Bahan Ajar Program Studi
Manajemen Informatika Jenjang D3
Pemrograman Berorientasi Objek 2 Oleh Sudarmanto
Kode MK : MI 2103T
Revisi Terakhir : 05/09/13
Sesi 1 2
Review konsep pemrograman berorintasi objek Encapsulation Enheritance Polimorphism
3
Mampu menjelaskan pengertian encapsulation Mampu membuat class Mampu menjelaskan pengertian inheritance Mampu menjelaskan pengertian polimorphism
Encapsulation
Encapsulation adalah salah satu dari empat konsep PBO: encapsulation, inheritance, polymorphism, dan abstraction Encapsulation adalah teknik pembuatan filed-field privat dalam kelas dan menyediakan akses ke field melalui metode publik. Jika filed dideklarasikan sebagai privat, filed ini tidak dapat diakses oleh siapa pun di luar kelas, sehingga menyembunyikan field dalam kelas. Maka, enkapsulasi juga disebut sebagai menyembunyikan data.
Encapsulation
Manfaat utama dari enkapsulasi adalah kemampuan untuk memodifikasi kode di kelas ini tanpa mengubah kode lain yang menggunakan kode di kelas ini. Dengan fitur ini Encapsulation memberikan rawatan, fleksibilitas dan ekstensibilatas untuk kode kita. Encapsulation terimplementasi kedalam kelas (class)
Contoh Encapsulation
Perhatikan class berikut:
public class EncapTest{ private String name; private int age; public int getAge(){ return age; } public String getName(){ return name; } public void setAge(int newAge){ age = newAge; } public void setName(String newName){ name = newName; } }
Contoh Encapsulation
Metode public dipakai untuk mengakses filed dalam kelas ini dari luar kelas ini. Biasanya, metode ini disebut sebagai getter dan setter. Oleh karena itu setiap kelas yang ingin mengakses variabel harus mengaksesnya melalui getter dan setter.
Contoh Encapsulation Variabel dari kelas EncapTest dapat diakses dengan cara: public class RunEncap{ public static void main(String args[]){ EncapTest encap = new EncapTest(); encap.setName("James"); encap.setAge(20); System.out.print("Name : " + encap.getName()+ " Age : "+ encap.getAge()); } }
Keuntungan Encapsulation
Field dari kelas dapat dibuat read-only or writeonly Kelas mempunyai kendali penuh apa-apa yang disimpan kedalam filednya User dari kelas tidak mengetahui bagaimana kelas menyimpan datanya. Kelas dapat mengubah tipe data atau field dan user dari kelas tidak membutuhkan pengubahan kodenya
Pewarisan (Inheritance)
Semua class dalam Java, termasuk class yang membangun Java API, merupakan subclass dari superclass Object.
Contoh dari hierarki class :
Pewarisan (inheritance) Superclass class yang letaknya di atas class tertentu di dalam hierarki. Subclass class yang letaknya di bawah class tertentu di dalam hierarki.
Pewarisan (inheritance) Keuntungan penggunaan Inheritance dalam OOP : Reusability
Ketika behavior(method) dideklarasikan dalam superclass, behavior tersebut otomatis diwariskan ke seluruh subclass
Jadi, Anda dapat meng-enkode method hanya sekali dan method tersebut dapat digunakan oleh seluruh subclass
Sebuah subclass hanya perlu mengimplementasikan perbedaan antara dirinya sendiri dan parent-nya
Pewarisan (inheritance)
Untuk menggunakan sebuah class, gunakan keyword extends. Untuk lebih jelasnya, mari buat class parent sederhana, misalkan kita mempunyai class parent bernama Person. public class Person { protected String name; protected String address;
}
/** * Default constructor */ public Person(){ System.out.println(“Inside Person:Constructor”); name = ""; address = ""; } . . . .
Pewarisan (inheritance)
Sekarang, kita buat class lain bernama Student
Karena Student juga termasuk Person, kita putuskan untuk meng-extend class Person, sehingga kita dapat mewariskan semua properti dan method yang telah ada di class Person.
Untuk itu, kita bisa menulis :
public class Student extends Person { public Student(){ System.out.println(“Inside Student:Constructor”); } . . . . }
Pewarisan (inheritance)
Ketika sebuah object Student diinstansiasi, default constructor dari superclass Student dipanggil secara implisit untuk melakukan inisialisasi seperlunya.
