PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN1) Puspita Rachman Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Sri Herianingrum Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: The purpose of the research is to knowing the empowerment of cash waqf in the education sector BaitulMaalHidayatullahin Surabaya. So, that case is become the bases of the interview to knowing empowerement of cash waqf to support people welfare through education.The approach of this research is using qualitative approach. Qualitative approach is using case study method. The subject of this research is finance manager and office from BaitulMaalHidayatullah in Surabaya which will be informant and give various information which during the research. Based on research results has showing the empowerment of cash waqf have a typical impact for education with the build of PesantrenPenghafal Al-Quran DarulHijrah. PesanternDarulHijrah not only teach the students to memorize Al-Qur’an, but also to practice the contents of Al-quran and also supported by various activity in pondokpesantren in accordance with syariah principle which will make a leader to know Al-Qur’an and AsSunnah very well. Keywords : Cash Waqf, Empowerment, Education Sector I. PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia, pada kenyataannya
adalah dengan berwakaf. Mengamalkan
menunjukkan bahwa masih banyak harta
wakaf sangat penting bagi kehidupan
wakaf yang dikelola secara konsumtif.
sosial
Sehingga
keagamaan.
peranannya
menanggulangi
Maka
dari
dan
itu,
Islam
menempatkan amalan wakaf sebagai
ekonomi belum maksimal. Kemajuan atau
salah satu ibadah yang amat disenangi
kemunduran
Allah SWT.
wakaf
sosial
kebudayaan
dan
ditentukan
problem
dalam
ekonomi,
akan
oleh
sangat
pengelolaan
Salah
permasalahan
terletak
Sesungguhnya
beberapa
pemegang amanah dari waqif (orang
menyebabkan
yang berwakaf) untuk mengelola dan
permasalahan
yang
potensi
di
wakaf
Indonesia
belum
tangan
nazhir
ini
(manajemen) wakaf yang professional. ada
di
satu
selaku
mengembangkan harta wakaf. Artinya,
produktif.
pengelolaan harta wakaf belum dilakukan
Salah satu dari bentuk ibadah
secara profesional.
untuk mendekatkan diri pada Allah SWT
Sebagai lembaga, wakaf dapat
yang berkaitan dengan harta benda
digunakan sebagai salah satu formula
1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi Puspita Rachman, NIM. 041211431006 yang diuji pada tanggal 2 Mei 2016
669
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
untuk mengembangkan bidang sosial dan
tradisional, sehingga peranannya sebagai
ekonomi agar dapat menunjang dan
katalisator
meningkatkan derajat kehidupan umat
ekonomi
Islam
karena itu dituntut adanya efektifitas dan
di
Indonesia.
Sebagai
proses,
bagi
problem
umat
tidak
dan
maksimal,
oleh
perwakafan dapat dijadikan satu aktivitas
efisiensi
untuk membangkitkan semangat umat
wakaf tunai oleh nazhir selaku pengelola
Islam dan menjadikan lembaga wakaf
sehingga
sebagai dasar tumbuh berkembangnya
menjadi
gerakan sosial dan ekonomi umat Islam di
dimanfaatkan
Indonesia.
menunjang program
Harta wakaf tunai harus dikelola Pemberdayaan
harta
pemberdayaan
potensi sangat
wakaf
tunai
penting
secara
dana
akan
dan
dapat
optimal
dalam
pendidikan yang
dijalankan.
dan diberdayakan dengan baik dan modern.
dalam
sosial
Nazhir
wakaf
melakukan
wakaf
usaha
tunai
serius dan
perlu langkah
tunai ini sangat diperlukan dalam rangka
terarah dalam mengambil kebijaksanan
menjalin kekuatan ekonomi umat Islam
berdasarkan program kerja yang telah
untuk
kesejahteraan
digariskan. Tetapi, peranan penting dan
kehidupan masyarakat banyak. Tentu saja
esensial dari nazhir wakaf tersebut tidaklah
pemberdayaan ini membutuhkan kerja
selamanya sesuai dengan tujuan.
meningkatkan
sama dari semua pihak dan kalangan,
Pendidikan sangat penting bagi
khususnya di bidang perbankan yang
suatu
mempunyai
untuk
pendidikan ialah suatu esensi penting bagi
memberikan pinjaman, atau lembaga-
produksi ekonomi dalam suatu negara. Al
lembaga
yang
Ghazali membagi tingkatan kebutuhan
beminatuntuk berkontribusi dalam proses
manusia menjadi tiga tingkatan, yaitu
pengembangan wakaf.
dharuriyat,
kekuatan
pihak
Kerja
dana
ketiga
sama
lainnya
kemitraan
ini
negara.
Tingginya
jenjang
hajiyat,
dan
taksiniyat. Dharuriyat merupakan keharusan
memerlukan dukungan dan komitmen
dan
dari semua pihak seperti pemerintah,
kesejahteraan
ulama,
professional,
akhirat yang mencakup pemeliharaan
cendikiawan, pengusaha, perbankan dan
lima unsur pokok kehidupan manusia
sebagainya
wakaf
(agama,
hidup,
cukup
harta).
