PEMANFAATAN PANGKALAN DATA DALAM JARINGAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA OLEH MAHASISWA PROGRAM S1 Dwi Yan Arisma Nina Mayesti Departemen Ilmu Perpustaakan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424
[email protected] [email protected]
Abstrak Skripsi ini membahas mengenai pemanfaatan pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI, khususnya pangkalan data dalam jaringan jurnal elektronik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode studi kasus yang menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitiannya. Indikator dalam penelitian ini adalah kesadaran pengguna, pemanfaatan koleksi, kemampuan penggunaan komputer, kualitas informasi, kemudahan akses, kemudahan penggunaan, dan kesadaran penggunaan. Analisis data yang digunakan dibantu oleh software SPSS for Windows release 16 untuk menghitung persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan oleh 110 responden sudah cukup baik, namun masih disayangkan adanya responden yang tidak mengetahui keberadaan koleksi tersebut. Hasil penelitian juga menyebutkan kurangnya sosialisasi baik keberadaan koleksi tersebut maupun cara penggunaannya. Kata Kunci : pangkalan data dalam jaringan; jurnal elektronik; pemanfaatan jurnal; Perpustakaan UI; pencarian informasi.
Abstract This thesis describes about the usage of online database Universitas Indonesia Library by the undergraduate program student, especially about online database electronic journal. The research uses quantitative approach with case study method which questionnaire as the research instrument. The questionnaire indicators are user awareness, collection usage, computer self-efficacy, quality information, ease of access, ease of usage, usage awareness. Data analysis that is used in this research is helped by SPSS for Windows release 16 software to tabulate the percentage. The result of this research showed that 110 respondents rate the usage of online database is good enough. But, unfortunately there are respondents that did not know the existence of online database. This research also show the lack of socialization of the online database’s existence and the searching strategy. Keywords : online database; electronic journal; journal usage; UI Library; searching strategy.
1. Pendahuluan Perpustakaan perguruan tinggi merupakan institusi pendukung perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya. Fungsi tersebut tersurat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Karena setiap perguruan tinggi memiliki bidang ilmu yang bermacam-macam, maka kebutuhan informasi setiap
anggotanya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, maka perpustakaan perguruan tinggi diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya melalui koleksinya. Universitas Indonesia saat ini menuju World Class Research University. Tentunya sebagai institusi pendukung, Perpustakaan Universitas Indonesia ( selanjutnya disingkat UI) diharapkan mampu untuk
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
terus mengadakan, mengolah, memanfaatkan dan menyebarluaskan informasi dalam bentuk koleksi untuk mampu memenuhi tuntutan tersebut. Perpustakaan UI merupakan integrasi dari perpustakaan-perpustakaan yang ada di fakultas UI. Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka efisiensi pengadaan koleksi dan SDM. Saat ini perpustakaan UI memiliki sekitar 1,5 juta koleksi yang ada di perpustakaan UI dan di fakultas-fakultas UI. Sebagai unit pendukung pengajaran dan penelitian, maka Perpustakaan Universitas Indonesia mengembangkan fasilitas dan koleksi terbaru seperti pengadaan koleksi pangkalan data dalam jaringan. Koleksi pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI merupakan pangkalan data yang berisi bermacammacam penerbit dari pangkalan data dalam jaringan jurnal elektronik dan buku elektronik (e-book). Namun, sebagian besar penerbit pangkalan data dalam jaringan di dalamnya merupakan penerbit pangkalan data dalam jaringan jurnal elektronik. Hanya dua penerbit dari sekian banyak penerbit pangkalan data dalam jaringan yang merupakan penerbit pangkalan data dalam jaringan buku elektronik. Namun, penelitian ini hanya mencakup pada pangkalan data dalam jaringan jurnal elektronik saja. Jurnal elektronik sendiri adalah sebuah versi elektronik dari publikasi tercetak (kertas), walaupun dalam jumlah yang besar saat ini lebih banyak diproduksi hanya dalam format elektronik. Jurnal elektronik kebanyakan dapat diakses melalui internet karena tidak tersedia dalam format lain, atau karena lebih murah dibandingkan harus pergi ke sebuah perpustakaan untuk memperoleh salinan tercetaknya (Cooke, 2001 : 124). Keunggulan jurnal elektronik juga disampaikan oleh Tresnawan (2004) bahwa jurnal elektronik memiliki lebih banyak keunggulan dari pada jurnal tercetak atau informasi tercetak lainnya. Diantaranya yaitu kemutakhiran data, kecepatan penelusuran, dan pemanfaatan 24 jam. Sesuai dengan keunggulan tersebut, tentunya pangkalan data dalam jaringan jurnal elektronik yang dilanggan oleh Perpustakaan UI memiliki tingkat kemutakhiran dalam perkembangan tiap ilmu pengetahuan sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi ilmiah masa kini dan mampu mendukung tiap-tiap program pembelajaran yang diselenggarakan di UI. Keberadaan koleksi ini diharapkan dapat mendukung visi Universitas Indonesia yaitu dalam hal peningkatan produktivitas sivitas akademikanya. Salah satu parameternya adalah keluaran publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademikanya.
