perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN HUKUMAN UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMA NEGERI 3 WONOGIRI
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : Fenti Dwi Haryanti C9608024
JURUSAN DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al Insyirah: 6)
“Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah” (Nabi Muhammad SAW)
“Kitalah armada masa depan yang akan mengukir dunia, raih semua bintang dan tebarkan sinarnya terangi semesta. Hempaskan ragu dan kegalauan, gapailah semua angan mimpimu” (Armada Masa Depan, ADA Band)
朋友一生一起走 ,那些日子不再有,一句话、一辈子、一生情、 一杯酒 朋友不增孤单过,一声朋友你会懂,还有伤 、还有痛、还要走、还有我 (朋友,周华健)
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya kecilku ini, kupersembahkan untuk: Ayah, ibu dan seluruh keluargaku untuk segenap kasih sayang, perhatian serta doa yang tiada henti terucap untukku, Bapak/ ibu guru, dosen dan laoshi, terima kasih untuk segala bimbingan dan pelajaran yang sangat berharga, Wo zui ai de nan pengyou yang selalu ada untukku, terima kasih untuk segala kesabaran dan semangat untukku, Sahabat – sahabatku sejak di bangku sekolah dan teman - teman d3 bahasa China lainnya, zhu women chenggong! Teman – teman di kos Andri 1, yang selalu membantuku selama di kos.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pemberian Hukuman dan Penghargaan untuk Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri” ini, yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai sebutan Ahli Madya Bahasa China pada program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini penulis menyadari tanpa bantuan berbagai pihak, penulis akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan kerja praktek maupun dalam penyusunan laporan ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Drs. Riyadi Sentosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. 2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program D3 Bahasa China, Pembimbing Akademik, dan Pembimbing II. 3. Pan Shaoping Laoshi selaku pembimbing I, yang telah banya memberikan pengarahan selama penyusunan TA. 4. Dalimin, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Wonogiri yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan kesempatan mengambil data yang ada di sekolah.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Ibu Wahyu Retno R, A.Md selaku Guru Pembimbing di SMA Negeri 3 Wonogiri. 6. Ibu dan ayah (alm), selaku orang tua yang telah bekerja keras untuk membiayaiku dan selalu memberiku semangat. 7. Semua teman dari D3 Bahasa China angkatan 2008 baik kelas A maupun kelas B, maaf mungkin tidak bisa disebutkan satu per satu. Akhirnya hanya dengan ucapan terima kasih yang sebesar–besarnya yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah memberi balasan sesuai amal kebaikannya. Surakarta,
Juni 2011
Penulis
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Fenti Dwi Haryanti, 2011. Pemberian Penghargaan dan Hukuman untuk Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri. Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Praktek kerja lapangan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kesulitan siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin, sedangkan waktu belajar yang sangat sedikit di kelas. Rumusan masalahnya adalah bagaimana pemberian hukuman dan penghargaan dapat membantu siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian hukuman dan penghargaan dapat membantu siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin. Kendala dalam penerapan metode ini adalah, siswa yang menerima hukuman lebih banyak dan sering terlambat mengumpulkan tugas, tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan selalu memotivasi siswa untuk lebih rajin belajar dan mengumpulkan nilai tambahan sewaktu pelajaran berlangsung . Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara dengan guru dan siswa SMA Negeri 3 Wonogiri, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa hukuman dan penghargaan dapat membantu siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin. Hukuman yang berupa tugas– tugas dapat membantu siswa mengingat kosakata yang dipelajari, sedangkan penghargaan yang penulis berikan berupa nilai tambah, dapat mendorong semangat siswa untuk belajar, mendapat nilai baik, dan melakukan hal baik lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan hasil ulangan siswa meningkat rata- rata 83,67% jika dibandingkan dengan nilai pretest sebelum penerapan metode ini. Kendala yang ada yaitu siswa kurang memahami materi pelajaran, solusi yang diberikan untuk mengatasi kendala tersebut dengan mengulang- ulang materi pelajaran dan memotivasi siswa agar memiliki kemauan belajar yang tinggi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah hukuman dan penghargaan dapat membantu siswa dalam belajar, karena dapat menjadi motivasi siswa untuk lebih rajin belajar.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN.......................................................... iii MOTTO......................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v KATA PENGANTAR................................................................................... vi ABSTRAK..................................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................. ix DAFTAR TABEL......................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN............................................................... 1 A. Latar Belakang................................................................ 1 B. Perumusan Masalah........................................................ 5 C. Tujuan Penelitian............................................................ 5 D. Manfaat Penelitian.......................................................... 6 E. Metode Pengumpulan Data.............................................7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 8 A. Pengertian Mengajar....................................................... 8 commit to user B. Macam– Macam Metode Pembelajaran........................ 9 x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Pengertian Penghargaan dan Hukuman.......................... 10 1. Penghargaan.............................................................. 10 2. Hukuman atau Sanksi................................................ 11 D. Pengertian Belajar........................................................... 13 E. Pengertian Bahasa........................................................... 15 F. Pengertian Kosakata....................................................... 15 BAB III
PEMBAHASAN................................................................... 17 A. Gambaran Umum Sekolah.............................................. 17 1. Sejarah Sekolah SMA Negeri 3 Wonogiri................ 17 2. Visi dan Misi Sekolah............................................... 22 3. Struktur Organisasi Sekolah...................................... 23 4. Kegiatan Ekstrakurikuler........................................... 23 B. Kegiatan Selama Magang............................................... 24 1. Observasi Kelas......................................................... 24 2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....... 26 3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar................... 39 4. Bentuk- Bentuk Pemberian Penghargaan dan Hukuman selama Pelaksanaan Pembelajaran............................ 41 C. Evaluasi.......................................................................... 41 D. Kendala – Kendala Pada Saat Pembelajaran.................. 46 E. Upaya Penanganan Kendala Proses Belajar Mengajar... 47
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
digilib.uns.ac.id
KESIMPULAN DAN SARAN............................................. 49 A. Kesimpulan..................................................................... 49 B. Saran............................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 52 DAFTAR WEBSITE..................................................................................... 53 LAMPIRAN.................................................................................................. 54
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Jadwal Pertemuan di Kelas.......................................................... 25 Tabel 3. 2. Daftar Nilai Kelas X1.................................................................. 43 Tabel 3. 3. Daftar Nilai Kelas X2.................................................................. 44 Tabel 3. 4. Daftar Nilai Kelas X6.................................................................. 45
commit to user xiii
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa adalah alat komunikasi terpenting, tak ada satu orang pun dan tak ada satu pun bangsa yang mampu tidak menggunakan bahasa dalam kehidupannya. Sejarah telah membuktikan, suatu bangsa harus belajar dan menguasai bahasa bangsa lain. Begitu pula bangsa Indonesia yang telah lama mempelajari bahasa-bahasa negara lain, contohnya bahasa Inggris dan bahasa Arab, kini mulai beranjak untuk mengenal bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa terpenting di dunia, apalagi sekarang bangsa China telah mengalami kemajuan ekonomi yang sangat pesat. Kemajuan ekonomi China dapat dibuktikan banyaknya produk-produk dari negara China yang telah beredar di pasar dunia. Banyak negara yang telah mempelajari dan mengajarkan bahasa Mandarin di sekolah sekolah, begitupun dengan bengsa Indonesia. Seiring dengan perkembangan ekonomi, teknologi, dan komunikasi, bangsa Indonesia telah menambahkan meteri pelajaran Bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. Kini banyak sekolah yang telah mengajarkan Bahasa Mandarin, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA maupun sekolah- sekolah commit to user kejuruan yang ada di Indonesia.
