1
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA
Relisa Retina dan Eva Andayani
Program Sarjana Ekstensi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia berdasarkan persepsi mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner. Jenis penelitiannya deskriptif. Identifikasi kualitas pelayanan didasarkan pada LIBQUAL, yaitu dimensi sikap dan kemampuan petugas perpustakaan dalam melayani pengguna (Affect of Service), kemandirian pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan (Personal Control), kecukupan dan akses terhadap koleksi perpustakaan (Access to Information), dan perpustakaan dinilai dari segi fungsional ruangnya untuk kegiatan belajar (Library as Place). Dari analisis hasil penyebaran kusioner kualitas pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia menurut mahasiswa Universitas Indonesia kurang baik, tiga dari empat dimensi kualitas pelayanan perpustakaan dinilai kurang baik yaitu dimensi Affect of Service, Personal Control dan Access to Information.
Abstract This research aims to identify the quality of service of University Library based on perceptions of University of Indonesia students. This research uses a quantitative approach. Data collection techniques are carried out by means of dissemination of the questionaire. This type of descriptive research. Identicication of service quality based on LIBQUAL. The dimension of the attitude and ability of library staff in serving users (Affect of Service), in utilizing the library users independency (Personal Control), sufficiency and access to library collection (Access to Information), and the library is assessed in terms of it’s spatial, functional for learning activities (Library as Place). From the analysis of the result of the dissemanition quistionnaire of the service quality of University Library according to University of Indonesia Students are less good, three of the four dimensions of the library service quality was rated less well the dimensions of Affect of Service, Personal Control and Access to Information. Keywords : Perception, Library Service Quality
PENDAHULUAN Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakaiannya sebagai sumber informasi atau dapat dikatakan pula
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
2
bahwa maksud perpustakaan adalah menyediakan tempat untuk ilmu pengetahuan atau informasi, tempat mengumpulkan, menyimpan, memelihara bahan-bahan pustaka serta memberi pelayanan kepada para pemakai yang membutuhkan informasi (Milburga, 1986:17) Perpustakaan merupakan lembaga yang inti kegiatannya adalah layanan dengan berorientasi lepada kepentingan/kebutuhan pelanggannya, sehingga arti pelanggan bagi perpustakaan sangatlah penting bagi ekstensi organisasi/lembaga tersebut. Perpustakaan sebagai institusi sosial berhubungan dengan masyarakat. Bagi merekalah kegiatankegiatannya dimaksudkan dan untuk hal ini perpustakaan ada. Pentingnya kehadiran pelanggan bagi perpustakaan sebagai organisasi layanan sosial yang memberikan jasa layanan
kepada
masyarakat.
Sehingga,
apabila
mereka
memutuskan
untuk
tidak
memanfaatkan perpustakaan karena berkeyakinan bahwa mereka tidak membutuhkannya, maka perpustakaan akan terancam eksistensinya (Laksmi dalam Sulistyo-Basuki, dkk. 2006) Sebagai konsumen, tentunya pengguna merupakan orang yang merasakan langsung layanan yang diberikan perpustakaan tersebut. Oleh karena itu, kualitas layanan tentunya harus dilihat dari sudut pandang pengguna karena hanya mereka yang berhak untuk menilai keberhasilan layanan yang diberikan perpustakaan. Seperti yang diungkapkan oleh Zeithmal, Parasuraman dan Berry (1990) “The only criteria that count in evaluating service quality are defined by customers. Only customers judge quality: allother judgements are essentially irrelevant” Peneliti akan menjelaskan sedikit gambaran tentang perpustakaan di dua perguruan tinggi negeri diantaranya Perpustakaan Universitas Indonesia dan Perpustakaan Institut Tekhnik Bandung (ITB)
sebagai dasar perbandingan untuk melakukan sebuah penelitian
persepsi mahasiswa tentang kualitas pelayanan perpustakaan di suatu perguruan tinggi. Perpustakaan
Universitas
Indonesia
adalah
sebuah
sistem
terintegrasi
yang
menawarkan akses komprehensif kepada induk yang mencakup batasan antar fakultas dan disiplin ilmu. Perpustakaan UI adalah departemen penting dalam sentra administrasi universitas dimana perpustakaan-perpustakaan berkolaborasi pada ranah akuisisi maupun koleksi digital, teknologi informasi, preservasi dan high-density storage. Untuk memfasilitasi koordinasi dan komunikasi, perpustakaan UI menjadi fusi bagi semua perpustakaan fakultas. Layanannya mencakup layanan terpadu bagi semua mahasiswa UI. Berbagai macam fasilitas mandiri seperti bookdrop, book dispenser, OPAC dan MKIOSK. Koleksi komprehensif bila menimbang jumlah arsip dan dokumentasi yang dinaunginya. Perpustakaan UI adalah salah satu perpustakaan yang terbesar di Asia. Perlu diketahui bahwa Perpustakaan Universitas
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
3
Indonesia
pengunjungnya
mencapai
2000
hingga
4000
per-hari
.
