96
Pembelajaran Biologi............Lisnawati Sitompul
Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan Inkuiri dan Kaitannya dengan Motivasi Belajar Oleh: Lisnawati Sitompul, S.Pd1 Abtract Learning biology which is lack of concrete and not related to the problems of how to change cognitive common knowledge to become meaningful and valuable knowledge needs to be internalized into students’ selves to become motivation sources for them to behave concretely in their daily lives. That is caused by the teaching technique of biology learning which is still relatively monotonous and dominantly using lecturing technique. The inquiry approach is an approach which can facilitate students’ knowledge scopes in learning biology to become a meaningful and valuable approach and can improve students’ learning motivation. This happens because the inquiry approach is an approach which can lead students to situations to do their own experiment, want to do something, pose questions and find the answers, also connect the finding with each other, and compare the finding with other students’ finding. Key words: learning, inquiry approach, motivation. PENDAHULUAN Paradigma pendidikan saat ini adalah learner centered artinya bahwa siswa dianggap sebagai pembelajar utama dan menjadi orbit semua aktivitas pembelajaran dalam kelas. Selain aktivitas itu mencakup pemilihan materi, strategi, metode dan media pembelajaran, guru dan lingkungan belajar. Karakteristik belajar internal siswa banyak dipengaruhi oleh unsur kognitif dan fisiologis otak. Kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku siswa. Aspek kognitif merupakan sisi internal yang bertanggung jawab atas proses pembelajaran. Dengan kemampuan kognitif ini, maka siswa dipandang
1
Penulis adalah Guru MAN 2 Model Padangsidimpuan
Logaritma Vol. III, No.01 Januari 2015
97
sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia. Secara umum, karakteristik siswa terutama di kelas tinggi bisa disimpulkan sebagai berikut: punya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit, mulai berpikir komperatif dan realistik. Punya rasa ingin tahu yang besar dan punya dorongan belajar yang kuat. Punya kecenderungan pada satu jenis pelajaran. Membutuhkan orang lebih dewasa untuk dijadikan idola, mampu mengukur kemampuan sendiri dan gemar hidup berkelompok dengan teman sebaya. Dalam tulisan ini penulis akan mendiskusikan pengertian metode inkuiri, langkah-langkah, dan berbagai kelebihan metode inkuiri, serta kaitannya dengan pengembangan motivasi siswa. PEMBAHASAN 1. Konstruktivisme Sebagai Landasan Filosofis Metode Inkuiri Konstruktivisme adalah suatu filsafat yang menganggap bahwa pengetahuan adalah hasil dari konstruksi (bentukan) manusia sendiri. Manusia mengkonstruksi pengetahuan melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan. Menurut paham konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada yang lain, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh tiap-tiap orang. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi tetapi merupakan suatu proses yang berkembang terus-menerus.2 2. Pengertian Inkuiri Inkuiri berasal dari bahasa inggris “ inquiry ” yang secara harfiah berarti penyelidikan. Carin dan Sund mengemukakan bahwa Inquiry adalah the process of in vestigating a problem.3 Adapun Playet sebagaimana dikutip Mulyasa mengemukakan bahwa metode Inquiry merupakan metode yang mempersiapkan
2
Ahmad Nizar Rangkuti, Pengembangan Alur Pembelajaran Topik Pecahan dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Disertasi. Tidak dipublikasikan. (Padang: PPs UNP, 2015). hlm. 18 3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangka, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 108.
