PEMBERDAYAAN ASSET TANAH WAKAF DAN NON WAKAF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN DI PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADITYAH JAMBI Fetrimen Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
[email protected] ABSTRACT: Many assets land owned Muhammadiyah untapped by Persyarikatan Muhammadiyah started at the level of the branches to the central level, when the assets of the land owned by the waqf faith professed by wakif to use educational facilities or social amenities more, then the assets of the land was put to good use, so that assets such land lots used by the community because of the land ownership are not yet using the name Persyarikatan but many are using personal names or on behalf of the chairman Persyarikatan and ownership are obvious, like any asset of land have a certificate of good certificate endowments as well as a certificate of non endowments. It also occurs in the scope of the Regional Chairman of Muhammadiyah Jambi. As this study include land assets and non endowments Muhammadiyah Regional Leadership within the scope of the Regional Chairman of Muhammadiyah Jambi. In addition, the need to be formulated is a status, certification of land endowments, non endowments land titling, land asset status is certified in Muhammadiyah Regional Leadership within the scope of the Regional Chairman of Muhammadiyah Jambi.The method used in this study is a survey method. Survey methods in research designed to obtain information about the status and symptoms during the study was conducted to describe the variable or about something in a condition. This research method, gives an overview of concrete empowerment existing land assets through inventory Jambi region. Therefore, this study method is designed to reveal the factual data based on information found at the time to survey the Muhammadiyah Regional Leadership in Jambi. Keyword: Soil-owned assets Muhammadiyah, non endowments, educational facilities
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
45
ABSTRAK: Banyak asset tanah yang dimiliki persyarikatan Muhammadiyah belum dimanfaatkan dengan baik oleh persyarikatan Muhammadiyah mulai pada tingkat ranting sampai tingkat pusat, ketika asset tanah dimiliki baik melalui wakaf yang diikrarkan oleh wakif untuk penggunaan sarana pendidikan atau sarana sosial lainnya, kemudian asset tanah tersebut belum dimanafatkan dengan baik, sehingga asset tanah tersebut banyak dimanfaatkan oleh pihak masyarakat karena dalam kepemilikan tanah belum menggunakan nama persyarikatan tapi banyak yang menggunakan namanama pribadi atau atas nama ketua persyarikatan dan status kepemilikan yang jelas, seperti setiap asset tanah memiliki sertifikat baik sertifikat wakaf maupun sertifikat non wakaf. Hal ini juga terjadi pada lingkup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi. Adapunpenelitian ini meliputi asset tanah wakaf dan non wakaf Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam lingkup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi. Selain itu, yang perlu dirumuskan adalah status, sertifikasi tanah wakaf, sertifikasi tanah non wakaf, status asset tanah yang bersetifikat di Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam lingkup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei dalam penelitian dirancang untuk memperoleh informasi tentang status dan gejala pada saat penelitian dilakukan dengan tujuan untuk melukiskan variabel atau tentang sesuatu yang ada dalam suatu kondisi. Metode penelitian ini, memberikan gambaran tentang pemberdayaan kongkrit aset tanah yang ada diwilayah Jambi melalui inventarisasi. Oleh karena itu, metode penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan data faktual berdasarkan informasi yang ditemukan pada waktu melakukan survey terhadap Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Jambi. Kata kunci: Tanah asset milik Muhammadiyah, non wakaf, fasilitas pendidikan A.
dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah.
PENDAHULUAN Awal
Muhammadiyah
berdirinya
Persyarikatan suatu
bercampur dengan bid’ah, tahyul dan churafat
kegelisahan seorang Muhammad Darwis yang
(TBC). Melihat kondisi ini, KH. Ahmad
belakangan dikenal dengan KH. Ahmad
Dahlan merasa prihatin yang mendalam dan
Dahlan dalam melihat kondisi umat yang
terpanggil
tidak lagi menjalankan ajaran Islam sesuai
tradisi masyarakat. Salah satu yang dilakukan
46
merupakan
Banyak ajaran Islam yang dijalankan telah
keimanannya
untuk
merubah
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
KH. Ahmad Dahlan adalah berusaha merubah
perjuangan KH. Ahmad Dahlan membangun
arah kiblat Masjid di Kauman yang selama ini
masjid
dianggap salah karena menghadap kejalan
rumahnya,
raya
kiblat,
pertentangan, yakni dirusaknya masjid yang
walaupun dalam merubah arah kiblat ini, KH.
dibangun tersebut oleh masyarakat setempat,
Ahmad Dahlan mendapat pertentangan yang
selain itu pembaharuan yang dilakukan KH.
cukup menyusahkannya dari ulama-ulama
Ahmad Dahlan juga dinyatakan sebagai
lain karena telah merubah tradisi selama ini,
ajaran yang sesat. Walaupun dinyatakan
tapi KH. Ahmad Dahlan bergeming, tetap
sebagai ajaran sesat, KH. Ahmad Dahlan dan
melakukan perubahan karena suatu keyakinan
jemaahnya tetap melakukan perubahan untuk
yang benar.
kearah yang lebih baik.
bukan
menghadap
kearah
Selain merubah arah kiblat KH.
dan
pendopo hal
Selain
sendiri
disamping
juga
mendapat
ini
dari
peristiwa-peristiwa
Ahmad Dahlan juga membenarkan shaf shalat
tersebut,
berjemaah yang harus rapat dan lurus, bukan
berdiri pada saat masyarakat mengalami
shalat berjemaah sesuai dengan kehendak
kemunduran
hati. Ketika baru pulang dari Mekkah KH.
kehidupan dan kejumudan berpikir. Hal ini
Ahmad Dahlan gelisah melihat kondisi shaf
dapat dilihat dari perjuangan KH. Ahmad
shalat berjemaah yang dilakukan oleh umat
Dahlan untuk menyelaraskan pendidikan
berpencar tidak rapat dan lurus, mereka lebih
umat Islam yang terbelakang dari pendidikan
senang
berjemaah
barat. Pada masa itu, terjadi dikotomi
membuat shaf sesuai dengan kemauan, tidak
pendidikan yang sangat mendalam, berakibat
memperhatikan sunnah yang telah diajarkan
pada paradigma kaum santri di pesantren dan
oleh Rasulullah SAW yakni shaf yang lurus
kelompok yang mendapat pendidikan barat
dan rapat merupakan kesempurnaan shalat
memandang gaya kehidupan masing-masing.
berjemaah. Kedua hal yang kecil tapi krusial
Bagi kaum santri, segala aspek kehidupan
dilakukan
dengan
yang menyerupai gaya penjajah khususnya
keyakinan yang teguh dan berpegang pada
Belanda, seperti memakai celana panjang,
Al-qur’an dan Sunah, tapi dalam perjalanan
dasi, topi, sepatu dan bersekolah hukumnya
melakukan perubahan itu, banyak mendapat
haram, sedangkan bagi yang berpendidikan
perlawanan dari para ulama dan tokoh-tokoh
barat memandang kaum santri sebagai kaum
masyarakat
yang terbelakang, buta huruf hanya pandai
melaksanakan
KH.
Ahmad
setempat,
shalat
Dahlan
berakhibat
pada
Persyarikatan dan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
dalam
Muhammadiyah segala
aspek
47
berdoa, membungkus jenazah, membahas soal
pendidikan
syorga dan neraka, tidak berpikir logis.
dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan
Paradigma berpikir tersebut
umat sebagai gerakan dakwah sosial yang
yang ingin
Islam
dan
pendidikan barat
dirubah oleh KH. Ahmad Dahlan dengan cara
dilakukan
menyatukan
dengan
Pendirian sekolah muhammadiyah dan amal
KH.Ahmad
usaha lainnya tidak lepas dari cita-cita para
pendidikan Dahlan,
pendidikan barat.
sebagai
Islam
Menurut seorang
muslim
yang
founding
Persyarikatan
father
Muhammadiyah.
Muhammadiyah
yang
memahami ilmu Agama seharusnya juga
menginginkan umat Islam cerdas, sehat dan
menguasai ilmu-ilmu esakta. Hal pertama
sejahtera.
yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan
Oleh sebab itu, mereka berkeinginan
adalah mendirikan sekolah dirumah beliau
membangun perpustakaan, rumah sakit dan
sendiri dengan menggunakan meja, kursi dan
meningkatkan perekonomian umat diatas
papan tulis seperti sekolah-sekolah khas
asset tanah yang dimiliki oleh Persyarikatan
eropa. Selain mengajarkan agama Islam dan
Muhammadiyah sebagai sarana dakwah. Aset
huruf Arab, beliau juga mengajarkan ilmu
tanah yang dimiliki Muhammadiyah tidak
esakta dan huruf latin, apa yang beliau
hanya diperoleh dengan cara membeli tetapi
lakukan tidak hanya mendapat tantangan dari
juga diperoleh dari kepercayaan umat pada
kaum ulama tetapi juga dari kerabat sendiri.
Muhammadiyah,
Dalam pendirian sekolah ini, KH.
seperti
anggota
Muhammadiyah mewakafkan tanah, gedung
mewujudkan
dan harta lainnya untuk pengembangan
perintah Allah SWT yang tertera dalam ayat-
gerakan dakwah Muhammadiyah. Semakin
ayat Al-Qur’an pada aksi-aksi sosial sebagai
banyaknya
gerakan dakwah untuk menegakan amar
Muhammadiyah tidak lepas dari kegigihan
ma’ruf
Muhammadiyah
Ahmad
Dahlan
dan
berusaha
mencegah
kemungkaran.
harta
wakaf
yang
untuk
diperoleh
mewujudkan
Pendirian sekolah ini menjadi pondasi awal
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
bagi
melalui jalur pendidikan dan jalur sosial
perkembangan
Persyarikatan sekolah
yang
Persyarikatan
gerakan
dakwah
Muhammadiyah, banyaknya didirikan
oleh
Muhammadiyah
anggota
merupakan
lainnya
sebagai
gerakan
dakwah
Muhammadiyah untuk mewujudkan gerakan amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran.
kesinambungan dari cita-cita KH. Ahmad Dahlan
48
yang
menyatukan
paradigma
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
PEMBAHASAN KONSEP ASSET
dan/atau pelayanan public serta Jumlah
WAKAF
produksi atau unit serupa yang diharapkan
Makna Aset Tanah
diperoleh
Ketika memahami makna asset tanah,
pemerintahan dan/atau pelayanan publik. Aset
maka ada dua istilah yang diterjemahkan
tetap sering merupakan suatu bagian utama
secara berbeda yaitu makna asset dan makna
aset
tanah, ketika membahas asset didefinisikan
penyajian neraca. Termasuk dalam aset
dalam pandangan ilmu ekonomi sebagai
adalah:
sesuatu yang berguna atau berharga seperti
entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh
aset besar untuk sekolahn properti total, uang
entitas lainnya, misalnya instansi pemerintah
perusahaan dan lain-lain.
lainnya, universitas, dan kontraktor, (b) Hak
2.