Sivitas akademika UI, khususnya mahasiswa S1, memperoleh pelatihan penelusuran dalam jaringan melalui mesin pencari dan pangkalan data dalam jaringan yang dilanggan oleh Perpustakaan UI. Pelatihan penelusuran informasi tersebut terintegrasi pada kegiatan Orientasi Belajar Mahasiswa ( selanjutnya disingkat OBM) pada tingkat Universitas yaitu program Literasi Informasi. Pelatihan penelusuran pada program Literasi Informasi tersebut diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa agar mampu memanfaatkan koleksi pangkalan data dalam jaringan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian terkait tingkat pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan oleh pengguna yaitu mahasiswa S1. Hal tersebut dikarenakan peneliti berasumsi bahwa mahasiswa S1 mampu memanfaatkan koleksi pangkalan data dalam jaringan dengan baik. Peneliti bermaksud untuk mengetahui pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan oleh mahasiswa S1 dan hambatan yang dirasakan dalam memanfaatkan koleksi tersebut. Judul dari penelitian ini adalah Pemanfaatan Pangkalan Data dalam Jaringan Perpustakaan Universitas Indonesia oleh Mahasiswa Program S1. Adapun penelitian sejenis mengenai pemanfaatan jurnal elekktronik yang menjadi acuan peneliti adalah penelitian dari Golnessa G. Moghaddam dan V.G. Talawar (2008) yang berjudul The Use of Scholarly Electronic Journals at the Indian Institute of Science : a case study in India. Penelitian tersebut dijadikan acuan oleh peneliti dalam merumuskan kuesioner.
1.1 Permasalahan Penelitian a. b.
Bagaimana pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan oleh mahasiswa Program S1? Hambatan apa saja yang dialami oleh mahasiswa selaku pengguna koleksi tersebut?
1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk : a. Mengetahui pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan oleh mahasiswa Program S1. b. Mengidentifikasi hambatan yang dialami oleh mahasiswa ketika memanfaatkan koleksi tersebut.
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
2. Tinjauan Literatur 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi menurut (SulistyoBasuki, 1991 : 51) ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yag berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi sendiri dikenal dengan Tri Dharma pergutruan tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, perpustakaan perguruan tinggi ada untuk membantu terlaksananya tujuan tersebut.
2.2 Pangkalan Data dalam Jaringan (Online Database) Istilah pangkalan data (database) didefinisikan oleh Williams (1974) yang dikutip oleh Hartley, Keen, Large, dan Tedd (1993 : 34) dalam buku yang berjudul Online Searching : principles and practice sebagai sebuah kesatuan rekod terbaca mesin (machine-readable) yang terorganisasi, yang mengandung data bibliografi. Sedangkan definisi pangkalan data menurut Hartley, Keen, Large, dan Tedd (1993 : 64) sendiri yaitu koleksi dari berbagai informasi yang disimpan dalam bentuk mesin terbaca (machine-readable) yang telah diorganisasikan dalam kesatuan (tidak terpisah) dan dapat ditemukan kembali jika informasi tersebut diperlukan. Definisi tersebut juga di dukung oleh Cooke (2001 : 116) dalam bukunya yang berjudul A Guide to Finding Quality Information on the Internet : selection and evaluation strategies yang memberikan definisi pangkalan data yaitu koleksi dari rekod-rekod, dimana dari setiap detail isinya berasal dari data yang berbeda, bisa numerik, tekstual atau image-based, dan dimana sering tersedia dalam sebuah format pencarian. Sebuah jangkauan yang lebih luas dari pangkalan data adalah tersedia melalui internet, termasuk pangkalan data katalog perpustakaan, katalog komersial, dan bibliografi. Pangkalan data biasanya berisi kumpulan koleksi yang nanti tujuannya adalah untuk mempermudah adanya temu kembali informasi juga mempercepat penelusuran informasi. Sesuai dengan definisinya maka pangkalan data bisa saja berisi apa saja yang terkumpul dalam suatu ‘wadah’. Perkembangan
pangkalan data dalam pencarian dalam jaringan dimulai pada tahun 1970an (Hartley, Keen, Large, dan Tedd, 1993 : 38). Kemudian pada tahun 1980an merupakan masa perkembangan terpesat bagi pangkalan data pada pencarian dalam jaringan (Hartley, Keen, Large, dan Tedd, 1993 : 39). Perkembangan tersebut tentunya beriringan dengan berkembangnya teknologi komputer di dunia. Dengan perkembangan teknologi tersebut, saat ini sudah banyak terdapat pangkalan data dalam jaringan (online database). Dalam istilah perpustakaan, pangkalan data bisa merupakan daftar buku atau lazim disebut katalog. Dalam perkembangannya, perpustakaan mengembangkan koleksinya yaitu berupa pangkalan data dalam jaringan untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Pangkalan data dalam jaringan pada penelitian ini hanya merujuk pada pangkalan data dalam jaringan jurnal elektronik saja. Oleh karena hal tersebut, maka secara umum pangkalan data dalam jaringan di sini memiliki fitur-fitur seperti jurnal elektronik.
2.2.1 Jurnal Elektronik Istilah jurnal elektronik menurut Curtis (2005) dalam bukunya yang berjudul E-journal : a how to do it manual for building, managing, and supporting electronic journal collections, dapat disebut juga dengan istilah lain seperti online journal, electronic serial, e-serials, atau electronic periodical. Pernyataan tersebut mengenai istilah lain dari jurnal elektronik juga disebutkan oleh Ali dan Nisha (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Use of E-Journal among Research Scholars at Central Science Library University of Delhi. Jurnal elektronik menurut Ali dan Nisha (2011), memiliki istilah atau sinonim yang bermacam-macam yaitu jurnal dalam jaringan, paperless journal, dan jurnal virtual. Suatu jurnal dapat disebut dengan jurnal elektronik jika kontennya dihasilkan atau diproduksi dan disimpan dalam bentuk elektronik. Sedangkan dapat disebut dengan jurnal dalam jaringan (online) jika kontennya dapat ditinjau dan ditemukan kembali dalam jaringan (online). Lancaster (1995) dalam penelitiannya yang dikutip oleh Ali dan Nisha (2011) mengatakan bahwa beberapa ahli memandang bahwa jurnal elektronik yaitu jurnal yang diproduksi, dipublikasikan, didistribusikan secara nasional dan internasional melalui suatu jaringan elektronik seperti internet. Menurut Andriaty (2005) dalam penelitiannya yang berjudul Pemanfaatan Jurnal Elektronis dan Kemutakhiran Informasi yang disitir dalam Publikasi Primer menyebutkan bahwa terdapat dua jenis jurnal elektronik jika dilihat dari segi kebebasan akses yaitu
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
: (1) Jurnal yang bebas diakses tanpa biaya dan dapat dicetak atau bebas unduh; (2) Jurnal yang tidak dapat diakses tanpa password atau tanpa melanggannya.