Tidak
dapat
kalangan
sehingga
memiliki
potensi
peranan
yang
landasan
dalam
manusia
di
dunia
keturunan
terwujudnya
dan aspek
dharuriyat
nasional.
manusia di dunia dan akhirat secara Indonesia,
kenyataan
keseluruan.
menunjukkan bahwa masih banyak harta
terdiri dari:
wakaf yang dikelola secara konsumtif dan
670
merusak
dan
penting dalam aktivitas ekonomi secara
Di
dapat
akal,
menegakkan
Pemeliharaan
kehidupan
akal
dapat
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
a. Pendidikan: penyediaan lembaga pendidikan
dari
tingkat
proses
perubahan
sosial
di
dalam
dasar
masyarakat. Dalam perspektif budaya,
sampai perguruan tinggi, biaya
pendidikan merupakan wahana penting
pendidikan yang rendah bahkan
dan
gratis, penyediaan alokasi dana
mengajarkan
yang tinggi untuk sektor penidikan,
nilai, dan menanamkan etos di kalangan
penyediaan
pendidikan
warga
masyarakat.
Dalam
perspektif
yang memadai termasuk guru dan
politik,
pendidikan
harus
mampu
tenaga pengajar.
mengembangkan kapasitas individu untuk
sarana
medium
yang norma,
efektif
untuk
mensosialisasikan
b. Penerangan dan kebudayaan
menjadi warga negara yang baik, yang
c. Penelitian
memiliki
ilmiah:
pusat
kesadaran
pengembangan kurikulum, pusat
tanggung
pengembangan
modern,
bermasyarakat,
lain-lain.
bernegara.
pusat
ilmu
penelitian,
dan
Indikator
kesuksesan
pembangunan dilihat
ekonomi
dari
kebutuhan
dalam
hak
dan
kehidupan
berbangsa,
Pendidikan
dan
harus
dapat
dapat
melahirkan individu yang memiliki visi dan
terpenuhinya
idealisme untuk membangun kekuatan
dasar
memelihara
jawab
akan
jiwa
dan
untuk
bersama
sebagai
bangsa.
akal
generasi
muda
Indonesia
Saat
ini,
sedang
manusia. Semua elemen-elemen
mengalami penurunan moral dan akhlak
penunjang dari pemeliharaan jiwa
yang
dan
keberlangsungan
akal
adalah
mutlak
disediakan. Dalam
masa
pembangunan
nasional,
seluruh
memprihatinkan negara
akan
dapat
untuk
Indonesia
datang
tetapi
diatasi
di hal
dengan
peningkatan kualitas pendidikan.
manusia
Atas dasar inilah, peneliti tertarik
agar menjadi subyek yang berkembang
melakukan penelitian pada Baitul Maal
secara optimal dan bermanfaat bagi
Hidayatullah di Surabaya dengan tujuan
masyarakat dan pembangunan nasional.
untuk mengetahui pemberdayaan dana
Dalam konteks demikian, pembangunan
wakaf tunai dalam bidang pendidikan di
pendidikan
lembaga ini serta problematika secara
itu
potensi
yang
tersebut
pendidikan harus lebih berperan dalam membangun
sangat
mencakup
berbagai
dimensi yang sangat luas yang meliputi
umum
dan
langkah-langkah
dimensi sosial, budaya, ekonomi, dan
ditempuh
politik.
mengatasi problematika tersebut dengan
BMH
Surabaya
yang dalam
Dalam perspektif sosial, pendidikan
penelitian yang berjudul Pemberdayaan
akan melahirkan insan-insan terpelajar
Wakaf Tunai dalam Bidang Pendidikan
yang mempunyai peranan penting dalam
671
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
pada
Baitul
Maal
Hidayatullah
di
e) Menghasilkan manfaat langsung
Surabaya.
dari
II. LANDASAN TEORI
diwakafkan,
Menurut Pemberdayaan
Hadi adalah
(2004:3) suatu
wakaf
cara
diarahkan
agar
menguasai
(atau
berkuasa
atau
benda
mencakup
produktif
yang
yang juga
memberi
manfaat dari hasil produksinya;
dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas
harta
f)
mampu
Mencakup jalan kebaikan umum keagamaan,
atas)
social
dan
sebagainya,
juga
kehidupannya . Definisi pemberdayaan
kebaikan
khusus
yang
yang dikemukakan diatas dapat ditarik
dimanfaatkan
untuk
kebaikan
suatu kesimpulan bahwa pemberdayaan
keluarga wakif;
merupakan upaya untuk memampukan dan
memandirikan
masyarakat
g) Mencakup
atau
menurut
mencakup
pengertian
fikih
dan
wakaf
perundang-
dengan kata lain adalah bagaimana
undangan, bahwa wakaf tidak
menolong
terjadi kecuali dengan keinginan
masyarakat
untuk
mampu
menolong dirinya sendiri. Menurut pengertian
wakif
Samsudin
(2011:18)
secara
menyeluruh
wakaf,
dapatdisimpulkan
mengenai
mencakup
pentingnya
penjagaan harta wakaf. Menurut Fuad (2005:34) Pendidikan
ruang
adalah aktivitas dan usaha manusia untuk
lingkup wakaf yaitu :
meningkatkan
a) Menahan harta untuk dikonsumsi
jalan
kepribadiannya
membina
dengan
potensi
–potensi
atau dipergunakan secara pribadi;
pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa,
b) Definisi wakaf ini mencakup harta,
cipta dan budi nurani). Pendididkan juga
baik
berupa
benda
bergerak,
berarti lembaga yang bertanggungjawab
tidak bergerak, maupun uang; c) Mengandung
menetapkan
cita
–
pengertian
pendidikan,
isi,
melestarikan harta dan menjaga
pendidikan.
