Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
PEMETAAN JENIS DAN RUANG LINGKUP PENCARIAN INFORMASI PEKERJAAN PENDUDUK MISKIN PEDESAAN 1
1,2,3
Pawit M. Yusup; 2Priyo Subekti; 3Rohanda Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian dengan subjek penduduk miskin pedesaan selalu memiliki nilai strategis dalam konstelasi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, utamanya pembangunan yang berorientasi pada upaya pengurangan angka kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh mengenai aspek pengalaman penduduk miskin pedesaan terkait pekerjaan mereka, terutama dilihat dari sisi perilaku informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap 22 orang informan berkategori miskin di pedesaan Jawa Barat Bagian Selatan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa: (1) keterlibatan informasi yang dicari dan digunakan terkait pekerjaan orang miskin di pedesaan, umumnya melekat dan mewujud dalam bentuk pekerjaan serabutan; (2) ruang lingkup dari jenis dan sumber-sumber informasi yang dicari dan digunakan oleh orang miskin pedesaan, amat terbatas, yakni seputar tetangga, kerabat dekat, dan sesama pekerjaan sejenis.
work, especially in terms of information behavior. The research method used was qualitative, with data collection through observation and depth interviews with 22 informants categorized as poor in the rural southern part of West Java. The research result shows that: (1) the involvement of the information seeking and used in connection with the work of the rural poor, are generally embedded and embodied in the form of odd jobs; (2) the scope of the types and sources of information seeking and used by rural poor people, is very limited, namely about the neighbors, close relatives, and others similar work. Keywords: Poverty; Rural; Odd jobs; Information seeking. PENDAHULUAN Kajian mengenai orang miskin atau penduduk miskin dari sudut pandang mana pun tetap memiliki nilai strategis dalam proses pembangunan manusia Indonesia secara keseluruhan, setidaknya
Kata Kunci: Kemiskinan; Pedesaan; Pekerjaan Serabutan; Pencarian Informasi. ABSTRACT Research on the subject of rural poor has always had a strategic value in the constellation of Indonesia human development, especially developmentoriented poverty reduction efforts. This research aims to study further aspects of rural poor experience related to their ISSN: 2303-2677
bagi kalangan ilmuwan, peneliti, dan para
pengambil
kebijakan.
Hasil
kajiannya pun memiliki manfaat yang jelas dalam konstelasi pembangun- an di semua lini, mulai dari lini yang paling atas yakni kelompok masyarakat elit dan mapan secara ekonomi, sampai pada lini yang paling bawah, yakni kelompok 91
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
masyarakat yang secara sosial ekonomi
artinya mereka sudah berjuang dan
berada pada posisi “tidak memiliki
berusaha namun belum berhasil. Tegas-
apa-apa” (Yusup, Pawit M., 2013).
nya, konsepsi miskin dan kemiskinan
Dalam beberapa kepustakaan digital,
bersifat kontekstual (Yusup, Pawit M.,
kelompok masyarakat pada po- sisi ini
2014).
dikenal dengan nama orang pinggiran.
Dalam kajian yang lebih bersifat
Tulisan ini lebih banyak menggunakan
etik dan terukur, termasuk batasan yang
istilah orang miskin, pen- duduk miskin,
dikembangkan oleh BPS dan Bank
warga miskin, keluarga miskin, atau
Dunia, secara spesifik, sedikitnya ada 8
massyarakat miskin, untuk merujuk
(delapan) dimensi non-ekonomi pendu-
kepada mereka yang dalam ke- hidupan
duk miskin, yakni: (1) ketidakmampuan
sosialnya
memenuhi kebutuhan dasar seperti san-
berada
dalam
posisi
“pinggiran”.
dang, pangan dan perumahan; (2) ak-
Dalam
sosialnya,
sesibilitas ekonomi rendah terhadap
penduduk miskin hidup berbaur dengan
pendidikan, kesehatan, sanitasi, dll.; (3)
penduduk lainnya yang secara sosio-
kemampuan
eonomi tidak termasuk kategori miskin.
investasi yang rendah; (4) rentan ter-
Yang membedakannya hanyalah pada
hadap goncangan faktor eksternal seperti
aspek-aspek kepemilikan harta benda
teknis, alam, ekonomi, sosial, politik);
atau properti lain yang secara fisik dan
(5) kualitas sumberdaya manusia dan
sosial menggambarkan kedudukan pada
peng- uasaan sumberdaya alam rendah;
stratifikasi yang berbeda. Dilihat dari
(6)
segi batasan saja, misalnya, konsep
kegiatan sosial kemasyarakatan; (7)
miskin itu bervariasi, terutama jika
terbatasnya akses terhadap kesempatan
dilihat dari sudut pandang etik dan emik.
kerja secara berkelanjutan; dan (8)
Miskin
tidak
ketidakmampuan berusaha karena cacat
hampir
fisik dan atau mental (sumber: Rusastra
memiliki
kehidupan
bisa
jadi
apa-apa
bermakna dalam
segalanya. Miskin juga bisa dimaknai
akumulasi
terbatasnya
kapital
keterlibatan
dan
dalam
dan Napi- tupulu, 2010).1
sebagai orang yang ditakdirkan belum
Penduduk miskin hidup tersebar di
berhasil dalam berusaha mencari peng-
hampir semua wilayah, baik di kota
hidupan. Miskin juga bisa diartikan
maupun di desa, bahkan menurut laporan
sebagai orang yang sudah berusaha sekuat tenaga mencari rizki namun gagal; eISSN: 2540-9239
1
Sumber: Bank Dunia 2011; situs resmi bank dunia pada: http://go.worldbank.org, diakses tanggal 1 Agustus 2011.
92
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
Bank Dunia, sebagian besar penduduk
Pusat
berkategori
penduduk kaya dan miskin di Jawa Barat
pedesaan
miskin dengan
itu
tinggal
kondisi
di
yang
Statistik), kesenjangan antara
termasuk
tertinggi
di
Indonesia.
memprihatinkan. Data dari Bank Dunia
(Sumber: Suara.com, tanggal 20 April
(2010) melaporkan bahwa sebagian besar
2016).
penduduk miskin tinggal di pedesaan
Tema penelitian ini sesuai dengan
(69%), bekerja di sektor pertanian (64%),
program
sifat pekerjaan adalah informal (75%),
Joko Widodo dan Jusup Kalla yang
dan sekitar 22% adalah sebagai pekerja
dilontarkan ketika mereka mencalonkan
keluarga yang tidak dibayar.2 Sementara
diri sebagai Presiden RI, khususnya pada
itu, pada dimensi non-ekonomi, konsep
butir ke-3, yakni “Membangun Indonesia
kemiskinan terkait dengan kapasitas
dari
sumberdaya
daerah-daerah dan desa dalam kerangka
terhadap
manusia, kebutuhan
aksesibilitas utama,
dan
keterlibatan pada kesempatan kerja dan
dalam
mengakses
pinggiran
dengan
Presiden
memperkuat
negara kesatuan”. (Kompas.com, 20 April 2016).
berusaha dalam arti luas, termasuk keterbatasan
NAWACITA-nya
Secara spesifik, penelitian ini lebih
dan
dititikberatkan pada kajian mengenai
menemukan informasi mengenai apapun
pemetaan masalah miskin dan kemis-
yang bisa dijadikan “pintu” menuju
kinan pedesaan di wilayah ini, terutama
kegiatan usaha untuk memberdayakan
dilihat dari aspek variasi jenis informasi
diri dan keluarga.
