan bahwa umat Islam lebih
lainnya yang menerima teks klasik
hanya memperhatikan konfrontasi Barat
sebagai taken for granted, Abduh
dan Islam saja. Menurut Abduh, lewat
merasa bahwa teks kuno, kecuali al-
pernyataan Hanoteaux ini menegaskan
qur’an masih perlu dipertanyakan dan
bahwa barat menempatkan diri sebagai
didiskusikan. semua tafsir (pendapat)
peradaban
ulama harus dinilai dengan al-Qur’an,
akan Barat mengatakan ‘kami unggul
jika sesuai maka ajarannya baru bisa
karena kami Kristen, dan anda rendah
digunakan, (3). Mengingat adanya
karena anda muslim’. Lebih lanjut
perpecahan sectarian, maka otoritas
Hanoteaux mengatakan Eropa unggul
politik harus netral tanpa pemihakan
karena
pada aliran tertentu. Abduh mendesak
Arya, dan problemnya di dunia Islam,
digunakannya nalar yang dipandang
kenapa tidak unggul karena berakar
sebagai kemerdekaan hakiki manusia,
dari peradaban Semit. Hal ini dengan
dalam
sengit
memahami
hukum
yang
Gabriel
oleh Muhammad Amara ), beirut: al-Mu’assasah alArabiyah lid Dirasah wa nasyr, 1972, jil. I, h. 637.
28
107
Ibid..
konfrontasional.
bersumber
dibantah
menuding
Muhammad Abduh, al-A’mal al-Kamilah (diedit
Hanoteaux,
eropa
dari
oleh
yang
Seakan-
peradaban
abduh,
dalah
ia
peniru,
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
bukannya penemu. Sebenarnya Eropa
bahwa risalah Muhammad itu suatu
terlihat unggul karena meminjam dari
kebenaran, (2) prinsip yang kedua
peradaban Islam.Warisan Arya, yang
adalah, jika da perselisihan antara
dianggap
rasio dan wahyu, maka rasiolah yang
unggul,
itu
abduh
cenderung syirik dan tidak demokratis.
didahulukan,
Penganut
membuktikan
Arya
lebih
mendikotomikan
suka
(3).
prinsip
ketiga
keterbukaan
Islam
masyarakatnya
terhadap berbagai interpretasi. Jika
berdasarkan kelas sosial, dan terkenal
seseorang berpendapat sesuatu, akan
lebih
tetapi
membuatnya
orang
kafir,
suka
menumpahkan
ketimbang perdamaian. dalam
darah
29
padahal
seperti
pendapatnya
mengandung nilai kebenarannya, mak
serangan Barat atas Islam, muncul
tidak dibenarkan untuk menyebutnya
bentuk pertahanan baru. perbenturan
kafir, (4) prinsip keempat menegaskan
Islasm dengan Kristen pada abad
sejak para nabi menyampaikan risalah
kedua
dengan
mereka, orang tidak bisa menyeru
Kristen
orang
puluh
proses
tampak
menangkis
pertemuan
ini
berbeda
Islam
dan
lain
ke
kebenaran,
dengan
Dulu
diperintahkan menumbangkan otoritas
fokus
perdebatannya
adalah
bukti,
Islam
di
ajaran trinitas, inkarnasi, kebangkitan
agama, karena hubungan allah dan
yesus, dan watak badaniah Islam. kini
manusia bisa dijalin secara langsung,
fokunya
(6) prinsip keenam adalah melindungi
kepada
hubungan
yang
Umat
tentang watak kristus sebagai tuhan,
beralih
dunia
(5)
kecuali
Byzantium pada abad pertengahan.
mengatasnamakan
agama dengan dunia serta peranan
dakwqah,
keefektifan Kristen dan Islam dalam
menghentikan fitnah, perselisihan dan
menciptakan
perpecahan, (7) Prinsip ketujuh adalah
dan
mengembangkan
risalah
Abduh merasa perlu meredefinisikan
saying, mawaddah kepada orangyang
Islam. menurutnya Islam: (1) Islam
berbeda doktrin, (8) Prinsip terakhir
berdasarkan
adalah
Allah),
dua dan
hal,
tauhi
persahabatan,
dan
Islam
pada
adalah
Islam,
peradaban modern. Oleh karenanya
(keesaan
29
bagi
memadukan
kesejahteraan
dunia dan kesejahteraan akhirat.30
menegaskan
Ibid., Jil. III, h. 204.