98
Pembelajaran Biologi............Lisnawati Sitompul
siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri. Ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain. Membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain.4 Metode inkuiri merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Metode inkuiri ini berkembang dari ide John Dewey yang dikutip Sumiati/Asra yang dikenal dengan “problem solving methode” atau metode pemecahan masalah.5 Langkah-langkah pemecahan masalah sebagaimana dikemukakan merupakan suatu pendekatan yang dipandang cukup ilmiah dalam melakukan penyelidikan dalam rangka memperoleh suatu pertemuan. Pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.6 Pembelajaran ini dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan pemantapan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui keterampilan berpikir. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 7 Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi Heuristic yang berasal dari bahasa yunani yaitu Heuriskein yang berarti saya menemukan.8 Strategi pembelajaran inkuiri dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekitarnya merupakan kodrat manusia sejak dilahirkan ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengetahui segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, 4
Ibid, hlm 108
Sumiati / Asra, Metode pembelajaran, (Bandung Wacana Prima 2007), hlm. 103. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta. Kencana 2010), hlm. 195. 7 Ibid, hlm. 196. 8 Ibid, hlm. 196 5 6
Logaritma Vol. III, No.01 Januari 2015
99
dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. 9 Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaning full) manakala disadari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan. 3. Penggunaan Metode Inkuiri Adapun hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri : a. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mncari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). c. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelegtual sebagai bagian dari proses mental. Secara umum prinsip-prinsip strategi inkuiri adalah 1. Siswa akan bertanya (inquire) jika mereka dihadapkan pada masalah yang membingungkan/kurang jelas. 2. Siswa dapat menyadari dan belajar menganalisis strategi berpikir mereka. 3. Strategi berpikir baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan pada apa yang telah mereka miliki. 4. Inkuiri dalam kelompok dapat memperkaya khazanah pikiran dan membantu siswa belajar mengenali sifat pengetahuan yang sementara dan menghargai pendapat orang lain.10 Pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang menekankan pada pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) itu dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu Maturation, Physical experience, social experience dan equilibration.11
9
Ibid, hlm. 196. Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara), hlm.
10
76. 11
Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 198.
100
Pembelajaran Biologi............Lisnawati Sitompul
1. Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatonis. Yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak dan pertumbuhan sistem saraf. 2. Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Aksi atau tindakan fisik yang dilakukan individu memungkinkan dapat mengembangkan aktivitas/daya pikir. 3. Social exprience. Adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, melalui pengalaman atau mendengarkan pandangan orang lain, tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada aturan lain di samping aturannya sendiri. 4. Equilibration. Adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya, ada kalanya anak dituntut untuk memperbaharui pengetahuan yang sudah terbentuk setelah ia menentukan informasi baru yang tidak sesuai. Atas dasar penjelasan di atas maka dalam penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang guru setiap prinsip tersebut dijelaskan di bawah ini. 1. Berorientasi pada pengembangan intelektual Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar, juga beriorentasi pada proses belajar. Karena itu kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menentukan sesuatu, tetapi bagaimana siswa mengetahui dan mengembangkan suatu gagasan yang duberikan oleh guru, sehingga siswa mengetahuinya. 2. Prinsip interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri, guru perlu mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. Kemampuan guru untuk mengatur interaksi memang bukan pekerjaan yang
Logaritma Vol. III, No.01 Januari 2015
101
mudah. Sering guru terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai proses interaksi itu sendiri. 3. Prinsip bertanya Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai penanya, sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri perlu dikuasai oleh setiap guru. 4. Prinsip belajar untuk berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think). Yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak. Baik otak kiri maupun otak kanan. Baik otak reftil, otak limbik maupun otak neokortik. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. 5. Prinsip Keterbukaan Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Orientasi 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan kesimpulan.12 Menurut Joice and Weil secara umum terbagi atas lima tahap yaitu : a. Penyajian masalah (confrontation whith problem) b. Pengumpulan data verifikasi (data gathering – verification)
12
Ibid, hlm. 201.
102
Pembelajaran Biologi............Lisnawati Sitompul
c. Pengumpulan data eksprimentasi (data gathering – eksprementation) d. Organisasi data dan formulasi kesimpulan (organizing – formulating and explanation) e. Analisis proses inquiri (analysis of the inquiry process).13 Menurut Richar Suchman sebagaimana dikutip Sumiati/Asra. Langkahlangkah umum melaksanakan metode inkuiri adalah sebagai berikut : a. Identifikasi kebutuhan siswa. b. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi yang akan di pelajari. c. Seleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-tugas. d. Membantu memperjelas : - Tugas problema yang akan dipelajari. - Peranan masing-masing siswa. e. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan. f. Mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas siswa. g. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan. h. Membantu siswa dengan informasi /data jika diperlukan. i. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses. j. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa. k. Memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses penemuan. l. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuan.14 Menurut Diptoadi sebagaimana dikutip Made Wena. Agar model pembelajaran inkuiri dapat berjalan lancar dan memberi hasil yang optimal, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Interaksi pengajar siswa Model ini bisa sangat berstruktur. Dalam arti bahwa pengajar mengontrol interaksi dalam kelas serta mengarahkan prosedur inkuiri. Namun proses inkuiri harus ditandai dengan kerjasama yang baik antara pengajar - siswa.