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SMA Negeri 3 Wonogiri adalah salah satu sekolah yang menyadari pentingnya Bahasa Mandarin. Sejak tahun 2009 kurikulum bahasa Mandarin sudah mulai diajarkan. Akan tetapi pengajaran bahasa Mandarin hanya untuk kelas X dan XI saja. Hal ini dimaksudkan agar siswa kelas XII dapat mempersiapkan ujian nasional dengan baik. Dengan kesadaran akan pentingnya bahasa Mandarin itulah, maka penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik kerja lapangan di SMA Negeri 3 Wonogiri. Selama praktik kerja lapangan berlangsung, penulis bertanggung jawab untuk mengajar sebagian kelas X. Sehubungan kondisi pembelajaran bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri yang hampir semua siswanya belum pernah mempelajari bahasa Mandarin, maka tugas penulis sebagai penyampai ilmu mengupayakan untuk dapat memilih dan mengkombinasikan metode mengajar dengan sumber belajar atau media pengajaran yang ada untuk disampaikan. Dengan latar belakang siswa yang belum pernah mengenal bahasa Mandarin sebelumnya, banyak alasan bagi mereka untuk mengatakan bahwa bahasa Mandarin adalah bahasa yang sulit dan tidak mungkin mereka bisa kuasai. Mereka pun beranggapan bahwa bahasa Mandarin sangat ruwet dan tingkat kesulitan yang ada pada bahasa Mandarin melebihi tingkat kesulitan pelajaran- pelajaran lain. Mereka menganggap
tidak sesederhana bahasa
Inggris, jadi penggunaan bahasa Mandarin bila dibandingkan dengan penggunaan bahasa Mandarin lebih jarang digunakan. Padahal, dalam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
mempelajari bahasa, diperlukan ketekunan dan pembiasaan penggunaan, demikian juga dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Dalam pembelajaran bahasa Mandarin, diperlukan ketekunan agar dapat terampil menggunakan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan minimnya penggunaan bahasa Mandarin dalam percakapan sehari-hari mereka, tidak mustahil siswa-siswa menemukan banyak kesulitan dalam mempelajari bahasa Mandarin. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis kepada guru pamong ketika kegiatan belajar dapat diketahui bahwa guru pamong menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab dalam setiap kegiatan belajar mengajar Bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri. Maka selama praktik kerja lapangan, penulis mencoba mempraktikan metode ceramah dan metode tanya jawab sebagai metode pengajaran yang utama. Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode tanya jawab adalah metode yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung dua arah antara guru dengan murid, dengan cara guru bertanya dan murid menjawab. Akan tetapi dengan banyaknya siswa yang seakan-akan mengabaikan pelajaran, maka penulis menerapkan metode pemberian penghargaan dan hukuman kepada siswa, dengan tujuan agar siswa lebih memperhatikan materi pelajaran dan tugas yang diberikan oleh penulis. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
Pemberian penghargaan seperti pujian atau perlakuan khusus bila anak melakukan sesuatu yang baik, mempunyai nilai yang positif dalam mendorong anak berusaha berbuat lebih baik lagi lain kali. Akan tetapi pemberian pujian dan perlakuan istimewa pun harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Pemberian hukuman juga harus dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangannya. Hukuman juga harus bersifat lebih mendidik, bukan malah menimbulkan kebencian dan rasa dipermalukan. Hukuman yang diberikan harus proporsional dengan tingkat pelanggaran, dan anak harus dibuat mengerti mengapa hal yang dilakukan itu salah Konsistensi dalam memberikan hukuman atau ganjaran pun penting. Untuk kesalahan yang sama berikan hukuman yang sama, dan sebaliknya juga untuk hal yang baik. Apa yang benar dan baik hari ini, akan tetap benar esok hari. Jangan apa yang hari ini benar dan baik, besoknya menjadi hal yang dianggap salah dan patut dihukum. Penghargaan dan sanksi (reward and punishment) dapat dilakukan secara lisan (berupa pujian atau peringatan). Setelah itu, apresiasi dan hukuman dapat berupa berbagai macam bentuk yang lebih kreatif. Yang terpenting, sanksi tidak sampai menyakiti fisik siswa. Begitu pula, penghargaan tidaklah perlu berlebihan. Semuanya harus patut dan sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Metode hukuman yang penulis berikan kepada siswa merupakan hukuman yang berguna untuk membangkitkan daya ingat dan kedisiplinan commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
siswa, yaitu dengan cara memberikan sejumlah soal bagi siswa. Dengan mengerjakan berbagai macam soal yang diberikan oleh penulis, maka siswa juga dapat mempelajari banyak hal dari soal- soal tersebut. Begitu pula dengan penghargaan yang penulis berikan yang berupa kalimat pujian bagi siswa yang mendorong siswa untuk kembali melakukan hal yang baik. Metode pemberian penghargaan dan hukuman ini termasuk dalam salah satu metode pembelajaran konvensional. Dengan melihat latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul penulisan Tugas Akhir, “Pemberian Penghargaan dan Hukuman untuk Mengatasi kesulitan Siswa dalam Pembelajarn Kosakata Bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah metode pemberian penghargaan dan hukuman dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin?
2.
Apa sajakah yang menjadi hambatan dalam penerapan metode pemberian penghargaan dan hukuman, dan bagaimanakah solusi untuk mengatasinya?
C. Tujuan Penelitian commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian penghargaan dan hukuman bagi perkembangan hasil belajar siswa.
2.
Untuk mengetahui hambatan yang timbul dalam penerapan metode pemberian penghargaan dan hukuman bagi siswa sehingga dapat menemukan solusi untuk mengatasi hambatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian Setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di SMA Negeri 3 Wonogiri selama 2 bulan, penulis mendapatkan beberapa manfaat. Adapun manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tersebut adalah : 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian yang berupa laporan tugas akhir ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dalam sistem pembelajaran bahasa Mandarin, khususnya dalam pembelajaran kosakata baru (shengci). 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam memberi solusi penanganan masalah yang dihadapi peserta didik dalam belajar Bahasa Mandarin. b. Bagi siswa commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Siswa dapat belajar mandiri, disiplin dan memahami materi dengan lebih matang dalam mempelajari bahasa Mandarin.
c. Bagi penulis Penulis mendapatkan pengalaman kerja sebagai seorang guru dari berbagai jenis karakter siswa yang berbeda-beda, serta mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penulisan laporan tugas akhir.
E. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung.
Selama
melaksanakan
praktik,
penulis
melakukan
pengamatan terhadap lingkungan sekolah dan suasana kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, khususnya terhadap kelas X1, X2, dan X6. b. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data oleh peneliti melalui wawancara secara langsung antara peneliti dengan informan untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan memperoleh data yang dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan dalam penelitian. Penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, guru pamong dan siswa SMA Negeri 3 Wonogiri. c. Studi Pustaka commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Studi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memanfaatkan referensi atau buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas
kenyataan
yang
ditemui
dalam
penelitian
mempertanggungjawabkan evaluasi dalam pembahasan masalah.
commit to user
dan
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mengajar Mengajar adalah perbuatan kompleks yang merupakan pengitegrasian secara utuh berbagai komponen kemampuan. Komponen kemampuan tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai. Penyajian prinsip- prinsip belajar, berbagai teori dan strategi mengajar, rancangan instruksional adalah merupakan contoh pembentukan kemampuan tersebut. Keterampilan dasar merupakan keterampilan yang kompleks pula, yag pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang jumlahnya sangat banyak. Menurut hasil penelitian (Turney, 1973) terdapat keterampilan kegiatan belajar mengajar. Kedelapan keterampilan tersebut adalah: 1.
Bertanya,
2.
Memberi penguatan,
3.
Mengadakan variasi,
4.
Menjelaskan,
5.
Membuka pelajaran,
6.
Menutup pelajaran,
7.
Membimbing diskusi kelompok kecil,
8.
