PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST
Naskah Publikasi
disusun oleh Muhamad Fauzan 06.02.6355
kepada JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ADVERTISING BASED MULTIMEDIA FOR MAKING CV. CHOCOLATE FOREST PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST
Muhamad Fauzan Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Drinks Chocolate Forest currently has several branch outlets, especially in Yogyakarta. There are still many people who do not know about the drinks Chocolate Forest, in promoting the beverage products Chocolate Forest, previously promoted in print media, brochures and banners. So range of promotional distribution is very limited. To overcome this problem, I will make with the medium of television advertising to introduce to the public, that the Forest Chocolate drinks have been present as a beverage that has a strong chocolate flavor and delicious. To produce television advertising must go through three stages, namely stages of preproduction, production stages and post-production stage. Television media advertising will provide much information about the drinks Chocolate Forest about how the power will taste and enjoyment are presented in drinks Chocolate Forest, so that after the public know the information from these ads, people will be interested in purchasing beverage products from Chocolate Forest. Keywords: Television Media, information, advertising, culinary.
1.
Pendahuluan Seiring berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi kerap sekali menjadikan persaingan dalam dunia iptek, sehingga banyak orang bersaing dalam membuat hal – hal yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komputerisasi. Dalam pembahasan dalam tugas akhir ini adalah bisnis dibidang minuman. chocolate forest. Dalam bisnis tersebut perusahaan memiliki strategi dalam menjalankan perusahaannya demi kelancaran penjualan produknya. Perusahaan chocolate forest adalah perusahaan yang baru yang sedang berkembang, karena melihat persaingan bisnis saat ini sangat pesat, sehingga perusahaan chocolate forest melakukan berbagai hal promosi dengan membuat papan nama, brosur, dan promosi melalui website, dengan harapan agar minuman chocolate forest semakin dikenal oleh konsumen. Dalam perjalanan perusahaan chocolate forest yang sedang berkembang juga ingin cepat dalam mempromosikan produknya. Agar semua elemen masyarakat dapat mengenal tentang minuman chocolate forest. Maka dari itu iklan televisi adalah media yang paling tepat dalam mempromosikan minuman chocolate forest. Dalam pembuatan iklan televisi saat ini juga sangat berkompeten dengan iklan – iklan lain. Maka dari itu pembuatan iklan harus dipersiapkan dan dibuat dengan sebaik mungkin. Maka dari itu, dalam pembuatan tugas akhir ini penulis mengangkat sebuah judul: “Pembuatan Iklan Berbasis Multimedia untuk Perusahaan Choholate Forest”.
2.
Landasan Teori
Konsep Dasar Perencanaan dan Pembuatan Iklan Televisi, Untuk membuat iklan televisi terlebih dahulu orang-orang kreatif merancangnya dalam bentuk script dan storyboard1. Setelah disetujui oleh pengiklan barulah rancangan iklan tersebut dibuat di production house. Oleh karena itu dalam membuat iklan televisi harus membuat script dan gambar. Script dalam dunia broadcasting juga sering juga disebut naskah Menulis naskah iklan televisi berbeda dengan naskah iklan cetak maupun naskah profil perusahaan ataupun situs web. Karena iklan televisi waktunya pendek, biasanya durasi iklan televisi hanya 30 detik. Maka isi naskahnya harus ringkas, mudah diucapkan dan mudah diingat dengan waktu yang singkat. Televisi merupakan media audio visual yang canggih, sebuah tayangan sekian detik dapat disaksikan oleh puluhan juta orang dipenjuru dunia. Televisi dapat memperlihatkan sebuah produk yang diiklankan kepada penonton secara maksimal. Salah satu cara untuk dapat unggul dalam persaingan adalah lewat iklan televisi (multimedia) Keunggulan bersaing perusahaan sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah berkomunikasi. Dalam komunikasi harus mempertajam pesan agar masuk di pikiran konsumen. Periklanan merupakan bentuk komunikasi dari sudut pandang penerima3. Strategi merancang pesan yang sukses dibutuhkan pengembangan strategi kreatif dan eksekusi strategi kreatif4. Adapun tiga tahapan untuk meproduksi sebuah iklan televisi, yaitu mulai dari praproduksi, produksi sampai pasca produksi. Tahap-tahap memproduksi iklan televisi:
2.1
Tahap Pra Produksi Preproduction atau pra produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahap persiapan sebelum memulai proses produksi iklan televisi. Dengan lahirnya teknologi digital video editing maka proses produksi video menjadi lebih mudah ketika akan memulai sebuah proyek, terkadang telah memiliki stock-shoot footage video yang dibutuhkan untuk
melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan dibuat, harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi, gambar ilustrasi dan animasinya. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi lebih dapat berjalan sesuai konsep yang menghasilkan suatu karya iklan televisi yang sesuai dengan harapan. Untuk mencapai harapan yang diinginkan hal pertama yang dilakukan dalam praproduksi, membuat naskah dan membuat tim kreatif, kemudian memilih lokasi, membuat storyboard. Berikut ini adalah contoh Storyboard. 2.2
Tahap Produksi Tahap produksi adalah periode selama multimedia diproduksi secara komersial5. Dalam hal ini perlu diadakan pengecekan bersama, mulai dari technical dan art maupun kamera yang akan digunakan, kemudian melakuakan latihan. Pada intinya di dalam tahapan produksi adalah merekam kejadian langsung, adegan animasi untuk menghasilkan footage/clip disebut sengan “production” atau proses produksi. Selama proses produksi berlangsung, perhatian akan tertuju pada lighting / pencahayaan, blocking (dimana dan bagaimana aktor atau subyek bergerak), dan shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene dilihat). Pembuatan animasi / motion graphics dapat pula dikategorikan dalam proses produksi, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan disusun dan diedit dalam proses pasca produksi.