2.2.1.1 Keunggulan Jurnal Elektronik Berikut perbandingan antara jurnal elektonik dengan jurnal tercetak menurut Tresnawan (2004). Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak No Kriteria Elektronik Tercetak 1
Kemutakhiran
Mutahir
Mutahir
2
Kecepatan diterima Penyimpanan
Cepat
Lambat
Sangat mengirit tempat 24 jam
Memakan tempat
Bisa bersamaan Otomatis tersedia Cepat
Antri
Lebih aman
Kurang aman Tidak bias
3 4
Pemanfaatan
5
Kesempatan akses Penelusuran
6 7 8
Waktu penelusuran Keamanan
Harus dibuat Lama
9
Manipulasi dokumen
10
Bila langganan Judul dengan dana lebih yang sama sedikit Harga total Jauh lebih Lebih langganan murah mahal www.ipi.or.id/materi/IPI-kiat.doc
11
Sangat mudah (spt. Kutipan, dsb) Judul bisa lebih banyak
Terbatas jam buka
Keuntungan jurnal elektronik menurut Tresnawan (2004) juga diperkuat oleh Moghaddam dan Talawar (2008) dalam penelitiannya yang berjudul The Use of Scholarly Electronic Journals at the Indian Institute of Science : a case study in India, yang meliputi beberapa aspek, antara lain : a. Akses langsung ke desktop peneliti; b. Unduh atau cetak artikel langsung; c. Informasi terkini; d. Kemungkinan penemuan kembali full-text.
2.3.1.2 Kelemahan Jurnal Elektronik Curtis (2005 : 125) dalam bukunya menyebutkan beberapa kelemahan dari jurnal elektronik antara lain: a. cakupan tidak selalu lengkap seperti dalam versi tercetaknya; b. masalah otenifikasi menguras sumber daya kelembagaan dan keinginan pengguna; c. preservasi jangka panjang tidak terjamin; d. perpustakaan memiliki kontrol yang lemah terhadap semua akses jurnal elektronik daripada jurnal tercetak; e. kesulitan pada ketersediaan teknologi; f. mengatur jurnal elektronik membutuhkan sumber daya baru atau yang dialokasikan; Kelemahan jurnal elektronik yang telah dikemukakan di atas juga didukung oleh Rusch-Feja dan Siebeky dalam penelitiannya yang dikutip oleh Moghaddam dan Talawar (2008) serta adanya kelemahankelemahan lain dari jurnal elektronik pada masalah teknis, antara lain: a. Tidak memenuhi kriteria akses jangka panjang dan jilid yang tidak komplit; b. Ketergantungan pada jaringan; c. Membaca melalui monitor; d. Kehilangan beberapa sifat dari versi tercetak; e. Kualitas grafis rendah; f. Minimnya standard dan status sitasi.
2.3 Evaluasi Sumber-sumber Elektronik Tenopir (1982) dalam penelitiannya yang berjudul Distribution of Citations in Databases in Multidisciplinary Field mengungkapkan bahwa memilih pangkalan data yang benar untuk dilanggan merupakan suatu tugas yang berat jika semua disiplin subjek harus dipertimbangkan. Seperti halnya pengelola perpustakaan perguruan tinggi tentunya juga merasakan hal yang demikian. Tenopir (1982) menyebutkan empat prinsip dalam pemilihan pangkalan data, yaitu : a. Cakupan subjek, isi, atau topik; b. Cakupan sumber informasi dokumen; c. Cakupan waktu berlanggan; d. Kemudahan dalam pencarian dan penemuan kembali informasi. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Tenopir (1982) mengenai prinsip-prinsip dalam pemilihan
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
pangkalan data, Hartley, Keen, Large dan Tedd (1994) juga menyebutkan hal yang senada mengenai faktor-faktor dalam pemilihan pangkalan data, antara lain ; a. Biaya yang dibutuhkan dalam menggunakan pangkalan data; b. Jumlah data yang tersedia dalam bentuk dalam jaringan; c. Kualitas dokumen; d. Ketersediaan fasilitas pencarian; e. Kualitas dan realibilitas dari jaringan telekomunikasi.