(http://www.ui.ac.id/id/library/page/pengantar). Bila dibandingkan dengan perpustakaan ITB, Perpustakaan ITB memiliki peranan dan tanggung jawab untuk menyediakan dan senantiasa meningkatkan kualitas penyediaan berbagai ragam informasi/pustaka terutama yang berhubungan dengan kegiatan akademik sivitas akademika ITB dan pustaka yang bersifat memperkaya khazanah pengetahuan secara umum, di samping penyediaan berbagai fasilitas layanan informasi yang berfungsi meningkatkan kualitas dan kuantitas akses terhadap informasi, baik akses yang bersifat internal maupun eksternal di antaranya mushola, toko buku, ruang sampoerrna corner, ruang amerika corner, layanan cyberlib dan layanan fotokopi. Disamping peran dan tanggungjawab kepada sivitas akademika ITB, UPT Perpustakaan sebagai suatu institusi juga memiliki tanggungjawab untuk membina hubungan baik dengan berbagai pihak, termasuk mitra kerja ITB dan masyarakat luas. Sehingga ragam pustaka serta layanan UPT Perpustakaan ITB selain ditujukan secara khusus bagi sivitas akademika ITB juga diupayakan untuk dapat dimanfaatkan masyarakat luas yang memerlukannya. Jumlah pengunjung perpustakaan ITB rata-rata mencapai 2000 pengunjung per-hari (http://www.lib.itb.ac.id/?mod=about).
Peneliti memilih site penelitian di Perpustakaan Universitas Indonesia karena dapat diketahui bahwa Perpustakaan Universitas Indonesia memiliki fasilitas dan layanan yang lebih maju apabila dibandingkan dengan Perpustakaan ITB karena Perpustakaan Universitas Indonesia memiliki beberapa fasilitas mandiri dan jumlah pengunjung Perpustakaan Universitas Indonesia lebih banyak. Menurut sumber, Perpustakaan
Universitas Indonesia sejak dibuka gedung baru
tanggal 13 Mei 2011 hingga saat ini jumlah anggota Perpustakaan Universitas Indonesia yang terdaftar di database Perpustakaan Universitas Indonesia sebanyak 34.906 dan jumlah pengunjung Perpustakaan Universitas Indonesia per-hari rata-rata sebanyak 2000 hingga 4000 orang. Anggota Perpustakaan Universitas Indonesia semuanya merupakan mahasiswa Universitas Indonesia itu sendiri. Sedangkan untuk umum hanya dapat membaca ditempat tidak dapat menjadi anggota dan tidak dapat meminjam koleksi buku di Perpustakaan Universitas Indonesia. Untuk koleksi karya ilmiah yang ada di Perpustakaan Universitas Indonesia tidak melayani peminjaman tetapi anggota atau masyarakat umum dapat membacanya ditempat Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa petugas di perpustakaan fakultas dan perpustakaan UI, perpustakaan Universitas Indonesia membutuhkan empat minggu untuk memindahkan koleksi 10 perpustakaan fakultas ke Perpustakaan Universitas Indonesia
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
4
diantaranya FIB, FMIPA, FIK, FH, FISIP, FT, FKM, Psikologi dan FE. Tidak semua perpustakaan fakultas pindah ke Perpustakaan Universitas Indonesia karena setiap fakultas memiliki kebijakan yang berbeda-beda, diantaranya perpustakaan di FE, FKM, Fasilkom, Psikologi dan FISIP (ruang baca) masih buka. Dari hasil wawancara kepada beberapa mahasiswa yang telah menjadi anggota Perpustakaan Universitas Indonesia ada beberapa kekurangan diantaranya adalah petugas perpustakaan kurang memberikan kontribusi secara langsung dalam ikut membantu mahasiswa