PEMETAAN LOKASI PENANAMAN LADA DAN SERANGAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) DI PROPINSI LAMPUNG DAN PROPINSI BANGKA BELITUNG
Oleh Syahnen dan Ida Roma Tio Uli Siahaan Laboratorium Lapangan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan Jl. Asrama No. 124 Medan Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia 20126. Telp. (061) 8470504, Fax. (061) 8466771, 8445794, 8458008, 8466787 http://ditjenbun.deptan.go.id/bbp2tpmed/
Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara yang telah dikenal sebagai penghasil lada di dunia. Salah satu propinsi penghasil lada terbesar di Indonesia adalah Propinsi Lampung yang dikenal dengan Lampung Black Peppernya (lada hitam) dan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Muntok White Peppernya (lada putih). Namun akhir-akhir ini produktivitas lada cenderung menurun dan menurunkan pendapatan petani lada. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas dan menurunnya produksi total lada Indonesia adalah gangguan organisme pengganggu tanaman, khususnya Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici Leonian yang dapat mematikan tanaman lada dengan tiba-tiba.. Mengingat berbahayanya Penyakit BPB ini dipandang perlu diketahui lokasi penanaman lada dan lokasi serangan penyakit tersebut khususnya di Propinsi Lampung dan Kep. Bangka Belitung. Kegiatan ini telah menghasilkan data lokasi penanaman lada dan serangan Penyakit BPB lada di Propinsi Lampung dan Kep. Bangka Belitung. Kata kunci: Lada, Busuk Pangkal Batang lada, Phytophthora capsici, Pemetaan.
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu komoditas rempah-rempah yang mempunyai prospek cukup cerah bagi peningkatan pendapatan petani dan penambah devisa negara. Peranan lada sebagai penghasil devisa adalah terbesar dalam kelompok rempah dan kelima setelah karet, teh, kelapa sawit dan kopi. Luas areal tanaman lada di Indonesia hampir 90% dimiliki oleh perkebunan rakyat.
1
Estimasi luas areal perkebunan rakyat tahun 2000 seluas 130.178 ha dari total areal 130.557 ha, dengan total potensi produksi lada Indonesia sekitar 65.227 ton (Ditjenbun, 2000 dalam Kadir dan Darmawidah, 2005). Luas areal pertanaman lada di Indonesia pada tahun 2006, 2007 dan 2008 berturut-turut adalah 192.572, 189.050 dan 190.773 ha dengan produksi 77.521, 74.129 dan 79.725 ton (Ditjenbun, 2009 dalam Dono, dkk, 2010). Daerah penghasil lada terbesar terdapat di Propinsi Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Propinsi Lampung dikenal dengan sebutan Lampung Black Pepper lada dari Propinsi Kepulauan Bangka-Belitung dikenal dengan sebutan Muntok White Pepper. (Ditjenbun, 2000 dalam Kadir dan Darmawidah, 2005). Produktivitas lada Indonesia relatif rendah dan bervariasi antara satu propinsi dengan propinsi lainnya, dari 202 kg/ha di Bali hingga 1.363 kg/ha di Kalimantan Timur (Ditjenbun, 2009 dalam Dono, dkk, 2010). Salah satu penyebab rendahnya produktivitas dan menurunnya produksi total lada Indonesia adalah gangguan organisme pengganggu tanaman, khususnya Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB). Penyakit BPB disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici Leonian (Wahyuno, dkk., 2010). Kerusakan akibat Penyakit BPB pada pertanaman lada berkisar antara 10-15% per tahun (Kasim, 1990 dalam Wahyuno, 2009).
Mengingat berbahayanya
Penyakit BPB ini perlu diketahui peta lokasi-lokasi penanaman lada dan serangan penyakit tersebut khususnya di Propinsi Lampung dan Bangka Belitung.
Gambar 1. Gejala penyakit BPB pada daun, ranting dan pangkal batang lada Sumber : Foto Lab. Lapangan BBP2TP Medan (2011).
