Pembuatan Prototip Situs E-Learning untuk Jurusan Akuntansi dengan Memanfaatkan Teknologi Open Source
Andi Wahju Rahardjo Emanuel, Timotius Witono, Wilfridus Bambang Triadi Handaya
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Jalan Suria Sumantri no. 65 Bandung
1
Pembuatan Prototip Situs E-Learning untuk Jurusan Akuntansi dengan Memanfaatkan Teknologi Open Source
Metode Penelitian: Qualitatif, Konseptual dan Empiris
2
Curiculum Vitae Peneliti: Andi Wahju Rahardjo Emanuel •
Ketua Jurusan S1 Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha
•
Lulus S1 Teknik Elektro di Purdue University, Amerika Serikat pada
tahun 1996 •
Lulus S2 Software and System Engineering di The University of
Melbourne pada tahun 2001 •
Mendapatkan Sertifikasi Sun Certified Java Programmer versi 1.4 dari
Sun Microsystem •
Tertarik untuk meneliti penerapan dari teknologi – teknologi Open
Source untuk berbagai bidang kehidupan. Timotius Witono •
Sekertaris Jurusan Program Studi D3 Teknologi Informasi Universitas
Kristen Maranatha •
Lulus S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada pada tahun 2005
•
Praktisi dan pengajar di bidang jaringan komputer dan teknologi
nirkabel. Wilfridus Bambang Triadi Handaya •
Staf Pengajar Program Studi D3 Teknologi Informasi Universitas
Kristen Maranatha. •
Lulus S1 Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada
tahun 2004. •
Supervisor pada Divisi Web Administrasi Universitas Kristen
Maranatha sejak tahun 2006.
3
4
Abstract: The rapid growth of the Information Technology today has changed many aspects of our lives, one of those is in the higher education area. The traditional classroom where lecturers meet the students today can be supplemented or complemented by virtual classroom on the Internet called e-learning. The step by step process of creating prototype of e-learning system using Open Source Technologies for Accounting major at Maranatha Christian University are shown here along with all the preparations and considerations for future implementations.
Keywords: E-Learning, Open Source Technologies, Learning Management System
Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dalam dunia pendidikan di tingkat universitas membawa banyak perubahan yang signifikan dalam proses belajar mengajar yang telah berlangsung. Berbagai bentuk solusi pengajaran maupun pembuatan materi yang lebih baik, akan mudah diakses oleh staf pengajar maupun mahasiswa itu sendiri, di dalam mendukung hasil akhir yang optimal dan berkualitas. Salah satu contoh implementasi teknologi tersebut adalah dengan menghadirkan kelas secara maya atau virtual, dimana kehadiran serta tatap muka antara mahasiswa dengan dosen dapat digantikan dengan tersedianya fasilitas pembelajaran secara online, dengan secara lebih spesifik menjadi alternatif manakala waktu dan jarak menjadi penghalang untuk seseorang mendapat pengetahuan. Terhubungnya jutaan komputer di seluruh dunia dalam jaringan Internet membuat tidak terdapat lagi keterbatasan untuk seseorang mengakses informasi yang diinginkannya, dan di sisi lain akan pula
5
membantu mahasiswa untuk dapat memahami materi kuliah yang dipelajari dengan lebih baik. Tren ini mulai diimplementasikan oleh beberapa perguruan tinggi terkemuka di dunia, termasuk di Indonesia. Perguruan tinggi sebagai fasilitator dan katalisator dalam ruang lingkup akademis berupaya menjawab tantangan tersebut dengan menghadirkan berbagai aplikasi e-learning yang mendukung terciptanya iklim pembelajaran mandiri di lingkungan universitas, seperti yang dilakukan pula oleh Universitas Kristen Maranatha Bandung. Pada tulisan ini akan secara spesifik menampilkan mekanisme pembangunan prototip fasilitas e-learning untuk jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.
