Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga Diana Effendi1, Agung Mulyanto2 Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung email :
[email protected] ,
[email protected]
ABSTRACT Citizen data collection by the chairman of House Resident Neighborhood (Rukun Tetangga), the majority still use the manual way. The manual way can be catagorized as ineffective way in terms of processing time and the quality of resulted inf ormation. To optimize the information, it should use the computerized system, so it can be used to obtain the information faster and more acurate regarding citizen data. Sistem Informasi Pencatatan Warga (SITAWAR) is a product of residents’ listing information system in the administrative area that is used by the chairman of House Resident Neighbor to carry out the resident listing. SITAWAR is designed by using the prototype model and system approach using the oriented object. Whilst, the application program is set up by using the Hypertext Presprocessor (PHP) software. By the setting up of SITAWAR, the information about the data residing in the particular area, especially in the area of House Resident Neighbor is more effective and more accurate, helps the updating citizen data more effective. In addition, it is expected to minimize the unidentified citizen(s) that commit the deviant activities or terrorism in the area. Keywords: Computerization, SITAWAR, citizen, the chairman of House Resident Neighborhood (Rukun Tetangga), information system
1
Pendahuluan Pada zaman teknologi dan informasi pada saat ini, mengarahkan masyarakat untuk mengubah sistem teknologinya. Sistem teknologi yang dapat memudahkan masyarakat untuk menyelesaikan pekerjaannya contohnya penggunaan komputer. Komputer dapat dianggap sebagai salah satu alat penting pada kehidupan kita saat ini. Mengingat penjualan komputer meningkat secara
105
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
drastis dari waktu ke waktu, pada tahun 1977 komputer terjual sebanyak 48.000 unit, dan data terakhir pada tahun 2011 sebanyak 384 juta unit komputer terjual di seluruh dunia [3]. Angka tersebut mungkin dapat membantu untuk memahami mengapa komputer kini menjadi bagian dari keseharian manusia. Di Indonesia peralatan fisik seperti komputer sudah bukan menjadi benda langka. Hampir setiap rumah memiliki komputer yang terhubung dengan internet. Dengan bertambahnya pengguna komputer dan internet di tahun mendatang masyarakat Indonesia bergerak menuju masyarakat digital. Komputer dapat dimanfaatkan diberbagai bidang. Salah satu pemanfaatannya adalah dalam bidang kependudukan. Pemanfaatan komputer dalam bidang kependudukan membantu dinas kependudukan untuk merekam data warga berdasarkan kurun waktu tertentu misalnya membantu pemerintah dalam melakukan sensus penduduk. Selain itu juga diperlukan pelaporkan data warga disuatu wilayah administratif melalui pendataan warga pada unit terkecil yaitu Rukun Tetangga (RT) untuk membantu pihak terkait dalam perolehan data kependudukan. Pendataan warga oleh ketua RT mayoritas masih menggunakan cara manual, dan cara tersebut dapat dikatakan tidak efektif baik dilihat dari segi waktu pengerjaan maupun kualitas informasi yang dihasilkan masih terdapat kesalahan. Untuk mengoptimalkan informasi data warga yang ada, ada baiknya menggunakan terkomputerisasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk perolehan informasi mengenai data warga dengan cepat dan akurat. Sistem Informasi Pencatatan Warga (SITAWAR) merupakan suatu produk sistem informasi yang mencakup pendataan Warga (warga tetap, warga tidak tetap), tamu (wajib lapor 1x24 jam), kelahiran, dan kematian. Diharapkan SITAWAR dapat memberikan informasi yang lebih efektif dan akurat mengenai data warga yang berada disuatu wilayah khususnya di wilayah Rukun Tetangga. SITAWAR digunakan oleh Ketua Rukun Tetangga untuk melakukan pendataan warganya. Informasi yang dihasilkan SITAWAR dapat digunakan untuk pelaporan mengenai data warga di lingkungan masyarakat secara berkala yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh Ketua Rukun Warga yang kemudian dilaporkan kepada dinas kependudukan pemerintahan terkait untuk memberikan informas mengenai data kependudukan di suatu wilayah yang dapat digunakan untuk pemutakhiran data warga. Selain itu dapat meminimalisir adanya warga
106
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
tidak dikenal yang melakukan kegiatan menyimpang atau terorisme di suatu wilayah. Objek penelitian tahap awal ini, dilakukan di RT. 005 RW. 20 Kel. Padasuka Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi. Tidak menutup kemungkinan SITAWAR pada implementasinya nanti dapat juga digunakan di RT lainnya selama RT tersebut dalam pendataan warga mempunyi prosedur yang sama dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sehingga penelitian yang dikaji akan lebih terfokus. Adapun batasan masalah tersebut diantaranya: 1. Ruang lingkup penggunaan sistem informasi SITAWAR berada ditingkat administratif terkecil yakni di area Rukun Tetangga (RT). 2. User yang berhak menggunakan SITAWAR adalah Kordinator warga atau seseorang yang menjadi pemimpin di suatu kumpulan warga (Rukun Tetangga).