2.5 Studi mengenai Pemanfaatan Koleksi King dan Tenopir dikutip oleh King, et al (2003) dalam penelitian yang berjudul Library Economic Metrics : examples of the comparison of electronic and print journal collections and collections services, menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan koleksi, antara lain : a. Usaha atau kemampuan dari pengguna; b. Kemudahan dan nilai (harga) penggunaan; c. Ketersediaan sumber-sumber informasi alternatif dan kemudahan penggunaanya; d. Tujuan pemanfaatan (penggunaan); e. Kepentingan dan kepuasan yang berhubungan dengan layanan akses jurnal; f. Kesadaran adanya layanan dan kelengkapannya. Tenopir (1999) serta Tenopir dan Read (2000) sebagaimana dikutip oleh Tenopir (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Electronic Publishing : research issues for academic librarians and users, mencatat observasi pada perpustakaan perguruan tinggi mengenai penggunaan sumber informasi dalam jaringan. Survei menunjukkan bahwa kesesuaian konten, rekomendasi dari orang-orang terpercaya, dan kemudahan penggunaan merupakan faktor-faktor yang diyakini berpengaruh dalam pemanfaatan sumber dalam jaringan oleh para mahasiswa. Sedangkan menurut Handoko dalam Prawati (2003), dari segi pengguna, keterpakaian majalah ilmiah di perpustakaan khusus dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kebutuhan, motif, dan minat pengguna, sedangkan faktor eksternal mencakup kelengkapan koleksi majalah ilmiah di perpustakaan, keterampilan pustakawan dalam melayani pemakai, dan ketersediaan fasilitas pencarian kembali. Pemanfaatan atau penggunaan menurut Tenopir yang dikutip oleh Suseela (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Application of Usage Statistics for Assessing
the Use of E-journals in University of Hyderabad : a case study, merupakan sebuah ukuran yang implisit dari nilai suatu layanan dan koleksi perpustakaan. Menurut Moghaddam dan Talawar (2008), terdapat empat metode untuk mengumpulkan data mengenai pemanfaatan jurnal, yaitu : (1) Kuesioner; (2) Wawancara; (3) Transaksi log; (4) Analisis sitasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner menurut Moghaddam dan Talawar (2008) lebih terstandarisasi dan lebih mudah untuk dikomparasikan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner merupakan metode yang popular dan lebih mudah dipahami. Namun, pengumpulan data menggunakan metode ini akan lebih menghabiskan waktu yaitu terutama dalam pembuatan kuesioner dan analisis data.
3. Metode Penelitian Pendekatan ilmiah yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah strategi penelitian yang menggunakan kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data dengan pendekatan deduktif untuk hubungan antar teori dengan menempatkan pengujian teori (testing of theory) (Silalahi, 2009). Dalam penelitian ini, metode yang sesuai digunakan adalah metode studi kasus. Metode penelitian studi kasus adalah metode yang mengungkapkan permasalahan yang berkaitan dengan satu entitas tertentu dengan memperlihatkan konteks khusus dari keberadaan entitas tersebut (Sulistyo-Basuki, 2006 : 252). Menurut Stake (1995) yang dikutip oleh Creswell (2011) dalam bukunya Research Design edisi ketiga, studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Metode studi kasus cocok digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai pemanfaatan dan kendala pemanfaatan pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI oleh mahasiswa, di mana mahasiswa di sini dibatasi hanya untuk S1 Kampus UI Depok saja. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu variabel pemanfaatan terhadap layanan pangkalan data dalam jaringan.
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
Variabel tersebut diukur dengan beberapa indikator yaitu pengetahuan pengguna, frekuensi pemanfaatan koleksi, tujuan penggunaan, motivasi penggunaan, dan faktor penghambat penggunaan koleksi.
Kampus UI. Untuk memudahkan responden dalam pengisian kuesioner, kuesioner juga telah dilengkapi dengan petunjuk pengisiannya.
3.3 Pengolahan Data 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi atau universe adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda yang menjadi objek penelitian (Mustafa, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Kampus UI Depok yang terdaftar aktif pada semester genap tahun akademik 2012/2013. Sampel adalah sebagian dari populasi (Mustafa, 2000). Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Kemahasiswaan UI, jumlah keseluruhan mahasiswa S1 UI yang terdaftar aktif pada semester genap 2012/2013 adalah 23.916 orang. Karena jumlah populasi yang besar, maka dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel menggunakan konsep Slovin. Rumus Slovin :
di mana : n N d
: ukuran sampel : ukuran populasi : galat perdugaan (0.1)
Tahap selanjutnya setelah pengumpulana data adalah pengolahan data. Pengolahan data bermaksud untuk menyederhanakan data agar memudahkan proses analisis data. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dalan 3 tahap, yaitu : (1) Penyuntingan; (2) Pengkodean; (3) Tabulasi Data.
4
Analisis dan Intepretasi Data
4.1 Profil Perpustakaan Universitas Indonesia Perpustakaan Universitas Indonesia adalah salah satu unit pendukung utama kegiatan akademik (pemelajaran, pengajaran dan penelitian). Sebagai unit pendukung pengajaran dan penelitian, Perpustakaan UI terus berusaha mengembangkan diri dengan menambah koleksi terbaru, melanggan berbagai penerbit pangkalan data dalam jaringan, mengembangkan sistem, serta memberikan layanan prima kepada pengguna. Adapun visi Perpustakaan UI adalah Menjadi Perpustakaan Universitas Riset Kelas Dunia.
4.2 Profil Responden Dari rumus tersebut maka ditetapkan sampel sejumlah 99,5836 ≈ 100 responden yang diperhitungkan dapat mewakili keseluruhan dari subjek penelitian.
