Bata Lempung sebagai material alteratif pengganti batu bata merah
Latar belakang Saat ini bahan banguanan dinding di dominasi oleh bata merah dan batako bila orang berbicara tentang bahan bangunan dinding rumah secara umum orang akan membicarakan bata merah Bata lempung” merupakan bahan bangunan alternatif untuk dinding bangunan, bahan bangunan ini belum ada di Indonesia, “bata lempung” berupa blok-blok seperti bata merah, warnanya alami, proses pembuatannya tidak dibakar seperti pada bata merah, tetapi dicetak, dipadatkan dan dikeringkan dengan kondisi alam, sedangkan bahan dasar adalah tanah sekitar, jenis bahan tambahan tergantung pada kebutuhan. Karena proses pembuatan seperti itu, menyebabkan
LANDASAN TEORI SOFT MATERIAL : Sebuah material yang bersifat makhluk hidup ( tumbuhan, hewan, manusia )
HARD MATERIAL SEBUAH MATERIAL YANG BERSIFAT TAK HIDUP / MATI ( KAYU , BATU )
HARD MATERIAL BATU Sebuah material yang terdiri dari pada mineral. ( wikipedia ) BATU DI BAGI MENJADI 3 YAITU : BEKU ENDAPAN SEDIMEN
SEDIMEN adalah berasal dari pelapukan dan pengendapan. Batuan sedimen terdiri atas ( kapur, pasir , dan lempung )
LEMPUNG Adalah bahan mineral yang berbutir halus dengan ukuran kekasaran <2 mikron. Karena sifatnya yang halus dan ukuran kekasaran < 2 mikron, dan proses pembuatanya yang tak melalui pembakaran inilah makanya lempung sangat mudah untuk di buat dan langsung jadi yang kira kira hanya membutuhkan waktu 4 minggu.
Mengapa memilih bata lempung Hanya memerlukan waktu 4 minggu Tak perlu di bakar, tetapi di panaskan dengan cara alami Kerusakan hanya mencapai sekitar 20 %, karena pembakaran nya lebih merata Mempunyai tekstur dan warna yang alami Bentuk tak distandarkan tergantung keinginan si owner
Pembuatan batu bata lempung Pemilahan - 4 peringkat penyediaan bahan pembuatan pengeringan pembakaran
Penyediaan: bahan (tanah lempung) dicuci dan dikisar halus
Pembuatan : tanah lempung di bersihkan dari kotoran dan akar akar tumbuhan. Untuk membuat menjadi maksimal dilakukan seleksi dengan ayakan. Pengadukan campuran bahan .
Lalu di cetak.
Setelah pembentukan unit bata, dilakukan lekukan pada permukaan bata. Pengeringan: Unit bata basah dikeringkan dalam ruang atau ruang terbuka dengan pengeringan alami
Contoh bata disusun untuk dimasukkan ke dalam relau
Batu Bata Jenis Batu Bata bata tanah liat / lempung - terbahagi kepada 3 kategori utama: bata biasa, bata muka (bata arkitek), bata kejuruteraan.
Bata biasa - permukaannya tidak menentu warna dan digunakan untuk dinding yang akan diturap dengan simen. Bata muka - mempunyai kemasan permukaan yang baik, licin dan mempunyai warna atau corak yang sama. Dan mempunyai corak-corak dan warna tertentu. Penggunaannya sebagai dinding tidak diturap dengan simen.
• Jenis corak bata muka
11
Batu bata Kegunaan batu bata dikategorikan kepada: dinding penanggung beban (load bearing wall) dinding bukan penanggung beban dinding pemisah dinding penutup. Pemilihan jenis bata bergantung pada kegunaannya. Satu unit bata berbentuk 4 segi bujur dengan saiz panjang 2 kali ganda saiz lebar. Tebalnya dua pertiga lebar. Bata boleh dibuat daripada tanah lempung, pasir & kapur, mortar simen.