Setelah itu, pernyataan di dalam constructor subclass dijalankan.
Pewarisan (inheritance)
Untuk memperjelasnya, perhatikan kode dibawah ini, public static void main( String[] args ){ Student anna = new Student(); }
Dalam kode ini, kita membuat sebuah object dari class Student. Hasil dari program adalah: Inside Person:Constructor Inside Student:Constructor
Pewarisan (inheritance) Flowchart program ditampilkan dibawah ini :
Keyword “super”
Sebuah subclass dapat juga memanggil secara eksplisit sebuah constructor superclass yang ada diatasnya.
Dapat dilakukan dengan menggunakan pemanggilan constructor super.
Pemanggilan constructor super didalam constructor subclass akan mengakibatkan eksekusi dalam constructor yang relevan dari superclass, berdasarkan passing argument-nya.
Keyword “super”
Sebagai contoh, pada contoh sebelumnya yaitu class Person dan Student, kita tunjukkan sebuah contoh pemanggilan constructor super.
Tuliskan kode berikut untuk class Student public Student(){ super( "SomeName", "SomeAddress" ); System.out.println("Inside Student:Constructor"); }
Keyword “super” Beberapa hal untuk diingat ketika menggunakan pemanggilan constructor super :
Pemanggilan super() HARUS DIJALANKAN SESUAI DENGAN STATEMENT PERTAMA DALAM SEBUAH CONSTRUCTOR.
Pemanggilan super() hanya dapat digunakan di dalam definisi constructor.
Hal ini menjelaskan bahwa constructor this() dan pemanggilan super() TIDAK DAPAT DIJALANKAN SECARA BERSAMAAN DI DALAM CONSTRUCTOR YANG SAMA.
Keyword “super” Penggunaan lainnya dari super mengarah pada member dari superclass. Sebagai contoh, public Student() { super.name = “somename”; super.address = “some address”; }
Meng-override method
Jika sebuah subclass menginginkan implementasi yang berbeda terhadap method dari superclassnya, maka salah satu caranya dapat dilakukan dengan meng-override method bersangkutan.
Sebuah subclass dapat meng-override method superclassnya dengan menyediakan sebuah implementasi baru untuk method tersebut.
Contoh Berikut ini merupakan implementasi dari method getName didalam superclass Person public class Person { : : public String getName(){ System.out.println("Parent: getName"); return name; } }
Contoh
Untuk meng-override method getName dari superclass Person, di dalam subclass Student, kita tulis : public class Student extends Person{ : : public String getName(){ System.out.println("Student: getName"); return name; } : }
Sekarang, ketika kita memanggil method getName dari object subclass Student, method getName yang di-override akan dipanggil, dan hasilnya akan menjadi, Student: getName
Polymorphism Polymorphism Kemampuan sebuah variabel reference untuk merubah behavior sesuai dengan apa yang dipunyai object. polymorphism membuat objek-objek yang berasal dari subclass yang berbeda, diperlakukan sebagai objek-objek dari satu superclass. Hal ini terjadi ketika memilih method yang sesuai untuk diimplementasikan ke objek tertentu berdasarkan pada subclass yang memiliki method bersangkutan. Untuk menjelaskan polymorphism, mari kita bahas sebuah contoh.
Polymorphism
Pada contoh sebelumnya, kita diberikan parent class yaitu Person dan subclassnya adalah Student, sekarang kita tambahkan subclass lainnya dari Person yaitu Employee
Berikut adalah hirarki class nya.
Polymorphism Dalam Java, kita dapat membuat referensi dari suatu superclass ke object dari subclassnya. Sebagai contoh, public static main( String[] args ) { Person ref; Student studentObject = new Student(); Employee employeeObject = new Employee();
}
ref = studentObject; //titik referensi Person kepada // sebuah object Student
Polymorphism misalnya, kita memiliki sebuah method getName dalam superclass Person. Dan kita meng-override method ini di kedua subclass yaitu Student dan Employee public class Student { public String getName(){ System.out.println(“Student Name:” + name); return name; } } public class Employee { public String getName(){ System.out.println(“Employee Name:” + name); return name; } }
Polymorphism
Kembali ke method utama kita, ketika kita mencoba memanggil method getName dari referensi Person ref, method getName dari object Student akan dipanggil.