30
108
Ibid., jil.III, h. 291.
kasih
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Namun penting untuk dicatat bahwa
sekalipun
mengkritik
sesuai dengan prinsip-prinsip islam.
keras
Pembaharuan harus terjadi dari dalam
Eropa dan Kristianitas barat, abduh
diri Islam sendiri, dan bukan dengan
dalam banyak hal tertarik dengan
cara
pengetahuan dan kultur Eropa. Ia
asing, dan tidak sesuai dengan jati diri
menguasai
dan
umat Islam.32
banyak membaca literatur serta filsafat
Abduh
bahasa
Perancis,
baru
yang
memahami
betul
perancis, dan tidak dapat dipungkiri,
pentingnya pembaharuan masyarakat
hasil
menperngaruhi
Islam. Ia melihat bahwa problem yang
pemikirannya, ini pun berkat interaksi
terjadi di zamannya merupakan akibat
dengan
dari kekauan pemikiran muslim. Sadar
bacaannya Barat.
Namun
begitu,
menurutnya, meskipun prestasi Barat
akan
modern begitu mengesankan, namun
melakukanpembaruan menyeluruhatas
prestasi tersebut tak dapat diimpor
masyarakat, ia berupaya mencetuskan
semuanya ke dunia Islam. Dia prihatin
proses
sekali dengan sekularisasi yang terjadi
membedakan antara apa apa yang
di Mesir. Masyarakatnya tercabik-cabik
dapat diubah tanpa menghancurkan inti
karena begitu saja menerima Barat
Islam dan apa merupakan bagian
tanpa
mencoba
esesnsial yang tidak mungkin diubah.33
menyadarkan bahwa kondisi seperti ini
Metode untuk mewujudkan perubahan
tidaklah abadi, barat bukan segala-
adalah meyakinkan kaum muslim untuk
galanya, dan bahwa kemunduran yang
tidak
terjadi
bukanlah
agama
(baca:
mengkritisinya.
Ia
perlunya
revolusi
segera
intelektual
menyerah
dan
dalam
disbabkan
karena
keputusasaandan kehancuran. mereka
Islam).
Karena
harus diberi harapan, dan ditantang
hakekatnya Islam menyerukan adanya
untuk
kemajuan
sosial.
kekuatan
Islam
Kemunduran
ditentukan
oleh
jawabannya
atas
bukanlah karena agama, tetapi lebih
berbagai
problem
dan
disebabkan
sosial
intelektual.31 Pada saat yang sama ia percaya
31
membangunsistem
bahwa
perubahan
mengupayakan umat
kebesaran.
Islam
olehumat
saat
Isdlam
ini telah
meninggalkan Kitab Tuhan dan sunnah
harus
Ibid., h. 321.
109
32
Rasyid Ridlo, Tarikh…, h. 477
33
Abdu ‘Ati Muhammad Ahmad, al-Fikr…, h.16.
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Nabi, dan menerima riwayat yang
memang merupakan agama rasional,
salah,
memahami
yang dapat menjadi basis kehidupan di
kebenaran. Menurutnya, penyakit ini
dunia modern.34 Menurutnya, tidak ada
lebih berbahaya bagi jiwa dari pada
konflik
bagi tubuh.
peradaban modern. Islam memang
atau
salah
Proyek
Abduh
antara
Islam
dan
prinsip
adalah
harus meluruskan peradaban modern,
menyadarkan umat Islam yang begitu
dan membersihkannya dari nodanya>
mabuk kepayang oleh modernitas yang
andai peradaban modern mengenal
di bawa oleh Barat, dan menganggap
Islam sejati, maka Islam akan menjadi
bahwa
akibat
pembela
selama
ini
kemunduran
adlah
agama
Islam (Islam),
gigih,
kekuatannya.
dan
Kekakuan
sumber sirna,
dan
sebagaiman yang biasa dituduhkan
bukti terkuatnya adalah bahwa al-
oleh para orientalis. Kaum muslim
Qur’an tetap bertahan sebagai saksi
kehilangan
kenbenaran Islam.