Lembaga
keutuhannya,
meliputi
sehingga
memungkinkan
untuk
sistem
keluarga,
cita dan –
(tujuan) organisasi
lembaga
sekolah
ini dan
masyarakat.
dimanfaatkan
secara
langsung
Kesejahteraan menurut pengertian
atau
manfaat
hasilnya
Al-Qur’an tercermin di Surga yang dihuni
diambil
secara berulang-ulang;
oleh Nabi Adam dan isterinya sesaat
d) Berulang-ulangnya manfaat dan kelanjutannya berlangsung
baik lama,
sebelum
mereka
bertugas
sebagai
yang
khalifah di bumi. Kesejahteraan yang
sebentar
digambarkan dalam ayat inimenjamin
maupun selamanya;
adanya pangan, sandang, dan papan yangdiistilahkan dengan tidak kelaparan,
672
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
tidak merasadahaga, tidak telanjang, dan
Namun
tidak kepanasan olehmatahari. Kebalikan
kesejahteraan
yang
dimaksudkan dalam Islam bukanlah tanpa
darinya
adalah
syarat
untuk
mendapatkannya.
kehidupan yang sempit, yakni jauh dari
Kesejahteraanakan diberikan oleh Allah
tentram dan tenang, selalu tidak puas,
SWT jika manusia melaksanakanapa yang
dadanya sesak dan gelisah walaupun
diperintahkan-Nya
dan
lahirnya
yangdilarang-Nya.
Ayat-ayat
tampak
mewah,
serba
ada,
apa
Al-Qur’an
cukup pakaian dan tempat tinggalnya.
yang
Kesejahteraan hanya diperoleh dengan
kesejahteraan ada yang secara langsung
penyerahandiri sepenuhnya kepada Allah
(tersurat)dan
Swt.
langsung
Ajaran
Islam
mengajarkan
juga
memberikan
menjauhi
penjelasantentang
ada
yang
(tersirat)
secara
tidak
berkaitandengan
tentang konsep untuk berbagi,membagi
permasalahan ekonomi. Namun demikian,
nikmat,
penjelasandengan
membagi
kebahagian
dan
menggunakan
dua
ketenangantidak hanya untuk individu
cara ini menjadi satu pandangantentang
namun untuk seluruh umatmanusia di
kesejahteraan.
ﻦٞ ﺻ ِﻠ ٗﺤﺎ ِ ّﻣﻦ ذَ َﻛ ٍﺮ أ َ ۡو أُﻧﺜ َ ٰﻰ َو ُھ َﻮ ُﻣ ۡﺆ ِﻣ َ َﻣ ۡﻦ َ ٰ ﻋ ِﻤ َﻞ ۖ َ ﻓَﻠَﻨُ ۡﺤﯿِﯿَﻨﱠﮫۥُ َﺣﯿَ ٰﻮ ٗة ط ِﯿّﺒَ ٗﺔ َوﻟَﻨ َۡﺠ ِﺰﯾَﻨﱠ ُﮭ ۡﻢ أ َ ۡﺟ َﺮھُﻢ ٩٧ َﺑِﺄ َ ۡﺣ َﺴ ِﻦ َﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮاْ ﯾَﻌۡ َﻤﻠُﻮن
seluruh dunia. Kesejahteraan ekonomi
Islam
dalam
adalah
perspektif
terpenuhinya
keteladanan Rasulullah Saw,dan melalui
Artinya: ”Barang siapa mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pastiakan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik danakan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(Qs. Al-Nahl : 97) Proposisi dari penelitian ini adalah
ijtihat dan kebaikan para ulama, oleh
berdasarkan landasan teori yang telah
karenanya
disajikan sebelumnya maka, peneliti ini
kebutuhan materi dan non materi, dunia dan
diakhirat
berdasarkan
kesadaran
pribadi dan masyarakat untuk patuh dan taat terhadap hukum yang dikehendaki oleh Allah Swt melalui petunjuk-Nya dalam Al-Qur’an,
sebuah
melalui
contoh
kesejahteraan cita-cita
pengorbanan perjuangan
bukanlah
yang
tetapi
yang
dalam
terus
didasarkan
tanpa
yaitu
pemberdayaan wakaf tunai yang dikelola
menerus
oleh Baitul Maal Hidayatullah Surabaya
dan
dan
Syamsuddien
dampaknya
dalam
bidang
pendidikan di masyarakat.
(1994:66-
III. METODE PENELITIAN
68)Kesejahteraan merupakan tujuan dari ajaran
proposisi
membutuhkan
berkesinambungan. Menurut
atas
Penelitian
ini
juga
menggunakan
Islam
dalambidang
ekonomi.
Kesejahteraan
merupakan
bagian
pendekatan kualitatif deskriptif. Apabila
darirahmatan lil alamin yang diajarkan
peneliti ingin mengetahui keadaan atau
oleh Agama Islam ini.
sesuatu mengenai apa dan bagaimana,
673
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
berapa banyak, sejauh mana, dan lain-
pendidikan.
Dana
lain, maka penelitian tersebut bersifat
dialokasikan
untuk
deskriptif,
Pesantren Darul Hijrah 1 atau setara
dimana
menjelaskan
penelitian
suatu
peristiwa
ini
(Arikunto,
wafak
tunai
pembangunan
sekolah Sekolah Menengah Pertama.
2002:30).
Data dalam penelitian kualitatif
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
dibagi menjadi dua yaitu data utama dan
rumusan
masalah,
yaitu
data penunjang atau tambahan. Data
“Bagaimana pemberdayaan wakaf tunai
utama merupakan data primer yang
dalam bidang pendidikan di Baitul Maal
berasal
Hidayatullah
penunjang
menjawab
Surabaya?”.