yang kesulitan mencari buku di rak buku karena nomor kode buku dan rak sedikit membingungkan mahasiswa atau anggota perpustakaan karena dilihat dari ribuan koleksi buku yang ada dan luasnya Perpustakaan Universitas Indonesia, mahasiswa mengharapkan bantuan dari petugas yang mempunyai pengetahuan tentang koleksi buku atau karya ilmiah, komputer katalog yang disediakan Perpustakaan Universitas Indonesia untuk mencari nomor urut buku seringkali tidak berfungsi sehingga menghambat mahasiswa dalam pencarian buku dan beberapa fasilitas mandiri yang ada di Perpustakaan Universitas Indonesia juga sering tidak berfungsi dengan baik yang membuat mahasiswa yang telah menjadi anggota Perpustakaan
Universitas Indonesia tetap memerlukan bantuan petugas perpustakaan.
Sedangkan dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa petugas Perpustakaan Universitas Indonesia, kurangnya sumber daya manusia pada Perpustakaan Universitas Indonesia menghambat proses peningkatan kualitas pelayanan untuk menyusun kembali buku-buku setelah dibaca oleh pengunjung. Buku-buku belum seluruhnya tersusun dengan rapih, masih ada beberapa buku yang masih bertumpuk dan belum tersusun. Fasilitas yang telah disediakan oleh Perpustakaan Universitas Indonesia menurut mahasiswa Universitas Indonesia cukup mewah dan lengkap tapi, apakah fasilitas yang tersedia berfungsi dengan baik dan menjamin baiknya kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada mahasiswa Universitas Indonesia itu sendiri? Persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap tingkat kepentingan pelanggan, kepuasan pelanggan, citra, tahap pelayanan dan momen pelayanan (Arief, 2007). Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang kualitas
pelayanan yang telah diberikan Perpustakaan Universitas Indonesia yang notabene nya Perpustakaan Universitas Indonesia merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di Asia sebagai bahan pertimbangan Perpustakaan Universitas Indonesia untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik. Perpustakaan Universitas Indonesia yang baru berdiri di gedung baru ini diharapkan akan melakukan suatu perubahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada mahasiswa
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
5
Universitas Indonesia. Untuk mengetahui kualitas pelayanan Perpustakaan di Universitas Indonesia diperlukan suatu penelitian untuk mengupas lebih lanjut dari persepsi atau pandangan mahasiswa yang telah menjadi anggota sebagai pelanggan utama terhadap kualitas pelayanan di Perpustakaan Universitas Indonesia dan fasilitas-fasilitas didalamnya yang telah disediakan. Studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi serta masukan bagi Perpustakaan Universitas Indonesia dalam kualitas pelayanan pendidikan. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang kualitas pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia. Untuk menilai kualitas pelayanan yang ada di Perpustakaan Universitas Indonesia, responden penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia yang telah menjadi anggota perpustakaan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan gambaran secara lebih mendalam kualitas pelayanan berdasarkan karakteristik tersebut.