dan
kemampuan
untuk
menentukan atau merancang nasibnya
Yang bisa mempersatukan umat
sendiri. Sebagaian wilayahnya dijajah
adalah
langsung, dan sebagian lagi di bawah
menunjukkan
hegemoni asing. Tugas besar Abduh
Tuhan. kembali kepada prinsip agama,
adalah menyadarkan kaumnya, dan
akan memperkuat umat, karena agama
menantangnya untuk bangkit membuat
akan membersihkan hati, menjunjung
pereubahan, membuat dunia percaya
tinggi
bahwa kondisi ini bukan disebabkan
pengabdian
karena
membela umat. Oleh karenanya, ketika
ketidakmampuan
mereka
perubahan
atau
membuat ketidakmampuan
Islam
menghadapi
tantangan dunia modern. Bagi bukanlah
Abduh,
apakah
agama, apa
moral,
muslim
agama
dan
yang
dan
dan
kaum
karena
agama digariskan
mendorong
persatuan
menyerukan
untuk kepada
memperbaruinya,
itu
bukanlah sesuatu yang perlu dicurigai persoalannya
mungkin
sebagai kebangkitan melawan Barat.
menjadi
Abduh
muslim sambil tetap menerima dunia
memperhatikan
modern. Tetapi apakah Islam relevan
34
dengan modernitas atau tidak. Karena
selalu
lebih
realitas
situasi
Albert Hourani, Arabic Thought in The Liberal
age,1798-1939, London: Oxford University Press,
itu, ia ingin membuktikan bahwa Islam
1993, h. 23ff.
110
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
manusia,
dan
bagaimana
memperbaikinya,
a. Tafsir al-Qur’an
ketimbang
Untuk memperbarui pandangan
memperhatikan filsafat abstrak atau
Islam
bagaimana argumentasi teologis. Ia
zamannya, rencana pembaharuan
mencoba menyelaraskan akal, wahyu,
politik dan sosial, menurut Abduh
dan temperamen moral individu, namun
menjadikan reinterpretasi al-Qur’an
pada
yang
untuk dunia modern menjadi sangat
ditekankan. Jika terjadi perselisihan
penting. Ia menganggap al-Qur’an
antara akal dan apa yang diriwayatkan
harus
hadits, maka menurutnya, akallah yang
dalam
gharus
harus
memperbarui
kondisi
umat,
diinterpretasikan kembali, agar sesuai
menyodorkan
peradaban
Islam
dengan yang rasional, atau mengakui
modern.
kebenarannya,
memaksudkan
akhirnya
jelaslah
didahulukan.
akal
Hadits
seraya
ketidakmampuan
mengakui
manusia
untuk
menyegarkan
iman,
memainkan
peran
mengangkat
Dengan
di
sentral
masyarakat,
demikian,
menafsirkan
ia
Islam
dan pembangunan.36
Abduh
Menurutnya
kembali
kepada
menggunakan interpretasi baru atas
nash al-qur’an itu penting, dengan
peranan manusia di dunia dengan
melepaskan
menggambarkan
sebagai
kecenderungan tafsir yang diulang-
khalifah Allah (wakil allah) di muka
ulang dan terkadang bertentangan.
bumi
Abduh
yang
manusia mendapat
tugas
membangun peradaban.
nash
mengupayakan
dari
al-Qur’an
bisa dimengerti oleh kalangan luas,
Untuk mewujudkan cita-citanya
yang terdidik yang mampu membaca
membangun masyarakat Islam yang
dan merenungkan maknanya. Dalam
berperadaban
beberapa
menawarkan
tinggi, proyek
Abduh
pembaharuan
hal,
ia
memprakarsai
ijtihad individu (interaksi individu)
dalam berbagai bidang, diantaranya:
dengan al-Qur’an.
36 35
mendominasi
sebagai kampiun dalam kemajuan
mengetahui maksud Allah.35 Dalam upaya
yang
Muhammad abduh, Al-islam wa al- Nashraniyah,
Muhammad Abduh, al-A’mal al-Kamilah, (diedit
oleh Muhammad ‘Amara), Beirut: al-Mu’assasah al-
kairo: al-Manar, 1938, h. 54-55
Arabiyah li al-Dirasah wa nasyr, 1972, jil.I, h. 637.
