PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA DI PROVINSI BENGKULU
Excecutive Summary
Oleh : Dr. Manap, M.Pd. Prof. Dr. Pudji Hartuti, M.Pd. Dr. Puspa Djuwita, M.Pd. Komarudin, S.Pd., M.Pd. Muzanip Alperi, S.Pd., M.Si.
Penelitian Kerjasama Antar Lembaga Berdasarkan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor : 462/SP2H/PP/DP2M/VI/2010 Tanggal 11 Juni 2010
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS BENGKULU NOVEMBER, 2 0 1 0
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian
Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Bengkulu.
2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP d. Jabatan Struktural e. Jabatan Fungsional f. Fakultas/Jurusan g. Pusat Penelitian h. Alamat i. Telp/Faks j. Alamat Rumah k. Telp./Faks/E-mail 3. Lembaga Mitra 4. Anggota Peneliti 4.1 Dr. Pudji Hartuti, M.Pd. 4.2 Dr. Puspa Juwita, M.Pd. 4.3 Komarudin, S.Pd., M.Pd. 4.4 Muzanip Alperi, M.Si. 5. Pembiayaan Total Biaya yang Usulkan Biaya yang disetujui Dikti Biaya LPMP Bengkulu
: Dr. MANAP, M.Pd. : Laki-laki : 19590520 198603 1 001 : Sekretaris Jurusan Ilmu Pendidikan : Lektor Kepala : Keguruan dan Ilmu Pendidikan / Ilmu Pendidikan : Universitas Bengkulu : Jl. Raya Kandang Limun, Telp. (0736)21170, 342584 Faksimile (0736)342584, Kode Pos 38371.A : Jln. Pepaya No. 97 Lingkar Timur, Kota Bengkulu : 0736-27151/
[email protected]. : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) : Dosen FKIP Universitas Bengkulu : Dosen FKIP Universitas Bengkulu : LPMP Bengkulu : LPMP Bengkulu. Rp. 112.000.000,Rp. 83.500.000,Rp. 22.500.000,Bengkulu, 15 November 2010 Ketua Peneliti,
Mengetahui, Dekan FKIP UNIB
Prof. Safnil, M.A.,Ph.D NIP. 19610121 1986 1 002
Dr. Manap, M.Pd. NIP. 19590520 198603 1 001
Mengetahui, Ketua Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu,
Drs. Sarwit Sarwono, M.Hum. NIP. 19581112 198603 1 002
KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah memberikan acuan bagi pengembangan kompetensi kepala sekolah/madrasah. Dengan standar tersebut seluruh kepala sekolah/madrasah di Indonesia diharapkan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian terdahulu diketahui bahwa pada umumnya kepala sekolah belum memiliki kompetensi sesuai dengan standar. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sistem rekrutmen dan pembinaan karir kepala sekolah/ madrasah yang tidak berdasarkan kriteria dan standar yang jelas, serta sistem rekrutmen calon kepala sekolah yang berbeda-beda antara suatu daerah dengan daerah lainnya. Agar kompetensi kepala sekolah memenuhi standar yang ditetapkan, diperlukan sistem seleksi dan rekrutmen calon kepala sekolah dengan kriteria yang standar dan dengan mengadakan pembinaan profesional secara berkelanjutan (Continuing Professional Development). Untuk dapat mengembangkan pembinaan profesional berkelanjutan tersebut perlu didasari oleh hasil pemetaan kompetensi. Peta kompetensi dapat dibuat dan dimaknai secara berjenjang, yaitu: (1) peta kompetensi kepala sekolah secara individual; (2) peta kompetensi kepala sekolah per-kluster atau per-Kabupaten/ Kota; (3) peta kompetensi kepala sekolah tingkat propinsi; dan (4) Peta kompetensi kepala sekolah secara nasional. Peta kompetensi kepala sekolah secara individu dapat dijadikan sebagai acuan dalam memilih bahan pelatihan dan pembinaan profesional oleh kepala sekolah secara mandiri. Peta kompetensi kepala sekolah tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi dapat digunakan untuk rekomendasi dalam memilih materi pelatihan, nara sumber yang sesuai, serta metode pelatihan yang sesuai. Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan panduan pemetaan kompetensi. Masukan yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan.