Sekarang, jika kita memberi ref kepada object Employee, maka method getName juga akan dipanggil
Polymorphism public static main( String[] args ) { Person ref; Student studentObject = new Student(); Employee employeeObject = new Employee(); ref = studentObject; //titik referensi Person kepada object Student //getName dari class Student dipanggil String temp=ref.getName(); System.out.println( temp ); ref = employeeObject; //titik referensi Person kepada Employee //getName dari class Employee dipanggil String temp = ref.getName(); System.out.println( temp ); }
object
Polymorphism
Contoh lain yang menggambarkan polymorphism adalah ketika kita mencoba untuk passing reference kepada method
jika kita memiliki sebuah method static printInformation yang menerima referensi Person sebagai parameter public static printInformation( Person p ){ . . . . }
Polymorphism Sebenarnya kita dapat passing reference dari Employee dan Student kepada method printInformation selama kedua class tersebut merupakan subclass dari Person public static main( String[] args ){ Student studentObject = new Student(); Employee employeeObject = new Employee(); printInformation( studentObject ); }
printInformation( employeeObject );
Casting Object
Instance dari class juga dapat di-casting menjadi instance dari class lain, dengan satu batasan ::
Class asal dan tujuan harus direlasikan dalam inheritance, salah satu class harus berupa subclass dari class lain.
Casting object digunakan untuk mengkonversi nilai primitif menuju tipe yang lebih besar, beberapa object tidak perlu mengalami casting secara explisit.
Casting Object Gunakan sintaks berikut untuk casting object, (classname)object classname object
- nama class tujuan - reference untuk object asal
Contoh Casting Object Berikut ini merupakan contoh proses casting sebuah instance dari class VicePresident ke instance dari class Employee. VicePresident merupakan subclass dari class Employee dengan beberapa informasi tambahan.
Employee emp = new Employee(); VicePresident veep = new VicePresident(); emp = veep; // casting explisit veep = (VicePresident)emp;
Sesi 2 36
Exception Handling
Pengertian Exception Hirarki Kelas Exception Penanganan Exception
37
Mampu menjelaskan tentang eksepsi Menggunakan perintah try-catch-finally Menangani Exception pada program
Pengertian Exception 38
Exception adalah kejadian yang muncul selama eksekusi program dan dapat mengganggu alur normal program Exception dilempar oleh program atau lingkungan runtime, dan dapat ditangkap atau ditangani. Error mirip dengan exception tetapi error mengakibatkan situasi serius atau situasi yang tidak dapat dikembalikan (unrecoverable), dan tidak dapat ditangkap untuk ditangani Contoh: •Error pembagian 0 •Mengakses elemen di luar jangkauan sebuah array •Input yang sifatnya invalid •Hard disk crash •Membuka file yang tidak ada •Menyelesaikan masalah tumpukan memori.
Kelas Exception 39
Kita dapat menulis kode untuk menangani exceptions sehingga program dapat berlanjut.
Java mempunyai kelas-kelas exceptions yang muncul selama program berjalan.
Super class untuk seluruh error dan exception adalah kelas Throwable yang mempunyai dua sub class
Hirarki Kelas Exception 40
Object
Throwable
Error
VirtualMachineError
Exception
Runtime Exception
Hirarki Kelas Exception
Pesan Exception 42
Jika exception tidak ditangani oleh program, program akan berhenti dan menghasilkan pesan yang berisi tipe exception yang muncul dan di bagian mana dalam program munculnya exception. Penanganan Exception Penanganan Exception mengijinkan program untuk menangkap exception, menanganinya, dan kemudian melanjutkan eksekusi program.
Contoh Exception 1 2 3 4 5 6
class DivByZero { public static void main(String args[]) { System.out.println(3/0); System.out.println(“Pls. print me.”); } }
Contoh Exception
didapatkan pesan kesalahan sebagai berikut Exception in thread "main" java.lang.ArithmeticException: / by zero at DivByZero.main(DivByZero.java:3)
Default handler
Menampilkan deskripsi exception
Menampilkan stack trace
Hirarki method dimana exception terjadi
Menghentikan program secara paksa
Blok try Langkah pertama membentuk penangan exception adalah meletakkan statements yang bisa menimbulkan exception didalam blok try.
try { statements }
Blok try Statement try harus disertai minimal satu blok catch atau blok finally. Jika muncul exception didalam statement try, exception ditangani oleh penangan exception yang sesuai dengan statement try ini.
