UNGKAPAN.UNGKAPAT\ BAIIASA JAWA PENUNJAI\G PEMBANGT]I\AN K.ARAKTER BANGSA PERLU PENCGALIAN Oleh
yulia Esti Katrini FKIP Universitas Tidar Magelang Absbd.t
Character developrcnt becomesnot topics
in
seminars,
discutsion 6nd other.foro$ every where in our iouury. Wat happen to chardctet development ? in reality, there is aticrion oJ behaiior
;
either the leadet or the young genefttios. h becanes problens. The nation character is closely relate.l to the c kure. Cuthm exspresions can bee seen, one of then is krough tang age. in this cuse
ftgiopal long age. In regional languages, there.jre han! naral vatws that c.an
learhcd as lta
y
be
as possihle. Fot ,Jdranese sacietv. ,Javahese erprts\ions ha$! ralvcs thar buld tatihh chorudcr n i; cteliycrcd in fomrl ld corion, fot ennt"lc : aja dnnch. ier iavtu noro bea, becik ketitikala ketara, dan sebagainyt.
lea inR nu apply methoJs that lead !h( h connunintp Hopeluly Javaklse childrc tdn ro tonmuhicu!? rn Java'pse pnt,e4y Otcou6e rti.hotogi
Jawnere languaye studNnts ta bc able
be..rbl?
calrythe oralyulves
can be internatized the Jaranese expiessions.
Re!tuorik : Juvanese qprclsion, nation charactet A. PENDAHULUi\N
P"3!.tgunT karakter bangsa sedang digalakkan .barangkali dirasakan ada
akhir-akhir ini
keridakberesan bagi karakter anak_anak bangsa melalui perilaku mereka sekar4ng ini. Berbagai celah dicari untuk daiat
menemukiut metqde atau samna maupun cara agar berbagai proies pembelajaran menuju ke arah p-e&bangunan karalter- Demikian pr_rla 36
rol
16
\o
2. 1)
.k
nni
201) J613
seninar-semina. diselenggarakan untuk menemukan alat pembentok kankter bangsa, Dalam perjalanan bangsa in;, ada hal yang lerlupakan rupanya tatkala orang disibukkan mencari alal sementara alat itu senditi ada di dekatnya bahkan barangkali ada yang sudah menyatu dengan pemiliknya, yailu bahasa daerah. Bahasa_bahasa di wilayah Nusantara ini sangal besar iumlahnya bemgarn budaya yang tersimpan di dalamnya Dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah. bahasa etnis Nusantara dijadikan lambang identitas ke€tnisan, alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat daerah, serth alat ekspresi kehidupan batin bLjdaya. Bahasa daemh sesungguhnya mempunyai kekuatan hukum sebagaimana tercantum pada penjelasan UUD 1945. Pasal 36 Bahasa daerah tidak hanya memperoleh kekuatan hukum, tetapijuga dihargai dan dipclihara : Bahasa-bahasa daerah yang masih dipakai sebagai alat perhubungan yang hidup dan dibina oleh masyarakat pemakainya, dihargai dan dipelihara olEh negara oleh karena bahasa-bahasa itu adalah bagian dari pada kebudayaan yang hidup. Kenyataan di atas mengisyaratkan bahwa setiap lvarga negam berhak memp€rtahankan identilas mereka dan berbangga akan rvarisan leluhur mereka yang bisa dinyatakan melalui bahasa Namun dalam kenyataannya sekarang banyak orang yang khawatir akan punahnya bahasa-bahasa daerah tertentu oleh kebijakan pemerintah yang lebih rnenekankan penggunaan bahasa Indonesia dalam interaksi sosial sehari_ hari terutama lewat sistem pendidikan nasional. Sebagaimana dinyatakan Kaswanti Purwo (2009 : 204) bangkitnya negaru-negara baru pada awal abad ke-20 juga menjadi pemicu bagi punahnya bahasal Keanekamgaman bahasa dipandang sebagai hambatan
bagi perdagangfi dan penyebaran ilmu pengetahuan Diperlukan satu bahasa yang dapat memudahlan komunikasi antarpelbagai suku di seluruh negeri. Akibatnya, sesuatu yang tak terlekkan ialah satu bahasa dipilih scbagai bahasa nasional dan bahasa-bahasa yang lain tcrpinggirkan. Ke 1'monolingual'' an menjadi sasaran ideal bagi negara_ negam baru itu. Baiasa nasional menjadi bahasa penganlar dalam
:'l
Unqlapdl-Lhgkapat Bohasd Ju\ra pen njdng .. (yuti4
t sti Karittt) pendidikfi. bahasa media massa dan layanan publik, bahasa
pemerintahan.