penghidupan yang menjadi pencaharian
Gambaran realitas kemiskinan di atas,
utamanya
untuk
menegaskan
pokoknya, aspek variasi jenis informasi pekerjaan yang dicari dan digunakan
kembali bahwa terdapat banyak sekali
mereka
sebagai
basis
penduduk miskin yang tersebar di ham-
kehidupannya.
pir semua wilayah, termasuk di pede-
orang-orang miskin menginterpretasikan
saan. Penelitian ini mengambil lokasi di
harapan-harapan
Jawa Barat bagian Selatan, terutama
berpenghidupan (livelihood)3 selama ini;
Intinya,
akan
survivabilitas bagaimana
pengalaman
Kabupaten Ciamis. Dipilih lokasi ini dengan alasan bahwa menurut informasi yang dikemukakan oleh BPS (Badan 2
Sumber: Bank Dunia, Jakarta, 2006; situs resmi bank dunia pada: http://go.worldbank.org, diakses tanggal 1 Agustus 2011.
eISSN: 2540-9239
3
Livelihood: Sesuatu yang bisa memberikan penghasilan untuk menopang kehidupan seseorang; bisa juga diartikan sebagai pekerjan yang berfungsi sebagai sumber penghasilan suatu penduduk (Kamus Encarta, 2009).
93
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
dan jenis pekerjaan seperti apa yang
kehidupan
mereka jalani selama ini.
(observatory participation).
Agar tema penelitian lebih terarah
Dalam
dan
pekerjaan
kegiatan
ini,
peneliti
dan mencakupi banyak aspek terkait
melakukan
dengan variasi jenis pekerjaan yang
hasil
dilakukan orang miskin di pedesaan,
lapangan, terutama kategorisasi berda-
maka rumusan masalahnya ditetapkan
sarkan jenis pekerjaan yang dilakukan
pada aspek “Bagaimana memetakan
oleh informan dan para penduduk miskin
variasi jenis pekerjaan yang dicari dan
di pedesaan. Hasil dari kate- gorisasi
digunakan orang miskin pedesaan selama
penelitian
ini sebagai basis surviva- bilitasnya”.
dipetakan, dan disederhanakan dengan
Sedangkan
untuk
cara memvisualisasikannya dalam ben-
mengkaji secara lebih spesifik aspek
tuk model visual atau model tabulasi
variasi jenis pekerjaan yang dicari dan
data.
tujuannya
adalah
kategorisasi
mereka
observasi
ini
dan
berdasarkan
wawancara
kemudian
di
disusun,
digunakan orang miskin pedesaan selama
Dengan menggunakan pendekatan
ini, sehingga bisa dipetakan dengan lebih
observasi langsung ke lapangan ini,
jelas.
peneliti berhasil mengeksplor jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan oleh orang
HASIL DAN PEMBAHASAN
miskin pedesaan. Bagaimana mereka
Metode yang digunakan dalam
menjalani proses kehidupan dengan
penelitian ini adalah kualitatif interpretif,
beragam jenis pekerjaan yang dicari dan
yang secara khusus digunakan untuk
dijalankannya selama ini, yang pada
menjelaskan konsep miskin menurut
tahap prasurvei dan pada hasil penelitian
sudut pandang orang miskin serta
sebelumnya, sudah ditemukan tidak
pengalaman-pengalaman mereka dalam
kurang dari 55 jenis pekerjaan yang
mencari informasi pekerjaan selama ini.
dijalani oleh penduduk miskin pedesaan.
Peneliti melakukan observasi secara
Mereka hidup dengan jenis pekerjaan
langsung, sambil melakukan wawancara
yang pada umumnya bersifat serabutan,
secara mendalam terhadap informan
namun mereka bisa bertahan hidup,
kunci. Peneliti mencatat segala aktivitas
meskipun penghasilannya tidak mencu-
informan, melakukan wawancara tidak
kupi untuk memenuhi kebutuhan pokok
berstruktur, dan terkadang pada kondisi
sekalipun (Yusup, Pawit M., 2013).
tertentu ikut ambil eISSN: 2540-9239
bagian dengan 94
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
Jenis-jenis pekerjaan seperti di-
hidupan penduduk miskin pedesaan.
maksudkan dalam paragraf di atas,
Model pemetaan ini nantinya bisa
masing-masing berbeda satu sama lain.
dikembangkan lagi menjadi model-
Artinya, masing-masing dari pekerjaan
model penghidupan orang miskin pede-
atau bentuk pekerjaan dimaksud bersifat
saan yang dikaitkan dengan aspek
unik. Meskipun secara “ekonomi” ham-
tertentu secara lebih spesifik, misalnya
pir seluruh jenis pekerjaan yang dijalani
aspek
oleh penduduk miskin pedesaan tidak
kebutuhan dasar, aspek kebutuhah me-
pernah mencukupi untuk membiayai
ningkatkan kemampuan ekonomi ke-
kebutuhan-kebutuhan
keluarga
luarga, aspek ketinggalan informasi,
mereka, namun pekerjaan tersebut tetap
aspek komunikasi sosial, aspek lingkup
menjadi tumpuan kehidupannya. Bebe-
usaha, dan dan aspek-aspek lainnya yang
rapa contoh jenis pekerjaan dimaksud
ditemukan di lapangan.
dasar
kebutuhan
informasi,
aspek
antara lain adalah: pencari kayu bakar di
Sumber data penelitian diperoleh
hutan terdekat, pencari daun pisang
melalui hasil pengamatan langsung dan
untuk dijual di pasar-pasar tradisional,
wawancara
pencari dan penggali bonggol-bonggol
jumlahnya 22 orang, yang termasuk
kayu untuk dijadikan kayu bakar dan
penduduk berkategori miskin, sesuai
dijual ke tetangga, pencari ikan di kali
dengan kriteria dari Bank Dunia dan BPS
dan ri rawa-rawa terdekat, pedagang
sebagaimana sudah dikemukakan di
jajanan anak yang dijajakan secara
bagian lalu. Banyaknya informan ini
keliling
pencari
didasarkan atas pertimbangan kecu-
sayuran yang tumbuh liar di sawah,
kupan sesuai dengan kriteria sampling
pencari keroto untuk pakan burung, dan
purposif (Cresswell, 2008). Seluruh
jenis pekerjaan lain yang bersifat khas.
informan ini memiliki pekerjaan pokok
dengan
digendong,
Jenis-jenis pekerjaan ini nantinya
sebagai
dengan
buruh
dan
informan
bekerja
yang
secara
dijelaskan dan dikaji satu per satu untuk
serabutan di sektor pertanian tradisional.
kemudian dikategorisasikan dan dicari
Mereka tidak ada yang hanya menekuni
kesamaan
khasnya
satu jenis pekerjaan. (Lihat tabulasi jenis
sehingga bisa dipetakan secara jelas.
pekerjaan (Tabel 1) pada pembahasan
Hasil
selanjutnya.
atau
pemetaan
visualisasikan
perbedaan
ini
dalam
kemudian bentuk
di-
model
tabulasi jenis pekerjaan atau pengeISSN: 2540-9239
95
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
Hasil observasi dan wawancara di
ada
yang
menggunakan
bahan
lapangan menggambarkan banyak sekali
peledak dan racun (potasium, me-
jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
reka menyebutnya portas, mencari
orang berkategori miskin di pedesaan.
ikan dengan cara diportas) untuk
Sedikitnya ada 55 jenis pekerjaan yang
melumpuhkan ikan tadi. Ikan hasil
berhasil peneliti catat dan kaji. Informasi
buruannya tadi dijual ke tetangga
mengenai jenis pekerjaan ini berasal dari
atau ke pasar.
keterangan informan dan hasil observasi
3.
