Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..101
PEMBERIAN HAK MILIK SATUAN RUMAH SUSUN DIATAS BEBERAPA HAK GUNA BANGUNAN PERORANGAN Masrofah
[email protected]
Abstract : The objectives of this research are: (1) to study and analyze the status of ownership of a modern shopping center or mall upon some tenure individual rights. (2) to study and analyze the process of granting ownership rights for apartment unit. The method used in this research was normative, that is, a legal research which was based on legal materials obtained from literature that examined legal norms related to the issue of providing ownership rights for apartment units upon some building rights. Based on the results of research and discussion, it can be concluded as follows: (1) PT. G.U. that wanted to have its apartment units certified for ownership had constraints by the absence of implementation guidelines of Law No. 16 of 1985 (now Act No. 20 of 2011). (2) The principle of horizontal separation is the opposite of attachment principle which states that buildings and plants are integrated to land. (3) In planning the development of apartment, developers of the construction should first pay attention to the layout of the area of city/ county. (4) The construction of a housing project must meet some requirements, they are: administrative requirements, technical requirements and ecological requirements. (5) Prior to certificate of ownership registration upon an apartment unit, certificate of land rights either in the form of property rights, the right to use the land for building and the right to use and manage the land. (6) In the Act of Apartment, if it does not meet the provisions of these rules, there are some sanctions to be given. These may be in the form of administrative sanctions or criminal verdicts such as fines and imprisonment. Keywords : Granting Rights, Certificate of Ownership Rights Unit of the Flats, Broking, Transitional sale, Land Consolidation.
Abstrak : Kata kunci :
pemecahan masalah kebutuhan perumahan,
PENDAHULUAN Sejalan dengan populasi masyarakat
pemukiman dan pusat perbelanjaan modern-
yang terus bertambah di lahan kehidupan
nya, terutama di perkotaan yang padat dan
perkotaan yang terbatas ketersediaan luasan
terus
tanah untuk perumahan dan pemukimannya
dengan pemanfaatan ketersediaan luas tanah
dan
yang sangat terbatas.
juga
untuk
pembangunan
pusat
perbelanjaan modernnya, maka pembangunan
perumahan,
pemukiman
dan
bertambah
jumlah
penduduknya,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor
pusat
20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
perbelanjaan modernnya mengarah pada
(selanjutnya disebut UU Rumah Susun),
pembangunan rumah susun. Pembangunan
mengenal beberapa jenis Rumah Susun,
rumah susun menjadi salah satu alternatif
yaitu : 1) Rumah Susun Umum, adalah
102 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
rumah susun yang diselenggarakan untuk
dan sebagian lagi berfungsi sebagai tempat
memenuhi kebutuhan rumah bagi masya-
usaha.1
rakat berpenghasilan rendah. Rumah Susun
Menurut Pasal 45 UU Rumah Susun,
Umum inilah yang kemudian berkembang
penguasaan satuan rumah susun (selanjutnya
menjadi Rusunami dan Rusunawa. Rusuna-
disebut sebagai “sarusun”) dapat dilakukan
mi adalah akronim dari Rumah Susun
dengan berbagai cara. Untuk sarusun umum
Umum Milik, sedangkan Rusunawa adalah
dan sarusun komersial, penguasaan dapat
akronim dari Rumah Susun Umum Sewa; 2)
dilakukan dengan cara dimiliki atau disewa.
Rumah Susun Khusus, merupakan rumah
Penguasaan sarusun dengan cara-cara ter-
susun yang diselenggarakan untuk meme-
sebut dapat dilakukan dengan perjanjian
nuhi kebutuhan khusus; 3) Rumah Susun
tertulis yang dibuat di hadapan pejabat yang
Negara, yaitu rumah susun yang dimiliki
berwenang. Perjanjian tertulis tersebut harus
oleh negara yang menjadi tempat tinggal,
didaftarkan pada perhimpunan pemilik dan
sarana pembinaan dan penunjang pelak-
penghuni sarusun (PPPSRS), yaitu badan
sanaan tugas pejabat dan pegawai negeri; 4)
hukum yang beranggotakan para pemilik
Rumah Susun Komersial adalah rumah
atau penghuni sarusun.
susun yang diselenggarakan untuk men-
Dan salah satu jenis bangunan yang
dapatkan keuntungan. Rumah Susun Komer-
dapat dikategorikan sebagai rumah susun
sial oleh pengembang sering disebut apar-
adalah gedung pusat perbelanjaan. Pusat
temen, flat atau kondominium.
perbelanjaan modern dikatakan sebagai
Adapun berdasarkan penggunaannya,
Rumah Susun apabila dalam suatu pusat
Rumah Susun kemudian dapat dikelompok-
perbelanjaan
itu
terdapat
kepemilikan
kan menjadi: 1) Rumah susun hunian, yaitu
masing-masing unit atas nama perorangan
rumah susun yang seluruhnya berfungsi
maupun badan hukum yang penggunaannya
sebagai tempat tinggal; 2) Rumah susun
untuk komersial dan bukan hunian (mall
bukan hunian, adalah rumah susun yang
saja) maupun sebagian hunian seperti
seluruhnya berfungsi sebagai tempat usaha
apartemen yang gabung gedungnya dengan
dan atau kegiatan social; 3) Rumah susun
mall. Kepemilikan atas unit pusat per-
campuran, merupakan rumah susun yang
belanjaan modern dibuktikan dengan adanya
sebagian berfungsi sebagai tempat tinggal 1
Imam Koeswahyono, 2004. Hukum Rumah Susun: Suatu Bekal Pengantar Pemahaman, Malang, Bayumedia, hlm. 13-14.
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..103
Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah
Berdasarkan uraian di atas, maka
Susun (SHM Sarusun) jika konsep pusat
yang menjadi permasalahan adalah apakah
perbelanjaan modern itu berupa rumah
status kepemilikan tanah pada bangunan
susun tersebut didirikan di atas tanah dengan
lantai 1 dan seterusnya dapat diberikan Hak
hak milik, hak guna bangunan, atau hak
Milik Sarusun? Dan bagaimanakah proses
pakai. Sedangkan untuk rumah susun yang
pemberian Hak Milik Sarusun sesuai dengan
dibangun di atas barang milik negara/daerah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011?
berupa tanah atau tanah wakaf dengan cara sewa dibuktikan dengan Sertifikat Ke-
PEMBAHASAN
pemilikan Bangunan Gedung Satuan Rumah
Status Kepemilikan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Diatas Beberapa Hak Guna Bangunan Perorangan
Susun (SKBG Sarusun). Untuk melakukan pembelian unit pusat perbelanjaan modern, para pembeli dapat melakukan pengikatan terlebih dahulu dengan pihak penjual. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). PPJB tentang rumah susun diatur di dalam Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
Kronologi dan problema hukum terkait kepemilikan rumah susun atas Nama PT. G.U Dilihat dari kronologi,2 komplek pertokoan atau mall Banjarmasin yang dikelola oleh PT. G.U adalah sebuah gedung pusat perbelanjaan dengan konsep mall, gaya modern, memiliki desain grafika
11/KPTS/1994 tentang Pedoman Perikatan
dengan lingkungan untuk suatu konsep ‘life
Jual Beli Satuan Rumah Susun (Kemenpera
syle’ bagi masyarakat, berlantai 4 (empat),
No.11/1994).