2
METODOLOGI Metode pelaksanaan kegiatan pemetaan lokasi penanaman lada dan serangan penyakit BPB lada dilaksanakan dengan cara survei (mendata) : a). Sentra-sentra penanaman lada di setiap kabupaten/kota/kecamatan di Propinsi Lampung; b). Sentra serangan Penyakit BPB lada; c). Pemetaan terhadap lokasi penanaman lada dan serangan Penyakit BPB lada dengan alat bantu GPS dan soft ware pemetaan ArcView GIS 3.3. Survei dilaksanakan dari Bulan Oktober–Desember 2011. Hasil survei dituangkan dalam formulir data atau kuisioner yang telah disediakan. Survei ini melibatkan petugas pengamat OPT/penyuluh setempat yang terdapat di setiap kabupaten/kota/kecamatan serta petugas perlindungan tanaman di Propinsi Lampung.
Dari data survei selanjutnya dibuat pemetaan sentra
penanaman dan sentra serangan Penyakit BPB lada.
HASIL DAN PEMBAHASAN Peta lokasi sentra lada dan lokasi serangan penyakit BPB lada yang disajikan adalah peta riil per kabupaten pada masing-masing propinsi yang disajikan berdasarkan data hasil survei ke lapangan. Data lokasi ditandai dengan GPS (Global Positioning System) sedangkan luas areal serangan didasarkan hasil pengamatan langsung Berikut ini disajikan data luas areal pertanaman lada yang terserang BPB lada berdasarkan hasil survei dan peta sebaran serangan BPB lada di Propinsi Lampung. Tabel 1. Luas areal pertanaman lada terserang penyakit BPB lada berdasarkan hasil survei di Propinsi Lampung No.
1. 2.
3.
Kecamatan
Batu Brak Abung Tinggi Suka Dana
Kabupaten
Luas Areal (Ha)
Persentase Serangan (%) Ringan
Sedang
Berat
Total
Lampung Barat
13,8
0
0
38.88
38.88
Lampung Utara
9,5
18.07
5.2
8.66
31.93
11,5
7.26
5.45
3.01
15.72
Lampung Timur
3
4. 5.
Sumburejo Pulau Panggung
Tanggamus
4,5
3.9
3.23
4.1
11.23
Tanggamus
5,5
10.16
6.06
5.4
21.62
6.
Gisting
Tanggamus
5
4.29
3.74
3.53
11.56
7.
Air Naning
Tanggamus
7,75
9.19
5.28
4.87
19.34
Total
57,55
52,87
28,96
68,45
150,28
Rata-rata
8,22
7,55
4,13
9,77
21,47
4
Peta 1. Sebaran Serangan Penyakit BPB Lada di Propinsi Lampung
5
Berikut ini disajikan data luas areal pertanaman lada yang terserang BPB lada berdasarkan hasil survei dan peta sebaran penyakit BPB lada di Propinsi Bangka Belitung. Tabel 2. Luas areal pertanaman lada terserang penyakit BPB lada berdasarkan hasil survei di Propinsi Bangka Belitung. No.
Kecamatan
Kabupaten
Luas Areal (Ha)
Persentase Serangan (%) Ringan Sedang
Berat
Total
1.
Air Gegas
Bangka Selatan
17
4.03
1.9
6.03
11.96
2.
Payung
Bangka Selatan
14,075
9.62
4.11
13.26
26.99
3.
Membalong
Belitung
7,75
0.189
0.26
1.11
1.55
4.
Tanjung Pandan
Belitung
4,5
0.79
0.42
0
1.21
5.
Badau
Belitung
4
0.17
0.04
0.27
0.48
6.
