JURNAL LENTERA ICT
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENULISAN BERITA ACARA PERKULIAHAN BERBASIS WEB DENGAN TEKNIK PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Oleh : Arif Budi Santoso Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599 Email :
[email protected]
ABSTRAK Perkembangan teknologi Informasi yang begitu pesatnya memberikan dampak yang positif kepada semua bidang usaha. Dimana semua bidang usaha atau organisasi baik itu yang dikelola oleh pemerintah ataupun pihak swasta berusaha memanfaatkan teknologi informasi ini untuk menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Semua perusahaan ataupun organisasi pemerintah dan swasta yang memanfaatkan teknologi informasi ini berusaha memaksimalkan penggunaannya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di lingkungan perusahaan atau organisasi tersebut. Kemudahan efisiensi dan efektifitas teknologi informasi ini yang dapat di pakai oleh badan usaha atau organisasi yang memanfaatkannya sebagai alat untuk operasional sehari-hari. Dunia pendidikan adalah salah satu organisasi yang memanfatkan teknologi informasi untuk aktivitas belajar mengajar ataupun perkuliahan, dalam pemanfaatannya adalah dalam proses pengisian atau penulisan Berita Acara Perkuliahan. Kata kunci: Sistem, RFID, Berita Acara.
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu pesatnya memberikan dampak yang positif kepada semua bidang usaha. Dimana semua bidang usaha atau organisasi baik itu yang dikelola oleh pemerintah ataupun pihak swasta berusaha memanfaatkan Teknologi Informasi ini untuk menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Semua perusahaan ataupun organisasi pemerintah dan swasta yang memanfaatkan Teknologi Informasi ini berusaha memaksimalkan penggunaannya untuk meningkatkan sumber daya manusia
yang ada di lingkungan perusahaan atau organisasi tersebut. Kemudahan efisiensi dan efektifitas Teknologi Informasi ini yang dapat di pakai oleh badan usaha atau organisasi yang memanfaatkannya sebagai alat untuk operasional sehari-hari. Dunia pendidikan adalah salah satu organisasi yang memanfatkan Teknologi Informasi untuk aktivitas belajar-mengajar ataupun perkuliahan, dalam pemanfaatannya adalah dalam proses pengisian atau penulisan Berita Acara Perkuliahan. Berita Acara Perkuliahan ini erat hubungannya dengan Satuan Acara Pengajaran yang diberikan oleh Dosen kepada mahasiswa-mahasiswinya dan akan mempermudah atau membantu Ketua 1
JURNAL LENTERA ICT
Jurusan dalam melakukan pengecekan apakah materi yang diberikan sesuai atau tidak secara cepat, tepat waktu dan akurat. Hampir di semua perguruan tinggi negeri ataupun swasta masih melakukan penulisan atau pengisian Berita Acara Pengajaran ini secara manual (tulis tangan). Sehingga dampak dari proses pengisian Berita Acara Pengajaran ini memperlambat proses verifikasi pemeriksaan Berita Acara Pengajaran itu sendiri dan tidak maksimalnya pengawasan aktivitas belajar mengajar perkuliahan di setiap kelas yang ada. Karena itu diperlukannya pengembangan sistem pengisian Berita Acara Pengajaran di semua perguruan tinggi negeri ataupun swasta sehingga dapat memaksimalkan pengawasan kegiatan belajar-mengajar ataupun perkuliah. Serta proses pelaporan dapat dilakukan secara cepat, tepat waktu, dan efisien serta data yang di terima juga lebih akurat. Oleh karena itu saya sebagai penulis ingin melakukan penelitian secara langsung untuk mendapatkan model design pengisian Berita Acara Pengajaran yang tepat dapat dipergunakan oleh Dosen dalam sebuah kelas di setiap perguruan negeri ataupun swasta yang ada di tengah masyarakat kita yang majemuk ini. Adapun judul dari jurnal yang saya tulis ini adalah : “Pemanfaatan Model Sistem RFID Sebagai Alat Bantu Dalam Penulisan Berita Acara Pengajaran Berbasis Web Dengan Teknik Pemrograman Berorientasi Objek“.
Tujuan dan Kegunaan hasil Penelitian. Dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.
2.
Menganalisis Sistem Berita Acara Perkuliahan yang telah ada pada perguruan tinggi negeri atau swasta. Mencari dan merancang model Sistem Berita Acara Perkuliahan yang sesuai
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
dengan kondisi sebuah perguruan tinggi. 3.
4.
5.
6.
Proses monitoring Kegiatan Belajar Mengajar dapat dilakukan lebih optimal melalui Web Service yang tersedia. Pengisian Berita Acara Perkuliahan hanya dapat dilakukan didalam kelas karena, pengisiannya dilakukan melalui komputer yang berada di dalam kelas. Menghasilkan sebuah rancangan model Berita Acara Perkuliahan yang sesuai dengan kondisi sebuah perguruan tinggi negeri ataupun swasta, sehingga proses pengisian Berita Acara Perkuliahan hingga verifikasi oleh pengendali mutu dapat lebih baik lagi.
Sistem Berita Acara Perkuliahan yang dibuat dapat sesuai di akses dengan Web Service yang telah ada pada sebuah perguruan tinggi saat ini.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain: 1. Proses pengisian Berita Acara Perkuliahan dan verifikasi dapat dilakukan oleh dosen melalui Web Service yang tersedia di dalam kelas.
2. Proses verifikasi Berita Perkuliahan oleh mahasiswa di kelas dapat dilakukan dengan menempelkan Kartu Mahasiswa setiap perguruan negeri ataupun swasta. 3.
Acara dalam hanya Tanda tinggi
Proses monitoring dan verifikasi Berita Acara Perkuliahan baik oleh Kepala Jurusan dan pengendali mutu dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.
4. Proses pembuatan laporan Kegiatan Belajar Mengajar atau Perkuliahan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Dengan adanya penelitian ini, ilmu baru yang diperoleh dapat di terapkan dan di kelola oleh seluruh pribadi yang ada di setiap perguruan tinggi negeri ataupun swasta.