Akan
tetapi
di
wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin belum pernah terbit Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HM Sarusun) maupun SKBG Sarusun, ini dapat dilihat pada bangunan-bangunan Rumah Susun yang ada khususnya mall atau pusat perbelanjaan yang merupakan Rumah Susun Komersial. Sebagai contoh adalah pusat perbelanjaan modern atau mall yang konsep penerbitan Hak Guna Bangunannya adalah
terletak Jl. Simpang Ulin I, Kelurahan Melayu Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kalimantan Selatan, dan didirikan menurut Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang tertanggal
27
Mei
2004
Nomor
01/
DITAKOT/2004. Di atas mall tersebut terdapat 275 sertifikat dengan rincian sebagai berikut : Pertama, SHGB No. 655 s/d 928/Melayu (274 serti-fikat HGB), yaitu sertifikat hak
pecahan dari sertifikat induk untuk lantai 2
bawah (lantai 1) saja.
Wawancara dengan Robensjah Sjachran, Notaris – PPAT Kota Banjarmasin pada tanggal
104 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
atas tanah untuk Kios/Unit-Unit di Trade
usaha lain yang umumnya berada dalam
Center
pusat perbelanjaan.
pada
Lantai
1
Duta
Mall
Banjarmasin yang akan dialihkan kepada
Setelah diterbitkannya Sertifikat Hak
user dengan luas total 5.316,47 m2. Kedua,
Guna Bangunan Nomor 655 sampai dengan
SHGB No. 929/Melayu, yaitu sertifikat hak
929 Kelurahan Melayu atas nama PT. G.U.
atas tanah untuk tanah pekarangan, halaman,
pada tahun 2007, maka saat itu yang berlaku
area parkir, dan lahan yang direncanakan
untuk pendaftaran kepemilikan sertifikat
akan dibangun bangunan hotel bertingkat
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun adalah
dengan luas total 33.074 m2.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985
Kemudian dari 274 sertifikat Hak
tentang Rumah Susun yang diikuti dengan
Guna Bangunan untuk kios sejumlah 132
peraturan pelaksanaanya yaitu Peraturan
sertifikat Hak Guna Bangunan telah dijual/
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
dialihkan kepada user dan sisanya sejumlah
Rumah Susun. Peraturan Pemerintah ini
142 sertifikat Hak Guna Bangunan masih
masih berlaku walaupun Undang-Undang
ada pada PT. Govindo Utama yang berakhir
Nomor 16 tahun 1985 ini telah dicabut.
haknya tanggal 10 Juli 2033.
Rumah Susun harus memenuhi persyaratan-
Apabila kita lihat pada kronologis
persyaratan diantaranya adalah persyaratan
kasus PT G.U. dimana pihak PT. G. U.
administratif yang termuat dalam Pasal 30
menjual kepada pihak lain sebagian dari
ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 4
sertifikat-sertifikat di atas mall tersebut.
Tahun 1988 yaitu : Pertama, rumah susun
Yang pada perkembangannya pihak lain
dan lingkungannya harus dibangun dan di-
sebagai pemegang terakhir dari sertifikat-
laksanakan berdasarkan perizinan yang di-
sertifikat tersebut mengikatkannya dengan
berikan oleh Pemerintah Daerah sesuai
pembebanan
dengan peruntukannya. Kedua, perizinan se-
Hak
Tanggungan.
Untuk
mengembalikan ke posisi awal menjadi
bagaimana
sertifikat induk tentu saja menjadi persoalan
diajukan oleh penyelenggara pembangunan
besar karena melibatkan banyak pihak yang
kepada Pemerintah Daerah dengan me-
berkepentingan
perencanaan
lampirkan persyaratan-persyaratan : a) ser-
sertifikat tersebut untuk menjadi rumah
tifikat hak atas tanah; b) fatwa peruntukan
susun non hunian yang pada saat sekarang
tanah; c) rencana tapak; d) gambar rencana
satuan rumah susun tersebut dimanfaatkan
arsitektur yang memuat denah dan potongan
untuk usaha pertokoan/supermarket/depar-
beserta pertelaannya yang menunjukkan
temen store/food court/cinema dan bidang
dengan jelas batasan secara vertical dan
terhadap
dimaksud
dalam
ayat
(1)
horizontal dari satuah rumah susun; e)
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..105
gambar
rencana
struktur
beserta
per-
uraian, dan batas-batasnya dalam arah
hitungannya; f) gambar rencana menunjuk-
vertikal
kan dengan jelas bagian bersama, benda
dimaksud dalam Pasal 31, dengan penye-
bersama, dan tanah bersama; g) gambar
suaian seperlunya sesuai kenyataan yang
rencana
beserta
dilakukan dengan pembuatan akta pemisah-
perlengkapannya. Kemudian pada Pasal 31
an. Sedangkan pada ayat 3 dan 4 nya
disebutkan
pem-
disebutkan bahwa akta pemisahan sebagai-
bangunan wajib meminta pengesahan dari
mana dimaksud dalam ayat (1) disahkan
Pemerintah Daerah atas pertelaan yang
oleh Pemerintah Daerah dilampiri gambar,
menunjukkan batas yang jelas dari masing-
uraian, dan batas-batas sebagaimana di-
masing
bagian
maksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31. Dan
bersama, benda bersama, dan tanah bersama
pada ayat (4) disebutkan bahwa akta pe-
beserta uraian nilai perbandingan pro-
misahan sebagaimana dimaksud dalam ayat
porsionalnya,
(3) harus didaftarkan oleh penyelenggara
jaringan
dan
bahwa
satuan
instalasi
penyelenggara
rumah
setelah
susun;
memperoleh
izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.
dan
horizontal
sebagaimana
pembangunan pada Kantor Agraria Ka-
Pada Pasal-Pasal inilah PT. G.U.
bupaten atau Kotamadya dengan melampir-
tidak bisa melanjutkan rencananya untuk
kan sertifikat hak atas tanah, izin layak huni,
menjadikan area rumah susun non hunian ini
beserta warkah-warkah lainnya.
dengan mendaftarkannya pada Kantor Per-
Maka
wajib bagi
penyelenggara
tanahan. Hal ini disebabkan karena belum
pembangunan untuk minta pengesahan atas
adanya Peraturan Daerah (Perda) Kota
akta
Banjarmasin yang mengatur tentang rumah
Pemerintah Daerah tidak dapat memberikan
susun, dimana di dalam Perdalah diatur
pengesahan
persyaratan penyelenggara pembangunan
hukumnya yaitu Perda yang dimana pada
untuk meminta pengesahan atas pertelaan-
saat PT. G.U. ingin mendaftarkan sertifikat
nya.
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Pada Pasal 39 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
pemisahan
apabila
rumah
belum
susunnya.
ada
dasar
terkendala oleh belum terbitnya Perda dimaksud.