TINJAUAN TEORISTIS Dalam penelitian ini menggunakan teori LIBQUAL karena LibQual+™ adalah salah satu pengukuran tingkat layanan perpustakaan
yang digunakan untuk mengumpulkan,
memahami, dan bertindak atas pendapat pengguna perpustakaan mengenai kualitas layanan. Pengembangan LIBQUAL dilakukan dengan kerjasama antara Association of Research Libraries (ARL) dan Texas A&M University (TAMU). Instrumen LIBQUAL merupakan adaptasi dari instrumen pengukuran kualitas layanan yang diciptakan tim penelitian pemasaran Parasaruraman dkk (1985) yaitu SERVQUAL. Perangkat SERVQUAL telah lama diterima sebagai standar pengukuran pada sektor komersil pada segala sektor pasar dan aplikasinya telah berkembang ke berbagai area non-provit ( Cook, 2003) Lima dimensi kualitas layanan yang terdapat dalam model SERVQUAL yaitu realibility, assurance, emphaty, responsiveness, dan tangibles dikategorikan ke dalam empat dimensi kualitas layanan LIBQUAL. Keempat dimensi kualitas layanan tersebut yaitu: Affect of Service, Personnal Control, Access to Information dan Library as Place. 1. Affect of Service, merupakan penilaian terhadap aspek atau sisi manusia dari organisasi perpustakaan. Dimensi ini meliputi sikap empati yaitu suatu sikap, respon dan tindakan dimana pustakawan dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh pemakai. Kompetensi personal yaiu pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keramahan pustakawan/petugas perpustakaan dalam melayani pengguna. Dengan pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keramahan tersebut
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
6
membuat pengguna menaruh rasa percaya kepada layanan perpustakaan
dan
aksesbilitas kemampuan petugas perpustakaan dalam melayani . 2. Personal Control, Dimensi ini terkait dengan mampu tidaknya pengguna dapat mencari dan mengontrol dunia informasi yang disediakan tanpa bantuan pustakawan/petugas perpustakaan. Bagaimana pengguna dapat melakukan aktivitas di perpustakaan, dan memanfaatkan fasilitas atau layanan perpustakaan sendiri tanpa meminta bantuan pustakawan/petugas perpustakaan. 3. Access to Information, Dimensi ini menilai kecukupan koleksi yang dimiliki perpustakann, dan tingkat kemampuan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan berdasarkan lama waktu untuk dapat memperolehnya. 4. Library of Place, dimensi ini menyangkut penelitian perpustakaan oleh pengguna dalam pengertian fisik. Perpustakaan dinilai dari segi fungsional ruangnya untuk kegiatan belajar, tempat berkontemplasi dan refleksi diri atau peningkatan pertumbuhan pikiran (Cook, dkk, 2003:38)
Tabel 2.2 Operasionalisas Konsep LIBQUAL
Konsep
Kualitas Pelayanan
Variabel
Kualitas Pelayanan
Dimensi
Affect
Indikator of
•
Service
Sikap empati yaitu suatu sikap, respon Likert dan
Perpustakaan
Skala
tindakan
dimana
petugas
perpustakaan dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh pengguna •
Kompetensi personal yaiu pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keramahan petugas perpustakaan dalam melayani pengguna
•
Aksesbilitas yaitu kemampuan petugas perpustakaan dalam melayani
Personnal
•
Control
Kemampuan
pengguna
untuk
dapat Likert
mencari dan mengontrol dunia informasi yang disediakan tanpa bantuan petugas perpustakaan •
Pengguna dapat melakukan aktivitas di perpustakaan yaitu dalam penggunaan komputer katalog
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
7
•
Dapat
fasilitas
memanfaatkan
perpustakaan
sendiri
tanpa
bantuan
petugas perpustakaan •
Dapat
memanfaatkan
perpustakaan
sendiri
layanan
tanpa
bantuan
pustakwan atau petugas perpustakaan
Access
to
•
Information
kecukupan koleksi buku yang dimiliki
Likert
perpustakaan •
kelengkapan koleksi karya ilmiah yang dimiliki perpustakaan
•
Kecepatan dalam mengakses komputer katalog
Library
as
•
Place
Penilaian perpustakaan oleh pengguna Likert dalam pencahayaan ruang baca
•
Penilaian
perpustakaan
oleh
anggota
dalam kecukupan fasilitas kursi dan meja ruang baca •
Perpustakaan
dinilai
dari
kebersihan
toilet •
Penilaian perpustakaan dalam tempat refleksi diri atau tempat pertumbuhan pikiran dari segi ketenangan ruangan untuk belajar atau membaca
METODE PENELITIAN Penelitian mengenai kualitas pelayanan
Perpustakaan Universitas Indonesia ini
menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui persepsi pelanggan(mahasiswa Universitas Indonesia) terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Perpustakaan Universitas Indonesia. Pendekatan kuantitatif dalam ilmu sosial adalah kebenaran ilmiah yang diperoleh melalui deskripsi akurat tentang suatu variabel tentang suatu variabel dan hubungan antar variabel, dan memiliki daya generalisasi yang baik, meskipun dalam deskripsi dan generalisasi ini tidak digunakan angka-angka, meskipun kebenaran ini tidak bebas konteks (Irawan, 2006:103).