13 14
Joice & Weill, Models of Teaching. hlm. 77. Sumiati/asra, op.cit, hlm. 104.
Logaritma Vol. III, No.01 Januari 2015
103
Kebebasan siswa untuk menyatakan pendapat atau mengajukan pertanyaan serta persamaan hak antara pengajar dan siswa dan mengemukakan pendapat secara bertahap pengajar dapat memberikan kewenangan yang lebih banyak pada siswa demi melaksanakan proses inkuiri. 2. Peran pengajar Dalam hal ini pengajar mempunyai beberapa tugas yang penting yaitu : a. Mengarahkan pertanyaan siswa b. Menciptakan suasana kebebasan ilmiah dimana siswa telah merasa dinilai pada waktu mengemukakan pendapatnya. c. Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan teoritis yang lebih jelas dengan mengemukakan bukti yang menunjang.15 Untuk meningkatkan teknik inkuiri dapat disimpulkan dengan kegiatankegiatan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Membimbing kegiatan laboratorium. Modifikasi inkuiri. Kebebasan inkuiri. Inkuiri pendekatan peranan. Mengundang ke dalam inkuiri. Teka teki bergambar. Synectics lesson. Kejelasan nilai-nilai. 16
Maksud pertama, Guru menyediakan petunjuk yang cukup luas kepada siswa dan sebagian besar perencanaannya dibantu oleh guru. Dimana siswa melakukan kegiatan percobaan/penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan guru. Kedua, Dalam hal ini guru hanya menyediakan masalah-masalah dan menyediakan bahan/alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah secara perorangan maupun perkelompok. Bantuan yang bisa diberikan harus berupa pertanyaan- pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berpikir dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat.
15 16
Made Wena, op.cit, hlm. 79. Roestiyah, op.cit, hlm. 77.
104
Pembelajaran Biologi............Lisnawati Sitompul
Ketiga, Setelah siswa mempelajari dan mengerti tentang bagaimana memecahkan suatu problem dan memperoleh pengetahuan cukup tentang mata pelajaran tertentu, serta telah melakukan modifikasi inkuiri, maka siswa telah siap melakukan kegiatan kebebasan inkuiri. Dimana guru dapat mengundang siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan “kebebasan inkuiri“ dan siswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan macam-macam masalah yang akan dipelajari. Keempat, Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah yang caracaranya serupa dengan cara-cara yang biasanya dikuti oleh para “ilmuan” suatu undangan memberikan suatu masalah kepada siswa dan dengan pertanyaan yang telah direncanakan dengan teliti mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan sendiri seperti merancang eksperimen merumuskan hipotesis menetapkan pengawasan dan seterusnya. Kelima, merupakan kegiatan proses belajar yang melibatkan siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri dari 4 anggota untuk memecahkan masalah. Masing-masing anggota diberi tugas suatu peranan yang berbeda-beda. Seperti koordinator tim, penasehat teknis data. Proses penilaian anggota tim menggambarkan peranan-peranan atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa. Keenam, salah satu teknik untuk menggambarkan motivasi dan perhatian siswa dalam kondisi kelompok kecil/besar gambar peragaan atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa. Ketujuh, pendekatan ini untuk menstimulir bakat-bakat kreatif siswa misalnya science dan ilmu-ilmu sastra lebih lanjut dikatakan bahwa emosi efektif dan komponen-komponen arasional kreatif pada permulaannya adalah lebih penting dibanding dengan pikiran-pikiran rasional. Pada dasarnya “Synentions” memusatkan pada keterlibatan siswa untuk membuat berbagai macam bentuk kiasan agar dapat membuat intelegensinya dan mengembangkan daya kreativitasnya, hal itu dapat dilaksanakan karena “kebiasaan” dapat membuat dalam melepaskan “ikatan struktur mental” yang melekat kuat dalam memandang suatu masalah sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif. Kedelapan, perlu diadakan evaluasi lebih lanjut tentang keuntungankeuntungan pendekatan ini terutama yang menyangkut sikap nilai-nilai dan pembentukan “Self concept” siswa. Ternyata dengan teknik inkuiri siswa melakukan tugas kognitif lebih baik.