111
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Ia menjelaskan bahwa risalah al-Qur’an meliputi
itu
bersifat
segalanya,
menguasai bahasa Arab dengan
universal, dan
baik, untuk menjamin otentisitas
tidak
tafsirnya, (3) harus mengetahui
terbatas oleh waktu. Ia menekankan
dengan
baik
kondisi
hal-hal ini dalam kaitannya dengan
artinya
perlu
mengetahui
al-qur’an:
utama
antropologi dan psikologi, (4) harus
al_qur’an adalah tauhid, (2) al-
tahu konteks ketika nabi hidup,
Qur’an
atinya kondisi yang sesungguhnya
(1)
maksud
merupakan
wahyu
yang
lengkap, oleh karenanya ia harus
dunia
dipahami secara keseluruhan, (3)
limgkungannya
al-Qur’an
hidup,
sumber
utama
dalam
berijtihad utuk menetapkan hukum haruslah
dipakai
lazim
menolak
pada
masyarakatnya,
pada harus
saat
Nabi
mengetahui
Dengan demikian fondasi pokok
untuk
proyek pembaharuan abduh adalah
menafsirkan al-qur’an. Abduh
(5)
,
ilmu
sejarah atau kehidupan nabi.
atau undang-undang, (5) Akal dan nalar
Arab
manusia,
al_qur’an. Ini dimaksudkan untuk tafsir
zamannya,
yang
menyemangati umat Islam , karena
yang
baginya
setiap
muslim
bisa
menafsirkan nash secara berbelit-
berhubungan langsung dengan Allah
belit.
tanpa perantara wali atau orang
Menurutnya,
saat
ini
kebutuhan yang mendesak adalah
yang dianggap suci.
menciptakan tafsir fungsional atas al-qur’an,
untuk
membantu
b. Pendidikan
memahami aturan, doktrin, etika dan
Salah satu hal yang menjadi
prinsipnya, sehingga menarik dan
perhatian Abduh sepanjang hayat
mendorong orang untuk beramal.
dan
Oleh karenanya, Abduh menetapkan
pendidikan. Menurutnya pendidikan
beberapa
adalah penting, karena dengan ini
kriteria
bagi
serang
karirnya,
mufassir: (1) Harus tahu makna
ilmu
kosakata
masalahnya
dalam
menafsirkannya
al-Qur’an,
dan
berdasarkan
adalah
pengetahuan
masalah
bisa
dipeljari.
kemudian,
adalah
bagaimana Abduh musti mencari
pemahaman masyarakat pada waktu
alternative
al-Qur’an itu diturunkan, (2) harus
pendidikan dan sekolah agama di 112
solusi
atas
stagnasi
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Mesir, yang tercermin dengan tegas
sebagai pembawa dan penyampai
di al-Azhar.Program utama yang
saja,
ditawarkannya-sebagai
mencerabut
utama-adalah
fondasi
memahami
dan
lokalnya
menggunakan Islam dengan benar untuk
mewujudkan
juga
pendidikan Mesir
sendiri
itu
dari
sehingga
akan tradisi akan
kehilangan jati dirinya.
kebangkitan
Alasan
masyarakta. Ia mengkritik sekolah
meragukan
modern yang didirikan misionaris
sekuler ini, adalah karena ia tau
asing,
dipaksa
sistem ini sudah dicoba selama
juga
beberapa dasawrsa di Mesir dan
karena
belajar
siswanya
tentang
Kristen,
lain
kenapa
sistem
pendidikan
mengkritik sekolahan sekuler yang
Utsmaniah,
didirikan
membawa perubahan apapun. Ia
pemerintah,
karena
siswanya tidak diajarkan agama. Upaya
tetap
menciptakan
tidak elite
Abduh
terdidik yang terbaratkan sangat
dimaksudkan
berbahaya, dan berimplikasi serius.
untuk mencari apa yang bisa diambil
Mereka lebih suka menggunakan
dari eropa (baca:Barat), sehingga
slogan asing dalam pemikirannya,
membendung
seperti
dalam
pembaharuan
menganggap
tetapi
Abduh
pendidikan
kebudayaan
tindakan yang
imitasi
kebebasa,
nasionalisme,
serampangan,
etnisitas, dan mereka juga telah
yang tanpa dikritik lebih dahulu. Ia
mengubah gaya hidupnya. mereka
beranggapan
upaya
lebih suka memakai barang-barang
yang
dengan merk-merk asing dari pada
sudah ada tidak praktis, karena
produksi dalam negeri. Sehingga
kalau
dilaksanakan
para pengrajin local bangkrut tidak
hasilnya pasti tidak efektif. Kenapa
mampu bersaing di pasaran. mereka
tidak efektif ?, menurutnya benihnya
telah menjadi budak industry Barat
saja
yang
dengan menghamburkan kekayan
menerima pendidikan sekuler yang
negara. Keberatan final abduh atas
menganggap ilmu yang ia peroleh
sistem pendidikan ini, adalah karena
sempurna
dengan
bahwa
pembaharuan
pendidikan
usulan
sudah
itu
asing.