Rumah Susun dengan tegas dinyatakan
Baru pada tahun 2010, Peraturan
bahwa penyelengara pembangunan wajib
Daerah Kota Banjarmasin terbit dengan
memisahkan rumah susun atas satuan satuan
Nomor 8 tahun 2010 tentang Rumah Susun.
rumah susun meliputi bagian bersama,
Dimana dalam rentang waktu 3 tahun,
benda bersama dan tanah bersama dengan
terhadap sertifikat Hak Guna Bangunan
pertelaan yang jelas dalam bentuk gambar,
Nomor 655 sampai dengan 929 kelurahan
106 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
Melayu itu telah dijual PT. G.U. kepada
dalam sertifikatnya yang menjadikan proses
pihak lain sebanyak 132 sertifikat dan
kasus ini jadi berlarut larut.
sisanya sebanyak 143 sertifikat masih atas
Pendaftaran Hak Milik Sarusun atas
nama PT. G.U. Sehingga ketika keinginan
nama PT. G.U. dilakukan terhadap HGB
PT. G.U. untuk minta diterbitkan sertifikat
atas nama PT. G.U. yang telah dijual ke
Lantai II, III, dan IV pada mall yang
perorangan karena telah dilakukan pem-
dikelola PT. G.U. dan telah dikonsultasikan
bebanan dengan Hak Tanggungan maka
dengan bagian hukum Badan Pertanahan
persetujuan bank merupakan kewajiban
Nasional Republik Indonesia dengan jawab-
yang harus dilakukan. Semua sertifikat yang
an bahwa split/penerbitan sertifikat untuk
ada pembebanannya harus dilakukan roya
Lantai II, III, dan IV hanya dimungkinkan
karena tidak semua sertifikat diagunkan
apabila tanah yang menjadi Tanah bersama
pada bank yang sama dan tidak semua
yang melandasi bangunan mall tersebut
sertifikat
sepenuhnya dikuasai oleh PT. G.U.
sehingga semua harus bersih. Pihak bank
dibebankan
Hak
Tanggungan
tentunya sangat sulit memberikan ijin untuk Pendaftaran hak milik atas satuan rumah susun PT. G.U.
roya (penghapusan hutang) karena pada
Di dalam proses kepemilikan rumah
Tanggungan ini belum menyelesaikan ke-
susun diharuskan adanya sertifikat induk
wajibannya secara menyeluruh (lunas). Se-
sebagai hak atas tanah bersama yang
hingga dapat dianalisa untuk dilakukan
tentunya mempunyai satu nama sebagai
perjanjian tertulis di hadapan notaris tentang
pemegang haknya. Sedangkan pada kasus
hak dan kewajiban pemegang hak maupun
PT. G.U. ini, tanah tempat berdirinya mall
pihak bank dalam proses penerbitan SHM
tersebut terdiri dari 275 sertifikat Hak Guna
Sarusun ini. Perjanjian juga memuat apabila
bangunan dan sebagian dijual kepada pihak
terjadi wanprestasi dalam proses pen-
lain dan diagunkan ke bank. Tentunya Bank
sertifikatannya.
tidak akan mudah mengizinkan sertifikat yang dibebani
kepada PT. G.U. dari pemegang hak yang
sementara
sudah membeli dan membalik nama menjadi
dalam proses penerbitan SHM Sarusun,
namanya (mengembalikan ke posisi awal).
begitu pula pemegang terakhir yang tidak
Hal ini menjadi kendala kembali ketika
dibebani Hak Tanggungan. Tidak adanya
dilakukan akad dengan pembuatan akta jual
jaminan kepastian bahwa pemegang terakhir
beli, karena sebelumnya harus ada pajak-
akan kembali menjadi nama yang tertera
pajak yang harus dibayar baik itu Pajak
untuk
Tanggungan
Langkah selanjutnya adalah jual beli
pada
Banknya
Hak
kenyataannya sertifikat yang dibebani hak
dipinjamkan
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..107
Penghasilan maupun Bea Perolehan Hak
bersama untuk membangun lingkungan yang
Tanah dan Bangunan (BPHTB), siapa yang
siap bangun dan menyiapkan kapling tanah
menanggung biaya peralihan jual beli ini,
matang sesuai dengan rencana tata ruang
apakah
(PT.G.U.)
yang berlaku.3 Oleh karena itu konsolidasi
ataukah pemegang yang dengan itikad baik
tanah adalah salah satu jalan keluar bagi
mau melaksanakan proses penerbitan SHM
penye-diaan tanah di daerah perkotaan.4
pemegang hak
asal
Sarusun ini. Untuk itu penulis menganalisa
Konsolidasi tanah dapat dilakukan
perlunya perjanjian tertulis antara pemegang
dengan dua cara, yaitu : a) konsolidasi
hak asal dan pemegang hak baru mengenai
Tanah Horisontal; dan b) konsolidasi Tanah
hak dan kewajiban serta wanprestasi dalam
Vertikal. Namun demikian konsolidasi tanah
proses penerbitan SHM Sarusun ini.
bagi pembangunan rumah susun belumlah
Apabila sudah dilakukan pendaftaran
popular,
ditambah
landasan
hukumnya
peralihan jual beli yang mengakibatkan
sangat lemah, belum adanya pengaturan
pemegang hak beralih ke PT. G.U., langkah
dasar, serta belum adanya petunjuk pe-
selanjutnya adalah melakukan proses peng-
laksanaannya.
gabungan. Sertifikat-sertifikat yang sudah
Untuk
kawasan
perumahan
dan
beralih nama menjadi PT. G.U. digabung
pemukiman, konsolidasi tanah dapat mem-
menjadi satu dengan syarat batas batasnya
beri manfaat berupa : 1) Kesempatan kepada
berhimpitan, sehingga kalau ada salah satu
pemilik tanah untuk menikmati secara
dari sertifikat itu ada yang menolak untuk
langsung keuntungan dari konsolidasi tanah;
dilakukan penggabungan yang mengakibat-
2) Terhindar dari ekses-ekses yang sering
kan tidak berhimpitnya batas batasnya maka
timbul dalam penyediaan tanah secara kon-
penggabungan sertifikat tidak dapat di-
vensional;
lakukan.
pembangunan wilayah pemukiman; 4) Ter-
3)
Adanya
percepatan
laju
Pendaftaran Hak Milik Sarusun juga
tib administrasi pertanahan. Sedangkan prin-
dapat dilakukan dengan penataan kembali
sip dasar konsolidasi tanah adalah : 1) Mem-
dengan prosedur konsolidasi tanah. Kon-
bangun tanpa menggusur; 2) Kegiatan pem-
solidasi Tanah merupakan salah satu sarana
bangunan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
untuk mewujudkan ruang yang aman,
rakyat; 3) Dilaksanakan berdasarkan ke-
nyaman, produktif dan berkelanjutan. Pada
sepakatan bersama (musyawarah); 4) Penye-
konsep teorinya, konsolidasi lahan merupa-
diaan tanah melalui STUP (Sumbangan
kan suatu upaya penataan kembali penguasaan, pengadaan, kepemilikan lahan oleh masyarakat pemilik lahan melalui usaha
3
www.penataanruang.net diakses tgl 21 Juli
4
Ibid
2014.
108 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
Tanah Untuk Pembangunan); 5) Trans-
rumah susun atas sarusun, bagian bersama,
paransi; 6) Keadilan; 7) Kepastian hak atas
benda bersama, dan tanah bersama. 2)
tanah dengan lingkungan yang tertata.