3.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting karena sebagai bahan analisis suatu penelitian. Pengumpulan data juga harus dilakukan dengan sistematis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden melalui beberapa cara antara lain menemui langsung responden di dalam perpustakaan, ruang kelas, atau pun di tempat lainnya yang masih berada di dalam lingkungan
Berikut adalah profil responden dalam penelitian ini Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Asal Fakultas Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent FASILKOM FH FIB FIK FISIP FKM FMIPA FT Psikologi Total
1 1 23 19 1 12 23 26 4 110
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
,9 ,9 20,9 17,3 ,9 10,9 20,9 23,6 3,6 100,0
,9 ,9 20,9 17,3 ,9 10,9 20,9 23,6 3,6 100,0
,9 1,8 22,7 40,0 40,9 51,8 72,7 96,4 100,0
Distribusi asal fakultas tersebut di atas menunjukkan sebaran responden dari beberapa fakultas UI yang ada di Kampus Depok. Data tersebut menunjukkan bahwa responden dari Fakultas Teknik (FT) sebanyak 26 responden (23,6%), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebanyak 23 responden (20,9%), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) sebanyak 23 responden (20,9%), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) sebanyak 19 responden (17,3%), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) sebanyak 12 responden (10,9%), Fakultas Psikologi sebanyak 4 orang (3,6%), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) sebanyak 1 responden (0,9%), Fakultas Hukum (FH) sebanyak 1 responden (0,9%), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 1 responden (0,9%). Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa S1 Kampus UI Depok dari berbagai angkatan tahun masuk di UI. Adapun responden terbesar adalah dari angkatan 2009 dengan frekuensi 41 orang (37,3%) yang disusul oleh angkatan 2010 dengan frekuensi yang hampir sama yaitu 40 orang (36,4%). Sedangkan responden minoritas dari kalangan mahasiswa S1 angkatan 2011 dengan frekuensi 15 orang (13,6%), mahasiswa angkatan 2012 dengan frekuensi 9 orang (8,2%), dan mahasiswa angkatan 2008 dengan frekuensi 5 orang (4,5%). Sebaran data di atas dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Tahun Angkatan Responden Frequency Percent 2008 2009 2010 2011 2012 Total
5 41 39 15 10 110
Valid Percent
4,5 37,3 35,5 13,6 9,1 100,0
4,5 37,3 35,5 13,6 9,1 100,0
Cumulative Percent 4,5 41,8 77,3 90,9 100,0
“Apakah Anda mengetahui adanya koleksi pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI?” Berdasarkan data yang terkumpul dari jawaban atas pertanyaan tersebut, dari total keseluruhan responden yang berjumlah 110 orang, sebanyak 97 orang responden (88,2%) mengetahui adanya layanan pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI. Sedangkan sebanyak 13 orang responden (12,7%) tidak mengetahui sama sekali mengenai pangkalan data dalam jaringan. Sebaran data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Kesadaran Responden terhadap Pangkalan Data dalam Jaringan Frequency Percent Valid tidak Ya Total
Valid Cumulative Percent Percent
13
11,8
11,8
11,8
97
88,2
88,2
100,0
110
100,0
100,0
Untuk mengetahui sumber informasi responden mengenai koleksi pangkalan data dalam jaringan dapat diperoleh dari jawaban atas pertanyaan pada kuesioner bagian 1 pada butir ke-2 yang berbunyi sebagai berikut : “Dari mana Anda mengetahui adanya koleksi tersebut?” Gambar 4.1 menunjukkan jawaban responden mengenai sumber informasi bagi mahasiswa terkait koleksi pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI. Gambar 4.1 Grafik Sumber Informasi Koleksi Pangkalan Data dalam Jaringan.
60
40
4.3 Kondisi Pemanfaatan Pangkalan Data dalam Jaringan
Sumber…
20 0
Webmail Dosen Teman Spanduk OBM
4.3.1 Kesadaran Pengguna Kesadaran responden akan adanya koleksi pangkalan data dalam jaringan perpustakaan UI diperoleh dari pertanyaan kuesioner bagian 1 pada butir 1 yang berbunyi :
Secara umum, sebagian besar responden telah mengetahui adanya koleksi pangkalan data dalam jaringan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase responden yang mengetahui sebanyak 88,2% dibandingkan dengan persentase responden yang
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
Pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan oleh responden dapat dilihat dari jawaban atas pertanyaan kuesioner bagian 1 pada butir ke-3 yang berbunyi : “Apakah Anda memanfaatkan koleksi tersebut?” Hasil dari jawaban atas pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menunjukkan pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan dari keseluruhan jumlah responden yaitu sebanyak 110 orang. Sebanyak 85 orang responden (77,3%) telah memanfaatkan pangkalan data dalam jaringan. Sebanyak 25 orang responden (22,7%) tidak memanfaatkan pangkalan data dalam jaringan yaitu terdiri dari responden yang tidak mengetahui adanya layanan pangkalan data dalam jaringan dan responden yang mengetahui adanya layanan tersebut tetapi belum memanfaatkannya. Tabel 4.4 Pemanfaatan Pangkalan Data dalam Jaringan Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Tidak Ya Total
25
22,7
22,7
22,7
85
77,3
77,3
100,0
110
100,0
100,0
Berdasarkan distribusi pada tabel di atas, tentu sangat disayangkan adanya responden yang mengetahui adanya koleksi pangkalan data dalam jaringan tetapi tidak memanfaatkannya. Total keseluruhan responden yang tidak memanfaatkan koleksi tersebut sebanyak 25 orang responden, di mana 13 orang responden tidak mengetahui adanya koleksi tersebut dan 12 orang responden yang mengetahui adanya koleksi tersebut tetapi tidak memanfaatkan koleksi tersebut.
Gambar 4.2 Grafik Penghambat Pemanfaatan 1 8 7 6 5 4 3 2 1 0
ita In s te r Ke n et su lit an Se Ak ar ch ses Ku Eng ra i n g ne B ut uh
4.3.2 Pemanfaatan oleh Mahasiswa S1
Gambar 4.2 menunjukkan jawaban responden yang mengetahui adanya koleksi tersebut tetapi tidak memanfaatkannya.
Fa sil
tidak mengetahui yaitu sebanyak 11,8%. Namun, persentase responden yang tidak mengetahui adanya koleksi pangkalan data dalam jaringan cenderung masih relatif tinggi. Apalagi jika dikaitkan dengan adanya kegiatan OBM sebagai sebuah program Universitas yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru S1 UI. Di mana pada kegiatan tersebut terdapat sebuah program Literasi Informasi yang memberikan informasi mengenai keberadaan koleksi tersebut dan cara mengaksesnya.