Pencari
daun
pisang:
Mereka
langsung peneliti selama kurun waktu
mengumpulkan lembaran-lembaran
tahun 2013-2015. Berikut adalah jenis
daun pisang yang masih bagus untuk
pekerjaan dimaksud:
dijual ke pasar guna men- dapatkan
1.
Pencari
hutan
uang untuk sekadar me- nyambung
“kosong
hidup. Biasanya jenis pekerjaan ini
pekerjaan”, yakni di waktu habis
dilakukan oleh kaum perempuan,
matun kedua dan masa menunggu
terutama ibu rumah tangga, atau
musim panen padi tiba, biasanya ada
janda.
terdekat:
kayu Pada
bakar musim
di
waktu sekitar 1-2 bulan. Pada waktu
Pemulung: Mereka mencari barang-
itu sejumlah orang miskin bekerja
barang buangan, atau barang-barang
sebagai pencari kayu bakar di hutan
yang sudah dibuang oleh pemi-
terdekat. Mereka memo- tong dan
liknya, yang pada umumnya berupa
mengambil ranting-ranting pohon
sampah plastik, kardus bekas, botol
yang kering yang jatuh ke tanah, lalu
bekas, dan barang-barang bekas lain
mengumpulkannya untuk kemudian
yang “katanya” bisa didaur ulang
dijual guna mendapatkan sejumlah
oleh penampungnya.
uang. 2.
4.
5.
Pencari kayu bakar dari “bonggol”
Pencari ikan di kali, rawa-rawa, dan
kayu yang habis ditebang: Jenis
sawah rancah: Di antara orang
pekerjaan ini hanya bisa dilakukan
miskin di pedesaan, ada sejumlah
oleh laki-laki yang masih kuat
orang yang pekerjaannya mencari
tenaganya. Mereka menggali akar-
ikan yang ada di kali, rawa-rawa dan
akar kayu besar yang habis ditebang,
rancah terdekat, baik dengan cara
untuk kemudian dibelah kecil-kecil
dipancing, dijala, dijaring, atau
sehingga bisa dijadikan kayu bakar,
distroom dengan listrik, atau bahkan
dan dijual ke tetangganya.
eISSN: 2540-9239
96
Vol.4, No.2, Desember 2016.
6.
Pawit, dkk.
Pedagang mainan anak-anak keli-
kerumunan anak- anak yang sedang
ling: Beragam jenis dan ukuran
bermain.
mainan anak-anak dijajakan oleh
Pedagang jajanan anak di kawasan
mereka. Adapun jenis mainannya
sekolah: Ini mirip seperti pedagang
pada umumnya terbuat dari plastik,
jajanan anak yang disebutkan di atas,
seperti misalnya hp-hp-an (hand-
namun jenis pedagang ini hampir
phone mainan), mobil-mobilan (mo-
selalu
bil mainan), sepeda motor mainan,
sekolah. Mereka berjualan sepan-
gangsing/panggal, dsb. Selain itu,
jang waktu sekolah buka, yakni
ada juga jenis mainan anak yang
sekitar pukul 07.00 hingga bubar
terbuat dari kayu, kertas, bambu, dll.
sekolah, atau jika dagangannya
Harganya pun beragam, namun pada
habis, mereka lebih cepat pulang.
umumnya di bawah Rp10.000 per
7.
8.
9.
“mangkal”
di
kawasan
Pedagang jajanan anak musiman:
buah, bahkan ada sejenis mainan
Prinsipnya sama dengan jenis pe-
anak yang harganya hanya lima ratus
dagang jajanan anak sebagaimana
rupiah per buahnya. Anak-anak dari
dijelaskan di atas, namun sang pe-
orang
yang
dagang ini hanya sambilan saja
membeli jenis mainan yang murah
berdagang jajanan anak. Mereka
ini.
pada umumnya memiliki jenis pe-
Pedagang jajanan anak keliling:
kerjaan yang lebih “tetap” seperti
Pedagang jenis ini tiap hari ber-
misalnya sebagai buruh tani. Seperti
keliling kampung, menjajakan da-
sudah dikemukakan di atas, bahwa
gangannya yang berupa beberapa
bertani itu sifatnya musiman, jadi
jenis jajanan anak-anak seperti gu-
punya waktu “nganggur”, maka
lali, es lilin, kembang gula, kem-
untuk
bang kapas, kerupuk pedas, dan
kerjaan
lainnya yang bisa dimakan secara
jajanan anak. Jenis pedagang seperti
langsung
Cara
ini biasanya hanya berdagang pada
membawanya ada yang dengan roda
saat-saat tertentu dan pada saat ada
dorong,
dijinjing,
keramaian di kampungnya, seperti
dipanggul, atau pakai sepeda ontel.
misalnya di acara hajatan keluarga,
Mereka
di acara kegiatan “muludan” (peri-
miskin
oleh
ba-
nyak
anak-anak.
dipikul,
sering
mendatangi
mengisi ini,
kekosongan
mereka
pe-
berdagang
ngatan hari maulid Nabi SAW), di eISSN: 2540-9239
97
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
acara “rajaban” (peringatan hari
mentah untuk bahan lauk-pauk, baik
Isra” Mi”raj Nabi SAW), acara
yang berasal dari kelompok nabati
imtihan (acara kenaikan kelas di
maupun dari jenis ikan dan ada-
sekolah keagamaan atau madrasah),
kalanya ayam sayur. Mereka menja-
acara nariyahan (sholawat bersama),
jakan dagangannya ke rumah- rumah
acara
penduduk.
yasinan
(membaca
surat
yaasin secara bersama), dan di acara
13. Pencari sayuran yang tumbuh liar di
sejenis lainnya yang sering di-
sawah:
adakan di pedesaan.
dilakukan oleh kaum perempuan,
10. Pedagang bakso keliling: Yakni sejenis
pedagang
usaha
ini
sering
namun kaum laki-laki juga ada yang
sudah
melakukannya hanya dalam bentuk
sama-sama kita kenal. Mereka ada
sambilan sehabis bekerja di sawah
yang menggunakan roda dorong atau
seharian, sebelum pulang mereka
dipikul.
menjajakan
mencari sayuran yang tumbuh di
dagangan baksonya keliling kam-
sawah untuk dibawa pulang. Se-
pung.
dangkan kaum perempuan biasanya
Mereka
yang
Jenis
11. Pedagang sayuran matang keliling:
memang sengaja mencari sayuran
Kalau di kota pada umumnya
seperti genjer (mereka menyebutnya
sayuran matang dijual di warung
gendot), eceng, krema, bayam liar,
nasi, rumah makan, ataupun res-
dan lainnya untuk kemudian dijual
toran, maka di kampung tempat
ke pasar atau tetangganya.
penelitian ini berlangsung, ada se-
14. Penderes nira kelapa: Di lokasi pe-
jumlah orang, biasanya kaum ibu,
nelitian, jenis usaha seperti ini
yang menjajakan sayuran yang siap
disebut dengan tukang deres. Cara-
makan (matang) ke rumah-rumah.
nya dengan memotong batang tan-
Di kampung, hampir tidak ada
dan
rumah makan atau warung nasi yang
kemudian diambil cairannya (dise-
sifatnya “tetap”.
but legen atau nira) yang berasa
kelapa
yang masih
muda
12. Pedagang sayuran keliling (peda-
manis jika diminum. Gunanya untuk
gang gowengan): Pedagang jenis ini
membuat gula kelapa setelah me-
dilakukan oleh laki-laki maupun
lalui proses pengolahan yang mele-
perempuan di pedesaan. Mereka
lahkan. Biasanya, pekerjaan sebagai
membawa beragam jenis sayuran eISSN: 2540-9239
98
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
penderes ini juga sekaligus sebagai
ada, namun sudah kalah bersaing
pembuat gula kelapa (gula merah).