Mengajar kelompok kecil individual.
commit to user
9
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (1979:3), instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Sedangkan mengajar menurut Sunaryo adalah, “suatu kegiatan agar proses belajar seseorang atau sekelompok orang dapat terjadi, untuk keperluan tersebut seorang guru seharusnya membuat suatu sistem lingkungan sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien” (Sunaryo, 1989: 10). Dengan demikian, istilah mengajar dalam pengertian ini adalah menciptakan situasi dan kondisi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Suatu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif, bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses belajar yaitu siswa, guru, kurikulum, metode, sarana prasarana, serta lingkungan saling mendukung.
B. Macam – Macam Metode Pembelajaran Dalam dunia pendidikan, terdapat banyak macam metode pembelajaran. Tetapi pada intinya, metode pembelajaran ada 2, yaitu metode pembelajaran modern yang terdapat inovasi di dalamnya, dan metode pembelajaran konvensional yang sering digunakan. Namun dalam penerapan metode-metode pembelajaran, dapat pula memberikan penghargaan dan hukuman bagi siswa untuk memperkenalkan kepada siswa hal yang harus dan tidak harus dilakukan. commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Metode konvensional ada beberapa jenis metode pembelajaran, antara lain: a.
Metode ceramah
b.
Metode tanya jawab
c.
Metode diskusi
C. Pengertian Penghargaan dan Hukuman Penghargaan dan hukuman (reward and punishment) adalah salah satu metode pendidikan penting dalam memperkenalkan nilai baik dan buruk sejak dini pada anak. Karena tanpa itu anak tidak akan pernah tahu yang mana perilaku yang perlu terus dipupuk dan mana yang harus dihindari. Dalam Islam juga dikenal konsep pahala dan dosa, sorga dan neraka. Yang pada intinya bertujuan sama yakni untuk menjadikan seorang muslim termotivasi untuk berbuat kebajikan dan menjauhi perilaku tercela (El Ukhuwah, 2011). 1.
Penghargaan (Reward)
Pengertian istilah reward dapat diartikan sebagai alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi siswa dan sebagai hadiah terhadap perilaku yang baik dari anak dalam proses pendidikan. Pemberian ganjaran seperti pujian atau perlakuan khusus bila siswa melakukan sesuatu yang baik, mempunyai nilai yang positif dalam mendorong siswa berusaha berbuat lebih baik lagi lain kali. Ada berbagai macam bentuk penghargaan. Mulai dari pujian secara lisan, sampai dengan memperlakukan siswa dengan manis. Hal yang perlu commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diingat adalah bahwa penghargaan yang diberikan haruslah baik dan tepat serta mengena pada tujuan. Tujuan tersebut antara lain adalah: a. agar tahu bahwa perilakunya itu positif, b. agar ia semakin termotivasi untuk melakukan hal yang sama di kemudian hari. 2.
Hukuman atau Sanksi (Punishment)
Hukuman hukuman (punishment) adalah tindakan yang diberikan oleh pendidik terhadap anak didik yang telah melakukan kesalahan, dengan tujuan agar anak didik tidak akan mengulanginya lagi dan akan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat. Hukuman yang diberikan kepada anak didik adalah hukuman yang edukatif yang berarti pemberian nestapa pada diri anak didik akibat dari kesalahan dari perbuatannya atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan tata nilai yang diberlakukan dalam lingkungan hidupnya. (Suwarno, 2002:115). Memberikan sanksi tidaklah semudah memberikan penghargaan. Karena sanksi bertujuan agar anak menghentikan dan merubah kelakuannya yang buruk tersebut. Ada pendapat yang membedakan hukuman itu menjadi dua macam, yaitu: 1. Hukuman preventif, yaitu hukuman yang dilakukan dengan maksud untuk mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran, intinya bermaksud memberi suatu peringatan. 2. Hukuman represif, yaitu hukuman yang dilakukan oleh adanya pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan, jadi hukuman dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan. commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hukuman preventif dan represif dipergunakan untuk menyifati alat-alat pendidikan. Dengan demikian maka contoh perintah, larangan, pengawasan, perjanjian, dan ancaman merupakan alat pendidikan preventif, sedangkan ganjaran dan hukuman merupakan alat pendidikan represif (Purwanto, 2007: 189).
D. Pengertian Belajar Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selalu mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Menurut Slameto belajar adalah, “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 1995:2). Selanjutnya Winkel berpendapat bahwa, “belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstant” (Winkel, 1996:53). Kemudian Hamalik mendefinisikan, “suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan” (Hamalik, 1993: 28). Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses yang aktif memerlukan dorongan dan bimbingan kearah tercapainya tujuan yang dikehendaki. Belajar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
membawa perubahan pada individu yang belajar, perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang (Nasution, 1995: 35). Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk : 1. Informasi verbal, yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya. 2. Kecakapan intelektual, yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah. 3. Strategi kognitif, kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran. 4. Sikap, yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak. 5. Kecakapan motorik, ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
E. Pengertian Bahasa Bahasa adalah alat utama yang digunakan oleh seseorang dalam lingkungan masyarakat
sosial
untuk
bertukar informasi.
Suatu
bangsa
membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, karena itulah suatu bangsa sering memberikan bahasanya kepada bangsa lain (Tarigan, 1990: 29). F. Pengertian Kosakata Harimurti Kridalaksana (1984: 110) menyatakan bahwa kosakata adalah kekayaan atau perbendaharaan kata yang dimiliki oleh seseorang. Kekayaan kosakata itu berada dalam ingatannya, yang segera akan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca.
Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosakata. Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik
dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun
pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai
suatu
kegiatan
yang
menarik
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata Akses 22 Maret 2011).
commit to user
dan
edukatif
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Sekolah SMA Negeri 3 Wonogiri SMA Negeri 3 Wonogiri di buka pada tahun 1989 sebagai alih fungsi dari SPG Negeri Wonogiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 5 Juni 1989 Nomor : 0342/U/89 yang pada waktu itu masih menempati dua gedung yaitu satu dibekas SPG Negeri Wonogiri dan yang satu menempati unit gedung baru yang beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro, RT.02 RW.VII Kaloran, Giritirto, Wonogiri.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0426/O/1991 tertanggal 15 Juli 1991 resmi menjadi SMA Negeri 3 Wonogiri terhitung mulai tanggal 1 Juli 1991 dan ditetapkan sebagai hari kelahiran SMA Negeri 3 Wonogiri.
Sejak dibukanya SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 1989 yang dipimpin oleh Bapak Drs. Soekijo sampai dengan tahun 1994 pada waktu tersebut jumlah penerimaan siswa baru dimulai dengan empat kelas selanjutnya meningkat lima kelas sampai dengan tahun 1995 dan mulai tahun 1996 hingga sekarang SMA Negeri 3 Wonogiri menerima siswa baru tujuh kelas. Bapak Drs. Soekijo karena commit to user
18
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pensiun digantikan oleh Bapak Drs. R. Koesnioto, BA yang menjabat dari tahun 1994 sampai tahun 1994.