LANDASAN TEORI Sistem Pada dasarnya kata sistem berasal dari bahasa Yunani “Systema” yang berarti kesatuan yaitu keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain. 2
JURNAL LENTERA ICT Sistem adalah suatu kumpulan dari elemenelemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu hubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan dari sistem dapat tercapai. Informasi Menurut Edhy Sutanta : “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.” Pengertian Data Menurut Edhy Sutanta : “Data ialah bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tetentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan atau hal”. Model (Prototipe) Prototipe merupakan bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara missal. Prototipe merupakan model kerja dasar dari pengembangan sebuah program (software) atau perangkat lunak. Prototipe dalam Bahasa Inggris “prototype” disebut juga dengan purwarupa. Prototipe biasanya dibuat sebagai model untuk tujuan demonstrasi atau sebagai bagian dari proses pengembangan atau pembuatan sebuah software. Definisi Berita Acara Perkuliahan Berita Acara Perkuliahan adalah dokumen yang berisi rangkuman materi yang diberikan dosen setiap minggu dan ditandatangani oleh perwakilan mahasiswa. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Berita Acara Perkuliahan merupakan lembar isian satuan acara perkuliahan yang diisi rangkuman atau pokok bahasan oleh dosen yang mengajar dan di verifikasi oleh perwakilan mahasiswa di kelas. Pengertian RFID
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batang (barcode). Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi. Database Menurut Indrajani (2011:48),”Basis Data adalah: sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi”. Menurut McLeod (Pearson), George P. Schell (2008:158), “Definisi umum dari basis data adalah suatu basis data merupakan kumpulan dari semua data berbasis komputer”. Entity Relationship Diagram - ERD Menurut Indrajani (2011:18), ”Entity Relational Modeling adalah sebuah pendekatan top-bottom dalam perancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data data terpenting yang disebut dengan Entitas dan hubungan antara EntitasEntitas tersebut yang digambarkan dalam suatu model.” Menurut Hanif Al Fatta (2007:119), “ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”. Unified Modeling Language-UML Menurut Munawar, dalam bukunya Pemodelan Visual Dengan UML (2005:17), menyatakan bahwa “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang 3
JURNAL LENTERA ICT sangat handal didunia pengembangan sistem yang berorietasi objek“. Menurut Adi Nugroho (2005:3). “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”. Normalisasi Menurut Tata Sutabri (2004:202), “Normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabeltabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.“ Menurut Hanif Al Fatta (2007:129), “Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk memvalidasi model data.“ Sistem Informasi Akademik Menurut Irsyad Hidayat dan Irvan Shalatin dalam Pengembangan Sistem Informasi Akademik Dengan menggunakan Fingerprint (2007), Sistem informasi akademik adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengolah data akademik sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi stakeholder (mahasiswa, dosen, pegawai) dalam suatu lembaga pendidikan.
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
SQLServer 2008 Menurut Utami dan Sukrisno(2008:1) dalam bukunya Mengoptimalkan Query pada MS SQL server (Structured Query Language) pada dasarnya adalah bahasa komputer standar yang ditetapkan untuk mengakses dan memanipulasi sistem database. Sebuah database berisi satu table atau lebih dan memiliki nama yang berbeda untuk masingmasing table. Masing-masing tabel memiliki satu kolom (field) atau lebih dan memiliki baris (record). Query digunakan untuk mengakses dan mengolah database. Visual Basic.Net Menurut Didik Dwi Prasetyo (2006:1)dalam bukunya ‘Pemrograman Aplikasi Database dengan Visual Basic .Net 2005 dan MS Access’ menuliskan bahwa :Visual Basic .Net merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membangun aplikasi-aplikasi .Net di platform Microsoft .Net.
METODOLOGI PENELITIAN
DAN
RANCANGAN
Internet Internet berasal dari kata interconnection network dan adalah hubungan berbagai komputer dan berbagai tipe komputer yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan global) dengan jalur telekomunikasi seperti telepon, satelit, inframerah, wireless dan lainnya.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, mendalam dan lengkap dari object yang diteliti.Sedangkan metode penelitian yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperoleh, peneliti menggunakan cara:
PHP Hypertext preprocessor ( PHP )
1. Studi Pendahuluan a. Tinjauan Lapangan
Menurut Firdaus (2007 : 18) PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien. Dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (disebut server side) berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada sisi klien (client side). Proses eksekusi kode PHP yang disisipkan pada halaman HTML. XAMPP v.1.7.1 Paket program ini mencakup software yang dipergunakan untuk menciptakan sebuah lingkungan server pada personal computer.
Tinjauan lapangan dilakukan untuk memperoleh data sebagai bahan analisis. Tinjauan lapangan yang dilakukan oleh peneliti ialah: 1) Pengamatan atau observasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati secara langsung sistem saat ini yang nantinya akan digunakan untuk masukan. 2) Wawancara. Kegiatan ini digunakan untuk mengajukan beberapa pertanyaan lisan dalam mendapatkan dan melengkapi data-data kepada bagian yang terkait (BAAK, Puket dan Pudir 1,
4
JURNAL LENTERA ICT Dosen, Mahasiswa, KaJur dan Gugus Kendali Mutu). 3) Mengumpulkan Dokumen. Dokumen yang ada dan di pakai dalam kegiatan Berita Acara Perkuliahan dipelajari untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini.
b.Kepustakaan Dengan mempelajari berbagai pustaka, membaca buku-buku referensi, buku manual Berita Acara Perkuliahan, internet ataupun mendapatkan pengarahan langsung dari rekan-rekan dosen, guna memperoleh gambaran secara langsung. 2. Analisis Sistem
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menganalisis sistem manual yang ada, yakni mempelajari dan mengetahui apa yang akan dikerjakan sistem manual yang ada. Adapun tahapan-tahapan pada analisis sistem yang di gambarkan oleh UML yaitu: a. User Requirement Dalam tahap ini, requirement elicitation digunakan untuk mencatat keinginan stakeholder terhadap sistem yang akan di bangun. b. Use Case Diagram Dalam tahap ini, use case diagram digunakan untuk menjelaskan manfaat sistem yang berjalan jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem atau actor. 3. Perencanaan Sistem Perencanaan sistem ialah tahapan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang di usulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program. Dimana metode yang digunakan ialah metode perancangan berorientasi obyek. Alat-alat yang digunakan pada tahap perancangan sistem ini antara lain sama dengan pada tahap analisis sistem dan ditambah sebagai berikut: a. Sequence Diagram Menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait). b. Activity Diagram. Dalam tahap ini, activity diagram digunakan untuk menggambarkan alur kerja atau workflow sebuah bisnis dan urutan aktifitas di dalam. Metode Pemilihan Sampel atau Sampling Populasi Responden atau sampel diambil dari civitas akademik. Adapun respondennya ialah sebagai berikut: a. Dosen b. Mahasiswa c. Kepala Jurusan (KaJur) d. Gugus Pengendali Mutu Metode Pengumpulan Data Penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan data dan informasi yang diperlukan serta berhubungan dengan hal yang akan ditulis. Untuk mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode sebagai berikut: Pengumpulan Data Primer Daftar Pertanyaan Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pembagian daftar pertanyaan langsung, sehingga data yang penulis kumpulkan menggambarkan keadaan sebenarnya.Alat penelitian yang penulis gunakan adalah kuesioner. Alasan yang mendasari pemakaian alat penelitian tersebut ialah kuesioner merupakan salah satu alat penelitian yang dapat digunakan untuk pendekatan penelitian survei. Dengan menggunakan kuesioner dapat memberikan kemudahan bagi responden untuk memahami dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik. Hal ini dikarenakan responden memiliki waktu yang cukup lama untuk berpikir dan menyelesaikan kuesioner tersebut. Selain itu kuesioner membuat responden lebih nyaman dan leluasa untuk menjawab pertanyaan. Wawancara Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada responden, sehingga dapat digunakan untuk menentukan kriteria 5