Adanya responden yang mengetahui adanya koleksi pangkalan data dalam jaringan, tetapi tidak memanfaatkannya dapat terjadi karena adanya ketidaktahuan responden akan keunggulankeunggulan dari koleksi tersebut sebagaimana telah diungkapkan oleh Tresnawan (2004), Curtis (2005), dan Moghaddam dan Talawar (2008) seperti kemutakhiran informasi, ketersediaan akses (24 jam), dan dapat digunakan secara bersamaan dalam waktu yang sama oleh pengguna yang berbeda. Adapun tidak dimanfaatkannya koleksi tersebut dikarenakan ketergantungan pada jaringan internet dan diperlukannya perangkat khusus seperti komputer atau alat baca lainnya sebagaimana kelemahankelemahan koleksi tersebut seperti yang diungkapkan juga oleh peneliti tersebut di atas. Adapun ketersediaan komputer perpustakaan juga telah mempengaruhi pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan sebagaimana yang diungkapkan oleh Handoko yang kemudian dikutip oleh Prabawati (2003) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi.
Angkatan Tahun terhadap Pemanfaatan Berikut adalah sebaran data responden dengan berbagai angkatan tahun terhadap pemanfaatan pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI.
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
Tabel 4.5 Angkatan terhadap Pemanfaatan Pangkalan Data dalam Jaringan memanfaatkan pangkalan data daring
Berdasarkan data responden yang memanfaatkan koleksi pangkalan data dalam jaringan, terlihat bahwa persentase terbesar responden yang memanfaatkan pangkalan data dalam jaringan adalah mahasiswa yang duduk pada tingkat akhir atau minimal saat ini sedang menjalani minimal semester 6 artinya adalah mahasiswa angkatan 2010, 2009, dan 2008. Sedangkan untuk responden yang sedikit memanfaatkan adalah mahasiswa yang saat ini menjalani semester 1-5. Ada dua orang responden dari angkatan 2009 dan 4 orang responden dari angkatan 2010 yang tidak pernah sama sekali memanfaatkan pangkalan data dalam jaringan. Sedangkan untuk responden angkatan 2008 seluruhnya memanfaatkan koleksi tersebut. Berdasarkan sebaran tersebut terlihat bahwa pemanfaatan koleksi pangkalan data dalam jaringan oleh responden belum terintegrasi dalam pembelajaran sehari-hari. Responden menggunakan koleksi tersebut hanya ketika mereka membutuhkan informasi yang mendesak seperti halnya untuk penulisan tugas akhir.
Sumber Informasi Cara Penelusuran Sumber informasi responden mengenai cara penelusuran dapat diketahui dari tabulasi dari jawaban responden atas pertanyaan pada kuesioner bagian 1 butir ke-4 yang berbunyi : “Dari mana Anda mengetahui cara mengakses koleksi tersebut?”
Lainnya
5 41 39 15 10 110
Coba-‐c oba
5 36 32 9 3 85
OBM
0 5 7 6 7 25
50 40 30 20 10 0
Total
Pustakawan
2008 2009 2010 2011 2012 Total
ya
Teman
Tidak
Gambar 4.3 Grafik Informasi Cara Penelusuran
Dosen
Angkatan
Berikut adalah hasil jawaban dari responden.
Sumber informasi cara penelusuran merupakan faktor penting dalam pemanfaatan layanan pangkalan data dalam jaringan karena informasi penelusuran yang baik mampu memotivasi pengguna dalam memanfaatkan koleksi tersebut. Informasi cara penelusuran tentunya berisi hal-hal teknis dalam strategi penelusuran sehingga informasi yang diperlukan dapat diperoleh secara efektif dan efisien. Ssehingga dengan kemudahan perolehan informasi tersebut diharapkan akan mampu mendorong pengguna untuk memanfaatkan koleksi tersebut dengan maksimal. Hal tersebut tentunya sesuai dengan konsep kemudahan penggunaan menurut Linda Stewart dalam Metz (2000) dan konsep evaluasi terhadap kemudahan penggunaan oleh Cooke (2000). Dalam hal ini, sumber informasi cara penelusuran yang dianggap memenuhi kriteria memberikan strategi pencarian dan penelusuran informasi adalah sumber informasi cara penelusuran yang disampaikan melalui kegiatan OBM. Sedangkan sumber informasi cara penelusuran dari teman dan dosen masih memiliki resiko kesulitan dalam perolehan informasi yang dibutuhkan. Sebaran data pada gambar 4.4 juga menunjukkan lemahnya peran pustakawan sebagai sumber informasi cara penelusuran koleksi tersebut. Tentunya hal tersebut sangat disayangkan karena semestinya pustakawan berperan utama dalam aktivitas perpustakaan.
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
Motivasi Penggunaan Berikut adalah hasil dari jawaban responden mengenai motivasi penggunaan pangkalan data dalam jaringan untuk rekreasional dalam bentuk grafik. Gambar 4.4 Grafik Motivasi Penggunaan 40
Selalu
30
Sering
20
Kadang-‐kadang
10 0
Pernah Dosen
Sendiri
Teman
Tidak Pernah
Sebagaimana yang disampaikan Handoko dalam Prabawati (2005) bahwa pemanfaatan koleksi tidak hanya didasarkan pada kebutuhan pengguna (user) tetapi juga didasarkan pada motivasi pengguna. Hasil analisis tersebut di atas menunjukkan adanya keinginan sendiri sebagai motivator utama dalam menggunakan pangkalan data dalam jaringan. Namun peran dosen sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran juga penting karena juga mempengaruhi frekuensi pemanfaatan melalui tugastugas yang diberikan. Hal tersebut seirama dengan survey yang dilakukan oleh Tenopir (1999) serta Tenopir dan Read (2000) dalam Tenopir (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Electronic Publishing : research issues for academic librarians and users, yag menyinggung adanya rekomendasi dari orang-orag terpercaya, dalam hal ini dosen, sebagai faktor yang berpengaruh dalam pemanfaatan sumber dalam jaringan. Selain itu, dorongan teman juga memiliki peran ketika dalam proses pengerjaan tugas-tugas perkuliahan apalagi dalam bentuk tugas kelompok.