Proses Pembuatan Prototip Pilihan Teknologi yang Akan Dipergunakan Untuk memulai pembuatan aplikasi e-learning, diperlukan keputusan mengenai pemilihan teknologi yang akan digunakan. Terdapat beberapa pilihan teknologi, yaitu: 1. Teknologi komersial Merupakan teknologi yang bersifat komersial dengan tata cara penggunaan aplikasi yang harus membayar sejumlah nominal biaya yang dipergunakan sebagai pembelian lisensi untuk pemakaian. 2. Teknologi Open Source Merupakan teknologi yang dapat secara bebas untuk dipergunakan, baik perseorang, komunitas, maupun dalam tingkatan yang lebih. Open Source sendiri menjadi fenomena dimana semua orang dapat memperoleh kode sumber, sehingga dapat melakukan perubahan, konfigurasi, maupun pengembangan apabila diperlukan. Tingkat fleksibilitas dan kustomisasi maksimum akan dapat dicapai,
6
menjadi pula salah satu kelebihan sistem operasi Linux, jika dibandingkan dengan sistem operasi yang lain. Situasi di Indonesia dimana daya beli masyarakat yang rendah serta tingkat kepedulian terhadap penggunaan aplikasi perangkat lunak yang legal, membuat solusi penggunaan teknologi open source menjadi pilihan utama oleh banyak pihak. Disertai pula dengan berbagai keunggulan dibanding dengan penggunaan teknologi yang bersifat komersial, antara lain sebagai berikut: a. Gratis, atau dengan biaya yang minimal. b. Mendapatkan kode sumber dari aplikasi, sehingga pengguna dapat mempelajari secara langsung pembuatan aplikasi tersebut, serta dengan mudah dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. c. Mendapatkan dukungan dari komunitas ataupun sesama pengguna aplikasi, sebagai tanggung jawab moral untuk saling membantu. Ini adalah salah satu kekuatan dari teknologi open source. d. Suatu teknologi yang telah digunakan secara luas dan massal, membuktikan kehandalan yang ada di dalamnya, serta tingkat fungsionalitas yang tinggi sebagai solusi kepada pengguna. Selain telah dibahas mengenai keunggulan dari teknologi open source, dapat ditemukan pula beberapa titik lemah dari teknologi ini. Terdapat dua poin penting yang sering dipertanyakan di kalangan pengguna perseorang maupun korporat, pertama, yaitu dengan menggunakan teknologi yang kode sumbernya tersebar secara luas memunculkan kekhawatiran bahwa kelemahannya akan dapat secara mudah diketahui. Meskipun dalam banyak kasus, setiap terdapat celah yang memungkinkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan perusakan, segera setelah beberapa saat celah tersebut ditemukan, akan langsung terdapat patch dari komunitas.
7
Kemudian poin yang kedua adalah pendapat di kalangan korporat yang pesimis terhadap tidak adanya dukungan atau support langsung dari pihak pengembang sistem atau aplikasi, apabila terdapat suatu masalah yang harus ditangani dengan segera. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, solusi yang harus dilakukan adalah secara rutin pihak administrator sistem atau aplikasi melakukan pembaharuan (update), atau dapat pula memilih menggunakan distribusi sistem open source yang bersifat semi komersial, dimana harga yang diberikan adalah sebenarnya ditujukan kepada dukungan layanan terhadap sistem.
Proses yang Harus Dilalui Untuk membuat aplikasi e-learning jurusan Akuntansi beberapa tahapan harus dilalui yaitu: 1. Persiapan : proses persiapan perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer maupun kurikulum yang harus dipersiapkan sebelumnya. 2. Instalasi : proses pemasangan segala perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer. 3. Pengisian dan Pengubahan : proses modifikasi teknologi Open Source yang ada agar sesuai dengan yang diharapkan, mencakup penambahan tema, penambahan dosen, penambahan mata kuliah, dan lain-lain. 4. Uji Coba: untuk beberapa saat, aplikasi harus melewati fase uji coba untuk mengetahui dan mengantisipasi segala kemungkinan kesalahan yang ada sebelum dipakai secara menyeluruh. 5. Pemakaian: penggunaan secara menyeluruh aplikasi e-learning. Disamping beberapa proses yang harus dilalui diatas, sumber daya manusianya juga harus dipersiapkan untuk menjamin kelangsungan pemakaian dari aplikasi e-learning ini, karena pada akhirnya tergantung pada para dosen pengajar dan para mahasiswa untuk menentukan apakah pembuatan aplikasi ini akan bermanfaat atau tidak. 8
Persiapan Pembangunan Aplikasi Pada tahapan ini semua komponen dasar yang dibutuhkan untuk pembangunan aplikasi e-learning ini harus disiapkan. Pada dasarnya terdapat 4 komponen penting yang perlu dipersiapkan yaitu: a. Perangkat Keras b. Perangkat Lunak c. Kurikulum Akuntansi d. Perencanaan Koneksi Jaringan
Perangkat Keras Penunjang E-Learning Perangkat keras penunjang e-learning yang diperlukan terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1. Komputer Server : komputer yang dipergunakan sebagai pelayan (server) dari setiap permintaan data yang diminta. Karakteristik yang diperlukan untuk komputer server yaitu: a. Middle End Server: Komputer berkemampuan menengah ke atas. b. Mempunyai perangkat diska keras (hard drive) yang besar, disarankan 100 GB keatas. c. Mempunyai memori sekunder (RAM – Random Access Memory) yang besar, sekitar 1 GB keatas. d. Dilengkapi perangkat konektifitas kecepatan tinggi, yaitu kartu Jaringan dengan kecepatan 1 GB atau yang lebih baik.