JURNAL LENTERA ICT dalam menentukan Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan yang akan dibangun. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder, penulis dapatkan dari pengamatan data, membaca, mempelajari dan mengutip dari buku literatur serta sumbersumber lain yang berhubungan erat dengan penulisan. Teknik Analisis, Perancangan dan Pengujian Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi objek dengan UML. Orientasi objek adalah suatu strategi untuk mengorganisasikan sistem sebagai koleksi dari interaksi objek-objek yang menggabungkan data dan prilaku. Penggunaan model orientasi objek banyak diterapkan karena memiliki banyak keuntungan, seperti meningkatkan kualitas, mempercepat waktu pengembangan, meningkatkan komunikasi antara pengembang dan pengguna, mudah untuk dikembangkan, mudah untuk dideteksi kekurangannya, serta menambah cermat pemilihan perangkat lunak. Proses analisis dilakukan berdasarkan hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah:
1. Analisis proses Bisnis Sistem Berjalan. Analisis dilakukan terhadap prosedur, dokumen, file dan hasil cetakan dari sistem yang sudah berjalan. 2. Analisis terhadap Gambaran Umum Sistem yang dikembangkan. Analisis dilakukan untuk memberikan gambaran umum tentang sistem yang akan dikembangkan. 3. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional Pengguna. Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsifungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
4. Analisis Prilaku Sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis prilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan SequenceDiagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya. Teknik Perancangan Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode Object-Oriented Design (OOD) atau Perancangan Berorientasi Objek menggunakan Unified Modelling Language (UML). Pada proses perancangan, teknik perancangan yang dilakukan adalah: 1. Perancangan struktur statis program atau spesifikasi sistem. Dimodelkan dengan Class Diagram. 2. Perancangan Physical Architecture untuk memodelkan distribusi aplikasi. Dimodelkan dengan Deployment Diagram. 3. Perancangan antarmuka pengguna. Meliputi perancangan navigasi, form input dan form output. 4. Perancangan Database. Untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dimodelkan dengan EntityRelationship Diagram. 5. Perancangan Infrastrukture Architecture (hardware, software dan jaringan). Teknik Pengujian Sistem Pengujian Validasi Pengujian validasi bertujuan melakukan penilaian apakah spesifikasi kebutuhan telah diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak yang dikembangkan. Selain itu juga menilai apakah aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan dapat berfungsi menyediakan data Berita Acara Perkuliahan terintegrasi dan meningkatkan kecepatan informasi/pembuatan laporan Berita Acara Perkuliahan. Pengujian validasi akan menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, prilaku dan persyaratan kinerja sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian 6
JURNAL LENTERA ICT validasi dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini. Teknik pengujian validasi sistem dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan black box testing dengan metode Focus Group Discussion. FGD merupakan diskusi kelompok yang pesertanya terbatas dan dipilih menurut kriteria tertentu dan pembahasannya memfokuskan pada topik tertentu. Instrumen Pengujian FGD Peneliti menyiapkan form berisi daftar spesifikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem yang dibangun. Fokus diskusi adalah memvalidasi kebutuhan fungsional dan non fungsional perangkat lunak yang dikembangkan apakah telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang sudah ditentukan dalam tahapan analisis. Instrumen penguijan validasi disertakan dalam lampiran. Teknik Pemilihan Informan Kriteria pemilihan karakteristik responden sebagai informan untuk pengujian validasi ini berdasarkan kelompok pengguna yang akan menggunakan aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan. Teknik pemilihan informan dalam FGD dilakukan dengan pemilihan informan atau peserta diskusi berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki pengalaman mengelola data Berita Acara Perkuliahan. 2. Memahami persoalan yang dikaji, yaitu melakukan validasi spesifikasi kebutuhan fungsional aplikasi sistem Berita Acara Perkuliahan yang dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan fungsional dan berfungsi menyediakan data Berita Acara Perkuliahan terintegrasi dan meningkatkan kecepatan informasi/pembuatan laporan Berita Acara Perkuliahan. Oleh karena itu peneliti memilih informan untuk penelitian adalah Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Keuangan serta pengelola data Berita Acara Perkuliahan selaku pengguna sistem yang sudah berjalan. Informan tersebut adalah Kepala BAAK, Puket atau Pudir 1, Kaprodi dan Dosen di perguruan tinggi negeri ataupun swasta.
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 Teknik Pelaksanaan FGD Pelaksanaan Focus Group Discussion atau diskusi terfokus dalam penelitian ini dihadiri oleh peserta terpilih berdasarkan kriteria yang disebutkan sebelumnya. Fungsi moderator dan notulis dilakukan oleh peneliti. Pada awal FGD, peneliti melakukan presentasi dan demo aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap fungsi yang ada berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Selanjutnya peserta FGD memberikan informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk keperluan analisis hasil pengujian, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil FGD.
Pengujian Kualitas Pengujian kualitas sistem dilakukan untuk menguji tingkat kualitas perangkat lunak sistem informasi yang dihasilkan berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak yang terdapat pada ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability dan efficiency, serta satu karakteristik kualitas perangkat lunak yang terdapat pada Software Quality Assurance (SQA), yaitu: Integrity. Konsep ISO 9126 merupakan konsep pengujian standar internasional dalam mengevaluasi kualitas perangkat lunak. Dari enam karakteristik kualitas sebuah aplikasi ditetapkan hanya empat karakteristik saja yang dijadikan variabel dalam penelitian ini, yaitu: functionality, reliability, usability dan efficiency. Model SQA merupakan model pengujian kualitas perangkat lunak. Dari 11 faktor pengujian kualitas, ditetapkan hanya 1 karakteristik saja yang dijadikan variabel dalam penelitian ini, yaitu: integrity. Pengujian hanya dilakukan pada penggunaan aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan dari sisi client dan tidak masuk dalam lingkup server. Pengujian kualitas perangkat lunak dilakukan untuk menguji hipotesis kedua dalam penelitian ini. Teknik pengujian kualitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan pendekatan black-box testing menggunakan kuesioner. Kriteria pemilihan karakteristik responden sebagai sampel penelitian untuk pengujian kualitas perangkat lunak ini berdasarkan tingkatan pengguna yang akan 7
JURNAL LENTERA ICT
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
mengakses aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan. Responden tersebut yaitu, Kepala BAAK, Puket dan Pudir 1, Kaprodi, Dosen dan Mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri ataupun swasta.