Benda bersama sebagaimana dimaksud pada
Untuk kasus PT. G.U., proses kon-
ayat (1) menjadi bagian bersama jika di-
solidasi tanah adalah dengan melakukan
bangun sebagai bagian bangunan rumah
pelepasan hak atas tanah oleh peserta
susun. 3) Pemisahan sebagaimana dimaksud
konsolidasi yaitu pemegang hak atas tanah
pada ayat (1) memberikan kejelasan atas: a)
yang sertifikatnya merupakan hasil pe-
batas sarusun yang dapat digunakan secara
mecahan dari PT. G.U. Sebelum pelepasan,
terpisah untuk setiap pemilik; b) batas dan
harus proses roya bagi sertifikat-sertifikat
uraian atas bagian bersama dan benda
yang dibebani hak tanggungan yang diiringi
bersama yang menjadi hak setiap sarusun;
dengan
bank
dan c) batas dan uraian tanah bersama dan
tentang hak dan kewajiban serta wan-
besarnya bagian yang menjadi hak setiap
prestasinya. Pelepasan dimaksudkan untuk
sarusun.
perjanjian
dengan
pihak
memenuhi syarat legalitas agar menjadikan
Setelah akta pemisahan disahkan
status tanah sebagai tanah yang langsung
oleh pemerintah daerah, langkah selanjutnya
dikuasai oleh Negara yang diwujudkan
adalah mendaftarkan ke Kantor Pertanahan
dalam bentuk Surat Pernyataan. Setelah
Kota Banjarmasin untuk penerbitan SHM
pelepasan hak, tanah tersebut ditegaskan
Sarusun atas nama PT. G.U. Setelah
sebagai obyek Konsolidasi Tanah. Penegas-
sertifikat-sertifikat itu terbit maka untuk
an tanah obyek konsolidasi tanah ini diusul-
mengembalikan ke pemegang hak asal yang
kan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota
merupakan peserta konsolidasi dilakukan
Banjarmasin yang dimuat dalam Surat
dengan cara melakukan akad jual beli dan
Keputusan Penegasan Tanah Obyek Kon-
membuat akta jual beli. Akta jual beli ini
solidasi Tanah.
kemudian didaftarkan ke Kantor Pertanahan
Proses selanjutnya adalah pelepasan
Kota Banjarmasin untuk peralihan jual
hak tersebut yang sudah ditegaskan dalam
belinya ke atas nama pemegang hak asal
Surat Keputusan dimohonkan oleh PT. G.U.
yang
untuk diterbitkan Sertifikat Hak Guna
Sehingga pe-serta konsolidasi memiliki
Bangunan. Kemudian PT. G.U. membuat
masing-masing SHM Sarusunnya.
pertelaan dan akta pemisahan. Berdasarkan
me-rupakan
Apabila
peserta
pendaftaran
konsolidasi.
Hak
Milik
Pasal 25 UU Rumah Susun disebutkan
Sarusun tersebut tetap tidak dapat dilaksana-
bahwa : 1) Dalam membangun rumah susun,
kan dengan segala kendala yang ada, maka
pelaku pembangunan wajib memisahkan
pihak yang berkepentingan dalam hal ini PT.
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..109
G.U. membuat surat permohonan untuk
Banjarmasin yang baru karena perputaran
minta dicatatkan dalam Buku Tanah semua
mutasi yang tidak mengetahui permasalahan
sertifikat hasil pemecahan yang seharusnya
PT. G.U. untuk berhati-hati dalam me-
merupakan HM Sarusun dengan alasan-
mproses ataupun tidak memproses per-
alasan yang tepat agar selama batas waktu
mohonan
sertifikat-sertifikat
baharuannya.
tersebut
yaitu
tahun
perpanjangan
maupun
pem-
2033, tidak ada satupun sertifikat-sertifikat hasil pemecahan itu memohon perpanjangan atau pembaharuan. Hal ini dimaksudkan
Tata Ruang Dalam Perencanaan Pembangunan Rumah Susun
agar pada saat masa berlakunya habis, maka proses
permohonan
penerbitan
Arah kebijaksanaan rumah susun di
SHM
Indonesia berisi 3 (tiga) unsur pokok, yaitu:
Sarusun lebih mudah karena kalau sudah
1) Konsep tata ruang dan pembangunan
habis berarti sudah menjadi tanah Negara
perkotaan, dengan mendayagunakan tanah
walaupun hak keperdataan masih diutama-
secara optimal dan mewujudkan pemukiman
kan kepada pemegang haknya, maka dapat
dengan kepadatan penduduk; 2) Konsep
dimohonkan Sertifikat Hak Guna Bangunan
pembangunan hukum, dengan menciptakan
atas nama PT. G.U. dan selanjutnya untuk
hak kebendaan baru yaitu satuan rumah
proses penerbitan SHM Sarusunnya. Per-
susun
mohonan dapat juga di-lakukan ke Badan
perseorangan dengan pemilikan bersama
Pertanahan Nasional Republik Indonesia
atas
karena PT. G.U. sudah pernah konsultasi
menciptakan badan hukum baru yaitu
sehingga dimungkinkan untuk memohon
Perhimpunan
melalui BPNRI agar dicatatkan di Buku
anggaran
Tanah.
tangganya dapat bertindak ke luar dan ke
yang
benda,
dapat
bagian
dimiliki
dan
Penghuni,
dasar
dan
secara
tanah
yang anggaran
dan
dengan rumah
Walaupun dalam Peraturan Pemerin-
dalam atas nama pemilik satuan rumah
tah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pen-
susun, berwenang mewujudkan ketertiban
daftaran Tanah jo. Peraturan Menteri Negara
dan ketenteraman dalam kehidupan rumah
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
susun; 3) Konsep pembangunan ekonomi
Nomor 3 tahun 1997 tentang Ketentuan
dan kegiatan usaha, dengan dimungkinkan-
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
nya kredit konstruksi dengan pembebanan
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,
hipotik atau fidusia atas tanah beserta
pencatatan hanya berlaku 30 hari tetapi
gedung yang masih dibangun.
paling tidak akan mengingatkan pejabatpejabat
Kantor
Pertanahan
Kota
Berdasarkan arah kebijaksanaan tersebut, maka tujuan pembanguan rumah
110 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
susun adalah : 1) Untuk pemenuhan ke-
ingat bahwa dalam kenyataannya terdapat
butuhan perumahan yang layak dalam ling-
kebutuhan akan rumah susun yang bukan
kungan yang sehat; 2) Untuk mewujudkan
untuk hunian tetapi mendukung fungsi
pemukiman yang serasi, selaras dan se-
pemukiman dalam rangka menunjang ke-
imbang; 3) Untuk meremajakan daerah-
hidupan masyarakat.6
daerah kumuh; 4) Untuk mengoptimalkan
Secara lebih lanjut dalam Peraturan
sumber daya tanah perkotaan; 5) Untuk
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
mendorong pemukiman yang berkepadatan
Rumah Susun disebutkan bahwa pem-
penduduk.5
bangunan rumah susun disertai dengan
Beberapa
tujuan
tersebut
harus
pengaturan dan pembinaan terhadap rumah
menjadi pedoman bagi pengusaha jasa
susun
pembangunan (developer) rumah susun. Di
meningkatkan
dalam Penjelasan Umum UURS ditegaskan
rumahan dan pemukiman yang fungsional
bahwa pembangunan rumah susun ditujukan
bagi kepentingan rakyat banyak. Pengaturan
terutama untuk tempat hunian. Namun
dan
demikian pem-bangunan rumah susun harus
dimasukkan untuk : 1) Mendukung konsepsi
dapat
yang
tata ruang yang dikaitkan dengan pengem-
lengkap dan fungsional, sehingga diperlukan
bangan pembangunan daerah per-kotaan
adanya bangunan bertingkat lainnya untuk
kearah vertical dan untuk me-remajakan
ke-perluan bukan hunian. Oleh karena itu,
daerah daerah kumuh. 2) Meningkatkan
ada
yang
optimasi penggunaan sumber daya tanah
digunakan bukan untuk hunian melainkan
perkotaan. 3) Mendorong penbangunan pe-
fungsinya memberikan lapangan kehidupan
mukiman berkepadatan tinggi.