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
8
Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang bersifat deskriptif karena penelitian ini menyajikan gambaran lengkap mengenai kualitas pelayanan pada Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk memberikan
gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas. Penelitian ini bisa juga dikatakan sebagi kelanjutan dari penelitian ekploratif. Penelitian ekploratif telah menyediakan gagasan dasar sehingga penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail (Prasetyo & Jannah, 2005:42). Sesuai dengan tujuan penelitian, penelitian ini adalah penelitian murni karena penelitian ini dilakukan untuk
syarat kelulusan program
sarjana ekstensi bagi peneliti. Populasi adalah sebuah kumpulan dari kemungkinan orang-orang, benda-benda, atau ukutan keterkaitan dari hal yang menjadi perhatian. (Mason & Douglas, 1996:9). Populasi dalam penelitian ini adalah para pelanggan atau pengguna jasa Perpustakaan Universitas Indonesia yang telah menjadi anggota yaitu mahasiswa Universitas Indonesia sebanyak 34.906 orang dan lebih dari dua kali menggunakan jasa Perpustakaan Universitas Indonesia. Sampel adalah suatu porsi atau bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian (Mason & Douglas, 1996:9). Sampel pada penelitian ini adalah mahasiwa Universitas Indonesia yang telah menjadi anggota Perpustakaan Universitas Indonesia dan lebih dari dua kali menggunakan jasa Perpustakaan Universitas Indonesia. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode non-probabilitas . Non probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel . Sedangkan teknik penarikan sampelnya adalah aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data sedangkan
Teknik
penarikan
sampel
aksidental
ini
didasarkan
pada
kemudahan
(convenience). Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat (Prasetyo & Jannah, 2005:135). Pengumpulan data yang digunakan untuk menganalisis dan melengkapi data pada pada penelitian ini adalah, sebagai berikut: •
Studi pustaka, dalam kaitannya dengan penelitian ini, data diperoleh dengan membaca dan mempelajari berbagai buku pustaka, artikel, dokumen dan literatur lain yang ada serta berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
9
•
Studi lapangan, dilakukan dengan mengumpulkan beberapa informasi tentang kualitas pelayanan pada Perpustakaan Universitas Indonesia yaitu wawancara kepada petugas perpustakaan maupun mahasiswa yang telah menjadi anggota perpustakaan dan menyebarkan kuisioner kepada anggota perpustakaan yaitu mahasiswa Universitas Indonesia.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert berisi pernnyataan yang sistematis untuk menunjukan sikap seorang responden terhadap pernyataan-pernyataan itu. Indeks ini mengasumsikan bahwa masing-masing kategori jawaban ini memiliki urutan yang jelas mulai dari “sangat setuju,” “setuju,” “kurang setuju,” “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju.” (Prasetyo & Jannah, 2006:110). Kuesioner ini diisi oleh 100 responden yang dijadikan sampel menurut persepsi mereka masing-masing terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh Perpustakaan Universitas Indonesia. Pernyataan
yang diajukan dan diberi nilai atau skor, dengan perincian sebagai berikut:
Pilihan
Jawaban
Skor
SS
Sangat Setuju (SS)
5
S
Setuju (S)
4
KS
Kurang Setuju (KS)
3
TS
Tidak Setuju (TS)
2
STS
Sangat Tidak Setuju
1
(STS)
Format skala likert yang digunakan pada kuesioner ini adalah pernyataan berdasarkan kenyataan yang selama ini didapat oleh pelanggan (mahasiswa Universitas Indonesia). Hasilnya adalah apabila nilai masing-masing indikator tersebut sangat setuju atau setuju maka pelanggan dianggap sudah merasa puas dan pelayanan sudah termasuk baik. Sebaliknya, apabila nilai masing-masing indikator tersebut sangat setuju atau tidak setuju maka dinilai rendah atau tidak puas dan pelayanan dapat dikatakan tidak baik. Setelah itu, pengukuran dilakukan per dimensi dari masing-masing kategori yang
diperoleh berdasarkan nilai scoring. Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut :
a.
