Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
PEMBELAJARAN BINA DIRI DALAM MEMBANTU PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA Oleh : Mimin Tjasmini Dosen Jurusan Pendidikan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia Email:
[email protected] Abstract. mentally disabled adolescents besides experiencing barriers to the aspect of intelligence, they also have a drag on the aspect of social adaptation. They are less favored by other adolescents because of their behaviors that do not comply with the norms of society such as masturbating in any place, kissing anyone without shame, even having sexual intercourse, which in turn lead to pregnancy. Other conditions that make people in general dislike them because they look slouchy at the time of menstruation. Mentally disabled girls often do not realize if their shirt had been red by blood because her underwear is wet. The learning that leads to solving the above problem is the lesson of SelfDevelopment. Self-Development means training skills for mentally disabled children to enable them to take care for themselves such as dressing, bathing, to the toilet (urinating, defecating) and to skillfully perform Vulva Hygiene. The obstacles faced in the SelfDevelopment learning is in the lack of facilities and equipment to train the activity and the ability of teachers to find strategies, media and task analysis of the issues. Keywords: mentally disabled, female adolescents, Self-Development Abstrak, remaja tunagrahita selain mengalami hambatan pada aspek kecerdasan, mereka pun memiliki hambatan pada aspek adaptasi sosial. Mereka kurang disukai oleh remaja seusianya berkaitan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat seperti melakukan masturbasi disembarang tempat, tanpa rasa malu mencium siapa saja, bahkan melakukan hubungan seksual yang pada akhirnya menyebabkan kehamilan. Kondisi lain yang membuat orang pada umumnya kurang menyukai karena mereka berpenampilan jorok pada saat mengalami menstruasi. Anak tunagrahita tidak menyadari bajunya sudah merah oleh darah karena pakaian dalamnya sudah basah. Pembelajaran yang mengarah pada pemecahan masalah diatas yaitu pelajaran Bina Diri. Bina Diri berarti melatih keterampilan anak tunagrahita untuk mampu merawat diri seperti berpakaian, mandi, ke toilet (BAK, BAB) dan terampil melakukan Vulva Hygiene. Kendala – kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Bina Diri berupa sarana dan alat untuk melatih kegiatan itu serta kemampuan guru dalam mencari strategi, media dan analisis tugas dari berbagai persoalan itu. Kata kunci : Anak Tunagrahita, Bina Diri.
mengganti pakaian dalam yang sudah
A. PENDAHULUAN Dalam pergaulan sosial, banyak siswi dengan
hambatan
kecerdasan
basah oleh darah menstruasi. Perilaku lain yang sering muncul yaitu merangkul lawan
(Tunagrahita) yang kurang disukai oleh
jenis bahkan mencium. Perilaku
orang lain. Hal tersebut sebagai akibat dari
juga tidak menyenangkan orang banyak
perilaku yang tidak sesuai dengan norma
yaitu mereka sering melakukan masturbasi
sosial seperti membiarkan baju berdarah,
dimana saja bahkan melakukan hubungan
karena tidak sadar bahwa mereka harus
badan.
Mereka
melakukan
yang
perilaku
204 Pembelajaran Bina Diri Dalam Membantu Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Tunagrahita
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
tersebut karena dorongan alamiah manusia
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
berkaitan dengan libido. Mereka tidak bisa
Pembelajaran Bina Diri atau istilah
membedakan perilaku mana yang pantas
lain
atau tidak pantas sebab mereka memiliki
Personal Care, Self Help Skill, Activity of
perkembangan moral yang terlambat dan
Daily Living, Self Care, dan Personal
terbatas jika dibandingkan dengan anak
Management, merupakan kebutuhan dasar
seusianya. Berkaitan dengan hubungan
manusia
social mereka yang tidak adaptif, menjadi
keterampilan hidup mandiri. Bagi siswi
penting untuk mengajarkan dan memberi
dengan hambatan kecerdasan , kegiatan ini
keteram pilan yang berhubungan dengan
mutlak
masalah di atas melalui pembelajaran BIna
menerus agar mereka menjadi paham
Diri . Hal ini sejalan dengan pernyataan
bahwa kegiatan bina diri jika tidak dikuasi
American
Mental
akan berdampak pada anak Tunagrahita
Deficiency (AAMD) “In middle childhood
berkaitan dengan kesehatan. Dampak lain
and early adolesence , adaptive behavior
yang lebih luas menyangkut aspek social.