Pertanyaan
“bagaimana”
sangat
tepat
menggunakan
pendekatan
jika
dari
yang
hasil
wawancara.
merupakan
diperoleh
data
dari
Data
sekunder
suatu
obyek
kualitatif,
penelitian yang berupa arsip, laporan-
karena dalam penelitian ini peneliti tidak
laporan dan dokumen-dokumen yang
memiliki kesempatan untuk melakukan
relevan
kontrol terhadap obyek penelitian.
berkaitan dengan permasalahan.
Strategi yang digunakan dalam
khususnya
yang
berkaitan
Key
kajian
nadzir
akurat melalui observasi secara langsung
penelitian
ke
Hidayatullah
penelitian
yakni
lembaga
pengelola wakaf tunai. Rumusan menjadi
acauan
yang
penelitian
masalah peneliti
informan
yang
dijadikan
sumber data dalam penelitian ini adalah
literatur serta mengutamakan bukti yang
obyek
yang
a. Key informan (informasi utama)
mendalam,
dengan
pustaka
diperoleh dengan cara sebagai berikut:
masalah tersebut membutuhkan jawaban kajian
kajian
Sumber dan jenis data dalam penelitian ini
penelitian ini adalah studi kasus. Rumusan
dengan
serta
ini
dimaksudkan adalah
Baitul
Surabaya. ini
dalam Maal
Obyek
diharapkan
ini
mendapat
tersebut
informasi tentang pemberdayaan dana
dalam
wakaf tunai di bidang pendidikan yang
menentukan ruang lingkup penelitian ini.
diterapkan
Ruang lingkup penelitian terbatas pada
Surabaya.
bagaimana pemberdayaan wakaf tunai
Baitul
Maal
Hidayatullah
b. Data penunjang
Baitul Maal Hidayatullah Surabaya dan
Data tambahan dalam penelitian
bagaimana penyaluran dana wakaf tunai
ini
dalam
untuk
ataupun pakar ekonomi islam tentang
menunjang kualitas santri di Baitul Maal
wakaf. Data sekunder ini diperoleh dari
Hidayatullah Surabaya.
buku-buku tentang wakaf, jurnal, internet
bidang
Penelitian pemberdayaan sebagai
pendidikan
ini dana
penunjang
adalah
pandangan
para
ulama
fokus
pada
dan sumber-sumber lain yang relevan.
wakaf
tunai
Data
dalam
bidang
primer
diperoleh
dengan
menggunakan prosedur sebagai berikut:
674
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
a. Persiapan awal Pada tahap ini, peneliti mengurus
Hal
itu
beberapa
hari
tentu
saja
secara
terus
menerus
surat ijin penelitian skripsi secara formal
secara
pada bagian akademik Fakultas Ekonomi
mendapatkan
dan Bisnis (FEB) UNAIR sebagai penunjang
masalah
untuk memasuki lembaga wakaf yang
sebelumnya. Peneliti juga akan melakukan
ada di Surabaya. Tujuan mendatangi
wawancara kepada para mauquf alaih
lembaga
untuk
wakaf
ini
adalah
untuk
berkala
dilakukan
sampai
jawaban
yang
peneliti
dari
telah
mendapatkan
rumusan ditentukan
data
yang
mendapatkan informasi mengenai proses
sebenarnya, dan sesuai dengan apa
pengumpulan
yang
dana
hingga
peneliti
pendistribusiannya kepada para mauquf
wawancara
alaih secara jelas dan terperinci, mulai
yang diteliti.
dari berapa banyak besar dana yang
dapatkan
kepada
dari
hasil
lembaga
wakaf
d. Saat pengumpulan data
dialokasikan untuk kegiatan produktif serta
Peneliti mendapatkan data dari
berapa dan siapa saja mauquf alaih yang
hasil observasi secara langsung kepada
menerima
dana
mendapatkan
tersebut, informasi
dan
untuk
pihak lembaga wakaf dan para penerima
lain
yang
dana
diperlukan untuk penelitian ini. b. Proses
pemasukan
lokasi
atau
obyek penelitian menemui
bagian
SDM
dari
menjadi
Pengambilan
wawancara
dilakukan
dengan
menerus
lembaga
yang
penelitian.
dan
Pada tahap ini, penelitian segera
wakaf
berkembang
data
secara
pertanyaan
sumber dan
terbuka
yang
setiap
teruspeneliti
datang ke lokasi dimana obyek penelitian
wakaf yang dituju dengan membawa
itu
surat ijin penelitian secara formal dari FEB
mengarah kepada apa yang diteliti. Hasil
UNAIR sebagai penunjang.
observasi dan wawancara dari obyek
c. Saat dilokasi atau obyek penelitian
berada,
oleh peneliti.
tujuan penelitian kepada lembaga wakaf
Pada
dituju,
kemudian
tetap
fokus
dan
penelitian akan didokumentasikan sendiri
Peneliti menjelaskan maksud dan yang
tetapi
tahap
validasi
data
melakukan
penelitian ini menggunakan pengujian
observasi secara langsung pada data-
triangulasi. Menurut Sugiyono (2007:464)
data
bagaimana
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
penggunaan dana wakaf yang diperoleh.
diartikan sebagai pengecekan data dari
Peneliti
juga
berbagai sumber dan berbagai cara
kepada
pihak
lembaga
wakaf,
melakukan lembaga
wawancara wakaf
untuk
dengan
demikian
memperoleh data para mauquf alaih
sumber
dan
yang akan diteliti.
pengumpulan data. 1.