2
LandasanTeori Landasan teori diperlukan untuk memperoleh kajian pustaka dengan memilih, membandingkan dan melakukan pembahasan suatu teori yang bersumber dari beberapa bacaan yang diharapkan dapat menyajikan materi pembahasan yang proporsional 2.1
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan dan menyajikan informasi [2]. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut : [1] 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponenkomponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitumenyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi 3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
107
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
Dari uraian di atas, Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. 2.2 Model Prototipe (Prototyping Model) Prototipe merupakan suatu metode dlm pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai [3]. Metode ini menggunakan komunikasi antara pengembang dan pelanggan. Dengan menggunakan metode ini, pengembang dapat dengan mudah membuat sebuah sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Gambar 2 Prototyping Model ( [3] : 417) Rancangan cepat ini berfokus pada representasi dari keseluruhan aspek software yang akan diperlihatkan kepada pengguna sistem. Rancangan cepat menuntun kearah pembangunan sebuah prototipe. Protipe tersebut selanjutnya
108
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
dievaluasi oleh pengguna sistem dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software yang akan dikembangkan. Idealnya, prototipe menyediakan sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan software. Jika prototipe yang sedang berjalan dibangun, pengembang sistem berusaha menggunakan program fragmen yang ada, atau menerapkan tools (misal, report generator, window managers) yang mengaktifkan program yang berjalan yang dapat di-generate dengan cepat.
2.3 Metode Pendekatan Sistem Informasi Pada pembangunan sebuah sistem informasi, ketentuan penggunaan metode pendekatan bergantung pada kasus yang terjadi. Pada umumnya ada dua metode pendekatan sistem informasi, yaitu object-oriented approach dan structured analysis approach. Pada pendekatan analisis berorientasi objek, fungsi data merupakan satu kesatuan. Gabungan antar keduanya menghasilkan objek yang aktif yang mampu melakukan satu aktifitas tertentu [1]. Pada pendekatan anlisis berorientasi objek, setiap masalah yang akan diselesaikan akan dibagi dalam objek-objek yng mampu melakukan satu ktifitas tertentu. Sedangkan analisis terstruktur mengambil pandangan input-process-output yang berbeda kebutuhan. Model diciptakan untuk menggambarkan muatan aliran informasi dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun [1].