Block catch Kita asosiasikan penangan exception dengan statement try dengan menyediakan satu atau lebih blok catch langsung setelah blok try. Tidak boleh ada kode intervensi antara akhir pernyataan try dan awal dari pernyataan catch pertama.
Contoh try { statements; statements; } catch(ArithmeticException e) { System.out.println(“Error”); }
Exceptions Catch: try-catch class DivByZero { 2 public static void main(String args[]) { 3 try { 4 System.out.println(3/0); 5 System.out.println(“Setelah pembagian”); 6 } catch (ArithmeticException ae) { 7 //Dibagi dengan 0 -> ArithmeticException 8 System.out.println(ae); 9 } 10 System.out.println(“Setelah exception.”); 11 } 12 } 1
Try dengan blok Catch jamak try { statements; statements; } catch(ArithmeticException e) { } catch(ArrayIndexOutofBoundsException e) { }
Contoh multiple catch
class MultipleCatch { 2 public static void main(String args[]) { 3 try { 4 int pembagi = Integer.parseInt(args[0]); 5 System.out.println(3/pembagi); 6 } catch (ArithmeticException exc) { 7 System.out.println(“pembagi adalah 0.”); 8 } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException exc2) { 9 System.out.println(“Kurang argument.”); 10 } 11 System.out.println(“Setelah exception.”); 12 } 13 } 1
Nested try 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
class NestedTryDemo { public static void main(String args[]){ try { int a = Integer.parseInt(args[0]); try { int b = Integer.parseInt(args[1]); System.out.println(a/b); } catch (ArithmeticException e) { System.out.println(“Error dibagi nol!"); } } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e) { System.out.println(“Butuh 2 parameters!"); } } }
finally Block Statement finally mendefinisikan blok kode yang selalu dieksekusi, tanpa memperhatikan terjadi exception atau tidak. Blok Finally sering dipakai untuk menghapus resources atau menutup koneksi baik terjadi exception maupun tidak.
Try-Catch-Finally try { statements; statements; } catch(ArithmeticException e){ } catch(ArrayIndexOutofBoundsException e){ } finally { }
Contoh Try-Catch-Finally 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
class FinallyDemo { static void myMethod(int n) throws Exception{ try { switch(n) { case 1: System.out.println("1st case"); return; case 3: System.out.println("3rd case"); throw new RuntimeException("3!"); case 4: System.out.println("4th case"); throw new Exception("4!"); case 2: System.out.println("2nd case"); } } catch (RuntimeException e) { System.out.print("RuntimeException: "); System.out.println(e.getMessage()); } finally { System.out.println("try-block entered."); } } // bersambung . . .
Contoh Try-Catch-Finally public static void main(String args[]){ for (int i=1; i<=4; i++) { try { FinallyDemo.myMethod(i); } catch (Exception e){ System.out.print("Exception caught: "); System.out.println(e.getMessage()); } System.out.println(); } }
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
}
Sesi 3 57
Exception Handling (lanjutan)
Melempar Exception Statement throws
58
Menangani Exception pada program Menggunakan throws Membuat Exception sendiri
Statement throw Statement throw digunakan untuk melempar dari kode Java.
exception
Kita juga dapat menciptakan exception buatan kita sendiri dan melemparnya (jika dibutuhkan) menggunakan statement throw . Kita hanya dapat melempar objek dari instan yang diturunkan dari kelas Throwable. throw exceptionObject; Contoh: throw new ArithmeticException(“testing...”);
Throwing Exception int a = 6; int b = 0; if(b == 0) { ArithmeticException e = new ArithmeticException(“Error”);
throw e; } else { System.out.println(a/b); }
Exceptions Wrapping try { System.out.println(6/0); } catch(ArithmeticException e) { Exception ex = new Exception(e); throw ex; }
Kita dapat melakukan wrapping Exception e menjadi Exception lain dan kemudian melemparkannya.
Statement throws Exception yang dilempar keluar dari method harus ditentukan oleh klausa throws. Jika method mampu mengakibatkan exception yang tidak ditangani, method harus menentukan perilakunya sedemikian sehingga pemanggil method dapat menjaga diri terhadap exception. Ini dikerjakan dengan klausa throws dalam deklarasi method.