me-wujudkan
pembangunan
pemukiman
rumah
susun
yang
diarahkan usaha
pembinaan
untuk
dapat
pembangunan
rumah
susun
pe-
tersebut
masyarakat, misalnya untuk tempat usaha, pertokoan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Hal ini diatur dalam Pasal 24
UURS
yang
me-negaskan
bahwa
Persyaratan Administrasi, Teknis Dan Ekologis Pembangunan Rumah Susun Persyaratan
pembangunan
rumah
ketentuan-ketentuan dalam UURS berlaku
susun sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dengan
menurut
24 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011,
kepentingannya terhadap rumah susun yang
meliputi: a) persyaratan administratif; b)
dipergunakan untuk keperluan lain, meng-
persyaratan teknis; dan c) persyaratan
penyesuaian
6
5
Hutagalung, Arie S., Condominium dan Permasalahannya, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002, hlm. 21.
Leks and Co Lawyers. 2009. kebijakanpembangunan-rumah-susun http://www.hukumproperti.com/2009/09/24/ diakses pada tgl 17 Agustus 2014, hlm. 1.
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..111
ekologis. Didalam penjelasannya disebutkan
lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4
bahwa yang dimaksud dengan persyaratan
Tahun 1988 tentang Rumah Susun.
administratif adalah perizinan yang di-
Pada Pasal 8, 9 dan 10 Peraturan
perlukan sebagai syarat untuk melakukan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
pembangunan rumah susun. Sedangkan per-
Rumah Susun dinyatakan bahwa di dalam
syaratan teknis adalah persyaratan yang
perencanaan pembangunan rumah susun
berkaitan dengan struktur bangunan, ke-
harus dapat dengan jelas ditentukan dan
amanan dan keselamatan bangunan, ke-
dipisahkan masing-masing satuan rumah
sehatan lingkungan, kenyamanan, dan lain-
susun serta nilai perbandingan propor-
lain yang berhubungan dengan rancang
sionalnya antara hak satuan rumah susun
bangun, termasuk kelengkapan prasarana
terhadap hak bersama atas bagian bersama,
dan fasilitas lingkungan. Kemudian yang
benda bersama dan tanah bersama.7 Rencana
dimaksud dengan persyaratan ekologis ada-
yang menunjukkan satuan rumah susun
lah persyaratan yang memenuhi analisis
harus berisi rencana tapak, yaitu rencana
dampak lingkungan dalam hal pembangunan
yang menunjukkan tata letak dari rumah
rumah susun.
susun dalam kaitannya dengan batas tanah
Dalam Pasal 28 UU Rumah Susun
dimana rumah yang bersangkutan berdiri,
dinyatakan bahwa dalam melakukan pem-
serta denah dan potongan yang menunjuk-
bangunan rumah susun, pelaku pembangun-
kan dengan jelas batasan secara vertikal dan
an harus memenuhi ketentuan administratif
horizontal dari satuan tumah susun yang
yang meliputi: a) status hak atas tanah; dan
dimaksud.8 Batas pemilikan bersama harus
b)
(IMB).
digambarkan secara jelas dan mudah di-
Sedangkan Pasal 35 menyebutkan bahwa
mengerti oleh semua pihak dan ditunjukkan
persyaratan teknis pembangunan rumah
dengan gambar dan uraian tertulis yang
susun terdiri atas : a) tata bangunan yang
terperinci.
izin
mendirikan
bangunan
meliputi persyaratan peruntukan lokasi serta
Sedangkan
mengenai
persyaratan
intensitas dan arsitektur bangunan; dan b)
administrasi sebagaimana Pasal 30 Peraturan
keandalan bangunan yang meliputi per-
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
syaratan keselamatan, kesehatan, kenyaman-
Rumah Susun disebutkan bahwa setelah
an, dan kemudahan.
tanahnya diperoleh dengan status tanah
Pembangunan rumah susun memerlukan persyaratan administrasi, teknis dan ekologis
yang
lebih.
Persyaratan
administrasi dan teknis ini tetap diatur lebih
sesuai
dengan 7
status
penyelenggara
Adrian Sutedi. 2010. Hukum Rumah Susun dan Apartemen. Sinar Grafika. Jakarta. hlm. 200. 8
Ibid
112 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
pembangunan, maka langkah selanjutnya
G.U. dengan skala/besaran berupa luas lahan
adalah dengan mengajukan ijin mendirikan
4 Ha dan bangunan 4 (empat) lantai seluas
bangunan
Daerah
50.000 m2 menimbulkan dampak besar dan
dengan melampirkan : 1) Sertifikat Hak Atas
penting, sehingga dalam pembangunan dan
Tanah; 2) Fatwa peruntukan tanah; 3) Ren-
kegiatannya
cana Tapak; 4) Gambar rencana arsitektur
dokumen Analisis Mengenai Dampak Ling-
yang memuat denah dan potongan beserta
kungan (AMDAL).9
kepada
Pemerintah
wajib
dilengkapi
dengan
pertelaannya yang menunjukkan dengan
Adapun alasan ilmiah khusus adalah
jelas batasan secara vertikal dan horizontal
(i) konflik sosial akibat pembebasan lahan
dari satuan rumah susun; 5) Gambar rencana
karena berlokasi dekat pusat kota yang
struktur beserta perhitungannya; 6) Gambar
memiliki kepadatan tinggi, (ii) struktur
rencana menunjukkan dengan jelas bagian
bangunan bertingkat tinggi (4 lantai) dan
bersama, benda bersama dan tanah bersama;
basement menyebabkan masalah dewa-
7) Gambar rencana jaringan dan instalasi
tering, (iii) kebutuhan akan tenaga kerja
beserta kelengkapannya.
yang besar, (iv) berkaitan dengan per-
Mengenai persyaratan teknis diatur
gerakan lalulintas, (v) kebutuhan parkir
dalam Pasal 11 sampai dengan 29 Peraturan
pengunjung, dan (vi) produk sampah yang
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
relatif besar.10
Rumah Susun. Persyaratan teknis ini sifat-
Penyusunan
Dokumen
Analisis
nya berhubungan dengan rancang bangun
Dampak Lingkungan (ANDAL) mengacu
yang ketentuan-ketentuan teknisnya diatur
kepada Keputusan Kepala Badan Pengen-
oleh Menteri Pekerjaan Umum. Dan untuk
dalian Dampak Lingkungan Nomor 9 Tahun
persyaratan ekologis, lebih kepada dampak
2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
lingkungan, oleh karena itu ketentuan-
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
ketentuannya diatur oleh Pemerintah Daerah yang berhubungan langsung dengan pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan
Keputusan
Penerbitan Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dan Aspek Hukumnya
Menteri Hak
Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tanggal 22 Mei 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Dampak Lingkungan, kegiatan Pembangunan
Ge-
dung mall di Banjarmasin yang dikelola PT.