,
,
llal lang demilianjuga terjadidi
berk on lek uen \ i
Indonesia- perbedaan slalus bahr.a
besarn! a perhalian yang diberikan. pengetnbangan .pada.
bafiasa Indonejia sebalai bahasa nasionaj dan baha,a nee; meni;di prioritas. .,gf,2ng(an pengembangan bahasa daerai l"bih;i.;.;l,kr-n Kepaoa pemttrl bahala daerah tersebul. Dengan demilian lirrgkup
bahasa daerah menjadi terbatas terutama acara budaya l;kai. Kemunglinann;a berkembang dalam penggunaan kornunilasi Lehiduoan modem. untuk lolnunilari bidang sosial ekonomi r,lan ilmu pengetahuan menJaJr ten lup. Hal ini juga b€rdampak pada sikap periururnlr. PenutLrr bahas; daerah merasa lebih bergehgsi apabila berruLur dall,n
bahasa nasional.
Yang menjadi permasalahan bahasa-bahasa daerah menjadi r..iun.lrng nifui_;iiri
..
LJiIinggalkan penururnya, padahal di dalamnla luhur pembcnruk karakter pemiliknya.
B.
PEMBAIIASAN Bahasa-bahasa dacrah yang ada di Nusanrara
ini mempunyai kondisi
)ang bcrbeda salu dcngan yang lain. baik oleh jumlah ienurumya l?1qll ",iliy"h pemakainya. Dari jumlah p.nurri dun tuas r*iteyarr nakarnya. bahasa daerah dalam peringkat reninggi adalah bahasa Jawa. ur Ja$a lengah dan Ja\ra Timur. bahasa jawa masih digunakan dala,n
interaksi sosial sehari-hari. Diiambah Alberupu *ifuvi'f, truir",ieru" di luar Jawa sehagian besar m-asih
yang trerasal dari'Jaua yang berada 'bcrbahasa Jawa.
l,
-Sikap Penutur Bahasa Daerah tlagairhanakah nasib bahasa daerah di masa yang akan datang, clani,ah benar-benar d jLinggalkan penutumya.., I nluk dapaL rnengetahuinyd bamngkili memburuhkan kecermatan pengamatan tedadap fildgsi dan kedudukan bahasa daerah itu sendiri bagi penuturnya. itu jusa uagaimana tekllalan polhik dalam benruk kebijakan . --,Sellin )ang drambil oleh pemerinLa}- daerah lerhadap bahasa <Jaearah di :i8
l:ol 36
\o
2.
15
Jahuati 2012 : 16-13
wilayahtya. Kebijakan itu daPat menjadi pendorong bagi pemeliharaan dan pelestarian bahasa daerah. atau justru menjadi penghambat bagi pelestarian tersebut. Dengan alasan unluk memudahkan komunikasi antar pelbagai suku di selunrh negeri diperlukan satu bahasa yaitu bahasa lndonesia sebagai bahasa persatuan. Kemudian diikuti dengan latah oleh terutama etnis Jawa. genemsi muda dcngan perkawinan antar €tnis yang memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Hal ini tentu mempengaruhi sikap penutur bahasa Jawa, yang barangkali lebih bergengsi apabila bertutur dalam bahasa nasional: Hal ini juga karena lingktrp bahasa daerah (tennasuk bahasa Jawa) menjadi terbatas, hanya untuk keperluan adat dan keagamaan atau unfuk keperluan budaya daerah. Namun ada hal-hal yang menjadikan bahasa Jawa lebih beruntung dibanding bahasa daerah yang lain. Meskipun sikap generasi muda tidak seakrab generasi tua terhadaP bahasa Jaw4 tetapi bahasa Jawa tetap menjadi bah6a sehari-hari masyarakat Jawa terutama di wilayah pakai Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada?un hal yang menguntungkan' antara lain : (a). Sikap pemerintah daenh terutalna Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur yang mengambil. kebijakan untuk pembelajaran bahasa Jawa di berbagai jenjang dan ranah kehidupan. Semua itu diputuskan dalam suatu kongkres bahasa Jawa. yang diselenggarakan lima tahun sekali, (b) Bahasa Jawa didukunB oleh media massa meskipun terbatas, yaitu dalam bcntuk majalah. koran, dan juga siaran baik televisi maupun radio yang berbahasa Jawa, (c) penutur bahasa Jawa bukan terbatas pada etnis
. Jawa saia letapi juga didukung oleh etnis lain yang tinggal di wilayah pakai bahasa Jaw4 setidaknya selarna mer€ka studi atau bekerja di Jawa atau bahkan yang telah menetap di Jawa (d) meskipun generasi muda menyatakan tidak dapat berbahasa Jawa, namun sesungguhnya mereka tetap mahir berbahasa Jawa dahm tingkatan Ngoko, hanya unluk ragam
krama nrereka kesulitan karena ada tingkatan undha
-
usuk yang
mengatur penggunaannya- Dengan demikian diperlukan suatu kesadaran tcntang fungsi sosial bahasa Jarva bagi masyarakat penutumya.
