Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
PEMANFAATAN SLAJ (SLUDGE) RUMAH SAKIT SEBAGAI ALTERNATIF PENCAMPUR PEMBUATAN BATU BATA MERAH Sri Hastutiningrum1 , Hadi Prasetyo Suseno1, Yonatan Umbu Djongu2 1, 2
3)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Sains Terapan Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Sains Terapan Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Kompleks Balapan, Yogyakarta E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Limbah padat hasil pengolahan rumah sakit, masih banyak mengandung unsur COD (Chemical Oxygen Demand) dan PO4 (phospat). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar COD dan phospat apabila dicampur atau dikungkung dengan tanah lempung untuk dijadikan batu bata merah. Hasil pengolahan juga dibandingkan dengan baku mutu limbah rumah sakit yang terdapat dalam SK Gubernur No.65/KPTS/1999. Sampel lumpur diambil dari rumah sakit Bethesda Yogyakarta, sedangkan tanah lempung diambil dari daerah Godean Yogyakarta, kemudian lempung dan sludge di keringkan, dihaluskan dan di ayak hingga halus menggunakan ukuran mesh 50, kemudian dicetak dengan penambahan air. Setelah cetakan jadi, dimasukan kedalam oven untuk proses pengeringan, batu bata yang sudah kering dibakar menggunakan furnace dengan suhu 8500C. Batu bata yang telah jadi, selanjutnya batu bata diuji lindi dan uji kuat tekan. Lokasi penelitian dan analisis sampel dilaksanakan di Laboratorium Institut Sains & Teknologi AKPRIND dengan memakai laboratorium Teknik Lingkungan, Laboratorium Proses dan Laboratorium Metalurgi Fisik. Analisis data diperoleh dari perhitungan efisiensi pengolahan dan dipertegas dengan data yang diuji menggunakan program komputer SPSS for Windows yaitu secara statistik dengan One – Way Anova, dan Post Hoc Test. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, uji penyusutan yang terjadi pada batu bata, sebesar 2 – 4 gr, uji kuat tekan terbesar diperoleh dari hasil perbandingan lempung dan sludge yaitu pada perbandingan 70% : 30% dengan kekuatan uji kuatnya sebesar 56,78 kg/cm2. Sedangkan uji COD dan PO4 tidak lagi berbahaya karena dibawah standar baku mutu limbah rumah sakit yaitu : COD = 12,4 mg/L, dan PO4 = 0,11 mg/L, masing – masing pada variasi perbandingan 70% : 30 %. Kata kunci : COD (Chemical Oxygen Demand), PO4 (Phospat), Uji kuat tekan, Penyusutan PENDAHULUAN Masalah mengenai lingkungan terutama masalah pencemaran air semakin banyak dan semakin memprihatinkan. Dengan bertambahnya penduduk yang semakin pesat dan meningkat kegiatan manusia untuk hidup berkelompok menyebabkan kebutuhan akan air semakin meningkat, dengan mengadakan perhatian khusus mengenai air buangan atau dikenal dengan air limbah. Dengan pengolahan air limbah yang sesuai aturan, maka akan didapatkan kualitas air yang sesuai untuk dipakai dalam kehidupan manusia. Salah satu wujud nyata sarana pelayanan terhadap kesehatan masyarakat yaitu rumah sakit. Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian (PERMENKES RI No.986/PER/XI/1992). Dimana dalam pengelolaan rumah sakit menghasilkan limbah. Pembuangan limbah cair yang baik, yang sesuai aturan-aturan yang berlaku, sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat didalam rumah sakit dan disekitar lingkungan rumah sakit. Hal tersebut untuk mewujudkan rumah sakit yang bersih dan sehat. Pengolahan limbah yang dilakukan dalam rumah sakit akan meninggalkan padatan-padatan berupa lumpur atau disebut sludge, biasanya sludge ini ditampung dalam bak yang disebut drying bed. Sludge yang berasal dari drying bed ini belum aman untuk digunakan, walaupun telah melaui proses A-284
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
pengolahan, karena masih banyak mengandung unsur PO4 (phospat) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Rumusan MasalahDari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah adalah bagaimana cara memanfaatkan kembali sludge dari rumah sakit serta bagaimana mendapatkan nilai perbandingan antara sludge rumah sakit dengan tanah lempung pegunungan sehingga didapatkan batu bata dengan daya tekan yang sesuai SNI. Tujuan penelitian Mengetahui kuat tekan yang dihasilkan dalam setiap perbandingan sludge rumah sakit dengan tanah lempung pegunungan dan mengetahui masih berbahaya atau tidaknya sludge rumah sakit apabila dikungkung dengan lempung. METODE Pada tahap persiapan dilakukan pengambilan sludge rumah sakit dan tanah lempung pegunungan. Tahap berikutnya adalah membuat campuran antara lempung dan air, kemudian diaduk secara merata. Sludge rumah sakit ditambahakan kedalam lempung basah dengan perbandingan 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%, 40% : 60%, 30% : 70%. Campuran tersebut dicetak kemudian dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat masing-masing batu bata. Mengeringkan cetakan batu bata dengan menjemur selama ±7 hari. Hasil cetakan yang sudah kering kemudian dibakar, sehingga didapatkan batu bata merah, selanjutnya dilakukan uji kuat tekan. Batu bata siap uji tersebut diletakkan pada alat uji kuat tekan dan ditekan dengan kecepatan penekanan 2 kg / detik. Pengujian kuat tekan tersebut diulang sebanyak lima kali untuk tiap – tiap variasi perbandingan, sehingga didapatkan kuat tekan per satuan luas rata – rata dari masing – masing variasi perbandingan lempung dan sludge rumah sakit.
