5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan 1. Pengertian pendidikan
Sebelum membahas tentang pendidikan anak, peneliti akan terlebih dahulu menjelaskan tentang pendidikan. Dalam arti sederhana pendidikan sering di artikan sebagai usaha sadar yang di lakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan, yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah sepanjang haya, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga Negara/ masyarakat, dengan memilih isi(materi) strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Di lihat dari sudut perkembangan yang di alami oleh anak, maka usaha sengaja dan terencana (yang disebut pendidikan) tersebut ditunjukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang di alaminya dalam setiap periode perkembangan. Dengan kata lain, pendidikan di pandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. (suryobroto,2010:2)
5 Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
6
2. Pengertian pendidikan menurut para ahli a. Driyarkara, pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengakatan manusia muda ketaraf insani. b. Stella van petten henderson, pendidikan yaitu suatu kombinasi dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial. c. Kohn stammp dan huning, pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yang kini pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara estis yang sesuai dengan hati nurani. d. H.horne, menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya. e. Frederick J. Mc Donald, mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuanya adalah merubah tabiat manusia/peserta didik. 3. Dari uraian diatas , maka pendidikan dapat diartikan sebagai: a. Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan. b. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhanya. c. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi yang dikehendaki oleh masyarakat. d. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan. (sukasno dan satmoko:1991. 3)
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
7
4. Ada beberapa konsepsi dilaksanakan, yaitu:
dasar
tentang
pendidikan
yang
akan
a. Bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup(life long education). Dalam hal ini berarti dalam usaha pendidikan sudah mulai sejak manusia itu lahir dari kandungan ibunya sampai ia tutup usia.sepanjang mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Suatu konsekuensi dari konsep pendidikan sepanjang hayat ialah, bahwa pendidikan tidak identik dengan sekolah. Pendidikan akan berlangsung dalam lingkungan keluarga, dalam lingkungan sekolah, dan dalam lingkungan masyarakat. b. Bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah tidak boleh memonopoli segalanya, melainkan bersama dengan keluarga dan masyarakat, berusaha agar pendidikan mencapai tujuan yang te;ah ditentukan. c. Bagi manusia pendidikan itu merupakan suatu keharusan, karena pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. Henderson mengemukakan bahwa pendidikan suatu hal yang tidak dapat dielakan oleh manusia, suatu perbuatan yang tidak boleh tidak terjadi, karena pendidikan itu membimbing generasi muda untuk mencapai suatu generasi yang lebih baik (salam,2002: 4-5) 5. Faktor-faktor pendidikan: a. Tujuan pendidikan Pendidikan
suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan instutisional tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional, karena tujuna pendidikan itulah merupakan sumbernya. Dikatakan demikian
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
8
karena melalui pendidikan kita sadar untuk mengembangkan generasi muda kita kesuatu keadaan yang selaras dengan kebutuhan , filsafat bangsa kita. Kita menginginkan agar anak-anak kita dapat kita didik menjadiorang yang dapat menghayati dan mengamalkan filsafat pancasila dan ber[erilaku menurut UUD 1945. Dengan demikian tujuan pendidikannasional kita mewarnai dan sangat mempengaruhi rumusan tujuan-tujuan pendidikan lainya. Dapat pula dikatakan bahwa pancasila adalah merupakan dasar dan sekaligus tujuan pendidikan di Indonesia untk segala macam tingkata pendidikan. b. Pendidik Yang dimaksud dengan pendidik disini adalah orang dewasa yang bertanggung jawab member pertolongan kepada anakdidikdalam perkembangan jasmanidan rohaninya. Agar mencapai tingkat kedewasaanya, mampu berdidri sendiri memenuhi tuganya sebagai mahkluk tuhan , mahkluk social, dan sebagai individu(pribadi) yang mandiri. d. Anak didik Setiap kegiatan pendidikan sudah pasti memerlukan unsure anak didik sebagai sasaran dari kegiatan tersebut. Yang dimaksud dengan ank didik disini ialah anak yang belum dewasa yang memerlukan bimbingna dan pertolongan dari orang lainyang sudah dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai mahkluk tuhan.sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai suatu pribadiatau individu yang mandiri.