'jg
Lrglapan-Lrngkapar Sdhasa Jd*a penuhja,ry ...(ytuttu E ti
2.
Kari'i)
Ungkapan-Ungkapan Bahasa Jarva yang Bermaktra
Penetapan Hari Bahasa Ibu Sedunia oleh irl.,lESCo yang diperingati
tgl 2l Februari berangkat dari kekhawatimn t""V"fpifi"t kepunuhan bahasa-bahasa di dunia terutama adalah Uufr^J lU" yung "i"" berpenutur minoritas. Peringatan itu dimakstrdkan untuk menyadarkan kita akan pentingnya mempertahankan bahasa ibu sebagai bahasa pertuma yang Jikenal penururn)a. Bahasa yang diperkenilkan orang tua iep;;i anakr;a..bahasa )ang_ selanjumya akan menunjukkan ,iipa orang tua mereka. keluarga batih. ke€bar. masyarakar din akhirnja komr.initas -oran8 budaya Menurul Suseno (2001 85) bagi Ja\a. .mereka. masyarakat dan alam merupakan lingkup kehidupin se;a[ kecil, Masyarakar baginya pertama-tama terwujud Jalam keluarganya sendiri di mana ta termasuk sebagai anal dan sebagai adik arau kakak; kemudian ada para retangga. keluarga yang lebih jauh dan akhimya seluruh desa. Dalarn komunitas )ang demikian biasanya seseorang mulai belajar berbahasa dan yang rnereka kcnal adalah bahasa ibu. Bahasa ibu rnerupakan bahasa etnis yang di dalamnya termasuk unsur-unsur budaya tertentu. Dalam hal ini unsur-unsur bud;ya sekaligus mcmuat nilai-nilai moral ]ang mcnjadi anutan bagi ernis'iru sendiri. Pengenalan ai(an nilai-nilai moral sejak diniakan rnempunyai kedalaman setiap
:
pengnayalan
masyarakatanya.
yang selaniutnya berbuah pada tingkah
laku
Dalam hal bahasa Jaw4 secara keseluruhan mempunyai fungsi yang san8at luas..Buka-n saja rnenjadi lambang kebanggaan aan iari iiri'arai jdenhtas elnis tetapi juga sarana pergaulan dan pembelaiarin nilai_nilai
budayq. Hal ini juga rnewujud dalanr berbagai ungkafan Jawa yan! penuh malna. Adapun contoh beberapa ungkapan dalam bahasa jawi misalnya : - Becik kelitik ala ketam ' 'Baik atau buruk lkan terlihar delgan sendirinya' - Jer basuki mcwtt bea : 'Untuk mehdapatkan se,suatu kebahagiaan membutuhkan pengorbanan'
tol 16\o.2.
-
Kegeclhen enpyah kurang cagak
'
Keinginannya terlalu tinggi,
tidak
15Ja r.ni2012:36-.13
seimbang dengan
kemampuannya'
Mendhenjero, nikul tlhwvur 'Dapat menyimpan rahasia keluarga dengan baik dan dapat membanggakan atau membahagiakan orang tua - Nabok nyilih tangan 'Berbuat jahat menggunakan orang lain' - Aiining diri dununungono ing lolhi Seseomng itu dipercaya oleh karena perkataan atau pembicaraannya. ( ket€palan antara yang diucapkan dan yang dilakukan ) Ungkapan-ungkapan di atas merupakan nasehat-nasehat maupun harapan-harapan omng tua Jawa kepada anaknya. Misalnya nasehat bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang baik dalam kehidupan ini orang harus berjuang. Bahwa sesuatu yang baik itu akan diketahui oleh orang lain dengan sendirinya. demikian pula untuk sesuatu yangjelek meskipun ditutupi larna-lama orang akan melihat juga. Demikian pula untuk ungkapan mendhem jero mikul dhuwur artinya bahwa sesuatu yangjelek itu harus dapat dijaga kerahasiaannya demi keluarga, namun menjadi kebanggaan keluarga itu wajib diberikan. Bahkan orang tua selalu
mengingatkan kepada anaknya bahwa segala sesuatu
harus
diperhitungkan dengan masak-masak supaya baik adanya, sehingga tidak akan terjadi sesuatu yang kurang diperhitungkan sebagaimana ungkapan
.yugher|unyi
"kegedhen empyak krang cagak" Selain itu masih banyakJagi ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa yang mengandung nilai-nilai moral seperti aJa dnteh, aja Suntw@n, aia
kagetan, nilik nggendhong lali. yang d^p t diajarkan sebagai dasar pendidikan moral bagi anak-anak Jawa. Apa yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan tersebut mengharapkan bila mereka kelak menjadi orang yang sukses dan berhasil menjadi orang yang berkuasa berpangkat dan berhatta maka mer€ka tidak akan berbuat semena-mena kepada sesamanya. Bahkan ada unglapan Jawa yang memiliki nilai-nilai palrioiisme. nasionalisme di samping kesetiaan yang tinggi seperti yang 1I
Uhgkapas Ury*opat nahafu.t^w penuhja s ..
