Open Source Definisi Open Source Free software dan open source terdapat kesamaan dan memang munculnya software open source sebagai sebuah jawaban atas "kebingungan" kata FREE dari bahasa Inggris. Sebenarnya, Open Source merupakan nama pemasaran (marketing name) untuk free software yang diperkenalkan pada Februari 1998. Open Source mengacu pada fakta bahwa "source code (kode sumber)" dari Free Software adalah terbuka bagi dunia untuk mengambil dan memanfaatkannya sehingga dapat dimodifikasi untuk digunakan kembali (modify and to reuse). Tujuan Free Software adalah untuk memberikan kepada publik secara gratis, dan memang perkembangan free software sangat pesat karena para "developer" Sangat giat memperbarui sistem yang ada. Open Source dan Free Software merupakan nama yang sama sejak diperkenalkan sekitar bulan Februari 1998. Software dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu : close software, share software, free software, dan open source. Dari beberapa kelompok tersebut, masing-masing memiliki aturan yang harus ditaati bagi siapa saja yang menggunakannya. Ada sebagian masyarakat memiliki persepsi bahwa software yang bersifat free atau open source identik dengan "gratis", padahal anggapan itu tidak benar sama sekali. Meskipun bersifat free, namun open source bukan berarti bebas tanpa aturan. Pada bagian ini akan sedikit membahas tentang software yang bersifat open source, mencakup definisi, sejarah, aturan, lisensi, contoh, dan cara mendapatkan software tersebut. Sehingga persepsi masyarakat tentang software open source tidak bertentangan dengan aturan yang sebenarnya.
Sejarah awal Open source. Sebelum 1983 software open source di teliti dan dibangun oleh kelompok ilmuwan computer yang berusaha untuk saling berbagi software. Pada awalnya para pengguna software sedikit kesulitan untuk memasangkan software dengan hardware sehingga para pengguna sering kali mencoba memodifikasi source code yang ada pada software tersebut. Selain itu karena para programmer juga belum dapat menciptakan mesin yang dapat menerjemahkan source code yang ada sehingga sesuai dengan hardware yang digunakan maka dibuatlah software open source yang source codenya dapat dimodifikasi oleh pengguna.
Perkembangan awal open source. a. GNU and FSF
Pada tahun 1983 Richard Stallman, meluncurkan proyek GNU untuk mendesain sistem operasi gratis yang dapat memodifikasi source codenya. Kemudian Ia mulai mempopulerkan istilah software gratis dan membangun komunitas free software. Pada tahun1989 versi pertama dari GNU dipublikasikan. b. Linux (1991) Linux dipelopori oleh Linus Torvalds pada tahun 1991. Diantara distribusi GNU/Linux, debian GNU/Linux yang dipelopori oleh Ian Murdock pada tahun 1993 menjadi yang paling sesuai dengan prinsip free software c. GNU+Linux Mulai tahun 1993 sistem operasi berbasis GNU, Linux, dan software lainnya mulai dipergunakan. Peter Mc’donald softlanding Linux System merupakan distribusi yang pertama dan debian GNU/Linux dapat dikatakan yang paling popular. d. the DotCom years (awal 1990an) software open source juga dipergunakan oleh webserver pada pertengahan tahun 90. Apache HTTP server merupakan software webserver yang paling sering digunakan hingga sekarang. Apache mendukung MySQL sebagai program database dan PHP sebagai bahasa pemrograman.
Perkembangan lanjut dari Open source. Saat ini produk open source yang paling terkenal adalah Linux yang mana pada acara LinuxWord baru-baru ini di California terus-menerus mempromiskan Linux dan terus melakukan pengembangan produk. Dan makin banyak pembuat software yang mempatenkan idenya sebagai software open source dan membuat persaingan makin seru. Beberapa tahun belakangan, “U.N. World Summit on the Information Society” (WSIS) menjadi event yang paling diperhatikan oleh negara-negara berkembang. Dari deklarasi WSIS terlihat tawaran-tawaran solusi software open source untuk negara-negara berkembang. Dan isunya sudah mencapai ke agenda pemerintahan multilateral yang mana sebagian besar memiliki persepsi yang sama bahwa software open source lebih murah dan lebih mudah daripada produk proprietary. Pemerintahan diseluruh penjuru dunia saat ini sedang beramai-ramai mengadopsi produk open source, namun usaha untuk membuat peraturan yang mengunggulkan penerapan open source banyak yang digagalkan. Uni Eropa dan banyak negara di Eropa termasuk Austria, Belgia, Bulgaria, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Itali, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan Ingris telah memperlihatkan dukungannya kepada open source, sebagai contoh pemerintahan Spanyol yang secara resmi mengadopsi software open source dan memutuskan serta meminta agar departemen-departemen
pemerintahan tertentu untuk menggunakan free software, keputusannya diimplemantisakan di musim semi 2003. Baru-baru ini, asosiasi perdagangan open source yang bernama “Open Source and Industry Alliance”, dibentuk di Washington sebagai serangan balik terhadap manuver-manuver Microsoft. Dan mereka menekankan bahwa isu sebenarnya adalah mengenai Linux. Apa yang Microsoft inginkan adalah mengalahkan Linux dan menciptakan keraguan akan penjualan dan pendistribusian Linux. Namun sebenarnya kunci pengadopsian produk open source juga terletak pada sikap pemerintahan dalam membuat keputusan. Namun dunia industri kelihatannya selalu berebut opini bahwa menilai keunggulan software harus fair dan pemerintah seharusnya memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhannya tidak berdasarkan pada emosional.