675
terdapat triangulasi
Triangulasi Sumber
triangulasi teknik
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Triangulasi sumber untuk menguji
keludian dievaluasi, dari hasil evaluasi
kredibilitas data dilakukan dengan cara
tersebut akan diambil kesimpulan untuk
memeriksa data yang telah diperoleh
menjawab permasalahan yang muncul.
melalui
beberapa
sumber.
Dalam
Analisis
data
dalam
penelitian ini menggunakan triangulasi
kualitatif,
sumber
mewawancarai
pengumpulan
dari
setelah selesai pengumpulan data dalam
yaitu
beberapa
dengan
informan
Lembaga
Amil
Hidayatullah
Zakat
di
Pengurus
Baitul
Surabaya
Maal
dan
Hijrah
1
saat
berlangsung,
dan
dari IV. PEMBAHASAN
Surabaya
untuk
Melalui musyawarah Nasional 1
mendapatkan data yang valid. 2.
data
pada
periode tertentu.
Pengurus Pesantren Penghafal Al-Qur’an Darul
dilakukan
penelitian
pada tanggal 9-13 Juli 2000 di Balikpapan,
Triangulasi Teknik
Hidayatullah kemudian mengubah bentuk
Triangulasi teknik untuk menguji
organisasinya
kredibilitas
data
dilakukan
dengan
menjadi
kemasyarakatan
(ormas)
memeriksa data kepada sumber yang
menyatakan
diri
sama
perjuangan
Islam.
dengan
Seperti
teknik
data
yang
berbeda.
diperoleh
organisasi dan
sebagai Di
gerakan Surabaya,
dengan
Hidayatullah dengan Laznas BMH tersebut
wawancara, lalu dicek dengan observasi
merintis perjuangannya sejak sekitar tahun
serta dokumentasi. Dalam penelitian ini
1980
menggunakan
Hidayatullah di daerah Kejawan Putih
triangulasi
teknik
yaitu
dengan
didirikan
dengan melakukan teknik wawancara,
Tambak
dilanjutkan
hingga menempati kantor yang sekarang
dengan
dokumentasi
observasi
sehingga
dan
data
yang
diperoleh dapat bersifat valid. Teknik
analisis
penelitian
ini
kualitatif,
dimana
data
adalah
dalam
analisis
setelah
diresmikan
Agustus
2008
dan
pada
bertempat
Laznas
BMH
tanggal di
Jl.
30
Raya
Mulyosari No. 938 Surabaya.
data
Pesantren
Penghafal
Al-Qur’an
datanya
Darul Hijrah 1 dibangun dari dana wakaf
dilakukan dengan cara non statistik, yaitu
tunai oleh Baitul Maal Hidayatullah di
penelitian
dengan
Surabaya.
Terletak
menggambarkan data yang diperoleh
Lembaga
Amil
dengan kata-kata atau kalimat yang
Hidayatullah di Surabaya berlokasi di jalan
dipisahkan dalam kategori-kategori untuk
Kejawen Putih Tambak no.110 Surabaya.
memperoleh
BMH memiliki beberapa program untuk
yang
analisis
Surabaya
pesantren
dilakukan
kesimpulan.
Jadi,
analisis
tidak
Zakat
Baitul
Maal
pemberdayaan
data
dan
pembangunan dan/ atau perbaikan di
dan
beberapa masjid, kemudian khusus untuk
dibandingkan
dianalisis,
dengan
teori-teori
676
tunai
dari
data kualitatif yaitu setelah data diperoleh diproses,
wakaf
jauh
yaitu
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
pendidikan yaitu dibangunnya Pesantren
sebagai
Darul Hijrah. Baitul Maal Hidayatullah di
program yang diajukan.
Surabaya mendayagunakan dana wakaf tunai
fokus
untuk
bukti
terealisasinya
Penyaluran
pembangunan
dana
proposal
wakaf
tunai
yang dilakukan Baitul Maal Hidayatullah
pesantren Darul Hijrah tetapi juga tetap
terus
membagikan donasi dari donatur pada
independen dari Jakarta yang sudah ahli
BMH di wilayah lain yang membutuhkan
dalam bidangnya, pidak tersebut lepas
agar dapat merealisasikan programnya.
dari BMH.
Analisis Prosedur Penyaluran Dana Wakaf
Analisis Pengalokasian Dana Wakaf Tunai
Tunai Baitul Maal Hidayatullah di Surabaya
Baitul Maal Hidayatullah di Surabaya
Tim anggaran
manajemen dana
untuk
diawasi
oleh
pihak
auditor
Baitul Maal Hidayatullah memiliki
mengajukan
program
merealisasikan
yang
sudah
ada
kemudian
program yang sudah direncanakan. Pihak
mengajukan penganggaran dana, pihak
mustahiq adalah pihak luar BMH tetapi
yang
mendayagunakan
tetap satu induk dari Lembaga Ormas
tunai
tidak
Hidayatullah. Tim BMH mengawasi secara
lembaga BMH tetapi tetap satu induk
berkala atas penggunaan dana yang
dengan
diberikan karena hal tersebut termasuk
mengerti dan paham akan kredibilitas
dalam
pihak tersebut.
prosedur
agar
tercapainya
hubungan
lembaga
BMH
pembangunan yang maksimal dan sesuai
ada
dana
BMH
melakukan
wakaf dengan
serta
BMH
survey tempat
dengan harapan Baitul Maal Hidayatullah
untuk dokumentasi untuk mengetahui apa
maupun harapan donatur.