Makna Aset
atas tanah.
Aset adalah sumber daya ekonomi
a.
B. 1.
yang
dikuasai
dan/atau
dimiliki
oleh
dari
suatu
aset
organisasi,
untuk
signifikan
aktivitas
dalam
(a) Aset tetap yang dimiliki oleh
Klasifikasi Aset Tetap Aset
tetap
diklasifikasikan
perorangan atau organisasi sebagai akibat dari
berdasarkan kesamaan dalam sifat atau
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.
ekonomi atau sosial
Berikut adalah
diharapkan dapat
di masa depan
diperoleh, baik oleh
klasifikasi aset tetap yang
digunakan: (a) Tanah;
(b) Peralatan dan
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat
Mesin; (c) Gedung dan Bangunan; (d) Jalan,
diukur dalam satuan uang, termasuk sumber
Irigasi, dan Jaringan; (e) Aset Tetap Lainnya;
daya non keuangan yang diperlukan untuk
dan (f) Konstruksi dalam Pengerjaan. Tanah
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah
sumber- sumber daya yang dipelihara karena
tanah yang diperoleh dengan maksud untuk
alasan
dipakai dalam kegiatan operasional dan dalam
sejarah
dan
budaya
(Tim
Kementerian Keuangan, 2005: 2).
kondisi siap dipakai. Gedung dan bangunan
Aset tetap adalah aset berwujud yang
mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas
diperoleh dengan maksud untuk dipakai
bulan untuk digunakan dalam kegiatan yang
dalam kegiatan operasional dan dalam kondisi
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Masa
siap dipakai. Peralatan dan mesin mencakup
manfaat adalah periode suatu aset diharapkan
mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
digunakan
elektonik, dan seluruh inventaris kantor dan
untuk
aktivitas
pemerintah
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
49
peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan
Dalam
masa manfaatnya lebih dari dua belas bulan
mempunyai manfaat lebih dari dua belas
dan dalam kondisi siap pakai. Jalan, irigasi,
bulan, suatu entitas harus menilai manfaat
dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan
ekonomik masa depan yang dapat diberikan
jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta
oleh pos tersebut, baik langsung maupun
dimiliki dan/atau dikuasai dan dalam kondisi
tidak langsung, bagi kegiatan operasional.
siap dipakai (Tim Kementerian Keuangan,
Manfaat
2005: 7).
pendapatan
tetap
menentukan
apakah
tersebut atau
dapat
suatu
berupa
penghematan
pos
aliran belanja.
Aset tetap lainnya mencakup aset
Manfaat ekonomi masa yang akan datang
yang
akan
tidak
dapat
dikelompokkan
mengalir
ke
suatu
entitas
dapat
kedalam kelompok aset tetap di atas, yang
dipastikan bila entitas tersebut akan menerima
diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan
manfaat
operasional dan dalam kondisi siap dipakai.
Kepastian ini biasanya hanya tersedia jika
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset
manfaat dan risiko telah diterima entitas
tetap yang sedang dalam proses pembangunan
tersebut. Sebelum hal ini terjadi, perolehan
namun pada tanggal laporan keuangan belum
aset tidak dapat diakui.
selesai seluruhnya. Aset tetap yang tidak
dipertimbangkan andal biasanya dipenuhi bila
digunakan untuk keperluan operasional tidak
terdapat transaksi pertukaran dengan bukti
memenuhi definisi aset tetap dan harus
pembelian
disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan
mengidentifikasikan biayanya.
nilai
tercatatnya
(Tim
Kementerian
dan
menerima
risiko
terkait.
Pengukuran dapat
aset
tetap
yang
Dalam keadaan suatu aset yang
Keuangan, 2005: 10).
dikonstruksi/dibangun
b.
Pengakuan Aset Tetap
pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap,
dapat diperoleh dari transaksi pihak eksternal
suatu aset harus berwujud dan memenuhi
dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan
kriteria: (a) Mempunyai masa manfaat lebih
baku, tenaga kerja dan biaya lain yang
dari dua belas bulan; (b) Biaya perolehan aset
digunakan dalam proses konstruksi. Tujuan
dapat diukur secara andal;
(c) Tidak
utama dari perolehan aset tetap adalah untuk
dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
digunakan oleh pemerintah dalam mendukung
normal entitas; dan
kegiatan
(d) Diperoleh atau
dibangun dengan maksud untuk digunakan.
50
operasionalnya
dimaksudkan untuk dijual.
sendiri,
dan
suatu
bukan
Pengakuan aset
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
tetap akan sangat andal bila aset tetap telah
baku, dan biaya tidak langsung termasuk
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya
biaya
atau pada saat penguasaannya berpindah.
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan,
Saat pengakuan aset akan lebih dapat
perencanaan
dan
dan semua biaya lainnya
pengawasan, yang terjadi
diandalkan apabila terdapat bukti bahwa telah
berkenaan dengan pembangunan aset tetap
terjadi perpindahan hak kepemilikan dan
tersebut.
penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat
d.
Penilaian Awal Aset Tetap
tanah dan bukti kepemilikan kendaraan
Barang berwujud yang memenuhi
bermotor. Apabila perolehan aset tetap belum
kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset
didukung dengan
bukti secara hukum
dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada
dikarenakan masih adanya suatu proses
awalnya harus diukur berdasarkan biaya
administrasi
seperti
perolehan. Bila aset tetap diperoleh dengan
harus
tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar
diselesaikan proses jual beli (akta) dan
nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
sertifikat
instansi
Suatu aset tetap mungkin diterima pemerintah
berwenang, maka aset tetap tersebut harus
sebagai hadiah atau donasi. Sebagai contoh,
diakui pada saat terdapat bukti bahwa
tanah mungkin dihadiahkan ke pemerintah
penguasaan atas aset tetap tersebut telah
daerah oleh pengembang (developer) dengan
berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran
tanpa nilai yang memungkinkan pemerintah
dan penguasaan atas sertifikat tanah atas
daerah untuk membangun tempat parkir,
nama pemilik sebelumnya (Tim Kementerian
jalan, ataupun untuk tempat pejalan kaki.
Keuangan, 2005: 12).
Suatu aset juga mungkin diperoleh tanpa nilai
c.
melalui pengimplementasian wewenang yang
pembelian
yang
diharuskan,
tanah
yang
masih
kepemilikannya
di
Pengukuran Aset Tetap biaya
dimiliki
tetap
dikarenakan wewenang dan peraturan yang
dengan menggunakan biaya perolehan tidak
ada, pemerintah daerah melakukan penyitaan
memungkinkan
tetap
atas sebidang tanah dan bangunan yang
didasarkan pada nilai wajar pada saat
kemudian akan digunakan sebagai tempat
perolehan.
operasi pemerintahan. Untuk kedua hal di atas
Aset perolehan.
tetap
dinilai
Apabila
dengan
penilaian
maka
nilai
aset aset
Biaya perolehan aset tetap yang
dibangun dengan cara
swakelola meliputi
pemerintah.
Sebagai
contoh,
aset tetap yang diperoleh harus dinilai
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
51
berdasarkan nilai wajar pada saat aset tetap
organik) yang terletak dipermukaan bumi,
tersebut diperoleh.
yang telah dan sedang serta terus mengalami
Penggunaan nilai wajar pada saat
perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-
perolehan merupakan suatu proses penilaian
faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme,
kembali (revaluasi) dan tetap konsisten
Topografi, dan Waktu. Pada Pendekatan
dengan biaya perolehan. Penilaian kembali
Edaphologis (Jones dari Cornel University
yang dimaksud yang berhubungan hanya
Inggris) Kata Edaphos diartikan sebagai
diterapkan pada penilaian untuk periode
bahan
pelaporan selanjutnya, bukan pada saat
Tanah adalah media tumbuh tanaman.
perolehan awal. Untuk keperluan penyusunan
tanah
subur.
Perbedaan Pedologis dan Edaphologis.
neraca awal suatu entitas, biaya perolehan
Pada
aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar
berdasarkan dinamika dan evolusi tanah
pada saat neraca awal tersebut disusun.
secara alamiah atau berdasarkan pengetahuan
Periode selanjutnya setelah tanggal neraca
alam murni. Kajian ini meliputi fisika tanah,
awal, atas perolehan aset tetap baru, suatu
kimia tanah, biologi tanah, morfologi Tanah,
entitas menggunakan biaya perolehan atau
klasifikasi Tanah, survei dan pemetaan tanah,
harga wajar bila biaya perolehan tidak ada.
analisis bentang lahan, dan ilmu ukur tanah.
3.