dengan pola buruhnya orang “kaya”
15. Pedagang
bubur
keliling:
Ada
yang menggunakan alat dan mesin
beberapa jenis bubur, seperti bubur
traktor untuk mengolah sawah.
ayam, bubur kacang ijo (kacang
18. Buruh serabutan: Orang dengan
hijau), bubur beras merah, bubur
pekerjaan “serba bisa” menurut
sumsum (bubur halus), bubur lemu,
ukuran
bubur ayam, dll. Pada umumnya,
penduduk desa. Jenis pekerjaan ini
pedagang bubur ini bertindak se-
biasanya
bagai pembuat dan sekaligus pen-
laki-laki yang diberi upah secara
jual dengan cara dipikul atau di-
harian atau hanya sekadar upah lelah
dorong keliling kampung.
karena
kepentingan
dilakukan
jenis
kehidupan
oleh
pekerjaan
kaum
yang
16. Pedagang “cimol” keliling: Cimol
dilakukannya tidak sampai mem-
adalah sejenis makanan yang ter-
butuhkan waktu satu hari penuh.
buat dari bahan dasar aci atau tepung
Bentuk-bentuk pekerjaan ini antara
singkong dan tepung terigu yang
lain adalah membetulkan selokan
diberi ramuan bumbu pe- nyedap,
yang mampat, membetulkan genting
lalu dimasak dengan cara dikukus
yang melorot atau bocor, mem-
atau digoreng. Cara pe- nyajiannya
bersihkan rumah, menggali sumur
dengan ditusuk meng- gunakan
tetangga karena airnya surut di
semacam tusuk sate. Ben- tuknya
waktu kemarau, membetulkan din-
bulat-bulat mirip kelereng. Mereka
ding rumah yang sudah rusak
berjualan dengan cara ber- keliling
dimakan aus dan rayap, dan jenis
desa, dengan menggunakan sepeda
pekerjaan lain yang sifatnya tidak
atau dipikul.
tetap. Penghasilan dari pekerjaan
17. Buruh tani: Pada dua dekade yang
seperti ini biasanya jauh dari cukup
lalu, jenis pekerjaan ini sangat ter-
untuk menopang kehidupan ke-
kenal di kampung-kampung, mi-
luarganya.
salnya dalam bentuk mencangkul,
19. Penarik becak: Meskipun jalan di
membersihkan lahan untuk pena-
desa-desa dan kampung tempat
naman padi, dan pekerjaan peng-
penelitian ini berlangsung, banyak
olahan lahan pertanian lainnya.
yang rusak, dan bahkan sangat sulit
Namun sekarang, meskipun masih
untuk dilalui becak, toh ada juga
eISSN: 2540-9239
99
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
yang pekerjaannya sebagai penarik
peliharaan ternak yang dikelola
becak (penduduk setempat menye-
secara tradisional, terutama pen-
butnya tukang becak). Banyaknya
duduk yang dikategorikan miskin.
penghasilan penarik becak ini sangat
Uniknya,
tidak menentu, bahkan dalam sehari,
memperhitungkan
terkadang
yang
dari aktivitas pemeliharaan ternak
menggunakan jasanya, alias pulang
ini. Misalnya ada sejumlah orang
tanpa membawa uang.
miskin yang memelihara ayam kam-
tidak
ada
mereka
tidak
pernah
“untung-rugi”
20. Penggarap sawah atau ladang milik
pung, itik, dan entog, yang jika
orang lain: Istilah di pedesaan
dikalkulasikan secara “analisis im-
tempat penelitian ini dilakukan,
pas”, tidak bisa mendatangkan hasil
dikenal dengan sebutan maro (bagi
yang menguntungkan. Artinya, bi-
hasil, berbagi dua), mertelu (dibagi
aya pemeliharaan lebih besar di-
tiga), namun pada umumnya yang
bandingkan dengan nilai jual ternak
berlaku adalah maro atau nengah.
peliharaannya. Namun toh mereka
Artinya, sang pemilik lahan atau
tetap memeliharanya dengan alasan
sawah, tidak perlu mengeluarkan
memanfaatkan sisa-sisa makanan
biaya apapun untuk menggarap
sehari-hari. Bahkan,
sawahnya, sang penggaraplah yang
hasil observasi peneliti, mereka se-
bertanggung jawab terhadap pe-
ring secara sengaja membuat nasi
ngolahan sawah dari mulai mem-
lebih banyak dengan tujuan untuk
persiapkan awal menanam padi
makanan ternak peliharaannya tadi.
hingga memanen hasilnya. Hasil
Dalam hati, peneliti berpikir, apa ini
panen seluruhnya setelah dipotong
yang termasuk perilaku non eko-
untuk para penderep (pembawon),
nomis.
berdasarkan
atau dalam istilah ekonomi dikenal
22. Pemancing ikan di rawa-rawa:
dengan hasil bersih atau netto, di-
Sebenarnya hampir mirip dengan
bagi dua, masing-masing pemilik
cara memancing ikan lainnya, yakni
sawah
sama-sama menggunakan kail yang
dan
penggarapnya
men-
dapatkan setengah atau 50%.
bermata pancing yang berfungsi
21. Beternak ayam kampung dan itik
sebagai penahan agar jika ikan sudah
secara tradisional: Hampir setiap
memakan umpan dan ditarik ke atas
rumah penduduk desa memiliki
(permukaan air), ikan tidak bisa
eISSN: 2540-9239
100
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
lepas karena akan tertahan oleh mata
sebagai pengojek memang satu
pancing
tahanan
pilihan yang relatif khas, karena
terbalik. Yang membedakannya uta-
biasanya sang pengojek harus me-
manya pada walesan (gagang pan-
miliki sepeda motor untuk di-
cing) yang digunakannya. Kalau
gunakannya mengantar orang dari
gagang pancing ikan pada umum-
satu tempat ke tempat lainnya
nya dibuat pendek namun diberi
dengan membayar sewa atau jasa
peralatan untuk melontar umpan
pengojekannya. Namun, tidak se-
supaya jauh ke tengah air, maka
mua pengojek memiliki sepeda
pada gagang pancing khusus ikan
motor sendiri. Banyak di antara
gabus, gagang pancingnya dibuat
mereka yang menyewa dari orang
panjang, yakni dari bambu muluh
lain.
(penduduk setempat menyebutnya
sebutkan terakhir inilah yang di-
pring
meng-
maksudkan dalam kategori orang
gunakan batang bambu khusus yang
miskin di pedesaan dalam penelitian
berukuran
cukup
ini. Ada dua jenis pengojek di sini,
panjang, dengan ukuran bisa men-
yakni pengojek jarak dekat dan
capai 5-10 meter, sehingga mampu
pengojek jarak jauh. Yang pertama
menjangkau jarak yang cukup jauh
seperti yang biasa kita kenal selama
dari diri si pemancing. Ikan jenis
ini, mereka hanya menarik pe-
gabus ini biasanya akan memakan
numpang di seputaran desa atau
umpan berupa sejenis kodok sawah
Kecamatan. Sedangkan yang jauh
kecil (dikenal oleh penduduk se-
bisa sampai ratusan kilometer. Jarak
tempat dengan sebutan bancet) yang
terjauh yang pernah diantar me-
sudah disiapkan oleh pemancing.
nggunakan ojek ini antara lain
Hasil dari usaha memancing ini
adalah Majalengka, Tegal, Garut,
tidak menentu, namun yang jelas,
Bandung, dan Kebumen.
yang
wuluh).
kecil
dibuat
Biasanya
namun
tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
Jenis
pengojek
yang
di-
24. Pemijat (juru pijat atau tukang pijat): Jenis pekerjaan ini juga cukup
23. Pengojek (jasa angkutan sepeda
dikenal oleh sebagian ma- syarakat
motor): Jenis profesi ini sudah
kita, baik di desa maupun di kota.
sangat dikenal oleh masyarakat kita.