3
Metode Penelitian Metode penilitian merupakan suatu rangkaian dari peraturan, kegiatan dan prosedur yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian yang didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, ideologis dan pertanyaan terhadap kasus yang dihadapi. Metode penelitian ini mencakup metode pengumpulan data dan model pemgembangan sistem informasi. 3.1 Pengumpulan Data Mengenai teknik atau metode pengumpulan data yang penulis lakukan terhadap objek penelitian adalah dengan teknik observasi dan interview/wawancara. 1. Teknik Observasi Dilakukan dengan mengamati objek penelitian baik secara dekat maupun jauh tanpa menyentuh langsung objek penelitian tersebut. Adapun rincian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan teknik observasi ini
109
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
diantaranya sebagai berikut mengamati proses terkait pendataan penduduk yang dilakukan ditingkat RT. 2. Teknik Interview / Wawancara Melakukan percakapan dengan narasumber atau orang-orang yang terlibat langsung dengan sistem di lingkungan objek penelitian. Interview ini dilakukan baik secara formal maupun informal. Kebanyakan wawancara dilakukan secara informal dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan santai sehingga user dan penulis selaku pengembang sistem dalam kasus ini bisa saling memahami kebutuhan sistem secara menyeluruh. User disini adalah Kepala RT.
3.2 Model Pengembangan Sistem Model pengembangan sistem yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu model prototype. Adapun alasan memilih model ini dalam penelitian ini yaitu keinginan user sering berubah selama pembangunan sistem ini. Namun, pembangunan sistem ini telah dibatasi sampai tahap tertentu sesuai kesepakatan dengan user 3.3 Metode Pendekatan Sistem Metode pendekatan yang dipakai penulis untuk pembangunan sistem informasi ini yaitu memilih metode pendekatan berbasis objek (object-oriented approach). Alasan memilih metode pendekatan ini adalah sebagai berikut: 1. Berhubung kebutuhan masukan data dan proses tidak dapat didefinisikan dengan baik, maka tingkah laku objek yang terlibat dalam sistem ini menjadi pusat perhatian. 2. Hasil analisis di tempat penelitian, sistem ini lebih baik dibangun dengan metode object-oriented karena fokus pada interaksi antar objek dengan tidak memperlihatkan proses yang terjadi. Pemodelan sistem lebih mudah dan jelas terlihat jika digambarkan dengan metode object-oriented. Sedangkan alat (tools) yang digunakan untuk memodelkan program aplikasi ini yaitu menggunakan UML, pemodelan bisnis (business modeling) dapat digambarkan dengan detail hubungan antara proses bisnis dengan user.
110
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
4
Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah suatu output yang tercipta dari berbagai proses penelitian yang telah dilakukan. Berguna untuk memberikan gambaran tentang manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian. Hasil penelitian ini mencakup perancangan SITAWAR, pengujian aplikasi program yang sudah dibuat dan hasil running program SITAWAR. 4.1 Rancangan SITAWAR Rancangan SITAWAR ditujukan untuk memberikan gambaran atau pola sistem yang akan diimplementasikan terhadap kasus penelitian yang dikerjakan. Secara umum SITAWAR yang akan dibuat tersaji pada gambar 1.
SITAWAR Pencatatan Warga (tetap)
Pencatatan Warga (tidak Tetap)
Pencatatan Tamu Ketua RT Pencatatan Kelahiran
Pencatatan Kematian
Gambar 1 Rancangan Umum SITAWAR Tabel 1 menjelaskan mengenai fungsionalitas atau keterangan tiap use case yang terdapat pada rancangan umum sitawar.
111
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
Tabel 1 Proses SITAWAR No 1
Use Case (Kegiatan) Pencatatan Warga (tetap)
2
Pencatatan Warga (Tidak Tetap)
3
Pencatatan Tamu
4
Pencatatan Kelahiran
5
Pencatatan Kematian
Keterangan Mencatat warga/orang/sekumpulan orang yang menetap, tinggal pada kurun waktu yang lama dan memiliki tempat tinggal pribadi/tetap Mencatat warga/orang/sekumpulan orang yang menetap, tinggal pada kurun waktu tertentu dan tidak memiliki tempat tinggal pribadi/tetap (mengontrak, sewa rumah) Mencatat warga/orang/sekumpulan orang yang tinggal sementara kepada warga tetap ataupun warga tidak tetap wajib lapor 1x24 jam Mencatat warga baru lahir hasil dari perkawinan warga tetap atau warga tidak tetap Mencatat warga yang meninggal dari anggota keluarga warga tetap atau warga tidak tetap
4.2 Implementasi Implementasi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk meletakan sistem sehingga siap dioperasikan yang melalui langkah-langkah pengujian yang telah ditentukan. Berikut hasil running program aplikasi SITAWAR 4.2.1 Pencatatan Data Warga Menu pencatatan data warga berfungsi sebagai pendataan warga disuatu wilayah, berfungsi sebagai pemindahan arsip yang telah ada sebelumnya atau pencatatan data warga baru kedalam media penyimpanan elektronik/komputer. Data penunjangnya yaitu berupa Kartu Keluarga masing-masing kepala keluarga yang berada di Kordinator Warga.