Makna Tanah
Sedangkan
Makna tanah ketika didefinisikan
mengkaji
kajian
Pedologis,
pada tanah
mengkaji
kajian berdasarkan
tanah
Edaphologis, peranannya
melalui Pendekatan Geologi sekitar Akhir
sebagai media tumbuh tanaman. Kajian ini
Abad XIX maka tanah diterjemahkan sebagai
meliputi kesuburan tanah, konservasi tanah
lapisan permukaan bumi yang berasal dari
dan
bebatuan yang telah mengalami serangkaian
pemupukan, ekologi tanah, dan bioteknologi
pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga
tanah.
membentuk regolit (lapisan partikel halus). Sedangkan melalui
Pendekatan
Ilmu
Tanah
Agrohidrologi,
Paduan
antara
pupuk
Pedologis
dan
dan
Pedologi
Edaphologis, meliputi kajian pengelolaan
1870)
tanah dan air, evaluasi kesesuaian lahan, tata
(Dokuchaev Pendekatan
air,
sebagai
Ilmu
guna
lahan,
pengelolaan
tanah
rawa,
Pengetahuan Alam Murni. Kata Pedoi gumpal
pengelolaan
tanah.
lingkungan. Definisi Tanah secara umum
Tanah adalah bahan padat (mineral atau
adalah lapisan permukaan bumi yang secara
52
sumber
daya
alam
dan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan
negatif karena merupakan hama dan penyakit
berkembangnya perakaran penopang tegak
tanaman. Dua Pemahaman Penting tentang
tumbuhnya
tanaman
menyuplai
Tanah, (1) tanah sebagai tempat tumbuh dan
kebutuhan
air
udara; secara
penyedia kebutuhan tanaman dan tanah juga
dan dan
dan
berfungsi sebagai pelindung tanaman dari
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik
serangan hama dan penyakit serta dampak
dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
negatif pestisida maupun limbah industri yang
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn,
berbahaya.
kimiawi berfungsi
sebagai
gudang
Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
Profil Tanah adalah irisan vertikal
yang
tanah dari lapisan paling atas hingga ke
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara
batuan induk tanah. Profil dari tanah yang
tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
berkembang
proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara
horison-horison sbb: O –A – E – B - C – R.
integral mampu menunjang produktivitas
Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B.
tanah untuk menghasilkan biomass dan
Lapisan Tanah Atas meliputi: O-A. Lapisan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-
Tanah Bawa: E – B. Kegunaan profil tanah
obatan,
untuk mengetahui kedalaman lapisan olah
sebagai
habitat
biota
industri
(organisme)
perkebunan,
maupun
biasanya
memiliki
(Lapisan Tanah Atas = O - A) dan solum
kehutanan. Adapun (a)Tempat
lanjut
Fungsi
tumbuh
dan
Tanah
adalah
berkembangnya
tanah (O – A – E – B). Dalam
Undang-Undang
Pokok
perakaran, (b) Penyedia kebutuhan primer
Agraria pasal empat ayat satu dinyatakan
tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara),
bahwa tanah merupakan adanya macam-
(c) Penyedia kebutuhan sekunder tanaman
macam hak atas permukaan bumi, pada ayat
(zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,
kedua pada pasal yang sama dijelaskan
dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin
tentang hak-hak atas tanah memberikan
anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
wewenang untuk mempergunakan tanah yang
kesediaan hara), (d) Sebagai habitat biota
bersangkutan, tubuh bumi dan air serta ruang
tanah, baik yang berdampak positif karena
angkasa yang ada diatasnya, sekedar yang
terlibat langsung atau tak langsung dalam
diperlukan dalam rangka penggunaan tanah
penyediaan kebutuhan primer dan sekunder
tersebut
tanaman tersebut, maupun yang berdampak
Agraria,1990).
(Undang-Undang
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Pokok
53
Adapun tanda bukti hak yang paling
berupa Tanah Negara (tanah yang dikuasai
kuat atas tanah yakni sertifikat tanah. Tanah
oleh Negara), tanah hak berdasarkan pada
dapat diperoleh dari wakaf oleh wakif yang
pasal enam belas undang-undang pokok
mewakafkan harta benda miliknya pada
agraria, tanah hak menurut hukum adat
nazhir yang menerima harta benda wakaf dari
seperti girik, petak c, kekitir dan lain
wakif untuk dikelola dan dikembangkan
sebagainya. Adapun hak tanah dalam Pasal
sesuai
tanah.
Enam Belas Undang-Undang Pokok Agraria
Sedangkan pengukuran tanah dapat dilakukan
adalah hak milik, hak guna usaha (HGU), hak
untuk mendapatkan kepastian objek (tanah)
guna bangunan (HGB), hak pakai (HP)
yaitu kepastian letak, luas dan batas-batasnya.
wewenang pemberian hak atas tanah dapat
Batas tersebut harus disetujui oleh pemilik
dilihat pada tabel (Peraturan KBPN No. 1
yang berbatasan.
Tahun 2011).
dengan
peruntukannya
Asset tanah dapat juga diketahui berdasarkan pada statusnya. Status tanah Tabel 1. Wewenang Pemberian Hak Tanah N KAKANTAH
KAKANWIL BPN
BPN RI
1Hak Milik
Hak Milik
Hak Milik
-
a. tanah pertanian perorangan
-
> 20.000 m
o 1
Sisanya
2
b. tanah pertanian badan hokum > 20.000 m2 Tanah non pertanian > 2. 000 m2 s/d < 5.000 m2 2 3
0Hak Guna Usaha
Hak Guna Usaha
Hak Guna Usaha
Nihil
< 100 Ha
Sisanya
Hak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan
54
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Untuk perorangan
Perseorangan >1.000 m2 s/d < 5.000 m2
< 1.000 m2
Badan Hukum >5.000 m2 s/d < 75.000
Untuk badan hukum
m2
Sisanya
< 5.000 m2 Semua pemberian HGB atas tanah hak pengelo laan 0Hak Pakai
Hak Pakai
Hak Pakai
Tanah pertanian pero
Tanah pertanian perorangan > 20.000
Sisanya
rangan < 20.000 m2
m2
Tanah pertanian berba dan
Tanah non pertanian pero rangan >
hukum < 20.000m
2.000 m2 s/d < 5.000 m2
4
2
Tanah non pertanian berba Tanah pertanian berbadan hu kum > 20.000 m2
dan hukum < 20.000 m2
Tanah non pertanian berbadan hukum >2.000 m2 s/d < 25.000 m2
Persyaratan permohonan hak atas
dalam SK Menteri Dalam Negeri No.
tanah (sertifikat tanah asset) dapat dilakukan
14/DDA/1972 dan surat Menteri Dalam
oleh
atau
Negeri No. 593/2483/Agr. Tertanggal 22-06-
organisasi keagamaan misalnya, persyarikatan
1982 dengan syarat permohonan hak tanah
Muhammadiyah memohon hak milik (HM)
sebagai
pada Badan Pertanahan Negara (BPN) untuk
(Persyarikatan Muhammadiyah) melampirkan
seluruh tanah yang digunakan untuk sarana
foto copy surat-surat yang berhubungan
dakwah
dengan
organisasi
kemasyarakatan
seperti
penggunaan
sarana
berikut:
mengenai
pendirian
Persyarikatan
pendidikan oleh Amal Usaha Muhammadiyah
Muhammadiyah
dan semua gedung dakwah Muhammadiyah,
Muhammadiyah, berkaitan dengan tanahnya
mulai dari tingkat ranting sampai pimpinan
melampirkan data yuridis yakni foto copy
pusat
surat alas hak (bukti-bukti hak) yang dimiliki,
harus
atas
nama
Persyarikatan
atau
pemohon
badan
hokum
di
misalnya surat jual beli, akta jual beli (AJB),
Jogjakarta dan Jakarta sebagaimana diatur
surat-surat hibah (akta hibah) dan lain
Muhammadiyah
yang
berkedudukan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
55
fisik
atas izin dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah
melampirkan foto copy surat ukur atau
dengan isi permohonan izinnya adalah : status
gambar situasi tanah, izin menggunakan
tanah, asal usul tanah, luas atau letak yang
bangunan (IMB) jika telah memiliki, bukti
jelas, penggunaan asset tanah, harga tanah
PP
(NJOP/umum), kemudian Pimpinan Pusat
sebagainya.
pembayaran
Sedangkan
data
PBB.
(MWK
Muhammadiyah, 2011: 6-7)
Muhammadiyah
membentuk
team
untuk
wakaf,
meneliti izin ruislag, ditinjau ke lapangan,
berdasarkan pada Undang-Undang No. 41
jika disetujui maka pengukuran dilakukan
Tahun 2004 tentang wakaf dan Peraturan
BPN, penelitian harga tanah, melakukan
Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang
penelitian terhadap tanah yang ruislag dengan
pelaksanaannya, maka sertifikat tanah wakaf
tanah Persyarikatan. Sedangkan ruislag untuk
berkaitan dengan wakif dapat dilakukan oleh
tanah wakaf harus mendapat izin dari
perorangan, organisasi dan badan hukum,
kementrian agama dan pertimbangan dari
sama juga dengan nazhir. Nazhir wajib
Badan Wakaf Indonesia (BWI) apabila tanah
didaftarkan pada Kementrian Agama melalui
wakaf digunakan untuk kepentingan umum
Kantor Urusan Agama (KUA) dan Badan
sesuai dengan rencana tata ruang setempat,
Wakaf Indonesia (BWI) mengeluarkan bukti
tanah wakaf tidak dapat dipergunakan untuk
pendaftaran nazhir, misalnya Pimpinan Pusat
hal lain kecuali harus sesuai dengan akta ikrar
Muhammadiyah memilih atau menetapkan
wakaf, pertukaran dilakukan untuk keperluan
nazhir badan hukum yakni Persyarikatan
keagamaan dalam kebutuhan yang mendesak
Muhammadiyah
dan secara langsung (MWK PPM, 2010: 25).
Dalam
sertifikat
yang
tanah
berkedudukan
di
Jogjakarta dan Jakarta. Tidak dibenarkan
Penggunaan tanah asset maupun tanah
tanah yang diwakafkan ke Muhammadiyah
wakaf bagi persyarikatan Muhammadiyah
menggunakan nazhir perorangan yang akan
sangat penting untuk sarana dakwah, pada
mendatangkan masalah dikemudian hari.
tanggal 17 Juni 1920, ketika bidang-bidang
Apabila sudah terlanjur menggunakan nama
diresmikanakwah
perorangan, maka segara untuk dirubah atas
(Pengurus Besar) Muhammadiyah, maka
nama Persyarikatan Muhammadiyah (UU No.
bidang-bidang tersebut membuat program
41 Tahun 2004 tentang wakaf).
yang
dalam
mengembangkan
Hoofd
gerakan
Bestuur
dakwah
Pengalihan tanah asset pada pihak lain
Muhammadiyah, seperti bidang pendidikan
dapat dilakukan oleh PCM, PDM dan PWM
yang ingin mencetak kader-kader (sarjana dan
56
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Mahaguru) untuk kepentingan umat Islam dan
mempertahankan
tanah
wakaf
tersebut
Muhammadiyah, maka didirikan universitas
(http://id.shvoong.com/law-and-politics).