Mereka menjalankan pro- fesinya
Mencari pekerjaan dengan cara
dengan cara memijat orang lain dan
eISSN: 2540-9239
101
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
mendapatkan upah darinya. Ada
agar menang dalam pilihan pejabat
beberapa jenis pemijatan dalam hal
publik, atau bahkan meminta pe-
ini,
tunjuk cara mengobati suatu pe-
antara
lain
adalah:
pijat
pengobatan, pijat kesehatan, pijat dukun bayi
(paraji),
nyakit.
dan pijat
27. Dukun pengobatan alternatif: Pro-
membetulkan otot yang terkilir.
fesi atau pekerjaan ini mirip dengan
Pekerjaan seperti ini juga bisa
dukun seperti dimaksudkan pada
mendatangkan rizki yang tidak me-
nomor 26) di atas, namun jenis yang
nentu, namun yang jelas, biasanya
ini lebih khusus pada pekerjaan yang
tidak bisa mencukupi kebu- tuhan
mengobati
keluarganya.
Penduduk setempat menyebutnya
berbagai
penyakit.
25. Pencari keroto (sejenis serangga
dengan sebutan dukun. Dalam wa-
muda untuk pakan burung): Keroto
cana yang muncul di lokasi se-
adalah nama yang diberikan oleh
tempat, dukun artinya “adu nge-
penduduk sekitar untuk telor dan
rukun”, yang artinya seseorang yang
anak-anak semut merah dan sejenis
bertindak untuk membuat “rukun”
semut pohon lainnya yang sarang-
atau akur satu sama lain. Orang yang
nya di hutan setempat, termasuk
berprofesi sebagai dukun, biasanya
semut muda yang baru keluar dari
dianggap memiliki ke- mampuan
telornya. Keroto ini merupakan
“linuwih” (lebih) dari orang lain
bahan campuran pakan burung yang
sehingga dianggap bisa membantu
fungsinya
menyembuhkan
sebagai
protein
dan
makanan tambahan burung. 26. Dukun: Adalah satu sebutan untuk
sebagai
dukun
pedesaan
miliki
dilakukan.
supranatural.
cam
penyakit. Hingga saat ini pekerjaan
“orang pintar” yang dianggap mepengetahuan
berma-
masih
tempat
ada
di
penelitian
ini
Orang yang menyandang profesi ini
28. Penjaja barang kreditan milik orang
biasanya sering dikunjungi oleh
lain: Orang dengan pekerjaan seperti
sejumlah orang yang ingin ber-
ini
konsultasi tentang apa saja yang
barang-barang
diinginkannya. Mereka bisa datang
tangga untuk dijual secara cicilan.
untuk meminta diberikan petunjuk
Ada yang dicicil secara harian,
secara
rutin
menjajakan
kebutuhan
rumah
cara mencari kekayaan, berdagang, eISSN: 2540-9239
102
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
mingguan, atau tiap hari “pasaran”
(bilik), untuk pintu, untuk pagar
4
rumah, usuk (kaso), reng, dan
29. Pembuat “pipiti” (sejenis wadah
keperluan lain terkait rumah dan
bertutup dari anyaman bambu):
perabotannya. Profesi ini sudah ia
Bentuknya semacam boks yang ada
lakukan secara turun temurun.
atau hari pasar.
tutupnya dan berfungsi sebagai
31. Pembuat bata dari tanah liat:
wadah makanan, bisa nasi dan
Kegiatan ini lebih sebagai pekerjaan
lauk-pauknya,
sambilan
juga
bisa
untuk
yang
dilakukan
oleh
wadah bumbu masak dan di simpan
sejumlah penduduk desa tempat
di dapur. Ukurannya bermacam-
penelitian ini dilakukan. Di sela-sela
macam, mulai dari yang kecil,
waktunya yang ada, misalnya pagi
sedang, besar.
hari sebelum mereka berangkat ke
30. Jasa penjualan bambu: Maksudnya
sawah atau tempat pekerjaan po-
adalah orang yang pekerjaannya
koknya, atau di sore hari setelah
menjualkan bambu milik orang lain.
pulang dari kerja, mereka membuat
Dia mengambil
bata
bambu sendiri,
dari
tanah
liat.
Karena
menjajakannya sendiri kepada orang
pekerjaan sambilan, maka jumlah
yang membutuhkannya, baik di desa
bata yang dibuatnya tentunya tidak
sendiri maupun di desa-desa te-
banyak. Setelah kering dijemur, bata
tangga. Salah satu contohnya adalah
tersebut dijual kepada orang yang
yang di kampung ini dikenal dengan
membutuhkannya dalam keadaan
Hamim. Penduduk setempat me-
mentah (belum dibakar) atau setelah
manggilnya mang Hamim. Ia sudah
matang (sudah dibakar).
dikenal oleh penduduk pedesaan
32. Penyadap getah karet: Jenis pe-
setempat sebagai penjual bambu
kerjaan ini membutuhkan keahlian
untuk keperluan dinding rumah
yang khusus, atau setidaknya ada niat dan minat dari pekerja untuk
4
Di Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, dikenal hari pasar atau hari pasaran. Maksudnya hari di mana ada kegiatan jual-beli secara ramai di pasar-pasar tradisional. Misalnya khusus pasar Banjarsari hari pasarannya adalah tiap hari Selasa dan hari Sabtu. Sementara itu, hari minggu atau ahad adalah hari pasar untuk pasar Pamarican. Orang dengan etnis Jawa di Kecamatan Pamarican ini menyebut Pamarican dengan sebutan “Kemrican”. Mungkin dulunya di tempat ini banyak mricanya.
eISSN: 2540-9239
melakukan Umumnya,
pekerjaan orang
ini.
yang bekerja
sebagai buruh sadap getah karet ini mendapatkan
upah
dari
hasil
sadapannya. Jika lahan atau kebun karetnya luas, maka sepanjang hari 103
Vol.4, No.2, Desember 2016.
ia
melakukan
Pawit, dkk.
penyadapan
dan
lokasi tertentu yang diperhitungkan
penghasilan
strategis karena banyak orang yang
“lumayan” dari pe- kerjaannya ini.
lewat melalui tempat atau jalan itu.