Pada tahun 1994 SMA Negeri 3 Wonogiri dipimpin oleh Bapak Drs. Martoyo hingga tahun 1999. Setelah Bapak Drs. Martoyo pensiun SMA Negeri 3 Wonogiri dalam menunggu penggantinya diampu oleh Bapak Drs. Sumadi pada tahun 1999. Pada tahun 2000 diangkatlah Bapak Drs. Suhardo sebagai kepala SMA Negeri 3 Wonogiri sampai dengan tahun 2003 dikarenakan beliau mutasi ke SMA Negeri 1 Wonogiri dan selanjutnya kepemimpinan beralih kepada Bapak Drs. Subagyo. Selama masa kepemimpinan Bapak Drs. Subagyo untuk memenuhi kebutuhan sarana penunjang siswa dibangunlah garasi, lab. Komputer, talud, pagar serta lapangan tenis agar dapat memaksimalkan bakat siswa. Pada tahun 2006 ada peralihan masa kepemimpinan dari SMA Negeri 3 Wonogiri dengan SMA Negeri 1 Purwantoro yang dipimpin oleh Bapak Drs. H. Hasim Koiman, M.Pd dan sekarang beliau digantikan oleh Bapak Dalimin S.Pd, M.Pd. Dalam kepemimpinan beliau, beliau bekerja sama dengan pengurus komite sekolah mulai merintis dan membangun masjid serta merehab beberapa ruang kelas hingga membangun sebuah gedung berlantai dua yang berfungsi sebagai ruang guru dan ruang kepala sekolah serta membenahi berbagai macam pembangunan yang pada dasarnya sebagai pendukung Wawasan Wiyata Mandala serta peningkatan mutu pembelajaran di SMA Negeri 3 Wonogiri khususnya dan pada umumnya di kabupaten Wonogiri, yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mulai dikembangkan sehingga sekolah bekerja sama commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan Pustekom UNS dan Smart Link membuka program Smart School yang di dalamnya termuat SMS Gateway, SMS education, SIAKAD, Smart Card. Program tersebut juga memberikan akses kepada masyarakat luas untuk lebih mengenal SMA Negeri 3 Wonogiri melalui pintu akses manapun baik melalui internet www.sekolah-kita.net maupun sms ke 3011. Dalam rangka menyongsong era global SMA Negeri 3 Wonogiri menyelenggarakan pendidikan yang membekali dan mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional merintis Sekolah Kategori Mandiri sekaligus menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ke dalam Sekolah Kategori Mandiri dan bertaraf Internasional. 2. Lingkungan Fisik Sekolah SMA Negeri 3 Wonogiri terletak di bawah kaki Gunung Gandul di Kabupaten Wonogiri, lingkungan sekolah yang sangat dekat dengan pegunungan dan hutan inilah yang membuat sekolah sangat alami, karena itulah sekolah ini mendapat julukan “sogun” atau “sekolah sorgunung” (sekolah yang berada di kaki gunung). SMA Negeri 3 Wonogiri pun memiliki fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru, antara lain: a. Laboratorium fisika, kimia, dan biologi serta komputer b. Perpustakaan c. Koperasi d. UKS
commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Mushola f. Ruang multimedia g. Ruang keagamaan nonislam h. Ruang karawitan i. Lapangan tenis dan lapangan basket j. Hotspot area, Keberadaan internet di SMA Negeri 3 Wonogiri sudah sejak tahun 2006, waktu itu bekerjasama dengan PUSKOM UNS melalui anak perusahaannya Smartlink Global Media yang dikomando Dr. Sutanto, DEA mendirikan tower setinggi 16 meter di lokasi SMA Negeri 3 Wonogiri dan digunakan untuk menangkap sinyal dengan teknologi wireles untuk bandwid 96 kbps dari servernya yang terletak di PUSKOM UNS. Seiring dengan perkembangan kebutuhan internet untuk pembelajaran para siswa dan dibantu dengan peran PUSKOM UNS yang betul- betul sangat peduli dengan perkembangan penggunaan IT di SMA Negeri 3 Wonogiri melalui penilaian Dr. Sutanto, DEA terhadap pemanfaatan sms gateway/ sms education 3011 yang berjalan baik di sekolah, maka pada tahun 2007 berkat andil besar PUSKOM UNS tersebut, akhirnya mampu bekerja sama dengan PT. Telkom Solo melalui GM PT. Telkom Surakarta Bapak Dwi Heryanto untuk memperhatikan perkembangan SMA Negeri 3 Wonogiri dengan melakukan bakti sosial ke sekolah dengan mengadakan pelatihan internet kepada para guru serta memberi bantuan komputer dan pemasangan speedy unlimited gratis kepada sekolah dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
sejak itu pula sms education di SMA Negeri 3 Wonogiri dapat dinikmati selain pengguna Indosat juga pengguna Flexi melalui 1103. Sejak tahun 2007, Smartlink Global Media sebagai penyedia jasa internet di SMA Negeri 3 Wonogiri memberi pelayanan lebih dengan menambah bandwid menjadi 768 kbps. Sehingga sejak saat itu sekolah telah memiliki dua bandwid, satu dari speedy (unlimited) dan satunya teknologi wireles dari Smartlink Global Media dengan bandwid 768 kbps. Pada tahun itu juga kebutuhan akan keterlayanan internet di seluruh lokasi sekolah ternyata sudah merambah kepada kepentingan para guru dalam mengakses informasi, maka kemudian sekolah memutuskan untuk membangun hotspot area di seluruh lokasi sekolah, maka dibuatlah acces point di dua titik, yaitu di lokasi perpustakaan yang dapat menjangkau lokasi sekolah wilayah utara dan ruang guru yang dapat menjangkau lokasi sekolah wilayah selatan, maka sejak itu sampai sekarang kebutuhan akan jaringan internet dapat mencukupi kebutuhan guru dan siswa. Pada akhirnya PT. Telkomsel Surakarta tahun 2008 tertarik dengan program sms education/ sms gateway yang telah diterapkan SMA Negeri 3 Wonogiri sejak 2005 dianggap sukses membangun komunikasi sekolah dengan komunitas pengguna sekolah yaitu orang tua siswa, maka PT. Telkomsel bekerjasama dengan SMA Negeri 3 Wonogiri meluncurkan produk Mobile School dan berhasil dikeluarkan untuk Jawa-Bali pada bulan Maret 2008. Demikian sejarah perintisan IT dalam hal ini internet beserta pemberdayaannya di SMA Negeri 3 Wonogiri dan ternyata sampai saat terbukti commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sangat membantu perkembangan SDM guru dan siswa di sekolah secara signifikan dan apalagi setelah di awal Tahun 2009 dilaunching website interaktif sebagai embrio web E-learning untuk proses belajar mengajar di sekolah. 3. Visi dan Misi Sekolah a. VISI Unggul dalam prestasi Luhur dalam budi pekerti Bernuansa seni budaya tinggi b. MISI 1) Meningkatkan layanan proses belajar mengajar secara optimal 2) Memberikan ketrampilan komputer bagi semua pesrta didik 3) Meningkatkan kehidupan seni budaya yang sesuai dengan nilai- nilai kehidupan serta agama di Indonesia 4) Membiasakan kehidupan dengan penerapan nilai-nilai budi pekerti luhur bagi semua warga sekolah 5) Mengembangkan kehidupan sekolah yang agamis baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat
commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Struktur Organisasi Sekolah Kepala sekolah Dalimin S.Pd, M.Pd.