Muhammadiyah, sedangkan bidang tabilgh mendirikan masjid dan mushala sebagai
b.
sarana dakwah pusat pendidikan dan ibadah,
Peraturan Perwakafan Berdasarkan
hal
tersebut,
maka
pada bidang taman pustaka mendirikan
pemerintah
perpustakaan,
bidang
undangan yang berkaitan dengan perwakafan
penolong kesengsaraan umum mendirikan
tanah. Menurut Imam Suhadi, yang dikutip
hospital (rumah sakit), armenhuis (rumah
Anang
miskin) weeshuis (rumah yatim), walaupun
perwakafan
mendapatkan kesan yang apatis, ketua bidang
Belanda, tepatnya secara administrarif tahun
PKO, Kyai Suja’ tetap optimis dengan ucapan
1905 tentang pendaftaran tanah wakaf (Anang
Hum rijal wa nahnu rijal. Untuk pendirian
Rohwiyono, 2011:378), setelah Indonesia
para sarana dakwah, maka para ketua
merdeka,
menggunakan tanah asset dan wanah wakaf
dikembangkn sedemikian rupa, baik dalam
untuk mengembangkan dakwah social sebagai
bentuk
intrepretasi surat Al Maun.
peundangan-undangan wakaf telah diatur
a.
Wakaf Tanah ( Harta Benda Wakaf )
dengan sebaik-baik termasuk tentang harta
Tanah wakaf sangat banyak ditemui di
yang boleh diwakafkan yakni harta yang tidak
Indonesia dan dilengkapi dengan segala
bergerak maupun harta yang bergerak, yang
permasalahannya seperti banyak tanah wakaf
tidak bergerak adalah tanah, rumah, dan lain
tersebut belum memiliki sertifikat yang
sebagainya, adapun harta bergerak adalah
menerangkan keberadaan pewakafan tanah
mobil, motor dan lainnya. Kemudian pada
tersebut. Akibatnya banyak ahli waris wakif
tahun 1977 ada peraturan pemerintah tentang
(pemberi wakaf) mengklaim tanah yang
pelaksanaan perwakafan, sosialisasi mengenai
dikelola nadzir (penerima
pengelolah
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977
wakaf) adalah miliknya, sehingga setiap saat
beserta peraturan pelaksanaannya Perwakafan
bisa alihfungsikan atau diambil. Jika sudah
di Indonesia ini, baik berada di bawah
demikian mampu
sedangkan
pada
dan
kejadiannya, nadzir tak melakukan
perlawanan
akan dan
mengeluarkan
Rohwiyono, telah
ada
peraturan peraturan
perundang-
bahwa
peraturan
masa
penjajahan
perwakafan pemerintah
telah maupun
pengawasan perseorangan maupun di bawah pengawasan karena
organisasi-organisasi
peraturan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
ini
dikaitkan
Islam, dengan
57
permasalahan agraria, maka peraturan yang
pemerintah tersebut, sehingga mereka belum
mengatur dan menjamin perwakafan di
mengetahui
Indonesia belum ada undang-undang yang
sebagai nadzir. Selain itu faktor kurang jelas
jelas,sehingga
status tanah yang diwakafkan karena belum
mengatur
dengan
mengakibatkan
sering
terjadi
sengketa
maupun hilangnya tanah-tanah wakaf dan
kewajiban
dan
fungsinya
terdata dengan tertib, terutama tanah-tanah untuk kepentingan umum. Adapun faktor-faktor yang mendorong
banyaknya permasalahan dalam pelaksanaan masih
seorang muslim untuk mewakafkan tanahnya
bahwa
bila dipandang dari sudut hukum Islam
penyerahan tanah wakaf cukup dilakukan
semata-mata maka soal wakaf menjadi begitu
secara lisan dan merasa bukan kewajibannya
sederhana asalkan bila dilandasi kepercayaan
lagi mengurus administrasinya, karena tanah
dan dianggap telah memenuhi ketentuan
tersebut menurut pendapatnya, telah menjadi
hukum Islam yang berlaku. Hal ini disatu sisi
milik masyarakat atau agama, diberikan
adalah kemudahan administratif artinya tidak
semata-mata karena Allah SWT.
ada prosedur yang rumit dalam berwakaf
wakaf,
diantaranya
adanya wakif yang
karena
berkeyakinan
Dalam peraturan perintah tentang
namun
demikian
disisi
lain
dengan
pelaksanaan perwakafan tahun 1977 ini telah
kemudahan itu belum banyak tanah-tanah
diatur tentang pengurusan tanah wakaf sudah
wakaf
dapat dilaksanakan, namun karena sosialisasi
menimbulkan kesulitan pada pengawasan dan
yang masih kurang, maka wakif atau nazhir
pendataan
mengalami
mengurus
menunjukkan bahwa ibadah tidaklah hanya
sertidfikasi sehingga dalam waktu lama
cukup dilandasi dengan keikhlasan dan
belum terbit sertifikat tanah wakaf dan
kepercayaan menerima amanat semata-mata
permasalahan lain, muncul masih banyaknya
karena Allah SWT, tetapi ibadah juga untuk
nadzir yang enggan mengurus administrasi
kemaslahatan umat jauh ke depan. Khususnya
tanah
dikarenakan
wakaf akan sangat berarti jika tanah yang
terbentur masalah biaya. Faktor biaya penting
diwakafkan tidak hanya bermanfaat dalam
dalam pengurusan administrasi wakaf tanah
jangka pendek tetapi manfaatnya dapat
merupakan hal yang sangat Permasalahan
dirasakan turun temurun dalam jangka waktu
lainnya,
yang tidak terbatas sebagaimana sifat wakaf
wakaf
mengetahui
58
kesulitan
dalam
bersangkutan,
sebagian nadzir yang dan
memahami
belum peraturan
yang harta
didaftarkan wakaf.
sehingga
Indikasi
ini
itu sendiri.
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Undang-Undang Tentang Wakaf
terlantar, yatim piatu, beasiswa, kemajuan dan
Undang-undang
yang
peningkatan ekonomi umat atau kemajuan
dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan
kesejahteraan umum lainnya yang tidak
wakaf adalah Undang-Undang Nomor 41
bertentangan dengan syariah dan peraturan
Tahun 20014 tentang Wakaf dan Peraturan
perundang-undangan sesuai dengan tujuan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang
dan fungsi harta benda wakaf yang ada pada
Pelaksanaan Wakaf. Sesuai dengan pasal 15
pasal 22 dalam undang-undang tersebut.
c.
terakhir
pada undang-undang tersebut, salah satu
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor
wakaf adalah wakaf harta benda yang tidak
42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan wakaf
bergerak merupakan
yakni
tanah.
perbuatan
dilakukan wakif untuk
Wakaf
tanah
dijelaskan bahwa wakaf tanah dianggap
hukum
yang
wakaf untuk selamanya, maka diperlukan
atau
pelepasan
memisahkan
hak
dari
pemegang
hak
menyerahkan sebagian tanah yang dimiliknya
pengelolaan atau hak milik. Hak atas tanah
untuk dimanfaatkan selamamya atau jangka
yang diwakafkan wajib dimiliki atau dikuasai
waktu tertentu sesuai dengan kepentingan
oleh wakif (orang yang berwakaf) secara sah
untuk kesejahteraan menurut Syariah. Sesuai
serta bebas dari segala sitaan, perkara,
dengan pasal 1 ayat 5 dijelaskan tentang
sengketa dan tidak dijaminkan.
makna wakaf harta benda adalah harta benda
Wakaf tanah berbeda dengan wakaf
yang memiliki daya tahan lama dan/atau
tidak bergerak lainnya, wakaf tanah seseuai
manfaat jangka panjang serta mempunyai
dengan pasal 18 dinyatakan bahwa wakaf
nilai
yang
tidak bergerak berupa tanah hanya dapat
diwakafkan oleh wakif. Hal berkaitan dengan
diwakafkan dalam jangka waktu yang selama-
yang dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 poin a
lamanya kecuali wakaf atas hak tanah seperti
bahwa harta benda wakaf adalah hak atas
yang tercamtum pad pasal 17 menajelaskan
tanah sesuai dengan ketentuan dan peraturan
tentang wakaf atas hak tanah yakni hak atas
perundang-undangan yang berlaku baik yang
tanah yang dapat diwakafkan terdiri dari hak
sudah maupun yang belum terdaftar.
milik atas tanah baik yang sudah terdaftar
ekonomi
menurut
syariah
Tanah yang telah diwakafkan, dapat
atau belum terdaftar, hak guna bangunan, hak
dimanfaatkan untuk sarana dan kegiatan
guna pakai dan hak guna usaha diatas tanah
ibadah, sarana dan kegiatan pendidikan serta
Negara, hak guna bangunan atau hak pakai
kesehatan, bantuan pada fakir miskin, anak
diatas hak pengelolaan atau hak milik wajib
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
59
mendapat
izin
hak
masyarakat.selain istilah istibdal, ada juga
pengelolaan atau hak milik, hak milik atas
ibdal yang berkaitan dengan penukaran fungsi
rumah
tanah
tanah wakaf atau penggantian tanah wakaf
pengertian
dengan tanah wakaf lainnya (Tolhah Hasan,
susun,
sebagaimana
tertulis
pemegang
apabila
wakaf
dijelaskan
pada
wakaf pada pasal 1, jika wakaf tanah
2009:4),
digunakan untuk selamanya, maka diperukan
menafsirkan antara arti istibdal dan ibdal
pelepasan
sama karena berkaitan penukaran posisi tanah
hak
dari
pemegang
hak
pengelolaan atau hak miliki. diwakafkan
ada
juga
ulama
yang
wakaf yang diberikan sejak adanya akta ikrar
Benda wakaf yang tidak bergerak dapat
tapi
wakaf.
bersama
dengan
tanaman
dan/atau
menyatakan bahwa ulama fiqih berbeda
benda-benda lain yang berkaitan dengan
dalam menyikapi arti istibdal ini, bagi mereka
tanah, hak atas tanah diperoleh dari instansi
yang
pemerintah
daerah,
keabadian maka menjaga kelestarian atau
BUMN/BUMD dan pemerintah desa atau
keberadaan barang wakaf merupakan suatu
sebutan lain yang setingkat dengan itu wajib
keniscayaan, apapun alasannya bahwa tanah
mendapat izin dari pejabat yang berwenang
wakaf tersebut tidak boleh ditukar dalam
sesuai dengan perundang-undangan yang
bentuk apapun, apalagi tanah wakaf tersebut
berlaku. Setelah memperoleh wakaf tanah,
berdiri
maka yang perlu dilakukan oleh nadzir
Hanabilah
(pengelola wakaf) adalah mengelola dengan
dilakukan istibdal dengan alas an darurat
baik sesuai dengan keinginan dari wakif.
karena
d.