tidak
Orang
akan
mampu
meniru
Barat
berarti
memadukan dengan tradisi local
memberinya pintu masuk musuh
(kearifan local), sehingga ia hanya
untuk menghegemoni Mesir. 113
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Oleh
karena
itu
Abduh
kehidupan
mengupayakan sisitem pendidikan
sahabat,
dan
sebab-
sebab kejayaan Islam.37
fubngsional yang bukan impor, yang
Dalam sistem pendidikan yang
mencakup pendidikan universal bagi
ia
semua anak baik laki-laki maupun
menengah haruslah mereka yang
perempuan. Semua nak Mesir harus
ingin mempelajari syari’at, militer,
mempunyai
dasar
kedokteran, atau ingin bekerja di
dan
pemerintahan. Kurikulumnya harus
harus
meliputi: buku yang memberikan
agama,
pengantar pengetahuan, seni logika,
seperti
kemampuan
membaca,
berhitung.
menulis
Semua
mendapatkan
juga
pendidikan
tawarkan,
siswa
dan mengesampingkan perbedaan
prinsip
sectarian,
berdebat; teks tentang doktrin yang
menyoroti
tetapi
tetap
perbedaan
Islam
harus dan
penalaran,
sekolah
menyampaikan
Kristen.
dan
protocol
soal-soal
seperti
dalil rasional, menentukan posisi
Isi dan lama pendidikan yang
tengah dalam upaya menghindarkan
ditempuh siswa haruslah beragam,
konflik,
sesuai dengan tujuan dan profesi
mengenai perbedaan antara Kristen
yang dikehendakinya. Abduh yakin
dan Islam, dan keefektifan doktrin
anak dari tukang atau petani harus
Islam dalam membentuk kehidupan
mendapatkan pendidikan minimum,
di dunia dan akhirat; ,teks yang
agar mereka
menjelaskan mana yang benar dan
dapat
meneruskan
pembahasan
salah,
meliputi: buku ikhtisar doktrin Islam
prinsip-prinsip doktrin; serta teks
berdasarkan ajaran sunni dan tidak
sejarah
menyebut-nyebut
penaklukan dan penyebaran Islam.38
sectarian;
teks
ringkas
yang
nalar
rinci
jejak ayahnya. Kurikulum sekolah ini
perbedaan
penggunaan
lebih
meliputi
dan
berbagai
yang
Pendidikan yang lebih tinggi lagi
memaparkan secara garis besar
untuk guru dan kepala sekolah,
fondasi kehidupan etika dan moral
dengan kurikulum yang lengkap,
dan menunjukkan mana yang benar
mencakup
dan mana yang salah; dan teks singkat sejarah Nabi Muhammad, 114
37
Ibid., jil. III, h. 77-8.
38
Ibid., jil. V, h. 79.
tafsir
al-Qur’an,
ilmu
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
bahasa dan bahasa Arab, ilmu
berubah-ubah.
hadits,
studi
kolektivitas yang menentukan apa
prinsip
fiqih,
moralitas,
prinsip-
historiogafi,
seni
pemahaman
doktrin
merupakan
kepentingan terbaiknya dan sarana
berbicara dan meyakinkan, teologi dan
Umat
untuk mencapai kepentingan itu.
secara
Abduh cenderung memandang
rasional.39
kondisi pemerintahan yang otoriter pada
bangsa-bangsa
muslim
sebagai akibat kebodohan faqih dan c.
