PEMBAGIAN ROYALTI DALAM PERJANJIAN LISENSI ANTARA ITS DAN PIHAK KETIGA
1. Suprapto
Masalah 1. Apa yang menjadi hak dan kewajiban dari pemberi dan penerima lisensi hak kekayaan intelektual? 2. Berapa besarnya royalti yang seharusnya diterima pemegang hak kekayaan intelektual, berdasarkan kewajaran dalam perjanjian lisensi hak cipta, merek, paten, desain industri, rahasia dagang dan tata letak sirkuit terpadu?
Manfaat 1. Memberikan gambaran secara jelas tentang hak dan kewajiban pemegang hak kekayaan intelektual atau peneliti dan pihak ketiga. 2. Memberikan gambaran besarnya royalti yang seharusnya diterima oleh pemberi lisensi (pemegang hak kekayaan intelektual/peneliti), supaya tidak dirugikan oleh pihak ketiga.
Hak Kepemilikan Kekayaan Intelektual Pedoman dasar : UU NO. 19/2002 Tentang Hak Cipta Pasal 8 : Suatu ciptaan yang dibuat dalam rangka hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya maka pihak yang untuk dan dalam dinasnya ciptaan itu dikerjakan adalah pemegang Hak Cipta
UU NO. 14/2001 Tentang Paten Pasal 12 : Pihak yang berhak memperoleh paten atas suatu invensi yang dihasilkan dalam suatu hubungan kerja adalah pihak yang memberikan pekerjaan itu, kecuali diperjanjikan lain.
UU NO. 31/2000 Tentang Desain Industri Pasal 7 : Suatu desain industri yang dibuat dalam rangka hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya, Pemegang Hak Desain Industri adalah pihak yang untuk/dan/atau dalam dinasnya desain industri itu dikerjakan kecuali ada perjanjian
UU NO. 32/2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Pasal 6 : Suatu desain tata letak sirkuit terpadu dalam rangka hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya, Pemegang Hak adalah pihak untuk dan/atau dalam dinasnya desain tata letak sirkuit terpadu itu dikerjakan.
Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Lisensi Hak Kekayaan Intelektual Pemberi Lisensi menjamin penggunaan kekayaan intelektual itu dapat dinikmati secara utuh dan sinambung. menjamin monopoli atau hak khusus penggunaan kekayaan intelektual itu di dalam batas wilayah yang dicakup dalam lisensi tersebut. Menjamin penerima lisensi secara teknik memungkinkan untuk mengoperasikan atau menghasilkan proses yang dipatenkan atau produk yang dipatenkan. menjamin kepada penerima lisensi bahwa penerima lisensi dapat membuat perjanjian lisensi dengan pihak ketiga, serta berhak untuk menuntut pihak ketiga jika pihak ketiga tersebut tidak pernah menerima izin dari pemberi lisensi.
Penerima Lisensi Harus membayar royalti. menjaga kendali mutu atas barang-barang yang diproduksi atau menggunakan proses yang dipatenkan. mempunyai hak untuk membuat, mengembangkan, menggunakan, menjual atau mengimpor produk atau jasa berdasarkan Kekayaan Intelektual yang dilisensikan
Pembagian Royalti Tidak ada patokan khusus yang mendasari untuk pembagian royalti atas hasil keuntungan ekonomi dari aspek kekayaan intelektual. Undang-undang tidak menyebutkan secara kuantitatif dalam pembagian royalti, hal ini berarti ada fleksibilitas dalam penentuannya.
Pembagian Royalti di Cornell University di Amerika 100% pendapatan diperuntukkan bagi lembaga hingga lunasnya semua pengeluaran yang berkaitan dengan upaya melindungi dan mengeksploitasi paten dan hak cipta. pendapatan bersih dimanfaatkan bersama oleh inventor dan lembaga. besar prosentase yang layak diterima oleh inventor adalah antara 25 dan 50% dari pendapatan bersih.
Contoh Lain di Stanford, IPB = 1/3:1/3:1/3 (lab/jurusan:inventor:IPB,HKI) di LIPI = n/log n (untuk inventor) di Boeing = program insentif di NEC = program insentif
Contoh Lain Pembagian Royalti di ITB Para Pihak
Nilai Royalty Per tahun Rp. (juta) < 100 100 - 500 501
Laboratorium/Prog. Studi
40 %
1/3
30 %
Inventor
30%
1/3
20 %
ITB-KM HaKI
30%
1/3
50 %
PEMBAGIAN ROYALTI DI ITS pihak dipertimbangkan : Inventor/Peneliti Laboratorium/jurusan Unit manajemen kekayaan intelektual (Sentra HKI) LPPM Fakultas Perguruan tinggi
PEMBAGIAN ROYALTI DI ITS Para Pihak Kelompok I: - Inventor - Laboratorium /jurusan - Fakultas
Kelompok II: - ITS - LPPM - Sentra HKI
Pembagian Royalti (a) - 30 % - 15 % - 10 % ( total: 55%)
- 15 % - 15 % - 15 % ( total: 45%)
(b) - 30 % - 17,5 % - 7,5 % (total:55%)
- 15 % - 15 % - 15 % (total:45%)
(c) - 30 % - 22,5 % - 7,5 % ( total: 60 %) - 10 % - 17,5 % - 12,5 % (total:40%)
KESIMPULAN Kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh civitas akademika ITS dari kegiatan tridharma perguruan tinggi, hak kepemilikan kekayaan intelektualnya (hak cipta, hak paten, hak desain industri dan hak desain tata letak sirkuit terpadu) dimiliki oleh ITS. peneliti sebagai inventor atau kreator memiliki hak ekonomi maupun hak moral dari kekayaan intelektual yang dihasilkannya Hak dan Kewajiban Pemberi Lisensi menjamin monopoli atau hak khusus penggunaan kekayaan intelektual itu di dalam batas wilayah yang dicakup dalam lisensi tersebut. Menjamin penerima lisensi secara teknik memungkinkan untuk mengoperasikan atau menghasilkan proses yang dipatenkan atau produk yang dipatenkan. menjamin kepada penerima lisensi bahwa penerima lisensi dapat membuat perjanjian lisensi dengan pihak ketiga, serta berhak untuk menuntut pihak ketiga jika pihak ketiga tersebut tidak pernah menerima izin dari pemberi lisensi.
Hak dan Kewajiban Penerima Lisensi Harus membayar royalti. menjaga kendali mutu atas barang-barang yang diproduksi atau menggunakan proses yang dipatenkan. mempunyai hak untuk membuat, mengembangkan, menggunakan, menjual atau mengimpor produk atau jasa berdasarkan Kekayaan Intelektual yang dilisensikan
PEMBAGIAN ROYALTI DI ITS Para Pihak Kelompok I: - Inventor - Laboratorium /jurusan - Fakultas
Kelompok II: - ITS - LPPM - Sentra HKI
Pembagian Royalti (a) - 30 % - 15 % - 10 % ( total: 55%)
- 15 % - 15 % - 15 % ( total: 45%)
(b) - 30 % - 17,5 % - 7,5 % (total:55%)
- 15 % - 15 % - 15 % (total:45%)
(c) - 30 % - 22,5 % - 7,5 % ( total: 60 %) - 10 % - 17,5 % - 12,5 % (total:40%)