Pola hubungan kerjanya bisa berupa
Mereka menjual nasi rames dan
bagi hasil getah karet, atau diupah
lauk-pauknya secara sangat
secara harian.
derhana. Warung nasi ini juga
mendapatkan
33. Pedagang “pecel” keliling: Jenis
se-
melengkapi dirinya dengan menjual
pekerjaan ini biasanya dilakukan
semacam
oleh kaum ibu rumah tangga dengan
disional seperti gehu (tauge dan
maksud untuk membantu suami
tahu), pisang goreng, bala-bala,
mencari nafkah guna menghidupi
comro (oncom di jero, oncom di
keluarganya, atau memang sudah
dalam), misro (amis di jero,manis di
dilakukannya
hingga
dalam), singkong goreng, dan ma-
sekarang karena sudah menjadi
kanan sejenisnya yang dimasak
pekerjaan pilihannya. Nini Sage
dengan cara digoreng atau dikukus.
adalah
dari
salah
dulu
ringan
tra-
yang
35. Derep atau mbawon (mendapatkan
profesinya menjual pecel keliling
upah dari membantu memanen padi
kampung
milik
di
seorang
makanan
Sidamulya,
desa
tetangga):
Ketika
musim
Sukamkti, Kecamatan Pamarican
panen tiba, sejumlah penduduk desa,
Kabupaten Ciamis. Hampir tiap hari
utamanya yang dikategorikan mis-
ia menjajakan dagangan pecelnya ke
kin, beramai-ramai melakukan pe-
rumah-rumah penduduk se- putaran
kerjaan yang dikenal oleh ma-
rumahnya.
pernah
syarakat setempat disebut derep atau
beberapa kali merasakan pecel Nini
mbawon, atau ani-ani (dari bahasa
Sage
jawa), sedangkan dari bahasa Sunda,
ini
penelitian
Peneliti
ketika lapangan
pun
mebe-
lakukan berapa
waktu yang lalu.
disebut
dengan
ga-
cong.
Pekerjaannya adalah mem- bantu
34. Warung nasi mangkal: Jenis usaha
memanen padi milik orang lain
ini biasanya dilakukan oleh kaum
dengan mendapatkan upah dari hasi
ibu rumah tangga, baik sebagai
panenannya dengan cara dibagi
pekerjaan pokoknya maupun hanya
antara yang menderep dan sang
sifatnya sambilan. Pedagang wa-
pemilik sawah dengan perbandingan
rung nasi ini biasanya “mangkal” di
yang umum dilakukan di wilayah
eISSN: 2540-9239
104
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
setempat. Ada yang menggunakan
ini, yakni Kecamatan Banjarsari dan
perbandingan 5:1, 6:1, 7:1, atau 8:1,
Kecamatan Pamarican, Kabupaten
bagi pemilik sawah dengan pen-
Ciamis,
derepnya, bergantung hasil nego-
dengan cara memelihara ternak,
siasi antara para penderep dan pe-
biasanya kambing, domba, atau sapi,
milik sawah.
dan mendapatkan upah setengah dari
melakukan
pekerjaan
36. Penyeblok (nyeblok, ceblok): Adalah
hasil peliharaan dimaksud, setelah
jenis pekerjaan seseorang yang
dikurangi modal awalnya. Ada dua
secara “kontrak” atau per- janjian
jenis pekerjaan seperti ini, yang
bersedia membersihkan (mengurus)
pertama: membesarkan ternak, dan
sawah yang baru di- tanami padi
yang
hingga masa panen. Orang tersebut
ternak dan berharap mendapatkan
tugasnya
membersihkan
keuntungan dari ternak yang me-
rumput liar yang tumbuh di sela-sela
nurunkan anak ternak tdi. Contoh
tananam
padi
dengan
untuk yang pertama, membesarkan
sebutan
matun),
menyemprot
anak ternak, sang pemelihara akan
tanaman padi dengan insektisida
mendapatkan hasil dari selisih nilai
tertentu, dan memberi rabuk untuk
jual harga ternak setelah cukup
menyuburkan tanaman padi. Ketika
umur. Keuntungan dari selisih nilai
masa
jual
adalah
panen
(dikenal
tiba,
maka
sang
kedua:
ternak
memelihara
dimaksud,
induk
nantinya
penyeblok tadi punya hak seper
dibagi dua dengan sang pemilik
enam (1/6) bagian dari seluruh hasil
ternak (pemodal). Sedangkan untuk
panen.
di-
jenis pekerjaan yang kedua, sang
atau
pemelihara ternak akan mendapat
Orang
perkenankan
lain ikut
tidak derep
mbawon di sawah yang diceblok ini.
setengah
dari
ternak
Jadi sifatnya adalah “monopoli”
lahirkannya. Misalnya sang induk
pekerjaan derep atau mbawon tadi.
ternak melahirkan dua anak, maka
Penduduk setempat menyebutnya
sang pemelihara akan mendapatkan
dengan mbawon manggon, artinya
satu anak ternak dan sang pemilik
mbawon yang menetap di satu lokasi
modal
tertentu saja.
ternak.
mendapatkan
yang di-
satu
anak
37. Pemelihara ternak milik orang lain:
38. Penjual “jasa” transaksi penjualan
Sejumlah orang miskin di pedesaan
(calo): Penduduk setempat menye-
eISSN: 2540-9239
105
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
butnya dengan calo. Jenis pekerjaan
untuk kemudian dibersihkan, lalu
seperti
direbus hingga matang.
ini
di
kampung cukup
Airnya
dikenal, terutama untuk mediasi
dikemas dalam botol dan dijual
antara penjual tanah dan barang
kepada
berharga
pem-
butuhkannya. Biasanya, menurut
belinya. Yang paling dikenal adalah
keyakinan penduduk desa ini, obat
calo
yang terbuat dari cacing tanah ini
lainnya
tanah,
dengan
yang
pekerjaannya
mereka
yang
mencari orang yang akan membeli
bermanfaat
dan atau menjual tanah. Dia akan
penyakit tipes atau panas dalam.
mendapatkan penghasilan dari jasa
40. Pembuat saleh (sale): Nama yang
transaksi penjualan atau pembelian
digunakan di wilayah ini namanya
tanah ini, misalnya 2%, 3%, 5%,
saleh, yakni sejenis manisan yang
atau bahkan ada yang sampai 20%
terbuat dari pisang matang yang
dari nilai jual tanah, bergantung
diiris tipis-tipis lalu dijemur hingga
kepada “kelihaian” sang calo di-
kering atau sampai menyerupai
maksud. Jenis pekerjaan calo ini
keripik pisang. Saleh ini umumnya
sebenarnya
untuk
dibuat dari jenis pisang “siem”,
masalah jual beli tanah, transaksi
bukan jenis pisang lainnya. Setelah
ekonomi pada aktivitas pekerjaan
kering dijemur, lalu dikemas atau
yang lain pun sekarang sudah ada
diikat dengan tali lalu dijual kepada
calonya. Sebut saja antara lain
bandarnya di Ciamis. Usaha jenis ini
seperti calo mobil, calo motor, calo
sekarang banyak dilakukan oleh
penyewaan alat pesta, calo pe-
penduduk kampung Pahauran Desa
nyewaan traktor pembajak sawah,.
Sindangasih Kecamatan Banjarsari
tidak
hanya
39. Pembuat obat dari cacing tanah.
untuk
mem-
mengobati
Ciamis. Namun seiring dengan
Ada seorang penduduk desa di sini
perkembangan
yang pekerjaan sehari-harinya men-
orang-orang dari desa lainnya pun
cari cacing tanah untuk kepentingan
sudah mulai banyak yang mencoba
membuat
tipes
membuat saleh ini, termasuk di Desa
(typhus). Dia mencari cacing di
Sukamukti Kecamatan Pama- rican
pekarangan,
di
Kabupaten Ciamis. Dengan adanya
tempat-tempat yang lembab dan
usaha ini, maka harga pisang siem di
basah,
wilayah ini menjadi sangat tinggi,
obat
di
penyakit
sawah,
dan
yang banyak cacingnya,
eISSN: 2540-9239
jenis
usaha
ini,
106
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
bahkan mengalahkan harga pisang
Setelah
itu
dicuci,
dilimbang
ambon, pisang baja, dan raja, yang
(dibilas) beberapa kali untuk mem-
sebelumnya harganya lebih tinggi.
buang racunnya. Setelah bersih, baru
41. Pembuat keripik pisang: Pisang
dikukus, kemudian dijemur hingga
mentah, biasanya jenis nangka, diiris
kering. Keripik gadung ini banyak
tipis-tipis,
dijual di pasar-pasar tradisional atau
bisa
semacam
alat
menggunakan
iris,
atau
diiris
menggunakan pisau dapur biasa
dijual secara per- sonal ke tetangga yang berminat.
yang tipis, kemudian diberi bumbu
44. Pembuat cetil: Cetil adalah sejenis
garam dan atau diberi tambahan
jajanan pasar, terbuat dari tepung
bumbu penyedap lainnya, lantas
singkong (di desa ini dikenal dengan
digoreng hingga kering. Setelah
nama
dingin,
pisang
dikemas
pembuatannya: Aci dimasukkan ke
plastik,
direkat,
dan
dalam
dijual
ke
warung-warung sekitarnya.
aci
atau
pati).