makes use of abilities involving and
Secara pribadi jika keterampilan dasar
learning
interpersonal
hidup ini tidak dimiliki, derajat kesehatan
social skill”. Gambaran perilaku mereka
siswi menjadi rendah terutama berkaitan
menjadi sangat penting untuk diantisifasi
dengan masalah “Vulva Hygiene” saat
supaya dampak social yang lebih serius
sedang
seperti kehamilan di usia dini , juga
menimbulkan berbagai penyakit infeksi
penyakit menular sexual dapat dihindari.
pada daerah vulva dan daerah reproduksi
Sebetulnya upaya untuk meminimalisir
lainnya. Kebiasaan mereka memenuhi
masalah-masalah
mungkin\terjadi
kebutuhan biologis karena munculnya
sudah diwadahi melalui pembelajaran Bina
libido, juga berdampak pribadi dan social.
Diri, tetapi ruang lingkup materi pelajaran
Dampak
belum mencakup semua kebutuhan itu.
penyakit infeksi karena anak melakukan
Kekuranglengkapan materi yang perlu
masturbasi
ditambahkan
yang
disembarang tempat, dengan pasangan
berkaitan dengan masalah yang akan
siapa saja tanpa memperhitungkan dampak
muncul sebagai dampak dari munculnya
kesehatan
hormon yang berkaitan dengan reproduksi.
perilaku yang sering mereka munculkan
Association
prosesses
and
yang
meliputi
on
hal-hal
yang
sering
dalam
harus
digunakan
keseharian
diajarkan
menstruasi
pribadi
atau
dan
secara
yang
akan
sebagai
terus
dapat
menimbulkan
hubungan
soaial.
seperti:
Secara
badan
sosial,
berkaitan dengan hal ini akan membuat orang lain merasa jijik melihatnya, yang
205 Pembelajaran Bina Diri Dalam Membantu Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Tunagrahita
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
pada akhirnya kehadiran mereka akan ditolak orang lain. Dengan urgensi seperti itu maka pembahasan
yang berkaitan
2.
Masalah–masalah
Siswi
Remaja
dengan Hambatan Kecerdasan Ringan Memahami
permasalahan-
dengan aktivitas hidup sehari-hari siswi
permasalahan yang dialami oleh siswi
dengan hambatan kecerdasan menjadi
remaja dengan hambatan kecerdasan
suatu keharusan. Beberapa hal yang perlu
ringan
diangkat ke permukaan meliputi :
Masalah
1. Anak dengan Hambatan Kecerdasan
kaitannya dengan kesehatan fisik.
(Tunagrahita)
merupakan tersebut
mendasar.
sangat
erat
Kondisi ini sangat berkaitan dengan
Banyak
ahli
yang
memberi
perubahan hormonal setiap individu
batasan tentang anak dengan hambatan
yang
kecerdasan
Pernyataan
batasan
hal
(tunagrahita),
yang
ini
masa
remaja.
sesuai
dengan
kemukakan
ungkapan Hurlock (1995:10) dalam
mengacu pada satu kondisi bahwa
Ali Imron dengan judul Pendidikan
anak
Kesehatan Reproduksi Remaja :
yang
mereka
namun
memasuki
dimaksud
mengalami
kesulitan dalam berfikir abstrak atau secara
fungsional
kecerdasannya
rendah, sulit beradaptasi sosial, dan terjadi dalam masa perkembangan. Hal ini sejalan dengan dengan pernyataan Grossman
dalam
American
Association on Mental Deficiency (AAMD): “Mental retardation refers to significantly subaverage general intellectual
functioning
exicting
concurrently with deficit in adaptive
“Pada masa remaja individu mengalami perubahan baik fisik, psikis, maupun sosial. Remaja memiliki karakteristik berupa rasa ingin tau yang besar, gemar terhadap tantangan, dan selalu ingin mencoba hal–hal yang baru, cenderung berkelompok, masih mencari jati diri, mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya, serta cenderung melakukan tindakan tanpa pemikiran yang matang sehingga permasalahan–permasalahan yang dialami remaja juga khas”. Mencermati masalah di atas,
behavior , and manifested during the
dibutuhkan
developmental period”.