Sirupang Renggiang
Belitung Timur
10,5
0.81
0.57
0.54
1.92
Total
57,825
15,609
7,3
21,21
44,11
Rata-rata
9,63
2,60
1,21
3,53
7,35
6
Peta 2. Sebaran Serangan Penyakit BPB Lada di Propinsi Bangka Belitung
7
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil survei di Propinsi Lampung, kecamatan yang terserang Penyakit BPB antara lain Kecamatan Batu Brak (Kab. Lampung Barat), Kecamatan Abung Tinggi (Kab. Lampung Utara), Kecamatan Suka Dana (Kab. Lampung Timur), Kecamatan Sumburejo (Kab. Tanggamus), Kecamatan Pulau Panggung (Kab. Tanggamus), Kecamatan Gisting (Kab. Tanggamus) dan Kecamatan Air Naning (Kab. Tanggamus). 2. Berdasarkan hasil survei di Propinsi Bangka Belitung antara lain Kecamatan Air Gegas (Kab. Bangka Selatan), Kecamatan Payung (Kab. Bangka Selatan), Kecamatan Membalong (Kab. Belitung), Kecamatan Tanjung Pandan (Kab. Belitung), Kecamatan Badau (Kab. Belitung) dan Kecamatan Sirupang Renggiang (Kab. Belitung Timur).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Bangka Belitung. 2009. Propinsi Bangka Belitung Dalam Angka 2009. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2008. Teknologi Budidaya Lada. Bogor. Balfas, R. 2009. Status Penelitian Serangga Vektor Penyakit Kerdil Pada Tanaman Lada. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor. Perspektif Vol. 8 No. 1 / Juni 2009. h. 42 – 51. Balittri, 2009. Perakitan Varietas Lada Hibrida Tahan Terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBPPTP Deptan), 2008. Teknologi Budidaya Lada. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 23 hal. Ditjenbun. 2002. Musuh alami, Hama dan penyakit Tanaman lada. Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat. Direktorat Perlindungan Perkebunan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, Departemen Pertanian 52 hal. . Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2010. Laporan Situasi OPT Perkebunan Triwulan I-IV. 8
Kadir, S dan A. Darmawidah A. 2005. Pemupukan Tanaman Lada (Piper nigrum L.) dan Pengaruhnya Terhadap Tanaman dan Komponen Hasil. Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. J.Agrivor 4(3):214-220. Lolong, A. A. 2005. Biologi Phytophthora palmivora (Butler) Butler Penyebab Penyakit Bubuk Pucuk dan Gugur Buah Kelapa. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. Manado. Manohara, D. dan Nurheru. 2007. Hama dan Penyakit Utama Tanaman Lada dan Pengendaliannya. Aneka Tanaman Industri. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol.29, No.4, 2007.hal.5-6. Manohara, D. 2007. Bercak Daun Phytophthora Sebagai Sumber Inokulum Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada (Piper nigrum L). Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Buletin Littro Vol. XVIII No. 2, 2007, 177-187. Nurjani dan W. Mustapa. 2010. Identifikasi Penyebab Kematian Lada di Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEJ dan PFJ XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010. Hal. 442447. Samsudin, 2011. Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Makalah Pada Ekspose Teknologi Regional Sumatera Tahun 2011 di Propinsi Bangka Belitung, 18-20 September 2011. Sari, C.U., Hadisutrisno, B. Dan Sunarminto, B.H. 2006. Pengaruh Bahan Organik dan Trichoderma sp. Terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada. Agrosains, 19(3), Juli 2006. Hal. 309-317. Semangun, H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Penerbit Gadjah Mada University. Yogyakarta. Syahnen. 2011. Strategi Pengendalian Penyakit Tanaman Perkebunan. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan. Wahyuno, D., Manohara, D., Ningsih, S.D., dan Setijono, R.T. 2010. Pengembangan Varietas Unggul Lada Tahan Penyakit Busuk Pangkal Batang Yang Disebabkan Oleh Phytophthora capsici. Jurnal Litbang Pertanian, 29(3), 2010.hal.86-95. Wahyuno, D. 2009. Pengendalian Terpadu Busuk Pangkal Batang Lada. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Perspektif Vol.8 No.1/Juni 2009. Hal. 17-29.
9
Warokka J.S. dan Slamet S. 2005. Patogenitas Phytophthora palmivora (butler) butler penyebab penyakit busuk pucuk dan gugur buah pada Tanaman Kelapa. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma lain. Manado
10
11