Istibdal Tanah Wakaf
kepentingan umum seperti membuat jalan,
Istibdal merupakan bentuk penjualan
perluasan kuburan dan lain sebagainya,
barang (tanah) wakaf yang dilakukan oleh
sedangkan ulama yang berorientasi pada
nadzir dan dibelikan pada barang (tanah) lain
prinsip pemanfaatan menyatakan penukaran
yang lebih strategis atau dapat juga diartikan
barang wakaf dilakukan dengan alas an-
sebagai pengeluaran status suatu barang dari
alasan tertentu, seperti halnya wakaf tersebut
status wakaf. Istibdal dapat dilakukan dengan
tidak
penjualan tanah wakaf kemudian membelikan
masyarakat maka tanah wakaf tersebut boleh
kebarang
ditukar dengan barang yang lebih bermanfaat.
bangunannya
60
dan/atau
pusat,
yang
pemerintah
lebih
dibutuhkan
oleh
Lebih
lanjut
menitika
masjid, (
beratkan
namun
wakaf
pada
dalam
Hambaliyah)
tanah
lagi
Tolhah
prinsip
mazhab
membolehkan
digunakan
memberikan
Hasan
manfaat
untuk
pada
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Perbedaan
kedua
pendapat
ini
1.
Apabila benda wakaf tersebut berupa
berdampak pada pengelolaan barang wakaf,
masjid,
bagi yang berpegang pada prinsip keabadian,
madzhab Malikiyah sepakat tentang hal
maka
itu kecuali imam Ahmad Bin Hambal
tanah
wakaf
yang
tidak
bisa
dimanfaatkan akan menjadi terlantar dan
2.
hampir
semua
imam-imam
Apabila wakaf berupa tanah yang
menghilangkan daya guna tanah wakaf
menghasilkan
sehingga merugikan wakif jika dihubungkan
boleh dijual kecuali dalam keadaan
pahala
darurat, umpamanya untuk perluasan
yang
diterima,
sedangkan
jika
berpegang pada prinsip pemanfaatan maka
manfaat,
maka
tidak
masjid
dengan mudahnya nadzir menjual tanah
Adapun madzhab Syafi’iyah tidak
wakaf termasuk menjual masjid, hal ini akan
jauh berbeda pendapat dengan madzhab
menimbulkan
terhadap
Malikiyah, mempersempit terhadap bolehnya
pelaksanaan wakaf. Jika madzhab yang
istibdal wakaf dan dikalangan mereka ada
dijadikan
terdapat
perbedaan pendapat seperti perkarangan yang
perbedaan dalam menterjemahkan isitbdal,
tidak membawa manfaat sama sekali, ada
seperti madzhab Hanafiyah membolehkan
yang membolehkan dan ada yang tidak
isitbdal dengan dua alasan yakni :
memboleh, kecuali hal tidak berkaitan dengan
1. Ada syarat dari wakif, seperti ketika
wakaf, umpamanya hibah yang diberikan oleh
berikrar
efek
rujukan
negatif maka
mengucapkan
akan
bahwa
boleh
mengganti dengan tanah yang lain
Hanbali menyatakan bahwa jika kehilangan
2. Keadaan darurat atau karena maslahah seperti
tanah
wakaf
tidak
pemberi, maka boleh dijual. Adapun madzhab
dapat
manfaat dan kedayagunaannya atau dalam keadaan darurat, maka boleh dilakukan
memberikan manfaat apa-apa, sehingga
istibdal.
dalam pengelolaan membawa kerugian
madzhab yang banyak memberi kelonggaran
pada nadzir baik ada izin atau tidak dari
dalam masalah istibdal.
wakif maka tanah wakaf tersebut boleh diistibdalkan. Adapun madzhab Malikiyah melarang terjadinya istibdal dengan juga dengan alasan, yakni:
Madzhab
Hanbali
dipandang
Diantara empat madzhab tersebut disamping ada perbedaan pendapat, ada juga persamaannya, antara lain:
Mungkin barang wakaf dijaga kelestarian dan dilindungi keberadaannya
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
61
Penukaran atau penjualan barang wakaf
yang berlaku dan tidak bertentangan
hanya dapat dilakukan apabila ada alasan
dengan syariah
darurat
atau
untuk
mempertahankan
2.
dilakukan setelah memperoleh izin dan
manfaatnya
Penukaran
menteri atas persetujuan Badan Wakaf
maupun penjualan barang
Indonesia
wakaf harus dilakukan oleh pemerintah, paling tidak harus seizing pemerintah
Pelaksanaan ketentuan hanya dapat
3.
Harta benda wakaf yang sudah diubah
penjualan
statusnya karena ketentuan pengecualian
barang wakaf harus diwujudkan menjadi
wajib ditukar dengan harta benda yang
barang wakaf penggantinya
bermanfaat dan nilai tukar sekurang-
Hasil
e.
penukaran
maupun
Istibdal Dalam Undang-Undang No.
kurangnya sama dengan harta benda
41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
wakaf semula
Dalam Undang-Undang Nomor 41
4.
Ketentuan mengenai perubahan status
Tahun 2004 Tentang Wakaf, masalah istibdal
harta benda wakaf diatur lebih lanjut
ada dalam hukum pengecualian, seperti pada
dengan peraturan pemerintah
pasal 40 dan pasal 41, pada pasal 40
Hal ini diperjelas oleh aturan yang
dinyatakan bahwa harta benda wakaf yang
terdapat dalam peraturan pemerintah nomor
telah diwakafkan dilarang untuk :
42 tahun 2006 pada pasal 49 dinyatakan
1.
Dijadikan jaminan dan disita
bahwa:
2.
Dihibahkan dan dijual
1.
3.
Diwariskan atau ditukar
dengan
4.
Dialihkan dalam bentuk pengalihan hak
kecuali dengan izin tertulis dari menteri
lainnya
atas
1.
62
bentuk
penukaran
pertimbangan
Badan
dilarang Wakaf
Indonesia
Sedangkan pada pasal 41 dinyatakan 2.
bahwa:
Perubahan status harta benda wakaf
Izin tertulis dari menteri hanya dapat
Ketentuan seperti yang tertera pada
diberikan dengan pertimbangan sebagai
pasal 40 dikecuali apabila harta benda
berikut :
wakaf yang telah diwakafkan digunakan
a. Perubahan
untuk kepentingan umum sesuai dengan
tersebut
rencana umum tata ruang berdasarkan
kepentingan umum sesuai dengan
pada peraturan perundangan-undangan
rencana
harta
benda
digunakan umum
tata
wakaf untuk ruang
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
berdasarkan pada perundangan dan
kemasyarakatan
tidak bertentangan dengan syariah
mensejahterakan anggotanya. Harta yang
b. Harta benda wakaf tidak dapat
diperoleh dengan usaha (harta non wakaf)
dipergunakan sesuai dengan ikrar
tersebut dapat digunakan sesuai dengan
wakaf
keinganan
c. Pertukaran keperluan
dilakukan
untuk
keagamaan
secara
langsung dan mendesak 3.
pengelola
dan
tujuan
kebutuhan
masyarakat. Pengelolaan harta hasil usaha (harta non wakaf) hampir tidak ada permasalahan
Selain pertimbangan, izin pertukaran
yang berarti dalam pemanfaatannya, karena
harta
harta
benda
wakaf
hanya
dapat
dilakukan apabila : a. Harta
hasil
usaha
(harta
non
wakaf)
merupakan harta yang diperoleh dengan
benda
penukar
memiliki
beberapa cara dalam memperoleh telah ada
sertifikat atau bukti kepemilikan
undang-undang yang mengatur secara detail
yang sah sesuai dengan peraturan
yaitu undang-undang yang berkaitan dengan
peundang-undangan
agraria jika itu berkaitan dengan tanah, tapi
b. Nilai dan manfaat harta penukar
jika terjadi istibdal (tukar guling) antara tanah
sekurang-kurangnya sama dengan
wakaf dengan tanah non wakaf, hal ini baru
harta wakaf semula
diatur sedemikian rupa oleh undang-undang
c. Nilai dan manfaat harta benda penukar
ditetapkan
bupati/walikota
undang nomor 41 tahun 2004 tentang tanah
berdasarkan
wakaf maupun Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Wakaf dan diundang-undang agrarian juga diatur
Harta Non Wakaf Selain
wakaf,
termasuk yang termaktub dalam undang-
oelh
pertimbangan dari tim penilai f.
dengan
dapat
dengan baik. Adapun untuk memperoleh harta
dikelola dengan baik adalah harta yang
hasil usaha (harta non wakaf) dapat dilakukan
diperoleh dari hasil usaha ‘keringat’ baik hasil
dengan beberapa cara yakni:
yang
maupun
Jual beli yang menjadi hak milik,
lewat
Hak guna bangunan, hak pakai, hak guna
diperoleh
dilakukan organisasi
harta
secara
dengan
yang
pribadi
pengumpulan
(patungan)
kemasyarakatan
usaha,
maupun pemberian (hibah) yang diberikan oleh
seseorang
atau
organisasi
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
63
Akta jual beli (AJB) atau pun hibah, cara
sebelumnya atau untuk menilai keefektifan
memperoleh tergantung pada kesepakatan
program, melainkan juga dapat digunakan
antara pemilik lahan dengan pengelola.
untuk penyelidikan hubungan atau untuk
Berkaitan dengan harta non wakaf ini,
menguji hipotesis. Metode penelitian ini,
jika digabungkan pengelolaan dengan harta
memberikan gambaran tentang pemberdayaan
benda wakaf maka pembuktian harta tersebut
kongkrit aset tanah yang ada diwilayah Jambi
bukan berasal dari wakaf dapat dibukti secara
melalui inventarisasi. Oleh karena itu, metode
tertulis darimana asal harta guna menghindari
penelitian
percampuradukan penggunaan fungsi dan
mengungkapkan data faktual berdasarkan
peruntukan harta non wakaf tersebut, contoh
informasi
bukti adalah memiliki akte jual beli atau
melakukan survey terhadap Pimpinan Daerah
sertfikat.