Batu bata Ujian Bata bata Ujian Pemeroian: menganalisis garam terhablur di permukaan sampel. Iaitu dengan membungkus sampel kecuali satu permukaan terdedah. Telungkupkan kelalang berisi air suling ke permukaan selama 24 jam, kemudian alih kelalang dan biarkan permukaan kering sendiri dalam makmal selama beberapa hari. Kemudian periksa permukaan dan kira peratusan garam terperoi di permukaan. Tiada - tiada kelihatan garam Sedikit - sehingga 10% luas permukaan bata ditutupi garam. Sederhana - 10% -50% luas permukaan ditutupi oleh garam. Tinggi - lebih 50% luas permukaan ditutupi oleh garam.
Kerja Bata • Susunan bata dalam kerja bata • Antara kaedah susunan terkenal: – Susunan Sisi Bata – Susunan Kepala Bata – Susunan Amerika – Susunan Inggeris – Susunan Flemish
Susunan Amerika
14
Kerja Bata • Kerja ikat bata (brick laying) – bahan yang digunakan ialah mortar (campuran simen atau kapur dengan pasir, atau kedua-duanya dengan pasir. – Bahan pengikat: pasir = 1:3 – Tebal mortar 6.5mm 9mm 15
Kerja Bata lempung • Bentuk bata dalam kerja bata
Bata sudut Pada batu bata merah pemasangan terlihat patah.
16
Kerja Bata • Bentuk bata dalam kerja bata
Pada bata lempung susunan bata sudut terlihat rapih.
17
Studi kasus Rumah sederhana
Pada jenis bangunan ini griya srengseng sawah hampir 70 % rumah yang mereka tempati tak di a plester karena memakai bata merah Pada gran matoa memakai bata merah yang yang hampir di buat 90%
Analisa perbandingan Dari segi fasad
Dari segi fasad yang memakai bata lempung cenderung jarang untuk di plester lantaran sifat bata lempung yang halus maka dari itu tak perlu untuk di plester sedangkan pada bata merah harus di plester karena tekstur yang kasar
pembahasan • Dari hasil penganalisaan yang di lakukan tadi beberapa studi kasus yang di lakukan di srenseng sawah residence dan grand matoa dapat di simpulkan beberapa perbedaan dari bata lempug dan bata merah adalah sebagai berikut: Pembeda
Bata lempung
bata merah
Plester
Tidak perlu
Perlu
Tekstur
Halus
Kasar
Pembuatan
Tak di bakar
Di bakar
Sbg dinding pemikul
Sgt bagus
Bagus
Uji garam
≤ 10%
≤ 20%
Tahan air
Kondisi jenuh sekitar 20%
Kekuatan panas
1500 ˚c
Kondisi jenuh sekitar 60%
1000 ˚c
KESIMPULAN • •
•
•
•
•
•
“Bata lempung” tidak merusak lingkungan, tidak menghasilkan polusi udara akibat pembakaran pada proses produksinya atau merusak lingkungan dengan mengambil kayu dihutan sebagai bahan bakar, demikian pula terhadap sampah dilapangan “bata lempung” relatif tidak banyak menghasilkan sisa blok karena sudah tersedianya potongan-potongan blok yang moduler. “Bata lempung” sangat “supel” dapat mengadaptasi terhadap rancangan arsitektur yang sederhana atau rumit dan dapat diaplikasikan pada bangunan sederhana atau mewah. “Bata lempung” banyak berperan aktif pada bangunan sesuai dengan karakteristiknya yang dapat mengikuti kemauan penghuni atau arsitek, dibandingkan dengan bata merah yang berperan apa adanya, disamping itu harga “bata lempung” relatif lebih murah daripada bata merah karena merupakan bahan bangunan lokal. Pada proses produksi “bata lempung” tidak banyak blok terbuang dengan alasan tidak dapat dipergunakan, karena pada proses produksi tidak ada yang mempergunakan energi pembakaran yang besar. “Bata lempung” tidak saja merupakan bahan bangunan yang “structural material” tetapi juga “art material”, hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi arsitek dalam mengoptimalkan pemakaian “bata lempung”.
Kerja Bata • Susunan bata dalam kerja bata
22
Kerja Bata • Susunan bata dalam kerja bata
23
sekian