2. Komputer Klien: komputer klien adalah komputer – komputer yang akan dipergunakan oleh para dosen dan para mahasiswa yang memanfaatkan layanan e-learning ini. Pada umumnya semua jenis komputer yang memiliki
9
koneksi jaringan baik secara kabel ataupun tanpa kabel (WiFi) seperti komputer dekstop ataupun notebook dapat dipergunakan sebagai komputer klien. 3. Perangkat Jaringan: perangkat-perangkat pembuat jaringan komputer sebagai sarana penghubung antara komputer server dengan komputer-komputer klien. Terdapat dua kemungkinan koneksi jaringan yang dapat diimplementasikan, yaitu sebagai berikut: a. Koneksi dengan Kabel: koneksi dengan menggunakan teknologi Ethernet dengan mempergunakan kabel jaringan.
Teknologi ini
memiliki kecepatan yang tinggi (100 Mbps atau 1 Gbps) namun memiliki tingkat kerepotan tersediri dalam memasang dan memelihara jaringan kabelnya. Perangkat yang harus dibeli adalah Switch, Hub, kabel UTP, Router, dan sebagainya. Komputer server maupun klien harus terhubung secara fisik dengan kabel jaringan melalui kartu jaringan (Ethernet). b. Koneksi tanpa kabel: koneksi ke jaringan tanpa menggunakan kabel secara fisik. Teknologi ini dinamakan sebagai WiFi (Wireless Fidelity), dengan kecepatan maksimum koneksi yang dapat mencapai 54 Mbps. Peralatan yang dibutuhkan meliputi WRP (Wireless Router Point) dan WAP (Wireless Access Point). Untuk komputer klien harus telah dilengkapi dengan tambahan perangkat WiFi yang dapat berupa WiFi card, WiFi Bluetooth, maupun perangkat WiFi yang telah terpasang secara internal pada laptop.
Perangkat Lunak Penunjang E-Learning Perangkat Lunak yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi e-learning terdiri dari 2 komponen penting yaitu: 10
1. Perangkat Lunak Dasar: Perangkat Lunak yang harus dipasang sebagai dasar agar paket – paket perangkat lunak e-learning bisa dipasang dan berfungsi dengan baik. Perangkat lunak dasar tersebut adalah: a. Sistem Operasi: merupakan aplikasi dasar yang harus dipasang terutama pada Komputer Server untuk dapat beroperasi.
Karena
teknologi yang dipilih adalah teknologi Open Source, maka Sistem Operasi yang dipilih adalah Linux. Distro (tipe distribusi) Linux yang sekarang ini dianggap paling baik dan paling aman adalah Debian meskipun tipe Distro – Distro lainnya juga bisa dipakai seperti Ubuntu, Mandriva, SuSe, Red Hat, Fedora, dan lain-lain. b. Server Web, Basis Data, dan Piranti Skrip: aplikasi yang dipasang diatas Sistem Operasi yang diperlukan.
Web Server merupakan
aplikasi pelayan permintaan pelayanan berbasis Web, Basis Data merupakan aplikasi penyimpan dan pengolah data, sedangkan Piranti Skrip merupakan utilitas penterjemah kode skrip sehingga bisa diterjemahkan sebagai suatu proses yang akan diolah oleh Web Server maupun Basis Data. Pemilihan ketiga komponen tersebut menjadi satu kesatuan adalah penting untuk menjaga integritas dan kinerja dari aplikasi e-learning yang akan dibuat. Untuk Teknologi Open Source ketiga komponen tersebut adalah Apache Web Server, MySQL database, dan PHP. Ketiga komponen tersebut bisa dipasang secara sendiri-sendiri atau dengan memasang ketiga komponen sekaligus dengan memakai paket aplikasi seperti XAMPP. 2. Perangkat Lunak E-Learning: perangkat lunak inti yang menyusun aplikasi elearning itu sendiri.