Wakasek urusan kurikulum Drs Wiwin Harjanto
Wakasek urusan kesiswaan Drs Sulistanto
Wakasek urusan sarpras Drs Mardiono
Anggota Seluruh guru mapel, BP/BK
5. Kegiatan Ekstrakurikuler a) Karawitan b) Tari c) Karate d) Palang Merah Remaja (PMR) e) Sepak bola f) Bola voli g) Bola basket h) Tenis meja i) Debat bahasa Inggris j) Karya Ilmiah Remaja (KIR) k) Teater/ drama l) Baca Tulis Al Quran m) Pramuka n) STP2K
commit to user
Wakasek urusan kehumasan Drs Tri Giyanti
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kegiatan Selama Magang 1. Observasi Kelas Sebelum mengajar, penulis melakukan observasi di kelas X1, X2 dan X6. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 11 Februari 20011. Dari pelaksanaan observasi kelas, penulis dapat mengetahui secara fisik kondisi kelas dan proses pembelajaran. Secara fisik, SMA Negeri 3 Wonogiri cukup bersih, rapi dan nyaman untuk proses pembelajaran. Sekolah inipun telah menerapkan sistem moving class. Namun kedisiplinan dan kerapian masih belum dimiliki oleh semua siswa. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa siswa yang berpenampilan kurang rapi, dan masih berada di luar kelas pada saat jam pelajaran. Selain itu banyak siswa yang membuat gaduh kelas, sehingga mengganggu teman- temannya yang ingin berkonsentrasi pada pelajaran, dan akhirnya kegiatan belajar mengajar menjadi terhambat. Penulis diberi kesempatan untuk mengajar setiap hari Jumat, selama beberapa minggu. Berikut adalah jadwal mengajar Bahasa Mandarin di kelas X1, X2, dan X6 SMA Negeri 3 Wonogiri: Tabel 3.1. Jadwal petemuan di kelas. Pertemuan ke1
2
3
Tanggal 11 Februari 2011
Jam 07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30 18 Februari 2011 07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30 25 Februari 2011 07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 commit to user 08.45 – 09.30
Kelas X6 X2 X1 X6 X2 X1 X6 X2 X1
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4
4 Maret 2011
5
11 Maret 2011
6
18 Maret 2011
7
25 Maret
8
1 April 2011
07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30 07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30 07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30 07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30 07.15 – 08.00 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30
X6 X2 X1 X6 X2 X1 X6 X2 X1 X6 X2 X1 X6 X2 X1
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 3 Wonogiri, penulis menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sebagai metode utama. Hal ini dikarenakan Bahasa Mandarin adalah pelajaran yang benar- benar baru bagi siswa, sehingga pengetahuan siswa terhadap bahasa Mandarin juga masih sangat minim. Untuk setiap kali mengajar, guru perlu membuat rancangan pembelajaran yang berguna agar pembelajaran dapat berjalan lancar karena telah dipersiapkan sehingga standar kompetensi dapat tercapai. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan yang dibuat untuk setiap proses belajar mengajar yang berisi bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu sebagai hail dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi sesuai dengan kurikulum yang telaah dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan setempat. commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam mengajar bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri, penulis menggunakan buku diktat yang dibuat oleh guru pamong, karena sistem di sekolah mengharuskan setiap guru mata pelajaran membuat buku diktat untuk mata pelajaran yang diampunya, temasuk mata pelajaran bahasa Mandarin. Berikut ini adalah perincian rencana pelaksanaan pembelajaran: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Mata pelajaran
: bahasa Mandarin
Kelas
: X (Sepuluh)
Waktu
: (45 menit)
Materi
:你是哪国人?
Tanggal
:2011 年 2 月 18 日
A. Standar Kompetensi Siswa dapat membaca teks dan melafalkan dengan benar hal – hal yang terkait dengan negara dan identitas seseorang. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami, dan mengungkapkan kembali isi cerita serta mengingat makna setiap kosakata baru serta dapat menyebutkan nama negara dalam bahasa Mandarin..
C. Indikator a. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. b. Siswa mampu memahami arti bacaan. commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Siswa mampu mengucapkan angka dalam bahasa Mandarin dengan benar. d. Siswa mampu melafalkan kosa kata baru dan memahami artinya. D. Metode pembelajaran a. Ceramah b. Tanya jawab c. Praktik E. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal Guru mengucapkan salam dan sapaan kepada siswa dalam bahasa Mandarin Guru menanyakan kabar siswa dengan menggunakan bahasa Mandarin. 2. Kegiatan inti Guru mengucapkan kata dalam bahasa mandarin lalu menyuruh siswa untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Guru membaca teks pelajaran lalu diikuti siswa dan dilanjutkan menerjemahkan teks tersebut secara perkata. Guru menyuruh siswa untuk mengucapkan angka- angka dalam bacaan. Guru
melemparkan
pertanyaan
memberikan “imbalan” bagi siswa. commit to user
kepada
siswa,
dan
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Kegiatan penutup Guru menyimpulkan pelajaran hari ini. Guru memberikan tugas pada siswa. F. Materi 一) 你是哪国人? 琳娜
:早上好!
安娜
:早上好!
琳娜
:安娜小姐, 我来介绍一下儿。 这位是哈三先生。
安娜
:哈三先生,认识您很高兴。我是安娜。
哈三
:安娜小姐,认识您也很高兴。
安娜
:对不起,你是哪国人?
哈三
; 我是印尼人, 你呢?
安娜
:我是美国人。
二) 你电话号码是多少? 琳娜
: 你好!请问,你叫什么名字?
哈三
:你好!我叫哈三,你呢?
琳娜
commit to user :我叫琳娜,你住在哪儿?
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
哈三
:我住在中国,你呢?
琳娜
:我住在新加坡, 你是哪国人?中国人吗?
哈三
:是的,你呢?新加坡人吗?
琳娜
:不是,我是印度尼西亚人。
哈三
:你的电话号码是多少?
琳娜
:0234-5553014, 你呢?
哈三
:0313- 8636151,你的手机呢?
琳娜
:089345987221,你呢?
哈三
:088126171990。
琳娜
:认识你很高兴。
哈三
:认识你也很高兴。
*生词 来
一下 这
位
介绍 人
电话
号码 手机
多少
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
国
美国 中国
新加坡
印尼
印度尼西亚
G. Soal tes Isilah titik- titik di bawah ini dengan kata- kata yang disediakan! 哪
印尼
住
电话 几
认识
好吗 同学
很
1. 你是……国人? 2. 你的……好吗是多少? 3. 我是……人。 4. ……你很高兴。 5. 你身体……? 6. 现在……点钟? 7. 我……在新加坡。 8. 我爸爸妈妈都……好。 9. 他是我的……。 10. 你住在哪……? H. Sumber Belajar 汉语课本 – Buku Pelajaran Bahasa Mandarin
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II commit to user
儿
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mata pelajaran
: bahasa Mandarin
Kelas
: X (Sepuluh)
Waktu
: (45 menit)
Materi
:忘我们几点上课?
Tanggal
:2011 年 2 月 25 日
A. Standar Kompetensi Siswa dapat melafalkan teks dengan benar dan memahami hal – hal yang terkait dengan periode waktu sehingga mampu berkomunikasi dengan baik terkait dengan bahan yang telah diajarkan tersebut. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu menanyakan dan menjawab hal yang terkait dengan periode waktu, baik tahun, bulan, hari maupun jam.
C. Indikator a. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. b. Siswa mampu memahami arti bacaan. c. Siswa mampu melafalkan kosa kata baru dan memahami artinya. d. Siswa mampu memahami penggunaan jam dengan benar. D. Metode pembelajaran a. Ceramah b. Tanya jawab c. Praktik E. Langkah Pembelajaran
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Kegiatan awal Guru mengucapkan salam dan sapaan kepada siswa dalam bahasa Mandarin Guru menanyakan kabar siswa dengan menggunakan bahasa Mandarin. 2) Kegiatan inti Guru mengucapkan kata dalam bahasa mandarin lalu menyuruh siswa untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Guru membaca teks pelajaran lalu diikuti siswa dan dilanjutkan menerjemahkan teks tersebut secara perkata. Guru
melemparkan
pertanyaan
kepada
siswa,
dan
memberikan “imbalan” bagi siswa, juga kepada siswa yang berulah selama jam pelajaran. 3) Kegiatan penutup Guru menyimpulkan pelajaran hari ini. Guru menmberikan tugas pada siswa.
F. Materi 我们几点上课? 一) Selepas sekolah, Li Fang bertemu dengan Siti dan Hasan di jalan. 利芳:西帝、哈三,你们好!你们回家吗? 西帝:是啊!
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
利芳:请问, 现在几点了? 哈三:现在是下午四点半。 利芳:谢谢! 哈三:不客气! *生词: 回 :pulang
请
: mohon
啊!:ah!