saja yang dibutuhkan serta dalam jangka
Tahapan untuk penyaluran dana
berapa tahun akan memberikan saluran
wakaf tunai yaitu: pembuatan proposal
dana, apabila di tempat tersebut sudah
penghimpunan dana yang mencakup
ada donatur lain yang dapat menutup
berapa besar dana yang dibutuhkan
anggaran dana yang dibutuhkan tempat
untuk melaksanakan program tersebut,
tersebut maka BMH akan mementingkan
dilanjutkan dengan proses penghimpunan
hal-hal yang lebih mendesak dan harus
dana. Di sisi lain melakukan survey lokasi
segera dibantu. Dana wakaf tunai di Baitul
dengan detail pada lembaga tersebut,
Maal Hidayatullah harus habis di akhir
analisa
tahun karena menghindari penumpukan
tempat,
dan
kelayakan
mendapatkan bantuan, kemudian rapat
dana
proses
bantuan dengan tetap mempersiapkan
pengesahan
atau penyetujuan
dan
mempercepat
proposal, apabila proposal telah disetujui
penyaluran
maka dapat dilakukan pencairan dana
dialokasikan untuk membangun pesantren
untuk melaksanakan program, dilanjutkan
tahfidz
dengan menyusun laporan secara faktual
Qur’an Darul Hijrah 1 yang terletak di
677
yaitu
terbaik.
penyaluran
Pesantren
Wakaf
tunai
Penghafal
Al-
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Surabaya, Pesantren Penghafal Al-Qur’an
moralitas anak, terlebih untuk anak yatim
2 yang terletak di Pasuruan, dan semua
yang tidak memiliki orang tua lagi.
barang yang bermanfaat untuk dakwah.
Pesantren Darul Hijrah 1 memiliki
Baitul Maal Hidayatullah juga berusaha
beberapa
untuk
sebagai berikut:
mewujudkan
keinginan
yaitu
membangun kampung muslim dengan melakukan
pendekatan
pada
program
kegiatan
yaitu
1. Pendidikan Al-Qur’an dengan target
tiap
menghafal Al-Qur’an 30 juz selama 6
individu di masyarakat terlebih dahulu,
bulan
kemudian membentuk sebuah komunitas
menghafal, santri diharapkan mampu
yang
memahami serta mengamalkan isi Al-
memiliki
kegiatan
yang
selalu
berada di jalan Allah.
pendidikan.
Tidak
hanya
Qur’an.
Analisis Pelaksanaan pada Pengelolaan
2. Pendidikan
agama
seperti
Dana Wakaf Tunai di Pesantren Penghafal
pembelajaran fiqh, hadits, aqidah,
Al-Quran Darul Hijrah 1
dan bahasa arab.
Pesantren
Penghafal
Al-Qur’an
3. Pendidikan formal di SMP Luqman Al
Darul Hijrah 1 adalah pesantren yang
Hakim agar pendidikan formalnya
dibangun Baitul Maal Hidayatullah yang
tidak tertinggal.
muridnya sebagian besar adalah dari
4. OSHDA (Organisasi Siswa Darul Hijrah)
anak yatim piatu, dan sisanya adalah
sebagai bentuk latihan berorganisasi
dhuafa, jamaah Baitul Maal Hidayatullah
bagi santri.
Surabaya, dan dari umum yaitu anakanak
yang
berprestasi.
5. Olah
Sebagaimana
fisik
yang
meliputi
berkuda,
memanah, berenang, mendaki yang
terdapat dalam surat An-nisa ayat 5:
dilaksanakan tiap setahun sekali, dan
͉ ﺴﻔَ َﮭﺎ ٓ َء أَﻣۡ ٰ َﻮ َﻟ ُﻜ ُﻢ ٱﻟﱠﺘِﻲ َﺟ َﻌ َﻞ ٱ ˵ ﻟَ ُﻜ ۡﻢ َو َﻻ ﺗ ُ ۡﺆﺗُﻮاْ ٱﻟ ﱡ ﺴﻮ ُھ ۡﻢ َوﻗُﻮﻟُﻮاْ ﻟَ ُﮭ ۡﻢ ُ ِﻗ ٰ َﯿ ٗﻤﺎ َوٱ ۡر ُزﻗُﻮ ُھ ۡﻢ ِﻓﯿ َﮭﺎ َوٱ ۡﻛ ٗ ﻗَ ۡﻮ ٗﻻ ﱠﻣﻌۡ ُﺮ ٥ وﻓﺎ
bela diri tifan yang mendatangkan guru
dari
luar
pesantren
serta
dilaksanakan setiap hari sabtu.
Artinya: “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.”(Qs. An-Nisa:5) Berdasarkan ayat diatas, dalam ajaran
6. Ekstrakulikuler
seperti
nasyid,
olimpiade, dan memasak. Tujuan
kedepan
adalah
mampu
mengadakan sekolah sendiri agar lebih mudah dalam menyesuaikan jadwal kegiatan murid tanpa harus mengikuti jadwal dari sekolah SMP Lukman Al-Hakim. Sejauh ini tempat
islam pemeliharaan anak tidaklah cukup
sekolah untuk pendidikan formal para
hanya dengan nafkah lahirnya saja tanpa
murid masih terlepas dari pondok
memperhatikan aspek pendidikan dan
pesantren.