Atas
Tanah
dari
suatu
lingkungan dimana rumah susun akan dibangun dapat berstatus Hak Milik, Hak 9
PT. G.U. 2004. Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan dan Operasional. Banjarmasin. hlm. I-2. 10 Ibid
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..113
Guna Bangunan, Hak Pakai atas tanah
Sedangkan cara menurut UU Sarusun
Negara atau Hak Pengelolaan. Dalam hal
adalah : a) pemberian hak atas tanah
rumah susun yang bersangkutan dibangun di
terhadap tanah yang langsung dikuasai
atas suatu lingkungan dimana tanah yang
negara; b) konsolidasi tanah oleh pemilik
dikuasai tersebut berstatus Hak Pengelolaan,
tanah; c) peralihan atau pelepasan hak atas
penyelenggara pembangunan wajib menye-
tanah oleh pemegang hak atas tanah; d)
lesaikan status Hak Guna Bangunan di atas
pemanfaatan barang milik negara atau
Hak Pengelolaan sesuai yang diperjanjikan
barang milik daerah berupa tanah; e)
dengan pihak pemegang Hak Pengelolaan
pendayagunaan tanah wakaf; f) pendaya-
baik sebagian maupun keseluruhannya untuk
gunaan sebagian tanah negara bekas tanah
menentukan batas-batas tanah bersama,
terlantar; dan/atau g) pengadaan tanah untuk
yang dilaksanakan sebelum satuan-satuan
pembangunan bagi kepentingan umum.
rumah susun yang bersangkutan dijual.
Cara mana yang harus digunakan
Dalam kepemilikan SHM Sarusun,
tergantung pada : a) status hukum tanah
hak pemilik Sarusun meliputi juga hak atas
yang diperlukan; dan b) kesediaan yang
tanah bersama, maka Sarusun hanya dapat
empunya
dimiliki perorangan/Badan Hukum yang
kepada pihak yang memerlukan. Adapun
memenuhi syarat sebagai pemegang hak atas
tanah yang diperlukan itu status hukumnya
tanah bersama. Hak atas tanah bersama ini
bisa sebagai : a) tanah Negara, yaitu tanah
sangat menentukan dapat tidaknya se-
yang dikuasai langsung oleh Negara (belum
seorang/badan hukum memiliki Sarusun.
dihaki perorangan/badan hukum); b) tanah
Sehingga pemegang SHM Sarusun harus
hak ulayat masyarakat hukum adat; c) tanah
memenuhi persyaratan sebagai pemegang
hak, yaitu tanah yang sudah dihaki oleh
ha-k atas tanahnya seperti diatur dalam
perorangan atau badan hukum dengan hak
UUPA.
milik, hak guna usaha, hak guna bangunan,
Ada empat cara yang dapat ditempuh
tanah
untuk
menyerahkannya
hak pakai, dan hak pengelolaan.11
untuk memperoleh tanah yang diperlukan
Penyelenggara
pembangunan
se-
untuk membangun rumah susun : a) cara
belum dapat menjual sarusun-sarusun yang
permohonan hak (baru) atas tanah; b) cara
telah selesai dibangun dan telah memperoleh
jual beli tanah; c) cara pembebasan (hak
ijin
atas) tanah, yang wajib diikuti dengan
pensertifikatan HM Sarusun yang ber-
permohonan hak baru; d) cara pencabutan hak, yang juga wajib diikuti dengan permohonan hak baru.
layak
11
huni,
harus
menyelesaikan
Adrian Sutedi. 2010. Hukum Rumah Susun dan Apartemen. Sinar Grafika. Jakarta. hlm. 207.
114 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
sangkutan yaitu dengan melakukan pemisah-
Setelah disahkannya akta pemisahan,
an rumah susun atau satuan-satuan rumah
harus didaftarkan pada Kantor Pertanahan
susun. Akta pemisahan yang merupakan
setempat, dengan melampirkan : 1) Sertifi-
tanda bukti pemisahan rumah susun atas
kat hak atas tanah; 2) Warkah-warkah
satuan-satuan rumah susun, bagian bersama,
lainnya yang diperlukan (Pasal 4 ayat (2)
benda bersama dan tanah bersama dengan
Peraturan
pertelaan yang jelas dalam bentuk gambar,
Nasional Nomor 2 Tahun 1989) yaitu : a)
uraian dan batas-batasnya
arah
gambar Pertelaan yang telah ditandatangani
vertical dan horizontal yang mengandung
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/
Nilai Perbandingan Propor-sional (NPP) dan
Kota atau Kepala Kanwil BPN DKI Jakarta
wajib meminta pengesahannya dari pemerin-
c.q. Kepala Bidang Survey Pengukuran dan
tah daerah. Bentuk dan tata cara pengisian
Pemetaan
dan pendaftaran akta pemisahan diatur
pertelaan dan Akta Pemisahan yang telah
dalam Peraturan Kepala badan Pertanahan
disahkan oleh Kepala Daerah setempat; c)
Nasional Nomor 2 Tahun 1989. Akta
SK Pengesahan Pertelaan dan Akta Pe-
pemisahan dibuat dan diisi sendiri oleh
misahan; d) Ijin Lokasi; e) site Plan/Block
penyelenggara pembangunan rumah susun
Plan; f) Keterangan Rencana Kota (KRT); g)
dan tidak diharuskan dibuat secara notariel.
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); h) Ijin
Dan akta pemisahan ini wajib disahkan oleh
Layak Huni (ILH)/Ijin Penggunaan Bangun-
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-
an (IPB); j) Identitas Pemohon/pemegang
tempat atau Pemerintah Daerah Khusus
hak; k) Akta Pendirian Perusahaan/Badan
Ibukota Jakarta.
Hukum
dalam
Kepala
untuk
Badan
diketahui;
Pertanahan
b)
uraian
NPP mempunyai pengertian yaitu :
Sejak didaftarkan akta pemisahan,
1) Hak, yaitu kepemilikan perorangan
maka terjadi pemisahan atas satuan-satuan
terhadap hak milik atas satuan rumah susun
yang dapat dimiliki secara individual dan
dan hak kebersamaan terhadap hak atas
terpisah yang disebut hak milik atas satuan
tanah, benda dan bagian bersama. 2)
rumah susun dengan dibuatkannya buku
Kewajiban, yaitu beban biaya pemeliharaan
tanah untuk setiap satuan rumah susun yang
dan perbaikan kepemilikan bersama (tanah,
bersangkutan (Pasal 9 ayat (4) Peraturan
benda dan bagian). 3) Nilai, yaitu dasar
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
penentuan
Hak
Rumah Susun). Terhadap HM Sarusun yang
Tanggungan terhadap sertifikat Hak Milik
telah dibukukan dapat diterbitkan SHM
Atas Satuan Rumah Susun dan roya
Sarusun. Bentuk dan tata cara pembuatan
parsialnya.
buku tanah serta penerbitan sertifikat hak
nilai/besarnya
beban
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..115
milik atas satuan rumah susun diatur dalam
Bangunan) berdiri diatas Hak Pengelolaan
Peraturan
Nomor :…......./(Desa/Kelurahan) a.n. ....…
Kepala
Badan
Pertanahan
Nasional Nomor 4 Tahun 1989.
(Pemerintah/BUMN/BUMD).