Aplikasi ini sering disebut dengan istilah Learning
Manajemen System atau LMS. Terdapat beberapa paket LMS yang berbasis
11
Open Source namun yang paling banyak digunakan dan paling populer dengan dukungan komunitas yang cukup baik adalah Moodle. 3. Perangkat Pendukung: perangkat lunak yang menjadi pendukung saat pengembangan maupun pengoperasian dari aplikasi e-learning.
Beberapa
perangkat pendukung seperti: a. Perangkat Autentikasi: perangkat yang diperlukan sebagai sarana autentikasi pemakai dari aplikasi e-learning. Ini bisa dilakukan secara manual ataupun dengan bantuan perangkat seperti LDAP Server ataupun Email Server. b. Perangkat Perkantoran: perangkat pembuat dokumen, presentasi dan lain-lain yang diperlukan penyelenggaraan e-learning.
Aplikasi
perkantoran yang populer di dunia Open Source adalah Open Office. c. Perangkat Modifikasi Grafis: perangkat pengolah gambar yang diperlukan sewaktu pengubahan dari aplikasi e-learning, pembuatan gambar penunjang proses belajar dan lain-lain.
Aplikasi pengolah
gambar yang populer adalah GIMP untuk pengolah gambar dan Dia untuk pembuat diagram. d. Perangkat Pemelihara Basis Data: perangkat untuk memelihara dan mengubah data – data di Basis Data secara langsung. Aplikasi yang banyak digunakan adalah phpMyAdmin yang juga disertakan pada paket XAMPP. e. Domain Name Server (DNS atau DNS Server): Aplikasi yang mengubah nama alamat Internet (IP Address) menjadi suatu nama yang berarti dan mudah diingat oleh pemakai dari aplikasi e-learning. Setiap komputer yang terhubung dalam suatu jaringan akan diidentifikasikan secara unik dengan suatu nomor alamat yang dinamakan IP Address,
12
dan untuk komputer server dari e-learning juga akan diberikan suatu IP Address yang unik yang mungkin susah untuk diingat oleh para pemakainya. DNS bertugas untuk mengubah suatu nama yang berarti misalnya www.belajar.edu menjadi suatu IP Address yang tidak lain adalah alamat dari komputer server.
Penyiapan Kurikulum Akuntansi Data kurikulum yang lengkap yang berisi kode mata kuliah, nama mata kuliah, deskripsi, semester diambil, SKS dan lain-lain diperlukan untuk mengisikan data pada aplikasi Moodle yang merupakan aplikasi inti dari e-learning. Disamping data-data diatas, data mengenai dosen pengajar dari mata kuliah tersebut yang aktif mengajar pada semester yang akan berjalan juga perlu disiapkan.
Perencanaan Koneksi Jaringan Perencanaan koneksi jaringan yang diinginkan juga perlu dipersiapkan dari awal. Adapun pertimbangan – pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah: 1. Apakah aplikasi e-learning akan dapat diakses di internal kampus saja atau mahasiswa dari luar kampus juga bisa mengakses? 2. Apakah mahasiswa perlu mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan akses ataupun dengan mekanisme pendaftaran secara online? 3. Apakah koneksi hanya disediakan apabila komputer klien (yang dipakai oleh dosen dan mahasiswa) harus terkoneksi secara fisik melalui kabel jaringan ataukah bisa dengan tanpa kabel (misalnya dengan menggunakan laptop dengan fasilitas WiFi)? Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut terdapat beberapa pilihan koneksi jaringan. Dilihat dari apakah aplikasi e-learning hanya diakses internal kampus saja ataukah juga bisa diakses dari luar kampus terdapat dua kemungkinan koneksi:
13
a. Intranet: akses aplikasi e-learning hanya dapat diakses dalam lingkungan kampus saja. b. Internet: akses aplikasi e-learning bisa diakses melalui jaringan Internet dari luar kampus. Kedua pilihan ini bisa dipakai secara bersama-sama, artinya untuk akses dari luar kampus melalui Internet sedangkan akses dari dalam kampus melalui sarana Intranet, namun faktor autentikasi pengguna terutama akses dari Internet yang harus dipertimbangkan secara masak-masak agar pengguna yang tidak berhak tidak bisa menggunakan aplikasi ini.