Aturan dalam Open Source Meskipun bersifat free atau open, ada beberapa aturan yang harus ditaati dalam menggunakan dan mendistribusikan software tersebut. 1. Pendistribusian Ulang Secara Cuma-Cuma Lisensi tidak memerlukan sebuah royalti atau biaya lain untuk penjualan tertentu. 2. Kode Sumber Program tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi dalam bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu produk tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi yang baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut dengan biaya reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet tanpa biaya. 3. Karya-karya Bentukan Lisensi tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau bentukan, dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang lama seperti lisensi software asalnya. 4. Integritas Pencipta Kode Sumber Lisensi tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam bentuk modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam bentuk "patch files" (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan. 5. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu Atau Kelompok
6. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Bidang-bidang Pemberdayaan Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik. 7. Pendistribusian lisensi Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut. 8. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Bersifat Spesifik Terhadap Suatu Produk Jika program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin dalam hubungan dengan pendistribusian software asal. 9. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Membatasi Software Lain Lisensi itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source. 10. Lisensi Harus Menjadi Teknologi Sentral Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun atau teknologi alat penghubung.
Lisensi Open Source Software Meskipun bersifat open source bukan berarti tidak memiliki lisensi. Beberapa software yang bersifat open source tentu saja memiliki lisensi untuk melegalkan bahwa software tersebut tercantum pengarang dari source code untuk disebarluaskan. Tanpa adanya lisensi, bisa saja orang mengaku dirinya sebagai penggagas dan pengembang software tersebut.
Perkembangan Open Source Software Pemerintahan di seluruh dunia saat ini sedang tertular demam open source, sebuah software yang mengijinkan mereka untuk melihat dan memodifikasi source codenya, tidak seperti proprietary software seperti yang dibuat oleh Microsoft. Namun pertanyaanya apakah trend global ini akan terus berlanjut? Jawabannya tergantung pada beberapa faktor yang merintangi penyebaran gerakan open source ini. Salah satu rintangannya adalah awal pengembangan teknologinya yang lebih banyak berorientasi pada server dari pada aplikasi desktop, selain itu adanya oposisi yang
dilakukan oleh Microsoft (perusahaan software yang paling dominan di dunia) yang menempatkannya sebagai perusahaan yang paling terpukul jika pemerintahan beramairamai beralih ke produk open source.
Contoh – contoh Open Source Software Open source software dikelompokkan berdasarkan kategori, sebagai bahan pembanding berikut ini diambil dari salah satu situs yang memuat software berdasarkan kategori :
- Database : Tuxx Racer, KeePass Password Save. - Desktop : GNU/Win32, KeePass Password Save. - Development : Dev-C++, ZK - Ajax but no Javascript. - Enterprise : Compiere ERP + CRM Business Solution, JasperReports - Java Reporting. - Games : ZSNES, KoLmafia. - Multimedia : Weka--Machine Learning Software in Java, ZK - Ajax but no JavaScript. - Networking : FileZilla. - Security : Eraser, KeePass Password Safe. - Hardware : Tcl, Open HPI. - SysAdmin : TightVNC, phpMyAdmin. - VoIP : trixbox, freePBX. - CMS : Atutor, os-Commerce, Joomla, Mambo, Moodle.
Cara Memperoleh Software Open Source Kita dapat membeli software tersebut pada agen penjualan CD software dengan harga yang sangat terjangkau, menduplikasi dari orang lain, mendownload di internet, maupun mendapatkan dari komunitas open source.