现在
:sekarang
二) Pagi hari Siti pergi ke sekolah bersama Wang Yun Long 西帝:云龙,今天是星期几? 云龙:今天是星期二。 西帝:星期二有汉语课吗? 云龙:没有,星期三才有汉语课。 西帝:我们几点上课? 云龙:我们八点四十五分上课。 *生词: 点:jam
今天:hari ini
了:sudah
星期:pekan
半:setengah
汉语:bahasa Mandarin
分:menit
没有:tidak ada
课:pelajaran
我们:kami
才:baru
commit to user pelajaran 上课:mulai
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
三) Di perpustakaan Siti bertemu dengan Li Fang yang sedang meminjam buku. 西帝:你明天忙吗? 利芳:我明天各上午和下午都要上课。 西帝:什么时候没有课呢? 利芳:后天上午。 西帝:我们后天上午一起去参观博物馆,怎么样? 利芳:行。 *生词: 明天:besok
忙:sibuk
上午:siang
都:semua
下午:sore
行:ok
后天:lusa
博物馆:museum
一起:bersama
怎么样:bagaimana
参观:mengunjungi G. Soal tes 1. Baca dan urutkan 星期六
星期三
星期一
星期二
星期五
星期日
2. Isilah titik- titik di bawah ini! a) A:今天星期几? B:今天……。
commit to user
星期四
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) A:现在几点了? B:现在……。 c) A:星期二有汉语课吗? B:没有,……。 d) A:你们几点上课? B:……。 H. Sumber Belajar 汉语课本 – Buku Pelajaran Bahasa Mandarin Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III Mata pelajaran
: bahasa Mandarin
Kelas
: X (Sepuluh)
Waktu
: (45 menit)
Materi
:语法:的、离、里
Tanggal
:2011 年 3 月 4 日
A. Standar Kompetensi Siswa dapat memahami dan menggunakan bahasa Mandarin secara tepat, baik dalam tulisan mauun lisan. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami perbedaan penggunaan partikel 的、离、dan 里 .
C. Indikator commit to user a. Siswa mampu menempatkan partikel dalam kalimat dengan tepat.
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Siswa mampu memahami arti kalimat yang menggunakan partikel 的、离、dan 里. c. Siswa mampu menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin yang menggunakan partikel dengan tepat. D. Metode pembelajaran a. Ceramah b. Tanya jawab c. Praktik E. Langkah Pembelajaran 1) Kegiatan awal Guru mengucapkan salam dan sapaan kepada siswa dalam bahasa Mandarin. Guru menanyakan kabar siswa dengan menggunakan bahasa Mandarin. 2) Kegiatan inti Guru mengucapkan kata dalam bahasa mandarin lalu menyuruh siswa untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Guru menjelaskan sekilas tentang yufa 的、离、dan 里 。 Guru menyuruh siswa menebak arti kalimat yang di tuliskan guru di papan tulis. commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Guru menyuruh siswa menyusun kata- kata yang di tulis guru menjadi kalimat yang benar. 3) Kegiatan penutup Guru menyimpulkan pelajaran hari ini. Guru menmberikan tugas pada siswa. F. Materi 语法(Tata Bahasa) Beberapa penggunaan partikel penting dalam bahasa Mandarin antara lain sebagai berikut: de
1) Penggunaan 的 de
a.
Menerangkan + 的 + diterangkan 他是一个好朋友 。 长 的笔 红得衣服 de
b.
Kata benda + 的 + kata benda ( menyatakan kepemilikan) 我的电脑 。 他的朋友是外国人 。 l ǐ
2) Penggunaan 里 di dalam commit to user 教室里,学生们很安静 。
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
在家里 、书包里 。 lí
3) Penggunaan 离 jarak 学校离我家很远 。 学校离市场不太远 。 G. Sumber belajar 汉语课本 – Buku Pelajaran Bahasa Mandarin
3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri dilaksanakan oleh praktikan sebanyak 6 kali pertemuan, 1 kali ulangan harian dan 5 kali untuk pemberian materi biasa. Pada saat praktikan memulai praktik, di SMA Negeri 3 Wonogiri sedang mempersiapkan ujian nasional siswa kelas XII, sehingga kegiatan belajar mengajar kelas X dan XI banyak yang menjadi tidak aktif. Selain itu juga pada tanggal 21- 26 Maret 2011, kelas X dan XI sedang menghadapi ujian tengah semester. Di sekolah ini, materi bahasa Mandarin hanya memiliki waktu 45 menit untuk setiap pertemuan. Selain itu, sekolah ini menerapkan sistem moving class, yaitu sistem dimana siswa harus berpindah mencari kelasnya untuk setiap mata pelajaran. Hal ini menyebabkan waktu yang sedikit itu semakin berkurang karena siswa tidak mungkin dapat tepat waktu masuk ke kelas berikutnya. Tetapi sistem commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
40 digilib.uns.ac.id
moving class juga memiliki sisi positif, antara lain untuk menghilangkan kejenuhan siswa karena terus menerus berada dalam kelas yang sama. Dalam waktu yang sedikit itulah, praktikan harus dapat memanfaatkan waktu untuk dapat menyampaikan materi pelajaran dan membuat siswa menyerap pelajaran semaksimal mungkin. Karena itulah, praktikan menerapkan hukuman dengan cara mebebankan tugas kepada siswa dengan tujuan agar siswa mau mempelajari dan menghafal materi pelajaran. Sifat siswa, tanpa adanya tugas atau pekerjaan rumah, mereka tidak akan belajar, sehingga remidi merupakan hal yang biasa bagi mereka. Pada pertemuan pertama, tanggal 11 Februari 2011, awal praktikan memasuki kelas dan berinteraksi dengan siswa. Meskipun sedang dalam ulangan, tetapi para siswa tetap dapat bertukar jawaban dengan teman yang sekode soal dengannya. Pada pertemuan kedua, ketiga dan keempat, praktikan memulai kegiatan belajar mengajar. Sebelum memulai pelajaran, praktikan menyapa siswa dengan kalimat “zāoshàng hǎo!” yang berarti “selamat pagi!” kemudian siswa menjawab dengan kalimat serupa. Biasanya praktikan menggunakan lebih banyak kalimat sapaan untuk memancing ingatan siswa tentang kosa kata yang telah dipelajarinya, seperti: “dàjia hǎo!”, “xuéshēngmen hǎo!”, “jīntiān nǐmen hǎo ma?”. Kadang tampak siswa yang terasa asing dengan kalimat- kalimat tersebut, sehingga praktikan mengajak para siswa untuk mengartikan kembali kalimat-kalimat tersebut. Seperti pada kalimat yang agak “j ī nti ā n n ǐ men h ǎ o ma?”, commit to panjang, user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
praktikan menanyakan dahulu arti kalimat tersebut jika siswa tidak dapat menjawabnya. praktikan menanyakan arti perkata kalimat tersebut mulai dari kata “jīntiān”, “nǐmen”, hingga “hǎo ma?”. Jika siswa sudah mengetahui arti katakata tersebut, praktikan mencoba mengulang pertanyaan yang sama agar siswa dapat menjawab dengan lancar, sesuai dengan jawaban yang telah dibantu praktikan. Setelah siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada saat awal pelajaran dengan lancar, praktikan meneruskan ke materi pelajaran yang difokuskan pada menerjemah.