4.4 Hambatan Pemanfaatan Koleksi Sebaran data menunjukkan akses intranet sebagai faktor penghambat utama dalam menggunakan pangkalan data dalam jaringan. Responden menyatakan bahwa sebagian besar pangkalan data dalam jaringan hanya bisa diakses dari lingkungan Kampus UI saja, termasuk Perpustakaan UI. Hal tersebut dinyatakan oleh 72 orang responden. Faktor penghambat kedua adalah koneksi internet UI yang mengakibatkan sulitnya terhubung pada pangkalan data dalam jaringan. Hal
tersebut dinyatakan oleh 65 orang responden. Lebih terbiasa mengakses informasi melalui mesin pencari seperti Google merupakan faktor penghambat ketiga bagi responden untuk menggunakan pangkalan data dalam jaringan. Hal tersebut dinyatakan oleh 64 orang responden. Fasilitas komputer Perpustakaan UI juga menjadi penghambat keempat bagi responden yang dinyatakan oleh 32 orang responden. Faktor penghambat kelima yaitu tidak tahu cara akses atau menelusur informasi menggunakan pangkalan data dalam jaringan dinyatakan oleh 26 orang responden. Faktor penghambat keenam adalah responden merasa bahwa program studi di mana mereka menuntut ilmu kurang membutuhkan informasi yang ada pada pangkalan data dalam jaringan. Hal tersebut dinyatakan oleh 9 orang responden. Sedangkan hambatan lainnya disebutkan oleh dua orang responden. Dalam hal hambatan, masalah aksesibilitas menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi minat responden dalam memanfaatkan pangkalan data dalam jaringan. Ketersediaan sebagian besar layanan yang hanya dapat diakses melalui intranet atau dari lingkungan Kampus UI serta koneksi internet menjadi penghambat dalam masalah aksesibilitas. Hal tersebut juga disampaikan oleh Rusch-Feja dan Siebeky dalam Moghaddan dan Talawar (2008) mengenai kelemahan jurnal dalam jaringan. Kelemahan tersebut sangat mempengaruhi minat responden dalam memanfaatkan pangkalan data dalam jaringan. Meskipun tidak dipungkiri adanya keunggulan pangkalan data dalam jaringan (beberapa pangkalan data) yang tersedia kapan pun dan dimanapun (Curtis, 2005). Faktor penghambat selanjutnya adalah kemampuan diri dalam menelusur informasi dalam pangkalan data dalam jaringan. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi pelaksana kegiatan OBM karena sudah seharusnya mahasiswa S1 UI sudah mendapatkan pelatihan cara penelusuran menggunakan pangkalan data dalam jaringan karena kegiatan tersebut adalah kegiatan wajib universitas yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru S1 Universitas Indonesia. Faktor penghambat selanjutnya adalah kurang dibutuhkannya informasi dalam pangkalan data dalam jaringan dalam kegiatan perkuliahan responden. Hal ini tentunya dapat menjadi masukan bagi pustakawan untuk bekerja sama dengan dosen untuk meningkatkan pemanfaatan pangkalan data dalam jaringan oleh responden. Sedangkan faktor penghambat lainnya yaitu tidak semua artikel pada pangkalan data dalam jaringan dapat diunduh karena
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
ada yang berbayar atau belum dilanggan oleh Perpustakaan UI.
3.
Gambar 4.5 Grafik Hambatan Pemanfaatan Koleksi 4. 80 60 40
Hambatan Pemanfaatan
20 0
Kegiatan Literasi Informasi pada kegiatan OBM sudah memiliki peran yang cukup signifikan dalam penyebaran informasi keberadaan koleksi pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI dan cara penelusurannya. Peran pustakawan masih sangat minim dalam penyebaran informasi mengenai keberadaan koleksi maupun cara penelusuran informasi menggunakan pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI.
5.2 Saran
a b c d e f g
Keterangan : a. Fasilitas komputer Perpustakaan UI kurang memadai b. Fasilitas koneksi internet lambat c. Tidak mengetahui cara menelusur d. Sebagian besar Pangkalan data dalam jaringan hanya bisa di akses melalui intranet e. Lebih terbiasa menggunakan Mesin pencari f. Informasi pada Pangkalan data dalam jaringan kurang dibutuhkan g. Lainnya.
1.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan intepretasi data di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan diharapkan mampu menjadi masukan bagi Perpustakaan UI sebagai penyedia koleksi pangkalan data dalam jaringan. Kesimpulan yang dapat di tarik, antara lain : 1. Tingkat kesadaran (awareness) responden terhadap koleksi pangkalan data dalam jaringan sudah cukup baik. Sebagian besar responden mengetahui adanya koleksi tersebut. Namun, masih disayangkan adanya responden yang tidak mengetahui koleksi tersebut karena pada hakikatnya keberadaan koleksi tersebut disampaikan pada program Literasi Informasi yang terintegrasi pada kegiatan OBM yang seharusnya diwajibkan bagi seluruh mahasiswa S1 UI. Sehingga seharusnya seluruh mahasiswa S1 UI mengetahui adanya koleksi tersebut. 2. Tingkat pemanfaatan pangkalan data dalam jaringan oleh responden terlihat sudah cukup baik jika dilihat dari persentasenya. Namun, responden masih belum mengaplikasikannya secara terintegrasi pada kegiatan perkuliahan mereka. Mereka memanfaatkan hanya ketika sudah sangat membutuhkan informasi ketika tiba waktunya penulisan skripsi atau tugas akhir.
2.
3.
