379
PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WHAT TO KNOW BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA PELAJARAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Yustomo Purbo
SMK Negeri 1 Pulau Laut Barat Kota Baru Kalimantan Selatan
[email protected] Abstrak: Penggunaan Pembelajaran Inquiring Minds What To Know Berbantuan Multimedia pada Mata Pelajaran Budidaya Rumput Laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Inquiring Minds What to Know berbantuan multimedia interaktif pada materi Teknik Budidaya Rumput Laut Metode Kantong terhadap a) motivasi belajar; b) minat belajar; dan c) pemahaman konsep siswa. Desain penelitian Quasi-Experiment ini adalah Single-Group Time Series. Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Pulau Laut Barat, Kalimantan Selatan. Subjek penelitian terdiri atas 20 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar (pemahaman konsep), serta angket motivasi dan minat belajar siswa. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Inquiring Minds What to Know berbantuan multimedia interaktif terhadap motivasi belajar, minat belajar, serta pemahaman konsep siswa, data dianalisis menggunakan statistik nonparametrik dengan Wilcoxon Match Pair Test pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Inquiring Minds What to Know berbantuan multimedia interaktif pada materi Teknik Budidaya Rumput Laut Metode Kantong berpengaruh terhadap a) motivasi belajar; b) minat belajar; dan c) pemahaman konsep siswa. Kata kunci: inquiring minds what to know, multimedia interaktif, motivasi dan minat belajar, pemahaman konsep, teknik budidaya rumput laut
INQUIRING MINDS WHAT TO KNOW LEARNING THE MULTIMEDIA AIDED EDUCATION SEAWEED Abstract: Inquiring Minds What To Know Learning The Multimedia Aided Education Seaweed. The study aims to identify the impact of the use of an Inquiring Minds What to Know learning model assisted by interactive multimedia in the subject of Seaweed Cultivation Technique-Net Bag Method on students' a) learning motivation; b) learning interest; and c) understanding of the concept. The design of QuasiExperiment study is Single-Group Time Series. The research was held at SMK N 1 Pulau Laut Barat, South Kalimantan. The research subjects consisted of 20 students. The research instruments used to collect data were a learning achievement test (understanding of the concept), as well as questionnaires of student’s learning motivation and interest. To identify the impact of the use of an Inquiring Minds What to Know learning model assisted by interactive multimedia on students' learning motivation, learning interest, and understanding of the concept, the data were analyzed with nonparametric statistical analysis technique by using Wilcoxon Match Pair Test at a significance level of 5%. The results of study show that the use of active learning of Inquiring Minds What to Know model assisted by interactive multimedia in the subject of Seaweed Cultivation Technique-Net Bag Method could give impact on students' a) learning motivation; b) learning interest; and c) understanding of the concept. Keywords: inquiring minds what to know, interactive multimedia, learning motivation and interest, understanding of the concept, seaweed cultivation technique
Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
380 pernah dipraktikkan dalam pembelajaran di
PENDAHULUAN Strategi
pembelajaran
aktif
(active
SMK Negeri 1 Pulau Laut Barat karena kondisi
learning) dapat mengurangi peran guru sebagai
perairan laut di Kalimantan Selatan tidak cocok
sumber belajar utama secara bertahap dan lebih
dengan metode ini.
mendorong siswa untuk berperan aktif. Guru
Hasil observasi sebelum dilaksanakan
bergeser perannya menjadi fasilitator yang
penelitian
membantu siswa ketika diperlukan, dan siswa
pembelajaran Teknik Budidaya Rumput Laut
dituntut untuk lebih mampu belajar secara
guru belum menggunakan multimedia sebagai
mandiri. Lingkungan kelas secara bertahap
alat bantu dalam menjelaskan materi (masih
dibawa ke dalam suasana yang lebih mendorong
bersifat konvensional). Akibatnya, pembelajaran
student
(pembelajaran
bersifat satu arah (teacher centered). Hal ini
berpusat pada siswa). Salah satu tipe active
menyebabkan pembelajaran bersifat monoton
learning adalah full class learning. Full class
dan menimbulkan suasana membosankan bagi
learning merupakan strategi pembelajaran yang
siswa,
dilaksanakan secara total dalam kelas dengan
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
tujuan mengoptimalkan pembelajaran ceramah
Perhatian
supaya lebih interaktif. Inquiring minds what to
disampaikan oleh guru lewat ceramah tanpa
know adalah adalah salah satu model full class
bantuan
learning. Model ini sangat sesuai diterapkan
pembelajaran aktif. Hal ini menjadikan minat
pada pembelajaran dalam kelas dengan bantuan
siswa juga berkurang. Fakta ini menunjukkan
multimedia guna membantu guru menjelaskan
bahwa daya tarik siswa untuk mengikuti
materi yang membutuhkan visualisasi, sehingga
pembelajaran teori masih rendah sehingga
pembelajaran
berimbas
centered
menciptakan
learning
menjadi
lebih
suasana
menarik
belajar
dan yang
menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran teori
menunjukkan
sehingga
siswa
mereka
kurang
materi
kurang
kurangnya
yang
mendukung
pemahaman
(penguasaan konsep) siswa. Berdasarkan
uraian
tersebut,
Budidaya
pembelajaran teori pada mata pelajaran Teknik
Rumput Laut merupakan mata pelajaran yang
Budidaya Rumput laut melalui metode ceramah
memerlukan visualisasi dalam menjelaskan
harus tetap dilaksanakan tetapi motivasi dan
materi guna memberikan dasar yang kuat untuk
minat siswa harus tetap dijaga. Salah satu
mata pelajararan Penerapan Budidaya Rumput
solusinya
Laut.
proses
pembelajaran inquiring minds what to know
pembelajaran sangatlah penting dalam upaya
berbantuan multimedia interaktif. Penggunaan
merangsang perhatian siswa, sehingga dapat
multimedia
meningkatkan motivasi dan minat belajar, serta
presentasi
mempermudah pemahaman materi pelajaran
terintegrasi dalam strategi pembelajaran ini akan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
membantu guru mengakomodasi kebutuhan
belajar. Terutama untuk materi Teknik Budidaya
belajar siswa terutama untuk materi Teknik
Rumput Laut Metode Kantong yang belum
Budidaya Rumput Laut Metode Kantong.
Ketersediaan
Teknik
dalam
terlihat
terhadap
multimedia
pada
bahwa
media
dalam
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
adalah
melaksanakan
interaktif dalam
sebagai
metode
model
pendukung
ceramah
yang
381 Permasalahan Terdapat
untuk pelajaran yang membosankan, seringkali beberapa
masalah
dalam
hanya dengan metode belajar aktif yang
pembelajaran Teknik Budidaya Rumput Laut di
menyenangkan dapat
SMK N 1 Pulau Laut Barat. Permasalahan
siswa
tersebut adalah sebagai berikut.
mengusainya.
1.
2.
Pembelajaran
teori
cenderung
bersifat
mereka
untuk
Silberman
(2009:
23-25)
menambahkan bahwa bekerja dengan kelompok kecil
media
pembelajaran aktif. Dalam lingkungan belajar
berbantuan
komputer,
sehingga
merupakan
bagian
signifikan
dari
masih bersifat teacher centered (satu arah).
aktif, guru hendaknya membangun daya tarik
Pembelajaran
Budidaya
dulu, memaksimalkan pengertian dan ingatan,
Rumput Laut merupakan mata pelajaran
melibatkan peserta didik selama ceramah, dan
yang memerlukan visualisasi, namun dalam
memberi penguatan apa yang telah disajikan.
teori
Teknik
belum
menggunakan
multimedia. Belum pembelajaran
4.
memotivasi
konvensional dengan ceramah tanpa adanya
pembelajaran
3.
dan
memenuhi kebutuhan
Berdasarkan belajar
tersedianya
multimedia
interaktif
yang
dapat
aktif
uraian
yang
tersebut,
menyenangkan
metode dapat
memotivasi siswa untuk menguasai suatu materi pelajaran
yang
membosankan.