2.3
Tahap Pasca Produksi Setelah proses produksi maka akan dihasilkan footage atau koleksi gambar. Untuk membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun gambar tersebut dan tentu saja menambah visual effect, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan pasca produksi. Pasca produksi tersebut meliputi pengeditan, pemberian efek spesial, perekam efek, pencampuran audio dan video6.
3.
Tinjauan Umum Perusahaan Chocolate Forest adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang Franchise, dimana segala produk – produk yang dijual adalah produk yang sudah ditentukan dan dibuat oleh perusahaan chocolate forest. Perusahaan Chocolate Forest terletak di daerah Timoho Yogyakarta ini, dalam produksi sehari – harinya perusahaan tersebut mengirimkan bahan – bahan dari produk yang akan dijual disetiap gerainya, karena minuman Chocolate Forest berada di gerai – gerai yang menjual sajian minuman coklat yang kaya rasa dan unik dengan set up outlet yang nyaman dan menarik. Konsep Chocolate Forest ini dengan melihat mobilitas masyarakat yang semakin meningkat dan besarnya pangsa pasar yang sudah terbentuk dan belum banyak yang menyajikan konsep bisnis seperti ini. Cara bisnis Chocolate Forest diharapkan dapat menjadi leader dalam menghadapi pesaing-pesaing yang telah ada ( franchise-franchise besar baik lokal maupun Internasional.
4.
Pembahasan Memperlancar tujuan perancangan dari aplikasi tersebut diperlukan suatu acuan dalam perancangan berupa konsep yang jelas dan tepat. Hal tersebut sangat berguna untuk memberikan gambaran, urutan kerja, isi dari informasi berupa latar
belakang dan sejarah umum, serta informasi untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi pencari informasi. Memadukan unsur multimedia antara lain text, suara, gambar, dan animasi secara tepat, diharapkan iklan televis ini dapat menjadi sarana sajian informasi yang tepat, dalam arti aplikasi multimedia ini harus mudah dalam penggunaanya dan isi yang terkandung didalamnya mudah untuk dipahami. Dalam pembuatan iklan televisi ini menggunakan teknik stop motion. Stop Motion adalah sebuah animasi teknik untuk membuat objek dimanipulasi secara fisik muncul untuk bergerak sendiri. Tujuannya adalah bergerak sedikit demi sedikit antara bingkai foto secara individual, menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan sebagai urutan kontinyu. Secara umum berarti animasi yang dibuat dengan cara menghidupkan urutan still image (gambar tidak bergerak) atau memfilmkan susunan gambar untuk menciptakan rangkaian gerakan ilusi. Animasi itu dibentuk dari gambar-gambar yang dibuat secara grafis yang kemudian digerakkan. Istilah lain untuk animasi adalah motion graphic. Sedangkan stop motion seperti yang udah kita singgung di atas, lebih tertuju pada teknik penggarapan yang dilakukan dengan frame per frame. Jadi, animasi stop motion adalah cara atau teknik yang biasa dipakai untuk menciptakan sebuah animasi. 5.
Kesimpulan Iklan televisi Chocolate Forest ini dibuat untuk memberikan informasi dan penjelasan tentang minuman Chocolate Forest.Di mana dalam iklan menjelaskan bahwa minuman Chocolate Forest terasa sangat kuat dari rasa coklatnya. Perusahaan Chocolate Forest belum memanfaatkan media iklan televisi ini untuk mempromosikan produknya, promosi sampai saat ini hanya menggunakan media cetak dan blog. Dengan menggunakan media televisi ini akan didapatkan manfaat, diantaranya: 1. 2. 3.
Produk yang ditawarkan kepada masyarakat dan konsumen dapat menjangkau lebih luas. Masyarakat percaya bahwa produk yang disajikan adalah produk minuman yang berkualitas. Peningkatan citra pada minuman Chocolate Forest.
DAFTAR PUSTAKA M, Suyanto, 2003, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Halaman 23 M. Suyanto, 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Top Dunia, Andi Offset. Halaman 1 M. Suyanto, 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Top Dunia, Andi Offset. Peni Adji, 2007. Kegiatan Belajar 3: Iklan Televisi, www.peni-usd.vox.com M. Suyanto, 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Andi Offset. Adobe Photoshop 7.0 Help Adobe After Effect 8,5 Help Amir Fatah Sofyan & Agus Purwanto, 2008, DIGITAL MULTIMEDIA: Animasi, Sound editing & Video Editing, Andi Offset, Halaman 63. www.aboutelevisiideoediting.com/software/Adobe-After-Effects.shtml. 02-11-2011 (19.30)WIB