Instrumen Pengujian Instrumen pengujian berupa kuesioner akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengantujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert untuk pernyataan positif. Skala Likert merupakan skala yang didesain untuk menilai sejauh mana responden setuju atau tidak setuju dengan susunan berikut: Tabel 1 Skala Pngukuran Jawaban
Skor
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen-instrumen berupa pernyataan. Tabel 2 Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan Indikator Variabel Functionalit y
Sub-variabel Suitability Accuracy Security Interoperability
Compliance Reliability
Maturity Fault Tolerance Recoverability
Usability
Understandibili ty Learnability Operability Attractiveness
Efficiency
Time Behaviour
Integrity
Resource Behaviour Access Audit
Indikator Pengukuran Kesesuaian sistem dengan kebutuhan Keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem Keamanan data dan pengguna Integritas dan akses sistem dengan perbedaan teknologi yang digunakan Kesesuaian sistem dengan peraturan yang berlaku Rendahnya tingkat kesalahan dalam sistem Kemampuan untuk berfungsi seperti biasa setelah terjadi kesalahan Kemampuan sistem untuk mengatasi kesalahan yang terjadi Kemudahan sistem untuk dipahami Kemudahan sistem untuk dipelajari Kemudahan sistem untuk dioperasikan Kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem Kecepatan respon dan waktu pengolahan Kesesuaian penggunaan sumber daya Kesesuaian dan keakuratan informasi yang dihasilkan dan
No. Butir Uji 1,2 3,4 5,6 7,8
9 10,11 12,13
14
15,16 17,18 19,20 21,22 23,24 25
Access Control
kesesuaian fungsi sistem terhadap standar yang ada Pengawasan dan perlindungan terhadap perangkat lunak
26
Sebelum hasil kuesioner dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian. Kuesioner pengujian kualitas disertakan dalam lampiran. Pengujian Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Uji validitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan uji validitas konstrak. Uji validitas konstrak yaitu menyusun indikator pengukuran berdasarkan kerangka teori konsep yang akan diukur. Secara sederhana dapat dikemukakan, bahwa validitas konstrak dari sebuah instrumen ditentukan dengan jalan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan total skor masing-masing item. Pengujian validitas konstrak dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masingmasing pernyataan dengan skor total. Dalam pengujian validitas instrumen penelitian ini, menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan tool software IBM SPSS Statistic 12.
Pengujian Reliabilitas Instrumen Suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Reliabilitas alat ukur menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian adalah metode Alpha Cronbach, karena metode Alpha Cronbach ini sangat cocok digunakan pada nilai berbentuk skala. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas
3,4
8
JURNAL LENTERA ICT dilakukan dengan menggunakan tool software IBM SPSS Statistic 22. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung Alpha Cronbach dari masing-masing item dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal (reliable) apabila memiliki Alpha Cronbach lebih dari 0,60. Pengolahan Data Pengujian Dalam pelaksanaan pengolahan data penelitian ini menggunakan jenis atau alat bantu analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana tingkat kualitas aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis statistik deskriptif tersebut adalah sebagai berikut: a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert yang menggambarkan peringkat jawaban. b. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden. c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor. d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik. e. Untuk menjawab deskripsi tentang variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut:
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 Tabel 3 Kriteria Persentase TanggapanResponden terhadap Skor Ideal
% Jumlah Skor 20,00% - 36,00% 36,01% - 52,00% 52,01% - 68,00% 68,01% - 84,00% 84,01% - 100% % Jumlah Skor 20,00% - 36,00% 36,01% - 52,00% 52,01% - 68,00% 68,01% - 84,00% 84,01% - 100%
Kriteria Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Kriteria Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
Catatan: Batas bawah 20% diperoleh dari 1/5 dari batas atas 100%
Langkah-langkah Penelitian
Gambar 1 Langkah-langkah Penelitian
Pada kerangka penelitian ini jelas terlihat tahapan-tahapan pada penelitian berjudul “Pemanfaatan Model Sistem RFID sebagai Alat Bantu Dalam Penulisan Berita Acara Perkuliahan Berbasis Web dengan Teknik Pemrograman Berorientasi Objek”. Gambar langkah-langkah pada penelitian tersebut ada lima tahapan dalam proses yang penulis teliti, yaitu; 1. Tahapan Persiapan, tahapan ini ialah tahapan dimana penulis mencari bahan referensi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan agar penulis tahu dan paham tentang konsep penelitian terdahulu. 2. Tahapan Analisis dan Desain, pada tahapan ini penulis melakukan analisis sistem yang berjalan dan membuat perbaikan sistem tersebut dengan proses bisnis yang menekankan pada tujuan awal dari pola pemikiran yang didapat dan user requirement yang diperoleh dari hasil wawancara dengan stakeholder dan kuesioner yang disebar. 9
JURNAL LENTERA ICT 3. Tahapan Implemnetasi dan Testing, tahapan ini ialah tahapan pembuatan Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan yang tentu sesuai dengan desain yang telah di buat pada tahap ke-2 dan akan bekerja berulang-ulang hingga kondisi debug tidak mengalami kendala dan sistem yang baru benar-benar di pakai. 4. Tahapan evaluasi, tahapan ini ialah tahapan pengecekan seluruh fungsi dari analisis dan implementasi, apakah data analisis yang terlupakan sehingga implementasi menjadi salah. Jika setelah evaluasi tidak mengalami kendala. 5. Tahapan pembuatan laporan, tahapan ini penulis membuat laporan hasil dari penelitian tersebut.
Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dilakukan pada minggu pertama September 2013 sampai dengan minggu ke 1 atau 2 Februari 2014. Tabel 4: Jadwal Penelitian
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 Unified Modelling Language (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut dianggap mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh pengguna. Analisis Data dan Sistem Informasi Berjalan Analisis proses bisnis dari sistem Berita Acara Perkuliahan yang sedang berjalan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pihak akademik melakukan aktivitas pengelolaan Berita Acara Perkuliahan yang mendukung dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperoleh data dan informasi terkait proses sistem informasi Berita Acara Perkuliahan di perguruang tinggi negeri ataupun swasta yang akan dikembangkan. Data dan informasi yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan beserta ketersediaannya, rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 5 Ketersediaan Data dan Sumber Data Observasi
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Analisis Sistem Proses analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa yang akan menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan pendekatan analisis berorientasi object untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Selanjutnya dari hasil analisis akan divisualisasi dan didokumentasikan dengan
Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa responden menginginkan dikembangkan aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan berbasis web serta RFID sebagai alat untuk mempermudah pengelolaan Berita Acara Perkuliahan dalam monitoring Kegiatan Belajar Mengajar/Perkuliahan serta dapat meningkatkan kecepatan dalam monitoring Kegiatan Belajar Mengajar/Perkuliahan. Proses monitoring Berita Acara Perkuliahan tersebut berkaitan dengan proses pengisian Berita Acara Perkuliahan oleh Dosen, verifikasi Mahasiswa dan Dosen Pengampu, Pengumpulan berkas Berita Acara Perkuliahan oleh Resepsionis, verifikasi oleh Kepala Jurusan 10
JURNAL LENTERA ICT KaJur/Kepala Program Studi (KaProDi), verifikasi oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Laporan Berita Acara Perkuliahan. Proses Pengisian Berita Acara Perkuliahan Pengisian Berita Acara Perkuliahan merupakan proses yang dilakukan oleh Dosen Pengampu untuk memudahkan monitoring/evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar/Perkuliahan. Prosedur yang berjalan saat ini di perguruan tinggi negeri ataupun swasta ialah sebagai berikut: 1. Dosen masuk kelas lalu Mengajar (Ceramah, tanya jawab dan lain-lain). 2. Setelah selesai mengajar, Dosen mengisi berkas Berita Acara Perkuliahan dengan materi yang diberikan saat mengajar. 3. Setelah selesai mengisi Berita Acara Perkuliahan, Dosen meminta perwakilan Mahasiswa untuk mem-verifikasi (tanda tangan) Berita Acara Perkuliahan. 4. Setelah Berita Acara Perkuliahan di verifikasi oleh Mahasiswa, Dosen memverifikasi (tanda tangan) Berita Acara Perkuliahan. Dalam pengisian Berita Acara Perkuliahan melibatkan Dosen dan Mahasiswa. Data yang digunakan dalam pengisian Berita Acara Perkuliahan ialah fakta materi yang diajarkan oleh Dosen, tanda tangan Mahasiswa dan Dosen. Proses Pengumpulan Berkas Berita Acara Perkuliahan Pengumpulan berkas Berita Acara Perkuliahan dilakukan oleh Resepsionis untuk diserahkan kepada Kepala Jurusan/Kepala Program Studi untuk diverifikasi. Prosedur yang berjalan saat ini di perguruan tinggi negeri ataupun swasta ialah sebagai berikut: 1. Setiap Dosen menyerahkan berkas Berita Acara Perkuliahan setelah selesai mengajar kepada Resepsionis. 2. Setelah terkumpul, Resepsionis menyerahkan berkas Berita Acara Perkuliahan kepada Kepala Jurusan/Kepala Program Studi untuk di verifikasi. Dalam pengumpulan Berita Acara Perkuliahan melibatkan Resepsionis dan Kepala Jurusan/Kepala Program Studi. Data yang digunakan dalam pengumpulan Berita Acara Perkuliahan ialah berkas Berita Acara Perkuliahan yang terkumpul dalam 1 hari.