Adapun
mendukung pembelajaran aktif (active
pembelajaran aktif sendiri merupakan strategi
learning).
yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses
Kurangnya motivasi belajar, minat belajar,
belajar. Dalam strategi ini, selain belajar,
dan pemahaman konsep siswa yang diajar
seorang siswa juga mengajarkan ilmu yang dia
dengan metode ceramah tanpa bantuan
dapat pada teman yang memerlukan bantuannya,
multimedia interaktif.
tentu saja tetap di bawah panduan dan pengawasan guru. Lingkungan belajar aktif
Landasan Teori
adalah tempat di mana guru mampu membuat
Pembelajaran aktif (active learning)
rencana dan menyusun skenario pembelajaran
Michael (2006: 160) menyatakan bahwa pembelajaran aktif (active learning) adalah kegiatan yang mewajibkan siswa untuk secara teratur
menilai
tingkat
pemahaman
dan
guna mengakomodasi kebutuhan belajar siswa. Belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang disusun
secara
cermat
merupakan
bagian
signifikan dari pembelajaran aktif.
keterampilan mereka sendiri dalam memahami konsep atau menangani masalah dalam disiplin ilmu tertentu. Termasuk juga proses menjaga mental siswa, dan sering secara fisik, aktif dalam belajar melalui kegiatan yang melibatkan mereka
dalam
mengumpulkan
informasi,
berpikir, dan memecahkan masalah. Lebih lanjut Silberman (2009: 12) menyatakan bahwa mata pelajaran yang menarik mudah diajarkan, namun
Pembelajaran model Inquiring Minds What to Know Salah satu model pembelajaran kelas penuh (full class learning) adalah Inquiring Minds What to Know. Teknik ini melibatkan dan dirancang untuk sistem kelas, bukan untuk perorangan. Silberman (2009: 104) menyatakan bahwa teknik sederhana ini dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dengan mendorong Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
382 spekulasi
mengenai
topik
atau
persoalan.
Heni A. Puspitosari (2010: 2-3) menyatakan
Hisyam Zaini, Bermawi Munthe, & Aryani
bahwa presentasi multimedia interaktif lebih
(2008: 28) menyatakan bahwa siswa cenderung
memberikan
diam ketika diajak untuk membahas materi yang
memahami isi presentasi yang disampaikan,
belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya
karena penyampaian presentasi terdapat operator
jika diminta untuk menjawab bersama-sama
(guru) sebagai pengontrol jalannya presentasi.
dalam satu kelas.
kepada
siswa
untuk
Berdasarkan uraian tersebut, multimedia
Berdasarkan pembelajaran
ruang
uraian
aktif
tersebut,
dalam
kelas
penuh
interaktif atau rich multimedia merupakan media yang
mengkombinasikan
konten
memerlukan kerjasama guru sebagai fasilitator
teks/kata-kata,
dan
dalam
animasi, dan video. Materi pelajaran yang
kelompok-kelompok kecil untuk memahami
disajikan dalam multimedia interaktif berbasis
atau menyelesaikan masalah terkait materi yang
ceramah mempunyai pendekatan terpusat pada
disajikan.
siswa
siswa
yang
aktif
Guru
memaksimalkan
berdiskusi
seharusnya
mampu
diam,
merepresentasikan
pengetahuan secara verbal (narasi/teks) dan
dalam
pictorial (grafis/animasi). Multimedia interaktif
pembelajaran kelas penuh (full class learning)
sangat membantu guru dalam menjelaskan
meskipun
materi
materi
metode
yang
konsep
karena
gambar
siswa
terhadap
pemahaman
mampu
audio/suara,
berupa
diajarkan
yang
digunakan
untuk
pelajaran
pembelajaran
pembelajaran ini adalah Inquiring Minds What
multimedia interaktif lebih memberikan ruang
to Know (membangkitkan rasa ingin tahu).
bagi siswa untuk memahami materi pelajaran
Teknik pembelajaran ini mampu mengaktifkan
karena
siswa dengan cara merangsang rasa ingin tahu
operator/pengontrol jalannya presentasi.
Presentasi
bertindak
sebagai
Woolfolk (2009: 186), mendefinisikan
Pembelajaran dengan multimedia interaktif (2009:
guru
kelas.
Motivasi belajar siswa
yang akan diajarkan.
Mayer
depan
presentasi
mengajar adalah ceramah. Salah satu model
mereka terhadap materi yang sedang maupun
di
melakukan
3)
mendefinisikan
motivasi
sebagai
mengaktifkan
proses
internal
(membangkitkan),
yang
menuntun
multimedia sebagai presentasi materi dengan
(mengarahkan), dan mempertahankan perilaku
menggunakan kata-kata (verbal form) dan
dari waktu ke waktu. Adapun Slavin (2009: 106)
gambar-gambar (pictorial form). Asmani (2011:
menyatakan bahwa motivasi bukan hanya
243-244)
multimedia
berperan penting dalam mengupayakan siswa
interaktif dilengkapi dengan beberapa navigasi
terlibat ke dalam kegiatan akademis. Motivasi
yang sering disebut dengan Graphical User
juga
Interface (GUI), baik berupa icon maupun
seberapa banyak informasi yang akan diperoleh
button, pop-up menu, scroll bar, dan lainnya,
siswa. Lebih lanjut Woolfolk (2009: 188)
yang dapat dioperasikan oleh pengguna untuk
menyatakan bahwa motivasi instrinsik (intrinsic
sarana browsing ke berbagai jendela informasi
motivation)
dengan bantuan sarana hyperlink. Lebih lanjut
untuk mencari dan menaklukkan tantangan.
menyatakan
bahwa
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
berperan penting
adalah
dalam menentukan
kecenderungan
alamiah
383 Adapun
motivasi
motivation)
adalah
ekstrinsik
(extrinsic kita
bersifat lebih enduring (tahan lama) pada diri
melakukan sesuatu untuk mendapat nilai yang
seseorang. Adapun situasional interest adalah
baik, menghindari hukuman, membuat guru
aspek yang berumur lebih pendek dari aktivitas
senang, atau alasan lain yang hanya sedikit
atau
hubungannya dengan tugas itu sendiri. Dahar
mempertahankan perhatian siswa. Slavin (2009:
(2011: 124) menyatakan bahwa siswa harus
132) menyatakan bahwa guru harus berusaha
diberi motivasi untuk belajar dengan harapan
menarik minat siswa mereka terhadap materi
bahwa
hadiah.
pelajaran yang sedang diajarkan dan kemudian
Misalnya, siswa dapat mengharapkan bahwa
menyajikannya dengan cara yang memikat
informasi tentang suatu pokok bahasan akan
maupun meningkatkan keingintahuan siswa.
belajar
akan
kecenderungan
situasional). Personal interest adalah aspek yang
memperoleh
memenuhi keingintahuan mereka dan akan
materi
yang
membangkitkan
dan
Berdasarkan uraian tersebut, minat adalah
berguna bagi mereka atau dapat menolong
rasa
lebih
suka/ketertarikan
pada
suatu
mereka untuk memperoleh nilai yang baik.