Bengkulu, 15 November 2010 Ketua Tim Peneliti,
Dr. Manap Somantri, M.Pd. NIP. 19592005 198603 2 002
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………... HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. KATA PENGANTAR ………………………………………………………. DAFTAR ISI ………………………………………………………………... ABSTRAK ………………………………………………………………..... PENDAHULUAN ……………………………………………... A. Latar Belakang ……………………………………………. B. Rumusan Masalah ………………………………………… C. Rekam Jejak Lembaga Yang Bekerjasama ……………….. D. Tujuan Penelitian ………………………………………..... E. Manfaat Penelitian ………………………………………... F. Luaran Penelitian …………………………………………. G. Pendekatan Penelitian ……………………………………. H. Kesimpulan ………………………………………………. I. Saran ……………………………………………………… J. Sinopsis Penelitian ………………………………………..
iv
i ii iii iv 1 2 2 3 3 3 3 4 4 5 6 7
PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA DI PROVINSI BENGKULU Oleh : Manap, dkk. ABSTRAK Pemetaan kompetensi kepala sekolah dalam jangka panjang bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi kepala sekolah secara berkelanjutan. Dalam jangka pendek penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kompetensi yang telah dikuasai oleh kepala sekolah serta kompetensi yang belum dikuasainya. Peta kompetensi dapat dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan sistem dan mekanisme pengangkatan kepala sekolah; pembinaan dan peningkatan kompetensi kepala sekolah; menyiapkan silabus dan bahan yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan jalan; mendeskripsikan kriteria, syarat, dan mekanisme pengangkatan kepala sekolah; mengembangkan instrumen pemetaan kompetensi kepala sekolah; mengembangkan teknik penskoran dan perhitungannya; pengumpulan data dan mengolah hasilnya menjadi peta kompetensi kepala sekolah; menyusun rekomendasi perbaikan sistem dan mekanisme pengangkatan kepala sekolah; serta rekomendasai rencana diklat dan cakupan materi diklat peningkatan kompetensi kepala sekolah. Luaran yang dihasilkan antara lain: deskripsi kriteria, syarat, dan mekanisme pengangkatan, penempatan, dan pembinaan kepala sekolah; instrumen pemetaan kompetensi kepala sekolah; panduan pemetaan kompetensi kepala sekolah; peta kompetensi kepala sekolah baik secara individu maupun kolektif; rekomendasi perbaikan sistem dan mekanisme pengangkatan kepala sekolah; serta rekomendasi rencana diklat dan cakupan materi diklat peningkatan kompetensi kepala sekolah.
KATA KUNCI Pemetaan Kompetensi; Kepala Sekolah.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasca terbitnya Permendiknas No. 13 Tahun 2009 telah diupayakan adanya beberapa kegiatan peningkatan kompetensi kepala sekolah, antara lain berupa pemberian block-grant pembinaan kelompok kerja kepala sekolah, pelatihan calon pelatih fasilitator pemberdayaan kelompok kerja kepala sekolah, kemitraan kepala sekolah antara sekolah-sekolah yang tergolong maju dengan sekolah yang belum maju, serta beberapa kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan secara parsial, kurang serius, dan kurang bermakna bagi peningkatan kompetensi kepala sekolah. Peningkatan kompetensi yang diharapkan seringkali tidak dapat diukur karena terdapat ketidakjelasan dalam merumuskan tujuan, dan tidak berdasarkan hasil analisis kebutuhan nyata. Sosialisasi, pelatihan, workshop dan seminar ditunaikan tetapi pesertanya tidak memperoleh hasil yang memuaskan. Program peningkatan mutu manajemen sekolah akan mempunyai dampak ganda terhadap peningkatan berbagai aspek dalam pengelolaan pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu, penguasaan kompetensi kepala sekolah amat menentukan keberhasilan suatu sekolah. Sejak diterbitkannya Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah hingga akhir tahun 2009, belum ada instrumen yang digunakan untuk menyeleksi calon kepala sekolah ataupun mengukur kadar kompetensi kepala sekolah. Setiap daerah mempunyai kebijakan dan kriteria tersendiri untuk mengangkat, memutasikan, ataupun memberhentikan kepala sekolah. Kadang kriteria umum dan