678
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Baitul Maal Hidayatullah memilih melalukan
pembangunan
indikator pendidikan di Indonesia yakni
pada
ketersediaan,
tanah dengan harga terjangkau dan Indikator
kesetaraan
Informan 1
Informan 2
informan 3
√
√
√
Ketersediaan Layanan
√
√
√
-
√
√
X
x
x
Layanan
Memperoleh
berikut
peneliti
dari
hasil
wawancara
dengan informan terkait. Berdasarkan
tabel
1.
dibawah
terdapat lima indikator pemberdayaan
Pendidikan Kesetaraan
kepastian
merupakan tabel rangkuman yang telah
Layanan Pendidikan Kualitas
dan
kualitas,
(Publikasi.data.kemdikbud.go.id), diolah
Pendidikan Keterjangkauan
keterjangkauan,
pendidikan yang dilakukan Baitul Maal Hidayatullah Surabaya,
Layanan
Pendidikan Kepastian Memperoleh
√
√
Tabel 1. Hasil Ttriangulasi Data Sumber: Data primer (Diolah)
√
Layanan Pendidikan
terletak ditempat yang strategis. Mulai dari
pembebasan
pembangunan operasional
gedung, lembaga
diakomodir
oleh
BMH
Indikator
ketersediaan
yang
tanah,
dimaksudkan
hingga
layanan pendidikan yang memadai untuk
tersebut
menunjang kegiatan para santri. Indikator
dengan
ketersediaan
adalah
melihat
ketersediaan
apa
saja
yang
harapan dapat mewujudkan sebuah
disediakan Pesantren sebagai lembaga
Kampung Muslim.
pendidikan.
Baitul
Maal
Hidayatullah
Analisis Indikator Pemberdayaan Wakaf
memberikan donasi wakaf uang dari para
Tunai dalam Bidang Pendidikan pada
donatur
Baitul Maal Hidayatullah Di Surabaya
Pesantren
untuk
membangun
Penghafal
sebuah
Al-Qur’an
yang
Peneliti telah mendapatkan hasil
bernama Darul Hijrah. Gedung Pesantren
dari
observasi
yang terdiri 4 lantai tersebut terdapat
langsung ke subyek dan obyek penelitian.
beberapa ruangan yaitu musholah, kamar
Peneliti melakukan wawancara mengenai
santri atau asrama, aula, ruang makan,
penberdayaan wakaf tunai khusus untuk
perpustakaan, dan kamar inap tamu.
pendidikan yang dilakukan oleh Lembaga
Pesantren
Amil Zakat BMH.
Hijrah
data
wawancara
Pertanyaan peneliti
juga
dan
yang
bersifat
dilontarkan
langsung
Penghafal
menerima
santri
Al-Qur’an dari
Darul
berbagai
daerah dengan kuota kurang lebih 25
dan
santri tiap tahun ajaran baru. Kuota
subyektif tentang indikator-indikator yang
tersebut tetap walaupun banyak peminat
digunakan
untuk
yang ingin mendaftar untuk menjadi santri
pemberdayaan
wakaf
mengukur tunai
dalam
pada
bidang pendidikan yang dilakukan oleh
Pesantren
Darul Hijrah.
Lembaga Amil Zakat BMH. Ada lima
679
Penghafal
Al-Qur’an
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
V. SIMPULAN
Indikator keterjangkauan meliputi daerah mana saja yang mendapatkan
Berdasarkan analisis dan pembahasan
kesempatan untuk bisa menjadi calon
yang telah dijelaskan dalam bab 4, maka
siswa.
dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
Yayasan
Hidayatullah
memiliki
jaringan khusus di beberapa wilayah di
1. Dilihat
dari
pemberdayaan,
Indonesia sehingga dapat menjangkau
Maal
berbagai daerah di Nusantara termasuk
memberdayakan dana wakaf uang
pada saat mencari calon santri Pesantren
khusus untuk program pendidikan.
Darul Hijrah 1. Santri yang diterima pada
Pemberdayaan dana wakaf uang
Pesantren
yang
Penghafal
Al-Qur’an
Darul
Hidayatullah
di
Baitul
dilakukan
Surabaya
Baitul
Maal
Hijrah 1 berasal dari berbagai daerah di
Hidayatullah sejauh ini masih sebatas
Indonesia, tetapi tidak ada yang berasal
pembangunan Pesantren Penghafal
dari Indonesia Timur seperti Papua.
Al-Qur’an Darul Hijrah 1 yang terletak
Indikator
di
kepastian
adalah
kepastian
jalan
Kejawen
Putih
Surabaya.
pada lembaga tersebut. Lembaga Amil
pembangunan pesantren ini adalah
Zakat
membentuk pemimpin yang hafal Al-
menyerahkan
Maal tanggung
Hidayatullah jawab
atas
Qur’an
dan
awal
110
dalam memperoleh layanan pendidikan Baitul
Tujuan
no.
paham
dari
As-sunnah.
peningkatan kualitas para santri pada
Pembangunan Pesantren Penghafal
pengurus
Al-Qur’an Darul Hijrah memberikan
pesantren.
Pesantren
Darul
Hijrah menjamin kepastian santri dalam
kesempatan
memperoleh layanan pendidikan formal
kurang
jenjang
bersekolah
Sekolah
dengan
Menengah
mewajibkan
Pertama
para
santri
piatu.
kepada
beruntung
pihak untuk
khususnya
Para
santri
yang dapat
anak tidak
yatim hanya
bersekolah di SMP Lukman Al-Hakim, dan
diajarkan pendidikan formal namun
kepastian
layanan
juga pendidikan agama yang intensif
mewajibkan
agar mencapai tujuan utama dari
pendidikan
memperoleh agama
yaitu
para santri hafal Al-Qur’an serta paham
pembangunan pesantren.