hal/aktivitas tanpa keterpaksaan. Minat akan
Berdasarkan uraian tersebut, motivasi
mempengaruhi perhatian dan hasil belajar siswa.
adalah daya penggerak/kekuatan pendorong
Pemusatan perhatian seorang siswa secara terus
yang menjadikan manusia menjadi aktif dalam
menerus
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
menjadikan dia lebih aktif belajar daripada
Motivasi akan membangkitkan, mengaktifkan,
siswa lain untuk mencapai prestasi yang
dan mengarahkan perilaku seseorang yang
diinginkannya. Guru mempunyai peran untuk
menjadikannya mempunyai semangat untuk
membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa
terus berkembang dari waktu ke waktu. Motivasi
yang mendalam untuk menguasai pengetahuan
belajar mempengaruhi perilaku siswa, waktu
yang mereka ajarkan. Akan lebih baik bila guru
belajar, fokus dalam belajar, ketekunan (tidak
mampu mempertahankan minat siswa dalam
mudah menyerah) siswa, dan perasaan/rasa
jangka waktu yang lama, dalam hal ini guru
percaya diri siswa. Motivasi juga berpengaruh
mampu menciptakan pembelajaran bermakna.
pada kegiatan/aktivitas akademis siswa dan
Tolak ukur keberhasilan proses belajar bukan
berperan penting dalam menentukan seberapa
hanya nilai siswa yang memuaskan, tapi juga
banyak pengetahuan yang mereka pelajari.
kemampuan
terhadap
suatu
mereka
materi
dalam
pelajaran
menerapkan
pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan
Minat belajar siswa Djaali (2007: 121) menyatakan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan
nyata. Pemahaman konsep siswa
pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
Winkel (2005: 92) mendefinisikan konsep
menyuruh. Lebih lanjut Woolfolk (2009: 204-
sebagai satuan arti yang mewakili sejumlah
205) menyatakan bahwa ada dua macam interest
objek yang memiliki ciri-ciri sama. Dahar
(minat)
(2011:
yaitu
personal
interest
(minat
individual) dan situasional interest (minat
62)
menyatakan
bahwa
konsep
merupakan batu pembangun berpikir. Konsep
Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
384 merupakan dasar bagi proses mental yang lebih
Nove
tinggi
untuk
merumuskan
Zalikha
(2008),
hasil
penelitiannya
prinsip
dan
menunjukkan bahwa penggunaan multimedia
generalisasi. Lebih lanjut Turnbull (2009:
14-
interaktif berpengaruh dalam model active
15) menyatakan bahwa proses belajar terjadi
learning tipe True Or False terhadap hasil
baik pada anak-anak dan orang dewasa, mereka
belajar Biologi siswa. Abidin (2011), hasil
harus membangun pemahaman awal mereka
penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran
serta
mengkonstruk
dengan multimedia interaktif efektif dalam
kemampuan mereka sendiri yang unik. Adapun
meningkatkan minat belajar siswa kelas V
(Michael & Modell (2003: 5) menyatakan
Madrasah
bahwa
Klaten.
membangun
kesalahan
atau
dalam
memahami
Ibtidaiyah Dewi
Pondok
Permatasari
Karanganom (2011),
hasil
(misconceptions) akan mengganggu upaya siswa
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan
untuk menyerap pengetahuan baru. Winkel
multimedia
(2005: 92) menyatakan bahwa belajar konsep
pemahaman konsep Struktur Bumi siswa kelas
merupakan salah satu cara belajar dengan
V SD Negeri Karang
Tengah 3 Sragen. Estu
pemahaman. Adapun skema konseptual adalah
Miyarso
hasil
keseluruhan kognitif yang mencakup semua ciri
menunjukkan
khas yang terkandung dalam suatu pengertian.
interaktif pada
Woolfolk (2009: 63) menyatakan bahwa alat
efektif digunakan untuk pembelajaran dengan
bantu visual seperti gambar, diagram, atau peta
kenaikan rerata skor post test atas skor pre test
dapat meningkatkan pembelajaran konsep.
sebesar 14,54%. Data hasil observasi dan
Berdasarkan
interaktif
(2009), bahwa
dapat
meningkatkan
penelitiannya
produk
multimedia
pembelajaran Sinematografi
uraian
tersebut,
proses
wawancara juga menunjukkan bahwa produk ini
siswa
dimulai
dengan
mampu memotivasi pengguna pada proses
pembelajaran
pada
membangun
pemahaman/kemampuan
awal
mereka. Selanjutnya, sebagai hasil belajar
pembelajaran. Kerangka pikir
mereka akan terbangun pengertian dari materi yang dipelajari dalam bentuk lisan, tulisan, maupun gambar. Belajar konsep merupakan merupakan hasil utama pendidikan. Dalam hal ini, seorang siswa berusaha atau mampu memecahkan masalah yang dihadapi saat belajar melalui pemahaman konsep-konsep dari materi yang dipelajarinya. Pemahaman konsep siswa dapat lebih ditingkatkan dengan adanya alat bantu visual/media belajar saat penyajian materi pelajaran. Kajian penelitian yang relevan Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
Melalui pembelajaran ini, siswa saling bertukar pendapat dan membangun kerjasama positif
dalam
mendiskusikan
pertanyaan-
pertanyaan atau kasus-kasus yang ditampilkan melalui
multimedia.
Siswa
dipacu
untuk
mengembangkan potensi otak mereka sebelum diberikan solusi atau jawaban dari kasus atau pertanyaan guru. Siswa diminta mengungkapkan pendapat sebagai tanggung jawab mereka. Dalam kerangka pembelajaran ini, siswa akan merasa
terlibat
langsung
dalam
proses
pembentukan pengetahuan mereka sehingga akan semakin termotivasi dalam belajar.
385 Melalui penerapan model ini, siswa
kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di
bekerja dalam kelompok atau berpasangan untuk
SMK N 1 Pulau Laut Barat, Kabupaten
mencapai tujuan belajar. Setiap kelompok
Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan pada
tentunya mempunyai pendapat yang berbeda-
semester genap tahun pelajaran 2011/2012
beda tentang suatu kasus atau pertanyaan.
tanggal 29 April - 1 Juni 2012. Pelaksanaan
Dengan menghormati setiap pendapat siswa dan
penelitian diawali dengan pemberian angket
selalu memacu untuk memberikan pendapat atau
motivasi dan minat belajar siswa sebelum diberi
jawaban yang
mendorong
perlakuan, pemberian pretest sebanyak tiga kali,
partisipasi dan pengalaman belajar mereka.
pemberian perlakuan (treatment), pemberian
Penyampaian materi lewat video, gambar, atau
posttest sebanyak tiga kali, serta diakhiri dengan
foto dapat merangsang semangat belajar siswa
pemberian angket motivasi dan minat belajar
terkait esensi materi pelajaran dalam kehidupan
siswa setelah diberi perlakuan. Subjek penelitian
nyata dilanjutkan pemberian studi kasus untuk
ini adalah siswa kelas X SMK N 1 Pulau Laut
membangkitkan minat mereka agar selalu fokus
Barat, Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput
dalam pembelajaran. Oleh karenanya dapat
Laut berjumlah 20 orang.