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
9
e. Sarana pendidikan Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan pendidik dalam usahanya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.
Sarana
pendidikan
meliputi
hal-hal
sebagai
berikut:
ruangan,peralatan untuk kegiatan belajar, dan media pendidikan. Dewasa ini semakin dirasakan betapa pentingnya peranan saran pendidikan ini dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. f. Lingkungan Kegiatan lpendidikan dimanapun selalu berlangsung dalam suatu ingkungan tertentu, baik lingkungna yang berhubungan dengan ruang maupun waktu. Istilah lingkungan dalam arti umum adalah sekitar kita. Dalam hubungnay dengan kegiatan pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada diluar diri anak daam alam semsta ini. Ada lingkungan yang dekat ada lingkungan yang jauh.(suryobroto:2010, 15-22).
B. Pendidikan Anak 1. Pengertian pendidikan anak Menurut ihsan (2001: 1) ilmu pendidikan ialah yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.istilah ini berasal dari kata “pedagogia” (yunani) yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan yang sering digunakan istilah pedagogos adalah seorang pelayan bujang pada zaman yunani kuno yang pekerjaanya mengantar dan menjemput anak-anak ked an dari kesekolah. Paedagogos berasal dari kata paedos(anak) dan agoge ( saya membimbing, memimpin).
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
10
Perkataan pedagogos yang pada mulanya berarti pelayanan kemudian berubah menjadi pekerjaan mulia. Karena pengertian pedagogo(dari pedagogos), berarti seorang yang tugasnya, membimbing anak di dalam pertumbuhanya kedaerah yang berdiri sendiri dan bertanggung jawab. Menurut (hadi,2008: 22).Orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikan anak itu adalah: a. Orang tua(ayah ibu), menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Orang tua sebagai pendidik adalah kodrati. Begitu sepasang suami istri dikaruniai anak,begitu pula sebutan orang tua sebagai pendidik diberikan dengan kesadaran yang mendalam disertai rasa cinta kasih, orang tua mengasuh dan mendidikan anaknya dengan penuh tanggung jawab. Orang tua sering disebut sebagai pendidik kodrat atau pendidik asli, dan berperan dalam lingkungan pendidikan informal atau keluarga b. Pengajar atau guru disekolah, yang disebut pendidik karena jabatanya atau karena keahlianya, maka dinamakan pendidik professional. Pengajar atau guru adalah pendidik di lembaga pendidik formal atau disekolah. Guru sering pula disebut dengan pendidik pembantu, karena guru menerima limpahan sebagian tanggung jawab orang tua atau menolong dan membimbing anaknya. 2. Tingkat pendidikan anak Menurut ihsan(2001: 22)Tingkat pendidikan atau jenjang pendidikan merupakan tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang di tetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran.
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
11
Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,dan pendidikan tinggi.disamping jenjang pendidikan itu dapat diadakan pendidikan pra sekolah, yang tudak merupakan pra syarat untuk memasuki pendidikan dasar. a. Pendidikan dasar Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik
untuk mengikuti pendidikan menengah.