Dilihat dari fisik koneksi yang diinginkan, terdapat 2 pilihan koneksi: a. Dengan kabel: dengan menggunakan kabel Ethernet dengan komputer server terhubung secara fisik dengan komputer – komputer klien dengan bantuan switch, hub, dan router. b. Tanpa kabel: dengan menggunakan fasilitas WiFi dimana komputer Server terkoneksi dengan WRP, WRP akan terkoneksi dengan satu atau lebih WAP, dan komputer klien akan berkomunikasi dengan WAP melalui kartu WiFi. Kedua pilihan diatas juga dipergunakan secara bersama-sama dengan kehati-hatian. Koneksi tanpa kabel yang kelihatannya praktis dipakai bisa berakibat tidak baik apabila terdapat orang yang berusaha masuk tanpa ijin dan berniat merusak sistem yang ada. Untuk tahap prototip sampai dengan uji coba, disarankan untuk memasang aplikasi elearning dengan akses Intranet dengan kabel atau tanpa kabel. Setelah melalui fase uji coba dan optimalisasi, maka akses keluar melalui sarana Internet secara bertahap bisa difasilitasi.
14
Proses Instalasi Paket-Paket Penunjang E-Learning Proses selanjutnya setelah tahap persiapan adalah proses instalasi yang dibagi menjadi 2 bagian: a. Instalasi perangkat keras dan jaringan b. Instalasi perangkat lunak Untuk instalasi perangkat keras dan jaringan, serta perangkat lunak dasar dan pendukung akan dibahas secara ringkas, ulasan yang lebih mendalam akan didedikasikan untuk instalasi dari LMS Moodle yang merupakan aplikasi inti dari elearning yang akan dibuat.
Instalasi Perangkat Keras dan Jaringan Perangkat keras terutama komputer server biasanya sudah terpasang dengan baik dan penyedia perangkat keras sudah memberikan garansi selama 1 tahun. Akan lebih baik lagi apabila komputer server didapatkan dari perusahaan – perusahan ternama seperti HP, Acer, ataupun IBM sehingga kinerja dan kehandalannya lebih terjamin. Untuk instalasi jaringan, terdapat banyak sekali literatur yang menjelaskan pemasangan jaringan secara efektif baik koneksi dengan kabel ataupun koneksi tanpa kabel. Sebagai contoh untuk koneksi tanpa kabel, yang diperlukan adalah koneksi antara komputer server ke WRP (Wireless Router Point) dengan menggunakan kabel Ethernet kecepatan tinggi (Gigabit Ethernet), kemudian akan terdapat utilitas yang disediakan pembuat WRP untuk menyeting WRP sehingga dapat berkomunikasi dengan baik dengan WAP (Wireless Access Point), dan bagaimana koneksi antara WRP, WAP dengan komputer kliennya.
Instalasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang akan dipasang terdiri dari 3 bagian seperti yang dibahas sebelumnya. Adapun tahapan instalasi adalah sebagai berikut: 15
1. Instalasi Linux, DNS Server, Email Server, Open Office, GIMP, Dia: Instalasi paket-paket perangkat lunak ini biasanya dapat dilaksanakan bersama-sama saat instalasi Sistem Operasi Linux pada komputer server. Instalasi Linux ini memiliki tingkat kesulitas yang lebih tinggi dari Sistem Operasi komersial seperti Microsoft Windows, dan memerlukan keahlian yang cukup. 2. Instalasi aplikasi web server, yaitu Apache versi 2.0, dengan dilengkapi dengan berbagai modul pendukung antara lain basisdata server MySQL, serta aplikasi scripting standar yang didukung yaitu PHP. Pada bagian konfigurasi Apache, administrator perlu melakukan perubahan yang sesuai, sebagai contoh pada lokasi direktori penyimpanan dokumen di server. 3. Untuk pengendalian basisdata MySQL melalui tampilan web, terdapat satu aplikasi favorit dari administrator, yaitu PHPMYADMIN, yang dapat diunduh dari situs http://www.phpmyadmin.net. Berkas yang diperoleh akan dalam bentuk berkas kompresi, sehingga perlu untuk diekstrak ke lokasi penyimpanan dokumen yang sesuai di server. Perlu diperhatikan untuk mengaktifkan fitur password yang akan membatasi penggunaan aplikasi ini secara langsung oleh pihak di luar sistem. 4. Instalasi Learning Management System (LMS). Untuk pembahasan secara terperinci tahapan instalasi ini, dapat dilihat pada sub bagian di bawah ini. 5. Instalasi aplikasi autentikasi, seperti misalnya LDAP server, dapat ditambahkan dengan cara instalasi yang disesuaikan dengan distro Linux yang digunakan. Langkah-langkah untuk menginstalasi LMS Moodle pada komputer server adalah sebagai berikut: 1. Mengubah password dari akses root pada MySQL database. Secara otomatis pada saat instalasi pertama kali database MySQL memiliki user yang bernama