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
Proses Verifikasi Berita Acara Perkuliahan Kepala Jurusan/Kepala Program Studi Verifikasi Berita Acara Perkuliahan dalam tahap ini dilakukan oleh Kepala Jurusan/Kepala Program Studi. Prosedur yang berjalan saat ini di perguruan tinggi negeri ataupun swasta ialah sebagai berikut: 1. Kepala Jurusan/Kepala Program Studi menerima berkas Berita Acara Perkuliahan dari Resepsionis. 2. Kepala Jurusan/Kepala Program Studi mem-verifikasi satu persatu berkas Berita Acara Perkuliahan yang telah diisi dan diverifikasi oleh Dosen serta telah diverifikasi oleh Mahasiswa. 3. Setelah selesai mem-verifikasi, berkas Berita Acara Perkuliahan dikembalikan kepada Resepsionis untuk diserahkan kepada Gugus Kendali Mutu.
Dalam verifikasi Berita Acara Perkuliahan tahap ini melibatkan Kepala Jurusan/Kepala Program Studi. Data yang digunakan dalam verifikasi Berita Acara Perkuliahan ialah berkas Berita Acara Perkuliahan yang belum ter-verifikasi oleh Kepala Jurusan/Kepala Program Studi yang terkumpul pada Resepsionis.
Proses Verifikasi Berita Acara Perkuliahan Gugus Kendali Mutu Verifikasi Berita Acara Perkuliahan dalam tahap ini dilakukan oleh Gugus Kendali Mutu. Prosedur yang berjalan saat ini di perguruan tinggi negeri ataupun swasta ialah sebagai berikut: 1. Gugus Kendali Mutu menerima berkas Berita Acara Perkuliahan dari Resepsionis. 2. Gugus Kendali Mutu mem-verifikasi satu persatu berkas Berita Acara Perkuliahan yang telah diverifikasi oleh Kepala Jurusan/Kepala Program Studi. 3. Setelah selesai memverifikasi, berkas Berita Acara Perkuliahan dikembalikan kepada Resepsionis untuk didokumentasikan. Dalam verifikasi Berita Acara Perkuliahan tahap ini melibatkan Gugus Kendali Mutu. Data yang digunakan dalam verifikasi Berita Acara Perkuliahan ialah 11
JURNAL LENTERA ICT berkas Berita Acara Perkuliahan yang telah diverifikasi oleh Kepala Jurusan/Kepala Program Studi yang telah dikembalikan kepada Resepsionis. Laporan Berita Acara Perkuliahan Laporan Berita Acara Perkuliahan didapat dari dokumentasi Berita Acara Perkuliahan yang dikumpulkan oleh Resepsionis. Gambaran Umum Sistem yang dikembangkan Pengembangan sistem informasi Berita Acara Perkuliahan dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama atau memperbaiki sistem yang telah ada di suatu institusi. Sistem informasi Berita Acara Perkuliahan di perguruan tinggi negeri ataupun swasta yang dikembangkan merupakan sistem informasi yang menangani beberapa aspek mulai dari proses input data, verifikasi hingga menjadi laporan Berita Acara Perkuliahan. Berdasarkan wawancara dan observasi, diperoleh informasi bahwa perguruan tinggi negeri ataupun swasta telah mempunyai sistem informasi akademik yaitu Raharja Multimedia Edutainment (RME). Tujuan pengembangan sistem dalam penelitian ini ialah membangun aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan berbasis RFID yang dapat menyimpan, menampilkan data dan informasi Berita Acara Perkuliahan secara terintegrasi, yang dapat diakses kapan saja dan disetiap lingkungan perguruan tinggi negeri ataupun swasta oleh pengguna. Sistem baru berbasis RFID yang dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan akan lebih meningkatkan efisiensi di perguruan tinggi negeri ataupun swasta, sejalan dengan kebijakan paperless office serta memberikan kemudahan bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan Berita Acara Perkuliahan. Sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi data Berita Acara Perkuliahan yang dibutuhkan secara periodik, dapat mempercepat proses pencarian data Berita Acara Perkuliahan serta dapat memberikan laporan yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan akurat kepada seluruh pihak yang membutuhkan. Data yang disimpan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan manajerial lain, diantaranya evaluasi Dosen, besarnya tunjangan prestasi dan pemberian reward atau punishment.