Statement throws Klausa throws mendaftarkan jenis exception yang mana method yang akan melemparkan. Semua exception lain, yang mana method yang bisa melempar harus dideklarasikan dalam klausa throws, sebaliknya maka akan terjadi error kompilasi. Jika method bisa melemparkan lebih dari satu exception maka semua exception harus dideklarasikan dengan pemisah koma. public void print(int a, int b) throws ArithmeticException, NullPointerException { }
Soal
Sebutkan lima contoh exception Sebutkan apa saja keuntungan penanganan exception dibanding cara konvensional untuk penangan error Mengapa teknik exception handling tidak digunakan untuk kontrol program konvensional Jika tidak muncul exception dalam blok try, kemana kontrol program akan dijalankan? Apakah alasan utama penggunaan blok finally?
65
1. Dietel H.M., Dietel P.J., 2003, Java How to Program fifth edition, Pearson Education, Inc, Prentice Hall, New Jersey. Sierra, K, Bates, B, 2005, Head First Java, second edition, O’Reilly Media, Inc. United States of America Ralph Morelli, Ralph Walde, 2005, Java, Java, Java™: ObjectOriented Problem Solving, Third Edition, Prentice Hall Jonathan Knudsen, Patrick Niemeyer, 2005, Learning Java, 3rd Edition, Learning Java, 3rd Edition
Sesi 4 66
Abstraksi Konsep abstraksi Kelas Abstract Method Abstract
Abstraksi 67
Abstraksi adalah teknik desain yang memfokuskan pada aspek penting dari entitas dan mengabaikan aspek yang kurang penting Abstraksi adalah alat penting untuk menyederhanakan kaadaan yang kompleks
Kelas Abstract
Kelas abstract adalah kelas yang diimplementasikan secara sebagian yang bertujuan untuk menyatakan konsep abstrak Kelas abstract tersusun atas satu atau lebih method-method abstract. Kelas abstract tidak dapat diinstantiasi karena merepresentasikan konsep abstrak Sering muncul pada puncak hierarki kelas object-oriented programming(OOP), mendefinisikan segala type action/tindakan yang mungkin dengan object semua subclass dari class
Deklarasi Kelas Abstract public abstract class Binatang { } Binatang adalah kelas abstract sehingga statement berikut tidak dapat dikompilasi. Binatang f = new Binatang ();
Method Abstract
Method abstract
Method di dalam abstract class tidak mempunyai implementasi Untuk membuat abstract method, tulis saja deklarasi method tanpa body dan gunakan keyword abstract
Contoh: public abstract void someMethod();
Contoh Abstract Class public abstract class LivingThing { public void breath(){ System.out.println("Living Thing breathing..."); } public void eat(){ System.out.println("Living Thing eating..."); }
}
/** * abstract method walk * Kita ingin method ini di-overrride oleh subclass dari * LivingThing */ public abstract void walk();
Konsep Abstract Class & Method Kelas abstract tidak dapat diinstantiasi, artinya kita tidak dapat menciptakan objek dari kelas abstract dengan kata kunci new. Kelas abstract hanya dapat dibuat sub kelas. Kelas yang diturunkan dari kelas abstract harus melakukan override semua method abstract dari kelas induknya. Jika tidak mendefinisikan semua method maka kelas itu akan tetap menjadi kelas abstract.
Konsep Abstract Class & Method Kelas abstract dapat mempunyai campuran method non abstract dan method abstract Kelas abstract dan method dideklarasikan sebagai final.
abstract
tidak
dapat
Method abstract tidak dapat dideklarasikan sebagai static. Method abstract tidak dapat dideklarasikan sebagai private.
Soal
Apa yang terjadi jika suatu kelas terdapat method abstract? Apa yang terjadi jika anda menurunkan kelas dari kelas abstract? Sebutkan sifat-sifat kelas abstract Apa perbedaan method non abstract dan method abstract
Sesi 5 75
Interface
Konsep interface Penggunaan Interface, Implementasi Interface
76
Mampu menjelaskan pengertian dan konsep interface Mampu membuat interface Mampu mengimplementasi interface
Interface
Interface Adalah semacam blok spesial yang hanya berisi tanda tangan method (dan mungkin konstan). Menggambarkan tandatangan dari seperangkat method, tanpa body Menggambarkan cara standard dan publik penetapan behavior class Mengijinkan class,dengan mengabaikan lokasi mereka di dalam hirarki class untuk menerapkan behavior. CATATAN: Interface memperlihatkan polymorphism juga, sejak program diperbolehkan memanggil sebuah method interface, dan versi yang sesuai dari method tersebut akan dieksekusi tergantung pada jenis object yang dilewatkan kepada pemanggilan method interface
Mengapa menggunakan interface?