Politik
penguasanya. Ia menganggap faqih
Menurut pemahaman sebagian
bersalah karena tidak memahami
tokoh
mesir
ketika
itu
adalah,
politik dan bergantung begitu saja
kemajuan Barat saat ini dikarenakan
pada
mereka bisa memisahkan urusan
penguasa
otoritas agama dan otoritas sipil.
mempertanggungjawabkan
Abduh
kebijakannya.
membatahnya,
dan
sehingga tidak
Di
satu
pihak,
berpendapat bahwadi Barat ajaran
penguasa bukan saja tidak tahu
Kristen memerintahkan unruk tunduk
bagaimana
kepada kekuasaan pendeta.
menegakkan keadilan, mereka juga
Oleh
karenanya
proyek
selanjutnya adalah mengembalikan
faqih
ajaran sejati Islam, yang lagi-lagi ia
dengan
tekankan
mengeluarkan
tidak
memerintah
dan
merusak faqih, dan memanfaatkan
merintangi
untuk
kepentingan
cara
pembangunan. Islam tidak seperti
mempertahankan
Keristen, tidak mengakui otoritas
pemerintah.40
agama. umat, menurut Kristen yang
Abduh
sendiri,
mendesak
faqih
fatwa
yang kebijakan
menegaskan
bahwa
dipahami abduh, bukanlah entitas
dalam Islam tidak ada otoritas final,
teokratis, tetapi merupakan sumber
selain otoritas Allah dan nabi. Dalam
otoritas penguasa. Penguasa ada
Islam
untuk
kecuali…mengajak kebenaran dan
mnyejahterakan
mengawasi
39
penguasa,
kondisinya
manusia, yang
mencegah
Ibid., 80-82.
40
115
tidak
ada
kemunkaran.
Ibid., jil. III, h. 530-531.
otoritas Inilah
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
otoritas yang diberikan Allah kepada
pada al-Qur’an. meskipun begitu
orang-orang yang paling berendah
rakyat musti terus mengawasisnya,
hati di antara kaum Islam. Orang
maka ketika terindikasi khalifah itu
yang semacam ini yang mengemban
melenceng
misi
dalam
meminta pertanggung jawabannya.
memerangi kemunkaran di dunia.
Umat mengangkatnya, ddan punya
Lanjut abduh, umat islam tidak
otoritas akan dirinya, umat perlu
memiliki orang semacam paus, yang
menggantinya
dalam jabatannya berpadu peranan
terbaik untuk kepentingan umat.
keagamaan
Syariat
Karena itu, khalifah dan sultan
menggariskan hak maupun batasan
merupakan penguasa sipil, yang
bagi kekuasaan otoritas tertinggi
wilayahnya
dalam
karena ia tidak menerima hukum
kepemimpinan,
dan
Islam,
sipil.
seperti
penguasa.
Peranan penguasa berbeda dengan
qadli,
penguasa
bila
rakyat
itu
bukanlah
harus
dianggap
teokrasi,
dari Allah.41
melaksanakan
Abduh percaya, bahwa tugas
putusan qadli, yang dianggap benar
muslim
atau adil. Karena jika tidak ada
kepada
kekuasaan
pada
yang
maka
melaksanakan
adalah
memberi
penguasa, ajaran
nasihat
berdasarkan Islam
syura
keputusan qadli maka tidak ada
(musyawarah/ konsultasi). Dengan
kearifan
perundang-
demikian, menurutnya, bila kaum
undangan.Otoritas penguasa ini ada
muslim meminta agar despotism
pada
sultan.
diakhiri dan agar kesejahteraan dan
yang
nasib mereka di musyawarakan,
maksum. Khalifah tidak menerima
berarti mereka menjalankan syariat,
wahyu dan tidak berhak menafsirkan
berarti mereka tidak meniru asing.
al-Qur’an. Tetapi khalifah harus
Siap tidaknya orang menerapkan
mengerti bahasa Arab sehingga ia
metode syura bukan ditentukan oleh
bisa memahami al-Qur’an dan bisa
terlatihnya mereka dalam meneliti,
tahu mana yang baik dan salah, dan
berfikir, atau dalam berdebat. Cukup
dengan
dengan mengupayakan kebenaran,
Khalifah
dalam khalifah
maupun
bukanlah
demikian
orang
memudahkan
tegaknya keadilan. Khalifah wajib ditaati sejauh ia berpegang teguh
41
116
ibid.,h. 287-288.