menciptakan
rasional dapat
lingkungan
belajar
yang
menyenangkan, terbuka, dan menarik, sehingga
HASIL PENELITIAN
dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Pelaksanaan pembelajaran
Melalui pembelajaran ini, siswa lebih
Pelaksanaan
active
learning
model
mudah memahami prosedur pelaksanaan praktik
inquiring minds what to know yang dilakukan
di lapangan dengan ditampilkannya foto-foto,
selama penelitian meliputi tahap pendahuluan,
gambar, video, atau animasi yang ditayangkan
kegiatan inti, dan penutup. Dalam setiap tahap
sehingga visualisasinya lebih jelas tanpa harus
tersebut, siswa dilibatkan secara aktif agar
mempraktikkan langsung. Dalam diskusi, terjadi
suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan
proses
yang
untuk lebih menggali kemampuan kognitif
mendorong peningkatan pemahaman siswa
mereka. Adapun guru menggunakan multimedia
terhadap pertanyaan yang diberikan. Pendapat
interaktif
mereka akan ditampung selanjutnya diberi
menyampaikan materi dalam bentuk presentasi
umpan balik dengan jawaban yang benar dan
pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa
dibahas
dan merangsang rasa ingin tahu mereka.
saling
bertukar
bersama-sama.
pemahaman meningkat
konsep yang
informasi
Oleh
siswa
karenanya,
akan
berimplikasi
sebagai
alat
bantu
untuk
semakin pada
Motivasi belajar siswa Berdasarkan
meningkatnya hasil belajar.
bahwa
hasil
analisis
selisih/peningkatan
diketahui
motivasi
belajar
siswa setelah pemberian perlakuan adalah
METODE Quasi-
sebesar 0,69. Sebelum pemberian perlakuan
Experiment dengan menggunakan desain Single-
diperoleh nilai rata-rata motivasi belajar siswa
Group Time Series, sehingga tidak memerlukan
adalah
Jenis
penelitian
ini
adalah
2,61.
Adapun
setelah
pemberian
Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
386
perlakuan diperoleh nilai rata-rata motivasi
diperoleh nilai rata-rata 67,8; pretest ke dua
belajar siswa adalah 3,3. Motivasi belajar
74,85; dan pretest ke tiga 79,15. Sebelum
siswa sebelum pemberian perlakuan memiliki
pemberian perlakuan, pemahaman konsep siswa
prosentase sebesar 90% dengan kategori rendah.
memiliki
Adapun setelah pemberian perlakuan memiliki
kategori cukup. Adapun setelah pemberian
prosentase sebesar 75% dengan kategori sedang.
perlakuan memiliki prosentase sebesar 35%
Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui
dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
bahwa
analisis tersebut diketahui bahwa pemahaman
motivasi
belajar
siswa
mengalami
prosentase sebesar
60%
dengan
konsep siswa mengalami peningkatan setelah
peningkatan setelah pemberian perlakuan.
pemberian perlakuan. Minat belajar siswa Berdasarkan
hasil
analisis
diketahui
Tabel 1.
bahwa selisih/peningkatan minat belajar siswa
Hasil Analisis Data Tes hasil Belajar Siswa Sebelum dan Setelah Pemberian Perlakuan (Pretest dan Postest)
setelah pemberian perlakuan adalah sebesar Nilai Rata-Rata
0,80. Sebelum pemberian perlakuan diperoleh nilai rata-rata minat belajar siswa adalah 3,08. setelah
Adapun
pemberian
Pretest ke-
perlakuan
1
2
Postest ke3
1
2
3
67,8
74,85
79,15
diperoleh nilai rata-rata minat belajar siswa adalah 3,88. Minat belajar setiap siswa sebelum pemberian
perlakuan
memiliki
prosentase
18,4
21,5 26,85
Rata-Rata: 22,25
Rata-Rata: 73,93
sebesar 55% dengan kategori sedang. Adapun setelah pemberian memiliki prosentase sebesar sebesar
45%
dengan
kategori
tinggi.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa
minat
belajar
siswa
mengalami
peningkatan setelah pemberian perlakuan.
PEMBAHASAN Penggunaan active learning model Inquiring Minds What to Know berbantuan multimedia interaktif Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan
Tes hasil belajar (pemahaman konsep) siswa Berdasarkan
hasil
analisis
diketahui
bahwa selisih/peningkatan pemahaman konsep
pembelajaran
dalam
penelitian meliputi tahap pendahuluan, kegiatan inti,
dan
penutup.
Penjelasan
tahap-tahap
tersebut adalah sebagai berikut.
siswa setelah pemberian perlakuan adalah sebesar 51,68. Pretest (sebelum pemberian
1.
Pendahuluan
perlakuan) diperoleh nilai rata-rata tes hasil
Pembelajaran diawali dengan guru
belajar siswa 22,25. Pretest pertama diperoleh
memberikan apersepsi. Pada pertemuan
nilai rata-rata 18,4; pretest ke dua 21,5; dan
pertama, guru menjelaskan pentingnya
pretest ke tiga 26,85. Adapun posttest (setelah
mempelajari materi teknik budidaya rumput
pemberian perlakuan) diperoleh nilai rata-rata
laut
tes hasil belajar siswa 73,93. Posttest pertama
pertemuan selanjutnya sampai terakhir,
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
metode
kantong.
Adapun
pada
387 guru menjelaskan keterkaitan antara materi
2.
Kegiatan inti Pembelajaran dalam tahap ini terdiri
sebelumnya dengan materi yang akan itu.
atas kegiatan: (a) eksplorasi; (b) elaborasi;
Selanjutnya guru menginformasikan SK
dan (c) konfirmasi. Kegiatan eksplorasi
(Standar Kompetensi), KD (Kompetensi
dimulai dengan guru membagi siswa
Dasar), indikator pencapaian materi, dan
menjadi kelompok-kelompok kecil yang
tujuan pembelajaran yang harus dicapai
heterogen (berdasarkan kemampuan siswa),
siswa. Selanjutnya, guru meminta siswa
di mana tiap kelompok berjumlah tiga
untuk
secara
orang. Hal ini bertujuan untuk melatih
individual sedangkan mereka menebak
kerjasama siswa dengan tim yang berbeda.
sesuai
Pembentukan
disajikan
pada
pertemuan
menjawab
hari
pertanyaan
kemampuan
mereka.
Semua
kelompok
belajar
ini
guru,
dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada
selanjutnya diberi umpan balik dengan
pertemuan pertama dan keempat (dari enam
menyimpulkan dan mengaitkannya pada
kali
materi pelajaran yang akan dibahas pada
menyingkat waktu, maka pada pertemuan
pertemuan hari itu.
selanjutnya siswa langsung menempatkan
pendapat
mereka
Berdasarkan selama
ditampung
hasil
penelitian,
tanya
pengamatan jawab
yang
pertemuan
pembelajaran).
Untuk
diri dalam kelompok belajar masing-masing sebelum
guru
masuk
kelas
dan
dilakukan guru dengan siswa diberikan
pembelajaran dimulai. Selanjutnya guru
kebebasan dalam menebak jawaban terlebih
memberikan ilustrasi singkat materi yang
dahulu mampu merangsang keaktifan siswa
akan dijelaskan pada pertemuan tersebut.
dalam mengemukakan pendapat. Hal ini
Dalam penyajian ilustrasi ini ditekankan
dapat memacu motivasi belajar mereka
penggunaan multimedia interaktif berupa
untuk saling berlomba menjawab dengan
skema, gambar, video, atau animasi selain
benar dan menggali kemampuan kognitif
dalam bentuk teks dan suara untuk lebih
siswa
memperkuat
memperkuat penjelasan materi. Selanjutnya
pemahaman konsep mereka. Selanjutnya,
guru memberikan tugas pada tiap kelompok
umpan balik yang diberikan guru terhadap
untuk mendiskusikan lebih lanjut sesuai
jawaban-jawaban tersebut membuat mereka
indikator pencapaian materi dan tujuan
terlihat
pembelajaran.