Pendidikan dasar pada prinsipnya pendidikan yang memberikan bekal dasar bagi perkembengan kehidupan baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. b. Pendidikan menengah Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. c. Pendidikan tinggi Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat
akademik
dan
atau
professional
sehingga
dapat
menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka
pembangunan
nasional
dan
meningkatkan
kesejahteraan
manusia(Kepmendikbud No.0186/P/1984)
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
12
Menurut
(yusuf,1982:25-34)
memahami
lingkungan-lingkungan
pendidikan, pendidikan adalah merupakan suatu proses yang berlanjut secara terus menerus. Sebagai suatu proses, pendidikan itu berlangsung dalam macam-macam situasi dan lingkungan. Secara mencasar dapat dikatakan bahwa lingkungan pendidikan itu dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Lingkungan keluarga Keluarga adalah merupakan kesatuan-kesatuan kemasyarakatan yang paling kecil. Dengan demikian jelaslah bahwa lingkungan keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dalam membentuk pribadi anak didik. Dalam lingkungan ini anak dimulai dibina dan dilatih fisik,mental,sosial dan bahasa serta ketrampilanya,ia mulai dilatih berjalan,berlari dan sebnagainya, ia mulai merba dan selanjutnya berbicara. Pada waktunya yang bersamaan mereka juga bergaul dengan teman sebayanya. Ia mulai dikenalkan dengan tata krama kehidupan dalam keluarga dan masyarakat. 2. Lingkungan sekolah Jelaslah bahwa peranan dan fungsi sekolah yang pertama-tama ialah membantu keluarga dalam pendidikan anak-anaknya disekolah. Sekolah,guru dan tenaga pendidik lainya melalui wewenang hokum yang dimilikinya berusaha melaksanakan tugas kedua yaitu memberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara lengkap sesuai pula dengan apa yang dibutuhkan oleh anak-anak dari keluarga yang berbeda. Ini berarti selama dalam keluarga anak-anak mendapatkan pendidikan informal dengan terkait kepada tata aturan tertentu, maka setelah mereka datang keskolah,kepada mereka diperkenalkan tatakrama ,peraturan dam disiplin sekolah.
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
13
3. Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat adalah merupakan ingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaanya. Pada lingkungan keluarga telah dikemukakan perananya dalam pembentuk anakanak,demikian juga lingkungan sekolah. Lingkungan masyarakat akan memberi sumbangan yang sangat berarti dalam diri anak, apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat,tidak semua ilmu pengetauan,sikap,ketrampilan maupun performans dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam keluarga. Karena keterbatasan dana dan kelengkapan lembaga tersebut. Kekurangan yang dirasakan akan dapat diisi dan dilengkapi oleh lingkungan masyarakat dalam memnbina pribadi anak didik atau individual secara utuh dan terpadu. C. Tahun Sukses
1. Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD adalah jenjang pendidikan paling awal. Jenjang pendidikan ini memang tidak wajib diikuti seorang anak, mengingat orang-tua juga memiliki kemampuan penuh untuk melakukannya. Pada jenjang ini, anak akan dibina agar siap memasuki pendidikan umum. Karena itu, pada jenjang ini lebih ditekankan untuk merangsang pikiran anak dan perkembangan jasmani seorang anak.Usia: 0 - 6 tahun Contoh: Kelompok bermain (play group) dan Taman Kanak-kanak (TK). 2. Pendidikan dasar adalah pendidikan yang wajib diikuti seorang anak selama 9 tahun. Pendidikan ini merupakan awal dari pendidikan seorang anak karena melatih seorang anak untuk membaca dengan baik, mengasah kemampuan berhitung serta berpikir. Pendidikan dasar mempersiapkan seorang anak untuk memasuki jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar umumnya dibagi
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
14
menjadi 2 tahap, yaitu 6 tahun pertama di kelas 1 sampai 6. Kemudian dilanjutkan tahap berikutnya pada kelas 7 sampai 9 selama 3 tahun. Usia: mulai usia 7 tahun. Contoh pendidikan dasar tahap pertama (6 tahun): Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI). Contoh pendidikan dasar tahap kedua (3 tahun): Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MT) 3. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah diselenggarakan selama 3 tahun. Beberapa jenis pendidikan menengah juga telah mempersiapkan seseorang memiliki keterampilan tertentu untuk dipersiapkan langsung ke lapangan kerja. a. Contoh: Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) b. Contoh sekolah kejuruan: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan 4. Pendidikan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Pendidikan tinggi diselenggarakan bukan lagi di sekolah melainkan di perguruan tinggi. Contoh: Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas D. Pengrajin Batu Bata
Ketika baru-baru memulai usaha pada tahun 2004 ini, Bapak Arjo mengaku tidak terlalu sulit untuk memasarkan batu bata hasil produksinya karena tidak terlalu banyak pesaing. Namun saat ini, dengan adanya begitu banyak pesaing dan menjual produk yang sama, pemasaran menjadi begitu susah. Penampung hasil produksi batu bata dari Desa Tunjung terdiri atas para pengembang, toko-toko material bangunan, dan juga konsumen langsung. Saat ini harga batu bata sudah mencapai Rp 500 per buahnya, bila para pembeli langsung datang ke tempatnya.