16
root dengan password kosong, ini perlu diganti untuk menjaga keamanan data-data yang tersimpan di dalam aplikasi basis data tersebut. Misalnya ingin mengganti root password dengan ”andi”, maka caranya dengan membuka terminal dan mengetikkan mysqladmin –u root password andi 2. Mengubah informasi password root pada utilitas phpMyAdmin dengan mengubah informasi pada config.inc.php milik phpMyAdmin. Caranya dengan mengganti informasi $cfg[’Servers’][$i][’password’] yang semula kosong menjadi andi. $cfg['Servers'][$i]['user']
= 'root';
$cfg['Servers'][$i]['password'] = 'andi';
// MySQL user // MySQL password
3. Membuat basisdata baru bernama akuntansi (disesuaikan dengan kebutuhan) pada server MySQL dengan menggunakan aplikasi PHPMYADMIN. Pada halaman depan dari PHPMYADMIN terdapat bagian create new database, dan diisikan dengan nama basisdata baru, kemudian diakhiri dengan menekan tombol Create. 4. Menyalin berkas instalasi LMS Moodle yang masih berbentuk berkas kompresi bernama moodle-latest-15.tar.gz atau berkas dengan versi yang lebih baru, yang dapat diunduh dari situs http://www.moodle.org ke dalam salah satu folder yang telah disiapkan sebelumnya. Ekstrak berkas tersebut ke dalam sebuah folder bernama akuntasi, dan pastikan untuk menempatkannya di dalam direktori root dari web server. Sebagai contoh, pada distro Debian yang digunakan oleh tim penulis, direktori root dari dokumen web, akan ditempatkan pada lokasi: /var/www/. Setelah folder bernama akuntansi tersebut dipindahkan ke lokasi dokumen root, maka lokasi dokumen akan ditempatkan akan menjadi seperti ini: /var/www/akuntasi/. Di dalam folder akuntasi, buat satu folder baru bernama
17
akuntasidata yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dari aplikasi LMS moodle ini. Selanjutnya adalah melakukan pengubahan hak kepemilikan baik pengguna ataupun grup pengguna, dari direktori serta semua berkas yang terdapat di dalamnya ke www-data sebagai account standar dari web server di distro Debian. Perintah yang dilakukan adalah sebagai berikut: chown –R wwwdata:www-data /var/www/akuntasi/. 5. Untuk memastikan bahwa direktori tersebut beserta semua berkas di dalamnya dapat diakses secara penuh oleh semua pengguna melalui web browser, maka perlu dilakukan pengubahan hak akses dengan menggunakan perintah sebagai berikut: chmod –R 755 /var/www/akuntasi/. 6. Bukalah web browser misalnya Firefox, kemudian ketiklah alamat http://localhost/akuntasi. Maka tampilan awal instalasi moodle akan muncul. Tekan tombol Next >> untuk melanjutkan proses instalasi. Tahap kedua adalah pengecekan dari setiap persyaratan instalasi yang diminta, seharusnya semua proses pengetesan menunjukkan indikator pass atau lolos.
7. Tampilan berikutnya berisi informasi untuk alamat web, direktori moodle maupun direktori data dari moodle. Web address akan berisi alamat web apabila sebuah web browser akan mengakses moodle, kemudian direktori moodle dan data direktori masing-masing menunjukkan lokasi direktori dari
18
moodle dan moodledata yang sebelumnya telah dibuat. Permission dari kedua folder ini harus akses penuh ke semua orang. Apabila moodledata folder belum dibuat atau permissionnya belum akses penuh, maka pesan ERROR ”The ”Data Directory” you specified could not be found or created. Either correct the path or create that directory manually” akan muncul. Berikutnya adalah menentukan jenis basis data apa yang akan digunakan oleh moodle. Isikan Type dengan mysql, Host server dengan localhost, Database dengan moodle, User dengan root, Password dengan password dari root, dan Table prefix dibiarkan seperti semula. Tekan tombol Next >> untuk melanjutkan proses instalasi.