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
Analisis Kebutuhan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka, peneliti menggunakan angket (questionnaire). Pada angket tersebut pernyataan sudah disusun secara terstruktur dan responden hanya perlu mengisi pernyataan yang sesuai dengan keinginan dirinya dengan cara mengisi pada text area yang telah disediakan. Dari penjelasan sebelumnya didapatlah klasifikasi responden penelitian untuk mengetahui keinginan para responden (pemakai) sistem yang akan dikembangkan sebagai berikut: Tabel 6 Data Responden Penelitian
Pada Tabel 6 dapat dijelaskan bahwa jumlah responden yang didapat berjumlah 19 responden terdiri dari 1) Responden Mahasiswa berjumlah 10 orang, 2) Responden Dosen berjumlah 5 orang, 3) Responden Kepala Jurusan/Kepala Program Studi berjumlah 3 orang, 4) Responden Gugus Kendali Mutu berjumlah 1 orang. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional Setelah melakukan observasi, menyebar kuesioner dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut ialah sebagai berikut: 12
JURNAL LENTERA ICT
Requirement Elicitation Tahap 1 Berisi keinginan dari stakeholder terhadaprancangan sistem baru yang diusulkan Tabel 7 RequiremenElicitation Tahap 1 Functional Analisis Kebutuhan Secara sistem dapat: 1. Diakses disetiap kelas 2. Melihat materi yang disampaikan setiap Dosen 3. KaJur/KaProdi dapat input daftar mata kuliah 4. Input data dosen 5. Input kode RFID untuk setiap dosen 6. KaJur/KaProdi dapat input jadwal mengajar 7. Input kode RFID untuk setiap mahasiswa 8. Menampilkan foto dosen yang sedang mengajar 9. Input data setiap mahasiswa 10. Input kode RFID untuk setiap Kajur/KaProdi 11. Mencetak BERITA ACARA PERKULIAHAN dengan format PDF dan atau excel 12. Input data Kajur/KaProdi 13. Menampilkan foto Kajur/KaProdi pada saat login 14. Diakses di setiap lingkungan kampus 15. Diakses via smartphone 16. Diakses via ipad 17. Dilihat oleh mahasiswa dan dosen pengajar 18. Diinput oleh dosen pengajar 19. Berfungsi untuk administrasi mahasiswa 20. Menginput jumlah sertifikat yang dikumpulkan oleh mahasiswa secara update 21. Menampilkan mata kuliah yang diampuh dosen pada saat login 22. Menampilkan data Berita Acara Perkuliahan yang sudah diverifikasi KaJur/Kaprodi 23. Menampilkan data Berita Acara Perkuliahan yang sudah diverifikasi Gugus Kendali Mutu 24. Melihat data Berita Acara Perkuliahan apabila diisi oleh dosen pengganti 25. Menampilkan foto Gugus Kendali Mutu di saat login 26. Diakses setiap saat 27. Melihat Berita Acara Perkuliahan baik yang sudah di verifikasi maupun belum di verifikasi oleh Prodi ataupun Gugus Kendali Mutu 28. Menampilkan foto mahasiswa saat mem-
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 verifikasi Berita Acara Perkuliahan Menampilkan tanggal pertemuan kuliah secara otomatis 30. Menampilkan mata kuliah yang diampu oleh dosen sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 31. Menampilkan foto Kajur/Kaprodi yang mem-verifikasi Berita Acara Perkuliahan 32. Menampilkan foto Gugus Kendali Mutu yang mem-verifikasi Berita Acara Perkuliahan 33. Kajur/KaProdi dapat melihat kesesuaian Berita Acara Perkuliahan dengan silabus mata kuliah yang diajarkan 34. Perwakilan mahasiswa dapat mengetahui kesesuaian Berita Acara Perkuliahan dengan silabus mata kuliah 35. Dosen harus melakukan login terlebih dahulu 36. Membatasi informasi yang seharusnya diberikan 37. Kajur/Kaprodi dapat melihat rekap pengisian setiap dosen 38. Kajur/Kaprodi dapat memberikan komentar terhadap pengisian Bertita Acara Perkuliahan dosen 39. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui dosen mana yang mengisi dan tidak mengisi Berita Acara Perkuliahan 40. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui kesesuaian Berita Acara Perkuliahan dan Satuab Acara Perkuliahan yang diisi oleh dosen 41. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui materi tambahan yang diberikan oleh dosen diluar Berita Acara Perkuliahan 42. Dosen mempunyai ID login untuk login 43. Dosen dapat menginput informasi materi yang diajarkan 44. Dosen dapat meng-update informasi yang diajarkan jika terdapat kesalahan 45. Dosen dapat melihat history informasi yang sudah diinput 46. BAAK dapat melihat informasi yang diinput oleh dosen 47. Dosen hanya dapat melihat informasi yang hanya diinput oleh dirinya sendiri 48. BAAK dapat menginput, mengupdate data dosen 49. Kajur/KaProdi dapat melihat materi yang diberikan oleh dosen ke mahasiswa 50. Bisa melihat report 51. Memberikan informasi yang seharusnya ditampilkan/hanya informasi yang berkaitan yang ditampilkan pada sistem Non Functional Analisis Kebutuhan Secara sistem dapat: 1. Mudah digunakan 29.
13
JURNAL LENTERA ICT 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Aman dari penggunaan orang yang tidak berhak Memiliki kecepatan ketika diakses Memiliki kehandalan dalam perangkat RFID Memiliki kehandalan dalam perangkat pembaca RFID Memiliki tampilan yang menarik Memiliki kecepatan ketika diakses via smartphone Memiliki kecepatan ketika diakses via ipad Mudah dimengerti Diproteksi dengan baik Memiliki kecepatan akses Cepat dalam menyajikan/mencetak Berita Acara Perkuliahan Memiliki kecepatan ketika verifikasi Memiliki keamanan yang handal Diakses dengan mudah dengan perangkat RFID
16.
Dijalankan oleh semua browser modern yang ada sekarang ini, terutama Firefox, Chrome, Opera, Safari dan IE 17. Memiliki warna yang tidak mengganggu mata 18. Memiliki kecepatan akses tidak lebih dari 5 menit 19. Berjalan di jaringan local (intranet) 20. Berjalan di jaringan luar (internet) 21. Memiliki downtime tidak lebih dari 30 menit 21. Memiliki downtime tidak lebih dari 30 menit Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Use Case Diagram Berdasarkan spefisikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem, maka dapat dimodelkan dengan use case diagram. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case juga menggambarkan interaksi yang terjadi dalam sistem, yang memberi gambaran user atau actor yang berhubungan dengan sistem dan hal-hal yang berhubungan dengan user di dalam sistem. 1. Actor Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi langsung dengan sistem aplikasi komputer, seperti orang, benda atau lainnya. Tugas actor adalah memberikan informasi kepada sistem dan dapat memerintahkan sistem agar melakukan suatu tugas.
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 Berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna, maka actor yang terlibat dalam sistem informasi Berita Acara Perkuliahan ini di bagi menjadi 2, yaitu:
Gambar 2 Actor Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan
Gambar 3 Actor Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan
Use Case Use case adalah deskripsi fungsi sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui cerita bagaimana sebuah sistem menyediakan fungsinya. Pada analisis dan pemodelan kebutuhan fungsional dilakukan pemecahan menjadi beberapa subsistem untuk mengelompokkan fungsi dan memudahkan dalam mendeskripsikan pemahaman setiap proses dalam sistem informasi Berita Acara Perkuliahan, hal ini sesuai dengan konsep dasar Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan yang membagi model Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan dalam beberapa subsistem. Terdapat 15 subsistem pada BAP Back Office yaitu: Subsistem Login, Subsistem Data Kaprodi, Subsistem Data Dosen, Subsistem Data Gugus Kendali Mutu, Subsistem Kelas Mata Kuliah, Subsistem Data Mahasiswa, Subsistem Data Pegawai, Subsistem Kelas Perkuliahan, Subsistem Data RFID Dosen, Subsistem Data RFID Gugus Kendali Mutu,Subsistem Data RFID Mahasiswa, Subsistem Data RFID Kaprodi, Subsistem Data RFID Akses, Subsistem Menu Akses dan Subsistem Data BAP. Serta terdapat 4 Subsistem pada BAP Front Desk yaitu: Subsistem Login, Subsistem Input Data BAP Dosen, Subsistem Verifikasi Kaprodi dan Subsistem Verifikasi Gugus Kendali Mutu.