PEMBAHASAN Penyusutan Berat batu bata pada kondisi kering atau belum dibakar,dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1. Data Berat Batu Bata Sebelum Dibakar No 1 2 3 4 5 Jumlah Rata2
30% :70% 100 102 99 103 98 502 100,4
BERAT SETELAH DICETAK (gr) Variasi perbandingan lempung dengan sludge 40% :60% 50% :50% 60% : 40% 99 103 102 101 100 100 100 104 103 103 100 104 103 102 103 506 509 512 101,2 101,8 102,4
70% : 30% 103 105 105 102 100 515 103
Nilai penyusutan batu bata, apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut: Tabel 2. Data Berat Batu Bata Sesudah Dibakar
No 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata
30% :70% 98 100 97 100 96 491 98,2
BERAT SETELAH DIBAKAR (gr) Variasi perbandingan lempung dengan sludge 40%:60% 50%:50% 60% :40% 97 100 100 99 98 98 97 102 101 100 98 100 100 99 100 493 497 499 98,6 99,4 99,8
A-285
70% : 30% 100 103 103 100 99 505 101
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Dari hasil berat batu bata sebelum dibakar dikurangi dengan volume berat batu bata setelah dibakar, maka akan didapatkan nilai penyusutan batu bata. Data penyusutannya pada Tabel 3 . Nilai penyusutan batu bata, apabila ditampilkan dalam bentuk grafik 1. Tabel 3. Data Penyusutan Berat Batu Bata
No 30% :70% 2 2 2 3 2 11
1 2 3 4 5 Jumlah
PENYUSUTAN BERAT BATU BATA (gr) Variasi perbandingan sludge dengan lempung 40%:60% 50%:50% 60% :40% 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 13 13 13
70% : 30% 3 2 2 2 1 10
Gambar 1. Grafik hubungan antara penyusutan batu bata dengan variasi perbandingan. Uji Kuat Tekan Dari hasil uji kuat tekan tersebut disajikan dalam bentuk tabel 4 : Tabel 4. Data Kuat Tekan Per Satuan Luas DATA KUAT TEKAN PER SATUAN LUAS ( Kg/cm2 ) Variasi perbandingan lempung dan sludge rumah sakit 30%:70% 40% :60% 50% : 50% 60%:40% 70% :30%
No
Kontrol
1
60,3
8,8
16,5
18,2
41,6
52,3
2 3
46,7 26,3
4,4 7,0
14,9 13,9
14,3 14,6
40,2 30,4
68,4 62,5
4
48,8
8,0
8,3
21,2
30,8
58,2
5 Jumlah
48,1 230,2
7,3 35,5
15,6 69,2
14,6 82,9
36,0 179
42,5 283,9
Rata-rata
46,04
7,1
13,84
16,58
35,5
56,78
A-286
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Tabel 5. Data Kuat Tekan Per Satuan Luas DATA KUAT TEKAN PER SATUAN LUAS ( Kg/cm2 ) Variasi perbandingan lempung dan sludge rumah sakit No
Kontrol
30% :70%
40% :60%
50% : 50%
60%:40%
70%:30%
1
60,3
8,8
16,5
18,2
41,6
52,3
2 3
46,7 26,3
4,4 7,0
14,9 13,9
14,3 14,6
40,2 30,4
68,4 62,5
4
48,8
8,0
8,3
21,2
30,8
58,2
5 Jumlah
48,1 230,2
7,3 35,5
15,6 69,2
14,6 82,9
36,0 179
42,5 283,9
Rata-rata
46,04
7,1
13,84
16,58
35,5
56,78
Grafik yang ditampilkan berdasarkan kuat tekan per satuan luas sebagai berikut :
Gambar 2. Grafik hubungan antara uji kuat tekan dengan variasi perbandingan . Uji Lindi Dari data analisis awal nilai COD dan Phospat ( PO4 ) pada sludge yang belum dialah serta perbandingannya dengan baku mutu dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Data analisis awal sludge hasil pengujian dengan baku mutu No 1. 2.