8. Beberapa tampilan berikutnya (lebih dari 20 tampilan) akan menampilkan perkembangan dari proses instalasi itu sendiri. Yang perlu dilakukan adalah meneliti apakah ada pesan – pesan yang menandakan kesalahan atau error yang mungkin terjadi, dan apabila tidak ada tombol Continue terus ditekan sampai dengan tampilan Site Setting. 9. Pada tampilan Site Setting, diisikan informasi mengenai nama dari situs elearning, singkatan, deskripsi, maupun istilah – istilah yang diperlukan. Misalnya istilah untuk teacher adalah dosen (tunggal maupun jamak) dan istilah untuk student adalah mahasiswa (tunggal maupun jamak).
19
10. Pada akhirnya aplikasi e-learning telah selesai melalui proses instalasi dan siap untuk diisi. Untuk mengaktifkan fungsi editing ditekan tombol Turn editing on pada sudut kanan atas.
20
Aplikasi pendukung autentikasi dapat dipasang. Untuk autentikasi terdapat beberapa pilihan yaitu: a. Manual : dengan menambahkan satu persatu pengguna (user) yang dapat
mengakses
aplikasi
e-learning.
Ini
cocok
untuk
menambahkan data dosen yang jumlahnya relatif sedikit. b. Menggunakan
Email
Server:
autentikasi
untuk
pengguna
mahasiswa dengan mendaftar pada form yang tersedia pada LMS moodle dan LMS moodle akan mengirimkan data autentikasi melewati email. Ini akan efektif apabila aplikasi terkoneksi dengan Internet terdapat email server aktif dalam jaringan komputer. c. Menggunakan LDAP Server: aplikasi seperti Open LDAP dapat ditambahkan untuk memudahkan manajemen pengguna.
Setiap
pengguna tetap harus dimasukkan satu-persatu.
Pengisian dan Pengubahan Aplikasi E-Learning Aplikasi yang ada sekarang dalam keadaan kosong dan perlu diisi dan diubah agar sesuai dengan yang diharapkan. Proses pengisian dan pengubahan terdiri dari 2 tahapan: 1. Pengisian data kurikulum: data kurikulum yang berupa data mata kuliah, semester, dosen, deskripsi mata kuliah dan lain-lain perlu ditambahkan.
21
2. Perubahan tema: tema yang disediakan oleh LMS Moodle terkadang terlalu sederhana dan kurang enak dipandang mata.
Beberapa perubahan dapat
dilakukan untuk mengubah hal tersebut.
Pengisian Data Kurikulum Pengisian data kurikulum diawali dengan pengisian data dosen – dosen pengajar di lingkungan jurusan lengkap dengan username dan password yang nantinya akan dibagikan kepada masing-masing dosen untuk dipergunakan. Untuk menambahkan dosen pengajar perlu dipilih pada bagian Administration bagian Users, kemudian pilih Add a new user. Isikan data lengkap dosen yang bersangkutan beserta informasi seperlunya.
Untuk pengisian mata kuliah – mata kuliah Akuntansi pada LMS Moodle perlu diperhatikan adalah mata kuliah akan dikelompokkan menjadi Categories, pengelompokkan yang paling mudah adalah pembagian mata kuliah berdasarkan semesternya. Sehingga langkah pertama adalah membuat Categories yaitu Semester 1, Semester 2, Semester 3, Semester 4, Semester 5, Semester 6, Semester 7, dan Semester 8, serta membuang Category Miscellaneous. Cara penambahan dengan mengklik pilihan Courses pada bagian Administration (bagian kiri). Tampilan baru
22
akan muncul dan tinggal menambahkan Category – Category yang baru dan mengklik tanda silang di sebelah kanan Miscellaneous.
Langkah berikutnya adalah mengklik satu persatu kategori yang baru dibuat kemudian menambahkan satu persatu mata kuliah sesuai dengan semesternya, kemudian menekan tombol add new courses. Data lengkap dari masing-masing mata kuliah harus diisikan lengkap dengan jumlah pertemuan totalnya.