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
15
Bila diantar ke lokasi, harga akan ditambah dengan ongkos mobil pengangkut batu bata. Kadangkala hasil produksi batu batanya berkurang bila musim hujan datang, ini disebabkan akibat sulitnya melakukan pencetakan dan pengeringan proses pengerasan batu bata dengan cara membakar juga sering terlambat dan tidak dapat dilakukan karena batu bata yang akan dibakar belum siap. Selain banyaknya pesaing, hambatan lain dari industri kerajinan batu bata ini, antara lain cuaca. Bila musim hujan, proses mengeringkan bata pasti terganggu dan tentu memengaruhi pada jumlah produksi. Dikatakan Bapak Arjo, rata-rata industri batu bata di desanya belum menggunakan mesin modern, sementara di tempat lain ada yang menggunakan mesin. Hal ini juga menjadi penghambat pemasaran produk mereka. “Para konsumen lebih menyukai batu bata yang dibuat menggunakan mesin. Selain murah, juga bentuknya lebih rapi,” ujar Bapak Arjo. Sekarang ini, para perajin batu bata harus pintar-pintar melobi para konsumen agar batu bata milik mereka bisa laku terjual. Untuk memajukan usaha, bapak Arjo mengaku menggunakan modal sendiri. Diakuinya, tidak pernah menggunakan modal dari pinjaman perbankan. Berkat usahanya ini, dia dapat menghidupi keluarganya dan menyekolahkan ketiga anak-anaknya di sekolah yang lebih baik. Namun, ia memiliki obsesi untuk memiliki mesin modern agar usahanya bisa lebih berkembang lagi. “Saya berharap bisa memiliki mesin press batu bata,” ujarnya. Dengan menggunakan mesin, kata Bapak Arjo , waktu dan tenaga lebih dihemat serta harga bisa bersaing. Dengan demikian, kesejahteraan mereka juga bisa lebih meningkat.(wawancara, 21 febuari 2015)
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
16
E. Tingkat Kesejahteraan 1. Pengertian kesejahteraan Menurut UU No. 16 tahun 1974 tentang ketentuan pokok kesejahteraan sosial, kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesulitan dan ketrampilan batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha penemu kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. (BKKBN,2013) 2. Indikator kesejahteraan Kesejahteraan merupakan sesuatu yang bersifat subyektif, sehingga ukuran kesejahteraan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar. Apabila kebutuhan dasar bagi individu atau keluarga dapat dipenuhi, maka dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan dari individu atau keluarga tersebut sudah tercapai. Kebutuhan dasar erat kaitanya dengan kemiskinan, apabila kebutuhan dasar belum terpenuhi oleh individu atau keluarga tersebut berada dibawah garis kemiskinan. Tingkat kesejahteraan sosial pada penelitian ini di ukur dengngan pendekatan pengamatan terhadap kondisi perumahan, pendidikan,kesehatan, dan pola pengeluaran rumah tangga.(BKKBN,2013) Kesejahteraan masyarakat mempunyai aspek yang sangat kompleks dan tidak memungkinkan untuk menyajikan data yang mampu untuk mengukur semua aspek kesejahteraan. Indikatpr yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
17
dengan indikator kesejahteraan pengrajin batu bata di desa tunjung. (BKKBN. 2013) Indikator tersebut adalah: a. Pendapatan rumah tangga Pendapatan rumah tangga digunakan sebagai proksi kesejateraan karena dipandang lebih mencerminkan apa yang dinikmati oleh masyarakat wilayah. Pendapatan rumah tangga dapat diketahui dengan menjumlahkan pendapatan keluarga dari semua sumber pendapatan. b. Keadaan tempat tinggal Penilaian
terhadap
kondisi
rumah
tangga
di
dasarkan
pada
jenis