rumus rentang skala :
100 5 1 5
80
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
10
Maka rentang skala diketahui adalah 80 b. rumus pembagian kategori : Nilai tertinggi
100 5 500
Nilai terendah
100 1 100
c. skala penilaian tiap kategori Tabel 3.1
Pembagian Kategori
Kategori
Batasan
Sangat tidak baik
100 < x ≥ 180
Tidak Baik
180< x ≥ 260
Kurang baik
260 < x ≥ 340
Baik
340< x ≥ 420
Sangat Baik
420< x ≥ 500
Pembagian Kategori
100
Sangat Tidak Baik
180
260
Tidak Baik
340
Kurang
420
Baik
500
Sangat Baik
HASIL DAN PEMBAHASAN Dimensi yang pertama adalah affect of service. Berikut ini adalah skor dan skala penilaian dimensi affect of service yang terdiri dari 5 (lima) pernyataan, yaitu :
Tabel 5.30
Skor Penilaian Dimensi Affect of Service
No
Pernyataan
Jumlah Jawaban Tiap Bobot
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
Skor dan keterangan
11
1 1
Petugas selalu ramah kepada
2 9
3
27
4
41
5
13
10
pengunjung
2
Petugas peminjaman/pengembalian
11
15
38
12
24
buku selalu ada ditempat ketika
Petugas bertutur kata dengan sopan
2
10
19
52
17
kepada pengunjung 4
dibutuhkan 3
Petugas mempunyai pengetahuan
19
24
37
15
5
tentang buku-buku yang ada di
Perpustakaan Universitas Indonesia 5
Petugas tanggap untuk membantu
36
42
11
8
3
pengunjung yang kesulitan mencari
buku
Jumlah Skor
Skala Penilaian
Kategori
288 (Kurang Baik) 323 (Kurang Baik) 372 ( Baik) 263 (Kurang Baik) 202 (Tidak Baik)
1.448
1.448/5 = 289,6 Kurang Baik
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 17.0, Desember 2012 Dari tabel 5.30 menjelaskan bahwa untuk dimensi 1, yakni affect of service terdiri dari sikap empati, aksesbilitas dan kompetensi personal. Tabel diatas menunjukan dimensi affect of service dengan memiliki skor 289,6 , sehingga berada pada rentang skala 260 < x ≥ 340, dengan kategori kurang baik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia pada dimensi affect of service adalah kurang baik.