Cara
dalam air hangat, diaduk, dan digulung hingga menyerupai gu-
42. Pembuat keripik singkong: Teknik
lungan berbentuk silinder seukuran
pembuatannya mirip dengan cara
spidol white board marker, lalu
membuat keripik pisang. Singkong
dipotong-potong secara miring (dia-
dikuliti, lalu diiris tipis-tipis, lalu
gonal atau menyerong), kemudian
diberi bumbu penyedap seperlunya,
dikukus
dan digoreng hingga kering. Setelah
penyajiannya dicampur dengan am-
dingin,
pas kelapa dan sedikit gula putih.
baru
dikemas
dengan
hingga
menggunakan plastik. Cara men-
Anak-anak
jualnya
menyukai jajanan pasar ini.
dititipkan
ke
warung-
warung terdekat atau ke pasar.
dan
matang.
orang
Cara
dewasa
45. Pengelola arisan: Seseorang yang
43. Pembuat keripik gadung: Teknik
mengadministrasikan kegiatan ari-
pembuatannya cukup rumit dan
san secara proaktif. Artinya, para
memerlukan kesabaran. Gadung di-
peserta arisan tidak perlu berkumpul
iris tipis-tipis, lalu direndam dalam
di suatu tempat, mereka cukup diam
air garam yang sudah dicampur
di rumahnya masing-masing. Ad-
dengan lebu (abu, debu) hasil
ministrator lah yang secara aktif
pembakaran dapur, dijemur hingga
mengambil
beberapa hari, biasanya dua hari.
dengan besaran yang disepakatinya.
eISSN: 2540-9239
uang
arisan
sesuai
107
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
Di sini, yang dibuka adalah model
atau rawa-rawa terdekat, maka hasil
arisan mingguan dengan setoran
tangkapannya dijajakan oleh is-
sebesar
20.000
trinya ke sejumlah tetangga di
rupiah, dan 30.000 rupiah. Jumlah
kampungnya. Ada yang dijajakan
anggota dibatasi sampai 20 orang,
secara langsung dalam keadaan
sehingga
setiap
masih segar, atau ada juga yang
pemenang akan mendapatkan uang
sudah dimasak. Yang terakhir ini
sejumlah 20 orang dikalikan dengan
dilakukan untuk memenuhi ke-
besarnya setoran. Pengelola arisan
butuhan makan siap saji kepada
ini mengutip biaya dari setiap
tetangga yang “biasa” membelinya.
peserta, yakni 500 rupiah untuk yang
Para pedagang ini sudah tahu siapa
besaran arisannya 10.000 rupiah,
yang biasa membeli dagangannya.
10.000
setiap
rupiah;
minggu,
dan mengutip 1.000 rupiah untuk peserta
yang besaran
48. Pedagang jajan pasar keliling: Jajan
arisannya
pasar yang dimaksud adalah sejenis
20.000 ke atas. Pekerjaan seperti ini
makanan ringan berupa cetil, intil,
dilakukan oleh ibu rumah tangga
ciwel, getuk, lanting, cimpring,
sebagai pekerjaan “pokok”- nya.
cantor, dan makanan sejenis yang
46. Pedagang gorengan dititipkan ke
bahannya dibuat dari bahan dasar
warung: Biasanya dilakukan oleh
singkong atau beras. Biasanya pe-
kaum ibu, yang karena kebutuhan
kerjaan ini dilakukan oleh kaum
hidup, bekerja sebagai pembuat
perempuan. Mereka membuatnya
gorengan dari tepung beras yang
sendiri dan menjajakannya sendiri
diberi bumbu seperlunya. Setelah
ke rumah-rumah di lingkungan desa
dikemas dalam plastik, lalu di-
tempat tinggalnya.
titipkan ke warung tetangganya. Ada
49. Pedagang es keliling: Yang di-
yang laku, ada juga yang gak laku.
maksud adalah berdagang minuman
Tapi pekerjaan ini dilakukan dengan
yang dikemas dengan plastik, kecil-
tujuan untuk menopang kehidupan
kecil seukuran lilin, diberi gula, dan
keluarganya yang ter- golong tidak
dibekukan. Penduduk setempat me-
mampu (miskin).
nyebutnya dengan es lilin. Mereka
47. Pedagang
ikan
sawah
keliling:
Kalau suaminya bekerja sebagai
berkeliling kampung menjajakan dagangannya itu.
pencari ikan yang terdapat di rancah eISSN: 2540-9239
108
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
50. Pedagang cilok dan cimol keliling:
untuk
membantu
menutupi
ke-
Biasanya dilakukan oleh kaum bapa
butuhan keluarga. Sayur-sayuran
(laki-laki yang sudah berkeluarga).
yang dimaksud di sini antara lain
Cilok (aci dicolok) atau cimol adalah
adalah
sejenis makanan ringan yang terbuat
(genjer), eceng, bayam liar, dan jenis
dari aci singkong yang diberi adonan
sayuran lainnya yang tumbuh secara
air secukupnya dan diberi bumbu
liar. Sayuran ini dikemas untuk
penyedap, kemudian dibentuk bulat
kemudian dijajakan ke pasar, ke
kecil-kecil seperti kelereng dan
warung, atau ke para tetang- ganya.
ditusuk menggunakan alat tusuk
sejenis
54. Tukang
kerema,
Gigi:
Jenis
gendot
pekerjaan
sate. Jenis makanan ini sangat
sebagai tukang gigi atau dikenal juga
digemari
sebagai tukang tambal gigi palsu
oleh
anak-anak
dan
sebagian orang tua. 51. Pembuat
Biasanya
dalam keahlian khas, karena tidak
dilakukan oleh kaum ibu atau kaum
bisa ditiru atau dikerjaan oleh orang
bapa yang sudah berusia lanjut. Sapu
lain secara mudah. Peralatan yang
lidi ini dibuat dari lidi yang diambil
digunakan
dari janur pohon kelapa. Sapu lidi ini
cukup sederhana.
dijajakan
sapu
adalah pekerjaan yang termasuk ke lidi:
keliling
desa
atau
kampung.
dalam
pekerjaan
ini
55. Pembuat kue donat untuk dijual di pasar: Kue donat dan kue se-
52. Penggali sumur: Yang dimaksud
jenisnya adalah sejenis makanan
adalah sumur gali, baik untuk
ringan yang bahan dasarnya terigu
keperluan rumah tangga ataupun
yang diberi bumbu secukupnya
untuk keperluan menyiran tanaman
kemudian digoreng. Kue-kue donat
palawija di waktu musim kemarau.
ini kemudian dijual di pasar terdekat.
Pekerjaan ini biasanya dilakukan
Hasilnya
oleh
menyambung
orang
yang
masih
kuat
tenaganya.
lumayan
bisa
untuk
kebutuhan
hidup
sehari-hari bagi keluarganya.