dinding,rumah,jenis lantai, jenis atap serta status kepemilikan c. Fasilitas tempat tinggal Fasilitas tempat tinggal merupakan salah satu hal yang digunakan sebagai ukuran kesejahteraan masyarakat, hal ini di karenakan fasilitas tempat tnggal sangat penting untuk kegiatan rumah tangga. Fasilitas tempat tinggal didasarkan pada atau tidaknya perlengkapan rumah,kakus, alat mandi, dll. d. Kesehatan anggota rumah tangga Kondisi perkembangankesehatan rakyat yang antara lain tercermin dari tingkat akses terhadap kesehatan punya hubungan yang sangat besar terhadap kesejahteraan rakyat. Selain itu, kesehatan bersama pendidikan adalah investasi yang terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia.
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
18
e. Pendidikan anak Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan terbatasnya akses kepala keluarga pada kegiatan produktif, dengan kata lain kepala keluarga mempunya peluang yang sangat kecil untuk bekerja di sektor pekerjaan yang produktif. Oleh karena itu perlu adanya upaya dan kebijakan yang nyata dan sungguh-sungguh untuk memeratakan dan meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia. Disamping itu, di perlukan juga kebijakan pendidikan yang tidak saja di tunjukan
untuk
mengembangkan
mengembangkan karakter
peserta
aspek didik.
intelektual,
tetapi
Dengan
demikian
juga
untuk
pendidikan
menyiapkan siswa untuk memiliki kemampuan akademik, dapat beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah, kreatif dalam mencari solusi masalah, dan memiliki watak yang baik. 3. Tingkat kesejahteraan keluarga Menurut konsepnya keluarga sejahtera dapat didefinisikan menurut undangundang No 52 tahun 2009 tentang perkembangan dan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, menyatakan bahwa keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keuarga dengan masyarakat dan lingkungan(BKKBN, 2013) Materi pokok pembangunan keluarga sejahtera bertitik dari pelaksanaan 8 fungsi keluarga:
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
19
a. Fungsi agama Kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang ada sejak dalam kandungan. Keuarga adalah tempat pertama seorang anak mengenal agama. Keluarga juga dapat menambahkan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama, sehingga anak menjadi manusia yang berahlak dn bertaqwa. b. Fungsi sosial budaya Manusia adalah mahkluk sosial. Ia bukan hanya membutuhkan orang lain tetapi juga membutuhkan interaksi dengan orang lain. Setiap keluaga tinggal disuatu daerah dengan memliki kebudayaan sendiri. Keluarga dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengembangkan sosial budaya setempat. c. Fungsi cinta dan kasih sayang Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya. Dengan kasih sayang orang tuanya, anak belajar bukan hanya menyayangi yang lain tetapi juga belajar menghargai orang lain. Membimbing dan mendidik anak dengan penuh cinta kasih akan membuat anak berkembang menjadi anak yang lembut, penuh kasih sayang dan bijaksana. d. Fungsi perlindungan Keluarga harus memberikan rasa aman, tenang dan tentram bagin anggota keluarganya. Dalam ajaran islam bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah diperolehnya rasa aman, tenag , dan tentram. e. Fungsi reproduksi Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu pengembangan keturunan menjadi tuntutan fitah manusia. Tidak mendapat
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
20
keturunan bagi suatu keluarga akan mengurangi kebahagian bahkan menjadi sebab penderitaan batin bagi keluarga. f. Fungsi sosialisasi dan pendidikan Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Keluraga selain berfungsi sebagai pendidik juga sebagai pendamping dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik,mental sosial dan spiritual. g. Fungsi ekonomi Penemuan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban setiap orang tua, tetapi selain dari itu adalah bagaimana mendorong anggota keluarganya untuk hidup sederhana tidak berlebih-lebihan sehingga ia dapat menghargai setiap jerih payah telah dilakukan oleh orang tuanya. h. Fungsi lingkungan Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langka yang positif. Penempatan diri sendiri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi,selaras dan seimbang. Upaya pengembangan fungsi keluarga ini dimaksud sebagai wahana bagi keluarga agar dapat mengaktualisasikan diri sendiri dalam membangun dirinya menjadi kelurga sejahtera dengan difasilitasi oleh institusi masyarakat sebagai lingkungan sosialnya dan dukungan kemudahan dari pemerintah. 