persyaratan khusus yang diberlakukan secara nasional tidak lagi dijadikan acuan dalam pengangkatan kepala sekolah. Padahal, hasil pemetaan kompetensi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan kompetensi dan kinerja kepala sekolah. Penyelenggaraan pemerintahan pada era otonomi daerah turut memberikan “warna” dalam seleksi, pengangkatan, penugasan, dan pemberhentian kepala sekolah, dimana unsur politis dan KKN lebih berperan dibandingkan dengan penilaian prestatif, sistem karir, dan profesionalisme. Kondisi ini sangat bertentangan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, dalam jangka panjang akan sangat memperburuk mutu pendidikan di Bengkulu. Hal ini menambah urgensi perlu adanya instrumen untuk menguji kesiapan calon kepala sekolah, dan memetakan kompetensi kepala sekolah, guna pelaksanaan pembinaan yang lebih berhasil. Penguasaan kompetensi kepala sekolah sangat penting untuk dipetakan dalam rangka pembinaan dan penyusunan program pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan. Rendahnya mutu pendidikan di Bengkulu patut diduga disebabkan oleh lemahnya kompetensi kepala sekolah, dan lemahnya layanan pembinaan terhadap mereka. Sampai saat ini, belum ada data tentang profil kompetensi kepala sekolah, baik secara individu, kabupaten/kota ataupun provinsi Bengkulu. Ketepatan penyediaan data sangat diperlukan untuk memfasilitasi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalitas dan kompetensinya agar sesuai dengan kriteria standar nasional pendidikan atau melebihinya.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan rasional di atas secara umum dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut. “Bagaimanakah kriteria dan persyaratan pengangkatan, diklat, mutasi, pembinaan dan pemberhentian kepala sekolah serta peta kompetensi kepala sekolah di Provinsi Bengkulu”. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji masalah kriteria, persyaratan, diklat, pengangkatan, mutasi, pembinaan, dan pemberhentian kepala sekolah; serta (2) mendeskripsikan peta kompetensi kepala SMP di Provinsi Bengkulu. C. Rekam Jejak Penelitian Lembaga Yang Bekerjasama Pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan di Provinsi Bengkulu, khususnya pada FKIP Universitas Bengkulu, telah ada beberapa judul penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yang dikembangkan oleh Dosen Jurusan Ilmu Pendidikan, diantaranya telah dilakukan penelitian tentang: analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan profesi kepala sekolah; pemetaan kebutuhan guru berdasarkan rombongan belajar, kualifikasi pendidikan, dan kompetensi guru SMP di Kota Bengkulu; pemetaan masalah dan potensi pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Bengkulu; analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah; serta analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan calon pengawas sekolah. D. Tujuan Penelitian Pemetaan kompetensi kepala sekolah bertujuan untuk mendeskripsikan kriteria, persyaratan, diklat, pengangkatan, mutasi, pembinaan, dan pemberhentian kepala sekolah; mengembangkan instrumen pemetaan kompetensi kepala sekolah; menyusun panduan pemetaan kompetensi kepala sekolah; menyajikan profil kompetensi kepala sekolah serta kompetensi yang belum dikuasainya. Peta kompetensi dapat dijadikan dasar untuk merencanakan perbaikan sistem dan mekanisme pengangkatan kepala sekolah; pembinaan dan peningkatan kompetensi kepala sekolah; menyiapkan silabus dan bahan yang diperlukan untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah. E. Manfaat Penelitian Pemetaan kompetensi kepala sekolah bermanfaat dalam mendeskripsikan kriteria, persyaratan, diklat, pengangkatan, mutasi, pembinaan, dan pemberhentian kepala sekolah; pemetaan kompetensi kepala sekolah, sehingga diketahui ada kepala sekolah yang kompeten, dan ada kepala sekolah yang kurang kompeten. Peta kompetensi juga dapat dijadikan sebagai bahan fasilitasi upaya peningkatan kompetensi kepala sekolah secara berkelanjutan.