112
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
Gambar 2 Tampilan Utama SITAWAR Pada menu utama (gambar 2) pilih menu Pencatatan lalu pilih Warga Baru. Maka akan muncul Form untuk Pendataan Kartu Keluarga.
Gambar 3 Sub Menu Warga Baru
113
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
Gambar 4 Form Pendataan Kartu Keluarga Pada tahapan ini, Ketua RT ditugaskan untuk melakukan pendataan sesuai dengan Kartu Keluarga yang dimiliki oleh masing-masing warga yang bersangkutan, caranya dengan menginputkan data tesebut ke form pendataan kartu keluarga. Jika data yang diinputkan telah sesuai, lalu pilih tombol PROSES, maka program akan melakukan penambahan data kepala keluarga kedalam database. Lalu setelah itu Ketua RT melakukan penginputan data anggota keluarga pada nomor kartu keluarga tersebut.
Gambar 5 Penyimpanan data KK kedatabase
114
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
Gambar 6 Form Input Data Anggota Keluarga Pada tahapan ini, ketua RT melakukan penginputan data anggota keluarga sesuai dengan nomor kartu keluarga (gambar 6). Jika data anggota keluarga telah diisi sesuai dengan ketentuan maka pilih PROSES, maka program akan melakukan penginputan data anggota keluarga kedalam database (gambar 6). Pada form pendataan kelahiran koordinator mengisi nama orang tua bayi yang bersangkutan yang telah tersimpan dalam database. Jika form telah diisi sesuai dengan ketentuan, maka langkah selanjunya pilih tombol PROSES, maka program akan melakukan penginputan data kelahiran kedalam database (gambar 7 dan 8).
115
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
Gambar 7 Konfirmasi Input Data
Gambar 8 Penyimpanan data Anggota Keluarga Untuk melihat hasil pendataan warga yang telah diinputkan, dapat dilakukan dengan cara memilih menu DATA WARGA, lalu akan ditampilkan nama kepala keluarga yang telah diinput (gambar 9). Untuk melihat anggota keluarga tiap kepala keluarga yang bersangkutan, dapat dilakukan dengan cara memilih Lihat Detail Keluarga, maka akan ditampilkan informasi mengenai anggota keluarga dengan nomor kartu keluarga yang bersangkutan (gambar 10).
116
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
Gambar 9 Data Kepala Keluarga
Gambar 10 Data Anggota Keluarga
4.2.2 Pencatatan Data Tamu Menu pencatatan data tamu berfungsi untuk mencatat warga/orang/sekumpulan orang yang tinggal sementara kepada warga tetap ataupun warga tidak tetap wajib lapor 1x24 jam kedalam media penyimpanan elektronik/komputer. Data penunjangnya berupa Kartu identitas Tamu yang bersangkutan. Untuk melakukan pendataan tamu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilih menu Pencatatan, lalu memilih menu item Tamu, maka program akan menampilkan form pengisian data tamu (gamabar11).