Disamping
pembelajaran yang akan mewadahi
batasan, para ahli meninjau anak
kebutuhan itu. Program khusus yang
dengan
kecerdasan
sudah diterapkan yaitu bina diri.
berdasarkan tingkatan kecerdasannya,
Program ini harus diupayakan untuk
yaitu
mampu mengatasi permasalahan yang
hambatan
anak
dengan
hambatan
kecerdasan ringan, sedang, berat dan
berkaitan
sangat berat.
kewanitaan.
satu
dengan Masalah
program
masalah tersebut
206 Pembelajaran Bina Diri Dalam Membantu Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Tunagrahita
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
menyangkut
Vulva
Hygine
saat
fisik, mental, dan social secara utuh
menstruasi, Masturbasi, dan Coitus
dalam segala hal yang berkaitan
(hubungan badan). Hal-hal ini bisa
dengan sistem, fungsi, dan proses
terjadi karena penghayatan mereka
reproduksi,
mengenai
sulit
kebebasan untuk bereproduksi secara
adanya
aman, efektif, tepat, terjangkau, dan
persoalan
dimengerti,
atau
ini
tidak
termasuk
hak
informasi yang akurat dan mudah
tidak
melawan
diterima oleh alam fikiran mereka.
1992)
dalam
Kompleksitas masalah dapat terjadi
(2006:100) Ruang lingkup kesehatan
apabila
mengalami
reproduksi
berkaitan
dengan
kematangan sexual yang sangat dini.
Pelayanan
Keluarga
Berencana,
Kemungkinan
Pelayanan
Kebidanan,
Pelayanan
mereka
ini
didukung
oleh
hukum.
dan
(WHO;
Sastriyani
dkk.
:
Behrman dan Vaughan (1987:1188)
Penyakit Menular Sexual, Pelayanan
yang menyatakan “a wide variety of
Kesehatan
lesion at the nervous system have
Pelayanan ini memberikan informasi
been
tentang
associated
with
sexual
Reproduksi
kesehatan
Remaja.
reproduki,
precocity”. Kematangan seksual yang
penyakit-penyakit menular sexsual,
muncul lebih awal, maka pemuasan
akibat aktivitas sexual yang bebas,
kebutuhan berkaitan dengan libido
bahaya-bahaya narkoba, pernikahan
akan terjadi pada anak usia sekolah
usia muda yang dapat menyebabkan
dasar. Mereka
tingginya
tidak akan berfikir
angka
kematian
ibu
dimana harus melakukan masturbasi,
melahirkan, kurang siapnya mental
seakan tidak akan pernah peduli
dan psikologis dan meningkatnya
bahwa hal tersebut tidak sesuai
angka
dengan
Informasi
memberikan
tentang penyakit menular seksual
Pengetahuan
tentang
harus diajarkan, dan anak diharuskan
reproduksi
merupakan
faham sehingga seks bebas tidak
kebutuhan
perlu terjadi. Dapat dibayangkan bila
termasuk remaja tunagrahita. Khusus
PMS terjadi pada mereka, anak bisa
buat remaja Tunagrahita, informasi
menjadi tantrum.
ini
3. Kesehatan Reproduksi
mengingat mereka pasti mengalami
norma
Secara
sosial.
umum,
kesehatan
reproduksi menunjuk pada kesehatan
perceraian
sangat
yang
dampak
buat
semua
penting
akan social.
kesehatan satu remaja,
diajarkan
kesulitan dalam mengolah libido. Beberapa
kasus
yang
sering
207 Pembelajaran Bina Diri Dalam Membantu Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Tunagrahita
ISSN : 0852-1190
ditemukan
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
di
sekolah
yaitu
Primarily to daily living skill, and
masturbasi di sembarang tempat,
the
bahkan
kehamilan
terjadi.
behavior”. Kegiatan ini merupakan
Mereka
harus
kesadaran
keterampilan yg harus dilakukan
mengenai hal ini. Kesadaran guru
sendiri tanpa dibantu orang lain bila
dan
untuk
kondisinya memungkinkan. Dengan
masalah
kata lain pembelajaran Bina Diri
juga
diberi
orang
tua
menginformasikan
others
seksualitas pada remaja tunagrahita
berarti
masih
individu
sangat
kurang
bahkan
to
usaha
personality
membangun
baik
sebagai
and
diri
individu
dianggap tabu, hal ini sejalan dengan
maupun sebagai makhluk sosial
hasil wawancara Ali Imron dengan
melalui pendidikan di keluarga, di
Tunjung pada tgl 6 januari 2011
sekolah, dan di masyarakat sehingga
yang menyatakan :
terwujudnya
kemandirian
dengan
“Masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi sebagian besar masyarakat kita masih dianggap tabu. Banyak orang yang menganggap bahwa seksualitas adalah topik yang saru (jelek, kotor) dan tidak layak untuk dibicarakan atau didiskusikan di depan umum”. Pembelajaran Bina Diri
melibatkan aspek kemandirian yang
Pembelajaran
Diri
harus nampak dari mereka yang
mengacu pada kegiatan yg bersifat
mengalami hambatan kecerdasan,
pribadi tetapi memiliki dampak dan
yaitu penampilan yang membuat
berkaitan dgn Human Relationship.
orang
Keterampilan–keterampilan
mereka.