F. Luaran Penelitian Hibah penelitian kerjasama antara Universitas Bengkulu dengan LPMP Bengkulu akan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi peningkatan profesionalisme kepala sekolah dan pemecahan masalah kelembagaan pendidikan khususnya di Provinsi Bengkulu, antara lain berupa: (1) Laporan Penelitian Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah; (2) Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah; (3) Panduan pemetaan dan instrumen pemetaan kompetensi kepala sekolah sebagai dasar penilaian kelayakan calon kepala sekolah dan sebagai dasar bagi upaya peningkatan kompetensi kepala sekolah; (4) Peta Kompetensi Kepala Sekolah Secara Individu per Kabupaten/Kota; dan (5) Publikasi ilmiah pada jurnal tingkat nasional tentang pemetaan kompetensi kepala sekolah. G. Pendekatan Penelitian Penelitian pemetaan kompetensi ini termasuk dalam jenis ”penelitian dan pengembangan” (Reseach and Development), dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) mendeskripsikan kriteria, persyaratan, pendidikan dan pelatihan, pengangkatan, mutasi, pembinaan, dan pemberhentian kepala sekolah; (2) mengembangkan instrumen pemetaan kompetensi kepala sekolah; (3) menyusun panduan pemetaan kompetensi kepala sekolah; (4) menyajikan profil kompetensi kepala sekolah baik secara individu maupun kolektif; (5) merumuskan rekomendasi perbaikan kriteria, persyaratan, pendidikan dan pelatihan, pengangkatan, mutasi, pembinaan, dan pemberhentian kepala sekolah. Subjek utama penelitian ini adalah kepala SMP di 5 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Adapau sumber datanya selain adalah hasil isian dan pernyataan langsung dari kepala sekolah tentang penguasaan kompetensi kepala sekolah. JUMLAH KEPALA SEKOLAH YANG TELAH TERDAFTAR DALAM SISTEM NUPTK DAN KEPALA SEKOLAH YANG MENGISI INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI
No 1 2 3 4 5
Kab/Kota Kota Bengkulu Bengkulu Selatan Kaur Kepahiang Rejang Lebong Jumlah Responden Persentase
Jumlah Sekolah Jumlah Sampel 22 20 31 31 22 18 20 17 32 30 127 116 100 % 92,34 %
Tidak Hadir 2 0 4 3 2 11 7,66 %
Jumlah kepala sekolah yang telah terdaftar dalam sistem NUPTK di lima kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Bengkulu sebanyak 127 orang, sedangkan yang hadir mengisi istrumen pemetaaan kompetensi kepala sekolah sebanyak 116 orang, atau sebanyak 92,34 %.
H. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kepala sekolah diangkat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan hanya sebagian kecil yang prosedur pengangkatannya kurang sesuai dengan standar dan kriteria. Secara umum kepala SMP di Provinsi Bengkulu menyatakan bahwa (1) kriteria dan persyaratan menjadi kepala sekolah meliputi kualifikasi pendidikan minimal S1/D4, diangkat pada usia kurang dari 56 tahun, berpengalaman mengajar lima tahun atau lebih, berpangkat/golongan III/c atau lebih, berstatus guru SMP, sebagian besar telah memiliki sertifikat pendidik, dan telah lulus diklat calon kepala sekolah; (2) Pengangkatan dilakukan melalui seleksi berkas calon dan pengangkatan, penilaian dalam seleksi hanya sepihak yang mengetahui, tidak ada pendekatan khusus dalam pengangkatan kepala sekolah; (3) Kepala sekolah pada umumnya telah lulus diklat kepala sekolah, sebagian menyatakan biaya diklat disediakan oleh Dinas Diknas atau LPMP, sebagian atas biaya sendiri, sebagian kecil belum pernah mengikuti diklat kepala sekolah; (4) Penempatan kepala sekolah pertama kali diangkat di sekolah asal, sebagian besar menyatakan bahwa lama masa jabatan 4 tahun, sebagian menyatakan bahwa setelah satu masa jabatan, dapat diangkat untuk masa jabatan kedua di sekolah yang sama, dan masa jabatan ketiga dapat diangkat di sekolah lain, tidak ada negosiasi untuk menjadi kepala sekolah; (5) Pembinaan profesional dilaksanakan melalui MKKS, sebagian terlibat aktif dan menjadi pengurus MKKS, MKKS mempunyai pogram rutin dan insidental, ada workshop penyusunan program MKKS dan program kerja sekolah, tiap akhir tahun pelajaran ada workshop penyusunan laporan tahunan, setiap even khusus (seperti PSB, UN, POR, DSB) ada