sehingga
lebih
menimbulkan materi
mampu
bersemangat
rasa
yang
penasaran
akan
dan
Pembelajaran
terhadap
dibahas
dalam
kegiatan
elaborasi.
dilanjutkan Kegiatan
pada dimulai
pembelajaran hari itu, terlebih untuk siswa
dengan perwakilan tiap-tiap kelompok
yang mampu menjawab dengan tepat. Hal
belajar mengemukakan pendapat sebagai
ini menunjukkan bahwa mereka berminat
hasil diskusi mereka. Selanjutnya kelompok
atau mempunyai rasa ingin tahu yang besar
lain
terhadap
pendapat mereka. Selama kegiatan diskusi
materi
disampaikan guru.
pelajaran
yang
akan
memberikan
berlangsung,
guru
tanggapan
berperan
terhadap
sebagai
Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
388 fasilitator (memfasilitasi jalannya komentar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
dari tiap kelompok belajar) dan motivator
Dalam hal ini tercipta suasana belajar dan
(memberikan motivasi agar siswa aktif
mengajar sesama anggota kelompok. Hal
mengemukakan pendapat). Setelah siswa
ini terlihat jelas saat ada penugasan dalam
selesai berdiskusi, guru memberikan umpan
diskusi. Selama berdiskusi, mereka saling
balik dengan memberikan penjelasan lebih
memberikan penjelasan pada teman satu
lanjut
kelompok
mengenai
hasil
diskusi
berupa
bila
belum
memahami
penjelasan jawaban yang benar untuk
pertanyaan maupun materi yang sedang
menghindari kesalahpahaman siswa. Dalam
dibahas. Selain itu, mereka juga saling
penjelasan materi ini juga ditekankan
memberikan
dorongan/motivasi
penggunaan multimedia interaktif seperti
kesempatan
untuk
pada saat penyajian ilustrasi berupa skema,
pendapat pada teman dalam satu kelompok.
gambar, video, atau animasi selain dalam
Penggunaan multimedia interaktif dalam
bentuk
penyajian ilustrasi
teks
dan
suara,
hanya
saja
dan
mengemukakan
dan penjelasan lebih
penjelasannya lebih lengkap/detail. Untuk
lanjut
lebih memperkuat pemahaman siswa, guru
mampu meningkatkan daya tarik atau
mempersilahkan bagi siswa yang belum
antusiasme serta pemahaman konsep siswa
paham untuk bertanya. Selanjutnya untuk
terhadap materi yang akan disampaikan.
lebih memacu keaktifan belajar siswa, guru
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
memberikan kesempatan pada siswa lain
belajar, minat belajar, dan pemahaman
untuk
konsep siswa semakin meningkat.
memberikan
tanggapan/jawaban
mengenai hasil
diskusi terlihat
terhadap pertanyaan tersebut. Pembelajaran
dilanjutkan
pada
3.
Penutup Pembelajaran
kegiatan konfirmasi. Guru menyimpulkan tanggapan/jawaban siswa tersebut untuk menyamakan persepsi siswa. Selanjutnya Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
bersama-sama.
Hal
ini
penting untuk semakin memberi penguatan
Berdasarkan
hasil
pengamatan
selama penelitian, pembentukan kelompokkelompok belajar kecil dengan anggota yang heterogen ini mampu mengaktifkan anggota setiap kelompok. Siswa yang kurang pandai dapat bertanya pada siswa yang lebih pandai dalam kelompok masingmasing bila merasa belum jelas terhadap Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
dengan
kegiatan penutup. Guru memberikan tugas individual pada siswa untuk merangkum materi
pelajaran
pada
hari
itu
dan
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Hal ini penting untuk mengetahui tingkat pemahaman
pemahaman materi.
dilanjutkan
siswa
terhadap
materi
pelajaran yang baru saja dibahas. Selain itu, guru meminta siswa mempelajari kembali materi tersebut di luar jam pelajaran dan mengkajinya dari berbagai sumber belajar, baik dari buku pelajaran, informasi dari teman/orang lain, internet, dan lain-lain, serta mempelajari terlebih dahulu materi yang
akan
dibahas
pada
pertemuan
389 selanjutnya.
Terakhir,
guru
berusaha aktif dalam berdiskusi untuk
mempersilahkan siswa kembali ke tempat
menyelesaikan
duduk masing-masing.
diberikan oleh guru saat pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
yang
pengamatan
Dalam kegiatan diskusi siswa terlihat
selama penelitian, tugas individual siswa
antusias dalam menyampaikan ide antar
untuk merangkum materi pelajaran di setiap
anggota kelompok dan kompak dalam
pertemuan dapat memacu keaktifan siswa
pembagian tugas.
untuk semakin tekun dalam belajar. Hal ini
Indikator
ketekunan
selanjutnya
terlihat dari hasil pekerjaan siswa yang
adalah kesenangan untuk belajar mandiri.
dikumpulkan, di mana setiap siswa terlihat
Tolak ukurnya dapat dilihat dari keaktifan
berusaha mengerjakan dengan baik. Hasil
siswa dalam mencatat atau merangkum
pekerjaan itu juga menunjukkan adanya
materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh
motivasi mereka untuk berusaha dengan
guru.
optimal dalam memahami materi. Hal ini
pengumpulan
akan
peningkatan
materi pelajaran siswa yang dilakukan
pemahaman konsep dan minat belajar siswa
setiap kali pembelajaran oleh guru. Di sini
untuk
rasa
terlihat bahwa mereka sudah berusaha
materi
melengkapi catatan atau rangkuman materi
berimbas
semakin
keingintahuan
pada
memperdalam mereka
pada
selanjutnya.
Hal
ini buku
dibuktikan
dengan
catatan/rangkuman
pelajaran meskipun ada sebagian dari
Peningkatan motivasi belajar, minat belajar, dan pemahaman konsep siswa 1.
soal/pertanyaan
catatan siswa yang kurang dapat dipahami. Selain itu, berdasarkan hasil pengisian angket siswa, setelah perlakuan terjadi
Peningkatan motivasi belajar siswa Peningkatan motivasi belajar siswa
peningkatan nilai rata-rata keaktifan siswa
terjadi pada semua komponen penilaian
dalam membaca rangkuman atau catatan
yaitu ketekunan, aktivitas, dan kepercayaan
materi pelajaran di rumah (dari 3,35
diri. Indikator ketekunan yang pertama
menjadi 3,8).
adalah
keuletan
dalam
Indikator ketekunan yang terakhir
menghadapi
kesulitan belajar. Hal ini dapat dilihat dari
adalah
ketekunan siswa yang sebagian besar
pelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan,
langsung
siswa
mengerjakan
tugas
maupun
berusaha
terlihat
memahami
tekun
materi
berlatih
soal/pertanyaan yang diberikan guru pada
mengerjakan/menyelesaikan soal maupun
saat
juga
tugas yang diberikan oleh guru dalam
berusaha/memberanikan diri untuk bertanya
dalam pembelajaran, di mana mereka
pada guru atau teman lebih pintar/lebih
segera
paham bila merasa sulit memahami materi
dengan melakukan aktivitas lain yang tidak
yang
perlu.
pembelajaran.
sedang
Mereka
dijelaskan
maupun
mengerjakannya,
Selain
itu,
bukan
berdasarkan
sibuk
hasil
menanyakan kembali soal/pertanyaan yang
pengisian angket siswa, setelah perlakuan
sulit mereka pahami. Selain itu, siswa juga
terjadi peningkatan nilai rata-rata keaktifan Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
390 siswa dalam mempersiapkan materi yang
berdebat mengajukan pendapat sesuai ide
akan dibahas dalam pembelajaran (dari 2,8
mereka.
menjadi
3,4)
serta
keaktifan
dalam
Indikator
kepercayaan diri
yang
memanfaatkan waktu luang untuk belajar
pertama adalah kepercayaan diri karena
(dari 2,6 menjadi 3,2).
prestasi. Siswa yang berhasil menjawab
Indikator aktivitas yang pertama adalah
kemampuan
pendapat.