14
JURNAL LENTERA ICT
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
Lihat Jadwal Kuliah <
> Lihat jadwal UAS <> Login
Lihat KHS Semester
<> clu <
lud
> e>
Lihat Presensi
<< in
>>
<< in
cl u
de
Lihat KHS Kumulatif
cl u
de
Mahasiswa
de>>
>>
Lihat jadwal UTS
Lihat Sejarah IP
Activity Diagram Activity Diagram merupakan model analisis yang digunakan atau menggambarkan sebuah proses aktivitas. Dalam penelitian ini, activity diagram digunakan untuk memodelkan suatu proses atau operasi, diagram ini dipakai untuk menggambarkan logika dari sebuah proses atau operasi. Activity Diagram menjelaskan tentang alir aktivitas didalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana keputusan-keputusan dapat terjadi dan terakhir bagaimana sistem berakhir. Dalam penelitian ini peneliti menggambarkan activity diagram tersebut melalui interaksi antara actor dengan sistem yang akan dibangun. Dengan demikian, activity diagram diturunkan dari setiap use case yang sudah dibuat sebelumnya, untuk menggambarkan masing-masing prosedur dalam sistem informasi Berita Acara Perkuliahan. Berikut contoh activity diagram sistem yang akan dikembangkan.
Buka menu nilai mahasiswa
Sistem sub menu data mahasiswa
Sistem menampilkan halaman data induk
Form Login Mahasiswa
Cek NIM dan password
Database akademik
Dashboard
Input NIM dan password: melakukan login: data NIM dan password:
Cek NIM dan password: NIM dan password valid
NIM dan password tidak valid:
Perancangan Sistem Perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang akan dicapai, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta program-program khusus, database dan file yang akan dibutuhkan. Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean dalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisis, karena dari hasil analisis, sistem baru dapat dibuat suatu rancangan sistem. Perancangan Spesifikasi Program
Mencari dengan kriteria
Sistem menampilkan mahasiswa yang diinginkan
Memilih detil mahasiswa
Sistem menampilkan data mahasiswa
Sequence Diagram
Pada Sequence Diagram menjelaskan aliran fungsionalitas dalam use case. Sebuah sequence diagram menunjukkan urutan interaksi object yang disusun dalam urutan waktu. Ini menggambarkan object dan classclass yang terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara object yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi skenario. Kegunannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar object, juga interaksi antar object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Berikut contoh sequence diagram sistem yang akan dikembangkan:
Class Diagram Class Diagram menampilkan beberapa class yang ada pada sistem ini dan memberikan gambaran tentang sistem dan relasi-relasi didalamnya. Disini juga dimasukkan himpunan bagian (subset) dari class-class, yaitu atribut-atribut dan operasioperasi dalam suatu class. Classdiagram untuk aplikasi sistem informasi ini terdiri dari dua 15
JURNAL LENTERA ICT
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
paket, yaitu paket untuk class diagram aplikasi sistem informasi BAP Back Office dan paket untuk class diagram aplikasi sistem informasi BAP Front Desk. Berikut ini class diagram untuk aplikasi sistem informasi BAP Back Office dan Front Desk yang dirancang: DetilJadwalKuliahActivity DashboardActivity -db -dbHelper -nim -nama +onCreate() +JadwalKuliah() +jadwalUas() +JadwalUts() +KhsKum() +KhsSem() +SejarahIp() +Presensi() +Logout()
-nm_mk : String -adapter : ConnectionDetector -list -db -dbHelper -cJadwalKuliah -t1 -t2 -t3 -t4 -t5 -t6 -t7 -t8 +onCreate()
Splash -dbHelper +onCreate() +run()
MenuUtamaActivity -nim -nama -db -dbHelper +onCreate() +MasukSia() +Tentang() +Bantuan()
KESIMPULAN DAN SARAN
LoginActivity -vt -url_alamat -baca -dbHelper -db -txtLoginUsername -txtLoginPass -jml -nama -jObject -url_login -xResult_login -isInternetPresent -cd -nim +onCreate() +Cancel() +ok() +parse_login() +getRequest() +request() +CallWebPageTask()
keterangan -tvKet +onCreate() +btnOK()
variabel_tetap
mySqlHelper
-url
-DB_PATH -DATABASE_NAME -DATABASE_VERSION -myContext -sqliteDBInstance +mySqlHelper() +createDataBase() +DataBaseisExist() +copyDataBase() +onCreate() +onUpgrade() +openDB()
+load_url()
ConnectionDetector -_context +ConnectionDetector() +isConnectToInternet()
JadwalKuliahActivity -nim -nama -ta -smt -spinnerTA -spinnerSMT -tvNim -tvNama -isInternetPresent -cd -vt -url_alamat -jObject -Result_jadwal_kuliah -jadwal_kuliah -db -dbHelper -smtx -tax +onCreate() +cekJadwalKuliah() +parse_jadwal_kuliah() +getRequest() +request() +CallWebPage() +toast()
ListJadwalKuliahActivity -adapter -list -db -dbHelper -cJadwalKuliah -ta -smt -nim -nama -sks +onCreate() +OnItemClickListener()
Deployment Diagram Deployment diagram physical diagram merupakan suatu diagram yang dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana berbagai elemen fisik menyusun dan menjalankan sistem di dalam suatu jaringan yang dibentuk. Arsitektur jaringan yang dibentuk merupakan kumpulan dari node-node yang berupa hardware dan software yang mengkonfigurasikan komponen-komponen software runtime dengan processor dan peralatan lainnya. Deployment diagram pada Aplikasi ini memiliki dua node yaitu node aplikasi java android dan node MySQL database yang berisi database online yaitu siandroid. Kemudian terdapat sebuah Association yang mengubungkan antara node 1 dan node 2 yang berisi berupa jaringan internet dan didukung dengan PHP.Melalui internet dan PHP, order dapat disaring untuk mendapat informasi yang tepat. Deployment diagram dapat dilihat pada gambar:
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dibahas di bab sebelumnya, maka dalam penelitian pengembangan sistem informasi Berita Acara Perkuliahan di ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini telah dirancang sistem informasi Berita Acara Perkuliahan berbasis RFID dengan menggunakan pemrograman Java dan MySQL sebagai databasenya. 2. Model analisis, perancangan dan implementasi perangkat lunak untuk pengembangan sistem informasi Berita Acara Perkuliahan berbasis RFID dapat berfungsi menyediakan data Berita Acara Perkuliahan (BAP) terintegrasi serta mendukung kecepatan informasi/pembuatan laporan Berita Acara Perkuliahan (BAP) dengan menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall. Kesimpulan ini berdasarkan hasil pengujian dengan Focus Group Discussion yang telah dilaksanakan. Responden dalam penelitian menyatakan semua spesifikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem keseluruhan dapat diterima/disetujui. 3. Tingkat kualitas perangkat lunak sistem informasi Berita Acara Perkuliahan (BAP) yang dihasilkan berdasarkan empat karakteristik model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability dan efficiency dengan kriteria Sangat Baik, dengan persentase 89,52% serta satu karakteristik SQA, yaitu: integrity 16