Tekan tombol save
changes untuk menyimpan data mata kuliah.
Langkah berikutnya adalah menentukan dosen yang bertanggungjawab pada mata kuliah tersebut. Pilih salah satu atau lebih dari daftar dosen yang tersedia.
23
Cara ini diulang sampai semua mata kuliah sudah diisikan. Dengan demikian proses pengisian kurikulum Jurusan Akuntasi telah selesai. Tampilan akhir yang dilihat oleh Administrator adalah sebagai berikut:
Perubahan Tema Situs E-Learning Tema atau tampilan luar yang diberikan oleh LMS Moodle terkadang terlalu sederhana dan tidak melambangkan identitas dari institusi. Untuk itu perlu dilakukan perubahan tema maupun penambahan – penambahan atribut institusi yang menunjukkan ciri khas dari Jurusan. Untuk mendesain dari awal suatu tema untuk LMS Moodle bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah dan pendokumentasiannyapun masih sangat sedikit. Cara yang paling mudah adalah mencari di Internet situs-situs yang memberikan tema – tema
24
gratis yang sekiranya mirip dengan yang diinginkan kemudian melakukan perubahan seperlunya sehingga tema yang gratis tersebut bisa dipakai untuk LMS Moodle dengan ciri khas identitas Jurusan maupun Universitas. Salah satu situs yang memberikan
banyak
tema
gratis
LMS
Moodle
adalah
di
http://www.ballisticlearning.biz/moodlethemes/ . Dengan berbekal tema tersebut maka logo ataupun aspek – aspek lain dari LMS Moodle bisa disesuaikan dengan selera dan identitas Jurusan Akuntansi maupun Universitas Kristen Maranatha.
Penutup Demikianlah penjelasan mengenai pembuatan prototip situs e-learning untuk Jurusan Akuntasi di Universitas Kristen Maranatha. Masih terdapat banyak sekali pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan apabila ingin menerapkan sepenuhnya e-learning ini dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari dari Jurusan Akuntasi. Faktor yang perlu diperhatikan bukanlah pada teknologi yang dipergunakan namun kemauan dari para pengguna, baik dosen, administrator, ketua Jurusan untuk secara bersama-sama dan saling bahu membahu berkeinginan untuk mewujudkan layanan ini kepada para mahasiswa / mahasiswi. Dukungan dari kalangan atas seperti dari pimpinan Yayasan, Rektor, Para Pembantu Rektor dan Dekan Fakultas Ekonomi juga sangat diperlukan untuk mewujudkan situs ini menjadi kenyataan. Teknologi menjadi tidak berarti apabila orang – orang yang seharusnya menggunakannya enggan atau tidak mau untuk menerimanya.
25
Referensi [1] ______. 2006. Moodle Docs.
Moodle Official Websites.
Tersedia:
http://docs.moodle.org/en/Main_Page. Tanggal akses: 2 November 2006. [2] ______.
2006.
Moodle
Tutorial.
Siteground
Websites.
Tersedia:
http://www.siteground.com/tutorials/moodle/index.htm. Tanggal akses: 19 Agustus 2006. [3] Young, S. 2006. Customising Themes (Moodle V Blackboard). Hyperdisc: School
of
Computing
and
Information
Technology.
Tersedia:
http://hyperdisc.unitec.ac.nz/moodle-themes.ppt . Tanggal akses: 24 Agustus 2006. [4] ______. 2006. Apache HTTP Server Version 2.2 Documentation. Apache Software Foundation Website. Available: http://httpd.apache.org/docs/2.2/ Accessed: 14 Juni 2006. [5] ______. 2006. MySQL Documentation. MySQL website. Available: http://www.mysql.com/docs/ Accessed: 10 Juni 2006 [6] ______.
2006.
PHP
Documentation.
PHP
website.
Available:
http://www.php.net/docs.php Accessed: 14 Juni 2006 [7] ________. 2006. PHP My Admin Documentation. PHP My Admin websiste. Available: http://www.phpmyadmin.net/home_page/docs.phptdi. 2006. [8] _______.2006. LDAP Authentication in Linux. Howtoforge Websites: Linux Howtos
and
Tutorials.
Tersedia:
http://www.howtoforge.com/linux_ldap_authentication.html. Tanggal akses: 14 September 2006.
26