Hal ini
keaktifan
menyampaikan
dapat
siswa
menyampaikan
soal atau pertanyaan dengan tepat menjadi
dilihat
lebih
percaya
diri
untuk
mencoba
dari
menjawab pertanyaan berikutnya, baik
berpartisipasi
yang diajukan oleh guru maupun teman
dalam
sekelas. Selain itu, siswa yang lebih cepat
pembelajaran, baik saat diskusi maupun
memahami materi pelajaran terlihat lebih
saat guru melempar pertanyaan pada siswa.
percaya diri dari sikap mereka selama
Selain itu, beberapa siswa terlihat antusias
mengikuti kegiatan pembelajaran.
dalam
pendapat
mempertahankan
saat
Adapun indikator kepercayaan diri
berdiskusi, sehingga diskusi berlangsung
yang ke dua adalah kepercayaan diri karena
lebih
reward. Reward atau penghargaan yang
hidup
dan
pendapat
tercipta
suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
dimaksud bukanlah hadiah namun berupa
Indikator aktivitas yang ke dua
pujian guru pada siswa yang bisa menjawab
adalah berusaha untuk berprestasi. Tolak
dengan tepat dan pemberian motivasi pada
ukurnya adalah ketekunan siswa dalam
siswa yang jawabannya kurang tepat. Hal
belajar untuk memperoleh nilai tinggi, di
ini
mana
pembelajaran
sebagian
besar
siswa
terlihat
selalu
dilakukan
guru
berlangsung
selama
agar
siswa
mempunyai kemauan yang keras dalam
merasa senang dan tetap menjaga motivasi
mengikuti setiap kegiatan pembelajaran
belajar mereka. Berdasarkan hasil pengisian
yang diinstruksikan guru.
angket siswa, setelah perlakuan setelah
Adapun indikator aktivitas yang
perlakuan terjadi peningkatan nilai rata-rata
terakhir adalah kesenangan dalam mencari
kepercayaan
diri
dan memecahkan masalah. Beberapa siswa
pujian/penghargaan atas prestasi dalam
lebih aktif mengajukan permasalahan yang
belajar (dari 1,75 menjadi 2,6) serta
mungkin terjadi di lapangan terkait materi
kepercayaan
pelajaran yang dibahas, sehingga siswa lain
dorongan/motivasi saat belajar (dari 2,85
terpacu untuk memberikan pendapat dan
menjadi 3,65).
diri
karena
karena
mendapat
mendapat
menguatkan permasalahan tersebut. Selain itu, mereka terlibat aktif dan senang memberikan
masukan/analisis
terhadap
permasalahan/studi kasus dalam diskusi, sehingga
mereka
termotivasi
untuk
2.
Peningkatan minat belajar siswa Peningkatan minat belajar siswa terjadi pada semua komponen penilaian yaitu perhatian, perasaan senang, dan ketertarikan.
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
Indikator
perhatian
yang
391 pertama
adalah
mengikuti
proses
Indikator perhatian yang terakhir
pembelajaran. Siswa terlihat berkonsentrasi
adalah
dalam memperhatikan materi pelajaran
tes/ujian.
yang disampaikan guru, bukan melamun.
angket siswa, setelah perlakuan terjadi
Selain itu, selama guru menyampaikan
peningkatan
materi, jarang terlihat ada siswa yang
mereka dalam belajar untuk menyiapkan
mengantuk. Imbasnya adalah kemampuan
diri
mereka dalam memahami materi pelajaran.
menjadi 3,9) serta kesiapan menghadapi
Hal ini tercermin dari hasil pengisian
tes/ujian setiap saat (dari 3,25 menjadi 3,7).
angket siswa, di mana setelah perlakuan
Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti,
terjadi
rata-rata
bahwa dari pertemuan pertama sampai
materi
dengan pertemuan terakhir, mereka terlihat
peningkatan
kemampuan
dalam
nilai memahami
menyiapkan Berdasarkan
nilai
menghadapi
siap
hasil
tes/ujian
semakin
2,8 menjadi 3,55).
menghadapi tes/ujian. Indikator
menghadapi pengisian
rata-rata
pelajaran saat mengikuti pembelajaran (dari
Indikator perhatian yang ke dua
diri
secara
kerutinan
(dari
mental
perasaan
senang
3,35
untuk
yang
adalah mempunyai respon yang baik.
pertama adalah kehadiran siswa. Sebelum
Sebagian besar siswa cermat dan teliti
pembelajaran dimulai biasanya siswa sudah
dalam
menjawab
siap di dalam kelas (menunggu guru) untuk
pertanyaan/soal/tugas yang diberikan oleh
menerima materi pelajaran. Jarang ada
guru. Tolak ukurnya adalah hasil pekerjaan
siswa yang memasuki ruang kelas setelah
mereka
dari
guru memulai pelajaran. Saat pembelajaran
tugas/rangkuman materi pelajaran yang
berlangsung, jarang juga ada siswa yang
dikumpulkan
meminta ijin untuk ke kamar kecil. Selain
memahami
yang
dan
serta
dapat
dilihat
kesesuaian
jawaban
mereka dengan soal yang diberikan guru.
itu,
Selain itu, mereka mampu mengungkapkan
terakhir, tidak ada siswa yang membolos
pendapat saat diskusi maupun tanya jawab
atau meminta ijin untuk pulang.
dengan alasan yang masuk akal.
dari
pertemuan
pertama
sampai
Indikator perasaan senang yang ke
Indikator perhatian yang ke tiga
dua adalah pengumpulan tugas. Selama
adalah menunjukkan sikap yang baik. Pada
pembelajaran berlangsung, jarang ada siswa
setiap pembelajaran, jarang terlihat ada
yang
siswa
atau
jawaban soal atau tugas dari waktu yang
membuat suasana kelas menjadi ribut yang
ditentukan guru. Hanya ada sebagian kecil
menyebabkan iklim belajar kurang nyaman.
siswa yang terlambat mengumpulkan dan
Berdasarkan hasil pengisian angket siswa,
mendapatkan peringatan dari guru.
yang
memicu
kegaduhan
terlambat
dalam
mengumpulkan
setelah perlakuan terjadi peningkatan nilai
Indikator perasaan senang yang ke
rata-rata dari pernyataan “saya membuat
tiga adalah kehadiran guru. Berdasarkan
gaduh
hasil pengisian angket
saat
menjadi 4,7).
pembelajaran”
(dari
4,15
siswa,
setelah
perlakuan terjadi peningkatan nilai rata-rata Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
392 dari pernyataan “saya tetap berada dalam
meningkatkan kesiapan mental mereka dari
kelas saat menunggu guru mata pelajaran
waktu ke waktu.
datang” (dari 3,35 menjadi 3,95) serta pernyataan “saya
belajar
dahulu
saat
Indikator ketertarikan yang pertama adalah ketertarikan untuk tahu terhadap
menunggu guru mata pelajaran datang”
materi
(dari 2,3 menjadi 3,35). Peningkatan nilai
pengisian angket siswa, setelah perlakuan
ini
selalu
terjadi peningkatan nilai rata-rata dari
menginstruksikan siswa untuk mempelajari
pernyataan “materi yang disampaikan pada
terlebih dahulu materi pelajaran yang akan
setiap pembelajaran
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
menjadi 4) dan pernyataan “saya merasa
diduga
karena
guru
Indikator perasaan senang yang ke empat
adalah
penerapan
pelajaran.