4. Bentuk- Bentuk Pemberian Penghargaan dan Hukuman selama Pelaksanaan Pembelajaran Pada saat pelajaran, jika ada siswa yang kurang memperhatikan atau membuat gaduh, akan mendapat pertanyaan yang secara spontan dilemparkan oleh praktikan, bila tidak dapat menjawab, maka akan menjadi pekerjaan bagi siswa untuk mencari jawabannya. Sebaliknya,
seandainya
ada siswa
yang bisa menjawab atau
mengerjakan soal dengan baik, praktikan pun memberikan penghargaan berupa perkataan maupun perbuatan. Penghargaan yang berupa perkataan misalnya kalimat yang baik untuk memuji tindakan siswa tersebut, sedangkan penghargaan yang berupa perbuatan antara lain, isyarat anggukan, pujian ataupun dengan pemberian nilai tambahan yang bisa digunakan untuk menambah nilai siswa commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
seandainya nilai pada ulangan harian agak kurang, sehingga dengan demikian dapat meminimalisasi jumlah siswa yang mengikuti remidi. Praktikan tidak menggunakan penghargaan yang berupa barang, karena dapat menyebabkan dampak negatif, misalnya, menyebabkan siswa hanya berorientasi pada hadiah tersebut, sehingga jika hadiah ditiadakan, siswa tidak berkeinginan untuk mengulangi hal yang baik tersebut . C.
Evaluasi
Evaluasi diberikan untuk mengetahui daya ingat siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan. Selain itu, tes juga berfungsi untuk mengetahui apakah siswa sudah dapat menguasai materi pelajaran tersebut atau masih perlu diulang lagi materi tersebut. Di SMA Negeri 3 Wonogiri, praktikan mengadakan ulangan harian sebanyak 1 kali, selama 1 jam pelajaran atau 45 menit dengan materi ulangan adalah materi pelajaran yang telah diajarkan selama 5 kali pertemuan. Soal ulangan dibuat 4 jenis soal dengan kode A, B, C dan D. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi kerjasama antarsiswa. Dari hasil tes tersebut, jika seluruh nilai siswa dipresentasikan, nilai siswa yang mencapai nilai standar ketuntasan dari sekolah adalah sebagai berikut, kelas X1 sebanyak 68,75 %, kelas X2 sebanyak 82,25 %, kelas X6 sebanyak 100 %. Bersadarkan hasil evaluasi siswa yang telah diuraikan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan methode pemberian hukuman commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam bentuk soal - soal tugas dan kalimat pujian sebagai hadiah bagi siswa yang mengerjakan sesuatu yang baik selama pembelajaran, yang telah dilakukan selama bulan Pebruari sampai Maret dinyatakan cukup berhasil. Hal tersebut dilihat dari keadaan di dalam kelas yang demokratis, terbuka, motivasi siswa, keaktifan siswa dan hasil latihan juga tes yang telah dilakukan. Berikut adalah daftar nilai ulangan harian siswa–siswa SMA Negeri 3 Wonogiri, dengan perbandingan nilai pretest dan nilai ulangan harian, ketuntasan siswa ditentukan dari nilai ulangan harian, siswa dianggap tuntas jika nilai yang diperoleh ≥65
Tabel 3. 2. Daftar nilai kelas X 1 PA NO 1. 2. 3. 4. 5.
NO Induk 5894 5895 5896 5897 5898
Wiku Aditya, S.Kom
NIP. 198207272010011016
Wati Astuti, S. Pd Nama
NIP.L/P Nilai PT Achamad Rifa’i L 70 Ahmad Kurniawan L 80 Andela Malis Febrisari P 70 Anita Dwi Rahayu P 75 Aulia Ayu Ambarwati 80 commit to user P
Keterangan UH 60 80 80 95 70
Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
5899 5900 5901 5902 5903 5904 5905 5906 5907 5908 5909 5910 5911 5912 55913 5914
Bambang Wibowo Sakti Daido Aji Wibowo Damar Adhyaksa
L L L P P L L P L L P P L P L P
75 65 80 50 70 75 80 55 65 80 50 70 80 50 60
55 100 100 30 85 80 80 60 80 100 70 65 75 55 85
Belum tuntas
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. L = 17
5915 5916 5917 5918 5919 5920 5921 5922 5923 5924 5925 5926 5927
Nova Yoga Pamungkas Nur Sulistya Handayani Putri Dwi Aprilia N KH Rafiiq Nur Hidayat
L P P L
55 80 50 50
60 100 75 50
Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas
Rizki Indah N Selisa Tri Utami Sendrawan Adnan Malika Si Tores Kusumaning P Tim Loudy Setiawan Wahyu Rima Wulandari Wahyu Tri Wibowo Yusak Doni Yudanto P = 16
P P L P L P L L
70 60 65 80 75 75 70 60
85 Tuntas 55 Belum tuntas 50 Belum tuntas 100 Tuntas 80 Tuntas 95 Tuntas 70 Tuntas 50 Belum tuntas JML = 33
Desanta Sucianti Wulaningrum
Dhania Widhyaristiana Dian Ariesta Enggal Sancoyo Gabby Aprillinnetha Annastasia
Galih Fajar Prihantoro Hanung Dwi Subekti Heni Utami Indah Lestari Irfan R N Malinda Puspita Sari Maranatha Abet Saputro Nina Retno Indah Kusuma Ayu Indriani
Tabel 3. 3. Daftar nilai kelas X 2 PA Drs. Sunaryo Retno, WR NO No induk Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6.
5928
Adtyo Udi Laksono
5930 5931 5932 5933
Anastasia Ambar Krisna Dita
Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas
NIP. 196801222006041006 NIP. L/P Nilai Keterangan PT UH L 0 65 Tuntas
P Anggia Paskarini P ApriareIga Agelin P commit to user Arif Tri Wibowo L
60 65 75 60
95 25 85 95
Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. L = 15
5934 5935 5936 5937 5938 5939 5940 5941 5942 5943 5944 5945 5946 5947 5948 5949 5950 5951 5952 5953 5954 5955 5956 5957 5958 5959 55960 5961
Ayu Puspitasari Bani Ibnu Nurfiqhi Danang Triyanto Desi Ambarwati Dhina Widyaristiani Dicky Syahputra Fellga Aviska Fransiskus Dian Krista Gesit Ega Perkasa Haryanto Iis Cahyani Indira Tri Utami Irvan Aditya Nugroho Manja Mania Masnanto Agus Nugroho Nindya Ayu W Nur Udin Pambuko Nurul Fathimah Putri Dyah Pertiwi Rahmat Apriyanto Reni Hapsari Rizki Pristamaya Septiana Pamiasih Shofian Yoga Asmara Sri Utami Titis Arya Firmansyah Wahyu Trisna Wardhana Wahyuningtyas Yuli Istanti
P = 18
Tabel 3. 4. Daftar nilai kelas X.6 PA Fajar Laela, S. Ag NO
NO Induk 1. 2. 3. 4. 5.