pembicaraan khusus dibicarakan dalam forum MKKS, Dinas pendidikan Kab/Kota mengadakan pembinaan kepala sekolah minimal 2x dalam setahun, dan sebagian menyatakan bahwa Dinas pendidikan provinsi dan LPMP mengadakan pembinaan kepala sekolah minimal 2x dalam setahun; (6) Sebagian kepala sekolah menyatakan bahwa mereka dapat diberhentikan setiap saat, sebagian lagi menyatakan bahwa masa jabatan secara konsisten dibatasi 4 tahunan, penilaian kinerja memjadi dasar pemberhentian kepala sekolah sebelum masa jabatannya berakhir, setelah selesai suatu masa jabatan, dapat diangkat kembali menjadi kepala sekolah di sekolah yang sama, maksimal 2 periode, dan masa jabatan yang ketiga dapat diangkat di sekolah lain, berhenti sebelum masa jabatan dapat dilakukan atas dasar permintaan sendiri ataupun atas perintah atasan, dan setelah selesai masa jabatan kepala sekolah bersedia dan berkeinginan untuk aktif kembali menjadi guru. Peta kompetensi kepala SMP di Provinsi Bengkulu secara umum termasuk kompeten. Kondisinya merata pada semua dimensi di semua daerah Kabupaten/Kota. Dimensi kompetensi sosial merupakan dimensi yang terendah tingkat pencapaiannya. Kompetensi kepribadian kepala SMP termasuk konsisten. Sebagian besar kompetensi manajerial kepala SMP termasuk kategori “kompeten”, sebagian kecil termasuk kategori “terkadang kompeten”, terutama dalam perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengelolaan perubahan, pengelolaan sarana dan prasarana, humas, kesiswaan, KTSP, keuangan sekolah, ketatausahaan, unit pelayanan khusus, ICT,
penyediaan fasilitas ICT, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Kompetensi supervisi kepala SMP tegolong kompeten. Kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial masih tergolong “terkadang kompeten”. Peningkatan kompetensi dapat dilakukan secara berjenjanng, mulai dari individual dengan menggunakan hasil isian instrumen kompetensi sebagai acuan dalam memantafkan diri, pembinaan kolektif di tingkat kluster, dan kluster yang lebih luas. I. Saran Seleksi dan pengangkatan kepala sekolah disarankan agar: (1) tetap menggunakan persyaratan dan kriteria yang standar; (2) kriteria penilaian yang jelas dan disepakati semua pihak, agar tidak ada “praduga” keliru, penilaian berdasarkan prestasi kerja (portofolio) calon; (3) Diklat calon atau pun peningkatan kompetensi kepala sekolah semestinya diadakan secara rutin atas alokasi biaya dinas diknas ataupun LPMP, namun untuk kegiatan di MKKS dapat dialokasikan dari anggaran operasional sekolah ataupun biaya mandiri; (4) Penempatan agar tetap dipertahankan, bagi pemula ditempatkan di sekolah asal, dan bagi yang berprestasi dapat diangkat kembali, dan ditempatkan di sekolah lain; (5) Perlu ada penguatan kegiatan MKKS/KKKS agar terdapat peningkatan kompetensi dan berdampak pada perbaikan mutu sekolah sebagai dampak kerjasama antar kepala sekolah; dan (6) Pemberhentian kepala sekolah agar tetap berbasis masa jabatan 4 tahunan, jika diberhentikan sebelum masa bhaktinya selesai perlu didasari alasan yang jelas, baik atas dasar permintaan sendiri maupun atas pertimbangan atasan, semuanya mesti berbasis kinerja. Memaknai pemetaan sekolah yang ada, secara umum perlu ada peningkatan kompetensi dalam berbagai dimensi kompetensi. (1) Pada kompetensi kepribadian telah tergolong kompeten, namun masih terdapat peluang peningkatan kompetensi karena ini penilaianya subjektif, kepala sekolah cenderung memilih jawaban yang “sebaiknya” dan bukan apa adanya; (2) Diperlukan upaya peningkatan kompetensi manajerial, terutama dalam perencanaan, pengorganisasi, kepemimpinan, pengelolaan perubahan, sarana dan prasarana, humas, kesiswaan, KTSP, keuangan, ketatausahaan, unit pelayanan khusus, ICT, penyediaan fasilitas ICT, serta monitoring dan evaluasi kegiatan sekolah; (3) Kompetensi supervisi secara umum tergolong kompeten, namun dalam praktiknya belum nampak ada rencana dan hasil kerja pengawasan sekolah yang sistematik; (4) Kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial sama-sama perlu ditingkatkan penguasannya melalui berbagai cara/media.