Dengan demikian sebagai bukti ke-
2)
Apabila
terhadap tanah bersamanya masih terpasang
pemilikan sarusun adalah SHM Sarusun,
Hak
Tanggungan
maka
seluruh
SHM
yang terdiri atas : 1) Salinan Buku Tanah
Sarusun harus juga tercatat Hak Tang-
dan Surat Atas Hak Tanah Bersama menurut
gungannya. Penjualan sarusun harus di-
ketentuan. Peraturan Pemerintah sebagai-
lakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta
mana dimaksud dalam Pasal 19 UUPA. 2)
Tanah yang wilayah kerjanya meliputi
Gambar denah tingkat rumah susun yang
tempat letak rumah susun yang ber-
bersangkutan yang menunjukkan satuan
sangkutan (Pasal 12 ayat (1) Peraturan
rumah susun yang dimiliki. 3) Peta Pertelaan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang
mengenai besarnya bagian hak atas bagian
Rumah Susun.
bersama, benda bersama dan tanah bersama
Kemudian pemindahan hak tersebut
yang bersangkutan kesemuanya merupakan
merupakan perbuatan hukum yang sifatnya
satu kesatuan yang tidak dipisahkan.
tunai, maka HM Sarusun yang bersangkutan
SHM Sarusun pertama kali diterbit-
berpindah kepada pihak pembeli pada saat
kan atas nama penyelenggara pembangunan
selesai dibuat akta jual beli oleh PPAT.
rumah susun/pengembang. Apabila unit
Selanjutnya dilakukan pendaftaran peralihan
sarusun telah dijual oleh pengembang
hak milik atas satuan rumah susun itu ke
kepada
perorangan/badan
hukum
dapat
kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setem-
peralihan
dari
pat, berupa pencatatan dalam buku tanah
pengembang ke atas nama perorangan/badan
dan sertifikat hak milik atas satuan rumah
hukum sesuai ketentuan yang berlaku.12
susunnya.
dilakukan
pendaftaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1)
SHM Sarusun juga dapat beralih
Apabila Hak Atas Tanah merupakan Hak
karena pewarisan. Karena merupakan peris-
Guna Bangunan sebagai tanah bersama
tiwa hukum bukan merupakan perbuatan
berasal atau berdiri di atas Hak Pengelolaan,
hukum maka pewarisan tidak perlu adanya
maka setiap SHM Sarusun di beri catatan :
akta PPAT, cukup dengan surat kematian,
Hak Atas Tanah bersama (Hak Guna
fatwa waris/surat pernyataan kewarisan yang dilengkapi dengan Kartu Tanda Penduduk,
12
Direktorat Pendaftaran Hak tanah Dan Guna Ruang Deputi Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 2009. Panduan Pendaftaran Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. Jakarta.hlm. 12.
Kartu Keluarga seluruh ahli waris. Dalam hal terjadi pembebanan atas rumah susun, maka SHM Sarusun dapat
116 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
djadikan jaminan utang dengan dibebani hak
Sarusun harus didaftarkan kembali. Apabila
tanggungan
ketentuan
Hak Atas Tanah Bersama berasal dari
peraturan perundang-undangan yang berlaku
pemberian Hak Guna Bangunan di atas Hak
yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
Pengelolaan maka diperlukan rekomendasi/
tentang Hak
persetujuan pemegang Hak Pengelolaan
Berserta
sesuai
dengan
Tanggungan
Benda-benda
Atas
Yang
Tanah
Berkaitan
Dengan Tanah.
untuk
penerbitan,
perpanjangan/pemba-
haruan hak atas tanah bersama, pembeban-
Demikian pula untuk pencatatan
an, peralihan, pemisahan, penggabungan
Roya, HM Sarusun yang telah lunas
HM Sarusun sesuai ketentuan peraturan
terhadap pembebanan hak tanggungan dapat
perundang-undangan yang berlaku.
dan
bahkan
harus
segera
dilakukan
Dalam UU Rumah Susun disebutkan
pencatatan roya dengan melampirkan : a)
adanya sanksi administratif bagi setiap
Kartu Identitas pemegang HM Sarusun; b)
orang yang menyelenggarakan rumah susun
Sertifikat Hak Tanggungan; c) Sertifikat
tapi tidak memenuhi ketentuan pada : a)
HM Sarusun; d) Surat permohonan roya
Pasal 16 ayat (2); b) Pasal 22 ayat (3); c)
(penghapusan hutang) ; e) Surat Keterangan
Pasal 25 ayat (1); d) Pasal 26 ayat (1); e)
Lunas Hutang dari kreditur; f) Biaya
Pasal 30; f) Pasal 39 ayat (1); g) Pasal 40
pendaftaran sesuai PP No. 13 tahun 2010
ayat (1); h) Pasal 51 ayat (3); i) Pasal 52; j)
HM sarusun juga dapat diperpanjang dengan melakukan permohonan perpanjangan
hak
atas
tanah
bersama
Pasal 59 ayat (1); k) Pasal 61 ayat (1); l) Pasal 66; m) Pasal 74 ayat (1)
dengan
Adapun sanksi administratif yang
melampirkan : a) Identitas pemohon yang
dikenakan adalah : a) Peringatan tertulis; b)
mewakili PPRS; b) Seluruh SHM Sarusun
Pembatasan kegiatan pembangunan dan/atau
apabila memungkinkan; c) SPPT PBB tahun
kegiatan usaha; c) Penghentian sementara
berjalan; d) AD/ART PPRS; e) Persetujuan
pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;
kreditur apabila dalam pembebanan hak
d) Penghentian sementara atau penghentian
tanggungan; f) Biaya sesuai PP No. 13 tahun
tetap pada pengelolaan rumah susun; e)
2010.
Pengenaan denda administratif; f) PenYang perlu menjadi perhatian bahwa
cabutan IMB; g) Pencabutan sertifikat laik
Surat Keputusan perpanjangan diterbitkan
fungsi; h) Pencabutan Sertifikat hak milik
untuk semua pemilik sesuai SHM Sarusun,
atas satuan rumah susun atau Sertifikat
dan perpanjangan tanah bersama dicatatkan
kepemilikan bangunan gedung satuan rumah
juga pada Buku Tanah dan sertifikat
susun; i) Perintah pembongkaran bangunan
tanahnya
rumah susun; atau k) Pencabutan izin usaha.
dan
kemudian
semua
SHM
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..117
Selain sanksi
administratif, juga
terdapat sanksi pidana yang termuat dalam
pendaftaran HM Sarusun disyaratkan adanya induk hak atas tanahnya.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011
Untuk dapat mendaftarkan sertifikat
tentang Rumah Susun dari Pasal 109 sampai
hak milik atas satuan rumah susun harus ada
dengan Pasal 117. Sanksi pidana ini variatif
dulu sertifikat hak atas tanahnya baik berupa
dari sanksi denda paling banyak 20 (dua
hak milik, hak guna bangunan maupun hak
puluh) milyar rupiah sampai dengan sanksi
pakai dan hak pengelolaan. Khusus menge-
penjara paling lama 5 (lima) tahun.
nai hak pengelolaan, harus diselesaikan dulu status hak atas tanah diatasnya yaitu hak guna bangunan di atas tanah hak penge-
PENUTUP Selama ini pembuatan Sertifikat Hak
lolaan. Hal-hal yang harus dipenuhi adalah
Milik Atas Satuan Rumah Susun terkendala
harus adanya akta pemisahan yang di-
belum adanya peraturan pelaksana dari
dalamnya juga ada nilai perbandingan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985
proporsionalnya. Akta ini harus mendapa-
(sekarang Undang-Undang Nomor 20 Tahun
tkan pengesahan dari pemerintah daerah.