6061 6062 6063 6064 6065
Edy Sriyanto, S. Pd Nama
P L L P P L P L L L P P L P L P L P P L P P P L P L L P
75 65 0 70 50 50 70 0 70 60 60 60 60 50 55 75 80 75 65 80 70 60 70 45 75 0 60
95 75 40 75 30 90 55 30 75 70 80 100 100 100 100 75 100 85 75 100 70 100 95 60 95 95 100
Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas JML = 33
NIP. 19710524 200604 2 010
NIP. 19720917 200701 1 013 L/P Nilai Keterangan PT UH Afilla Pangestika P 60 100 Tuntas Agung Surya Ramadhan L 65 65 Tuntas Anggi Suprayogi L 55 80 Tuntas Ani Galih R P 50 100 Tuntas commit to userP Ari Siswari 50 100 Tuntas
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
6066 6067 6068 6069 6070 6071 6072 6073 6074 6075 6076 6077 6078 6079 6080 6081 6082 6083 6084 6085 6086 6087 6088 6089 6090 6091 6092 6093
34. 6094 L = 16
Azhar Najib Arraid Purwito Bidari Ajeng Lesworo Boyhon Kuncoro Darmawan Nur Kusuma Desti Karuniawati Dodi Putra Kurniawan Erinta Putri Habsari Faizal Nur Rasyid Fatmawati Hadiyanto Ibnu Umar Santosa Ika Sri Lestari Lella Oktaviani Fajri Lutfi Adam Yoga Pamungkas
Metin Yuliyati Muhammad Mukhlisin Nunung Risti Ning Tyas Ovilia Arisma S Ponco Mursito Rahmawati Pangestika Ratna Wati Rici Dovan Prasetya Rully Artika Sherly Affrillia Indaryani Suhud Nurman Sasono Tia Amelia Putri Tri Surahno Yasika Valeri Oktavian Mahendra
Sella Putri Anggita Sari P = 18
L P L L P L P L P L L P P L P L P P L P P L P P L P L L
55 40 60 60 60 60 65 55 80 40 50 60 55 55 60 75 70 80 65 50 50
P
40
60 60 40 60 60 55
90 95 80 100 75 85 85 75 90 100 85 100 85 85 100 100 95 100 80 85 90 100 90 85 95 100 100
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
95 Tuntas Jml = 34
D. Kendala - Kendala Pada Saat Pembelajaran Selama melaksanakan praktik kerja lapangan penulis tidak selalu lancar dalam menyampaikan materi di setiap pertemuan. Mata pelajaran Bahasa Mandarin merupakan mata pelajaran yang baru di ajarkan. commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Secara umum, siswa masih menganggap bahasa Mandarin adalah bahasa yang sangat sulit, mulai dari huruf, pelafalan, nada hingga tata bahasanya. Dasar pengucapan huruf yang masih terasa asing adalah salah satu hal yang banyak dikeluhkan siswa. Bagi mereka, pengucapan bahasa Mandarin yang benar masih merupakan hal yang lucu, maka tak jarang pula mereka tertawa saat praktikan membaca atau mengucapkan kalimat bahasa Mandarin yang benar sesuai dengan aturan pengucapannya. Banyak pula siswa yang menggunakan istilah - istilah yang tidak wajar untuk menyebut huruf hanzi, seperti huruf kotak- kotak, ataupun “pagupon” yang berasal dari bahasa Jawa berarti sangkar burung merpati. Dari kesulitan-kesulitan yang banyak ditemukan itulah, motivasi siswa untuk belajar menjadi berkurang. Siswa menjadi malas untuk memperhatikan apalagi mempelajari bahasa Mandarin. Sehingga Saat penyampaian materi berlangsung ada sebagian anak yang mengajak temannya untuk bermain dan mengobrol. Ada pula datang terlambat dengan berbagai alasan. Dan masih banyak hal yang dilakukan siswa yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penulis sering memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai bentuk hukuman dan kalimat pujian sebagai salah satu bentuk penghargaan bagi siswa yang menjawab. Akan tetapi penerapan metode ini tidak selalu berjalan lancar. Secara
terperinci,
kendala
dalam
penerapan
penghargaan dan hukuman adalah sebagai berikut: commit to user
metode
pemberian
perpustakaan.uns.ac.id
48 digilib.uns.ac.id
1. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih sangat terbatas, sehingga lebih banyak siswa yang mendapat hukuman daripada siswa yang mendapat penghargaan, 2. Siswa yang mendapat hukuman jumlahnya sangat banyak sedangkan waktu pelajaran sangat terbatas. Sehingga penulis tidak dapat memantau satu per satu siswa setiap kali pertemuan di kelas. 3. Siswa sering memprotes hukuman yang penulis berikan, dengan alasan tugas dan ulangan dari mata pelajaran sudah sangat banyak, sehingga tugas yang penulis berikan pun juga tidak dapat dikumpulkan tepat pada waktu yang telah penulis tetapkan. Hal ini dikarenakan Siswa tidak memahami maksud penulis memberikan tugas – tugas tersebut sebagai suatu bentuk hukuman. 4. Siswa hanya bersemangat pada penghargaan yang berbentuk barang, poin tambahan nilai, dan dibebaskan dari remidi ulangan.
E. Upaya Penanganan Kendala Proses Belajar Mengajar Dalam proses belajar mengajar bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri sudah menjadi kewajiban bagi tenaga pengajar untuk memberikan dorongan dan semangat bagi siswanya. Untuk itu penulis mengupayakan beberapa hal dalam siswa penanganan masalah belajar : a. Mengulang - ulang pertanyaan dan jawaban dalam percakapan agar siswa dapat mengingat dan memahami kalimat yang dimaksud. Sehingga dapat meminimalisasi jumlah siswa yang mendapat hukuman, commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Memotivasi siswa untuk selalu mengerjakan hal yang bisa mendapatkan penghargaan atau untuk tidak melakukan perbaikan nilai ulangan, c. Penulis memberi penjelasan pada siswa tentang maksud pemberian tugas, sehingga siswa tidak merasa sia – sia mengerjakan tugas tersebut, d. Penghargaan yang diberikan tidak membuat siswa berpikir pada hadiah tersebut, melainkan pada tujuan dari pemberian hadiah tersebut. Hadiah yang berupa perkataan misalnya kalimat pujian atas perbuatan yang siswa tersebut, sedangkan hadiah yang berupa perbuatan misalnya memberikan poin nilai pada siswa sehingga membuat siswa merasa dihargai dan ingin kembali melakukan perbuatan baik.
commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian praktik kerja lapangan di SMA Negeri 3 Wonogiri diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Metode pemberian penghargaan dan hukuman dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar kosa kata bahasa Mandarin, karena hukuman yang berupa tugas dapat membantu siswa untuk mengingat tiap kata bahasa Mandarin beserta dengan artinya, sedangkan penghargaan dapat memotivasi siswa untuk melakukan kembali hal yang pernah dia lakukan. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan hasil ulangan siswa meningkat rata-rata 83,67% jika dibandingkan dengan nilai pretest sebelum penerapan metode ini. 2. Hambatan yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode pemberian penghargaan dan hukuman adalah sebagai berikut: a. Lebih banyak siswa yang mendapat hukuman daripada siswa yang mendapat penghargaan. Namun penulis selalu memotivasi siswa untuk selalu mengerjakan hal yang bisa mendapatkan penghargaan atau untuk tidak melakukan perbaikan nilai ulangan, b. Waktu pelajaran sangat terbatas, tidak sebanding dengan jumlah siswa yang mendapat hukuman, namun dengan mengulang-ulang pertanyaan dan jawaban dalam percakapan, siswa dapat mengingat dan memahami commit to user
50
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kalimat yang dimaksud. Sehingga dapat meminimalisasi jumlah siswa yang mendapat hukuman, c. Siswa tidak memahami maksud penulis memberikan tugas–tugas sebagai suatu bentuk hukuman. Sebelum memberikan hukuman, penulis memberi penjelasan pada siswa tentang maksud pemberian tugas, sehingga siswa tidak merasa sia-sia mengerjakan tugas tersebut, d. Siswa hanya bersemangat pada penghargaan yang berbentuk barang, poin tambahan nilai, dan dibebaskan dari remidi ulangan. kendala ini dapat teratasi dengan memberikan penghargaan yang tidak membuat siswa berpikir pada hadiah tersebut, melainkan pada tujuan dari pemberian hadiah tersebut.
B. Saran Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan (magang) yang dilakukan di SMA Negeri 3 Wonogiri, penulis memberi saran yang membangun terkait pembelajaran bahasa Mandarin : 1.
Kepada SMA Negeri 3 Wonogiri. Ada baiknya, pihak sekolah menambahkan jam pelajaran serta sarana pembelajaran, seperti kamus bahasa Mandarin, dan penambahan perangkat multimedia.
commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Kepada pengelola DIII Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Ada baiknya memeberikan contoh pembelajaran bahasa Mandarin yang lebih mudah dipahamai. Sehingga mahasiswa mendapat gambaran bagaimana cara untuk mengajarkan bahasa Mandarin kepada orang lain yang baru mulai mempelajari.
commit to user