Pemberdayaan Peran Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian
Dampak Konflik terhadap Perempuan dan Hubungan Jender. Peran Perempuan Sebagai Agen Konflik dan Perdamaian. Hambatan Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian. Pentingnya Peningkatan kepemimpinan Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian. Rekomendasi.
Dampak Konflik terhadap Perempuan dan Hubungan Jender Negatif : Hilang harta benda dan mata pencaharianÆ Miskin. Kehilangan suami, anak dan anggota keluarga, terpaksa menjadi: Janda, Kepala Keluarga dan Pencari Nafkah Keluarga. Beban Kerja meningkat. Trauma. Pengungsi (terpisah hidup dengan suami, anak dan anggota keluarga).
1
Negatif:
Korban tindak kekerasan (domestik, publik dan seksual): pemukulan, penembakan, pembunuhan, pelecehan seksual, pemerkosaan, incest, pelacuran, kehamilan tidak diinginkan. Anak (perempuan dan laki-laki) putus sekolah: anak perempuan terutama terpaksa membantu orang tua/ibu untuk mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Miras dan penggunaan obat-obatan, hubungan seksual di luar nikah. Kesehatan reproduksi perempuan: Hamil diluar nikah dan menikah usia muda. Hubungan seksual suami-istri terganggu. Alat kontrasepsi mahal dan sulit didapat.
Positif: Membuka peluang: Lapangan kerja baru. Partisipasi perempuan dalam kegiatan perdamaian, politik, kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan. Tumbuhnya aktifis perempuan dan organisasi perempuan baru. Memperbesar rasa percaya diri dan solidaritas antar perempuan aktifis. Jaringan kerja antar perempuan dan organisasi lain (lokal, nasional, internasional).
2
Positif: Membuka peluang: Diakuinya peran perempuan/organisasi perempuan dalam kegiatan perdamaian dan sosial kemasyarakatan. Disuarakannya hak-hak dan isu perempuan. Peningkatan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan (keluarga, organisasi dan masyarakat). Peningkatan keterampilan perempuan dalam berorganisasi, kegiatan politik dan sosial kemasyarakatan. Terbentuknya hubungan jender yang lebih setara dalam keluarga dan masyarakat.
Peran Perempuan Sebagai Agen Konflik
Provokator: Penghasut, penyampai dan penyebar pesan dan propaganda. Mengorganisasi massa. Membantu kegiatan logistik. mendorong suami, anak dan anggota keluarga untuk berperang, dsb. Combatant: Memimpin dan mengatur strategi penyerangan. Anggota pasukan penyerang. Pembakaran dan pengrusakan. Pembunuhan.
3
Perempuan Sebagai Agen Perdamaian
Mengorganisasi kelompok/masyarakat. Pekerja sosial kemanusiaan (koordinator pengungsi dan returnees, konselor, membantu distribusi sandang, pangan, papan, dsb). Pendidik nilai-nilai perdamaian dalam keluarga dan masyarakat. Mediator dan Negosiator. Aktif dalam organisasi perempuan untuk perdamaian. Initiator dialog antar komunitas. Kegiatan rohani dan keagamaan (pengajian, doa bersama).
Hambatan Bagi Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian
Kurang dilibatkan dalam proses formal kegiatan perdamaian: Sistem patriarkiÆKetidakadilan jender. Kurang kesadaran jender. Multi peran perempuanÆBeban kerja terlalu berat (domestik, mencari nafkah, kemasyarakatan) Polarisasi aktivitas perdamaian menurut suku, agama dan lokasi. Situasi keamanan yang belum kondusif. Pendidikan dan pengalaman relatif rendah. Peluang dan kesempatan bagi peningkatan kapasitas perempuan masih terbatas. Terbatas dana untuk melaksanakan kegiatan.
4
Mengapa Peningkatan Kepemimpinan Perempuan Penting bagi Perdamaian?
Mempercepat proses kohesi sosial, rekonsiliasi dan perdamaian, melalui kegiatan: Ekonomi: pedagang dipasar, petani penggarap/upahan, koperasi perempuan. Kemanusiaan: distribusi sandang, pangan, papan, kesehatan. Organisasi dan sosial kemasyarakatan: membentuk berbagai forum perdamaian. diskusi antar komunitas/diskusi kampung. Pengajian dan doa bersama. Menangkal isu/rumor. Pendidik nilai-nilai perdamaian dalam keluarga dan masyarakat.
Rekomendasi
Affirmative actionÆ Kuota 30% (minimum) bagi perempuan. Peningkatan Kesadaran jender : (pemerintah, LSM dan masyarakat) Peningkatan kapasitas perempuan: training, magang, konferensi, seminar, diskusi komunitas, dsb. Peningkatan jaringan kerja dan forum perempuan aktivis perdamaian. Bantuan dana dan teknis bagi organisasi perempuan di daerah konflik. Pemberdayaan ekonomi perempuan.
5