2011) tentang Rumah Susun, yakni belum
Selain itu juga harus menyertakan ijin layak
adanya Peraturan Daerah Kota Banjarmasin
huni, gambar pertelaan, uraian pertelaan, SK
yang menjadi dasar dalam Pemerintah
pengesahan pertelaan dan Akta Pemisahan.
Daerah
yang
Ijin Lokasi, site plan, Keterangan Rencana
menunjukkan batas yang jelas dari masing-
Kota. IMB, identitas pemohon, dan akta
masing
pendirian perusahaan/badan hukum.
mengesahkan
satuan
pertelaan
rumah
susun,
bagian
bersama, benda bersama dan tanah bersama beserta
uraian
nilai
Penerapan asas pemisahan horizontal
perbandingan
dalam rangka hukum sekarang tidak se-
proporsionalnya. Begitu pula halnya dengan
harusnya diterapkan secara mutlak terhadap
akta pemisahan, akan tetapi pemerintah
setiap kasus yang dihadapi. Dalam hal ini
daerah belum punya dasar hukum untuk
kasus demi kasus perlu mendapat per-
melakukan pengesahan karena tidak adanya
timbangan
Peraturan daerah tentang Rumah Susun.
apakah ketentuan hukum yang berlaku
Setelah Peraturan Daerah Kota Banjarmasin
terhadap tanah berlaku pula pada bangunan
Nomor 8 Tahun 2010 terbit, pendaftaran
diatasnya. Untuk itu disarankan kepada
HM Sarusun tetap masih belum dapat
semua
dilakukan. Hal ini karena masih terpisah-
kepentingan baik PT. G.U., pemilik per-
pisahnya
kepemilikan
Guna
orangan, pihak Bank maupun instansi yang
Bangunan
tersebut,
untuk
terkait yaitu Pemerintah Kota dan Badan
dari
Hak
sedangkan
khusus,
pihak
yang
untuk
terlibat
menentukan
dan
ber-
118 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 1, April 2016
Pertanahan Nasional baik tingkat kota dalam
------------------. 1991. Masalah Pencabutan
hal ini Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin,
Hak-hak
tingkat wilayah yaitu Kantor Wilayah Badan
Pembebasan Tanah Di Indonesia,
Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan
Jakarta : Citra Aditya Bakti.
Selatan maupun tingkat nasional, yaitu Badan
Pertanahan
Nasional
Republik
dan
Ditama
Binbangkum. Pengadaan
Tanah
Sie
Infokum
UntukKepentingan Umum
kan kasus yang terjadi dengan melahirkan peraturan pelaksanaan yang khusus terhadap
Tanah
–
Anonim.
Indonesia untuk duduk bersama menyelesai-
Atas
Ata Ujan, Andre. 1999. Keadilan dan
kasus ini dengan tetap memperhatikan
Demokrasi
semua pihak agar tidak ada yang merasa
Politik John Rawls. Seri Filsafat
dirugikan. Peraturan pelaksana ini dapat
Atmajaya: 23. Yogyakarta: Penerbit
berupa Peraturan Kepala Badan Pertanahan
Kanisius.
Nasional Republik Indonesia, Surat Ke-
Nasional,
Republik Indonesia ataupun hanya berupa
Margaretha
semua pihak untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
dan
Filsafat
Bernhard Limbong, 2012. Hukum Agraria
putusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Surat Edaran, yang dapat menjadikan dasar
Telaah
Emmy
Mustafa,
Jakarta:
Marni.
Pustaka
Penawaran
Pembayaran Tunai dan Konsinyasi di Pengadilan Untuk Pengadaan
Pada prinsipnya Pertelaan dan Akta pemisahan dibuat dan ditetapkan oleh penyelenggara pembangunan rumah susun,
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum.
Sumatera
Utara.
namun demikian agar tidak menimbulkan permasalahan disarankan agar petugas Kan-
Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad. 2009.
tor Pertanahan memberikan arahan dalam
Dualisme
Penelitian
Hukum
pembuatannya.
Normatif dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria. E.Y, Rahmani. 2009. “Pelaksanaan
Abdurrahman. 1979. Ketentuan-ketentuan Pokok Tentang Masalah Agraria, Kehutanan,
Pertambangan,
Transmigrasi dan Pengairan (Seri Hukum Agraria III). Bandung : Alumni.
Pemberian Ganti Kerugian Tahap IIII dalam Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Tol SemarangSolo (Studi di kota Semarang)”. Tesis. Semarang: Program Studi
Masrofah : Pemberian Hak Milik Satuan Rumah Susun…..119
Magister
Kenotariatan
Pasca
Sarjana
Program Universitas
Diponegoro.
Kerugian kepada Bekas Pemegang Guna
Pengadaan
Bangunan
Dalam
Tanah
Untuk
Kepentingan Umum, Tesis, Program Studi Ilmu Hukum, Banjarmasin : Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Harsono,
Budi.
Indonesia.
:
Perpustakaan
Program
studi
magister kenotariatan Program pasca
Fakhruddin, Adi 2008, Pemberian Ganti
Hak
kantor pemerintah). 2010. Semarang
Ismail, Nurhasan. 2007. Perkembangan Hukum
Pertanahan,
Pendekatan
Ekonomi Politik. Yogyakarta: Huma dan Magister Hukum UGM. Iskandar Syah, Mudakir. 2007. Dasar-dasar Pembebasan
Tanah
Untuk
Kepentingan Umum. Jakarta: Jala
1995.Hukum
Agraria
Permata.
Pembentukan
Januar Habibi, Tatit. 2007. Pelaksanaan
UUPA, isi dan Pelaksanaanya. Jilid
penetapan ganti rugi dan bentuk
I: Hukum Tanah Nasional. Jakarta:
Pengawasan
Djambatan.
tanah pada Proyek pembangunan
Hartono,
Sejarah
sarjana Universitas diponegoro.
Sunarjati.
Pemikiran
1978.
Kearah
Beberapa
Pembaharuan
Tanah. Bandung: Alumni.
Nasional Dalam Perspektif Negara Kesatuan (Hukum Tanah: Antara Teori Dengan
dan
Kenyataan
Berkaitan
Kesejahteraan
dan
Universitas Diponegoro. Majid.1999.
Limbong,
Bernhard.
Tanah
umum
Yang dilakukan secara langsung melalui jual beli
(studi kasus
pembelian tanah hm oleh pemkab sambas untuk pembangunan gedung
2011.
Pengadaan
Pembangunan
(Regulasi Kompensasi Penegakan
Margaretha.
kepentingan
Islam. Surabaya:
Untuk
Media Abadi.
untuk
Keadilan
Risalah Gusti.
Hukum).
tanah
Teori
Dalam Persfektif
Persatuan Bangsa), Yogyakarta :
Imamuddin, Urai. Akibat hukum pengadaan
pengadaan
terminal bumiayu. Tesis. Semarang:
Khadduri,
Hatta, Mohammad. 2005. Hukum Tanah
panitia
Jakarta
:
Pustaka
Liang Gie, The. 1979. Teori-teori Keadilan. Yogyakarta: Penerbit Super