PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tgl. Terbit Halaman
UPT.
: 05/SOP/Lab-NPI/2016 : 01 : 01 April 2016 :1-4 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I
PUSKESMAS NUSA PENIDA I
dr. I Ketut Rai Sutapa NIP. 19790401 200604 1 012
1. Pengertian
Ertrosit adalah sel darah merah yang banyak terdapat dalam darah manusia sehingga berwarna merah. Sel erytrosit berfungsi sebagai alat transfortasi oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh. Prinsip Pemeriksaan Erytrosit metode pipet : Darah diencerkan, lalu dihitung jumlah Erytrosit ( sel darah merah) yang ada dalam volume tertentu dengan kamar hitung di bawah miskroskop.
2. Tujuan 3. Kebijakan
Untuk mengetahui jumlah sel darah Merah atau Erytrosit pada sampel darah pasien. 1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016 Tentang
Pemberlakuan
Standar
Operasional
Prosedur
unit
Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I 2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 38 Tahun 2015 Tentang
Pelayanan
Laboratorium
dan
Jenis
Pemeriksaan
Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I 4. Referensi
1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, Th. 1991 2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999. 1 /4
5. Prosedur
A. Persiapan 1. Pasien dalam keadaan tenang 2. Petugas Laboratorium menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) setiap pemeriksaan 3. Spesimen darah kapiler atau vena dengan antikoagulan EDTA 4. Alat pipet erytrosit dan kamar hitung dalam keadaan bersih dan kering
B. Alat 1. Pipet erytrosit ( dengan sebutir kaca merah pada bagian pola dari pipet ) dengan skala 0,5 – 101 2. Kamar hitung ( Improved Neubauer ) 3. Mikroskop 4. Counter tally (bila ada) C. Nilai Normal Pria : 4.3 – 5.9 juta /mm3 darah Wanita : 3.9 – 4.8 juta /mm3 darah D. Pelaporan Dinyatakan jumlah eritrosit yang dihitung x 10.000/mm3 darah E. Bahan Larutan Hayem : 1. NaCl
15,0 gr
2. Anhydorus Na2So4
33,0 gr
3. HCL2
7,5 gr
4. Aqudest
300 ml
Stabil sampai expired date dalam suhu 15 - 25C. Setelah dilarutkan reagen stabil selama 12 bulan pada suhu 15 - 25C dalam botol gelap tapi tidak sampai kadaluarsa
F. Cara Pemeriksaan 1. Hisaplah darah kapiler/ darah ETDA dengan pipet eritrosit sampai tepat sampai tepat pada garis 0.5 2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet 2 /4
dengan cara menghapus dari pertengahan pipet ke bawah dengan kertas saring/tissue secara tepat. 3. Masukkan ujung pipet dalam larutan hayem sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45o dan larutan Hayem dihisap perlahan-lahan ( jangan sampai timbul gelembung udara ) sampai garis batas 101. 4. Angkatlah pipet dari cairan dan tutup ujungnya dengan jari lalu lepaskan karet penghisap 5. Kocoklah pipet dengan menutup ujung-ujung pipet dengan ibu jari dan jari tengah selama 2-3 menit bila tidak akan segera di hitung, letakkan pipet tersebut dalam posisi horizontal 6. Ambillah kamar hitung Impoved Neubauer yang bersih, letakkan kamar hitung dengan kaca penutup terpasang mendatar di atasnya.
7. Kocoklah kembali pipet yang telah di isi tadi, kemudian buanglah cairan dalam batang kapiler pipet sebanyak 3-4 tetes dan segera sentuhlah ujung pipet dengan sudut 30 o pada permukaan kamar hitung serta menyingungkan pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung terisi secara perlahan –lahan dengan sendirinya. 8. Biarkan kamar hitung diatas mikroskop selama 2 menit agar eritrosit mengendap. Bila tidak segera dihitung , kamar hitung dapat disimpan dalam petridish yang berisi kapas basah. G. Cara Perhitungan 1. Meja mikroskop harus dalam sikap horizontal/sikap rata air. Turunkan lensa kondensor atau kecilkan diadfragma. 2. Aturlah focus terlebih dahulu dengan memakai lensa objektif 10X kemudian ganti dengan lensa objektif 40X sampai garis bagi dalam bidang kecil di tengah tampak jelas. 3. Hitunglah semua eritrosit yang terdapat dalam bidang bidang kecil ( bidang A,B,C,D dan E) yang terbagi lagi dalam 16 bidang kecil-kecil. 4. Mulailah mengitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan kemudian turun ke bawah dan mulai lagi dari kanan ke kiri lalu turun ke bawah dan seterusnya. Cara seperti ini berlaku untuk 3 /4
kelima bidang kecil. 5. Kadang-kadang ada sel yang letaknya menyingung garis batas . untuk sel-sel yang menyingung garis batas sebelah atas dan sebelah kiri harus dihitung. Sebaiknya sel-sel yang menyingung garis batas sebelah bawah dan sebelah batas kanan tidak boleh dihitung. 6. Perhitungan jumlah eritrosit Pengenceran darah dalam pipet eritrosit adalah
200
x
sedangkan luas tiap bidang kecil adalah 1/400 mm2 dan tinggi kamar hitung 1/10 mm. Eritrosit dihitung dalam 5 x 16 bidang kecil-kecil sehingga jumlah luasnya = 80 x 1/400 mm2 = 1/5 mm2 Factor perkalian = 5 x 10 x 200 = 10.000 Jadi jumlah eritrosit = jumlah eritrosit X 10.000/mm2 darah
4 /4
yang
dihisap
6. Diagram/ Bagan Alir
Persiapan Alat
Hisaplah darah dengan pipet erytrosit sampai tanda garis 0,5
dan Pasien
Hapuslah kelebihan darah pada luar ujung pipet dengan menghapus dari tengah ke bawah dengan cepat
Hisap larutan Hayem sampai
Lepaskan Karet penghisap
tanda garis 101 (jangan sampai
dan tutup kedua ujung
terjadi gelembung udara.)
pipet dengan ibu jari dan telunjuk. Kocok selama 2-3 menit.
Siapkan
kamar
hitung
dan
kaca penutup. Buang 3 tetes cairan dahulu, pada
pada
pipet
terlebih
kemudian
teteskan
permukaan
kamar
Biarkan sedian selama 2 menit agar sel erytrosit mengendap.
hitung.
Hitung sel erytrosit pada 16 bidang kecil kamar hitung.
Periksa sedian di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10 x kemudian objektif 40 x
7. Unit Terkait
Dibuat oleh
1. 2. 3. 4.
Laboratorium Rawat Jalan Rawat Inap UGD / VK
Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK Koordinator Laboratorium dr. Agus Putu Agung,S.Ked 5 /4
Koordinator UKP Disetujui oleh
dr. I Ketut Apriantara,S.Ked WMM
6 /4