53. Pencari bahan sayuran yang tumbuh
Dari ke-55 jenis pekerjaan yang
liar di rancah dan rawa-rawa
cukup bervariasi seperti digambarkan di
terdekat:
ini
atas, kemudian disederhanakan dengan
kaum
menggunakan teknik kategorisasi yang
perempuan dewasa, yang tujuannya
didasarkan pada jenis-jenis pekerjaan
biasanya
eISSN: 2540-9239
Jenis
pekerjaan
dilakukan
oleh
109
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
serumpun. Pengelompokan ini meliputi jenis pekerjaan sebagai: buruh serabutan non pertanian, buruh tani serabutan, jasa caloan (mediator), jasa penarik becak dan ojek, pedagang sayuran dan makanan keliling, produksi pembuatan saleh pisang, produksi gula kelapa (penderes), pembuat dan penjual jajanan pasar, dan lainnya. Tabel kategorisasi berikut menjelaskan jenis pekerjaan yang dilakukan
Tetangga dekat, tetangga selingkungan Warung Pembuat saleh 7 terdekat, pasar pisang tradisional Warung Pembuat gula terdekat, pasar 8 kelapa (penderes) tradisional, tetangga dekat Pembuat dan Tetangga dekat, 9 penjual jajanan tetangga pasar selingkungan Penjual Tetangga dekat, 10 lauk-pauk tetangga keliling selingkungan 6
Penjual makanan keliling
orang miskin pedesaan dikaitkan dengan perilaku informasi yang melekat dengan
Tabel 1 di atas secara kategori
jenis pekerjaan dimaksud, termasuk
menggambarkan kelompok jenis peker-
aspek-aspek yang melingkupinya seperti
jaan yang melekat dengan perilaku
sumber-sumber informasi dan saluran
informasi penghidupan yang dilakukan
informasi yang menyertainya.
oleh
orang-orang
Mereka Tabel 1: Perilaku Informasi Terkait Jenis Pekerjaan Melekatnya
N o
1
Perilaku Informasi terkait Jenis Pekerjaan Melekatnya Buruh serabutan non pertanian
2
Buruh tani serabutan
3
Jasa caloan (mediator)
4
Jasa penarik becak dan ojek
5
Penjual sayuran keliling
eISSN: 2540-9239
mencari
informasi
terkait
miskin dan
pedesaan.
menggunakan
penghidupan
atau
pekerjaan kesehariannya. Dari 55 jenis pekerjaan yang dilakukan oleh orang
Sumber Informasi
miskin pedesaan, setelah dikelompokkan berdasarkan rumpun “rumpun” pekerjaan yang umumnya bersifat serabutan,
Tetangga, kerabat, sesama buruh Tetangga, kerabat, sesama buruh Sesama calo, tetangga dekat Sesama penarik becak, orang lewat Tetangga dekat, tetangga selingkungan
menjadi
sepuluh
kelompok
jenis
pekerjaan. Ke-10 jenis informasi terkait pekerjaan terkategorisasi ini, kemudian dikaitkan dengan aspek sumber informasi sebagai bagian dari unsur perilaku informasi. Tampak jelas bahwa, dari sepuluh jenis
informasi
terkait
pekerjaan
terkategorisasi, hampir seluruhnya ha110
Vol.4, No.2, Desember 2016.
nya
melibatkan
Pawit, dkk.
sumber-sumber
in-
formasi yang berasal dari orang dengan
tidak pernah digunakan oleh orang miskin pedesaan.
lingkup yang amat terbatas. Hampir semua jenis pekerjaan yang ada hanya menggunakan informasi dan sumber-
KESIMPULAN DAN SARAN Beragam
jenis
dan
sumber
sumber informasi yang berasal dari
informasi yang dicari dan digunakan oleh
lingkungan terdekat, seperti tetangga
orang miskin pedesaan, melekat dan
selingkungan, kerabat dekat, dan sesama
mewujud dalam bentuk pekerjaan itu
pekerja sejenis.
sendiri, yakni jenis pekerjaan serabutan
Orang yang bekerja sebagai calo atau mediator, misalnya, tidak akan
di sektor pertanian tradisional. Ruang lingkup dari jenis dan
mencari dan menggunakan informasi
sumber informasi
yang dicari dan
yang berasal dari luar lingkup pe-
digunakan oleh orang miskin pedesaan,
kerjaannya. Hal ini juga berlaku bagi
amat terbatas, yakni seputar tetangga,
orang yang bekerja sebagai penjual
kerabat dekat, dan sesama pekerjaan
sayuran keliling. Mereka tidak akan
sejenis.
saling mencari dan menggunakan in-
Informasi dan sumber informasi
formasi di luar jenis pekerjaan yang
yang berasal dari unsur resmi atau
dilakukannya selama ini. Mereka hanya
formal, seperti dari sektor pemerintahan,
berperilaku
amat
hampir tidak pernah digunakan oleh
terbatas. Artinya, mereka hanya mencari,
orang miskin pedesaan. Demikian juga
menemukan,
in-
dengan sumber dan saluran informasi
formasi dan sumber-sumber informasi
yang berbasis media, baik cetak maupun
yang
elektronik, hampir tidak pernah di-
informasi
sesuai
dan
secara
menggunakan
dengan
lingkup
jenis
pekerjaannya.
gunakan oleh orang miskin pedesaan.
Dalam konteks yang lebih luas, misalnya, informasi dan sumber-sumber informasi yang berasal dari unsur resmi atau
formal,
seperti
dari
sektor
DAFTAR PUSTAKA
pemerintah, tidak pernah digunakan. Demikian juga dengan sumber dan saluran informasi yang berbasis media, baik cetak maupun elektronik, hampir eISSN: 2540-9239
Badruddin, Syamsiah, (2009). Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial di Indonesia Pra dan Pasca Runtuhnya Orde Baru. Available at:
111
Vol.4, No.2, Desember 2016.
Pawit, dkk.
http://profsyamsiah. wordpress.com/ 2009/04/23/49/. Cresswell, John W. (2008). Educational Research; Planning, Conducting And Evaluating Quantitative And Qualitative Research, Third Edition. New Jersey, Pearson Education. Rusastra, I. Wayan dan Napitupulu, Togar A., (2010). Karakteristik Wilayah Dan Keluarga Miskin Di Pedesaan: Basis Perumusan Intervensi Kebijakan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian dan UNESCAP-CAPSA, Bogor. Yeh, N-C. (2007). "A Framework For Understanding Culture And Its Relationship To Information Behaviour: Taiwanese Aborigines” Information Behaviour". Information Research, 12(2) paper 303. [Available at http://InformationR. net/ir/12-2/paper303.html]. Yusup, Pawit M., (2013). Makna Diri Penduduk Miskin Pedesaan. Indonesian Journal of DIALECTICS – IJAD. Volume 3 Nomor 2, Agustus 2013, ISSN 2089-9211, halaman 85-89. Yusup, Pawit M.; Komariah, Neneng; dan Rohanda (2015). Mengungkap Pengalaman Keluarga Miskin Pedesaan di Jawa Barat dalam Menggunakan Informasi dan Sumber-Sumber Informasi Kesehatan. Prosiding Simposium Nasional Komunikasi Kesehatan 2015 Fikom Unpad. Halaman 109. Jatinangor, 16 September 2015 ISBN 978-602-70603-4-0 Yusup, Pawit M.; Silvana, Tine Silvana; dan Subekti, Priyo, (2013). Memetakan Lingkup Informasi Penghidupan Orang Miskin Pedesaan. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan – JKIP. Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, ISSN 2303-2677, halaman 21-28.
eISSN: 2540-9239
112