Dimensi yang kedua adalah personal control. Berikut ini adalah skor dan skala penilaian dimensi personal control yang terdiri dari 9 (sembilan) pernyataan, yaitu :
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
12
Tabel 5.31
Skor Penilaian Dimensi Personal Control
No
Pernyataan
Jumlah Jawaban Tiap Bobot
1
Saya dapat mengoperasikan
1
2
3
4
5
4
16
14
40
26
komputer katalog tanpa bantuan
Skor dan keterangan
368 ( Baik)
petugas 2
Saya dapat mendaftarkan sendiri
9
27
15
29
20
sebagai anggota Perpustakaan
324 (Kurang Baik)
Universitas Indonesia tanpa bantuan petugas 3
Saya dapat mencari buku yang
29
47
14
7
3
dibutuhkan dengan mudah 4
Saya dapat meletakan barang di loker
2
4
20
50
24
penitipan barang tanpa bantuan
208 (Tidak Baik) 390 (Baik)
petugas 5
Saya dapat mencari karya ilmiah
19
41
28
10
4
yang dibutuhkan dengan mudah 6
Saya dapat mengakses internet
19
34
22
20
5
dengan cepat 7
Saya dapat mengoperasikan
8
49
21
12
10
MKIOSK dengan mudah 8
Saya dapat menggunakan fasilitas
13
37
42
4
4
book drop dengan mudah 9
Saya dapat menggunakan books
18
41
21
11
9
dispenser dengan mudah
243 (Kurang Baik) 258 (Kurang Baik) 267 (Kurang Baik) 249 (Tidak Baik) 252 (Kurang Baik)
Jumlah Skor
2.559
Skala Penlilaian
2.559/9 = 284,3
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
13
Kategori
Kurang Baik
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 17, Desember 2012
Dari tabel 5.31 menjelaskan bahwa untuk dimensi 2, yakni personal control terdiri
dari kemampuan pengguna untuk dapat mencari dan mengontrol dunia informasi yang
disediakan tanpa bantuan pustakawan atau petugas perpustakaan, dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan sendiri tanpa bantuan pustakwan atau petugas perpustakaan. dapat memanfaatkan layanan perpustakaan sendiri tanpa bantuan pustakwan atau petugas perpustakaan . Tabel diatas menunjukan dimensi personal control dengan memiliki skor 284,3 , sehingga berada pada rentang skala 260 < x ≥ 340, dengan kategori kurang baik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia pada dimensi personal kontrol adalah kurang baik. Dimensi yang ketiga adalah access to information. Berikut ini adalah skor dan skala penilaian dimensi access to information yang terdiri dari 5 (lima) pernyataan, yaitu :
Tabel 5.32
Skor Penilaian Dimensi Access to Information
No
Pernyataan
1
2
Jumlah Jawaban Tiap Bobot 1
2
3
Koleksi buku yang ada di Perpustakaan Universitas Indonesia lengkap
15
29 35
Koleksi karya ilmiah yang ada di
5
26 49
Skor dan keterangan
4
5
14
7
11
9
Perpustakaan Universitas Indonesia
lengkap 3
Komputer katalog selalu berfungsi
17
44 20
12
7
dengan baik
4
Komputer katalog cepat diakses
19
35 27
12
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
7
269 (Kurang Baik) 293 (Kurang Baik) 260 (Kurang Baik) 253
14
5
Penyusunan buku teratur sesuai
18
33 27
14
(Tidak Baik) 8
dengan kode buku
261 (Kurang Baik)
Jumlah Skor
1336
Skala Penlilaian
1336/5 = 267,2
Kategori
Kurang Baik
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 17.0, Desember 2012
Dari tabel 5.32 menjelaskan bahwa untuk dimensi 3, yakni access to information terdiri dari kelengkapan koleksi buku yang dimiliki perpustakaan, kelengkapan koleksi karya ilmiah yang dimiliki perpustakaan dan kecepatan dalam mengakses komputer katalog. Tabel diatas menunjukan dimensi access to information dengan memiliki skor 267,2 , sehingga berada pada rentang skala 260 < x ≥ 340, dengan kategori kurang baik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia pada dimensi access to information adalah kurang baik. Dimensi yang keempat adalah library as place. Berikut ini adalah skor dan skala penilaian dimensi kualitas informasi yang terdiri dari 5 (lima) pernyataan, yaitu :
Tabel 5.33
Skor Penilaian Dimensi Library As Place
No
Pernyataan
1
2
3
Terdapat toilet yang bersih
Pencahayaan ruang baca memadai
Terdapat meja dan kursi memadai