Koleksi pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI sebenarnya sudah baik dan banyak jumlahnya, tetapi masih kurang dalam sosialisasi baik tentang daftar pangkalan data yang dilanggan maupun cara penggunaannya. Sebaiknya Perpustakaan UI bekerjasama dengan dosen atau pengajar untuk menyosialisasikannya. Sosialisasi dapat dilakukan dengan penugasan mencari informasi dengan pangkalan data tertentu. Peran dosen juga diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan layanan tersebut oleh responden. Adanya peningkatan peran pustakawan dalam penyebaran informasi keberadaan koleksi pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI serta cara penelusurannya melalui program Literasi Informasi yang diadakan oleh Perpustakaan UI secara berkelanjutan sebagai tindak lanjut dari program Literasi Informasi di OBM. Sosialisasi pelaksanaan acara tersebut dapat diberitakan melalui website resmi UI maupun Perpustakaan UI serta dapat ditampilkan pada spanduk yang dapat diletakkan di tempat-tempat strategis. Kesulitan akses merupakan faktor penghambat utama dalam pemanfaatan koleksi ini. Sehingga diperlukan adanya fasilitas khusus seperti komputer yang digunakan khusus untuk penelusuran pangkalan data dalam jaringan saja. Kemudian bisa lebih disosialisasikan lagi adanya layanan referensi untuk membantu responden dalam penelusuran informasi. Sosialisasi mengenai layanan referens dapat dilakukan dengan pemberian informasi melalui webmail UI secara berkala seperti halnya pengiriman username dan password pangkalan data dalam jaringan. Hal tersebut telah terbukti dalam penelitian ini bahwa
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013
4.
banyak responden yang mengetahui pengiriman password dan username melalui webmail UI. Perlunya sosialisasi mengenai manfaat dan keunggulan artikel pada pangkalan data dalam jaringan dibandingkan dengan sumber informasi lainnya dengan cara bekerja sama dengan dosen atau pengajar untuk menyampaikan hal tersebut. Sehingga memungkinkan adanya peningkatan pemanfaatan.
Daftar Acuan Andriaty, Etty. (2005). Pemanfaatan Jurnal Elektronis dan Kemutakhiran Informasi yang Disitir dalam Publikasi Primer. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 14(2), 25-31. Ali, P.M. Naushad, Nisha, Faizul. (2011). Use of eJournal among Research Scolars at Central Science Library University of Delhi. Collection Building, 30(1), 53-60. Collins, Maria D.D., Carr, Patrick L. (2008). Managing the Transition from Print to Electronic Journals and Resources. London : Routlege. Cooke, Alison. (2001). A Guide to Finding Quality Information on the Internet : selection and evaluation strategies (2nd Ed.). London : Facet Publishing. Creswell, John W. (2011). Reseach Design : pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed edisi ketiga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Curtis, Donnelyn. (2005). E-Journals : a how to do it manual for building, managing, and supporting electronic journal collections. London : Facet Publishing. Hartley, R.J., Keen, E.M., Large, J.A., Tedd, L.A. (1993). Online Searching : principles and practice. London : Bowker-Saur. Hastono, Sutanto Priyo. (2006). Analisis Data. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jamali, Hamid R., Nicholas, David, Huntington, Paul. (2005). The Use and Users of Scholarly EJournal : a review of log analysis studies. Aslib Proceedings, 57(6), 554-571. King, Donald W., Boyce Peter B., Montgomery, Carol H., Tenopir, Carol. (2003). Library Economic Metrics : examples of comparison of electronic and print journal collections and collections services. Library Trends, 51(3), 376-406.
Maksum, Rufaidah, Vivit W., Suryantini, Heryati. (2010). Laporan Pengkajian Pemanfaatan Layanan Informasi Terbaru dan Terseleksi. Bogor : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Metz, Paul. (2000). Principles of Selection for Electronic Resources. Library Trends, 48(4), 711-728. Moghaddam, Golnessa G., Talawar, V.G. (2008). The Use of Scholarly Electronic Journals at the Indian Institute of Science : a case study 72 in India. Interlending and Document Supply 36(1), 15-29. Mustafa, Hasan. (2000). Teknik Sampling, diunduh dari home.unpar.ac.id/~hasan/SAMPLING pada tanggal 2 Mei 2012 pukul 20.40. Rowlands, Ian, Nicholas, David. (2007). The Missing Link : journal usage metrics. Aslib Proceedings, 59(3), 222-228. Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Sulistyo-Basuki. (2006). Metode Penelitian. Jakarta : Wedatama Widya Sastra. Suseela, V.J. (2011). Application of Usage Statistics for Assessing the Use of E-journals in University Hyderabad : a case study. The Electronic Library, 29(6), 751-761. Tenopir, Carol. (1989). Issues in Pangkalan data dalam jaringan Searching. Colorado : Library Unlimited, Inc. Tenopir, Carol. (2003). Electronic Publishing : research issues for academic librarians and users. Library Trends, 51(4), 614-635. Tresnawan, Arief Dj. (2004). Jurnal Elektronik : berbagi pengalaman proses berlangganan jurnal on line di UPT Perpustakaan UNISBA, Disampaikan pada acara Silaturahmi dan Seminar Sehari “Kiat Sukses Mengembangkan Perpustakaan”, IPI Cabang Bandung dengan UPT Perpustakaan ITB, Rabu, 29 Desmber 2004, diunduh dari www.ipi.or.id/materi/IPI-kiat.doc pada tanggal 10 Mei 2012 Undang-undang, Peraturan dsb. (2007). Undangundang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I pasal 1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Undang-undang, Peraturan dsb. (2007). Undangundang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab V pasal 14. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Pemanfaatan pangkalan …, Dwi Yan Arisma, FIB UI, 2013