117
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
Gambar 11 Sub Menu Tamu
Gambar 12 Form Pendataan Tamu Pada tahapan berikut ini, kordinator warga diminta untuk memasukan jumlah tamu yang berkunjung kepada warga yang bersangkutan, pada contoh kasus ini, jumlah tamu yang berkunjung sebanyak 1 orang, maka nilai form tamu diisi dengan angka 1 (gambar 12).Pada tahapan ini, ketua RT melakukan penginputan data tamu sesuai dengan kartu identitas yang dimiliki oleh tamu yang bersangkutan, dapat berupa KTP, SIM atau kartu pengenal data diri tamu yang bersangkutan. Pada contoh kasus ini, penginputan dilakukan berdasarkan KTP (gambar 13).
118
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
Gambar 13 Form Pendataan Tamu (lanjutan) Jika form pengisian data tamu telah diisi sesuai dengan ketentuan, langkah selanjutnya pilih tombol PROSES untuk menyimpan data tamu kedalam database. Lalu akan ditampilkan pemberitahuan mengenai penyimpanan data. Jika data yang telah diisi sesuai, maka pilih tombol PROSES, maka program akan melakukan penginputan data tamu kedalam database (gambar 14).
Gambar 14 Penyimpanan Data Tamu Untuk melihat data Tamu yang telah diinputkan atau ingin melihat siapa saja tamu wajib lapor yang berkunjung ke salah seorang warga, maka dapat dilakukan dengan cara memilih menu Data Tamu, lalu program akan menampilkan informasi mengenai data tamu yang masih tinggal ataupun data tamu yang telah pergi (history data tamu) (gambar 15).
119
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
Gambar 15 Data Tamu 4.2.3 Pendataan Kelahiran Menu pendataan kelahiran berfungsi Mencatat warga baru lahir hasil dari perkawinan warga tetap atau warga tidak tetap kedalam media penyimpanan elektronik/komputer. Data penunjangnya berupa data warga bersangkutan yang telah disimpan dalam database. Untuk melakukan pendataan mengenai data kelahiran warga, dapat dilakukan dengan cara memilih menu Pencatatan dan akan tampil beberapa menu item, menu item yang dipilih adalah menu item Kelahiran, maka Program akan menampilkan form pengisian data kelahiran untuk dilakukan penginputan (gambar 16). Pada form pendataan kelahiran koordinator mengisi nama orang tua bayi yang bersangkutan yang telah tersimpan dalam database (gmbar 17) . Jika form telah diisi sesuai dengan ketentuan, maka langkah selanjunya pilih tombol PROSES, maka program akan melakukan penginputan data kelahiran kedalam database (gambar 18).
120
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
Gambar 16 Sub Menu Kelahiran
Gambar 17 Proses Pengisian Data Kelahiran
Gambar 18 Penyimpanan Data Kelahiran
121
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
4.2.4 Pencatatan Kematian Menu pencatatan data kematian berfungsi untuk mencatat warga yang meninggal dari anggota keluarga warga tetap atau warga tidak tetap kedalam media penyimpanan elektronik/komputer. Data penunjangnya mengacu pada nomor atau nama identitas warga yang bersangkutan yang telah tersimpan di database. Dimana tahapan-tahapan untuk mencatat data kematian sebagai berikut : Untuk melakukan pendataan data Kematian, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilih menu Pencatatan dan akan tampil beberapa menu item, menu item yang dipilih adalah menu item Kematian, maka program akan menampilkan form pengisian data kematian yang selanjutnya harus diisi sesuai dengan data warga yang bersangkutan (gambar 19). Pada form pendataan kematian, langkah awal yang harus dilakukan adalah menuliskan nama lengkap warga yang akan dilakukan pendataan kematian (gambar 20). Jika telah selesai maka akan ditampilkan identitas lengkap warga yang bersangkutan.
Gambar 19 Sub Menu Kematian
122
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
Gambar 20 Pencarian Data Warga Pada tahapan ini hanya mengisi textField Tempat Meninggal dan Tanggal Meninggal, karena data-data yang lain secara otomatis telah terisi sesuai dengan data yang ada dalam database. Jika data telah diisi, maka pilih tombol PROSES (gambar 21). Lalu program akan melakukan penginputan data kedalam database (gambar 22).