4. Tahapan keluarga Tingkat kesejahteraan keluarga dikelompokan menjadi 5(lima) tahapan, yaitu: a. Keluarga pra sejahtera Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama,sandang, pangan, papan dan kesehatan
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
21
b. Keluarga sejahtera tahap 1 Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal( sesuai kebutuhan dasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis keluarga seperti pendidikan,KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan. c. Keluarga sejahtera tahap 2 Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan(menabung dan memperoleh informasi) d. Keluarga sejahtera tahap 3 Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahap kelurga 1 dan 2 namun belum dapat memberikan sumbangan(kontribusi) maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dan masyarakat. e. Keluarga sejahtera tahap 3 plus Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan semua kebutuhan keluraga tahap 1 sampai dengan 3. 1) Keluarga secara teratur memberi sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi. 2) Kepada keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai penerus perkumpulan yayasan atau institusi masyarakat lainya. (BKKBN 2013)
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
22
F. Penelitian yang relevan Tabel 2.1 penelitian yang relevan Nama Judul
Tujuan penelitian
Metode penelitian Tekhnis analis data Hasil penelitian
Goly Amin Priyono (2004) Tingkat kesejahteraan masyarakat buruh pabrik pati dan pengaruhnya terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Gumelar, Kabupaten Banyumas
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesejahteraan masyarakat buruh pabrik pati terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang,Kabupaten Banyumas Proposal random sampling Tabulasi silang
Terdapat pengaruh negativ tingkat kesejahteraan buruh terhadap pendidikan anak
Tanti Rahayu (2014) Pengaruh tingkat kesejahteraan perajin ukiran kayu terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Kandangwangi, Kecamatan Wanadadi,Kabupaten Banjarnegara Untuk mengetahui pengaruh tingkat kesejahteraan pekerja terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Kandang wangi, Kecamatan Wanadadi,Kabupaten Banjarnegara Survey dan proposive sampling Korelasi sperman rank
Trisna wulaningtyas (2015) Kajian tingkat kesejahteraan pengrajin batu bata terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang,Kabupaten Banyumas untuk mengetahui keterkaitan antara tingkat kesejahteraan dengan tingkat pendidikan anaknya. Di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Random sampling Korelasi sperman rank
Hasil yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kesejahteraan dengan tingkat pendidikan anak
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015
23
G. Kerangka pikir
Pengrajin batu bata
pendapatan
Tingkat kesejahteraan
Pendidikan anak
H. Hipotesis penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka pikir diatas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ho
: tidak terdapat hubungan antara tingkat kesejahteraan pengrajin batu bata dengan pendidikan anak
Ha : terdapat hubungan antara tingkat kesejahteraan pengrajin batu bata dengan pendidikan anak.
Kajian Kesejahteraan Pengrajin..., Trisna Wulaningtyas, FKIP UMP, 2015