Jumlah Jawaban Tiap Bobot 1
2
3
4
5
4
9
19
38
30
8
13
12 19
16 24
32
25
29
22
Skor dan keterangan
381 (Baik) 362 (Baik) 327 (Kurang
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
15
Jumlah fasilitas komputer memadai
4
5
7
Terdapat ruang baca yang sangat
8
6
21
40
13 18
Baik) 24
41
22
tenang
366 ( Baik) 360 (Baik)
Jumlah Skor
1.796
Skala Penlilaian
1.796/5 = 359,2
Kategori
Baik
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 17, Desember 2012 Dari tabel 5.33 menjelaskan bahwa untuk dimensi 4, yakni library as place terdiri daripencahayaan ruang baca, kecukupan fasilitas kursi dan meja ruang baca, kecukupan fasilitas komputer, kebersihan fasilitas toilet dan perpustakaan dalam tempat refleksi diri atau tempat pertumbuhan pikiran dari segi ketenangan ruangan untuk belajar atau membaca. Tabel diatas menunjukan dimensi library as place dengan memiliki skor 359,2 , sehingga berada pada rentang skala 340< x ≥ 420, dengan kategori baik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia pada dimensi library as place adalah baik. Dari keempat dimensi LIBQUAL yang telah dianalisis, tiga di antaranya memiliki kategori yang kurang baik yaitu dimensi affect of service, personal control dan access to information. Dari hasil wawancara kepada petugas, petugas membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dan menguasai koleksi buku dan karya ilmiah dari seluruh fakultas, fasilitas juga akan segera ditingkatkan dari segi fungsionalnya dan kurangnya sumber daya manusia yang bertugas dalam penyusunan koleksi buku. Sedangkan pada dimensi library as place memiliki kategori yang baik
SARAN Peneliti menyimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang kualitas pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia dari segi dimensi affect of service, personal control dan access to information adalah kurang baik. Namun, dalam segi dimensi
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013
16
library as place persepsi mahasiswa Universitas Indoensia tentang kualitas pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia dinilai sudah baik. SARAN
Saran yang dapat diambil dari peneliti ini yaitu Perpustakaan Universitas Indonesia perlu memperbaiki kualitas pelayanan, diantaranya;
•
dari dimensi access of service, petugas sebaiknya cepat tanggap dalam membantu anggota yang kesulitan mencari buku, lebih ramah dalam melayani, selalu ada ditempat ketika anggota Perpustakaan Universitas Indonesia ingin meminjam atau mengembalikan dan mempunyai pengetahuan yang luas tentang
koleksi buku di Perpustakaan Universitas Indonesia. •
Dari dimensi personal control, sebaiknya Perpustakaan Universitas Indonesia melakukan perbaikan dalam penyusunan buku dan perbaikan dalam beberapa fasilitas diantaranya , akses internet, MKIOSK, book drop dan books dispenser yang telah disediakan agar mahasiswa dapat memanfaatkannya dengan baik dan mudah.
•
Dari dimensi access to information, sebaiknya Perpustakaan Universitas Indonesia melakukan perbaikan dalam komputer katalog (OPAC).
KEPUSTAKAAN Cook, Collen, dkk. 2003. “LibQUAL+(TM) Preliminary Results from 2002” The Academy of Management Executive. Bradford: Vol.4 Husein Umar, 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu Administrasi UI. Depok: Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Milburga, Larasati. 1986. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Prasetyo, Bambang & Miftahul Jannah, Lina. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Divisi Buku Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Sulistyo-Basuki,dkk. 2006. Perpustakaan dan Informasi dalam Konteks Budaya. Depok: departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi FIB UI Zeithaml, V.A. and M.J. Bitner. (1996). Services Marketing. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
Analisis persepsi…, Relisa Retina, FISIP UI, 2013