Muhammadiyah di Jambi.
C. METODE PENELITIAN
D. POPULASI
ini yang
dirancang ditemukan
pada
untuk waktu
Metode penelitian yang digunakan
Populasi memiliki pengertian sebagai
dalam penelitian ini adalah metode survei.
objek atau subjek yang mempunyai kualitas
Menurut
oleh
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Sugiyono, penelitian survei adalah penelitian
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
yang dilakukan pada populasi besar maupun
ditarik
kecil dengan data yang dipelajari berasal dari
Sementara itu Furqon menyatakan bahwa
sampel yang diambil dari sebaran populasi.
populasi merupakan sekumpulan objek, orang
(Sugiyono,2007:7)
atau keadaan yang paling tidak memiliki satu
Kerlinger
yang
dikutip
Metode survei dalam
kesimpulan.
(Sugyono,2007:72)
memperoleh
karakteristik umum yang sama. (Furqon,
informasi tentang status dan gejala pada saat
2004:146) bertolak dari pendapat tersebut,
penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
maka
melukiskan variabel atau tentang sesuatu
manusia
yang ada dalam suatu kondisi. (Donald Ary
penelitian dan memenuhi tujuan penelitian.
L.,2006:3)
survei
Dalam penelitian ini yang menjadi objek
untuk
penelitian adalah Pimpinan Daerah cabang
penelitian
dilakukan
dirancang
untuk
Penggunaan bukan
metode hanya
membandingkan
kondisi-kondisi
dengan
yang
64
kriteria
telah
tertentu ditetapkan
populasi yang
Muhammadiyah
merupakan dijadikan
sekumpulan
sebagai
objek
yang berada di Pimpinan
Muhammadiyah Jambi. Populasi tersebut
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
berjumlah sebanyak 76 lokasi yang tersebar
pembagian jumlah Daerah Muhammadiyah
di 10 Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan
yakni:
dapat diperlihatkan pada tabel 1 tentang Tabel 2: Jumlah Sebaran Populasi Penelitian Daerah N Muhammadiyah Jambi o. Pimpinan 0 Daerah Muhammadiyah kota Jambi, Batanghari, Muaro Jambi 1 Pimpinan 0 Daerah Muhammadiyah Merangin, Sarolangun 2 Pimpinan 0 Daerah Muhammadiyah Bungo, Tebo, Kerinci 3 Pimpinan 0 Daerah Muhammadiyah Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung 4
Timur
Sumber data : Daftar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi. E.
Hasil Temuan dan Pembahasan
Jambi adalah 77 bidang
1.
Jumlah tanah wakaf dan non wakaf di
seperti terlihat pada tabel 2.
Pimpinan
Wilayah
prosentase
Muhammadiyah
Jumlah Tanah Wakaf dan Non Wakaf di PWM Jambi 39%
wakaf 61%
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
65
a. Pimpinan Daerah Muhammadiyah
bidang dan non wakaf 3 bidang di
Kota Jambi 15 bidang, Batanghari 1
kota Jambi, Batanghari 1bidang non
bidang dan Muaro Jambi 5 bidang
wakaf dan Muaro Jambi tanah wakaf
memiliki aset tanah wakaf dan Non
2 bidang dan non wakaf 3 bidang.
Wakaf di Pimpinan Wilayah Jambi.
Prosentasenya seperti pada tabel 3.
Adapun jumlah tanah wakaf 12 wakaf dan non wakaf di 3 PDM tersebut 1
2
33% 67%
b. Pada
Pimpinan
Daerah
Muhammadiyah
Sarolangun
Muhammadiyah Merangin ada 6
memiliki 6 bidang, seluruhnya tanah
bidang diantaranya 5 bidang tanah
wakaf. Prosentasenya seperti pada
wakaf dan 1 bidang non wakaf
tabel 4.
sedangkan
Pimpinan
Daerah
Tanah Wakaf dan Non Wakaf di PDM Merangin dan Sarolangun 8%
1
2
92%
c. Pada
Pimpinan
Muhammadiyah
66
Bungo
Daerah
bidang diantaranya 2 bidang tanah
ada
wakaf dan 2 bidang non wakaf dan
4
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Daerah Muhammadiyah Kerinci ada
Tebo memiliki 5 bidang, tanah
23 bidang, sebanyak 14 bidang
wakaf 2 bidang dan non wakaf 3
wakaf dan 9 bidang non wakaf.
bidang sedangkan pada Pimpinan
Prosentasenya seperti pada tabel 5.
Jumlah Tanah Wakaf dan Non Wakaf di Bungo, Tebo dan Kerinci 1
2
44% 56%
Daerah
Daerah
Jabung
Jabung Timur memiliki 6 bidang,
Barat ada 6 bidang diantaranya 1
tanah wakaf 5 bidang dan 1 bidang
bidang tanah wakaf dan 5 bidang
non wakaf. Prosentasenya seperti
non wakaf
pada tabel 6
d. Pada
Pimpinan
Muhammadiyah
Tanjung
sedangkan Pimpinan
Muhammadiyah
Tanjung
Jumlah Tanah Wakaf dan Non Wakaf di Tanjung Jabung Barat dan Timur 2 50%1 50%
2. Bangunan pada asset tanah wakaf dan non wakaf
di
Muhammadiyah bidang dibangun
dibangun panti,
Pimpinan adalah
bidang
8
PWM, PDM, PCM dan PRM, sedangkan
26
tanah yang masih kosong masih ada 16
bidang
bidang lagi. Adapun presentasenya pada
sebanyak
sekolah, 9
Wilayah
masjid, 18 bidang dibangun sekretariat
dibangun
tebel 7 sebagai berikut
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
67
Bangunan Pada tanah wakaf dan Non Wakaf di PWM Jambi 1
2
3
21% 23%
4
5
34%
12% 10%
3. Asset tanah wakaf yang telah bersertifikat
proses, 30 belum bersertifikat dan 1
di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
bidang surat wakaf hilang sesuai dengan
Jambi ada sebanyak 10 bidang telah
prosentase tabel 8 berikut :
bersertifikat, 8 bidang masih dalam
Sertifikasi Tanah Wakaf di PWM Jambi 1
2
3
4
2% 21% 61%
16%
4. Asset tanah non wakaf telah bersertifikat
masih dalam proses dan 14 bidang belum
di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
bersertifikat sesuai prosentase pada tabel
Jambi ada sebanyak 10 bidang, 4 bidang
9 berikut :
Sertifikasi Tanah Non Wakaf di PWM Jambi 3 50%
1 36%
2 14%
68
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Dalam penelitian ini, pengambilan
Adapun PDM Batanghari hanya memiliki 5 %
data di bagi pada 4 regional berdasarkan pada
dan PDM Muaro Jambi memiliki sebanyak 24
kedekatan
regional
%. Dari ketiga PDM ini, aset tanah milik
Pimpinan Daerah
Persyarikatan Muhammadiyah masih ada
geografis,
mencakupi
3
dan 2
setiap
Muhammadiyah. Pada regional satu meliputi
yang
Pimpinan
belum
atas
nama
Persyarikatan
Muhammadiyah
kota
Muhammadiyah, karena banyaknya form
Muaro
Pada
tentang pemilik atau aset tanah atas nama
regional dua meliputi Pimpinan Daerah
siapa hampir tidak ada yang mengisi. Di Kota
Muhammadiyah Merangin dan Sarolangun.
Jambi jumlah tanah wakaf sebanyak 12
Pada regional ketiga meliputi Pimpinan
bidang sedangkan non wakaf hanya 3 bidang
Daerah
Tebo,
saja. Di Batahari hanya ada 1 bidang tanah
Kerinci. Sedangkan regional empat meliputi
non wakaf, tidak ada tanah wakaf. Di Muaro
Pimpinan Daerah Muhmmadiyah Tanjung
Jambi ada 2 bidang tanah wakaf dan 3 bidang
Jabung dan Tanjung Jabung Timur. Pada tiap
non wakaf.
Jambi,
Daerah
Batanghari,
Muhammadiyah
regional
diperoleh
hasil
Jambi.
Bungo,
sesuai
dengan
Adapun
pada
regional
kedua
di
perumusan masalah yang di teliti. Adapun
peroleh jumlah aset tanah milik Persyarikatan
hasil penelitian tersebut adalah :
Muhammadiyah yang dikelola oleh Pimpinan
1.