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
dan
adanya
sistem
yang
munculnya teknologi yang canggih. apapun
memperhatikan kepentingan public.
definisinya Modernisasi bagi Abduh adalah
Abduh,
saat Mesir terhegemoni dan dikuasai baik
mengingatkan,
jangan
berkhayal bahwa hukum dan yang
secara
adil hanya bisa didapatkan pada
pemikiran oleh bagsa asing (Barat). Oleh
model asin. Ada hukum yang pas
karenanya modernism perlu diwaspadai
bagisuatu bangsa, tetapi tidak pas
hadirnya, meskipun juga perlu ada yang
bagi
diambil manfaatmnya.
bangsa
lain.
bermanfaat,
Agar
hukum
terasa
politik,
budaya,
ekonomi
dan
perlu
Abduh sendiri adalah orang yang
mempertimbangkan kondisi bangsa,
kompleks dan bahkan kontradiktif. Ia anak
watak perdagangan, pertanian, adat
petani dan menjadi elite berkta pendidikan,
dan keyakinannya. Mereka yang
kedudukan,
memiliki
mengecam
otoritas
membuat
dan
afinitas.
pendudukan
Meski
dan
ia
hegemoni
peraturan, hendaklah tidak berupaya
asing (Barat), ia tetap bekerja cukup
mengakomodasi
kooperatif
hukum
asing.
dengan
pejabat
pemerintah,
Tetapi sebaliknya, mereka harus
sehingga ia dapat pos-pos prestisius dan
memikirkan kondisi masyarakat dan
berpengaruh.
wataknya yang khas
Masanya
adalah
periode
yang
sangat penting, ketika dunia Timur intens Penutup dan Kesimpulan
bertemu dengan Barat. Dengan demikian
Teori tentang kapan mulai dan momentum
bagaimana
modernisme
tanggapan
itu
lemahnya
Arnold
Terkesan
mengatakan
membawa
kesan
panasnya pertemuan itu, dan diperkuat oleh
muncul dan ditandai sangat beragam. Toynbee
kratifnya
bahwa,
bangsa-bangsa dengan
pentingnya
muslim. konsep
modernitas itu dimulai pada abad ke-15
manfaat dalam membentuk pendekatan
ketika orang Barat itu tidak lagi berterima
pragmatis Eropa, ia memandang penting
kasih kepad Tuhan, tetapi kepada dirinya
menerapkan
sendiri. Sedangkan arkoun mengatakan
maslahah al-ammah (kesejahteraan umat).
bahwa modernitas itu ada sebagai terusan
juga jelaslah bahwa ia terkesan dengan
dari kemajuan zaman yang mendahuluinya,
peran publik atas penguasa. Karenanya ia
dan Hodgson mengatakan bahwa gejala
menekankan konsep syura. Tidaklah adil,
modernism itu ditandai dengan teknik atau
menurutnya, 117
ideal
kalau
Islamseperti
mengatakan
al-
bahwa
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Hourani, Albert, Arabic Thought in The
ketika menekankan bahwa Islam sebagai kultur dan peradaban, ia
Liberal age,1798-1939,
cenderung
mengabaikan banyak aspek Islam sebagai
London:
Oxford University Press, 1993.
keyakinan pribadi. Nasution , Harun, Muhammad abduh dan
teologi Rasional Mu’tazilah, Jakarta:
Daftar Pustaka
UIP,1987. Abduh,
Muhammad , Al-islam wa al-
Nashraniyah, kairo: al-Manar, 1938.
_____________, Islam Rasional; Gagasan
dan ________________, al-A’mal al-Kamilah,
Pemikiran,
Bandung:
Mizan,
1995.
(diedit oleh Muhammad ‘Amara), Putro , Suadi, Mohammed Arkoun tentang
Beirut: al-Mu’assasah al-Arabiyah li
Islam dan Modernitas, Jakarta :
al-Dirasah wa nasyr, 1972, jil.I.
Paramadina, 1998. ________________, al-A’mal al-Kamilah Ridlo , Rasyid, Tarikh al-Ustadz al-imam
(diedit oleh Muhammad Amara ), beirut: al-Mu’assasah al-Arabiyah lid
Muhammad Abduh, Kairo: matba’ah
Dirasah wa nasyr, 1972, jil. I.
al-Manar, 1344 H., jil. I.
Ahmad , Abdul ‘Ati Muhammad, al-Fikr as-
Toynbee, Arnold, A Study of History,
Siyasi li al-Iman Muhammad abduh,
Oxford: Oxford University Press,
Kairo: al-Hay’ah al-Misyriyah li al-
1957, j.2, h. 148.
Kitab, 1978. Haddad , Yvonne, “Muhammad ‘Abduh; Perintis Pembaruan Islam”, dalam Ali Rahnema, (ed.), Para Perintis Zaman
Baru islam, terj., Jakarta: Mizan, 1994.
118