Gambar 21 Pengisian Data Kematian
123
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
Gambar 22 Penyimpanan Data Kematian 4.2.5 Laporan Data Warga Menu Laporan berfungsi untuk melihat informasi mengenai warga berupa jumlah warga, jumlah warga dikisaran umur tertentu, informasi tamu, kelahiran, kematian dan informasi lainnya mengenai kependudukan disuatu wilayah administratif tertentu. Langkahnya dapat dilakukan dengan cara memilih menu Laporan, maka program akan menampilkan LAPORAN DATA WARGA (gambar 23).
Gambar 23 Laporan Data Warga 4.3 Pengujian Pengujian dilakukan untuk menguji apakah perangkat lunak yang dibuat telah memenuhi pengguna atau belum.
124
Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga (Diana Effendi, Agung Mulyanto)
Tabel 2. Pengujian Perangkat Lunak SITAWAR Kelas Uji Data Warga
Data Anggota Keluarga Data Tamu Data Kelahiran Data Kematian
Laporan
Butir Uji − Pencatatan Data Warga Baru − Pendataan Kartu Keluarga − Penyimpanan Data Kartu Keluarga ke Database − Input Data Keluarga − Konfirmasi Input Data − Data Kepala Keluarga − Data Anggota Keluarga − Pendataan Tamu − Penyimpanan Data Tamu − Pengisian Data Kelahiran − Penyimpanan Data Kelahiran − Pencarian data Kematian − Pengisian data Kematian − Penyimpanan data Kematian − Laporan Data Warga
Dalam pengujian perangkat lunak ini digunakan metode black box, dimana dalam metode ini hanya menguji fungsionalitas masukan dan keluaran dari perangkat lunak. Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh user, didapatkan bahwa perangkat lunak yang dibuat sudah baik dan secara fugsional mengeluarkan hasil yang diharapkan oleh user. 5
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pengujian yang telah dilakukan dalam pembangunan sistem informasi pendataan warga (SITAWAR) dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya : 1.
2.
Dengan pembangunan SITAWAR pendataan warga oleh kordinator warga (ketua RT) berjalan lebih efektif dengan tingkat kesalahan dan kerancuan yang minim. Dengan pembangunan SITAWAR, kordinator warga dapat dengan mudah mendapatkan informasi warga di lingkungannya lebih cepat dan optimal.
125
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, September 2014: 105 - 126
5.2 Saran Pembangunan Sistem informasi Pendataan Warga (SITAWAR) perlu dilakukan beberapa pengembangan guna untuk mengoptimalkan kinerja sistem dalam membantu. Adapun saran-saran terhadap pengembangan SITAWAR diantaranya : 1. 2.
Diperlukan fitur tambahan untuk cakupan pendataan wilayah administratif yang lebih luas. Diperlukan suatu sistem basis data yang terintegrasi dengan suatu instansi terkait sehingga setiap data yang berada di tingkat administratif terkecil dengan instansi terkait sesuai.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Bin Ladjamudin, Al-Bahra., Rekayasa Perangkat Lunak. 2006, pp : 13-14, 117, 165, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[2]
Hariningsih, S.p., Teknologi Informasi. 2005, pp : 69, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[3]
Kadir, Abdul., Pengenalan Sistem Informasi. 2003, pp : 416-417, Andi Offset, Yogyakarta.
Sumber-sumber online : 1. Forbrig, Peter., Laemmel, Ralf., Mannhaupt, Danko.,Rational Software 2001, Pattern Oriented Development with Rational Rose , Available : http://www.therationaledge.com/Pattern-Oriented 2. Kemendagri, 20 Februari 2014, Data Kependudukan, Available : http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/data-kependudukan 3. Zoraya, Marsya., 15 Maret 2014, Telekomunikasi Seiring Perkembangan Zaman, , Available : http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/kmm/11-response-paperktm-2013/4-komunikasi-teknologi-dan-masyarakat-analog-digital
126