Logaritma Vol. III, No.01 Januari 2015
105
Agar teknik ini dapat dilaksanakan dengan baik memerlukan kondisi-kondisi sebagai berikut : 1. Kondisi yang fleksibel bebas untuk berintekrasi. 2. Kondisi lingkungan yang responsif. 3. Kondisi yang memudahkan untuk memusatkan perhatian. 4. Kondisi yang bebas dari tekanan. Dalam teknik inkuiri guru berperan untuk : 1. Menstimulir dan menantang siswa untuk berpikir. 2. Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif dan bertindak. 3. Memberikan dukungan untuk ikuiri. 4. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu mengatasinya. 5. Mengidentifikasi dan menggunakan “Teac able moment” sebaikbaiknya. Hal-hal yang perlu distimulir dalam proses belajar melalui inkuiri : 1. Otonomi siswa. 2. Kebebasan dan dukungan pada siswa. 3. Sikap keterbukaan. 4. Percaya kepada diri sendiri dan kesadaran akan harga diri. 5. Self concept. 6. Pengalaman inkuiri terlibat dalam masalah-masalah 17 Pendekatan – pendekatan lain untuk mengembangkan kemampuan “inkuiri” siswa melalui sciense ialah teka teki bergambar synectics dan kesalahan nilai-nilai. 4. Keunggulan Pembelajaran Inkuiri SPI merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki keunggulan di antaranya : 1. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
17
Ibid, hlm. 80.
106
Pembelajaran Biologi............Lisnawati Sitompul
2. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 3. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar moderen yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkahlaku berkat adanya pengalaman. 4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.18 Siswa menemukan banyak masukan baru (bahan-bahan) yang berarti, hal ini bisa terjadi bila proses interaksi belajar mengajar ada arah perubahan dari “teacher centered kepada student centered”.19 Adapun teknik inkuiri memiliki keunggulan yang dikemukakan sebagai berikut. 1. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel-consept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide baik. 2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. 3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri bersifat obyektif jujur dan terbuka. 4. Mendorong siswa untuk berpikir dan merumuskan hipotesanya sendiri. 5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik 6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang 7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu 8. Memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri 9. Dapat memberikan waktu pada siswa dari cara-cara belajar tradisional 10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.20
Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 208. Roestiyah, op.cit, hlm. 76. 20 Ibid, hlm. 77. 18 19
Logaritma Vol. III, No.01 Januari 2015
107
5. Metode Inkuiri dan kaitannya dengan motivasi belajar siswa Motivasi belajar siswa sangat berhubungan erat dengan perasaan atau pengalaman emosioal sehingga upaya guru untuk memotivasi siswanya dapat dilakukan dengan cara menimbulkan rasa puas atau rasa telah mencapai keberhasilan pada diri siswa. Upaya peningkatan motivasi belajar siswa ini dapat dilakukan melalui metode inkuiri. Metode inkuiri selalu menggunakan masalah sehari-hari dan diharapkan siswa dapat memahami kegunaan dan kaitan materi dalam kehidupannya sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. PENUTUP Pembelajaran dengan metode inkuiri merupakan pembelajaran yang dapat merangsang proses berpikir siswa dalam menemukan ide atau konsep dari materi pembelajaran. Dengan inkuiri, siswa belajar dengan berbagai ativitas untuk mencari dan menemukan. Dengan demikian metode inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri ( self belief). Tujuan penggunaan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Metode inkuiri selalu menggunakan masalah sehari-hari dan diharapkan siswa dapat memahami kegunaan dan kaitan materi dalam kehidupannya sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA AM, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Joyce and Weil, Models of Teaching, Model-model Pengajaran. Terjemahan. Achmad Fawaid, Bandung: Pustaka Pelajar, 2009. Mulyasa, E. Mejadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002.
108
Pembelajaran Biologi............Lisnawati Sitompul
Nur Ainun. Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V Mi Al-Hasanah Lumban Dolok T.P 2011/2012. Skripsi. Tidak dipublikasikan. (Medan: FT IAIN SU), 2011. Rangkuti, Ahmad Nizar. Pengembangan Alur Pembelajaran Topik Pecahan dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Disertasi. Tidak dipublikasikan. (Padang: PPs UNP) 2015. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Sumiati dan Arsa. Metode Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2007. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010. Wena Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta Bumi Aksara 2009.