penasaran/ingin
Berdasarkan
hasil
menarik” (dari 3,15
tahu
materi
belajar
metode
selanjutnya” (dari 2,3 menjadi 3,8). Hal ini
pembelajaran. Berdasarkan hasil pengisian
diduga karena penyajian materi dengan
angket siswa, setelah perlakuan terjadi
bantuan multimedia, di mana pengetahuan
peningkatan nilai rata-rata dari pernyataan
yang disampaikan guru pada siswa dapat
“metode
setiap
dibantu dengan adanya teks, video, animasi,
menyenangkan” (dari 2,75
gambar, dan suara yang terkandung dalam
menjadi 3,95). Hal ini diduga karena
media tersebut untuk memperjelas materi
penggunaan multimedia sebagai alat bantu
pelajaran.
yang
pembelajaran
dipakai
pada
guru dalam menyampaikan materi pelajaran
Indikator ketertarikan yang ke dua
melalui ceramah (presentasi pembelajaran).
adalah ketertarikan untuk menyelesaikan
Indikator
perasaan
yang
tugas. Berdasarkan hasil pengisian angket
terakhir adalah perasaan dalam menghadapi
siswa, setelah perlakuan terjadi peningkatan
tes/ujian.
nilai
Berdasarkan
senang
hasil
pengisian
rata-rata
keaktifan
siswa
untuk
angket siswa, setelah perlakuan terjadi
berusaha menyelesaikan tugas/soal dengan
peningkatan nilai rata-rata dari pernyataan
tepat (dari 3,45 menjadi 4,1). Hal ini diduga
“saya merasa senang saat guru mata
karena mulai dari pertemuan pertama,
pelajaran mengumumkan akan diadakan
mereka selalu ditekankan oleh guru untuk
tes/ujian” (dari 2,7 menjadi 3,25) dan
menyelesaikan tugas maupun soal dengan
pernyataan
tepat
“saya
merasa
panik
saat
mengerjakan soal tes/ujian” (dari 3,45 menjadi
4,05).
Berdasarkan
untuk
meningkatkan
kompetensi/kemampuan mereka.
hasil
Indikator ketertarikan yang terakhir
pengamatan guru, sebagian siswa terlihat
adalah ketertarikan untuk memahami materi
antusias
pelajaran.
menghadapi
ujian.
Tingkat
Berdasarkan hasil pengisian
kepanikan siswa terlihat semakin menurun
angket siswa, setelah perlakuan terjadi
diduga karena pelaksanaan tes/ujian yang
peningkatan nilai rata-rata keaktifan siswa
dilakukan berulang kali, sehingga akan
untuk berusaha memahami materi sebelum dijelaskan dalam pembelajaran (dari 2,45
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
393 menjadi
3,4)
dan
keaktifan
untuk
pembelajaran yang menyenangkan, sehingga
mengulang/memahami
kembali
materi
dapat memotivasi siswa untuk menguasai atau
belajar di rumah (dari 3,15 menjadi 3,3).
memahami materi pelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran
3.
Peningkatan pemahaman konsep siswa Tes/ujian
yang
dilakukan
berulang kali menyebabkan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran terlihat
posttest
pemberitahuan
meskipun
sebelumnya
tanpa
bila
akan
diadakan tes/ujian ulang sampai tiga kali. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman konsep siswa sudah mulai mengalami peningkatan sebelum dilaksanakan active learning model inquiring minds what to know berbantuan multimedia interaktif terhadap materi Teknik Budidaya Rumput Laut
Metode
Kantong.
Setelah
dilaksanakan posttest, pemahaman konsep siswa semakin meningkat, terlihat dari nilai rata-rata tes hasil belajar mereka yaitu 73, 93 dibandingkan nilai rata-rata tes hasil belajar mereka pada saat pretest yaitu 22,25.
Motivasi belajar siswa
heterogen, sehingga tercipta kondisi belajar dan mengajar
sesama
anggota
kelompok
saat
diskusi. Guru (peneliti) berusaha memaksimalkan pemahaman dan ingatan siswa dengan melibatkan mereka secara aktif selama pembelajaran. Melalui diskusi, siswa saling bertukar pendapat dan
membangun
kerjasama
positif
dalam
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan atau kasus-kasus yang ditampilkan melalui multimedia interaktif. Setiap siswa juga saling mendorong anggota kelompok yang lain untuk mengatasi kesulitan
belajar
bersama-sama,
sehingga
dengan pembelajaran ini, motivasi belajar siswa akan terpacu untuk terlibat langsung dalam proses pembentukan pengetahuan. Motivasi belajar siswa ini tercermin dalam ketekunan mereka dalam belajar, aktivitas atau kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung,
diketahui
bahwa
pembelajaran
ini
motivasi
penggunaan berpengaruh belajar
siswa
model signifikan (terdapat
perbedaan signifikan motivasi belajar siswa sebelum
Minat belajar siswa Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui pembelajaran
bahwa ini
penggunaan berpengaruh
model signifikan
terhadap minat belajar siswa (terdapat perbedaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
antara
kelompok-
dan kepercayaan diri yang semakin tinggi.
Pengaruh penggunaan active learning model inquiring Minds What to Know berbantuan multimedia interaktif terhadap motivasi belajar, minat belajar, dan pemahaman konsep siswa
terhadap
dalam
kelompok kecil dengan kemampuan siswa yang
dari peningkatan nilai mereka pada pretest maupun
disusun
dan
setelah
pemberian
perlakuan). Strategi pembelajaran aktif dengan
signifikan minat belajar siswa antara sebelum dan setelah pemberian perlakuan). Dalam pembelajaran, guru berceramah dengan bantuan multimedia untuk menyampaikan materi dalam bentuk teks, gambar, animasi, video, dan suara karena dapat lebih menarik perhatian mereka secara fisik terhadap apa yang guru ajarkan. Hal
model ini dirancang agar tercipta suasana Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
394 ini dilakukan untuk membangun minat belajar
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
siswa guna memaksimalkan kemampuan mereka
diketahui
dalam
pembelajaran
mengingat
dan
memahami
materi
bahwa ini
penggunaan
model
berpengaruh
signifikan
pelajaran. Selain itu, disajikan juga berbagai
terhadap pemahaman konsep siswa (terdapat
macam studi kasus dan pertanyaan-petanyaan
perbedaan signifikan pemahaman konsep siswa
yang erat kaitannya dengan aplikasi kehidupan
antara
nyata,
bahwa
perlakuan). Active learning model inquiring
pengetahuan tersebut bermanfaat selain untuk
minds what to know berbantuan multimedia
mendapatkan nilai yang bagus juga untuk
interaktif yang dilaksanakan selama penelitian
diterapkan.
untuk
teridentifikasi dapat memberikan perubahan
membangkitkan minat guna merangsang rasa
pemahaman konsep siswa terhadap materi
ingin tahu mereka tentang permasalahan yang
pelajaran
sedang dibicarakan atau didiskusikan, termasuk
pembelajaran ini, proses pertukaran informasi
juga
dan
dan pengetahuan sesama siswa terjadi melalui
memberikan solusi terbaik yang bisa diterapkan
kegiatan diskusi dalam kelompok kecil (tiga
atau sebagai rekomendasi.
orang siswa dalam satu kelompok). Oleh karena
sehingga
Hal
kemampuan
mereka
merasa
ini
penting
analisis
mereka
Selama pembelajaran berlangsung, guru
itu,
sebelum
yang
diskusi
dan
setelah
disajikan
berjalan
pemberian
guru.