Asset Tanah Wakaf dan Non Wakaf
Daerah Muhammadiyah adalah sebanyak 12
di
bidang aset tanah. Secara rinci posisi aset-aset
Pimpinan
Wilayah
Muhammadiyah Jambi
tersebut tersebar di PDM Merangin memiliki
Pada regional satu di peroleh jumlah
6 bidang, PDM Sarolangun memiliki 6 bidang
aset tanah wakaf dan non wakaf milik
aset tanah wakaf dan non wakaf. Pada
Persyarikatan Muhammadiyah yang ada di
regional dua ini, aset wakaf dan non wakaf
Pimpinan Wilayah Jambi sebanyak 77 bidang.
yang di miliki oleh PDM tidak ada yang
Secara rinci posisi aset-aset tersebut tersebar
mendominasi. Hanya saja posisi aset wakaf
di PDM kota Jambi memiliki 15 bidang, PDM
yang dimiliki Merangin sebanyak 5 bidang
Batanghari memiliki 1 bidang aset sedangkan
atau 83% sedangkan non wakaf hanya 1
pada PDM Muaro Jambi memiliki 5 aset
bidang atau sebanyak 17%. Sedangkan pada
tanah. Pada regional satu ini, aset tanah yang
PDM Sarolangun 100% aset yang dimiliki
paling banyak dimiliki oleh PDM kota Jambi
berasal dari wakaf. Dari kedua PDM ini, aset
sebanyak 71% dari jumlah seluruh aset.
tanah milik Persyarikatan Muhammadiyah
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
69
nama
Bungo jumlah wakaf sebanyak 2 bidang dan
karena
non wakaf sebanyak 2 bidang, sedangkan
banyaknya form tentang pemilik atau aset
pada PDM Tebo jumlah wakaf sebanyak 2
tanah atas nama siapa, tidak ada yang mengisi
bidang dan non wakaf sebanyak 3 bidang.
masih
ada
Persyarikatan
yang
belum
atas
Muhammadiyah,
baik di PDM Merangin maupun PDM
Adapun pada regional keempat di
Sarolangun, padahal atas nama kepemilikan
peroleh jumlah aset tanah milik Persyarikatan
sangat penting dalam mendata jumlah aset
Muhammadiyah yang dikelola oleh Pimpinan
tanah Persyarikatan.
Daerah adalah sebanyak 12 bidang aset tanah. di
Secara rinci posisi aset-aset tersebut tersebar
peroleh jumlah aset tanah milik Persyarikatan
di PDM Tanjung Jabung Barat memiliki 6
Muhammadiyah yang dikelola oleh Pimpinan
bidang,
Daerah Muhammadiyah adalah sebanyak 32
memiliki 6 bidang aset tanah. Pada regional
bidang aset tanah. Secara rinci posisi aset-aset
empat ini, aset tanah wakaf dan non wakaf
tersebut tersebar di PDM Bungo memiliki 4
memiliki jumlah yang sama pada masing-
bidang, PDM Tebo memiliki 5 bidang aset
masing PDM yakni 50%. Hanya pada jumlah
sedangkan pada PDM Kerinci memiliki 23
tanah wakaf yang dimiliki yang berbeda pada
aset
Tanjung
Adapun pada regional
tanah.
Pada
regional
ketiga
ketiga
ini,
PDM
Tanjung
Jabung
Barat
Jabung
Jumlah
Timur
wakaf
kepemilikan aset tanah didominasi oleh PCM
sebanyak 1 bidang sedangkan non wakaf
yang ada di PDM Kerinci, tetapi yang paling
sebanyak 5 bidang. Pada Tanjung Jabung
banyak aset tanah dimiliki oleh PDM Kerinci
Timur jumlah tanah wakaf sebnayak 5 bidang
sebanyak 72 % dari jumlah seluruh aset.
dan non wakaf 1 bidang. aset tanah milik
Adapun PDM Tebo hanya memiliki 16% dan
Persyarikatan Muhammadiyah masih ada
PDM Bungo memiliki sebanyak 12 %. Dari
yang
ketiga
milik
Muhammadiyah, karena form tentang pemilik
Persyarikatan Muhammadiyah masih ada
atau aset tanah atas nama siapa, tidak ada
yang
yang mengisi baik Tanjung Jabung Barat
PDM belum
ini, atas
aset nama
tanah
Persyarikatan
Muhammadiyah, karena form tentang pemilik atau aset tanah atas nama siapa, tidak ada
belum
atas
nama
Persyarikatan
maupun Tanjung Jabung Timur Kalau
di
rekapitulasi
secara
yang mengisi. Pada PDM Kerinci jumlah
keseluruhan aset tanah di Pimpinan Wilayah
tanah wakaf sebanyak 14 bidang sedangkan
Muhammadiyah Sumatera Barat jumlahnya
non wakaf sebanyak 9 bidang. Di PDM
adalah sebanyak 77 bidang aset. Aset tersebut
70
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Daerah
Pimpinan Wilayah Jambi, sedangkan urutan
Muhammadiyah. Adapun prosentase pemilik
kedua yang memperoleh aset tanah dari wakaf
aset yang paling banyak adalah PDM Kerinci
adalah Pimpinan Daerah Kota Jambi sebesar
sebanyak 23 bidang aset atau 30 % dari
12 bidang aset tanah atau setara dengan 25 %
seluruh aset yang dimiliki PWM Jambi,
aset tanah wakaf yang dimiliki oleh Pimpinan
sedangkan kota Jambi memiliki aset tanah di
Wilayah Jambi.
PWM Jambi hanya 15 aset atau setara dengan
Adapun
tersebar
di
berbagai
Pimpinan
Pimpinan
19 %. Melihat pada prosentase tersebut, maka
Muhammadiyah
pergerakan Persyarikatan Muhammadiyah di
bidang aset tanah wakaf atau 12 %. Di
PWM Jambi hanya berkembang di PDM kota
Sarolangun ini bahwa semua aset diperoleh
Jambi dan Kerinci.
dari wakaf, sedangkan PDM Merangin dan
2.
Status Asset Tanah Wakaf dan Non
Tanjung Jabung Timur sama-sama memiliki
Wakaf di PWM Jambi
aset tanah wakaf sebesar 5 bidang setara
Adapun status aset tanah tersebut, ada
dengan 10 % aset PWM Jambi, pada PDM
yang telah memiliki sertifikat dan ada juga
Bungo dan Tebo dan Muaro Jambi masing-
yang belum. Aset tanah ada yang diperoleh
masing memiliki 2 bidang aset tanah wakaf,
melalui tanah wakaf, ada juga yang di peroleh
maka dari ketiga PDM ini, PWM Sumatera
dengan proses jual beli serta hibah dan
Barat memperoleh aset tanah wakaf masing-
sebagainya.
hasil
masing sebesar 4 %. Dari PDM Batanghari,
prosentase penelitian kepemilikan tanah aset
PWM tidak memperoleh aset tanah wakaf
secara keseluruhan di Pimpinan Wilayah
1bidangpun, karena PDM Batanghari belum
Muhammadiyah Jambi sebanyak 49 bidang
memiliki sarana sosial menunjang dakwah
aset
Persyarikatan.
Berdasarkan
pada
tanah yang di peroleh melalui wakaf
Sarolangun
Daerah memiliki
6
dan 28 bidang aset tanah yang diperoleh dari
Aset tanah yang diperoleh dari non
non wakaf umpamanya akta jual beli, hibah
wakaf miliki Persyarkatan Muhammadiyah
dan lain sebagainya.
sebesar 28 bidang aset tanah. Aset ini
Adapun
yang
paling
banyak
diperoleh dari jual beli, hibah dan lain
memperoleh aset tanah dari wakaf adalah
sebagainya.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kerinci
memiliki aset tanah non wakaf adalah PDM
sebanyak 14 bidang aset tanah setara dengan
Kerinci sebesar 9 bidang aset tanah atau 32 %
29 % aset tanah wakaf yang di miliki
dari aset tanah non wakaf yang dimiliki oleh
PDM
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
yang
paling
banyak
71
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi,
pengembangan dakwah bil hal Persyarikatan
selain PDM Kerinci, yang banyak memiliki
Muhammadiyah sebanyak 18 sekretariat atau
aset tanah non wakaf yakni PDM Tanjung
23 % penggunaan aset tanah dan sarana sosial
Jabung Barat sebanyak 5 bidang atau 18 %,
lain
PDM yang memiliki aset tanah dengan cara
Persyarikatan Muhammadiyah adalah panti
jual beli, hibah dan lain sebagainya atau aset
sebanyak 8 panti atau 10 % penggunaan aset
tanah non wakaf yakni PDM kota Jambi
tanah, panti yang dibangun bermacam-macam
sebanyak 3 bidang dan PDM Muaro Jambi 3
seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
bidang dan Tebo memiliki 3 bidang setara
yatim. adapun penggunaan aset tanah untuk
dengan 11 % aset tanah non wakaf yang
kebutuhan lain, belum mampu digunakan oleh
dimiliki PWM Jambi. Adapun PDM Bungo
PWM Jambi
memiliki 2 bidang atau 4 %. PDM Merangin
umpamanya rumah sakit, klinik atau masih
1 bidang, Tanjung JabungTimur 1 bidang dan
ada lahan kosong yang cukup signifikan yang
PDM Batanghari 1 bidang setara dengan 3 %.
belum dimanfaatkan sebanyak 16 bidang atau
3.