S INOPSIS PENELITIAN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SMP DI PROVINSI BENGKULU 6. Judul Penelitian 7. Ketua Peneliti 8. Anggota Peneliti 8.1 Dr. Pudji Hartuti, M.Pd. 8.2 Dr. Puspa Juwita, M.Pd. 8.3 Komarudin, S.Pd., M.Pd. 8.4 Muzanip Alperi, M.Si. 9. Lembaga Mitra 10. Biaya Penelitian Tahun1 Total Biaya yang diusulkan Biaya yang disetujui Dikti Biaya LPMP Bengkulu 11. Biaya Penelitian Tahun2 Total Biaya yang diusulkan Biaya diusulkan ke Dikti Biaya LPMP Bengkulu 12. Wilayah Penelitian Tahun-1
13. Wilayah Penelitian Tahun-2
Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Bengkulu. : Dr. MANAP, M.Pd. : Dosen FKIP Universitas Bengkulu : Dosen FKIP Universitas Bengkulu : LPMP Bengkulu : LPMP Bengkulu. : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) : Rp. 112.000.000,: Rp. 83.500.000,: Rp. 22.500.000,-
: Rp. 112.000.000,: Rp. 83.500.000,: Rp. 28.500.000,1. 2. 3. 4. 5.
Kota Bengkulu Bengkulu Selatan Kabupaten Kaur Kabupaten Kepahiang Kabupaten Rejang Lebong
6. 7. 8. 9. 10.
Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Bengkulu Tengah Kabupaten Mukomuko Kabupaten Lebong Kabupaten Seluma
Mengetahui, Kepala Lembaga Penelitian Unib
Menyetujui, Kepala LPMP Bengkulu,
Bengkulu, 15 - 11 – 2010 Ketua Peneliti,
Drs. Sarwit Sarwono, M.Hum.
Sa’adah Ridwan, M.Pd.
Dr. Manap, M.Pd.
NIP. 19581112 198603 1 002
NIP 1961102111983022001
NIP. 19590520 198603 1 001
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BENGKULU
LEMBAGA PENELITIAN Jln. Raya Kandang Limun Bengkulu, Telp (0736) 21170, 342584 Faksimile (0736) 342584 Kode Pos 38371 A Nomor :
/356/H30.10/PL/2010
Nomor :
/F.F25.4/LL/2010
Perihal : Persetujuan Kerjasama Pemnelitian antara Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu dengan LPMP Bengkulu Menindaklanjuti surat persetujuan Penelitian dari Kepala LPMP Bengkulu Nomor 264/F.F.25.1/ LL/2010 Tanggal 15 April 2010 dan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor 462/SP2H/PP/DP2M/ VI/2010, Tanggal 11 Juni 2010. Kepala Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bengkulu bekerjasama dalam melaksanakan penelitian Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah di Provinsi Bengkulu. Kerjasama dilakukan dalam bentuk pendampingan pelaksanaan pemetaan kompetensi kepala sekolah di Provinsi Bengkulu, dengan ketentuan: 1. Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu melalui tim Peneliti yang disetujui mengadakan pendampingan terhadap Tim Peneliti/Tim Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah pada LPMP Bengkulu. 2. Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu dapat memanfaatkan data hasil pemetaan untuk kepentingan pengembangan kompetensi kepala sekolah secara akademis. 3. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dapat memanfaatkan data hasil pemetaan untuk pelayanan pengembangan kompetensi kepala sekolah secara praktis. 4. Biaya penelitian dibebankan pada anggaran Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dirjen Dikti melalui Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu. 5. Kekurangan biaya operasional penelitian dan perizinan penelitian menjadi tanggung jawab Tim Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah, pada LPMP Bengkulu. 6. Kerjasama tahun pertama (2010) berlangsung hingga tanggal 15 Desember 2010, dengan menghasilkan peta kompetensi kepala SMP Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Kepahiang, dan Kabupaten Rejang Lebong berikut perangkatnya.
7. Kerjasama tahun kedua (2011) akan berlangsung mulai tanggal 15 Maret 2011 hingga tanggal 15 Desember 2011, dengan menghasilkan peta kompetensi kepala SMP Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Lebong berikut perangkatnya. Demikian kesepakatan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bengkulu, 15 November 2010 Kepala Lembaga Penelitian,
Kepala LPMP Bengkulu,
Universitas Bengkulu
Drs. Sarwit Sarwono, M.Hum.
Sa’adah Ridwan, M.Pd.
NIP 19581112 1986031002
NIP 196110211 1983022001