lebih
Melalui
maksimal
melibatkan siswa dalam kegiatan kelas untuk
dibandingkan mereka bekerja dalam kelompok
meningkatkan
ini
yang lebih besar. Dalam pembahasan hasil
memaksimalkan
diskusi bersama-sama di kelas, setiap siswa
dilakukan
kreativitas
dengan
mereka.
cara
kemampuan/keterampilan
dalam
diminta aktif mengemukakan pendapat mereka
berpikir kritis melalui kegiatan diskusi dalam
untuk lebih menghidupkan diskusi dan mampu
kelompok-kelompok kecil. Secara otomatis,
memberikan kontribusi pada kelompoknya.
dengan bekerja dalam kelompok kecil membuat
Setelah
mereka saling mendesak anggota kelompok
selanjutnya guru memberikan umpan balik
yang lain untuk memberikan kontribusi berupa
dengan jawaban yang benar, dan siswa secara
ide/pendapat
terbuka diperkenankan memberikan tanggapan
yang
mereka
Hal
nantinya
akan
dibahas
bersama-sama dengan kelompok lain.
diskusi
antar
kelompok
selesai,
maupun pertanyaan. Oleh karenanya akan
Hal-hal tersebut dilakukan guru (peneliti)
semakin memperkuat pemahaman konsep siswa
dengan tujuan untuk menarik perhatian siswa,
terhadap
menciptakan
menghindari adanya kesalahan pemahaman.
rasa
senang,
dan
mampu
materi
yang
disajikan
sekaligus
meningkatkan rasa ingin tahu mereka terhadap
Penggunaan multimedia interaktif sebagai
materi pelajaran yang disampaikan. Dengan
alat bantu presentasi pembelajaran guru dengan
demikian,
adanya teks, gambar, suara, video, dan animasi
minat
belajar
siswa
dapat
ditingkatkan melalui model pembelajaran ini.
juga lebih memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. Tentunya media ini sangat membantu guru dalam meningkatkan
Pemahaman konsep siswa Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
rasa ingin tahu siswa yang berimbas pada
395 pemahaman konsep siswa. Dalam hal ini, ketika
b.
Pembelajaran
model
ini
mampu
sebuah materi sulit dijelaskan secara teori saja,
menumbuhkan motivasi dan minat
dengan adanya gambar, video, atau animasi
belajar serta pemahaman konsep siswa
menjadikan visualisasinya lebih jelas. Misal,
(setelah pemberian perlakuan:
berbagai peralatan dan bahan dapat disajikan
motivasi belajar siswa meningkat dari
melalui gambar dan video, serta pembuatan
5%
konstruksi budidaya dan proses penanaman
sedang;
rumput laut bisa dijelaskan dengan adanya
meningkat dari 0% menjadi 45% pada
animasi.
kategori tinggi; serta (3) pemahaman
Model
pembelajaran
ini
membangun pemahaman awal mengkonstruk sehingga
kemampuan
tercipta
(memahami
siswa
mereka
pembelajaran
konsep
lebih
Dengan
kategori
(2) minat belajar siswa
atau
menjadi 35% pada kategori sangat
sendiri
bermakna
siswa
pada
konsep siswa meningkat dari 0%
mendalam/dapat
demikian
75%
dapat
melekat dalam ingatan dalam jangka waktu yang lama).
menjadi
(1)
baik). 2.
Berdasarkan pengujian hipotesis didapat hasil sebagai berikut. a.
mampu
Penggunaan active learning model Inquiring
minds
what
to
know
menyadari pesan yang disampaikan guru dan
berbantuan multimedia interaktif pada
memahami hubungan antar materi pelajaran dari
materi Teknik Budidaya Rumput Laut
pertemuan pertama sampai yang terakhir. Hal ini
Metode
tercermin dari peningkatan nilai rata-rata hasil
signifikan terhadap motivasi belajar
belajar mereka baik pada pretest maupun
siswa.
posttest.
b.
minds
what
to
know
berbantuan multimedia interaktif pada
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
materi Teknik Budidaya Rumput Laut
beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut ada-
Metode
Kantong
lah sebagai berikut.
signifikan
terhadap
1.
berpengaruh
Penggunaan active learning model Inquiring
KESIMPULAN
Kantong
Penggunaan
active
learning
model
inquiring minds what to know berbantuan
berpengaruh minat
belajar
siswa. c.
Penggunaan active learning model In-
multimedia interaktif untuk menumbuhkan
quiring
motivasi
berbantuan multimedia interaktif pada
dan
minat
belajar
serta
minds
what
to
know
pemahaman konsep siswa.
materi Teknik Budidaya Rumput Laut
a.
Pelaksanaan pembelajaran model ini
Metode
dapat melibatkan siswa secara aktif
signifikan
dengan
konsep siswa.
merangsang
keingintahuan
Kantong terhadap
berpengaruh pemahaman
mereka melalui bantuan presentasi multimedia interaktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What to Know
396 SARAN Ada dua saran yang peneliti berikan. Saran tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Selain penggunaan multimedia interaktif berbantuan komputer dalam pelaksanaan active learning, untuk mengoptimalkan rasa keingintahuan dan keaktifan siswa terhadap materi pelajaran yang dijelaskan dapat dilakukan pemutaran film/video, simulasi, mengundang tamu sebagai pembicara, dan lain-lain.
2.
Materi pelajaran perlu disusun secara urut dan logis dalam mengoptimalkan pelaksanaan active learning sehingga siswa lebih mudah dalam memahaminya.
UCAPAN TERIMA KASIH 1.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
2.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta
3.
Kaprodi Pendidikan Teknologi Kejuruan
4.
Pembimbing Tesis
5.
Kepala Sekolah SMKN 1 Pulau Laut Barat
DAFTAR PUSTAKA Asmani, J.M. 2011. Buku panduan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi modern: tips efektif pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. Dahar, R.W. 2011. Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Djaali. 2007. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
Heni A. Puspitosari. 2010. Membuat presentasi multimedia. Yogyakarta: Skripta Media Creative. Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, & Aryani, S.A. 2008. Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Mayer, R.E. 2009. Multimedia learning: prinsip-prinsip dan aplikasi. (Terjemahan Utomo, T.W.). New York: Cambridge University Press. (Buku asli diterbitkan tahun 2001). Michael, J. 23 Juni 2006. Where’s the evidence that active learning works ?. Advan in Physiol Edu, 30:159-167. Diambil pada tanggal 14 Oktober 2011 dari http://advan.physiology.org/content/30/4/ 159.full.pdf+html Michael, J.A. & Modell, H.I. 2003. Active learning in secondary and college science classrooms: a working model for helping the learner to learn. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Silberman, M. 2009. Active learning: 101 strategi pembelajaran aktif. (Terjemahan Sarjuli, Adzfar Amar, Sutrisno, et al.). Massachusettes: Allyn & Bacon. (Buku asli diterbitkan tahun 1996). Slavin, R.E. 2009. Educational psychology: teori dan praktek. (Terjemahan Marianto Samosir). Boston: Allyn and Bacon. (Buku asli diterbitkan tahun 2006). Turnbull, J. 2009. Coaching for learning: a practical guide for encouraging learning. New York: Continuum International Publishing Group. Winkel, W.S. 2005. Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Pribadi. Woolfolk, A. 2009. Educational psychology: active learning edition. (Terjemahan Soetjipto, H.P. & Soetjipto, S.M.). Boston: Allyn & Bacon. (Buku asli diterbitkan tahun 2008).