4.
diajarkan
Bina
dan
kematangan
Secara
sosial
global
budaya.
keterampilan–
keterampilan itu meliputi; mandi, menggosok gigi, vulva hygine saat menstruasi, ke toilet, berpakaian, berkomunikasi,
dan
merias
diri
(grooming). Kematangan sosial yang
senang
bergaul
dengan
Mereka akan disenangi
dilatihkan
teman-teman secara umum dalam
individu
pergaulan bila perilaku mereka tidak
dalam aktivitas sehari–hari. Hal ini
aneh-aneh. Keanehan yang dimaksud
sesuai dengan pendapat American
menyangkut
Assosiation on Mental Deficiency
dalam mengolah libido seperti tidak
(1982:55) “ ... this scale is devided
melakukan masturbasi disembarang
into
tempat, dan perilaku lain yang
menyangkut
two
atau
yg
berkaitan dengan aspek kesehatan
kebutuhan
parts.One
is
devoted
kemampuan
mereka
208 Pembelajaran Bina Diri Dalam Membantu Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Tunagrahita
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
menyebabkan
kehamilan.
tempat yang tepat yang sebelumnya
Pembelajaran Bina Diri merupakan
dimasukan dalam kantung plastik
wadah yang tepat untuk mengelola
yang tidak transparan, selanjutnya
atau memanagement diri, mulai dari
memasang pemalut pada
hal-hal yang dianggap mudah oleh
dalam dan memakainya. Bagi remaja
orang
pada umumnya, hal ini tidak perlu
lain,
pengelolaan
sampai dampak
dengan munculnya
diajarkan,
dan
celana
mereka
perkembangan hormonal, mengingat
berpendapat
ruang lingkup pembelajaran bina diri
seperti bertele-tele. Mengajarkan hal
yang sangat luas. Ruang lingkup
ini pada anak Tunagrahita pasti sulit,
yang
dengan
dan sebagai salah satu antisifasinya
pernyataan Margery Neely (1982 :
yaitu dengan mengunakan kaidah
160), yaitu “…the puberty related
“Task
changes for the mentally retarded
penggunaan kaidah analisis tugas,
student desserve attention to help
media
girls recognize and care about this
menjadi satu keharusan. Beberapa
bodies during menses”
media dan strategi pembelajaran
dimaksud
sesuai
Mencermati batasan di atas, maka
anak
Tunagrahita
bahwa
Anlysis”.
pembelajaran
hal
pasti tersebut
Disamping
yang
tepat
yang bias digunakan antara lain,
atau
bermain peran mengenai proses
Retardasi Mental yang ada dalam
berkeluarga dari mulai berkenalan
masa
sampai
pubertas
harus
diberi
menikah dan punya anak.
pengertian tentang menstruasi dan
Media yang yang digunakan berupa
diberi keterampilan untuk merawat
gambar animasi mengenai proses
organ pribadinya selama menstruasi.
berkeluarga mulai dari berkenalan
Dengan kata lain keterampilan yang
sampai menikah dan punya anak.
dimaksud dikenal dengan istilah
Gambar-gambar yang dimuat harus
“Vulva Hygine”. Keteramilan yang
rerperinci,
harus
dilatihkan
analisis tugas, dan memiliki untaian
meliputi; cara melepaskan pembalut
peristiwa apa yang boleh dan tidak
wanita dari celana dalam apabila
boleh dilakukan anak.
sudah
diajarkan
basah
atau
oleh
darah,
membersihkan pembalut dan celana dalam
sampai
betul-betul
layak
buang, cara membuang pembalut ke
dibuat
berdasarkan
C. DAFTAR PUSTAKA Hallahan dan Kaufman., (1982).Exceptional Children. USA : Prentice Hall of Canada, Ltd Toronto.
209 Pembelajaran Bina Diri Dalam Membantu Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Tunagrahita
ISSN : 0852-1190
Imron Ali., (2011). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jogjakarta : ArRuzz Media.
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
Kirk and Gallagher., (1983). Educating Exceptional Children. USA : Houghton mifflin company.
210 Pembelajaran Bina Diri Dalam Membantu Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Tunagrahita