JURNAL LENTERA ICT
dengan kriteria Sangat Baik, dengan persentase 90%. Aspek kualitas tertinggi pada karakteristik ISO 9126 adalah berdasarkan aspek Functionality dengan persentase sebesar 90%, selanjutnya aspek Efficiency dengan 89,667%, aspek Reliability 89,6% sedangkan aspek kualitas terendah adalah dari aspek Usability dengan persentase sebesar 88,875%. Saran Berdasarkan hasil penelitian, implikasi dan kesimpulan, selanjutnya peneliti dapat memberikan beberapa saran yang relevan dengan hasil penelitian. Saran ini berupa masukan-masukan yang ditujukan ke organisasi/obyek penelitian dan untuk penelitian selanjutnya. Bagi Pihak perguruan tinggi negeri ataupun swasta. 1. Diadakannya sosialisasi dan pelatihan kepada semua pengguna aplikasi sistem informasi Berita Acara Perkuliahan. 2. Tingkat keamanan sistem informasi ini perlu ditingkatkan mengingat transaksi data Berita Acara Perkuliahan yang terkait dengan mutu perkuliahan. Selain itu perlu dilakukan backup data secara berkala untuk mengurangi resiko kehilangan data secara permanen. Bagi Penelitian Selanjutnya 1. Untuk penelitian lebih lanjut tentang sistem informasi Berita Acara Perkuliahan, dapat dilakukan dengan menambah ruang lingkup sistem yang dikembangkan. Dapat berupa adanya integrasi dengan sistem pendukung keputusan, seperti penilaian kinerja dosen, modul absensi dosen dan lain sebagainya. 2. Demi menghasilkan penelitian yang lebih baik di masa mendatang, bagi penelitian mendatang hendaknya sampel lebih diperbanyak lagi, yaitu tidak terbatas pada sumber daya yang terdapat pada perguruan tinggi negeri ataupun swasta, namun dilakukan pengujian di Universitas lain, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik. Metode pengembangan sistem informasi dengan model waterfall dapat dijadikan pilihan yang cukup tepat dalam penelitian pengembangan sistem informasi untuk user
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 atau stakeholder yang dapatmenjelaskan spesifikasi kebutuhannya dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA Ajib
Hanani, “Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Online Universitas Islam Negeri Malang”, Skripsi, Malang: Universitas Islam Negeri (UIN), 2008
Al-Qutaish, Rafa, E. “Quality Models in Software Engineering Literature: An Analytical and Comparative Study.” Journal of American Science 6, 2010 Bondan Muliawan., “Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web: Studi Kasus di Teknik Elektro Universitas Diponegoro, STIMIK AKI dan IAIN Walisongo”, 2002 Didik Hariyanto, M.T, “Pengembangan Sistem Informasi Akademik Mahasiswa berbasis Teknologi WAP (Wireless Application Protocol) di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY”, Penelitian, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2007 Edhy Sutanta, “Sistem Informasi Manajemen”, Edisi 1 Cetakan ke 1, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003 Galin, Daniel, “Software Quality Assurance: From theory to implementation”, Pearson Education Limited, Harlow, England, 2004 Gulo
W., “Strategi Belajar Grasindo, Jakarta, 2005
Mengajar”,
Guritno S., Sudaryono, et. al., “Theory and Application of IT Research – Metode Penelitian Teknologi Informasi”, Andi offset, Yogyakarta, 2011 Henderi, “Analysis and Design with Unified Modelling Language (UML)”, STTTelematika Cakrawala, Tangerang, 2008 Herlinda Kusmiati, “Sistem Informasi Akademik Terpadu Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim 17
JURNAL LENTERA ICT Menggunakan PHP & MySQL”, Jurnal Teknologi dan Informatika (Teknomatika), Vol. 2 No. 3, Muara Enim, 2012 Jogiyanto Hartono, “Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur”, Andi Offset, Yogyakarta, 2005 Kadir, Abdul, “Pengenalan Sistem Informasi”, Andi Offset, Yogyakarta, 2003 Kaner, Cem, “Exploratory Testing”, Florida Institute of Technology, OrlandoFlorida, November 2006 Mulyanto Agus, “Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009 Narimawati, Umi. “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: Agung Media, 2007 Pressman, S, Roger. “Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7th ed.” Dialihbahasakan oleh Adi Nugroho, J, Leopold Nikijuluw George dan et.al. Yogyakarta: ANDI, 2012
Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D)”, Alfabeta, Bandung, 2010 ___.”Statistika Untuk Penelitian”, Alfabeta, Bandung, 2012 Sutabri Tata, “Sistem Informasi Manajemen”, Andi Offset, Yogyakarta, 2005 Titi Syamsiah R., “Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Perkuliahan (Studi Kasus Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung)”, Bandung Universitas Komputer Indonesia, “Prosedur Rekapitulasi dan Monitoring Perkuliahan”, UKI, 2009 Alisiana Ulfah, 2012, “Prototype Aplikasi Akademik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Berbasis Teknologi Radio Frequency Identification (RFID)”, Skripsi, Bandung: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Univ. Sumut, “Kajian Teoritis Perpustakaan”, Univ. Sumut, 2012
Rosa, M. Salahudin, “Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak”, Bandung, 2011
Idvation, “ACR128”, 2013, http://www.idvation.com (Diakses 17 September 2013)
Sekaran, Uma. “Reach Methods for Business” Edisi ke-4, Dialihbahasakan oleh Men, K. Yon, Jakarta: Salemba Empat, 2006
Kamus Internet, “Prototipe”, 2014, http://www.kamusinternet.com/p/protot ipe/, (Diakses 13 Januari 2014)
Simarmata, Janner. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: ANDI, 2010
Wikipedia, “RFID”, 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/RFID (Diakses 26 Juli 2013)
Sheldon, Robert & Geof Moes, “Beginning MySQL”, Wrox, 2005 Solper, “Prinsip Kerja RFID”, 2014, http://www.solper.com/pic/48-Vol-2b.pdf (Di akses 13 Januari 2014) Sommerville, Ian, “Software Engineering”. Addison Wesley, edisi ke 6, 2001 Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Dinamika Bangsa, “Prosedur Monitoring Perkuliahan”, STIK DB, 2009
Wikipedia, “Java”, 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/Java (Diakses 29 Oktober 2013) Wikipedia, “Prototipe”, 2014, http://id.wikipedia.org/wiki/Purwarupa (Diakses 13 Januari 2014 Berita Acara Perkuliahan adalah sebuah daftar isian mengenai informasi kegiatan perkuliahan([STIK DB 2009], 2). 18