Parameter
Hasil Analisis Awal
SK.Gubernur No.65/KPTS/1999
Penilaian
COD Phospat
278 mg/L 4,56 mg/L
100 3
Melampaui Melampaui
Tabel 7. Data Uji COD
No 1 2 3 4 5 Jumlah
Kontrol 203 186 240 180 241 1.050
Rata-rata
210
DATA UJI COD mg/L Variasi perbandingan lempung dan sludge rumah sakit 30% :70% 40%:60% 50%:50% 60%:40% 70% : 30% 45 32 27 19 15 58 31 28 18 14 44 30 27 15 10 46 28 16 14 11 42 34 29 17 12 235 155 127 83 62 47
31
25,4
16,6
Hasil uji COD pada air lindi, ditampilkan dalam bentuk grafik sebagai berikut : A-287
12
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Gambar 3. Grafik hubungan antara uji COD dengan variasi perbandingan.
No Kontrol 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata
4,48 4,40 4,62 4,32 4,68 22,5 4,5
Tabel 8. Data Uji Phospat ( PO4 ) DATA UJI PHOSPAT ( PO4 ) mg/L Variasi perbandingan lempung dan sludge rumah sakit 30% :70% 40%:60% 50%:50% 60% :40% 70% : 30% 0,86 0,88 0,83 0,77 0,85 4,19 0,83
0,67 0,61 0,64 0,60 0,69 3,21 0,64
0,33 0,32 0,40 0,28 0,36 1,69 0,33
0,14 0,11 0,12 0,15 0,14 0,66 0,13
0,11 0,10 0,12 0,09 0,13 0,55 0,11
Hasil uji Phospat ( PO4) pada air lindi, ditampilkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 4. Grafik hubungan antara uji phospat dengan variasi perbandingan KESIMPULAN 1. Sludge rumah sakit dapat digunakan sebagai salah satu bahan campuran dalam pembuatan batu bata merah. 2. Nilai rata – rata penyusutan dalam pembuatan batu bata sebesar 2 gr – 4 gr. 3. Nilai kuat tekan batu bata terbesar diperoleh dari hasil pencampuran lempung dan sludge rumah sakit yaitu pada perbandingan 70 % : 30 %, dengan kekuatan uji kuat tekan sebesar 56,78 kg/cm2, yaitu masuk pada golongan 4 (empat). 4. Hasil Uji Lindi yaitu COD tidak berbahaya karena berada di bawah standar baku mutu, yaitu pada variasi 60% : 40% =16,6 mg/L ,variasi 70% : 30% =12,4 mg/L dengan standar baku mutu COD = 80 mg/L 5. Hasil Uji lindi yaitu Phospat ( PO4 ), tidak berbahaya karena berada di bawah standar baku mutu, yaitu pada variasi 60% : 40% = 0,13 mg/L ,variasi 70% : 30% = 0,11 mg/L dengan standar baku mutu PO4 = 2 mg/L
A-288
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
DAFTAR PUSTAKA Fardiaz, Srikandi., 1992, Polusi Air dan Udara, Kanisius Press, Yogyakarta Grim,R.E. (1953), Clay Minerology, 2nd edition,McGraw – Hill inc,New York. Hermanto, W.(2005), Pemanfaatan Lumpur Minyak (oil sludge) sebagai bahan campuran dalam pembuatan Bata Merah, Yogyakarta. Hidayat & Suparmin (1979), Petunjuk praktek Pemeriksaan Bahan Bangunan, Depdikbud,Jakarta. Kusumanto, H, 1992, Pengolahan Limbah Rumah Sakit Kumpulan Makalah PPLH, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Peraturan Menteri Republik Indonesia(1992)No.986/MENKES/PER/XI/1992). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Tjokrokusumo, KRT. (1998). pengantar Engineering Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, Yayasan Lingkungan Hidup Yogyakarta UU RI No 32 Tahun 2009, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. SNI 15 – 2094 – 1991, Uji Kuat Tekan Batu Bata Merah. SK Gubernur DIY No.65 tahun 1999. Baku Mutu Limbah Cair Bagi Pelayanan Kesehatan. Sukandarrumidi, (1999), Bahan Galian Industri, Gadjah Mada University press,Yogyakarta. Sugiharto, (1987). Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah , Penerbit Universita Indonesia (UI – Press). Jakarta.
A-289