As-Sunnah. Pada Pesantren Darul Hijrah 1, santri diwajibkan menghafal
2. Dilihat dari pengelolaan Baitul Maal
Al-Qur’an
Hidayatullah
di
Surabaya
paling sedikit 15 juz, jika hafalan tidak
beberapa
mencapai 15 juz maka santri tidak dapat
dikhususkan di berbagai daerah dan
naik ke jenjang berikutnya yaitu jenjang
harus didukung oleh masing-masing
Sekolah Menengah Atas. Akan tetapi
wilayah, seperti BMH di Surabaya
terdapat salah satu indikator yang tidak
yang
terpenuhi yaitu indikator kesetaraan.
pembangunan Pesantren Penghafal Al-Qur’an
680
program
memiliki
fokus Darul
pusat
pada Hijrah
yang
program 1.
Rapat
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
perencanaan harus sesuai dengan
namun tetap berjalan di jalan Allah
tujuan
SWT.
Baitul
Maal
Hidayatullah.
Program terdiri dari program pusat
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
dan program daerah. Dana wakaf
Diharapkan
uang BMH memang difokuskan untuk
selanjutnya
bidang pendidikan. Tim manajemen
yang
mengajukan anggaran dana untuk
mengenai
merealisasikan program yang sudah
wakaf tunai khususnya pada bidang
direncanakan. Pihak mustahiq adalah
pendidikan.
pihak luar BMH tetapi tetap satu induk
DAFTAR PUSTAKA
dari Yayasan Hidayatullah. Tim BMH
Adi, Isbandi Rukminto. 2013. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
mengawasi
secara
berkala
atas
penggunaan dana yang diberikan karena hal tersebut termasuk dalam prosedur
agar
sesuai dengan harapan Baitul Maal maupun
harapan
yang
dapat
diberikan
berdasarkan hasil analisis dan temuan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Baitul Maal Hidayatullah Diharapkan Baitul Maal Hidayatullah lebih
mengembangkan
memperluas
program
dan bantuan,
khususnya untuk bidang pendidikan. Terutama
untuk
anak-anak
pembahasan
mendalam
mengkaji
pemberdayaan
dana
Ahmadi, Abu. Supriyono Widodo. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Arif, Syafrudin. 2010. Wakaf Tunai Sebagai Alternatif Mekanisme Redistribusi Keuangan Islam. Jurnal Ekonomi Islam, Volume IV, no 1 (Juli) Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta Departemen Agama RI. 2003.Pola Pembinaan Lembaga Pengelola Zakat di Indonesia Direktorat Pemberdayaan Wakaf. 2006. Pedoman Pengelolaan WakafTunai. Jakarta Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama
donatur. Saran
dengan
penelitian
Adi, Isbandi Rukmonto. 2013. Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
tercapainya
pembangunan yang maksimal dan Hidayatullah
lebih
adanya
yang
kurang mampu, mengingat angka anak putus sekolah karena tidak ada biaya di Indonesia masih tinggi.
Gunawan, Sumodiningrat. 1999 Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta : Gramedia
2. Bagi Lembaga Pendidikan Diharapkan tiap lembaga pendidikan lebih memaksimalkan pengajaran
Hadi, Agus Purbathin. Tanpa Tahun. Konsep Pemberdayaan, Partisipasi dan Kelembagaan dalam Pembangunan.Yayasan
agar mempersiapkan generasi yang siap menghadapi persaingan global
681
Rachman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 669-682; PEMBERDAYAAN WAKAF TUNAI PADA BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DI SURABAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA) Hikmat, Harry. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat . Bandung. Humaniora Utama Press Hikmat, Harry. 2010.Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung:Humaniora Utama Press Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan.jakarta: PT Asdi Mahasatya Kementrian Agama Republik Indonesia. 2013. Panduan Pengelolaan Wakaf Tunai.www.simbi.kemenag.go.id. Diakses tanggal 28 November 2015. Maisyaroh. 2010. Manajemen Dana Wakaf Tunai untuk Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam (Studi pada Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Cabang Malang). Fakultas Ekonomis Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Nasution, Mustafa Edwin & Uswatun Hasanah (Editor). 2005. Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam, Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat. Jakarta. PKTTI-UI Poerwadarminto, W.J.S. 1999.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Qahaaf, Mundzir. 2005. Manajemen Wakaf Produktif. Jakarta. Penerbit Khalifa Samsudin. 2011. Peranan Nadzir dalam Pengelolaan dan Pengembangan Tanah Wakaf pada Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa Kelurahan Penanggungan Kecamatan Pinang Kota Tangerang. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta. CV Alfabeta Syamsuddien,Darsyaf Ibnu. 1994.Prototype Negeri Yang Damai. Surabaya: Media Idaman Press Tim Dirjen Bimas Islam. 2007. Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai. Jakarta. Penerbit Direktorat Pemberdayaan Wakaf Tirtarahardja, Umar. dkk. 2005. PengantarPendidikan. Jakarta: PT RinekaCipta
Usman, Suparman. 1994. Hukum Perwakafan di Indonesia. Jakarta. Penerbit Darul Ulum Press Utami, Anisa Fitria & Munawar Ismail. 2014. Implementasi Pengelolaan Wakaf Tunai (Studi pada Baitul Maal Hidayatullah dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Wadjdy, Farid & Mursyid. 2007. Wakaf dan Kesejahteraan Umat: Filantropi Islam yang Hampir Terlupakan. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/upl oadDir/isi_78A0AAC9-96B9-467F-B071B9AFFF132404_.pdf (diakses pada 10 April 2016, 01.11 WIB)
682