1 Pemeliharaan Lightning g Arrester2 PENGUJIAN ARRESTER DENGAN TEGANGAN DC Tes pemeliharaan yang dapat dilakukan pada LA menggunakan tegangan DC adala...
PENGUJIAN ARRESTER DENGAN TEGANGAN DC Tes pemeliharaan yang dapat dilakukan pada LA menggunakan tegangan DC adalah pengukuran resistansi isolasi LA. LA Bentuk pengujian diperlihatkan pada gambar berikut:
PROSEDUR PENGUJIAN RESISTANSI ISOLASI LA • Beri tegangan (biasanya 2500 V) ke terminal line dengan base dibumikan melalui resistansi isolasi tester seperti pada gambar 2.20. Hasil yang terbaca sesuai dengan karakteristik masing – masing arrester. arrester Nilai yang terbaca berkisar dari yang tertinggi 10000 MΩ hingga terendah 500 MΩ. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan nilai pembacaan hasil test sebelumnya atau hasil test peralatan yang sama. sama • LA juga dapat ditest menggunakan tegangan tinggi DC ( DC High Potential Voltage ) sebesar 1.7 kali rating tegangan LA. • Uji medan arrester klas station dapat dilakukan ketika operasi normal dengan mengukur arus bocor melalui arrester. Karena karakteristik impedansi pembumian yang tinggi pada arrester, peningkatakn arus bocor diatas d atas kondisi o d s normal o a merupakan e upa a cciri – cciri a arrester este mengalami e ga a kerusakan. e usa a Evaluasi data tes haruslah berdasarkan perbandingan dengan arus bocor dari hasil pengukuran sebelumnya menggunakan peralatan yang sama atau sebanding. g Misalnya y dibandingkan g dengan g nilai p pengukuran g tiga g arrester single – pole pada instalasi single. Pengukuran gelombang menggunakan osiloskop juga sangat disarankan karena lebih banyak memberikan informasi yang dapat dibandingkan.
Pemeliharaan LA Reguler g Untuk menjamin keselamatan sistem dan terminalnya dari overvoltage dan tegangan surja, maka kondisi arrester harus diperikas secara rguler. Pemeriksaan dapat dilakukan ketika arrester beroperasi tanpa harus dilepaskan dari sistem. Apabila terjadi kerusakan elemen arrester (ZnO atau NLR) maka elemen tersebut harus diganti atau bahkan dapat dilakukan penggantian arrester secara keseluruhan.
www.themegallery.com
Hasil pemeriksaan dapat ditabulasikan untuk mengamati perkembangan kondisi arrester seperti contoh tabel berikut:
www.themegallery.com
Penyebab y Kerusakan Elemen Harmonisa Tegangan Sistem Distribusi kapasitansi yang tidak seimbang pada arrester Polusi yang disebabkan oleh debu disekitar arrester dan tingkat kelembaban yang tinggi Efek korona yang timbul.
www.themegallery.com
Pengukuran g Arus Bocor Pengukuran arus bocor secara reguler dilakukan untuk menentukan kondisi arrester yang sedang beroperasi Jika arus bocor yang mengalir melalui beroperasi. arrester melebihi standar seperti pada tabel 18.10, maka perlu diperiksa apakah elemen arrester atau arrester sendiri mengalami kerusakan dan harus diganti. diganti
www.themegallery.com
Peralatan Pemeriksaan Arrester Leakage current monitor peralatan ini dapat dihubungkan permanen untuk pembacaan terus menerus atau pengawasan periodik. Pada prakteknya pengukuran biasanya dilakukan pada periode yang singkat untuk mendapatkan rata – rata arus bocor per jam, per hari, per bulan dan per tahun. Jika tidak dipasang permanen, alat ukur juga dapat digunakan sebagai portabel kit untuk memonitor kondisi arrester. Field probe – peralatan ini digunakan untuk mengukur tegangan harmonik pada arrester sehingga dapat ditentukan apakah elemen arrester (ZnO) tidak terganggu oleh tegangan harmonik ketiga pada sistem yang dapat mempengaruhi arus bocor. bocor Clip on CT - berfungsi mengukur IZnO dan diletakkan pada bagian puncak arrester Current Probe – berfungsi mengukur arus harmonik ketiga pada sistem yang kemudian dikonversi ke nilai Ir sesuai karakteristik ZnO. Nilai Ir kemudian digunakan untuk mengevaluasi kondisi arrester Adapter connector – menghubungkan CT dengan instrumen www.themegallery.com oengukuran.