Sarana yang Dibangun
23 % aset tanah yang dimiliki PWM Jambi
Sarana dakwah yang dibangun di atas
belum dikelola.
aset tanah wakaf maupun non wakaf paling
yang
4.
dibangun
pada
aset
untuk membangun
tanah
sarana
Tanah Wakaf yang Bersertifikat
banyak di dominasi bangunan sekolah,Masjid,
Adapun aset tanah yang di peroleh
sekretariat, panti dan masih banyak lahan
dari tanah wakaf yang telah bersetifikat di
yang kosong. Bangunan sekolah digunakan
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi
sebagai
bagi
sebanyak 10 bidang. Aset tanah wakaf yang
Persyarikatan Muhammadiyah di Pimpinan
telah disertifikat tersebut tersebar di PDM
Wilayah Muhammadiyah Jambi sebanyak 26
yang
sekolah atau 34 % penggunaan aset tanah
melakukan sertifikasi terhadap aset tanah
yang ada. Selain sekolah, bangunan Masjid
wakaf adalah PDM kota Jambi sebanyak 5
pada Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang
bidang tanah yang telah bersertifikat atau 50
ada di PWM Jambi menggunakan aset tanah
%
sebagai sarana dakwah sebesar 9 Masjid atau
bersertifikat,
12 % penggunaan aset tanah, selain bangunan
Batanghari tidak ada wakaf yang telah
perkantoran sebagai sarana sekretariat PWM,
bersertifikat, sedangkan PDM Muaro Jambi
PDM,
telah melabeli aset tanah wakaf dengan hak
72
sarana
Cabang
dakwah
dan
sosial
Ranting
untuk
ada.
dari
PDM
aset
yang
tanah
paling
wakaf
sedangkan
yang pada
banyak
telah PDM
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
milik sertifikat sebanyak 2 bidang atau 20 %,
tanah non wakaf atau baru 36 % asset tanah
sedangkan pada PDM Merangin belum
non wakaf yang mampu disertifikatkan, masih
mampu mensertifikasi aset tanah wakaf, PDM
ada dalam proses sebanyak 4 atau 14 % lagi
Sarolangun juga belum mampu mengurus aset
aset
tanah wakaf menjadi hak milik bersertifikat
sedangkan yang masih belum disentuh untuk
tanah wakaf, sedangkan PDM Bungo juga
melakukan sertifikasi masih sebanyak 14
belum
wakaf,
bidang setara dengan 50 % asset tidak
sedangkan PDM Tebo juga belum mampu
bersertifikasi. Dari 10 bidang tanah yang telah
membuat sertifikat tanah wakaf, sedangkan
disertifikatan sebanyak 3 bidang atau 30 %
PDM Kerinci baru memiliki sertifikat tanah
asset tanah non wakaf merupakan sertifikat
wakaf sebanyak 3 bidang setara dengan 30 %
hak milik (HM), sedangkan 2 bidang atau 20
aset wakaf , Tanjung Jabung Barat dan
% asset tanah non wakaf memiliki sertifikat
Tanjung Jabung Timur juga belum mampu
hak pakai (HP) sedangkan 5 bidang atau 50 %
membuat sertifikat tanah wakafnya, kalau
telah memiliki kekuatan hukum penggunaan
direkapitulasi
sebagai hak guna bangun (HGB).
memiliki
sertifikat
aset
wakaf
tanah
yang
sudah
tanah
non
wakaf
dalam
proses,
bersetifikat sebanyak 10 bidang atau 21 %,
Masih banyak asset tanah non wakaf
sedangkan yang belum bersertifikat sebanyak
yang perlu di jaga kepemilikannya oleh PDM
30 bidang setara 61 %. Dalam proses
yang ada di PWM Jambi. Kekuatan hukum
pembuatan sertifikat sebanyak 8 bidang setara
dalam penguasaan tanah sangat penting
16 % selain itu ada 1 surat wakaf yang hilang
sebagai pembuktian asset tanah tersebut
yakni 1 bidang atau 2%. Ada beberapa
sebagai milik Persyarikatan Muhammadiyah.
kendala
sertfikasi
Ada 70 % bidang asset tanah non wakaf yang
umpamanya akta ikrar wakaf masih atas
belum jelas kepemilikannya, hanya sebatas
pribadi
Persyarikatan
masuk pada kategori bahwa PWM memiliki
Muhammadiyah dan persyaratan lain yang
tanah sebanyak 30 bidang asset tanah non
belum lengkap dimiliki oleh PDM dalam
wakaf. Pada waktu melakukan penelitian,
mengurus sertifikat aset tanah wakaf
dalam pengisian form tentang atas nama
5.
Tanah Non Wakaf yang Bersetifikat
masih banyak yang belum menulisnya, maka
Adapun asset tanah non wakaf yang di
ketika asset tanah non wakaf disertifikasi
miliki PWM Jambi telah mampu untuk di
sebanyak 10 bidang, maka bidang asset tanah
sertifikatkan adalah sebanyak 10 bidang asset
non wakaf belum jelas kepemilikannya.
dalam
melakukan
pengurus
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
73
Kalau dilihat secara keseluruhan asset
paling banyak di dominasi bangunan sekolah,
tanah yang dimiliki PWM Jambi sebagai
Masjid, Sekretariat, panti dan masih banyak
sarana dakwah cukup banyak sebanyak 77
lahan wakaf dan non wakaf yang belum
bidang asset, tapi dari jumlah asset tanah yang
bermanfaat. Aset tanah yang di peroleh dari
sebanyak itu masih banyak yang belum di
tanah wakaf yang telah bersetifikat di
sertifikasi. Dalam pengisian angket, yang
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi
terdata telah bersertifikasi baru sebanyak 20
sebanyak 10 bidang. Asset tanah non wakaf
bidang asset tanah dengan rincian 10 aset
yang di miliki PWM Jambi telah mampu
tanah wakaf dan 10 bidang asset tanah non
untuk di sertifikatkan adalah sebanyak 10
wakaf. Masih ada 57 bidang asset tanah yang
bidang
dimiliki PWM Jambi yang perlu untuk di
Jumlah asset tanah sebagai sarana
inventaris ulang sebagai pelengkap data
dakwah sebanyak 77 bidang, bersertifikat
kepemilikan. Agar tidak memiliki masalah
baru sebanyak 20 bidang, masih ada 57
dikemudian hari bagi Muhammadiyah dalam
bidang yang harus di usahakan kekuatan
berdakwah.
hukum tetap. Pada asset tanah masih ada sekitar 16 bidang atau 21 % yang perlu
PENUTUP
dimanfaatkan sebagai sarana dakwah bagi
Rekapitulasi secara keseluruhan aset
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi.
tanah di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Sinergisitas dalam mengembangkan sarana
Jambi jumlahnya adalah sebanyak 77 bidang
dakwah
aset. Aset tersebut tersebar di berbagai
Muhammadiyah Jambi, karena belum merata
Pimpinan
proses sertifikasi setiap Pimpinan Daerah
F.
Daerah
Muhammadiyah.
di
Pimpinan
Berdasarkan pada hasil prosentase penelitian
Muhammadiyah
di
kepemilikan tanah aset secara keseluruhan di
Muhammadiyah Jambi
Pimpinan
Wilayah
Wilayah
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi sebanyak 49 bidang aset
tanah yang di
peroleh melalui wakaf dan 28 bidang aset tanah
yang
diperoleh
dari
non
wakaf
umpamanya akta jual beli, hibah dan lain sebagainya. Sarana dakwah yang dibangun di atas aset tanah wakaf maupun non wakaf
74
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
RUJUKAN Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Ary, L. Donald. 2006. Introduction In Research In Education. www.uri.edu/research /irc/sch/oll/notes/ research.html Departemen Agama.1998. Peraturan Wakaf (Waqf Regulation). Jakarta: Ditjen Bimas Islam Departemen Agama.2007. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaannya. Jakarta: Dirjen Bimbingan Islam Fajri MD, Faozan Amar, Anang Rohwiyono (ed), 2012. Reaktualisasi dan Kontekstual Islam Berkemajuan Di Tengah Peradaban Global. Jakarta: Al-Wasat Fakultas Pertanian. 2006. Diktat Ilmu Tanah Pada Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang: Fakultas Pertanian Furqon. 2004. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. http://id.shvoong.com/law-and-politics/1878332-wakaf-tanah-bersertifikasi-untukmenghindari/#ixzz1ikY2KrCk http://owlyevitch.blogsome.com/2006/12715/trackback. Didownload tanggal 19 April 2007 Hasan, Tholhah, 2009, Istibdal Harta Benda Wakaf. Dalam Jurnal Al-Awqaf, Volume II Nomor 3 ISSN 2085-0824, Jakarta: Badan Wakaf Indonesia Hasanah, Uswatun, 2008, Wakaf Dan Peraturan Perundang-Undangan. Dalam Jurnal AlAwqaf, Volume I Nomor I ISSN 2085-0824, Jakart: Badan Wakaf Indonesia Hendrato, Rusdianrasih,2005, Pelaksanaan Inventaris Barang Milik/Kekayaan Negara. Didownload dari www.uns.ac.id tanggal 15 April 2007 Ibrahim, Anwar, 2009, Waqf An-Nuqud (Wakaf Uang) Dalam Perspektf Hukum Islam. Dalam Jurnal Al-Awqaf, Volume IV Nomor I ISSN 2085-0824, Badan Wakaf Indonesia Kamil, Sukron, 2011, Wakaf Untuk Keadilan Sosial: Antara Teori Dan Praktek. Dalam Jurnal Al-Awqaf, Volume IV Nomor I ISSN 2085-0824, Jakarta: Badan Wakaf Indonesia Kementrian Agraria RI. 1990. Undang-Undang Pokok Agraria, Jakarta: Kementrian Agraria Keputusan Muhammadiyah Ke 46 Tentang Pedoman Revitalisasi Cabang dan Ranting Muhammadiyah. Jakarta: Berita Resmi Muhammadiyah
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
75
Kuntowijoyo, 1997, Identitas Politik Umat Islam. Bandung: Mizan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2008. Sistem Pendidikan Kader. Jogjakarta: MPK PP Muhammadiyah Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.2011. Buku Saku: Petunjuk
Pengamanan
Tanah
Aset
Maupun
Tanah
Wakaf
Persyarikatan
Muhammadiyah. Jakarta: PP. Muhammadiyah Majelis Wakaf Dan ZIS PP Muhammadaiyah. 2010. Panduan Wakaf. Jakarta: MWZ PP Muhammadiyah Peraturan Kepala Badan Pertahanan Nasional No. 1 Tahun 2011 Tentang Hak Tanah. Jakarta: BPN RI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 Tanggal 13 Juni 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: DepKeu Roham, Abujamin.2011. Dakwah Islam Benteng Aqidah Lintas Agama. Jakarta: Emerald Rohwiyonno, Anang. 2011. Wakaf Di Indonesia Dan Pemberdayaannya. Dalam “Jurnal Ekonomi Islam, volume 1, nomor 2, ISSN : 2087-7056, Fakultas Agama Islam UHAMKA” Saleh, Rutny M., 2006. Pemberdayaan Wakaf Produktif Di Indonesia, Jakarta: tidak dipublikasikan Sudjana, 1996. Metoda Statistik. Bandung : Tarsito. Sugiyono.2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
76
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016