Untuk memiliki class yang tidak berhubungan yang mengimplementasikan method yang sama. Contoh: Class Line dan MyInteger Tidak berhubungan Keduanya mengimplementasikan method perbandingan isGreater isLess isEqual
Mengapa menggunakan interface?
Untuk mengungkapkan sebuah interface pemrograman object tanpa pernyataan classnya
Untuk model multi inheritance yang mengijinkan sebuah class untuk memiliki lebih dari satu superclass.
Membuat interface
Untuk membuat sebuah interface, kita tulis: public interface [InterfaceName] { //beberapa method tanpa body }
Membuat interface ●
Sebagai contoh, mari buat sebuah interface yang mendefinisikan hubungan antara dua object sesuai dengan pesanan dari object. public interface Relation { public boolean isGreater( Object a, Object b); public boolean isLess( Object a, Object b); public boolean isEqual( Object a, Object b); }
Membuat interface ●
Untuk menggunakan interface, kita gunakan keyword implements
●
Sebagai contoh, /** * Class ini menjelaskan segment garis */ public class Line implements Relation { private double x1; private double x2; private double y1; private double y2; public Line(double x1, double x2, double y1, double y2){ this.x1 = x1; this.x2 = x2; this.y1 = y1; this.y2 = y2; }
Membuat interface public double getLength(){ double length = Math.sqrt((x2-x1)*(x2-x1) + (y2-y1)* (y2-y1)); return length; } public boolean isGreater( Object a, Object b){ double aLen = ((Line)a).getLength(); double bLen = ((Line)b).getLength(); return (aLen > bLen); } public boolean isLess( Object a, Object b){ double aLen = ((Line)a).getLength(); double bLen = ((Line)b).getLength(); return (aLen < bLen); }
}
public boolean isEqual( Object a, Object b){ double aLen = ((Line)a).getLength(); double bLen = ((Line)b).getLength(); return (aLen == bLen); }
Membuat interface ●
Ketika class Anda mencoba untuk mengimplementasikan sebuah interface, pastikan selalu bahwa Anda mengimplementasikan semua method dari interface tersebut, jika tidak, Anda akan mendapatkan kesalahan ini. Line.java:4: Line is not abstract and does not override abstract method isGreater(java.lang.Object,java.lang.Object) in Relation public class Line implements Relation ^ 1 error
Interface vs. Abstract Class
Semua interface method tidak memiliki body Beberapa Abstract class memiliki method dengan implementasi Sebuah interface hanya dapat didefinisikan constant Sebuah abstract class tampak seperti class biasa yang dapat mendeklarasikan variabel. Interface tidak memiliki hubungan inheritance secara langsung dengan setiap class tertentu, mereka didefinisikan secara independen. Abstract class dapat di-subclass-kan
Interface vs. Class
Persamaan: Interface dan class adalah sama-sama sebuah type Hal ini berarti bahwa interface dapat digunakan di tempat dimana sebuah class dapat digunakan Sebagai contoh: PersonInterface pi = new Person(); Person pc = new Person();
Perbedaan: Anda tidak dapat membuat instance dari sebuah interface Sebagai contoh: PersonInterface pi = new PersonInterface(); //ERROR!
Interface vs. Class ●
Persamaan: −
●
Interface dan class, keduanya dapat mendefinisikan method
Perbedaan: −
Interface tidak memiliki segala implementasi dari method
Meng-extends Class vs. Implementasi interface ●
●
Sebuah class hanya bisa meng-EXTENDS SATU superclass, tetapi juga bisa meng-IMPLEMENTASIKAN BANYAK interface Sebagai contoh: public class Person implements PersonInterface, LivingThing, WhateverInterface { }
//beberapa kode disini
Meng-extends Class vs. Implementasi interface
Contoh lain:
public class ComputerScienceStudent extends Student implements PersonInterface, LivingThing { }
//Beberapa kode disini
Inheritance antar interface
Interface bukanlah bagian dari hirarki class, bagaimanapun juga interface dapat memiliki hubungan inheritance antar mereka sendiri Sebagai contoh:
public interface PersonInterface { . . . } public interface StudentInterface extends PersonInterface { . . . }