Oitia
Esti
Kari
,
terdapatpada 'Sedumuk batiuk senyari bumi den lakoni taker pali'. yang
mengandung makna bahwa dalam membela kehormatan negora, periuangan harus dilakukan hingga t€tes damh yang penghabisan. Ungkapan di atas dapat diperhatikan bahwa semua menggunakan -baiasa Jawa ngoko. Artinya bahasa yang dikenal dan digunakan masyarakat Jawa dalam ungkapan teNebut dapat digunakan dalam bahasa keseharian, sehingga bila dimasukkan dalam proses pembelajaran bahasa Jawa baik lisan maupun tulisan dapat menjadi penunjang pembentukan karakter.
C.
PENUTU.P Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah di lndonesia ini. yang mempunyaijumlah penutur terbesar. l{ingga saat ini masih ,nenjadi bahasa ibu bagi sebagian penutur bahasa Jawa. Sebagaimana dinyatikan
Kaswanti Purwo (2009 | 2t0) bahwa yang paling ideal untuk belajar literasi (mem_baca dan menulisy untuk yang perlama kalinya ialah jika bahasa yarg dipakai adalah bahasa yang sudah dikuasai dengan baik sccara lisan. Bahasa yang paling dikuasai oleh anak-anak sec;ra lisan adalah bahasa ibu. Dikatakan lebih lanjut bahwa belajar membaca (sampai memahami isi suatu t€kg adalai suatu proses kognitif yang sangat kompleks. Namun, begitu ketrampilao membaca dan rnenulis (termasuk meng;rang) sudah mereka kuasai, ketrampilan itu akan dengan mudah dapat mereki alihkan pada saar mereka harus belajar membaca di dalam bihasa lain. Perjuahgan berar untuk menguasai ketrampilan membaca cukup sekali 'saja dilakukan di dalam hidup seotang anak. pada waLtu mereia harus belajar membaca reks dalamlahasa lain. mereka cukup kosentrasi unLuk rnempelajari -sistim' di dalam bahasa baru yang sedang dipelajari itu tanpa harus belajar melnbaca dan mengarang lagi. Pembelajaran bahasa.daemh, te.masuk bahasa Jawa diharapkan tidak lagi tefokr$ pada metode struktural, tetapi lebih pada pinggunaan metode komunikatil Dengaii demikian tidak berfokus pada sruktur kebudayaan tetapi lbbih kepada fqngsi bahasa sebagai alai komunikasi. 42
Yol 36
oleh karena itu
,\o L lt Ja
L1ti .1011 : 36 ,lJ
pembelajaran lebih pada konteks bahasa sehigga
mernbawa anak didikmampu berbahasa Jawa dengan baik.
Kemampuan berbahasa Jawa dengan baik dapat menyatu pada pemyataan Halliday dalam chaer ( 2006;86 ) sebagai kemampuan bertutur atau kemampuan untuk menggunakan bahasa sesuai dengan konteks situasi selta norma-norma penggunaan bahasa dengan konteks situasi dan konteks sosialnya. Dengan demikian anak-anak Jawa akan dapat memahami ungkapan-ungkapan bahasa Jawa yang penuh dengan nilai-nilai moral pembentuk karakter bangsa dan menggunakan dalam kehidupannya.
DAFIAR PUSTAKA Abdul, Chaer dan Leoni Agustina. 2004. Sosiolinguistik
.
Elandung
:
Angkasa.
Kaswanti Pufoo, Bambang, 2009. " Pengembangan Bahasa Daerah. Kekuatan Politik dengan Kepentingan Pendidikan " Peneroka tiuldkat Dahasa ( P. Ari Subagya, Sudanomo Macaryus ), Yogyakarta : penerbit Universitas Sanata Dharma. Suseno, Frans Magrie. 2001: Eliko Jav'o : Sehuah Analisu Folsctf tenlang Kebljaksandan Hidup Jow. lakatta ,PT. Cramedia Pustaka Utama.
-43